PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK...

17
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUS SEKOLAH di Sidoarjo Eco Architecture 173 BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah sebagai tempat menerima pendidikan dan mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur, antara lain : 1. Mengurangi penggunaan energi Kecepatan angin terbesar di Sidoarjo dari arah timur dan barat. Kondisi angin tahunan bila dilihat dari kecepatan rata-rata tiap bulan dalam satu tahun, cenderung cukup rata terutama pada Bulan Januari sampai Maret kecepatan angin rendah. Memasuki Bulan Mei kecepatan angin bertambah pada Bulan Juni. Sedangkan kecepatan rata-rata angin yang paling rendah adalah pada Bulan November, sedangkan bila diperhatikan pada grafik kecepatan angin maksimum, terdapat fluktuasi yang besar dari kecepatan angin tiap Bulannya kecuali Bulan Oktober sampai Desember. Lama penyinaran matahari di iklim tropis adalah sepanjang hari, meskipun terdapat bulan-bulan tertentu yang lama penyinaran mataharinya sedikit terganggu dengan adanya awan, yaitu terjadi di Bulan Desember dan Januari. Sedangkan durasi penyinaran matahari yang paling lama adalah pada Bulan Agustus dan September. Jadi bisa dipastikan bahwa pada Bulan Agustus dan September kondisi langit sangat cerah, hanya sedikit sekali awan yang menutupi.

Transcript of PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK...

Page 1: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

173

BAB V

KONSEP

5.1 Konsep Dasar

Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah sebagai tempat menerima pendidikan dan

mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

antara lain :

1. Mengurangi penggunaan energi

Kecepatan angin terbesar di Sidoarjo dari arah timur dan barat.

Kondisi angin tahunan bila dilihat dari kecepatan rata-rata tiap bulan

dalam satu tahun, cenderung cukup rata terutama pada Bulan Januari

sampai Maret kecepatan angin rendah. Memasuki Bulan Mei kecepatan

angin bertambah pada Bulan Juni. Sedangkan kecepatan rata-rata angin

yang paling rendah adalah pada Bulan November, sedangkan bila

diperhatikan pada grafik kecepatan angin maksimum, terdapat fluktuasi

yang besar dari kecepatan angin tiap Bulannya kecuali Bulan Oktober

sampai Desember. Lama penyinaran matahari di iklim tropis adalah

sepanjang hari, meskipun terdapat bulan-bulan tertentu yang lama

penyinaran mataharinya sedikit terganggu dengan adanya awan, yaitu

terjadi di Bulan Desember dan Januari. Sedangkan durasi penyinaran

matahari yang paling lama adalah pada Bulan Agustus dan September.

Jadi bisa dipastikan bahwa pada Bulan Agustus dan September kondisi

langit sangat cerah, hanya sedikit sekali awan yang menutupi.

Page 2: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

174

Nilai ini dapat diterapkan dengan pemberian bukaan sebagai wujud

dari pengurangan energi. Meminimalkan panas pada bangunan,

memaksimalkan pendinginan, menyediakan ventilasi alami yang efektif,

mencegah masuknya air hujan. Memberikan ruang terbuka pada tapak,

bukaan-bukaan yang dihadirkan digunakan sebagai sirkulasi cahaya yang

dapat masuk secara langsung ke dalam bangunan. Bangunan ini

merupakan sarana belajar yang lebi optimal menggunakan sinar matahari

secara langsung sebagai penerangan di dalam ruang. Selain itu perlunya

sirkulasi udara yang baik sebagai penghawaan silang.

2. Material yang ramah lingkungan

Untuk mengoptimalkan fungsi bangunan sesuai dengan tema Eco

Architecture, dengan perwujudan penggunaan material yang ramah

lingkungan. Material yang ramah lingkungan adalah material yang tidak

akan merusak lingkungan, sehingga material yang digunakan ke dalam

bangunan merupakan bagian dari alam. material yag digunakan adalah

bambu, batu alam, dan kayu. penerapan material bambu digunakan sebagai

material dinding, sesuai dengan penelitian yang dilakukan penggunaan

material bambu pada dinding akan meghasilkan kenyamanan thermal yang

lebih baik. Selain itu bambu juga dapat digunakan untuk material bukaan

yang dapat dikombinasikan dengan kayu dan batu alam. Penggunaan batu

alam dapat dihadirkan sebagai penutup dinding yang dapat

dikombinasikan dengan material bambu, sehingga nuansa alami tetap

Page 3: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

175

dapat diwujudkan dan tidak memberikan rasa bosan kepada penghuni

ruang.

