Publikasi.docx LALA

30
ABSTRAK PERBANDINGAN NILAI FEV1 PADA IBU RUMAH TANGGA YANG MEMASAK MENGGUNAKAN KAYU BAKAR DENGAN YANG MEMASAK MENGGUNAKAN KOMPOR GAS DI DESA MONTONG BETOK KECAMATAN MONTONG GADING KABUPATEN LOMBOK TIMUR Laila Nurmala, Slamet Tjahjono, Muthia Cenderadewi Latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian. Pada umumnya, ibu rumah tangga kuno di indonesia masih banyak yang memasak menggunakan tungku kayu, namun saat ini, tingkat penggunaan kompor gas di indonesia juga meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh adanya program pemerintah berupa subsidi kompor gas bagi rumah tangga. Penggunaan alat masak baik tungku kayu, maupun kompor gas sedikit banyak akan menghasilkan polusi dalam bentuk asap yang dapat terinhalasi dan menyebabkan gangguan fungsi paru, yang antara lain bisa diketahui melalui penurunan nilai FEV1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan fungsi faal paru (FEV1) pada ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar dengan yang memasak menggunakan kompor gas di Desa Montong Betok Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok Timur. Metode penelitian. Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional, dengan sampel berjumlah 28 orang berusia 20-55 tahun yang terdiri dari 14 orang ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar dan 14 orang ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kompor gas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode cluster sampling. Data diambil menggunakan kuesioner dan pemeriksaan fungsi paru dengan spirometri. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji t tidak berpasangan (unpaired t- test). Hasil dan kesimpulan. dari uji statistik perbandingan nilai FEV1 antara ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar dengan yang memasak menggunakan kompor gas menunjukkan nilai p sebesar 0,00 (p < 0,05).

description

ol

Transcript of Publikasi.docx LALA

Page 1: Publikasi.docx LALA

ABSTRAKPERBANDINGAN NILAI FEV1 PADA IBU RUMAH TANGGA YANG

MEMASAK MENGGUNAKAN KAYU BAKAR DENGAN YANG MEMASAK MENGGUNAKAN KOMPOR GAS DI DESA MONTONG

BETOK KECAMATAN MONTONG GADING KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Laila Nurmala, Slamet Tjahjono, Muthia Cenderadewi

Latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian. Pada umumnya, ibu rumah tangga kuno di indonesia masih banyak yang memasak menggunakan tungku kayu, namun saat ini, tingkat penggunaan kompor gas di indonesia juga meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh adanya program pemerintah berupa subsidi kompor gas bagi rumah tangga. Penggunaan alat masak baik tungku kayu, maupun kompor gas sedikit banyak akan menghasilkan polusi dalam bentuk asap yang dapat terinhalasi dan menyebabkan gangguan fungsi paru, yang antara lain bisa diketahui melalui penurunan nilai FEV1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan fungsi faal paru (FEV1) pada ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar dengan yang memasak menggunakan kompor gas di Desa Montong Betok Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok Timur.Metode penelitian. Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional, dengan sampel berjumlah 28 orang berusia 20-55 tahun yang terdiri dari 14 orang ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar dan 14 orang ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kompor gas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode cluster sampling. Data diambil menggunakan kuesioner dan pemeriksaan fungsi paru dengan spirometri. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji t tidak berpasangan (unpaired t-test). Hasil dan kesimpulan. dari uji statistik perbandingan nilai FEV1 antara ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar dengan yang memasak menggunakan kompor gas menunjukkan nilai p sebesar 0,00 (p < 0,05). Hasil uji t tidak berpasangan (unpaired t-test) menunjukkan bahwa rerata nilai FEV1 pada ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kompor gas lebih baik dibandingkan dengan nilai FEV1 pada ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar.

