Cinta Sejati Dalam Islam

55
Cinta Sejati Dalam Islam 6939Share Makna ‘Cinta Sejati’ terus dicari dan digali. Manusia dari zaman ke zaman seakan ti bosan membicarakannya. Sebenarnya apa itu ‘Cinta Sejati’ dan bagaimana pandangan terhadapnya "lhamdulillah# shola$at dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad# keluarg sahabatnya. Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos ‘Cinta Sejatioleh impian ‘Cinta Suci’. %arenanya# rame-rame# mereka mempersiapkan diri untuk mer hari cinta &'alentine’s (ay). *ada kesempatan ini# saya tidak ingin mengajak saudara menelusuri sejarah dan krono adanya peringatan ini. (an tidak juga ingin membicarakan hukum mengikuti perayaan h %arena saya yakin# anda telah banyak mendengar dan membaca tentang itu semua. +anya saya ingin mengajak saudara untuk sedikit menyelami, apa itu cinta "dakah cinta se cinta suci (an cinta model apa yang selama ini menghiasi hati anda Seorang peneliti dari -esearchers at ational "utonomous /ni0ersity o1 Me2ico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya, Sebuah hubungan c pasti akan menemui titik jenuh# bukan hanya karena 1aktor bosan semata# tapi karen zat kimia di otak yang mengakti1kan rasa cinta itu telah habis. -asa tergila gila d seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. 5ika telah berumur 4 tahun# cinta yang tersisa hanya dorongan seks# bukan cinta yang murni lagi. Menurutnya# rasa tergila gila muncul pada a$al jatuh cinta disebabkan oleh akti0asi pengeluaran komponen kimia spesi1ik di otak# berupa hormon dopamin# endor1in# 1ero o2ytocin# neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia# berbunga bunga dan berseri seri. "kan tetapi seiring berjalannya $aktu# dan terpaan badai tanggung ja

description

cinta.

Transcript of Cinta Sejati Dalam Islam

Cinta Sejati Dalam Islam

6939ShareMakna Cinta Sejati terus dicari dan digali. Manusia dari zaman ke zaman seakan tidak pernah bosan membicarakannya. Sebenarnya? apa itu Cinta Sejati dan bagaimana pandangan Islam terhadapnya?Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos Cinta Sejati, dan dibuai oleh impian Cinta Suci. Karenanya, rame-rame, mereka mempersiapkan diri untuk merayakan hari cinta Valentines Day.Pada kesempatan ini, saya tidak ingin mengajak saudara menelusuri sejarah dan kronologi adanya peringatan ini. Dan tidak juga ingin membicarakan hukum mengikuti perayaan hari ini. Karena saya yakin, anda telah banyak mendengar dan membaca tentang itu semua. Hanya saja, saya ingin mengajak saudara untuk sedikit menyelami: apa itu cinta? Adakah cinta sejati dan cinta suci? Dan cinta model apa yang selama ini menghiasi hati anda?Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya: Sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang. (sumber: www.detik.com Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB).Wah, gimana tuh nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari pasangan anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda? Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari.Anda ingin sengsara karena tidak lagi merasakan indahnya cinta pasangan anda dan tidak lagi menikmati lembutnya buaian cinta kepadanya? Ataukah anda ingin tetap merasakan betapa indahnya cinta pasangan anda dan juga betapa bahagianya mencintai pasangan anda?Saudaraku, bila anda mencintai pasangan anda karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang tercantik dan tertampan, telah luntur.Bila dahulu rasa cinta anda kepadanya tumbuh karena ia adalah orang yang kaya, maka saya yakin saat ini, kekayaannya tidak lagi spektakuler di mata anda.Bila rasa cinta anda bersemi karena ia adalah orang yang berkedudukan tinggi dan terpandang di masyarakat, maka saat ini kedudukan itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan anda.Saudaraku! bila anda terlanjur terbelenggu cinta kepada seseorang, padahal ia bukan suami atau istri anda, ada baiknya bila anda menguji kadar cinta anda. Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta anda kepadanya. Coba anda duduk sejenak, membayangkan kekasih anda dalam keadaan ompong peyot, pakaiannya compang-camping sedang duduk di rumah gubuk yang reot. Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh sedahsyat yang anda rasakan saat ini?Para ulama sejarah mengisahkan, pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu anhu bepergian ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi. Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu anhu. Maka sejak hari itu, Abdurrahman radhiallahu anhu mabok kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga Abdurrahman radhiallahu anhu sering kali merangkaikan bair-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan hatinya. Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai:Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri SamawahDuhai, apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku?Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita Paras wajahnya slalu membayangi mataku dan menghuni batinku.Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya,Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu. Karena begitu sering ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab radhiallahu anhu merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya: bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman radhiallahu anhu. Dan subhanallah, taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar radhiallahu anhu, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman radhiallahu anhu.Anda bisa bayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam tiba, impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman radhiallahu anhu kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain. Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada Aisyah istri Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang merupakan saudari kandungnya.Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya memble (jatuh, sehingga giginya selalu nampak). Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang iapun bersikap ekstrim. Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya. Tak kuasa menerima perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada Aisyah radhiallahu anha. Mendapat pengaduan Laila ini, maka Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata: . Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus oleh Ibnu Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559)Bagaimana saudaraku! Anda ingin merasakan betapa pahitnya nasib yang dialami oleh Laila bintu Al Judi? Ataukah anda mengimpikan nasib serupa dengan yang dialami oleh Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu anhu?(1) Tidak heran bila nenek moyang anda telah mewanti-wanti anda agar senantiasa waspada dari kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini dalam ungkapan yang cukup unik: Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri.Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi?Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berikut ini: . Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya). (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata: Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan: Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan: Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian: . 102Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya. (Qs. Al Baqarah: 102)Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: . Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung. (Muttafaqun alaih)Dan pada hadits lain beliau bersabda: . . Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi. (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput. . 67 Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa. (Qs. Az Zukhruf: 67)Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: : . Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api. (Muttafaqun alaih)Saudaraku! hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan.Yahya bin Muaz berkata: Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu. Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku.Saudaraku! setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan saya bertanya: Benarkah cinta anda suci? Benarkah cinta anda adalah cinta sejati? Buktikan saudaraku Wallahu aalam bisshowab, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan.***Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A.Dipublikasi ulang dari www.pengusahamuslim.comFootnote:1) Saudaraku, setelah membaca kisah cinta sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar ini, saya harap anda tidak berkomentar atau berkata-kata buruk tentang sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar. Karena dia adalah salah seorang sahabat nabi, sehingga memiliki kehormatan yang harus anda jaga. Adapun kesalahan dan kekhilafan yang terjadi, maka itu adalah hal yang biasa, karena dia juga manusia biasa, bisa salah dan bisa khilaf. Amal kebajikan para sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam begitu banyak sehingga akan menutupi kekhilafannya. Jangan sampai anda merasa bahwa diri anda lebih baik dari seseorang apalagi sampai menyebabkan anda mencemoohnya karena kekhilafan yang ia lakukan. Disebutkan pada salah satu atsar (ucapan seorang ulama terdahulu): Barang siapa mencela saudaranya karena suatu dosa yang ia lakukan, tidaklah ia mati hingga terjerumus ke dalam dosa yang sama.http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/cinta-sejati-dalam-islam.html

