Rangkuman Materi Kelompok

45
TEORI MODEL ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY Oleh; Nia Risa Dewi, SKp., M.Kep., SpMat A. PENDAHULUAN Teori Adaptasi merupakan suatu pendekatan yang dinamis, dimana peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah memfasilitasi potensi klien untuk mengadakan adaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan dasanya. B. TEORI ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY Roy (1964) mengembangkan Model Adaptasi dalam keperawatan. Teori Adaptasi model dari Roy ini dipublikasikan pertama pada tahun 1970. Asumsi dasar model teori ini adalah: 1. Setiap orang menggunakan koping yg bersifat positif maupun negatif. Untuk dapat menerapkan kemampuan beradaptasi, seseorang dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu penyebab utama terjadinya perubahan, terjadinya perubahan dan pengalaman beradaptasi. 2. Individu selalu pd rentang sehat–sakit, yg brhubungan erat dgn keefektifan koping yg dilakukan untuk memelihara kemampuan adaptasi. Roy mengatakan bahwa respon yg menyebabkan penurunan integritas tubuh akan menimbulkan adanya suatu kebutuhan & menyebabkan individu berespon terhadap kebutuhan tersebut melalui upaya atau perilaku tertentu. Roy menegaskan bahwa peran perawat a/ membantu pasien beradaptasi trhdp perubahan yg ada dgn 3 model adaptasi dalam situasi sehat maupun sakit dengan memanipulasi stimulus fokal (yaitu rangsang yang segera dihadapi oleh manusia & merupakan tingkatan paling Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

description

tugas kuliah

Transcript of Rangkuman Materi Kelompok

Page 1: Rangkuman Materi Kelompok

TEORI MODEL ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY

Oleh; Nia Risa Dewi, SKp., M.Kep., SpMat

A. PENDAHULUANTeori Adaptasi merupakan suatu pendekatan yang dinamis, dimana peran perawat dalam memberikan

asuhan keperawatan adalah memfasilitasi potensi klien untuk mengadakan adaptasi dalam

menghadapi perubahan kebutuhan dasanya.

B. TEORI ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY

Roy (1964) mengembangkan Model Adaptasi dalam keperawatan. Teori Adaptasi model dari Roy ini

dipublikasikan pertama pada tahun 1970. Asumsi dasar model teori ini adalah:

1. Setiap orang menggunakan koping yg bersifat positif maupun negatif. Untuk dapat

menerapkan kemampuan beradaptasi, seseorang dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu penyebab

utama terjadinya perubahan, terjadinya perubahan dan pengalaman beradaptasi.

2. Individu selalu pd rentang sehat–sakit, yg brhubungan erat dgn keefektifan koping yg

dilakukan untuk memelihara kemampuan adaptasi.

Roy mengatakan bahwa respon yg menyebabkan penurunan integritas tubuh akan menimbulkan

adanya suatu kebutuhan & menyebabkan individu berespon terhadap kebutuhan tersebut melalui

upaya atau perilaku tertentu.

Roy menegaskan bahwa peran perawat a/ membantu pasien beradaptasi trhdp perubahan yg ada

dgn 3 model adaptasi dalam situasi sehat maupun sakit dengan memanipulasi stimulus fokal

(yaitu rangsang yang segera dihadapi oleh manusia & merupakan tingkatan paling tinggi dari

perubahan & kelainan), stimuli kontekstual (semua rangsang dari manusia baik interna maupun

eksterna yg dpt diamati, diukur / subyektifitasnya dilaporkan scra obyektif o/ pasien), & stimuli

residual (faktor faktor lingkungan yg berpengaruh / tidak pd situasi saat ini yg tidak jelas.

Sehingga stimulus ini membentuk karakteristik seseorang karena pengalaman masa lalu yg tidak

disadari, stimulusnya memberi efek).

Roy menggunakan mekanisme yang disebut regulator dan kognator sebagai system dari system

adaptasi. Sub system regulator mempunyai komponen yang terdiri input, proses, &dan output.

Penghubung-penghubung dari system regulator adalah kimia, neural, dan endokrin. Respon

otonomi yang merupakan respon-respon saraf bagian otak dan spinal dihasilkan sebagai output.

Roy menunjukkan respon psikomotor dari system saraf sebagai pusat system regulator.

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

Page 2: Rangkuman Materi Kelompok

Sub system kognator sbg system adaptasi yg brikutnya ini, proses2 pengendaliannya

dihubungkan dengan fungsi yang lebih tinggi dari otak yaitu persepsi atau pengolah informasi

berhubungan idengan proses interna dari perhatian yang dipilih, ditunjukkan, dan ingatan.

Penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan merupakan proses untuk mencari bentuk.

Gambaran proses interna manusia sbg subsistem adaptasi, Roy menjelaskan system efektor /

model adaptasi yg tdd 4macam yaitu : 1) model adaptasi fisiologi, 2) konsep diri, 3) fungsi peran,

4) model ketergantungan (interdependensi).

Skema. Sistem Adaptasi Roy

Input Proses Efektor Output

Feedback

Sumber : Tomey & Aligood, 1998

C. PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT ROY

Paradigma keperawatan meliputi 4konsep utama yaitu manusia, lingkungan, kesehatan &

keperawatan.

1. Manusia

a. Manusia merupakan makhluk bio-psiki-sosial secara utuh (holistic)

b. Manusia sbg system ada interaksi yg konstan dgn lingkungan, individu mengatasi

lingkungan melalui mekanisme adaptif bio-psiko-sosial

c. Tingkat adaptasi manusia ditentukan o/ stimuli focal, kontekstual, & residual yg

menghasilkan kebutuhan adaptasi.

d. Adaptasi digiatkan bila terjadi bila kebutuhan berlebih atau kebutuhan berkurang.

Empat modus adaptasi meliputi :

1) Fisiologis, yang terdiri dari; oksigenasi, eliminasi, nutrisi, aktifitas dan

istirahat, sensori, cairan dan elektrolit, fungsi syaraf, fungsi endokrin dan reproduksi.

2) Konsep diri, menunjukan pada nilai , kepercayaan, emosi, cita-cita, serta

perhatian yang diberikan untuk menyatakan keadaan fisik tersendiri.

3) Fungsi peran, menggambarkan hubungan interaksi seseorang dengan

orang lain yang tercermin pada peran primer, sekunder, tersier.Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

2

Stimulus :1. Fokal2. Kontekstual3. Residual

Mekanisme koping :

RegulatorKognator

FisiologiKonsep diriFungsi peranInterdependensi

Respon adaptif

Respon tidak efektif

Page 3: Rangkuman Materi Kelompok

4) Saling ketergantungan, mengidentifikasi nilai manusia, cinta dan

keseriusan. Proses ini terjadi dalam hubungan antar manusia dengan individu dan kelompok.

Merupakan suatu cara mempertahankan integritas yang melibatkan kesetiaan dan kemampuan

untuk menyayangi, menghargai dan lain-lain.

2. Lingkungan

Semua stimuli diawali dalam lingkungan, yaitu semua keadaan, kondisi & pengaruh dari

lingkungan, serta tingkah laku individu dan kelompok.

3. Sehat / Kesehatan

Kesehatan a/ keadaan berfungsinya manusia, dimana terjadi adaptasi terus menerus.

4. Keperawatan

Roy menjelaskan bahwa keperawatan sebagai proses interpersonal yang diawali karena maladaptasi

terhadap perubahan dalam lingkungan. Keperawatan menurut teori Roy adalah disiplin / bidang

humanistic yang memberikan penekanan pada kemampuan seseorang untuk mengatasi masalahnya.

Peran perawat adalah memfasilitasi potensi klien untuk mengadakan adaptasi dalam menghadapi

perubahan kebutuhan dasarnya. Tujuan keperawatan adalah meningkatkan respon adaptasi yang

meliputi empat model adaptasi. Dapat digambarkan sebagai berikut:

Manusia

Keperawatan Kesehatan

Lingkungan

D. APLIKASI TEORI ADAPTASI ROY DALAM PROSES KEPERAWATAN

Menurut Roy elemen dari proses keperawatan meliputi pengkajian tingkat pertama dan kedua,

diagnosa keperawatan, penentuan tujuan, intervensi dan evaluasi.