Kata kunci : Nilai FEV1, ibu rumah tangga, kayu bakar, kompor gas

Page 2: Publikasi.docx LALA

2

ABSTRACTCOMPARISON OF FEV1 VALUE BETWEEN HOUSEWIVES USING

FIREWOODS AND GAS STOVE FOR COOKING IN MONTONG BETOK VILLAGE, MONTONG GADING SUBDISTRICT, EAST LOMBOK

REGENCY

Laila Nurmala, Slamet Tjahjono, Muthia Cenderadewi

Background, aim, and benefit. Generally, traditional housewives in indonesia still use wooden stove to cook. However, the use of gas stove is becoming more populer due to goverment program in subsidizing the fuel and gas stove. The use of these cookwares produces pollution that could be inhaled and thus impaired the function of lung, determined by the decline of FEV1 value. The aim of this study is to compare the lung function (FEV1) between housewives using firewoods and gas stove for cooking in Montong Betok village, Montong Gading subdistrict, East Lombok regency. Method. This study is an analytical observational with cross-sectional design, involving 28 samples aged 20 to 55 years, consisting of 14 housewives who cook using firewood and 14 housewives who cook with gas stove. Sampling was done by cluster sampling method. Data was collected using questionnaires and lung function tests with spirometry, and analyzed using unpaired t-test.Result and conclusion. Statistical comparison of FEV1 between housewives who cook using firewood with those using gas stove shows a p-value of 0.00 (p <0.05). The result of study indicates the mean FEV1 values for housewives who cook with gas stoves is better than the FEV1 value for housewives using firewood.

Keywords : FEV1 value, housewives, firewoods, gas stove.

Page 3: Publikasi.docx LALA

3

PENDAHULUAN

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 dan

Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, telah terjadi transisi

epidemiologi yaitu kematian karena penyakit tidak menular semakin meningkat,

sedangkan kematian karena penyakit menular semakin menurun. Penyakit

pernafasan kronis menyebabkan sekitar 30% kematian (Departemen Kesehatan,

2012).

Salah satu penyebab penyakit pernafasan adalah paparan kronis dari

pencemaran udara yang berasal dari polusi kendaraan, polusi asap rumah tangga,

dan polusi pabrik (Wibisono, 2010). Paru merupakan organ penting bagi manusia.

Paru berfungsi sebagai alat pernapasan yakni tempat untuk pertukaran gas dengan

lingkungan di sekitar (Siedel, 2002). Jika terjadi gangguan pada fungsi faal paru,

maka akan berdampak negatif bagi pernapasan (Wibisono, 2010).

Dampak merugikan dari asap yang berasal dari biomassa (kayu bakar dan

kompor gas) yang terbakar adalah gangguan fungsi faal paru beberapa di

antaranya adalah penurunan fungsi faal paru, penyakit chronic obstruction

pulmonary disease (COPD), asma bronkial dan kanker paru (WHO, 2007).

Pada perempuan yang terpajan asap pembakaran bahan bakar arang dan

kayu bakar (biomassa tradisional) tiga kali lebih tinggi mempunyai risiko untuk

terkena penyakit paru obstruksi kronik (Chronic Obstructive Pulmonary Disease /

Page 4: Publikasi.docx LALA

4

COPD) dibandingkan perempuan yang memasak menggunakan kompor dan

pemanas berbahan bakar listrik dan gas (Saragih HS, 2010).

Melihat pengaruh penggunaan kayu bakar dan kompor gas terhadap

kesehatan paru, khususnya bagi ibu rumah tangga sebagai kelompok risiko tinggi

terpapar polusi asap rumah tangga, maka penulis tertarik untuk mengetahui

perbandingan fungsi paru, dalam hal ini dilihat dari FEV1 untuk kelompok ibu

rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar dibandingkan dengan ibu

rumah tangga yang memasak menggunakan kompor gas.

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan

rancangan penelitian cross sectional. Variabel bebas (faktor risiko) dan variabel

tergantung (kontrol) dinilai secara simultan pada satu saat sehingga didapatkan

prevalensi efek pada populasi pada suatu saat.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilaksanakan di wilayah Desa Montong Betok Kecamatan

Montong Gading Kabupaten Lombok Timur yang dilakukan pada bulan Oktober

2013 sampai dengan bulan Januari 2014. Pengumpulan data dilakukan di rumah

responden.