HAKIKAT CINTA MENURUTISLAMPosted Februari 14, 2009 by bidadari in artikel. Ditandai:Hakikat Cinta. 68 Komentar29 VotesCinta itu laksana pohon di dalam hati. Akarnya adalah ketundukan kepada kekasih yang dicintai, dahannya adalah mengetahuinya, rantingnya adalah ketakutan kepadanya, daun-daunnya adalah malu kepadanya, buahnnya adalah ketaatan kepadanya dan air yang menghidupinya adalah menyebut namanya. Jika di dalam cinta ada satu bahagian yang kosong berarti cinta itu berkurang. Apabila Allah s.w.t. cinta kepada kita maka seluruh makhluk di langit dan di bumi akan mencintainya bertepatan dengan hadith dari Abu Hurairah bahawa Nabi Muhammad s.a.w. telah bersabda yang bermaksud: Jika Allah s.w.t. mencintai seseorang hamba, maka Jibril berseru, Sesungguhnya Allah s.w.t. mencintai Fulan, maka cintailah dia! Maka para penghuni langit mencintainya, kemudian dijadikan orang-orang yang menyambutnya di muka bumi. [Riwayat Bukhari dan Muslim] Dalam Sunan Abu Daud dari hadith Abu Dzar r.a., dia berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: Amal yang paling utama ialah mencintai kerana Allah s.w.t. dan membenci kerana Allah s.w.t. Imam Ahmad berkata: Kami diberitahu oleh Ismail bin Yunus, dari Al-Hassan r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: Demi Allah, Allah s.w.t. tidak akan mengazab kekasih-Nya, tetapi Dia telah mengujinya di dunia. Bagaimanakah yang dikatakan hakikat cinta itu? Banyak mengingati pada yang dicintai, membicarakan dan menyebut namanya. Apabila seseorang itu mencintai sesuatu atau seseorang, maka sudah tentu beliau kan sentiasa mengingatinya di hati atau menyebutnya dengan lidah. Oleh yang demikian, Allah s.w.t. memerintahkan hamba-hamba-Nya sgsr mengingati-Nya dalam apa keadaan sekalipun sebagaiman yang difirmankan oleh Allah s.w.t.: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan sesuatu pasukan (musuh) maka hendaklah kamu tetap teguh menghadapinya, dan sebutlah serta ingatilah Allah (dengan doa) banyak-banyak, supaya kamu berjaya (mencapai kemenangan). [Al-Anfaal:45] Tunduk pada perintah orang yang dicintainya dan mendahulukannya daripada kepentingan diri sendiri. Dalam hal ini, orang yang mencintai itu ada tiga macam: 1. Orang yang mempunyai keinginan tertentu dari orang yang dicintainya. 2. Orang yang berkeinginan terhadap orang yang dicintainya. 3. Orang yang berkeinginan seperti keinginan orang yang dicintainya. Inilah yang merupakan tingkatan zuhud yang paling tinggi kerana dia mampu menghindari setiap keinginan yang bertentangan dengan orang yang dicintainya. Firman Allah s.w.t.: Katakanlah (Wahai Muhammad): Jika benar kamu mengasihi Allah maka ikutilah daku, nescaya Allah mengasihi kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu. dan (ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. [Ali Imran:31] Daripada Abu Hurairah r.a. berkata: Rasul s.a.w. bersabda: Akan timbul di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka menunjukkan kepada orang-orang lain pakaian yang dibuat daripada kulit kambing (berpura-pura zuhud daripada dunia) untuk mendapat simpati orang ramai, dan percakapan mereka lebih manis daripada gula. Pada hal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang jahat). Allah s.w.t. berfirman kepada mereka: Apakah kamu tertipu dengan kelembutanKu? Apakah kamu terlampau berani berbohong kepadaKu? Demi KebesaranKu, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri sehingga orang alim (cendikiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab tekanan fitnah itu) [Riwayat At-Tirmidzi] Ibnu Abbas berkata: Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar tidak meredhai kemungkaran yang berlaku di tengah-tengah mereka. Apabila mereka mengakui kemungkaran itu, maka azab Allah akan menimpa mereka semua, baik yang melakukannya mahupun orang-orang yang baik. Umar Ibn Abdul Aziz berkata: Bahawa sesungguhnya Allah tidak mengazab orang ramai dengan sebab perbuatan yang dilakukan oleh orang-oeang perseorangan. Tetapi kalau maksiat dilakukan terang-terangan sedangkan mereka (orang ramai) tidak mengingatkan, maka keseluruhan kaum itu berhak mendapat seksa. Sesungguhnya Allah telah memfardhukan pelbagai perkara wajib, maka janganlah kamu mengabaikannya, dan telah menetapkan had bagi beberapa keharusan, maka janganlah kamu melewatinya, dan juga telah mengharamkan beberapa perkara, maka janganlah kamu mencerobihinya, dan juga telah mendiamkan hukum bagi sesuatu perkara, sebagai rahmat kemudahan buat kamu dan bukan kerana terlupa, maka janganlah kamu menyusahkan dirimu dengan mencari hukumannya( Riwayat Ad-Dar Qutni, ; Ad-Dar Qutni : Sohih, An-Nawawi : Hasan ) Mencintai tempat dan rumah sang kekasih. Di sinilah letaknya rahsia seseorang yang menggantungkan hatinya untuk sentiasa rindu dan cinta kepada Kaabah dan Baitulahhilharam serta masjid-masjid sehinggakan dia rela berkorban harta dan meninggalkan orang tersayang serta kampung halamannya demi untuk meneruskan perjalanan menuju ke tempat yang paling dicintainya. Perjalanan yang berat pun akan terasa ringan dan menyenangkan. Bukannya seperti kebanyakan daripada manusia zaman ini yang lebih cintakan harta benda daripada apa yang sepatutnya mereka cintai. Daripada Tsauban r.a berkata: Rasul s.a.w. bersabda: Hampir tiba suatu masa dimana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang hendak makan mengerumuni talam hidangan mereka. Maka salah seorang sahabat bertanya: Apakah dari kerana kami sedikit pada hari itu? Nabi s.a.w. menjawab: Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama nuih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gerund terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan mencampakkan ke dalam hati kamu penyakit wahan. Seorang sahabat bertanya: Apakah wahan itu hai Rasul s.a.w? Nabi s.a.w. menjawab: Cinta dunia dan takut mati [Riwayat Abu Daud] Mencintai apa yang dicintai sang kekasih. Dengan mematuhi segala perintah Allah s.w.t. serta mengamalkan sunnah Rasulullah s.a.w. Wahai orang-orang yang beriman! masuklah kamu ke dalam agama Islam (dengan mematuhi) segala hukum-hukumnya; dan janganlah kamu menurut jejak langkah syaitan; Sesungguhnya syaitan itu musuh bagi kamu yang terang nyata [Al-Baqarah:208] Berkorban untuk mendapatkan keredhaan sang kekasih Keimanan seseorang muslim itu akan lengkap sekiranya dia mencintai Rasulullah s.a.w. dengan hakikat cinta yang sebenar. Rasulullah s.a.w. bersabda: Tidak beriman seorang daripada kalian sehingga aku menjadi orang yang lebih dicintainya daripada (cintanya kepada) anak dan bapanya serta sekelian manusia [Riwayat Asy-Syaikhany, An-Nasaai, Ibnu Majah dan Ahmad] Barangsiapa yang lebih mementingkan orang yang dicintai, maka beliau sanggup berkorban nyawa sekalipun demi untuk membuktikan kecintaannya itu kepada sang kekasih yang dicintainya. Oleh yang demikian, kedudukan iman seseorang masih belum dianggap mantap kecuali menjadikan Rasulullah s.a.w. sebagai orang yang paling mereka cintai, lebih besar dari cinta kepada diri mereka sendiri apalagi cinta kepada anak dan seterusnya keluarga dan harta benda. Firman Allah s.w.t.: Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri[1200] dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik[1201] kepada saudara-saudaramu (seagama). adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah) [1200] Maksudnya: orang-orang mukmin itu mencintai nabi mereka lebih dari mencintai diri mereka sendiri dalam segala urusan. [1201] yang dimaksud dengan berbuat baik disini ialah berwasiat yang tidak lebih dari sepertiga harta. [Al-Ahzab:6] Cemburu kepada yang dicintai. Orang yang mencintai Allah s.w.t. dan Rasul-Nya sentiasa cemburu hatinya apabila hak-hak Allah s.w.t. dan Rasul-Nya dilanggar dan diabaikan. Dari kecemburuan inilah timbulnya pelaksanaan amal makruf dan nahi mungkar. Oleh kerana itulah, Allah s.w.t. menjadikan jihad sebagai tanda cinta kepada-Nya. Firman Allah s.w.t.: Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui [Al-Maaidah:54] Menghindari hal-hal yang merenggangkan hubungan dengan orang yang dicintai dan membuatnya marah. Hai nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan bertawakkallah kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara [Al-Ahzab:1-3] Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal) [106] yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain Allah. [Al-Baqarah:165] Sesudah itu, patutkah mereka berkehendak lagi kepada hukum-hukum jahiliyah? padahal kepada orang-orang yang penuh keyakinan tidak ada sesiapa yang boleh membuat hukum yang lebih pada daripada Allah [Al-Maaidah:50] Dan janganlah kamu makan (atau mengambil) harta (orang-orang lain) di antara kamu dengan jalan yang salah, dan jangan pula kamu menghulurkan harta kamu (memberi rasuah) kepada hakim-hakim kerana hendak memakan (atau mengambil) sebahagian dari harta manusia dengan (berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui (salahnya) [Al-Baqarah:188] Daripada Abu Hurairah r.a. katanya: aku mendengar Rasul s.a.w. bersabda: Umatku akan ditimpa penyakit-penyakit yang pernah menimpa umat-umat terdahulu. Sahabat bertanya: Apakah penyakit-penyakit umat-umat terdahulu itu? Nabi s.a.w. menjawab: Penyakit-penyakit itu ialah (1) terlalu banyak seronok (2) terlalu mewah (3) menghimpun harta sebanyak mungkin (4) tipu menipu dalam merebut harta benda dunia (5) saling memarahi (6) hasut-menghasut sehingga jadi zalim menzalimi [Riwayat Al-Hakim][Dipetik dari buku Cinta dan Rindu oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah / Al-Hikam oleh Syeikh Ibn Ata'illah Al-Sakandari]http://bidadari08.wordpress.com/2009/02/14/hakikat-cinta-menurut-islam/Islam - Agama Cinta Diterjemahkan Pidato His Eminence Ameer Muhammad Akram Awan Silsilah Shaikh Naqshbandiah Owaisiah Dar ul-Irfan, Munara, Pakistan 27 Juni 2003 QS. al-Furqan dimulai di Bab 18 dengan ayat-ayat ini. Tuhan Pemurah mengatakan, Allah SWT memiliki semua berkat, Dia adalah Mahakudus, Dia, yang mengungkapkan Buku yang menyoroti perbedaan antara benar dan salah. Ini telah memisahkan kebenaran dari kepalsuan, seperti hari dari malam. Dia mengungkapkan pada yang dikasihi-Nya budak-gergaji, sehingga ia dapat berhati-hati seluruh umat manusia tentang konsekuensi bencana berikut ketidakbenaran. Kami Urdu penerjemah, di kali, santai menerjemahkan 'Nazeer' sebagai 'Frightener - orang yang takut'. Di sini Al Quran berarti, 'mengungkapkan Kitab pada hamba-Nya sehingga ia dapat memandu mereka yang membayar mengindahkan'. Saya tidak mengerti bagaimana 'Nazeer' dapat diterjemahkan sebagai 'frightener'? Fright atau takut dapat dari berbagai jenis. Salah satu jenis ketakutan adalah bahwa seorang pencuri atau perampok, tipe lain mungkin takut penyakit, itu juga bisa rasa takut kehilangan dalam bisnis, namun jenis lain mungkin takut sesuatu yang berbahaya seperti ular. Nazeer, bagaimanapun, menunjukkan seseorang yang memberitahu Anda, di muka, tentang konsekuensi dari tindakan yang salah Anda, misalnya, jika Anda makan sesuatu dan seseorang memberitahu Anda bahwa makanan Anda bisa menyebabkan Anda kolera di musim ini, dia akan dipanggil Nazeer. Ini adalah status mulia dari Nabi-gergaji suci yang ia memberitahukan kepada manusia dari kerusakan dan kehancuran yang ketidakpercayaannya, ketidaktaatan, tahu berterima kasih dan kekejaman akan menyebabkan di dunia ini, dan juga dari penderitaan dan hukuman yang menggambarkan perbuatannya dan menunggu dia, di ambang pintu kehidupan abadi. Dia-gergaji menyarankan orang untuk bertobat dan reformasi, lain, ia akan hancur oleh konsekuensi alami dari tindakan-Nya. Allah SWT berkata, 'Aku telah mengungkapkan Buku'. Penerjemah biasanya diterjemahkan 'Buku' sebagai Al-Quran, sedangkan terjemahan dari 'Furqan' tidak Quran. Furqan berarti sesuatu yang membedakan, dan di sini mengacu pada Al-Quran. Allah SWT tidak menyebutkan nama Kitab, tetapi disebutkan atribut yang memisahkan kebenaran dari kebohongan. Apakah seseorang percaya atau tidak, itu jelas membedakan antara benar dan salah. Telah terungkap bagi dunia, bukan hanya untuk satu dunia tetapi untuk semua dunia. 'Aalamin "menunjukkan segala sesuatu di alam semesta kecuali Menjadi Ilahi, sehingga menginformasikan' Aalamin 'konsekuensi berbahaya dari tinggal jauh dari Allah, dan kepada-Nya milik kedaulatan langit dan bumi. Anda takut pemerintah dan penguasa, yang kemegahan dan menunjukkan hanya sesaat dan sementara; kerajaan nyata dari langit dan bumi milik Allah, Dia adalah Penguasa nyata. Kekuasaannya meluas sampai setiap partikel, setiap bau angin, setiap helai rumput, masing-masing sinar matahari dan setiap daun setiap pohon. Anda merasa takut kecil, penguasa signifikan dan mematuhi mereka, tidak seharusnya Anda takut dan mematuhi Penguasa, Sole Absolut? Dia tidak mengambil putra bagi diriNya sendiri. Orang-orang Yahudi berkata, 'Uzair-seperti anak Allah'; klaim orang Kristen, '. Adalah Yesus putra Allah' Tapi Dia mengatakan: "Saya tidak punya anak. ' Dia adalah Mutlak, yang tunggal, ada bisa tidak seperti Dia. Seorang putra selalu milik genre dan spesies ayahnya. Putra seorang manusia akan menjadi manusia, kaum muda dari gajah akan seekor gajah dan seekor burung pada dasarnya akan menjadi burung, mewarisi atribut dari ayahnya. Jika Tuhan punya anak, ia akan dewa lain. Tapi, Dia tidak punya anak, maupun mitra dalam kedaulatan-Nya, Dia adalah Penguasa Absolut, tidak ada yang dapat mengganggu dengan aturan-Nya. Dan Dialah yang telah menciptakan segala sesuatu. Dia telah menciptakan bumi, langit, matahari, bulan, bintang, angin, hujan, awan, lautan, malaikat, jin, manusia dan semua yang kita tahu dan semua yang kita lakukan tidak. Kemudian, untuk setiap orang, Dia telah menetapkan sebuah istilah yang tidak bisa melebihi. Jika seseorang memiliki pemerintah, itu akan berakhir dalam periode tertentu. Jika seseorang berada dalam kekuasaan, itu juga akan meninggalkan dia pada waktu yang ditetapkan. Demikian pula, baik kehidupan dan kesehatan seseorang juga akan berakhir pada jam yang ditentukan. Satu akan harus meninggalkan kekayaan belakang, pada waktu tertentu, dan tidak bisa memprediksi bahwa dia akan mendapatkan peti dan penguburan. Tidak dapat melebihi waktu yang ditetapkan oleh-Nya dan tidak bisa menantang aturan-Nya. Quran adalah Kitab yang berisi pesan dari rahmat bagi seluruh umat manusia. Suci Nabi-gergaji gencarnya melakukan upaya untuk menyelamatkan semua manusia dari kehilangan kekal. Sejak saat itu, sampai hari terakhir, masing-masing hamba-gergaji nabi akan membuat upaya serupa untuk menyelamatkan setiap anggota ras manusia dari kesusahan itu. Ini berarti bahwa Islam mencintai umat manusia dan tidak membencinya. Islam tidak membenci makhluk apa pun agama, manusia atau kepercayaan. Ya, ia membenci penindasan dan menginstruksikan untuk membenci penindasan, itu membenci kejahatan dan mengajarkan membenci kejahatan. Ini tidak mengajarkan untuk membenci, orang masing-masing bangsa, atau kepercayaan. Presiden yang layak kami adalah mengunjungi Amerika