PERANCANGAN TAPAK 2.1. Kriteria Lokasi Proyek
Transcript of PERANCANGAN TAPAK 2.1. Kriteria Lokasi Proyek
16 Universitas Kristen Petra
2. PERANCANGAN TAPAK
2.1. Kriteria Lokasi Proyek
Pemilihan lokasi untuk proyek Kelompok Bermain dan Taman Kanak-
kanak di Surabaya (Dengan Kurikulum ACE) ini didasarkan pada beberapa
pertimbangan, antara lain :
• Berada di dekat daerah pemukiman penduduk yang didominasi oleh keluarga-
keluarga muda yang dinilai mapan dan mampu menyekolahkan anak-anak
mereka di sekolah yang baik. Dekat dengan pemukiman memiliki nilai positif
untuk sebuah sekolah KB dan TK, mengingat usia anak yang masih kecil
tentunya sangat rentan bahaya bila anak harus menempuh perjalanan yang jauh
untuk ke sekolah. Selain itu, anak tidak perlu bangun terlalu pagi dan
menghabiskan waktu di perjalanan sehingga lelah sebelum sampai di sekolah.
Daerah perumahan juga relatif lebih tenang dan polusi relatif lebih sedikit,
sehingga kondusif untuk suasana persekolahan. Kemudian, fasilitas non-
operasional sekolah dapat digunakan oleh warga perumahan sekitar, sehingga
efektifitas proyek yang dimaksud akan lebih tinggi.
• Lokasi yang dipilih akan sangat menguntungkan bila berada cukup dekat
dengan berbagai fasilitas umum penunjang kegiatan belajar mengajar, seperti
kebun binatang, museum, pusat perbelanjaan, taman bermain, dan sebagainya.
• Di sekitar lokasi proyek masih belum ada atau masih sedikit proyek sejenis,
dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kompetisi sehingga target sasaran
pengguna proyek dapat terpenuhi.
• Memiliki luasan yang memadai untuk mendirikan sebuah kompleks sekolah
KB dan TK dengan berbagai fasilitas terpadu.
• Di sekitar lokasi terdapat sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan,
diantaranya sistem infrastuktur, utilitas, jalur akses dan transportasi yang
memadai, sistem komunikasi yang mudah, dan sebagainya.
• Di sekitar lokasi terdapat perumahan dengan jumlah penduduk minimal 1000
KK (MPS Surabaya, 2002).
Universitas Kristen Petra
17
2.2. Penentuan Lokasi Proyek
Berdasarkan pertimbangan pemilihan lokasi dan penjabaran di atas, maka
lokasi yang dipilih untuk proyek ini adalah lahan di dalam Area Perumahan Graha
Famili yang berlokasi di JI. Raya Golf Graha Famili, pada koordinat GPS
7°17’59.78"S – 112°41'15.70"E altitude 668.4264 m, yang terletak di UD Putat
Gede, Surabaya Barat.
Gambar 2.1. Posisi UD Putat Gede terhadap Kotamadya Surabaya,
Sumber : dari berbagai sumber.
Universitas Kristen Petra
18
Gambar 2.2. Posisi UD Putat Gede terhadap Surabaya Barat,
Sumber : RTRK UD Putat Gede 2002, Bab 111-2.
Unit Distrik Putat Gede merupakan gabungan dari wilayah beberapa
kelurahan yang berada di Unit Pengembangan Surabaya Barat, meliputi kelurahan
Dukuh Kupang dan kelurahan Pradah kali Kendal di kecamatan Dukuh Pakis dan
kelurahan Putat Gede dan kelurahan Sonokwijenan di kecamatam
Sukomanunggal. Pada sisi utara UD Putat Gede, pusat perkembangannya
dipusatkan pada kawasan segi delapan Darmo Baru sebagai pusat komersil,
sedangkan pada sisi selatan UD Putat Gede, sebagian besar lahan didominasi oleh
fasilitas perumahan yang dikuasai oleh pen,gembang PT Bukit Darmo Tbk dan
PT Grande Famili View selaku pengembang Graha Famili dengan konsep
perumahan yang dikelilingi oleh RTH berupa dominasi lapangan golf (RTRK UD
Putat Gede, 2002).
