2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

21
8 Universitas Kristen Petra 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak Lokasi tapak terpilih yang akan dirancang untuk kantor sewa berada di sisi selatan Jl. H.R. Muhammad. Tapak tersebut telah memenuhi kriteria-kriteria pemilihan tapak, yaitu : Lokasi tapak berada pada Central Business District Surabaya Barat Dimaksudkan untuk menambah nilai jual kantor sewa serta memajukan perkembangan kegiatan bisnis pada pusat distrik. Menurut RTRK Distrik Putat Gede tahun 2005, perencanaan guna lahan untuk kawasan perdagangan, jasa dan fasilitas umum dikonsentrasikan di sepanjang koridor Jalan HR. Muhammad. Gambar 2.1. Lokasi pusat Distrik Putat Gede Sumber : RTRK Putat Gede Tahun 2002 Dekat dengan fasilitas-fasilitas umum dan perdagangan. Adanya fasilitas umum dan perdagangan di sekitar tapak juga menambah nilai jual kantor sewa. Selain itu, pengguna kantor sewa dapat mengakses Jl. HR. Muhammad tapak

Transcript of 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

Page 1: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

8 Universitas Kristen Petra

2. PERENCANAAN TAPAK

2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

Lokasi tapak terpilih yang akan dirancang untuk kantor sewa berada di sisi

selatan Jl. H.R. Muhammad. Tapak tersebut telah memenuhi kriteria-kriteria

pemilihan tapak, yaitu :

• Lokasi tapak berada pada Central Business District Surabaya Barat

Dimaksudkan untuk menambah nilai jual kantor sewa serta memajukan

perkembangan kegiatan bisnis pada pusat distrik.

Menurut RTRK Distrik Putat Gede tahun 2005, perencanaan guna lahan

untuk kawasan perdagangan, jasa dan fasilitas umum dikonsentrasikan di

sepanjang koridor Jalan HR. Muhammad.

Gambar 2.1. Lokasi pusat Distrik Putat Gede

Sumber : RTRK Putat Gede Tahun 2002

• Dekat dengan fasilitas-fasilitas umum dan perdagangan.

Adanya fasilitas umum dan perdagangan di sekitar tapak juga menambah

nilai jual kantor sewa. Selain itu, pengguna kantor sewa dapat mengakses

Jl. HR. Muhammad

tapak

Page 2: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

9

 

Universitas Kristen Petra

fasilitas-fasilitas tersebut dengan lebih mudah dan cepat, begitu juga

sebaliknya.

Selain itu, adanya peluang bagi pemilik, pengelola, dan penyewa fasilitas-

fasilitas tersebut untuk menyewa unit kantor atau retail. Misalnya sebagai

kantor cabang suatu bank, kantor pusat untuk wilayah Surabaya Barat

suatu retail store, atau kantor yang dipakai untuk memberikan fasilitas

pelayanan konsumen suatu operator jaringan telepon selular.

Fasilitas-fasilitas umum dan perdagangan yang ada pada dan di sekitar

CBD Surabaya Barat umumnya berupa pusat-pusat perbelanjaan/shopping

mall, seperti Supermall Pakuwon Indah, Surabaya Town Square, dan

Golden City Mall, serta berbagai pusat pertokoan.

Gambar 2.2. Fasilitas umum dan perdagangan di Surabaya Barat

• Kemudahan akses ke bagian Surabaya lainnya

Pengguna kantor sewa bisa saja berasal dari berbagai daerah Surabaya dan

kota-kota sekitar. Oleh karena itu, lokasi tapak sebisa mungkin berada

jalur/akses yang dapat mencapai kawasan CBD Surabaya Barat dengan

cepat dan mudah.

Jl. HR. Muhammad memiliki akses langsung dengan Jl. Mayjend

Sungkono yang menghubungkan pusat kota Surabaya dan jalan tol

Surabaya – Gempol yang menghubungkan bagian selatan Surabaya serta

kota-kota sekitar, seperti Sidoarjo, Mojokerto, dan Gresik.  