1. Pengkajian

a. Pengkajian tingkat pertama

Berfokus pd pengumpulan data yg berhubungan dgn model adaptasi yg dialami klien. Tahap

pertama ini digambarkan Roy sbg pengkajian tingkah laku (Assement Behavior).

b. Pengkajian tingkat Kedua

Pd tahap ke2 perawat mngumpulkan data stimuli fokal, kontekstual & residual yg

menyimpang pd klien (Assement Stimuli). Prawat jg melakukan proses mengkalarifikasikan

etiologi, masalah & mengidentifikasi stimuli fokal, kontekstual & residual.

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

3

Page 4: Rangkuman Materi Kelompok

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan menurut Model Adaptasi Roy didefinisikan sebagai suatu hasil dari proses

pengambilan keputusan berhubungan dengan kurangmampunya adaptasi. Dalam menetapkan

diagnosa keperawatan Roy (1988) menyampaikan ada tiga alternatif yang dapat digunakan yaitu:

a. Menggunakan tipologi diagnosa yg dikembangkan o/ Roy & berhubungan dgn 3

model adaptasi

b. Merumuskan diagnosa dgn mengobservasi tingkah laku yg berhubungan dgn

stimuli

c. Sebagai kesimpulan satu atau lebih model adaptasi yang berhubungan dengan

stimuli.

3. Penentuan Tujuan

Roy (1984) menyampaikan bahwa penentuan tujuan (goal seeting) adalah penetapan yang jelas ttg

gambaran perilaku klien yg ingin dicapai dlm pemberian askep yg menunjukkan resolusi dari

masalah adaptasi. Penentuan tujuan ini dibagi atas tujuan jangka panjang & tujuan jangka pendek.

4. Intervensi

Tujuan akhir dari intervensi kprwtn yg dilakukan a/ memanipulasi lingkungan dgn

meningkatkan / mengurangi stimuli yg mengganggu adaptasi, ditujukan pd kemampuan koping

klien.

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan penilaian yg efektif terhadap intervensi keperawatan berhubungan dgn tujuan

yg direncanakan dengan mengobservasi tingkah laku klien.

E. ANALISA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI ADAPTASI ROY

Kelebihan :

1. Tingkat adaptasi dan kemandirian klien tinggi

2. Perawat sebagai fasilitator

3. Risiko sakit berulang kecil

Kekurangannya yaitu risiko gagal beradaptasi dapat menyebabkan depresi yang berat.

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

4

Page 5: Rangkuman Materi Kelompok

TEORI MODEL SELF CARE DOROTHEA OREMOleh; Nia Risa Dewi, SKp., M.Kep., SpMat

• Teori self care adalah suatu kondisi yg membutuhkan bantuan perawat.

• Keperawatan dibutuhkan ketika klien tidak dapat memenuhi kebutuhan biologi, psikologi,

perkembangan & kebutuhan sosial. Perawat menentukan mengapa klien tidak dpt memenuhi

kebutuhannya, apa yg dpt dilakukan untuk memenuhi kebutuhan klien dan seberapa banyak self care

dapat dilaksanakan.

• Tujuan akhir keperawatan a/ meningkatkan kemampuan klien u/ mandiri dlm memenuhi kebutuhannya

Konsep sentral dari Teori Self Care Orem :

a. self care c. therapeutik self care demand e. nursing agency

b. self care agency d. self care deficit

a. self care memiliki tiga prinsip utama

• Universal self care: perawatan mandiri secara holistik yang meliputi kebutuhan oksigen, air,

makanan, eliminasi, aktifitas dan istirahat, eliminasi, keseimbangan interaksi social, pencegahan

bahaya dan peran dalam kelompok

• Developmental self care: perawatan mandiri yang dilakukan sesuai dgn tumbuh kembang manusia

• Health deviation self care: perawatan mandiri dilakukan karena adanya masalah kesehatan /

penyakit untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan

b. Self care agency a/ kemampuan dalam kondisi normal u/ melakukan perawatan mandiri.

c. Therapeutik self care demand adalah kebutuhan individu sesuai kondisinya, dimana individu akan

berusaha melakukan sesuatu sesuai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan akan self care.

d. Self care deficit adalah berkurangnya kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan self care

sehingga dibutuhkan nursing agency.

e. Nursing agency adalah upaya yg dilakukan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan individu tsb

yg dpt dilakukan dgn cara mengenal kebutuhannya, memenuhi kebutuhannya & melatih kemampuan

klien.

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

5

Page 6: Rangkuman Materi Kelompok

Askep mandiri dilakukan dgn mmperhatikan tgkt ketergantungan/kbutuhan & kmmpuan klien yg

meliputi :

• pemberian perawatan total karena tingkat ketergantungan klien sangat tinggi (the wholly

compensatory nursing system),

• perawat & klien saling berkolaborasi dlm melakukan tindakan keperawatan (the partially

compensatory nursing system)

• klien merawat diri sendiri secara penuh dengan bimbingan perawat (the education nursing system)

Aplikasi teori Orem dalam proses keperawatan terdiri dari tiga tahapan yaitu

•Tahap pertama; menentukan diagnosis keperawatan & program pengobatan (prescription) u/

menentukan alasan dibutuhkan perawatan, menganalisa & menginterpretasikan dalam bentuk

pernyataan terkait dgn asuhan yg dibutuhkan (pengkajian dan menetapkan Diagnosis keperawatan).

Pada tahap pengkajian ada enam hal yang harus dikaji yaitu :

1) Faktor personal

2) Kebutuhan self care universal (udara, air, makanan, aktivitas dan istirahat, interaksi sosial,

bahaya trhdp kehidupan & kesejahteraan, peningkatan fungsi dan perkembangan manusia)

3) Perkembangan kemandirian (kebutuhan khusus dalam proses perkembangan, kebutuhan

khusus sesuai kondisi, kebutuhan berhubungan dengan kejadian)

4) Penyimpangan kesehatan

5) Masalah medikal & perencanaan (persepsi dokter trhdp penyakit, Diagnosis medis,

pengobatan medis)

6) Defisit self care (adanya perbedaan antara kebutuhan dan kemampuan dalam self care).

• Tahap kedua, mendesain sistem keperawatan dan perencanaan asuhan yang akan diberikan

(perencanaan).

• Tahap ketiga, menghasilkan dan mengelola sistem keperawatan (meliputi implementasi dan

evaluasi).

 

Orem mngemukakan bhwa klien mmbthkn kemandirian u/ mengatasi mslh kesehatannya, evaluasi focus

pd:

• tingkat kemampuan klien untuk mempertahankan kebutuhan self care-nya,

• kemampuan klien untk mengatasi deficit self care-nya dan

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

6

Page 7: Rangkuman Materi Kelompok

•sampai sejauh mana perkembangan kemandirian klien & kemampuan keluarga dalam memberikan

bantuan self care-nya jika klien tidak mampu.

•Evaluasi ini dilakukan melalui identifikasi tingkat kemandirian klien dalam perawatan dirinya yg dapat

dilihat dari kontribusi / ketertiban klien & keluarga dalam pemberian asuhan keperawatan.

MODEL PROSES INTERPERSONAL- PEPLAUOleh; Nia Risa Dewi, SKp., M.Kep., SpMat

Peplau menyatakan bahwa keperawatan merupakan suatu proses interaksi teraupetik yang bermakna dgn

mengembangkan kerjasama antara perawat & klien agar mencapai kondisi sehat yg optimal bagi klien.

Konsep ini menekankan pd 4 komponen sentral yaitu proses interpersonal, perawat, klien dan kecemasan.

Berikut ini dapat dilihat dalam bentuk gambar :

C D

Proses Interpersonal

A

B

Transformasi energi

Skema 2.8 : Proses Interpersonal Peplau ( Reed and Johnson, 1989)

1. Proses interpersonal

Proses interpersonal merupakan komponen sentral dimana perawat akan memfasilitasi klien dalam

hubungan diantara keduanya yg bersifat theraupetik dengan tujuan untuk kepentingan klien.

Secara operasional, proses ini dibagi dalam empat fase:

1) Fase orientasi; Perawat dan klien saling bertemu sebagai orang asing. Hal utama yang perlu dikaji

yaitu apa alasan klien datang dan meminta bantuan. Dibutuhkan adanya saling pengertian antara

perawat dan klien. Perawat membimbing klien agar memahami masalah dan tingkat kebutuhannya

untuk mendapatkan bantuan,Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

7

Perawat ( 6 peran)

ProduktifKlien dalam kondisi

sehatCEMAS

TerbatasKlien dalam kondisi

SakitCEMAS

Page 8: Rangkuman Materi Kelompok

2) Fase identifikasi; Perawat akan merumuskan tujuan keperawatan dgn menggali scra aktif masukan-

masukan dari klien sehingga klien merasa dilibatkan & merasa bagian dari penyusun rencana.

