PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK...
Transcript of PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK...
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
100
BAB IV
ANALISIS PERANCANGAN
Analisis perancangan ini membahas berbagai macam gambaran ide
rancangan (alternative design). Analisis perancangan dapat dijelaskan secara
terperinci dan bertahap. Analisis tersebut menjelaskan analisis tapak, fungsi,
pengguna, aktivitas pengguna, kebutuhan ruang, persyaratan ruang, organisasi
ruang, dan dimensi ruang. Analisis ini bertujuan untuk membantu dalam proses
penerapan konsep dan hasil desain.
Dalam analisis obyek perancanagan terhadap kondisi eksisting terdapat
beberapa analisa yang harus benar-benar dipertimbangkan duntuk menananggapi
kondisi dari site tersebut. Analisis tersebut terdiri dari analisis tapak, analisis
fungsi, analisis pengguna, analisis aktivitas, analisis ruang, analisis utilitas, dan
analisis struktur. Semua analisis tersebut disesuaikan dengan objek, tapak, dan
tema yang dipakai.
4.1 Analisis Tapak
Analisa tapak berisi merupakan suatu kegiatan riset dalam merancang dan
memusat pada kondisi-kondisi yang ada, dekat dengan potensial pada dan di
sekitar sebuah tapak, serta merupakan suatu penyelidikan atas seluruh gaya,
tekanan dan situasi serta timbal baliknya pada lahan yang akan didirikan.
4.1.1 Dasar Pemilihan Site
Rencana lokasi dalam Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bgai Anak Putus
Sekolah berada di Kota Sidoarjo yang nantinya obyek Pusat Pendidikan dan
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
101
Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah berfungsi sebagai tempat pendidikan dan
pelatihan, sehingga dalam pemilihan perancangan harus dapat mendukung fungsi
bangunan dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bgai Anak Putus Sekolah. Syarat-
syarat yang perlu dipenuhi dalam mendukung fungsi dari perancangan Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Bgai Anak Putus Sekolah harus tetap ada sebagai
pertimbangan pemilihan lokasi perancangan, persyaratan tersebut antara lain yaitu
a. Kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sidoarjo tentang
pendidikan nonformal berkembang di kecamatan Sidoarjo adalah
lembaga pendidikan, kursus dan pondok pesantren. Dimana lembaga
pendidikan dan kursus lebih berkembang di jalan-jalan utama
dibandingkan pondok pesantren yang berada dipermukiman.
b. Kemudahan pencapaian, baik pencapaian yang sudah ada atau
perkembangan pencapaian dalam waktu jangka panjang yang mendukung
dalam pencapaian terhadap obyek perancangan.
c. Lokasi perancangan berdekatan dengan jalan raya primer atau sekunder
d. Terletak di area yang sepi untuk mendukung kegiatan uji coba
Berdasarkan syarat-syarat yang bisa dijadikan pertimbangan dalam
pemilihan lokasi perancangan, maka terdapat dua alternatif lokasi perancangan
atau tapak dari obyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah,
yaitu :
1. kelurahan Bluru kidul
2. kelurahan Kemiri
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
102
Pertimbangan alternatif lokasi yang sudah disebutkan diatas, terletak di
Kecamatan Sidoarjo Kota Sidoarjo. Adapun pertimbangan dan alasan pemilihan
dari kedua alternatif lokasi yang dipilih tersebut sebagai berikut :
Tabel 4.1. Jenis-jenis Pertimbangan Lokasi Tapak
Kriteriatapak Tapak 1 Tapak 2
Gam
bar t
apak
Penc
appa
ian Pencapaian yang sulit karena lokasi
tapak jauh dari jalan utama, tidak adakendaraan umum yang melintas.
Pencapaian yang mudah, karena dekatdengan jalan utama, banyak kendaranumu yang melintas.
Leta
kG
eogr
afis Letak lokasi tapak berdekatan dengan
pusat kota, tapak berupa persahawanyang dikelilingi oleh pabrik industri.
Tapak berada dikelilingi areapermukiman desa yang tidak jauh jugadari kota, tapak berupa persawahan.
Jeni
s Jal
an
Langsung dilalui oleh jalan kolektorsekunder.
Langsung dilalui oleh jalan kolektorprimer.
Kon
disi
Seki
tar
Berada di daerah yang berpendudukpadat, bedekatan dengan perumahan elitdan pabrik industri.
Berada pada daerah yang berpendudukpadat karena berdekatan denganpermukiman desa. View yangdiperlihatkan masih nuansa alam
Kep
utus
an
kurang dapat digunakan sebagai lokasi,karena letaknya berdekatan dengankawasan penduduk elit, berada dikawasan pabrik industri sehingga dapatmenimbulkan kesenjangan sosial danpencapaian yang kurang maksimalkarena jauh jalan utama disekitar lokasi.
Kondisi yang berada di kawasanpermukiman desa sehingga lokasi inicocok karena anak putus sekolahkebanyakan dari desa dan didukungdengan aksesbilitas ke lokasi yangmudah karena berada di jalan utama.
sumber : Hasil Analisis, 2012
Dari hasil analisis dan keputusan yang sesuai dengan kriteria dari beberapa
pertimbangan lokasi tapak diatas, maka lokasi tapak yang dipilih sebagai tapak
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
103
perancangan yaitu pertimbangan tapak yang kedua yang berlokasi d kabupaten
Sidoarjo yang tepatnya berada di kelurahan Kemiri kecamatan Sidoarjo.
Karena kesesuian dengan fungsi dan kriteria obyek perancangan yaitu
kondisi mudah dijangkau bagi anak-anak yang putus sekolah, dalam artian lokasi
yang tidak terlalu jauh dengan permukiman desa dan berdekatan dengan jalan
utama. Kriteria-kriteria lain yang ada dikawasan tersebut, antara lain :
o Potensi yang mendukung
Perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan bagi Anak Putus
Sekolah terletak pada kawasan yang mendukung fungsi bangunan sebagai
U
Gambar 4.1 Lokasi TapakSumber: dokumentasi Pemda Sidoarjo
2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
104
fasilitas umum serta membutuhkan ruang yang luas untuk mewadahi
segala bentuk kegiatan atau aktivitas yang berhubungan dengan
pendidikan dan pelatihan bagi anak putus sekolah yang bersifat nonformal.
o Pencapaian mudah
Terletak pada kawasan yang menjadi jalan alternatif untuk menuju
pusat kota sehingga pencapaian menuju kawasan tapak sangat mudah.
Gambar 4.3 Potensi Lingkar TimurSumber: dokumentasi pribadi 2012
Gambar 4.2 Potensi Lingkar TimurSumber: dokumentasi pribadi 2012
Lahan yang luas
Tanaman pohonpisang
Saluran pembuangan
Perbedaan kontur anatrajalan Raya dengan tapak
U
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
105
o Kenyamanan
Tersedianya infrastruktur (jaringan jalan, listrik, telpon, sarana dan
prasarana transportasi) yang mewadahi guna kenyamanan kegiatan
pengembangan bakat dan minat anak pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Bagi Anak Putus Sekolah.
4.1.2 Kedudukan dan Batas Site
Sidoarjo teletak pada geografis 112,5-112,90 LS dan 7,3-7,50 BT dengan
ketinggian 0-3 m dari permukaan air laut . Kabupaten Sidoarjo terletak diantara
dua aliran sungai yaitu Kali Surabaya dan Kali Porong yang merupakan cabang
dari Kali Brantas yang berhulu di kabupaten Sidoarjo. Beriklim topis dengan dua
musim, musim kemarau pada bulan Juni sampai Bulan Oktober dan musim hujan
pada bulan Nopember sampai bulan Mei. Lokasi tapak berada di jalan alternatif
Gambar 4.4 Fasilitas Lingkar TimurSumber: dokumentasi pribadi 2012
U
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
106
lingkar timur, yang terletak di jalan lingkar timur kota Sidoarjo dengan batas
wilayah sebagai berikut:
Batas Utara : Komando Resor Militer
Btas Selatan : Jalan Setapak
Batas Barat : Jalan Raya Lingkar Timur
Batas Timur : Persawahan
Gambar 4.5 Batas siteSumber: dokumentasi pribadi 2012
U
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
107
Letak kawasan ini sangatlah strategis yakni berada di karena
menjadi jalan alternatif untuk ke kota. Tapak juga berada di kawasan
sebelah timur kabupaten Sidoarjo yang rata-rata anak putus sekolah berada
di pinggiran timur Sidoarjo. Tapak lebih rendah 80cm dari jalan.
