PTP Bab 2. Gambaran Umum Kegiatan Eksplorasi Migas Edited

7/23/2019 PTP Bab 2. Gambaran Umum Kegiatan Eksplorasi Migas Edited

1/48

Gambaran Umum Kegiatan

ksplorasi Migas


2/48

AGENDA POKOK

BAHASAN

I. KONSEP EKSPLORASI MIGAS

II. SIKLUS KEGIATAN EKSPLORASI

III. PENYERAHAN HASIL EKSPLORASI MIGAS


3/48

Indonesias Petroleum

History 1865 : The beginning of systematic oil

exploration.

1871 : First well was drilled at Cirebon area,West Java.

1885 : First oil field discovery (Telaga Said,

North Sumatra).

1890 : First oil company (Royal Dutch Co.) was

founded. up to 1924 : Most oil fields were discovered in

East Java, South Sumatra, and East Kalimantan.

1944 : Discovery of Minas Field, Central

Sumatra

1966 : First introduction of new contract

system (PSC). The beginning of modernpetroleum industry.

1968 : Pertamina was founded.

2001 : New regulation on oil and gas businesses

2002 : BPMIGAS (PP 42 - 2002)

2004 : Governement Decree / PP 35-2004

Upstream Activity


4/48

I. KONSEP EKSPLORASI MIGAS


5/48

MENINGGALKAN LAPANGAN

ENHANCED RECOVERY

PEMBORAN INFILL DAN WORKOVERS

EVALUASI KEMBALI RENCANA PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN DAN PRODUKSI AWAL

PEMBORAN EKSPLORASI

INDENTIFIKASI PROSPEK

EVALUASI CEKUNGAN

DEVELOPMENT PLANNING

RENCANA PENGEMBANGAN

PENURUNAN PRODUKSI LAPANGAN

AKTIFITAS EKSPLORASI & PRODUKSI

Eksplorasi


6/48

ALUR KEGIATAN EKSPLORASI DAN PRODUKSI

MIGAS

A. TAHAP EKSPLORASI

Survei

Eksplorasi

Pemboran

Eksplorasi

PenemuanCadangan

Migas

PemboranDelineasi

PerhitunganCadangan

Plan of

Devlpm

(POD)

Sumur KeringSurvei Seismik

Tambahan

B. TAHAP PRODUKSI

Plan of

Development

PembangunanFasilitas

Produksi

Produksi

Kilang

ReviewPerhitunganCadangan

Pemboran

Pengembangan

Pengapalan


7/48

SYARAT TEKNIS

PENEMUAN MINYAK DAN GAS BUMI

1. BATUAN INDUK : Batuan yang dapat membentuk minyak dan gas

bumi.

2. MIGRASI : Jalur yang menghubungkan Batuan Induk dan

Perangkap.3. Reservoar : Batuan berpori yang dapat ditempati minyak dan gas.

4. Perangkap : Tempat terperangkapnya minyak dan gas.

5. Penyekat : Batuan impermeable yang tidak dapat dilalui minyak dan

gas.


8/48

TAHAPAN EKSPLORASI MINYAK DAN GAS

BUMI

Pencarian dan Pengumpulan Data

Interpretasi dan Analisa DataPembuktian Lapangan Migas

(Pemboran)


9/48

METODA EKSPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI

1. Indentifikasi Langsung :

Berdasarkan Gejala Permukaan, Rembesan Migas (Oil Seepages)

2. Metode Geologi :

Membuat Peta Permukaan dan Bawah Permukaan

3. Metode Geofisika :

Menggunakan Sifat-sifat Fisika pada bawah tanah yang diukur di permukaan, yaitu :

Metoda Gravitasi, Magnetic dan Seismic.

4. Pemboran Eksplorasi (Wild Cat)

Membuktikan Hidrokarbon

EKSPLORASI MIGAS ADALAH SUATU USAHA MENEMUKAN MIGAS

DENGAN :

METODA GEOFISIKA EKSPLORASI


10/48

METODA GEOFISIKA :

Ilmu yang mempelajari ciri Fisis Bumi dengan Metode Fisika Kuantitatif,

khususnya Metode Seismik Refleksi, Refraksi, Gaya Berat Magnet, Listrik dan

Radiasi.

METODA SEISMIK :

Metode eksplorasi yang merekam gelombang getaran pada permukaan bumi

yang diakibatkan oleh Ledakan Loncatan Listrik, Beban Jatuh atau Sumber

Energi lainnya menimbulkan Gelombang Kejutan pada permukaan lapisan bumi

yang direkam oleh Seismometer (Geofon) pada berbagai jarak dari tempat

ledakan.