Peplau menekankan bahwa perawat harus mengembangkan hubungan terapeutik sehingga

kecemasan klien dapat diatasi secara konstruktif dengan berprilaku caring.

3) Fase eksploitasi; pada fase ini klien menerima nilai nilai secara penuh dari apa yang ditawarkan

perawat melalui hubungan di antara mereka. Klien menggunakan fasilitas pelayanan yang tersedia

berdasarkan minat dan kebutuhannya. Adapun implementasi keperawatan yang dilakukan pada fase

eksploitasi ini adalah membina hubungan saling percaya yang merupakan dasar dari keberhasilan

tindakan menurut Peplau, menciptakan lingkungan yang dapat menurunkan kecemasan klien,

memberikan informasi yang dibutuhkan klien sesuai dengan kondisinya, membantu terhadap

pemenuhan kebutuhan klien (fisiologis dan psikologis) dan mengajak klien untuk memenuhi

kebutuhannya sesuai dengan kemampuan.

4) Fase resolusi; Fase resolusi pada hubungan interpersonal Peplau terjadi setelah fase-fase

sebelumnya sukses dan kebutuhan klien terpenuhi. Evaluasi merupakan faktor intern untuk

menentukan apakah klien siap menerima fase resolusi atau tidak. Dalam evaluasi ini, jika situasi

jelas mendukung bahwa masalah telah terselesaikan maka fase resolusi atau terminasi kan terjadi.

2. Perawat

Ada enam peran perawat dalam aktivitasnya yaitu

1) perawat sebagai orang diluar klien (stranger); dalam peran ini perawat menerima klien apa adanya

dan menunjukkan adanya perhatian dan ketertarikan yang positif pada klien

2) Nara sumber (resource); memberikan jwbn spesifik untuk menjawab pertanyaan yg dirumuskan

dalam mnghadapi masalah yg lama. Hal ini menghasilkan hubungan saling membutuhkan (helping

relationship)

3) pendidik (teacher); mengintegrasikan semua peran

4) kepemimpinan (leadership); ditujukan untuk mengembangkan hubungan demokratis, mendorong

klien untuk aktif berpartisipasi dalam perawatan

5) Wali (surrogate); dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam proses interpersonal

seperti faktor psikologis dan kematangan emosi berhubungan dengan perkembangan atau perasaan

reaktif melalui pengalaman sakit

6) penasihat (councelor); perawat meningkatkan kesadaran diri klien tentang kondisi kesehatannya &

mmberikan nasehat jika mmungkinkan. Kemudian mengidentifikasi tndakan yg dbtuhkan &

memfasilitasi proses belajar klien melalui berkembangnya hubungan interpersonal.

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

8

Page 9: Rangkuman Materi Kelompok

3. Klien

Klien dalam komponen sentral diartikan sbg seseorang yg menunjukkan kondisi sakit dgn kecemasan.

Perawat merupakan media untuk mentransformasi energi yang memungkinkan klien bergerak untuk

mendapatkan kondisi sehat.

4. Kecemasan.

Kecemasan dianggap sebagai komponen penting dalam model Peplau. Bahwa ada hubungan langsung

antara kecemasan dan kesakitan. Dalam kondisi sakit, energi dari kecemasan yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan malah berubah menjadi gejala yang tidak sehat seperti sakit kepala, demam, yang tidak

dapat diketahui penyebabnya. Tujuan tindakan keperawatan adalah mengkaji tingkat kecemasan,

mencari jalan keluar melalui komunikasi perawat- klien, mempengaruhi kemampuan klien untuk

belajar dan mempertahankan tingkah laku yang sehat dan melaksanakan strategi untuk mengurangi

kecemasan secara efektif.

Menurut King, 1971 dalam Kozier 1995 ada 5 unsur hubungan interpersonal & teraupetik perawat-klien :

1) harus menghargai harkat dan martabat

2) memberi perhatian, cinta kasih serta empati dalam setiap interaksi

3) membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien

4) menggunakan proses keperawatan sebagai metode penyelesaian masalah

5) koloborasi dengan tim kesehatan lain dalam mengatasi masalah.

Keintiman hubungan perawat klien memfasilitasi pemenuhan kebutuhan manusia dalam lingkungan

asing, serta klien dapat merasakan pengertian perawat dari sikapnya yang interest, empati dan penuh

kasih sayang saat klien membutuhkan hubungan untuk memenuhi kebutuhannya (Tomey,1995;

Meleis,1997).

TMK Faye Glenn Abdellah

Faye Glenn Abdellah lahir pada tanggal 13 Maret 1919, di New York City. Pada tahun 1942, Abdellah

memperoleh ijazah keperawatan dan magna cum laude dari Fitkin Memorial Hospital School of Nursing

New Jersey (sekarang Ann Mei School of Nursing).

2.2 Teori keperawatan yang dikembangkan oleh Faye Glenn Abdellah

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

9

Page 10: Rangkuman Materi Kelompok

Konsep Abdellah, kesehatan mungkin didefinisikan sebagai pola dinamis yang berfungsi dimana ada

interaksi dilanjutkan dengan kekuatan-kekuatan internal dan eksternal dengan hasil yang optimal dalam

penggunaan sumber daya yang diperlukan yang berfungsi untuk mengurangi kerentanan (George, 1990).

Abdellah mengacu pd "kebutuhan kesehatan menyeluruh" & "sebuah keadaan yg sehat pikiran & tubuh"

dalam deskripsinya keperawatan sbg layanan yg komprehensif.

Menurut Abdellah, keperawatan adalah pelayanan untuk individu, untuk keluarga dan untuk masyarakat.

Tujuan dari keperawatan menurut Abdellah adalah fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual berfungsi

penuh dari klien yg berkaitan dgn perawatan holistik. Pelayanan keperawatan yg komprehensif

mencakup:

1. Menyadari masalah merawat pasien.

2. Menentukan tindakan yang tepat untuk mengambil dalam hal prinsip-prinsip keperawatan yg

relevan.

3. Memberikan perawatan kontinius seluruh kebutuhan kesehatan individu.

4. Memberikan perawatan lanjutan untuk menghilangkan rasa sakit & ketidaknyamanan &

memberikan keamanan langsung bagi individu.

5. Mengatur seluruh rencana perawatan untuk memenuhi kebutuhan individu pasien.

6. Membantu individu untuk lebih dapat mengatur sendiri dlmmengarahkan, mencapai /

mmpertahankan keadaan yg sehat pikiran & tubuh.

7. Memerintahkan para perawat & keluarga untuk membantu individu memenuhi kebutuhan klien

yg tidak dapat dilakukannya karena keterbatasan.

8. Membantu individu untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan dan masalah emosional.

9. Bekerja sama dengan tanaga kesehatan profesional dalam perencanaan untuk kesehatan yang

optimal pada kebutuhan keadaan lokal,, nasional dan internasional.

10. Melakukan evaluasi & penelitian untuk meningkatkan teknik keperawatan & untuk

mengembangkan teknik baru untuk memenuhi semua kebutuhan kesehatan rakyat

Askep menurut Abdellah adalah melakukan sesuatu untuk orang / memberikan informasi kpd orang tsb

dgn tujuan mmenuhi kbthn, mningkatkan / memulihkan mmbantu kmmpuan diri / mengurangi

keterbatasan.

Berikut 11 keterampilan yang harus dimiliki perawat, mencakup :

1. kemampuan pengamatan status kesehatan 7. Penggunaan sumber daya personil

2. Keterampilan komunikasi 8. Pemecahan masalah

3. Aplikasi pengetahuan 9. Arah pekerjaan ke orang lain

4. Pengajaran pasien dan keluarga 10. Terapi penempatan diri

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

10

Page 11: Rangkuman Materi Kelompok

5. Perencanaan dan organisasi kerja 11. Prosedur Perawatan

6. Penggunaan bahan-bahan sumber daya

Tipologi Dari 21 Masalah Keperawatan :

1.      Untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan fisik.

2.      Untuk mempromosikan kegiatan yang optimal: olahraga, istirahat, dan tidur.

3.     Untuk mempromosikan keselamatan melalui pencegahan kecelakaan, cedera, / trauma lain & melalui

pencegahan penyebaran infeksi.