3. Adaptasi terhadap iklim

Perancangan bangunan yang tanggap terhadap iklim tentunya

melibatkan setiap elemen bangunan mulai dari pemilihan tapak sampai

dengan rancangan interior bangunan. Kota Sidoarjo kecenderungan

temperatur tahunan di iklim tropis adalah rata. Pada Bulan Agustus, nilai

rata-rata temperaturnya adalah yang paling dingin dibandingkan dengan

bulan-bulan yang lain dalam satu tahun, yaitu 26.8C, sedangkan Bulan

Oktober dan November tercatat sebagai bulan yang paling panas dalam

satu tahun, dengan suhu 28.9C. Dari sini dapat dilihat bahwa Bulan

Agustus adalah bulan terdingin, dan Bulan November adalah bulan

terpanas.

Permasalahan yang akan muncul dari adanya iklim tropis antara

lain panas bangunan yang tidak menyenangkan, penguapan sedikit karena

gerakan udara lambat, perlu perlindungan terhadap radiasi matahari, hujan

dan serangga. Solusi yang dapat diterapkan ke dalam rancangan bangunan

yakni dengan memberikan jarak yang cukup antara banguan yang satu

denga bagunan yang lain, bangunan harus memiliki lebar yang cukup

untuk mendapatkan ventilasi silang, ruang disekitar bangunan harus diberi

peneduh tetapi tidak menganggu sirkulasi udara.

Page 4: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

176

4. Memperhatikan pengguna bangunan

Pengguna utama dalam bangunan ini adalah anak-anak yang akan

belajar di dalamya. Anak-anak usia 7-18 tahun memiliki pola tingkah laku

yang berbeda. Suasana yang dihadirkan selain terkesan alamiah dan

natural juga didesain menyenangkan. Anak tidak merasa bosan ketika

sedang belajar di dalam ruang. Penataan ruang-ruang di dalamnya tidak

menyulitkan pengguna, sirkulasi yang dihadirkan dapat membantu

penghuni di dalamnya. Tidak menggunakan dinding-dinding bersudut

yang dapat menghadirkan ruang negatif.

5.2 Konsep Tapak

Berdasarkan analisis, bentukan mengadaptasi dari arah lintasan matahari

dan mengadaptasi arah datangnya angin. Enterance kendaraan dibedakan dengan

enterance pajalan dengan pemisah taman, taman ini juga untuk peneduh para

pejalan, pembeda jalur antara pejalan dan pengendara yaitu pejalan memakai jalur

terbuat dari paving, sedangkan pengendara menggunakan aspal.

Pintu masuk dibedakan dengan pintu keluar supaya tidak menimbulkan

kemancetan dan polusi udara pada saat terjadi kemacetan dan demi kenyaman

pengguna bangunan. Gerbang memperlihatkan kesan alami yang menyatu dengan

alami dengan mempergunakan bahan yang terbauat dari bambu, kayu dan bata,

bahan ini dapat mengurangi penggunaan energi.

Meletakan area pendidikan di tengah-tengah tapak agar mudah dijangkau

oleh pengguna. Pemberian jaraka antar bangunan yang difungsikan sebagia taman

Page 5: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

177

atau RTH dalam tapak dan memberikan penghawaan pada bangunan yang tidak

terkena angin, dan ada kolam sebagai penetralisir udara kotor dan panas matahari.

View menghadap ke barat, mempergunakan pembatas pagar untuk

menghalangi pandangan dari luar tapak, dari tapak diberi balkon pada bangunan

untuk memperlihatkan view ke luar tapak. Mengurangi kebisingan memanfaatkan

perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

pada antara bangunan dengan sumber kebisingan yang paling tinggi pada sisi

sebelah barat.

Page 6: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

178

Gambar 5.1 Konsep TapakSumber : hasil konsep, 2012

view

Angin

Radiasi matahari

Kolam + taman

Main enterance Exist enterance

Diberi jarakantarbangunan.

Materialaspal

Material rumput

Material paving

Page 7: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

179

5.3 Konsep Ruang

Konsep ruang yang akan dihadirkan ke dalam rancangan adalah dengan

menerapkan nilai-nilai dari Eco Architecture. Nilai-nilai tersebut diharapkan

selain memberikan rasa nyaman dan aman terhadap penghuni ruang juga tidak

merusak lingkungan sekitarnya. Mengurangi penggunaan energy dengan adanya

bukaan yang dihadirkan digunakan sebagai sirkulasi cahaya yang dapat masuk

secara langsung ke dalam bangunan. Bangunan ini merupakan sarana belajar yang

lebi optimal menggunakan sinar matahari secara langsung sebagai penerangan di

dalam ruang. Selain itu perlunya sirkulasi udara yang baik sebagai penghawaa

silang.

