Ptk Mtk Mi Mu'Awanah
-
Upload
yadi-cahkangkung -
Category
Documents
-
view
65 -
download
4
Transcript of Ptk Mtk Mi Mu'Awanah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan sangat penting untuk dimiliki oleh setiap sekolah
maupun lembaga pendidikan perguruan tinggi. Melalui membaca diharapkan
para siswa atau mahasiswa dapat bertambah pengetahuan serta
pengalamannya. Karena di dalam perpustakaan tersedia bermacam - macam
koleksi buku - buku, majalah maupun surat kabar yang ada hubungannya
dengan ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai media pendidikan.
Dengan uraian diatas jelas bahwa dengan adanya perpustakaan
tersebut diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswanya, supaya
dapat tercapai tujuan pendidikan yang baik. Agar tercapai tujuan pendidikan,
maka perlu adanya dorongan dari para guru supaya siswa gemar membaca,
sebab dengan melalui membaca akan dapat mengetahui banyak hal yang belum
diketahui. Dengan membaca surat kabar maupun majalah, serta buku - buku
yang lain dapat kita peroleh kesan dan pesan yang disampaikan oleh penulis
melalui media kata - kata atau bahasan tulis. Bertolak dari latar belakang
tersebut, maka perlu diperhatikan atau perlu adanya suatu dorongan supaya
siswa mau mengunjungi perpustakaan untuk membaca. Adapun hal - hal yang
perlu diperhatikan adalah :
l. Adanya motivasi / dorongan atau kebutuhan
2. Suatu perangsang atau isyarat tertentu
3. Suatu respons, fikiran dan lain - lain.
Dengan adanya perhatian terhadap hal - hal tersebut di atas, maka
bisa diharapkan akan tercapai peningkatan prestasi belajar siswa, sehingga
tercapai pula tujuan pendidikan, serta perlu adanya suatu dorongan dari para
guru supaya siswa gemar membaca. Tetapi tidak hanya guru saja, dalam hal ini
orang tua juga sangat berperan dalam memberi motivasi / dorongan kepada
anaknya supaya giat belajar.
B. Alasan Pemilihan Judul
Sehubungan dengan itu penulis tertarik untuk memecahkan suatu
masalah, yaitu masalah pengaruh media kepustakaan terhadap prestasi
belajar Matematika siswa MI Mu’awanah Banjaranyar Banjarwati
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2004/2005.
Adapun alasan - alasan pemilihan masalah tersebut adalah :
l. Dewasa ini sedang giat dilaksanakan program pendidikan, untuk keberhasilan
program pendidikan tersebut, maka perlu sekali digalakkan suatu kegiatan
yang mendorong siswa untuk gemar dan rajin membaca.
2. Kepustakaan
Yang dimaksud dengan kepustakaan adalah kumpulan atau koleksi buku -
buku, majalah, maupun surat kabar yang ditata (diatur) didalam suatu
ruangan tertentu (perpustakaan) dalam suatu sekolah yang berfungsi sebagai
media pendidikan. Media (medium) artinya alat penghubung. Jadi media
pendidikan berarti sebagai alat komunikasi dari pendidikan. Media
pendidikan merupakan sarana untuk menyampaikan pendidikan sehingga
tidak akan terj adi penyampaian isi pendidikan kepada anak didik tanpa
menggunakan media pendidikan.
3. Prestasi belajar
Yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang
setelah orang tersebut mempelajari sesuatu. Jadi tanpa mempelajari sesuatu
seseorang tidak akan mungkin mendapatkan sesuatu pula. Menurut pendapat
tradisional, belajar adalah: "Menambah clan mengumpulkan sejumlah
pengetahuan". (S. Nasution, 1980: 37).
Jadi menurut pendapat tersebut jelas bahwa belajar itu merupakan modal
dasar untuk menambah suatu pengetahuan. Menurut pendapat penulis, tanpa
belajar / membaca seseorang tidak akan mungkin mendapatkan suatu
pengetahuan atau pengalaman.
4. Matematika
Matematika merupakan suatu atau pelajaran yang sangat penting dan
strategis. Hal ini menurut kurikulum untuk Sekolah Dasar. Dalam kurikulum
tersebut (halaman 145) dijelaskan bahwa :
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang sangat penting dan
strategis sifatnya, setelah ditetapkan oleh MPR sejak tahun 1973.
5. Sekolah Dasar
Suatu lembaga pendidikan formal tingkat dasar yang diselenggarakan oleh
pemerintah (Departemen Pendidikan Nasional).
C. Rumusan Masalah
Dari uraian - uraian diatas, maka penulis dapat merumuskan
masalahnya sebagai berikut :
"Apakah media kepustakaan dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika
pada siswa MI Mu’wanah Banjaranyar Banjarwati Kecamatan Paciran
Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2004/2005 ?".
Sebenarnya banyak faktor - faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa, yang antara lain :
- Dari kemampuan dasarnya (IQ)
- Sarana clan Prasarana yang tersedia
- Banyaknya tugas yang dibebankan oleh orang tua
Tanpa adanya perhatian terhadap hal - hal diatas, baik dari para
guru maupun dari orang tua masing - masing siswa, maka hambatan -
hambatan dalam studi akan mengancam siswa. Maka di samping itu perlu juga
diketahui bahwa konsentrasi belajar juga sangat mempengaruhi keberhasilan di
dalam belajar. Meskipun sarana dan prasarana telah tercukupi dengan baik,
tetapi apabila siswa yang bersangkutan tidak memiliki konsentrasi dalam
belajar, maka akan sulit mencapai prestasi belajar yang tinggi.
