Rangkuman Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Daerah

17
M.K : KETERAMPILAN MENGAJAR (PPL 1) RPP MENULIS OLEH: NUR ADE NENGSI 1455045031 KELAS A PROGRAM PENDIDIKAN S1 KE-2 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA DAERAH FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR MAKASSAR

description

rencana pembelanjaan

Transcript of Rangkuman Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Daerah

Page 1: Rangkuman Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Daerah

M.K : KETERAMPILAN MENGAJAR (PPL 1)

RPP MENULIS

OLEH:

NUR ADE NENGSI

1455045031

KELAS A

PROGRAM PENDIDIKAN S1 KE-2

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA DAERAH

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

MAKASSAR

2015

Page 2: Rangkuman Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Daerah

M.K : PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA DAERAH

RANGKUMAN BUKU

OLEH:

NUR ADE NENGSI

1455045031

KELAS A

PROGRAM PENDIDIKAN S1 KE-2

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA DAERAH

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

MAKASSAR

2015

Page 3: Rangkuman Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Daerah

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A.  Pengertian

Pengertian perencanaan menurut beberapa ahli:

William H. Newman dalam bukunya Administrasi Action Techniques of Organizating

and Management : mengatakan bahwa “ perencanaan adalah menentukan apa yang akan

dilakukan.”

Terry (1993:17) menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang

harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan.

Sedangkan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para

guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki

pengalaman belajar.

Berdasarkan uraian diatas konsep perencanaan pengajaran dapat di lihat dari berbagai

sudut pandang, yaitu:

a.       Perencanaan pengajaran teknologi.

b.      Perencanaan pengaaran sebagai suatu sistem.

c.       Perencanaan pengaajaran sebagai sebuah disiplin perencanaan pengajaran sebagai sains

(science).

d.      Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses.

e.       Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas.

B.            Dimensi-Dimensi Perencanaan

Berbicara tentang dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan dan

sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan pengajaran.

Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu menurut Harjanto (1997:5) memungkinkan di

adakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efisien, yakni: signifikansi, feasibilitas,

relevansi, kepastian, ketelitian, adaptabilitas, waktu, monitoring, dan isi perencanaan. Hidayat

(1990:11) mengemukaan bahwa perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan

pembelajaran antaralain:

a.  Memahami kurikulum.

b. Menguasai bahan ajar.

c.  Menyusun program pengajaran.

d. Melaksanakan program pengajaran.

Page 4: Rangkuman Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Daerah

e.  Menila program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

C.                 Manfaat Perencanaan Pengajaran

Terdapat beberapa manfaat perencanaan pengajaran dalam proses belajar mengajar yaitu:

a.       Petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.

b.      Sebagai poladasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam

kegiatan.

c.       Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.

d.      Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan

dan kelambatan kerja.

e.       Untukmenghemat waktu, tenaga,alat-alat dan biaya.

D.           Desain Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Rumusan ini menunjukan bahwa pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu agar

mampu melakukan perangkat kompetensi yang diperlukan.

Langkah-langkah pengembangan pembelajaran tersebut dikemukaan oleh Stanley Elam

(1971) dan Oemar Hamalik (2002:92) sebagai berikut.

Langkah ke-1 spesifikan asumsi-asumsi atau preposisi-preposisi yang mendasar.

Langkah ke-2 mengidentifikasi kompetensi.

Langkah ke-3 menggambarkan secara spesifik kompetensi-kompetensi.

Langkah ke-4 menentukan tingkat-tingkat kriteria dan jenis assessment.

Langkah ke-5 pengelompokan dan penyusunan tujuan pengajaran.

Langkah ke-6 desain setrategi pembelajaran.

Langkah ke-7 mengorganisasikan sistem pengelolaan.

Langkah ke-8 melaksanakan percobaan program.

Langkah ke-9 menilai desain pembelajaran.

Langkah ke-10 memperbaiki program.

1. Pengertian Silabus

Istilah silabus dapat di definisikan sebagai “garis besar,ringkasan, ikhtisar, atau pokok-

pokok isi atau materi pelajara” (salim, 1987:98). Silabus digunakan untuk menyebut suatu

produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari setandar kompetensi dan

kemampuan dasar yang ingin di capai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari

siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kemampuan dasar.