Ketentuan pada RDTRK Kabupaten Sidoarjo menetapkan bahwa peraturan
untuk bangunan pada lokasi Jl. Lingkar Timur adalah sebagai berikut:
Koefisien Dasar Bangunan(KDB) :40% dari Luas Tapak
Ketinggian bangunan maksimal :14 meter/4 Lantai
Garis Sempadan Bangunan(GSB) :7 meter
Setiap analisis dkaitkan dengan prinsip-prinsip Eko Arsitektur, yaitu :
1. Mengurangi penggunaan energi
2. Material yang ramah lingkungan
3. Adaptasi terhadap iklim
4. Memperhatikan pengguna bangunan
A. Analisis Matahari
Sudut elevasi sinar matahari berubah-ubah yang berpengaruh pada
bayangan yang masuk ke area tapak. Pada tapak karena pada sebelah timur
tidak terdapat bangunan jadi cahaya pada pagi hari menguntungkan bagi
tapak. Ketika pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB cahaya mulai silau dan
sebaiknya diberi penghalang untuk menghindari silau cahaya. Pengaruh
dari matahari seperti pencahayaan dan panas merupakan unsur pokok dari
eco architectur
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
108
Berdasarkan kondisi eksisiting yang ada dapat dilakukan analisis
matahari sebagai berikut :
Alternatif 1 : Letak bangunan searah lintasan matahari, bentuk
bangunan mengadopsi dari lintasan matahari
sehingga memberikan pencahayaan yang banyak
pada bangunan, sehingga dapat mengurangi
penggunaan energi.
Kelebihan : sinar matahari dapat sepanjang hari menyinari
bangunan secara merata. Bentukan bangunan
mengadopsi dari orientasi matahari.
Kekurangan : proses desain cukup sulit pengaplikasiannya
karena, bentukan tapak yang tidak sesuai.
U
Gambar 4.6 MatahariSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
109
Alternatif 2 : Bentuk bangunan memanjang orientasi
berlawanan dari lintasan matahari. Memberikan
kenyaman pengguna yaitu dengan menerima panas
matahari lebih sedikit tetapi pencahayaan alami
kurang.
Kelebihan : yang menerima panas matahari sedikit. Bentukan
bangunan mengadopsi dari orientasi matahari
Kekurangan : terdapat ruang yang tidak menerima pencahayaan
alami.
Gambar 4.7 Analisis MatahariSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
110
Alternatif 3 : memberi kolam dan taman. penetral pantulan
radiasi sinar matahari sehingga memberikan
kenyamanan pengguna dan mengurangi energi
denga memberikan banyak bukaan pada tapak.
Kelebihan : radiasi dapat berkurang dan juga efek bayangan
yang menyentuh bangunan dapat menimbulkan
estetika bergerak setiap harinya. Kolam dan taman
sebagai penetral pantulan radiasi sinar matahari.
Kekurangan : perawatan yang lebih dan biaya yang tidak sedikit
untuk menerapkan kolam disertai dengan taman.
Gambar 4.8 Analisis MatahariSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
111
Alternatif 4 : Pemberian shading pada sisi sebelah timur dan
barat, tetapi sisi sebelah barat shading lebih lebar
dari pada sisi timur karena silau matahari. Pada
saat matahari sebelah barat, panas matahari tidak
bagus. Sehingga memberikan kenyaman bagi
pengguna bangunan.
Gambar 4.9 Analisis MatahariSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
112
Kelebihan : pelindung radiasi pantulan sinar matahari.
Kelemahan : penambahan biaya pembuatan shading.
Alternatif 5 : Memanfaatkan cahaya matahari dengan membuat
skylight ini berdasarkan keadaan sinar matahari
sehingga dapat memberikan pencahayaan alami
mengurangi penggunaan energi.
Kelebihan : memberikan pencahayaan alami.
Kelelmahan : apabila dinding ruang terlalu dekat maka akan
menjadi silau.
Gambar 4.10 Analisis MatahariSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
113
Alternatif 6 : Perletakan zona yang membutuhkan sinar
matahari langsung seperti ruang pelatihan di bagian
depan sebelah barat. Serta zona yang
membutuhkan sinar matahari langsung seperti
multimedia dan pembelajaran sebelah timur.
Kelebihan : dapat secara efektif cahaya masuk ke dalam ruang
dan tidak terlalu berlebihan.
Kekurangan : Tidak terkena panas matahari saat pagi hari.
Gambar 4.11 Analisis MatahariSumber: Hasil Analisis 2012
Gambar 4.12 Analisis MatahariSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
114
Alternatif 7 : Area pembelajaran dan multimedia berada di
tengah-tengah tapak agar tidak terkena langsung
silau matahari tertutupi bangunan lain.
Kekurangan : Dapat mengurangi silau cahaya matahari saat
belajar.
Kelebihan : Bangunan utama tertutupi.
Alternatif 8 : Taman pada atap. mengadopsi dari sinar
matahari. Dapat mengurangi panas matahari.
Kelebihan : dapat menghijaukan lingkungan perancangan
dalam waktu jangka panjang.
Kelemahan : membutuhkan biaya yang lebih untuk
menerapkannya.
Gambar 4.13 Analisis MatahariSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
115
B. Analisis Angin
Pada tapak angin berhembus rendah dari arah utara, kareana
terdapat bangunan KORAMIL. Angin berhembus tinggi dari sebelah
timur, barat dan selatan, angin dapat dimanfaatkan untuk mengurangi
tingkat suhu panas dalam bangunan. Analisis angin dalam tema eco
architecture sangat berpengaruh karena angin salah satu dari unsur pokok
eco architecture.
U
Gambar 4.14 Analisis MatahariSumber: Hasil Analisis 2012
Gambar 4.15 AnginSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
116
Keterangan :
: arah datangnya angin
Berdasarkan kondisi eksisiting yang ada dapat dilakukan analisis
angin sebagai berikut :
Alternatif 1 : Bentuk mengadopsi dari arah datangnya angin,
memasukan angin ke dalam tapak, sehingga dapat
dimafaatkan sebagai penghawaan.
Kelebihan : arah angin lebih terarah dan merata. Bentukan
bangunan mengadopsi dari keadaan angin.
Kekurangan : terkesan masa bangunan tidak teratur atau tidak
tertata.
Gambar 4.16 Analisis AnginSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
117
Alternatif 2 : Bentuk tatanan massa yang melengkung, apabila
permukaan lengkung angin dapat merata
dipermukaan. Angin menjadi penghawaan alami
pada bangunan, dapt mengurangi penggunaan
energi.
Kelebihan : Angin dapat merata keseluruh bangunan.
Kekurangan : Tidak sesuai dengan tapak.
Alternatif 3 : Pembrian jarak antar bangunan, yang bias
difungsikan sebagai taman atau perkebunan.
Kelebihan : memaksimalkan udara yang masuk dalam tapak,
menjadi penghawaan alami, memberikan
pencahayaan alami dan sebagai penetralisir udara
kotor.
Kekurangan : jarak yang jauh antar massa.
Gambar 4.17 Analisis AnginSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
118
Alternatif 4 : Tampilan bertingkat dapat menggunakan cross
ventilation berdasarkan keadaan angin sehingga
dapat memberikan penghawaan alami mengurangi
penggunaan energi.
Kelebihan : penghawaan dapat mengalir secara teratur dan
menyeluruh di dalam bangunan, dan efek yang
timbul ruang menjadi sehat dan tidak lembab.
Kekurangan : tidak semua masa dapat diterapkan system cross
ventilation.
Gambar 4.18 Analisis AnginSumber: Hasil Analisis 2012
Gambar 4.19 Analisis AnginSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
119
Alternatif 5 : Meletakkan massa yang membutuhkan
penghawaan alami pada sisi sebelah barat atau
timur. Seperti tempat pelatihan dan tempat
pembelajaran.
Kelebihan : Memperoleh penghawaan alami untuk bangunan
utama.
Kekurangan : bangunan penunjang tidak memperoleh
penghawaan.
C. Analisis Pencapaian Pada Tapak (aksesibilitas)
Aksesbilitas ke tapak dapat dicapai melalui jalan raya yang terletak
di sebelah barat. Sistem transportasi umum cukup memadai dengan
tersedianya kendaraan umum yang melintasi wilayah tapak dan kendaraan
Gambar 4.20 Analisis AnginSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
120
pribadi pengunjung. Analisis aksesbilitas ini digunakan untuk
mempermudah pengunjung dalam mengakses tapak. Transportasi yang
digunakan di sekitar area ini sebagian besar berupa transportasi darat
seperti mobil, motor dan pejalan kaki.
Berdasarkan kondisi eksisisting mengenai transportasi dan fasilitas
jalan yang ada di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus
Sekolah, dapat dilakuakan analisis sebagai berikut:
Alternatif 1 : Pencapaian entrance dan exit sejajar akan tetapi
dibedakan, memperhatikan penggunan bangunan
pengurangan energi dengan memberikan tampilan
pintu masuk dan keluar menggunakan bahan-bahan
alami seperti bambu, kayu dan batu alam.
U
Gambar 4.21 AksesbilitasSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
121
Kelebihan : pencapaian sirkulasi dapat dijangkau dengan
mudah, terutama pada pintu masuk/main entrance
karena dilewati jalur angkutan umum serta tidak
terjadi antrian kendaraan bermotor pada pintu masuk
dan keluar.
