pukat kantong
Transcript of pukat kantong
Pukat Cincin ( Purse Seine )
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pukat Cincin (Purse Seine) merupakan alat tangkap ikan yang
tergolong berukuran besar, sehingga membutuhkan ABK dan nelayan
berjumlah banyak. Persiapan purse seine dengan kelengkapannya (desain,
konstruksi dan alat bantu penangkapan ikan), kemampuan mendeteksi
gerombolan ikan secara tepat dan keterampilan untuk mengoperasikannya
merupakan faktor penting untuk terhindar dari resiko kegagalan dalam
setiap operasi penangkapan ikan dengan menggunakan purse seine;
mengingat pengoperasian purse seine harus aktif mencari, mengejar dan
mengurung ikan pelagis yang bergerombol dan bergerak cepat dalam
jumlah besar; atau melalui alat pengumpul ikan (rumpon atau lampu).
Desain dan konstruksi dari purse seine merupakan pengetahuan
dasar untuk memahami, membuat dan memodifikasinya agar sesuai dengan
daerah penangkapan ikan, sarana apung dan alat bantu penangkapan ikan
yang digunakan, baik yang ada di dek, ruang navigasi/ruang operator
maupun yang ada di daerah penangkapan ikan, misalnya rumpon. Adapun
pengetahuan secara menyeluruh tentang purse seine hendaknya dikuasai
oleh para Aparat Teknis yang berkaitan dengan kegiatan perikanan tangkap,
termasuk Petugas Pengawas, Penyidik, Keamanan Laut dan Penyuluh
Perikanan Tangkap.
Dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) – Purse
Seine, maka akan sangat mudah dalam melakukan identifikasinya.
Pukat Cincin ( Purse Seine )
2
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan Petunjuk Teknis ini untuk memberikan
panduan teknis tentang cara-cara mengenali secara fisik sarana perikanan
tangkap jenis purse seine, yaitu dengan cara :
1. Melakukan identifikasi fisik alat tangkap purse seine,
2. Mengenali jenis bahan pada bagian-bagian purse seine,
3. Mengukur bagian-bagian alat tangkap purse seine yang penting
(pokok).
C. Sasaran
Sasaran identifikasi sarana tangkap purse seine ini adalah untuk
mengetahui purse seine yang sesuai dengan peraturan-perundangan yang
berlaku di Indonesia.
Pukat Cincin ( Purse Seine )
3
II. KLASIFIKASI
A. Klasifikasi Berdasarkan Statistik Perikanan Indonesia
Purse seine adalah suatu alat penangkap ikan yang digolongkan
dalam kelompok jaring lingkar (Surounding net) yang dilengkapi tali kerut
dan cincin untuk menguncupkan jaring bagian bawah pada saat
dioperasikan. Peranan jaring terhadap ikan tangkapan adalah sebagai
pengurung ikan agar tidak lari dari sergapan jaring ketika dilingkarkan.
Adapun sasarannya adalah ikan pelagis kecil.
Berdasarkan bentuknya, purse seine diklasifikasikan menjadi 3 (tiga),
yaitu :
1. Berbentuk persegi panjang yang dioperasikan dengan satu kapal.
2. Berbentuk satu lengkungan (trapesium terbalik) yang dioperasikan
dengan satu kapal.
3. Berbentuk dua lengkungan simetris yang dioperasikan dengan dua
kapal.
Di Indonesia berkembang tipe atau jenis no.2, yang pada bagian
bawahnya dimodifikasi sehingga berbentuk trapesium terbalik sama kaki.
Pengoperasian purse seine melingkari ikan yang bergerombol di sekitar
rumpon dan atau lampu (lure purse seine), atau secara langsung tanpa
menggunakan alat bantu ini.
Berdasarkan dimensinya purse seine diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Purse seine mini : panjang tidak lebih dari 300 m, berkembang di
laut dangkal (Laut Jawa, Selat Malaka, perairan Timur Aceh) atau di
sepanjang perairan pantai pada umumnya coastal fisheries.
Sasaran utamanya adalah ikan pelagis kecil, seperti : ikan layang,
ikan tembang, lemuru dan kembung.
2. Purse seine berukuran sedang : panjang lebih dari 300 m hingga
600 m yang dioperasikan di perairan yang lebih jauh atau di perairan
Pukat Cincin ( Purse Seine )
4
lepas pantai (off shore fisheries). Sasaran utamanya adalah ikan
tongkol dan kembung.
3. Purse seine berukuran besar : panjang lebih dari 600 m hingga 1000
m, yang dioperasikan di perairan laut-dalam di dalam Zona Ekonomi
Eksklusif Indonesia (Deep sea fisheries). Sasaran utama : ikan
cakalang dan ikan tuna.
4. Purse seine super : panjang lebih dari 1000 m, berkembang di
perairan laut bebas (High sea fisheries).
Prototipe purse seine di berbagai perairan telah berkembang sesuai
dengan fenomena laut dan tingkah laku renang gerombolan ikan sasaran di
masing-masing daerah penangkapan ikan dan penamaan purse seine
sering dikaitkan dengan ikan sasaran utama penangkapan sehingga
berkembang beberapa tipe purse seine, antara lain :
1. Purse seine Lemuru/Tembang
(sardine purse seine/anchovy purse seine).
2. Purse seine Kembung (purse seine).
3. Purse seine Tongkol (Jack mackerel purse seine).
4. Purse seine Cakalang (skipjack purse seine).
5. Purse seine Tuna (tuna purse seine).
6. Purse seine Cakalang dan Tuna (skipjack and tuna purse seine).
Di dalam Petunjuk Teknis ini hanya terbatas pada purse seine untuk
menangkap ikan pelagis kecil (lemuru, tembang, layang dan kembung).
B. Klasifikasi Berdasarkan FAO
Menurut klasifikasi atau penggolongan alat penangkapan ikan dunia
yang distandarisasi oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO),
purse seine termasuk kelompok jaring lingkar (surrounding net). Jaring
lingkar menurut FAO terdiri dari jaring (lingkar) yang bertali kerut dan jaring
(lingkar) tanpa tali kerut. Purse seine yang disingkat PS dimasukkan
kelompok jaring lingkar bertali kerut dengan kode 01.01.00, sedangkan
Pukat Cincin ( Purse Seine )
5
Lampara yang disingkat LA dimasukkan kelompok jaring lingkar tanpa tali
kerut dengan kode 01.2.0.
