PUTUSAN NOMOR -...
Transcript of PUTUSAN NOMOR -...
Hal 1 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
PUTUSANNOMOR : 100/PDT/2014/PT.PBR
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA;
Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dibawah ini dalam perkara antara :
PT. CAHAYA DINAMIKA HARUM ABADI, yang diwakili oleh Direkturnya
HARSONO, yang berkantor di Komplek Pertokoan Balai
Mas Asri Blok Mutiara 10 Batam.
Dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya EDY HARTONO,
SH Dkk Advokat/Pengacara pada law Office Edy
Hartono, SH & Partners yang beralamat di Jalan Gajah
Mada Komplek Tiban Center Blok C No.4 Batam,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 7 Pebruari
2012, yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Batam dengan Nomor : W4.U8. HT.04.10-52
tanggal 8 Pebruari 2012, yang selanjutnya disebut
sebagai TERGUGAT/PEMBANDING;
MELAWAN :
KARIM TANO TJANDRA, Umur 53 Tahun, pekerjaan Wiraswasta, alamat
Jln.Tilak No.83/45, Kelurahan Sei Rengas, Kecamatan
Medan Kota, Kota Medan. Dalam hal ini diwakili oleh
kuasanya H.M.K. ALDIAN PINEM, SH.,MH,
RUDIANSYAH DHARMAWAN, SH, TOMMY BELLYN
WIRYADI, SH, ANDREAS TARIGAN, SH, SURANTA
RAMSES TARIGAN, SH dan KRISTIAN EKO FOLMAY
GES, SH, Para Advokat dari Kantor Hukum ALDIAN
PINEM & PARTNERS , alamat Jalan Panglima Nyak
Makam No.30 Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 4 Januari 2013, yang telah terdaftar di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Batam dengan Nomor :
Hal 2 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
W4.U8/10/HT.04.10/I/2013 tanggal 8 Januari 2013 jo
Surat Kuasa Khusus tanggal 8 April 2013 yang telah
terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Batam
dengan Nomor : W4.U8/145/HT.04.10/IV/2013 tanggal 17
April 2013, yang selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT/TERBANDING ;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT;
Telah membaca :
1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru tanggal 17 Juli 2014
Nomor: 100/Pen.Pdt/2014/PT.PBR, tentang penunjukan Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara antara kedua belah pihak tersebut
diatas;
2. Berkas perkara berikut surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara
tersebut serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Batam Nomor :
10/Pdt.G/2012/PN.BTM tanggal 13 Nopember 2012;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA :
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 19
Januari 2012 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Batam
Nomor : 10/Pdt.G/2012/PN.BTM telah mengajukan gugatan sebagai berikut :
1. Bahwa pada Tgl. 10 Juni 2008 Penggugat dan Tergugat ada melakukan
Perikatan di hadapan Notaris Hatma Wigati Kartono, S.H. dengan Akta
No.88 Tentang Pengikatan Pengalihan Hak atas Persil yang telah
dimohonkan izin pengelolaannya oleh Tergugat dan Badan Otorita Batam
selama 30 Tahun (terhitung dari Tgl. 5 Maret 2004 s/d Tgl. 4 Maret 2034)
seluas 75.121 M2 yang setempat dikenal di Tanjung Uma Wilayah
Pengembangan Batu Ampar Batam;
2. Bahwa dalam Akte Notaris Hatma Wigati Kartono, S.H. Tgl. 10 Juni 2008 No.
88 ada diuraikan sebagai dokumen alas hak Tergugat menyangkut areal
seluas 75.121 M2 tersebut yang meliputi;
Hal 3 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
a. Surat Ijin Prinsip Tgl. 4 April 2005 No. B/16/KA/L/IV/2005.
b. Faktur Tagihan Uang Muka Tgl. 4 maret 2004 No. 103/FUM-
PL/L/III/2004.
c. Faktur jaminan Pelaksanaan Pembangunan atas Pengalokasian
Tanah diatas tanah HPL Otorita Batam Tgl. 12 Maret 2004 No.
127/JB/PL/III/2004.
d. Gambar Penetapan Lokasi Tgl. 8 Maret 2004 No. 24030113.
e. Bukti Pembayaran Uang Wajib Otorita (UWTO) Tgl. 8 September
2005 No. 2962/F/PL/IX/2005, TgI. 13 Desember 2005 No.
4010/F/PL/XII/2005, Tgl. 13 Maret 2006 No. 609/F/PL/IH/2006, Tgl. 14
Juni 2006 No. 1525/F/PL/VI/2006, Tgl. 21 September 2006 No.
2397/F/PL/IX/2006, Tgl.18 Desember 2006 No.
3115/F/PL/XII/2006, Tgl. 16 Maret 2007 No. 779/F/PL/III/2007, Tgl. 29
Juni 2007 No. 1736/F/PL/VI/2007, Tgl. 28 September 2007No.
2486/F/PL/IX/2007, Tgl.16 Januari 2008 No.
80/F/PL/I2008, Tgl. 3 April 2008 No. 578/F/PL/IV/2008.
f. Surat Keputusan Tgl. 18 Maret 2004 No. 03/KPTS/KA/L/Ill/2004;
3. Bahwa setelah ditandatangani perjanjian Tgl. 10 Juni 2008 tersebut dimana
Penggugat telah melakukan pembayaran pertama (uang muka) sebesar
SGD 14.534.88, (empat belas ribu lima ratus tiga puluh empat dolar
Singapura delapan puluh delapan sen) Pembayaran kedua sebesar SGD
413.000.00 (empat ratus tiga belas ribu dollar Singapura) dan pembayaran
uang Cicilan wajib kepada Otorita (OWTO) ke 12 sebesar SGD 81.900.00
(delapan puluh satu ribu sembilan ratus dollar Singapura) yang total
keselurahannya berjumlah SGD 509.434,88 (lima ratus sembilan ribu empat
ratus tiga puluh empat dollar Singapura delapan puluh delapan sen);
4. Bahwa setelah terjadinya krisis moneter yang kedua di Indonesia pada bulan
oktober 2008 sampai tahun 2009, maka Penggugat mendesak kepada
Tergugat agar dilakukan musyawarah kembali untuk menindak lanjuti
realisasi penyelesaian Pengikatan Pengalihan Atas Persil dalam perjanjian
TgI. 10 Juni 2008, tetapi pihak Tergugat tidak bersedia untuk meninjau
kembali perikatan tersebut, sehingga Penggugat dirugikan oleh Tergugat
karena adanya perubahan nilal mata uang yang sangat drastis;
5. Bahwa ketidaksediaan Tergugat, maka Penggugat mendesak Tergugat
untuk diakhiri saja perjanjian tersebut dan diminta agar uang Penggugat
Hal 4 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
dikembalikan seluruhnya. Tetapi Tergugat tidak bersedia untuk
memulangkan seluruhnya uang Penggugat tersebut;
6. Bahwa pada TgI. 12 Juli 2010 Penggugat melalui kuasa yang ditunjuk untuk
itu agar mengundang Tergugat untuk dilakukan musyawarah mengenai
Pengikatan Pengalihan Hak atas Tanah Persil TgI. 10 Juni 2008 No.88
tersebut. Undangan Kuasa Hukum Penggugat tersebut tidak dihadiri dan
hanya memberikan suatu jawaban yang tidak menyentuh kepada
permasalahan Perjanjian Pengikatan Pengalihan Hak atas Tanah Persil TgI.