Kekurangan : apabila desain tidak tepat para pengguna kendaraan
bermotor akan sulit membedakan mana pintu masuk
dan mana pintu keluar.
Main enterance Exist enterance
Gambar 4.22 Aanalisis AksesbilitasSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
122
Alternatif 2 : Pencapaian entrance dan exit sejajar menjadi satu
hemat energi dengan memberikan satu jalur masuk.
Kelebihan : jalur sirkulasi pada tapak dapat lancar dan tidak
terjadi arus kendaraan pada pintu masuk dan keluar
yang saling bertemu.
Kekurangan : terjadi penumpukan kendaraan sehingga
menimbulkan polusi.
Alternatif 3 : pencapaian entrance dan exit pada depan tapak dan
dibedakan, antara kendaraan dan pejalan kaki dapat
memperhatikan kenyaman pengguna dan
mengadopsi iklim memberikan suasana yang teduh
Gambar 4.23 Analisis AksesbilitasSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
123
untuk pejalan, mengurangi energi dengan
menggunakan bahan-bahan yang dapat diperbarui
seperti aspal, rumput dan paving.
Kelebihan : tingkat keamanan dan kenyamanan yang tinggi
terutama bagi pejalan kaki dan memberikan taman
sebagai pembatas, sehingga mengurangi penggunaan
energi.
Kekurangan :Mengeluarkan banyak biaya.
Material aspal
Material rumput
Material paving
Gambar 4.24 Analisis AksesbilitasSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
124
D. Pandangan atau View
Pada sisi utara tertutup dinding yang tinggi. View yang paling
potensial kearah barat dan timur. Arah timur dekat dengan area
persawahan. Arah barat dekat dengan jalan raya. Sebelah selatan jalan
setapak dan sungai.
1. View ke tapak
Dari kondisi eksisting yang ada dapat dilakuakn analisis sebagai
berikut:
U
Gambar 4.25 PandanganSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
125
Alternatif 1 : Memberi pagar di pandang mata dan
menggunakan bahan yang dapat diperbarui yaitu
bambu.
Kelebihan : tampilan bangunan akan lebih menarik dan asri.
Kekurangan : biaya pembuatan membutuhkan dana yang tidak
sedikit
Alternatif 2 : Membuat pusat perhatian dengan fasad bangunan.
Mengurangi penggunaan energi dengan
menggunakan bahan-bahna yang dapat diperbaruhi.
Kelebihan : Menarik perhatian lingkungan terutama bagi anak
yang putus sekolah.
Kekurangan : Menambah biaya.
Gambar 4.26 Analisis View ke TapakSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
126
Alternatif 3 : Bangunan yang kontras dengan lingkungan.
mengadopsi dari iklim yang perlu adanya atap yang
miring, mengurangi penggunaan energi dengan
memberikan tampilan bertingkat yang dapat
mengambil cahaya dan udara dari atap.
Kelebihan : Bangunan mudah dikenali oleh masyarakat.
Kekurangan : Bentuk tidak biasa dilihat oleh masyarakat.
Gambar 4.27 Analisis View ke TapakSumber: Hasil Analisis 2012
Gambar 4.28 Analisis View ke TapakSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
127
2. View ke luar Tapak
Dari kondisi eksisting yang ada dapat dilakuakn analisis sebagai
berikut:
Alternatif 1 : Memberi bukaan yang optimal sehingga
mempedulikan pengguna bangunan memberikan
bukaan yang lebar dan mengurangi penggunaan
energi pada bangunan untuk dapat memasukan
cahaya dari luar dan udara. Menggunakan bahan-
bahan yang dapat diperbarui.
Kelebihan : memperlihatkan suasana yang lain agar anak tidak
bosan. Sebagai pencahayaan alami pada siang hari.
Kekurangan : apabila tidak tepat perletakan bukaan/jendela maka
akan menimbulkan silau terutama pada sore hari.
Gambar 4.29 Analisis View ke luar TapakSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
128
Alternatif 2 : Menghadapkan bukaan pada kolam sebagai
penetral panas dan memberi efek pantulan yang
berestetika. Memberikan kenyaman pada pengguna,
mengadopsi angin yang dijadikan penetralisir udara
kotor. Hemat energy udara dan cahaya dapat
langsung masuk bangunan.
Kelebihan : Dengan bangunan menerima pantulan, maka
radiasi yang di terima berkurang dan dapat
menetralisir udara kotor yang dibawa angin.
Kekurangan : apabila tidak terawat kolam dan tanaman
sekitarnya, maka yang ditimbulkan akan tidak
menyenangkan dipadang mata.
Alternatif 3 : Memberi balkon di lantai atas. Dapat mengadopsi
dari angin dan matahari dengan pemberian bukaan
pada bangunan bagian atas sehingga mengurangi
Gambar 4.30 Analisis View ke luar TapakSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
129
penggunaan energi dan mempedulikan kenyaman
pengguna.
Kelebihan : memperlihatkan view luar. Membuat sirkulasi
udara cross. Bukaan pada lantai atas bisa
memberikan sirkulasi udara yang bagus pada
bangunan.
Kekurangan : bisa membahayakan anak-anak apabila tidak ada
pengaman.
E. Kebisingan
Kebisingan yang paling besar dari jalan raya lingkar timur,
sedangkan area persawahan dan Koramil memiliki tingkat kebisingan
cukup rendah.
Gambar 4.31 Analisis View ke luar TapakSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
130
Keterangan :
: Kebisingan tinggi dari jalan raya
: Kebisingan cukup dari Koramil dan jalan setapak
: Kebisingan rendah dari area persawahan
Dari kondisi eksisting yang ada dapat dilakuakn analisis sebagai
berikut:
Alternatif 1 : Melakukan pengolahan zoning, yaitu menjauhkan
area pembelajaran dari sumber kebisingan. Demi
kenyamanan dalam proses belajar para penghuni
bangunan.
Kelebihan : Kegiatan belajar bias lebih tenang.
Kekurangan : Bangunan utama jauh dijangkau.
U
Gambar 4.32 KebisinganSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
131
Alternatif 2 : Memanfaatkan beda ketinggian tanah antara tapak
dengan jalan raya, sehingga dapat mengurangi
energi.
Kelebihan : kebisingan akan teredam tanpa adanya kesan masif
Kekurangan : kebisingan teredam dengan tidaka maksimal.
Gambar 4.33 Analisis KebisinganSumber: Hasil Analisis 2012
Gambar 4.34 Analisis KebisinganSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
132
Alternatif 3 : Pemberian jarak antara jalan dengan bangunan,
memanfaatkan jarak sebagai area parkir.
Kelebihan : kebisingan akan teredam tanpa adanya kesan
massif.
Kekurangan : kebisingan teredam dengan tidaka maksimal.
4.2 Analisis Fungsi
Pengelompokan fungsi berdasarkan aktivitas di atas kemudian
dikelompokkan kembali berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing
fungsi, yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi Primer
Fungsi primer merupakan fungsi utama dalam bangunan, maka
fungsi utama bangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bgai Anak Putus
Sekolah ini adalah sebagai tempat menaungi anak-anak putus sekolah
dengan memberikan pendidikan dan pelatihan.
Gambar 4.35 Analisis KebisinganSumber: Hasil Analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
133
2. Fungsi Sekunder
Fungsi sekunder ini merupakan fungsi yang pendukung, yaitu :
1. untuk tempat tinggal bagi anak-anak putus sekolah yang tidak ini
pulang ke rumah
2. Mushollah
3. kantin
4. toko dan pameran
5. lapangan olahraga
6. untuk bekerja mengajar bagi pengajar dan pengelola.
3. Fungsi Penunjang
Fungsi penunjang merupakan kegiatan yang mendukung
terlaksananya semua kegiatan baik primer maupun sekunder. Fungsi
penunjang dalam Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus
Sekolah ini diwujudkan dengan adanya servis, yang meliputi ruang-ruang
servis seperti kamar mandi, gudang, pos satman dan lain sebagainya.
4.3 Analisis Aktivitas
Analisis aktifitas dalam Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak
Putus Sekolah ini diklasifikasikan berdasarkan jenis fungsi yang diwadahi.
Bentuk analisis tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut:
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
134
Tabel 4.2 Analisis Aktivitas Berdasarkan Klasifikasi Fungsi
Fungsi Aktivitas Pelaku PerilakuBeraktivitas
RentangWaktu
SifatPengguna
FungsiBelajar:
1. KelasBelajar
Belajar Pengajardanpesertadidik
Berdiri,Duduk,Melihat,Mendengarkan,Menulis, Berbincang,Berjalan.
3-4 jam Aktif danRutin
Praktek PengajardanPesertadidik
Berdiri, Membaca,Melihat, Duduk,Mendengarkan,Memperagakan,Berjalan, Berbincang,Jongkok, Berlari.
