Rangkuman materi admin progsus
-
Upload
feryantini -
Category
Documents
-
view
807 -
download
11
description
Transcript of Rangkuman materi admin progsus
RANGKUMAN MATERI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
NAMA NI WAYAN FERYANTINI
BAGIAN IKONSEP DASAR PENDIDIKAN
Melalui pendidikan, manusia menjadi cerdas memiliki skill, sikap hidup yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik pula di masyarakat dan dapat menolong dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat. Pendidikan menjadi investasi yang memberikan keuntungan sosial dan pribadi yang menjadi manusia yang memilki derajat.
PERKEMBANGAN ILMU PENDIDIKAN DI INDONESIA
1. Latar Belakang Hustorisa) Masa Periode 1945-1950
Sejak proklamasi, pancasila sebagai dasar filsafat dasar Negara juga menjadi dasar pendidikan nasional
b) Masa Periode 1950-1959Pada masa ini berdasarkan PP No. 65 tahun 1951 biaya penyelenggaraan pendidikan diserahkan/ dibebankan kepada orang tua murid, pengadaan saran prasaran termasuk gedung sekolah dipikul oleh daerah dan gaji guru serta tenaga kependidikan lainnya dibiayai oleh pemerintah pusat.
Lanjut…c) Masa Periode 1959-1966
• Tujuan pendidikan diubah yaitu supaya melahirkan warag negara sosial Indonesia yaitu susila yang bertanggungjawab atas terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia adil dan makmur spirittual maupun material dan berjiwa pancasila.
d) Masa Periode 1966-1998• Periode ini berlandaskan kepada ketentuan-ketentuan MPRS tahun
1966 dan ketetapan-ketetapan MPR tahun 1973, 1978, dan 1983.e) Masa Periode 1998-2000
• Merupakan era reformasi yang menjadi tonggak sejarah perubahan dengan runtuhnya resim Soeharto yang disebabkan adanya demonstrasi besar-besaran
f) Masa Periode 2000 sampai sekarang• Adanya era otonomi atau desentralisasi, undang-undang tentang
otonomi daerah diatur dalam UU No. 32 tahun 2004 tentang perimabangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, UU No. 10 tahun 2004 tentang pembentukan perundang-undangan untuk bidang pendidikan lahirnya undang-undang sisdiknas No. 20 tahan 2003.
Lanjut…
2. Pendidikan dan Ilmu Pendidikana) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketermapilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
b) Ilmu Pendidikan• Ilmu pendidkan dapat memperkaya dan
mengembangkan filsafat pendidikan yang mendasari ilmu pendidikan itu sendiri, sehingga dapt ditonjolkan unsur keilmuan dan pemikiran sebagai berikut:1. Ilmu pendidikan teoritis2. Ilmu pendidikan praktis3. Perubahan pendidikan yang dapat mempengaruhi4. Keyakinan seseorang dalam hal pendidikan5. Bahan empirik yang berguna untuk
mengembangkan ilmu pendidikan itu sendiri6. Filsafat7. Filsafat pendidikan
• •
Lanjut…
• Lima pandangan dominan filsafat pendidikan sebaga berikut:1. Perenialisme, keyakinan bahwa pengetahuan merupakn dasar
pokok bagi pendidikan2. Esensialisme, mengembangkan fungsi sekolah sebaga
lembaga penerus warisan budaya bangsa dan sejarah kepada geenerasi penerus.
3. Progresifisme, menekankan pentingnya pemberian keterampilan dan alat kepada indifidu yang diperlukan untuk berinteraksi dengan lingkungannya yang senantiasa berubah.
4. Rekontruksionisme, berpandangan bahwa dalam suasana perkembangan teknologi yang amat cepat, pendidikan harus mampu melakukan rekontruksi masyarakat dan membangun tatanan dunia baru selaras dengan perubahan teknologi itu.
5. Eksistensialisme, menghormati martabat manusia sebagai individu yang unik dan memperlakukan individu sebagai perilaku
Lanjut…• Ciri-Ciri Ilmu Pendidikan
1. Dalam kaitannya ini suatu ilmu memiliki 3 dasar keilmuan yaitu
2. Dasar ontologis, ilmu adalah pengetahuan yang empirik
3. Dasar epistemologis, yaitu adanya cara atau metode untuk menelaah objek tersebut (metode ilmiah)
4. Dasar aksiologis, landasan moral sangatlah penting agaar pengetahuan yang dikembangkan dalam ilmu itu tidak disalahgunakan
• Jadi ilmu itu harus memiliki hal-hal sebagai berikut:1. Batang tubuh pengetahuan, kaidah dan
kebenaran dasar sendiri2. Fakta dan data objektif dan dapat diperiksa
untuk mengembangkan tubuh pengetahuan tersebut.
3. Teknik-teknik pengetahuan merupakan alat ukur yang digunakan unutk menghimpun dan menganalisis data dan fakta tersebut.
• Batang Tubuh Pengetahuan• Objek pengetahuan itu dapat dibedakan antara ojek material yaitu unsur inti yang telah dalam ilmu yang bersangkutan dan objek formal yaitu unsur-unsur yang saling berkaitan dan menngacu pada objek materialnya.
• Objek formal ilmu pendidian dapat dianalisis menjadi beberapa unsur:1. Tujuan Pendidikan
Adalah dapat membantu anak didik untuk menjadi seseorang yang merupakan dirinya sendiri, menghayati kehidupannya secara mandiri tidak bergantung pada diri orang lain.
2. Peserta Didik, merupakan insan yang memiliki potensi oleh karena itu dapat dididik.
3. Pendidik, insan yang mempunyai kemampuan untuk mengarahkan peserta didik.
4. Hubungan antara Peserta Didik Dengan Pendidik yang Berupa Cara atau Metode Pendidikan
5. Materi atau Bahan Pendidikan, segala sesuatu yang dapat merangsang peserta didika mengarah pada perpaduan nilai-nilai individualitas sosialitas, moralitas, dan personalitas
6. Penialian, merupakan upaya yang dilakukan untuk mengetaahui sampai mana keberhasilan pendidikan itu telah terbukti. Individu dikatakan berhasil melalui proses pendidikan apabila dia dapat memecahkan masalh yang dirasakannya memlalui pemilihan kemungkinan pemecahan yang didukung oleh informasi yang diperolehnya dari pengalamnnya.
7. Konteks Sosial BudayaSetiap tindakan pendidikan perlu disesuaikan dengan sosial kultural ini karena pengaruh yang dicapai sebagai hasil dari pendidikan hanya akan terlaksana apabila pengaruh itu sejalan dengan sosial kultural yang dihayati peserta didik.
• Ilmu Pendidikan dan lmu Sosial Dasar• Sosiologi memberikan sumbangan kepada ilmu pendidikan
dalam memahami kedudukan individu dalam lembaga-lembaga sosial seperti keluarga, dan sekolah.
• Antropologi memberikan sumbangan dalam pemahaman suasana pendidikan sehubungan dengan variabel kebudayaan.
• Psikologi memberikan sumbangan dalam hal menganalisis perilaku individu dalam proses belajar.