Page 3: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

10

 

Universitas Kristen Petra

Gambar 2.3. Akses menuju tapak dari luar wilayah Surabaya Barat

2.2. Rencana Penataan Bangunan

Lokasi tapak yang berada di Jalan HR. Muhammad ini termasuk dalam

wilayah unit Distrik Putat Gede. Berikut data-data ketentuan lahan yang tercantum

dalam Rencana Detail Tata Ruang Kota Unit Distrik Putat Gede, Pemerintah

Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya Tahun 2002 :

2.2.1. Tata Guna Lahan / Land Use

Berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan dalam RTRK yang

melingkupi koridor Jalan Raya Mayjend Sungkono – Mayjend H.R. Muhammad –

Bukit Darmo Boulevard, guna lahan di sisi tepi kanan dan kiri koridor

perencanaan ini ditetapkan serta dibatasi untuk pengembangan kegiatan sosial

ekonomi dengan skala primer dan sekunder.

Dengan batasan tersebut di atas, guna lahan pada sisi koridor perencanaan

ini sampai tahun 2010 ditetapkan untuk :

• Fasilitas Umum (Pemerintahan dan atau Sosial Kemasyarakatan).

• Perdagangan Jasa skala kota dan regional.

• Perdagangan Niaga skala kota dan regional.

• Perumahan minimum rumah susun.

Dari pusat kota

Dari Surabaya selatan

Page 4: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

11

 

Universitas Kristen Petra

2.2.2. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Pengaturan KDB bertujuan untuk membatasi pemakaian permukaan lahan,

sehingga fungsi resapan dan ekologis (penempatan vegetasi) tetap diperhatikan.

Koefisien Dasar Bangunan untuk masing-masing perpetakan di sepanjang

tepian sisi kanan-kiri Jalan Raya Mayjend Sungkono – Mayjend H.R. Muhammad

– Bukit Darmo Boulevard diatur sebagai berikut :

• Persil yang luasnya > 1 ha; dikembangkan dengan KDB maksimum 50%.

• Ruang terbuka hijau dikendalikan dengan KDB maksimum 10%

2.2.3. Koefisien Luas Bangunan (KLB)

Pengaturan KLB bertujuan untuk mengendalikan kapasitas tampung

bangunan, karena akan memicu intensitas tarikan serta bangkitan lalu-lintas pada

jalur transportasi di sekitar tapak.

Berdasarkan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) 2002 mengarahkan

dengan KLB maksimum 300% (setara dengan 5 lantai) untuk sistem biasa dan

1200% (setara dengan 24 lantai) untuk sistem blok.

Oleh karena tapak yang dipilih ini merupakan sebagian persil dari sebuah

blok, maka KLB yang berlaku adalah maksimum 300%.

2.2.4. Garis Sempadan Bangunan (GSB)

Pengaturan GSB bertujuan untuk membentuk ruang luar secara 3 dimensi

sehingga terbentuk pengolahan irama maju-mundur dan tinggi-rendah yang

terlihat dinamis di antara deretan bangunan pada sebuah koridor jalan.

Berdasarkan Perda Bangunan no. 7 tahun 1992, GSB ditentukan sebagai

berikut :

Page 5: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

12

 

Universitas Kristen Petra

Tabel Data Garis Sempadan Bangunan

Sumber : RTRK Putat Gede Pemerintah Kotamadya Derah Tingkat II

Surabaya, Tahun 2003

Lokasi tapak terpilih berada di sebelah selatan Jl. HR. Muhammad dan

lebar persilnya sebesar 109.7 meter, maka GSB ke Jl. HR Muhammad minimal 15

meter dan GSB ke jalan lingkungan minimal 5 meter.

2.2.5. Ketinggian Bangunan

Berdasarkan Perda no. 7 tahun 1992, ketinggian maksimum untuk sistem

biasa adalah 6 lantai dan untuk sistem blok maksimal 24 lantai.

Sistem yang ditetapkan pada tapak yang terpilih adalah sistem biasa

dengan ketinggian maksimum 6 lantai.

