Tugas Irigasi Kantong Lumpur
-
Upload
gusman-rosadi -
Category
Documents
-
view
350 -
download
34
Transcript of Tugas Irigasi Kantong Lumpur
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
1/86
TUGAS IRIGASI II
PERENCANAAN BENDUNG
I. Data-data perencanaan
A. Karakteristik sungai
1. Lebar dasar sungai (b) = 25 m2. Kemiringan dasar sungai (l) = 0.003 = 3 . 10
-3
3. Koefisien kekasaran Manning (n) = 0.004 = 4 . 10-3
4. Debit banjir rencana (Q100) = 40 m3/dtk
5. Bentuk tebing sungai
1
2
25
B. Karakteristik Bendung
1. Elevasi dasar sungai lokasi bendung = 75.00
2. Elevasi sawah tertinggi = 81.00
3. Tinggi genangan = 0.15 m
4. Kehilangan tekanan
- Dari saluran tersier kesawah = 0.10 m
- Dari saluran induk tersier = 0.10 m
- Sepanjang saluran = 0.15 m
- Pada bangunan ukur = 0.40 m
- Pada bangunan pengambilan = 0.10 m
- Untuk eksploitasi = 0.15 m
( kehilangan tekanan yang lain sangat kecil / tidak diperhitungkan )
5. Jenis tanah pada lokasi bendung : Lempung
6. Bahan pembentuk tubuh bendung : Batu kali
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
2/86
7. Berat jenis bahan
- Batu kali = 2200 kg/m3
- Beton massa = 2300 kg/m3
- Beton bertulang = 2400 kg/m3
8. Luas daerah irigasi = 500 Ha
9. Kebutuhan air tanaman = 1.4 l/dtk/Ha
C. Lain - lain
Data - data dan hal - hal lain yang diperlukan dapat dilengkapi dan ditentukan sendi
persetujuan asisten tugas.
II. Lingkup Tugas
Dalam penyelesaian tugas Irigasi II ( Perencanaan Bendung ) langkah - langkah yan
dikerjakan adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan lengkung debit sungai
2. Perhitungan elevasi mercu
3. Perhitungan lebar sungai
4. Perhitungan tinggi air maksimum diatas mercu, Koefisien debit, dan lebar efektif
5. Perhitungan kolam olak ( peredam energi )
6. Perhitungan tebal dan panjang apron
7. Perhitungan bangunan - bangunan pelengkap
8. Perhitungan stabilitas
9. Gambar perencanaan denah, potongan ( minimal 3 potongan ), Detail ( mercu be
peredam energi, pintu pengambilan, pintu pembilas, dan lain - lain )
III. Teori
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Umum
1.2. Latar Belakang
1.3. Tujuan Perencanaan
BAB II BENDUNG
2.1. Umum
2.2. Klasifikasi Bendung
2.3. Bagian - Bagian Bendung
2.4. Penelitian dan Pemilihan Tempat Kedudukan Bendung
BAB III DATA DAN ANALISA HIDROLOGI
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
3/86
BAB IV PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA
4.1. Tinggi Air Diatas Mercu Bendung
4.2. Desain Mercu Bendung
4.3. Desain Kolam Olak ( Peredam Energi )
4.4. Desain Apron
4.5. Desain Tinggi Jagaan
4.6. Desain Pintu Pembilas
4.7. Desain Pintu Pengambilan
4.8. Desain Bangunan - Bangunan Pelengkap lainnya
BAB V STABILITAS BENDUNG
BAB VI KESIMPULAN
Lampiran - lampiran ( Gambar, grafik, tabel, dll. )
DAFTAR PUSTAKA
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
4/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
5/86
i dgn
harus
bendung
dung,
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
6/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
7/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
8/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
9/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
10/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
11/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
12/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
13/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
14/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
15/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
16/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
17/86
Perhitungan Lengkung Debit Sungai
Mencar i luas penampang basah Mencari jar i - jar i hidrol is
= (25 + 2 . 0.5 ) 0.5
= 13.00 m2
M encar i keli l ing penampang basah Kecepatan (v)
= 25 + 2 . 0,5 (22+1)
1/2
= 27.24 m
Kemiringan dasar sungai rata - rata ( i ) = 0.003
Jenis tanah pada lokasi bendung = Lempung
Koefisien kekasaran Manning ( n ) = 0.004
Elevasi h A P R V Q
m m2
m m m/dtk m3/dtk
75.00 0.00 0.00 0.000 0.000 0.000 0.000
75.10 0.10 2.52 25.447 0.099 2.931 7.38575.20 0.20 5.08 25.894 0.196 4.623 23.484
75.30 0.30 7.68 26.342 0.292 6.020 46.237
75.40 0.40 10.32 26.789 0.385 7.249 74.814
75.50 0.50 13.00 27.236 0.477 8.363 108.717
75.60 0.60 15.72 27.683 0.568 9.390 147.605
75.70 0.70 18.48 28.130 0.657 10.348 191.226
75.80 0.80 21.28 28.578 0.745 11.249 239.385
75.90 0.90 24.12 29.025 0.831 12.103 291.930
76.00 1.00 27.00 29.472 0.916 12.916 348.737
76.10 1.10 29.92 29.919 1.000 13.693 409.702
Perhi tungan ditabelkan dibawah in i
12 2 ++= mhBP
P
AR=
21
32
..1
IRn
v=
vAQ .=
hhmBA ).( +=
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
18/86
dengan interpolasi didapatkan nilai h2pada saat Q100 = 40.00 m /dtk
Dengan cara interpolasi diperoleh :
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
1.2
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
h(m)
Q (m3/dtk)
RATING CURVE SUNGAI SEBELUM ADA BENDUNG
( )( )
m
h
272.0
2.03.0)48.2324.46(
48.2300.402.02
=
--
-+=
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
19/86
Elevasi h A P R V Q
m m2
m m m/dtk m3/dtk
314.00 0.00 0.00 0.000 0.000 0.000 0.000
314.50 0.20 10.25 21.414 0.479 0.425 18.211
315.00 0.40 21.00 31.113 0.675 0.534 56.931
315.50 0.60 32.25 24.243 1.330 0.840 110.145
316.00 0.80 44.00 25.657 1.715 0.995 175.518