• Psikologi sosial memberikan sumbangan penting dalam menganalisis perilaku individu dalam memahami sosial manusia.
• Dari uraian tersebut dapat disimoulkan bahwa ilmu-ilmu sosial dasar dapat memberikan umpan material yang berguna kepada ilmu pendidikan untuk memecahkan masalah kemanusiaan dalam rangka membawa atau membimbing insan yang belum dewasa dan membawa dirinya dalam perkembangan sepanjang hayat.
• Ilmu Pendidkan di Indonesiaa) Gambaran Keadaan• Apabila ditinjau dari tolak ukur keilmuan seperti yang dikemukakan pada bagian terdahulu maka dapat dikatakan bahwa pendidikan di Indonesia belum berkembang sebagaimana mestinya.
b) Filsafat Pancasila dan Gambaran Manusia Indonesia
Tiga dimensi pendidikan nasional yaitu:1. Memberikan kepastian akan gambaran atau
profil manusia Indonesia yang diinginkan2. Sesuai dengan profil itu memberikan
kepastian arah dan tujuan pendidikan nasional yang akan dicapai.
3. Memberikan kepastian akan strategi pembangunan pendidikan nasional.
• Kecenderungan Ilmu Pendidikan di Indonesia
Ditinjau dari segi mikro maupun segi makro
bahwa:
1. Pendidikan berlangsuing seumur hidup dalam
semua lingkungan.
2. Pendidikan bersifat semesta, menyeluruh dan
terpadu
3. Pendidikan bagian dari kebudayaan dan
masyarakat
• Teori-Teori yang Digunakana. Teori Pendidikan Naturalistik, teori klasik yang
bersemboyan “kembali ke alam” dalam ini banyak dianut oleh pendidik-pendidik di masa perjuangan mealawan kebijksanaan kolonial Belanda
b. Teori-Teori Pendidikan, digunakan dalam upaya pendidikan tanpa penyesuaian yang intensional terhadap suasana sosio-kultural Indonesia.
c. Teori Pendidikan Fenomenologis, digunakan dalam menganalisis dan mengembangkan upaya pendidikan sejak lahir masa penjajahan Belanda.
d. Teori Holistik-Humanistic, mempengaruhi martabat individu manusia didik sebagai manusia keseluruhan.
• Terdapat 5 asas pendidikan yang disebut “Pancadarma Taman Siswa”1. Kemerdekaan, bermakna disiplin pada didir sendiri atas dasar
nilai hidup yang tinggi baik secara individu maupun anggota masyarakat.
2. Kodrat alam, pada hakikatnya manusia tidak dapat lepas dari hakikat kodrat alam dalam berkembang dengan sewajarnya sesuai dengan kodratnya
3. Kebudayaan4. Kebangsaan, berkembangnya perasaan satu dengan bangsa
sendiri, rasa satu dalam suka dan duka, rasa satu dalam kehendak menuju kepada kebahagiaan lahir dan batin seluruh bangsa.
5. Kemanusiaan, mewujudkan kemanusiaan yang harus terlihat pada kesucian hatinya dan adanya cinta kasih terhadap sesama manusia dan makluk Tuhan seluruhnya.
BAGIAN IIPRODUKTIFITAS PENDIDIKANA. PENGERTIAN Administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif.Penataan dalam arti mengatur, memimpin, mengelola atau mengadministrasikan sumber daya yang meliputi aktifitas merencanakan, melaksanakan, mengawasi atau membina.Administrasi pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang produktif.Itu sebabnya pada bagian awal ini diajukan konsep produktifitas pendidikan yaitu suatu kemampuan menata sumber daya.
B. LANGKAH PERMULAAN KEARAH STUDI TENTANG PRODUKTIFITAS PENDIDIKAN.
1. Rasional• Ada beberapa alasan mengapa kita perlu bersungguh-
sungguh mempelajari masalah produktifitas sistem pendidikan dan bersungguh-sungguh mencari siasat serta daya upaya untuk memajukan produktifitas sistem pendidikan tersebut:
a. Aspirasi maupun tuntutan kemasyarakatan makin luas dan tinggi.Demikian juga peluang dan tantangan serta masalah untuk maju dan makin bertambah banyak.
b. Baik kerjasama maupun persaingan di dalam berbagai bidang kehidupan ternyata makin luas, tetapi juga tajam kadang-kadang juga makin keras.Karenanya diperlukan kesegaran dan ketahanan organisasi.
c. Setiap institusi alam masyarakat termasuk pendidikan semakin terbuka dan makin di tuntut akuntabel publik.
d. Selain kepentingan publik eksternal institusi pendidikan mempunyai masyarakat internalnya sendiri.
d. Gejala, indikator, variabel, kriteria, ukuran dan konsep dasar tentang produktifitas makin bertambah luas karenanya perlu ada usaha untuk mengadakan pengidentifikasian dan batasan yang makin jelas dan sah.
e. Peranan tiap variabel terhadap tingkat serta turun naiknya produktifitas itu tidak tetap melainkan dinamis dan berubah ubah.
2. Apakah sistem pendidikan kita sekarang produktif.3. Dimana masalah rendahnya produktifitas
pendidikan yang paling kritis.4. Adakah jalan – jalan alternatif untuk meningkatkan
produktifitas pendidikan.
C. PRODUKTIFITAS PENDIDIKAN MASALAH YANG STRATEGIK.
• Perkembangan pendidikan diindonesia dalam kurun waktu 1990-2010 menunjukan kemajuan yang pesat, secara kuantitatif maupun kualitatif yang menuju kearah pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan. Namun demikian dengan perhatian dan rakyat indonesia yang begitu besar terhadap pendidikan dirasa perlu untuk melihat permasalahan yang strategik secara menyeluruh yang pada garis besarnya dapat di kemukakan. Kesenjangan lainnya yaitu terletak dalam proses pendidikan yang tampak pada kegairahan atau motifasi belajar yang belum tinggi, semangat kerja yang relatif rendah.
D. KONSEP DASAR PRODUKTIFITAS PENDIDIKAN1. Pengertian Produktifitas
• Dalam bahasa ingris, produktifitas adalah productiviti berasal dari kata produce yang berarti menghasilkan dan activity atau kegiatan.jadi produktifitas berarti kegiatan untuk menghasilkan suatu (barang atau jasa).
2. Produktifitas Pendidikan• Produktifitas pendidikan harus memiliki arti yang luas.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas ada dua yaitu Faktor yang berasal dari dalam diri atau internal dan faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri atau eksternal.
4. Pengukuran Produktifitas• Lima teknik pengukuran produktifitas yaitu a. Ukuran yang menggunakan ratio produktufitas:
1) Ratio obyektif2) Indeks secara keseluruhan3) Ratio biaya4) Ratio standar kerja5) Ratio standar waktu
b. Ukuran yang menjadi faktor produktifitas totalc. Ukuran yang menggunakan Managing By Objektived. Ukuran yang menggunakan indicator checklist
produktifitase. Ukurn yang menggunakan audit produktifitas.
BAGIAN IIIADMINISTRASI PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN • Administrasi dalam pengertian yang sempit yaitu
kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya serta mempersiapkan laporan.
