Menjadi muslim sejati

32
1 MENJADI MUSLIM SEJATI

Transcript of Menjadi muslim sejati

1

MENJADI MUSLIM SEJATI

2

Rab’ bi ain ya Karim.

“Jagalah Ilmu Dengan Menuliskannya” HR Al-Hakim, 1/106 dari hadist Umar Bin Khathab.ra, ad-Darimi,1/126, ath-

thabarani,1/62, al-Khatib dalam Taqyid Al-Ilm, hal 68 dari hadits Abdullah bin amr.ra dan Ibnu Adi dalam Al-Kamil,2/793 dari hadits Ibnu Abbas.ra.

3

.. catatan mandiri Ceramah. Rachardy Andriyanto (09/09/2016)

Menjadi Muslim Sejati oleh Ust. Abu Yahya Badru salam.Lc

Segala puji bagi Allah, kami memohon pertolongan dan ampunan-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan dari kejahatan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah berikan petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Swt dan tidak ada sekutu bagi-Nya,dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.

(QS Al-Imran [3] : 102)

(QS An-Nisa [4] : 1)

(QS Al-Ahzab [33] : 70-71) Amma ba’du :

4

HAKIKAT ISLAM dan MUSLIM Setiap kita pasti bertanya – Tanya bagaimana menjadi muslim yang sejati. Sebelumnya itu haruslah kita mengetahui apa itu islam. Karena muslim itu berasal dari kata islam. Islam secara bahasa berasal dari kata istislam, yang artinya menyerahkan diri. Menyerahkan diri kepada siapa? menyerahkan diri kepada allah swt yang menciptakan kita. Ketika orang mengatakan bahwa saya islam, seakan dia berkata bahwa saya menyerahkan diri kepada allah swt, semuanya jiwa raga saya. Dengan demikian kata islam secara bahasa memiliki kandungan yang sangat mulia sekali. Yang hakikatnya adalah menjadikan kita sebagai seorang hamba yang menyerahkan diri secara total kepada allah swt. Maka atas dasar tersebut diatas, seperti apakah menjadi menjadi seorang muslim yang sejati itu ? Allah swt berfirman dalam SURAT AN NISAA’ (3) AYAT 65.

Dalam ayat diatas memberikan jawaban atas hakikat muslim itu seperti apa, dan sekaligus memberikan jawaban atas pertanyaan siapa itu muslim? Didalam ayat diatas tertuang dimana allah mengatakan bahkan allah bersumpah Maka demi Tuhanmu, maka demi Rabbmu, mereka tidak beriman, Sampai kapan ? Sampai mereka memenuhi tiga (3) syarat, yaitu : 1. Sampai mereka menjadikan kamu/engkau wahai Muhammad sebagai hakim

dalam perkara yang mereka perselisihkan. Jadi ketika kita berselisih yang wajib dijadikan hakim adalah rosulullah saw, kita kembalikan kepada AlQuran dan Hadist nabi saw, sebagaimana tertuang dalam SURAT AN NISAA’ (3) AYAT 59 :

5

Maka Allah.swt berfirman dalam SURAT AN NISAA’ (3) AYAT 65 bahwa keimanan kita tidaklah sempurna sebelum kita menjadikan rosulullah saw sebagai hakim. Disekitar kita banyak terjadi perselisihan – perselisihan akan tetapi tidak semua umat islam mau mengembalikan perselisihan itu kepada kitabullah dan sunnah (hadist) rosulullah saw. Ada yang mengembalikan perselisihan itu pada mazhab masing – masing. Kamu mazhab apa?,syafii, kamu ? hambali. Ya sudah syafi’I, syafi’I, hambali, hambali. Akhirnya ulamamu, ulamamu, ulamaku, ulamaku. Hal seperti inilah yang tidak akan menjadikan kita bersatu dalam islam. Padahal imam hambali.rh adalah murid imam syafi’I.rh, dan imam syafi’I.rh adalah murid imam malik.rh. Semua ulama sepakat, jika terjadi perselisihan kembalikanlah kepada kitabullah dan sunnah rosulullah saw. Imam syafi’I rh, berkata : kaum muslimin bersepakat apabila telah jelas kepada seseorang hadist rosulullah saw/sunnah rosulullah saw, tidak boleh ditinggalkan sunnah itu/hadist tersebut hanya karena mengikuti pendapat seseorang. Dan imam syafi,i.rh sangat tidak suka jikalau murid – muridnya sebatas membeo kepada dirinya. Imam syafi’i.rh mendidik murid – muridnya supaya fanatiknya hanya kepada allah swt dan rosulNya. Karena itu konsekwensi kita sebagai seorang muslim. Seorang muslim tidak pernah mendahulukan siapapun diatas allah swt dan rosulNya. Sebagaimana allah swt berfirman dalam SURAT AL HUJURAAT (49) AYAT 1 :