10 Juni 2008 No.88 tersebut;
7. Bahwa dengan adanya surat Tergugat TgI. 15 Agustus 2011 yang
menyatakan tidak bersedia untuk melakukan pertemuan di Kantor Kuasa
Hukum Penggugat di Medan, maka telah terbukti Tergugat untuk mengelak
dan tanggung jawab hukum menyangkut perjanjian TgI. 10 Juni 2008
tersebut;
8. Bahwa pada TgI. 15 Agustus 2011 Tergugat ada mengirim surat kepada
Penggugat yang mana isi surat Tergugat tersebut sangat merugikan
Penggugat karena dalam surat tersebut Tergugat menyatakan kepada
Penggugat agar hadir di Batam untuk menandatangani pembatalan Akta
Pengikatan Pengalihan Hak ata Persil No.88. Tentu dalam hal ini
menimbulkan kerugian yang besar kepada Penggugat karena Tergugat tidak
menjelaskan tentang uang Penggugat yang telah dikeluarkan sesuai dengan
Perjanjian Tgl. 10 Juni 2008;
9. Bahwa dengan surat Tergugat tersebut, maka telah terbukti Tergugat tidak
beritikad balk dan ada kekhawatiran Penggugat dimana Tergugat
mengalihkan tanah yang menjadi objek dalam Pengikatan Pengalihan Hak
Atas Persil No. 88 tersebut dialihkan kepada orang lain, maka sangat wajar
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Batam atau Majelis Hakim yang
menyidangkan perkara ml untuk meletakkan sita penjagaan terhadap tanah
tersebut;
10. Bahwa Penggugat tetap akan membeli tanah tersebut seluruhnya, maka
dengan demikian uang yang telah disetorkan Penggugat kepada Tergugat
sejumlah SGD 509,434.88 merupakan pembayaran awal dan kemudian
Penggugat melunasi sisa pembayaran yang sejumlah SGD 4,373,430.12;
11. Bahwa Penggugat adalah pihak yang mempunyai hak prioritas untuk
melakukan pembelian tanah seluas Iebih kurang 75.121 M2 yang setempat
dikenal di Tanjung Uma Wilayah Pengembangan Batu Ampar Batam sesuai
dengan Akta Notaris Hatma Wigati Kartono, S.H. Tgl. 10 Juni 2008 No.88,
Hal 5 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
maka secara hukum Tergugat dihukum untuk menerima sisa pembayaran
dan Tergugat untuk pelunasan pembelian tanah tersebut sejumlah SGD
4,373,430.12;
12. Bahwa dengan hak prioritas pembelian tanah tersebut berada di tangan
Penggugat, maka dihukum Tergugat untuk tidak mengalihkan tanah tersebut
dalam bentuk perikatan autentik maupun perikatan di bawah tangan kepada
pihak Lain;
13. Bahwa jika Tergugat telah melakukan perikatan hukum terhadap tanah
seluas lebih kurang 75.121 M2 yang setempat dikenal di Tanjung Uma
Wilayah Pengembangan Batu Ampar Batam kepada pihak lain setelah ada
Perjanjian Pengikatan Pengalihan Hak Atas Persil TgI. 10 Juni 2008 No.88
adalah merupakan perikatan yang tidak sah dan dinyatakan batal demi
hukum;
14. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat didasari dengan bukti yang autentik,
maka sangat beralasan kiranya putusan dalam perkara ini dinyatakan dapat
dijalankan dengan serta merta meskipun ada banding, verzet ataupun
kasasi ;
Bahwa berdasarkan alasan alasan tersebut diatas Penggugat memohon
kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Batam atau Majelis Hakim yang
menyidangkan perkara ini agar berkenan kiranya untuk menyidangkan
perkara ini serta memanggil pihak pihak yang ada hubungannya dengan
perkara ini untuk hadir dipersidangan yang telah ditetapkan untuk itu seraya
mengambil suatu keputusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan dalam
perkara ini.
3. Menyatakan secara hukum Tergugat telah menerima uang
Penggugat sebagai pembayaran pertama (uang muka) sebesar
SGD 14.534.88, (empat belas ribu lima ratus tiga puluh empat dolar
Singapura delapan puluh delapan sen), Pembayaran kedua
sebesar SGD 413.000.00 (empat ratus tiga belas ribu dollar
Singapura), dan pembayaran uang Cicilan wajib kepada Otorita
(OWTO) ke 12 sebesar SGD 81.900.00 (delapan puluh satu ribu
sembilan ratus dollar Singapura) yang total keselurahannya
berjumlah SGD 509.434,88 (lima ratus sembilan ribu empat ratus
tiga puluh empat dollar Singapura delapan puluh delapan sen).
Hal 6 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
4. Menyatakan secara hukum uang Penggugat sejumlah SGD
509.434,88 (lima ratus sembilan ribu empat ratus tiga puluh empat
dollar Singapura delapan puluh delapan sen) yang telah diterima
Tergugat adalah mengikat Tergugat untuk menjual areal seluas
75.121 M2 sebagai prioritas kepada Penggugat.
5. Menyatakan Pen ggugat adalah yang mempunyai hak prioritas
untuk membeli areal seluas 75.121 M2 dan Tergugat yang
dituangkan di dalam Akte Notaris Hatma Wigati Kartono TgI.10 Juni
2008 No. 88.
6. Menyatakan Penggugat telah melaku ken pembayaran uang tahap
awal sejumlah SGD 509,434.88 untuk pembelian areal seluas
75.121 M2 yang setempat dikenal dengan Tanjung Uma Wilayah
Pengembangan Batu Ampar Batam.
7. Menyatakatan Tergugat telah menerima uang pembayaran tahap
awal sejumlah SGD 509,434.88 yang setempat dikenal dengan
Tanjung Uma Wilayah Pengembangan Batu Ampar Batam.
8. Menyatakan sisa pembayaran pembelian areal seluas 75.121 M2
sesuai dengan Perjanjian Tgl. 10 Juni 2008 No.88 adalah sejumlah
SGD 4,373,430.12 yang diwajibkan Tergugat untuk menerimanya.
9. Menyatakan segala sesuatu perikatan yang ditandatangani oleh
Tergugat menyangkut areal seluas 75.121 M2 baik sebagian
maupun seluruhnya dengan Pihak lain sejak Tgl. 10 Juni 2008
adalah perbuatan melawan hukum dan perikatan tersebut tidak
mempunyai kekuatan hukum dan batal demi hukum terhadap areal
seluas 75.121 M2 yang setempat dikenal dengan Tanjung Uma
Wilayah Pengembangan Batu Ampar Batam.
10. Menyatakan areal seluas 75.121 M2 yang setempat dikena dengan
Tanjung Uma Wilayah Pengembangan Batu Ampar Batam yang
telah dibayar pelunasannya kepada Tergugat adalah menjadi hak
milik Penggugat.
11. Menghukum Tergugat untuk menerima uang pelunasan sejumlah
SGD 4,373,430.12 dan Penggugat untuk pembelian areal seluas
75.121 M2 yang setempat dikenal dengan Tanjung Uma Wilayah
Pengembangan Batu Ampar Batam.
12. Menghukum Tergugat untuk tidak melakukan perikatan hukum
kepada pihak lain menyangkut areal seluas 75.121 M2 setempat
Hal 7 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
dikenal dengan Tanjung Uma Wilayah Pengembangan Batu Ampar
Batam baik sebagian maupun seluruhnya.
13. Menghukum Tergugat untuk membatalkan segala sesuatu
perikatan yang diperbuat dan Tergugat kepada pihak lain
menyangkut areal seluas 75.121 M2 yang setempat dikenal dengan
Tanjung Uma Wilayah Pengembangan Batu Ampar Batam sejak
adanya Perjanjian Pengikatan Pengalihan Hak atas Persil Tgl. 10
Juni 2008 No.88 di hadapan Notaris Hatma Wiganti Kartono, SH.
14. Menghukum Tergugat untuk menyerahkan semua bukti bukti asli
menyangkut areal tersebut yang meliputi: a. Surat Ijin Prinsip TgL 4
April 2005 No. B/16/KA/L/IV/2005. b. Faktur Tagihan Uang Muka
Tgl. 4 maret 2004 No. 103/FUM-PL/L/III/2004. c. Faktur Jaminan
Pelaksanaan Pembangunan atas Pengalokasian Tanah diatas
tanah HRL Otorita Batam TgI. 12 Maret 2004 No. 127/JB/PL/III/
2004. d. Gambar Penetapan Lokasi TgI. 8 Maret 2004 No.
24030113. e. Bukti pembayaran kepada Uang Wajib Otorita
(UWTQ) Tgl. 8 September 2005 No. 2962/F/PL/IX/2005, Tgl. 13
Desember 2005 No. 4010/F/PL/XII/2005, TgI. 13 Maret 2006 No.
609/F/PL/III/2006,Tgl. 14 Juni 2006 No. 1525/F/PL/VI/2006, Tgl. 21
September 2006 No. 2397/F/PL/IX/2006, Tgl. 18 Desember 2006
No.3115/F/PL/XII/2006, TgI. 16 Maret 2007 No. 779/F/PL/III/2007,
Tgl. 29 Juni 2007 No. 1736/F/PL/VI/2007, TgI. 28 September 2007
No. 2486/F/PL/IX/2007, Tgl. 16 Januari 2008 No. 80/F/PL/I/2008,
Tgl. 3 April 2008 No.578/F/PL/IV/2008 dan, f.Surat Keputusan
Tgl.18 Maret 2004 No. 03/KPTS/KA/L/III/2004;
15. Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan dengan serta
merta walaupun ada verzet, banding dan kasasi.
16. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul
dalam perkara ini.
17. Jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang
seadiladilnya.
Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut, Kuasa Hukum Tergugat
mengajukan jawaban dan sekaligus mengajukan gugatan Rekonpensi sebagai
berikut :
Hal 8 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
A. DALAM EKSEPSIPenambahan mengenai posita serta petitum Gugatan PENGGUGATmenyalahi Hukum Acara Perdata.Bahwa PENGGUGAT berdasarkan surat tertanggal 03 Mei 2012 yang
dibuat dan ditandatangani oleh Para Kuasa Hukumnya, M.H.K. ALDIAN
PINEM, SH. MH; RUDIANSYAH DHARMAWAN, SH; TOMMY BELLYN
WIRYADI, SH; ANDREAS TARIGAN, SH; SURANTA RAMSES TARIGAN,
SH; dan KRISTIAN EKA FOLMAY GEA, SH telah merubah dan menambah
isi gugatan baik posita maupun petitumnya sehingga isi gugatan telah
berubah, berbeda, serta bertambah rangkaian cerita peristiwa-peristiwa
yang menjadi dasar tuntutan, serta bertambah jumlah dan macam tuntutan
yang diminta PENGGUGAT baik dari segi kwalitas maupun kwantitas-nya
dalam Petitum Gugatan.
Bahwa didalam Pasal 127 Rv (Reglement of De Rechtsvordering)
mengijinkan adanya perubahan gugatan sepanjang pemeriksaan perkara,
asal saja tidak mengubah atau menambah petitum atau pokok tuntutan
(onderwerp van den eis), sehingga sepatutnya PENGGUGAT sendiri
harusnya telah mengerti bahwa perubahan gugatan yang berisi
penambahan rangkaian peristiwa dalam posita serta penambahan tuntutan
dalam petitum adalah suatu KESALAHAN FATAL dan PELANGGARAN
terhadap hukum acara perdata, oleh karenanya dengan ini kami atas nama
TERGUGAT menyatakan KEBERATAN dan MENOLAK atas penambahan
dan perubahan gugatan tersebut, selanjutnya mohon agar perubahan dan
penambahan isi gugatan tersebut diabaikan dan ditolak sehingga dianggap
tidak pernah ada, kecuali sekedar terhadap perbaikan atas kesalahan tulis
dalam posita 11 (sebelas) gugatan awal PENGGUGAT.
B. JAWABAN POKOK PERKARABahwa oleh karena TERGUGAT sebagaimana tertuang dalam eksepsi di
atas berdasarkan hak-hak yang melekat dalam kedudukannya telah
menyampaikan keberatan serta penolakan terhadap penambahan posita
serta petitum gugatan PENGGUGAT, maka untuk jawaban selanjutnya atas
gugatan tersebut, TERGUGAT hanya akan menanggapi isi gugatan awal
dari PENGGUGAT saja, yang kami susun dan sampaikan sedemikian rupa
sebagai berikut :
Hal 9 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
1. Bahwa TERGUGAT menolak seluruh dalih-dalih yang dikemukakan
PENGGUGAT dalam surat gugatannya, kecuali yang secara tegas diakui
sebagai kebenaran.
2. Bahwa seluruh dalil-dalil yang telah disampaikan TERGUGAT didalam
eksepsi di atas mohon pula dianggap sebagai bagian dari jawaban atas
pokok perkara gugatan ini.
3. Bahwa benar, pada tanggal 10 Juni 2008 PENGGUGAT dan TERGUGAT
telah melangsungkan Pengikatan Pengalihan Hak atas Persil sebagaimana
tertuang dalam Akta nomor 88 (delapan puluh delapan) tertanggal 10 Juni
2008 dihadapan HATMA WIGATI KARTONO, SH notaries yang
berkedudukan di Batam, yang untuk selanjutnya disebut dengan
PENGIKATAN (Vide bukti T-1), dimana persil lahan sebagai objek
pengikatan adalah milik TERGUGAT seluas 75.121 m² (tujuh puluh lima ribu
seratus dua puluh satu meter persegi) terletak di Tanjung Uma wilayah
Pengembangan Batu Ampar-Batam yang untuk selanjutnya disebut dengan
PERSIL.4. Bahwa tidak benar klaim dan dalih PENGGUGAT yang menyebutkan bahwa
didalam PENGIKATAN menyebutkan bahwa dokumen alas hak areal seluas
75.121 m² adalah “MELIPUTI” :
a. Surat Ijin Prinsip Tgl 4 April 2005 nomor B/16/KA/L/IV/2005.
b. Faktur tagihan Uang Muka tgl 4 Maret 2004 nomor 103/FUM-
PL/L/III/2004.
c. Faktur Jaminan Pelaksanaan Pembangunan atas Pengalokasian
Tanah diatas HPL Otorita Batam Tgl 12 Maret 2004 nomor
127/JB/PL/III/2004.
d. Gambar Penetapan Lokasi Tgl. 08 Maret 2004 No. 24030113. Serta
dokumen lain termasuk bukti-bukti pembayaran Uang Wajib Otorita
Batam berkaitan dengan persil lahan tersebut. (Vide bukti T-2)Sebab yang benar adalah justru didalam PENGIKATAN halaman 3 (tiga)
menyebutkan bahwa PERSIL (lahan seluas 75.121 m²) sebagai objek dari
perjanjian Pengikatan Pengalihan Hak antara PENGGUGAT dengan
TERGUGAT tersebut adalah merupakan SEBAGIAN dari tanah seluas
184.436 m² yang memiliki data dokumen di atas, dengan demikian tidak
semua luasan lahan yang diterangkan dan tersebut dalam dokumen-
dokumen di atas merupakan objek dari perjanjian yang sedianya akan
dialihkan kepada PENGGUGAT, sehingga bagaimana mungkin
TERGUGAT dapat menyerahkan dokumen-dokumen atas lahan seluas
Hal 10 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
184.436 m² kepada PENGGUGAT, sedangkan luas yang sedianya akan
dialihkan kepada PENGGUGAT hanyalah seluas 75.121 m² saja.
5. Bahwa didalam PENGIKATAN pada Pasal 1 (satu) telah diatur dan
disepakati baik oleh PENGGUGAT sendiri maupun TERGUGAT bahwa
harga jual PERSIL lahan (seluas 75.121 m²) tersebut adalah sebesar SGD.4.882.865 (empat juta delapan ratus delapan puluh dua ribu delapan ratus
enam puluh lima dollar Singapore), sehingga dengan demikian untuk tiap-
tiap meter persegi lahan dihargai sebesar SGD. 65/m² (enam puluh lima
dollar Singapore per meter persegi), dengan mekanisme pembayaran yang
disepakati akan dilakukan secara bertahap, yaitu :
a. Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sebagai “Uang Muka” telah
dibayar PENGGUGAT pada tanggal 28-05-2008, dan dikurskan dengan
mata uang Singapore menjadi SGD. 14.534,88,- (empat belas ribu lima
ratus tiga puluh empat dollar delapan puluh delapan sen Singapore).
b. Pembayaran Tahap Pertama sebesar SGD. 413.000,- (empat ratus tiga
belas ribu dollar Singapore) dibayarkan selambat-lambatnya pada
tanggal 12-06-2008, dan telah dibayar oleh PENGGUGAT.
c. Pembayaran Tahap Kedua sebesar SGD. 413.000,- (empat ratus tiga
belas ribu dollar Singapore) dibayarkan selambat-lambatnya pada
tanggal 09-08-2008.
d. Pembayaran Tahap Ketiga sebesar SGD. 413.000,- (empat ratus tiga
belas ribu dollar Singapore) dibayarkan selambat-lambatnya pada
tanggal 09-10-2008.
e. Pembayaran Tahap Keempat sebesar SGD. 413.000,- (empat ratus tiga
belas ribu dollar Singapore) dibayarkan selambat-lambatnya pada
tanggal 09-12-2008, dengan ketentuan Pemindahan Ruli (Rumah Liar)
telah mencapai 50% (LIMA PULUH PERSEN) dari penduduk liar yang
didaftar oleh team penggusur.
f. Pembayaran Tahap Kelima, hingga ke sepuluh sebesar SGD.