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang memasak

menggunakan kayu bakar dan kompor gas yang bertempat tinggal di sekitar

Page 5: Publikasi.docx LALA

5

wilayah Desa Montong Betok Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok

Timur.

Kriteria inklusi

1. Usia 20 tahun sampai dengan 55 tahun.

2. Lama memasak minimal 1 jam sehari.

3. Sudah memasak menggunakkan kayu bakar atau memasak

menggunakan kompor gas ≥ 5 tahun.

4. Bersedia menjadi sampel dalam penelitian.

Kriteria eksklusi

1. Subjek yang terdiagnosis menderita penyakit paru.

2. Perokok.

3. Mengalami deformitas atau kelainan rongga dada.

Cara Pemilihan Sampel dan Besar Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode cluster

sampling. Metode ini dilakukan berdasarkan proses penarikan sampel secara acak

pada kelompok individu dalam populasi yang terjadi secara alamiah, yakni semua

sampel akan diambil secara acak pada masing-masing dusun, yang setiap populasi

dalam dusun memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih atau tidak terpilih

sebagai sampel.

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang memasak

menggunakan kayu bakar dan kompor gas yang bertempat tinggal di sekitar

Page 6: Publikasi.docx LALA

6

wilayah Desa Montong Betok Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok

Timur. Besar sampel penelitian dihitung dengan rumus yaitu (Sastroasmoro,

2002):

n1 =n2 =2

Keterangan:

n1 =Jumlah subjek yang memasak menggunakan kayu bakar

n2 = Jumlah subjek yang memasak menggunakan kompor gas

Zα = Deviat baku normal untuk α

Zβ = Deviat baku normal untuk β

S = Simpang baku kedua kelompok

x1-x2 = Perbedaan rerata minimal klinis yang diharapkan

Subjek penelitiaan diteliti dengan tingkat kemaknaan 95%. Dengan

demikian maka α = 0.05, sehingga Zα = 1,645. Dengan simpang baku dari

2

Page 7: Publikasi.docx LALA

7

pustaka yaitu 0,46 dan power 90% sehingga zβ = 1,282. Perbedaan rerata klinis

yang diharapkan adalah 0,51.

Dari hasil perhitungan rumus di atas didapatkan jumlah sampel yang

dibutukan dalam penelitian ini adalah 14 orang ibu rumah tangga yang memasak

menggunakan kayu bakar dan 14 orang ibu rumah tangga yang memasak

menggunakan kompor gas.

Definisi Operasional

a) FEV1 (Forced Expiratory Volume in 1 second ) adalah volume udara yang

dapat dikeluarkan dalam satu detik pertama dengan sekuat tenaga, yang

dimulai dari paru pada posisi inspirasi maksimal, dalam satuan mililiter

per detik (ml/dtk). Dalam penelitian ini nilai FEV1 yang dipakai adalah

nilai prediktif FEV1 yang di dapatkan dari hasil pengukuran nilai FEV1

dengan spirometri dibagi dengan nilai normal FEV1 wanita menurut tinggi

badan dan usia yang telah ditentukan pada tabel pneumobilia, dalam

satuan persen (%).

b) Ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar adalah ibu

rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-seharinya menggunakan kayu

bakar sebagai sumber energi utama untuk memasak.

c) Ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kompor gas adalah ibu

rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-seharinya menggunakan

kompor gas sebagai sumber energi utama untuk memasak.

Page 8: Publikasi.docx LALA

8

Cara Pengambilan Data

Cara pengambilan data yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah

dengan kuesioner, pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan FEV1 dengan

menggunakan alat spirometer.

