Rangkuman Materi Pertemuan Ke 1 Dan 2

10
A. Stratigrafi Stratigrafi berasal dari kata “strata” yang berarti tingkatan dan “grafia” yang berarti gambar/ penggambaran, jadi stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkatan/ lapisan pada batuan. Beberapa ilmu yang saling berkaitan diantaranya lithostratigrafi yaitu cabang ilmu stratigrafi yang didasarkan pada karakteristik litologi dan hubungan stratigrafinya, biostratigrafi yaitu ilmu penentuan umur batuan dengan menggunakan fosil yang terkandung didalamnya, dan kronostratigrafi yang merupakan cabang dari stratigrafi yang mempelajari umur strata batuan dalam hubungannya dengan waktu . B. Keselarasan dan Ketidakselarasan 1. Nonconformity Adanya lapisan batuan sedimen diatas batuan beku atau metamorf, Proses terbentuknya sebagai berikut: ada sebuah perlapisan batuan sedimen yang mengandung batuan metamorf/intrusi batuan beku kemudian proses sedimentasi berhenti untuk waktu yang lama. Perlapisan batuan sedimen ini pun tererosi sampai batuan beku/metamorf muncul ke permukaan kemudian proses sedimentasi berjalan lagi, hasil akhirnya adalah batuan beku/metamorf dengan bagian atas tampak tererosi dan ditumpangi suatu lapisan batuan sedimen 2. Angular Conformity Angular unconformity dicirikan oleh adanya beda dip yang sangat tajam antara perlapisan di atas dan perlapisan di bawah dikarenakan adanya gaya kompresi yang menyebabkan terlipatnya lapisan batuan kemudian membentuk sudut setelah itu tertimpa oleh lapisan batuan yg baru. 3. Disconformity D isconformity terjadi ketika sedimentasi terhenti untuk waktu yang saaangat lama, sampai-sampai lapisan batuan yang terakhir terbentuk tergerus oleh erosi. Dengan kata lain, ciri khas ketidakselarasan jenis disconformity adalah adanya bidang erosi . 4. Paraconformity

description

tugas stratigrafi

Transcript of Rangkuman Materi Pertemuan Ke 1 Dan 2

Page 1: Rangkuman Materi Pertemuan Ke 1 Dan 2

A. StratigrafiStratigrafi berasal dari kata “strata” yang berarti tingkatan dan “grafia” yang berarti

gambar/ penggambaran, jadi stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkatan/ lapisan pada batuan. Beberapa ilmu yang saling berkaitan diantaranya lithostratigrafi yaitu cabang ilmu stratigrafi yang didasarkan pada karakteristik litologi dan hubungan stratigrafinya, biostratigrafi yaitu ilmu penentuan umur batuan dengan menggunakan fosil yang terkandung didalamnya, dan kronostratigrafi yang merupakan cabang dari stratigrafi yang mempelajari umur strata batuan dalam hubungannya dengan waktu.

B. Keselarasan dan Ketidakselarasan 1. Nonconformity

Adanya lapisan batuan sedimen diatas batuan beku atau metamorf, Proses terbentuknya sebagai berikut: ada sebuah perlapisan batuan sedimen yang mengandung batuan metamorf/intrusi batuan beku kemudian proses sedimentasi berhenti untuk waktu yang lama. Perlapisan batuan sedimen ini pun tererosi sampai batuan beku/metamorf muncul ke permukaan kemudian proses sedimentasi berjalan lagi, hasil akhirnya adalah batuan beku/metamorf dengan bagian atas tampak tererosi dan ditumpangi suatu lapisan batuan sedimen2. Angular Conformity

Angular unconformity dicirikan oleh adanya beda dip yang sangat tajam antara perlapisan di atas dan perlapisan di bawah dikarenakan adanya gaya kompresi yang menyebabkan terlipatnya lapisan batuan kemudian membentuk sudut setelah itu tertimpa oleh lapisan batuan yg baru.3. Disconformity

Disconformity terjadi ketika sedimentasi terhenti untuk waktu yang saaangat lama, sampai-sampai lapisan batuan yang terakhir terbentuk tergerus oleh erosi. Dengan kata lain, ciri khas ketidakselarasan jenis disconformity adalah adanya bidang erosi.4. Paraconformity

Paraconformity disebut juga ketidakselarasan semu, jadi cara untuk mengetahuinya adalah dengan mengamati fosil yang terdapat dilapisan suatu batuan kemudian dilihat perbedaan jenis fosil yang terdapat dilapisan bawah atau diatasnya.5. Diastem6. Conformity

Conformity adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan lapis batuan lainnya diatas atau dibawahnya, tidak ada selang waktu pengendapan.

C. Prinsip-Prinsip Stratigrafi1. Hukum Steno (Superposisi, Horizontal law, Continousity law)a. Superposisi

Dalam kondisi normal (belum terganggu), perlapisan suatu batuan yang berada pada posisi paling bawah merupakan batuan yang pertama terbentuk dan tertua dibandingkan dengan lapisan batuan diatasnya.