316.50 1.00 59.25 33.157 1.787 1.025 251.003
317.00 1.20 75.00 34.657 2.164 1.166 335.622
317.50 1.40 91.25 36.157 2.524 1.294 428.309
318.00 1.60 108.00 37.657 2.868 1.403 528.220
318.50 1.80 125.25 39.157 3.199 1.509 634.568
319.00 2.00 143.00 40.657 3.517 1.607 746.935
319.50 161.25 42.157 3.825 1.700
320.00 180.00 43.657 4.123 1.787
320.50 199.25 45.157 4.412 1.870
321.00 219.00 46.657 4.694 1.949
321.50 239.25 48.157 4.968 2.024
322.00 260.00 49.657 5.236 2.096
322.50 281.25 51.157 5.498 2.165
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
0 100 200 300 400 500 600 700 800
h(m
)
Q ( m3/dtk )
RATING CURVE SEBELUM ADA BENDUNG
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
20/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
21/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
22/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
23/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
24/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
25/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
26/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
27/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
28/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
29/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
30/86
BAB IV
PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA
4.1 Desain Mercu Bendung
4.1.1 Elevasi Mercu Bendung
Elevasi mercu bendung ditentukan oleh beberapa faktor antara lain elevasi sawah tertinggi yang a
diairi, tinggi genangan, kehilangan tekanan pada bangunan, saluran tersier maupun induk seeksploitasi
Elevasi sawah tertinggi = 81.00 m
Kehilangan tekanan :
Dari saluran tersier ke sawah = 0.10 m
Dari saluran induk ke tersier = 0.10 m
Sepanjang saluran = 0.15 m
Pada bangunan ukur = 0.40 m
Pada bangunan pelimpah = 0.15 m
Untuk eksploitasi = 0.10 mTinggi genangan = 0.15 m
S= 1.15 m
Elevasi dasar di tempat bendung = 75.00 m
Sehingga elevasi bendung = 81.00 + 1.15
= 82.15 m
Jadi ketinggian mercu bendung = 82.15 - 75.00
= 7.15 m
Mercu bulat
He
+ 82.15
P
+ 75.00
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
31/86
4.1.2 Lebar Bendung
Pengertian Lebar Bendung adalah jara tembok pangkal satu dengan tembok sisi lainnya, lebar
bendung sebenarnya adalah lebar bendung total yang telah dikurangi oleh tebal pilar dan pint
penguras. Lebar efektif adalah lebar sebenarnya yang telah diperhitungkan dengan koefisien pila
dan koefisien kontraksi.
Rumus :
dimana : L = Lebar bendung (m)
L' = Lebar bendung sebenarnya (m)
N = Jumlah pilar
Kp = Koefisien kontraksi pilar
Ka = Koefisien kontraksi dinding samping
H = Tinggi tekanan total diatas mercu bendung
Pada setiap bendung terdapat bangunan penguras yang berfungsi mengurangi banyaknya bahanpadat yang masuk ke pintu pengambilan (Intake)
Bangunan penguras biasanya diletakan pada sisi tegak lurus as bendung, dengan maksud supaya
air yang mengalir melewati bangunan penguras sejajar dengan mercu bendung, sehingga :
Lebar bendung = 25 m
Jumlah pilar = 2 pilar
Lebar pintu penguras = 2.5 m (1/10 x lebar bendung)
direncanakan menggunakan 2.5 m
Kp = 0.01 Untuk pilar ujung bulat
Ka = 0.10 Untuk pangkal tembok segiempat dg. Tembok
hulu pada 90okearah aliran
(KP.02, hal.40)
Lebar bendung sebenarnya :
dimana : L' = Lebar bendung sebenarnya
B = Lebar bendung
b = Lebar pintu pengurasSt = Jumlah tebal pilar penguras
Sehingga dengan data diatas didapatkan :
L' = 25 - 2.5 - (2 . 1)
= 20.50 m
( )HKaKpNLL +-= 2'
tbBL S--='
tbBL S--='
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
32/86
Lebar bendung efektif
= 20.50 - 2 (2 . 0.01 + 0.10) He
= 20.50 - 0.24 He
4.1.3 Perhitungan Lebar Pintu Penguras
Kapasitas bangunan penguras tergantung pada banyaknya bahan padat yang dibawa air. Ukuran
minimal dari bangunan penguras minimal sebaliknya ditentukan di laboratorium Hidrolika untu
mendapatkan hasil yang optimal optimal.
Namun yang dipakai pedoman dari lebar bendung penguras adalah :
Pada perencanaan ini dipilih alternatif 3 sebagai dasar perencanaan. Jadi lebar pintu penguras :
B = 1/10 x 25
= 2.5 m digunakan 2.5 m
4.1.4 Perhitungan Tinggi Air diatas Mercu
Bangunan ini direncanakan memakai type bulat, sehingga debit yang melimpah diatas mercu :
Rumus ini digunakan untuk menghitung debit yang melalui bendung tanpa memperhatikan dasar
aliran airnya.
Dimana : Q = Debit rencana yang melewati bendung (m3/detik)
Cd = Koefisien pengaliran
Be = Lebar efektif bendung (m)
He = Total energi diatas mercu (m)
Penentuan besarnya Cd
Harga Cd dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain :
1. Kedalaman air disaluran bagian hulu
2. Tinggi puncak bendung dari dasar sungai
3. Tinggi air diatas mercu bendung
4. Kemiringan permukaan bendung dibagian hulu
5. Tinggi muka air dibagian hilir
( )HeKaKpNLL +-= 2'
( )
bendunglebarxb
mb
amabangunanutlebarxb
imum
10
1.3
5,1.2
2
1.1
min
=
=
=
5.1.3
23
2 HeBegCdQ =
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
33/86
6. Bentuk mercu bendung
Q100= 40 m3/d Be = 20.50 - 0.24 He
Cd = 1.2 ( asumsi awal ) g = 9.8 m/dtk2
Nilai - nilai diatas dimasukan ke rumus debit pelimpah
Setelah dengan trial and error didapatkan nilai
He = 0.9767 m
Pengecekan Cd, dengan mencari koefisien C0, C1, C2. Dimana Cd = C0. C1. C2
C0, Didapatkan dari grafik hal. 44, Kp.02 grafik hubungan He/r dengan C0.