Universitas Kristen Petra
19
Gambar 2.3. Posisi Kecamatan dan Kelurahan yang termasuk ke dalam UD Putat
Gede, Sumber : RTRK UD Putat Gede 2002, Bab III-4.
Secara umum site proyek terletak di Unit Distrik Putat Gede, yang terletak
sekitar 3-5 km arah Barat Daya dari pusat kota Surabaya, Kelurahan Pradah Kali
Kendal (+ 501.5 ha). Akses utama wilayah perencanaan Putat Gede ini adalah Jl.
HR. Muhammad Mangundiprojo yang merupakan jalan arteri sekunder
penghubung kawasan dengan pusat kota.
2.3. Alasan Pemilihan Tapak
Lokasi ini dipilih karena sesuai dengan kriteria proyek Kelompok Bermain
dan Taman Kanak-kanak dengan Kurikulum ACE di Surabaya, yaitu :
• Berada di dalam kawasan perumahan yang prospektif, dan sangat dekat dengan
perumahan menengah ke atas lain yang menjadi target sasaran proyek, seperti
Dian Istana (Selatan) dan Bukit Darmo Golf (Utara).
• Dikelilingi kompleks perumahan di luar Graha famili, seperti Perumahan Villa
Bukit Regency, Villa Valencia, Villa Casablanca dan Darmo Satelit (Utara),
Perumahan Putat Indah, Villa Bukit Mas, Darmo Hill dan Kris Kencana
(Timur), Perumahan Pakuwon dan Citraland (Barat), Perumahan Darmo
Sentosa Raya dan Kota Wisata Bukit Mas (Selatan).
Universitas Kristen Petra
20
• Memiliki akses langsung ke JI. Bukit Darmo Boulevard sebagai kolektor
sekunder yang berhubungan langsung dengan koridor Jl. Mayjend HR
Muhammad Mangundiprojo yang berpangkal di arteri JI. Mayjend Sungkono,
sehingga dapat disimpulkan bahwa akses cukup mudah, meskipun sedikit jauh
dari pusat kota.
• Belum ada sekolah di dalam kompleks perumahan Graha Famili. Hanya ada
dua sekolah di radius terdekat, yakni MDC di sebelah timur dan Kompleks
Petra 1 di sebelah barat, dimana jarak kedua sekolah ini cukup jauh.
• Pencapaian ke dalam lahan mudah, karena terletak tepat di tepi JI. Raya Golf
Graha Famili.
• Menurut Analisa Radius Keliling posisi site terhadap persebaran perumahan
(Chiara, 2002), Perumahan Graha Famili adalah lokasi yang daerah
pelayanannya paling banyak dibandingkan perumahan lain yang sejenis, seperti
yang ditunjukkan oleh gambar 2.4.
Gambar 2.4. Analisa Radius Keliling Perumahan (jangkauan pelayanan).
Universitas Kristen Petra
21
2.4. Data Tapak
2.4.1. Lokasi Tapak
Lokasi proyek berada di Jalan Graha Famili Selatan, Perumahan Graha
Famili, kecamatan Dukuh Pakis, kelurahan Pradah Kali Kendal Kota Surabaya.
Spesifikasi lokasi proyek Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak di
Surabaya (Dengan Kurikulum ACE) ini adalah sebagai berikut :
• Area : Perumahan Graha Famili, Jalan Graha Famili Selatan, Surabaya.
• Unit Pengembangan : Tandes Darmo Baru.
• Unit Distrik : Putat Gede.
• Kecamatan : Dukuh Pakis.
• Kelurahan : Pradah Kali Kendal.
• Propinsi : Jawa Timur.
• Luasan Lahan : ± 2-3 ha.
• KDB : 50%.
• GSB : 3-6 meter.
• Jumlah lantai : 1-5 lantai.