2.2.6. Jarak Antar Bangunan

Jarak antar bangunan diatur sebagai berikut :

• Jarak antar bangunan dalam satu persil untuk semua klasifikasi bangunan

yang tingginya maksimum 8 meter ditetapkan sekurang-kurangnya 3

meter.

• Jarak antar bangunan suatu persil yang sama tingginya untuk semua

klasifikasi bangunan ditetapkan sekurang-kurangnya setengah tinggi

bangunan (H) dikurangi 1 meter.

• Bila bangunan yang berdampingan itu tidak sama tingginya, jarak antar

bangunan tersebut ditetapkan sekurang-kurangnya setengah tinggi

bangunan A ditambah setengah tinggi bangunan B dibagi 2 dikurangi 1

meter.

Ke JL.HR Ke Jalan(meter) Muhammad Lingkungan

Utara Jl.HR < 40 > 8 > 3 (atau ½ lebar damija)Muhammad > 40 > 10 > 3 (atau ½ lebar damija)

Selatan Jl. HR < 40 > 10 > 3 (atau ½ lebar damija)Muhammad >40 > 15 > 5 (atau ½ lebar damija)

GSB (meter)LOKASI

LEBAR PERSIL

Page 6: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

13

 

Universitas Kristen Petra

Ketinggian bangunan rumah-toko yang berada di sebelah timur dan barat

tapak rata-rata setinggi 12 meter (3 lantai). Di sisi selatan / belakang tapak

terdapat permukiman Putat Gede yang ketinggian bangunannya bervariasi 1-2

lantai (3-6 meter).  

 

Gambar 2.4. Bangunan-bangunan di sisi timur dan barat tapak

Sedangkan bangunan di seberang tapak terdapat bermacam-macam

bangunan, seperti rumah tinggal, gereja, showroom, dan pertokoan, dengan

ketinggian bervariasi antara 1-3 meter. 

Gambar 2.5. Bangunan-bangunan di seberang tapak

Page 7: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

14

 

Universitas Kristen Petra

2.3. Data-data tapak

2.3.1. Batas-batas tapak

Gambar 2.6. Lokasi Tapak

Sumber : Citra Satelit Google Earth

Batas Utara : Jl. HR Muhammad, perumahan kelas menengah atas

(kepadatan rendah), dan pertokoan/ruko.

Batas Timur : pertokoan, Bank BCA, permukiman Putat Gede (kepadatan

tinggi)

Batas Selatan : Permukiman Putat Gede (kepadatan tinggi)

Batas Barat : Tanah kosong, pertokoan, gedung Halim Perkasa (Bank BRI)

Gambar 2.7. Foto Lokasi Sekitar

Pertokoan Pertokoan Perumahan Kelas Atas

Page 8: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

15

 

Universitas Kristen Petra

Gambar 2.7. Foto Lokasi Sekitar (sambungan)

Lokasi tapak terpilih berada di kawasan perniagaan Surabaya barat, yaitu

di Jalan Mayjend H.R. Muhammad, yang dapat menambah nilai jual dari kantor

sewa yang akan dirancang nantinya.

Selain itu, lokasi tapak dekat dengan akses ke jalan tol dan ke Jalan

Mayjend Sungkono yang merupakan jalan penghubung utama ke daerah Surabaya

Pusat. Jalan Mayjend H.R. Muhammad ini juga dekat dengan pusat perbelanjaan.

Lokasi yang strategis ini sangat mendukung tren bekerja dan mengadakan

rapat informal dengan kolega dan klien di tempat-tempat hang out seperti pusat

perbelanjaan yang akhir-akhir ini digandrungi oleh para eksekutif muda.

2.4. Zoning / Pendaerahan

Ada dua macam zoning/pendaerahan, yaitu zoning tapak dan zoning

konsep. Kedua zoning tersebut kemudian digabungkan hingga didapat zoning

akhir/final.

Zoning tapak didapat dari analisis tapak yang merupakan tanggapan

terhadap kondisi-kondisi eksisting tapak :

• Sirkulasi

Ada tiga akses yang untuk mencapai tapak, yaitu Jl. HR. Muhammad

(utara tapak), Jl. Putat Gede I Jl. Putat Gede IV (selatan tapak) Jl.