Pukat Cincin ( Purse Seine )
6
III. PERALATAN
Peralatan yang digunakan untuk mengidentifikasi purse seine terdiri
dari :
1. Roll meteran 25 meter ;
2. Roll meteran 3 – 5 meter ;
3. Alat pengukur ketebalan benang jaring ;
4. Jangka sorong ;
5. Alat pengukuran hitungan (counter) ;
6. Tali urai berwarna (untuk tanda jumlah hitungan).
Pukat Cincin ( Purse Seine )
7
IV. CARA IDENTIFIKASI
A. Pengertian / Definisi
Purse seine adalah alat penangkap ikan yang pengoperasiannya
dilingkarkan terhadap ikan pelagis yang bergerombol (schooling) agar
gerakannya terhadang, sehingga berada di dalam lingkaran jaring.
Penghadangan gerakan schooling ikan ini sangat ditentukan oleh kecepatan
tenggelam jaring. Selanjutnya tali ris bawah jaring yang dilengkapi dengan
tali kerut (purse line) melalui cincin-cincin (rings) dikuncupkan dengan cara
menarik kedua ujung tali kerut dari atas kapal sehingga membentuk
setengah bola (seperti bakul). Kecepatan melingkar, kecepatan tenggelam
jaring, kecepatan menarik tali kerut dan mengangkat cincin-cincin untuk
mengkuncupkan jaring bagian bawah sangat menentukan keberhasilan
operasi penangkapan ikan yang bersangkutan.
Komponen utama purse seine :
1. Jaring Bagian Badan : Jaring bagian badan yang berada di
antara kedua sayap merupakan bagian
utama yang dominan. Semakin panjang
dan semakin dalam jaring yang dirangkai
pada bagian badan, akan semakin
memperluas cakupan purse seine, untuk
mengurung gerombolan ikan pelagis yang
menjadi target / sasaran penangkapan.
2. Jaring Bagian Sayap : Pada purse seine “berkantong” tengah,
jaring bagian sayap terletak di kedua sisi
samping (kiri dan kanan). Ketika purse
seine ditebarkan (shooting), kedua bagian
sayap dipertemukan sehingga pukat
membentuk satu lingkaran.
Pukat Cincin ( Purse Seine )
8
3. Jaring Bagian Pembentuk
Kantong (Bunt) : Bagian pembentuk kantong atau bunt
adalah tempat untuk mengkonsentrasikan
ikan yang telah terkurung sehingga dapat
memudahkan pada saat memindahkan
ikan tangkapan ke atas kapal (palka).
Bagian kantong menahan beban hasil
Tangkapan ikan yang berat sehingga
dibuat dari bahan yang kuat, diameter
benang lebih besar dan mata jaring lebih
kecil dibanding bagian lain.
4. Srampat Atas : Srampat atas ditempatkan di bawah tali ris
atas, merupakan jaring penguat yang
menghubungkan antara tali ris atas dan
bagian jaring yang berada dibawahnya
(badan, “kantong” dan sayap). Pada
umumnya srampat atas terbuat dari bahan
yang kaku (rigid) dan ukuran matanya
lebih besar serta diameter benangnya
lebih tebal dibandingkan bagian jaring
lainnya.
5. Srampat Bawah : Srampat bawah ditempatkan di atas tali ris
bawah, seperti halnya srampat atas,
srampat bawah merupakan jaring penguat
yang menghubungkan antara tali ris
bawah dan bagian jaring yang berada
diatasnya (badan, sayap dan “kantong”).
Jenis bahan, ukuran mata jaring dan tebal
benang-jaring srampat bawah sama
dengan bahan srampat atas, kuat untuk
menahan tarikan tali kerut dan beban ikan
hasil tangkapan.
Pukat Cincin ( Purse Seine )
9
6. Jaring Segi Tiga
(Triangel Net) : Jaring segitiga ditempatkan di kedua ujung
sayap purse seine sebagai tempat
pengerutan sayap dan pada saat
penebaran (setting) bagian ini akan
menahan beban tarikan kapal dan
menahan bobot keseluruhan jaring. Oleh
karena itu sebagian segitiga harus terbuat
dari bahan yang kuat dan kaku.
7. Tali Ris Atas : Tali ris atas tersusun dari dua utas tali,
yaitu :
a. Tali pelampung ( float line), yaitu tali
yang melewati lubang-lubang
pelampung.
b. Tali pengapit tali pelampung ( float
side line).
Tali pelampung dan tali pengapit tali
pelampung terbuat dari bahan yang sama,
(ukuran panjang dan diameter serta jenis
bahan sama) tetapi arah pintalan berbeda
(berlawanan) supaya tali tidak kusut (S
dan Z).
8. Tali Ris Bawah,
terdirI dari : a. Tali pemberat (lead line), adalah tali
yang dimasukkan ke dalam lubang-
lubang pemberat.
b. Tali pengapit tali pemberat (sinker side
line).
Pukat Cincin ( Purse Seine )
10
9. Tali Tegak : Tali tegak diikatkan disepanjang tepi
sayap pukat cincin, menghubungkan
antara tali ris atas dan tali ris bawah untuk
memperkokoh bagian sayap pada saat
pukat ditarik ke atas kapal. Tali tegak ini
dalam bentuk fisiknya tidak ditemui,
karena menyatu dengan tali ris bawah.
10. Tali Cincin : Pada sepanjang tali ris bawah
digantungkan sejumlah cincin dengan
jarak yang teratur. Tali cincin ( bridle line)
merupakan tali tempat bergantungnya
cincin di bawah tali ris bawah.
11. Tali Kerut : Tali kerut berfungsi untuk mengerutkan
jaring bagian bawah agar membentuk
bakul, sehingga ikan yang telah terkurung
tidak dapat meloloskan diri melalui celah
bawah purse seine. Tali ini sering disebut
Tali Kolor (Purse Line).
B. Dimensi Alat
Dimensi purse seine ditentukan oleh ukuran panjangnya, yaitu dari
ujung sayap yang satu ke ujung sayap yang lain dan lebar purse seine, yaitu
jarak antara tali ris atas dan tali ris bawah (dalam satuan meter). Lebar atau
tinggi purse seine yang berbentuk trapesium terbalik, diukur pada bagian
tengah atau pada bagian pembentuk kantong (buat)-nya.
C. Menentukan Panjang Purse Seine
Menentukan panjang purse seine secara keseluruhan adalah dengan
cara mengukur panjang tali ris tempat bergantung jaring dari ujung sayap
yang satu hingga ke ujung sayap yang lain. Panjang setiap bagian jaring
secara memanjang seperti : bagian kantong, bagian badan, dan bagian
sayap diukur sesuai dengan setiap bagian tali ris bertepatan dengan tempat
Pukat Cincin ( Purse Seine )
11
bergantung setiap bagian jaring tersebut. Ukuran memanjang jaring purse
seine dihitung berdasarkan jumlah mata jaring kearah memanjang atau yang
dikenal dengan sebutan mesh length. Jumlah mata jaring memanjang pada
setiap bagian dengan ukuran bahan jaring tertentu merupakan kelengkapan
informasi desain dan kontruksi purse seine yang bersangkutan sekaligus
sebagai informasi kebutuhan webbing untuk purse seine. Dengan
menghitung jumlah mata jaring pada sepanjang tali ris untuk setiap bagian
dapat ditentukan nilai ratio gantungan jaring terhadap tali ris tersebut.