• Administrasi pendidikan dalam pengertian secara luas adalah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual maupun material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.
• Dalam batasan tersebut di atas, maka administrasi dapat di uraikan paling tidak menjadi lima pengertian pokok, yaitu :1. Administrasi merupakan kegiatan atau
kegiatan manusia.2. Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu
proses/pengelolaan dari suatu kegiatan yang kompleks, oleh sebab itu bersifat dinamis.
3. Prose itu dilakukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung dalam suatu organisasi.
4. Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuannya dapat dicapai secara efektif dan efisien. (Tsauri:2:2007).
B. PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI PENDIDIKAN• Prinsip merupakan sesuatu yang di buat sebagai
pegangan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Diantara prinsip-prinsip administrasi pendidikan antara lain :1. Adanya sumber daya manusia (SDM) atau sekelompok
manusia (sedikitnya dua orang) untuk ditata2. Adanya tiugas/fungsi yang harus dilaksanakan
maksudnya ada sebuah kerjasama dari sekelompok orang3. Adanya penataan/pengaturan dari kerjasama tersebut4. Adanya non manusia seperti peralatan dan perlengkapan
yang diperlukan dan yang harus ditata5. Adanya tujuan yang hendak di capai bersama dari
kerjasama tersebut. (Purwanto:2007).
C. ORGANISASI
• Organisasi adalah suatu lembaga yang merupakan hasil proses pembagian dan penyatuan usaha yang ditujukan kea rah tercapainya suatu tujuan. Banyak ahli yang mendefinisikan tentang pengertian organisasi. Menurut James D. Mooney “organisasi adalah suatu bentuk kerjasama manusia untuk pencapaian tujuan bersama1. Faktor-Faktor yang Mendasari Manusia untuk Berorganisasi
Setiap manusia memiliki keinginan untuk berorganisasi yang berarti harus bekerja sama dengan orang lain.
2. Unsur-Unsur yang Mendukung OrganisasiSuatu organisasi mempunyai unsur-unsur yang mendukung organisasi tersebut.
Unsur-unsur organisasi meliputi: manusia (man), kerja sama (team work), tujuan bersama, peralatan, lingkungan, kekayaan alam dan kerangka konstruksi mental organisasi itu sendiri.
3. Bentuk-Bentuk Organisasi• Menurut pola hubungan kerja, lalu lintas wewenang dan
tanggung jawab, maka bentuk organisasi dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Bentuk Organisasi GarisBentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.
b. Bentuk Organisasi FungsionalBentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya.
c. Bentuk Organisasi Garis dan StaffBentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
d. Bentuk Organisasi Fungsional dan StaffBentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff.
BAB IVMODEL ADMINISTRASI PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN • General sistems theory
Teori sistem umum (general system theory) didasarkan pada suatu anggapan bahwa sistem kehidupan (living system) ini secara empirik dikonseptualisasikan dengan berusaha menemukan ciri-ciri beberapa disiplin, yaitu :
• William Shrode dan D. Voich Mengemukakan bahwa teori sistem umum lebih berkenaan dengan tingkat konseptual daripada pembentukan model (model building) yang ditujukan untuk mengembangkan suatu konstruksi teoritik yang menggambarkan hubungan-hunbungan yang general dalam dunia nyata.
• A. AngyalPandangan ini mengemukakan bahwa keseluruhan itu lebih dari penjumlahan bagian-bagian. Suatu keseluruhan itu benar-benar hendaknya dipandang sebagai suatu totalitas yang utuh yang memberi makna tertentu berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya.
• Walter BuckeleyPandangan ini menunujukan bahwa berpikir sistem dalam menelaah fenomena-fenomena kehidupan tersebut melihat atau lebih menekankan pada interdependensi bagian yang membentuk suatu keseluruhan.
• Kenneth E. Boulding Kebutuhan untuk teori sistem umum diaksentuasikan oleh situasi sosiologis dalam ilmu pengetahuan. Teori ini dikaji dalam dua cara :
1) Gerakan interdisipliner dengan mengembangkan penyilangan disiplin, dengan cara ini diusahakan memilih daerah-daerah permasalahan tertentu yang dijumpai berbagai bidang ilmu pengetahuan.
2) Gerakan interdisipliner untuk menemukan teori sistem umum secara teoritik dan mengkonstruksikannya dalam suatu hierarki kompleksitas.
2. Munculnya pendekatan sistemPendekatan sistem adalah suatu cara beroikir sistem yang pada akhirnya menyebabkan adanya suatu pendekatan.
B. KONSEP DASAR SISTEM 1. Pengertian sistem
• Menurut para ahli, penegrtian sistem yaitu :M.J. Riley• Mengemukakan bahwa dalam suatu sistem ditemukan
adanya bagian-bagian yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Interaksi bagian-bagian itu ditunjukan pada bagian tertentu.
Johnson, Kast dan Rosenzweig• Mengemukakan bahwa yang disebut sistem ditandai oleh
adanya kesatuan yang terorganisasi atau oleh adanya himpunan atau kombinasi dari bagian-bagian kompleks yang menyatu.
2. Karakteristik sistemKarakteristik sistem terbuka adalah sebagai berikut :a) Pemasukan energi
Berbagai bentuk energi yang diperlukan oleh sistem dimasukkan (diimpor) dari lingkungan eksternal.
b. Transformasi bahan-bahan atau energi• Bahan-bahan masukan atau energu yang diperoleh dari lingkungan ditranfomasikan atau diproses oleh sistem.
c. Hasil• Hasil yang diperoleh setelah terlaksanya berbagai kegiatan mentransformasi atau memproses atau bahan-bahan masukan dan energi, dilontarkan ke lingkungan eksternal.
d. Sistem sebagai lingkaran peristiwa-peristiwa• Berbagai aktivitas yang dilakukan oleh sistem mulai dari pemasukan bahan-bahan dan energi sampai pada diperolehnya hasil-hasil yang akan di pasarkan ke lingkungan menunjukan adanya suatu siklus berpola.
e. Entropi negative• Agar sistem terbuka tetap bertahan, maka proses entropik itu hendaknya ditahan. Proses entropik adalah suatu hukum alam yang universal untuk semua bentuk organisasi bergerak ke arah ketidakteraturan atau mati.
f. Input informasi, umpan balik negatif, dan proses pengkodean
• Masukan untuk suatu sistem kehidupan tidak hanya meliputi bahan-bahan energi, tetapi juga masukan-masukan yang bersifat informatif yang berfungsi dalam hubungannya dengan lingkungan.
g. Steady state dan homeostatis yan dinamik• Steady state merupakan ciri kemampuan sistem untuk bertahan. Kemampuan bertahan ini dimungkinkan oleh adanya importasi energi yang dapat menahan terjadinya entropi.
h. Diferensiasi • Sistem terbuka bergerak ke arah diferensiasi dan elaborasi. Sistem terbuka mempunyai kecenderungan untuk bertumbuh menjadi lebih terspesialisasi mengenai elemen-elemennya dan strukturnya dielaborasi sehingga batas-batasnya diperluas.
i. Ekuifinalitas• Untuk mencapai tujuan tertentu ada bermacam-macam input yang dapat diproses dengan cara atau metode-metode yang berbeda, konsep ini dianmakan ekuifinalitas.