Nilai r untuk pasangan batu kali r = 0.3 - 0.7.He
r = 0.5 He
= 0.488 m
p= tinggi tekanan sampai puncak mercu
= tinggi mercu bendung dibagi dua
= 3.58 m
Pada Kp.02, hal.43 pada perencanaan pdapat diambil setengah dari jarak dari mecu sampai
ke dasar rata-rata sungai (elevasi dasar sungai).
He/r= 2.00
p/ H= 3.660 > 1.5 nilai C0perlu dikoreksi dengan grafik koefisien C1
Dari grafik gambar 45, KP.02, hal 44 didapatkan C0 = 1.19
Dari grafik gambar 46, KP.02, hal 44 didapatkan C1= 1.00
Dari grafik gambar 47, KP.02, hal 45 dengan kemiringan 1 : 1, p/He = 3.66 didapatkan C2= 1.00
Cd = C0. C1. C2
= 1.19 x 1.00 x 1.00
= 1.190 (OK ! )
Maka lebar efektif bendung
L = L' - 2 (N . Kp + Ka) He
= 20,50 - 2 ( 2 . 0,01 + 0,10) He
= 20,50 - 0,24 He
= 20,50 - 0,24 . 0,9767
( )
( )5.25.1
5.1
5.1
5.1
491.09184.4100.40
24.050.200448.200.40)24.050.20.(556.2.8.000.40
24.050.208.93
23
22.100.40
HeHe
HeHeHeHe
HeHe
-=
-=-=
-=
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
34/86
= 20.266 m
Perhitungan Aliran BalikData - data :
I = 3 . 10
-3
Kedalaman air sebelum dibendung ( h2) = 0.2720 m
Elevasi = 75.2720 m
Tinggi air mak.100 thn sth pembendunga ( He ) = 0.9767 m
h = tinggi air max. mercu + elevasi mercu - elevasi air banjir dihulu sebelum dibendung
= 0.9767 + 82.1500 - 75.2720
= 7.8547 m
Persamanaan panjang aliran balik
Untuk panjang aliran balik, z = 0
Diperoleh persamaan sebagai berikut :
9 . 10-6
X2 - 0.0943 X + 246.7852= 0
X = 5080.00 m
( ) 04
22
=-+- zhIXh
IX
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
35/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
36/86
0.282 Hd X1.85
= 2 Hd0.85
. Y
He Hd
0.175 Hd x
R=0.2 Hd
R=0.5 Hd Y
Persamaan kemiringan bendung
X1.85
= 2 Hd0.85
. Y
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
37/86
X1.85
= 2 . (3.928)0.85
. Y
Y = 0.156 X1.85
Tabel perhitungan
Titik X (m) Y(m)
1 0.5 0.043
2 1.0 0.156
3 1.5 0.3304 2.0 0.562
5 2.5 0.850
6 3.0 1.192
7 3.5 1.584
8 4.0 2.027
9 4.5 2.521
10 5.0 3.064
Penampang L in tang Bagian Muka
Ketentuan sebagai berikut :
R = 0.5 Hd = 0.5 . 3.928 = 1.964
r = 0.2 Hd = 0.2 . 3.928 = 0.786
X1= 0.175 Hd = 0.175 . 3.928 = 0.687
X2= 0.282 Hd = 0.282 . 3.928 = 1.108
Penampang li ntang bagian belakang
Bagian belakang titik - titiknya (koordinat) telah dihitung dengan persamaan :
Untuk mementukan lengkung akhir, harus memenihu syarat Dy / Dx = 1 merupakan kemiringan dibawa
ambang rencana.1 : 1, maka
dy/dx = 1.85 . 0.156 X0.85
= 1
X0.85
= 3.465
X = 2.877
Y = 1.102
Jadi batas akhi r lengkung belakang adalah : (2.877 : 1.102)
85.1156.0 XY=
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
38/86
an
rta
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
39/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
40/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
41/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
42/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
43/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
44/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
45/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
46/86
4.2 Desain Kolam Olak
Type Kolam Olak berdasarkan bil angan Froude (KP. 04, hal 99)
1. Untuk Fr < 1.7 tidak diperlukan kolam olak; pada saluran tanah, bagian hilir harus dilindungi
dari bahaya erosi, saluran pasangan batu atau beton tidak memerlukan lindungan khusus.
2. Bila 1.7 < Fr < 2.5, maka kolam olak diperlukan untuk meredam energi secara efektif. Pada
umumnya kolam olak dengan ambang ujung mampu bekerja dengan baik. Untuk penurunan
muka air DZ < 1.5 m dapat dipakai bangunan terjun tegak.
3. Jika 2.4 Fr < 4.5, maka akan timbul situasi yang paling sulit dalam memilih kolam olak yang
tepat. Loncatan air tidak terbentuk dengan baik dan menimbulkan gelombang sampai jarak
yang jauh disaluran. Digunakan blok yang berkururan besar (Tipe IV)
4. Kalau Fr > 4.5 ini merupakan kolam olak yang paling ekonomis, karena kolam olak ini
pendek, termasuk kolam olak tipe IIIyang dilengkapi dengan blok depan dan blok halang.