Kuesioner

Sebelum dilakukan pemeriksaan FEV1, dilakukan pengisian kuesioner

yang digunakan untuk mengumpulkan data pribadi dan mengisi pertanyaan

mengenai jenis bahan bakar apa yang digunakan untuk memasak, sudah berapa

lama menggunakan bahan bakar tersebut, berapa lama terpapar bahan bakar

tersebut dalam satu hari, apakah terdapat riwayat sesak nafas / batuk lama atau

menahun/nyeri dada.Selanjutnya dilakukan pemeriksaan tekanan darah (mmHg),

kecepatan pernapasan (kali/menit), berat badan (kg), dan tinggi badan (cm).

Pemeriksaan fungsi paru

Langkah-langkah melakukan pemeriksaan fungsi paru

1. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan.

2. Memposisikan subjek penelitian yaitu dalam posisi berdiri tegak.

3. Peneliti mencontohkan cara melakukan pemeriksaan nilai FEV1 yaitu

dengan cara :

a) Peneliti berdiri tegak dan mengambil udara inspirasi secara

maksimal.

b) Menutup mulut rapat-rapat dengan sungkup.

Page 9: Publikasi.docx LALA

9

c) Mengekspirasi udara pernapasan dengan sekuat-kuatnya dan

secepat-cepatnya dalam satu detik.

4. Subjek penelitian melakukan seperti yang dicontohkan oleh peneliti.

5. Apabila belum didapatkan hasil, subjek penelitian istirahat selama 5 menit

kemudian dilakukan prosedur pemeriksaan FEV1.

6. Pemeriksaan dilakukan sebanyak tiga kali kemudian diambil hasil yang

paling tinggi diantara tiga pemeriksaan tersebut.

7. Peneliti mencatat nilai yang tertera di dalam spirometri.

8. Setelah pemeriksaan selesai, sungkup yang selesai digunakan untuk satu

subjek segera dibersihkan dengan kapas alkohol agar terhindar dari risiko

penularan penyakit.

9. Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan dengan menggunakan spirometer

selanjutnya dibandingkan dengan tabel nilai normal FEV1 paru wanita

indonesia.

Alat dan Bahan Penelitian

a) Spirometri.

b) Sungkup.

c) Alat pengukur tinggi badan dan berat badan.

d) Kuesioner.

e) Alat tulis.

f) Kapas dan alkohol 70 %.

g) Kertas tisu.

Page 10: Publikasi.docx LALA

10

Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan melakukan uji deskriptif terlebih

dahulu, selanjutnya dilakukan uji normalitas, dari uji normalitas didapatkan

distribusi datanya normal maka akan dilakukan uji-t tidak berpasangan (unpaired

t-test) untuk menganalisis variabel-variabel yang diteliti. Uji-t ini dipergunakan

untuk menguji hipotesis dengan variabel bebas nominal (2 nilai) dengan variabel

tergantung numerik.

Analisis yang digunakan untuk mengolah data-data yang diperoleh adalah

dengan menggunakan SPSS. Data dikelompokkan menjadi dua kelompok yakni

kelompok ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar dan ibu

rumah tangga yang memasak menggunakan kompor gas kemudian dianalisis

perbandingan nilai FEV1-nya.

Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada ibu rumah tangga yang memasak

menggunakan kayu bakar dan ibu rumah tangga yang memasak menggunakan

kompor gas di Desa Montong Betok Kecamatan Montong Gading Kabupaten

Lombok Timur pada bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan Januari 2014.

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil sampel menggunakan kuisioner

dan melakukan pengukuran nilai FEV1 pada ibu rumah tangga yang telah terpilih

menjadi sampel dalam penelitian.

Page 11: Publikasi.docx LALA

11

Berdasarkan penarikan sampel yang dilakukan dengan cara cluster

sampling, dari 28 responden dipaparkan beberapa distribusi responden, yaitu

berdasarkan usia, jenis pekerjaan dan nilai FEV1.