Serikat hari ini. Dia telah memiliki pertemuan eksklusif dengan Presiden AS Mr George W Bush, yang rinciannya belum terungkap ke media. Hal itu disebutkan dalam koran kemarin bahwa detail-detail secara bertahap akan menyaring. Itu diberikan di koran hari ini bahwa Mr Bush telah memberitahu Presiden Jenderal Pervez Musharraf bahwa 'lembaga keagamaan di Pakistan membutuhkan banyak reformasi. " Sekarang, apa masalahnya dan bagaimana yang dapat diperbaiki. Dia telah mengatakan bahwa "lembaga ini mengajarkan kebencian untuk AS. Mereka harus disarankan untuk mengajar mata pelajaran lain seperti Matematika, bahasa Inggris atau Sejarah, bukan kebencian mengajar untuk AS. " Kesan ini benar-benar tak berdasar bahwa lembaga agama mengajarkan kebencian terhadap AS, Inggris, China atau Jepang. Mereka mengajarkan kebencian bagi none! Sebaliknya, mereka mengajarkan cinta untuk kemanusiaan dan umat manusia. Alasan untuk kebencian rakyat AS tidak ada perintah Alquran, namun tirani yang diprakarsai oleh ayah Bush dan dicapai oleh anak. Orang membenci AS untuk kehancuran yang disebabkan pada dunia oleh Mr Bush. Hal ini sama benar bahwa Pakistan hanya membenci AS. Saya menegaskan bahwa AS Kristen dan non-Muslim juga benci pemerintah Bush karena telah memberikan apa-apa selain kehancuran bagi dunia ini. Jika Mr Bush terus dengan kebijakan-Nya membunuh anak-anak yang tidak bersalah, pemboman warga sipil lansia, tidak menghormati wanita, menghancurkan rumah, dukungan Israel untuk menghancurkan rumah dan tempat tinggal, maka ia harus bertanya kepada dirinya sendiri, yang pernah mendapatkan cinta dengan tirani? Siapa yang membayar kembali kasih sayang untuk kekejaman? Tidak seperti Bush memahami prinsip sederhana? Jika dia tidak, layak kita Presiden Jenderal Pervez Musharraf harus memiliki berbisik di telinganya bahwa 'AS pemanenan benci karena benih tirani ditaburkan oleh Anda. " Hal ini tidak disebutkan di mana saja di Quran atau Hadis bahwa orang harus membenci AS, juga tidak sekolah-sekolah agama mengajarkan hal seperti ini. Setelah Companion datang untuk mengunjungi suci Nabi-gergaji. Selama waktu itu, orang mengenakan kemeja longgar dengan lengan panjang. Dia mengambil dua burung sangat kecil dari salah satu lengan bajunya, menunjukkan mereka ke suci Nabi-gergaji dan berkata, "Aku akan belakang mereka." Yang suci Nabi-gergaji menjawab, "Tapi, bagaimana cemas dan khawatir akan menjadi pasangan yang yang muda yang telah diambil! Segera kembali dan mengembalikan mereka ke sarang mereka "Islam dan Nabi-gergaji Islam. Mengajarkan untuk mencintai segala sesuatu, bahkan hewan. Suci Nabi-gergaji telah menginstruksikan untuk mempertajam pisau yang digunakan untuk menyembelih hewan halal. Allah telah memberi Anda hak untuk disembelih, tapi jangan mempertajam pisau Anda sehingga hewan tersebut tidak merasa sakit di bawah pisau tumpul. Unta seseorang dari Madinah menjadi tua dan lemah. Kerja berat menyebabkan luka di punggungnya, itu tidak bisa bekerja lagi, sehingga pemiliknya membawanya keluar, tetapi, di mana pun ia pergi, orang mengendarai kembali. Setelah berdiri di jalan, ketika suci Nabi-gergaji keluar dari apartemennya diberkati. Begitu melihat unta suci Nabi-gergaji, itu mulai meratap. Allah dan Nabi-Nya lebih tahu gergaji, di mana bahasa yang diriwayatkan penderitaannya itu, berdiri di sana, suci Nabi-gergaji ditanya tentang pemilik dan dikirim untuk dia. Pria itu disebut. Suci Nabi-gergaji berkata, "unta ini mengeluh terhadap Anda. Anda harus meletakkannya untuk bekerja untuk seumur hidup. Sekarang bahwa itu adalah tidak mampu bekerja lagi, Anda telah berhenti makan itu. Ambil bersama dan melihat setelah itu. Ini telah melayani Anda untuk sementara waktu, sekarang Anda mengurusnya. Ini adalah hewan halal, jika tidak mampu bekerja, Anda mungkin pembantaian, tapi, jangan mengendarainya keluar "Yang suci Nabi-gergaji adalah 'rahmat untuk Aalamin';. Ia telah mengajarkan kasih untuk semuanya. Pesan Islam adalah kasih, bukan benci. Cina adalah negara non-Muslim; Rusia, tetangganya juga merupakan negara komunis; orang membenci Rusia tapi tidak membenci Cina. Kedua ideologi yang sama praktek, sistem dan ekonomi, tetapi dengan pendekatan yang berbeda. Rusia telah menghancurkan seluruh dunia, tetapi Cina tidak mengganggu siapa pun. Rusia mencaplok Tengah Asia Republik dan menyebabkan kekacauan di Afghanistan. Akhirnya pecah; Amerika mencaplok pulih kemerdekaan mereka dan Afghanistan kembali kebebasan; Rusia jatuh rendah dan dipaksa mengemis. Tapi, yang dapat menyingkirkan kebencian ditaburkan dalam hati manusia dengan kekejaman Rusia? Rusia tidak lagi di Afghanistan, tapi akan ada yang pernah Afghanistan mencintainya? Apakah setiap muslim yang pernah mencintainya? Konsep ini benar-benar salah bahwa orang membenci Amerika Serikat, karena lembaga agama, sarjana atau ulama di masjid-masjid yang mengajar kebencian terhadap dirinya. Tidak! Ini adalah Amerika Serikat yang menabur benih kebencian terhadap dirinya sendiri. Barangsiapa melakukan kekejaman di dunia harus berharap kebencian hanya dalam kembali. Ini adalah benar dan saya mendukung konsep bahwa institusi agama tidak harus mengajarkan agama saja; mereka juga harus mengajar mata pelajaran lain. Suci Nabi-gergaji telah berkata bahwa ilmu yang terdiri dari dua bagian: pengetahuan agama dan pengetahuan dunia. Pengetahuan akan lengkap hanya ketika seseorang memahami agama dan memiliki pengetahuan duniawi juga. Ini adalah kelemahan kami dan itu adalah kami, bukan Amerika Serikat, yang adalah penderita. Jika siswa lulus dari lembaga-lembaga agama juga memperoleh pengetahuan duniawi, mereka bisa bergabung dengan layanan sipil; beberapa dari mereka akan menjadi Asisten Komisaris, Komisaris Deputi, Komisaris atau bahkan menteri. Orang-orang seperti akan memperlakukan semua manusia, setidaknya senegara mereka, dengan kesetaraan dan keadilan. Apakah para siswa lembaga tersebut diperoleh pengetahuan duniawi, beberapa dari mereka bisa menjadi jenderal. Seperti seorang jenderal, diberkati dengan kedua jenis pengetahuan bisa membawa perubahan positif. Jika sekolah agama tidak menyampaikan pengetahuan duniawi; kerugian adalah milik kita dan bukan Amerika Serikat. Ini adalah kebutuhan kita bahwa orang-orang yang mempelajari Al Quran dan Hadis juga harus memperoleh pengetahuan duniawi dan kemudian tahan kantor tinggi, sehingga ciptaan Allah menerima alongwith mencintai kebaikan, kemurahan dan keadilan. Kami adalah orang-orang penting, warga kota Pakistan seperti biasa lebih banyak. Tapi itu adalah mengecewakan bahwa ulama kita, yang menteri atau anggota DPR dan Senat, telah gagal untuk meyakinkan dunia bahwa Islam adalah agama cinta dan tidak mengajarkan kebencian. Pembicaraan saya didengar oleh Anda; beberapa lagi dapat mendengarnya, namun diskusi yang berlangsung di Majelis Nasional atau Senat, dan titik pandang diungkapkan oleh seorang anggota Majelis Nasional atau gema Senat di seluruh dunia. Sayangnya ulama kita, yang telah pergi ke Majelis dan Senat, hanya melihat dua masalah di dunia: LFO (Orde Kerangka Hukum) dan seragam Presiden Musharraf. Mereka berpikir bahwa tidak ada masalah lain di dunia. Jika mereka tidak bisa mendiskusikan masalah-masalah negara kita, mereka setidaknya bisa menunjukkan kepada dunia non-muslim bahwa Islam tidak mengajarkan kebencian, mengajarkan cinta; Islam bukan musuh Anda, itu adalah teman Anda, Islam ingin mengundang Anda terhadap Allah, melainkan ingin menyelamatkan Anda dari murka Ilahi dan azab di akhirat. Sejauh gagasan bahwa Amerika Serikat adalah negara adidaya, ia benar-benar absurd. Hanya ada satu negara adidaya, Yang telah menyatakan: Bagi-Nya lah kedaulatan Langit dan bumi. Kerajaan-Nya adalah kekal, melainkan Dia, Yang telah menciptakan semua yang ada di bumi. Kemudian Dia mendirikan sebuah ukuran untuk semua. Setiap orang harus mati. Bayang-bayang kematian batang setiap kehidupan, penurunan adalah nasib setiap klimaks; usia tua harus mengikuti setiap pemuda, kelemahan kekuatan mengejar akan tepat menyusul suatu hari nanti. Suatu waktu akan tiba ketika aku akan di sini lagi, Anda tidak akan berada di sini, baik Presiden Bush maupun Jenderal Musharraf akan berada di sini, tetapi Kerajaan-Nya dan Kedaulatan berlaku sampai keabadian. Islam adalah kebenaran abadi yang tidak dapat dihapuskan. Kami telah mengungkapkan Pengingat dan Kami The Guardian nya. Siapa yang bisa menghilangkan sesuatu ini dijaga oleh Allah sendiri? Al-Quran akan terus ada, maka akan Islam dan pengikutnya. Sebagai kekuatan jauh dan prestise yang bersangkutan, mereka menjaga tangan berubah. Kami terus mengubah hari-hari antara orang-orang. Allah berkata, "Aku selalu bolak gelombang waktu '. Hal ini karena dosa-dosa kita, kesalahan dan kesalahan yang Muslim diperintah oleh non-Muslim. Allah akan, akhirnya, menerima pertobatan dari beberapa dari kita. Seseorang akan menyadari bahwa ia harus memberikan prioritas utama kepada cinta Allah dan Nabi-Nya gergaji, dan bahwa ketaatan Allah dan Nabi-Nya perbudakan-gergaji harus lebih diutamakan daripada segala sesuatu yang lain. Bila fakta ini disadari oleh umat Islam, itu akan menandai awal Renaissance Islam. Kaum muslim telah mengalami penurunan secara bertahap sementara non-Muslim telah berkembang. Muslim telah mencapai pasang surut terendah, dari mana mereka tidak bisa pergi lebih rendah, situasinya harus meningkatkan sekarang. Kami akan senang jika Presiden Bush sendiri menerima Islam. Dia harus mempelajari Al Quran dan Hadis, dan memahami Islam. Kami akan senang jika AS menerima Islam. Jika Anda tidak menerima Islam, Anda tidak akan pernah menemukan cinta. Jika seseorang berpikir dia bisa menutup sekolah-sekolah agama, ia salah. Pendidikan Quran dan Hadis mengandung kekuatan yang integral. Ketika Allah menjaga Al-Quran, Dia akan menjaga guru nya juga. Allah melakukan untuk melindungi Quran tentu mencakup perlindungan, yang siswa guru dan siswa. Quran dapat dilindungi hanya ketika guru dan siswa juga dilindungi. Sekolah-sekolah agama berada di bawah perlindungan Allah; tidak ada yang bisa menyakiti mereka. Pemerintah kita berada di bawah gagasan yang salah, tidak akan mendapatkan apa-apa dengan melawan partai-partai keagamaan dan sekolah. Hal ini sama salah untuk skema untuk mempermalukan dan merendahkan mereka. Kehormatan adalah untuk Allah, Nabi-Nya gergaji dan beriman. Agama adalah sumber dari rasa hormat dan tidak menghina. Tidak ada yang bisa mendapatkan dihina karena agama. Ulama mendapatkan hormat hanya ketika mereka mulai mengingini keuntungan duniawi. Ini adalah keserakahan duniawi dan bukan agama yang membawa aib. Kehormatan adalah untuk Allah, Nabi-Nya tercinta gergaji dan hamba-Nya yang setia. Wacana ini akan terus berlanjut dan kita akan mengungkapkan pendapat kami sebagai peristiwa baru terungkap sendiri. Aku Namun, terkejut bahwa 'orang-orang setia kepada raja dari raja sendiri'. Anggota berbagai instansi terus datang kepada kami di sini. Saya tidak mengerti apa yang mereka keluhkan. Saya tidak berpikir saya pernah mengadopsi sikap menghina bagi siapa saja. Ini adalah mimbar suci Nabi-gergaji, dan ada etika pasti berbicara dari sini. Para pembicara yang melemparkan hinaan pada orang lain tidak dapat tetap aman dirinya. Adalah salah untuk berpikir bahwa kami akan menghina, mempermalukan atau mengejek siapa pun dari platform ini. Mimbar ini tidak dimaksudkan untuk praktek tersebut. Ini adalah sumber cinta, berkat-berkat dari-gergaji nabi dan meluas undangan terbuka ... bahkan jika kebiasaan berdosa seumur hidup, pembunuh, penindas atau orang yang paling fasik pendekatan mimbar ini, dia tidak akan pernah ditolak. Ini akan memperpanjang naungan rahmat Allah kepada siapa saja yang bertobat dan sudah dekat. Dari mimbar ini adalah pesan diperpanjang Quran, pesan suci Nabi-gergaji dan rahmat yang paling meliputi; setiap orang diundang untuk datang dan belajar agama Allah, mendapatkan cinta Allah dan belajar untuk mengikuti Nabi-gergaji suci. Mimbar-gergaji nabi tidak mengajarkan untuk membenci siapa pun. Saya telah meminta anggota instansi pemerintah berkali-kali untuk mengambil kaset yang direkam dari kami daripada membuat catatan mereka sendiri. Dengan begitu, pembicaraan kita akan dikomunikasikan kepada orang lain, dalam bentuk sebenarnya. Kita mengatakan sesuatu yang lain, saat Anda melaporkan sesuatu yang lain, setelah kejujuran semua juga memiliki tuntutannya. Apapun yang dikatakan harus dilaporkan, karena dikatakan disampaikan dan tidak tersembunyi. Semoga Allah semua panduan! Orang yang bekerja di lembaga yang juga saudara-saudara Muslim kami, kami berdoa untuk mereka juga. Semoga Allah mengampuni dosa kami; memberi kita kasih-Nya dan kasih-Nya Tercinta Nabi-gergaji! Semoga Dia memberikan kebijaksanaan untuk sarjana agama kita untuk menampilkan kepada dunia non-Muslim bahwa Islam bukan musuh Anda, itu adalah pemberi selamat Anda dan mengundang Anda terhadap Allah, itu panggilan Anda menuju kebenaran dan menghentikan Anda dari penindasan, jika Anda don 't berpantang, Anda akan menderita baik di dunia ini dan berikutnya. Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk mengekspresikan dan mengikuti kebenaran! Kematian telah datang pada waktu yang ditentukan. Kami tidak takut mati; kita lebih mempersiapkan diri untuk itu; oleh nikmat Allah, kami siap untuk menerimanya setiap saat, siang atau malam. Aku hadir untuk tugas-tugas yang tak terhitung banyaknya tetapi tidak ada satu proyek tentang yang saya merasa prihatin. Saya bebas dan siap untuk menemui kematian, bahkan sekarang duduk di sini. Kami akan hadir semua tanggung jawab dan tugas selama kita di sini di dunia ini. Bisnis, tanah, rumah, anak-anak segala sesuatu milik Allah, kita hanya penjaga mereka. Ketika Dia mengumpulkan kita, tanggung jawab dari semua ini akan mentransfer ke orang lain, mengapa kita harus merasa terlalu khawatir? Selama kita hidup, kita harus bekerja karena itu adalah wajib. Berjuang dengan cara yang adil untuk mencari nafkah adalah wajib, seperti Salah, Saum dan Haji. Jika saya tidak bekerja sekarang, saya tidak akan mati kelaparan, tapi itu adalah salah satu memuja terbaik untuk bekerja untuk mendapatkan melalui cara yang adil; mengapa kita tidak melakukannya? Tapi itu tidak boleh diasumsikan bahwa saya sangat sibuk sehingga takut mati. Tidak, saya selalu siap untuk pergi. Aku tahu aku harus mati. Saya percaya di akhirat dan saya yakin bahwa saya harus pergi sebelum Allah dan aku juga yakin bahwa Nabi suci-gergaji tidak akan menghilangkan seorang hamba yang rendah hati seperti saya. Hanya orang yang mempersepsikan masalah, harus takut mati. Mengapa kita harus takut mati, ketika kita tahu bahwa itu akan membawa kita ke penonton dari nabi-gergaji, apa yang baik yang kita lakukan di sini? Saya pikir pemerintah dan penguasa akan manfaat lebih dengan membayar mengindahkan saran saya bukan yang mencoba menakut-nakuti saya. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.owaisiah.com/engarticles/religionoflove.htm