Gambar 2.5. Peta Lokasi Perumahan Graha Famili, Surabaya Barat
Sumber : scan Peta Surabaya 2008 dan Perkembangannya.
Universitas Kristen Petra
22
Gambar 2.6. Foto Udara Perumahan Graha Famili dan Site
Sumber : (Google, 12 Januari 2008) http://www.earth.google.com.
Gambar 2.7. Block Plan Perumahan Graha Famili
Sumber : http://www.graha-famili.com/company.
Lokasi yang dipilih untuk proyek ini berupa lahan kosong yang
peruntukannya untuk pemukiman, menurut Master Plan yang ada. Lahan ini
dinilai sesuai untuk proyek karena lokasinya yang berada di bagian dalam
Universitas Kristen Petra
23
perumahan Graha Famili dan dikelilingi oleh area/blok-blok di dalam perumahan
tersebut, menjadikan lahan ini ideal untuk proyek.
Gambar 2.8. Peta Garis Site Terpilih, sumber : Pemerintah Kota Surabaya,
Dinas Tata Kota, Peta Garis Koordinat F-5 (tergambar skala 1 : 5000).
Lokasi yang dipilih untuk proyek ini berupa lahan kosong yang
peruntukannya untuk pemukiman, menurut master plan developer yang ada.
Lahan ini dinilai sesuai untuk proyek karena lokasinya yang berada di bagian
dalam perumahan Graha Famili dan dikelilingi oleh area dan blok-blok di dalam
perumahan tersebut, menjadikan lahan ini ideal untuk proyek.
Universitas Kristen Petra
24
Posisi site dapat dijelaskan melalui batas-batas fisik sekitarnya, yakni :
• Utara : Perumahan Graha Famili Blok G (Pulau Golf).
• Timur : Perumahan Graha Famili Blok CC dan C (Cluster Emerald Place).
• Barat : Jl. Raya Golf Graha Famili dan Blok S (Cluster Permata Golf)
• Selatan : Jl. Graha Famili Selatan, Blok F, dan Perumahan Dian Istana.
Gambar 2.9. Foto Batas-batas Fisik Sekitar Site Terpilih,
Sumber : dokumentasi survei lapangan.
Universitas Kristen Petra
25
2.4.2. Tata Ruang Kota ( RDTRK) Tapak
Data di bawah ini diambil dari RTRK UD Putat Gede 2002 :
2.4.2.1. Tata Guna Lahan
Penggunaan lahan yang diidentifikasikan di wilayah perencanaan terdiri dari
perumahan, fasilitas umum, perdagangan, RTH (driving range, padang golf,
taman), dan Instalasi Pengolah Air.
Gambar 2.10. Peta Tata Guna Lahan untuk UD Putat Gede,
Sumber : RTRK UD Putat Gede 2002, Bab III- 12.(ctt : untuk Graha Famili
didominasi perumahan beserta sarana prasarana pendukung).
2.4.2.2. Koefisien Dasar Bangunan
• Persil yang luasnya > 1 ha, sekolah, kantor pemerintah dikembangkan dengan
KDB maksimum 50%.
• Persil yang lebarnya < 60 meter, dikembangkan dengan KDB maksimum 60%.
• Ruang terbuka hijau dikendalikan dengan KDB maksimum 10%.
• Pada persil daerah perumahan penduduk yang sudah terbangun dan
mempunyai KDB kurang dari 50% (di perumahan Bukit Darmo dan Graha
Famili), dipertahankan dengan KDB 50% atau dibatasi perkembangannya
sampai 60%.
• Fasilitas umum dengan koefisien dasar bangunan maksimum 50% baik sistem
biasa maupun sistem blok.
Universitas Kristen Petra
26
2.4.2.3. Koefisien Lantai Bangunan
Sesuai dengan tema proyek tugas akhir, maka diambil data sebagai berikut :
• RTRW 2005 mengarahkan untuk bangunan fasilitas umum KLB maksimum
300% (setara dengan 5 lantai untuk sistem biasa) dan 1200% untuk sistem blok
(setara dengan 24 lantai).