Data - data :
P = 7.150 m
He = 0.9767 m
Q = 40.000 m3/dtk
L = 20.266 m
dengan trial dan error diperoleh :
h = 0.1579 m
Rumus Angka Froude
dimana :
Fr = Angka Froudev = Kecepatan aliran
g = Percepatan gravitasi
yu = Kedalaman air
uyg
vFr=
( )
( )
01986.01267.8
:
266.20.81.9.2
00.409767.0150.7
2
23
2
2
2
=+-
+=+
+=+
hh
persamaandiperoleh
h
g
vhHeP
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
47/86
Data :
He = 0.9767 m
P = 7.150 m
Persamaan energi :
dimana :P = Tinggi bendung
He = Ketinggian air diatas mercu
yu = Kedalaman air pada kaki pelimpah
v1 = Kecepatan aliran rata - rata pada kaki belakang pelimpah pada saat Q100
Data :
Q = 40.00 m3/dtk
L = 20.266 m
Kecepatan air dihu lu bendung
A = L . (P + He)
= 20.266 . (7.15 + 0.9767 )
= 164.696 m
= 40.00
164.696
= 0.243 m/dtk
Besarnya kecepatan ali ran
= 40.00
20.266 . yu
= 1.974yu
Dari persamaan energi
P + He = yu+ v12/ 2g
7.15 +0.9767= yu + (1.974 / yu)2
19.6
8.1267 = yu + 0.199
gv
yHeP u 2
2
1+=+
uyL
Qv
.1=
A
QVo =
uyL
Qv =1
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
48/86
yu
yu - 8.1267 yu + 0.199
Dengan trial & error didapat
yu= 0.158 m
Kecepatan air pada penampang 1 (V1)
V1= 1.974
0.158
= 12.492 m/dtk
Mencari Angka Froude
Fr = 10.033 > 4.5 menggunakan Type I I I
Tinggi loncatan air (y2) Persamaan untuk menghitung tinggi loncatan air dapat dihitung dengan rumus :
(KP. 02, Hal 56)
Tinggi loncatan air tersebut ( y2) = 2.1642 m
Kecepatan penampang 2 (V2)
V2= 1.974
2.1642
= 0.912 m/dtk
Maka :
Persamaan energi :
[ ]
[ ]
my
y
y
Fry
y
1642.2
6976.0158.0
1)033.10(.812
1
158.0
1812
1
2
2
22
2
1
2
=
=
-+=
-+=
( )m
g
V0424.0
8.9.2
912.0
2
22
2 ==
fH
g
vyHeP D++=+
2
2
2
2
033.10
158.0.81.9
492.12
.
1
=
=
=
uyg
VFr
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
49/86
8.1267 = 2.1642 + 0.0424 + DHf
DHf = 5.920 m
Elevasi dasar kolam olakan
elevasi dasar kolam = elevasi mercu + He - v12
- yu
2 g
= 82.15 + 0.9767 - 7.961 - 0.158
= 75.0077 m
Untuk mendapatkan panjang kolam olakan
L = 2.7 . y2 n = yu(18 + Fr)
18
= 2.7 . 2.1642 = 0.158 (18 + 10.033)
18
= 5.84334 m = 0.246 m
= 6.00 m (KP. 04 Hal. 105)
Jadi panjang kolam olakan = 6.00 m
Desain Lengkung Bendung Untuk batu kali, jari - jari mercu bendung berkisar dari 0.3 sampai 0.7 Hmax(He)
(KP. 02 Hal. 42) diambil 0.5
R = 0.5 . 0.9767
= 0.488 m
Perbandingan bangunan peluncur = 1 : 1
Tinggi mercu = 7.150 m (Gb. Di KP. 04, Hal 105))
n3= yu (4 + Fr) (KP. 04. Hal 105)
6
= 0.475 m
Mencari nilai Hd
Hd = He - v02
; v0= Q / A
2 g A = L ( P + Hd )
v0= Q
L ( P + He - v02/ 2 g )
= 40.000
20 ( 7.15 + 0.9767 - v02/ 19.6 )
Di peroleh persamaan :
v03- 159,347v + 39.215 = 0
Dengan cara trial and error di dapat
v0= 0.247
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
50/86
Sehingga :
Gambar kolam olak keseluruhan
=0.003 m
DH
rV1
VoV2
g
v
2
2
0
mHe 9767.0=
my u 158.0=
my 1642.22 =
g
v
2
2
2
my 00.67.2 2 =
mP 15.7=
00.0.2
2
0=
g
v
mHd 9737.0=
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
51/86
lebar kolam olak = 20.19 m
Blok Muka
jumlah = 64 buahjarak = 0.16 m
tinggi = 0.16 m
Blok Halang
jumlah = 28 buah 1.77
jarak = 0.36 m 5.84
tinggi = 0.475 m
jarak datar pd blok = 0.09 m
Ambang Ujungtinggi = 0.25 m
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
52/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
53/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
54/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
55/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
56/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
57/86
0.17808
20.0875
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
58/86
4.3 Desain Apron
data - data :
- Elevasi air dihulu pada saat banjir = 83.127 m
- Elevasi dihilir pada saat banjir = 77.207 m
- DH banjir = 5.920 m
- Elevasi air normal dihulu = 82.150 m
- Elevasi lantai dasar = 75.000 m
- DH normal = 7.150 m
Panjang Creep L ine
LH= 1.3+6+2+1.7+2+2+1+1+1+1+1+1
= 20.00 m
LV= 2+1+2+1.5+1+0.5+2+1+1+1+1+1+2
= 17.00 m
Harga minimum angka rembesan Lane (CL) unuk berbagai kondisi tanah.
Harga CL untuk lempung = 3.00
Z merupakan perbedaan muka air dihulu dan hilir bendung = 5.920 m
Maka harga Creep L ine
CL = LV + (1/3 . LH)
Z
= 3.998 > 3.00 (OK ! )
Dimana :
CL = angka rembesan lane
LV= Jumlah panjang vertikal (m)
LH= Jumlah panjang horizontal (m)
Z = Beda tinggi muka air (m)
4.3.1 Perhitungan Blok Muka Dan Belakang
Sumber : KP dan Perencanaan Hidraulis ( Hal 59 )
Diketahui : Panjang Kolam olak = 6 m2,7 x = 6
x = 2.222 = y2
Jarak blok penghalang dari blok muka :
0,82 x = 0,82 . 2.222
0,82 x = 1.822 m
Jarak blok penghalang dari ambang ujung
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
59/86
6 - 1.822 = 4.178 m
Dari perhitungan Fr = 10,033 > 4,5 ( USBR type III )
Dari perhitungan sebelumnya didaapat nilai n = 0,246 m
mn
Fryn
3695,0
6
)4(
2
12
=
+=
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
60/86
4.4 Desain Tinggi Jagaan
Tinggi jagaan pada bangunan pelimpah / bendung direncanakan untuk menghindari adanya
limpasan ombak, maupun benda - benda padat yang terapung pada aliran.