D. Ruang Lingkup Masalah
Mengingat luasnya masalah yang tercakup dalam tulisan ini agar
tidak menyimpang dari tujuan, maka penulis perlu memberikan batasan
sehingga masalah - masalah yang akan penulis bahas nanti akan lebih jelas dan
terarah. Mungkin bagi pembaca karya tulisi ini akan timbul suatu pertanyaan :
mengapa penulis mengambil obyek hanya pada kelas VI saja, mengapa tidak
keseluruhan mulai kelas I sampai dengan kelas VI untuk diteliti semuanya ?
Adapun yang menyebabkan penulis mengambil obyek kelas VI saja
yaitu : karena kelas VI ini merupakan masa siswa tersebut sedang giat - giatnya
belajar (didalam menerima pelajaran) sehingga pada masa tersebut apakah
betul - betul akan terlihat ada pengaruh prestasi belajar siswa setelah adanya
perpustakaan, terutama dalam menerima pelajaran Matematika.
E. Asumsi Dasar dan Hipotesis
Bahwa kepustakaan itu merupakan sarana sebagai media
pendidikan, maka di sini kepustakaan merupakan kunci pokok untuk menggali
semangat siswa dalam berjuang untuk mencapai cita - cita. Karena dengan
adanya kepustakaan dalam suatu sekolah mau tidak mau siswanya akan
berkunjung ke perpustakaan untuk membaca walupun tidak sering, atau cuma
paksaan ataupun ajakan dari temannya, tetapi ajakan tersebut menjadikan
dirinya gemar membaca dan dapat dikatakan ajakan tersebut merupakan
dorongan bagi dirinya dengan tanpa disadari, dan dorongan itu menimbulkan
minat untuk membaca.
Bertolak dari hal - hal tersebut di atas penulis berkeyakinan bahwa
siswa yang rajin / gemar memanfaatkan kesenangan membaca (misalnya
dengan pergi ke perpustakaan) maka prestasi belajarnya akan meningkat,
sedangkan bagi siswa yang malas membaca prestasi belajarnya akan terlambat,
atau dapat dikatakan akan ketinggalan nilainya / prestasi belajarnya apabila
dibandingkan dengan siswa yang rajin membaca.
Sehubungan dengan asumsi dasar tersebut di atas maka penulis
kemukakan suatu hipotesa yaitu : " Bahwa kesenangan membaca dapat
meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa MI Mu’awanah Banjaranyar
Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran
2004/2005
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan karya tulis ini dapat penulis kemukakan sebagai berikut :
Penulis ingin mengetahui sampai dimana kemampuan siswa setelah senang
membaca, apakah dapat meningkatkan prestasi belajarnya atau tidak, terutama
dalam bidang studi Matematika.
G. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang diharapkan dari penulisan karya tulis ini adalah:
1. Penulis dapat mengetahui hasil / prestasi belajar siswa yang jarang atau
bahkan tidak pernah memanfaatkan dalam membaca di rumah maupun di
perpustakaan.
2. Penulis dapat mengetahui sampai dimana kemampuan penulis dalam
mengadakan penelitian ilmiah dan menyusun laporan penelitian dalam wujud
karya tulis ini, setelah adanya bimbingan, kritik dan saran - saran dari
para pembaca.
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis akan membahas teori - teori yang ada
relevansinya dengan masalah yang diangkat dalam karya tulis ini, yaitu teori - teori
mengenai perpustakaan, prestasi belajar, dan juga mengenai mata pelajaran
Matematika.
A. Pengertian Membaca
Membaca merupakan sarana penggali semangat siswa untuk belajar,
sebab melalui perpustakaan diharapkan para siswa agar gemar membaca dan
secara tidak langsung mereka dapat dikatakan belajar. Memang pantas kalau
dikatakan bahwa kesenangan membaca itu merupakan sarana sebagai media
pendidikan, karena kesenangan membaca itu banyak tersedia media
kepustakaan, yakni buku - buku kegiatan atau pelajaran, serta surat kabar yang
dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar.
Dengan melalui membaca buku-buku, majalah-majalah pendidikan,
serta surat kabar tersebut para siswa yang rajin senang membaca akan
mengetahui hal - hal atau berita – berita yang belum mereka ketahui. Dan pada
akhirnya anak - anak yang rajin tersebut akan banyak pula memperoleh
pengalaman setelah membaca berita - berita yang diampaikan oleh media cetak
itu, baik buku maupun media massa.
Sedangkan pengertian kesenangan membaca di sini adalah
kumpulan kepustakaan (buku - buku, majalah, maupun surat kabar) yang
fungsinya sebagai media pendidikan. Menurut pengertian di atas jelas bahwa
senang membaca itu sangat menunjang sekali jalannya kegiatan belajar
mengajar. Sebab melalui membaca, guru akan lebih mudah apabila akan
mengadakan interaksi timbal balik dengan siswanya, sebab sebelum diberi
pelajaran oleh gurunya siswa tersebut telah mempersiapkan / mempelajari apa
yang akan diberikan oleh gurunya, sehingga akan memudahkan guru tersebut
dalam mengadakan proses / kegiatan belajar mengajar.