4.      Untuk menjaga mekanika tubuh yang baik dan benar dan mencegah deformitas.

5.      Untuk memudahkan pengurusan suatu pasokan oksigen ke semua sel tubuh.

6.      Untuk memudahkan pemeliharaan gizi dari semua sel tubuh.

7.      Untuk memudahkan pemeliharaan eliminasi.

8.      Untuk memudahkan pemeliharaan dan keseimbangan cairan elektrolit.

9.     Untuk mengetahui respon fisiologis tubuh untuk kondisi penyakit patologis, fisiologis, & kompensasi.

10.  Untuk memudahkan pemeliharaan mekanisme peraturan dan fungsi.

11.  Untuk memudahkan pemeliharaan fungsi sensor.

12. Untuk mengidentifikasi dan menerima ekspresi positif dan negatif, perasaan, dan reaksi.

13.  Untuk mengidentifikasi dan menerima keterkaitan emosi dan penyakit organik.

14.  Untuk memudahkan pemeliharaan komunikasi verbal dan nonverbal efektif.

15.  Untuk mempromosikan pengembangan hubungan interpersonal yang produktif.

16.  Untuk memudahkan kemajuan menuju pencapaian tujuan rohani pribadi

17.  Untuk membuat dan / atau memelihara lingkungan terapeutik.

18.  Untuk memfasilitasi kesadaran diri sbg individu dgn brbagai, emosional, & prkmbangan kbutuhan

fisik.

19. Untuk menerima tujuan optimal dalam kemungkinan keterbatasan, fisik, dan emosional.

20. Untuk mnggunakan sumber daya msyrkat sbg bantuan dlm menyelesaikan mslh yg timbul dari

penyakit.

21.  Untuk memahami peran masalah sosial sebagai faktor yang mempengaruhi dalam penyebab

penyakit.

Tipologi Abdellah dibagi menjadi tiga bidang:

1.      Fisik, sosiologis, dan emosional kebutuhan pasien;

2.      Jenis hubungan interpersonal antara perawat dan pasien;

3.      Unsur umum perawatan pasien.

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

11

Page 12: Rangkuman Materi Kelompok

2.3 Teori Abdellah dan 4 Konsep Besar

1. KEPERAWATAN

Keperawatan adalah profesi yang membantu. Dalam model Abdellah itu, askep adalah melakukan sesuatu

untuk / untuk orang tsb / memberikan informasi kpd orang dgn tujuan memenuhi kbthn, meningkatkan

atau memulihkan kemampuan self-help, atau mengurangi gangguan. 

2. ORANG

Abdellah menggambarkan orang memiliki kebutuhan fisik, emosional, dan sosiologis. Kebutuhan ini

dapat terbuka, sebagian besar terdiri dari kebutuhan fisik, atau rahasia, seperti kebutuhan emosional dan

sosial. Pasien digambarkan sebagai pembenaran hanya untuk keberadaan keperawatan. Individu (dan

keluarga) adalah penerima keperawatan.

3. KESEHATAN

Pasien-Centered Dalam Pendekatan untuk Keperawatan, Abdellah menggambarkan kesehatan sbg

kondisi saling eksklusif penyakit. Abdellah tdk mmbrikan definisi kesehatan, ttpi dia brbcra mgnai

"kebutuhan total kesehatan" & "keadaan sehat pikiran & tubuh" dlm deskripsi nya kprwtn sbg layanan yg

komprehensif.

4. MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN

Masyarakat termasuk dalam "perencanaan untuk kesehatan optimal pada lokal, negara, nasional, &

tingkat internasional". Namun, karena dia digambarkan lebih lanjut ide-idenya, fokus pelayanan

keperawatan adalah individu jelas. Lingkungan adalah rumah atau komunitas dari pasien yang datang.

2.4 Penggunaan 21 Teori Dalam Proses Keperawatan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Hasil pengumpulan data akan menentukan masalah spesifik klien terbuka atau teselubrung.

Masalah-masalah spesifik akan dikelompokkan di bawah satu atau lebih masalah keperawatan

yang lebih luas. Langkah ini konsisten dengan yang terlibat dalam diagnosis keperawatan

FASE PERENCANAAN

Pernyataan masalah keperawatan paling mirip dengan pernyataan tujuan. Setelah masalah telah

didiagnosis, tujuan keperawatan telah dibentuk.

IMPLEMENTASI

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

12

Page 13: Rangkuman Materi Kelompok

Menggunakan tujuan2 sbg kerangka, rencana dikembangkan & intervensi kprwtn yg sesuai.

EVALUASI

Evaluasi yg paling tepat akan kemajuan perawat / kurangnya kemajuan ke arah pencapaian tujuan

yg telah ditetapkan

Beberapa pernyataan berulang kali dinyatakan oleh Abdellah. Penegasan ini adalah:

1. Masalah keperawatan dan pengobatan tipologi keperawatan adalah prinsip-

prinsip dari praktek keperawatan dan merupakan tubuh yang unik pengetahuan yang menyusui.

2. Benar identifikasi masalah keperawatan pengaruh perawat penghakiman dalam

memilih langkah2 dalam memecahkan masalah pasien.

3. Inti dari keperawatan pasien masalah-masalah klien / yang berfokus pada pasien

dan masalahnya.

Tipologi Abdellah dibagi menjadi tiga bidang:

1. Fisik, sosiologis, dan emosional kebutuhan pasien;

2. Jenis hubungan interpersonal antara perawat dan pasien;

3. Unsur umum perawatan pasien.

TEORI KONSEPTUAL “ CARING “ JEAN WATSON

Margareth Jean Harman Watson lahir 21 Juli 1940 di Virginia Barat bagian selatan dan besar di sebuah

kota kecil Welch di pegunungan Appalachian.

Teori Konseptual “Caring” Jean Watson

Watson mendefenisikan caring lebih  dari sebuah exisestensial philosophy, ia memandang sebagai

dasar spiritual, baginya caring adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi

spritualnya meningkat ditunjukkan dgn penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari

dalam diri, intuitif.

“Theory of Human Caring” (Watson), mempertegas jenis hubungan dan transaksi yang

diperlukan antara pemberi & penerima asuhan u/ meningkatkan & melindungi pasien sbg manusia yg

mempengaruhi kesanggupan pasien u/ sembuh. Caring merupakan perwujudan dari semua faktor yg

digunakan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada klien.

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

13

Page 14: Rangkuman Materi Kelompok

Caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yaitu hubungan yg terjadi antara

perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring melalui perhatian, intervensi untuk

mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang diberikan pada klien.

Dasar teori Watson (1989) adalah nilai dan penghormatannya yang sangat mendalam terhadap

keajaiban dan misteri kehidupan, suatu pengakuan terhadap dimensi spiritual kehidupan dan keyakinan

terhadap kekuatan internal proses keperawatan & penyembuhan. System nilai ini dipadukan dgn 10

faktor caratif (1979) yg mencakup altruisme manusia, kepekaan terhadap diri dan orang lain, & mencintai

& percaya akan hidup & kekuatan batin orang lain & diri kita sendiri.

Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip holografis keperawatan

transpersonal. Ia berkeyakinan bahwa jika seseorang memiliki tubuh yg tidak dibatasi oleh ruang &

waktu. Sebagian dari asumsi Watson (1985:32-33) yg mendasari nilai2 asuhan manusia dalam

keperawatan adalah:

Kasih sayang & cinta a/ kekuatan kosmik yg paling universal & misterius & tersusun atas energy

psikis universal & primal.

Untuk dapat bertahan hidup, seseorang harus menjadi lebih menyanyangi & mencintai untuk

memelihara humanitas mereka.

Menyayangi & mencintai diri-sendiri a/ hal penting seblum seseorang dapat menghargai &

merawat orang lain dgn welas asib dan bermartabat.

Kasih saying a/ esensi dari keperawatan & merupakan focus paling utama & penyatu untuk

praktik keperawatan.

Peran merawat mngalami penurunan dlm system layanan kesehatan & terancam oleh

meningkatnya teknologi medis dan birokrasi-manajerial institusi.

Konstribusi social, moral, & ilmiah keperawatan trhdp manusia & msyrkt terletak pd

komitmennya terhadap manusia & masyarakat trhdp ideal perawatan manusia dalam teori,

praktik, & penalitian.

2.3 Filosofi dari Teori Caring Jean Watson

Filosofi Jean Watson dalam Kapuk Online (2011) mengemukakan bahwa filosofi yg pd akhirnya

terkenal dgn sebutan “J.W”, berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yg

brhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan. Watson, (1979).

