Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016

28
BAB 7. MENGORGANISASIKAN PERUSAHAAN BISNIS STRUKTUR ORGANISASI - STRUKTUR ORGANISASI spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan di dalam organisasi beserta cara- cara mengaitkan pekerjaan satu dengan lainnya. FAKTOR PENENTU ORGANISASI - Unsur yang bekerja sama dalam menentukan struktur organisasi, yang paling utama: 1. Tujuan, misi dan strategi organisasi. Perusahaan yang berkembang pesat dan dinamis mencapai posisi itu karena tujuan dan keberhasilan strategi dalam meraihnya. 2. Ukuran, teknologi, dan perubahan kondisi lingkungan juga dapat mempengaruhi struktur organisasi. RANTAI KOMANDO - BAGAN ORGANISASI (ORGANIZATION CHART) diagram yang menggambarkan struktur perusahaan dan memperlihatkan posisi masing-masing karyawan dalam operasionalnya. bertujuan untuk menjelaskan struktur dan memperlihatkan posisi masing-masing karyawan dalam operasi suatu perusahaan. - RANTAI KOMANDO (HUBUNGAN PELAPORAN) Hubungan pelaporan di dalam perusahaan. - Setiap kotak dalam bagan menggambarkan satu jabatan. Garis tebal menunjukkan rantai komando (hubungan pelaporan) DASAR- DASAR PEMBENTUK STRUKTUR ORGANISASI - Tahap pertama dalam membangun struktur bisnis, baik berskala besar maupun kecil, adalah sbb: 1 . Spesialisasi pekerjaan proses mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan spesifik dan merancang orang untuk menjalankannya. 2. Departementalisasi pekerjaan setelah terspesialisasi, pekerjaan dikelompokkan ke dalam unit-unit yang logis, -Departementalisasi dapat dibedakan berdasarkan: 1. Departementalisasi berdasarkan pelanggan departementalisasi berdasarkan jenis pelanggan yang kemungkinan besar membeli produk tertentu. Departemen pria, wanita, tas, departemen perabotan anak. 2. Departementalisasi berdasarkan produk departementalisasi berdasarkan produk tertentu yang diciptakan. Departemen komunikasi nirkabel berfokus pada Telepon seluler dan pengadaan jasa. 3. Departementalisasi berdasarkan proses Departementalisasi berdasarkan proses produksi yang digunakan dalam menciptakan barang atau jasa. Acar Vlasic memiliki Departemen terpisah untuk: a. mengubah ketimun menjadi acar b. ketimun utk asinan c. ketimun utk penyedap

Transcript of Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016

BAB 7. MENGORGANISASIKAN PERUSAHAAN BISNIS

STRUKTUR ORGANISASI- STRUKTUR ORGANISASI spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan di dalam organisasi beserta cara-cara mengaitkan pekerjaan satu dengan lainnya.

FAKTOR PENENTU ORGANISASI- Unsur yang bekerja sama dalam menentukan struktur organisasi, yang paling utama: 1. Tujuan, misi dan strategi organisasi. Perusahaan yang berkembang pesat dan dinamis mencapai posisi itu karena tujuan dan keberhasilan strategi dalam meraihnya. 2. Ukuran, teknologi, dan perubahan kondisi lingkungan juga dapat mempengaruhi struktur organisasi.

RANTAI KOMANDO- BAGAN ORGANISASI (ORGANIZATION CHART) diagram yang menggambarkan struktur perusahaan dan memperlihatkan posisi masing-masing karyawan dalam operasionalnya. bertujuan untuk menjelaskan struktur dan memperlihatkan posisi masing-masing karyawan dalam operasi suatu perusahaan.

- RANTAI KOMANDO (HUBUNGAN PELAPORAN) Hubungan pelaporan di dalam perusahaan.

- Setiap kotak dalam bagan menggambarkan satu jabatan. Garis tebal menunjukkan rantai komando (hubungan pelaporan)

DASAR- DASAR PEMBENTUK STRUKTUR ORGANISASI- Tahap pertama dalam membangun struktur bisnis, baik berskala besar maupun kecil, adalah sbb:1. Spesialisasi pekerjaan proses mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan spesifik dan merancang orang untuk menjalankannya.2. Departementalisasi pekerjaan setelah terspesialisasi, pekerjaan dikelompokkan ke dalam unit-unit yang logis,

-Departementalisasi dapat dibedakan berdasarkan:1. Departementalisasi berdasarkan pelanggan departementalisasi berdasarkan jenis pelanggan yang kemungkinan besar membeli produk tertentu. Departemen pria, wanita, tas, departemen perabotan anak.2. Departementalisasi berdasarkan produk departementalisasi berdasarkan produk tertentu yang diciptakan. Departemen komunikasi nirkabel berfokus pada Telepon seluler dan pengadaan jasa.3. Departementalisasi berdasarkan proses Departementalisasi berdasarkan proses produksi yang digunakan dalam menciptakan barang atau jasa. Acar Vlasic memiliki Departemen terpisah untuk:

a. mengubah ketimun menjadi acar b. ketimun utk asinanc. ketimun utk penyedap

4. Departementalisasi berdasarkan geografis Departementalisasi berdasarkan wilayah yang dilayani perusahaan. Levi Strauss memiliki satu divisi untuk:

a. Amerika Serikat <levi.com> : departementalisasi berdasar geografis menangani utilitas. Dibagi jadi 4 departemen geografis: Barat laut, Lembah Columbia, Mid Oregon, dan Wyomingb. pasar Eropa <eu.levi.com>c. satu utk wilayah Asia Pasifik <levi.co.kr>

5. Departementalisasi Berdasarkan fungsi Departementalisasi berdasarkan kelompok fungsi atau aktivitas.Departemen produksi, penjualan dan pemasaran, sumber daya manusia, serta departemen akuntansi dan keuangan. Dep. Pemasaran dibagi secara geografis/staf terpisah untuk riset pasar dan periklanan.

Menetapkan Hierarki Pengambilan Keputusan- Setelah pekerjaan dispesialisasikan dan didepartementalisasikan perusahaan menetapkan hierarki pengambilan keputusan. - Manajer menetapkan hubungan pelaporan antara posisi/jabatan sehingga setiap orang akan mengetahui siapa yang bertanggung jawab pada berbagai keputusan dan operasi.Tujuan mengetahui cara menyusun dan memantapkan kerangka kerja organisasi sehingga setiap orang bekerja bersama-sama untuk meraih tujuan bersama. - Pengembangan hierarki dihasilkan dari proses 3 tahap:

a. Pemberian/penetapan tugas: menentukan siapa yang dapat mengambil keputusan dan menspesifikasi bagaimana keputusan itu diambil.

b. Pelaksanaan tugas: mengimplementasikan keputusan yang telah diambil.c. Pendistribusian WEWENANG: memutuskan apakah organisasi itu tersentralisasi / terdesentralisasi.

a. Menetapkan tugas: Tanggung jawab dan wewenangTanggung jawabkewajiban melakukan tugas yang diberikan.Wewenang kekuasaan membuat keputusan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Perusahaan harus menetapkan perjanjian mengenai perjanjian mengenai tanggung jawab dan wewenang.

Contoh: Staf pembelian tingkatan menengah toko serba ada memiliki peluang beli pada harga yang bagus. Asumsikan harus diambil segera mungkin, tetapi staf pembelian tidak punya wewenang mengambil keputusan tanpa adanya konfirmasi dari atasan. Dalam hal ini masalahnya ialah inkonsistensi kebijakan perusahaan dalam hal tggung jwb dan wewenang. Kebijakan perusahaan mengenai pendelegasian dan wewenang tidak konsisten karena bertanggung jawab terhadap pembelian pakaian musim berikut, tapi tak punya wewenang melakukan pembelian.

b. Melaksanakan tugas: Delegasi dan AkuntanbilitasDelegasi pemberian tugas, tgg jwb, atau wewenang dari manajer kepada bawahanAkuntanbilitas kemampuan bawahan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh manajer.Delegasi dimulai ketika manajer memberi tugas pada bawahan, akuntabilitas berpindah kepada bawahan

yang kemudian harus menyelesaikan tugas tsb. Apabila bawahan tidak melaksanakan tugas (melakukan dengan buruk/ terlambat) – masalah akan timbul. Unit kerja terganggu, kemampuan/motivasi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dipertanyakan.

Kebanyakan manajer memiliki Rasa takut dalam Pendelegasian/ mengalami kesulitan dalam mendelegasikan tugas pada pihak lain. Tercermin dari bisnis kecil yang diselesaikan sendiri.

c. Mendistribusikan Wewenang: Sentralisasi dan DesentralisasiDelegasi mencakup hub. Spesifik antara manajer dan bawahan. Sebagian besar perusahaan bisnis

mengambil keputuusan mengenai pola umum wewenang di seluruh perusahaan. Pola itu bisa tersentral/terdesentralisasi.