Artinya janganlah kita mendahulukan perkataan siapapun, baik itu ulama, kyai, ajengan diatas perkataan allah swt dan rosulNya. Setiap perkataan manusia harus kita timbang dengan AlQuran dan Hadist, bukan AlQuran dan Hadist ditimbang dengan perkataan manusia, kebalik itu namanya!. Maka oleh karena itu Allah swt mengatakan maka demi tuhanmu, demi rabbmu, mereka tidak beriman, sampai kapan? Sampai mereka menajdikan engkau Muhammad, sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan.

2. Kemudian mereka tidak mendapatkan dalam diri mereka, rasa berat untuk

menerima keputusanmu (wahai Muhammad).

6

Artinya Seorang muslim ketika mendengar keputusan allah swt dan rosulNya, mereka merasa bergembira. Dia lebih ridha dengan keputusan allah dan rosulNya. Sebagaimana allah mengatakan dalam syarat nya yang ketiga dibawah ini.

3. Dan merekapun menerima/menyerahkan diri mereka kepada allah swt, dengan sebenar – benarnya penyerahan. Kemudian seorang muslim itu taslim, yakni menyerahkan diri dengan sepenuhnya dengan sebenar – benarnya penyerahan..

Inilah makna islam. Inilah muslim. Jadi seorang muslim hakikatnya adalah orang yang siap diatur oleh allah swt, orang yang senantiasa menyerahkan diri kepada allah swt. Semua perintah, dia berkata sami’na wa atho’na (kami mendengar, kami patuh), semua larangan dia tinggalkan. PENGHALANG KESEMPURNAAN MUSLIM Namun, untuk merealisasikan islam itu tidaklah mudah, dikarenakan terdapat banyak penghalang – penghalang yang menjadikan kita kesulitan untuk menyerahkan diri kepada allah dengan sebenar – benarnya penyerahan dan mengurangi kesempurnaan islam kita disebabkan diantaranya : - Mengikuti hawa nafsu (I’tibba ul hawa’) dan syahwatnya, dimana orang yang mengikuti hawa nafsunya, orang yeng lebih mendahulukan hawa nafsunya daripada perintah allah dan rosulNya maka dia tidak akan mampu untuk menjadi islam yang sejati, sulit untuk menjadikan sebagai seorang muslim yang sejati dikarenakan dia lebih mengutamakan hawa nafsunya, lebih mengutamakan syahwatnya. Oleh karena itu kecaman terhadap hawa nafsu ini banyak sekali terdapat dalam ayat – ayat Al Quran. Seperti dalam SURAT AL QASHASH (28) AYAT 50 :

Dalam ayat diatas ternyata allah swt mengatakan bahwa orang yang paling sesat itu adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya. Oleh karena itu, orang yang mengikuti hawa nafsu itu akan susah sekali untuk menjadi seorang muslim yang sejati.

7

Dikarenakan telah mengikuti hawa nafsu itu, terkadang orang dalam mengikuti allah swt dan rosulNya itu dipilah – pilah, ini enak, diambil, ini tidak enak ditinggalkan sehingga perintah allah swt dan rosulNya itu hanya dilihat dari sisi mana yang lebih bisa menguntungkan untuk dirinya. Jikalau menguntungkan maka diambil, jikalau tidak menguntungkan maka akan ditinggalkan. Seperti inikah muslim yang sejati itu ? tidak. Muslim sejati itu perintah allah yang menguntungkan, diambil, perintah allah yang tidak menguntungkan juga diambil. Karena dia telah sempurna penyerahan dirinya terhadap allah swt. Islamnya sempurna kepada allah swt. Oleh karena itu rosulullah saw sangat kuatir tentang hawa nafsu yang diikuti, beliau saw bersabda : sesungguhnya diantara yang paling aku kuatirkan atas kalian adalah syahwat yang ada diperut – perut kalian dan hawa nafsu yang menyesatkan. Dikarenakan orang yang mengikuti hawa nafsu tidak akan pernah tunduk kepada allah swt. Bahkan dikatakan oleh allah swt tentang orang dijaman nabi musa.as dalam SURAT AL A’RAAF (7) AYAT 175 – 176 :