Tinggi jagaan adalah jarak vertikal dari muka air sampai keujung dinding.
Perhitungan untuk memperoleh tinggi jagaan digunakan rumus :
Fb = 0.6 + 0.0037 . V . d1/3
dimana :
Fb = Tinggi jagaan (m)
v = Kecepatan aliran (m/dtk)
d = Kedalaman air (m)
Desain Jagaan Pada Kolam Olakan
Kecepatan aliran pada kolam olak (v2)
v2 = 0.912 m/dtk
d2 = 2.1642 m
Fb = 0.6 + 0.0037 (0.912) . (2.1642)= 0.604 = 0.60 m
Tinggi Jagaan pada Chute
Kecepatan aliran pada chute (penampang 1)v1= 12.492 m/dtk
d1= 0.158 m
Fb = 0.6 + 0.0037 (12.492) (0.158)
= 0.625 m
Tinggi Jagaan pada Upstream Bendung Kecepatan aliran pada upstream (vo)
vo = 0.246 m/dtk
Hd = 0.974 m
Fb = 0.6 + 0.0037 (0.246)(0.9737)
= 0.601 m = 0.60 m
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
61/86
4.5 Desain Pintu Pengambilan
Pintu pengambilan adalah pintu tempat masuknya air untuk dialirkan kesaluran primer. Ukuran
dari pintu harus sesuai dengan debit rencana untuk saluran irigasi
Dimensi pintu Pengambilan
dimana
Q = Debit rencana yang masuk untuk saluran irigasi
m= Koefisien debit (diambil 0,8)
b = Lebar bukaan
a = Tinggi bukaan
g = Percepatan gravitasi = 9,8 m/dtk
z = Kehilangan tinggi energi pada bukaan diambil 0,2 m
Elevasi dasar bangunan pengambilan sebaiknya 0.2 m diatas muka kantong dalam
keadaan penuh guna mencegah pengendapan partikel sedimen didasar pengambilan
itu sendiri ( Petunjuk Teknis Perencanaan Irigasi, Hal.77) data - data
- Kebutuhan air tanam = 1.4 lt/dtk/Ha
- Luas daerah irigasi = 500 Ha
- Debit yang dibutuhkan seluruhnya = q . A . 120 %
Kapasitas pengambilan sekurang- kurangnya
120 % dari kebutuhan pengambilan guna me-
nambah fleksibilitas agar dpt memenuhi kebu-
tuhan yg lbh tinggi selama umur proyek.
(KP. 02, hal 84)
= 840 l/dtk = 0.84 m /dtk
- m = 0.8 - Tinggi bersih bukaan pintu direncanakan 0.8 m
- Lebar bersih bukaan pintu direncanakan = 1 m
Maka :
Q = 0.8 . 1 . 0.8 (2 . 9.8 . 0.2)
= 1.267 m /dtk
Sedang debit yang dibutuhkan 0.84 m /dtk < 1.267 m /dtk jadi perencanaan memenuhi
zgab
vAQ
..2..
.
m=
=
zgabQ 2.m=
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
62/86
4.5.1 Kapasitas bangunan pengambil
Berdasarkan data perencanaan yang ada maka kapasitas bangunan pengambilan direncanakan
melebihi Qrencanayaitu direncanakan 1.267 m /dtk
Tinggi bersih bukaan = 0,8 m
Bila direncanakan untuk 2 bukaan pintu, maka masing - masing tingginya = 0.4 m, dengan lebar
bukaan masing - masing 1,0 m. Karena dibuat dua pintu bukaan maka harus ada pilar pemisah
ditengahnya dan direncanakan tebal pilar = 0.5 m
Jadi lebar total pintu pengambilan = (1 . 2) + 0.5 = 2.5 m
4.6 Desain Pintu Pembilas
Air yang mengalir pada sungai yang akan dibangun bendung banyak mengandung / membawa
sedimen. Agar sedimen - sedimen ini tidak memasuki intake maka perlu diadakan pembilasan /.
penggelontoran.
Dalam penggelontoran ini sedimen yang mengendap dibuang ke sungai utama.
Untuk melaksanakan pembilasan ini diperlukan bangunan pembilas.
Kecepatan pintu pembilas
dimana :c = koefisien, harga tergantung jenis sedimen. Untuk lempung = 3
d = diameyer maksimum sedimen untuk lempung = 0.02 mm
= 0.02x10-3
m
Kecepatan recana yang diperlukan selama pembilasan dapat diambil 0.0064 m/dtk.
dan besarnya kecepatan hendaknya selalu dibawah kecepatan kritis, karena kecepatan superkritis
akan mengurangi efektivitas proses pembilasan. (KP. 02, hal.148)
Kedalaman kritis Kecepatan kritis Debit rencana tiap meter lebar (q)
dimana :
q = Debit rencana permeter lebar (m /dtk/m')
L = Lebar pintu penguras = 2.5
q = 0.336 m /dtk/m'
hc = 0.226 m
Vc = 2.213 m/dt > 0.006 m/dtk
3
2
g
qhc =
hcgVc .=L
Qq=
dcv .5,1=
dtkmv
v
/0064,0
10.02,0.3.5,1 3
=
= -
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
63/86
Karena kecepatan kritis melebihi kecepatan pembilas maka kecepatan kritis telah memenuhi
4.6.1 Kemiringan Lantai Penguras
Untuk mempertahankan agar Vkritis tetap mempunyai nilai sebesar 3.11 m/dtk, maka kemiringan
lantai penguras harus dihitung.