A. Asumsi Dasar Science of Caring

Watson meyakini bahwa jiwa seseorang tdk dapat dibatasi o/ ruang & waktu. Watson menyatakan

7asumsi tentang science of caring yaitu:

Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya secara interpersonal

Caring terdiri dari carative factors yg menghasilkan kepuasan trhdp kebutuhan manusia tertentu

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

14

Page 15: Rangkuman Materi Kelompok

Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga

Respon caring mnerima se2orang tdk hnya sbg dia saat ini, tapi jg menerima jd apa dia kmudian

Lingkungan caring a/ sesuatu yg menawarkan perkembangan dari potensi yg ada, & di saat yang

sama membiarkan sesorang untuk memilih tindakan yang terbaik bagi dirinya saat itu

Caring lebih “healthogenic” daripada curing.

Praktek caring merupakan sentral bagi keperawatan

Watson dalam George (1995) menyatakan ;

“Peran perawatan manusia (dalam keperawatan) terancam oleh teknologi medis meningkat, birokrasi-

manajerial kendala institusional dalam sebuah masyarakat. Pada saat yang sama telah terjadi

proliferasi pengobatan dan teknik pengobatan dan penyembuhan yang sering tanpa memperhatikan

biaya”

B. Faktor Carative dalam Caring

Original carative factors yg kemudian dikembangkan oleh Watson menjadi clinical caritas processes

yg menawarkan pandangan yg lebih terbuka (Watson, 2004), yaitu:

Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan dalam konteks

kesadaran terhadap caring.

Hadir dengan sepenuhnya, dan mewujudkan dan mempertahankan system keperacayaan yang

dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan orang dirawat.

Memberikan perhatian trhdp praktek2 spiritual & transpersonal diri orla, melebihi ego dirinya.

Mengembangkan dan mempertahakan suatu hubungan caring yang sebenarnya, yang saling bantu

dan saling percaya.

Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dan negative

Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai bagian dari proses

caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-healing yang artistik.

Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui keutuhan diri orang

lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain.

Mnciptakan lngkungan healing pd slruh tngktn, baik fisik maupun non fisik, lngkngn yg

kompleks dri energi & kesadaran, yg memiliki keholistikan, keindahan, kenyamanan, martabat, &

kedamaian.

Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dgn kesadaran caring yg penuh, memberikan “human

care essentials”, yg memunculkan penyesuaian jiwa, raga & pikiran, keholistikan, & kesatuan diri

dalam seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara spiritual.

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

15

Page 16: Rangkuman Materi Kelompok

Menelaah & menghargai misteri spritual, & dimensi eksistensial dari khdupan & kematian

sseorang, “soul care” bagi diri sendiri & orang yang dirawat.

Jean Watson (1985) membagi kebutuhan dasar manusia dalam dua peringkat utama, yaitu

kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah ( lower order needs ) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi

( higher order needs ).

Berikut tingkatan kebutuhan tsb :

1.Lower Order Needs ( Biophysical needs)

2.Lower Order Needs (Psychophysical Needs)

3.Higher Order Needs (Psychosocial Needs)

4.Higher Order Need (Intrapersonal-

Interpersonal Need)

2.5 Paradigma Keperawatan Menurut Watson

Paradigma keperawatan menurut watson terdiri dari:

Keperawatan

Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi transpersonal caring

untuk membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran, jiwa & raga yg menimbulkan

selfknowlegde, self-control, self-care, dan selfhealing.

Klien

Klien adalah individu atau kelompok yg mengalami ketidakharmonisan pikiran, jiwa & raga, yg

membutuhkan bantuan trhdp pengambilan keputusan ttg kondisi sehat-sakitnya u/ meningkatkan

harmonisasi, self-control, pilihan dan selfdetermination.

Kesehatan

Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara diri dengan

orang lain dan antara diri dengan lingkungan.

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

16

Page 17: Rangkuman Materi Kelompok

Lingkungan

Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan perawat.

2.6 Proses Keperawatan dalam Konsep Caring

Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah2 yg sama dgn proses riset

ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah & menemukan solusi yg

terbaik. Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sbg berikut (tulisan yang

dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam proses keperawatan) :

Pengkajian

Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan pengetahuan dari literature

yang dapat diterapkan, melibatkan pengetahuan konseptual untuk pembentukan dan konseptualisasi

kerangka kerja yg digunakan u/ memandang & mengkaji masalah & pengkajian jg meliputi pendefinisian

variable yg akan diteliti dlm memecahkan masalah. Kebutuhan yg harus dikaji oleh perawat yaitu:

1) Lower order needs (biophysical needs) : kebutuhan untuk tetap hidup meliputi kebutuhan nutrisi,

cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.

2) Lower order needs (psychophysical needs) : kebutuhan u/ berfungsi, meliputi kebutuhan aktifitas,

aman, nyaman, seksualitas.

3) Higher order needs (psychosocial needs): kbthn integritas yg meliputi kebutuhan akn

penghargaan & beraffiliasi.

4) Higher order needs (intrapersonalinterpersonal needs), yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.

Perencanaan

Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel akan diteliti atau diukur,

meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk memecahan masalah yang mengacu pada askep

serta meliputi penentuan data apa yg akan dikumpulkan & pd siapa & bagaimana data akan dikumpulkan

Implementasi

Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi pengumpulan data.

Evaluasi

Mrupakan metoda & proses untuk menganalisa data, jg untuk meneliti efek dari intervensi

brdsrkn data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan yg positif tercapai, & apakah

hasil tersebut dapat digeneralisasikan.

Keunggulan teori Jean Watson :

Tidak hanya berfokus pada kualitas pelayanan yang memang menjadi hak klien (biophysical),

tetapi juga berfokus pada perawatan jiwa (intrapersonal).

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

17

Page 18: Rangkuman Materi Kelompok

Perawat berperan yg aktif dalam membantu perjuangan klien trhdp aktualisasi dirinya.

Klien jg akn ditempatkan dlm kondisi bersahabat, sperti dlm lingkungan keluarga, komunitas, &

sosial.

Sehingga perawat mempunyai tanggung jawab & kesempatan u/ perkembangan pribadi klien ke

arah yang lebih baik.

Kelemahan teori Jean Watson :

Tingkat bahaya dari suatu penyakit, jangka waktu yang singkat dan alat-alat medis yg kurang

memadai tidak bisa mendukung perawat untuk menjalankan fungsi caring nya dengan optimal.

Faktor-faktor perawatan (carative factors) yang merupakan pondasi dasar sistem keperawatan,

masih memerlukan penelitian keperawatan lebih lanjut untuk dapat diaplikasikan lebih optimal.

TMK Myra Estrin Levine

II.2. Teori Myra Estrin Levine (Myra Estrin Levine lahir di Chicago pada tahun 1920)

Teori Levine berfokus pd interaksi manusia. Asumsi dasar Teori Levine adalah pasien

membutuhkan pelayanan keperawatan atau kesehatan jika mempunyai masalah kesehatan. Perawat

bertanggung jawab untuk mengenali respon/reaksi dan perubahan tingkah laku serta perubahan fungsi

tubuh pasien. Respon pasien terjadi ketika ia mencoba beradaptasi dengan perubahan lingkungan atau

suatu penyakit. Bentuk respon tersebut dapat berupa ketakutan, stress, inflamasi dan respons panca indra.

Fungsi perawat adalah melakukan intervensi keperawatan serta membina hubungan terapeutik. Intervensi

keperawatan bertujuan untuk membantu meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit serta

memperbaiki status kesehatan.

II.2.1. Model Konservasi Teori Levine

Inti, atau konsep sentral, teori Levine adalah konservasi (Levine, 1989). Ketika seseorang dalam

keadaan konservasi, itu berarti bahwa respon adaptif individu sesuai perubahan secara produktif, dan

dengan pengeluaran sedikit usaha, sambil menjaga fungsi optimal dan identitas. Dia mendefinisikan

perawatan berdasarkan pd ketergantungan/hubungan manusia dgn orang lain. Besarnya ketergantungan

ini membuatnya merencanakan 4 prinsip konservasi yakni kebutuhan energi dan pemakaiannya,

integritas sosial, integritas struktur, integritas pribadi.

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

18

Page 19: Rangkuman Materi Kelompok

II.2.2. EMPAT PRINSIP KONSERVASI LEVINE

II.2.2.1. Konservasi energi: Mengacu pd masukan menyeimbangkan energi & output untuk menghindari

kelelahan berlebihan. Ini termasuk istirahat cukup, gizi dan olahraga.