2.4.2.4. Garis Sempadan Bangunan
• Diberlakukan jarak bebas samping dan belakang bangunan dengan
mempertimbangkan perolehan sirkulasi udara dan matahari, keamanan
bangunan terhadap kebakaran, privacy, dan batas ketinggian bangunan.
• GSB eksisting rata-rata bangunan adalah 3-6 meter untuk perumahan Graha
Famili, berlaku pula untuk Bukit Darmo Golf, Darmo Permai, Pradah Permai,
dan Darmo Satelit.
2.4.2.5. Ketinggian Bangunan
• Menurut peraturan, kondisi eksisting bangunan di dalam perumahan Graha
Famili adalah 8-12 m.
• Bangunan fasilitas umum maksimum 6 lantai untuk sistem biasa dan 24 lantai
untuk sistem blok (1 lantai = 4,20 m).
2.4.2.5. Jarak Antar Bangunan
• Jarak antarbangunan dalam satu persil untuk semua klasifikasi bangunan yang
tingginya maksimum 8 meter ditetapkan sekurang-kurangnya 3 meter.
• Jarak antar bangunan suatu persil yang sama tingginya untuk semua klasifikasi
bangunan ditetapkan sekurang-kurangnya ½ tinggi bangunan (H) dikurangi 1
meter.
• Bila bangunan yang berdampingan itu tidak sama tingginya, jarak antar
bangunan tersebut ditetapkan sekurang-kurangnya ½ tinggi bangunan A
ditambah ½ tinggi bangunan B dibagi 2 dikurangi 1 meter.
Universitas Kristen Petra
27
2.4.2.7. Perpetakan Tanah
• Persil yang lebarnya < 60 meter, dikembangkan dengan KDB maksimum 60%.
Secara umum di dalam kompleks perumahan Graha Famili adalah seluas 200-
600 m2 untuk fungsi perumahan, sedangkan khusus untuk fungsi fasilitas
umum, perpetakan lahan di atas 600 m2.
• Proporsi luas lantai dasar dibandingkan luas persil adalah 50-70% di daerah
perumahan Graha Famili.
2.4.3. Keadaan Tapak
Data di bawah ini diambil dari RTRK UD Putat Gede 2002 :
2.4.3.1. Topografi
Data ketinggian tanah menurut Peta Data Pokok Kotamadya Daerah Tingkat
II Surabaya Tahun 1992, menunjukkan bahwa wilayah perencanaan UD Putat
Gede secara umum terletak pada ketinggian 10 meter sampai 25 meter, yang
diukur dari Titik I BPP Tanjung Perak yang mempunyai ketinggian + 3.60675
meter terhadap ARP (Air Rendah Purnama).
Secara umum, kondisi topografinya merupakan suatu lereng dengan bagian
tertinggi terletak di sebelah Selatan (Perumahan Bukit Darmo Golf dan Graha
Famili), dan semakin menurun ke arah Utara (Kawasan segi Delapan Darmo
Baru). Adapun gambaran umum titik ketinggian tanahnya adalah sebagai berikut :
• Bagian tertinggi terletak di sebelah Selatan yang mempunyai ketinggian 25
meter, bagian ini meliputi sebagian kelurahan Pradah Kali Kendal dan Putat
Gede.
• Bagian yang memiliki ketinggian 15-20 meter terdapat di bagian Tengah,
meliputi sebagian kelurahan Pradah Kali Kendal, Putat Gede, dan
Sonokwijenan (Jl. HR Muhammad).
• Bagian terendah adalah sebelah Utara, dengan ketinggian antara 10 hingga 15
meter, meliputi sebagian kelurahan Sonokwijenan dan Dukuh Kupang.
2.4.3.2. Hidrologi
Wilayah perencanaan dilalui oleh 2 anak Sungai Banyu Urip. Selain saluran,
di wilayah ini terdapat waduk yang terletak di Perumahan Graha Famili dan Bukit
Universitas Kristen Petra
28
Darmo, yang berfungsi sebagai penampung hasil dari pengolahan limbah
kondominium dan perumahan.