Perhitungan menggunakan rumus Manning
V = 1/n . R1/3
. S1/2
dimana :
V = Kecepatan pada saat pembilasan (m/dtk)
n = Koefisien kekasaran = 0.004
R = Jari - jari hidrolis (m) = 0.226 m
S = Kemiringan dasar saluran = 0.003
Pada saat R = hc, maka V = Vc
Vc = Vg . hc
V = 1/n . R1/3
. S1/2
S = 9.8 . 0.0042
= 0.0003
0.2261/3
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
64/86
4.7 Desain Kantong Lumpur
Pengertian kantong lumpur adalah suatu bangunan pelengkap yang mempunya i fungsi untuk
mengendapkan lumpur yang masuk ke saluran
Kantong lumpur ditempatkan dibelakang pintu intake kemudian hasil pembilasan lumpur dibuang
melalui saluran buang.
Langkah - langkah perencanaan
1. Menentukan ukuran partikel 2. Menentukan volume kantong lumpur yang diperlukan
3. Membuat perkiraan awal luas rata - rata permukaan kantong lumpur dengan rumus :
LB = Q/W
dimana :
L = Panjang kantong (m)
B = Lebar rata - rata profil pembawa (m)
Q = Kebutuhan pengambilan rencana (m /dtk)
W = Kecepatan endap partikel rencana (m/dtk)
4. Menentukan kemiringan energi dikantong lumpur selama eksploitasi normal.Vn = Ks . Kn
2/3 . Sn
1/2
Qn = Vn . An
dimana :
Vn = Kecepatan rata - rata selama eksploitasi (m/dtk)
Ks = Koefisien kekasaran
Rn = Jari - jari hidrolis
Sn = Kemiringan energi
An = Luas penampang basah
5. Menentukan kemiringan energi selama pembilasan dengan kolam dalam keadaan kosong
dengan rumus Strikler.
Vs = Ks . Rs2/3
. Ss1/2
Qs = Vs . As
dimana :
Vs = Kecepatan rata - rata selama pembilasan (m/dtk)
Ks = Koefisien kekasaran
Rs = Jari - jari hidrolis
Ss = Kemiringan energi
An = Luas penampang basah
Qs = Debit untuk membilas
As = Luas penampang basah
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
65/86
6. Menentukan dimensi dan elevasi kantong lumpur
7. Pengecekan apakah pembilasan memungkinkan dilaksanakan pd saat debit banjir disungai
sebesar Q1/5
8. Bila nomor 7 memenuhi, maka efisiensi pengendapan pertikel sedimen dicek dengan
menggunakan diagram dramp
Perencanaan sebagai berikut :
1. Ukuran partikel rencana
Dimisalkan sample yang diambil pada kali sedimen rata - rata berukuran 70mm = 7 . 10- m Sedimen itu terangkut oleh aliran sungai sebagai sedimen layang.
2. Diasumsikan bahwa air yang dielakan mengandung 0,05 sedimen yang harus diendapkan dalam
kantong lumpur.
Volume kantong lumpur V bergantung pada jarak waktu pembilasan.
V = 0.0005 . Qn . T
Bila pembilasan dilakukan seminggu sekali, sedang debit pengambilan rencana = 0.840 m3/dtk,
maka volume kantong lumpur.
V = 0.0005 . 0.840 . 7 . 24 . 3600
= 254.02 m
dari grafik hubungan antara kecepatan W dgn diameter butir partikel d, kecepatan endap bisa
diketahui :
- diameter partikel (d) = 7 mm = 0.07 mm
- partikel berupa lempung
Fb = C (a . b)1/2
a,b,c = Tiga sumbu butir yang saling tegak lurus
a = besar b = sedang c = kecil
- unsur lempung Fb = (Faktor bentuk) = 0.07 mm
- berdasarkan data tersebut maka dari grafik 3.5 Petunjuk Teknis, hal. 64 didapat kecepatan
endap partikel.
W = 4 m/dtk = 0.004 ma a :
LB = Qn/W
= 210
Karena L/B > 8, maka L/B = 8 L = 8 B
L . B = 210
8 B.B = 210
B = 26.250
B = 5.123 m
@ 5 m
L (5) = 210
L = 42 m
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
66/86
3. Penentuan Sn
Kecepatan aliran yang tidak menimbulkan adanya endapan tetapi tumbuhan air tidak bisa
tumbuh, besarnya sekitar 0.4 m/dtk.
Luas penampang basah (An)
An = 0.84
0.4
= 2.100 m
Dengan harga B = 5.0 m, maka kedalaman air hnadalah :hn= An = 2.100
B 5
= 0.42 m
4. Kemiringan talud direncanakan 1 : 1, maka lebar dasar saluran b dapat dihitung :
bn1= B - 2 (hn/2) bn2= B + 2 (hn/2)
= 5 - 2 (0.42/2) = 5 + 2 (0.42/2)
= 4.58 m = 5.42 m
@ 5 m = 6 m
Penampang melintang kantong lumpur pada saat penuh
bn2= 6
hn = 0.42
hs = 0.25
bn1= 5
Keliling basah (Pn) Jari - jari hidrolis (Rn)
Pn =b + 2 h (2) Rn = An / Pn
= 5 + 2 . 0.42 (2) = 2.100
= 6.188 m 6.188
= 0.339 m
Sehingga :
Vn = K . R. Sn
Sn = 0.00033
2
322 .
=
RKVnSn
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
67/86
Penentuan Ss (pada saat pengambilan, kantong lumpur dalam keadaan kosong kecepatan aliran
pada saat pembilasan "(Vs) direncanakan sebesar 0.8 m/dtk
Maka debit untuk pembilasan Qs Penampang basah pada saat pembilasan As
Qs = 1.2 Qn As = Qs/Vs
= 1.008 m /dtk = 1.26 m
Lbr dsr (bs) = bn1 = 5.00 m Keliling penampang basah pd saat pembilasan(Ps)
As = bs . hs Ps =bn1+ 2 hs
hs = As/bs = 5.50 m= 0.252 m
Jari - jari hidrolis
Rs = As/Ps
= 0.229 m
Untuk pembilasan, koefisien kekasaran diambil 40 m /dtk, maka besarnya kemiringan saluran
pada saat pembilasan
Ss = Vs
Ks . Rs2/3
= 0.010
Pada saat pembilasan harus diusahakan kecepatan alirannya dalam sub kritis (Fr < 1), hal ini untuk
menghindari terangkutnya saluran akibat kecepatan aliran.