Organisasi tersentralisasi organisasi yang wewenang pengambilan keputusannya dipegang oleh manajemen tingkatan yang lebih tinggi. Mc donald menerapkan sentralisasi sbg cara untuk mempertahankan standardisasi < penyamarataan pengemasan, pembuatan mc donald di seluruh gerai>. Iklan ditandatangani korporasi dan iklan lokal disetujui manager regional/

Organisasi terdesentralisasi kebanyakan wewenang pengambilan keputusan didelegasikan ke berbagai tingkatan manajemen di bawah manajemen puncak. Manajer puncak tahu bahwa orang suka makan burger sambil jalan maka itu Manajer level rendah membutuhkan otonomi lebih besar utk mengambil keputusan & mendorong produk baru ke pasar. Maksud desentralisasi: membuat perusahaan lebih responsif thdp lingkungan , dg memecahnya mjd lebih banyak unit , berkisar dari lini produk hingga bisnis independen. Desentral sangat umum utk perusahaan yang cepat dan kompleks.

Struktur Organisasi Datar (Flat Organizational Structure) Karakteristik perusahaan terdesentralisasi dengan lapisan manajemen (layer of management) yang relatif lebih sedikit dan rentang kendali yang relatif luas.

Struktur Organisasi Tinggi (Tall Organizational Structure) Karakteristik perusahaan dengan lapisan manajemen yang banyak dan rentang kendali lebih sempit.

Rentang kendali Jumlah orang yang diawasi oleh seorang manajer.Distribusi wewenang dalam suatu organisasi juga mempengaruhi jumlah orang yang bekerja untuk setiap manajer. Dalam struktur organisasi datar: 1 penyelia- rentang kendali (spoan of control) manajer lebih banyak.

Struktur organisasi tinggi: Rentang kendali sempit. Rentang kendali bergantung pada banyak faktor: Kemampuan karyawan [ kesederhanaan tugas, seberapa jauh tugas saling berkaitan] dan keahlian manajer penyelia.

Apabila tugas sederhana dan saling terkait: rentang kendali luas sering diperlukan. Apabila banyak golongan pekerjaan atau mudah berubah maka lebih baik memiliki rentang kendali sempit.

Tiga bentuk Wewenang

1. Wewenang Lini Struktur Organisasi yang wewenangnya mengalir dalam rantai komando dari pucuk pimpinan perusahaan ke bawahannya.

Sebagian besar perusahaan bergantung pada Departemen Lini departemen yang langsung berkaitan dengan produksi dan penjualan tertentu. Contoh: Clark Equipment Corp. Memiliki divisi memproduksi forklift dan buldoser kecil. Dalam divisi itu mencakup pembelian, penanganan material, pembuatan, pengecatan, perakitan (seluruhnya berkaitan dengan produksi) bersama-sama dengan penjualan dan distribusi (keduanya berkaitan dengan penjualan).

Tiap departemen lini sangat penting bagi keberhasilan organisasi. Para pekerja lini merupakan pelaksana dan produsen perusahaan. Keeputusan yang buruk dari seorang manajer dalam satu departemen dapat menunda produksi di seluruh pabrik.

2. Wewenang Staf Wewenang yang didasarkan pada keahlian dan biasanya berupa tugas memberi nasihat kepada para manajer lini.

Anggota staff: penasehat dan penyuluh yang membantu departemen lini dalam mengambil keputusan tetapi tidak punya wewenang membuat keputusan akhir.

3. Wewenang Komite dan Kelompok Wewenang yang diberikan kepada komite atau kelompok kerja yang terlibat [penting] dalam operasional perusahaan sehari-hari.

Bentuk- Bentuk Dasar Struktur Organisasi

4 Bentuk dasar struktur organisasi yang diikuti sebagian besar perusahaan yaitu Fungsional, divisional, matriks dan internasional.

1. Organisasi Fungsional bentuk organisasi bisnis yang wewenangnya ditentukan oleh keterkaitan antara fungsi dan aktivitas kelompok. Digunakan perusahaan kecil/menengah. Biasanya terbentuk di sekitar fungsi bisnis dasar (dep. pemasaran, operasi, keuangan),. Manfaat pendekatan tsb mencakup spesialisasi di bidang fungsional dan timbulnya koordinasi yang lebih baik di antara mereka.

Di perusahaan besar, departemen fungsional jauh lebih sulit. Membuat timbulnya sistem sentralisasi serta akuntanbilitas ( pekerjaan yang diselesaikan bawahan) menjadi lebih sulit.

2. Organisasi Divisional Struktur organisasi dengan divisi-divisi korporasi beroperasi sebagai bisnis yang relatif bersifat otonom di bawah naungan korporasi yang lebih besar. Perusahaan menciptakan divisi berdasarkan produk, setiap divsi dikelola sebagai perusahaan baru terpisah.

Heinz , dikelola dalam 7 divisi: Divisi jasa makanan (produk dalam kemasan kecil), makanan bayi, bumbu (kecap, saus), tuna Starkist, pakan hewan, divisi makanan beku dan 1 divisi menangani berbagai produk, termasuk lini-lini baru dalam tahap uji pemasaran. Karena struktur itu, Heinz dapat mengevaluasi kinerja masing-masing divisi scr mandiri.

Divisi dapat bersaing secara sehat dgn mensponsori kampanye iklan scr terpisah, membantu pengembangan identitas korporasi yang berbeda. Divisi juga dapat berbagi riset data penelitian pasar.

3. Organisasi Matriks Struktur organisasi yang dibentuk berdasarkan kelompok-kelompok dan anggota kelompok yang melapor kepada 2 manajer atau lebih.

Dalam struktur organisasi matriks, Terbentuk kelompok yang orang-orangnya memberikan laporan kepada 2 manajer atau lebih, biasa mencakup seorang manajer lini dan seorang manajer staf. Contoh: Cara Martha Stewart dalam Omnimedia Inc. Yang menciptakan organisasi matriks untuk bisnis gaya hidupnya. Dapat menyumbangkan artikel perencanaan nikah ke majalah Stewart, gagasan cerita untuk progrM GRUP tv KABEL Stewart, menyumbang artikel untuk situs Stewart. Orang yang sama juga dapat membantu memilih bahan gaun yang sesuai untuk dijual secara eceran.

4. Organisasi Internasional Pendekatan struktur organisasi yang dikembangkan untuk merespons kebutuhan memproduksi, membeli, dan menjual di pasar global.

Desain Organisasi Abad Ke-21

Seiring dunia bertambah rumit, organisasi dapat terus mencari bentuk baru agar mereka dapat bersaing lebih efektif.1. Organisasi Tanpa Batas organisasi yang meminimalkan atau menghilangkan batasan-batasan dan struktur

tradisional. Organisasi tak tetap (fluid) di GE, menyebabkan orang, gagasan dan informasi bergerak bebas ke berbagai bisnis, sesuai dengan konsep itu.

2. Organisasi Tim hampir sepenuhnya bergantung pada tim bertipe proyek, dengan sedikit atau tanpa hierarki fungsional mendasar. Apple, Xerox pakai organisasi tim.

3. Organisasi maya yang berkaitan dengan organisasi tim, ialah organisasi maya. Memiliki sedikit/ tanpa struktur formal. Punya beberapa karyawan tetap, staf terbatas, fasilitas administrasi sederhana.

4. Organisasi Pembelajaran bekerja mengintegrasikan pengembangan berkelanjutan melalui pembelajaran dan pengembangan karyawan secara berkesinambungan. Tujuan: perbaikan kualitas, perbaikan secara kontinu, dan pengukuran kinerja < semacam training, seminar>

Organisasi Informal Interaksi sosial seyiap hari di kalangan karyawan yang melebihi jabatan formal dan hubungan timbal balik dalam pekerjaan- bisa mengubah struktur formal.

Ada 2 unsur penting dalam kebanyakan struktur organisasi informal:1. Kelompok Informal: sekelompok orang yang saling berinteraksi. 2. Jaringan Komunikasi Informal (Grapevine): sistem alur komunikasi informal yang menyebarkan informasi ke seluruh

organisasi. Informasi biasa disampaikan scr lisan. Manajer dapat mengontrol informasi yang diterima dan dapat menggunakan jaringan komunikasi informal untuk memeriksa reaksi karyawan terhadap gagasan baru (perubahan kebijakan SDM/ paket tunjangan karyawan). Manajer jg dapat memperoleh informasi berharga dari jaringan komunikasi informal dan menggunakannya untuk memperbaiki pengambilan keputusan.

Intrapreneuring: proses menciptakan dan mempertahankan inovasi serta fleksibilitas lingkungan bisnis berskala kecil di dalam organisasi yang besar.