Contoh: Ketersediaan istirahat yang cukup, Pemeliharaan gizi yang cukup. 

II.2.2.2. Konservasi integritas struktural: Mengacu untuk memelihara atau memulihkan struktur tubuh

mencegah kerusakan fisik dan mempromosikan penyembuhan. 

Contoh: Membantu pasien dalam latihan ROM; Pemeliharaan kebersihan pribadi pasien.

II.2.2.3 Konservasi integritas pribadi: Mengakui individu sebagai orang yang berjuang untuk

pengakuan, penghormatan, kedirian kesadaran diri, dan penentuan nasib sendiri. 

Contoh: Mengenali dan melindungi kebutuhan ruang pasien.

II.2.2.4.  Konservasi integritas sosial : individu diakui sebagai seseorang yang tinggal bersama dalam

keluarga, komunitas, kelompok agama, kelompok etnis, sistem politik dan bangsa.

Contoh: Membantu individu untuk mempertahankan tempatnya nya dalam keluarga,

komunitas, dan masyarakat. 

II.2.3. TIGA KONSEP UTAMA DARI MODEL KONSERVASI

Teori Myra Estrin Levine dikenal dengan Konservasi Model. Model ini memandu perawat untuk

berfokus pd pengaruh2 & respon2 di tingkatan yang organismik. Model Levine didasari 3 konsep utama,

yaitu adaptasi (adaptation), wholeness, dan konservasi (conservation) (Levine dalam Parker, 2001).

II.2.3.1. Wholeness (Keutuhan)

Erikson dalam Levine (1973) menyatakan wholeness sebagai sebuah sistem terbuka: Keutuhan

menekankan pd suara, organik, mutualitas progresif antara fungsi yg beragam & bagian2 dlm

keseluruhan, batas-batas yang terbuka”  Levine (1973, hal 11) menyatakan bahwa “interaksi terus-

menerus dari organisme individu dengan lingkungannya merupakan sistem yang ‘terbuka dan cair’, dan

kondisi kesehatan, keutuhan, terwujud ketika interaksi atau adaptasi konstan lingkungan, memungkinkan

kemudahan (jaminan integritas) di semua dimensi kehidupan”.

II.2.3.2. Adaptasi

Adaptasi merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan mempertahankan integritas individu

dalam menghadapi realitas lingkungan internal dan eksternal. Konservasi adalah hasil dari adaptasi.

Beberapa adaptasi dapat berhasil dan sebagian tidak berhasil. Levine mengemukakan 3 karakter

adaptasi yakni: historis, spesificity, redundancy . Levin menyatakan bahwa setiap individu mempunyai

pola respon tertentu untuk menjamin keberhasilan dalm aktivitas kehidupannya yang menunjukkan 

adaptasi historis dan spesificity. Selanjutnya pola adaptasi dapat disembunyikan dalam kode genetik

individu. Redundancy menggambarkan pilihan kegagalan yang terselamatkan dari individu untuk Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

19

Page 20: Rangkuman Materi Kelompok

menjamin adaptasi. Kehilangan redundancy memilih apakah melalui trauma, umur, penyakit, atau

kondisi lingkungan yang membuat individu sulit mempertahankan hidup.

a. Lingkungan

Levine memandang setiap individu  memiliki lingkungannya sendiri baik lingkungan internal maupun

eksternal. Levine menggunakan definisi Bates (1967) dalam Tomey & Alligood (2006) dalam

mendefinisikan 3 level tersebut, yaitu:

Level perseptual melibatkan kemampuan menangkap  & menginterpretasi dunia dengan organ

indera.

Level operasional terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi individu secara fisiologis

meskipun mereka tidak dapat mempersepsikannya secara langsung, seperti mkroorganisme.

Pada konseptual level, lingkungan dibentuk dari pola budaya, dikarakteristikkan dengan keberadaan

spiritual, dan ditengahi oleh simbol bahasa, pikiran dan pengalaman.

b. Respon organisme

Respon organisme a/ kemampuan individu u/ beradaptasi dgn lingkungannya, yg bisa dibagi

menjadi  fight atau flight, respon inflamasi, respon terhadap stress, dan kewaspadaan persepsi.

Fight or Flight

Merupakan respon yg paling primitif dimana ancaman diterima individu baik nyata maupun tidak,

merupakan respon trhdp ketakunan melalui menyerang / menghindar dan merupakan reaksi yg tiba2.

Respon yang disampaikan adalah kewaspadaan mencari informasi untuk rasa aman dan sejahtera.

Respon trhadap peradangan

Merupakan mekanisme pertahanan untuk melindungi diri dari lingkungan yang merusak, merupakan

cara untuk menyembuhkan diri. Respon individu a/ menggunakan energy sistemik yg ada dalam

dirinya untuk membuang iritan yang merugikan.

Respon terhadap stress

Merupakan respon defensive dalam bentuk perubahan yang tidak spesifik pada manusia, perubahan

structural dan kehilangan energy untuk beradaptasi secara bertahap terjadi sampai rasa lelah terjadi

atau sampai dengan klien atau individu berespon terhadap pelayanan keperawatan

Kewaspadaan perceptual

Informasi & pengalaman hidup hanya bermanfaat ketika diterima secara utuh oleh individu, semua

pertukaran energy terjadi dari individu ke lingkungan dan sebaliknya. Hasilnya adalah aktivitas

fisiologi atau tingkah laku.

c. Trophicognosis

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

20

Page 21: Rangkuman Materi Kelompok

Ini merupakan metode ilmiah untuk menentukan sebuah penentuan rencana keperawatan.

Perawat mengamati dan mengumpulkan data yang akan mempengaruhi praktik keperawatan daripada

praktek medis. Perawat menggunakan alat penilaian yang sesuai yang berasal dari Model.

II.2.3.3. Konservasi

Levine menguraikan model Konservasi sebagai inti atau dasar teorinya. Konservasi menjelaskan

suatu system yg kompleks yg mampu melanjutkan fungsi ketika trjdi tantangan yg buruk. Konservasi, di

sisi lain, adalah produk adaptasi. Konservasi dari conservatio kata Latin, yang berarti "untuk tetap

bersama-sama" (Levine, 1973). "Konservasi menggambarkan cara sistem yang kompleks dapat terus

berfungsi bahkan ketika sangat menantang." (Levine, 1990, hal 192). Melalui konservasi, individu dapat

menghadapi hambatan, beradaptasi sesuai, dan mempertahankan keunikan mereka. "Tujuan dari

konservasi adalah kesehatan dan kekuatan untuk menghadapi kecacatan" sebagai "...   aturan terus

konservasi dan integritas "dalam semua situasi di mana keperawatan membutuhkan" (Levine, 1973, hlm

193-195). Fokus utama dari konservasi adalah menjaga keutuhan bersama dari individu. 

II.2.4. Keterbatasan Teori

Meskipun kelengkapan dan aplikasi teori Levine luas, model ini bukan tanpa batasan. Sbg contoh

model konservasi Levine berfokus pada penyakit yg bertentangan dengan kesehatan; demikian, intervensi

keperawatan dibatasi hanya untuk mengatasi kondisi penyajian individu. Oleh karena itu, intervensi

keperawatan berdasarkan teori Levine adalah berfokus pada saat ini dan jangka pendek, dan tidak

mendukung prinsip-prinsip promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, meskipun ini adalah komponen

penting dari praktek keperawatan saat ini.

Dengan demikian, keterbatasan utama adalah fokus pada individu dalam keadaan sakit dan pada

ketergantungan pasien. Ada beberapa keterbatasan ketika ke 4 prinsip Conservational Model diterapkan:

1. Konservasi energi, Levine tujuan a/ untuk menghindari penggunaan energy yg berlebihan /

kelelahan.

2. Pada konservasi integritas struktural, fokusnya adalah untuk melestarikan struktur anatomi tubuh

serta untuk mencegah kerusakan struktur anatomi.

3. Pada konservasi integritas personal, perawat diharapkan memberikan pengetahuan & kebutuhan

pasien harus dihormati, dilengkapi dengan privasi, didorong dan psikologis didukung.

4. Tujuan konservasi integritas sosial adalah untuk melestarikan dan pengakuan dari interaksi

manusia, terutama dengan klien, orang lain yang signifikan yang terdiri dari sistem dukungannya.