Putat Gede III (timur tapak). Akses dari Putat Gede tidak memadai untuk

dilewati kendaraan roda empat, sehigga akses menuju tapak hanya dari Jl.

HR. Muhammad.

Bank BRI Bank BCA Pertokoan

Page 9: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

16

 

Universitas Kristen Petra

Akses dari Jl. HR. Muhammad berupa jalan kembar, di depan tapak

terdapat akses untuk putar balik, tapi jaraknya tidak memenuhi untuk

mencapai tapak.

Gambar 2.8. Sirkulasi kendaraan sekitar tapak

Kepadatan pada Jl. HR. Muhammad juga cukup tinggi, terutama pada

bagian yang berhubungan dengan Jl. Mayjend Sungkono, karena terdapat

traffic light dan penambahan volume kendaraan dari tol.

Bagian di sekitar putar balik juga ikut menambah kepadatan. Maka,

peletakan entrance dan exit tapak diletakkan sedemikian rupa supaya tidak

memperparah kepadatan di Jl. HR. Muhammad.

Entrance diletakkan di kanan atas, sebelum putar balik. Sehingga

kendaraan langsung masuk ke tapak melalui jalur kiri dan tidak

mengganggu jalur kanan yang antri untuk putar balik.

area padat kendaraan

putar balik

traffic light

exit tol

Page 10: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

17

 

Universitas Kristen Petra

Gambar 2.9. Peletakan entrance dan exit tapak

• Vegetasi

Vegetasi di sekitar tapak terdapat di median jalan dan trotoar di depan

tapak. Vegetasi di median jalan berupa pohon peneduh dan perdu hias,

sedangkan vegetasi di trotoar berupa pohon peneduh. Vegetasi tersebut

berfungsi sebagai peneduh, pengendali polusi, dan elemen estetika kota.

Gambar 2.10. Vegetasi

A

KELUAR

MASUK

Page 11: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

18

 

Universitas Kristen Petra

Gambar 2.10. Vegetasi (sambungan)

Di median jalan A, pohon peneduhnya tidak begitu tinggi tetapi cukup

menghalangi view dari skala manusia. Sedangkan di median jalan B,

pohon peneduhnya tinggi, sehingga menghalangi view bangunan dari

jalan.

• Arah radiasi matahari dan arah pergerakan angin

Tapak yang dipilih memiliki orientasi utara timur laut – selatan barat daya.

Dengan orientasi seperti ini, sisi yang menghadap barat akan banyak

terkena radiasi panas sinar matahari. Akan tetapi, orientasi tapak ini

memiliki keuntungan pada arah angin yang dapat dimanfaatkan untuk

penghawaan alami pada area servis yang umumnya menghasilkan panas,

misalnya ruang mesin genset.

Gambar 2.11. Lintasan Matahari dan Angin

arah angin pada bulan des - jan

arah angin pada bulan feb - nov

di trotoar  di median jalan A di median jalan B 

Page 12: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

19

 

Universitas Kristen Petra

Dari ketiga data di atas, maka diperoleh zoning tapak seperti berikut :

Gambar 2.12. Zoning tapak

2.5. Pengaruh Lingkungan Terhadap Tapak dan Pengaruh Tapak

Terhadap Lingkungan

2.5.1. Guna lahan / land use

Guna lahan tapak yang dipilih ini mengikuti peraturan yang melingkupi

koridor Jl. Mayjend Sungkono – Jl. HR Muhammad – Bukit Darmo Boulevard. Di

mana guna lahan untuk kawasan di sepanjang koridor jalan tersebut adalah untuk

campuran kegiatan ekonomi (perdagangan jasa dan niaga) dan sosial.