Page 5: Rangkuman Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Daerah

Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran

tertentu pada jenjang dan kelas tertentu,sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengetahuan,

danpenyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan setempat.

2. Isi silabus

Dikemukakan oleh Mulyani Sumantri (1988: 97) bahwa dalam isi silabus hanya tercakup

bidang studi atau mata pelajaran yang harus di ajarkan selama waktu setahun atausatu semester.

Pada umumnya suatu silabus paling sedikit harus mencakup unsur-unsur:

a)      Tujuan mata pelajaran yang akan di ajarkan.

b)      Sasaran-sasaran mata pelajaran.

c)      Keterampilan yang diperlukan agardapat menguasai mata pelajaran tersebut dengan baik.

d)      Urutan topik-topik yang diajarkan.

e)      Aktivitas dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan pengajaran.

f)        Berbagai teknik evaluasi yangdigunakan.

3.      Manfaat Silabus

Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran, silabus juga

bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolan kegiatan belajar secara klasikal,

kelompok kecil atau pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat

untuk mengembangkan sistem penilaian.

4.      Prinsip Pengembangan Silabus

Beberapa perinsip yang mendasari pengembangan silabus antaralain: ilmiah,

memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa, sistematis, relevan, konsisten, konsisten

dan kecukupan.

5.      Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

Secara umum proses pengembangan silabus berbasis kompetensi terdiri atas tujuh

langkah utama sebagaimana tercantum dalam buku pedoman umum pengembangan silabus

(Depdiknas, 2004) yaitu: (1) penulisan identitas mata pelajaran, (2) perumusan standar

kompetensi, (3) penentuan kompetensi dasar, (4) penentuan materi pokok dan uraiannya,

(5) penentuan pengalaman belajar, berikut disajikan strategi pengembangan pengalaman belajar

ranah kognitif, psikomotorik, dan efektif, serta pengembangan kecakapan hidup (life skil). (6)

penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator. (7) penjabaran indikator kedalam instrumen

penelitian. Jenis tagihan yang dapat di gunakan antaralain sebagaiberikut:

Page 6: Rangkuman Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Daerah

        Kuis. Bentuknya berupa isian singkat danmenanyakan hal-hal yang perinsip.

        Pertanyaan lisan. Materi yang di tanyakan berupa pemahaman terhadap konsep, prinsip, atau

teorema.

        Ulangan harian. Dilakukan di akhir pembelajaran.

        Ulangan blok. Adalah ujian yang dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa

kompetensi dasar dalam satu waktu.

        Tugas individu. Dilakukan dalam waktu tertentu.

        Tugas kelompok. Untuk menilai kompetensi kerja kelompok.

        Responsi atau ujian praktek. Digunakan untuk mata pelajaran yang ada kegiatan

praktikumnya. (8) penentuan alokasi waktu. (9) penentuan sumber/ bahan ajar.

B.                 Silabus Dan Kisi-Kisi Penilaian

Silabus dan sistem penilaian berfungsi untuk mengetahui kemajuan belajar siswa

mendiagnosis kesulitan belajar, memberkan umpan balik dan memotivasi siswa untuk belajar.

PENGEMBANGAN KECAKAPAN

A.            Setrategi Mengembangkan Kecakapan

Gagne dalam Winkel, (1996:369) menyatakan bahwa fase dalam kegiatan membelajarkan

adalah sebagai berikut:

Fase Motivasi, Peran guru dalam hal ini adalah menimbulkan motivasi belajar siswa dan

menyadarkan siswa akan tujuan pembelajaranyang harus dicapai.

Fase Menaruhperhatian (Attention, Alartnes),siswa secara khusus memperhatikan hal

yang akan dipelajari, sehingga konsentrasiterjamin.

Fase Pengolahan, Siswa memahami informasi dalam short term memory (STM) atau

memori jangka pendek dan mengolah informasi untuk diambil maknanya.

Fase Umpan Balik, Siswa mendapat konfirmasi tentang tepat tidaknya menyelesaian yang di

temukannya.