3. Klasifikasi Sistem• Jenis-jenis sistem menurut kriteria yang di
gunakan :• Klasifikasi menurut terjadinya sistem; Sistem-
sistem alamiah atau natural dan Sistem-sistem buatan manusiaa. Klasifikasi menurut tingkat kompleksitasnya;
sistem-sistem sederhana (Simple Systems), sistem-sistem kompleks.
b. Klasifikasi Menurut Tingkat Predictability; Sistem-sistem yang probabilistic dan sistem-sistem deterministik
c. Klasifikasi Menurut Kedinamikan Sistem; Sistem-sistem yang statis, sistem-sistem yang dinamik dan sistem-sistem homeostatik.
d. Klasifikasi Menurut Kemungkinan Berinteraksi dengan Lingkungan; sistem-sistem terbuka dan sistem-sistem tertutup.
•
C. MODEL-MODEL DALAM PENDEKATAN SISTEM
A. Pengertian model.• Menurut William A. Shcrode, D. Voich (1974) model
adalah representasi dari suatu realitas untuk menerangkan perilaku dari apa yang digambarkan. Menurut Elias A. Awad (1979, p.10) adalah representasi sistem yang direncanankan.
• Jadi dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai model.1. Model sebagai abstraksi realitas.2. Suatu model hendaklah mengabstraksikan realitas tertentu3. Model dapat menggambarkan apa yang ada, apa yang akan ada
dan yang seharunya ada.4. Model dapat menyatakan hubungan-hubungan.5. Model dapat memperjelas ruang lingkup persoalan serta aspek-
aspeknya
b. Konstruksi model atau pembuatan model• Langkah-langkah mengkonstruksi model dapat
dikemukakan sebagai berikut :1. Mengidentifikasikan dan memformulasi masalah-
masalah yang dihadapi2. Mengidentifikasikan konstanta-konstanta, paramenter,
dan variabel-variabel yang diliputinya.3. Menyeleksi variabel-variabel dengan mengkaji besarnya
dampak yang diberikan oleh setiap variabel.4. Menetapkan hubungan-hubungan variabel antara
variabel-variabel berdasarkan prinsip-prinsip yang diketahui, khususnya pada data yang terkumpul.
5. Mengkonstruksi model dengan mengkombinasikan semua hubungan ke dalam suatu sistem yang digambarkan dalam hubungan-hubungan simbolik
6. Melaksanakan manipulasi simbolik7. Mengambil solusi dari model8. Menguji model dengan membuat prediksi-
prediksi serta mengecek kembali dari data yang nyata
9. Merevisi model sesuai keperluan
c. Jenis-jenis model1. Berdasarkan fungsi; Deskriptif, Prediktif, Normatif.2. Berdasarkan Struktur; Ikonis, Analog, Simbolik.3. Berdasarkan referensi waktu; Statistik, Model
dinamik.4. Berdasarkan referensi ketidakpastian; Deterministik,
Probabilistik, Permainan.5. Berdasarkan sifat umum; Umum, Khusus.
BAGIAN 5MANAJEMEN PENDIDIKANA. PENGERTIAN
• Manajemen pendidikan adalah suatu penataan garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, staf, pembinaan, pengorganisasian, pengkomunikasian, pemotivasian, penganggaran, pengawasan, penilaian, pelaporan secara sistematis, untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas.
• System pendidikan mempunyai garapan dasar yang dikembangkan, diantaranya adalah:1. Bidang garapan peserta didik2. Bidang garapan tenaga kependidikan 3. Bidang garapan kurikulum4. Bidang garapan sarana prasarana 5. Bidang garapan keuangan6. Bidang garapan kemitraan dengan masyarakat 7. Bidang garapan bimbingan dan pelayanan khusus
B. TUJUAN • Sebuah manajemen dilakukan agar pelaksanaan suatu
usaha terencana secara sistematis dan dapat di evaluasi secara benar, lebih akurat, dan lengkap sehingga mencapai tujuan-tujuan berikut ini:
1. Produktivitas• Adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh
(output) dengan jumlah sumber yang digunakan (input).2. Kualitas
• Adalah hal yang menunjukkan pada suatu ukuran penilaian atau penghargaan yang diberikan atau dikenakan kepada barang (product) dan atau jasa (services) tertentu berdasarkan pertimbangan obyektif atas bobot kinerjanya (Pfeffer dan Coote. 1991). Efektifitas
3. Efektivitas• Adalah ukuran keberhasilan tujuan suatu organisasi.
4. Efisien • Adalah hal yang berkaitan dengan cara, yaitu membuat
sesuatu dengan betul sementara efektivitas adalah menyangkut tujuan atau efektifitas adalah perbandingan antara rencana dan tujuan yang dicapai, efisiensi lebih ditekankan pada perbandingan antara output dan input.
C. Pendekatan-Pendekatan Manajemen
• Koontz (1980:177-183) menemukan sebelas macam pendekatan terhadap teori dan praktik manajemen yaitu sebagai berikut:1. Emperikal atau kasus, ilmu dan praktik manajemen
dikembangkan melalui pengkajian kasus yang telah dialami di masa lalu
2. Perilaku antar pribadi (interpersonal behavior), ilmu dan praktik manajemen dipelajari melalui hubungan antar pribadi pada organisasi
3. Perilaku kelompok, studi tentang pola-pola prilaku kelompok dalam organisasi lebih dominan dari pada hubungan antar pribadi
4. System-sistem sosial kooperatif, memadukan antara hubungan pribadi dengan kelompok
5. System-sistem sosio-teknikal, bahwa system teknikal memberi pengaruh besar pada system sosial
6. Teori keputusan, bahwa manajer adalah pengambil
keputusan sehingga pengembangan manajemen ada pada
keahlian pengambil keputusan.
7. System, mempelajari bagian-bagian independen organisasi
dan hubungan dengan lingkungan yang
mempengaruhinya.
8. Matematikal, mempelajari manajemen secara matematikal
melalui pengkajian model alat identifikasi problem dan
penilaian alternative solusi
9. Kontingensi atau situasional, kredibilitas manajer diukur
dari kontribusinya memberikan saran praktik manajemen
yang cocok untuk situasi tertentu
10. Peranan manajerial, observasi yang dilakukan manajer
untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi peranan yang
bersifat umum bagi manajemen
11. Operasional, menggunakan konsep dan prinsip teori serta
tekhnik sebagai landasan dan menghubungkan dengan
fungsi atau proses manajemen.
D. PRINSIP MENEJEMEN • Prinsip-prinsip manajemen pendidikan menurut
Douglas (1963:13-17) adalah sebagai berikut:1. Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan
pribadi dan kepentingan mekanisme kerja2. Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung
jawab3. Memberikan tanggung jawab pada personil
sekolah 4. Mengenal secara baik factor-faktor psikologis
manusia5. Relativitas nilai-nilai
• Sedangkan Fattah (1996:33) mengklasifikasikan prinsip-prinsip manajemen kedalam tiga ranah yaitu:1. Prinsip manajemen berdasarkan sasaran, bahwa tujuan
adalah sangat esensial bagi organisasi. Hendaknya organisasi merumuskan tujuan dengan tepat sesuai dengan arah organisasi, tuntutan zaman dan nilai-nilai yang berlaku.