Gambar 1. Desain Pukat Cincin
Pada gambar 1, menunjukkan sketsa jaring purse seine secara
keseluruhan, dan untuk mengidentifikasi secara menyeluruh diperlukan area
sesuai dengan besaran jaring tersebut. Di kapal dengan area terbatas tidak
memungkinkan untuk menggelar jaring, sehingga untuk mengindentifikasi
alat tangkap purse seine dilakukan melalui pendekatan sebagai berikut :
1. Menggelar alat tangkap, kemudian melakukan pengukuran panjang
tali ris atas dan bagian lainnya.
2. Apabila tidak memungkinkan untuk digelar, dilakukan pengukuran
jarak antara pelampung satu dengan yang lain, kemudian jarak
pelampung ini dikalikan dengan jumlah pelampung yang ada
Pukat Cincin ( Purse Seine )
12
sehingga diperoleh perkiraan panjang alat tangkap tersebut.
Perhitungan panjang dapat diperhitungkan dengan rumus :
Keterangan : (lihat gambar 2)
n : Jumlah pelampung
df : Jarak antar pelampung
F1 : Jarak ujung ke pelampung pertama
F2 : Jarak ujung ke pelampung akhir
Pada beberapa hal, jarak pelampung tidak simetris, terutama
adanya keinginan pengguna untuk menambah daya apung pada
bagian kantong, sehingga pengukuran panjang tali ris atas perlu
koreksi dengan mengukur bagian lain.
3. Dengan menghitung jumlan cincin dan mengukur jarak antar tali
cincin dengan perhitungan yang sama seperti diatas akan diperoleh
panjang tali ris bawah.
Keterangan : (lihat gambar 2)
n : Jumlah cincin
dw : Jarak antar cincin
W1 : Jarak ujung ke cincin pertama
F2 : Jarak ujung ke cincin akhir
Panjang Tali Ris Atas = (n-1) df + (F1+F2)
Panjang Tali Ris Bawah = (n-1) dw + (W1+W2)
Pukat Cincin ( Purse Seine )
13
Gambar 2. Gambar Sketsa Pengukuran Panjang Purse Seine
D. Menentukan Tinggi / Dalam Purse Seine
Dengan menggelar jaring purse seine, tingginya dapat diukur pada
panjang tali tegak yang dihitung mulai dari tali ris atas hingga tali ris bawah.
Jumlah mata jaring kearah vertikal pada setiap bagian dengan ukuran bahan
jaring tertentu merupakan kelengkapan informasi desain dan kontruksi purse
seine yang bersangkutan sekaligus sebagai informasi kebutuhan webbing
untuk purse seine. Dengan menghitung jumlah mata jaring pada sepanjang
tali tegak untuk setiap bagian dapat ditentukan nilai ratio gantungan jaring
terhadap tali tegak tersebut.
1. Kalau tidak ada area untuk menggelar, maka untuk mengetahui
tanggi jaring dapat dilakukan dengan memperkirakan bahwa tinggi
jaring berkisar antara 0,1 sampai 0,2 dari panjang seluruhnya.
2. Dengan memperbandingkan dan perhitungan yang agak rumit
antara panjang tali ris atas dan bawah dapat pula diperhitungkan
tinggi jaring.
Pukat Cincin ( Purse Seine )
14
E. Menentukan Jaring
Konstruksi jaring pada purse seine terdiri dari : bagian kantong,
bagian badan, bagian sayap, bagian selvedge atas, bagian selvedge bawah
yang untuk pengidentifikasian masing-masing bagian meliputi :
pengidentifikasian bahan dan ukuran. Semakin besar dimensi purse seine
maka masing-masing bagian semakin terinci sesuai dengan peran dan
beban tahanan yang diterima.
1. Bahan jaring
Bahan jaring purse seine terbuat dari bahan serat sintetis dengan
sebutan nama bahan/kode singkatan nama kimia tertentu atau dengan
sebutan nama dagang seperti contoh berikut :
a. Polyamida (PA) dengan nama dagang : nilon ;
b. Polyethylene (PE) atau plastik, hiralon, hi-zex ;
c. Polypropelene (PP) atau pilen ;
d. Polyester (PES) atau tetoron ;
e. Polyvinyl alcohol (PVA) atau kuralon, cremona ;
f. Polyvinylidene chloride (PVD) atau saran ;
g. Polyvinyl chloride (PVC) atau teviron, envilon.
Dalam penulisan biasanya menggunakan singkatan, seperti : PE, PA,
PP, PVC, PVA, PVD, PES.
2. Pengukuran
Pengukuran bahan jaring pada setiap bagian jaring purse seine
meliputi : ukuran mata jaring, nilai bukaan mata jaring yang didasarkan
dari nilai gantung jaring (hanging ratio), jumlah mata memanjang, jumlah
mata kearah dalam, ukuran/nomer benang, jumlah pis.
Pukat Cincin ( Purse Seine )
15
Menentukan ukuran mata jaring yaitu mengukur mata jaring dari
ujung simpul atas ke ujung simpul bawah (mata jaring berimpitan).
Satuan mata jaring menggunakan millimeter (mm) atau inchi.
Menentukan Hanging Ratio adalah dengan cara mengukur
panjang jadi jaring berdasarkan panjang jadi jaring yang tergantung
pada tali ris dibandingkan dengan panjang jaring teregang yang diukur
berdasarkan jumlah mata jaring di sepanjang tali ris yang diukur tersebut
dikalikan dengan ukuran mata jaring.
Contoh, panjang tali ris tempat bergantung jaring (L), ditetapkan
X centimeter (cm). Jumlah mata jaring yang bergantung di sepanjang
tali yang diukur tersebut sebanyak n mata jaring dengan ukuran mata
jaring sebesar y cm, sehingga panjang jaring teregang (Lo) adalah n x y
cm. Jadi, nilai perbandingan L dan Lo (L / Lo) yang disebut sebagai nilai
hanging ratio adalah X / (n x y).