Page 2: Rangkuman Materi Pertemuan Ke 1 Dan 2

b. Horizontality Kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan adalah horisontal, kecuali pada

tepi cekungan memiliki sudut kemiringan asli (initial-dip) karena dasar cekungannya yang memang menyudut.c. Kesinambungan Lateral

Pelamparan suatu lapisan batuan akan menerus sepanjang jurus perlapisan batuannya. Dengan kata lain bahwa apabila pelamparan suatu lapisan batuan sepanjang jurus perlapisannya berbeda litologinya maka dikatakan bahwa perlapisan batuan tersebut berubah facies. Dengan demikian, konsep perubahan facies terjadi apabila dalam satu lapis batuan terdapat sifat, fisika, kimia, dan biologi yang berbeda satu dengan lainnya.2. Cross Cutting Relationship

Hubungan petong-memotong (cross-cutting relationship) adalah hubungan kejadian antara satu batuan yang diterobos oleh batuan lainnya, dimana batuan yang menerobos lebih muda dibandingkan dengan batuan yang diterobos.3. Teori Katastrofa

Nama lain teori ini adalah teori malapetakan dikatakan dalam teori ini bahwa dari waktu ke waktu terjadi bencana besar yang melenyapkan semua makhluk hidup dan kemudian diganti dengan yang baru.4. Uniformitarianism

The Present is the key to the past.” (James Hutton, 1785) Maksudnya adalah bahwa proses-proses geologi alam yang terlihat sekarang ini dipergunakan sebagai dasar pembahasan proses geologi masa lampau. Uniformitarianisme adalah peristiwa yang terjadi pada masa geologi lampau dikontrol oleh hukum-hukum alam yang mengendalikan peristiwa pada masa kini.5. Faunal Succesion

Fosil (fauna) akan berbeda pada setiap perbedaan umur geologi, fosil yang berada pada lapisan bawah akan berbeda dengan fosil di lapisan atasnya. Fosil-fosil yang dijumpai pada perlapisan batuan secara perlahan mengalami perubahan kenampakan fisiknya (ekibat evolusi) dalam cara yang teratur mengikuti waktu geologi.6. Facies Sedimenter

Suatu kelompok litologi dengan ciri-ciri yang khas yang merupakan hasil dari suatu lingkungan pengendapan yang tertentu. Aspek fisik, kimia atau biologi suatu endapan dalam kesamaan waktu. Dua tubuh batuan yang diendapakan pada waktu yang sama dikatakan berbeda fsies apabila kedua batuan tersebut berbeda fisik, kimia atau biologi 7. Law Of Inclusion

Inklusi terjadi bila magma bergerak keatas menembus kerak, menelan fragmen2 besar disekitarnya yang tetap sebagai inklusi asing yang tidak meleleh. Jadi jika ada fragmen batuan yang terinklusi dalam suatu perlapisan batuan, maka perlapisan batuan itu terbentuk setelah fragmen batuan. Dengan kata lain batuan/lapisan batuan yang mengandung fragmen inklusi, lebih muda dari batuan/lapisan batuan yang menghasilkan fragmen tersebut.

D. Simbol Litologi

Litologi adalah karakteristik fisik dari batuan. Batuan ialah segala macam material padat yang menyusun kulit bumi, baik yang telah padu maupun masih lepas. Setiap batuan

Page 3: Rangkuman Materi Pertemuan Ke 1 Dan 2

memiliki sifat dan ciri khusus. Sifat batuan tersebut meliputi bentuk, warna, kekerasan, kasar atau halus, dan mengilap atau tidaknya permukaan batuan. Dibawah ini terdapat beberapa simbol litologi:

Gambar 1 Geologic Rock Symbol(Sumber: http://rocks-science.blogspot.co.id/2013/07/simbol-litologi)

E. Struktur SedimenStruktur sedimen termasuk ke dalam struktur primer yaitu struktur yang terbentuk

pada saat pembentukan batuan (pada saat sedimentasi). Struktur sedimen dapat dibagi menjadi 4 yaitu: Struktur Sedimen Pengendapan, Struktur Sedimen Erosional, Struktur Sedimen Pasca Pengendapan dan Struktur Sedimen Biogenik.

1. Struktur Sedimen Pengendapan (Depositional Sedimentary Strucures)Adalah struktur sedimen yang terjadi pada saat pengendapan batuan sedimen.a.Perlapisan/LaminasiPerlapisan adalah bidang kesamaan waktu yang dapat ditunjukan oleh perbedaan besar butir atau warna dari bahan penyusunnya. Disebut perlapisan bila tebalnya >1 cm dan laminasi bila

Page 4: Rangkuman Materi Pertemuan Ke 1 Dan 2

tebalnya<1cm.Macam-macam perlapisan/laminasi :

Perlapisan/laminasi sejajar (Paralel Bedding/Lamination) : bentuk lapisan/ laminasi batuan yang tersusun secara horisontal dan saling sejajar satu dengan yang lainnya. Perlapisan/laminasi silang siur (Cross Bedding/Lamination) : bentuk lapisan/ laminasi yang terpotong pada bagian atasnya oleh lapisan/laminasi berikutnya dengan sudut yang berlainan dalam satu satuan perlapisan. Perlapisan bersusun (Graded Bedding) : perlapisan batuan yang dibentuk oleh gradasi butir yang makin halus ke arah atas (normal graded bedding) atau gradasi butir yang makin kasar ke arah atas (reverse graded bedding). Normal graded bedding dapat dipakai untuk menentukan top atau bottom lapisan batuan.