2-3 jam Aktif danRutin
PembersihanAlat
Petugas Berdiri, Mengambilalat, Membersihkanalat, Berjalan,Duduk, Berbincang,Mencatat,
2-3 jam Pasif,Rutin
PembersihanRuang
Cleaningservis
Berdiri, Menyapu,Mengepel, Berjalan.
2-3 jam Pasif,Rutin
Buang Air SemuaOrang
Berdiri, Jongkok,Duduk, Membasuh,Mengaca,
10-15menit
Aktif danRutin
2. Taman BacaMenitipkanBarang
Pengunjung danPetugaspenjaga
Berdiri, menaruhbarang diloker,Berbincang
10-15menit
Aktif danRutin
Penerimaan Pengunjung,Petugas
Berdiri, Berbincang, 10-15menit
Aktif danRutin
MenyimpanKoleksi
Pengunjung danPetugas
Berdiri, Jongkok,Berjalan, Melihat-lihat, Membaca,Berbincang
1-2 jam Aktif danRutin
Membaca Pengunjung
Duduk, Bersandar,Berbincang, Berjalan,Membaca
2-3 jam Aktif danRutin
PembersihanRuang
Cleaningservis
Berdiri, Menyapu,Mengepel, Berjalan,
2-3 jam Pasif,Rutin
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
135
Buang Air SemuaOrang
Berdiri, Jongkok,Duduk, Membasuh,Mengaca
10-15menit
Aktif danRutin
3. Ruangmultimedia
Mendengarkaninstruksipengajar
PengajardanPesertadidik
Berdiri, Melihat,Mendengarkan,Berbincang, Berjalan,Mencatat, Duduk
20-30menit
Aktif danRutin
Memperagakan Pesertadidik
Berdiri, Melihat,Duduk, Berjalan,Berbincang,Memainkankomputer.
2-3 jam Aktif danRutin
PembersihanAlat
Petugas Berdiri, Mengambilalat, Membersihkanalat, Berjalan,Duduk, Berbincang,Mencatat,
2-3 jam Pasif,Rutin
PembersihanRuang
Cleaningservis
Berdiri, Menyapu,Mengepel, Berjalan,
2-3 jam Pasif,Rutin
Buang Air SemuaOrang
Berdiri, Jongkok,Duduk, Membasuh,Mengaca,
10-15menit
Aktif danRutin
Fungsipealatihan1. Kelas
Pelatihan
Mendengarkan PengajardanPeserta
Berdiri, Melihat,Mendengarkan,Berbincang, Berjalan,Mencatat, Duduk
2-3 jam Aktif danRutin
Praktek PengajardanPesertadidik
Berdiri, Membaca,Melihat, Duduk,Mendengarkan,menjemur, menjahit,mengolah sampah,merangkai sampah,Berjalan, Berbincang,Jongkok, Berlari.
4-5 jam Aktif danRutin
PembersihanAlat
Petugas Berdiri, Mengambilalat, Membersihkanalat, Berjalan,Duduk, Berbincang,Mencatat,
2-3 jam Pasif,Rutin
PembersihanRuang
Cleaningservis
Berdiri, Menyapu,Mengepel, Berjalan,
2-3 jam Pasif,Rutin
Buang Air SemuaOrang
Berdiri, Jongkok,Duduk, Membasuh,Mengaca,
10-15menit
Aktif danRutin
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
136
Asrama Istirahat Pesertadidiktetap
Berdiri,Duduk,Melihat, Makan,Mendengarkan,Tidur, Berbincang,Berjalan.
7-8 jam Aktif danRutin
Belajar Pesertadidiktetap
Duduk, Bersandar,Berbincang, Berjalan,Membaca.
1-2 jam Aktif danRutin
Mencuci Pesertadidiktetap
Berdiri, Duduk,Mengucek,Membasuh,Menjemur, setrika,Berbincang
30 menit-1 jam
Aktif danRutin
PembersihanRuang
Pesertadidiktetap
Berdiri, Menyapu,Mengepel, Berjalan,
2-3 jam Pasif,Rutin
Mandi Pesertadidiktetap
Berdiri, Jongkok,Duduk, Membasuh,Mengaca,
15-20menit
Aktif danRutin
Buang Air SemuaOrang
Berdiri, Jongkok,Duduk, Membasuh,Mengaca,
10-15menit
Aktif danRutin
FungsiPenunjang
1. Toko
MemamerkanSouvenir
Pengunjung,Petugas
Berdiri, Berjalan, 30 menit-1 jam
Aktif danRutin
TransaksiAdministrasi
Pengunjung,Petugas
Berdiri, Membayar,Berbincang,
10-15menit
Aktif danRutin
2. KantinMemesanMakan
SemuaOrang
Berdiri, Berbincang 10-15menit
Aktif danRutin
Makan danMinum
SemuaOrang
Duduk, makan,minum, Berbincang
1-2 jam Aktif danRutin
TransaksiAdministrasi
SemuaOrang
Berdiri, Membayar,Berbincang
10-15menit
Aktif danRutin
PembersihanRuang
Cleaningservis
Berdiri, Menyapu,Mengepel, Berjalan,
2-3 jam Aktif danRutin
Buang Air SemuaOrang
Berdiri, Jongkok,Duduk, Membasuh,Mengaca
10-15menit
Aktif danRutin
4. UnitMenerima Tamu Pengelola Duduk, Berbincang 20-30
menitAktif danRutin
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
137
Pengelola MeninjauKegiatan
Pengelola Berdiri, berjalan,duduk
1-2 jam Aktif danRutin
Mengaturkesekretariatan
Pengelola Berdiri, berjalan,duduk
1-2 jam Aktif danRutin
MengaturFasilitas yangada
Pengelola Berdiri, berjalan,duduk
1-2 jam Aktif danRutin
PembersihanRuang
Cleaningservis
Berdiri, Menyapu,Mengepel, Berjalan,
2-3 jam Aktif danRutin
Makan danMinum
Pengelola Duduk, lesehan 30-60menit
Aktif danRutin
Buang Air SemuaOrang
Berdiri, Jongkok,Duduk, Membasuh,Mengaca
10-15menit
Aktif danRutin
5. ServiceMenjagaKeamanan
Security Berdiri, duduk,berjalan
1-24 jam Aktif danRutin
MengaturMekanikal danElektrikal
Mekanik Berdiri, duduk,berjalan, Mengecek
20-40menit
Aktif danRutin
Bongkar MuatBarang
Pengelola Berdiri, duduk,berkeliling
1-2 jam Aktif danRutin
Menyimpanperalatan
Pengelola Duduk, berdiri,berkeliling
5-15menit
Aktif danRutin
6. MushollaBerwudlu Semua
orangBerdiri,membungkuk, diam
10-20menit
Aktif danRutin
Adzan Muadzin Berdiri, bersuaralantang, menghadapkiblat
10-15menit
Aktif danRutin
Iqomah laki-laki Berdiri, bersuaralantang, menghadapkiblat
5-10menit
Aktif danRutin
Sholat Imamdanmakmum
Imam : berada didepan, mengahadapkiblat, memimpinjama’ah
Makmum : berada dibelakang imam,menghadap kiblat.
20-30menit
Aktif danRutin
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
138
Baca Al-quran Semuaorang
Duduk, membaca,mendengarkan,bersandar
20-30menit
Aktif dantidak rutin
Memakirkankendaraan
Pengelola,pengunjung
Berdiri, duduk,berjalan, turunkendaraan
10-15menit
Aktif danRutin
sumber : Hasil Analisis, 2012
4.3.1 Analisis Aktivitas Pengguna
Pengguna dalam objek Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus
Sekolah sebagai sarana untuk pendidikan dan pelatihan anak putus sekolah di
Sidoarjo ini meliputi pengelola dan pengunjung .Lebih detail akan diuraikan
beberapa aktivitas pengguna sebagai berikut:
Aliran Sirkulasi Pengguna
1. Sirkulasi Peserta Didik
Diagram 4.1 Sirkulasi Peserta Didik tetapSumber: hasil analisis 2012
Datang Berjalankaki
Enterance Kantor pengelola
Asrama
Taman baca, RuangMultimedia.
Ruang Belajar
Ruang Pelatihan
Kantin, Musholla,Aera Olahraga, Toko
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
139
2. Sirkulasi Peserta Didik
3. Sirkulasi pengajar
Datang Berjalankaki
Datng Berkendaran
Enterance
Taman baca, RuangMultimedia.
Ruang Belajar
Ruang Pelatihan
Kantin, Musholla,Aera Olahraga, Toko
Pulang
Diagram 4.2 Sirkulasi Peserta DidikSumber: hasil analisis 2012
Pulang
Kantor pengelolaDatang Berjalan kaki
Datang BerkendaraaanEnterance
Taman baca, RuangMultimedia.
Ruang Belajar
Ruang Pelatihan
Kantin, Musholla,Aera Olahraga, Toko
Diagram 4.3 Sirkulasi PengajarSumber: hasil analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
140
4. Sirkulasi pengelola
5. Sirkulasi pengelola asrama
Datang Berjalankaki, Berkendaraan Enterance Kantor pengelola
Asrama
Taman baca, RuangMultimedia.