Dimana ayat tersebut diatas di firmankan kepada nabi Muhammad saw untuk menceritakan cerita tentang seorang yang bernama bal’am, orang yang hidup di jaman nabi musa.as. Dimana bal’am adalah orang yang diajarkan oleh allah swt tentang taurat, dipahamkan kepadanya tentang ayat – ayat taurat, dikuasainya taurat, akan tetapi disayangkan bal’am mengikuti hawa nafsunya. Allah mengatakan dalam ayat diatas, bacakan kepada mereka wahai Muhammad.saw, tentang berita orang yang telah kami ajarkan ayat – ayat kami kepada dia, lalu dia lepas dari ayat – ayat kami, lalu syaitan mengikuti dia, maka jadilah dia orang – orang yang tersesat jalan.

8

Kemudian dilanjutkan dalam ayat 176, kalaulah kami kehendaki, kami akan angkat, kami akan muliakan dia dengan ayat – ayat kami itu, akan tetapi sayang dia lebih condong terhadap dunia, dan mengikuti hawa nafsunya. Demikian, bagaimana keadaan orang tersebut (bal’am), dimana dia sudah mempunyai ilmu, bahkan dia pintar dan menguasai ayat – ayat allah, akan tetapi apakah ayat – ayat allah itu menjadikannya takut kepada allah swt ? rupanya tidak. Apakah menjadikan dia menjadi orang yang tunduk kepada allah swt? ternyata tidak. Kenapa sebabnya ? sebabnya dua (2), lebih mementingkan dunia dan mengikuti hawa nafsu. Oleh karena itu orang yang mengikuti hawa nafsu akan sulit sekali dalam mengikuti kebenaran. Apalagi jika kebenaran itu tidak sesuai dengan selera dia. Berbeda dengan seorang muslim, ketika dia berkata saya muslim. Muslim itu dari kata islam, islam itu penyerahan diri yang total kepada allah swt. siap diatur oleh allah swt, itu muslim namanya. Terkadang kita bertanya – tanya, islam kita sudah sampai dimana? Apakah selama ini islam kita hanya sebatas ucapan saja? Semoga kita dijadikan orang – orang yang siap untuk diatur oleh allah.swt, insya allah. Apabila kita siap diatur oleh atasan kita, tentunya kita harus siap diatur oleh pencipta kita, pencipta alam semesta. Karena ini adalah konsekuensi kita sebagai muslim. Oleh karena itu rosulullah saw memberikan kabar gembira bahwa orang yang mengucapkan rodhitubillah hirobba, wabil islamimi dinnah, wabi muhammadin nabiyaw sallahu alaihi wasalam wa rosullah, maka wajib masuk surga. Dikarenakan ini adalah ucapan agung, rodhitubillah hirobba, aku ridha allah sebagai tuhanku, sebagai rabbku. Apakah kita ridha diuji oleh allah ? apakah kita ridha dengan ketentuan allah ? apakah kita siap mengikuti segala peraturan – peraturan allah ? kita ridha ?. ya saya ridha. Masya allah. Kita adalah hamba yang sangat luar biasa. Maka kita adalah muslim yang sejati.Amin. Namun, orang yang menyatakan diri bahwa saya berislam, saya beriman kepada engkau ya allah, saya kembali kepada engkau ya allah, yang terjadi ternyata allah tidak akan biarkan orang yang seperti itu. Seperti dalam firman allah swt : SURAT AL ANKABUUT (29) AYAT 2 :

Tidak mungkin orang yang mengatakan saya beriman itu tidak diuji oleh allah swt, allah biarkan tanpa di uji, tidak mungkin.