2. Prinsip manajemen berdasarkan orang, keberadaan orang sangat penting dalam organisasi. Karena tanpa orang organisasi bukanlah apa-apa. Orang adalah penggerak dalam organisasi yang perlu diperhatikan secara manusiawi.
3. Prinsip manajemen berdasarkan informasi, banyak aktivitas manajemen yang membutuhkan data dan informasi secara tepat, lengkap dan akurat.
E. FUNGSI MANAJEMEN
• Secara umum, manajemen dapat dibagi menjadi 10 bagian, yaitu:
1. Forecasting• Recasting atau prevoyance (Prancis) adalah
kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan
2. Organizing• Dengan ini dimaksudkan pengelompokan kegiatan
yang diperlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi.
• Pengorganisasian terdiri dari :1. Menyediakan fasilitas-fasilitas perlengkapan,
dan tenaga kerja yang diperlukan untuk penyusunan rangka kerja yang efisien.
2. Mengelompokkan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur.
3. Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.
4. Merumuskan dan menentukan metode serta prosedur.
5. Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja dan mencari sumber-sumber lain yang diperlukan.
3. Staffing atau Assembling Resources• Istilah staffing diberikan Luther Gulick, Harold Koontz dan
Cyril O’Donnell[2]. Sedangkan assembling resources dikemukakan William Herbert Newman.[3] Kedua istilah itu cenderung mengandung arti yang sama; pen-staf-an dan staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi dan pengembangannya sampai dengan usaha agar petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
4. Directing atau Commanding• Merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan
usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi-instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju kepada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Leading• Istilah leading yang merupakan salah satu fungsi
manajemen, dikemukakan oleh Louis A. Allen yang dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang-orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi 5 macam kegiatan, yaitu:a) Mengambil keputusan, b) Mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama antara
manajer dan bawahan,c) Memberi semangat inspirasi dan dorongan kepada bawahan
supaya mereka bertindak,d) Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya,e) Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar
mereka trampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Coordinating• Salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai
kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai maksud, antara lain:
a) Dengan memberi instruksi,b) Dengan memberi perintah,c) Mengadakan pertemuan-pertemuan dalam mana diberi
penjelasan-penjelasan,d) Memberi bimbingan atau nasihat,e) Mengadakan coaching ,f) Bila perlu memberi teguran ,
7. Motivating• Motivating atau pendorongan kegiatan merupakan salah
satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan.
8. Controlling• Controlling atau pengawasan, sering disebut
pengendalian, adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan.
9. Reporting• Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi
manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi baik secara lisan maupun secara tulisan.
• Sedangkan fungsi pokok manajemen pendidikan dibagi 4 macam:a. Perencanaan
• Perencanaan merupakan upaya sistematis yang menggambarkan penyusunan rangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia atau sumber-sumber yang dapat disediakan.
b. Pelaksanaan • Pelaksana merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi
tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien, dan akan memi
c. Pengawasan • Pengawasan dapat diartikan sebagai upaya untuk mengamati secara
sistematis dan berkesinambungan; merekam; memberi penjelasan, petunjuk, pembinaan dan meluruskan berbagai hal yang kurang tepat; serta memperbaiki kesalahan, dan merupakan kunci keberhasilan dalam keseluruhan proses manajemen.
d. Pembinaan • Pembinaan merupakan rangkaian upaya pengendalian secara
profesional semua unsur organisasi agar berfungsi sebagaimana mestinya sehingga rencana untuk mencapai tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
BAGIAN VISISTEM INFORMASIA. Pengertian Informasi
• Informasi merupakan ukuran keteraturan dalam suatu system. Tetapi rumusan informasi sering kali disebut fungsi entropi, karena informasi diperlukan untuk mengurangi ketidakteraturan. Dengan demikian informasi akan memperkaya kegiatan yang dilakukan, memperkaya alternative, mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui sebelumnya.
B. Hubungan Antara Data dan Informasi• Sistem pengolahan informasi mengolah data dari bentuk
yang tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Sedangkan data merupakan kelompok teratur symbol-simbol yang mewakili kuantitas, tindakan, benda, dan sebagainya. Data adalah bahan baku yang diolah untuk memberikan informasi.
C. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI
• Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk system yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
• Dalam pengembangan system informasi perlu penerapan konsep sisitem sebagai berikut :1. Sistem informasi didefinisikan dan tanggung jawab
dibebankan sepenuhnya kepada satu orang2. Sub-sub system penting pengolahan informasi
didefinisikan3. Membuat jadwal perkembangan4. Setiap sub system dijabarkan lagi dan dikembangkan
dalam sub-sub system yang lebih kecil dan membebankan tanggung jawab untuk masing-masing
5. Membuat system pengendali untuk memonitor pengembangan proses
D. KEBUTUHAN INFORMASI BAGI KEJELASAN HUBUNGAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI
• Salah satu kegiatan manajemen disebutkan adamya kegiatan pengorganisasian. Di dalam fungsi pengorganisasian, di dapatkan kegiatan-kegiatan seperti :1. Penyusunan struktur organisasi2. Pendelegasian wewenang3. Tata Hubungan
• Peranan informasi dalam pengorganisasian adalah1. Informasi akan mengurangi hambatan-hambatan ketidakpastian tugas yang di
pikul oleh tiap bagian dalam struktur organisasi2. Informasi akan mengurangi kerumitan dan tiap-tiap bagian3. Informasi akan mewujudkan tata hubungan baik vertical ataupun horizontal dan
sebagai perwujudan keterpaduan dari tiap bagian atau sub-sub system4. Informasi mewujudkan koordinasi atau sub-sub system dalam struktur
organisasi.
E. PENGERTIAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• Suatu model system pengambilan keputusan dapat tertutup dan terbuka, model keputusan tidak akan mengindahkanbinput dari lingkungan. Model ini akan menekankan kepada kemampuan serta kepribadian manusianya. Sistem pengambilan keputusan ini dianggap sebagai model keputusan :1. Mengetahui semua perangkat alternative
dansemua akibat atau hasilnnya masing-masing
2. Memiliki metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan membuat urutan kepentingan semua alternative
3. Memilih alternative yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan atau kegunaan
• Konsep pengambilan keputusan tertutup menekankan kepada rasionalitas individu secara logis menguji selutuh alternative dan mengurutkan dengan berorientasi kepada hasil dan memilih kepada alyernatif yang secara maksimal dan terbaik. Model ini biasanya diwujudkan dalam model kuantitatif
• Model keputusan terbuka menganggap keputusan sebagai :1. Tidak mengetahui semua alternative dan hasil2. Melakukan pencarian serta terbatas untuk mengambil beberapa
alternative yang memuaskan3. Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya4. Model ini sering digunakan dalam pendekatan menejeman
brhavioral
F. MENGENAL MASALAH DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
• Masalah adalah setiap situasi dimana apa yang diharapkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Semakin besarperbedaan tersebyt, semakin besar pula masalahnya.