1.      Pengembangan Pola Pikir (Kognitif)

Pembinaan pola pikir/kognitif, yakni pembinaan kecerdasan dan ilmu

pengetahuan yang luas dan mendalam sebagai penjabaran dan sifat fatonah Rasulullah.

2.      Pengembangan Sikap

Bersikap adalah merupakan wujud keberanian untuk memilih secara sadar. Menurut Toto

Tasmara, (2001:222) di dalam diri yang amanah ada beberapanilai yang melekat, yaitu:

Page 7: Rangkuman Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Daerah

1.      Rasa tanggung jawab (takwa). Mereka ingin menunjukan hasil yang optimal atau islah.

2.      Kecanduan kepantingan dan sense of urgency. Mereka merasakan bahwa hidupnya memiliki

nilai, ada sesuatu yang penting.

3.      Al-amin, kredibel, ingin dipercaya dan mempercayai.

4.      Hormat dan dihormati.

a.      Prosespengkondisian (conditioning)

Secara konkrit proses pengkondisian atas sikap siswa di sekolah dapat dimanipulasi pula oleh

guru.misalnya, bila siswa memperoleh prestasi, ia mungkin di perbolehkan untuk melakukan hal

yang disukainya, atau guru memberikan hadiah berupa bukudan sebagainya.

b.      Belajar dari model (human modeling)

Perinsip modelingini sejalan dengan ungkapan Ki hadjar Dewantara ing ngarsa sung tulada.

Fase dalam pembelajaran sikap atau tekanan yang harus diberikan pada hal-hal tertentu adalah:

pemotivasian, pengkonsentrasia, pengolahan dan umpan balik.

1.      Perkembangan Psikomotor

Psikomotor yakni pembinaan tingkah laku dengan akhlak mulia sebagai penjabaran dari sifat

sidik Rasulullah dan oembinaan keterampilan kepemimpinan yang visioner dan bijaksana

sebagai penjabaran sifat tabligh Rasulullah. Biasanya suatu keterampilan motorik terdiri atas

sejumlah sub komponen yang merupakan sub keterampilan atau keterampilan bagian.

PENGEMBANGAN PERSIAPAN MENGAJAR

A. Perencanaan Dan Implementasi Persiapan Pengajaran.

Kerangka perencanaan dan implementasi pengajaran melibatkan urutan langkah-langkah

aktivitas khsus yang akandi selesaikan oleh guru yaitu: pertama” mengdiagnosa kebutuhan

peserta didik. “Kedua”memilih isi dan menentukan sasaran. “Ketiga”mengidentivikasi teknik-

teknik pembelajaran. “Keempat”merencanakan aktivitas pembelajaran. “Kelima”memberikan

motivasi danimplementasi program. “Keenam”merupakan aktivitas yang terakhir, yaitu

perencanaan yang dipusatkan kepada “pengukuran, evaluasi dan penentuan tingkat.”

B.            Prinsip-Prinsip Kegiatan Mengajar

(E. Mulyasa, 2004: 80) mengemukakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam

mengembangkan persiapan pengajaran.

a.       Rumusan kompetensi dalam persiapan mengajar harus jelas

Page 8: Rangkuman Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Daerah

b.      Persiapan mengajar harus sederhana dan pleksibel serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan

pembelajarandan pembentukan potensi peserta didik

c.       Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar harus

menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan

d.      Persiapan pengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya

e.       Harus ada koordinasi antara komponen pelaksana program sekolah, terutama apabila

pembelajaran dilaksanakan secara tim

C.            Komponen-Komponen Persiapan Mengajar

Kenneth D. Moorw (2001: 126) berpendapat bahwa komposisi format rencana

pembelajaran meliputi topik pembahasan, tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan

pembelajaran, alat atau mediayang dibutuhkan, dan evaluasi hasil belajar. Rencana pembelajaran

yang baik menurut Gagne dan Briggs (1974) hendaknya engandung 3 komponen yang disebut

anchorpoint, yaitu tujuan pengajaran, materi pelajaran atau bahanajar, dan evaluasi keberhasilan