9

Setiap orang yang mengatakan saya beriman, pasti di uji oleh allah swt, diuji dengan apa ? diuji dengan perintah, diuji dengan larangan, diuji dengan musibah, yang namanya seorang muslim tidak akan pernah lepas hidupnya dari segala ujian. Karenanya, apabila kita merasa sudah banyak melakukan amal sholeh, seperti shalat malam,puasa,sedekah,zakat dll, janganlah amal – amal itu kita jadikan sebagai pengharapan untuk lepas dari ujian. Pastilah itu tidak mungkin, karena allah swt telah berkata dalam SURAT AL ANKABUT AYAT 2 seperti telah tersebut diatas. Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja mengatakan kami telah beriman, sedang mereka tidak akan diuji lagi?. Ujian pasti menerpa kehidupan setiap muslim. Pasti dan pasti. Dan sudah wajib untuk seorang muslim sejati untuk berkata aku berislam kepada engkau ya allah, aku serahkan semuanya kepada engkau allah, ujian yang engkau berikan ini ya allah, aku terima dengan ridha ya allah, dan aku yakin ya allah, engkau berikan ujian ini semua demi kebaikan untuk diriku, aku yakin ya allah penyakit yang engkau timpakan kepadaku sebagai penggugur atas dosa – dosaku ya allah, mengangkat derajatku, maka sebagai hambamu aku berterima kasih kepada engkau ya allah. Inilah orang yang islam sejati., muslim yang sejati kepada allah swt. Oleh karena itu seorang muslim sejati tidak pernah mengeluh, dia tidak akan mengeluh ketika diberikan musibah, ujian dan cobaan dalam kehidupannya. Karena allah swt mengatakan : sabarlah dengan sabar yang indah. Yang menurut para ulama, apa itu sabar yang indah, sabar yang indah itu adalah sabar yang tidak pernah mengeluh kepada maklukNya. Oleh karena itu patut kita tanyakan kepada diri kita sendiri, sampai sejauh mana keislaman kita selama ini, sudah sejauh mana kesiapan kita untuk diatur oleh allah swt, sudah sejauh mana keridhaan kita terhadap ketentuan yang allah berikan kepada kehidupan kita. Dan wajib bagi kita untuk selalu waspada untuk kita tidak menjadi yang termasuk dalam firman allah swt dalam. SURAT AL HAJJ (22) AYAT 11 :

Dimana kita dalam ayat tersebut dikatakan kita beribadah kepada allah ditepi jurang, kalau ia ditimpa kesenangan, imannya tenang, mantap, ditimpa segala macam rejeki, imannya tenang, mantap. Akan tetapi jika di timpa ujian, ia berbalik kebelakang. Loyo Imannya,mundur. maka ia rugi di dunia dan akhirat, dan itulah kerugian yang nyata.

10

Kita takut apabila termasuk ke dalam ayat diatas, ternyata keimanan kita kepada allah, keislaman kita kepada allah, hanya sebatas ketika diberikan kenikmatan saja. Ketika diberikan berbagai macam rejeki, kesenangan, iman kita masya allah, tapi ketika kemudian diberikan ujian, kesusahan, mulailah dia ragu kepada allah. Oleh karena itu menjadi seorang muslim sejati itu tidaklah mudah. Dikarenakan terdapat halangan, yaitu halangan yang pertama adalah hawa nafsu kita, sedangkan yang kedua adalah : - Sombong, kesombongan itu menyebabkan kita untuk tidak akan bisa menjadi seorang muslim yang sejati. Iblis adalah makluk yang pertama kali sombong terhadap perintah allah swt, Iblis sebelum diciptakannya nabi adam.as diberikan oleh allah kelebihan – kelebihan, sehingga iblis menjadi merasa yang paling hebat dibandingkan dengan malaikat. Lalu allah ciptakan nabi adam.as, lalu allah lebihkan nabi adam.as, lalu allah berfirman : SURAT AL BAQARAH (2) AYAT 34 :