Tabel 1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia, Jenis Pekerjaan, Nilai FEV1

Variabel Kelompok 1 Kelompok 2

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi (%) Persentase (%)

Usia (tahun)

20-29

30-39

40-49

50-55

1

8

4

1

7,14

57,14

28,57

7,14

2

6

4

2

14,28

42,86

28,57

14,28

Pekerjaan

Ibu rumah tangga

Pedagang

Pengerajin

Wiraswasta

Petani

7

4

2

0

1

50,00

28,57

14,28

0

7,14

8

1

3

1

1

57,14

7,14

21,42

7,14

7,14

Nilai FEV1(%)

>75%

60-70%

40-60%

<40%

<20%

0

1

13

0

0

0

7,14

92,85

0

0

7

7

0

0

0

50,00

50,00

0

0

0

Page 12: Publikasi.docx LALA

12

Karakteristik dalam penelitian ini meliputi : usia, tinggi badan, berat badan, dan

nilai FEV1. Adapun analisis deskriptif variabel-variabel tersebut ditampilkan pada

tabel berikut ini :

Tabel 1.2 Data Deskriptif Karakteristik Responden

Karakteristik

Rerata ± Simpang Baku

Kelompok 1 Kelompok 2

Usia (tahun) 36,85 ± 7,134 37,64 ± 8,643

Tinggi badan (cm) 151,00 ± 5,023 151,71 ± 5,283

Berat badan (kg) 55,62 ± 9,378 55,85 ± 10,331

Nilai FEV1 (%) 51,49 ± 5,286 80,99 ± 10,331

Keterangan :

Kelompok 1 : ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar.

Kelompok 2 : ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kompor gas.

Uji normalitas data dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk dikarenakan

masing-masing kelompok sampel berjumlah kurang dari 50 sampel yakni 14

orang, baik untuk ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar

maupun ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kompor gas, dan

didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 1.3 Hasil Uji Shapiro-Wilk

Variabel Nilai p Uji Shapiro-Wilk

FEV1 kelompok kayu bakar .068

FEV1 kelompok kompor gas .317

Page 13: Publikasi.docx LALA

13

Pada uji normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk,

didapatkan data berdistribusi tidak normal dengan nilai p < 0,05. Setelah

dilakukan transformasi data didapatkan distribusi data normal seperti yang terlihat

pada tabel 1.3 di atas didapatkan nilai p > 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa distribusi data nilai FEV1 pada ibu rumah tangga yang memasak

menggunakan kayu bakar dan ibu rumah tangga yang memasak menggunakan

kompor gas normal.

Pada uji normalitas didapatkan distribusi data nilai FEV1 normal sehingga

uji statistik yang dilakukan adalah uji t tidak berpasangan (unpaired t-test), dan

didapat hasil sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil Unpaired T-test

Nilai FEV1 (%) N Rerata + Simpang Baku Rerata beda P

FEV1 kelompok 1 14 51,49 + 5,286 29,500 0,000

FEV1 kelompok 2 14 80,99 + 13,337 29,500 0,000

Dari uji t tidak berpasangan (unpaired t-test) yang dilakukan seperti

terlihat pada tabel 4.4 di atas perbandingan nilai FEV1 pada ibu rumah tangga

yang memasak menggunakan kayu bakar dan nilai FEV1 pada ibu rumah tangga

yang memasak menggunakan kompor gas didapatkan nilai p = 0,00 (p < 0,05)

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai

FEV1 pada ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar dengan

ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kompor gas.

Page 14: Publikasi.docx LALA

14

Pembahasan

Gambar 1.1 Perbandingan Interpretasi Nilai FEV1

Dari gambar 1.1 di atas dapat terlihat bahwa nilai FEV1 pada ibu rumah

tangga yang memasak menggunakan kompor gas lebih baik dibandingkan dengan

ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar, yakni seluruh sampel

(100%) ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar dalam

penelitian ini memiliki nilai FEV1 di bawah normal, sedangkan pada ibu rumah

tangga yang memasak menggunakan kompor gas 7 orang (50,00%) dari 14 orang

sampel memiliki nilai FEV1 masih dalam batas normal dan 7 orang (50,00%)

