RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI...

download RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0841010037008410100370Makalah.… · 2 manajer untuk mengetahui perkembangan kinerja dari karyawan rumah sakit.

If you can't read please download the document

Transcript of RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI...

  • 1

    RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI REMUNERASI PADA INSTALASI

    SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM-RS) RSU HAJI

    1)Putri Asmara Cendrawasih Ciptaning Iriantika

    2)Anjik Sukmaaji

    3)Teguh Sutanto

    S1/Jurusan Sistem Informasi

    Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya

    Email: 1)

    [email protected] 2)

    [email protected] 3)

    [email protected]

    Abstract

    One of the general hospital in Surabaya are already implementing the remuneration of the

    RSU Haji Surabaya. The calculation of remuneration at RSU Haji Surabaya particular

    employee incentive remuneration is carried out by a team of recapitalize required supporting

    data. So that making the report to the manager of the hospital long and frequent errors in

    calculation of employee incentives.

    RSU Haji Surabaya need a system to helps teams remuneration in handling issues of

    remuneration calculation. Therefore made information system of remuneration. In the

    application of remuneration teams no longer need to recapitalize supporting data. Because

    the necessary supporting data are directly owned by the system. Besides the manager also

    got information acquisition incentives received by the employee.

    Remuneration information system RSU Haji Surabaya can help the team in dealing with the

    calculation of incentive remuneration of employees and produce information reports required

    by the manager.

    Keywords: Remuneration, Remuneration Information System, Incentives

    Peningkatan pelayanan kesehatan di

    rumah sakit didukung oleh kinerja

    karyawan yang baik dengan meningkatkan

    pemberian motivasi, salah satu cara untuk

    meningkatkan motivasi karyawan yaitu

    dengan melakukan perbaikan sistem

    remunerasi berbasis kinerja sebagai bentuk

    penghargaan kepada karyawan.

    Salah satu rumah sakit umum di

    Surabaya yang sudah menerapkan proses

    remunerasi yaitu RSU Haji Surabaya.

    Berdasarkan modul sistem remunerasi

    yang terdapat pada RSU Haji Surabaya,

    remunerasi merupakan unsur yang penting

    dalam manajemen kinerja untuk

    meningkatkan motivasi karyawan yang

    dapat membantu organisasi mencapai

    tujuan. Menurut Keputusan Direktur

    Nomor: 188/ /KPTS/01.3/2011 pasal 4

    ayat 1 pengertian sistem remunerasi adalah

    sistem pengupahan yang meliputi gaji,

    insentif, honorarium, uang lembur, uang

    makan, merit atau bonus, tunjangan dan

    pensiun. RSU Haji Surabaya membentuk

    tim remunerasi untuk menangani proses

    remunerasi yang dikhususkan pada proses

    perhitungan insentif karyawan. Proses

    tersebut diperlukan agar setiap karyawan

    mendapatkan hak mereka sesuai dengan

    tindakan yang dikerjakan.

    Proses perhitungan insentif karyawan

    yang dilaksanakan oleh tim remunerasi

    saat ini belum terintregrasi dengan proses

    tindakan karyawan pada bagian unit serta

    data karyawan pada bagian kepegawaian.

    Hal tersebut menyebabkan sering terjadi

    kesalahan perhitungan insentif yang

    dibagikan pada karyawan serta kesalahan

    laporan total insentif karyawan yang akan

    diajukan pada pihak manajer rumah sakit.

    Seharusnya pihak manajer tidak hanya

    menerima laporan total insentif karyawan

    saja tetapi juga menerima laporan

    peningkatan prosentase insentif karyawan

    per periodenya. Laporan peningkatan

    tersebut dapat diketahui oleh pihak

    mailto:[email protected]:[email protected]

  • 2

    manajer untuk mengetahui perkembangan

    kinerja dari karyawan rumah sakit.

    Melihat permasalahan yang ada di atas

    maka tim remunerasi RSU Haji

    membutuhkan sebuah aplikasi yang

    terintregrasi yaitu aplikasi Sistem

    Informasi Remunerasi. Pada aplikasi

    tersebut tim remunerasi tidak perlu lagi

    untuk merekap ulang data pendukung.