Ruang Belajar
Ruang Pelatihan
Kantin, Musholla,Aera Olahraga, Toko
Pulang
Diagram 4.4 Sirkulasi PengelolaSumber: hasil analisis 2012
Diagram 4.5 Sirkulasi Pengelola AsramaSumber: hasil analisis 2012
Pulang Berjalankaki, Berkendaraan
Datang Berjalankaki, Berkendaraan Enterance
Kantor pengelola
Asrama
Kantin, Musholla,Aera Olahraga, Toko
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
141
6. Sirkulasi Penjaga taman baca
7. Sirkulasi pengelola kantin
8. Sirkulasi petugas toko/pameran
Datang Berjalankaki, Berkendaraan Enterance
Kantor pengelola
Taman Baca
Kantin, Musholla,Aera Olahraga, Toko
Pulang Berjalankaki, Berkendaraan
Diagram 4.6 Sirkulasi Pengelola Taman BacaSumber: hasil analisis 2012
Datang Berjalankaki, Berkendaraan Enterance
Kantor pengelola
Kantin
Musholla, AeraOlahraga, Toko
Pulang Berjalankaki, Berkendaraan
Diagram 4.7 Sirkulasi Pengelola KantinSumber: hasil analisis 2012
Diagram 4.8 Sirkulasi Pengelola Petugas Toko/PameranSumber: hasil analisis 2012
Datang Berjalankaki, Berkendaraan Enterance
Kantor pengelola
Toko dan Pameran
Musholla, AeraOlahraga, Kantin
Pulang Berjalankaki, Berkendaraan
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
142
9. Sirkulasi Pengunjung toko/pameran
10. Sirkulasi petugas kebersihan
11. Sirkulasi petugas keamanan
Diagram 4.9 Sirkulasi Pengunjung Petugas Toko/PameranSumber: hasil analisis 2012
Diagram 4.10 Sirkulasi Pengunjung Petugas KebersihanSumber: hasil analisis 2012
Datang Berjalankaki, Berkendaraan Enterance
Seluruh Bngunan yangada di Pusat Pendidikan
dan Pelatihan
Loker
Pulang Berjalankaki, Berkendaraan
Datang Berjalankaki, Berkendaraan Enterance Toko dan Pameran
Musholla, Kantin, RuangPelatihan
Pulang Berjalankaki, Berkendaraan
Datang Berjalankaki, Berkendaraan Enterance
Seluruh Bngunan yangada di Pusat Pendidikan
dan Pelatihan
Pos Satpam
Pulang Berjalankaki, Berkendaraan
Diagram 4.11 Sirkulasi Pengunjung Petugas KeamananSumber: hasil analisis 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
143
4.4 Analisis Ruang
4.4.1 Kebutuhan Ruang
Dari hasil analisis fungsi dan studi literatur, maka ruang-ruang yang
dibutuhkan dalam objek Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bgai Anak Putus Sekolah
ini adalah:
1. Kelompok Primer, merupakan kelompok ruang yang mewadahi fungsi
belajar dan pelatihan, yaitu sebagai berikut:
a. Ruang Belajar
b. Taman Baca
1. Ruang baca
2. Tempat penitipan
3. Ruang Koleksi buku
4. Ruang Pengelola
c. Multimedia
d. Ruang Pelatihan
1. Ruang Pelatihan
2. Ruang Menjahit
2. Kelompok Sekunder, merupakan ruang yang memberikan temat naungan
bagi anak putus sekolah, sebagai berikut:
a. Asrama
1. Kamar tidur peserta didik
2. Kamar tidur pengelola
3. Ruang pengelola
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
144
b. Toko dan Pameran
c. Musholla
d. Kantin
1. Dapur
2. Ruang makan
e. Kantor pengelola
1. Ruang Pengelola kantor
2. Ruang Pengajar
f. Area Olahraga
1. Lapangan Bulutangkis
2. Lapangan futsal
3. Kelompok Penunjang, merupakan ruang yang mewadahi fungsi servis,
yaitu sebagai berikut:
a. Ruang Cleaning Service
b. Ruang Security
c. Mecanical Elektric
d. Bongkar Muat Barang
e. Penyimpanan Barang (gudang)
f. Parkir
4.4.2 Karakteristik Unit-Unit Fungsi
Masing-masing unit fungsi memiliki karekteristik yang berbeda, dilihat
dari sifat-sifat ruang, interaksi sirkulasi yang terjadi, dan keterkaitan antar ruang.
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
145
Tabel 4.3 Karakteristik Unit-Unit Fungsi Ruang
Kelompok Fasilitas Fungsi Ruang Karakteristik Ruang
Intensitas Sirkulasi Sifat Ruang
Fasilitas Primer Ruang Belajar Rendah Publik
Taman Baca Ruang baca
Rendah Publk
Ruang penitipan Tinggi Publik
Ruang Koleksi Tinggi Publik
Ruang Pengelola Tinggi Privat
Ruang Multimedia Tinggi Privat
Ruang Pelatihan
Ruang pelatihan
Tinggi Publik
Ruang menjahit Tinggi Publik
Fasilitas Sekunder Asrama
Kamar TidurPeserta didik
RendahPrivat
Kamar TidurPengelola
Rendah Privat
Ruang pengelola Rendah Privat
Toko dan Pameran Tinggi Publik
Musholla Tinggi Publik
Kantin
Dapur
Tinggi Publik
Tempat Makan Tinggi Publik
Kantor Pengelola
Ruang PengelolaPusat Pendidikandan Pelatihan
Tinggi Privat
Ruang Pengajar Tinggi Privat
Area Olahraga
LapanganBulutangkis
Tinggi Publik
Lapangan Futsal Tinggi Publik
Fasilitas Penunjang Ruang Cleaning Service Tinggi Privat
Ruang Security Tinggi Privat
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
146
Mecanical Elektric Tinggi Privat
Bongkar Muat Barang Tinggi Privat
Penyimpanan Barang(gudang)
Tinggi Privat
Area Parkir Tinggi Publik
Sumber: Hasil analisis, 2012
4.4.3 Pengelompokan Ruang Berdasarkan Zona
Pengelompokan ruang berdasarkan zona ruang dibagi menjadi 4, yaitu
zona publik, privat, dan service. Adapun pembagian ruang berdasarkan zona
adalah sebagai berikut
Gambar 4.36 Pengelompokan ruang berdasarkan zonaSumber : hasil analisis, 2012
RuangPembelajaran
Taman Baca
RuangPelatihan
Kantin
Musholla
AreaOlahraga
Toko danpameran
Asrama
KantorPengelola
Multimedia
Ruang ME
Area Parkir
RuangCleaningSevis
RuangKeamanan
Gudang
Publik Privat Service
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
147
4.4.4 Persyaratan Ruang
Zona Publik
Tabel 4.4 Persyaratan Ruang pada Zona Publik
Ruang Pencahayaan Penghawaan Akustik
Viewkeluar
Sifat Ruang
Alami
Buatan Alami
Buatan
Pembelajran
R. Belajar V V V - V V Terbuka/publik
Toilet V V V - - - Tertutup/privat
Taman Baca
R. Baca V V V - - V Tertutup/privat
R. Koleksi V V V - - V Tertutup/privat
Penitipan Barang V V V - - - Tertutup/privat
R. Pengelola V V V - - - Tertutup/privat
Toilet V V V - - - Tertutup/privat
Pelatihan
R. Sortir Sampah V V V - - V Terbuka/publik
R. PembersihanSampah
V V V - - V Terbuka/publik
R. Jemur V V V - - V Terbuka/publik
R. Pelatihan V V V - V V Tertutup/Publik
R. Menjahit V V V - - V Tertutup/Publik
Gudang V V V - - - Tertutup/privat
Toilet V V V - - - Tertutup/privat
Kantin
R. Makan V V V - - V Terbuka/publik
Dapur V V V - - - Tertutup/privat
R. Cuci V V V - - - Tertutup/privat
Gudang V V V - - - Tertutup/privat
Toilet V V V - - - Tertutup/privat
Musholla
R. Sholat V V V - V - Tertutup/publik
R. Wudlu V V V - - - Tertutup/privat
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
148
Toilet V V V - - - Tertutup/privat
Area Olahraga
Lapangan Bulutangkis V V V - V V Terbuka/publik
Lapangan Futsal V V V - V V Terbuka/publik
R. Penonton V V V - V V Terbuka/publik
Toko dan Pameran
Toko V V V - V V Tertutup/Publik
Pameran V V V - V V Tertutup/Publik
Sumber: Hasil analisis, 2011