II.2.5. Implikasi Praktik Keperawatan Teori Levine

Praktik keperawatan diarahkan mempromosikan keutuhan untuk semua orang, baik atau

sakit. Pasien adalah mitra atau peserta dalam asuhan keperawatan dan sementara tergantung pada

perawat. Tujuannya perawat adalah untuk mengakhiri ketergantungan secepat mungkin. Metodologi

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

21

Page 22: Rangkuman Materi Kelompok

praktek Levine adalah proses keperawatan diarahkan pada konservasi, yang didefinisikan sebagai

"menjaga bersama-sama," dan terdiri dari tiga langkah ( Levine dalam Schaefer, 2006 ) :

1. Trophicognosis

Levine merekomendasikan Trophicognosis sbg suatu alternative diagnose keperawatan.

Triphicognosis merupakan formula dalam askep yg dicapai melalui metode ilmu pengetahuan. Perawat

mengobservasi & mengumpulkan data yg akan mempengaruhi praktek keperawatan.

Perawat mengkaji pengaruh lingkungan eksternal dan internal pasien dengan prinsip konservasi:

a) Perawat mengkaji konservasi energy pasien dengan menentukan kemampuan pasien untuk

menunjukkan kebutuhan aktivitas tanpa menghasilkan kelemahan yang berlebihan.

b) Perawat meserta pngalaman hidup pasien mengkaji konservasi integritas structural dgn

menentukan fungsi fisiknya.

c) Perawat mengkaji integritas personal pasien dgn menentukan nilai moral & etis serta pengalaman

hidup pasien.

d) Perawat mengkaji konservasi integritas pasien dengan berbicara dgn anggota keluarga pasien,

teman dan lingkungan konseptual.

2. Intervensi/tindakanPerawat mengimplementasikan rencana askep disesuaikan dgn atruktur kebijakan yg administrative,

ketersediaan alat, & pengambangan standar keperawatan.

Intervensi ini disusun sesuai dengan empat prinsip konservasi:

a) Prinsip konservasi energy, output energi menyeimbangkan pasien dan masukan energi untuk

menghindari kelelahan berlebihan.

b) Prinsip konservasi struktural integritas, fokus perhatian pada penyembuhan dgn mempertahankan

atau memulihkan struktur tubuh melalui pencegahan kerusakan fisik dan promosi penyembuhan.

c) Prinsip konservasi integritas pribadi, yang mempertahankan atau memulihkan rasa pasien individu

identitas, harga diri, dan pengakuan keunikan.

d) Prinsip konservasi mengakui integritas social, pasien sebagai makhluk sosial dan membantu

mereka untuk mempertahankan tempat mereka di keluarga, dan masyarakat.

3. Evaluasi

Perawat mengevaluasi pengaruh dari tindakan yang sudah dilakukan serta merevisi tropikognosi jika

dibutuhkan. Teori Levine menyatakan bahwa :

a) Perawat harus memiliki skill untuk melaksanakan intervensi keperawatan.

b) Intervensi perawat mendorong adaptasi klien.

c) Dalam fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien untuk melakukan tindakan perawatan.

d) Perawat mengumpulkan data tentang respon klien untuk menetukan intervensi perawatan yaitu

tentang pengobatan atau support.

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

22

Page 23: Rangkuman Materi Kelompok

II.2.6. Filosofi Teori Levine

Dalam mengembangkan teorinya Levine menggunakan dasar pemikiran yaitu perjalanan penyakit

dan pandangan individu trhdp perubahan penyakit. Teori2 yg dipakai sebagai sumber teori Levine

adalah :

Teori Beland (1971) ; theory of spesifik causation and multiple factors,

Gibson’s (1966), definition of perceptual system,

Erikson’s (1964); different between total and whole

Selye’s (1956); stress theory

Bate’s (1967); model of external environment

Rogess (1970), dan nigtinggale

Teori keperawatan Levine terdiri dari serangkaian intervensi mendukung dan terapi berdasarkan

pengetahuan ilmiah dan teknik kemampuan. Interaksi manusia a/ esensi dari keperawatan, keperawatan

sbg suatu individu disiplin yg didasarkan pd saling ketergantungan hubungan antara oranglain. Salah 1

teorinya yg sngt pnting a/ konsep lingkungan.

II.2.7. Bagan Pola Pikir Teori Levine

II.3. Aplikasi Teori Levine

Praktisi keperawatan dalam melaksanakan fungsinya perlu menerapkan teori atau model yg sesuai

dengan situasi tertentu. Teori Levine ini dapat diaplikasikan sebagai berikut:

II.3.1. Perawatan penelitian 

Prinsip-prinsip konservasi telah digunakan untuk pengumpulan data dalam berbagai penelitian.

II.3.2. Pendidikan keperawatan

Model Conservational digunakan sebagai pedoman untuk pengembangan kurikulum. Itu

digunakan untuk mengembangkan program sarjana di Allentown keperawatan perguruan St Fransiskus de

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

23

Page 24: Rangkuman Materi Kelompok

Sales, Pennsylvania, Digunakan dalam program pendidikan keperawatan disponsori oleh Kapat Holim di

Israel.

II.3.3. Perawatan administrasi

Taylor (nd) dijelaskan panduan penilaian untuk pengumpulan data pasien neurologis yg

merupakan dasar u/ pengembangan rencana askep yg komprehensif & dgn demikian mengevaluasi askep.

II.3.4. Praktik keperawatan

Model Conservational telah digunakan untuk praktik keperawatan dlm pngturan yg brbeda.

Bayley (nd) membahas perawatan seorang remaja parah dibakar di dasar empat prinsip conservational &

dibahas pasien lingkungan persepsi, operasional dan konseptual. Kolam (nd) menggunakan model

konservasi untuk membimbing asuhan keperawatan tunawisma di klinik, tempat penampungan atau

jalan-jalan.

TMK Florence Nightingale

3.1. Filosofi Teori dari Florence Nightingale

Lingkungan Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi, kehangatan, cahaya, diet, kebersihan &

ketenangan. Wabah penyakit adalah proses menyebaran secara alami karena adanya sesuatu yang kurang

diperhatikan. Subsistem kedua adalah merupakan sistem yang memiliki pengaruh besar yang merupakan

manifestasi dari kemampuan dan kegiatan reguler. Hal ini berisikan 4 gaya adaptip :

1. Gaya Psikologik

Mengembangkan kbutuhan psikologi dsr tubuh & bgaimana cara tubuh memperoleh cairan &

elektrolit, akitivitas & istirahat, sirkulasi & oksigen, nutrisi & penyerapan makanan, perlingdungan,

perasaan & neurologi serta fungsi endokrin.

2. Gaya konsep diri. Termasuk di dalamnya 2 komponen yaitu : fisik diri, yang mengembangkan indra

peraba & gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal diri, konsistensi diri & etika moral

diri

3. Gaya aturan fungsi

Adalah yg ditentukan o/ kebutuhan akn interaksi sosial & mengacu pd performa dlm melakukan

aktivitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan sosial.

4. Gaya interdependen

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

24

Page 25: Rangkuman Materi Kelompok

Mencakup suatu hubungan dengan orang lain yang bertentang dan mendukung sistem yg

membutuhkan pertolongan, kasih sayang & perhatian

3.2. Gambaran model konseptual keperawatan Florence Nightingale:

a. Definisi keperawatan adalah Profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan dan menggunakan

hukum alam dalam pembangunan kesehatan & pelayanan kesehatan. Ningtingale menegaskan bahwa

keperawatan a/ Ilmu & kiat yg memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yg sakit.

b. Tujuan tindakan keperawatan adalah memelihara, mencegah infeksi, dan cedera, memulihkan dari

sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan

c. Alasan tindakan keperawatan yakni menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara alami

untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan sertamencegah penyakit dan luka.

d. Konsep individu a/ kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yg lengkap & berpotensi.

e. Konsep sehat a/ keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya secara penuh.

f. Konsep lingkungan a/ bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang.

3.3 Isi Teori

Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian di

mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan upaya awal untuk memisahkan

antara profesi keperawatan dan kedokteran. Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara

berpikir tentang keperawatan dankerangka rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungannya ( Torres,

1986). Hal paling penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik

keperawatan (marriner – tomey, 1994). Nightingale berpikir dan menggunakan proses keperawatan.

Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara keseluruhan,

terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.