Gambar 2 Cross Bedding(sumber: https://basdargeophysics.wordpress.com/category/uncategorized)

b. Gelembur gelombang (current ripple) : bentuk permukaan perlapisan bergelombang karena adanya arus sedimentasi.

Gambar 3 Ripple(sumber: https://basdargeophysics.wordpress.com/category/uncategorized)

c. Mud crack : bentuk retakan poligonal pada permukaan lapisan lumpur (mud).

Page 5: Rangkuman Materi Pertemuan Ke 1 Dan 2

Gambar 4: Mud crack(Sumber: Featurespict.com)

d. Rain mark : kenampakan pada permukaan sedimen karena tetesan air hujan.e. Contoh lain : Current Ripples, Dunes, Cross-Stratification, Antidunes and Antidune

Bedding, Wave formed Ripples and Cross-Lamination, Hummocky Cross-Stratification, Wind-Ripples, Dunes, Draas and Aeolian Cross-Bedding, dll.

2. Struktur Sedimen Erosional (Erosional Sedimentary Strucures)Adalah struktur sedimen yang terjadi akibat proses erosi pada saat pengendapan batuan sedimen. Contoh (Gambar 3) :a. Flute cast : struktur sedimen berbentuk seruling dan terdapat pada dasar suatu lapisan,

dapat dipakai untuk menentukan arus purba.b. Groove Marks, Gutter Cast, Impack Marks, Channels and Scours, dll

Gambar 4:Cast pada bagian bawah lapisan(sumber: https://basdargeophysics.wordpress.com/category/uncategorized)

3. Struktur Sedimen Pasca Pengendapan (Post-Depositional Sedimentary Strucures)Adalah struktur sedimen yang terjadi setelah pengendapan batuan sedimen.

a. Load cast : struktur sedimen terbentuk pada permukaan lapisan akibat pengaruh beban sedimen di atasnya.

Page 6: Rangkuman Materi Pertemuan Ke 1 Dan 2

Gambar 5: Load cast(Sumber: http://users.monash.edu.au/~weinberg/Pages/Liptrap/Liptrap.htm)

b. Convolute Bedding: bentuk liukan pada batuan sedimen akibat proses deformasi.

Gambar 6 Convolute Bedding(Sumber: http://www.seddepseq.co.uk/)

c. Sandstone dike : lapisan pasir yang terinjeksikan pada lapisan sedimen di atasnya akibat proses deformasi.

d. Contoh lain : Ball-and-Pillow Structures, Dish-and-Pillar Structure, Stylolites, dll.

4. Struktur Sedimen Biogenik (Biogenic Sedimentary Strucures)Adalah struktur sedimen yang terjadi akibat proses biogenik/organisme. Contoh (Gambar 4) :a. Fosil Jejak (Trace Fossils) :b. Tracks (jejak berupa tapak organisme)c. Trails (jejak berupa seretan bagian tubuh organisme)d. Burrows (lubang atau bahan galian hasil aktivitas organisme)e. Mold : cetakan bagian tubuh organismef. Cast : cetakan dari moldg. Resting, Crawling and Grazing Traces Dwelling, Feeding and Escape Burrows

h. Boring : lubang akibat aktivitas pengeboran organisme pada lapisan batuan (batuan relatif

lebih keras dibandingkan pada burrows).

Page 7: Rangkuman Materi Pertemuan Ke 1 Dan 2

F. Hubungan Stratigrafi dan SedimentologiSedimentologi adalah studi tentang proses-proses pembentukan, transportasi dan

pengendapan material yang terakumulasi sebagai sedimen di dalam lingkungan kontinen dan laut hingga membentuk batuan sedimen. Stratigrafi adalah studi batuan untuk menentukan urutan dan waktu kejadian dalam sejarah bumi. Dua subjek yang dapat dibahas untuk membentuk rangkaian kesatuan skala pengamatan dan interpretasi. Studi proses dan produk sedimen memperkenankan kita menginterpretasi dinamika lingkungan pengendapan. Rekaman-rekaman proses ini di dalam batuan sedimen memperkenankan kita menginterpretasikan batuan ke dalam lingkungan tertentu. Untuk menentukan perubahan lateral dan temporer di dalam lingkungan masa lampau ini, diperlukan kerangka kerja kronologi. Kerangka waktu disediakan oleh aspek-aspek stratigrafi yang berbeda dan memperkenankan kita menginterpretasikan batuan sedimen ke dalam susunan dinamika lingkungan. Stratigrafi mempelajari tentang batuan yang berlapis sedangkan sedimentologi membahas tentang perlapisan jadi stratigrafi dan sedimentologi sangat berkaitan erat.