D.     Model Persiapan Mengajar

1.      Model Ropes

2.      Model satuan pelajaran, secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan

pembelajaran yakni sebagai berikut:

3.      Identitas mata pelajaran

4.      Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai atau dijadikan tujuan dapat dikutif atau

diambil dari kurikulum dan hasil belajar yang telah ditetapkan oleh pemerimyah

5.       Materi pokok

6.      Media

7.       Strategi pembelajaran

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

A.            Pengelolaan Siswa

Belajar merupakan kegiatan yang bersifat universal dan multidimensional

1.      Masalah Siswa

Pollard dalam hilda karli (2004: 2006) mengelompokan kepribadian siswa dalam 6 kelompok

besar, yaitu:

a.      Impulsivity/ Reflexivity

Page 9: Rangkuman Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Daerah

Gambaran impulsivity adalah orang yang tergesa-gesa dalam mengerjakan tugas tanpa berfikur

dahulu sedangkan reflexivity adalah orang yang sangat mempertimbangkan tugastanpa

berkesudahan

b.      Extroversion

Gambaran ini adalah orang yang ramah, terbuka, bahkan kadang-kadang tergantung dari

perlakuan teman-teman sekelompoknya. Sedangkan intrversion adalah orang yang tertutup dan

sangat pribadi malah kadang-kadang tidak mau bergaul dengan teman-temannya.

c.       Anxiety/ Adjustement

Gambaran anxiety adalah orang yang kursng merasa dapat bergaul dengan teman, guru, atau

tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik dedangkan adjistement adalah orang yang

merasa dapat bergaul dengan guru, teman atau dapat menyelesaikan nmasalah dengan baik.

d.      Pocillation/ Perseperanca

Gambaran pacilation orang yang konsenterasinya renbdah sering berubah-ubah, dan sering

menyerah dalam pekerjaan sedangkam perseperance sebaliknya dari pocillation

e.      Competitipeness/ Collaboratipeness

Gambaran competitipeness adalah orang yang mengukur prestasinya dengan orang lain dan

sukar bekerja sama dengan orang lain sedangkan collaboratipenessdalah orang yang sangat

tergantung pada orang lain dan tidak dapat bekerja sendiri.

2.      Pemecahan Masalah

a)      Usaha yang bersifat pencegahan.

b)      Usaha yang bersifat penyembuhan (kuratif).

B.            Pengelolaan Guru

Beberapa perinsip dasar kode etik tersebut sebagaimana dikemukakan oleh M.Jadwal Ridla

dalam bukunya, al-fikr al-tarbawiyyu al-islamiyyu Muqaddimat fi ushulih al-ijtima’iyyati wa al-

aqlaniyyati yaitu :

Prinsip pertama: keharusan ilmu dibarengi dengan pengamalannya.Prinsip kedua:

bersikap kasih sayang terhadap siswa.Prinsip ketiga: menghindari diri dari ketamakan.Prinsi

keempat: bersikap toleran dan pemaaf.Prinsip kelima: menghargai kebenaran.Prinsip keenam:

keadilan dan ke insyafan. Prinsip ketujuh: rendah hati. Prinsip kedelapan: ilmu adalah untuk

pengabdian kepada orang lain.

Page 10: Rangkuman Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Daerah

C.     Pengelolaan Pembelajaran

1.      Prinsip-Prinsip Pembelajaran

a)      Motivasi. b) fokus. c) pembicaraan tidak terlalu cepat. d) repetisi yakni melakukan tigakali

pengulangan pada kalimat-kalimatnya. e)analog langsung. f) memperhatikan keragaman anak. g)

memperhatikan tiga tujuan moral, yaitu: kognitif, emosional dan kinetik. h) memperhatikan

pertumbuhan dan perkembangan anak. i) menumbuhkan kreativitas anak. j) berbaur dengan

anak-anak. k) aplikasi. l)doa. m) teladan.

