Rangkaian Listrik Resonansi
-
Upload
fauzi-nugroho -
Category
Education
-
view
56.767 -
download
44
Transcript of Rangkaian Listrik Resonansi
11
RANGKAIANRANGKAIAN RESONANSIRESONANSI
Resonansi adalah suatu gejala yang terjadi pada suatu rangkaian arus bolak-balik yang mengandung elemen induktor, L, dan kapasitor, C.
• Resonansi dalam rangkaian seri (resonansi seri)• Resonansi dalam rangkaian paralel (resonansi paralel = antiresonansi)
Resonansi seri terjadi bila reaktansi induktif sama dengan reaktansi kapasitif, XL = XC Resonansi paralel terjadi bila suseptansi induktif pada suatu cabang sama dengan suseptansi kapasitif pada cabang lainnya, BL = BC
22
RESONANSI SERIRESONANSI SERI
XL
XC
X (resultan)
fr
XL
XC
X
Bila frekuensi sumber tegangan diubah-ubah, maka akan terjadi resonansi ketika reaktansi induktif sama dengan reaktansi kapasitif,
resonansifrekuensiLC2
1fdan
LC
1
C
1L
resonansisudut.frekmakaXX
r
rr
r
rCL
Z = R + jXZ = R + j (ωrL – 1/ωrC)Z = R + j 0 atau Z = Rnilai impedansi sama dengan nilai resistansi sehingga vS = vR
V = VR
VL
VC
I900
900
S
R
L
C
VS dg frekberubah
33
Karena XL = XC , maka VL = Ir XL dan VC = Ir XC, sehingga• VL = VC • VS = VR = IrR
CR
1
R
X
R
L
R
XQ
kualitasfaktorQC
L
R
1
V
V
C
L
R
1
R
C1
L
V
V
atauR
XX
R
X
R
X
V
V
r
CrL
S
L
rr
S
L
CLCL
S
L
S RVS dg frek berubah
R
L
C
VS dg frek. berubah
S ≡
Daya yang disimpan di induktor = daya yang disimpan di kapasitor = ½ L Im
2 Dan energi yang hilang setiap putaran = ½ Im
2 R τ dengan τ waktu periodik = 1/fr
rataratahilangyangenergi
disimpanyangmaksenergiQ
makaf22
karenadan
perputaranhilangyangenergi
perputarandisimpanyangmaksenergi2Q
RI
LILf2
R
L2
R
Lf2Q
r
rr
2m2
1
2m2
1
rr
44
Karakteristik respons frekuensi : Variasi impedansi dan arus dalam rangkaian R-L-C
Bila tidak terjadi resonansi, maka Reaktansi ≠ 0, Z >R Bila f < fr (sebelah kiri harga fr)
reaktansi bersifat kapasitif dan arus mendahului tegangan
Bila f > fr (sebelah kanan fr) reaktansi bersifat induktif dan arus ketinggalan terhadap tegangan
Bila terjadi resonansi, dimana frekuensi resonansi = fr maka reaktansi = 0, :
Z = R (impedansi mencapai harga minimum)
I mencapai maksimum
Grafik (a) = kurva I dengan R yang kecil, bila R diperbesar menjadi kurva (b), bila dperbesar lagi menjadi kurva (c).
|Z|, I
R” > R’
(a)
(b)I
I
Z
I
R R’ > R
ffr
(c)
55
Sebuah koil mempunyai resistansi R = 2,2 Ohm dan induktansi L = 15 mH dihubungkan secara seri dengan kapasitor C dan diberi tegangan 220 V melintang pada ujung koil dan kapasitor. Berapa : a) harga C agar harga arus mencapai maksimum pada frekuensi 50 Hz, b) arus yang mengalir pada rangkaian, c) tegangan pada kapasitor
S
R
L
C
V= 220 Volt
Penyelesaian : a) harga arus mencapai maksimum bila terjadi resonansi, yaitu bila XL = XC
atau ωrL = 1/ωrC
F5,67510.15.50.)2(
1
Lf2
1
L
1C 322
r2r
b) Pada keadaan resonansi harga Z =R sehingga I = V/Z = V/R = 220/2,2 = 100 A
Volt2,47110x5,675x14,3x2
1x100
Cf2
1I
C
1IXIV)c
6
rrCC
Contoh soal :
66
S
R L C
VS
RESONANSI PARALELRESONANSI PARALEL
LC2
1fdan
LC
1C
L
1
nsiantiresona.frekmakaBB
ar
ararar
arCL
V
IC
IL
I=0
900
900
Arus yang mengalir pada induktor dan kapasitor adalah sama, yaitu :
L
CVCV
L
VI ar
arar
Bila frekuensi sumber arus diubah-ubah, maka akan terjadi resonansi ketika suseptansi induktif sama dengan suseptansi kapasitif, V =VR = VL = VC dan I = IR + IL + IC = Iar
BC
-|BL|
B (resultan)
far
Suse
ptan
si,
I
I
I
ω
77
Misal : v = Vm sin ωt, makaiC = Vm ωC sin (ωt+900) = Vm ωC cos ωt, dan
iL = (Vm/ωL) sin (ωt - 900) = - (Vm/ωL) cos ωt
Energi sesaat yang disimpan :di induktor WL = ½ L iL
2 = ½ L (Vm/ωL)2 cos2 ωtdi kapasitor WC = ½ C v2 = ½ C (Vm)2 sin2 ωt
CL2m
222mCLt
22m
2LL
arar
ar
2arar
ar
WWjadiCV2
1)tcost(sinCV
2
1WWW
tcosCV2
1iL
2
1Wdan
L
CVCV
L
VIarus
LC
1dan
L
CC
L
1,resonansikeadaanPada
88
Suatu koil mempunyai resistansi, R = 10 Ohm dan induktansi L = 0,4 H dihubungkan seri dengan suatu kapasitor C. Pemberian tegangan pada rangkaian ini menghasilkan arus maksimum pada frekuensi 100 Hz. Suatu induktor tanpa kerugian energi (induktor murni) dihubungkan secara paralel dengan rangkaian di atas.
C
V=200V
10 Ω
0,4H
S
L”
I IIPenyelesaian : Pada cabang I : pada 100 Hz XC = XL = ωr L = 2 100 (0,4) = 251, 327 Ω
Pada 50 Hz, reaktansinya menjadi :X’C = 2 XC = 2 x (251, 327) = 502,65 ΩDan reaktansi induktif menjadi setengahnya X’L = ½ x (251, 327) = 125,66 Ω
Contoh soal :
a) Berapa nilai L, agar seluruh rangkaian tidak menjadi reaktif pada frekuensi 50 Hz, b) hitung arus yang disuplai pada setiap cabang. Pemberian tegangan 200V.
99
V=200Volt
10 – j 377
S
L”
I IIUntuk antiresonansi pada frekuensi 50 Hz, maka suseptansi BL pada cabang II = suseptansi BC pada cabang I
H2,1)50(2
377"Ljadi
3773,377"L229.142
377
37710
377
"L
1ar22
ar
Arus yang mengalir = V x G = V x R/{0+(ωarL”)2} = 200 x 10/3772 = 14 mA
Terlihat bahwa X’C > X’L sehingga pada cabang I bersifat reaktansi kapasitif X = 125,66 - 502,65 = -376,9 Ω = -377 Ω, dan rangkaian dapat diganti menjadi :
2C
2C
2C
CC XR
X
Z
XB
"L
1
X
1
X0
X
Z
XB
arL2L
L2L
LL
Klik
Klik