Karena fungsi membaca sebagai media pendidikan, maka setiap
sekolah hendaknya mempunyai perpustakaan demi kelancaran jalannya proses
belajar mengajar. Dan diharapkan setelah adanya perpustakaan tersebut dapat
meningkatkan prestasi belajar demi kelancaran proses belajar mengajar pada
suatu sekolah.
B. Jenis - Jenis Bahan Bacaan
Berdasarkan fungsinya sebagai media pendidikan maka perlu diperhatikan
beberapa jenis bahan bacaan sehingga para pembaca senang membaca dan
tidak merasa bosan untuk membacanya.
Ataupun hal - hal yang perlu diperhatikan dalam jenis ini adalah sebagai
berikut:
- Bahan - bahan bacaan dapat diambilkan dari buku - buku terbitan
Depdiknas, buku penunjang dan buku perpustakaan yang disyahkan oleh
pejabat berwenang, dan bahan - bahan lain dari majalah pendidikan, atau
buku-buku kumpulan rumus yang dibuat oleh siswa sendiri dalam bentuk
kliping dan lain sebagainya.
- Bahan - bahan yang dapat digunakan dalam membaca ini antara lain buku-
buku kumpulan soal yang sudah lama maupun yang masih baru yang dapat
dipergunakan untuk melatih siswa dalam mengerjakan soal-soal.
C. Kesenangan / Hoby Membaca
Kegemaran membaca merupakan suatu kegiatan yang tidak saja
tumbuh dari bakat seseorang, namun harus dibina dipupuk dan ditumbuh
kembangkan tergantung dari lingkungan memberikan stimulus terhadap hal
tersebut sebagai obyek yang dapat menjadikan kegemaran dan menghasilkan
kepuasan.
Kita ingat bahwa perubahan yang terjadi pada anak menusia dalam
mengembangkan potensinya berjalan terus menerus berkaitan dalam hubungan
dengan aktifitas belajar dan pengalaman belajar yang dilandasi oleh dorongan
(motivasi) positif untuk tumbuh maju dan belajar terus. Begitu pula kesenangan
/ hoby membaca dapat dipupuk bila anak sudah sejak kecil memperoleh
kepuasan terhadap kegiatan tersebut, yang ditunjang dengan sarana yang cukup
memadai. Untuk itu sebagai orang tua (keluarga) atau guru di sekolah memiliki
tugas amat berat yaitu selalu memberikan dorongan, membina dan memupuk
terus - menerus kebiasaan - kebiasaan anak untuk membaca serta menyediakan
sarana dan fasilitas berupa perpustakaan kecil di rumah dan pendayagunaan
perpustakaan sekolah dan atau perpustakaan desa semaksimal mungkin. Para
guru hendaknya tidak merasa bosan untuk selalu memberikan motivasi pada
anak didiknya, supaya anak didiknya dapat meraih prestasi yang baik dan
memuaskan. Jenis motivasi yang diberikan tentu sesuai dengan keadaan.
D. Pengertian Belajar
Kesempatan yang sangat luas untuk menuntut ilmu adalah
merupakan saat - saat yang menyenangkan, dan sekaligus menuntut tanggung
jawab yang cukup besar.
Dikatakan menyenangkan, karena kesempatan belajar itu tidak
dapat dinikmati oleh semua orang. Artinya, meskipun memiliki biaya yang
cukup, tetapi bila kemampuan atau kepandaiannya kurang, akan mencari
sekolah juga sangat sulit. Di samping itu kesempatan menuntut ilmu juga
merupakan saat yang menuntut tanggung jawab yang besar, artinya, kalau
dalam memikul tanggung jawab akan dapat mengakibatkan kegagalan dan rasa
putus asa dan rendah diri. Misalnya tidak naik kelas, tidak lulus dalam ujian
atau naik kelas tetapi dengan nilai yang pas - pasan.
Hal - hal tersebut di atas merupakan kenyataan yang cukup pahit
dan menyakitkan, bahkan kadang - kadang dapat menimbulkan frustasi atau
stres yang cukup berat.
Ada pendapat lain bahwa belajar dirumuskan sebagai berikut :
Yaitu suatu proses dimana suatu kegiatan berasal atau dirubah melalui
prosedur - prosedur latihan sebagaimana dibedakan dengan perubahan -
perubahan yang tidak disebabkan oleh latihan.
Menurut definisi di atas jelas bahwa tanpa adanya latihan - latihan
tidak akan mungkin seorang akan mengalami kemajuan. Begitu juga belajar,
tanpa dilandasi dengan konsentrasi sepenuhnya (pemusatan pikiran) terhadap
apa yang sedang dipelajarinya.
Berdasarkan uraian - uraian diatas tersebut, penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud belajar adalah kemampuan
seseorang untuk menuntut ilmu pengetahuan. Jadi jelas bahwa prestasi belajar
yang baik dan gemilang, di samping akan membahagiakan siswa yang
bersangkutan serta orangtua dan gurunya, juga banyak membantu kelancaran
jalannya proses pembangunan bangsa.
E. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi yang gemilang atau prestasi yang baik sangat diidam -
idamkan oleh semua orang, terutama bagi seorang pelajar, prestasi ini
merupakan bahan perlombaan dan kompetisi baginya.