2.4.3.3. Kemampuan dan Jenis Tanah
Menurut data kemampuan Tanah dan Jenis Tanah dari Peta Data Pokok
Kodya Dati II Surabaya, kondisi tanah di wilayah perencanaan adalah sebagai
berikut :
• Lereng : mempunyai kemiringan 0-2%
• Kedalaman efektif tanah : lebih dari 90 cm
• Tekstur tanah : halus
• Faktor pembatas : tidak mengandung air tanah
• Jenis tanah : grumosol kelabu tua
2.4.3.4. Jaringan Jalan
• Untuk jaringan jalan, dikembangkan pola linier dengan kombinasi grid untuk
jalan lokal kolektor dan pola cul de sac untuk pengembangan dalam bentuk
cluster (terutama untuk daerah Bukit Darmo Golf dan Graha Famili).
• Untuk perkerasan jalan di dalam kompleks perumahan Graha Famili, untuk
kolektor lokal seperti JI. Raya Golf Graha Famili dan Raya Graha Famili,
digunakan bahan aspal, sedangkan di dalam area blok, digunakan campuran
antara paving dan aspal.
2.4.3.5. Infrastruktur dan Utilitas
• Air Bersih : untuk UD Putat Gede dan wilayah kecamatan dan kelurahan di
dalamnya, kuota air bersih dipenuhi dari Stasiun Karang Pilang II, diteruskan
ke masing-masing unit kecil melalui pipa distribusi primer, sekunder, tersier
dan selanjutnya.
• Listrik : berdasarkan Skema Jaringan Tegangan Menengah dan Gardu 20 KV
Cabang Surabaya Selatan Rayon 2 tahun 1995, jaringan listrik yang melewati
UD Putat Gede merupakan jaringan SUTM yang kemudian didistribusikan
melalui jaringan SUTR. Khusus untuk perumahan baru (Graha Famili dan
Universitas Kristen Petra
29
Bukit Darmo Golf sambungan untuk ke perumahan dialirkan melalui jaringan
bawah tanah dengan terlebih dahulu melalui gardu pembagi.
• Telepon : jaringan telepon yang melayani UD Putat Gede adalah mengambil
dari Stasiun Telepon Otomat Darmo. Jaringan kabel telepon dialirkan melalui
kabel bawah tanah untuk didistribusikan melalui kabinet-kabinet. UD Putat
Gede dilayani sebanyak 28 kabinet dengan kapasitas masing-masing kabinet
yang beragam. Sambungan kabel untuk melayani langsung ke konsumen
menggunakan jaringan kabel di udara melalui tiang-tiang yang letaknya di sisi
jalan. Juga disediakan pelayanan telepon umum di sepanjang jalan di wilayah
UD Putat Gede.
• Gas : saluran perpipaan gas negara yang melalui wilayah perencanaan
merupakan jaringan distribusi pipa gas ∅ 12" dari Gunung Sari, yang
didistribusikan melalui jaringan perpipaan gas ∅ 10", menuju ke area-area
yang dilayani.
• Penanganan Sampah : produksi sampah di UD Putat Gede, saat ini
pelayanannya masih menggunakan metode pengumpulan pada TPS yang telah
disediakan oleh pengembang maupun pemerintah kota untuk kemudian
diangkut menuju ke TPA.
• Pematusan : jaringan pematusan yang mengalir di perumahan merupakan
jaringan pematusan yang telah terencana. Adapun jaringan pematusan yang
saat ini menjadi perhatian warga pada saat musim hujan adalah saluran
drainase yang ada di sepanjang Jl. HR. Muhammad. Pada perumahan Bukit
Darmo Golf dan Graha Famili. saluran pematusan yang ada di wilayah
perumahan tersebut pada akhirnya ditampung di danau-danau buatan yang ada
di lapangan golf untuk mengalami proses sedimentasi sehingga selanjutnya
dapat digunakan lagi untuk pemeliharaan tanaman di area lapangan golf.