METODA GEOFISIKA EKSPLORASI

MINYAK DAN GAS BUMI


11/48

TARGET METODA EKSPLORASI GEOFISIKAMINYAK DAN GAS BUMI

JEBAKAN / PERANGKAP (TRAP) :

Reservoir tempat berkumpulnya Hidrokarbon yang mempunyai batas lapisan penutup (Cap Rock)

yaitu batuan sedimen yang bersifat kedap (tidak dapat mengalirkan Minyak dan Gas Bumi) seperti

Lempung (Clay) dan Serpinh (Shale) dan batas bawah oleh permukaan air (Water Table)

MACAM-MACAM PERANGKAP :

1. Perangkap Struktural :

Reservoir terbentuk karena struktur atau karena bentuknya sendiri terjadi karena lipatan atau

pergeseran dalam batuan, Misal : Lipatan Antiklinal, atau Patahan (Fault)

2. Perangkap Stratigrafi :

Reservoir terbentuk karena lapisan yang berubah permeabilitasnya secara lateral/memanjang.

3. Perangkap Kombinasi :

Reservoir terbentuk karena gabungan dari perangkap Struktural dan Stratigrafi, Misalnya Reef

(karbonat), Kubah Garam (Salt Dome)


12/48

PEMERANGKAPAN MINYAK BUMI


13/48

II. SIKLUS KEGIATAN

EKSPLORASI


14/48

SIKLUS KEGIATAN EKSPLORASI

SURVEI SEISMIK

INTERPRETASI SEISMIK 2D / 3D

PEMBORAN

EKSPLORASI

USULAN PEMBORAN EKSPLORASI


15/48

PENCARIAN DAN PENGUMPULAN DATA

JENIS DAN MACAM DATA:

Data Permukaan (Peta Geologi, Rembesan, Foto Udara)

Data Bawah Permukaan(Subsurface) Yang Meliputi

Data Seismik Dan Data Sumur


16/48

N

KENAMPAKAN 3 D IMAGE MORFOLOGI


17/48

HASIL INTERPRETASI CITRA RADAR

2.940.000 2.980.000

Karbonat

MiosenU

D

U

D

Klastik Miosen

- 180.000

- 200.000Lead - 1

Lead - 2

Lineament

Sesar naik

Sesar

Antiklin

Line seismik

Dip - Strike

Lead

U D U= up

D= down

Keterangan :


18/48

BATUAN BEKU

BATUANMETAMO

RFBATUAN

SEDIMEN

EROS

I

TRANSPORTASI

SEDIMENTASI

SIKLUS GEOLOGI DAN JENIS BATUAN


19/48

MODEL PENAMPANG GEOLOGI BAWAH

PERMUKAAN


20/48

- Untuk mendukung keberhasilan eksplorasi harus diperoleh

data seismik yang bermutu baik memenuhi syarat-syarat

tertentu sesuai dengan metoda (parameter) yang telahditentukan berdasarkan kondisi batuan setempat dan

sasaran yang akan dicapai.

SURVEY SEISMIK DAN PEMBORAN EKSPLORASI


21/48

SURVEY SEISMIK DAN

PEMBORAN EKSPLORASI

Survey Seismik

Survey seismik adalah metoda pencarian data geologi bawah

permukaan yang menggunakan metoda pantulan gelombangyang dihasilkan dari suatu getaran untuk mengetahui kondisi

batuan bawah permukaan.


22/48

PEMBORAN SEISMIK

DINAMIT

UNIT ALAT PEREKAMAN

LAPISAN BATUAN

MINYAK BUMI

PENGAMBILAN DATA SEISMIK LAPISAN BATUAN


23/48

PEMASANGAN PATOK PENGISIAN BAHAN PELEDAK


24/48

PEMBUATAN LUBANG BOR DANGKAL DI DAERAH PERSAWAHAN


25/48

PEMBUATAN LUBANG BOR DANGKAL DI DAERAH PERSAWAHAN


26/48

TITIAN (BRIDGING)

CM Seismik-2D Brebes

PELAKSANAAN SURVEI


27/48

Dok. Ops. Bbs-2D 1999

BOR SEISMIK DI HUTAN JATI)