Ingatkah saat Anda dulu jatuh cinta? Atau mungkin saat ini Anda tengahmengalaminya? Itulah yang sedang terjadi pada salah seorang sahabat saya.Akhir-akhir ini tingkah lakunya berubah drastis. Ia jadi suka termenungdan matanya sering menerawang jauh. Jemari tangannya sibuk ketak-ketik diatas tombol telpon genggamnya, sambil sesekali tertawa renyah, berbalaspesan dengan pujaan hatinya. Di lain waktu dia uring-uringan, namun begitumendengar nada panggil polyphonic dari alat komunikasi kecil andalannyaitu, wajahnya seketika merona. Lagu-lagu romantis menjadi akrab ditelinganya. Penampilannya pun kini rapi, sesuatu yang dulu luput dariperhatiannya. Bahkan menurutnya nuansa mimpi pun sekarang lebihberbunga-bunga. Baginya semuanya jadi tampak indah, warna-warni, dan wangisemerbak.

Lebih mencengangkan lagi, di apartemennya bertebaran buku-buku karyaKahlil Gibran, pujangga Libanon yang banyak menghasilkan masterpiecebertema cinta. Tak cuma menghayati, kini dia pun menjadi penyair yangmampu menggubah puisi cinta. Sesekali dilantunkannya bait-bait syair."Cinta adalah kejujuran dan kepasrahan yang total. Cinta mengarus lembut,mesra, sangat dalam dan sekaligus intelek. Cinta ibarat mata air abadiyang senantiasa mengalirkan kesegaran bagi jiwa-jiwa dahaga."

Saya tercenung melihat cintanya yang begitu mendalam. Namun, tak urungmenyeruak juga sebersit kontradiksi yang mengusik lubuk hati. Sebagaimanusia, wajar jika saya ingin merasakan totalitas mencintai dan dicintaiseseorang seperti dia. Tapi bukankah kita diwajibkan untuk mencintai Allahlebih dari mencintai makhluk dan segala ciptaan-Nya?

Lantas apakah kita tidak boleh mencintai seseorang seperti sahabat sayaitu? Bagaimana menyikapi cinta pada seseorang yang tumbuh dari lubuk hati?Apakah cinta itu adalah karunia sehingga boleh dinikmati dan disyukuriataukah berupa godaan sehingga harus dibelenggu? Bagaimana sebenarnyaIslam menuntun umatnya dalam mengapresiasi cinta? Tak mudah rasanyamenemukan jawaban dari kontroversi cinta ini.

Alhamdulillah, suatu hari ada pencerahan dari tausyiah dalam sebuahmajelis taklim bulanan. Islam mengajarkan bahwa seluruh energi cintamanusia seyogyanya digiring mengarah pada Sang Khalik, sehingga cintakepada-Nya jauh melebihi cinta pada sesama makhluk. Justru, cinta padasesama makhluk dicurahkan semata-mata karena mencintai-Nya. Dasarnyaadalah firman Allah SWT dalam QS Al Baqarah 165, "Dan di antara manusiaada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; merekamencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yangberiman amat sangat cintanya kepada Allah."

Jadi Allah SWT telah menyampaikan pesan gamblang mengenai perbedaan dangaris pemisah antara orang-orang yang beriman dengan yang tidak berimanmelalui indikator perasaan cintanya. Orang yang beriman akan memberikanporsi, intensitas, dan kedalaman cintanya yang jauh lebih besar padaAllah. Sedangkan orang yang tidak beriman akan memberikannya justru kepadaselain Allah, yaitu pada makhluk, harta, atau kekuasaan.

Islam menyajikan pelajaran yang berharga tentang manajemen cinta; tentangbagaimana manusia seharusnya menyusun skala prioritas cintanya. Urutantertinggi perasaan cinta adalah kepada Allah SWT, kemudian kepadaRasul-Nya (QS 33: 71). Cinta pada sesama makhluk diurutkan sesuai denganfirman-Nya (QS 4: 36), yaitu kedua orang ibu-bapa, karib-kerabat (yangmahram), anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dantetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya. Sedangkanharta, tempat tinggal, dan kekuasaan juga mendapat porsi untuk dicintaipada tataran yang lebih rendah (QS 9: 24). Subhanallah!

Perasaan cinta adalah abstrak. Namun perasaan cinta bisa diwujudkansebagai perilaku yang tampak oleh mata. Di antara tanda-tanda cintaseseorang kepada Allah SWT adalah banyak bermunajat, sholat sunnah,membaca Al Qur'an dan berdzikir karena dia ingin selalu bercengkerama danmencurahkan semua perasaan hanya kepada-Nya. Bila Sang Khaliq memanggilnyamelalui suara adzan maka dia bersegera menuju ke tempat sholat agar bisaberjumpa dengan-Nya. Bahkan bila malam tiba, dia ikhlas bangun tidur untukberduaan (ber-khalwat) dengan Rabb kekasihnya melalui shalat tahajjud.Betapa indahnya jalinan cinta itu!

Tidak hanya itu. Apa yang difirmankan oleh Sang Khaliq senantiasadidengar, dibenarkan, tidak dibantah, dan ditaatinya. Kali ini saya barumengerti mengapa iman itu diartikan sebagai mentaati segala perintah-Nyadan menjauhi segala larangan-Nya. Seluruh ayat-Nya dianggap sebagaisesuatu yang luar biasa sehingga seseorang yang mencintai-Nya merasasanggup berkorban dengan jiwa, raga, dan harta benda demi membelaagama-Nya.