1. Lingkungan fisik (physical enviroment)

Merupakan lingkungan dasar/alami yan gberhubungan dgn ventilasi dan udara. Faktor tsb mempunyai

efek trhdp lingkungan fisik yg bersih yg selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada

didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

25

Page 26: Rangkuman Materi Kelompok

2. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)

F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fsiik dan

berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga

rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat

merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.

3. Lingkungan sosial (social environment)

Observasi dari lngkungan sosial terutama hbungan yg spesifik, kumpulan data2 yg spesifik

dihubungkan dgn keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.

HUBUNGAN TEORI NIGHTIANGALE

4.1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep

1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan :

a.Individu / manusia : Memiliki kemampuan besar u/ perbaikan kondisinya dalam menghadapi

penyakit.

b.Keperawatan : Berrtujuan membawa / mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat

melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.

c. Sehat / sakit : Fokus pada perbaikan untuk sehat.

d.Masyarakaat / lingkungan : Melibatkan kondisi eksternal yg mempengaruhi kehidupan &

prkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhuu, bau, suara dan cahaya.

2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan

a. Pengkajian / pengumpulan data

Data pengkajian Florence N menitik beratkan pd kondisi lngkngan (lingkungan fisik, psikhis &

sosial).

b. Analisa data

Data dikelompokkan brdsarkan lingkungan fisik, sosial & mental yg berkaitan dgn kondisi klien yg

berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

26

Page 27: Rangkuman Materi Kelompok

c. Masalah

Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya :

Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan

Ventilasi

Pembuangan sampah

Pencemaran lingkungan

Komunikasi sosial, dll

d. Diagnosa keperawatan

Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.

Penyesuaian terhadap lingkungan.

Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.

e. Implementasi

Upaya dasar merubah / mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi

lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan, perrtumbuhan dan perkembangan individu.

f. Evaluasi : Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.

4.2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan teori-teori lain :

a. Teori adaptasi

Adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kekuatan

dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berhasil tidaknya

respon adapatsi seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yg dijelaskan Florence N.

Kemampuan diri sendiri yg alami dpt bertindak sbg pengaruh dari lingkungannya berperan penting

pada setiap individu dlm berespon adaptif atau mal adaptif.

b. Teori kebutuhan

Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan

kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.

c. Teori stress

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

27

Page 28: Rangkuman Materi Kelompok

Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani.

Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu

untuk mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan.

4.3. Contoh Peran Perawat Menurut Teori Florence Nightingale

Berdasarkan teori ada bbrpa hal yg perlu di lakukan perawat berdasarkan teori :

Pada saat memberikan nutrisi kepada pasien yang harus dilakukan perawat adalah:

1) Buat pasien merasa nyaman. 4) Buat lingkungan sekitar nyaman

2) Jelaskan pentingnya nutrisi yang baik 5) Jika perlu bantu pasien makan

3) Posisikan pasien untuk makan

Hal – hal lain yang perlu dilakukan perawat berdasarkan teori :

1) Memberikan kenyamanan dan ketenangan lingkungan kepada pasien

2) Merawat pasien dengan benar

3) Bekerja sama dengan dokter untuk mengobati pasien

4) Mengoordinasi perawatan pasien

5) Melindungi pasien

6) Menjaga lingkungan pasien dalam kondisi hygiene

7) Menjaga pasien dari infeksi

8) Memberikan udara kepada pasien agar pasien dapat bernapas dengan tenang dan nyaman.

9) Memberikan rasa aman kepada pasien

10) Mengetahui dan mengontrol kondisi pasien setiap waktu

Lydia E. Hall

ASUMSI DASAR

1. Perawat profesional memiliki pengaruh yang besar terhadap kesembuhan klienHand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

28

Page 29: Rangkuman Materi Kelompok

2. Menekankan pentingnya memandang manusia holistik dan unik serta mampu tumbuh dan belajar

3. Perawat harus memahami aspek-aspek yang terdapat pada klien ⇒ meningkatkan energi dan motivasi

Lydia E. Hall memperkenalkan 3 teori lingkaran keperawatan dimana masing-masing lingkaran

menunjukkan proses keperawatannya, yaitu care, core and cure.

1. Lingkaran Keperawatan ( Care )

Pd lingkaran keperawatan ini menunjukkan konsep mothering, yaitu merawat & membuat seseorang

merasa nyaman.

2. Lingkaran Inti ( Core )

Lingkaran ini terdiri dari penggunaan terapeutik & dlm pelaksanaannya dilakukan o/ semua

timkesehatan.

3. Lingkaran Pengobatan ( Cure ) : Lingkaran ini didasarkan pada ilmu-ilmu patalogi dan ilmu terapi.

Teori Hall dan 4 Konsep Utama Keperawatan1. Manusia– Bersifat unik dan memiliki energi dan motivasi– Mampu tumbuh dan belajar– Kebutuhan pendekatan personal yang utuh

2. Kesehatan yang Optimal : Kesadaran diri dan tingkah laku yang positif3. Lingkungan Sosial– Lingkungan rumah sakit yang kondusif dapat meningkatkan perkembangan klien

4. Proses Keperawatan– Komplikasi 3 aspek : Tujuannya adalah untuk mencapai suatu hubungan interpersonal antara

individu dengan individu lain atau antara perawat dengan pasien.

Teori Lydia E. Hall dan Proses Keperawatan1. Tahap penilaian meliputi tentang status kesehatan individu atau pasien.2. Diagnosa keperawatan, dimana perawat mengamati penyakit pasien sehingga dpt mengetahui

penyakit yg dideritanya.3. Perencanaan melibatkan prioritas utama pada pasien.4. Implementasi melibatkan institusi rencana kerja yang nyata.5. Evaluasi adalah suatu proses untuk melihat kemajuan kondisi kesehatan pada pasien

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

29

Page 30: Rangkuman Materi Kelompok

Teori Model KeperawatanMARTHA E ROGER

Defenisi Keperawatan Menurut Martha E. RogersKeperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yg menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip2 dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia.

Konsep Utama :1. Sumber energi. 3. Pola-pola perilaku.2. Keterbukaan. 4. Sifat pandimensional

Asumsi Dasar :1. Manusia 3. Kesehatan2. Keperawatan 4. Lingkungan

1. ManusiaBerdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Roger ada 5 asumsi mengenai manusia, yaitu:• Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antar satu dan lainnya berbeda di

beberapa bagian. • Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satu sama

lain. • Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dalam satu

kesatuan ruang waktu secara terus menerus.• Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.• Manusia bercirikan mempunyai kemampuan untuk abstrak, membayangkan, bertutur bahasa dan

berfikir, sensasi dan emosi

2. Keperawatan• Profesi yang membutuhkan pendidikan, termasuk ilmu pengetahuan dan kesenian.• Keperawatan merupakan ilmu pengetahuan yang pasti seperti ilmu pengetahuan lainnya,

berlandaskan pada fenomena sentral sebagai fokusnya. • Teori keperawatan Roger menitikberatkan pada manusia dan lingkungan dimana mereka tinggal,

kenyamanan alam untuk asuhan keperawatan, yang meliputi manusia dan lingkungannya. • Tujuan utama keperawatan adalah untuk mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan untuk

semua manusia. • Seni dalam keperawatan merupakan kreatifitas dalam menggunakan pengetahuan keperawatan

untuk perbaikan kesehatan hidup manusia.

3. KesehatanRoger dalam tulisannya terdahulu tidak mendefinisikan istilah kesehatan secara jelas Dia menggunakan istilah passive health untuk melambangkan keadaan sehat, tidak adanya penyakit dan penyakit utama

4. LingkunganRoger menggambarkan lingkungan sebagai sesuatau yang tidak dapat diperkecil lagi. Prinsip-prinsip Hemodinamika1. Integritas (Integrality), adalah proses berhubungan yg menguntungkan antar manusia & lingkungannya secara berkesinambungan.

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

30

Page 31: Rangkuman Materi Kelompok

2.Resonansi (Resonancy), Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan.3. Helicy, Prinsip yg menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia & lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis pola-pola perilaku manusia & lingkungan yg menimbulkan kesinambungan, menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.

Kelebihan :Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji, Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam disiplin ilmu, Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek. Teori dapat disosialisasikan sejak tidak tergantung pada beberapa keadaan.

Kelemahan:Walaupun prinsip-prinsip homeodinamik konsisten dengan tujuan universal, ada keterbatasan utama pelaksanaan prinsip2 universal. Banyak orang mengalami kesulitan untuk memahami prinsip-prinsipnya.

Hand Out Teori Model Keperawatan/ NRD/ Doc/ 2006

31