28/48


29/48


30/48

QUALITY CONTROL DATA REKAMAN

CM Seismik-2D Brebes PELAKSANAAN SURVEI


31/48

DATA SESUDAH PROSES


32/48

INTERPRETASI PENAMPANG SEISMIK 2

DIMENSI


33/48

MODEL SIMULASI BENTUK JEBAKAN MINYAK

PETA HASIL INTERPRETASI SEISMIK


34/48

PETA HASIL INTERPRETASI SEISMIK

DALAM ARAH 3 DIMENSI


35/48

INTERPRETASI DAN

ANALISA DATA

Interpretasi dan analisa data yang tersedia

dimaksudkan untuk memberikan suatukesimpulan apakah layak untuk dibuktikan

keberadaan adanya minyak dan gas bumi


36/48

SURVEY SEISMIK DAN PEMBORAN

EKSPLORASI

Pemboran Eksplorasi

* Dinamakan juga Pemboran WILDCAT ataupemboran taruhan : adalah untuk membuktikan

keberadaan minyak dan gas


37/48

PEMBORAN


38/48


39/48

DATA

BAWAH PERMUKAAN

SUMUR)

PENGUJIAN (TEST) KANDUNGAN MIGAS DALAM


40/48

PENGUJIAN (TEST) KANDUNGAN MIGAS DALAM

PEMBORAN EKSPLORASI


41/48

JIKA PEMBORAN EKSPLORASI YANG KE-1 (WILDCAT)

BERHASIL MENEMUKAN MINYAK ATAU GAS BUMI MAKA

DILANJUTKAN DENGAN PEMBORAN EKSPLORASI

KEDUA DAN SELANJUTNYA YANG DINAMAKAN

PEMBORAN DELINIASI DAPAT LEBIH DARI 1 (SATU)

PEMBORAN.

DENGAN TUJUAN MENGKONFIRMASI BENTUKJEBAKAN SERTA BATAS MINYAK / GAS DENGAN AIR

FORMASI.

PEMBORAN EKSPLORASI

DELINIASI


42/48


43/48


44/48

III. PENYERAHAN HASIL EKSPLORASIMIGAS UNTUK DIKEMBANGKAN

EVALUASI STRUKTUR


45/48

EVALUASI STRUKTUR

PENEMUAN MINYAK DAN GAS

PENENTUAN SUATU LAPANGAN DENGAN

STATUS SEBAGAI LAPANGAN MINYAK/GASBARU (NEW FIELD)

DILAKUKAN KAJIAN BERSAMA DENGAN

PARAMETER YANG DISEPAKATI.

PARAMETER PENENTUAN LAPANGAN BARU


46/48

LOG.

DISTANCE FROM

EXISTINGFIELD < 5 KM 5 - 10 KM 10 - 25 KM > 25 KM

RISK DISTANCE FROM

EXISTING INFRA-

STRUCTURE

< 50 KM 50 - 100 KM 100- 200 KM > 200 KM

Geological risk = 60% x total point =

PARAMETER PENENTUAN LAPANGAN BARU

RISK

POINT

CRITERIA

2.5 5 7.5 10 TOTAL

POINT

GEOL.

RISK

EXPLORATION CONCEPT

OLD

EXIST. MODEL

IN NEAREST STR.

OLD

EXIST. MODEL IN

WORK. AREA

NEW

EXIST. MODEL IN

ADJACENT

NEW

NO. MODEL IN

ADJACENT

STRATIGRAPHIC

POSITION

- FORM.

- MEMB.

- ZONE

- FORM.

- MEMB.

NEW - ZONE

- FORM.

NEW - MEMB.

NEW - ZONE

NEW - FORM.

NEW - MEMB.

NEW - ZONE

API

DEF. STRUCTURAL TREND

SAME

SAME CULMINAT.

SEALING FAULT

SAME

SEPARATE

CULMINATION

NEW

PARALELL

POSITION

NEW

NOT

PARALELL

Logistical risk = 40% x total point =

Weighted Grand Total =

> 20 NEW FIELD

15 - 20 OTHER FACTOR TO BE CONSID.


47/48

PENGHITUNGAN CADANGAN

MIGAS

Dilakukan Sertifikasi Cadangan Migas dari Institusi

Independen

PERSIAPAN PLAN OF DEVELOPMENT (POD)

DAN KOMERSIALITAS BLOK.


48/48

Terima Kasih

PTP Bab 2. Gambaran Umum Kegiatan Eksplorasi Migas Edited

Documents

Transcript of PTP Bab 2. Gambaran Umum Kegiatan Eksplorasi Migas Edited