Apa yang menyebabkan iblis tidak mau mengikuti perintah allah swt ? rupanya kesombongan yang menyebabkan iblis tidak mau mengikuti perintah allah swt, rupanya kesombongan yang menyebabkan iblis tidak mau tunduk dan patuh kepada allah swt. Oleh karena itu orang yang sombong terhadap allah sulit untuk tunduh dan patuh kepada allah swt. Oleh karena itu rosulullah saw,bersabda dalam hadist dalam riwayat muslim.: Tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya terdapat sebesar biji sawi kesombongan. Dan terdapat seorang sahabat yang bertanya : wahai rosulullah saw, bagaimana dengan orang yang memakai baju yang bagus, apakah itu termasuk sombong? Rosulullah saw, berkata : sombong itu artinya menolak kebenaran dan menganggap remeh manusia. Dan dikarenakan oleh kesombongan itulah yang menyebabkan kita tidak bisa menjadi seorang muslim yang sejati. ketika ada yang menyampaikan kebenaran kepada kita, ternyata orang itu lebih muda dari kita, sombong, ketika ada yang menyampaikan kebenaran kepada kita, ternyata dia bawahan kita, sombong, ketika ada yang menyampaikan kebenaran kepada kita, ternyata yang menyampaikannya itu orang miskin, sombong,

11

sehingga keangkuhan dan kesombongan menyebabkan kita tidak bisa tunduk dan taslim kepada allah swt. berhati – hatilah terhadap sifat sombong!. Dan selanjutnya yang menyebabkan seorang hamba terhalang menjadi seorang muslim sejati adalah : - Taqdimul Aql, Merasa hebat dengan akal.

Dia merasa hebat dengan akalnya, dikarenakan dia memiliki gelar – gelar akademik seperti professor, doktor dan lain – lain. Merasa dirinya intelek, sehingga segala sesuatu dia otak – atik dengan akal dan pikirannya. Yang sesuai dengan akalnya diterima, yang tidak sesuai ditolak mentah – mentah, walaupun yang berbicara itu adalah Allah dan RosulNya. Dia tolak Al Quran hanya karena tidak sesuai dengan akalnya, dia tolak Hadist hanya karena tidak sesuai dengan akalnya. Padahal akal manusia itu lemah, akal manusia diciptakan oleh allah swt. akal mempunyai batasan sedangkan allah tidak mempunyai batasan. Diantara sebab iblis tidak bisa taslim dan tunduk patuh kepada allah swt, dikarenakan akibat menggunakan akalnya. Dimana ketika allah berkata kepada iblis : apa yang menghalangi kamu untuk taat kepadaku ketika aku perintahkan kamu untuk sujud kepada adam?, iblis berkata : ya allah engkau ciptakan aku dari api, dan engkau ciptakan adam dari tanah, yang mana api lebih baik daripada tanah, seharusnya adam yang sujud kepada ku. Hal ini terdapat dalam firman allah swt : SURAT AL A’RAAF (7) AYAT 12

Demikian iblis telah menggunakan akal yang salah. Demikian diantara sebab – sebab yang menjadikan kita terhalang untuk menjadi seorang muslim yang sejati. Lalu bagaimana kita untuk menjadi muslim yang sejati ? Karena kita wajib menjadi seorang muslim yang sejati, karena untuk keselamatan kehidupan kita dalam kehidupan diakhirat nanti. MENJADI MUSLIM YANG SEJATI Menjadi seorang muslim yang sejati yaitu dengan cara : - Mentauhidkan Allah Swt, tidak mempersekutukan Allah Swt serta merealisasikan tauhid dan kalimat tauhid la illah ha ilallah.

