Ragam penelitian
-
Upload
ahmad-sahidin -
Category
Documents
-
view
15 -
download
0
description
Transcript of Ragam penelitian
Penelitian dapat digolongkan atau dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-
kriteria tertentu, antara lain berdasarkan:
1. Penelitian Ditinjau dari Tujuan
Penelitian Eksploratif
Seorang peneliti ingin menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang
mempengaruhi terjadinya sesuatu.
1.
Menjawab hipotesis
Mencari korelasi
Inovasi (menemukan sesuatu yang baru)
Contoh: Di suatu desa secara berturut-turut terjadi kematian penduduk terutama anak-
anak dibawah umur 5 tahun. Kejadian tersebut kelihatan misterius sehingga menarik
perhatian para dokter. Maka dibentuklah sebuah tim untuk mengadakan penelitian dengan
maksud untuk menemukan sebab-musabab terjadinya musibah tersebut.
Penelitian Development atau Penelitian Pengembangan
Penelitian yang bertujuan untuk mengadakan percobaan dan penyempurnaan.
o Memperdalam pengetahuan
o Menerapkan teknologi
o Membuat prototype
Contoh: Pada tahun 1970 Pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, ingin mencoba metode pengajaran berprograma sebagai
metode penyampaian pelajaran di sekolah. Semua kejadian yang berhubungan dengan
proses belajar-mengajar dicatat, diteliti, dan diadakan penyempurnaan seperlunya
sehingga akhirnya diharapkan ditemukannya metode penyampaian dengan menggunakan
Buku Berprograma.
Penelitian Verivikatif
Penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian lain
Melakukan pengujian
Studi perbandingan
Contoh: Pada tahun 1970 pernah diadakan penelitian tentang rasa solidaritas rakyat
pedesaan, dan dihasilkan suatu kesimpulan. Dua tahun kemudian seorang peneliti lain
mengadakan penelitian yang sama dengan tujuan untuk mengecek kebenaran hasil
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
2) Penelitian Ditinjau dari Pendekatan
Pendekatan Longitudinal (Pendekatan Bujur)
Pendekatan ini ada kebaikannya karena subjek yang diamati sama, sehingga faktor-faktor
intern individu tidak berpengaruh terhadap hasil. Kelemahannya, waktu penelitian sangat
lama dan dikhawatirkan dalam jangka waktu yang lama ini telah banyak perubahan
kondisi karena perkembangan zaman.
Contoh: dengan pendekatan ini maka peneliti mencatat kemampuan berpikir sejak anak
duduk di kelas I. berturut-turut setiap tahun perkembangan tersebut dicatat sampai kelas
VI. Yang perlu diperhatikan adalah waktu pencatatan dilakukan. Apabila peneliti
melakukan pencatatan pertama pada bulan Juni, maka pencatatan berikutnya juga harus
dilakukan pada bulan yang sama.
Pendekatan Cross-Sectional (Pendekatan Silang)
Berbeda dengan pendekatan bujur, pendekatan silang tidak menggunakan subjek yang
sama.
Contoh: Dalam waktu yang bersamaan, peneliti mengadakan pencatatan tentang
perkembangan berpikir anak-anak SD secara serentak, yaitu kelas I-VI. Satu hal yang
menguntungkan adalah bahwa datanya dengan cepat dapat terkumpul.
3) Penelitian Ditinjau dari Tempatnya
Laboratory Research (Penelitian Laboratorium): Dilaksanakan pada tempat tertentu
atau laboratorium , biasanya bersifat eksperimen atau percobaan. Tapi untuk masa
sekarang yang bisa diteliti di laboratorium bukan Ilmu Pengetahuan Alam saja, tetapi
banyak bidang termasuk penelitian bahasa.
Library Research (Penelitian Kepustakaan): Dilaksanakan dengan menggunakan
literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya.
Field Research (Penelitian Lapangan/Kancah): Dilaksanakan langsung di lapangan.
4) Penelitian Ditinjau dari Pemakaian atau hasil atau alasan yang diperoleh
Basic Research (Penelitian Dasar): Mempunyai alasan intelektual, dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan.
Applied Reseach (Penelitian Terapan): Mempunyai alasan praktis, keinginan untuk
mengetahui, bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.
5) Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu yang diteliti
Penelitian Sosial, secara khusus meneliti bidang sosial: Ekonomi, Pendidikan,
Hukum, dsb.
Penelitian Eksakta, secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika, Teknik,
dsb.
Engineering
6) Penelitian Ditinjau dari Taraf Penelitian
Penilitian Deskriptif
o Hanya menggambarkan keadaan obyek
o Analisis Kualitatif
o Tanpa pengujian hipotesis
Penelitian Inferensial, penarikan kesimpulan dengan
pengujian hipotesis.
