RADAR SURABAYA lSELASA, 11 JULI 2017 HALAMAN 17 ... · Perawat UGD dan HD atau hemodialisa...

1
layouter: edo HALAMAN 17 RADAR SURABAYA l SELASA, 11 JULI 2017 RUMAH Sakit PHC Surabaya menjadi salah satu lembaga pelayanan kesehatan yang telah sekian kali berturut-turut terpilih oleh MarkPlus dengan manajemen yang prima. Rumah sakit yang ber- diri di Jalan Prapat Ku- rung Selatan 1, Tanjung Perak Surabaya ini mem- pertahankannya dengan sejumlah strategi dan in- vestasi yang berkesinam- bungan. Kepala Rumah Sakit PHC DR. Drg. Dwi Aryani, MARS mengungkapkan, pi- haknya mengutamakan pe- layanan yang prima dengan dukungan tenaga ahli me- dis yang mumpuni dan peralatan mutakhir. Hasil- nya, rumah sakit yang di- kembangkan oleh PT Pe- lindo Husada Citra ini se- makin dipercaya oleh ma- syarakat terutama di kawa- san Indonesia bagian timur. “Dua tahun ini misalnya, kami sudah lebih dari 80 pasien bedah jantung. Kami juga bisa menangani bedah saraf, bedah plastik dan one day care operasi katarak,” ujarnya. Operasi bedah jantung kini telah dilakukan setiap dua kali dalam seminggu. Aryani menambahkan, pi- haknya juga telah meng- embangkan spesialis or- topedi terutama penanga- nan knee replacement atau operasi ganti lutut dan panggul. Namun di luar keung- gulan tersebut, RS PHC memiliki strategi sendiri untuk mengenalkan diri kepada masyarakat dan memperluas pangsa pasar mereka. Salah satunya, memiliki Divisi Marketing khusus. Divisi marketing ini yang memiliki tugas khu- sus untuk terjun kepada masyarakat melalui ber- bagai program edukasi ke- sehatan atau seminar. De- ngan demikian, PHC tidak hanya berbagikan pema- haman kesehatan kepada masyarakat tapi juga memperluas pasarnya. Mereka juga memanfa- atkan berbagai media tak terkecuali website dan me- dia sosial. Seluruh kegia- tan yang diagendakan akan terus terupdate se- cara komplit melalui me- dia tersebut. “Kami tidak akan lengah menjumpai masyarakat dan menyam- paikan informasi tentang kesehatan dan apa pe- layanan yang kami miliki,” ujar dokter gigi tersebut. PHC juga memiliki fokus pada tujuh provinsi di Ka- wasan Indonesia Timur, yakni Jateng, Jatim, Bali, NTT, NTB, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. “PT Pelindo Hu- sada Citra memiliki bebe- rapa klinik di beberapa provinsi itu,” imbuhnya. Aryani menambahkan, pihaknya juga siap men- jemput bola bila dibutuh- kan masyarakat dari bebe- rapa daerah yang membu- Rumah Sakit PHC Surabaya Mengedepankan FACE with Smile RUMAH Sakit PHC Surabaya berkembang pesat dan dipercaya oleh masyarakat. Hal itu juga didukung oleh sumber daya manusia mereka yang terus diasah dan dikembangkan kuali- tasnya. Kepala Rumah Sakit PHC DR Drg Dwi Aryani, MARS mengungkapkan, pihaknya tidak ingin me- ngesampingkan peran dari pegawai rumah sakit yang menjadi ujung tombak pela- yanan mereka. Dengan de- mikian, sebagai pimpinan dirinya dan wakil pimpinan tidak lupa membaur dan mendekatkan diri dengan seluruh staf demi meningkatkan kinerja. Menurut Aryani, upaya tersebut bisa diawali de- ngan pembiasaan sehari- hari yang sederhana. Dia dan wakilnya selalu me- nyapa ramah kepada se- tiap pegawai yang ditemui. “Saya dan wakil kepala nggak boleh duduk manis saja di ruangan. Tapi ha- rus mencoba turun dan mengamati pegawai dan perawat yang bertugas,” ujarnya. Menurut Dwi Aryani se- ringkali karyawan atau bawahan akan merasa canggung dan takut bila pimpinan tidak lebih dulu menyapa. Dari situ diri- nya memutuskan untuk mendekati anak buahnya dengan turun sampai level terbawah seperti cleaning service atau pegawai outsourcing. Setelah disapa hubungan menjadi lebih akrab dan suasana cair.Selain itu, dia meyakini hal ini sedikit banyak bisa menambah motivasi dari kinerja para