12

Muslim yang berdoa hanya kepada allah, muslim yang bertawakal hanya kepada allah, muslim yang cinta dan bencinya hanya karena allah, muslim yang ketika dia memberi dan tidak memberi karena allah. Semua harapan hanya tertuju kepada allah swt. Muslim yang tidak mempersekutukan allah, karena dia tahu bahwa tuhan – tuhan yang selain allah itu tidak berhak disembah. Mereka tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat, yang bisa memberikan manfaat dan mudharat hanyalah allah saja. Sehingga sorang muslim ini benar – benar memurnikan ibadah hanya kepada allah saja. Dia tidak mau sujud kecuali hanya kepada allah, dia tidak mau sujud kepada makluk, hatinya hanya tunduk dengan total kepada allah, maka yang seperti inilah seorang muslim yang sejati. Dan ini adalah konsekuensi dari ucapan syahadat dan lailllah ha ilallah. Dimana ketika seseorang tidaklah dianggap masuk islam kecuali terlebih dahulu mengucapkan dua (2) kalimat syahadat : Asyhadu ala illah ha ilallah, wa asyhadu anna Muhammadar rosulullah. Dan tentunya setelah itu mengamalkan konsekuensinya. Asyhadu ala illah ha ilallah : Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain allah. Dan rosulullah saw menjamin orang yang mati diatas la illah ha ilallah, masuk surga. Akan tetapi menurut para ulama la illah ha ilallah mempunyai syarat – syarat yang harus dipenuhi. Tidaklah sebatas hanya mengucapkan la illah ha ilallah saja. Dalam shalat terdapat juga syarat – syaratnya, rukun – rukunnya, pembatal – pembatalnya, demikian pula dengan la illah ha ilallah. Dan menurut para ulama didalam la illah ha ilallah terdapat tujuh (7) syarat yang harus dipenuhi, yakni : 1. Berilmu 2. Yakin 3. Qobul (menerima) 4. Tunduk Patuh (Inqiyat) 5. Ikhlas 6. Jujur 7. Cinta Mengapa harus tujuh (7) syarat ? mengapa tidak delapan (8) atau sepuluh (10) ? Menurut para ulama, karena tujuh (7) syarat ini ada dalam kehidupan kita. Sebagai Ilustrasi, Apabila kita hendak mencukur rambut, tujuh (7) syarat ini ada. Yakni : 1.Berilmu, dimana kita harus tahu,dan paham bahwa seseorang itu bisa mencukur,

ahli mencukur, tidak mungkin setiap orang yang lewat kita suruh mencukur kita, sebelum kita mengetahui secara benar – benar bahwa orang tersebut memang ahli dalam mencukur. Adapun apabila kita telah berilmu, telah mengetahui bahwa ada

13

orang yang kita tahu bahwa dia bisa mencukur, kita tahu bahwa dia telah berprofesi mencukut selama 20 tahun, maka yang terjadi akan timbul…

2.Yakin, keyakinan yang membuat kita pergi dengan mantap ke orang itu untuk mencukur. Akhirnya kata tukang cukur, pak rambut bapak ini begini dan begitu yang bagus itu di beginiin di begituin. Maka kita pun akan .

3.Qobul (menerima), kita jawab : terserah bapaklah, bapak yang lebih paham dari saya. Setelah kita menerima, kemudian tukang cukur berkata : pak, maaf pak, kepalanya tolong dimiringin . maka yang akan terjadi kita akan ..

4.Tunduk Patuh (Inqiyat), pastinya kita patuh untuk memiringkan kepala kita, dan ketika kita patuh untuk memiringkan kepala kita yang terjadi adalah kita akan ..

5.Ikhlas, dan kemudian .. 6.Jujur dalam hati kita bahwa kita ikhlas. Setelah dicukur dan hasilnya bagus, maka

akan tumbuh rasa… 7.cinta, dan kitapun akan berkata besok saya akan kembali kesini lagi nih. Demikian bagaimana dalam kita bercukur saja terdapat tujuh (7) syarat tersebut apalagi dengan la illah ha ilallah. Kita berilmu tentang allah, pencipta kita, lalu tumbuh yakin bahwa allah maha kuasa atas segala sesuatu, dan bahwa allah adalah satu –satunya dzat yang berhak disembah. Maka dikarenakan kita telah yakin maka kita terima segala perintah dan larangannya. Lalu tumbuh jiwa tunduk dan patuh kepada allah, dan ketundukkan itu disertai dengan keikhlasan dan kejujuran kita kepada allah, dan cinta kita kepada allah. Maka bila syarat itu sudah terpenuhi maka yakinlah bahwa kita telah menjadi seorang muslim yang sejati. Maka untuk menjadi seorang muslim sejati kita harus merealisasikan kalimat tauhid, la illah ha ilallah. Dimana ibadah kita hanya kepada allah, kita jauhkan berbagai macam kesyirikan, kita jauhkan berbagai macam sesembahan – sesembahan selain allah swt. Kemudian untuk menjadi seorang muslim yang sejati yang selanjutnya adalah : - I’tibba u rosulillahi salallahu alaihi wasalam, Menjadi pengikut rosulullah saw yang sejati, yang tertuang dalam ucapan kita wa asyhadu anna Muhammadar rosulullah (dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan allah) Kita yakin nabi Muhammad saw itu utusan allah, apakah kita tahu apa fungsi rosulullah saw diutus oleh allah swt ? Untuk menyampaikan risalah!. Allah mengutus rosulullah saw untuk menjelaskan tentang peraturan – peraturan allah dan syariat – syariatNya, bagaimana ibadah kepada allah, bagaimana ibadah yang dicintai oleh allah, apa ibadah yang tidak dicintai oleh allah. Maka kewajiban kita sebagai seorang muslim adalah menjadikan rosulullah saw sebagai panutan hidup kita. Sebagaimana allah swt berfirman dalam :