    Sebab data pendukung yang diperlukan

    sudah secara langsung terintegrasi dengan

    bagian unit dan bagian kepegawaian.

    Selain itu pihak manajer juga dapat

    melihat prosentase total insentif karyawan

    per periodenya.

    Dengan adanya Aplikasi Sistem

    Informasi Remunerasi RSU Haji Surabaya

    ini dapat membantu tim remunerasi dalam

    menangani perhitungan insentif karyawan

    dan memberikan informasi laporan yang

    dibutuhkan oleh pihak manager.

    METODE

    Remunerasi

    Remunerasi mempunyai pengertian

    berupa "sesuatu" yang diterima pegawai

    sebagai imbalan dari kontribusi yang telah

    diberikannya kepada organisasi tempat

    bekerja. Remunerasi mempunyai makna

    lebih luas daripada gaji, karena mencakup

    semua bentuk imbalan, baik yang

    berbentuk uang maupun barang, diberikan

    secara langsung maupun tidak langusng,

    dan yang bersifat rutin maupun tidak rutin.

    Imbalan langsung terdiri dari gaji/upah,

    tunjangan jabatan, tunjangan khusus,

    bonus yang dikaitkan atau tidak dikaitkan

    dengan prestasi kerja dan kinerja

    organisasi, intensif sebagai penghargaan

    prestasi, dan berbagai jenis bantuan yang

    diberikan secara rutin. Imbalan tidak

    langsung terdiri dari fasilitas, kesehatan,

    dana pensiun, gaji selama cuti, santunan

    musibah, dan sebagainya (Surya, 2004).

    Pada Pasal 4 menurut Keputusan

    Direktur Nomor: 188/ /KPTS/01.3/2011

    menjelaskan tentang pengertian

    remunerasi. Pasal tersebut memiliki 9 ayat

    diantaranya ayat (1) Sistem remunerasi

    adalah sistem pengupahan yang meliputi

    gaji, insentif, honorarium, uang lembur,

    uang makan, merit atau bonus, tunjangan

    dan pension; ayat (2) Gaji adalah upah

    dasar yang bersumber dari pemerintah bagi

    pegawai negeri sipil yang besarnya sesuai

    dengan peraturan perundangan yang

    berlaku dan bersumber dari biaya

    operasional Rumah Sakit bagi karyawan

    PPK-BLUD Non PNS; ayat (3) Insentif

    adalah tambahan pendapatan bagi

    karyawan yang besarannya bisa berubah-

    ubah sesuai dengan kinerja karyawan yang

    bersangkutan; ayat (4) Honorarium adalah

    upah bagi dewan pengawas, konsultan

    hukum, konsultan keamanan dan konsultan

    lainnya yang tidak merupakan karyawan

    organik dan karyawan dengan jabatan

    tertentu sesuai dengan peraturan

    perundang undangan; ayat (5) Merit atau

    bonus adalah pendapatan tambahan

    karyawan yang ditentukan berdasarkan

    sisa hasil usaha rumah sakit, sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku, atau disisihkan

    dari jasa pelayanan yang besarannya

    ditentukan dalam sistem remunerasi; ayat

    (6) Uang lembur adalah kompensasi bagi

    karyawan yang bekerja melebihi jam kerja

    sesuai dengan peraturan dan perundang

    undangan yang berlaku; ayat (7) Uang

    makan adalah kompensasi bagi karyawan

    yang bertugas sesuai dengan kehadiran;

    ayat (8) Tunjangan adalah kompensasi

    yang diberikan oleh pemerintah Provinsi

    Jawa Timur, kepada pejabat dilingkungan

    rumah sakit; ayat (9) Gaji pensiun adalah

    pemberian gaji setelah masa aktif

    karyawan berakhir.

    Sistem Remunerasi

    Prinsip dasar sistem remunerasi yang

    efektif mencakup prinsip individual equity

    atau keadilan individual, dalam arti apa

    yang diterima oleh pegawai harus setara

    dengan apa yang diberikan oleh pegawai

    terhadap organisasi, internal equity atau

    keadilan internal dalam arti adanya

    keadilan antara bobot pekerjaan dan

  • 3

    imbalan yang diterima, dan external

    equlity atau keadilan eksternal dalam arti

    keadilan imbalan yang diterima pegawai

    dalam organisasinya dibandingkan dengan

    organisasi lain yang memiliki kesetaraan

    (Surya, 2004).