Totalitas rasa cinta kepada Allah SWT juga merasuk hingga sekujur roh dantubuhnya. Dia selalu mengharapkan rahmat, ampunan, dan ridha-Nya padasetiap tindak-tanduk dan tutur katanya. Rasa takut atau cemas selalutimbul kalau-kalau Dia menjauhinya, bahkan hatinya merana tatkalamembayangkan azab Rabb-nya akibat kealpaannya. Yang lebih dahsyat lagi,qalbunya selalu bergetar manakala mendengar nama-Nya disebut. Singkatnya,hatinya tenang bila selalu mengingat-Nya. Benar-benar sebuah cinta yangsempurna... Puji syukur ya Allah, saya menjadi lebih paham sekarang! Cintamemang anugerah yang terindah dari Maha Pencipta. Tapi banyak manusiakeliru menafsirkan dan menggunakannya. Islam tidak menghendaki cintadikekang, namun Islam juga tidak ingin cinta diumbar mengikuti hawa nafsuseperti kasus sahabat saya tadi.

Jika saja dia mencintai Allah SWT melebihi rasa sayang pada kekasihnya.Bila saja pujaan hatinya itu adalah sosok mukmin yang diridhai oleh-Nya.Dan andai saja gelora cintanya itu diungkapkan dengan mengikutisyariat-Nya yaitu bersegera membentuk keluarga sakinah, mawaddah, penuhrahmah dan amanah... Ah, betapa bahagianya dia di dunia dan akhirat...

Alangkah indahnya Islam! Di dalamnya ada syariat yang mengatur bagaimanaseharusnya manusia mengelola perasaan cintanya, sehingga menghasilkancinta yang lebih dalam, lebih murni, dan lebih abadi. Cinta seperti inidiilustrasikan dalam sebuah syair karya Ibnu Hasym, seorang ulamasekaligus pujangga dan ahli hukum dari Andalusia Spanyol dalam bukunyaKalung Burung Merpati (Thauqul Hamamah), "Cinta itu bagaikan pohon,akarnya menghujam ke tanah dan pucuknya banyak buah." Wallahua'lambish-showab.

http://halaqah.net/v10/index.php?topic=3845.0Pendahuluan oleh Pengarang

Dalam Nama Tuhan, All Pengasih, Maha Penyayang Setiap hati yang tidak terbakar adalah jantung tidak; Hati yang beku hanyalah segenggam tanah liat. Ya Allah! Beri aku set payudara yang terbakar, Dan dalam hati bahwa payudara, dan hati yang dikonsumsi dengan api. [0] Ada komitmen bersama untuk cinta dan kasih sayang di antara semua agama-agama besar dunia. Kebajikan dari cinta adalah universal diakui. Namun, kadang-kadang dipahami dalam cara yang berbeda dalam tradisi-tradisi yang berbeda. Dalam Islam, konsep cinta adalah salah satu konsep yang paling penting. Fakta ini memanifestasikan dirinya dalam filsafat Islam, teologi, mistisisme dan etika, memang, dalam beberapa aspek, memainkan peran penting mencair. Sebagai contoh, dalam mendefinisikan sudut pandang Islam tentang hubungan antara Allah dan dasi-seluruh alam semesta pada umumnya, dan antara Allah dan manusia pada khususnya, cinta memiliki tempat yang paling signifikan. Cinta adalah begitu sentral dalam Islam bahwa itu adalah meresap sebagai "pegangan teguh iman" dan "iman apa-apa tapi cinta demi Allah dan membenci demi Allah". Allah telah menciptakan dunia keluar dari LWE, memperlakukan manusia dengan cinta dan meminta mereka ke danau. Dalam pekerjaan ini, saya telah mencoba untuk menguraikan signifikansi dan dasar-dasar doktrinal cinta dalam Islam. Saya telah mempelajari baik cinta Ilahi (untuk sendiri, untuk semua makhluk dan untuk umat manusia) dan cinta manusia (untuk Tuhan dan sesama manusia). Tentu saja, studi pendek dapat dianggap hanya sebagai pengantar ke topik cinta. Untuk memahami sudut pandang Islam, studi saya telah melibatkan eksegesis alkitabiah jauh. Aku telah sangat mengandalkan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai sumber utama pemikiran Islam. Sunnah dapat dianggap sebagai penerapan ajaran-ajaran Al-Quran terhadap masalah-masalah kehidupan sebagaimana dicontohkan dalam, Nabi perkataan perbuatan dan persetujuan (dari perbuatan atau ucapan orang lain dalam kehadiran-Nya). Sunnah Nabi adalah diriwayatkan oleh Muslim generasi ke generasi, terutama oleh rumah tangganya, Ahlulbait. Saya juga disebut beberapa karya mistikus Muslim besar, filsuf, teolog dan penyair tentang masalah cinta. Apa yang telah dilakukan dalam jam kerja ini telah untuk menemukan gambaran umum diterima cinta dalam Islam. Kecuali jika disebutkan, saya telah mencoba untuk merujuk pada poin umum dan apa yang diterima oleh semua Muslim. Memang, pada prinsipnya, tampaknya ada tidak banyak perbedaan antara ulama yang berbeda pada subjek pada masalah. Saya harus mengatakan bahwa ada banyak karya sepenuhnya atau sebagian didedikasikan untuk subjek ini. Namun, masih ada lagi yang bisa dikatakan pada masalah penting dan vital, terutama untuk pembaca bahasa Inggris. Pekerjaan ini menikmati akses ke sumber-sumber Islam yang asli dalam bahasa Arab dan Persia, sambil mempertimbangkan literatur yang tersedia pada subjek dalam bahasa Inggris juga. Dalam hal apapun, saya berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang berguna untuk bidang studi Islam. Dalam pekerjaan ini, saya telah mencoba untuk menguraikan signifikansi dan dasar-dasar doktrinal cinta dalam Islam. Saya telah mempelajari baik cinta Ilahi (untuk sendiri, untuk semua makhluk dan untuk umat manusia) dan cinta manusia (untuk Cod dan untuk sesama manusia). Tentu saja, studi pendek dapat dianggap hanya sebagai pengantar ke topik cinta. Mengetahui Tuhan dan semakin dekat kepada-Nya bahwa aku merasa aku tidak akan lagi dapat melanjutkan kehidupan biasa saya. Meskipun bersakit rencana yang saya dan orangtua saya sebelumnya dibuat untuk saya, saya memutuskan untuk memulai hidup yang sama sekali baru. Aku meninggalkan kota saya dan pindah ke kota Qum, di mana salah satu seminari Islam utama ada selama lebih dari seribu tahun. Saya mengabdikan hidup saya untuk mengetahui lebih mendalam tentang Islam dan, yang lebih penting, untuk mendapatkan lebih dekat dengan Tuhan. Meskipun saya tidak senang dengan keberhasilan yang telah saya buat, saya cukup yakin bahwa saya telah membuat keputusan terbaik untuk diri saya sendiri dan saya telah memilih jalan terang, jalan cinta. Di sini saya ingin berterima kasih kepada semua yang membaca dan memberikan komentar tentang draft dari karya ini. Saya ingin berterima kasih juga untuk suami saya dan anak-anak, cinta dorongan dan dukungan mereka selama periode penelitian saya untuk pekerjaan ini. Dan last but not least, saya akan memperpanjang perasaan syukur yang mendalam kepada Allah di tempat setiap nikmat-Nya atas kami dan atas semua hamba-Nya, masa lalu dan masih tersisa. Mahnaz Heydarpoor London, Februari 2001 Bab 2

