Rangkuman Materi Yoghurt
-
Upload
riang-anggraini-rahmanisa -
Category
Documents
-
view
68 -
download
3
description
Transcript of Rangkuman Materi Yoghurt
Pengaruh Temperatur Dalam Pembuatan Yoghurt dari Berbagai Jenis Susu
Dengan Menggunakan Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus
Thermophilus
Nurzainah Ginting, Elsegustri Pasaribu
Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Medan
Salah satu produk olahan susu adalah yoghurt. Yoghurt merupakan susu yang diasamkan
melalui proses fermentasi dengan memanfaatkan bakteri asam laktat seperti Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Streptococcus thermophillus berkembang biak lebih
cepat dan menghasilkan baik asam maupun CO2. Asam dan CO2 yang dihasilkan tersebut
kemudian merangsang pertumbuhan dari Lactobacillus bulgaricus. Di sisi lain, aktivitas
proteolitik dari Lactobacillus bulgaricus memproduksi peptida penstimulasi dan asam amino
untuk dapat dipakai oleh Sreptococcus thermophilus. Mikroorganisme ini sepenuhnya
bertanggung jawab atas pembentukan tekstur dan rasa yoghurt (Goff, 2003).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh temperatur dan jenis susu dalam
pembuatan yoghurt terhadap warna, tekstur, rasa, dan uji biologis dari yoghurt yang dihasilkan.
Penelitian dilakukan dengan 2 variabel berubah yaitu suhu dan jenis susu. Variabel suhu yaitu
30°C, 37°C, 44°C, 51°C . Dan variable jenis susu skim, susu sapi segar, susu full krim, dan susu
kerbau segar. Langkah penelitian yaitu 50 g bakteri biakan dimasukkan ke dalam 500 ml tiap
jenis susu. Untuk susu sapi dan kerbau dipasteurisasi terlebih dahulu pada suhu 60 0-700 C. Susu
yang sudah diberi biakan ditutup dalam wadah dan dimasukkan ke dalam inkubator sesuai
variable suhu. Suhu 30°C dibiarkan selama 20 jam, suhu 37°C selama 10-11 jam, suhu 44°C
selama 8 jam dan suhu 51°C selama 6 jam. Setelah itu yoghurt yang telah jadi dikeluarkan dari
inkubator, dibiarkan sebentar pada suhu kamar dan dimasukkan ke refrigerator bersuhu 5°C.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel suhu 30°C, 37°C, 44°C, dan 51°C yang
berpengaruh terhadap warna, tekstur yoghurt sedangkan pada rasa tidak berpengaruh. Sedangkan
pada variable jenis susu berpengaruh terhadap warna, tekstur, dan rasa yoghurt. Hasil paling baik
diperoleh pada suhu 440C dengan pemakaian susu sapi full krim sebagai bahan dasarnya. Pada
uji mikrobiologik disimpulkan bahwa pada semua level temperatur tetap ada aktivitas bakteri
yaitu ditandakan dengan adanya penggumpalan pada tekstur yoghurt serta aromanya yang asam.