Peruntukan lahan sudah sesuai dengan jenis proyek kantor sewa yang

bersifat komersial. Dan proyek kantor sewa ini juga turut menunjang kegiatan

perniagaan yang telah ada di sepanjang koridor kawasan.

zoning exit zoning

entrance

zoning massa penangkap

Page 13: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

20

 

Universitas Kristen Petra

Gambar 2.13. Arahan Tata Guna Lahan Distrik Putat Gede

Sumber : RTRK Unit Distrik Putat Gede Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat

II Surabaya, Tahun 2002

2.5.2. Bentuk dan massa bangunan

Bentuk massa di sekitar tapak didominasi oleh bentukan kotak, seperti

bentukan kantor Bank BCA, kantor Bank BRI dan ruko-ruko.

Gambar 2.14. Bentuk dan Massa Bangunan

Gaya bangunan di sekitar tapak umumnya mengadopsi gaya internasional

(Gedung Halim Perkasa dan kantor Bank BCA), dan gaya klasik pada kebanyakan

ruko.

Bentuk, massa dan gaya bangunan proyek kantor sewa nantinya harus bisa

terlihat cukup mencolok supaya bisa dikenali dengan mudah tetapi tetap

memperhatikan keserasian dengan bangunan di sekitar tapak.

Pertokoan di sisi timur Pertokoan di sisi barat Pertokoan di depan tapak

Page 14: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

21

 

Universitas Kristen Petra

2.5.3. Sirkulasi dan parkir

Sirkulasi kendaraan yang utama adalah melalui Jl. Mayjend Sungkono,

karena sirkulasi dari Jl. Raya Darmo – Adityawarman, Jl. Kupang Indah dan dari

tol akan bermuara di Jl. Mayjend Sungkono.

 

Gambar 2.15. Sirkulasi kendaraan menuju tapak

Akses alternatif adalah dari jalan perumahan Darmo Permai dan dari Jl.

Bukit Darmo Boulevard. Tetapi akses dari arah ini harus putar balik dahulu di

bundaran Mayjend Sungkono.

Sarana perpakiran kendaraan di Jl. HR Muhammad umumnya

memanfaatkan satu jalur dari badan jalan. Bangunan-bangunan yang memiliki

luas cukup besar umumnya menyediakan area parkir di bagian depan.

2.5.4. Ruang terbuka / Open space

Ruang terbuka di sekitar tapak terdapat di bundaran Jl. Mayjend Sungkono

saja. Sebagian besar lahan di sepanjang Jl. HR Muhammad telah dipakai untuk

berbagai bangunan. Lahan di luar GSB bisa diolah untuk menambah ruang

terbuka supaya ada variasi pada sequence jalan dan tidak terasa sesak/penuh.

dari kupang indah

dari mayjend sungkono

dari tol

dari darmo permai

dari bukit darmo raya

Page 15: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

22

 

Universitas Kristen Petra

 

Gambar 2.16. Ruang terbuka di sekitar tapak

2.5.5. Jalur pejalan kaki / Pedestrian ways

Jalur untuk pejalan kaki di depan dan sekitar tapak masih belum memadai.

Kondisi trotoar saat ini, yang berupa paving beton di atas saluran drainase, juga

banyak yang rusak dan lebarnya terlalu sempit untuk dilewati dua orang.

         

Gambar 2.17. Jalur untuk pejalan kaki di depan tapak

Namun, masyarakat sekitar juga jarang yang memanfaatkan jalur pejalan

kaki. Hal ini terlihat dari rendahnya intensitas orang yang berlalu-lalang di jalur

pedestrian.

Jalur pejalan kaki seharusnya diperbaiki untuk mengurangi kepadatan arus

kendaraan. Hal ini bertujuan untuk membantu konektivitas antar fasilitas

perniagaan di sepanjang Jl. HR Muhammad.

Page 16: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

23

 

Universitas Kristen Petra

Jalur pejalan kaki ini juga masih perlu didukung oleh sarana

penyeberangan yang aman dan peningkatan suasana pedestrian yang nyaman.

2.5.6. Aktivitas pendukung / activity support

Aktivitas yang terdapat di sekitar tapak antara lain aktivitas perdagangan

di ruko-ruko, aktivitas transaksi dana di kantor-kantor bank, serta aktivitas sehari-

hari di Apartemen Taman Beverly dan Puri Matahari, perumahan Darmo Permai

dan permukiman Putat Gede.