14

SURAT AL AHZAB (33) AYAT 21

Demikian jika merealisasikan dua (2) kalimat syahadat ini, kita mentauhidkan allah, kita menjadikan rosulullah saw sebagai panutan dalam kehidupan kita, kita taati perintah – perintah rosul saw, kita benarkan apa – apa yang dikabarkan rosulullah saw, kita tinggalkan semua yang dilarang oleh rosulullah saw, dan yang terpenting adalah kita tidak beribadah kepada allah swt kecuali sesuai dengan tuntunan rosulullah saw. Dikarenakan apa yang disampaikan oleh rosulullah saw telah sempurna, sebagimana yang telah difirmankan allah swt dalam : SURAT AL MAA-IDAH (5) AYAT 3

Yang mana telah dinamakan sempurna itu adalah dimana sudah tidak lagi membutuhkan tambahan, tidak butuh lagi syariat kecuali syariat yang telah rosulullah saw sampaikan kepada kita. Maka rosulullah saw meninggal dunia dalam keadaan beliau saw telah menyampaikan seluruh risalah kepada kita, tidak ada satupun kebaikan yang dapat memasukkan kita kesurga kecuali rosulullah saw telah sampaikan, tidak satupun keburukan yang dapat menjerumuskan kita kedalam api neraka kecuali rosulullah saw telah sampaikan. Semuanya telah disampaikan oleh rosulullah saw, kewajiban kita hanya I’tibba saja, mengikuti saja. Oleh karena itu Abdullah bin mas’ud.ra, berkata : ikuti saja, jangan buat – buat yang baru, kalian sudah dicukupi. Cara shalat, telah dijelaskan oleh rosulullah saw, cara wudhu telah dijelaskan oleh rosulullah saw, semua ibadah telah dijelaskan oleh rosulullah saw.

15

Terdapat Seorang musyrik datang kepada Salman al farisi.ra, dan berkata : sesungguhnya nabi kamu itu telah menjelaskan segala sesuatu sampai – sampai kepada bagaimana tata cara buang air. Kata Salman Al farisi.ra : betul sekali. Bagaimana apabila sampai – sampai kepada tata cara buang air saja telah dijelaskan oleh rosulullah saw ? apalagi yang lebih besar dari itu. Oleh karena itu, Alhamdulillah, kita telah diberikan oleh allah swt agama yang sempurna. Oleh karena itu, seorang muslim yang sejati adalah seorang yang betul – betul menjadikan rosulullah saw sebagai panutan dalam kehidupannya. Menjadikan rosulullah saw panutan dalam rumah tangganya, Menjadikan rosulullah saw panutan dalam aqidahnya, dalam ibadahnya, dalam akhlaknya, dalam muamalahnya, Itulah Muslim yang sejati. Yang dia pikirkan, apakah yang saya lakukan sesuai dengan contoh rosul saw ?, yang dia pikirkan, apakah ibadah saya ini sesuai dengan contoh rosul saw? itulah yang wajib kita perhatikan. Ibnu Qoyyim.rh, berkata : tidak ada satupun amal kecuali hendaknya dipertanyakan dengan dua (2) pertanyaan, yang pertama, kenapa ?, yang kedua, bagaimana caranya ?. Adapun yang pertama, pertanyaan tentang keikhlasan. Adapun yang kedua, pertanyaan tentang tata cara apakah suatu amal itu sesuai tidak dengan tuntunan rosulullah saw. Oleh karenanya telah kita ketahui bahwa suatu amal itu tidak akan diterima kecuali dengan dua (2) syarat yakni Iklas dan sesuai dengan tuntunan rosulullah saw. Oleh karena itu setiap kita melakukan amal, atau ibadah tanyakan dua (2) perkara diatas, kenapa dan bagaimana caranya. Yang pertama iklas, yang kedua apakah sesuai dengan tuntunan rosulullah saw belum?, ketika dalam shalat kita bertakbir, allahu akbar, tanyakan takbir saya telah sesuai dengan tuntunan rosulullah saw belum ya?, dahulu kalau rosulullah saw bertakbir itu caranya gimana ?, maka segeralah mencari dalil – dalil yang shahih tentang cara bertakbir dalam dalam kitab – kitab ulama. Dan alhamdulillah, apabila dapat kita ketahui bagaimana cara bertakbir yang benar berdasar cara rosulullah saw bertakbir. Muslim sejati adalah muslim yang merealisasikan dua (2) kalimat syahadat. : Asyhadu ala illah ha ilallah, wa asyhadu anna Muhammadar rosulullah.Inilah muslim yang sejati. Kita berdoa kepada allah semoga kita termasuk orang - orang yang merealisasikan islam dengan sesungguhnya, Kita berdoa kepada allah semoga allah membantu kita untuk merealisasikan islam yang sesungguhnya dalam kehidupan kita.