pegawai. “Kalau komuni- kasi baik, kalau kita minta pegawai untuk lebih ber- kualitas pasti merasa ber- semangat,” ujarnya. PHC juga selalu memperhatikan kualifikasi perawat rumah sakit dengan mengenalinya dengan pelatihan yang membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Perawat UGD dan HD atau hemodialisa misal- nya. Perawat yang meru- pakan tenaga organik ini membutuhkan pelatihan khusus untuk mengapli- kasikan peralatan dan mendukung dokter ahli yang bertugas. Pelatihan perawat bisa membutuh- kan waktu enam bulan dan biaya Pelatihan yang cukup tinggi. “Pendidikan berjenjang kita perhatikan. Bukan biaya yang sedikit bisa pu- luhan juta. Tapi ini agar mereka qualified dan men- jadi investasi kita di masa mendatang,” ujarnya. Selain itu, perawat yang terlatih dan berpengala- man akan mendukung ki- nerja dokter ahli mitra. Ke- dua unsur itu ditambah de- ngan investasi pengadaan peralatan medis yang cang- gih. “Ketiganya ialah suatu rentetan yang saling berke- sinambungan,” tandasnya. (psy/rak) Karyawan sebagai Investasi tuhkan bantuan medis. “Pernah juga dokter dan perawat kami menjemput pasien menggunakan heli- kopter. Kita sudah mela- kukannya dan cukup siap,” ujar Aryani yang telah dua tahun terakhir ini memimpin PHC. Dalam menghadapi pasien ataupun konsumennya, PHC mengedepankan motto mereka tersendiri, yakni FACE with Smile yang secara harfiah diartikan sebagai Menghadapi atau melayani dengan senyuman. Kata FACE sendiri menyim- pan singkatan lebih spesifik, Fast (Cepat), Accurate (Aku- rat), Convenient (Nyaman terpercaya) dan Efficient (Efisien) Aryani menjelaskan, motto tersebut diwujudkan dengan sarana kesehatan yang memadai, yakni pera- latan medis yang canggih, mutakhir dan terkalibrasi dengan baik. Pelayanan juga harus didasarkan pa- da base evidence. Manajemen PHC juga terus melatih dan men- dongkrak kualifikasi sum- ber daya manusia mereka dengan beragam pelatihan. “SDM kami seperti pe- rawat, minimal per orang- nya mendapat total 80 jam pelatihan per tahun. Upaya itu untuk mengupdate ke- mampuan mereka sehingga mereka minimal menerima 20 kali latihan dalam setahun,” ujarnya. Kenyamanan pelayanan atau Convenient juga diwu- judkan dengan menjaga kebersihan dan kesehatan setiap sudut rumah sakit, mulai udara, dinding dan lantai. Hal ini mengingat, rumah sakit yang bisa men- jadi berkumpulnya bakteri ataupun infeksi yang mengintai pasien ataupun pegawai RS sendiri. “Istilahnya dari depan sampai belakang dan lim- bah semua bersih dan steril. Kami juga ingin membuat pasien merasa nyaman dan berada di ta- ngan yang tepat dan ter- percaya,” ujarnya. Selama ini PHC juga mengembangkan pela- yanan elektronik untuk beberapa bidang. Salah sa- tunya, E-Nota dinas guna mempermudah untuk pemberian disposisi. Arya- ni mengaku, dua tahun ke- depan PHC akan menyele- saikan pelayanan E-rekam medik dan E-receipt. Upaya tersebut dilaku- kan PHC untuk meraih prinsip cost-wise serta ti- me-wise alias hemat biaya dan hemat waktu. “Upaya itu yang membuat kami menerima Akreditasi pari- purna bintang lima dari KARS yang salah satu itemnya mengadopsi pada JCI (Join Commission International),” tukasnya. Selain itu, RS PHC juga dipercaya menjadi satu- satunya rumah sakit di In- donesia bagian timur yang mengantongi Sertifikat dari Kementerian perhu- bungan untuk mengeluar- kan surat medis (medical checkup) bagi para pelaut yang akan berlayar. “Sekolah pelayaran pun setiap medical checkup untuk kesehatan pelaut dikirimkan ke sini. Se- mentara ini pelaut luar negeri ataupun lokal sebelum mendapat izin melaut akan tes medis di sini,” tukasnya. (psy/rak) PHAKSY/RADAR SURABAYA FOKUS PELAYANAN: RS PHC melayani masyarakat dengan mengedepankan motto FACE with smile.