• Pembuangan limbah : limbah yang dihasilkan oleh UD Putat Gede merupakan
limbah domestik/rumah tangga. Buangan limbah yang dihasilkan berasal dari
dapur, kamar mandi dan WC. Air buangan dari dapur dan kamar mandi
umumnya disalurkan melalui saluran depan rumah untuk selanjutnya dibuang
bersama-sama air hujan menuju saluran pematusan. Buangan dari WC dibuang
ke septik tank, kemudian diresapkan ke dalam tanah melalui sumur resapan.
Universitas Kristen Petra
30
Penanganan limbah rumah tangga untuk perumahan dan apartemen di Bukit
Darmo Golf dan Graha Famili telah melewati instalasi pengelolaan limbah
yang dimiliki oleh masing-masing pengembang perumahan tersebut.
Apabila dikaitkan dengan Standar Luas Unit Lingkungan, ternyata wilayah
perencanaan Unit Distrik Putat Gede sangat luas, maka unit perencanaan tersebut
dibagi lagi menjadi unit-unit lingkungan dan diusahakan dengan pusat unit
lingkungan yang tidak terlalu jauh dari arahan pusat Unit Lingkungan yang
diarahkan.
Berdasarkan rencana pengembangan dari RTRK Unit Distrik Putat Gede
2002, wilayah perumahan Graha Famili terbagi menjadi 2 Unit Lingkungan, yakni
UL-E yang membawahi 3 unit masyarakat yang lebih kecil dan UL-F yang
membawahi 2 unit masyarakat.
Untuk UL-F, diberikan catatan apabila JI. Graha Famili Selatan sudah
terbentuk penuh (sekarang tinggal sedikit berupa tanah), maka aksesibilitas
kawasan ini akan sangat tinggi (jaringan ,jalan poros Timur-Barat yang
berhubungan dengan Lakarsantri).
Menurut RTRK Unit Distrik Putat Gede 2002, UL-E dan F tersebut
direncanakan sebagai penempatan untuk fasilitas umum pada pusat-pusat
pelayanan baru di lokasi yang belum terbangun pada UL E dan F (RDTRK UD
Putat Gede, 2002).
Universitas Kristen Petra
31
2.5. Analisa Urban
2.5.1. Bentuk dan Massa Bangunan
Gambar 2.11. Bentuk dan Massa Bangunan, sumber : dokumentasi survei
lapangan.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa site memiliki ciri kawasan bangunan
modern tropis, sehingga dimungkinkan:
• Bangunan selaras dengan menonjolkan karakteristik modern tropis.
• Bangunan kontras, namun memperhatikan lingkungan.
2.5.2. Sirkulasi dan Pencapaian
Lokasi site terletak di dalam Perumahan Graha Famili bagian dalam, tepat
di sebelah perbatasan Perumahan Graha Famili dan Perumahan Dian Istana.
Site dapat dicapai melalui 2 jalan arteri sekunder , yakni Jl. HR. Muhammad dan
JI. Bukit Darmo Boulevard. Di bawah ini adalah jalur pencapaian menuju ke site.
U
niversitas Kristen Petra
32
Gam
bar 2.12. Sirkulasi dan Pencapaian ke Site, sumber : dokum
entasi survei
lapangan.
Universitas Kristen Petra
33
Gambar 2.13. Foto Sirkulasi dan Pencapaian ke Site, sumber : dokumentasi survei
lapangan.
Universitas Kristen Petra
34
Jalan lingkungan yang ada dapat dikategorikan menjadi dua, yakni jalan
untuk kendaraan umum dan pribadi serta pedestrian untuk pejalan kaki, dimana
kedua jalan ini ada di seluruh daerah Perumahan Graha Famili. Untuk
kepadatannya, dapat dikategorikan sebagai jalan dengan kepadatan rendah.