16

Allahuma a’inna ala dzikriq, wa syukhrika wa husni ala ibadatiq, ya allah bantu kami ya allah, untuk senantiasa berzikir kepada engkau, bantu kami ya allah, untuk senantiasa mensukuri nikmat – nikmat engkau, bantu kami ya allah, untuk selalu memperbaiki ibadahku kepada engkau. - Tambahan Tafsir Ayat yang dinukil, dari kitab Tafsir Ibnu Katsir - HAKIKAT ISLAM dan MUSLIM ----------------------------------------------------------- SURAT AN NISAA’ (3) AYAT 65.

Penjelasan dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir.

17

SURAT AN NISAA’ (3) AYAT 59 :

Penjelasan dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir.

18

SURAT AL HUJURAAT (49) AYAT 1 :

Penjelasan dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir.

19

PENGHALANG KESEMPURNAAN MUSLIM ----------------------------------------- SURAT AL QASHASH (28) AYAT 50 :

Penjelasan dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir.

20

21

AL A’RAAF (7) AYAT 175 – 176 :

Penjelasan dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir.

22

23

SURAT AL ANKABUUT (29) AYAT 2 :

Penjelasan dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir.

SURAT AL HAJJ (22) AYAT 11 :

Penjelasan dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir.

24

SURAT AL BAQARAH (2) AYAT 34 :

Penjelasan dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir.

25

26

SURAT AL A’RAAF (7) AYAT 12

Penjelasan dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir.

27

MENJADI MUSLIM YANG SEJATI ------------------------------------------------------ SURAT AL AHZAB (33) AYAT 21

Penjelasan dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir.

28

SURAT AL MAA-IDAH (5) AYAT 3

Penjelasan dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir.

29

30

31

Cukuplah allah swt sebagai penolong dan tempat kita bertawakal. Alhamdulillah .. Harapan Besar dan semata – mata hanya kepada Keridhaan ALLAH SWT. Shalawat serta salam saya haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya dan juga bagi orang – orang yang dengan setia berdiri tegak dalam mengikutinya. Saya Ridho ALLAH SWT sebagai tuhan saya, Islam sebagai Agama saya, dan Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rosul UtusanNya. Ya Rabb, Tambahkanlah ilmu yang bermanfaat untuk Hamba. Sesungguhnya segala kebenaran dan segala sesuatu yang benar hanyalah milik ALLAH SWT dan RosulNya semata, dan segala kesalahan adalah milik saya. Semoga catatan ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi diri saya dan bagi orang – orang yang dapat mengambil manfaatnya. Rachardy Andriyanto ([email protected])

32

SUMBER

AL Quran Madinah dan terjemahannya.

Ibnu Katsiir, Pentahqiq : DR Abdullah Bin Muhammad Bin Abdurahman Bin Ishaq

Al-Sheikh, Penerjemah : M.Abdul Ghoffar E.M, Abdurrahim Mu’thi, Abu

Ihsan Al-Atsari, Lubaabut Tafsir min Ibnu Katsiir(Tafsir Ibnu Katsir),

Bogor : Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2004.

YouTube.Com, Ust. Abu Yahya Badru salam.Lc, Ceramah : Menjadi Muslim Sejati.