413.000,- (empat ratus tiga belas ribu dollar Singapore) dibayarkan
masing-masing selambat-lambatnya pada selang tempo 2 (dua) bulan
hingga angsuran terakhir (kesepuluh) yang selambat-lambatnya dibayar
pada tanggal 09-12-2012.
6. Bahwa masih dalam ketentuan Pasal 1 (satu) PENGIKATAN halaman 11
(sebelas) disepakati bahwa apabila PENGGUGAT selaku Pihak Kedua
Hal 11 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
dalam PENGIKATAN tersebut terlambat melakukan pembayaran
sebagaimana mestinya, maka PENGGUGAT akan diberikan waktu selama
30 (tiga puluh) hari tanpa sanksi apapun, namun jika dalam waktu tersebut
PENGGUGAT tidak juga melakukan pembayaran tahap angsuran
sebagaimana mestinya, maka akan dikenakan denda sebesar 5% (lima
persen) per tahun untuk jangka waktu 6 (enam) bulan keterlambatan, dan
bilamana dalam waktu enam bulan tersebut PENGGUGAT tidak juga
membayar tahap angsuran, maka perjanjian disepakati BATAL DENGAN
SENDIRINYA (syarat batal), dan sebagai konsekwensi atas pembatalan
tersebut adalah dana yang telah dibayar oleh PENGGUGAT kepada
TERGUGAT hanya akan dikembalikan kepada PENGGUGAT sebesar 85%
(delapan puluh lima persen) saja dari total dana yang telah dibayar oleh
PENGGUGAT kepada TERGUGAT.
7. Bahwa dengan dilaksanakannya PENGIKATAN pengalihan PERSIL dari
TERGUGAT kepada PENGGUGAT tersebut, maka berdasarkan ketentuan
dalam Pasal 3 (tiga) PENGIKATAN tersebut, TERGUGAT tidak dapat lagi
menjual atau mengalihkan PERSIL tersebut kepada pihak lainnya.
8. Bahwa setelah PENGGUGAT membayar uang muka sebesar Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang dikurskan dalam mata uang Dollar
Singapore menjadi SGD. 14.534,88,- (empat belas ribu lima ratus tiga puluh
empat dollar delapan puluh delapan sen Singapore); PENGUGAT pula ada
membayar angsuran UWTO sebesar SGD. 81.900,- (delapan puluh satu
ribu Sembilan ratus dollar Singapore), serta angsuran Pembayaran Tahap
Pertama sebesar SGD. 413.000,- (empat ratus tiga belas ribu dollar
Singapore), sehingga keseluruhan uang yang telah dibayar oleh
PENGGUGAT adalah sebesar SGD. 509.434,88 (lima ratus sembilan ribu
empat ratus tiga puluh empat dollar delapan puluh delapan sen Singapore),
akan tetapi ternyata PENGGUGAT tidak kunjung membayar angsuran
pembayaran Tahap kedua yang seharusnya dibayarkan pada tanggal 09-
08-2008 (Sembilan agustus tahun dua ribu delapan).
9. Bahwa PENGGUGAT yang belum juga membayar angsuran tahap kedua
yang sedianya jatuh tempo pada tanggal 09-08-2008, tiba-tiba saja malah
mengirimkan surat tertanggal 22 Oktober 2008 kepada TERGUGAT, yang
berisi PERNYATAAN TIDAK INGIN MELANJUTKAN PERJANJIAN
(PENGIKATAN) yang telah dibuat antara PENGGUGAT dengan
TERGUGAT dengan alasan situasi perekonomian global yang sedang sulit,
dan PENGGUGAT meminta agar dana yang telah dibayarkannya dikirimkan
Hal 12 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
kembali ke rekening PENGGUGAT. (Vide Bukti T-3) dengan demikian tidak
benar dalih PENGGUGAT sebagaimana tertuang dalam posita 4 (keempat)
yang menyebutkan PENGGUGAT konon mendesak kepada TERGUGAT
agar dilakukan musyawarah kembali untuk menindak-lanjuti realisasi
penyelesaian PENGIKATAN dan TERGUGAT menolak, sebab pada
kenyataannya PENGGUGAT langsung saja menyatakan ingin membatalkan
PENGIKATAN yang dibuat dengan TERGUGAT.
10.Bahwa atas pernyataan dan permintaan PENGGUGAT sebagaimana
tertuang dalam suratnya tersebut, TERGUGAT selanjutnya menemui
PENGGUGAT yang berada di Singapura guna membicarakan lebih lanjut
mengenai sikap PENGGUGAT apakah hendak melanjutkan atau
membatalkan PENGIKATAN yang telah dibuat, sehingga hasil dari
pertemuan tersebut adalah TERGUGAT berdasarkan surat tertanggal 20
Nopember 2008 memberi kesempatan waktu kepada PENGGUGAT untuk
menangguhkan pelaksanaan PENGIKATAN, serta membebaskan para
pihak dari sanksi-sanksinya. (Vide Bukti T-4)11.Bahwa atas surat TERGUGAT yang beritikad baik memberi keleluasaan
kepada PENGGUGAT untuk menangguhkan pelaksanaan PENGIKATAN
serta konsekwensi sanksi, ternyata PENGGUGAT berdasarkan suratnya
tertanggal 16 Maret 2009 menyetujui tawaran baik TERGUGAT berupa
penangguhan pelaksanaan PENGIKATAN sampai dengan BULANFEBRUARI 2010, akan tetapi selanjutnya PENGGUGAT justru membuat
cerita mengada-ada seolah-olah dalam pembicaraan yang telah dilakukan,
TERGUGAT menyetujui penetapan harga jual baru atas PERSIL dari
semula SGD 65/m² menjadi hanya SGD. 35/m² (tiga puluh lima dollar
Singapore per meter persegi), dengan disertai konsekwensi apabila
TERGUGAT menolak harga baru tersebut, maka TERGUGAT harus
mengembalikan seluruh dana PENGGUGAT yang telah disetor.
Tindakan PENGGUGAT yang secara LICIK dan TIDAK ETIS merangkai
cerita bohong mengada-ada tentang kesepakatan harga baru sebesar SGD.