Sedangkan prestasi di sini diartikan hasil yang dicapai seseorang
setelah orang tersebut mempelajari sesuatu. Menurut pengertian tersebut bahwa
tanpa mengadakan latihan - latihan atau tanpa mempelajari sesuatu tidak akan
mungkin seseorang itu akan mendapatkan prestasi. Terlebih lagi untuk kalangan
pelajar, bahwa apabila ingin mendapatkan prestasi belajar yang baik tentulah
dituntut supaya sanggup bekerja keras untuk belajar dengan tekun. Tanpa
belajar tidak akan mungkin mendapatkan hasil sebagaimana yang diharapkan.
F. Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar
Belajar merupakan suatu proses yang kegiatannya secara kontinue dilakukan,
guna mendapatkan pengetahuan dari sesuatu yang telah dipelajarinya sebagai
seorang pelajar, belajar merupakan kewajiban yang mau tidak mau harus
dilakukan.
Dalam usaha untuk meraih prestasi yang baik, kesungguhan dan ketekunan
seseorang untuk belajar, belajar dan selalu belajar, adalah sangat dibutuhkan.
Tetapi jangan lupa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi usaha untuk
mencerna serta menyerap ilmu pengetahuan. Dalam hal ini kegiatan maupun
proses belajar harus dilakukan sefesien mungkin, sehingga tidak memakan
waktu yang lama atau membuang - buang energi saja.
Ada beberapa faktor - faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar adalah :
l. Motivasi / dorongan
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses belajar
mengajar, setidak - tidaknya kita harus punya motivasi di dalam belajar.
Motivasi berarti usaha untuk membangkitkan motif - motif dalam
diri anak dan memberi kesempatan agar supaya anak mau melakukan apa yang
seharusnya dilakukan. Motif disini berarti tenaga atau alasan yang mendorong
dan membangkitkan serta mengarahkan kelakuan seseorang yaitu daya dalam
diri seseorang yang mendorong dia untuk melakukan sesuatu. Jadi sebelum
belajar kita harus mempunyai motif “untuk apa kita belajar?” tanpa
mempunyai motif kita tidak akan mungkin dapat belajar dengan sungguh -
sungguh.
Motivasi di sini mempunyai proses intern dan proses ekstern. Proses
intern berarti pengaruh yang datangnya dari dalam diri anak itu sendiri untuk
berbuat atau melakukan sesuatu. Sedangkan proses ekstern berarti mau
melakukan sesuatu karena ada pengaruh dari luar, yaitu dari orang lain,
misalnya guru, teman atau orang tua. Di dalam kegiatan belajar mengajar
seorang guru berusaha untuk membangkitkan motivasi intern, yaitu dengan
jalan membangkitkan minat serta perhatian anak terhap pelajaran.
Dengan adanya motivasi - motivasi di atas, maka akan timbul
semangat untuk berusaha mewujudkannya dengan cara belajar dengan rajin
dan tekun. Motivasi - motivasi yang baik sangat diperlukan dalam proses
belajar, karena untuk meraih prestasi yang dapat dibanggakan juga membantu
jalannya pembangunan bangsa dan negara kita.
2. Minat
Seseorang yang ingin berhasil dalam belajar, harus berminat
terhadap ilmu yang akan dipelajarinya. Tanpa disadari dengan minat yang
sungguh - sungguh, maka proses belajar akan terhambat dengan sendirinya.
Apabila hal ini terjadi pada proses belajar akan terhambat dengan sendirinya.
Apabila hal ini terjadi pada seorang pelajar, kemungkinan untuk memperoleh
prestasi / nilai yang baik dalam test maupun ujian tentu relatif kecil.
Tapi dengan adanya minat yang sungguh - sungguh dan percaya
pada diri sendiri maka proses belajar akan berjalan dengan lancar, dan prestasi
belajar yang baik akan mudah untuk diraih. Di sini, di dalam proses belajar,
faktor minat sangat menunjang berhasil tidaknya dalam proses belajar
seseorang. Kemauan, kesadaran diri yang penuh merupakan prasarat awal
yang akan membawa keberhasilan dalam belajar.
3. Sarana dan prasarana
Di dalam proses belajar, perlu adanya sarana belajar yang memadai,
sebab sarana juga mempengaruhi prose belajar. Dengan adanya fasilitas yang
baik kegiatan belajar baru dapat dilakukan. Tersedianya tempat belajar yang
bersih, rapi dan teratur sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar. Dengan
perhatian tempat yang rapi dan teratur, maka seseorang akan dapat belajar
dengan tenang.
Di samping tempat belajar yang bersih dan teratur, perlu juga
adanya perhatian menganai buku - buku literatur. Sebab dengan adanya buku -
buku yang baik dan lengkap merupakan sarana untuk memperoleh
pengetahuan. Untuk itu dituntut supaya memanfaatkan fasilitas yang ada itu
dengan sebaik - baiknya.
4. Konsentrasi
Disamping sarana dan prasarana, perlu diperhatikan juga masalah
konsentrasi di dalam belajar, sebab meskipun sarana dan prasarana telah
tersedia dan tercukupi dengan baik, tanpa adanya konsentrasi didalam belajar
maka akan sia - sia belaka. Jadi di dalam melakukan sesuatu aktivitas,
konsentrasi sangat diperlukan agar aktvitas yang kita lakukan tidak sia - sia.