Penghitungan nomor benang berdasarkan nilai satuan panjang
per berat dan jumlah pintalan serat. Nilai satuan panjang per berat
digunakan satuan tex atau denier. Tex adalah satuan internasional yang
menyatakan berat (gram) setiap 1000 meter serat sintetis, sedangkan
denier atau dengan notasi d / D adalah satuan yang umum digunakan
pada penomoran benang yang umum digunakan di Jepang dan
Indonesia, yang menyatakan berat (gram) setiap 9000 meter serat
sintetis. Nilai Denier untuk setiap bahan adalah tidak sama, misalnya
nilai denier bahan serat nilon (PA) adalah 210, sedangkan nilai denier
bahan serat plastik (PE) adalah 400. Nilai denier PA 210 berarti setiap
9000 meter panjang serat PA beratnya 210 gram. Konversi dari satuan
tex ke denier untuk berbagai bahan mempunyai nilai yang berbeda
sebagaimana diperlihatkan pada daftar berikut :
Tabel 1. Daftar Konversi
SATUAN PENOMORAN BENANG PA PP PE PES PVA
DENIER 210 190 400 250 267
TEX (Satuan Internasional) 23 21 44 28 30
Pukat Cincin ( Purse Seine )
16
Kriteria terpenting dalam menentukan besarnya benang jaring
purse seine ialah benang ini cukup kuat menerima beban pada waktu
purse seine dikerut (Purse Line ditarik keatas kapal) dan hasil
tangkapan maksimum. Bagian-bagian yang paling banyak menerima
beban adalah ujung sayap, selvedge bagian atas dan bagian bawah
oleh karena itu bagian-bagian ini harus dibuat dari benang yang cukup
kuat. Besarnya benang jaring purse seine berkorelasi dengan ukuran
mata jaring tersebut. Kisaran garis tengah benang dibagi dengan
ukuran mata jaring dalam satuan milimeter, besarnya seperti tabel
berikut :
Tabel 2. Kisaran Garis Tengah Benang Dibagi Ukuran Mata
Jenis Ikan Badan/Sayap Jaring Cod end / kantong.
Pelagis kecil 0,01 - 0,04 0,01 - 0,05
Pelagis besar 0,005 - 0,03 0,01 - 0,05
Tabel 3. Contoh Ukuran Mata dan Ukuran Benang Purse Seine
Spesies Ukuran Mata
(mm)
Ukuran
benang
( R Tex )
Ikan Teri 12 75 – 100
Sardin kecil 16 75 - 150
Sardinela 18 - 20 100 - 150
Sardinela besar 25 - 30 150 - 300
Ikan terbang, Mackerel kecil dan
Tenggiri, Tongkol, Tuna
50 - 70 450 - 500
Pukat Cincin ( Purse Seine )
17
Gambar 3. Bagian Jaring
Pelampung Tambahan
Srampat Atas Penghubung Tali Pelampung
Srampat Bawah Penghubung Tali Pemberat
Beberapa Tipe Pemasangan dan Bentuk Pemberat
Srampat
BadanJaring
Badan Jaring
Pukat Cincin ( Purse Seine )
18
Contoh : Dalam table diatas Purse Seine untuk menangkap ikan teri,
menggunakan ukuran mata 12 mili meter, ukuran benang 75
sampai 100 R tex.
Analisa : Jika diumpamakan menggunakan benang yang terkecil yaitu
75 R tex, maka konversi diameter benang ini adalah sebesar :
0,24 milimeter. Diameter benang dibagi ukuran mata jaring
tersebut adalah : 0,24 : 12 = 0,02. Nilai sebesar 0,02 tersebut
masih dalam batas kisaran untuk purse seine penangkap ikan
pelagis kecil, sebagaimana table di atas. Daftar konversi
diameter benang dan nomor benang (R tex) adalah sesuai
dengan table terlampir.
Contoh pembuatan tabel kebutuhan bahan jaring purse seine
(200 m x 30 m) seperti pada tabel 4.
Pukat Cincin ( Purse Seine )
19
Tabel 4. Daftar Kebutuhan Bahan Purse Seine
Bagian
Jaring Kode
Nama
Bahan
Nomor
Benang
Ukuran
mata
∑mata
kearah dalam
Panjang webbing
(∑mata) ∑pisX ∑strip
Srampat
Atas A1 PE 400d18 25,4mm 5mata
200,0 m
(10490) 2-3 strip
Srampat
Bawah A2 PVA 267d18 25,4mm 5mata
206,0 m
(10490) 2-3 strip
Kantong B1 PA 210d12 19mm 1580mata 31, 0 m
(2360)
0,5pisX
13 strip
Badan 1 M1 PA 210d12 25,4mm 1180mata 81,5 m
(4300)
1,2pisX
12 strip
Badan 2 M2 PA 210d12 25,4mm 1180mata 81,5 m
(4300)
1,2pisX
12 strip
Segitiga
sayap 1 C1 PE 400D18 25,4mm 1180mata
3,0 m
(160)
0,6pisX
1 strip
Segitiga
sayap 2 C2 PE 400D18 25,4mm 1180mata
3,0 m
(160)
0,6pisX
1 strip
Pasoran
Tengah D1 PA 210d9 25,4mm 785 mata
94,0 m
(4630)
1,3pisX
5 strip
Pasoran
Segitiga1 D2 PA 210d9 25,4mm 785 mata
53,0 m
(2930)
0,5pisX
5 strip
Pasoran
Segitiga2 D3 PA 210d9 25,4mm 785 mata
53,0 m
(2930)
0,5pisX
5 strip
*1 strip = 2,5 m x 100# ; 1 pis = 100 yard x 100 # = 91 m x 100#.
Pukat Cincin ( Purse Seine )
20
3. Menentukan tali-temali
a. Bahan Tali
Penggunaan tali pada purse seine antara lain untuk : tali ris,
slambar/bridel, tali kerut, tali cincin, tali bolche, tali segitiga.
Sebagaimana bahan serat untuk benang jaring, bahan tali purse
seine terbuat dari bahan serat sintetis dengan sebutan nama
bahan/kode singkatan nama kimia tertentu atau dengan sebutan
nama dagang seperti contoh berikut :
1) Polyamida (PA) dengan nama dagang : nilon ;
2) Polyethylene (PE) atau plastik, hiralon, hi-zex ;
3) Polypropelene (PP) atau Pilen ;
4) Polyester (PES) atau tetoron ;
5) Polyvinyl alcohol (PVA) atau kuralon, cremona ;
6) Polyvinylidene chloride (PVD) atau saran ;
7) Polyvinyl chloride (PVC) atau teviron, envilon.