Keterangan: V = perlu - = tidak perlu
Zona Privat
Tabel 4.5 Persyaratan Ruang pada Zona Privat
Ruang Pencahayaan Penghawaan Akustik
Viewkeluar
Sifat Ruang
Alami
Buatan Alami
Buatan
Asrama
R. Tidur V V V - V V Tertutup/privat
Kamar Mandi V V V - - - Tertutup/privat
R. Pengelola V V v - V V Tertutup/privat
Kantor Pengelola
R. PengelolaPendidikan danPelatihan
V V V - V V Tertutup/privat
R. Direktur V V V V - V Tertutup/privat
R. Wakil Direktur V V V - - V Tertutup/privat
R. Sekretaris V V V - - - Tertutup/privat
R. Rapat V V V V - V Tertutup/privat
R. Tamu V V V - - V Terbuka/semi publik
R. Pengajar V V V - V V- Tertutup/privat
R. Istirahat V V V - - V Terbuka/semi publik
Toilet V V V - - - Tertutup/privat
Multimedia
R. Media V V V V V - Tertutup/privat
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
149
Gudang V V V - - - Tertutup/privat
Toilet V V V - - - Tertutup/privat
Sumber: Hasil analisis, 2011
Keterangan: V = perlu - = tidak perlu
Zona Service
Tabel 4.6 Persyaratan Ruang pada Zona Service
Ruang Pencahayaan Penghawaan Akustik
Viewkeluar
Sifat Ruang
Alami
Buatan Alami
Buatan
Unit Mekanikal Elektrikal (ME)
R. Peralatan ME V V V - - - Tertutup/privat
R. Petugas ME V V V - - V Terbuka/privat
Unit Kebersihan
R. Kepala Bagian V V V - - V Tertutup/privat
R. Ganti & Locker V V V - - - Tertutup/privat
Gudang V V V - - - Tertutup/privat
Toilet V V V - - - Tertutup/privat
Unit Security
R. Jaga V V V - - V Terbuka/semipublik
Toilet V V V - - - Tertutup/privat
Gudang
R. Penymipanan V V V - - - Tertutup/privat
Area Parkir
Area ParkirPengunjung
V V V - - V Terbuka
Area Parkir Staff V V V - - V Terbuka
Sumber: Hasil analisis, 2011
Keterangan: V = perlu - = tidak perlu
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
150
4.4.5 Kebutuhan dan Jumlah Luas Ruang
Zona Publik
Tabel 4.7 Kebutuhan dan Jumlah Luas Ruang pada Zona Publik
Ruang Kebutuhan Ruang Standart Sumber Pendekatan Luasan
Pembelajaran R. Belajar 2.5m²/orang
NAD 2.5 m² x 15 orang x12 unit
450 m²
Toilet 2,52m²/unit
NAD 2,52 m² x 8 unit 20.16 m²
Luas Pembelajaran 270.16 m²
Luas Pembelajaran+ sirkulasi (20%) = 250.16 + 94.032 364.192 m²
Taman Baca R. Baca 1.4m²/orang
NAD 1.4 m² x 30 orang 42 m²
R. koleksi 2.30m²/unit
NAD 2.30 m² x 6 unit 13.8 m²
Penitipan banrang 1.5m²/orang
A 1.5 m² x 30 orang 45 m²
R. Pengelola 1.4m²/orang
NAD !.4 m² x 3 orang 4.2 m²
Toilet 2,52m²/unit
NAD 2,52 m² x 4 unit 10.08 m²
LuasTaman Baca 70.08 m²
Luas Taman Baca+ sirkulasi (20%) = 70.08 + 14.016 84.096 m²
Pelatihan R. Pelatihan 2.5m²/orang
A 2.5 m² x 15 orang x3 unit
112.5 m²
R. Sortir Sampah
R. PembersihanSampah
R. Jemur
R. Menjahit 0.4 m²/unit A 0.4 m² x 20 unit 8 m²
Gudang 0,15m²/tamu
NAD 0.15 m² x 50 orang 7.5 m²
Toilet 2,52m²/unit
NAD 2,52 m² x 8 unit 20.16 m²
Luas Pelatihan m²
Luas Pelatihan+ sirkulasi (20%) = m²
Kantin
R. Makan 1,3m²/orang
NAD 1,3 m² x 100 orang 130 m²
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
151
Dapur 15 %R. Makan
NAD 15 % x 130 m² 19.5 m²
R. Cuci A 1 m² x 3 m² 3 m²
Gudang 0,15m²/tamu
NAD 0,15 m² x 100orang
15 m²
Toilet 2,52m²/unit
NAD 2,52 m² x 8 unit 20 m²
Luas Kantin 187.5 m²
Luas Kantin + sirkulasi (20%) = 187.5 + 37.5 225 m²
Musholla R. Sholat 1,5m²/orang
NAD 1,5 m² x 60 orang 90 m²
R. Wudlu A 2 m² x 3 m²
Terdapat1 R. Wudlu Wanita,1 R. Wudlu Pria
6 m² x 2 unit
12 m²
Toilet 2,52m²/unit
NAD 2,52 m² x 7 unit 18 m²
Luas Musholla 120 m²
Luas Musholla + sirkulasi (20%) = 120 + 24 144 m²
AreaOlahraga
LapanganBulutangkis
71.5m²/unit
NAD 71.5 m² x 2 unit 143 m²
Lapangan Futsal 375m²/unit
A 375 m² x 2 unit 750 m²
Temapt penonton
Luas Area Olahraga m²
Luas Area Olahraga + sirkulasi (20%) = m²
Toko danPameran
Toko 80 m²/unit A 80 m²
Pameran 80 m²/unit A 80 m²
Luas Toko dan Pameran m²
Luas Toko dan Pameran + sirkulasi (20%) m²
Sumber: Hasil analisis, 2012
Keterangan: NAD = Neufert Architect’s Data A = Asumsi
Zona Privat
Tabel 4.8 Kebutuhan dan Jumlah Luas Ruang pada Zona Privat
Ruang Kebutuhan Ruang Standart Sumber Pendekatan Luasan
Asrama R. Tidur 22 NAD 22 m² x 50 kamar 1.760 m²
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
152
m²/kamar
Kamar Mandi 4 m²/unit A 4 m² x 80 unit 320 m²
R. Pengelola
Luas Kamar Standart 2.080 m²
Luas Kamar Standart + sirkulasi (20%) = 2.080 + 416 2. 496 m²
KantorPengelola
R. Direktur A 12-20 m² 20 m²
R. Wakil Direktur A 12-20 m² 15 m²
R. Sekretaris A 12-20 m² 12 m²
R. PengelolaPendidikan danPelatihan
R. Rapat A 5 m² x 6 m² 30 m²
R. Tamu A 3 m² x 4 m² 12 m²
R. Pengajar
R. Istirahat
Toilet 2,52m²/unit
NAD 2,52 m² x 4 unit 10 m²
Luas Unit Staff Pengelola m²
Luas Unit Staff Pengelola + sirkulasi (20%) = m²
Multimedia R Multimedia 4 m²/orang NAD 4 m² x 10 orang 40 m²
Gudang A 3 m² x 4 m² 12 m²
Toilet 2,52m²/unit
NAD 2,52 m² x 8 unit 20 m²
Luas Unit Multimedia m²
Luas Unit Multimedia + sirkulasi (20%) = 86,4 m²
Sumber: Hasil analisis, 2012
Keterangan: NAD = Neufert Architect’s Data A = Asumsi
Zona Service
Tabel 4.9 Kebutuhan dan Jumlah Luas Ruang pada Zona Service
Ruang Kebutuhan Ruang Standart Sumber Pendekatan Luasan
UnitMekanikalElektrikal
(ME)
R. Peralatan ME A 7 m² x 8 m² 56 m²
R. Petugas ME 3 m²/orang A 3 m² x 2 orang 6 m²
Luas Unit Mekanikal Elektrikal (ME) 62 m²
Luas Unit Mekanikal Elektrikal (ME) + sirkulasi (20%) = 62 + 12,4 74,4 m²
Unit R. Kepala Bagian A 12-20 m² 60 m²
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
153
Kebersihan Terdapat 5 kepalabagian unit service
12 m² x 5 unit
R. Ganti & Locker 2 m²/orang A 2 m² x 20 orang 40 m²
Gudang A 3 m² x 4 m² 12 m²
Toilet 2,52m²/unit
NAD 2,52 m² x 10 unit 25,2 m²
Luas Unit Kebersihan m²
Luas Unit Kebersihan + sirkulasi (20%) = m²
Unit Security(Luar dan
DalamBangunan)
R. Jaga A 2 m² x 3 m² 6 m²
Toilet 2,52m²/unit
NAD 2,52 m² x 1 unit 2,52 m²
Luas Unit Security 8,52 m²
Luas unit Security + sirkulasi (20%) = 8,52 + 1,7 10,22 m²
Area Parkir Area ParkirPengunjung
12,5m²/mobil
NAD 12,5 m² x 20 mobil 1.000 m²
Area ParkirPengunjung
2 m²/motor NAD 2 m² x 30 motor
Area Parkir Staff 12,5m²/mobil
NAD 12,5 m² x 12 mobil 150 m²
Area Parkir Staff 2 m²/motor NAD 2 m² x 20 motor
Luas Unit Security
Luas Area Parkir
Sumber: Hasil analisis, 20112
Keterangan: NAD = Neufert Architect’s Data A = Asumsi
4.4.6 Hubungan Antar Ruang
Pola hubungan ruang berfungsi untuk menunjukkan kedakatan
hubungan tiap-tiap ruang yang ada pada suatu kelompok kegiatan. Krteria
penentuan sifat hubungan ruang dipengaruhi oleh karakter kegiatan yang
dilakukan didalam ruangan satu dan lainnya. Hubungan ruang juga harus
memiliki fleksibilitas kegiatan didalamnya.