= 0.955 < 1.00 OK !
Panjang Sand Trap
Volume sand trap yang diperlukan
V = 254.02 m3
Rumus volume sand trap
V = (hs . b . L) + 1/2 . (L . Ss - L . Sn) . b . L
254.02 = (0.252 . 5 . L) + 1/2 (0.01 L - 0.00033 L) . 5 . L
254.02 = 1.26 L + 0.0242 L2
L = 79.676 m
@ 80.000 m
hn = 0.42 m
hs = 0.252 m Sn = 0.00033
Ss = 0.010 h = (Ss . L - Sn . L)
L = 80.00 m
hsg
VsFr
.=
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
68/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
69/86
BAB V
STABILILTAS BENDUNG
U/ mengetahui keamanan dari tubuh bendung harus diadakan analisa stabilitasnya. Dlm analisa stabilitas
bendung dilakukan kontrol terhadap :
- Guling
- Geser- Daya dukung tanah
Dalam perhitungan ditinjau duan keadaan
- Keadaan normal
- Keadaan gempa
Rumus - rumus anali sa stabil itas
1. Stabilitas terhadap guling (KP. 02, hal 123)
- Keadaan normal
- Keadaan gempa/ekstrem
dimana :
SF = Angka keamanan
SMT = Jumlah momen penahan
SMg = Jumlah momen guling
2. Stabilitas terhadap geser (KP. 02, hal . 122)
- Keadaan normal : SF > 2.00
- Keadaan gempa : SF > 1.25
dimana :
SF = Angka keamanan
f = Koefisien geser : tg f
SV = Jumlah gaya vertikal
C = Kohesi tubuh bendung = 0 (ton/m )
f= Sudut geser dalam tanah (o
)
5.1>SS
=Mg
MTSF
25.1>S
S=
Mg
MTSF
H
CAvfSF
S+S
= .
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
70/86
3. Stabilitas terhadap gaya dukung tanah
Bila :
Maka :
Bila :
Maka :
dimana :
e = Eksentrisitas akibat beban yang bekerja
SM = SMt - SMg (ton)
SV = Jumlah gaya - gaya vertikal
B = Lebar dasar pondasi (m)
A = Luas dasar pondasi (m )
s = Daya dukung yang diijinkan (t/m2)
Dasar perhi tungan pembebanan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Tekanan air
Pd Ps Pw
a. Tekanan air statis
dimana :
Pw = Tekanan air statis (ton)
gw = Berat jenis air (ton/m )
H = Kedalaman air (m)
Y = Jarak tekanan (Pw) dari dasar dalam (m)
62
LL
V
Me
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
71/86
b. Tekanan air dinamis
dimana :
Pd = Tekanan air dinamis (ton)
gw = Berat jenis air (ton/m )
Kh = Koefisien gempa horizontal (0.15)
H = Kedalaman air (m)
Y = Jarak tekanan (Pd) dari dasar (m)
c. Berat air sendiri
dimana :
W = Berat air (ton)
gw = Berat jenis air (ton/m )
V = Volume air
d. Berat sedimen
dimana :
Ps = Tekanan sedimen
Cs = Koefisien tekanan tanah
H = Tinggi sedimen
gsat= Berat jenis tanah jenuh air (ton/m )
2. Berat sendiri
3. Tekanan tanah
W
H
Pa
KhHPd w ...21 2g= HY 5
2=
VW w .g=
[ ] 2
.121 HCssatPs -=
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
72/86
Sketsa tekanan tanah
dimana :
Pa = Tekanan tanah (ton)
H = Tinggi tanah (m)
gt = Berat jenis tanah (ton/m3)
Ka = Koefisien tekanan tanah aktif = (1-sin f) / (1+sinf)
f= Sudut geser dalam tanah
4. Tekanan UP Lipt
dimana :
Pu = Tekanan Up Lipt
m= Koefisien
H = Tinggi air
A = Luas penampang permeter lebar
5. Gaya akibat pengaruh gempa a. Berat sendiri
We= W . C
dimana :
We = Berat akibat gempa (ton)
W = Berat bahan (ton)
b. Tekanan tanah
Pa' = 1/2 . H . gt . Ka'
dimana :
Pa' = Tekanan tanah akibat gempa (ton)
H = Tinggi tanah (m)gt = Berat isi tanah (ton/m )
Ka' = Koefisien tanah pada kedalaman gempa
dimana :
a= Sudut inklinasi material
q= tg-
K
K = Ch/(1 - CV)
CV = Koefisien gempa arah vertikal = 0Ch = Koefisien gempa arah horizontal = 0.15
f= Sudut geser dalam tanah
KaHtPa ...2
1 2g=
AHPu ...2
1 m=
( ) ( ) ( )( ) ( ) faqaq
faqaq
q
aq
CosCosCos
CosCosCos
Cos
CosKa
-+++
-+-++=
2
2
3'
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
73/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
74/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
75/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
76/86
Perhitungan Up Lift
Konstruksi bendung pada waktu air banjir
Rumus : (KP. 02, hal 116)
gw= 1 t/m3
dimana Px = Gaya angkat pada x (t/m3
)L = Panjang total bidang kontak bendung dan tanah bawah (m)
Lx = Jarak sepanjang bidang kontak dari hulu sampai x (m)
DH = Beda tinggi energi (m)
Hx = Tinggi energi dihulu bendung (m)
Titik Hx Lx L H Px
(m) (m) (m) (m) (t/m )
1 7.15 0.0 14 5.92 7.150
2 8.65 2.5 14 5.92 7.593
3 8.65 5.0 14 5.92 6.5364 7.65 6.5 14 5.92 4.901
5 7.65 8.5 14 5.92 4.056
6 9.65 9.0 14 5.92 5.844
7 9.65 11.0 14 5.92 4.999
8 8.15 11.5 14 5.92 3.287
9 8.15 13.5 14 5.92 2.441
10 8.65 14.0 14 5.92 2.730
11 8.65 16.0 14 5.92 1.884
12 9.65 17.5 14 5.92 2.250
13 9.65 18.5 14 5.92 1.82714 7.15
cw= 2.74965
Panjang Rembesan
TITIK GARIS Vertikal Horizontal 1/3 H lw DH H Px = H - H
( m ) ( m ) ( m ) ( m ) ( kN/m2) ( kN/m
2) ( kN/m
2)
A 0.0000 0.0000 7.1500 7.1500
A - B 2
B 2.0000 0.7274 9.1500 8.4226
B - C 1 0.4333
C 2.4333 0.8849 9.1500 8.2651
wHL
LxHxPx g
D-= .