Dalam penulisan biasanya menggunakan singkatan, seperti ;
PE, PA, PP, PVC, PVA, PVD, PES. Selain itu, tali kerut yang
digunakan pada purse seine berukuran menengah keatas terbuat
dari baja atau kawat labrang (wire), sedangkan untuk tali slambar
digunakan tali anyam (bridle rope). Karena berbagai pertimbangan
untuk meningkatkan daya tenggelam atau kekuatan tali, bahan tali
dikontruksi dari bahan campuran antara baja dengan serat natural
atau dengan serat sintetis. Atau yang dikenal dengan tali kombinasi
(combined rope), seperti : baja-sisal, baja manila, baja-polypropylen.
Berdasarkan arah pilin tali purse seine dapat dibedakan arah
kiri atau yang sering dinyatakan dengan arah–Z, sedangkan arah
kanan dinyatakan dengan arah–S. Perbedaan ini penting untuk
memilih penggunaan dua utas tali ris yang dihimpitkan satu sama
Pukat Cincin ( Purse Seine )
21
lain agar keduanya mempunyai arah pilin yang berlawanan.
Menentukan arah pilinan tali yaitu dengan meletakkan ibu jari dan
cocokkan arah pintalan tali, bila arah pintalan sama dengan ibu jari
kanan maka arah pintalan tali disebut arah pintalan kanan (Z). Bila
arah pintalan sama dengan arah ibu jari tangan kiri maka disebut
pintalan kiri (S).
b. Pengukuran
Pengukuran tali purse seine dari bahan serat tertentu yang
dapat menunjukkan kekuatan tali yang bersangkutan adalah dengan
cara memperhatikan besar ukuran diameter tali tersebut. Kekuatan
tali berbanding lurus dengan ukuran diameter tali. Ukuran diameter
tali juga memperlihatkan berat tali per satuan panjang yang
biasanya dinyatakan dengan satuan kg/100m, sedangkan satuan
kekuatan tali dinyatakan dengan Rkgf. Dari segi kekuatan secara
berturut-turut, PA>PES>PP>PE, sedangkan dari beratnya,
PP<PE<PA<PES.
Untuk mengetahui jumlah kebutuhan tali purse seine
biasanya berdasarkan panjang yang diperlukan untuk setiap bagian
menurut kegunaannya pada purse seine (tabel 5).
Pukat Cincin ( Purse Seine )
22
Tabel 5. Contoh Spesifikasi Tali Pada Purse Seine (200 m x 30 m)
Nama Bagian Bahan Diameter Panjang (∑)
Tali Pelampung (PL) Polyethylene-Z 14 mm 220 m (1)
Tali Pengapit Tali PL Polyethylene-S 14 mm 220 m (1)
Tali bolche atas Polyethylene 6 mm 280 m (1)
Tali Pemberat (Pb) Polyvinylamide-Z 14 mm 230 m (1)
Tali Pengapit Tali Pb Polyvinylamide-S 14 mm 230 m (1)
Tali ris bawah Polyethylene 6 mm 300 m (1)
Tali ring Polyethylene 6 mm 250 m (1)
Tali kerut Polyethylene 20 mm 350 m (1)
Tali segitiga Polyethylene 12 mm 100 m (1)
Tali tegak Polyethylene 12 mm 30 m (1)
Tali slambar Polyethylene 20 mm 130 m (1).
4. Menentukan Pelampung
a. Bahan Pelampung
Pelampung purse seine terdiri dari bahan yang kuat menahan
tekanan, tahan cuaca, ringan, tidak mudah retak dan mudah
dibentuk membulat sehingga mudah menepis gesekan. Bahan
pelampung purse seine, seperti Poly Vinyl Chloride (PVC) selain
memiliki berat (di udara), ketika di dalam air gaya apungnya
melebihi beratnya sehingga berdaya apung yang mampu
mengangkat jaring purse seine. Oleh karena itu daya apung
pelampung harus diperhatikan dan dicatat untuk data desain jaring
purse seine secara keseluruhan. Biasanya pada label selain nama
bahan dan nilai daya apung tercatat kode pelampung, seperti :
Pelampung Y-8, Pelampung Vynicon G-5, dan seterusnya.
Pukat Cincin ( Purse Seine )
23
b. Pengukuran/Jarak Pemasangan
Pengukuran pelampung : panjang, lebar atau diameter luar
pelampung, dan diameter dalam atau lubang pelampung tempat
memasukkan tali pelampung. Berdasarkan ukuran besar pelampung
yang terbuat dari bahan PVC dapat ditentukan nilai gaya apungnya
sesuai dengan formula sebagai berikut :
1) Untuk pelampung PVC berbentuk silinder :
Gaya apung (gf) = 0,67 x L(cm) x (Фcm)2
2) Untuk pelampung PVC berbentuk sigaret/lonjong :
Gaya apung (gf) = 0,5 x L(cm) x (Фcm)2
Untuk mengetahui jumlah pelampung antara lain dengan
menghitung jarak pemasangan pelampung pada tali pelampung dan
panjang total tali pelampung dari ujung ke ujung. Bila panjang total
tali pelampung adalah L dan jarak pemasangan pelampung adalah
d maka jumlah pelampung (N) adalah :
1d
LN +=
Menghitung jarak pemasangan antar kedua pelampung
terdekat (bersebelahan) adalah diukur dari titik tengah pelampung
yang satu ke titik tengah pelampung yang lain disebelahnya.
Gambar 4. Pelampung
Pukat Cincin ( Purse Seine )
24
5. Menentukan Pemberat
a. Bahan Pemberat
Bahan pemberat purse seine selain tidak korosi juga harus
tenggelam di dalam air laut. Pemberat yang dipasang pada tali
pemberat purse seine terbuat dari timah (Pb), sedangkan cincin
terbuat dari kuningan.
b. Pengukuran/Jarak Pemasangan Pemberat
Pemberat berbentuk silinder atau bulat lonjong (oval) diukur
menurut panjang dan diameternya. Ukuran besar pemberat
menentukan berat dan daya tenggelam pemberat tersebut.
Berdasarkan hasil penghitungan empiris terhadap contoh
pemberat timah berbentuk silinder telah dapat diperlihatkan
hubungan antara ukuran besar pemberat (diameter x panjang)
dengan berat masing-masing pemberat seperti tabel berikut :
Tabel 6. Hubungan Panjang Dan Diameter Pemberat
L(mm) 25 38 38 32 32 32 25 45 45 45
Ф(mm) 16 16 13 10 8 6 6 5 5 6
G kgf 113 90 64 56 50 41 28 28 28 16
Ф diameter lubang = diameter tali + 3mm
Untuk mengetahui jumlah pemberat antara lain dengan
menghitung jarak pemasangan pemberat pada tali pemberat dan
panjang total tali pemberat dari ujung ke ujung. Bila panjang total tali
pemberat adalah L dan jarak pemasangan pelampung adalah d
maka jumlah pemberat (N) adalah :
1d
LN +=
Pukat Cincin ( Purse Seine )
25
Menghitung jarak pemasangan antar kedua pemberat
terdekat (bersebelahan) adalah diukur dari dan ke titik tengah
masing-masing kedua pemberat yang bersebelahan tersebut.