35 / m² tersebut dengan konsekwensi harus dikembalikannya seluruh dana
PENGGUGAT jika TERGUGAT menolak, menunjukkan bahwa
PENGGUGAT memiliki itikad buruk dalam penyelesaian pelaksanaan
PENGIKATAN dengan pihak TERGUGAT. (Vide Bukti T-5);12.Bahwa terhadap sikap LICIK dan TIDAK ETIS yang ditunjukkan oleh
PENGGUGAT dalam berbisnis tersebut, TERGUGAT selanjutnya menjawab
dengan surat tertanggal 03 April 2009 yang pada intinya menjelaskan
Hal 13 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
bahwa permintaan penurunan harga dari semula SGD 65/m² menjadi hanya
SGD. 35/m² tidak mungkin disetujui sebab sangat memberatkan
TERGUGAT, sehingga bilamana PENGGUGAT bermaksud ingin
membatalkan PENGIKATAN maka dana yang telah disetor hanya akan
dikembalikan sebesar 85% (delapan puluh lima persen) dari total
pembayaran sebagaimana disepakati dalam Pasal 1 (satu) halaman 11
(sebelas) PENGIKATAN. (Vide Bukti T-6)13. Bahwa oleh karena surat yang dikirim TERGUGAT kepada PENGGUGAT
tertanggal 03 April 2009 tidak ditanggapi oleh PENGUGAT, maka
selanjutnya TERGUGAT mengirim kembali surat kepada PENGGUGAT
pada tanggal 03 Agustus 2009 dengan nomor 002/CDH/BTM/VIII/2009 yang
pada intinya berisi agar PENGGUGAT menyampaikan tanggapan atas surat
sebelumnya paling lambat tanggal 02 Oktober 2009, sehingga jika dalam
waktu tersebut belum juga ada tanggapan dari PENGGUGAT, maka
PENGGUGAT dianggap telah setuju untuk membatalkan PENGIKATAN dan
selanjutnya TERGUGAT akan mengembalikan dana yang telah disetor
PENGGUGAT sesuai dengan ketentuan sisi PENGIKATAN dikurangi biaya
pembuatan akta PENGIKATAN. (Vide Bukti T-7)14.Bahwa selanjutnya pada tanggal 02 Oktober 2009, TERGUGAT menerima
eksternal MEMO tertanggal 02 Oktober 2009 melalui mesin FAX yang
dikirimkan dari nomor pengirim tanpa identitas, yang pada pokoknya
memohon agar TERGUGAT mentransfer seluruh dana ke rekening Bank
UOB Singapura, Nomor Rekening 3803068214 atas nama KARIM TANO
TJANDRA. (Vide Bukti T-8)Bahwa atas penerimaan Eksternal MEMO tersebut selanjutnya TERGUGAT
mengirimkan surat tertanggal 07 Oktober 2009 dengan nomor :
003/CDH/BTM/X/2009 kepada PENGGUGAT yang pada intinya
menanggapi adanya eksternal MEMO tersebut, serta menjelaskan bahwa
untuk pembatalan PENGIKATAN yang telah dibuat di hadapan Notaris
HATMA WIGATI KARTONO, SH maka perlu juga dibuat akta pembatalan
PENGIKATAN yang ditandatangani oleh para pihak atau kuasanya yang
sah sehingga segala perikatan dan perjanjian yang terjalin berdasarkan akta
PENGIKATAN tersebut secara sah dibatalkan, dan TERGUGAT akan
mengembalikan 85 % (delapan puluh lima persen) dana yang telah disetor
oleh PENGGUGAT sesuai dengan isi perjanjian. (Vide Bukti T-9)15.Bahwa pada tanggal 21 Juli 2010, TERGUGAT kebetulan datang ke kantor
notaries HATMA WIGATI KARTONO, SH yang berkedudukan di Batam
Hal 14 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
untuk urusan lain, ternyata dari situ TERGUGAT mengetahui bahwa
terdapat surat undangan dari LBH – PHP tertanggal 12 Juli 2010 (VideBukti T-10) yang mengaku mendapatkan kuasa dari PENGGUGAT
(sebagaimana bunyi posita nomor 6 gugatan PENGGUGAT) dan ditujukan
sebagai undangan bagi TERGUGAT untuk hadir pada hari Jumat / Tanggal
23 Juli 2010 di kota Medan guna membicarakan kelanjutan PENGIKATAN,
akan tetapi surat tersebut TIDAK PERNAH SAMPAI kepada TERGUGAT,
sehingga pada tanggal 22 Juli 2010 TERGUGAT segera menyampaikan
klarifikasi keadaan tersebut berdasarkan surat TERGUGAT tertanggal 22
Juli 2010 dengan nomor 004/CDHA/BTM/VII/2010, dan menyampaikan
saran agar LBH – PHP yang mengaku mendapatkan kuasa dari
PENGGUGAT datang ke Kota Batam untuk membicarakan PENGIKATAN
lebih lanjut. (Vide Bukti T-11)16.Bahwa terhadap klarifikasi TERGUGAT, selanjutnya LBH –PHP yang
mengaku sebagai kuasa hukum PENGGUGAT tersebut mengirimkan surat
tertanggal 29 Juli 2010 dengan nomor 881/LBH-PHP/7.10 yang
melampirkan bukti pengiriman surat sebelumnya tertanggal 12 Juli 2010
ditujukan kepada direksi TERGUGAT (Vide Bukti T- 12), akan tetapi
setelah TERGUGAT memperhatikan bukti pengiriman dari LBH-PHP
tersebut, ternyata surat LBH – PHP yang mengaku mendapatkan kuasa dari
PENGGUGAT tersebut dikirimkan ke “PEKANBARU 28111” dimana hal itu
jelas bukanlah alamat / kedudukan hukum TERGUGAT, sehingga
merupakan KEHILAFAN yang NYATA yang dilakukan oleh LBH-PHP
sendiri.
Dengan demikian tidak benar dalih PENGGUGAT dalam posita ke 6
(enam) yang menyebutkan TERGUGAT tidak menghadiri undangan dan
memberi jawaban yang tidak menyentuh masalah PENGIKATAN.
17.Bahwa selanjutnya TERGUGAT menyampaikan surat kepada LBH – PHP
yang mengaku mendapatkan kuasa dari PENGGUGAT dengan surat
tertanggal 09 Agustus 2010 dengan nomor 005/CDHA/BTM/VIII/2010 yang
menjelaskan materi pertemuan atas undangan TERGUGAT agar
PENGGUGAT bersedia hadir di Batam, guna menindak lanjuti atau
membatalkan PENGIKATAN. (Vide Bukti T-13)18.Bahwa atas surat yang dikirim oleh TERGUGAT tertanggal 09 Agustus
2010 dengan nomor 005/CDHA/BTM/VIII/2010 tersebut ternyata tidak ada
tanggapan apapun dari LBH – PHP, dan barulah pada tanggal 25 Februari2011 LBH – PHP yang mengaku mendapatkan kuasa dari PENGGUGAT
Hal 15 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
mengirimkan surat kepada TERGUGAT yang menghimbau agar
TERGUGAT mengembalikan seluruh dana PENGGUGAT, dan lebih jauh
LBH – PHP yang mengaku mendapatkan kuasa dari PENGGUGAT tersebut
akan memperhitungkan kerugian yang dialami PENGGUGAT selama
dananya berada ditangan TERGUGAT (Vide Bukti T-14).Terhadap surat himbauan namun bernada arogan tersebut TERGUGAT
tidak menanggapinya, sebab selain karena sebelumnya LBH – PHP yang
selama ini mengaku sebagai Kuasa Hukum PENGGUGAT tersebut tidak
menanggapi undangan TERGUGAT untuk bertemu di Batam membahas
masalah PENGIKATAN, ternyata selama ini TERGUGAT pula tidak pernah
menerima bukti apapun baik fotocopy maupun akta asli atas adanya surat
kuasa dari PENGGUGAT kepada LBH – PHP, yang selama ini mengaku-
ngaku mendapatkan kuasa dari PENGGUGAT tersebut.
19.Bahwa oleh karena PENGGUGAT-lah yang berdasarkan suratnya
tertanggal 22 Oktober 2008 telah meminta PEMBATALAN PERJANJIAN,
maka telah sepatutnyalah jika PENGGUGAT dibebankan seluruh
konsekwensi hukum atas batalnya PENGIKATAN tersebut.
Bahkan setelah masa PENANGGUHAN PENGIKATAN sebagaimana
disepakati oleh PENGGUGAT yakni Bulan FEBRUARI 2010 berakhir,
ternyata PENGGUGAT tidak kunjung melaksanakan kewajibannya
membayar Tahap Angsuran kedua dan seterusnya, dan setelah adanya
waktu tambahan selama 30 (tiga puluh) hari sampai bulan MARET 2010,
ternyata PENGGUGAT pula tidak kunjung melaksanakan kewajibannya
sesuai dengan isi PENGIKATAN, bahkan setelah lewat masa denda selama
6 (enam) bulan yakni hingga bulan SEPTEMBER 2010, ternyata
PENGGUGAT tetap tidak juga melaksanakan kewajibannya membayar
angsuran Tahap Kedua dan seterusnya kepada TERGUGAT, dengan
demikian maka PENGGUGAT sendiri-lah yang telah melakukan
pelanggaran terhadap PENGIKATAN, sehingga menyebabkan berlakunya
syarat batal dalam perjanjian tersebut.
Berdasarkan fakta tersebut maka secara sah sesuai hukum, PENGIKATAN
tersebut telah menjadi BATAL, baik karena permintaan PENGGUGAT
sendiri maupun karena berlakunya syarat batal yang diatur didalam
PENGIKATAN akibat WANPRESTASI dari PENGGUGAT sendiri.
20.Bahwa pada tanggal 08 Juni 2011, TERGUGAT mengirimkan surat berisi
Undangan kepada PENGGUGAT untuk hadir di Kantor Notaris HATMA
Hal 16 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
WIGATI KARTONO, SH di Batam guna menandatangani akta pembatalan
PENGIKATAN dan penerimaan uang setoran (Vide Bukti T-15), namun
oleh karena pada tanggal penandatanganan sebagaimana tercantum dalam
surat tersebut ternyata PENGGUGAT tidak juga hadir di kantor Notaris,
maka TERGUGAT mengirimkan lagi surat tertanggal 15 Agustus 2011
perihal Undangan kepada PENGGUGAT untuk hadir di kantor Notaris
HATMA WIGATI KARTONO, SH di Batam, (Vide Bukti T-16), akan tetapi
lagi-lagi PENGGUGAT tidak hadir di Batam.