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
154
Tabel 4.10 Diagram Matriks Hubungan Antar Ruang Pusat
pendidikan dan Pelatihan
Ruang
Pend
idik
an
Tam
an B
aca
Mul
timed
ia
Pela
tihan
Asr
ama
Are
a O
lahr
aga
Kan
tin
Mus
holla
Toko
dan
Pam
eran
Kan
tor P
enge
lola
Cle
anin
g se
rvis
Secu
rity
Mek
anik
al E
lekt
rikal
Gud
ang
Park
ir
PendidikanTamanBacaMultimediaPelatihanAsramaAreaOlahragaKantinMushollaToko danPameranKantorPengelolaCleaningservisSecurityMEGudangParkir
Sumber : Hasil Analisis 2012
Keterangan :
Berhubungan tidak langsung
Berhubungan langsung
Tidak ada hubungan
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
155
Tabel 4.11 Diagram Matriks Hubungan Antar Ruang Pendidikan
Ruang
R. B
elaj
ar
Toile
t
R. BelajarToiletKeterangan :
Berhubungan langsung
Tidak ada hubungan
Tabel 4.12 Diagram Matriks Hubungan Antar Ruang Taman Baca
Ruang
R. B
aca
R. K
olek
si
R. P
enyi
mpa
nan
R. P
enge
lola
Toile
t
R. Baca
R. Koleksi
R. penyimpanan
R. Pengelola
Toilet
Keterangan :
Berhubungan tidak langsung
Berhubungan langsung
Tidak ada hubungan
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
156
Tabel 4.13 Diagram Matriks Hubungan Antar Ruang Multimedia
Ruang
R. M
edia
Gud
ang
Toile
t
R. Media
Gudang
Toilet
Keterangan :
Berhubungan tidak langsung
Berhubungan langsung
Tidak ada hubungan
Tabel 4.14 Diagram Matriks Hubungan Antar Ruang Pelatihan
Ruang
R. S
ortir
Sam
pah
R. P
embe
rsih
anSa
mpa
h
R. J
emur
R. P
elat
ihan
R. M
enja
hit
Gud
ang
Toile
t
R. Sortir Sampah
R. PembersihanSampah
R. Jemur
R. PelatihanR. MenjahitGudangToiletKeterangan :
Berhubungan tidak langsung
Berhubungan langsung
Tidak ada hubungan
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
157
Tabel 4.15 Diagram Matriks Hubungan Antar Ruang Asrama
Ruang
K. T
idur
R. P
enge
lola
Kam
ar M
andi
K. TidurR. PengelolaKamar MandiKeterangan :
Berhubungan tidak langsung
Berhubungan langsung
Tidak ada hubungan
Tabel 4.16 Diagram Matriks Hubungan Antar Ruang Area Olahraga
Ruang
L. B
ulut
angk
is
L. F
utsa
l
R. P
enon
ton
L. BulutangkisL. FutsalR. PenontonKeterangan :
Berhubungan tidak langsung
Berhubungan langsung
Tidak ada hubungan
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
158
Tabel 4.17 Diagram Matriks Hubungan Antar Ruang Kantin
Ruang
R. M
akan
Dao
ur
R.
Cuc
i
Toile
t
R. MakanDapurR. CuciToiletKeterangan :
Berhubungan tidak langsung
Berhubungan langsung
Tidak ada hubungan
Tabel 4.18 Diagram Matriks Hubungan Antar Ruang Mushola
Ruang
R. W
udlu
R. I
mam
R. S
hola
t
R. WudluR. ImamR. SholatKeterangan :
Berhubungan tidak langsung
Berhubungan langsung
Tidak ada hubungan
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
159
Tabel 4.19 Diagram Matriks Hubungan Antar Ruang Toko Pameran
Ruang
R. P
enju
alan
R. P
amer
an
R. PenjualanR. PameranKeterangan :
Berhubungan tidak langsung
Berhubungan langsung
Tidak ada hubungan
Tabel 4.20 Diagram Matriks Hubungan Antar Ruang Kantor Pengelola
Ruang
R. P
enge
lola
Pend
idik
anda
n Pe
latih
an
R. D
irekt
ur
R. W
akil
Dire
ktur
R. S
ekre
taris
R. R
apat
R. T
amu
R. P
enga
jar
R. M
akan
Toile
tR. PengelolaPendidikan danPelatihan
R. Direktur
R. Wakil Direktur
R. Sekretaris
R. Rapat
R. Tamu
R. Pengajar
R. Makan
Toilet
Keterangan :
Berhubungan tidak langsung
Berhubungan langsung
Tidak ada hubungan
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
160
Tabel 4.21 Diagram Matriks Hubungan Antar Ruang Servis
Ruang
Pant
ry
Pos s
atpa
m
R. M
ekan
ikal
Elek
trika
l
Gud
ang
PantryPos satpamR. MekanikalElektrikalGudangKeterangan :
Berhubungan tidak langsung
Berhubungan langsung
Tidak ada hubungan
4.5 Analisis struktur
Dalam peracangan obyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus
Sekolah ini, analisis struktur harus sesuai dengan fungsi bangunan yaitu memiliki
kelebihan bangunan yang tahan terhadap gempa. Serta tidak lepas dari
karakteristik tapak, karakteristik tema perancangan, dan karakteristik obyek
perancangan.
a. struktur bawah (down structure)
Struktur bawah meliputi struktur yang bagian bawah bangunan, atau lebih
rincinnya yaitu struktur pondasi bangunannya.
Penggunaan pondasi batu kali, pondasi untuk bangunan tingkat rendah
atau banguan berlantai satu atau dua. Batu kali aladah baha yang dapat diperbarui,
seehingga mengurangi penggunaan energi.
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
161
Penggunaan pondasi plat, fungsi dari pondasi ini yaitu untuk menahan
gaya tekan vertikal di area gaya geser pons. Penggunaan pondasi plat ini
diterapkan pada bangunan yang luas bangunan yang relatif kecil.
Penggunan struktur tiang pancang atau stros pile dimana pondasi tersebut
diselubungi pasir padat dengan ketebalan 10cm. Fungsinya sebagai penahan
getaran yang disebabkan oleh gempa bumi. Selanjutnya bisa menggunakan
pondasi pegas, pondasi pegas yaitu pondasi stros pile yang yang memiliki
perlakuan jarak tulangan pengikatnya berbeda-beda tingkat kerapatannya.
b. Struktur tengah (sub structure)
Struktur tengah yaitu meliputi dari pemasangan dinding, dan sambungan
antara kolom dan balok.
Gambar 4.37 Analisis struktur bawahSumber: dokumentasi pribadi 2012
Gambar 4.38 Analisis struktur bawahSumber: http://ml.scribd.com/doc/38823800/PENGERTIAN-
PONDASI. 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
162
Bahan dinding menggunakan pasangan bata/batako, perhatikan mutu
bahan bata/batako, bahan yang tidak patah dan berbunyi nyaring ketika diadukan,
bahan bata/batako ini adalah bahan yang dapat diperbarui atau bahan yang dapat
mengurangi energi.
Bahan dinding seperti bambu juga dapat dimanfaatkan sebagai dinding.
Perlakuan ini mengurangi resiko baban terhadap bangunan jika terkena tekanan
dari bencana gempa bumi. Karakter bambu relatif ringan, maka tidak perlu ada
sub-struktur atau pondasi tertanam, cukup umpak atau beton telapak sebagai
pondasi setempat, namun untuk menghindari pelapukan, bagian bawah struktur
bambu tidak boleh bersentuhan langsung dengan tanah. Struktur utama yaitu
kolom dan balok menggunakan bambu ater/pring jawa (Gigantochloa atter) atau
bambu petung (Dendrocalamus asper) diameter 15cm.
Gambar 4.39 Analisis struktur tengahSumber: www.architecturoby.blogspot.com 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
163
c. Struktur atas (up structure)
Struktur atas meluputi pemasangan atap, baik itu kerangka atap,
sambungan setiap kerangka-kerangkanya maupun selubungnya.
1. Struktur atap yang menggunakan rangka kayu.
Struktur atap menggunakan struktur kayu adalah bahan yang dapat
diperbarui tetapi dalam jangka tertentu kayu dapat rapuh, sehingga perlu ganti.
kayu mudah juga dimakan rayap dan tidak tahan terhadap cuaca. Penggunaan
Gambar 4.40 Analisis struktur tengahSumber: dokumentasi pribadi 2012
Gambar 4.41 Analisis struktur bawahSumber: http://blog.unand.ac.id, 2012
)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
164
sambungan yang dipaten (dipaku), melainkan sambungan yang menggunankan
sistem jangkar atau skrup untuk sambungannya.