2.5.3. Landuse dan Activity Support
Penggunaan lahan di sekitar site didominasi oleh perumahan, dilengkapi
dengan fasilitas pendukungnya berupa pendidikan, fasum, dan komersil. Dalam
kaitan dengan proyek sejenis, di sekitar site hanya terdapat dua sekolah yang
dianggap sejenis, yakni Kompleks Sekolah Petra dan Masa Depan Cerah. Hal ini
dapat menjadi potensi, karena dua sekolah ini dapat menjadi node sekaligus
landmark minor untuk kawasan Perumahan Graha Famili (menjadi penanda selain
gerbang perumahan).
Kedua sekolah tersebut berpotensi menjadi pesaing, namun karena
kategori sasaran siswanya berbeda, sehingga keberadaannya tidak menjadi
masalah bagi kelayakan proyek.
Gambar 2.14. Landuse dan Activity Support, sumber : dokumentasi survei
lapangan.
Universitas Kristen Petra
35
Fasilitas sekitar berupa tipologi, fasum dan komersil yang berpotensi untuk
mendukung kegiatan belajar mengajar yang akan berlangsung, mengingat
jaraknya yang tidak terlalu jauh, yakni :
• Utara : Kantor ANTV, Kantor SCTV, Apartemen Puri Matahari.
• Timur : Fasum dan berbagai fasilitas komersil.
• Barat : PTC-SPI, Waterplace Residence (dalam tahap pembangunan),
Superblok Bukit Darmo, Ruko Bukit Darmo, Plaza Graha Famili.
• Selatan : Unesa, Kota Wisata Bukit Mas.
Universitas Kristen Petra
36
2.6. Analisa Site
Analisa lingkungan sekitar site, berkaitan dengan dampak dan pengaruhnya
terhadap tatanan desain.
2.6.1. Tautan Lingkungan
Gambar 2.15. Analisa Tautan Lingkungan dan Kondisi Sekitar Site.
Universitas Kristen Petra
37
Gambar 2.16 Analisa Pola Sirkulasi Pejalan Kaki, kendaraan dan Landuse.
Universitas Kristen Petra
38
2.6.2. Ukuran dan Tata Wilayah
Gambar 2.17 Analisa Ukuran, Tata Wilayah dan Peraturan.
Universitas Kristen Petra
39
2.6.3. Keistimewaan Fisik Alamiah
Gambar 2.18 Analisa Kontur, Vegetasi dan Pola Drainase.
Menurut analisa, maka kontur dalam site (hasil cut and fill terdahulu) tidak
berpengaruh banyak karena hampir datar, dengan kemiringan per meter kurang
dari 0.1% dan menurut rencana ke depan akan diratakan. Maka, tapak
diasumsikan datar.
Universitas Kristen Petra
40
2.6.4. Keistimewaan Fisik Buatan
Gambar 2.19. Analisa Sarana Prasarana dan Utilitas.
Universitas Kristen Petra
41
Menurut analisa, maka kanal kecil yang ada dalam site akan dibelokkan
sedikit dan ditutup dengan menggunakan culver box, demi efisiensi penataan
lahan dan safety bagi para siswa (mengingat usia para siswa yang masih kecil).
2.6.5. Panca Indra
Gambar 2.20. Analisa View dari dalam Tapak, ke arah Tapak, dan melalui Tapak
Universitas Kristen Petra
42
2.6.6. Klimatologis
Gambar 2.21 Analisa Angin, Lintasan Matahari, Curah Hujan dan Suhu Udara
Universitas Kristen Petra
43
Gambar 2.22. Analisa Polusi Udara dan Polusi Suara
Universitas Kristen Petra
44
2.6.7. Manusia dan Budaya
Gambar 2.23. Analisa Tanggapan terhadap Proyek, Potensi Market, dan Kegiatan
yang Terjadi di Sekitar Tapak.