Cinta Ilahi

Cinta sebagai Alasan tertinggi untuk Penciptaan Pada awal kalam (teologi Islam), perdebatan sengit mulai pada tujuan di balik ciptaan Tuhan dan bertindak. Beberapa teolog berpikir bahwa atribusi alasan atau tujuan perbuatan-Nya mengarah ke asumsi bahwa Allah membutuhkan makhluk-Nya dan Dia menciptakan mereka untuk memenuhi beberapa kebutuhan, seperti seorang manusia yang, katakanlah, bekerja untuk mendapatkan uang, atau studi untuk belajar. Namun pandangan dominan, terutama di kalangan mereka yang memiliki pendekatan yang lebih rasionalistik seperti Nasir ul-Din al-Tusi selalu bahwa Allah adalah Maha Bijaksana (hakim), jadi apa pun yang Dia lakukan adalah untuk mempelajari beberapa pra-tujuan tepat dan hati-hati. Dia tidak pernah melakukan sesuatu sewenang-wenang atau sia-sia. Hal ini ditegaskan dalam Al Qur'an bahwa, "Apa Apakah Anda kemudian berpikir bahwa Kami menciptakan kamu dengan sia-sia ...?!" (23:115) Tentu saja, jelas bahwa Allah sendiri tidak mendapatkan apa-apa dari makhluk-Nya, maupun dari tindakan penciptaan-Nya. Ini bukan hanya karena Dia benar-benar bebas dari segala macam kebutuhan, tetapi juga karena secara logika tidak mungkin bahwa efek yang diberikan akan memiliki jenis pengaruh (eksistensial) penyebabnya. Apapun efeknya telah diterima dari penyebab dan itu akan melingkar untuk menganggap sebaliknya. Allah tidak menciptakan alam semesta untuk membuat beberapa manfaat bagi diri-Nya sendiri, melainkan untuk memberikan manfaat. Sebuah puisi Persia yang populer mengatakan: "Aku tidak menciptakan ciptaan untuk mendapatkan beberapa manfaat, saya telah membuat orang-orang untuk menunjukkan kepada mereka kemurahan hatiku." Ada pepatah ilahi terkenal (hadis qudsi) yang mungkin dapat ditemukan dalam semua buku yang ditulis tentang tujuan penciptaan dalam Islam. Menurut hadits ini, Tuhan berkata: "Aku adalah harta tersembunyi, saya senang dikenal Oleh karena itu saya menciptakan dunia sehingga saya akan dikenal.." (Terjemahan saya) Istilah asli bahasa Arab untuk "mencintai" berasal dari akar hubb, yang berarti suka atau cinta. Dengan kata lain, hubb adalah sebuah konsep umum yang dapat termasuk hal-hal sederhana seperti memilih beberapa jenis makanan (yang dalam bahasa Inggris dapat diterjemahkan sebagai 'ingin') atau ke hal yang paling penting dalam hidup seseorang seperti keinginan intensif seseorang atau beberapa cita-cita sebagai kekasih sejauh satu bahkan mungkin siap untuk dihancurkan dalam rangka untuk menyenangkan yang dicintai atau aman itu Hubb dalam kasus tersebut. dapat diterjemahkan menjadi 'cinta'. Ada istilah lain dalam budaya Islam yang kadang-kadang digunakan dalam bahasa Arab dan lebih umum dalam bahasa Persia berarti cinta isyq intensif yaitu '. Ada juga Wudd yang berarti sebagian besar persahabatan dan kasih sayang. Dengan demikian, timbul pertanyaan: mengapa Tuhan senang menjadi dikenal? Tentu saja, Tuhan tidak punya keinginan untuk ketenaran. Tujuan di balik kasih-Nya dikenal dimengerti dengan mempertimbangkan fakta bahwa Allah yang adalah Wise, Pengasih dan Mahakuasa menciptakan alam semesta dan makhluk khususnya manusia untuk memberi mereka rahmat maksimum dan kesempurnaan bahwa mereka memiliki kapasitas untuk menerima. Tentu saja, kesempurnaan dari setiap jenis yang ditentukan oleh tingkat kesamaan atau kedekatan kepada Allah, dan faktor-faktor paling penting dalam ini adalah kasih Allah, dan sebelum itu pengetahuan tentang Allah, karena ada bisa ada cinta tanpa mengetahui subjek tercinta. [1] Karena alasan untuk mencintai sesuatu yang tidak lain dari penangkapan oleh pencinta keindahan dan kesempurnaan atau lebih umum kebaikan yang dicintai, cinta terbesar yang mungkin adalah tentu kasih Allah untuk diriNya sendiri. Allah adalah yang paling indah dan paling ct Perf sedang dan penangkapan-Nya sendiri juga penangkapan terbaik, sehingga kasih-Nya bagi diri-Nya dan sukacita-Nya adalah yang paling intensif. Avicenna menulis: Para tentu ada (Wajib al-wujud) yang memiliki kesempurnaan tertinggi, keindahan dan kecerahan dan merasakan tentang diriNya sebagai begitu dengan persepsi yang lengkap ... dalam diriNya kekasih tercinta terbesar dan terbesar dan memiliki sukacita terbesar ... [2] Di tempat lain ia mengatakan: Adalah bahwa memiliki sukacita terbesar dalam terhadap sesuatu adalah Pertama (al-Awwal) dalam hal untuk diri-Nya, karena Dia memiliki pemahaman yang terbesar dan memiliki kesempurnaan terbesar. [3] Sadr ud-din al-Syirazi, yang dikenal sebagai Mulla Sadra dan pendiri sekolah al-Hikmah almuta'aliyah, membuat titik yang sama: Apa yang menyebabkan cinta adalah apa yang diterima atau akan diterima dari yang dicintai. Kebaikan yang lebih tinggi dan kehidupan yang lebih intensif lebih layak untuk dicintai dan kasih yang lebih besar untuk kebaikan. Sekarang ini, yang bebas dari potensi dan kontinjensi, karena kebaikan tertinggi, memiliki tingkat tertinggi yang dicintai dan tingkat akhir dari mencintai. Oleh karena itu, kasih-Nya bagi diri-Nya adalah cinta yang paling sempurna dan paling setia. [4] Dia juga menambahkan bahwa karena Allah adalah sederhana (tidak kompleks, tanpa ada bagian) dan atribut Ilahi tidak tambahan (atau disengaja) untuk hakikat-Nya dalam keberadaan (ide yang sangat diterima oleh para filsuf Muslim dan mayoritas teolog dan dikenal sebagai kesatuan hakikat-Nya dan atribut-Nya), cinta-Nya adalah identik dengan hakikat-Nya. Dengan cara ini, seseorang dapat dibenarkan mengatakan bahwa Dia adalah kasih karena Dia adalah pengetahuan dan kehidupan. Kasih Allah bagi dunia pada umumnya, dan manusia pada khususnya dengan suara bulat dipercaya dan ditekankan oleh semua Muslim. Memang, salah satu nama Allah adalah al-Wadud, Dia yang mencintai. Hal ini di samping nama-nama yang menyiratkan kasih-Nya bagi makhluk, seperti al-Rahman dan al-Rahim berarti semua-Pengasih, Maha Penyayang semua. Setiap bab dari Al Qur'an kecuali bab 9 (yang dimulai dengan ayat-ayat tentang berhala peringatan) dimulai dengan kalimat: "Dalam Nama Tuhan, semua-Pengasih, Maha Penyayang semua". Namun jumlah pengulangan frase ini dalam Al Qur'an adalah sama dengan jumlah bab yaitu 114, karena dalam bab 27 ungkapan ini terjadi dua kali. Perlu dicatat bahwa meskipun salah satu hal yang dikaitkan dengan Tuhan dalam Islam adalah murka (ghadab), aplikasi jauh lebih terbatas dibandingkan dengan sifat murah hati dan kasih-Nya untuk makhluk-Nya. Memang, murka-Nya hanya bagi mereka yang sengaja kafir atau melakukan perbuatan jahat. Ini adalah ide bahwa semua Muslim setuju dan jelas dinyatakan dalam banyak sumber. Saya ingin di sini hanya untuk menyebutkan hanya satu pernyataan yang mendalam. Dalam doa yang terkenal, Jushan al-Kabir, Allah adalah ditujukan sebagai salah satu "yang telah didahului rahmat murka-Nya". Seperti kita akan lihat nanti, ini murka atau marah juga karena kasih-Nya dan belas kasihan. Jika kasih-Nya atau belas kasihan tidak ada Dia tidak akan peduli sama sekali. Hal ini seperti seorang ayah yang menjadi marah dengan anaknya ketika dia melakukan sesuatu yang salah, karena ia memiliki kepedulian dan perhatian untuk anaknya dan seluruh keluarganya, karena dia ingin anaknya untuk memperbaiki perilaku dan mengatur pelajaran bagi anak-anak lain yang tidak untuk menyalin yang bertindak salah. Allah memiliki tingkat yang berbeda atau derajat cinta untuk makhluk-Nya. Salah satunya adalah kasih-Nya umum dan mencakup yang mencakup semua makhluk. Jika tidak ada apa-apa cinta seperti itu, akan dibawa menjadi ada. Kasih ini bahkan termasuk bersalah, karena mereka juga mewujudkan atau mewakili beberapa tahapan kebaikan pada dasarnya mereka dan ini adalah bahwa aspek keberadaan mereka yang dicintai oleh Allah, meskipun mungkin kewalahan oleh setan aspek karakter mereka dan karena itu mereka mungkin keseluruhan membenci. Sebuah tingkat yang lebih tinggi dari cinta Ilahi adalah kasih-Nya bagi orang percaya sejati, mereka yang percaya kepadaNya, Kebenaran akhir dan melakukan perbuatan baik. Mereka adalah orang-orang "Dia mencintai dan yang mencintai-Nya" (5:54). Dalam Al Qur'an, kita menemukan bahwa Allah mengasihi "pelaku keadilan" (5:42; 8:60, 9:49), "orang-orang yang menyucikan diri" (9:108), "yang saleh" (3: 76; 09:04 & 7), "orang-orang yang berbuat baik (kepada orang lain)" (5:13 & 93; 3:134 & 148; 2:195) "mereka yang percaya (Nya)" (04:35) " pasien "(3:146) dan" mereka yang bertobat sangat banyak dan memurnikan diri mereka sendiri "(2:222). Perlu dicatat bahwa dalam Al Qur'an dalam banyak kasus ketidaksenangan Allah digambarkan bukan dengan berfokus pada kebencian-Nya, melainkan secara tidak langsung dengan frase, seperti "Allah tidak menyukai apapun (atau bukan) orang berdosa tidak tahu berterima kasih" (2:276), "Allah tidak menyukai adil" (3:57 & 1140), "pasti, Allah tidak menyukai orang yang sangat bangga, sombong" (4:36) dan "tentu saja Allah tidak mencintai dia yang berbahaya, berdosa" (4: 107). Menurut Islam, tingkat tertinggi dari cinta Ilahi untuk makhluk apapun adalah kasih-Nya bagi manusia yang sempurna, seperti nabi. Nabi Muhammad memiliki tempat khusus dalam hal ini. Salah satu judul wellknown dari dirinya adalah Habib Ullah, yang berarti kekasih Allah. Dalam Tuhan yang terkenal mengatakan Ilahi alamat Nabi, "Jika engkau tidak, saya tidak akan menciptakan langit." Sebagai SH Nasr dan banyak lainnya telah menunjukkan, "orang-orang kudus muslim selama berabad-abad telah melihat dalam kasih Allah bagi Nabi dan cintanya kepada Allah prototipe segala cinta antara manusia dan pencipta-Nya". [5] Mirip dengan apa yang kita lihat sebelumnya dalam kasus cinta Ilahi, cinta manusia karena Allah, untuk penciptaan-Nya, karena perbuatan baik, dan untuk setiap lainnya memainkan peran penting dalam pandangan dunia Islam, khususnya dalam teologi, mistisisme dan etika. Memang, cinta terhadap kebenaran agama yang terkandung dalam membangun iman. Bagi para teolog muslim, dan memang terinspirasi oleh Al-Qur'an, meskipun iman didasarkan pada pengetahuan tentang fakta-fakta agama, tidak dapat direduksi menjadi pengetahuan itu. Mungkin ada orang yang memiliki pengetahuan tentang fakta-fakta agama dan yakin tentang mereka tapi masih tidak berkomitmen kepada iman apapun. Iman dan keyakinan hanya datang ketika seseorang secara sukarela melakukan dirinya untuk penerimaan artikel iman dan tidak menolak untuk mengikuti mereka. Dengan kata lain, iman hanya ada ketika seseorang mencintai keyakinan agama dan bukan hanya ketika seseorang datang untuk mengenal mereka. Al-Qur'an mengatakan: Dan mereka menyangkal mereka (tanda-tanda Ilahi atau keajaiban) tidak adil dan dengan bangga sementara jiwa mereka telah tertentu tentang hal itu. (27:14) Contoh prototipe dari mereka yang tahu sangat baik, tetapi menolak untuk mempraktekkan apa yang mereka telah diketahui adalah Iblis, setan besar. Menurut sumber-sumber Islam, Iblis melakukan apa saja ia tidak keluar dari kesombongan dan keegoisan, tidak keluar dari kebodohan. Jadi, seseorang menjadi setia dan percaya hanya bila ia memiliki rasa hormat dan cinta kepada fakta-fakta tertentu yaitu artikel-artikel iman. Kita membaca dalam sebuah hadis yang terkenal bahwa Nabi Muhammad SAW meminta para sahabatnya tentang "pegangan teguh iman". Mereka menyarankan hal yang berbeda seperti sholat dan haji. Ketika mereka tidak bisa memberikan jawaban yang tepat Nabi berkata: Para pegangan teguh iman adalah mencintai demi Allah dan membenci demi Allah, ke teman berteman Allah dan meninggalkan musuh-musuh-Nya. [6] Ide yang sama ditekankan oleh Imam Rumah Tangga Nabi. Sebagai contoh, bin Yasar Fudayl, seorang murid, bertanya Imam Shadiq apakah cinta dan kebencian berasal dari iman. Imam menjawab: "Apakah iman apa pun kecuali cinta dan benci?" [7] Hadits diriwayatkan sama dari Imam Baqir. Hal ini juga diriwayatkan bahwa Imam Muhammad al Baqir mengatakan: ". Iman adalah cinta dan cinta adalah iman" [8]

Catatan: [1] Ini harus dicatat bahwa mistikus Muslim biasanya berbicara manifestasi (tajalli) daripada penciptaan (khalq). [2] Ibnu Sina, 1956, p.369 [3] Ibnu Sina, 1375 AH, Vol. 3, p.359 [4] Al Syirazi, 1378 AH, Vol. 2, p.274 [5] Nasr, 1989, hal 321 [6] Al-Kulayni, 1397 AH, Kitab al-Iman wal-kufur, "Bab al-Hubb fi Allah wal-Bughd fi Allah", tidak ada. 6, p.126. [7] Ibid., tidak ada. 5, hal 125. [8] Al-Majlisi, 1983, Kitab al-Iman wal-kufur, "Bab fi alHubb Allah wal-Bughd fi Allah", lxvi, hal 238.