sampel lainnya memiliki nilai FEV1 di bawah normal, akan tetapi penurunan nilai

FEV1 yang terkait dengan derajat obstruksi pada ibu rumah tangga yang memasak

menggunakan kompor gas memiliki derajat obstruksi ringan sedangkan sebagian

besar pada ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar memiliki

derajat obstruksi sedang. Hal ini kemungkinan terkait dengan lebih banyaknya

partikulat yang dihasilkan oleh kayu bakar dibandingkan dengan kompor gas

Page 15: Publikasi.docx LALA

15

yakni partikulat yang dihasilkan kayu bakar 1200 g/m3, sedangkan partikulat

yang dihasilkan kompor gas (Gas LPG) sekitar 200 - 380 g/m3 (WHO, 2007).

Pada penelitian Liu, dkk pada tahun 2007 juga didapatkan hasil

pengukuran karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), partikel zat yang

ukurannya <10 mikron (PM10), dan nitrogen dioksida (NO2) yang lebih tinggi

pada pembakaran menggunakan kayu bakar daripada menggunakan kompor gas.

Beratnya derajat penurunan nilai FEV1 yang terjadi pada ibu rumah

tangga yang memasak menggunakan kayu bakar terkait dengan kandungan

partikulat yang terhirup dari asap kayu bakar itu sendiri yakni partikel dengan

diameter kurang dari 10 µm (PM10), karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida

(NO2) dan sulfur oksida (SO2). Selain itu, asap pada kayu bakar mengandung

setidaknya lima kelompok kimia yang diakui oleh Badan Internasional sebagai

zat karsinogenik, diantaranya adalah senyawa polisiklik aromatik seperti

benzopyrene dan senyawa organik yang mudah menguap seperti benzena, toluena

dan xilena. Senyawa beracun lainnya adalah 1,3-butadiena, formaldehida, dan zat

iritan beracun pada silia pernafasan seperti fenol, kresol dan akrolein (WHO,

2007).

Pada ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kompor gas

didapatkan 7 orang (50,00%) di antaranya memiliki nilai FEV1 masih dalam

batas normal dan 7 orang (50,00%) lainnya memiliki nilai FEV1 di bawah normal.

Adanya penurunan nilai FEV1 pada ibu rumah tangga yang memasak

Page 16: Publikasi.docx LALA

16

menggunakan kompor gas disebabkan oleh paparan beberapa kandungan

partikulat dari emisi pembakaran gas elpiji (kompor gas) sebagai bahan bakar

untuk memasak di antaranya CO, NO2, SO2, benzopyrene. Hal ini bisa juga

disebabkan oleh adanya faktor risiko lain yang tidak diseragamkan dalam

penelitian ini, seperti pencemaran udara yang berasal dari polusi kendaraan, jalan

raya, dan polusi pabrik yang juga dapat menyebabkan gangguan paru berupa

obstruksi, restriksi, dan karsinoma paru (Kandpal et al, 1994).

Menurut penelitian Revathi et al pada tahun 2012 menyatakan kurangnya

ventilasi pada tempat memasak (dapur) memiliki hubungan yang signifikan

dengan kejadian penurunan fungsi paru pada wanita yang memasak menggunakan

kayu bakar. Dapur yang memiliki ventilasi yang baik dapat menurunkan kejadian

penurunan kapasitas fungsi paru pada wanita yang memasak menggunakan kayu

bakar.

Hasil penelitian di atas juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Revathi et al pada tahun 2012 untuk mengetahui bagaimana efek paparan

biomassa kayu bakar dan kompor gas terhadap fungsi paru wanita yang tidak

merokok, dan didapatkan hasil dari 50 subjek penelitian wanita yang memasak

menggunakan kayu bakar 27 orang (54%) di antaranya memiliki fungsi paru yang

normal dan 23 orang (46%) lainnya memiliki fungsi paru yang abnormal dan

sudah terdapat tanda-tanda gangguan obstruksi paru. Pada 50 subjek penelitian

lainnya yakni wanita yang memasak dengan kompor gas, 36 orang (72%) di

antaranya memiliki fungsi paru normal dan 14 orang (28%) lainnya memiliki

Page 17: Publikasi.docx LALA

17

gangguan obstruksi paru. Rasio prevalensi yang didapatkan pada penelitian ini

(RP >1) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara

paparan dan risiko.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan : Terdapat perbedaan yang bermakna nilai FEV1 pada ibu rumah