    Sistem remunerasi atau pengupahan di

    rumah sakit pada umumnya terdiri dari

    tiga jenis, yaitu:

    1. Basic Salary Yaitu dalam bentuk gaji bulanan yang

    sifatnya biaya tetap atau fixed cost, yang

    tidak tergantung kepada produk yang

    dihasilkan, besar atau kecil produk tidak

    berpengaruh kepada besarnya biaya yang

    dikeluarkan. Dasar yang digunakan untuk

    menentukan basic salary adalah: pangkat,

    golongan, tingkat pendidikan, lama kerja,

    jabatan dan sebagainya. Tujuan dari basic

    salary adalah untuk keamanan (safety)

    artinya sebatas memenuhi kebutuhan dasar

    seseorang karyawan saja.

    2. Incentive Adalah tambahan pendapatan bagi

    karyawan yang sangat bergantung kepada

    produk yang dihasilkan, semakin besar

    produk semakin besar insentif. Dasar yang

    digunakan bermacam-macam misalnya

    berdasarkan kinerja karyawan, atau

    berdasarkan posisi karyawan. Pada

    umumnya di rumah sakit, dokter spesialis

    berdasarkan berapa besar tarif jasa

    pelayanan medik yang melekat ke dalam

    tarif pelayanan medik. Sedangkan

    paramedik dan tenaga struktural

    berdasarkan indexing atau scoring.

    Tujuannya adalah untuk merangsang

    kinerja dan motivasi karyawan

    (motivation).

    3. Merit Adalah penghargaan dari organisasi

    bagi karyawan yang berprestasi, biasanya

    diberikan pada akhir tahun, atau

    penghargaan kepada seluruh karyawan

    dalam bentuk THR. Dasarnya adalah profit

    margin. tujuannya adalah untuk

    memberikan penghargaan kepada

    karyawan yang berprestasi atau

    kesejahteraan karyawan (reward).

    Insentif

    William B. Werther dan Keith Davis

    dalam bukunya mengemukakan bahwa

    "Sistem insentif menghubungkan unjuk

    kerja pegawai yang merupakan hasil yang

    konkret dengan kompensasi, tidak hanya

    kepada mereka yang telah lama bekerja

    atau untuk pegawai-pegawai bulanan".

    Manfaat dari sistem insentif adalah

    performance yang baik diberi penguat atas

    dasar yang teratur dan tetap. tidak seperti

    kenaikan dan promosi, penguat biasanya

    diberikan dengan cepat dan sering kali

    dikaitkan dengan gaji pegawai yang

    bersangkutan. Manfaat yang diperoleh

    perusahaan itu sendiri adalah gaji

    diberikan sesuai dengan produktivitas

    (Sirait, 2007).

    Proporsi

    Keputusan Direktur Nomor: 188/

    /KPTS/01.3/2011 tentang sistem

    remunerasi RSU Haji Surabaya telah

    menentukan proporsi untuk insentif pada

    Pasal 9 yaitu besaran presentase jasa

    pelayanan berdasarkan beban kerja dan

    tanggung jawab pelayanan yang dilakukan.

    Proporsi untuk insentif merupakan

    parameter pertama yang digunakan untuk

    melakukan perhitungan insentif.

    RUMUS:

    Insentif(i) =

    total tarif* % prosentase proporsi

    Keterangan: (*) berdasarkan kelas

    pelayanan, pelaku pelayanan, dan

    tindakan.

    Distribusi

    Keputusan Direktur Nomor: 188/

    /KPTS/01.3/2011 tentang sistem

    remunerasi RSU Haji Surabaya telah

    menentukan distribusi untuk insentif pada

    Pasal 10 yaitu presentase kontribusi setiap

    penghasil jasa ke sistem remunerasi.

    Distribusi insentif terdiri dari insentif

    langsung dan insentif tak langsung.

    Distribusi terdiri dari distribusi 1 hingga

    distribusi 6 dan masing-masing distribusi

    memiliki prosentase yang berbeda.