7) Penelitian Ditinjau dari Teknik (Metode) yang digunakan
Survey Research (Penelitian Survei): Tidak melakukan perubahan (tidak ada
perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.
Mencari keterangan secara faktual
Memperoleh fakta dari gejala yang ada
Dilakukan terhadap sampel atau populasi
Experiment Research (Penelitian Percobaan): Dilakukan perubahan (ada perlakuan
khusus) terhadap variabel yang diteliti.
Manipulasi terhadap obyek penelitian
Ada kontrol terhadap variabel tertentu
Untuk mengetahui hubungan antar variabel
Studi Kasus: Memberi gambaran secara rinci tentang latar
belakang, karakteristik yang khas dari kasus, yang kemudian
dijadikan suatu yang bersifat umum.
8) Penelitian Ditinjau dari Keilmiahan
Penelitian Ilmiah : Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-
pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan
menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan
kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:
1.
1. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang
diteliti.
2. Kemampuan untuk meramalkan : sampai dimana kesimpulan yang
sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat /
waktu lain;
Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah :
1. Purposiveness : Fokus tujuan yang jelas
2. Rigor : Teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik
3. Testibility : Prosedur pengujian hipotesis jelas
4. Replicability : Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang
sejenis
5. Objectivity : Berdasarkan fakta dari data aktual, tidak subjektif dan emosional
6. Generalizability : Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin
berguna
7. Precision : Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi
dapat dilihat
8. Parsimony : Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode
penelitiannya
Penelitian non ilmiah : Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah.
9) Penelitian Ditinjau dari Spesialisasi Bidang (Ilmu) Garapan.
Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran)
Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan)
Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional)
Pertanian (Agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman)
Teknik
Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll.
10) Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel
Variabel adalah hal-hal yang menjadi obyek penelitian, yang ditatap dalam suatu
kegiatan penelitian (points to be notice.d), yang menunjukkan variasi, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Dari istilah “variabel” terkandung makna “variasi”.
Variabel juga disebut dengan istilah “ubahan” karena dapat berubah-ubah.
Contoh: Usia, tingkat kecerdasan, tingkat kedisiplinan, kekayaan, dan lain-lain adalah
variabel karena antara satu orang dengan orang lain terdapat variasi atau perbedaan.
Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan atau menggambarkan variabel masa
lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah Penelitian Deskriptif ( to describe:
membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang
akan datang adalah Penelitian Eksperimen.
11) Penelitian Teoritis
Hanya menggunakan penalaran semata untuk memperoleh
kesimpulan penelitian (analytical approach). Dimulai dengan
menyusun asumsi, logika berpikir dan praduga.
12) Penelitian Eksperimental
Dilakukan dengan menciptakan fenomena pada kondisi terkendali,
untuk menemukan hubungan sebab akibat dan pengaruh faktor-
faktor pada kondisi tertentu.
13) Penelitian Rekayasa
Penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu
rancangan, guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan. Rancangan tersebut merupakan sintesis yang
dipadukan menjadi suatu model dengan spesifikasi tertentu.
14) Penelitian Deduktif
Pendekatan deduktif dimulai dari keadaan umum (general) menuju
ke hal-hal khusus (spesifik).Penelitian ini dimulai dengan dasar-
dasar teori untuk menyusun suatu hipotesis. Dilanjutkan dengan
observasi yang terkait dengan hipotesis. Pengujian hipotesis dengan
data-data spesifik akan menjadi konfirmasi terhadap teori yang
dibangun.
15) Penelitian Induktif
Pendekatan induktif dimulai dari observasi pada hal-hal khusus
(spesifik) menuju ke teori umum. Dimulai dari observasi dan
pengukuran untuk mendeteksi pola dan keteraturan. Dilanjutkan
dengan perumusan hipotesis tentatif yang akan diuji. Diakhiri
dengan membangun kesimpulan umum atau teori.
16) Penelitian Historis
Menerapkan metode pemecahan yang ilmiah dengan pendekatan
historis. Proses penelitiannya meliputi pengumpulan dan penafsiran
fenomena yang terjadi di masa lampau untuk menemukan
generalisasi yang berguna untuk memahami, meramalkan atau
mengendalikan fenomena.
Penelitian Historis dapat bersifat :
Komparatif, yakni menunjukkan hubungan dari beberapa fenomena
yang sejenis dengan menunjukkan persamaan dan perbedaannya.
Bibliografis, yakni memberi gambaran menyeluruh tentang
pendapat para ahli dengan menghimpun dokumen-dokumen terkait.