• Pemecahan masalah merupakan upaya mencari jawab atas apa yang dirasakan sebagai masalah atau beberapa solusi yang dapat dilakkukan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul.
G. PENTINGNYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN
• Dalam Owens (1995:174) dijelaskan bahwa ada beberapa langkah umum pengambilan keputusan:1. Mendefinisikan masalah2. Menganalisis masalah3. Mengembangkan alternative baru4. Memutuskan solusi terbaik dan5. Memindahkan keputusan ke dalam tindakan
efektif
• Bagi Gibsons, et, al. (1996) proses pengambilan keputusan mencakup proses-proses yaitu :1. Mengenali masalah, meliputi : memandang
masalah, mendefinisikan masalah dalam terminology solusi dan mengenali gejala masalah
2. Membangun alternative3. Mengevaluasi alternative4. Memilih satu alternative5. Melaksanakan alternative6. Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan
keputusan
SISTEM INFORMASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• Tahap-tahap pokok proses pengambilan keputusan model simon :1. Tahap penyelidikan : proses pencarian melibatkan suatu
pengujian data baik dalam cara yang telah ditentukan dahulu, maupun dalam cara khusus.
2. Tahap perancangan : SIM harus memiliki model-model keputusan untuk mengolah data dan menimbulkan pilihan pemecahan
3. Tahap pemilihan :sebuah SIM akan efektif bila hasil rancangan disajikan untuk mengambil keputusan
I. PRINSIP-PRINSIP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• Beberapa prinsip pembuatan keputusan yang harus diperhatikan adalah :
1. Keputusan berada dalam kekuasaan2. Mempertimbangkan semua hasil relevan dan membuang jauh-jauh
hal yang tidak relevan3. Pembuat keputusan tidak boleh membuat keputusan untuk
perbuatan tidak jujur dan tujuan yang salah4. Pembuat keputusan harus menjamin bahwa kegiatan di dasarkan
pada bukti5. Keputusan harus masuk akal6. Orang yang mungkin terkait dengan keputusan harus disetujui
dengan prosedur yang adil yang merupakan prinsip-prinsip keadilan7. Mempertimbangkan kebijakan pemerintah8. Pembuat keputusan tidak mendasarkan keputusannya hanya atas
petunjuk orang lain atau seseorang.
J. TIPE KEPUTUSAN
1. Keputusan Terprogram • Keputusan terprogram dibuat berdasarkan kebijakan, prosedur,
atau peraturan dan kebiasaan yang dilakukan. Keputusan ini bersifat rutin, berulang, dan biasanya organisasi sudah memiliki kebijakan tertulis maupun tidak yang memudahkan manajer membuat keputusan
2. Keputusan Tidak Terprogram• Keputusan tidak terprogram berangkat dari masalah khusus
yang tidak biasa, spesifik, dan tidak terliput oleh kebijakan yang ada sehingga perlu penanganan tersendiri dengan menyediakan waktu yang cukup dengan teknik yang tepat untuk menganalisis masalah, menyodorkan alternative dan memilih alternative
•
K. MODEL-MODEL PEMBUATAN KEPUTUSAN
1. Model Rasional Komprehensif• Model rasional komprehensif melahirkan keputusan yang efisien yaitu rasio
antara hasil yang dicapai dengan nilai yang dikorbankan adalah positif dan lebih tinggi dibandingkan dengan alternatif- alternative yang lainnya
a. Pure rationality model mengharuskan pembuatan keputusan mengembangkan suatu pola yang ideal secara universal sehingga keputusan dapat dibuat setepat mungkin
b. Economical Ratinality Model didasarkan pada pengembangan yang ideal dan universal dengan menekankan cara dan hasil yang paling efisien
c. Sequential Decision Model melakukan eksperimen untuk menguji alternative sehinggan diperoleh keputusan yang paling efektif
d. Extra Rational Model didasarkanatas proses pembuatan keputusan yang sangat rasional untuk menciptakan metode pembuatan keputusan yang paling optimal
2. Incremental Model• Menerapkan model ini dapat dilakukan dalam
bebrapa variasi yaitu :a. Keputusan tunggal yaitu putuskan apa yang
pernah dilakukan di masa lalu dalam situasi problematic yang sama.
b. Eliminasi segi-segi tertentu, yaitu menyempitkan beberapa pilihan lain berbagai alternative yang mungkin dipilih.
c. Inkrementalisme, yaitu membatasi diri pada pelaksanaan berbagai kegiatan yang mungkin dilaksanakan berdasarkan kemampuan yang ada.
3. ModelMixed Scanning• Menggabungkan unsur-unsur kebaikan yang ada
pada model rasional dengan model incremental (pragmatis). Saat pengambil keputusan dihadapkan pada masalah fundamental yang memerlukan suatu penjelajahan terhadap alternative mereka melakukan studi pendahuluan dan mengkaji secara mendalam.
4. Model Heuristik• Menurut Stoner (1996:254) adalah pembuatan
keputusan yang dilakukan sesuai dengan lini empiris, dengan pedoman umum, untuk mencari penyelesaian masalah atau jawabannya
L.TEKNIK-TEKNIK PEMBUATAN KEPUTUSAN
1. Teknik Identifikasi dan Analisis Masalaha. Pengumpulan Data: Teknik AIO, Teknik BA, Teknik PFS
2. Analisis dan Tafsir Dataa. Teknik Diploma Pencer merupakan teknik yang cepat
dan sederhana untuk mengenali pakah yang Nampak terjadi dalam hubungan antara dua perangkat data.
b. Teknik Diagram Efek Penyebab merupakan teknik yang dapat membantu menemukan akar suatu permasalahan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaanh apa, bila, dimana, bagaimana, dan mengapa.
c. Teknik Diagram Pereto berguna untuk membedakan antara apa yang penting dan yang tidak.
d. Teknik Analisis Mengapa-Mengapa merupakan teknik ekspansi pertanyaan mengapa terhadap suatu masalah.