Cinta dan benci

Sebuah studi keseluruhan Al-Qur'an dan riwayat-riwayat (hadis) menunjukkan bahwa dalam pandangan Islam cinta Ilahi baik dalam bentuk atau dalam bentuk manusia, hanya milik hal-hal yang berharga dan berharga sejauh mereka begitu. Hasilnya adalah pertama bahwa derajat cinta yang pantas hal yang berbeda atau menerima berbeda sesuai dengan jasa-jasa mereka, dan kedua bahwa segala sesuatu yang bertentangan dengan hal-hal berharga dan berharga atau mencegah realisasi mereka harus dibenci. Sebagai contoh, jika keadilan untuk dicintai ketidakadilan harus dibenci. Atau jika orang yang mengatakan kebenaran adalah dicintai orang yang dusta harus dibenci. Tentu saja, dalam hal karakter dan perbuatan mereka yang lain, situasi mungkin berbeda. Satu orang mungkin dicintai atau dipuji karena sesuatu dan pada saat yang sama dia mungkin akan dibenci atau disalahkan untuk yang lain. Dibandingkan dengan beberapa agama lain, salah satu aspek dari cinta dalam Islam adalah bahwa hal itu biasanya dianggap bersama dengan `benci (kejahatan) demi 'Allah. Satu telah untuk mencintai demi Allah dan membenci demi Allah. Ada kecenderungan di antara beberapa orang untuk berpikir bahwa harus ada benci sama sekali. Orang-orang berasumsi bahwa keunggulan dan keluhuran karakter dan "sedang bersosialisasi" terdiri dari memiliki teman-teman semua satu pria. Tentu Islam menganjurkan Muslim untuk mencintai orang-orang dan mengoptimalkan hubungan penuh kasih dan tulus dengan mereka, bahkan jika mereka tidak percaya Islam atau dalam Tuhan. Namun, itu tidak layak bagi orang yang memiliki prinsip dalam hidupnya dan telah mengabdikan hidupnya untuk mewujudkan nilai-nilai sakral menjadi acuh tak acuh terhadap perbuatan jahat dan menindas pelaku kesalahan dan membuat persahabatan dengan semua orang. Orang semacam itu tentu akan memiliki beberapa musuh, apakah kita ingin atau tidak. Selalu ada orang baik di masyarakat dan orang jahat. Ada orang yang adil dan orang-orang lalim. Baik dan buruk adalah dua kutub yang berlawanan. Tarik ke arah yang baik tidak mungkin tanpa tolakan dari yang buruk. Ketika dua manusia saling menarik dan hati mereka mengharapkan mereka untuk menjadi teman dan sahabat satu dengan yang lain kita harus mencari alasan untuk itu. Alasannya adalah tidak lain dari kesamaan dan kemiripan. Kecuali ada kesamaan antara dua orang, mereka tidak dapat menarik satu sama lain dan bergerak menuju persahabatan dengan satu sama lain. Rumi Mathnavi nya menyebutkan dua cerita-cerita bagus yang menggambarkan fakta ini. Satu cerita adalah bahwa setelah seorang dokter Yunani yang sangat bijaksana dan terkenal meminta murid-muridnya untuk beberapa obat untuk dirinya sendiri. Murid-Nya terkejut. Mereka berkata: "O, Guru Obat ini adalah untuk pengobatan kegilaan, tetapi Anda adalah orang paling bijaksana yang kita tahu.!" Master menjawab: "Dalam perjalanan ke sini, saya bertemu orang gila Ketika dia melihat saya, dia berhenti dan tersenyum Sekarang, saya takut bahwa ia harus telah menemukan beberapa kesamaan antara saya dan dirinya sendiri, jika tidak dia tidak akan menikmati mencari.. padaku. " Kisah lainnya berkaitan dengan orang lain bijak yang melihat burung gagak yang telah membentuk kasih sayang untuk bangau. Mereka bertengger bersama dan terbang bersama! Orang bijak tidak bisa memahami bagaimana dua burung dari dua spesies yang berbeda yang tidak ada kesamaan baik dalam bentuk atau dalam warna satu sama lain bisa menjadi teman. Ia pergi dekat dan menemukan bahwa mereka berdua hanya memiliki satu kaki. Orang bijak mengatakan: "Saya melihat persahabatan Antara gagak dan saham 1 takjub adalah, dan diperiksa kondisi mereka Untuk melihat apa tanda kesamaan 1 bisa menemukan.