Aktivitas-aktivitas tersebut akan mempengaruhi aktivitas kantor sewa.

Aktivitas perdagangan akan semakin ramai dengan adanya kantor sewa, dan

penghuni di perumahan sekitar juga bisa mendapatkan pekerjaan.

2.5.7. Penanda / Signage

Penanda di Jl Mayjend Sungkono antara lain Hotel Shangri-la, kantor

stasiun televisi TVRI, dan taman makam pahlawan. Sedangkan penanda di Jl. HR

Muhammad antara lain SD-SMP Petra 1, apartemen Puri Matahari dan monumen

patung kuda. Ketiganya berada di ujung Jl. HR. Muhammad yang berbatasan

dengan Jl. Bukit Darmo Boulevard dan Jl. Raya Darmo Permai. Bangunan-

bangunan yang berada di ujung satunya kurang bisa menjadi penanda karena

terhalang rerimbunan pohon peneduh di median jalan dan trotoar.

Lokasi tapak sendiri berada pada bagian Jl. HR Muhammad yang minim

penanda. Selain itu, faktor posisi tapak yang berada di sisi jalan, memang kurang

mendukung untuk didesain sebagai landmark kawasan.

2.6. Pencapaian Tapak

Ada beberapa rute untuk menuju tapak yang berada di Jl. HR. Muhammad,

antara lain :

• Dari Surabaya Barat

Alternatif 1 : Jl. Lingkar Dalam Jl. Bukit Darmo Boulevard Jl. HR.

Muhammad Jl. Mayjend Sungkono (bundaran) Jl. HR. Muhammad.

Alternatif 2 : Jl. Raya Tandes Jl. Raya Darmo Indah Jl. Raya Darmo

Indah Selatan Jl. Darmo Harapan IX Jl. Darmo Harapan I Jl.

Page 17: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

24

 

Universitas Kristen Petra

Raya Darmo Permai II Jl. HR. Muhammad Jl. Mayjend Sungkono

(bundaran) Jl. HR. Muhammad.

Alternatif 3 : Jl. Raya Sukomanunggal Jaya Jl. Raya Kupang Jaya

Jl. Raya Kupang Indah Jl. Mayjend Sungkono (bundaran) Jl. HR.

Muhammad.

• Dari Surabaya Timur

Jl. Manyar Kertoarjo Jl. Kertajaya Jl. Sulawesi Jl. Ngagel Jl.

Dinoyo Jl. Polisi Istimewa Jl. Dr. Sutomo Jl. Indragiri Jl.

Mayjend Sungkono Jl. HR. Muhammad

• Dari Surabaya Selatan

Alternatif 1 : Jl. Jemur Andayani Jl. Jemur Sari Jl. Raya Jend.

Ahmad Yani Jl. Wonokromo Jl. Diponegoro Jl. Ciliwung Jl.

Adityawarman Jl. Mayjend Sungkono Jl. HR. Muhammad.

Alternatif 2 : Jl. Jemur Andayani Jl. Jemur Sari Jl. Raya Jend.

Ahmad Yani Tol Waru – Kota Satelit Jl. Mayjend Sungkono Jl.

HR. Muhammad.

• Dari Surabaya Utara

Jl. Kenjeran Jl. Kapasari Jl. Kalianyar Jl. Jagalan Jl. Tembaan

Jl. Bubutan Jl. Blauran Jl. Kedungdoro Jl. Pasar Kembang

Jl. Diponegoro Jl. Indragiri Jl. Mayjend Sungkono Jl. HR.

Muhammad

• Dari Surabaya Pusat

Jl. Basuki Rahmat Jl. Gubernur Soerjo Jl. Panglima Sudirman Jl.