tangga yang memasak menggunakan kayu bakar dengan ibu rumah tangga yang

memasak menggunakan kompor gas. Rerata nilai FEV1 pada ibu rumah tangga

yang memasak menggunakan kompor gas lebih baik dibandingkan dengan nilai

FEV1 pada ibu rumah tangga memasak menggunakan kayu bakar.

Saran : Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk mengetahui penurunan fungsi

paru yang mungkin terjadi pada penggunaan berbagai bahan bakar untuk

memasak, dengan variabel lain seperti nilai FVC, nilai FEV 1/ FVC, nilai PEFR

dengan menyeragamkan berbagai faktor risiko penurunan fungsi paru lainnya

untuk menghindari bias dalam penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Alsagaff, H, dkk (2009). Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga University Press

Amin, M (2000). Penyakit Paru Obstruksif Kronik . Surabaya : Laboratorium-SMF Penyakit Paru Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD DR. Sutomo.

Bolling et al (2009). Health Effects of Residential Wood Smoke Particles: The importance of Combustion Conditions and Physicochemical Particle Properties. licensee BioMed Central Ltd. Available from:

Page 18: Publikasi.docx LALA

18

http://www.particleandfibretoxicology.com/content/6/1/29 (Accessed : 15 September 2013)

Budiyanto (2009). Tingkat Konsumsi Kayu Bakar Masyarakat Desa Sekitar Hutan. Bogor. Available from : http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/20682/E09bud_abstract.pdf?sequence=2 (Accessed : 5 Oktober 2013)

Dahlan, S (2011). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5. Jakarta : Salemba Medika

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008). Pedoman Pengendalian Penyakit Paru Obstruktif Kronis. Available from: http://litbangdepkes.go.id (Accessed : 5 Oktober 2013)

Desmawati, dkk (2012). Gambaran Hasil Pemeriksaan Spirometri pada Pasien Asma Bronkial di Poliklinik Paru RSUD Pekanbaru. Available from: http://repository.unri.ac.id/handle/123456789/2205?mode=full (Accessed : 5 Oktober 2013)

Fachrial, dkk (2012). Uji Fungsi Paru. Jakarta : Departemen Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Faller, A.S., et al (2004). The Human Body an Introduction an Structure and Function. German : Grammlich Pliezhausen.

Fauci, et al (2008). Horrison’s Principles of Internal Medicine. 17th Edition. New York : McGraw-Hill.

Ganong, W.F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 22. Jakarta : EGC.

Guyton, A.C. dan Hall, J.E., 2008. Textbook of Medical Physiology 11th ed., Philadelphia: Saunders.

Juhendro (2008). Perbandingan Pengaruh Asap Tungku Kayu, Asap Kompor Minyak, dan Asap Kompor Gas terhadap Fungsi Faal Paru pada Ibu Rumah Tangga. Yogyakarta : Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Kandal, et al (1995). Indoor air polution from domestic cookstoves using coal, kerosene and LPG . available from : http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/019689049400087G (Accessed : 7 Oktober 2013)

Khumaidah (2009). Anaisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Mebel PT Kota Jati Furnindo Desa Suwawal Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. Semarang : Universitas Diponegoro.