BAB 8: MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA DAN HUBUNGAN TENAGA KERJA

Dasar-Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia- Manajer Sumber Daya Manusia—> Serangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan pada usaha untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan angkatan kerja yang efektif.- Pentingnya Manajemen Sumber Daya manusia berakar dari meningkatkatnya kerumitan hukum, kesadaran bahwa SDM merupakan alat berharga bagi peningkatan produktivitas, dan kesadaran mengenai biaya berkaitan dengan Manajemen SDM yang lemah. - Perencanaan SDM buruk mengakibatkan serangkaian rekrutmen diikuti oleh pemecatan – mahal dalam kaitannya dengan pembayaran kompensasi pengangguran, pengeluaran biaya pelatihan dan semangat kerja.

Perencanaan Sumber Daya Manusia Titik awal dalam menarik SDM berkualitas adalah perencanaan. Pada gilirannya perencanaan SDM

melibatkan : analisis pekerjaan serta, perkiraan permintaan dan penawaran tenaga kerja.

A. Analisis Pekerjaan Analisis sistematis terhadap pekerjaan dalam organisasi. Analisis Pekerjaan terdiri dari 2 bagian:

Deskripsi pekerjaan (job description): merincikan tugas tugas beserta tanggung jawab suatu pekerjaan, lingkungan kerja, serta alat, bahan, perlengkapan, dan informasi yang digunakan dalam melakukan pekerjaan tersebut.Spesifikasi pekerjaan (job spesification): merincikan ketrampilan, kemampuan , dan pengalaman yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan secara efektif.

Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk berbagai aktivitas SDM. Sebagai contoh, Pengetahuan akan isi pekerjaan dan persyaratannya diperlukan untuk mengembangkan metode seleksi yang tepat dan sistem penilaian kinerja yang berkaitan dengan pekerjaan serta untuk menetapkjan tingkat kompensasi yang adil.

B. Memperkirakan Penawaran dan Permintaan SDMSetelah para manajer memahami sepenuhnya pekerjaan yang akan dilakukan di dalam suatu

organisasi, mereka dapat merencanakan kebutuhan SDM di masa depan. Manajer mengawalinya dengan cara menilai:

tren penggunaan SDM di masa lalu,

rencana organisasi di masa depan tren ekonomi secara umum

Ramalan penjualan (laku/ngganya) sering menjadi dasar perhitungan kebutuhan SDM, terutama pada organisasi kecil. Penalaran historis kemudian dapat digunakan untuk memprediksi permintaan akan berbagai jenis karyawan, sepertian bagian operasi dan perwakilan penjualan.

Peramalan tenaga kerja terdiri dari 2 tugas:Meramalkan penawaran internal (internal supply)- jumlah dan jenis karyawan yang akan berada di perusahaan pada satu waktu tertentu di masa mendatang.Meramalkan penawaran eksternal (external supply)- jumlah dan jenis orang yang akan tersedia bagi proses rekrutmen dari semua pasar tenaga kerja.

Bagan penggantian (replacement chart): merinci setiap posisi manajerial yang penting, siapa menduduki jabatan tersebut, berapa lama orang tersebut akan bekerja sebelum pindah ke tempat lain, dan siapa ( dengan menyebut nama) yang saat ini memenuhi syarat sebagai penggantinya.

Sistem informasi karyawan (persediaan ketrampilan): sistem terkomputerisasi yang mengandung informasi mengenai pendidikan, ketrampilan, pengalaman kerja dan aspirasi masing-masing karyawan.

Menyesuaikan Penawaran dan Permintaan SDM, Setelah membandingkan permintaan mendatang dan penawaran internal, manajer dapat membuat rencana untuk mengelola kekurangan atau surplus staf yang telah diprediksi. Apabila kurang, cari karyawan, yang lama dapat dilatih kembali dan dipindahkan ke pekerjaan yang kurang tenaga kerja, osistem penghematan penggunaan TK (labor saving), sistem peningkatan produktivitas dapat diterapkan. Bila berlebih, melebihkan kelebihan karyawan, tidak ganti orang yang keluar, mendorong pensiun diri, dan memecat karyawan.

Penyusunan Staf dalam Organisasi Merekrut dan memperkejakan paduan orang yang tepat.

Perekrutan: proses untuk menarik orang-orang yang memenuhi syarat dalam melamar kerja. Perekrutan internal: mempertimbangkan karyawan yang ada sebagai calon – kebijakan yang

membantu membangun semangat kerja dan menjaga karyawan bermutu tinggi. Utk jabatan lebih tinggi perusahaan bisa lihat SISTEM INFORMASI KARYAWAN utk mengidentifikasi kandidat internal.

Perekrutan eksternal: dilakukan dengan memikat orang dari luar organisasi. Metode rekrutmen eksternal: pemasangan iklan, wawancara di kampus, penggunaan agen kerja/ perusahaan pencari eksekutif, aula rekrutmen serikat pekerja, referensi dari karyawan yang ada, rekrutmen walk in atau gate-hire ( tanpa diseleksi telebih dahulu).

Setelah rekrutmen, tahap berikut ialah proses seleksi, untuk mengumpulkan informasi yang dapat meramalkan keberhasilan kerja pelamar dan kemudian mempekerjakan calon yang paling menjanjikan. Proses penentuan nilai prediktif atas informasi disebut Validasi.

Teknik seleksi yang umum: Formulir aplikasi (pengalaman kerja, latar belakang pendidikan), tes bakat, kemampuan, atau pengetahuan serta wawancara.

Karyawan baru harus dilatih dan diizinkan untuk mengembangkan ketrampilan pekerjaan. Pelatihan saat bekerja: Pelatihan terkadang bersifat informal, terjadi ketika karyawan sedang

bekerja. Pelatihan di luar tempat kerja: pelatihan yang dilakukan di satu tempat terkendali dan jauh dari

tempat kerja.

Pelatihan simulasi: lingkungan kerja buatan untuk membuat pelatihan di luar tempat kerja menjadi lebih realistis.

Penilaian kerja evaluasi atas prestasi kerja karyawan dalam rangka menentukan sejauh mana karyawan melakukan pekerjaan secara efektif.

Proses penilaian dimulai ketika manajer menetapkan standar kinerja bagi seorang karyawan. Kemudian mengobservasi kinerja karyawan. Dan proses berakhir ketika manajer dan karyawan bertemu untuk membahas penilaian.

Kompensasi dan TunjanganSistem kompensasi paket imbalan total yang diberikan kepada karyawan sebagai imbalan atas

tenaga mereka. Kombinasi yang tepat dari unsur-unsur kompensasi akan membuat karyawan merasa bernilai

namun tetap menjaga agar biaya perusahaan tetap rendah. Ada banyak sistem, tetapi jumlah uang yang dibayar kepada karyawan merupakan bagian

terpenting dari semua sistem. Upah dibayar berdasar waktu kerja. Gaji dibayarkan untuk pelaksanaan tanggung jawab

suatu pekerjaan. Sesungguhnya kenaikan upah tidak menyebabkan orang bekerja lebih keras. Sampai tingkatan

tertentu, uang memotivasi karyawan hanya bila terikat langsung pada kinerja. Satu cara untuk membangun hubungan ini adalah: Penggunaan Program Insentif program pembayaran khusus yang dirancang untuk memotivasi

kinerja yang tinggi. Contohnya: Bonus: insentif kerja individu dalam bentuk pembayaran khusus di luar gaji mereka. Sistem upah berdasarkan prestasi (merit salary system) insentif individu yang menghubungkan

kenaikan upah dengan tingkat kinerja pada pekerjaan non penjualan. Upah berdasar kinerja /upah variabel insentif individual yang menghargai manajer atas output

yang sangat produktif. Beraku di kalangan eksekutif tingkat puncak dan pekerja pabrik, namun upah variabel berlaku untuk para manajer menengah berdasar kinerja seluruh perusahaan, kinerja unit bisnis, rekor pribadi / ketiga itu sekaligus. Upah variabel adalah motivator lebih baik dibanding gaji, karena kenaikan gaji biasanya sedikit.

Profit sharing-plan: mendistribusikan bonus kepada karyawan ketika laba perusahaan naik di atas level tertentu.

Gainsharing plan: mendistribusikan bonus pada karyawan bila Biaya perusahaan berkurang melalui efisiensi kerja yang lebih besar.

Pay-for knowledge plan: mendorong para pekerja untuk mempelajari ketrampilan baru dan menjadi terampil dalan melakukan berbagai pekerjaan. Mereka terima upah tambahan untuk setiap ketrampilan baru yg dikuasai.

Tunjangan kompensasi selain upah dan gaji. UU menuntut kebanyakan perusahaan untuk memberikan tunjangan pensiun sebagai jaminan sosial dan asuransi kompensasi kerja ( mengalami kecelakaan saat kerja). Perusahaan menyediakan asuransi kesehatan, jiwa, cacat.

Byk perusahaan bereksperimen dengan rencana pemotongan biaya, seperti Cafetaria Benefit Plan adalah dimana jumlah uang tunjangan tertentu per karyawan disisihkan sehingga setiap karyawan dapat memilih dari berbagai alternatif.