Jadi sampai saya merangkak, dan, dan lihatlah! Saya melihat bahwa mereka berdua lumpuh. " Dalam Islam, ada banyak penekanan pada pentingnya mempromosikan persaudaraan dan persahabatan dengan orang-orang beriman dan orang-orang yang berkehendak baik dan pada saat yang sama memerangi melawan korupsi, kejahatan dan para penindas. Tentu saja, dalam Islam cinta adalah universal dan Nabi Islam tidak dikirim, "menyimpan sebagai rahmat kepada semua makhluk" (Al Qur'an 21: 107). Oleh karena itu, bahkan berperang melawan mereka yang melakukan kesalahan dan ketidakadilan harus keluar dari cinta. Ini adalah tindakan kasih yang tulus bagi umat manusia sebagai suatu keseluruhan dan bahkan, mengatakan, untuk seorang pembunuh seperti Hitler untuk melawan dia, untuk menghukum dia dan, jika diperlukan, untuk menghancurkan dia. Jika tidak, ia akan melakukan kejahatan lebih banyak dan akan menurunkan dirinya lebih dan lebih dan akan menderita hukuman memutuskan lebih banyak di dunia ini dan akhirat. Ada sebuah kisah indah yang pernah menjadi penguasa menindas orang saleh meminta untuk berdoa baginya. Sebagai tanggapan, orang saleh meminta Tuhan untuk tidak membiarkan dia hidup lagi. Penindas itu terkejut dan berkata: "Saya meminta Anda untuk berdoa bagi saya dan tidak melawan aku!" Dia menjawab: "Ini adalah persis apa yang saya lakukan ini jauh lebih baik untuk Anda dan, tentu saja, bagi masyarakat serta bahwa hidup Anda menjadi lebih pendek Anda kemudian akan memiliki lebih sedikit kesempatan untuk menambah kejahatan dan orang-orang akan memiliki lebih banyak kesempatan.. untuk beristirahat. " Sebuah cinta yang rasional dan cerdas adalah salah satu yang melibatkan baik dan kepentingan umat manusia dan bukan sejumlah orang yang terbatas. Satu dapat melakukan banyak hal untuk membawa kebaikan kepada individu atau kelompok yang mendatangkan malapetaka bagi masyarakat atau umat manusia secara keseluruhan. Sebagai contoh, jika seorang hakim melepaskan seorang kriminal bersalah, dia mungkin telah melakukan sesuatu yang baik untuk orang itu, tetapi kerugian besar telah menimpa masyarakat dan keadilan yang ideal. Kita tidak boleh membiarkan kasih sayang-Nya menyembunyikan kebenaran. Jika anak kita tercinta kebutuhan suntikan atau operasi kita tidak harus membiarkan cinta kita dan gairah baginya untuk mencegah kita dari melakukannya. Menurut Islam, cinta harus tercerahkan. Sebuah cinta suci adalah cinta yang realistis dan berwawasan. Ini telah menjadi tema umum dalam menyarankan moral dengan ulama besar dan guru sufi bahwa seseorang tidak boleh membiarkan cinta seseorang untuk sesuatu atau beberapa orang membuat dia lalai seluruh kebenaran. Alasan untuk menekankan ini adalah cinta yang secara alami cenderung untuk membuat kekasih "buta dan tuli" Jika Anda mencintai seseorang sangat mungkin untuk memiliki pandangan yang tidak memihak itu, kecuali cinta itu diarahkan oleh alasan.. Inilah sebabnya mengapa bahkan Muslim Sufi mencoba untuk tidak kewalahan oleh kasih Siraj ed-Din menulis.: Para sufi tidak memiliki pilihan tetapi untuk menjadi waspada, jeli, dan cerdas, untuk meletakkan segala sesuatu di tempat yang selayaknya, dan memberikan segala haknya. ... Hal ini dalam kebajikan dari perspektif ini bahwa Sufisme adalah cara pengetahuan daripada cara cinta. Karena itu cenderung untuk menolak partialities yang perspektif cinta selalu meridhoi dan bahkan mendorong. [9] Menurut Islam, harapan minimal dari orang percaya adalah bahwa Allah harus memiliki tempat pertama di hati mereka, dalam arti bahwa tidak ada cinta lain dapat mengganti cinta seseorang kepada Allah, Allah harus menjadi obyek tertinggi dan terpenting dari cinta. Al-Qur'an mengatakan: Katakanlah: Jika ayah atau anak-anak Anda atau saudara Anda atau istri Anda atau sanak keluarga Anda atau milik Anda peroleh atau perdagangan Anda takut dapat memperlambat atau tempat tinggal yang Anda cintai jika ini adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan berjuang di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan perintah-Nya;. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang melampaui (09:24) Ayat ini jelas menunjukkan bahwa cinta seseorang karena Allah telah lebih unggul untuk mencintai seseorang untuk apa pun yang seseorang dapat datang untuk cinta dalam kehidupan seseorang. Hal ini menunjukkan superioritas sendiri ketika kasih untuk Tuhan dan agama-Nya datang dalam konflik dengan mengasihi satu untuk barang-barang pribadi seseorang. Dalam hal ini, seorang mukmin harus mampu mengorbankan hal pribadi demi favorit Allah. Sebagai contoh, jika Allah meminta kita untuk memberikan hidup kita untuk melindungi nyawa tak berdosa atau integritas wilayah kami atau sejenisnya, kita tidak harus membiarkan kasih kita bagi kehidupan yang mudah atau dengan keluarga dan sebagainya mencegah kita dari berjuang di jalan-Nya. Oleh karena itu, seorang mukmin bukanlah orang yang hanya mencintai Allah. Seorang mukmin adalah orang yang mencintai Allah adalah yang tertinggi dan terkuat cinta dia. Di tempat lain, Al Qur'an mengatakan: Namun ada beberapa orang yang mengadopsi saingan bukannya Tuhan, yang mereka cinta hanya karena mereka (harus) mencintai Allah. Mereka yang percaya yang lebih kuat dalam kasih mereka Allah ... (2:165) Mengapa orang harus mengasihi Allah? Menurut Islam, salah satu alasan untuk mencintai Tuhan terletak pada kenyataan bahwa Allah adalah yang paling berharga, yang paling sempurna dan paling indah yang, bahwa manusia dapat pernah hamil dan karenanya, manusia dari alamnya yang bercita-cita untuk nilai-nilai, keindahan dan kesempurnaan mencintai Tuhan. Banyak ulama Islam, terutama mistikus telah menegaskan bahwa semua orang merasa dalam hatinya kasih yang besar bagi Tuhan Yang Maha Kuasa tanpa harus menyadarinya. Mereka berpendapat bahwa bahkan orang kafir yang hanya setelah bertujuan sekuler atau cita-cita cinta dan menyembah apa yang mereka ambil untuk menjadi baik akhir. Sebagai contoh, mereka yang ingin memiliki kekuatan ingin memiliki kekuasaan tertinggi. Mereka tidak akan puas dengan menjadi seorang walikota atau bahkan presiden. Bahkan jika mereka bisa mengontrol seluruh dunia mereka akan berpikir tentang cara mengontrol planet lainnya. Tidak ada di dunia dapat mengatur hati mereka saat istirahat. Begitu orang mencapai apa yang mereka telah ditetapkan sebagai cita-cita mereka, mereka menyadari bahwa itu tidak cukup dan mereka akan mencari lebih. Mistikus Islam, seperti Ibn Arabi terinspirasi oleh Al-Qur'an percaya bahwa alasan di balik fenomena ini adalah bahwa setiap orang sebenarnya adalah mencari ke akhir baik, yaitu Allah. Al-Qur'an mengatakan: "Wahai manusia Tentunya Anda berusaha (untuk mencapai) kepada Tuhanmu, dengan berusaha keras sampai Anda menemui-Nya." (84:6). Namun, kenyataannya adalah bahwa banyak orang membuat kesalahan dalam mengenali apa yang adalah kebaikan tertinggi. Beberapa mungkin mengambil uang sebagai yang tertinggi baik atau, dengan kata lain, sebagai dewa mereka. Orang lain mungkin mengambil alih kekuasaan politik sebagai tuhan mereka, dan seterusnya. Al-Qur'an mengatakan: "Apakah Anda melihat orang yang mengambil keinginan yang rendah untuk dewa nya?" (25:43; 45:23) Jika terjadi bahwa mereka mencapai apa yang mereka telah ditetapkan sebagai bawaan mereka cinta yang ideal bagi Allah, kebaikan tertinggi akan tetap responsif dan sehingga mereka akan merasa tidak bahagia dan frustrasi. Ibnu Arabi mengatakan: "Tidak ada yang lain selain Allah telah pernah mencintai Ini adalah Allah yang telah menyatakan diri-Nya dalam apa pun yang dicintai untuk mata orang-orang yang mencintai.. Tidak ada yang kecuali bahwa ia mencintai. Dengan demikian, seluruh alam semesta mencintai dan dicintai dan semua kembali kepada-Nya sama seperti tidak ada yang pernah disembah selain Dia, karena apa pun seorang hamba (Allah) yang pernah menyembah telah karena imajinasi yang salah dari dewa di dalamnya, jika tidak itu akan tidak pernah menyembah Allah, yang paling tinggi. , mengatakan (dalam Al Qur'an): `dan Tuhanmu telah diperintahkan untuk tidak menyembah selain Dia '(17:23) Ini adalah kasus dengan cinta juga seorang pun yang pernah mencintai apa pun selain Penciptanya Namun,... Dia, yang paling tinggi telah menyembunyikan diri dari mereka di bawah kasih Zainab, Su'ad, Hind. Layla, dunya (dunia ini), uang, posisi sosial dan semua mata pelajaran terkasih lain di alam semesta. [10] Ibnu Arabi menambahkan bahwa: ". Mistik belum pernah mendengar puisi atau pujian atau sejenisnya, tetapi tentang Dia (dan mereka melihat-Nya) melampaui cadar" [11] Alasan lain untuk mencintai Allah adalah untuk membalas kasih-Nya dan berkat. Ada literatur yang kaya dalam sumber-sumber Islam tentang berbagai aspek dan perwujudan kasih Allah dan nikmat untuk semua manusia, termasuk, dalam arti, pelanggar kering orang-orang kafir di dalam Dia. Manusia mencintai siapa pun yang berbuat baik kepada mereka, dan mereka menghargai seperti mendukung dan kebajikan dan merasa wajib bersyukur. Nabi berkata: Kasih Tuhan karena Ia telah berbuat baik kepadamu dan Dia telah menganugerahkan nikmat kepada Anda. [12] Menurut riwayat Islam, Allah berkata kepada Musa dan Daud baik: "Cinta aku dan menimbulkan perasaan cinta Aku untuk umat-Ku." [13] . Kemudian dalam menanggapi pertanyaan mereka bagaimana untuk membuat supaya disayangi-Nya kepada orang-orang, Tuhan berkata: "Ingatkan mereka tentang nikmat dan karunia-Ku, karena mereka tidak mengingat nikmat-Ku tanpa rasa syukur." [14] Dalam doa mistik, dikenal sebagai Bisik dari Bersyukur, Imam Sajjad mengatakan: Ya Tuhan, Aliran terganggu kemurahan hati-Mu telah mengalihkan saya dari berterima kasih kepada-Mu! Banjir dari karunia-Mu telah memberikan saya tidak mampu menghitung pujian-Mu! Suksesi tindakan semacam Mu telah mengalihkan saya dari menyebutkan Mu dalam puji-pujian! Deru terus menerus manfaat-Mu telah digagalkan saya dari menyebarkan berita tentang nikmat-Mu yang lembut! Lalu ia menambahkan: Ya Tuhan, saya ucapan syukur adalah kecil sebelum anugerah-Mu yang besar, dan pujian saya dan menyebarkan berita mengecilkan kemurahan hati-Mu ke samping saya! Nikmat-Mu telah membungkusku dengan jubah lampu iman, dan kebaikan-Mu gentlenesses telah dikecewakan atas saya tirai halus mungkin! Kebaikan-Mu telah berkerah saya dengan kerah tidak dipindahkan dan dihiasi saya dengan leher-cincin tidak untuk dilanggar! Anugerah-Mu yang berlimpah-lidah saya terlalu lemah untuk menghitung mereka! Nikmat-Mu yang memahami banyak saya jatuh singkat menggenggam mereka, tidak berbicara yang melelahkan mereka! Jadi bagaimana saya bisa mencapai syukur? [15] Seorang beriman yang telah memulai perjalanan spiritualnya menuju Tuhan pertama kali datang ke mengenali berkat-berkat Allah atas dia di memberinya dengan banyak mendukung dan membantu yang memungkinkan dia untuk bertindak. Setelah melanjutkan perjalanannya dan telah dilengkapi dengan pandangan mistik dunia, ia akan menyadari bahwa setiap hal yang baik, memang, berasal dari Allah sendiri. Kita membaca dalam Al Qur'an: "Apa pun manfaat datang kepada Anda (! Hai manusia), itu adalah dari Allah, dan apa pun musibah yang menimpa Anda, itu adalah dari dirimu sendiri" (4:79) Tidak ada alasan untuk berpikir sebaliknya. Alasan untuk menimbulkan penderitaan yang tidak adil dapat menjadi salah satu dari hal-hal atau kombinasi dari mereka: Kurangnya daya: Seseorang yang menindas orang lain dapat melakukannya karena ia ingin mendapatkan sesuatu dari itu, atau karena ia tidak dapat mencegah diri dari melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. Kurangnya pengetahuan: Seseorang bahkan mungkin memiliki niat baik kebajikan, namun karena kurangnya informasi atau membuat kesimpulan yang salah mungkin melakukan sesuatu yang merugikan penerima. Kebencian dan kedengkian: Seseorang dapat melakukan perbuatan baik dan mungkin juga tahu bagaimana melakukannya, tapi ia masih gagal untuk melakukannya, karena dia tidak cukup baik untuk melakukannya, atau bahkan lebih, karena ia membenci penerima dan ingin memuaskan kemarahan dan murka dengan menimbulkan rasa sakit pada penerima. Pemikir Muslim berpendapat bahwa Allah tidak pernah melakukan sesuatu yang tidak adil atau berbahaya bagi hamba-Nya, karena tidak ada alasan di atas untuk menjadi sebaliknya: Dia adalah semua-kuat, semua-Mengetahui dan Maha Penyayang semua. Jadi, gambaran Tuhan dalam Islam adalah gambar dari salah satu yang adalah kasih, semua Maha Penyayang, yang allCompassionate dan all-Kebajikan, seseorang yang mencintai makhluk-Nya lebih dari yang pernah mereka dapat mencintai-Nya atau diri mereka sendiri, seseorang yang marah dan murka adalah keluar dari cinta dan didahului oleh cinta. Tampaknya ada perbedaan di kalangan Muslim di percaya Allah yang adalah kasih, meskipun mereka mungkin bervariasi dalam jumlah menekankan bahwa mereka meletakkan pada aspek pandangan dunia Islam dibandingkan dengan orang lain. Secara umum, dapat dikatakan bahwa mistik Sufi Muslim dan lebih peduli dengan aspek Islam daripada filsuf Muslim, dan filosof Muslim pada gilirannya lebih peduli daripada teolog. Tapi seperti yang saya sebutkan sebelumnya tidak ada ketidaksepakatan pada melihat Allah sebagai yang adalah kasih, Maha Penyayang semua dan semua-Pengasih. Kita membaca dalam Al Qur'an bahwa dalam menanggapi permintaan Musa 'bagi kehidupan yang baik di dunia dan akhirat, Allah berfirman: "(Adapun) siksaan-Ku, Aku akan menimpakan dengan itu yang saya harap, dan rahmat-Ku mencakup segala sesuatu . " (7:56) Kita menemukan dalam Al Qur'an bahwa sekelompok malaikat yang menyangga Singgasana Ilahiah berdoa: "Ya Tuhan kami Engkau embracest segala sesuatu dengan rahmat dan pengetahuan, oleh karena itu mengampuni mereka yang bertobat dan mengikuti jalan-Mu dan menyelamatkan mereka dari! hukuman Neraka. " (40:7) Meskipun kasih Allah kepada hamba-Nya tidak sewenang-wenang dan tergantung pada jasa-jasa mereka, kasih-Nya bagi pelanggar hukum dan yang telah kembali kepada-Nya begitu besar sehingga sangat melampaui harapan mereka. Penekanan pada aspek cinta Ilahi merupakan bagian besar literatur Islam, termasuk ayat-ayat Alquran, hadis dan bahkan puisi. Misalnya, kita membaca dalam Al Qur'an: Katakanlah: Hai hamba-Ku! Siapa yang telah bertindak mewah terhadap diri mereka sendiri, jangan putus asa dari rahmat Allah, Sesungguhnya Allah mengampuni kesalahan sama sekali, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (39:53). Ide pertobatan adalah salah satu konsep kunci dalam hal ini. Dalam banyak ayat Al-Qur'an, Allah berbicara tentang kemungkinan konstan bertobat dan kembali kepada-Nya, Dia adalah Maha Pengampun. Dia mengatakan: Tetapi barangsiapa bertobat setelah kesalahannya sendiri dan reformasi (dirinya), maka pasti Allah akan kembali kepadanya (untungnya), sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (5:39).. Qur'an juga merujuk pada fakta bahwa Tuhan tidak hanya mengampuni mereka yang mencari pengampunan, namun juga Ia dapat mengubah perbuatan salah mereka untuk perbuatan baik. Pada orang-orang yang bertobat dan percaya dan melakukan perbuatan baik, Al-Qur'an mengatakan: "... ini adalah mereka dari siapa Tuhan mengubah perbuatan jahat untuk yang baik, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (25:70). Sangat menarik bahwa dalam Al Qur'an, Allah tidak diperkenalkan sebagai salah satu yang hanya menerima pertobatan hamba-Nya dan kembali kepada mereka ketika mereka kembali kepadanya. Memang, itu adalah Allah sendiri yang pertama kali hadir untuk hamba-Nya yang telah rusak dalam cara atau lain hubungan penghambaan mereka dengan Tuhan, tetapi masih memiliki cinta untuk kebaikan dan kebenaran dalam hati mereka (yaitu hati mereka tidak disegel). Allah kembali kepada hamba-hamba tersebut dan kemudian mereka bertobat dan kembali kepada-Nya, dan kemudian Tuhan kembali kepada mereka untuk memaafkan mereka. Oleh karena itu, SH Tabatabai, penulis Al-Mizan dalam 20 volume, memberitahu, setiap pertobatan dan kembalinya seorang hamba pelanggar dikelilingi oleh dua kembali Allah: kembali pertama yang memberikan kemampuan orang itu untuk pertobatan sukarela dan kedatangan kedua yang ampunan-Nya setelah orang tersebut telah bertobat. Faktanya jelas disarankan oleh Al Qur'an: ... mereka tahu pasti bahwa tidak ada tempat lari dari Tuhan, tetapi di dalam Dia, kemudian Ia berpaling kepada mereka (untungnya) bahwa mereka mungkin berubah (kepada-Nya); Sesungguhnya Allah adalah sering kembali (rahmat), Yang Maha Pemurah (9. : 118) Menurut mistisisme Islam, pengetahuan seseorang tentang Allah sebagai yang paling indah dan sempurna dan sumber dari segala hal baik yang satu telah dan cinta berturut-turut seseorang karena Allah yang adalah kasih dan kemurahan mendapat begitu kuat dan mencakup bahwa hal itu akan menempati segenap hati. Pada saat yang sama, pengetahuan tentang kelemahan dan kekurangan seseorang di hadapan Allah mendapat begitu intensif dan mendalam yang akhirnya ia akan merasa kekosongan dan kehampaan. Dengan demikian seseorang kehilangan rasa Iness dan menjadi egois, ia akan diidentifikasi dengan setiap jenis kebaikan. Dari ketiadaan, seseorang mencapai posisi everythingness. Dia akan merasa tidak ada pembatasan atau pembatasan. Dalam sebuah hadits yang terkenal, kita membaca bahwa Penghambaan kepada Allah adalah zat, yang esensi adalah ketuhanan. [16] Seorang hamba Allah yang murni akan adalah meleleh ke-Nya akan mampu membawa tentang perbuatan yang luar biasa. Syekh Mahmud Shabistari dalam bukunya Sa'adat Nameh memiliki gambaran yang indah dari apa yang ia diperlukan untuk menjadi tahapan yang berbeda dari perjalanan rohani menuju Allah. Dia mengatakan: Layanan dan menyembah Tuhan Apakah mendikte dari Maha Penyayang Kepada segala makhluk: manusia dan jin sama. Namun perintah ini dibutuhkan untuk tugas Yang terpilih sebagai yang paling Allah telah berfirman: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia untuk apa pun tetapi mereka harus menyembah-Ku "(Al Qur'an, 51:56). Melalui ibadah manusia dibawa ke doa; Dari doa kepada pemikiran mistik, dan kemudian dari olah Nyala gnosis lompatan, sampai ia melihat Kebenaran dengan mata batin kontemplasi itu. Kebijaksanaan tersebut munc