3. Teknik Dalam Pengembangan Alternatif Solusia. Brainstorming (urun rembuk) merupakan jenis pemecahan
masalah dengan mempartisipasikan personilb. Force Field Analysis atau Teknik Analisis Kekuatan Medan dari
perubahan Kurt Lewin bahwa setiap keberadaan tertentu (status quo) adalah merupakan keseimbangan (equilibrium) dari dua kekuatan yang bertolak belakang
c. Consensus Thinking digunakan dalam kelompok yang mempunyai kesepakatan tentang hakikat, batasan, dan dampak suatu situasi yang dihadapi dan sepakat tentang model dan teknik yang akan digunakan untuk mengatasi masalah
d. Didactive Interaction dipergunakan untuk memcahkan situasi problematic yang dihadapkan pada dua alternative jawaban yaitu “ya” atau :tidak:
e. Fish Bowling para pengambil keputusan duduk melingakr dan di tengah lingkaran disediakan tempat untuk mengemukakan gagasan
f. Teknik kelompok nominal prosedur komunikasi ide,pendapat, usul dilakukan secara tertutup melalui lembaran format yang harus diisi anggota dengan respon, pendapat, atau gagasan tentang suatu permasalahan
g. Teknik Delphi dipergunakan untuk menjaring ide dari orang-orang luar yang known scholar atau ahli yang juga berpengetahuan tinggi dan berpengalaman yang dipilih dari berbagai prifesi
h. Collective Bargaining terdapat dua pihak yang memiliki pandangan bertolak belakang dalam memecahkan masalah
i. Mean-ways end analysis digunakan pengambil keputusan dengan cara mengkaji secara timbale balik sumber-sumber, alat-alat dan alternative cara untuk mencapai tujuan
j. Decision Tree pengambil keputusan membuat diagram seperti pohon roboh
4. Teknik dalam penilaian dan pemilihan alternative solusi
5. Teknik Linear Programming model penugasan meliputi tiga langkah yaitu menentukan table biaya kesempatan, menentukan apakah pemecahan optimal day dibuat, dan merevisi table jumlah biaya kesempatan
6. Problem model analisis matrik payoff digunakan dalam membuat keputusan dalam keadaan ada resiko atau ketidakpastian
M. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM MENCARI ALTERNATIF
1. Sistem niai seseorang2. Persepsi-persepsi3. Pengaruh keterbatasan dalam proses
manusianya4. Perilaku politik dan kekuasaan/kekuatan5. Keterbatasan waktu6. Gaya kepemimpinan7. Pengaruh gaya kognitif atas pengambilan
keputusan
N.Teori-Teori Pengambilan Keputusan
• Teori pengambilan keputusan berusaha untuk menyesuaikan aspek-aspek rasional dan pilihan yang menjadi perhatian utama para ahli ekonomi, dengan sifat-sifat dan batasan-batasan mekanisme pengambilan keputusan yang menjadi perhatian para ahli psikologi.
• Berikut adalah teori-teori pengambilan keputusan dari beberapa ahli :1. Teori taylor, bahwa setiap tindakan dan setiap aktifitas selalu
dijadikan berdasarkan waktu dan gerak berdasarkan prinsip-prinsip rasionalitas
2. Teori F.E.Kast dan james E. Rozeinweig, bahwa bila ada aktifitas menejemen tentunya adalah suatu keharusan adanya pengambilan keputusa.
3. Herbet A. Simon, dalam mengambil keputusan diantara pilihan-pilihan bila berhasil dalam jumlah produk yang sama maka akan dipilih biaya proses mana yang terendah
O. SISTEM BANTUAN DAN KEPUTUSAN
1. Nilai informasi dan ancaman keputusan • Nilai informasi adalah nilai perubahan dalam perilaku keputusan
karena informasi kurung buka dikurangi biaya informasi2. Kriteria untuk pengambilan keputusan
• Kriteria untuk memilih diantara alternatif-alternatif didalam model nornatif adalah pemaksimalkan / maksimisasi ( atas laba, kegunaan nilai yang diharapkan dansebagainya)
3. Pengambilan keputusan pada organisasi formal • Adalah bagian dari suatu keseluruhan proses yang sebenarnya
dimulai dengan penetapan tujuan organisasi dan akhirnya menghasilkan implementasi solusi dan kontrol
4. Pohon keputusan• Merupakn metode yang berguna untuk menyajikian analisis
BAGIAN VIIPERENCANAAN PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN Perencanaan adalah suatu proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin (Kauffan, 1972). Menurut Depdiknas (2006) mendefinisikan perencanaan pendidikan sebagai satu proses penyusunan gambaran kegiatan pendidikan di masa depan dalam rangka untuk mencapai perubahan/tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
B.TEORI PERENCANAAN PENDIDIKAN
• Teori perencanaan pendidikan menurut Hudson dalam Tanner dalam Maswarita (2010), teori perencanaan meliputi, antara lain: synoptic, incremental, transactive, advocacy, dan radikal. Selanjutnya di kembangkan oleh tanner (1981) dengan nama teori SITAR sebagai penggabungan dari taksonomi Hudson.
1. Teori Synoptic• Disebut juga system planning, rational system approach, rasional comprehensive
planning. Menggunakan model berfikir system dalam perencanaan, sehingga objek perencanaan dipandang sebagai suatu kesatuan yang bulat, dengan satu tujuan yang disbebut visi. Langkah-langkah dalam perencanaan ini meliputi :
a) pengenalan masalah,b) mengestimasi ruang lingkup problem c) mengklasifikasi kemungkinan penyelesaian,d) menginvestigasi problem,e) memprediksi alternative,f) mengevaluasi kemajuan atas penyelesaian spesifik.
2. Teori Transactive• Menekankan pada harkat individu yang menjunjung tinggi
kepentingan pribadi dan bersifat desentralisasi, suatu desentralisasi yang transactive yaitu berkembang dari individu ke individu secara keseluruhan.
3. Teori Advocacy• Menekankan hal-hal yang bersifat umum, perbedaan individu dan
daerah diabaikan. Dasar perencanaan tidak bertitik tolak dari pengamatan secara empiris, tetapi atas dasar argumentasi yang rasional, logis dan bernilai advocacy (mempertahankan dengan argumentasi). Kebaikan teori ini adalah untuk kepentingan umum secara nasional. Karena ia meningkatkan kerja sama secara nasional, toleransi, kemanusiaan, perlindungan terhadap minoritas, menekankan hak sama, dan meningkatkan kesejahteraan umum. Perencanaan yang memakai teori ini tepat dilaksanakan oleh pemerintah atau badan pusat.
4. Teori Radikal• Teori ini menekankan pentingnya kebebasan lembaga
atau organisasi lokal untuk melakukan perencanaan sendiri, dengan maksud agar dapat dengan cepat mengubah keadaan lembaga supaya tepat dengan kebutuhan.
5. Teori SITAR• Merupakan gabungan kelima teori diatas sehingga disebut
juga complementary planning process. Teori ini menggabungkan kelebihan dari teori diatas sehingga lebih lengkap. Karena teori ini memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat atau lembaga tempat perencanaan itu akan diaplikasikan, maka teori ini menjadi SITARS yaitu S terakhir adalah menunjuk huruf awal dari teori situational.
C. TUJUAN PERENCANAAN PENDIDIKAN
• Menurut Depdiknas (2006) menjelaskan bahwa perencanaan dilingkup sekolah bertujuan untuk:
1. Menjamin agar perubahan atau tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah.3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
baik antarpelaku sekolah, antarasekolah dan dinas pendidikan kabupaten/kota, dan antarwaktu menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan.
4. Mengoptimalkan peran warga sekolah dan masyarakat.5. Menjamin tercapainya penggunaan secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan
D. PENDEKATAN PERENCANAAN PENDIDIKAN• Berdasarkan besar organisasi, perencanaan pendidikan memiliki
skop dari ukuran mikro (sekolah), meso (kabupaten/kota/provinsi), dan makro (nasional) pada tiap jenis, jenjang dan satuan pendidikan. Beberapa alternatif pendekatan dalam perencanaan yaitu pendekatan kebutuhan sosial (social demand aproach), pendekatan kebutuhan ketenagakerjaan (Manpower approach), pendekatan efisiensi biaya ( rate of education, rate of return, cost benefit ratio).