Persoalan Hukum dalam Manajemen SDM Masa Kini Keselamatan dan Kesehatan Karyawan (Occupational Safety and Health Act of 1970) atau OSHA:

pedoman untuk melindungi pekerja dari kondisi tidak aaman dan potensi gangguan kesehatan di tempat kerja.

Bidang diskriminasi baru: AIDS dalam lingkungan kerja , pelecehan seksual.Quid Pro Quo Harasment: bentuk pelecehan seksual yang menawarkan imbalan kenaikan pangkat. Lingkungan kerja yang tidak ramah: gurauan halus daripada pelecehan seksual.

Satu bidang pengaturan SDM: kesetaraan kesempatan kerja – peraturan melindungi orang dari diskriminasi yang tidak adil. Tidak tepat di tempat kerja.

Bisnis dengan pemerintah harus mengajukan 1 rencana tindakan afirmatif—satu pernyataan tertulis tentang bagaimana bisnis itu bermaksud merekrut, mempekerjakan, dan mengembangkan para anggota dari kelas yang dilindungi. (dari rangkuman gada di buku)

Pengkaryaan atas dasar keinginan: perusahaan maupun karyawan mempunyai hak yang sama untuk mengakhiri hubungan pekerjaan kapanpun.

Keanekaragaman Angakatan Kerja, Manajemen Pekerja Berilmu, Penggunaan Pekerja Paruh Waktu sebagai perubahan penting di tempat kerja

Keanekaragaman angkatan kerja (workforce diversity): kisaran sikap, nilai, kepercayaan & perilaku para pekerja yang berbeda sesuai jenis kelamin,umur,ras,etnis, kemampuan fisik. Banyak organisasi di AS anggap keanekaragaman adalah keuntungan bersaing. Karyawan menambah nilai karena apa yang mereka ketahui biasanya disebut Pekerja Berilmu.,biasa menuntut pelatihan ekstensif.

Pekerja Paruh waktu: seseorang bekerja bukan sebagai karyawan permanen/purnawaktu. Mencakup: kontrak indenpenden, pekerja on-call, pekerja sewaan, kontrak/ sementara dan paruh waktu.

Kunci mengelola paruh waktu &temporer: 1. Perencanaan yang cermat 2. Memahami pekerja paruh waktu serta menyadari keuntungan dan kerugian atas kehadiran mereka. 3. Manajer harus cermat menilai biaya penggunaan pekerja paruh waktu. 4. Manajer memahami strategi mereka sendiri &memutuskan cara mengelola pekerja temporer (mengintegrasikan dalam organisasi).

Menjelaskan Alasan Para Pekerja Membentuk Organisasi Serikat Buruh &Menggambarkan Proses Tawar Menawar

Serikat Buruh kelompok individu yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (upah yang lebih tinggi, pekerjaaan yang lebih aman, dan lain-lain).

Relasi tenaga kerja menggambarkan proses kesepakatan dengan karyawan yang diwakili oleh Serikat Buruh.

Proses Tawar Menawar Kolektif Proses yang dilalui manajemen dan tenaga kerja guna merundingkan kondisi kerja bagi para pekerja yang diwakili serikat buruh.

Dimulai ketika serikat buruh diakui sebagai perunding (negosiator) bagi para anggotanya. Masing2 menyampaikan permintaan, kemudian berfokus pada zona tawar menawar. Bila kompromi dicapai, kesepakatan baru pun diajukan untuk mendapatkan persetujuan dari anggota serikat buruh.

Hak yang dirundingkan dalam kesepakatan tawar menawar:1. Kompensasi: upah terkini. Disesuaikan dengan Penyesuaian Biaya Hidup yang mengaitkan kenaikan upah pada Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index:CPI) , Wage Reopener Clause ketentuan bicara ulang soal upah selama masa berlaku kontrak.2. Tunjangan: ingin dibayar semua biaya asuransinya.3. Keamanan Kerja dan isu lainnya seperti jam kerja, kebijakan lembur, periode istirahat, rancangan upah berbeda untuk shift, penggunaan pekerja tidak tetap , prosedur penyampaian keluhan dan kegiatan serikat buruh diizinkan (pengumpulan iuran, papan buletin serikat buruh)

Bila mencapai kebuntuan, serikat buruh dapat gunakan taktik: Pemogokan: tidak bekerja sementara & menolak bekerja. Pemogokan simpati: Pemogokan yang dilakukan 1 serikat buruh utk dukung aksi yang dimulai

serikat buruh lain. Pemogokan liar: pemogokan yang tidak diberi wewenang serikat buruh.

Picketing: pekerja berbaris di depan fasilitas pemberi kerja untuk menjelaskan alasan mereka melakukan pemogokan dengan membawa simbol-simbol.

Boikot: sepakat utk tidak beli produk dari pemberi kerja Perlambatan kerja: kerjanya lamban Sickout: tidak masuk kerja dgn alasan sakit

Taktik Manajemen, bisa pakai: Lock Out menolak pekerja masuk ke tempat kerja. Strikebreaker pengganti sementara/ permanen

Daripada gunakan taktik, dapat minta pihak ketiga menyelesaikan permasalahan mereka: Mediasi: pihak ketiga menyarankan, tapi tidak bisa memaksakan, satu penyelesaian

terhdp pihak lain Arbitrasi sukarela: kedua belah pihak menerima penilaian dari pihak netral. Arbitrasi Wajib: dimana kedua pihak secara hukum dituntut untuk menerima penilaian

dari pihak yang netral.

BAB 9 MEMOTIVASI DAN MEMIMPIN KARYAWAN

Kepuasan dan motivasi bergantung pada kontrak psikologis antara organisasi dan karyawan.

Kontrak Psikologis serangkaian pengharapan karyawan mengenai apa yang akan mereka berikan ke organisasi (disebut sumbangan/ kontribusi) dan sebagai balasannya, apa yang akan organisasi berikan kepada karyawan (disebut insentif).

Landasan dari hubungan manusia yang baik—interaksi antara karyawan dan majikan yang akrab adalah angkatan kerja yang puas dan termotivasi.

Pentingnya Kepuasan dan Semangat KerjaKepuasan Kerja (Job Satisfication): tingkat kenikmatan/tingkat kegembiraan orang karena

melakukan pekerjaan. Karyawan yang puas cendrung punya semangat kerja (morale) keseluruhan sikap

karyawan terhadap lingkungan kerja mereka—yang tinggi.Semangat kerja ditentukan oleh berbagai macam faktor: meliputi kepuasan kerja dan

kepuasan atas berbagai faktor seperti upah, tunjangan, rekan kerja, dan kesempatan mendapatkan promosi.

Perusahaan dapat meningkatkan semangat dan kepuasan kerja karyawan dengan berbagai cara. Contohnya, fasilitas yang nyaman, jasa pelayan pribadi utk perbaiki mobil, beliin hadiah, organisir acara sosial, hingga rencanain liburan.

Bila karyawan puas dan semangat kerjanya tinggi, dalam banyak hal organisasi dapat untung. Karyawan puas akan lebih setia dan loyal serta cenderung memberikan sumbangan yang bermanfaat. Mereka tidak banyak ngeluh dan tidak byk terlibat dalam perilaku negatif seperti mengeluh, memperlambat irama kerja. Pekerja puas akan datang tiap hari bahkan tetap bertahan dalam organisasi. Dengan begitu, manajemen berusaha menjamin pelaksanaan operasi yang lebih efisien.

Sebaliknya, semangat kerja rendah mengakibatkan perputaran karyawan (turnover) yang tinggi –– persentase angkatan kerja organisasi yang keluar dan harus digantikan. Tingkat perputaran yang tinggi mengakibatkan; gangguan jadwal produksi, biaya pelatihan yang tinggi, dan produktivitas berkurang. Tingkat perputaran sedang bermanfaat: menghilangkan karyawan berkinerja rendah, membawa gagasan baru dan bakat yang segar.

Motivasi di Lingkungan KerjaMotivasi seperangkat kekuatan yang menyebabkan orang berperilaku dengan cara

tertentu. 1. Teori Motivasi Klasik para pekerja termotivasi semata-mata oleh uang. 2. Teori Perilaku: Efek Hawthorne kedendrungan meningkatnya produktivitas apabila

para pekerja yakin mereka menerima perhatian khusus dari manajemen.3. Teori Motivasi Kontemporer:

Model Sumber Daya Manusia : Teori X dan YDouglas McGregor mengklarifikasi keyakinan tentang perilaku manusia menjadi 2 perangkat asumsi.

Manajer menganut Teori X yakin bahwa orang pada dasarnya malas & tidak mau bekerja sama dan oleh karenanya harus dihukum atau diimbali.

Teori Y, sebaliknya, cenderung percaya bahwa orang-orang pada dasarnya enerjik, berorientasi ke perkembangan, memotivasi diri sendiri, dan tertarik untuk menjadi produktif. Dan cenderung mendapatkan karyawan yang puas dan termotivasi.