Universitas Kristen Petra
45
2.7. Penentuan Jalan Masuk Utama
Berdasarkan analisa di atas, maka terdapat 2 alternatif entrance utama
pada site. Alternatif pertama adalah entrance dari Jl. Graha Famili Timur,
sedangkan yang kedua adalah dari JI. Graha Famili Selatan. Alternatif yang
dipilih adalah yang kedua, terutama berdasarkan proyeksi penggunaan jalan di
masa depan, JI. Graha Famili Selatan akan menjadi jalan tembus menuju ke arah
Lakarsantri dan menjadi jalan yang penting.
Gambar 2.24. Alternatif Entrance.
2.8. Sistem Sirkulasi dalam Tapak
Sirkulasi dalam tapak dibedakan menjadi dua, yakni sirkulasi untuk
kendaraan dan pejalan kaki. Sirkulasi untuk kendaraan direncanakan untuk
menjadi linier dengan satu pintu masuk dan satu pintu keluar, dan untuk area
parkir direncanakan untuk berbentuk loop sehingga memudahkan sewaktu
menjemput siswa dari parkiran.
Sirkulasi untuk pejalan kaki dibuat terintegrasi dengan tatanan massa
bangunan, berkaitan dengan konsep tatanan massa, sehingga benar-benar
membawa atmosfer yang menyenangkan, terutama bagi para siswa. Pola
sirkulasinya dibuat linear-loop mengelilingi fasilitas yang ada.
Universitas Kristen Petra
46
2.9. Lansekap
Tatanan lansekap mengambil konsep sesuai dengan konsep tatanan
keseluruhan, sehingga lansekap tidak hanya menjadi pendukung, namun
memperkuat tema dari area secara keseluruhan, terutama untuk area-area bermain
anak yang memerlukan tanaman peneduh agar suasana outdoor yang teduh dapat
dicapai.
2.10. Zoning terhadap Site
Dari analisa yang telah dilakukan di atas, maka dapat diambil kesimpulan
berupa rencana zoning awal yang berisi tata letak massa dan ruang yang telah
dikelompokkan berdasarkan hubungan ruangnya dan telah disesuaikan terlebih
dahulu dengan kondisi tapak dan lingkungan sekitar. Untuk berikutnya, zoning
awal ini akan menjadi pedoman dalam menyusun layout plan, yang akan
dijelaskan pada bab berikutnya.
Gambar 2.25. Sirkulasi dalam Tapak.
Universitas Kristen Petra
47
Gambar 2.26. Zoning Awal.
Gambar di atas merupakan gambaran zoning awal yang didapat dari
analisa site, dimana site dibagi menjadi 4 zona dengan 1 pintu masuk dan 1 pintu
keluar. Zona 1 merupakan area publik yang direncanakan berisi fasilitas umum,
kemudian zona 2 merupakan area semi privat yang berisi fasilitas pendukung bagi
kelas TK dan KB, zona 3 merupakan area privat yang berisi kelas TK dan KB,
terakhir adalah zona 4 yang merupakan area servis,.
Fasilitas yang bersifat publik berarti fasilitas yang disediakan untuk
melayani keperluan di dalam site sebagai penunjang, namun dapat diakses secara
mudah pula bagi orang luar, dalam artian orientasinya ke luar, terdiri atas cafe,
booth ATM, ruang baca, dan children shop. Fasilitas yang bersifat semi publik
berarti fasilitas yang dikhususkan untuk mendukung kelancaran dan operasional
sekolah, seperti kantor administrasi dan perangkatnya, ruang konsultasi, kemudian
fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar seperti ruang musik, ruang seni, dan
sebagainya. Untuk fasilitas yang bersifat privat, berarti tidak dapat dijangkau
langsung oleh publik atau dalam artian perlu melalui tahapan untuk melaluinya,
yakni kelas TK dan KB. Untuk fasilitas servis berisi sistem dan perangkat
mekanikal untuk melayani keseluruhan kompleks.
Berikut ini akan ditunjukkan rencana penerapan zoning awal yang telah
diplot di atas pada layout plan kasar (berupa bubble diagram), dimana entrance
diletakkan dalam arah sirkulasi menuju pintu masuk. Dengan pola sirkulasi linear
melooping dalam site.