Gambar 5. Pemberat
6. Menentukan Cincin
Ring atau cincin purse seine biasanya tidak dipasang sepanjang
ris bawah sampai ke ujung ris. Pemasangan ring yang pertama dengan
ujung ris atau terdapat satu jarak (W1) dan antara ring yang terakhir
terdapat jarak (W2). Jarak pemasangan antara ring adalah (d), panjang
ris bawah (L).
Jumlah cincin yang diperlukan = d
dWWL 21 +−−
Pengukuran cincin adalah berdasarkan diameter lingkar cincin
dan diameter batangan cincin dengan satuan milimeter. Jarak
pemasangan cincin diukur diukur berdasarkan jarak antara tali cincin
dikedua cincin yang bersebelahan satu sama lain.
Ring atau cincin purse seine biasanya tidak dipasang sepanjang
ris bawah sampai ke ujung ris atas. Pemasangan cincin yang pertama
dengan ujung ris atau terdapat satu jarak (W1) dan antara cincin yang
terakhir terdapat jarak (W2). Jarak pemasangan antara cincin adalah (d),
panjang ris bawah (L).
Srampat Bawah
Pemberat Timah
Pukat Cincin ( Purse Seine )
26
Gambar 6. Cincin
Pukat Cincin ( Purse Seine )
27
V. PENUTUP
Petunjuk teknis ini merupakan gambaran primatur yang masih bersifat
umum dengan harapan dikemudian hari lebih dikomunikasikan dalam
bentuk tampilan yang hidup dan disesuaikan dengan perkembangan terbaru
tentang pengembangan purse seine di tanah air dan di berbagai perairan
seluruh dunia.
Hari demi hari teknologi purse seine selalu berkembang dalam hal
teknologi pengoperasian purse seine yang lebih efisien dengan didukung
peralatan pendeteksian terhadap schooling ikan dari jarak jauh melalui
pemanfaatan informsi satelit dengan didukung komputerisasi mutakhir.
Semoga harapan itu tidak lama akan terwujud untuk menyemarakkan
kegiatan perikanan tangkap ikan pelagis yang bergerak cepat untuk secepat
dimanfaatkan oleh nelayan di persada perairan pertiwi dari Sabang sampai
Merauke.
Pukat Cincin ( Purse Seine )
28
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 1986. Out Line of Fishing Gear and Method. KIFTC, Japan
International Cooperation Agency.
_________. 1991. Teknologi Penangkapan Ikan dengan Purse Seine Mini.
Dalam Himpunan Paket Teknologi Alat Penangkapan Ikan. Balai
Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang.
Fridman, A.L. 1988. Calculations for Fishing Gear Design. FAO. Rome, Italy.
Nomura. 1981. Fishing Technique (2). KIFTC, Japan International
Cooperation Agency.
Prado, J. and Dremiere, PY. 1991. Fisherman’s Workbook.
Pukat Cincin ( Purse Seine )
29
Lampiran 1. Tabel Diameter, Nomor Benang (R Tex) dan Kekuatan
Benang Nylon ( PA)
Berpilih, Bahan Serat Bentuk Memanjang (Continous Filament)
Berjalin, Bahan Serat Bentuk Memanjang (Continous Filament)
m/kg R
Tex
Diam. approx.
mm
A
kgf
B
kgf
m/kg R Tex
Diam. approx.
mm
A
Kgf
B
kgf/mm
20000 50 0.24 3.1 1.8 740 1350 1.50 82 44
13300 75 0.24 4.0 2.7 645 1550 1.65 92 9
10000 100 0.33 6.2 3.6 590 1700 1.80 95 52
6400 155 0.40 9 6 515 1950 1.95 110 60
4350 230 0.50 14 9 410 2450 2.30 138 74
3230 310 0.60 18 11 360 2800 2.47 154 81
2560 390 0.65 22 14 280 3550 2.87 195 99
2130 470 0.73 26 16 250 4000 3.10 220 112
1850 540 0.80 30 18 233 4300 3.25 235 117
1620 620 0.85 34 21 200 5000 3.60 270 135
1430 700 0.92 39 22 167 6000 4.05 320 155
1280 780 1.05 43 24 139 7200 4.50 360 178
1160 860 1.13 47 26 115 8700 4.95 435 215
1050 950 1.16 51 28 108 9300 6.13 460 225
95 10500 5.40 520 245
970 1030 1.20 55 29 81 12300 5.74 600 275
830 1200 1.33 64 34 71 14000 5.93 680 315
780 1280 1.37 67 35 57 17500 6.08 840 390
700 1430 1.40 75 40
640 1570 1.43 82 43
590 1690 1.5 91 47
A = daya tahan putus, benang tanpa
simpul ( benang tunggal )
B = daya tahan putus, benang bersimpul
( benang tunggal )
Sumber : J.PRADO, FAO-BPPI (1991)
Pukat Cincin ( Purse Seine )
30
Lampiran 2. Tabel Diameter, Nomor dan Kekuatan Benang
I. Sifat Benang PA Berpilin (Bahan Serat Panjang)
M/kg R Tex Diameter (mm) Kgf *)
500 2000 1.6 56
385 2600 1.9 73
315 3180 2.0 84
294 3400 2.2 90
250 4000 2.4 104
200 5000 2.75 125
176 6000 2.85 150
125 8000 3.35 190
91 11000 3.8 250
*) Daya tahan putus, benang, besi bersimpul
II. Diameter Nomor Benang (Tex) dan Kekuatan Benang Monofilament
Diameter (mm) M/kg Tex A *) Kgf B *) Kgf
0.10 90 900 11 0.65 0.4
0.12 62 500 16 0.9 0.55
0.15 43 500 23 1.3 0.75
0.18 33 300 30 1.6 1.0
0.20 22 700 44 2.3 1.4
0.25 17 200 58 3.1 1.8
0.30 11 100 90 4.7 2.7
0.35 8 330 120 6.3 3.6
0.40 6 450 155 7.7 4.4
0.45 5 400 185 9.5 5.5
0.50 4 170 240 12 6.5
0.55 3 570 280 14 7.5
0.60 0.030 330 17 8.8
0.70 2.080 480 24 12.5
0.80 1 670 600 29 15
0.90 1 320 755 36 19
1.00 1 090 920 42 22
1.10 900 1110 47 25
1.20 760 1320 55 30
1 30 650 1540 65 35
1.40 560 1790 75 40
A *) Daya tahan putus, benang tanpa simpul B *) Daya tahan putus, benang