Model Hierarki Kebutuhan MaslowTeori motivasi yang menggambarkan lima tingkat kebutuhan manusia dan

berpendapat bahwa kebutuhan dasar harus dipenuhi lebih dahulu sebelum memuaskan tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Jadi teori ini berpendapat bahwa orang bekerja berupaya memuaskan satu/ lebih dari 5 kebutuhan berbeda.

Teori 2 FaktorFrederick Herzberg menyimpulkan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan kerja bergntung pada 2 faktor:

1. Faktor Higienis seperti kondisi tempat kerja (mempengaruhi motivasi dan semangat kerja apabila gagal memenuhi harapan misalnya sadar dengan kondisi lingkungan yang menyedihkan, bila diperbaiki juga paling hanya menimbulkan perasaan tidak kepuasan/dissatisfaction dan Tidak ada kepuasan/no satisfication)Contoh: penyeliaan, kondisi bekerja, hubungan antar pribadi, bayaran dan keamanan, kebijakan dan administrasi perusahaan

2. Faktor motivasi seperti pengakuan atas pekerjaan yang telah diselesaikan dengan baik. (bila diberi pengakuan, mereka kemungkinan besar menjadi lebih puas)Contoh lain: pencapaian, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan dan pertumbuhan

Faktor motivasi berhub langsung dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, sedangkan faktor higienis mengacu pada lingkungan tempat mereka melakukannya.

Teori Ekspektansi (expectancy theory)Teori motivasi yang mnyatakan bahwa orang-orang termotivasi bekerja untuk

mendapatkan imbalan yang mereka inginkan dan mereka percaya punya peluang/harapan (ekspektansi)yang masuk akal untuk meraihnya.

Teori Keadilan (equity theory) Berfokus pada perbandingan sosial—orang-orang mengevaluasi perlakuan

organisasi terhadap mereka dibandingkan dengan perlakuan organisasi terhadap orang-orang lain.

Pendekatan ini beranggapan bahwa orang akan memulai menganalisis masukan/input yang ia beri berupa waktu, usaha, pendidikan, pengalaman dsb. Dibandingkan dengan keluaran/output yang disapat (seperti gaji,fasilitas, pengakuan,keamanan). Hasilnya adalah nisbah sumbangan (rasio sumbangan) terhadap perolehan (return). Lalu bandingin nisbah sendiri dgn nisbah karyawan lainnya. Mereka menanyakan apakah nisbahnya =,>, atau kurang dari orang-orang uang ia bandingkan dengan dirinya sendiri.

Strategi untuk meningkatkan Kepuasan dan Semangat Kerja Lima program utama berikut dirancang untuk membuat pekerjaan menjadi lebih menarik

dan lebih dihargai.

1. Teori Reinforcement/Modifikasi Perilaku Teori bahwa perilaku dapat didorong atau dikurangi dengan cara memberikan sarana

berup imbalan dan hukuman. Manajer membentuk perilaku karyawan dengan menghubungkan pemberin reinforcement (penguatan) dengan perilaku yang diinginkan dan hukuman dengan perilaku yang tidak diinginkan.

Reinforcement digunakan ketika para pekerja dibayar per hasil(piece rewards) atau per produk yang terselesaikan. Dalam strategi reinforcement, imbalan mengacu pada semua hal positif yang didapatkan oleh orang2 dari bekerja (gaji, pujian, promosi, kepastian kerja),dll. Ketika imbalan dikaitkan dengan kinerja, pemberian itu berlaku sebagai Positive Reinforcement (penguatan positif) . Cth lain: beri bonus pada penjual melebihi target mendorong mereka kerja lebih keras lagi pada masa penjualan berikutnya. John Deere baru saja menerapkan sistem imbalan baru yakni kenaikan upah ketika berhasil selesaikan kursus akademis dan memperlihatkan penguasaan keahlian pada pekerjaan baru.

Hukuman/ punishment dirancang untuk mengubah perilaku dengan cara beri akibat yang tidak menyenangkan jika org gagal ngubah perilakunya jadi perilaku yang diinginkan.

2. Teori Manajemen berdasarkan tujuan (management by objectives / MBO)

sistem penetapan tujuan kolaboratif yang meluas dari puncak organisasi ke dasar. Manajemen berdasarkan tujuan ini melibatkan manajer dan bawahan dalam menetapkan tujuan dan mengevaluasi kemajuan.

3. Manajemen partisipatif dan pemberdayaan Metode meningkatkan kepuasan kerja dengan cara memberi kesempatan kepada karyawan untuk memberi suara dalam manajemen pekerjaannya dan perusahaannya. Karyawan diberi pilihan mengenai cara mereka melakukan pekerjaan mereka dan cara perusahaan dikelola, mereka diberi tanggung jawab atas kinerja mereka sendiri. bagian dari manajemen tim

4. Pengayaan pekerjaan (Job enrichment) Metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara menambah satu atau lebih faktor motivasi ke dalam kegiatan kerja. contoh program pengayaan pekerjaan: Rotasi pekerjaan mengembangkan peluang pertumbuhan dengan merotasi karyawan ke berbagai posisi di dalam perusahaan.

5. Perancangan Ulang Pekerjaan (job redesign) metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara merancang kecocokan yang lebih memuaskan antara pekerja dengan pekerjaannya. Perancangan Ulang Pekerjaan umumnya dijalankan dengan 1 dri 3 cara: Penggabungan tugas”, pembentukan tim kerja alamiah, pembentukan hub. Dengan klien

6. Jadwal Kerja Yang Dimodifikasi Program” Berbagi Pekerjaan metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara

memberi kesempatan 2 orang/lebih berbagi pekerjaan purna waktu tunggal Program Waktu Fleksibel dan Strategi Tempat Kerja Alternatif

Program Waktu Fleksibel: metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara memberi kesempatan orang” untuk dapat memilih jam kerja mereka menyesuaikan dengan jadwal kerja standar berdasarkan jadwal harian/ mingguan. telecommuting: bentuk dari waktu fleksibel yang mengizinkan orang” untuk melakukan beberapa/ semua pekerjaan jauh dari kantor.

Gaya Manajerial dan Kepemimpinan

Kepemimpinan proses memotivasi orang lain untuk berusaha mencapai tujuan-tujuan tertentu. Memimpin adalah kunci pekerjaan manajer dan salah satu komponen penting fungsi pengarahan.

Gaya-Gaya Manajerial pola perilaku yang diperlihatkan manajer dalam menghadapi bawahan-bawahannya. 3 Tipe gaya utama:

1. Gaya otokratis – gaya manajerial di mana manajer biasanya memberi perintah dan mengharapkan mereka dipatuhi tanpa ragu-ragu.

2. Gaya demokratis – gaya manajerial di mana manajer biasanya meminta masukan dari bawahan-bawahannya sebelum membuat keputusan, tetapi tetap memegang kekuatan akhir dalam pembuatan keputusan.

3. Gaya Wewenang Penuh—gaya manjerial dimana manajer biasanya berperan sebagai penasehat terhadap bawahan yang diperbolehkan membuat keputusan.

Pendekatan Kontingensi terhadap Gaya Manajerial

Menerapkan perilaku manajerial yang tepat ketika tergantung pada elemen-elemen unik dalam situasi tersebut. Pendekatan ini mengakui kerumitan masalah manajerial dan mengakui bahwa orang dalam budaya yang berbeda mengharapkan hal-hal yang berbeda dari manajer mereka.

Motivasi dan Kepemimpinan pada Abad-21o Perubahan Pola Motivasi tidak melulu tentang uang. Pekerja sekarang ingin

jam kerja fleksibel, baju santai, akses wifi, kesempatan telecommuting, waktu tidur siang, layanan pijat, penitipan anak, meskin kopi espreso, bawa binatang ke tmpt kerja.

o Perubahan Pola Kepemimpinan sekarang tidak cocok otokratis, tapi demokratis. Manajer tidak selalu org putih tapi Afrika, dll. Tidak selalu tua.

BAB 10 PEMASARAN

Apa itu Pemasaran (Marketing)Pemasaran (marketing) proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

harga, promosi serta distribusi atas gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi sasaran perseorangan dan organisasi.

Konsumen membeli produk yang menawarkan nilai terbaik – perbandingan manfaat produk dengan biayanya. Manfaat itu mencakup fungsi produk, dan kepuasan emosional yang terkait dengan memiliki/mendapatkannya.

Pembeli yang puas menerima manfaat lebih besar dari biayanya.Nilai= Manfaat

BiayaSelain produk beri manfaat, produk juga memberikan kegunaan pada konsumen—

kemampuan produk untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan manusia. Contoh: hiasan natal: kegunaan waktu, departemen natal: kegunaan tempat, jual hiasan ornamen: kegunaan kepemilikan, mengubah bhn mentah jadi ornamen—kegunaan bentuk.