Urip Sumoharjo Jl. Dr. Sutomo Jl. Indragiri Jl. Mayjend

Sungkono Jl. HR. Muhammad

Page 18: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

25

 

Universitas Kristen Petra

2.7. Sistem Sirkulasi Dalam Tapak

Untuk sirkulasi kendaraan, dibagi lagi menjadi sirkulasi kendaraan biasa

yang tidak berkepentingan dengan kegiatan servis dan sirkulasi kendaraan servis

yang memiliki sifat insidentil.  

 

Gambar 2.18. Sirkulasi kendaraan dalam tapak

Sirkulasi kendaraan biasa adalah untuk sirkulasi kendaraan baik roda empat

dan roda dua. Untuk sirkulasi kendaraan roda empat, setelah masuk ke dalam

tapak, kendaraan melewati lobby depan, menurunkan penumpang di depan pintu

masuk bangunan. Setelah itu kendaraan bisa langsung keluar dari kompleks

gedung atau mencari tempat parkir di halaman gedung atau di semi basement.

Keluar dari area parkir, baik halaman dan semi basement, kendaraan kembali

menuju ke depan lobby lagi.

Sedangkan untuk sirkulasi kendaraan roda dua, begitu masuk ke dalam

kompleks gedung, para pengunjung kantor sewa dapat langsung parkir di halaman

IN OUT 

Drop

P

sirkulasi kendaraan biasa sirkulasi kendaraan servis 

Page 19: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

26

 

Universitas Kristen Petra

gedung. Dan untuk karyawan yang naik sepeda motor, masuk ke kompleks,

melewati lobby dan parkir di semi basement.

Gambar 2.19. Akses masuk untuk pengunjung dan kegiatan servis

Akses masuk ke dalam bangunan, berupa dropping area dibuat menembus

bangunan. Dengan demikian, pengunjung yang turun di sini dapat terlindungi dari

panas dan air hujan.

Untuk sirkulasi kendaraan servis, disediakan jalur khusus supaya tidak

terlihat langsung oleh umum. Lebar jalannya pun dibuat lebih lebar karena

kendaraan servis umumnya memiliki ukuran yang besar.

Supaya lebih efektif dan menghemat tempat, jalur untuk putar balik

kendaraan servis dibuat seperti huruf T. Sehingga, bagian belakang truk bisa

masuk ke dalam bangunan dan melakukan bongkar muat barang.

Penyediaan sirkulasi untuk kendaraan pemadam kebakaran dengan

membuat jalur sirkulasi kendaraan roda empat selebar 7 meter dan

menyederhanakan tikungan-tikungan yang ada supaya nantinya tindakan

pemadaman bisa berjalan dengan lancar.

DROPPING AREA

SERVIS 

Page 20: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

27

 

Universitas Kristen Petra

2.8. Lansekap

Gambar 2.20. Penataan lansekap pada tapak

Penataan lansekap pada proyek kantor sewa adalah sebagai bentuk

penyesuaian desain ruang luar bangunan kantor sewa dengan bentuk tapak yang

ada. Dengan pembedaan material dan ketinggian yang sesuai, maka dapat tercipta

batas-batas, baik perbatasan pengguna (kendaraan atau pejalan kaki), juga

perbatasan area / zona.

Penataan tapak yaitu pada penataan perkerasan untuk kendaraan,

pedestrian dan tempat untuk vegetasi, sehingga secara tidak langsung dapat

mengatur jalur sirkulasi dalam tapak.

Pememisahan jalur kendaraan dengan dinding bangunan maupun dinding

batas dengan tetangga juga dengan pengaturan lansekap. Di depan dinding batas

dan bangunan diberi perkerasan atau jalur vegetasi dengan ketinggian di atas

Penataan lansekap untuk servis 

Penataan lansekap untuk parkir 

Page 21: 2. PERENCANAAN TAPAK 2.1. Lokasi dan Pemilihan Tapak

28

 

Universitas Kristen Petra

jalan. Dengan demikian, dapat dibedakan yang mana jalur untuk kendaraan dan

yang tidak.

Selain itu, penataan lansekap juga untuk penataan parkir di halaman

gedung, supaya bisa lebih teratur dan menyatu dengan bentuk massa bangunan

gedung.