Hal yang demikian menunjukkan bahwa dalil PENGGUGAT sebagaimana
tertuang dalam posita ke 7 (tujuh) adalah tidak benar, sebab surat
TERGUGAT tertanggal 15 Agustus 2011 bukanlah berisi penolakan untuk
pertemuan di kantor LBH – PHP yang selama ini mengaku-ngaku sebagai
Kuasa Hukum PENGGUGAT, akan tetapi surat tertanggal 15 Agustus 2011
tersebut justru berisi Undangan TERGUGAT kepada PENGGUGAT untuk
penandatanganan pembatalan PENGIKATAN dihadapan HATMA WIGATI
KARTONO, SH notaries berkedudukan di Batam.
21.Bahwa oleh karena surat Undangan TERGUGAT tertanggal 15 Agustus
2011 tidak ada tanggapan apapun dari PENGGUGAT, maka TERGUGAT
menyampaikan Undangan terakhir kepada PENGGUGAT dengan surat
tertanggal 22 Nopember 2011 (Vide Bukti T-17) agar TERGUGAT beserta
ISTRI datang ke Batam kapanpun (dalam waktu yang tidak ditentukan)
untuk penandatanganan akta pembatalan PENGIKATAN dihadapan Notaris
HATMA WIGATI KARTONO, SH, akan tetapi surat undangan tersebut tidak
pernah mendapatkan jawaban apapun dari PENGGUGAT maupun dari
pihak LBH – PHP yang selama ini mengaku-ngaku sebagai Kuasa Hukum
PENGGUGAT, dan justru TERGUGAT malah menerima surat gugatan dari
PENGGUGAT dalam perkara ini.
Hal yang demikian menunjukkan bahwa PENGGUGAT sendiri yang telah
WANPRESTASI akibat tidak melaksanakan isi PENGIKATAN berupa
membayar lunas harga pengalihan PERSIL, serta PENGGUGAT sendiri
yang menunjukkan ITIKAD BURUK berupa mempersulit pengakhiran
PENGIKATAN sehingga TERGUGAT telah tersandra hak-haknya dan
berlarut-larut tidak dapat mengalihkan PERSIL tersebut kepada pihak
lainnya.
22.Bahwa oleh karena PENGIKATAN telah menjadi batal, maka dengan
demikian seluruh hak-hak yang dimiliki oleh PENGGUGAT selaku PIHAK
KEDUA dalam PENGIKATAN menjadi gugur dan tidak memiliki kekuatan
Hal 17 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
mengikat apapun bagi TERGUGAT, oleh karena gugatan PENGGUGAT
hanyalah didasarkan pada “ketidakmampuan dirinya membayar harga
PERSIL” serta “tidak dimilikinya etikat baik” untuk membatalkan
PENGIKATAN, maka patutlah bilamana gugatan PENGGUGAT yang berisi
tuntutan untuk pelaksanaan PENGIKATAN maupun penyerahan apapun
selanjutnya dinyatakan ditolak untuk seluruhnya.
GUGATAN REKONPENSIBahwa dalam kesempatan ini, kami selaku Kuasa Hukum TERGUGAT dalam
Konvensi yang untuk selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT REKONVENSI
dengan ini pula menyampaikan gugatan balik (rekonpensi) kepada
PENGGUGAT dalam konvensi yang untuk selanjutnya disebut dengan
TERGUGAT REKONVENSI.
Adapun Gugatan Rekonpensi ini kami sampaikan berdasarkan pokok-pokok
uraian yang telah kami sampaikan dalam jawaban di atas, sehingga selanjutnya
gugatan REKONVENSI ini kami susun sedemikian rupa sebagai berikut :
1. Bahwa segala hal yang tersebut dan kami sampaikan dalam Eksepsi serta
Jawaban pada Pokok perkara konvensi di atas dengan ini kami nyatakan
menjadi dalil-dalil yang tak terpisahkan dengan isi gugatan rekonpensi ini.
2. Bahwa oleh karena TERGUGAT REKONPENSI-lah yang berdasarkan
suratnya tertanggal 22 Oktober 2008 meminta PEMBATALAN
PERJANJIAN, maka telah sepatutnyalah jika TERGUGAT REKONPENSI
dibebankan seluruh konsekwensi hukum atas batalnya PENGIKATAN
tersebut.
3. Bahwa setelah adanya kesepakatan dari TERGUGAT REKONPENSI atas
pemberian masa tangguh pelaksanaan kewajiban dari PENGGUGAT
REKONVENSI sampai dengan Bulan FEBRUARI 2010, ternyata
TERGUGAT REKONVENSI tetap saja tidak melaksanakan kewajibannya
membayar Tahap Angsuran kedua, dan bahkan hingga tambahan waktu 30
(tiga puluh) hari sampai dengan bulan MARET 2010, ternyata TERGUGAT
REKONPENSI tetap saja tidak kunjung melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan isi PENGIKATAN.
4. Bahwa bahkan setelah lewatnya 6 (enam) bulan masa denda sebagaimana
disepakati dalam PENGIKATAN yang ditangguhkan yakni hingga bulan
September 2010, ternyata TERGUGAT REKONVENSI tidak juga
melaksanakan kewajibannya membayar angsuran Tahap Kedua dan
seterusnya kepada PENGGUGAT REKONVENSI, dengan demikian maka
Hal 18 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
TERGUGAT REKONVENSI terbukti telah melakukan WANPRESTASI yang
menyebabkan berlakunya syarat batal dalam PENGIKATAN tersebut.
5. Bahwa sebagaimana disepakati dalam PENGIKATAN Pasal 1 (satu)
halaman 11 (sebelas) yang telah berlaku syarat batal tersebut, telah diatur
mengenai hukuman berupa denda bagi TERGUGAT REKONPENSI yang
hanya akan menerima pengembalian dana sebesar 85% (delapan puluh
lima persen) saja dari dana yang telah disetor kepada PENGGUGAT
REKONPENSI, dengan demikian maka TERGUGAT REKONPENSI tidak
berhak untuk meminta pengembalian 100% (seratus persen) atau
keseluruhan dari dana yang telah disetorkannya kepada PENGGUGAT
REKONPENSI.
6. Bahwa oleh karena didalam PENGIKATAN diatur pula tentang kewajiban
pembayaran biaya akta tersebut sebagai tanggung jawab TERGUGAT
REKONPENSI selaku PIHAK KEDUA, maka dengan demikian wajar jika
biaya pembuatan akta PENGIKATAN sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh
lima juta rupiah) sebagaimana tertuang dalam kwitansi nomor 1033
tertanggal 10 Juni 2008 ditagihkan dan menjadi kewajiban TERGUGAT
REKONVENSI untuk membayarnya.
7. Bahwa akibat perbuatan WANPRESTASI dari TERGUGAT REKONPENSI
sehingga menyebabkan batalnya PENGIKATAN, serta akibat perbuatan
TERGUGAT REKONPENSI yang berdasarkan itikad buruk mempersulitPENGGUGAT REKONPENSI dalam mengakhiri PENGIKATAN tersebut,
telah menyebabkan tersandranya hak-hak PENGGUGAT REKONPENSI
untuk dapat mengalihkan kembali PERSIL tersebut kepada pihak lainya
yang bersedia membelinya.
8. Bahwa akibat tersandranya hak-hak PENGGUGAT REKONPENSI untuk
dapat segera mengalihkan PERSIL tersebut telah menimbulkan kerugian
yang sedari awal dapat diperterhitungkan sebesar SGD. 9.765,- (Sembilan
ribu tujuh ratus enam puluh lima dollar singapura) / bulan, dimana jumlah
tersebut merupakan 0,002 (dua per mil) dari harga atau nilai PERSIL
sebesar SGD. 4.882.865 (empat juta delapan ratus delapan puluh dua ribu
delapan ratus enam puluh lima dollar Singapore), yang merupakan biaya
pengamanan dan penjagaan lingkungan PERSIL, biaya pemeliharaan
kebersihan, serta depresiasi nilai modal yang ditanamkan oleh
PENGGUGAT REKONPENSI dalam PERSIL tersebut akibat tidak segera
dapat dicairkannya melalui proses pengalihan.
9. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1246 BW yang menyebutkan :
Hal 19 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
Biaya, ganti rugi dan bunga, yang boleh dituntut kreditur, terdiri atas
kerugian yang telah dideritanya dan keuntungan yang sedianya dapat
diperolehnya, tanpa mengurangi pengecualian dan perubahan yang
disebut di bawah ini.
Selain itu dalam Pasal 1247 BW juga menyebutkan bahwa :
Debitur hanya diwajibkan mengganti biaya, kerugian dan bunga yang
diharap atau sedianya dapat diduga pada waktu perikatan diadakan,
kecuali jika tidak dipenuhinya perikatan itu disebabkan oleh tipu daya
yang dilakukannya.
Perbuatan TERGUGAT REKONPENSI yang telah melakukan
WANPRESTASI serta dengan itikad buruk mempersulit PENGGUGAT
REKONPENSI dalam penyelesaian PENGIKATAN, sehingga telah
menimbulkan kerugian akibat tersandranya lahan PERSIL tersebut karena
tidak dapat segera dialihkan kepada Pihak lainnya, nyata-nyata telah
menimbulkan kerugian sebesar SGD. 9.765,- (Sembilan ribu tujuh ratus
enam puluh lima dollar singapura) perbulan, terhitung sejak
ditandatanganinya PENGIKATAN pada tanggal 10 Juni 2008 dihadapan
Notaris HATMA WIGATI KARTONO, SH, hingga dibacakannya isi
GUGATAN REKONPENSI ini, yakni telah berlangsung sekitar 47 bulan
sehingga kerugian yang diderita PENGGUGAT REKONPENSI adalah
sebesar
= 47 Bulan x SGD. 9.765,-
= SGD. 458.955,-Terbilang : Empat ratus lima puluh delapan ribu Sembilan ratus lima
puluh lima dollar singapura.
Sehingga sangatlah layak dan adil jika TERGUGAT REKONPENSI dihukum
untuk mengganti segala kerugian yang diderita PENGGUGAT
REKONPENSI akibat WANPRESTASI serta itikad buruk yang ditunjukkan
oleh TERGUGAT REKONPENSI sehingga menghalangi PENGGUGAT
REKONPENSI untuk dapat segera mengalihkan PERSIL tersebut kepada
pihak lainnya yang bersedia membelinya.
Berdasarkan alasan-alasan sebagaimana kami terangkan dalam EKSEPSI,
JAWABAN serta POSITA sebagai satu kesatuan dari GUGATAN REKONPENSI
ini, maka dengan hormat kemi memohon Majelis Hakim Pemeriksa perkara
berkenan memeriksa perkara ini secara terperinci, sehingga pada akhirnya
Majelis Hakim berkenan untuk menjatuhkan putusan di tingkat pertama yang
memiliki amar putusan berbunyi sebagai berikut :
Hal 20 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
DALAM EKSEPSI
Menolak PENAMBAHAN isi Gugatan Penggugat, baik Posita maupun
Petitum kecuali terhadap perbaikan kesalahan ketik dalam Posita Ke 11
(sebelas), sehingga selanjutnya menyatakan Penambahan isi Gugatan
PENGGUGAT dalam KONVENSI baik dalam posita maupun petitum
dinyatakan melanggar hukum acara perdata, oleh karenanya dinyatakan
tidak sah/ditolak.
DALAM POKOK PERKARA
Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
DALAM REKONPENSI
1. Menyatakan TERGUGAT REKONPENSI telah melakukan WANPRESTASI
atas Perjanjian Pengikatan Pengalihan Hak atas Persil yang dibuat dalam
akta nomor 88 tertanggal 10 Juni 2008 dihadapan HATMA WIGATI
KARTONO, SH Notaris berkedudukan di BATAM.
2. Menyatakan Perjanjian Pengikatan Pengalihan Hak atas Persil yang dibuat
dalam akta nomor 88 tertanggal 10 Juni 2008 dihadapan HATMA WIGATI
KARTONO, SH Notaris berkedudukan di BATAM batal demi hukum atau
setidak-tidaknya telah dibatalkan.
3. Menyatakan TERGUGAT REKONPENSI tidak berhak meminta
pengembalian dana sebesar 100% (seratus persen) dari nilai yang telah
dibayarkannya kepada PENGGUGAT REKONPENSI akibat batalnya
Perjanjian Pengikatan Pengalihan Hak atas Persil yang dibuat dalam akta
nomor 88 tertanggal 10 Juni 2008 dihadapan HATMA WIGATI KARTONO,
SH Notaris berkedudukan di BATAM.
4. Menghukum TERGUGAT REKONPENSI membayar biaya pembuatan akta
pengikatan berdasarkan kwitansi nomor 1033 tertanggal 10 Juni 2008
sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) kepada
PENGGUGAT REKONPENSI.
5. Menghukum TERGUGAT REKONPENSI membayar ganti kerugian yang
diderita oleh PENGGUGAT REKONPENSI akibat WANPRESTASI serta
tindakan TERGUGAT REKONPENSI yang mempersulit pengakhiran
pengikatan, sehingga menghalangi PENGGUGAT REKONPENSI menjual
persil kepada pihak lainnya sebesar SGD. 458.955,- (Empat ratus lima
puluh delapan ribu Sembilan ratus lima puluh lima dollar singapura).
6. Menghukum TERGUGAT REKONPENSI membayar biaya yang dimbul
dalam perkara ini.
Hal 21 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
Mengutip dan memperhatikan tentang hal-hal yang tercantum dalam
turunan resmi Pengadilan Negeri Batam Nomor: 10/Pdt.G/ 2012/PN.BTM
tanggal 13 Nopember 2012, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
Dalam Konpensi :Dalam Eksepsi :-Menolak Eksepsi Tergugat;
Dalam Pokok Perkara:- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;
Dalam Rekonpensi:- Menyatakan gugatan Penggugat Rekonpensi tidak dapat diterima;
Dalam Konpensi dan dalam Rekonpensi :- Menghukum Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar
biaya perkara ini sebesar Rp. 526.000,- (Lima ratus dua puluh enam ribu
rupiah) ;
Menimbang, bahwa sesuai dengan Akta Pernyataan Permohonan Banding
Nomor: 37/AKTA/PDT.G/2012/PN.BTM jo Nomor : 10/PDT.G/2012/PN.BTM
yang ditanda tangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Batam, yang
menerangkan bahwa pada hari Selasa tanggal 20 Nopember 2012, Kuasa
Hukum Tergugat telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan
Negeri Batam Nomor: 10/PDT.G/2012/PN.BTM tanggal 13 Nopember 2012;
Menimbang, bahwa berdasarkan Relaas Pemberitahuan Pernyataan
Banding Nomor: 10/Pdt.G/2012/PN.BTM yang ditanda tangani oleh Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Medan, pengajuan permohonan banding oleh
Kuasa Hukum Tergugat/Pembanding tersebut diatas, telah diberitahukan
secara sah dan seksama kepada Kuasa Hukum Penggugat/Terbanding pada
tanggal 27 Desember 2012 ;
Menimbang, bahwa untuk melengkapi permohanan bandingnya,Kuasa
Hukum Tergugat/Pembanding telah mengajukan Memori Banding tertanggal 25
Pebruari 2013 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Batam pada
hari Kamis tanggal 28 Pebruari 2013, dimana berdasarkan Relaas
Pemberitahuan Penyerahan Memori Banding Nomor : 10/Pdt.G/2012/PN.BTM
yang ditanda tangani Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan, Memori
Hal 22 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
Banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan secara patut kepada
Kuasa Hukum Penggugat/Terbanding pada hari Rabu tanggal 27 Maret 2013 ;
Menimbang, bahwa untuk menanggapi memori banding dari kuasa
hukum Tergugat/Pembanding tersebut, Kuasa Hukum Penggugat/Terbanding
telah mengajukan Kontra Memori Banding tertanggal 17 April 2013 yang
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Batam pada tanggal 17 April 2013,
selanjutnya sesuai dengan Relaas Pemberitahuan dan Penyerahan Kontra
Memori Banding Nomor : 02/AKTA/PDT.G/2013/PN.BTM jo Nomor : 10/Pdt.G/
2012/PN.BTM yang dibuat dan ditanda tangani Jurusita Pengadilan Negeri
Batam, Kontra Memori Banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan
kepada Kuasa Hukum Tergugat/Pembanding pada hari Rabu tanggal 17 April
2013 ;
Menimbang, bahwa berdasarkan Relaas Pemberitahuan Memeriksa
Berkas Nomor : 02/AKTA/PDT.G/2013/PN.BTM Jo Nomor: 10/PDT.G/2012/
PN.BTM tanggal 17 Juli 2013, yang ditanda tangani oleh Jurusita Pengadilan
Negeri Batam dan berdasarkan Relaas Pemberitahuan Memeriksa Berkas
Banding Nomor : 10/Pdt.G/2012/PN.BTM tanggal 5 September 2013 yang