Ada barang konsumsi ( produk dibeli konsumen utk penggunaan pribadi), barang industri (produk yang dibeli olh perusahaan utk produksi barang lain), jasa (produk tak berwujud seperti waktu dan keahlian/aktivitas dapat dibeli) .

Pemasaran relasional: pemasaran yang menekankan pada hubungan yang terus berlanjut dengan pelanggan dan pemasok.

Lingkungan PemasaranRencana, strategi dan keputusan dipengaruhi oleh faktor” luar seperti Lingkungan

Eksternal perusahaan – faktor-faktor luar yang mempengaruhi program pemasarean melalui kesempatan dan ancaman.

1. Lingkungan Politik dan Hukum: kegiatan politik berpengaruh pada dunia usaha, contoh perusahaan yang menaruh telah mempercayai produk ades sebagai minuman di kantor,

2. Lingkungan Sosial dan Budaya: Hampir sluruh rakyat Indonesia cocok dengan prodak teh, tidak terlalu cocok dengan produk Wine.

3. Lingkungan Teknologi Prodak baru membuat prodak lama jadi usang. Contoh Gadget Android apple yang canggih menenggelamkan pesona Nokia yang dulu berjaya.

4. Lingkungan Ekonomi kondisi ekonomi menentukan pengeluaran konsumen,dunia usaha dan pemerintah. Kondisi ekonomi mempengaruhi setiap rencana pelaku pemasaran dalam penawaran produk, penetapan harga dan strategi promosi. Tenaga pemasaran sgt perhatikan inflasi, tingkat suku bunga,resesi.

5. Lingkungan Persaingan tenaga pemasaran harus yakinkan pembeli tuk beli produk mereka, tenaga pemasaran cari cara agar produknya paling menarik. Tenaga-tenaga pemasaran menentukan cara terbaik menempatkan produk mereka sendiri untuk 3 tipe persaingan:

5.1 Produk Subtitusi – produk yang berbeda dari produk pesaingnya tapi dapat mengisi kebutuhan yang sama

5.2 Persaingan Merek persaingan yang memikat konsumen terhadap produk serupa5.3 Persaingan Internasional Pemasaran persaingan atas produk-produk domestik

terhadap produk luar negeri.

Strategi: Bauran PemasaranManajer pemasaran manajer yang bertanggung jawab dalam perencanaaan dan

pelaksanaan seluruh kegiatan bauran pemasaran yang menghasilkan perpindahan barang atau jasa ke konsumennya.

Kegiatan itu puncaknya adalah Rencana Pemasaran – strategi yang rinci & terfokus untuk mengarahkan bauran pemasaran agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Dalam merencanakan dan melaksanakan strategi, manajer pemasaran mengembangkan 4 komponen dasar ( sering disebut 4P) dari bauran pemasaran (marketing mix)

1. Produk (Product) pemasaran dimulai dengan produk – barang/jasa/gagasan yang dirancang untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. diferensiasi produk – penciptaan produk yang cukup berbeda dibanding produk

pesaing utk menarik konsumen2. Penetapan Harga (Pricing) penetapan harga produk—memilih harga yang paling sesuai3. Distribusi (Place) perusahaan harus membuat keputusan mengenai saluran (channel) yang akan

digunakan dalam mendistribusikan produk mereka. semua kegigatan distribusi berhubungan dengan membawa produk dari produsen ke

konsmen.4. Promosi (Promotion) Promosi merujuk pada teknik mengkomunikasikan informasi tentang produk dan juga

mencakup periklanan. Iklan, penjualan langsung, promosi penjualan [hadiah,lewat kupon, paket penyerta],

hubungan masyarakat[membangun sikap positif prodak dan organisasinya pada masyarakat, cth The Ronald Mc’Donalds House Program ]

Target Pemasaran & Segmentasi PasarPembeli memiliki selera, minat,tujuan,gaya hidup berbeda. Maka dari itu produk tidak

bisa jadi ‘barang untuk semua orang’. Karena kesadaran akan kebutuhan konsumen membuat tenaga pemasaran berpikir dari segi Pasar Sasaran– kelompok orang yang memiliki keinginan dan kebutuhan serupa. Menyeleksi pasar sasaran merupakan langkah awal strategi pemasaran.

Target pemasaran butuh Segmentasi Pasar—membagi pasar ke dalam jenis pelanggan. Setelah identifikasi pangsa pasar, perusahaan dapat menerapkan berbagai strategi.

Lalu ada segmentasi yang sempit, ingat segmentasi itu menganalisis konsumen bukan produk. Dalam pemasaran, proses menggabungkan, menerapkan dan mengkomunikasikan sifat produk itu sendiri dikenal sebagai Penempatan Produk (Product Positioning)

Mengidentifikasi Segmen Pasar

Periset melihat beberapa pengaruh berbeda terhadap perilaku konsumen. Berikut ini 4 pengaruh paling penting:

1. Variabel Geografis adalah unit geografis yang dapat dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi segmentasi. Contoh: Daerah Pegunungan, permintaan jaket tebal tinggi.

2. Variabel Demografis menggambarkan populasi dengan mengidentifikasi ciri-ciri seperti umur, latar belakang etnis, status perkawinan, suku, agama, dan kelas sosial. Konsumsi umum dikaitkan kelompok usia (18-25,26-35,36-45)

3. Variabel Psikografis karakteristik konsumen berdasar gaya hidup, minat dan sikap, contoh: Di kota banyak orang suka makanan cepat saji karena kepraktisan. Aqua menjadi simbol merek air di Indonesia.

4. Variabel Perilaku merujuk pada cara konsumen menggunakan produk, manfaat yang mereka harapkan dari produk tersebut, alasan mereka membelinya, dan kesetiaan mereka terhadap produk tersebut.

Seorang wanita beli sepatu olahraga melihat kekokohanBeli sepatu untuk gaun, agar matching Beli sepatu santai, agar nyaman dipake kemana2

Riset pemasaranRiset pemasaran Studi mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen serta cara

terbaik untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Efektivitas dalam memilih bauran pemasaran dan strategi segmentasi yang tepat waktu tentang tren di lingkungan pasar.

Peran riset pasar: meningkatkan daya saing perusahaan, yaitu dgn cara memahami hubungan di antara:

pihak berkepentingan (stakeholders) perusahaan (termasuk konsumen) variabel” pemasaran ( produk, penetapan harga, promosi, penempatan) pertimbangan lingkungan dan keputusan pemasarannya. ( lingkungan ekonomi,

teknologi, persaingan, politik hukum, sosial budaya)Mereka gunakan informasi utk strategi , penetapan tujuan dan pemilihan target pasar.Langkah-langkah:

Menilai kebutuhan informasi Menyediakan informasi Membuat keputusan segmentasi pasar, pemilihan target pasar, rencana pemasaran,

tujuan utk kinerja.

Proses riset 1.Mempelajari situasi terakhir: Apa yang dibutuhkan ? Apa yg tlh dilakukan utk memenuhi kebutuhan tsb?2. Memilih metode riset: pertimbangkan keefektifan dan biaya berbagai pilihan3. Mengumpulkan data: Ada 2 jenis data riset.

Data sekunder: tersedia dari hasil riset sebelumnya, menghemat waktu, usaha &uang.

Data primer: data baru dari riset yang dilakukan.4. Menganalisis Data: suatu data tdk berguna sampai data tersebut diolah menjadi informasi.5. Mempersiapkan laporan: mencakup metodologi dan riset pada studi tersebut. Mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah dan bila sesuai buat rekomendasi tindakan terbaik.

Metode Riset

1. Observasi memperhatikan dan mencatat perilaku konsumen.2. Survei dengan kuosioner/wawancara.3. Kelompok fokus orang dikumpulkan satu tempat,disajikan 1 isu dan diminta utk

membahasnya.4. Percobaan tanggapan individu yang sama/serupa pada situasi yang berbeda-beda.

Contoh: eksperimen permen dengan kacang dan tanpa kacang, dikasih ke orang utk coba keduanya, tanggapan diperoleh lebih berguna.

Memahami Perilaku KonsumenPerilaku konsumen studi mengenai proses keputusan konsumen yang mendorong

mereka membeli dan mengkonsumsi berbagai produk.

Pengaruh-pengaruh pada Perilaku Konsumen 4 bidang yang menjadi pengaruh utama terhadap perilaku konsumen:1. Pengaruh psikologis: mencakup motivasi, persepsi, kemampuan belajar dan sikap

individu.2. Pengaruh pribadi: mencakup gaya hidup, kepribadian dan status ekonomi.3. Pengaruh sosial: mencakup keluarga, pendapat pemimpin, kelompok referensi lainnya

seperti teman, rekan kerja4. Pengaruh budaya: mencakup budaya/ cara hidup yang membedakan 1 kelompok besar

dengan yang lainnya, subkultur (kel lbh kecil – kelompok etnis dengan nilai” bersama), dan kelas sosial ( kelompok berdasarkan peringkat budaya menurut kriteria seperti latar belakang, pekerjaan dan pendapatan).