1. Pendekatan Kebutuhan Sosial ( Social Demand Approach )• Perencanaan pendidikan mengakomodasi aspirasi dan tuntutan yang
berkembang di masyarakat dalam berbagai dimensi kehidupan seperti sosial, moral, ekonomi dan lain-lain. Perencanaan pendidikan dengan pendekatan kebutuhan sosial harus memperkirakan kebutuhan pada masa yang akan datang dengan menganalisa:
a. Pertumbuhan penduduk.b. Partisipasi dalam pendidikan ( yakni dengan menghitung prosentase
penduduk yang bersekolah).c. Arus murid dari kelas satu ke kelas yang lebih tinggi dan dari satu tingkat
ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi ( misalnya dari SD ke SLTP ke SMA dan keperguruan tinggi).
d. Pilihan atau keinginan masyarakat dari individu tentang jenis-jenis pendidikan.
2. Pendekatan perencanaan Tenaga Kerja• Menurut A.W. Guruge (1972), pendekatan kebutuhan
ketenagakerjaan bertujuan mengarahkan kegiatan pendidikan kepada usaha untuk memenuhi kebutuhan nasional akan tenaga kerja ( man power atau person power).
3. Pendekatan Nilai Balik• Bahwa pendidikan adalah sosial oriented, namun dalam
prakteknya tetap mempertimbangkan nilai efisiensi dalam pengertian mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai tambah.
4. Pendekatan Sistem• Bahwa perencanaa pendidikan difokuskan pada organisasi
sebagai sistem yang memiliki komponen-komponen yang saling mengaplikasikan cara berpikir sistem dalam melihat suatu objek yang kita hadapi.
E. PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN PENDIDIKAN• Depdiknasa 2006 merinci perencanaan pendidikan yaitu:
• Memperbaiki hasil pendidikan• Membawa perubahan yang lebih baik• Demand driven• Menyeluruh• Keterkaitan dengan (Rencana Pendidikan Dinas Provinsi, Renstrada,
Rapetada, dan sebagainya)• Partisipasi• Keterwakilan• Data driven• Realistis sesuia dengan analisis SWOT• Mendasarkan pada review dan evaluasi• Keterpaduan• Holistik/tersistem• Transparansi• Keterkaitan serta kesepadanan dengan rencana-rencana instansi
terkait.
• Sedangkan Banghart dan Trull (1973:10-11) mengungkapkan dimensi sebagai prinsip perencanaan pendidikan sebaga berikut:
1. Signifikansi: derajat signifikansi dipengaruhi oleh kepentingan sosial yang ada dalam tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan ini, planner harus menetukan pedoman dan kriteria evaluasi keputusan yang telah dibuat dan ditetapkan tujuannya.
2. Fesibility: rencana yang dibuat harus ditetapkan petunjuknya dan didasarkan pada situasi analisis dan prosedur yang sesuai. Banyak faktor yang mepengaruhi keberadaan perencanaan, dimana segala kemungkinan dapat saja terjadi dan mempengaruhi perencanaan yang telah ditetapkan.
3. Relevansi: Konsep relevansi merupakan hal yang sangat penting dalam menginplementasikan rencana pendidikan. Hal yang harus dipecahkan meliputi realisme keorganisasian, derajat relevansi yang berkaitan dengan proses, jaminan bahwa rencana itu akan lebih mengkhususkan pada pemecahan masalah selaras dengan waktu dan cakupan perencanaan.
4. Kepastian: perhitungan yang tepat harus diidentifikasi dengan memperhitungan segala penyimpangan untuk dijadikan bahan pertimbangan.
5. Penghematan: prinsip ini menyatakan bahwa perencanaan harus dirancang dalam kerangka yang sederhana dan meningkatkan kepekaan untuk meningkatka interaksi antar komponen.
6. Adaptabilitas: suatu perencanaan yang lengkap, deviasi dalam perencanaan sedapat mungkin dikurangi hingga tujuan ditetapkan dapat dicapai dengan proses yang bervariasi.
7. Waktu: merupaka faktor penting, perhatikan siklus-siklus alami pada aspek-aspek yang dirancang.
8. Monitoring: meliputi penetapan kriteria pendidikan untuk melihat apakah yang direncanakan sudah dilaksanakan secara efisien atau belum.
9. Subject matter: substansi apa yang sedang direncanakan dikembangkan oleh Mc Clure seperti: tujuan dan sasaran, program dan layanan, SDM, sumber daya fisik, financial, dll.
F. JENIS DAN LINGKUP PERENCANAAN PENDIDIKAN• Jenis perencanaan menurut Djam’an Satori (1999)
adalah terdiri atas:1. Perencanaan dimulai dari tingkat organisasi
paling atas ke bawah (top down planning)2. Perencanaan dimulai dari tingkat organisasi
paling bawah ke atas (bottom-up down planning)3. Diagonal-horizontal planning4. Rolling plan5. Gabungan top down dan bottom-up planning6. Perencanaan strategis7. Perencanaan operasional
• Sedangkan lingkup perencanaan terdiri dari: perencanaan mikro, messo dan makro.
1. Perencanaan mikro adalah: suatu perencanaan pada level operasional ditujukan secara khusus untuk memperbaiki kinerja individu atau kelompok kecil individu. Rencana pengajaran adalah contoh perencanaan mikro.
2. Perencanaan messo adalah suatu perencanaan level organisasi operasional dan menegah ditujukan secara khusus untuk memperbaiki kinerja organisasi atau satuan pendidikan seperti rencana sekolah dan rencana pengembangan mutu SD, SMP, SMA/SMK dinas Pendidikan Kab/Kota. Rencana sekolah seperti Rencana Tahunan Sekolah.
3. Perencanaan makro adalah suatu perencanaan pada level top organisasi yang menjadi rujukan perencanaan mikro dan messo. Perencanaan makro ditujukan secara khusus untuk memperbaiki organisasi secara luas. Contoh: perencanaan strategi Departemen Pendidikan Nasional, Provinsi dan Kota/Kab.
G. TAHAP PERENCANAAN • Tahapan perencanaan yang disusun Tim Penignkatan Mutu SMP
Depdiknas (2006) adalah sebaga berikut:1. Melakukan analisis lingkungan strategis2. Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi
pendidikan ini3. Memformulasikan pendidikan yang diharapkan di masa
mendatang4. Mencari kesenjangan antara butir 2 atau 35. Berdasarkan hasil butir 4 disusunlah rencana strategis dan
rencan operasional.6. Melaksanakan rencana pengembangan pendidikan
Kabupaten/Kota.7. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rencana dan
melakukan evaluasi terhadap hasil rencana pendidikan.
• Perencanaan strategik berisi aktivitas berikut:1. Merumuskan visi, misi, nilai lembaga2. Analsis lingkungan strategis3. Faktor-faktor kunci keberhasilan 4. Tujuan dan sasaran 5. Strategi (kebijakan, program, kegiatan)6. Evaluasi kerja