ditanda tangani Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan, masing-masing
kepada Kuasa Hukum Tergugat/Pembanding serta kepada Kuasa Hukum
Penggugat/Terbanding, telah diberikan kesempatan untuk mempelajari/
memeriksa berkas perkara (inzage) di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Batam,
sebelum berkas perkara tersebut dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Pekanbaru
untuk diperiksa dalam tingkat banding;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :
Menimbang, bahwa karena permohonan banding dari Kuasa Hukum
Tergugat/Pembanding diajukan dalam tenggang waktu dan tata cara serta
syarat-syarat yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan, maka
permohonan banding tersebut, secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa pihak Pembanding dengan alasan-alasan yang
disebutkan dalam memori bandingnya pada pokoknya antara lain mohon agar
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi yang memeriksa, mengadili dan memutus
perkara ini agar memberikan putusan sebagai berikut :
Hal 23 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
1. Menerima dan mengabulkan Permohonan Banding dan Memori Banding
Pembanding untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan Terbanding Wanprestasi atas Perjanjian Pengalihan Hak
atas Persil yang dibuat dalam Akta Nomor : 88 tertanggal 10 Juni 2008
dihadapan HATMA WIGANTI KARTONO, SH Notaris berkedudukan di
Batam;
3. Menyatakan Perjanjian Pengikatan Pengalihan Hak atas Persil yang
dibuat dalam Akta Nomor 88 tertanggal 10 Juni 2008 dihadapan HATMA
WIGANTI KARTONO, SH Notaris berkedudukan di Batam batal demi
hukum atau setidak-tidaknya telah dibatalkan ;
4. Menyatakan terbanding tidak berhak meminta pengembalian dana
sebesar 100 % (seratus persen) dari nilai yang telah dibayarkan kepada
Pembanding akibat batalnya Perjanjian Pengikatan Pengalihan Hak atas
Persil yang dibuat dalam akta nomor 88 tertanggal 10 Juni 2008
dihadapan HAMA WIGANTI KARTONO, SH Notaris berkedudukan di
Batam ;
5. Menghukum Terbanding membayar biaya pembuatan akta pengikatan
berdasarkan kwitansi nomor 1033 tertanggal 10 Juni 2008 sebesar
Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) kepada Pembanding ;
6. Menghukum Terbanding membayar ganti kerugian yang diderita oleh
Pembanding akibat wanprestasi serta tindakan Terbanding yeng
mempersulit pengakhiran pengikatan, sehingga menghalangi
Pembanding menjual persil kepada pihak lainnya sebesar SGD.458.955,-
( empat ratus lima puluh delapan ribu Sembilan ratus lima puluh lima
dollar singapora);
7. Menghukum Terbanding membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini ;
Menimbang, bahwa sebaliknya pihak Terbanding dengan kontra memori
bandingnya pada pokoknya antara lain mohon agar Majelis Hakim pada
Pengadilan Tinggi yang memeriksa perkara aquo berkenan memutuskan :
- Menolak permohonan banding dan memori banding dari Pembanding
untuk seluruhnya ;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Batam tanggal 13 Nopember
2012 Nomor : 10/Pdt.G/2012/PN.BTM ;
-
Hal 24 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
MENGADILI SENDIRI :
TENTANG KONPENSI :DALAM SEKSEPSI- Menolak Eksepsi Tergugat untuk eluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA :- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
TENTANG REKONPENSI :-Menolak gugatan Rekonpensi untuk seluruhnya;
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI :
- Menghukum Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi untuk
membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mempelajari secara seksama
memori banding dari Kuasa Tergugat/Pembanding dalam memori bandingnya
maupun kontra memori banding Kuasa Penggugat/Terbanding, Pengadilan
Tinggi Pekanbaru berpendapat bahwa semua yang dikemukakan dalam memori
banding maupun dalam kontra memori banding tersebut pada dasarnya tidak
mengungkapkan hal yang baru melainkan hanya merupakan pengulangan
tentang apa yang sudah pernah dikemukakan dalam persidangan tingkat
pertama dan semuanya telah dipertimbangkan dalam putusan Pengadilan
Negeri Batam Nomor :10/Pdt.G/2012/PN.BTM tanggal 13 Nopember 2012 ;
Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mempelajari secara seksama
memori banding dari kuasa Tergugat/Pembanding dan Kontra memori banding
dari kuasa Penggugat/Terbanding dan setelah mempelajari berkas perkara
beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Batam Nomor: 10/Pdt.G/
2012/PN.BTM tanggal 13 Nopember 2012, maka Majelis Hakim Tingkat
Banding dapat menyetujui dan membenarkan putusan Pengadilan Tingkat
Pertama karena apa yang dikemukakan dalam memori banding dari Kuasa
Pembanding dan kontra memori banding dari Kuasa Terbanding telah
dipertimbangkan oleh Pengadilan Tingkat Pertama karena dalam pertimbangan
hukumnya telah memuat dan menguraikan dengan tepat dan benar semua
keadaan maupun alasan yang menjadi dasar putusan tersebut;
Menimbang, bahwa karena pertimbangan hukum yang dijadikan dasar
putusan Pengadilan Tingkat Pertama dianggap tepat dan benar, maka
Hal 25 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
pertimbangan hukum tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai
pertimbangannya sendiri oleh Pengadilan Tinggi dalam memutus perkara ini
ditingkat banding ;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, Majelis
Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan Pengadilan Negeri Batam
Nomor: 10/Pdt.G/2012/PN.BTM tanggal 13 Nopember 2012 patut
dipertahankan dan harus dikuatkan;
Menimbang, bahwa karena putusan Pengadilan Tingkat Pertama harus
dikuatkan, maka Penggugat/Terbanding harus dihukum untuk membayar biaya
perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan;
Mengingat dan memperhatikan ketentuan dan peraturan perundangan-
undangan serta peraturan lain yang bersangkutan dengan perkara ini ;
M E N G A D I L I :
-- Menerima permohonan banding dari Tergugat/Pembanding;
-- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Batam Nomor:10/PDT.G/2012/
PN.BTM tanggal 13 Nopember 2012 yang dimohonkan banding tersebut ;
-- Menghukum Penggugat/Terbanding untuk membayar biaya perkara yang
timbul dalam kedua Tingkat Peradilan, yang dalam tingkat banding sebesar
Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan pada hari Senin tanggal 6 Oktober 2014 dalam
musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Pekanbaru dengan susunan
SABAR TARIGAN SIBERO, SH sebagai Hakim Ketua, KHARLISONHARIANJA, SH.,MH dan TANI GINTING,SH.,MH masing-masing sebagai
Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam
tingkat banding berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru
tanggal 17 Juli 2014 Nomor: 100/Pen.Pdt/2014/ PT.PBR, putusan mana pada
hari Rabu tanggal 8 Oktober 2014 telah diucapkan dalam persidangan yang
terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim
Anggota tersebut diatas, dengan dibantu oleh TABRANI,SmHk Panitera
Hal 26 dari hal 26.Putusan No.100/PDT/2014/PT.PBR
Pengganti pada Pengadilan Tinggi Pekanbaru, tanpa dihadiri oleh kedua belah
pihak yang berperkara dan kuasanya.
HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA,
KHARLISON HARIANJA, SH.,MH SABAR TARIGAN SIBERO, SH
TANI GINTING,SH.MH
PANITERA PENGGANTI,
TABRANI,SmHkBiaya proses :1.Meterai ………………. Rp. 6.000,-2.Redaksi ……………… Rp. 5.000,-3.Biaya Administrasi …. Rp.139.000,-
Jumlah ………………. Rp.150.000,-(seratus lima puluh ribu rupiah)