Page 19: Publikasi.docx LALA

19

Available from : http://eprints.undip.ac.id/25008/1/KHUMAIDAH.pdf (Accessed : 1 Oktober 2013)

Mengkidi, D (2006). Gangguan Fungsi Paru dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya pada Karyawan PT. SEMEN TONASA PANGKEP SULAWESI SELATAN. Semarang : Universitas Dipenegoro. Available from : http://eprints.undip.ac.id/15485/1/Dorce_Mengkidi.pdf (Accessed : 15 Oktober 2013)

Mawi, M (2005). Nilai Rujukan Spirometri untuk Lanjut Usia Sehat . Jakarta : Bagian Ilmu Faal Kedokteran Universitas Trisakti. Available from : http://www.univmed.org/wp-content/uploads/2011/02/martiem%282%29.pdf ( Accessed : 1 Oktober 2013 )

Miller, M.R., et al (2005). General consideration for lung function testing. Jurnal respirologi, pp.153-61.

Mustafa (2011). Analisa pembuatan tabung gas LPG 3 kg. Madiun : Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun. Available from : http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/61-69_mustafa.pdf (Accessed : 1 Oktober 2013)

Price, S.A. & Wilson (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 6 Volume : 1. Jakarta : EGC.

Revathi, et al (2012). Pulmonary Function in Rural Women Exposed to Biomass Fuel.. Jurnal respirologi. Available from : http://www.omicsonline.org/2161-105X/2161-105X-2-133.pdf (Accessed : 7 Oktober 2013)

Saladin, et al (2003). Anatomy and Physiology: The Unity of Form and Function. Edisi Ketiga. California : McGraw-Hill Inc

Saragih, H.S. (2010). Perilaku Penggunaan Kayu Bakar Sebagai Bahan Bakar Memasak dan Keluhan Saluran Pernapasan pada Ibu Rumah Tangga di Desa Bantan Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdan Bedagai Tahun 2009. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU. Available from : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17091/4/Chapter%20II.pdf (Accessed : 1 Oktober 2013)

Seeley, S.T. (2004). Anatomy and Physiology, Sixth Edition, The McGraw−Hill Companies,. P 814-816 Available from : fkunram.edu/anatomy fisiologi. ( Accessed : 1 Oktober 2013)

Sherwood, L (2011). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Edisi 6. Jakarta : EGC

Siedel, C (2002). Basic Concept in Phisiology. USA: Mc Graw-Hill.

Page 20: Publikasi.docx LALA

20

Sastroasmoro, S. & Ismael, S. (2002). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Surjadi, E (2005). Pengaruh Gas Elpiji Sebagai Bahan Bakar Sepeda Motor terhadap Emisi Gas Buang. Available from : http://unsa.ac.id/ejournal/index.php/mesin/article/view/816/530 ( Accessed : 21 Agustus 2013 )

Suwika Sari, M (2012). Perbandingan Nilai FEV1 antara Ibu Rumah Tangga Usia 20 Tahun Sampai dengan 55 Tahun yang Memasak Menggunakan Kayu Bakar dengan Ibu Rumah Tangga yang Memasak tidak Menggunakan Kayu Bakar di Desa Barejulat Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Mataram : Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

Tabrani, R.H. (1996). Prinsip Gawat Paru . Buku Kedokteran. Jakarta : ECG.

Tim Pengembangan Biomassa Departemen Kehutanan (2007). Pola pengembangan biomassa sebagai sumber energi. Bogor.

Watson, R (2002). Anatomi Dan Fisiologi, Edisi 10. Buku Kedokteran . Jakarta : EGC.

Wibisono, dkk (2010). Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Departemen Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR

World Health Organization (2007). Health Effects of Chronic Exposure to Smoke from Biomass Fuel Burning in Rural Areas. Available from : http://www.academia.edu/1071891/Health_effects_of_chronic_exposure_to_smoke_from_Biomass_Fuel_burning_in_rural_areas (Accessed : 17 Oktober 2013)

Yulaekah, S (2007). Paparan Debu Terhadap dan Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Industri Batu Kapur (Studi di Desa Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan). Semarang : Universitas Diponegoro. Available from : http://eprints.undip.ac.id/18220/1/SITI_YULAEKAH.pdf (Accessed : 1 Oktober, 2013)

Yunus, F (1997). Dampak Debu Industri pada Paru dan Pengendaliannya. Jurnal Repirologi Indonesia. Vol 17, pp. 4-7