Faktor tersebut bs jd sangat lemah/bs diabaikan. Beberapa konsumen misalnya melihat loyalitas merek/brand royalty)yang tinggi. (kepuasan beli produk tertentu secara reguler)

Proses pembelian konsumen1. Pengenalan masalah/kebutuhan: proses pembelian dimulai ketika konsumen

mengenali masalah2. Pencarian informasi: setelah mengenal satu kebutuhan, para konsumen mencari

informasi mengenai barang tersebut.3. Evaluasi alternatif yang ada: Dengan menganalisis atribut-atribut yang berlaku pada

satu produk tertentu, para konsumen membandingkan produk dalam memutuskan produk mana yang paling baik memenuhi kebutuhan mereka.

4. Keputusan membeli: Keputusan “membeli” didasarkan pada motif rasional, motif emosional/ keduanya. Motif rasional mencakup evaluasi logis tentang atribut produk seperti biaya, mutu, dan kegunaan. Motif emosional melibatkan faktor non-objektif dan mencakup kemampuan bersosialisasi, meniru yang lain, dan estetika.

5. Evaluasi pasca pembelian: pemasar ingin konsumen senang setelah mengkonsumsi produk sehingga mereka diharapkan membeli lagi.

Penyimpanan data dan Penggalian Data Penyimpanan data—proses ngumpulin, nyimpan, dan dapatin kembali data dalam

bentuk berkas file elektronik (data warehousing). Bagi periset pemasaran gudang data itu adalah tambang emas yang berisi petunjuk tentang perilaku konsumen.

Manfaat penggalian dataSetelah kumpulin informasi, pemasar menggunakan penggalian data—aplikasi teknologi

elektronik untuk mencari, menyaring, dan mengorganisasi ulang kumpulan data guna

menyingkapkan informasi pemasaran yang bermanfaat serta merencanakan produk baru yang akan menarik segmen sasaran di lingkungan pasar.

Walmart perintis penggalian data, gudang data plg besar di dunia scr privat. Mencakup informasi demografis, penurunan harga, pengembalian, persediaan, & data lain2 utk meramalkan penjualan dari efek promosi penjualan.

Perilaku pemasaran dan Pembelian OrganisasiPasar Organisasi/ Pasar Komersial , dimana suatu organisasi membeli barang dan jasa

yang digunakan dalam menciptakan dan menyerahkan produk ke konsumen, termasuk dalam 3 kategori:

1. Pasar Industri terdiri dari perusahaan bisnis yang membeli barang untuk diubah menjadi produk/barang lain yang digunakan selama produksi.

2. Sebelum menjangkau konsumen, produk singgah melalui Pasar Pedagang Perantara (Reseller Market) yang terdiri dari perantara yang membeli barang jadi dan menjualnya kembali.

3. Pasar pemerintah dan institusionalPasar pemerintah pemerintah lokal, negara bagian, dan pusat membeli produk yang

tahan lama dan tidak tahan lama.Pasar Institusional terdiri dari pembeli non pemerintah sperti rumah sakit, greja,

museum, dan badan amal.Perilaku pembelian organisasi berbeda dari perilaku pembelian konsumen dalam 2 hal

utama:1. Perbedaan dalam pembeli: Pembeli organisasi adalah para profesional yang dilatih

dalam mengatur hubungan pembeli-penjual dan merundingkan syarat2 pembelian. Mereka biasanya spesialis dalam suatu lini produk dan sering menjadi pakar tentang produk yang mereka beli.

2. Perbedaan dalam hubungan pembeli-penjual: Bila hubungan konsumen-penjual sering merupakan interaksi sekali yang singkat, situasi industri sering mencakup hub pembeli-penjual yang berkala dan bertahan lama.

Bauran Pemasaran InternasionalKetika para pemasar memutuskan untuk terjun ke dunia global, mereka harus

mempertimbangkan kembali setiap unsur bauran pemasaran,1. Produk2 Internasional Bila beberapa produk dapat dijual k luar negeri tanpa

perubahan sama sekali, kadang” hanya produk yang dirancang ulang yang dapat memenuhi kebutuhan pembeli di luar negeri.

2. Penetapan harga internasional: Ketika menetapkan harga utk pasar internasional , pemasar harus mempertimbangkan biaya transportasi yang lebih tinggi, dan menjual produk-produk ke luar negeri.

3. Distribusi internsional dalam bbrp industri, perusahaan telah mendapat keuntungan dengan membeli bisnis yang sudah mapan di pasar luar negeri.

4. Promosi internasional kadang” kampanye iklan yang baik dapat dialihkan ke negara lain secara utuh.

Bisnis kecil dan Bauran PemasaranKeberhasilan perusahaan kecil terletak suatu pemahaman dari masing” unsur dalam

bauran pemasaran.1. Produk-produk bisnis kecil: pemahaman tentang kebutuhan dan keingan pelanggan 2. Penetapan harga bisnis kecil: harus cermat dalam menetapkan harga , jgn terlalu

mahal kalau engga bangkrut nanti.

3. Distribusi bisnis kecil: aspek paling penting adalah lokasi fasilitas: kemampuan bisnis kecil dalam menarik dan mempertahankan pelanggan sebagian bergantung pada pilihan lokasi.

4. Promosi bisnis kecil: bisnis berskala kecil yang sukses akan merencanakan beban biaya promosi sebagai bagian dari biaya awal (start- up cost).

BAB 11 MENGEMBANGKAN DAN MENETAPKAN HARGA PRODUK

Definisi Produk sebagai suatu paket nilaiPelanggan mendapat nilai dari berbagai manfaat, ciri khas dan bahkan imbalan-imbalan

tak berwujud terkait dengan produk itu. Paket nilai produk yang dipasarkan sebagai kumpulan atribut bernilai, termasuk biaya

yang layak. Ciri Khas (feature) produk sifat, berwujud, dan tak berwujud, yg dibangun perusahaan

ke produk”nya. Mesin pemotong rumput berkekuatan 12 tenaga kudaCiri khas juga harus memberi manfaat: mesin pemotong rumpout menghasilkn

pekarangan menarik. Kenyamanan pemilik karena tahy mesin pemotong rumput tersedia dekat rumah ketika

dibutuhkan itu namanya imbalan tak berwujud.Pembeli berharap menerima produk dengan nilai lebih besar—lebih banyak manfaat

tetapi dengan biaya yang masuk akal.

Mengklasifikasikan Barang dan JasaKita dapat klasifikasikan produk menurut calon pembeli dalam 2 kelompok:

1. Pembeli Barang Konsumsi 2. Pembeli Produk Industri (lihat bab10)

1. Mengklasifikasikan Produk” Konsumsi Pada umumnya dibagi jadi 3 kategori yang mencerminkan perilaku pembeli”a. Barang kebutuhan sehari-hari: tidak mahal, dikonsumsi scr cepat & berkala. Sperti susub. Barang belanja: cukup mahal/jarang dibeli. Seperti asuransic. Barang kebutuhan khusus: produk/jasa yang mahal & jarang dibeli. Seperti katering untuk resepsi pernikahan.

2. Mengklasifikasikan Produk” IndustriProduk industri dibagi jadi 2kategori mencerminkan mengenai biayanya dan bagaimana

produk tersebut akan digunakan: 1. Barang Biaya Beban (Expense Items): produk/jasa yang dikonsumsi dalam setahun

oleh perusahaan yang memproduksi barang” lain/menyediakan jasa lain. Ciri”: Tidak mahal, dikonsumsi scr cpt dan berkala. Expense item contohnya setumpuk teh yang diproses jadi teh celup

2. Barang Modal (Capital Items): barang & jasa bersifat permanen (yaitu brg dan jasa yang mahal dan tahan lama). Punya umur >1tahun dan biasanya sampai beberapa tahun. Gedung” (perkantoran pabtrik), perlengkapan permanen(tangki,air,oven), dan perlengkapan aksesoris (komputer & pesawat terbang).

Jasa Modal: jasa dibuat untuk komitmen jangka panjang. Sperti pemeliharaan gedung dan peralatan, atau jasa hukum. Karena brg modal ini mahal & jarang dibeli, maka pembelian brg” modal sering diputuskan manajer tingkat tinggi.

Bauran Produk

Kelompok produk yang dibuat oleh suatu perusahaan agar tersedia untuk dijual, produk konsumsi, produk industri/ keduanya, merupakan bauran produk (product mix).Black Dekker misalnya membuat alat pemanggang roti, penyedot debu, pengebor elektrik & berbagai macam brg alat rumah tangga.

Lini Produk Sekelompok produk serupa yang ditujukan untuk sekelompok pembeli yang serupa yang akan menggunakan produk itu dengan cara yang serupa.