Transcript of RADAR SURABAYA lSELASA, 11 JULI 2017 HALAMAN 17 ... · Perawat UGD dan HD atau hemodialisa...

layouter: edo

HALAMAN 17RADAR SURABAYA l SELASA, 11 JULI 2017

RUMAH Sakit PHC Surabaya men jadi salah satu lembaga pe layanan kesehatan yang telah sekian kali berturut-tu rut terpilih oleh Mar k Plus dengan manajemen yang prima.

Rumah sakit yang ber-diri di Jalan Prapat Ku-rung Selatan 1, Tanjung Perak Surabaya ini mem-per tahankannya dengan se jumlah strategi dan in-vestasi yang berkesi nam-bungan.

Kepala Rumah Sakit PHC DR. Drg. Dwi Aryani, MARS mengungkapkan, pi-haknya mengutamakan pe-layanan yang prima dengan dukungan tenaga ahli me-dis yang mumpuni dan peralatan mutakhir. Ha sil-nya, rumah sakit yang di-kem bangkan oleh PT Pe-lindo Husada Citra ini se-ma kin dipercaya oleh ma-sya rakat terutama di kawa-san Indonesia bagian timur.

“Dua tahun ini misalnya, ka mi sudah lebih dari 80 pa sien bedah jantung. Kami juga bisa menangani bedah saraf, bedah plastik dan one day care operasi katarak,” ujarnya.

Operasi bedah jantung kini telah dilakukan setiap dua kali dalam seminggu. Ar yani menambahkan, pi-ha k nya juga telah me ng-em bangkan spesialis or-topedi terutama pena nga-nan knee replacement atau operasi ganti lutut dan panggul.

Namun di luar keung-

gulan tersebut, RS PHC memiliki strategi sendiri untuk mengenalkan diri kepada masyarakat dan memperluas pangsa pasar mereka. Salah satunya, memiliki Divisi Marketing khusus.

Divisi marketing ini yang memiliki tugas khu-sus untuk terjun kepada masyarakat melalui ber-bagai program edukasi ke-se hatan atau seminar. De-ngan demikian, PHC tidak hanya berbagikan pema-haman kesehatan kepada masyarakat tapi juga memperluas pasarnya.

Mereka juga meman fa-atkan berbagai media tak terkecuali website dan me-dia sosial. Seluruh ke gia-tan yang diagendakan akan terus terupdate se-cara komplit melalui me-dia tersebut. “Kami tidak akan lengah menjumpai masyarakat dan me nyam-paikan informasi tentang kesehatan dan apa pe-layanan yang kami miliki,” ujar dokter gigi tersebut.

PHC juga memiliki fokus pada tujuh provinsi di Ka-wasan Indonesia Timur, yakni Jateng, Jatim, Bali, NTT, NTB, Kalimantan Te ngah dan Kalimantan Se latan. “PT Pelindo Hu-sada Citra memiliki bebe-ra pa klinik di beberapa provinsi itu,” imbuhnya.

Aryani menambahkan, pihaknya juga siap men-jemput bola bila dibu tuh-kan masyarakat dari bebe-ra pa daerah yang membu-

Rumah Sakit PHC Surabaya

Mengedepankan FACE with Smile

RUMAH Sakit PHC Surabaya ber kembang pesat dan di per caya oleh masyarakat. Hal itu juga didukung oleh sumber daya manusia mere ka yang terus diasah dan dikembangkan kua li-tasnya.

Kepala Rumah Sakit PHC DR Drg Dwi Aryani, MARS mengungkapkan, pihaknya tidak ingin me-nge sampingkan peran dari pegawai rumah sakit yang menjadi ujung tombak pe la-yanan mereka. Dengan de-mikian, sebagai pimpi nan dirinya dan wakil pim pinan tidak lupa mem ba ur dan mendekatkan diri dengan seluruh staf de mi meningkatkan kinerja.

Menurut Aryani, upaya tersebut bisa diawali de-ngan pembiasaan sehari-hari yang sederhana. Dia dan wakilnya selalu me-nya pa ramah kepada se-tiap pegawai yang ditemui. “Saya dan wakil kepala nggak boleh duduk manis saja di ruangan. Tapi ha-rus mencoba turun dan me ngamati pegawai dan perawat yang bertugas,”

ujarnya.Menurut Dwi Aryani se-

ringkali karyawan atau bawahan akan me rasa canggung dan takut bila pim pinan tidak lebih du lu menyapa. Dari situ diri-nya me mu tuskan untuk mendekati anak buahnya dengan tu run sampai level terbawah seperti cleaning service atau pegawai outsourcing.

