Rabiatul Adawiyah, Arti Cinta Sejati

4
Rabiatul Adawiyah, sang Sufi Pembawa Cinta Sejati Shalatlah kamu jika tidak kau akan masuk neraka dan neraka itu adalah api yang menyala-nyala dan siksaan yang pedih, maka taatilah perintah Allah kelak kau akan dimasukan kedalam surga yang didalamnya ada air mengalir dan kebahagiaan abadi akan menertaimu. begitulah kalimat yang kita dengar kebanyakan disektar kita. kalau ditilik dari kalimat diatas maka kita akan mendapatkan kesan bahwa orang melaksanakan perintah itu karena “takut” bukan karena cinta. jadi orang yang melaksanaknya pun karena terpaksa dan orang yang terpaksa biasanya melakukan sesuatu tidak dengan sepenuh hati dan pasti tidak sungguh-sungguh. Mengapa kita tidak mengajarkan untuk melakukan sesuatu karena cinta, seperti contohnya seorang sufi wanita yang terkenal Rabiatul Adawiyah yang terkenal kisahnya dia berlari membawa obor dan bejana berisi air lalu salah seorang sahabat bertanya “ya kekasih Allah apakah yang hendak kau lakukan, dan apakah yang ada dikedua tanganmu itu”, lalu Rabiatul Adawiyah semoga Allah meninggikan derajatnya disisiNya, “aku membawa bejana berisi Air dan Obor”, lalu sahabat tertegun dan bingung dengan apa yang dibawa sang Sufi tersebut seraya bertanya”Wahai Rabiatul

Transcript of Rabiatul Adawiyah, Arti Cinta Sejati

Page 1: Rabiatul Adawiyah, Arti Cinta Sejati

Rabiatul Adawiyah,

sang Sufi Pembawa Cinta Sejati

Shalatlah kamu jika tidak kau akan masuk neraka dan neraka itu adalah api yang

menyala-nyala dan siksaan yang pedih, maka taatilah perintah Allah kelak kau akan

dimasukan kedalam surga yang didalamnya ada air mengalir dan kebahagiaan abadi akan

menertaimu. begitulah kalimat yang  kita dengar kebanyakan disektar kita. kalau ditilik

dari kalimat diatas maka  kita akan mendapatkan kesan bahwa orang melaksanakan

perintah itu karena “takut” bukan karena cinta. jadi orang yang melaksanaknya pun

karena terpaksa dan orang yang terpaksa biasanya melakukan sesuatu tidak dengan

sepenuh hati dan pasti tidak sungguh-sungguh.

Mengapa kita tidak mengajarkan untuk melakukan sesuatu karena cinta, seperti

contohnya seorang sufi wanita yang terkenal Rabiatul Adawiyah yang terkenal kisahnya

dia berlari membawa obor dan bejana berisi air lalu salah seorang sahabat bertanya “ya

kekasih Allah apakah yang hendak kau lakukan, dan apakah yang ada dikedua tanganmu

itu”, lalu Rabiatul Adawiyah semoga Allah meninggikan derajatnya disisiNya, “aku

membawa bejana berisi Air dan Obor”, lalu sahabat tertegun dan bingung dengan apa

yang dibawa sang Sufi tersebut seraya bertanya”Wahai Rabiatul Adawiyah  hendak kau

apakankah kedua benda tersebut” lalu sang sufi itu menjawab”ketahuilah wahai

sahabatku aku membawa bejana berisi air aku ingin memadamkan neraka, supaya tidak

adalagi orang yang beribadah karena takut dengan ap neraka sehingga orang beribadah

karena cinta bukan karena takut, dan aku membawa api obor ini aku ingin membakar

surga supaya tidak ada lagi orang yang beribadah karena ingin mendapatkan hadiah yaitu

surga, aku ingin orang beribadah karena cinta bukan karena ingin mendapatkan sesuatu.

begitulah keagungan cinta seorang Sufi wanita yang begitu mencintai Allah SWT azza

wajalla Sang Kholik yang menjadi cinta sejatinya. dan dalam suatu kisahnya juga ketika

para sahabat kasihan melihat sang Sufi hidup seorang diri lalu para sahabat bersepakat

untuk memperkenalkan salah seoran Ulama yang terkenal waktu itu yang bernama Hasan

Page 2: Rabiatul Adawiyah, Arti Cinta Sejati

Basri (maaf kalau namanya salah mohon dikoreksi karena saya pernah membaca tapi

saya lupa namanya) yaitu orang yang sangat Sholeh,Alim dan tampan dan Akhlaknyapun

sangat baik, dan ketika Ulama tersebut hendak meminang sang Sufi itu menjawab ya

tuanku engkau adalah laki2 terbaik dinegerimu akhlakmu adalah al-Quran dan budi

pekertimu adalah seperti para nabi ,wanita mana yang tidak terpikat oleh

kesholehanmu,kepandaian dan ketampananmu andai saja aku tidak mempunyai kekasih

pasti aku akan menerima pinanganmu tapi aku takut ada cinta yang lain dihatiku selain

cintaNYa. para sahabat bingung dan saling menoleh karena mereka bingung ketika sang

Sufi itu menjawab bahwa dia sudah mempunyai kekasih , padahal seperti mereka tahu

semua bahwa Rabiatul Adawiyah adalah seorang ahli ibadah dan mereka tidak pernah

melihat sang sufi itu mempunyai seorang kekasih karena yang dikerjakannya hanya

ibadah dan ibadah. lalu salah seorang sahabat bertanya”ya Rabiah apakah benar engkau

telah mempunyai kekasih, bukankah selama ini kami melihat tidak ada yang engkau

lakukan kecuali ibadah dan kami tak pernah melihat atau bahkan mendengar siapa

kekasih mu itu”. lalu rabiah menjawab kekasihku adal Allah yang maha perkasa,yang

maha gahah, tiada sesuatupun menyerupainya, aku taku menduakanNya, aku takut hatiku

terbelah selain untukNya, aku takut tidak dapat membahagiakan orang yang menjadi

kekasihku bila aku menerima pinangannya. karena cintaku hanya milikNya.

Begitulah sepenggal kehidupan seoran sufi wanita yang rela melajang sampai akhir

khayatnya karena cinta sejatinya kepada Rabbnya, marilah mulai saat ini kita melakukan

sesuatu karena cinta bukan karena takut atau pamrih, sehingga yang kita lakukan adalah

sebuah ketulusan dan keikhlasan untuk sang Kholik, mohon maaf kalau cerita tidak

seperti yang sebenarnya atau salah dalam penyebutan nama tokohnya, mohon

dikoreksi ,karena saya cuma mengingat sedikit buku yang saya baca dan saya sedang

belajar untuk menulis, mohon masukan dan komentar dan tanggapananya untuk

membangun. wassalam

(http://filsafat.kompasiana.com)