Memang setiap orang tingkat konsekuensinya tidak sama. Hal ini
sangat sulit untuk diketahui, karena atara orang yang satu dengan yang lain
memang berbeda - beda dalam menyerap ilmu pengetahuan, meskipun bahan
yang dipelajarinya itu sama. Seseorang yang mempunyai IQ yang tinggi tentu
cepat menyerap ilmu pengetahuan yang dipelajarinya, apabila dibandingkan
dengan yang IQ nya lebih rendah. Hal ini disebabkan karena banyak faktor
yang mempengaruhi. Salah satu faktor yaitu, konsentrasi atau tidak. Apakah
sudah dapat mencurahkan perhatian pada apa yang sedang dipelajari atau pada
kegiatan apa yang sedang dihadapi? Sulitnya berkonsentrasi dalam belajar
disebabkan oleh banyak faktor.
Oleh karena itu, kalau ingin mencurahkan konsentrasi dalam
belajar, maka harus melihat terlebih dahulu faktor apa yang kurang menarik,
waktu belajar yang kurang terpenuhi menurut syarat belajar yang baik atau
karena ruang belajar yang kurang memadai. Setelah dapat meneliti apa yang
menyebabkan kurangnya konsentrasi dalam belajar, maka dengan mudah
dapat mengatasi masalah tersebut dengan baik.
Untuk dapat berkonsentrasi secara penuh dalam belajar, memang
dibutuhkan beberapa syarat, kemauan semaksimal mungkin, kesadaran diri
yang penuh merupakan syarat awal yang akan membawa keberhasilan dalam
belajar. Dengan memfokuskan pada satu titik perhatian dalam proses belajar,
maka akan mempermudah pemahaman ilmu pengetahuan yang sedang
dipelajarinya.
5. Dorongan ingin tahu
Timbulnya dorongan ingin tahu menyebabkan seseorang berusaha
memahami ilmu pengetahuan atau permasalahan - permasalahan yang ditemui
atau masalah yang sedang dihadapi. Hal ini dapat membantu terciptanya
proses belajar secara kontinyu. Proses belajar seharusnya dilakukan secara
berkesinambungan agar dapat mengetahui persoalan - persoalan dengan jelas
serta dapat mengingatnya lebih lama, hal - hal yang telah dipelajari.
Kalau dorongan ingin tahu ini selalu pada diri seseorang pelajar,
maka ia akan menjadi pelajar yang berorientasi pada suatu kemajuan. Maka
hal ini perlu ditingkatkan terus sehingga seseorang tidak akan pernah puas
terhadap ilmu yang telah diperolehnya. Sebaliknya selalu akan berusaha untuk
selalu menambah ilmunya dengan belajar secara aktif.
6. W aktu
Agar dapat belajar dengan tenang, waktu belajar perlu diperhatikan.
Jangan sampai waktu yang digunakan dalam belajar itu terbentur dengan
kegiatan yang lain, supaya pengetahuan yang kita peroleh tidak akan mudah
hilang begiru saja. Akibat pengetahuan yang didapatnya baru setengah -
setengah (belum mendalam dan masih mengambang dalam pikiran), karena
terbenturnya waktu, sehingga tidak dapat berkonsentrasi.
Mengenai cara pemilihan waktu yang tepat, tergantung pada diri
masing - masing yang akan melakukannya. Kadang - kadang ada yang
memilih waktu untuk belajar pada pagi hari, karena lebih tenang, tetapi
kadang - kadang ada yang memilih pada malan hari. Pokoknya jangan
memilih waktu belajar itu seenaknya, karena kan menyebabkan cara belajar
yang kurang baik atau acak - acakan, kalau seseorang sempat ya belajar, kalau
tidak sempat ya tidak belajar. Hal ini menimbulkan suatu kegagalan dalam
studinya.
Jadi disini jelas bahwa waktu sangat berpangaruh sekali di dalam
belajar. Oleh karena itu kita harus memilih waktu belajar secara tepat,
sehingga tidak akan mengganggu konsentrasi dan waktu belajar.
Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa seua faktor tersebut secara
sungguh - sungguh, supaya keberhasilan di dalam belajar dapat dicapai dengan
baik dan memuaskan.
G. Manfaat Kesenangan / Hoby Membaca
Dengan senang membaca, maka nampak jelas bagi siswa bahwa
membaca adalah suatu ketrampilan yang kompleks, yang terdiri dari
serangkaian ketrampilan - ketrampilan kecil.
Oleh karena itu peran serta pendidik dan orang tua dalam
membimbing / membina anak dalam belajar membaca sangat penting, dengan
gemar membaca bisa dapat menjadi pembaca yang baik.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Metoda merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan
penelitian sebagai suatu cara untuk menyelesaikan suatu masalah. Semakin
baik dan makin tepat dalam pemilihan dan penentuan metoda yang dipakai,
maka pada dasarnya akan baik pula hasil yang diperoleh di dalam penelitian
itu, sehingga akan efektif untuk pencapaian tujuan yang diinginkan.