Pengembangan Produk BaruUntuk mengembangkan/mendiversifikasi lini produk, utk dapat bertahan, perusahaan

harus mengembangkan dan memperkenalkan serangkaian produk baru. Pengembangan produk merupakan proses panjang. Perusahaan punya dep riset dan

pengembangan (litbang) utk mencari peluang produk baru. Mengapa ngorbanin banyak Sumber daya? Karena

1. Tingkat Mortalitas ProdukProduk-produk yang memiliki peluang terbaik utk berhasil adalah produk yang inovatif

dan memiliki manfaat yang unit. Jadi barang yang tidak berinovasi akan cepat mati/tidak laku di pasaran.

2. Mempercepat masuknya produk ke pasar – strategi pengenalan produk baru agar cepat tanggap terhadap perubahan pelanggan

atau pasarSemakin cepat suatu produk masuk ke pasar, peluang utk bertahan bagi produk tersebut

akan semakin besar. Dapat meneguhkan dirinya sebagai pemimpin besar. Produk yang terlambat 3 bulan masuk ke pasar dari pemimpin pasarnya, kehilangan 12%

potensi labanya seumur hidup.

7 Tahap Proses PengembanganBanyak perusahaan memiliki dep. Riset dan pengembangan (litbang) untuk menjelajahi

kemungkinan produk baru dengan 7 proses langkah dasar.1. Gagasan produk: mencari gagasan produk baru2. Penyaringan: menghilangkan semua gagasan produk yang tidak bertautan dengan

kemampuan/ tujuan perusahaan.3. Pengujian konsep: Setelah gagasan disaring, perusahaan menggunakan riset pasar

untuk mendapatkan masukan konsumen tentang manfaat dan harga produk.4. Analisis Bisnis: Setelah mengumpulkan opini konsumen, para pemasar harus

membandingkan biaya produksi dan manfaat untuk melihat apakah produk mencapai tujuan laba minimumnya.

5. Pengembangan Prototipe: Memproduksi versi permulaan produk (prototipe).6. Pengujian produk dan pemasaran: Mengeluarkan produk yang terbatas, menguji

produk untuk melihat apakah produk tersebut memenuhi persyaratan kinerja. Jika ya, maka dijual pada daerah terbatas. Tahap ini cukup mahal karena kampanye promosi dan saluran distribusi yang harus ditetapkan utk uji pasar.

7. Komersialisasi: Memulai produksi dan pemasaran berskala penuh.

Variasi dalam Proses JasaTahap 2,3,4,6, dan 7 sama. Tetapi ada perbedaan penting di tahap 1 dan 5.1. Gagasan Jasa:

pencarian gagasan jasa mencakup tugas disebut pendefinisian paket jasa (service package) dan menetapkan spesifikasi jasa. (pilih ini)

paket jasa: mengidentifikasi ciri khas berwujud maupun tidak berwujud yang mencirikan jasa dan menetapkan spesifikasi jasa. (atau ini)

Layanan jasa kebersihan akhir tahun ke gedung perkantoran, spesifikasi berikut: Interior gedung dibersihkan 5 Januari, tengah malam, mencakup pembersihan karpet dari semua debu dan kotoran, memoles wastafel dan perlengkapan toilet, tanpa mengganggu kegiatan pelanggan.

2. Rancangan Proses Jasa (Service Proses) sebagai ganti pengembangan prototipe, jasa memerlukan rancangan proses jasa yang

mengidentifikasi setiap langkah dalam jasa, mencakup ururan dan waktu, juga pesyaratan pekerja serta persyaratan fasilitas. (pilih ini)

Suatu jasa perlu rancangan proses jasa 3 bagian: (atau ini) 1. Seleksi Proses: mengidentifikasi setiap langkah dalam jasa, termasuk urutan dan

pengaturan waktu 2. Persyaratan Pekerja: menjabarkan perilaku karyawan, kemampuan, keahlian dan

interaksi dengan pelanggan selama pengadaan jasa. Seperti SOP 3. Persyaratan fasilitas: merancang semua peralatan yang mendukung penyediaan jasa.

Daur Hidup Produk (Produck Life Cycle – PLC ) Daur Hidup Product Serangkaian tahap kehidupan produk selama menghasilkan jasa. PLC dapat mencapai hitungan bulan, tahun/dekade.

Tahap-tahap dalam Daur Hidup ProdukDaur Produk proses alami yang dialami produk sejak lahir,tumbuh, dewasa, dan

akhirnya mengalami penurunan dan mati.1. Perkenalan: Tenaga pemasaran berfokus membuat konsumen potensial sadar akan

produk dan manfaatnya.2. Pertumbuhan: Penjualan mulai menanjak dan produk mulai menghasilkan laba.3. Dewasa: Pertumbuhan penjualan mulai melambat. Walaupun produk mendapat

tingkatan laba tertinggi di awal tahap ini, meningkatnya persaingan akhirnya mengakibatkan pemotongan harga dan laba yang lebih rendah. Pada akhir tahap ini, penjualan mulai jatuh.

4. Penurunan: Selama tahap akhir, penjualan dan laba terus jatuh. Produk-produk baru dalam tahap perkenalan mengambil alih penjualan. Penjual mengurangi iklan tetapi tetap membiarkan produk tsb beredar utk beri laba tambahan.

Memperpanjang Daur Hidup Produk: Alternatif terhadap Produk-Produk BaruPerusahaan tentu berharap dapat terus mempertahankan posisi produk dalam tahap

dewasa selama mungkin. 3 pendekatan utk memperpanjang daur hidup produk:1. Dalam perluasan produk *product extension* produk yang telah ada, dipasarkan secara global tanpa adanya modifikasi. Coca Cola

dan Jean Levi’s salah1 contoh berhasil.2. Melalui adaptasi produk (product adaptation) Produk dasar dimodifikasi agar memiliki daya tarik yang lebih besar di negara lain. Di

jerman Mc Donald mencakup bir. Ford kemudi ditarok sebelah kanan utk pasar Asia.

3. Pengenalan Ulang (reintroduction) membangkitkan kembali, ke pasar-pasar baru, produk” yang telah menjadi usang

dalam pasar yang lama.

Identifikasi Produk 1. Pemberian merk produk (branding)

proses menggunakan simbol untuk mengomunikasikan ciri-ciri produk tertentu yang dibuat oleh produsen tertentu. Konsumen yg suka produk tsb dapat kembali ke produk tsb dgn hanya mengingat namanya saja.

2. Menambah Nilai melalui Ekuitas Merek merk yang dikenal secara luas bernilai karena kekuatannya untuk menarik pelanggan. perusahaan memiliki ekuitas merk lebih tinggi, memiliki kesetiaan dan kesadaran merk

yang lebih besar pada pihak konsumen dan pangsa pasar (dan dianggap memiliki mutu tinggi) karena merk menambah nilai ke produk, pemasar mengelola merk utk meningkatkan

nilainya. Mereka membangun ekuitas dalam sebuah merek dengan mempertahankan kesadaran merk—nama merek yang terlintas pertama kali ketika memikirkan satu kategori produk tertentu & persepsi atas atas mutu dengan cara yang sama seperti bila anjda membangun ekuitas kepemilikan di rumah anda dengan mempertahankan/ meningkatkan ciri khasnya.

3. Pemberian Nama E- Bussiness perlu modal besar untuk membuat e-bussiness. Baik itu dari segi dot.com, atau

pencarian teratas di google.

Jenis-Jenis Nama Merk1. Merk Nasional: diproduksi dan didistribusikan secara luas oleh produsen dan membawa nama produsen. (obat kumur Scope) sering dikenal karena kampanye iklan secara nasional.2. Merk Lisensi: nama merek yang dibeli dari organisasi/ individu yang memiliki merk tsb. 3. Merk Pribadi atau label pribadi: Produk bermerk yang dikomisikan oleh pedagang grosir atau pengecer kepada produsen tertentu.

Pengemasan ProdukPengemasan berperan sebagai Iklan dalam toko yang membuat produknya terlihat

menarik, memamerkan nama merk, serta mengidentifikasi ciri dan manfaaatnya. Pengemasan juga mengurangi resiko kerusakan, pecah, pembusukan serta mempersulit pencurian barang-barang berukuran kecil/

Pelabelan produkSetiap produk memiliki label pada kemasannya. Pelabelan dapat membantu memasarkan

produknya. Pertama, label mengidentifikasi produk/merk.Label, mempromosikan produk dengan menarik perhatian konsumen: warna dan grafik

yang menarik memberi petunjuk visual bagi produk yang sesungguhnya tidak terlalu diperhatikan di rak

Akhirnya, label juga menggambarkan produk: memberi informasi ttg kandungan nutrisi, petunjuk penggunaan cara membuang yang tepat, dan keamanan.

Menetapkan HargaPerusahaan memberi harga produk utk maksimumkan laba, namun mereka sering

berharap dapat memenuhi Tujuan Penetapan Harga (Pricing Objective) – tujuan yang diharapkan dapat diraih para produsen dalam menetapkan harga jual produknya.