cw
lwH=D
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
77/86
C - D 1
D 3.4333 1.2486 8.1500 6.9014
D - E 6 2.0000
E 5.4333 1.9760 8.1500 6.1740
E - F 2
F 7.4333 2.7033 10.1500 7.4467
F - G 2 0.6667
G 8.1000 2.9458 10.1500 7.2042
G - H 2H 9.6000 3.4913 8.6500 5.1587
H - I 2 0.5667
I 10.1667 3.6974 8.6500 4.9526
I - J 1
J 11.1667 4.0610 9.6500 5.5890
J - K 2 0.6667
K 11.8333 4.3035 9.6500 5.3465
K - L 1
L 12.3333 4.4853 10.1500 5.6647
L - M 2 0.6667
M 13.0000 4.7278 10.1500 5.4222
M - N 2
N 15.0000 5.4551 8.1500 2.6949
N - O 1 0.3333
O 15.3333 5.5764 8.1500 2.5736
O - P 1
P 16.3333 5.9400 9.1500 3.2100
P - Q 1 0.3333
Q 16.6667 6.0613 9.1500 3.0887
Q - R 1
R 17.6667 6.4249 8.1500 1.7251R - S 1 0.3333
S 18.0000 6.5462 8.1500 1.6038
S - T 1
T 19.0000 6.9098 9.1500 2.2402
T - U 1 0.3333
U 19.3333 7.0311 9.1500 2.1189
U - V 1
V 20.3333 7.3947 8.1500 0.7553
V - W 1 0.3333 .
W 20.6667 7.5160 8.1500 0.6340
W - X 1
X 21.6667 7.8796 9.1500 1.2704
X - Y 1 0.3333
Y 22.0000 8.0009 9.1500 1.1491
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
78/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
79/86
5.1 Perhitungan Stabilitas Bendung
Untuk mengetahui keamanan dari tubuh bendung harus diadakan analisa stabilitasnya. Dalam
bilitas bendung dilakukan kontrol terhadap guling, geser, dan daya dukung tanah.
Dengan data - data sebagai berikut :- CL untuk lempung = 3.0
- berat volume tanah = 1.9
- sudut geser dalam (f) = 30o
(KP. 02, hal 110)
Gaya - gaya yang bekerja pada tubuh bendung adalah :
- Tekanan air (w)
- Beban mati (G)
- Tekanan lumpur (sedimen) Ps
- Tekanan tanah (P)
- Tekanan Up Lift (U)
Selama terjadi banjir rencana (Q100) = 40.00 m3/dtk, maka air dihulu bendung elevasinya 83.
Perhitungan :
Ka = 1 - sin q = 1 - sin 30 = 0.333
1 + sin q 1 + sin 30
Kp = 1 + sin q = 1 + sin 30 = 3.000
1 - sin q 1 - sin 30
gt = 1.9 t/m3
gpasangan batu kali = 2.2 t/m3
gL= gt- gw
= 0.9
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
80/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
81/86
5.2 Kontrol Stabilitas Untuk Kondisi Banjir
> Momen Guling
SMT > 1.5
SMG
397.218 > 1.5
154.9102.564 > 1.5 (OK ! )
> Momen geser
SV. F > 2.0 Nilai f untuk lempung = 0.5 (KP.02, hal. 121)
SH
2.302 > 2.0 (OK ! )
> Daya dukung tanah
s pasir = 3 t/m2
= 0.763 < 1.28333
= 2.813 t/m2
< 3 t/m2
Gaya Horizontal dan Momen Guling dari tubuh Bendung
Notasi Berat Koefisien gaya Lengan Momen
gempa guling
Ge1 5.819 0.15 0.873 8.267 7.216
Ge2 7.590 0.15 1.139 8.267 9.412
Ge3 25.300 0.15 3.795 5.000 18.975Ge4 33.000 0.15 4.950 5.000 24.750
62
LL
V
Me
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
82/86
Ge5 57.200 0.15 8.580 4.167 35.753
Ge6 13.750 0.15 2.063 1.250 2.578
Ge7 4.400 0.15 0.660 2.000 1.320
Ge8 6.600 0.15 0.990 1.750 1.733
Ge9 8.800 0.15 1.320 1.500 1.980
Ge10 11.000 0.15 1.650 1.250 2.063
26.019 105.779
SHge= 26.019 tm
SMGe= 105.779 tm
SH= SGGe + SH
= 26.019 + 11.971
= 37.990 tm
SMG(total) = SMGe + SMG
= 105.779 + 154.910
= 260.688 tm
5.3 Kontrol Stabilitas terhadap gempa
> Momen Guling > Momen geser
SF = SMT > 1.25 SF = SV > 1.25
SMG(total) SHge
SF = 397.218 > 1.25 SF = 55.123 > 1.25
260.688 11.971
SF = 1.524 > 1.25 (OK) SF = 4.605 > 1.25
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
83/86
nalisa sta -
27
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
84/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
85/86
-
8/10/2019 Tugas Irigasi Kantong Lumpur
86/86
(OK)