Dan metoda merupakan syarat yang harus ada untuk pelaksanaan
suatu penelitian apabila ingin memiliki predikat sebagai disiplin ilmu
pengetahuan sebagaimana dikemukakan oleh Drs. Dakir :
Suatu metoda penelitian dalam suatu ilmu adalah suatu keharusan
mutlak adanya. Apabila itu ilmu telah berdiri, ini harus ditandai oleh
adanya metoda - metoda tersendiri untuk menyelidiki obyeknya.
( Dakir, 1970 : 19 ).
Maka didalan hal ini, metoda itu merupakan salah satu bagian
penelitian yang bersifat ilmiah, tanpa adanya metoda dalam suatu penelitian,
aka tidak akan membawa hasil sebagaimana yang ditetapkan. Dapat dikatakan,
bahwa metoda turut pula menentukan mutu atau kualitas hasil penelitian. Hal
ini sesuai dengan pendapat Prof. Drs. Sutedjo Brodjonegoro (1968 : 42 ),
bahwa : " Metoda merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan".
Mengingat pentingnya suatu metoda di dalam suatu penelitian,
maka dalam penelitian harus ada atau harus diterapkan suatu metoda. Metoda
apa yang harus dipergunakan dalam suatu penelitian guna mencapai hasil yang
diinginkan, seperti yang dikemukakan oleh Francis Bacon, beliau menyarankan
sebagai berikut :
Agar manusia tidak terbelenggu oleh cara - cara berfikir deduktif menarik
kesimpulan berdasarkan premis - premis semata - mata, maka dalam menarik
kesimpulan digunakan peoses berfikir induktif yang bertolak dari fakta hasil
pengmatan sendiri secara langsung. ( Muhammd Ali, tt:20).
Metode berfikir induktif yang dikembangkan Francis Bacon
tersebut, dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan
observasi langsung, dan membuat suatu pencatatan terhadap semua fakta yang
berhubungan dengan apa yang diamatinya.
Adapun pencatatan tersebut meliputi :
l. Terhadap segala sesuatu hal yang positif, yaitu gejala tertentu yang muncul
pada saat dilakukannya pengamatan;
2. Terhadap sesuatu hal yang negatif, yaitu gejala yang tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukannya pengamatan;
3. Terhadap gejala - gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala - gejala
muncul yang berubah - ubah pada kondisi tertentu. (Muhammad Ali, tt:22 ).
Berdasarkan hal - hal tersebut, barulah orang dapat menetapkan ciri
- ciri atau unsur - unsur yang mesti ada pada suatu gejala, yang selanjutnya
dijadikan dasar dalam membuat suatu kesimpulan. Mengingat pentingnya suatu
metoda dalam penelitian, maka metoda - metoda yang akan diterapkan dalam
suatu penelitian harus memenuhi beberapa persyaratan untuk mendapatkan
hasil yang sebaik - baiknya untuk mendapatkan hasil yang valid.
Adapun syarat - syarat metoda yang baik adalah apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Obyektif
Artinya metoda tersebut dapat menghasilkan data - data yang sama
dan sesuai dengan kenyataan, meskipun yang digunakan berlainan asalkan
pada masalah yang sama dan tidak terkena pengaruh faktor yang lain.
2. Reliabel
Artinya metoda yang dapat menghasilkan data yang tetap dan dapat
dipercaya, dengan pengertian bahwa metoda tadi tidak dipengaruhi oleh
keadaan sekitarnya, seperti halnya waktu, tempat dan orang yang
memakainya.
3. Valid
Artinya metoda yang dalam penggunaannya selalu tepat dapat
mengungkap sesuatu, sesuai dengan masalah yang diinginkan sekalipun dalam
waktu dan tempat yang berlainan. Dengan adanya syarat - syarat tersebut di
atas, maka hasil dari suatu penelitian akan berhasil degan baik dan hasil yang
diperoleh akan benar - benar murni / valid.
4. Tujuan Penelitian
Dalam berbagai bidang selalu dapat dijumpai masalah, demikian
pula dalam bidang pendidikan. Upaya memahami dan memecahkan masalah
ada yang dilakukan secara sederhana, dan ada pula yang kompleks, dengan
menggunakan metoda ilmiah. Secara umum tujuan penelitian berbeda - beda
sesuai dengan jenis penelitian yang dilaksanakan. Secara khusus tujuan
penelitian itu dirumuskan oleh peneliti sesuai dengan masalah yang akan
diteliti.
Dapat dikatakan bahwa secara khusus pelaksanaan penelitian mempunyai
tujuan yang berbeda - beda sesuai dengan masalah yang akan diteliti, tujuan
penelitian sangat besar terhadap komponen atau elemen penelitian lain,
terutama metoda, teknik, alat maupun generalisasi yang diperoleh. Oleh
karena itu, ketajaman seseorang dalam merumuskan tujuan penelitian akan
sangat mempengaruhi keberhasilan penelitian yang akan dilaksanakan. Hal ini
disebabkan karena tujuan penelitian pada dasarnya merupakan titik pangkal
dan titik tuju yang akan dicapai seseorang melalui kegiatan penelitian yang
dilakukan. Oleh karena itulah tujuan setiap kegiatan penelitian harus
mempunyai rumusan yang tegas, jelas, terperinci dan operasional.
Setiap peneliti pasti mempunyai tujuan, yaitu memecahkan masalah
yang akan diteliti dan kemudian peneliti tersebut akan mencapai suatu hasil
sesuai dengan tujuannya setelah orang tersebut mengadakan suatu penelitian.