  • 4

    Insentif Langsung

    Insentif langsung adalah insentif yang

    diberikan kepada individu atau kelompok

    yang menghasilkan jasa pelayanan sesuai

    dengan proporsi dan distribusi yang telah

    ditentukan dalam sistem remunerasi.

    RUMUS:

    Insentif Langsung =

    Insentif(i) %prosentase distribusi(x)

    Keterangan: (x) jenis insentif langsung.

    Insentif Tak Langsung

    Insentif tak langsung adalah insentif

    yang diberikan kepada individu atau

    kelompok yang tidak menghasilkan jasa

    pelayanan secara langsung. Insentif tak

    langsung diperoleh dari hasil pos

    remunerasi.

    RUMUS:

    Insentif Tak Langsung =

    Insentif(i) %prosentase distribusi(y)

    Keterangan: (y)jenis insentif tak

    langsung (kelompok remunerasi).

    PERANCANGAN SISTEM

    Perancangan sistem dilakukan untuk

    mengumpulkan informasi yang berkenaan

    dengan aplikasi yang dibangun serta untuk

    memudahkan pemahaman terhadap sistem.

    Dalam merancang sistem yang baik, maka

    harus melalui tahap-tahap perancangan

    sistem. Tahap-tahap perancangan sistem

    meliputi blok diagram, sistem flow, dfd,

    erd, dan rancangan desain inputoutput.

    Gambar 1 Blok Diagram Sistem Informasi

    Remunerasi

    Sistem informasi remunerasi ini

    membutuhkan data jenis kelas pelayanan,

    jenis pelayanan, data peleyanan, jenis

    karyawan, komponen tarif, transaksi

    tindakan pelayanan, transaksi pasien

    daftar, transaksi pasien masuk ruangan,

    transaksi detail tindakan pelayanan dari

    bagian unit. Serta data dari kepegawaian

    yaitu data jenis karyawan, jenis jabatan,

    jabatan karyawan, kelompok karyawan,

    jenis kelamin, status karyawan, pendidikan

    karyawan, golongan karyawan, data

    karyawan.

    Context Diagram

    Context diagram ini menggambarkan

    proses perhitungan remunerasi secara

    umum yang terjadi pada RSU Haji

    Surabaya.

    Gambar 2 Context Diagram Sistem

    Informasi Remunerasi

    DFD Level 0

    DFD Level 0 dari sistem informasi

    remunerasi mejelaskan secara terperinci

    tentang proses terjadi. Proses tersebut

    yaitu proses mengolah data, proses

    menghitung remunerasi, dan proses

    membuat laporan.

  • 5

    Gambar 3 DFD Level 0 Sistem Informasi

    Remunerasi

    DFD Level 1

    DFD level 1 menjelaskan lebih detil

    dari proses yang terdapat pada DFD Level

    0. Dari proses mengolah data dan proses

    menghitung remunerasi.

    Gambar 4 DFD Leve 1 Sub Proses

    Mengolah Data

    Gambar 5 DFD Level 1 Sub Proses

    Menghitung Remunerasi

    Conceptual Data Model

    Berikut ini adalah conceptual data

    model yang dirancang dari sistem

    informasi remunerasi RSU Haji Surabaya.

    Gambar 6 Conceptual Data Model Sistem

    Informasi Remunerasi

    Physical Data Model

    Berikut ini merupakan physical data

    model yang dirancang dari sistem

    informasi remunerasi RS Haji Surabaya.

  • 6

    Gambar 7 Physical Data Model Sistem

    Informasi Remunerasi

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Perhitungan Insentif Langsung

    Untuk perhitungan insentif admin

    pertama kali akan menampilkan total tarif

    dari transaksi tindakan dan barulah akan

    diproses untuk perhitungan insentif

    berdasarkan proporsi dan distribusi yang

    sudah ditetapkan.

    Gambar 8 Hasil Perhitungan Total

    Transaksi Tindakan

    Perhitungan Index Karyawan

    Perhitungan index karyawan ini akan

    menghasil score index karyawan yang

    nantinya digunakan untuk perhitungan

    insentif selanjutnya.