Perletakan bukaan diletakkan pada ruang-ruang uama yang membutuhkan

sinar matahari dan sirkulasi udara secara langsung, seperti ruang belajar, ruang

pelatihan, ruang baca sehingga anak selain nyaman juga mendapatkan lingkungan

yang sehat. Bentukan bukaan yang dihadirkan tidak hanya memiliki estetika yang

menarik, namun juga memunculkan kesan alamiah dan natural. Bentuk bukaan

dapat mengambil dari bentuk-bentuk alam dan material yang digunakan Lebih

lanjut estetika yang digunakan mendukung lebih optimalnya fungsi dari bukaa itu

sendiri. Material ramah lingkungan adalah material yang tidak akan merusak

lingkungan, sehingga material yang digunakan ke dalam bangunan merupakan

bagian dari alam. material yag digunakan adalah bambu, batu alam, dan kayu.

penerapan material bambu digunakan sebagai material dinding, sesuai dengan

penelitian yang dilakukan penggunaan material bambu pada dinding akan

meghasilkan kenyamanan yang lebih baik. Selain itu bambu juga dapat digunakan

Page 8: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

180

untuk material bukaan yang dapat dikombinasikan dengan kayu dan batu alam.

Penggunaan batu alam dapat dihadirkan sebagai penutup dinding yang dapat

dikombinasikan dengan material bambu, sehingga nuansa alami tetap dapat

diwujudkan dan tidak memberikan rasa bosan kepada penghuni ruang. Suasana

ruang yang dihadirkan selain terkesan alamiah dan natural juga didesain

menyenangkan. Anak tidak merasa bosan ketika sedang belajar di dalam ruang.

Penataan ruang-ruang di dalamnya tidak menyulitkan pengguna, sirkulasi yang

dihadirkan dapat membantu penghuni di dalamnya. tidak menggunakan

dinding-dinding bersudut yang dapat menghadirkan ruang negatif.

Page 9: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

181

Area Publik

Area PublikArea Privat

Area Servis

Ruang Belajar

Ruang Pelatihan

Gambar 5.2 Konsep RuangSumber : hasil konsep, 2012

Di ruang pelatihanterdapat ruangterbuka yangdifungsikan sebagaitempat mencucilimbah sampah.

Di ruang belajarmenampilkan suasanayang sedikitmenggunakan energydengan memberikanruang terbuka sepertiataman di kelas agar anak-anak lebih nyaman.

Di ruang belajar menampilkanbahan-bahan yang ramahlingkungan seperti kayu danmemberikan bukaan untukmengurangi penggunaan energipada siang hari.

Menempatkan area belajarpada tengah-tengah tapak agaranak-anak dapat menjangkaufasilitas yang ada. Areapembelajaran juga berdekatandengan ruang pengelola agaranak-anak dapat terawasi olehpengelola.

Page 10: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

182

5.4 Konsep Bentuk

Konsep bentuk yang akan dihadirkan ke dalam rancangan adalah dengan

menerapkan nilai-nilai dari Eco Architecture. Nilai-nilai tersebut diharapkan

selain memberikan rasa nyaman dan aman terhadap penghuni bentuk juga tidak

merusak lingkungan sekitarnya. Bentuk mengadaptasi dari iklim di Indonesia

yaitu tropis, iklim tropis memiliki karakter tertentu yang disebabkan oleh panas

matahari, kelembaban yang cukup tinggi, curah hujan, pergerakan angin, dan

sebagainya. Bentuk memperhatikan bagaimana bangunan tidak panas dan ketika

hujan tidak tampias, selain itu terdapat kualitas kenyamanan berkaitan dengan

suasana panas dan dingin yang ditimbulkan oleh hujan, biasanya dibuat teras

untuk memberikan perlindungan serta menikmati iklim tropis yang bersahabat.

Page 11: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

183

Gambar 5.3 Konsep BentukSumber : hasil konsep, 2012

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

183

Gambar 5.3 Konsep BentukSumber : hasil konsep, 2012

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

183

Gambar 5.3 Konsep BentukSumber : hasil konsep, 2012

Page 12: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

184

5.5 Konsep Struktur

Pemilihan konsep struktur pada masjid sebagai pusat pengembangan

masyarakat ini didasarkan pada nilai-nilai eco arsitektur yaitu menggunakan

konstruksi bambu. Material bambu ini akan diterapkan hampir pada keseluruhan

konstruksi dalam bangunan. Secara garis besar, elemen struktur masjid akan

dijabarkan sebagai berikut:

1. Struktur pondasi menggunakan pondasi batu kali dengan kedalaman

kurang lebih 1-1.50 meter pemilihan pondasi ini karena tinggi bangunan

yang hanya 2 lantai dengan beban bangunan berupa beban mati dan beban

hidup yang masih dapatditampung dengan pondasi batu kali.