Penulis mengadakan penelitian ini juga mempunyai tujuan. Tujuan tersebut
adalah untuk mendapatkan data - data yang benar, data yang nyata, guna
dijadikan sebagai bahan penyusunan karya tulis ini, yaitu untuk dianalisis
guna membuktikan kebenaran hipotesis yang dirumuskan : Untuk mengetahui
apakah media kepustakaan dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran
Matematika di tingkat sekolah dasar terutama kelas V1 MI Mu’awanah
Banjaranyar Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Tahun
Pelajaran 2004/2005.
Berdasarkan uraian - uraian diatas, jelas bahwa setiap orang yang
melakukan suatu usaha atau kegiatan pasti mempunyai tujuan tertentu.
5. Manfaat Penelitian
Penelitian sangat penting sekali dilakukan dalam setiap usaha atau
kegiatan, terutama dalam sistem pengembangan pendidikan, penelitian ini
sangat bermanfaat serta menunjang sekali dalam penyelenggaraan pendidikan.
Dengan penelitian tersebut dapat diketahui hal - hal yang berhubungan dengan
berbagai hal, berbagai faktor, baik faktor yang menghambat maupun faktor
yang menunjang penyelenggaran dan pengembangan pendidikan.
Dalam pengembangan sistem pendidikan diperlukan perencanaan
yang masak dan teliti. Untuk kepentingan perencanaan penelitian mempunyai
manfaat yang sangat besar terutama dalam menentukan data dalam situasi
yang sebenarnya. Setelah menemukan atau memperoleh data - data yang
diperlukan dalam penyusunan karya tulis ini, kemudian penulis mengolahnya.
Di bawah ini penulis kemukakan secara singkat tentang manfaat
daripada penelitian yang penulis lakukan dan yang penulis harapkan akan
dapat dinikmati oleh berbagai pihak, khususnya pihak sekolah, terutama siswa
dan penulis sendiri.
- Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis didalam mencari
sebab - sebab kegagalan serta masalah yang dihadapi di dalam pelaksanaan
pendidikan, sehingga dengan mudah dapat dicari jawaban (solution) untuk
penanggulangannya. Dalam hal ini adalah untuk diagnosis pemanfaatan
media kepustakaan terhadap prestasi belajar Matematika.
- Dengan penelitian dapat diketahui hasil prestasi yang diperoleh siswa.
Artinya, hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai masukan untuk upaya
meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penggunaan media
kepustakaan.
- Dengan penelitian ini dapat diketahui masalah - masalah yang menghambat
didalam belajar mengajar, terutama yang terkait dengan pemanfaatan media
kepustakaan.
- Dengan penelitian ini juga akan dapat diketahui sejauh mana kemampuan
penulis untuk mengadakan penelitian dan menyusun laporannya.
Dari uraian singkat di atas dapatlah dipahami bahwa penelitian
mempunyai manfaat yang sangat besar, baik sebagai sarana dalam menyusun
perencanaan, maupun untuk menyusun strategi pengembangan sesuatu bidang
yang sedang dikelola / dibuat, ataupun sebagai masukan ( input ) untuk
penyelesaian suatu masalah, termasuk dalam hal ini penelitian yang dilakukan
dalam rangka penulisan karya tulis ini.
B. Populasi dan Sampel
Sebelum penulis melakukan kegiatan penelitian, terlebih dahulu penulis
menentukan obyek penelitian. Untuk menentukan obyek penelitian tersebut,
penulis menggunakan populasi dan sampel.
Dibawah ini penulis akan menjelaskan mengenai populasi dan sampel.
a. Populasi
Menurut pendapat Prof. Drs. Sutrisno Hadi. MA ( 1977: 220)
" Populasi adalah sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai
satu sifat yang sama".
Di dalam menentukan luas populasi sebagai sumber data di dalam penelitian ini
adalah kelas VIA dan VIB, sedangkan jumlah keseluruhan populasi tersebut adalah
65 siswa. Ada pendapat lain mengenai populasi, yaitu : " Populasi adalah semua
anggota masyarakat / penduduk yang diteliti tanpa kecuali " ( Djoko Ahmadi,
1987: 2 )
Dalam mengambil obyek penelitian itu penulis mengambil sebagian dari jumlah
keseluruhan dari populasi tersebut di atas untuk dijadikan obyek penelitian.
b. Sampel
Secara prinsip penelitian ini dikenakan kepada setiap subyek. Tetapi untuk
mengambil praktis ekonomisnya dipakai sebuah sampel. Adapun yang dimaksud
" Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti dan yang mewakili semua ciri
- ciri yang ada padanya " ( Djoko Ahmadi, 1987 : 3).
Dengan memakai sampel tersebut, maka populasi dengan beberapa variabel yang
hendak diselidiki / diteliti dapat terwakili dan sampel inilah nantinya dijadikan
obyek penelitian. " Sampel harus mewakili populasi, atau sampel harus merupakan
populasi dalam bentuk kecil (miniature population) " (Sutrisno Hadi, 1977 : 222).