bersimpul (benang tunggal)
Pukat Cincin ( Purse Seine )
31
III. Sistem Penomoran Jepang Untuk Monofilament
N’Japan Diameter ( mm ) N’Japan Diameter ( mm )
0.20 0.55
2 - 12 -
0.25 - 0.60
3 - 14 -
0.30 - 0.70
4 - 18 -
0.35 - 0.80
5 - 24 -
0.40 30 0.90
6 -
7 0.45
8 -
0.50
10
IV. Polyethylene (PE)
Berpilin, bahan serat pendek (putus-putus)
M/kg R Tex Diameter
Approx. (mm) A Kgf B Kgf
4 760 210 0.60 9 6
3 330 300 0.73 13 9
2 560 390 0.85 18 12
1 250 800 1.22 32 22
1 010 990 1.36 38 24
720 1 390 1.62 57 36
530 1 900 1.94 73 46
420 2 360 2.18 86 54
325 3 070 2.48 100 59
240 4 100 2.90 150 88
185 5 400 3.38 215 120
150 6 660 3.82 300 170
4 760 210 0.60 9 6
Pukat Cincin ( Purse Seine )
32
V. Sistem Penomoran Jepang Untuk Multifilament
Diameter (mm) x number of filament m/kg A (kgf)
0.20 x 4 6.250 9
0.20 x 6 4 255 14
0.20 x 10 2 630 24
0.20 x 12 2 120 26
VI. Polyethylene (PE)
Berpilin dan berjalin, bahan serat tebal
Diameter (mm) M/kg Tex A *) Kgf B *) Kgf
5260 190 0.50 7.5 5.5
2700 370 0.78 10 7
1430 700 1.12 27 19
950 1 050 1.42 36 24
710 1 410 1.64 49 35
570 1 760 1.83 60 84
460 2 170 2.04 75 54
360 2 800 2.33 93 67
294 3 400 2.56 116 83
225 4 400 2.92 135 97
190 5 300 3.19 170 125
130 7 680 3.68 218 160
100 10 100 3.96 290 210
Pukat Cincin ( Purse Seine )
33
Lampiran 3. Tabel Diameter, Nomor Benang (R Tex) dan Kekuatan
Benang Polyester ( PES ) Polypropylene ( PP)
Polyester (PES) Polypropylene ( PP )
-berpilin bahan serat memanjang -berpilin bahan serat memanjang
m/kg
Rtex
Diam
Approx
mm
A
kgf
B
kgf
m/kg
Rtex
Diam Approx
mm
A
kgf
B
kgf
11 100
90 5.3 2.8 4 760 210 0.60 13 8
5 550 180 0.40 10.5 5 3 470 290 0.72 15 9
3 640 275 0.50 16 7.3 2 780 360 0.81 19 11
2 700 370 0.60 21 9.3 2 330 430 0.90 25 14
2 180 460 0.70 27 12 1 820 550 1.02 28 15
1 800 555 0.75 32 14 1 560 640 1.10 38 19
1 500 670 0.80 37 16 1 090 920 1.34 44 23
1 330 750 0.85 42 18 840 1 190 1.54 58 30
1 200 830 0.90 46 20 690 1 440 1.70 71 36
1 080 925 0.95 50 22 520 1 920 1.95 92 47
1 020 980 1.00 54 24 440 2 290 2.12 112 59
900 1 110 1.05 60 26 350 2 820 2.32 132 70
830 1 200 1.10 63 28 300 3 300 2.52 152 80
775 1 290 1.15 68 29 210 4 700 2.94 190 100
725 1 380 1.20 73 30 177 5 640 3.18 254 130
665 1 500 1.25 78 32
540 1 850 1.35 96 40
270 3 700 1.95 180 78
Pukat Cincin ( Purse Seine )
34
Lampiran 4. Daftar Isian Untuk Memudahkan Dalam Melakukan
Identifikasi Pukat Cincin (Purse Seine)
I. L O K A S I
1. Lokasi Pemeriksaan :
a. Desa / Kelurahan*)
: …………………………………..
b. Kecamatan : …………………………………..
c. Kabupaten / Kota *) : ………………………………….
d. Propinsi : ………………………………….
2. Lokasi Pendaratan Ikan Hasil Tangkapan :
a. Nama TPI / PPI / Pelabuhan Perikanan *) : …………..
b. Desa / Kelurahan*) : …………………………………..
c. Kecamatan : …………………………………..
d. Kabupaten/Kota*) : ………………………………….
e. Propinsi : ………………………………….
Pukat Cincin ( Purse Seine )
35
II. IDENTIFIKASI
1. Komponen Utama Jaring Tiga Lapis*)
a. Tali-Temali dalam 1 pis (piece) Jaring : ………………
1). Tali Pelampung :
a). Bahan : …………………………………….
b). Diameter (∅) = …………………mm
c). Panjang = …………………m
2). Tali-Ris Atas :
a). Bahan : …………………………………….
b). Diameter (∅) = …………………mm
c). Panjang = …………………m
3). Tali Pemberat :
a). Bahan : …………………………………….
b). Diameter (∅) = …………………mm
c). Panjang = …………………m
4). Tali-Ris Bawah :
a). Bahan : …………………………………….
b). Diameter (∅) = ………………… mm
c). Panjang = …………………m
Pukat Cincin ( Purse Seine )
36
b. Pelampung dalam 1 unit : ………………
1). Bahan : …………………………………….
2). Kode dari Pabrik : Y-3/Y8/Lainnya*) : ……….
3). Bentuk : Bola/Ellips/Silinder/Lingkaran*)
4). Ukuran per buah :
a). Diameter Lubang = ……………….mm
b). Diameter (Tebal) = ………………mm
c). Panjang = …………….. mm
d). Daya Apung = ……………..gf/kgf*) (jika tahu)
5). Jarak antar Pelampung = ……………. mm/cm/m*)
6). Jumlah = ………………buah
7). Gambar = …………………..
c. Pelampung tambahan dalam 1 unit : ………………
1). Bahan : …………………………………….
2). Kode dari Pabrik : Y-3/Y8/Lainnya*) : ……….
3). Bentuk : Bola/Ellips/Silinder/Lingkaran*)
4). Ukuran per buah :
a). Diameter Lubang = ……………….mm
b). Diameter (Tebal) = ………………mm
Pukat Cincin ( Purse Seine )
37
c). Panjang = …………….. mm
d). Daya Apung = ……………..gf/kgf*) (jika tahu)
5). Jarak antar Pelampung = ……………. mm/cm/m*)
6). Jumlah = ………………buah
7). Gambar = …………………..
d. Pemberat dalam 1 pis jaring : ………………
1). Bahan : ……………………
2). Bentuk : Bola/Ellips/Silinder/Lingkaran*)
3). Ukuran per buah :
a). Diameter Lubang = ……………….mm
b). Diameter (Tebar) = ………………mm
c). Panjang = …………….. m
d) Berat = ………………g / kg*)
d). Daya Tenggelam = ……………..gf / kgf*) (jika tahu)
4). Jarak antar Pemberat = ……………. mm/cm/m*)
5). Jumlah = ………………buah
6). Gambar = …………………..