2. Struktur dinding terbagi menjadi beberapa metode, metode pertama

menggunakan batu bata dan menggunakan modifikasi bambu dan ketiga

metode menggunakan struktur bambu murni.

3. Menggunakan atap miring dengan struktur atap baja ringan atau kayu dan

ditutup dengan material genteng tanah liat, atap sirap, atap ijuk serta atap

dari bambu.

5.6 Konsep Utilitas

Perencanaan sistem utilitas pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi

Anak Putus Sekolah dikelompokkan sesuai dengan sektor masing-masing, yaitu

sebagai berikut:

1. Sistem Instalasi Listrik

Bangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus

Sekolah ini terdiri dari beberap massa, sehuinga menggunakan sistem

Page 13: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

185

instalasi listrik setiap bangunan memiliki panel induk dan satu pusat induk

panel dan menggunakan Uninterrupted Power Supply yang langsung

bekerja saat aliran PLN terputus dengan menggantikannya engan batterai.

UPS ini berguna bagi kepentingan vital yang tidak boleh terganggu dalam

keadaan apapun sekalipun aliran listrik terputus. Berikut adalah gambar

instalsi listrik :

2. Sistem Sanitasi yang dirinci sebagai berikut :

a. Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAB)

Pada bangunan terdapat beberapa sumber penyediaan air bersih,

antara lain sebagai berikut:

Sumber air bersih dari perusahaan air minum (PAM)

Gambar 5.4 Sistem penyaluran listrikSumber : hasil konsep, 2012

ME

ME

Page 14: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

186

Sumber air bersih dari air tanah, dengan menggunakan sumur

Menggunakan sistem tendon atas, apabila mati listrik tidak

kekurangan air.

b. Sistem Pembuangan Air Kotor

a) Limbah Cair

Untuk mengurangi pencemaran lingkungan, limbah tersebut

harus disaring terlebih dahulu melalui sumur resapan sebelum

dialirkan menuju saluran pembuangan kota atau drainase kota.

Adapun sistem pengolahan limbah cair adalah sebagai berikut:

Gambar 5.5 Sistem penyediaan air bersihSumber : hasil konsep, 2012

Tandonbawah

Page 15: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

187

b) Limbah Padat

Pengolahan limbah padat harus di uraikan terlebih dahulu

sebelum nantinya menyerap kedalam tanah melalui sumur

resapan. Untuk menghindari pencemaran, khususnya pada

sumber air bersih, sumur resapan limbah padat harus diberi

jarak minimal 10 m dari sumber air bersih/air minum. Adapun

diagram sistem pengolahan limbah padat adalah sebagai

berikut:

Gambar 5.6 Sistem pembuangan limbah cairSumber : hasil konsep, 2012

Gambar 5.7 Sistem pembuangan limbah padatSumber : hasil konsep, 2012

Sumurresapan

Bak kontrol

Drainasekota

Sumurresapan

Septic tank

Page 16: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

188

c. Sistem Pembuangan sampah

Ada dua jenis sampah, yaitu :

a) Sampah organik

Sampah organik yang ada pada tapak diolah lagi menjadi

pupuk, ini adalah salah satu kegiatan pelatihan yang menjadikan

sampah organik menjadi pupuk dan sampah organik ini juga ada

yang dimasukkan kedalam lubang biopori. Adapun sistem

pengolahan sampah organik adalah sebagai berikut:

b) Sampah non organik

Sampah non organik ini sulit untuk diurai di tanah,

untuk itu sampah non organik ini dipilah-pilah terlebih

Gambar 5.8 Sistem pengolahan limbah organikSumber : hasil konsep, 2012

2

Dimasukkan kedalam lubang

biopori

3

1

Sampah organik daribangunan dan

lingkungan sekitar

Menjadikompos

cair

Dimasukkan kedalam bak

penampungan Kawat saringan

Menjaditanah

kompos

Dimasukkan kedalam galian

tanah

Page 17: PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK …etheses.uin-malang.ac.id/1261/9/07660032_Bab_5.pdf · perbedaan ketinggian tanah antara jalan raya dengan tapak dan memberikan jarak

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo

EcoArchitecture

189

dahulu sampah mana yang dapat diolah lagi atau dapat

dimafaatkan kembali, yang tidak dapat diangkut ke TPA.

Adapun sistem pengolahan atau pembuangan sampah non

organik adalah sebagai berikut:

Gambar 5.9 Sistem pengolahan limbah non organikSumber : hasil konsep, 2012

Sampah non organik dari bangunan danlingkungan sekitar lalu disortir yang dapatdiolah lagi dimaffatkan untuk pelatihan

Samapah yg taklayak di daur ulang

TPA

Truk Sampah

Samapah yg layak didaur ulang dan diolah lg