Setelah disapa hubu ngan menjadi lebih akrab dan suasana cair.Selain itu, dia meyakini hal ini se dikit banyak bisa me nambah motivasi dari ki nerja para pegawai. “Kalau komu ni-kasi baik, kalau kita minta pegawai untuk lebih ber-kua litas pasti me ra sa ber-semangat,” ujar nya. PHC juga selalu mem perhatikan kualifi kasi perawat rumah sakit

dengan mengenalinya dengan pelatihan yang membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

Perawat UGD dan HD atau hemodialisa mi sal-nya. Pera wat yang me ru-pakan tenaga organik ini mem butuhkan pelati han khusus untuk meng apli-ka sikan peralatan dan men dukung dokter ahli yang bertugas. Pelatihan pe rawat bisa membu tuh-kan waktu enam bulan dan biaya Pelatihan yang cukup tinggi.

“Pendidikan berjenjang kita perhatikan. Bukan bia ya yang sedikit bisa pu-luhan juta. Tapi ini agar me reka qualified dan men-jadi investasi kita di masa mendatang,” ujarnya.

Selain itu, perawat yang ter latih dan berpe nga la-man akan mendukung ki-nerja dokter ahli mitra. Ke-dua unsur itu ditambah de-ngan investasi penga daan peralatan medis yang cang-gih. “Ketiganya ialah suatu rentetan yang sal ing berke-

si nam bungan,” t a n d a s n y a . (psy/rak)

Karyawan sebagai Investasi

tuhkan bantuan medis. “Pernah juga dokter dan pera wat kami menjemput pa sien menggunakan heli-kopter. Kita sudah mela-ku kannya dan cukup siap,” ujar Aryani yang telah dua tahun terakhir ini memimpin PHC.

Dalam menghadapi pa sien ataupun konsu men nya, PHC mengedepankan motto mereka tersendiri, yakni FACE with Smile yang secara harfiah diar tikan

sebagai Menghadapi atau melayani dengan sen yuman. Kata FACE sendiri menyim-pan singkatan lebih spesifik, Fast (Ce pat), Accurate (Aku-rat), Con venient (Nyaman ter percaya) dan Efficient (Efisien)

Aryani menjelaskan, motto tersebut diwujudkan dengan sarana kesehatan yang memadai, yakni pera-latan medis yang cang gih, mutakhir dan ter kalibrasi dengan baik. Pe la yanan

juga harus dida sarkan pa-da base evidence.

Manajemen PHC juga terus melatih dan men-dong krak kualifikasi sum-ber daya manusia mereka dengan beragam pela tihan. “SDM kami seperti pe-rawat, minimal per oran g-nya mendapat total 80 jam pelatihan per ta hun. Upaya itu untuk me ngupdate ke-mampuan me re ka sehingga mereka mi ni mal menerima 20 kali latihan dalam

setahun,” ujarnya.Kenyamanan pelayanan

atau Convenient juga di wu-judkan dengan menjaga kebersihan dan kesehatan setiap sudut rumah sakit, mulai udara, dinding dan lantai. Hal ini mengingat, ru mah sakit yang bisa men-jadi berkumpulnya bak teri ataupun infeksi yang mengintai pasien ataupun pegawai RS sendiri.

“Istilahnya dari depan sampai belakang dan lim-

bah semua bersih dan steril. Kami juga ingin mem buat pasien merasa nya man dan berada di ta-ngan yang tepat dan ter-per caya,” ujarnya.

Selama ini PHC juga me ngembangkan pe la-yanan elektronik untuk be berapa bidang. Salah sa-tu nya, E-Nota dinas gu na mempermudah untuk pem berian disposisi. Ar ya-ni mengaku, dua tahun ke-depan PHC akan menye le-saikan pelayanan E-rekam medik dan E-receipt.

Upaya tersebut dila ku-kan PHC untuk meraih prin sip cost-wise serta ti-me-wise alias hemat biaya dan hemat waktu. “Upaya itu yang membuat kami me nerima Akreditasi pa ri-purna bintang lima dari KARS yang salah satu itemnya mengadopsi pada JCI (Join Commission Inter national),” tukasnya.

Selain itu, RS PHC juga di percaya menjadi satu- sa tunya rumah sakit di In-donesia bagian timur yang mengantongi Sertifikat dari Kementerian perhu-bu ngan untuk menge luar-kan surat medis (medical checkup) bagi para pelaut yang akan berlayar.

“Sekolah pelayaran pun setiap medical checkup untuk kesehatan pelaut di kirimkan ke sini. Se-men tara ini pelaut luar ne geri ataupun lokal sebelum mendapat izin melaut akan tes medis di sini,” tukasnya. (psy/rak)

PHAKSY/RADAR SURABAYA

FOKUS PELAYANAN: RS PHC melayani masyarakat dengan mengedepankan motto FACE with smile.