Pukat Cincin ( Purse Seine )
38
e. J a r i n g : ………………
1). Penguat Atas (Selvedge/Srampat Atas) dalam 1 pis : :
a). Bahan dan Penomoran Benang dari Pabrik
(untuk Multifilament / Monofilament*) : ……………….
b). Bahan dan Diameter Benang (untuk Monofilament) : ………
c). Ukuran Mata Jaring (Mesh Size/MS) = ……………..mm/inci*)
d). Ukuran jaring :
(1) Jumlah Mata-Jaring ke arah Panjang
(Mesh Length / ML) = ……………….#
(2) Jumlah Mata-Jaring ke arah Lebar
( Mesh Depth / MD ) = ………………#
2). Tubuh Jaring Lapis dalam 1 pis :
a). Bahan dan Penomoran Benang dari Pabrik
(untuk Multifilament / Monofilament*) : ……………….
b). Bahan dan Diameter Benang (untuk Monofilament) : ………
c). Ukuran Mata Jaring (Mesh Size/MS) = ……………..mm/inci*)
d). Ukuran jaring :
(1) Jumlah Mata-Jaring ke arah Panjang
(Mesh Length / ML) = ……………….#
(2) Jumlah Mata-Jaring ke arah lebar
(Mesh Depth / MD) = ……………….#
Pukat Cincin ( Purse Seine )
39
3). Penguat Bawah (Selvedge/Srampat Bawah) dalam 1 pis :
a). Bahan dan Penomoran Benang dari Pabrik
(untuk Multifilament / Monofilament*) : ……………….
b). Bahan dan Diameter Benang (untuk Monofilament) : ……
c). Ukuran Mata Jaring (Mesh Size/MS) = ……………..mm/inci*)
d). Ukuran jaring :
(1) Jumlah Mata-Jaring ke arah Panjang
(Mesh Length / ML) = ……………….#
(2) Jumlah Mata-Jaring ke arah lebar
( Mesh Depth / MD ) = ……………….#
f. Sarana Apung :
1). Jenis : Perahu / Motor Tempel / Kapal Motor*)
2). Nama dan alamat :
a). Nama Kapal dan Tanda Selar : ……………………..
b). Nama Pemilik : ……………………………………..
c). Alamat Pemilik : …………………………………..
………………………………….
d). Nama Nakhoda : ………………………………….
e). Alamat Nakhoda : …………………………………
………………………………….
Pukat Cincin ( Purse Seine )
40
3). Bahan : Kayu / Besi / Baja / Fibreglass*)
4). Ukuran :
a). Panjang = ……………… m
b). Lebar = ………………. m
c). Tinggi / Dalam = ……………… m
d). Tonase = ………………Gross Tonnage
(GT )
5). Mesin :
a). Merek = ………………
b). Tenaga = ………………. Daya Kuda ( DK )
c). Bahan Bakar = Solar / Bensin*)
6). Anak Buah Kapal ( ABK ) / Nelayan = ……………..Orang
Pukat Cincin ( Purse Seine )
41
2. Komponen Penunjang/Kelengkapan Jaring Insang Dasar /
Permukaan / Hanyut*) Dalam 1 Unit Jaring :
a. Tali-Selambar Depan : ………………
1). Bahan = ………………………..
2). Diameter (∅ ) = …………….. mm
3). Panjang = ……………. m
b. Tali-Selambar Belakang : ………………
1). Bahan = ………………………..
2). Diameter (∅ ) = …………….. mm
3). Panjang = ……………. m
c. Tali-Kerut ( Kolor ) : ………………
1). Bahan = ………………………..
2). Diameter (∅ ) = …………….. mm
3). Panjang = ……………. m
d. Alat Bantu : Fish Finder / GPS / Keker / SSB / Line Hauler /
Net Hauler / Net Drum / Power Block / Rumpon / Payao *)
Pukat Cincin ( Purse Seine )
42
3. Daerah Penangkapan Ikan :
a. Nama Daerah / wilayah Laut : ………………
b. Posisi :
1). Garis Lintang : …………LU/LS* s/d …………LU/LS*)
2). Garis Bujur : ………………BT s/d ………………BT
c. Jalur Penangkapan Ikan :
Ia (0 – 3 mil laut) / Ib (> 3 – 6 mil laut) / II ( > 6 – 12 mil laut) /
III ( > 12 – 200 mil laut )*)
4. Waktu Operasi Penangkapan Ikan :
a. Bulan : ………………….. s/d ………………
b. Pagi / Siang / Sore / Malam *),
Jam : ……… s/d ………WIB/WITA/WIT*)
5. T r i p :
a. 1 Trip = ……………. Hari
b. 1 Bulan = …………. Kali Trip.
c. Dalam 1 hari = …………….. kali tawur (setting)
6. Hasil Tangkapan :
a. Jenis Ikan : Pelagis Kecil / Pelagis Besar / Demersal *)
b. Jenis-jenis Ikan dominan :
1). ……………………(rata-rata per ekor = ……kg/cm/m*) )
Pukat Cincin ( Purse Seine )
43
2). ……………………(rata-rata per ekor = ……kg/cm/m*) )
3). ……………………(rata-rata per ekor = ……kg/cm/m*) )
4). ……………………(rata-rata per ekor = ……kg/cm/m*) )
5). ……………………(rata-rata per ekor = ……kg/cm/m*) )
c. Jenis Non-Ikan Dominan:
1). ……………………(rata-rata per ekor = ……kg/cm/m*) )
2). ……………………(rata-rata per ekor = ……kg/cm/m*) )
3). ……………………(rata-rata per ekor = ……kg/cm/m*) )
4). ……………………(rata-rata per ekor = ……kg/cm/m*) )
5). ……………………(rata-rata per ekor = ……kg/cm/m*) )
d. Dalam 1 trip = ………………. Ekor / kg *) Ikan
e. Dalam 1 trip = ………………. Ekor / kg *) Non-Ikan
…………………………, ………………..20…..
Petugas Penyidik / Pengawas *)
………………………………..
………………………….
NIP ……………………
------------------------------------------------------------
*) Coret yang tidak dipakai atau yang tidak sesuai dengan kenyataan.