    Gambar 9 Hasil Score Index Karyawan

    Perhitungan Insentif Tak Langsung

    Karyawan

    Untuk perhitungan insentif tak langsung

    karyawan merupakan hasil perhitungan

    insentif tak langsung berdasarkan

    distribusi serta berdasarkan score index

    yang dimiliki masing-masing karyawan.

    Gambar 10 Perhitungan Insentif Tak

    Langsung Karyawan

    Laporan SPJ Insentif Langsung

    Laporan spj insentif langsung untuk

    manager merupakan informasi insentif

    langsung yang diterima oleh karyawan,

    yang dimaksud adalah karyawan yang

    secara langsung melakukan tindakan

    pelayanan dan sudah dihitung berdasarkan

    proporsi dan distribusi yang ditentukan.

    Gambar 11 Laporan SPJ Insentif Langsung

  • 7

    Laporan SPJ Total Insentif Karyawan

    Laporan spj total insentif karyawan

    untuk manager merupakan informasi total

    insentif yang diterima oleh seluruh

    karyawan. Total insentif merupakan

    insentif langsung dan insentif tak langsung

    karyawan. Selain itu pada laporan spj total

    insentif karyawan dapat diketahui total

    insentif yang diperoleh untuk masing-

    masing ruangan.

    Gambar 12 Laporan SPJ Total Insentif

    Karyawan

    KESIMPULAN

    Setelah melakukan perancangan sistem,

    implementasi, analisa dan evaluasi, dari

    program aplikasi Sistem Informasi

    Remuenrasi RSU Haji Surabaya ini maka

    dapat ditarik kesimpulan, bahwa Sistem

    Informasi Remunerasi yang dibangun ini

    dapat memudahkan tim remunerasi dalam

    proses perhitungan insentif karyawan,

    serta mempermudah memperoleh data

    transaksi tindakan dari bagian Unit dan

    bagian Kepegawaian yang digunakan

    untuk membantu tim remunerasi dalam

    proses perhitungan remunerasi khususnya

    insentif karyawan. Selain itu pihak

    manajer rumah sakit juga memperoleh

    informasi laporan hasil perhitungan

    tersebut serta dapat mengetahui informasi

    perolehan insentif untuk karyawan.

    DAFTAR RUJUKAN

    Fatta, Hanif Al. 2007. Analisis dan

    Perancangan Sistem Informasi

    untuk Keunggulan Bersaing

    Perusahaan dan Organisasi

    Modern. Andi Offset, Yogyakarta.

    Griffin, Ricky E. 1999. Management. Edisi

    kelima, New Jersey.

    Herlambang, Soendoro dan Tanuwijaya,

    Haryanto. 2005. Sistem Informasi:

    konsep, teknologi, dan manajemen.

    Graha ilmu, Yogyakarta.

    Jogiyanto, H.M. 1998. Analisis Desain

    dan Desain Sistem Informasi. Elex

    Media Komputerindo. Jakarta.

    Jogiyanto, H.M. 1999. Analisis & Desain

    Sistem Informasi. Andi Offset.

    Yogyakarta.

    Kendall, K.E dan Kendall J.E. 2003.

    Analisis dan Perancangan Sistem

    Jilid 1. Prehallindo. Jakarta.

    Keputusan Direktur Nomor: 188/

    /KPTS/01.3/2011.

    Subanegara, Hanna Permana. Modul

    Sistem Remunerasi RSU Haji

    Surabaya. 2011. RSU Haji

    Surabaya.

    Sirait, Justine T. 2007. Memahami Aspek-

    Aspek Pengelolaan Sumber Daya

    Manusia dalam Organisasi.

    Grasindo. Jakarta.

    Siregar, Charles J.P. dan Amalia, Lia.

    2003. Farmasi Rumah Sakit: Teori

    dan Penerapan. EGC. Jakarta.

    Surya, Mohamad. 2004. Bunga Rampai

    Guru dan Pendidikan. Edisi

    Pertama, PT Balai Pustaka. Jakarta.

  • 8

    Sutabri, Tata. 2004. Analisa Sistem

    Informasi. Andi Offset.

    Yogyakarta.

    Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi

    Konsep Dasar, Analisis Desain

    dan Implementasi. Graha Ilmu.

    Klaten.