2. Struktur atap yang menggunakan rangka baja ringan.
Struktur atap menggunakan struktur baja ringan adalah bahan yang
dapat diperbarui, konstruksi stabil dan aman. Struktur baja ringan
menggunakan tumpuan sendi dan roll, tahan terhadap karat, rayap dan
perubahan cuaca dan kelembaban, bisa dipakai dengan genteng metal
maupun keramik atau beton yang berat dan juga pemasangan yang
profesional dan terlatih hingga cepat pengerjaannya.
Menggunakan Baja Ringan untuk keperluan atap, dapat melindungi
atap dari rayap dan karat serta tahan terhadap segala cuaca, serta ikut
melestarikan lingkungan kita. Konstruksi baja ringan yang kuat dan benar
akan mampu menopang beban yang berada di atas pada atap. Rangka atap
baja ringan ini telah banyak digunakan karena lebih efisiennya biaya
Gambar 4.42 Analisis struktur bawahSumber: www.strukturatap/teknik.com
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
165
perawatan, dengan keunggulan baja ringan untuk atap yang tahan lama
dengan bahan baja ringan.
3. Atap datar
Atap datar memerlukan material membran penutup atap yang kontinu.
Kemiringan atap minimal yang disarankan 1:50. Kemiringan atap dapat
dibentuk dengan mencodongkan bagian struktural dek atap, atau
memiringkan lapisan insulasi termal. Kemiringan biasanya mengarah pada
saluran drainase interior, lubang drainase tepi atap dapat digunakan untuk
mengalirkan air hujan. Atap datar bisa digunakan sebagai taman atau roof
garden, berfungsi sebagai pengurangan panas matahari untuk masuk ke
ruangan.
4.6 Analisis Utilitas
Perencanaan sistem utilitas pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi
Anak Putus Sekolah dikelompokkan sesuai dengan sektor masing-masing, yaitu
sebagai berikut:
1. Perencanaan instalasi listrik, sumber tenaga pembangkit listrik berasal dari
PLN.
Sumber Daya Listrik berasal dari PLN, yang kemudian masuk ke
tapak dengan menggunakan beberapa sistem, yaitu :
a. Panel Pusat yaitu dari sumber daya lalu masuk pusat panel listrik
bangunan lalu disalurkan keseluruh lantai bangunan.
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
166
b. Disetiap lantai terdapat panel induk, awal sumber daya listrik lalu
masuk ke panel pusat kemudian disalurkan ke setiap panel lantai
setelah itu listrik disalurkan keseluruh lantai.
Dengan mempertimbangkan terhadap faktor kenyamanan penghuni
yang merupakan faktor utama dalam bangunan ini, maka kemungkingan
terputusnya aliran dari PLN perlu diperhitungkan sehingga dicapai suatu
cara penyelesaian sebagai berikut:
Menggunakan generator set yang dapat menghasilkan aliran listrik
secara kontinou dan memiliki kapasitas daya sebesar 100 % dari
daya yang dihasilkan PLN.
Automatic Main Panel, yang bekerja secara otomatis mengalihkan
sumber daya kepada generator set pada saat aliran listrik dari PLN
terputus.
Gambar 4.43 Sistem penyaluran listrikSumber : hasil analisis, 2012
SDLPanelPusat
SDLPanelPusat
Panel Induk
Gambar 4.44 Sistem penyaluran listrikSumber : hasil analisis, 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
167
Uninterrupted Power Supply yang langsung bekerja saat aliran
PLN terputus dengan menggantikannya engan batterai. UPS ini
berguna bagi kepentingan vital yang tidak boleh terganggu dalam
keadaan apapun sekalipun aliran listrik terputus.
2. Perencanaan sanitasi yang dirinci sebagai berikut :
a. Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAB)
Terdapat beberapa alternatif penyediaan air bersih dalam
bangunan pusat pendidikan dan pelatihan bagi anak putus sekolah,
yaitu sebagai berikut:
1. Menggunakan air dari PAM untuk sumber air dalam perancangan.
Kelebihan : Pengadaan sumber PAM pada perancangan sangat
efektif dan efisien karena saluran PAM sudah tersedia
sebelumnya.
Kekurangan : Penggunaan air PAM membutuhkan biaya yang
cukup mahal dibanding dengan penggunaan air sumur.
2. Menciptakan sumber-sumber mata air baru dengan menggali sumur
pada perancangan.
Kelebihan : Proses penciptaan sumber mata air membutuhkan
biaya yang tidak mahal.
Kekurangan : Kedalaman sumber air yang cukup jauh, karena
posisi kawasan Sidoarjo yang ada di dataran rendah, maka proses
penggalian sumber air akan membutuhkan waktu yang cukup
lama
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
168
Sistem penyediaan air bersih, yaitu sebagai berikut:
Sistem Up Feed distribution keuntungannya tidak terdapat
reservoar di atap. kerugiannya distribusi kurang merata dan
banyak menggunakan listrik.
b. Sistem Pembuangan Air Kotor (SPAK)
Sistem pembuangan air kotor berfungsi untuk menyalurkan
limbah pembuangan pada bangunan berdasarkan ketentuan yang
berlaku agar tidak mencemari lingkungan. Limbah pembuangan
terdiri dari dua jenis, yaitu limbah cair dan limbah padat. Adapun
rinciannya adalah sebagai berikut:
Limbah cair
Limbah cair merupakan limbah yang berasal dari air sisa
buangan pada saluran kamar mandi , dapur, serta air buangan
lainnya, seperti dari tempat pembersihan sampah dan air
mancur. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan, limbah
tersebut harus disaring terlebih dahulu melalui sumur resapan
sebelum dialirkan menuju saluran pembuangan kota atau
SABTandonBawah
Tandonatas
Gambar 4.45 Sistem penyaluran Air BersihSumber : hasil analisis, 2012
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
169
drainase kota. Adapun sistem pengolahan limbah cair adalah
sebagai berikut:
a) Limbah Padat
Limbah padat merupakan limbah kotoran manusia (tinja)
yang berasal dari kloset yang terdapat pada kamar mandi atau
toilet. Pengolahan limbah padat harus di uraikan terlebih dahulu
sebelum nantinya menyerap kedalam tanah melalui sumur resapan.
Untuk menghindari pencemaran, khususnya pada sumber air
bersih, sumur resapan limbah padat harus diberi jarak minimal 10
m dari sumber air bersih/air minum. Adapun diagram sistem
pengolahan limbah padat adalah sebagai berikut:
Gambar 4.46 Sistem pengolahan limbah cairSumber : hasil analisis, 2012
Pipasaluran airkotor
Kamar mandi
Sumurresapan
Bak kontrol
Drainasekota
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
170
c Sistem Pembuangan Sampah
Limbah sampah yang terdapat pada bangunan dan lingkungannya
terdiri dari dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah non organik.
Penanganan terhadap limbah sampah dan sistem pembuangannya
bebeda, sesuai dengan jenis sampah tersebut. Adapun rinciannya
adalah sebagai berikut:
a) Sampah organik
Sampah organik merupakan limbah yang berasal dari sisa
makanan, sayuran, buah, daun kering yang gugur dari pohonnya.
Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos bagi
tanaman dan pepohonan yang berada disekitar bangunan. Adapun
sistem pengolahan sampah organik adalah sebagai berikut:
Gambar 4.47 Sistem pengolahan limbah padatSumber : hasil analisis, 2012
Sumurresapan
Septic tank
kloset
Pipasaluran airkotor
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
171
b) Sampah non organik
Sampah non organik merupakan limbah yang sulit di uraikan atau
memakan waktu yang sangat lama untuk penguraian secara alami,
seperti plastik, kaca, kertas, besi, dll. Untuk itu, dibutuhkan proses
pengolahan secara khusus atau tidak membuang sampah di
sembarang tempat agar tidak merusak, mencemari lingkungan dan
memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Adapun sistem
pengolahan atau pembuangan sampah non organik adalah sebagai
berikut.
Gambar 4.48 Sistem pengolahan sampah organikSumber : hasil analisis, 2012
2
Dimasukkan kedalam lubang
biopori
3
1
Sampah organik daribangunan dan
lingkungan sekitar
Menjadikompos
cair
Dimasukkan kedalam bak
penampungan Kawat saringan
Menjaditanah
kompos
Dimasukkan kedalam galian
tanah
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
172
Gambar 4.50 Sistem pembuangan sampah non organikSumber : hasil analisis, 2012
Sampah non organik dari bangunan danlingkungan sekitar lalu disortir yang dapatdiolah lagi dimaffatkan untuk pelatihan
Samapah yg taklayak di daur ulang
TPA
Truk Sampah
Samapah yg layak didaur ulang dan diolah lg
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
173