2.      Prosedur Pembelajaran

a.      Pendekatan

Depag 2004 menyajikan konsep pendekatan terpadu dalam pembelajaran agama islam yang

meliputi: keimanan, pengamalan, pembiasaan, rasional, emosional, fungsionaldan keteladanan.

b.      Metode

Metode yang bisa di terapkan dalam proses pembelajaran yakni: metode ceramah, metode tanya

jawab, metode tulisan, metode diskusi, metode pemecahan masalah (problem solving), metode

kisah, metode perumpamaan, metode pemahaman dan penalaran, metode perintah berbuat baik

dan salingmenasehati, metode suritauladan, metode hikmah dan mau’izhah hasanah, metode

peringatan dan pemberian motivasi, metode karya wisata, pemberian ampunan dan bimbingan,

metode kerjasama, metode tadrij (pentahapan),.

c.       Teknik

  Teknik indoktrinasi

  Teknik moral reasoning

  Teknik meramalkan konsekuensi.

  Teknik klarifikasi.

  Teknik internasional.

D.           Pengelolaan Lingkungan Kelas

Lingkungan kondusif menurut E. Mulyasa (2004: 16) dapat dilakukan melalui beberapa

layanan dan kegiatan sebagai berikut:

1.      Memberikan pilihan kepada peserta didik yang lambat maupun yang cepat dalam melakukan

tugas pembelajaran.

2.      Memberikan pelajaran remidial bagi parapeserta didik yang kurang berprestasi.

3.      Mengembangkan organisasi kelas yang epektif, menarik, nyaman dan aman.

Page 11: Rangkuman Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Daerah

4.      Menciptakan suasana saling menghargai.

5.      Melibatkan peserta didik dalam proses belajar dan pembelajaran.

6.      Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawab bersama.

7.      Mengembangkan sistem evaluasi belajar dan evaluasi diri.

E.            Pengembangan Sumber Dan Bahan Ajar.

1.      Sumber Belajar

Sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut:

        Tempat atau lingkungan alam sekitar.

        Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi

peserta didik.

        Orang yaitu siapasaja yang memiliki keahlian tertentu dimana peserta didik dapat belajar

sesuatu.

        Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dan

dapat di kategorikan sebagai sumber belajar.

        Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi.

a.       Fungsi riset dan teori

Adalah menghasilkan dan mengetes pengetahuan yang bertalian dengan sumber-sumber belajar,

pelajar dan fungsi tugas.

b.      Fungsi desain

Adalah menjabarkan secara garis besar teori teknologi pendidikan berikut isi-isi mata

pelajarannya.

c.       Fungsi produksi dan penempatan

Adalah menjabarkan secara khusus sumber kedalam sumber konkret.

d.      Fungsi evaluasi dan seleksi

Untukmenentukan atau menilai penerimaan (sejenis kriteria) sumber-sumber belajar oleh fungsi

yang lain.

e.       Fungsi organisasi dan pelayanan

Untuk membuat ataumenjadikan sumber-sumber dan informasi mudah diperoleh bagi kegunaan

fungsi yang lain serta pelayanan bagi para siswa.

2.      Bahan Ajar

a.       Jenis bahan ajar, bentuk bahan ajar paling tidak dapat di kelompokan menjadi empat:

Page 12: Rangkuman Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Daerah

1.      Bahan cetak (printed) antaralain hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,

wallchart, foto/gambar, model/maket.

2.      Bahan ajar dengar (audio), yaitu kaset/piringan hitam/compact disk.

3.      Bahan ajar Pandangan Dengar (audio visual), yaitu vidio/film, orang atau narasumber

4.      Bahan ajar Interaktif, yaitu menurut Guidelines for Bhigbliographic Description of Interactive

Multimedia, p. 1 . multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks,

grafik, gambar, animasi, dan video)

SISTEM PENILAIAN DAN PROGRAM TINDAK LANJUT

A.     Prinsip-Prinsip Dan Setrategi Penilaian Kelas

1.      Pengertian Penilaian Otentik (Authrntic Assesment)

2.      Tujuan Penilaian Kelas

3.      Fungsi Penilaian Kelas

4.      Prinsip Penilaian Kelas

B. Ragam Penilaian Kelas

1.      Penilaian Kelas

a.      Tujuan penggunaan test

b.      Fungsi

c.       Bentuk Instrumen Tes Dan Penskorannya