Untuk memilih sampel dalam penelitian ini dipergunakan teknik atau metode yang
sesuai dengan maksud dan kegunaannya. Metoda untuk menentukan sampel
disebut teknik sampling. Sedangkan yang dimaksud dengan sampling adalah cara
atau tehnik yang digunakan untuk memgambil sampel.
Ada dua tehnik sampling untuk mengambil sampel yaitu :
l. Dengan cara random sampling : yaitu semua anggota populasi berhak dipilih /
diambil dnegan tanpa pandang bulu.
2. Dengan cara non random sampling : yang diambil sebagai sampel hanyalah
mereka yang dibutuhkan saja, karena memiliki ciri - ciri tertentu.
Survey
Di samping menggunakan populasi dan sampel, di dalam penelitian ini penulis
juga mengguankan survey. Karena penulis mengadakan penelitian dalam
perpustakaan jadi penulis mengadakan survey di perpustakaan tersebut. Survey
merupakan suatu cara untuk mengadakan penelitian yang dilakukan terhadap
sekumpulan obyek yang cukup banyak dalam suatu jangka waktu tertentu.
Yang dimaksud dengan metoda survey adalah penelitian yang diadakan untuk
memperoleh fakta – fakta / gejala - gejala yang ada dan mencari keterangan -
keterangan secara faktual, baik tentang situasi sosial, ekonomi atau politik dari
suatu kelompok atau suatu daerah. Penulis menggunakan metoda survey ini karena
dengan metoda survey penulis dapat mengenal masalah - masalah serta
mendapatkan pembenaran terhadap keadaan. Dengan survey ini penulis dapat
mengetahui secara langsung hal - hal yang terjadi di perpustakaan MI Mu’awanah
Banjaranyar Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran
2004/2005.
Dengan survey penulis dapat mengetahui secara benar dan langsung, antara siswa
yang rajin ke perpustakaan dan siswa yang jarang bahkan tidak pernah sama sekali
ke perpustakaan. Jadi di dalam mencari data - data untuk mengetahui siswa yang
rajin dan jarang ke perpustakaan, bukan berdasarkan absensi / daftar saja yang ada
di dalam perpustakaan tersebut, tetapi penulis mengadakan pengamatan secara
langsung untuk mendapatkan fakta yang benar.
Dengan pengamatan secara langsung ini akan membawa hasil yang lebih valid dan
benar - benar dapat dibuktikan kebenarannya. Jadi data - data yang penulis peroleh
dari perpustakaan tersebut bukan dibuat - buat, tetapi berdasarkan kenyataan.
C. Instrumen Penelitian
Didalam penelitian, penulis menggunakan beberapa metoda untuk mendapatkan
data (di muka telah dijelaskan). Sedangkan di dalam metoda interview tersebut
penulis (peneliti) mengajukan beberapa pertanyaan kepada obyek penelitian.
Didalam instrumen penelitian ini akan penulis sajikan beberapa pertanyaan yang
ada dalam interiew tersebut. Sedangkan pertanyaan dalam interview tersebut
meliputi nama, kelas, nomor induk siswa, serta jenis kelamin.
D. Pengumpulan Data
Di dalam upaya pengumpulan data - data dalam penelitian ini, penulis meggunakan
beberapa metode, sedangkan metoda yang terpilih dan dipergunakan untuk
pengumpulan data - data ini meliputi 2 ( dua ) macam, yaitu :
1. Metoda interviu (interview), dan 2. Metode dokumenter
Berikut ini akan penulis uraian tentang masing - masing metoda untuk
pengumpulan data tersebut.
l. Metoda Interviu (interview)
Interviu (wawancara) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan sumber data (terwawancara atau interviewee). Wawancara
secara langsung diadakan dengan orang yang menjadi sumber data dan dilakukan
tanpa perantara, baik tentang dirinya maupun tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan cirinya untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Menurut
Dr. Suharsimi Arikunto ( 1983 : 107), adalah :
Interview sering disebut dengan wawancara atau kuesioner lesan adalah sebuah
dialog dilakukan oleh pewawancara ( interviewer ) untuk memperoleh informasi
dari terwawancara ( interviewee ).
Sedangkan wawancara tidak langsung yaitu wawancara yang dilakukan melalui
perantara (gurunya) sebagai alat konsultasi untuk menuju sasaran. Menurut
pendapat Mohammad Ali, interview mempunyai manfaat dan mempunyai
kelemahan. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :
l. Data yang diperoleh langsung dapat diketahui obyektifitasnya, karena
dilaksanakan dengan cara hubungan tatap muka (face to face relation).
2. Interview dapat dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki hasil yang
diperoleh, baik melalui observasi terhadap obyek manusia maupun bukan
manusia, juga hasil yang diperoleh berupa data.
3. Interview (wawancara) dapat dilakukan secara langsung kepada responden yang
diduga sebagai sumber data. (Muhammad Ali, tt: 83).
Meskipun interview banyak mempunyai manfaat, tetapi ada pula beberapa
kelemahannya, yaitu :
l. Oleh karena interview (wawancara) biasanya dilakukan secara perseorangan,
maka pelaksanaannya menuntut banyak waktu, tenaga dan biaya terutama bila
ukuran sampel cukup banyak.
2. Faktor bahasa, baik dari pewawancara maupun responden sangat mempengaruhi
hasil atau data yang diperoleh.
3. Sering terjadi wawancara dilakukan bertele - tele, terlalu banyak kata, waktu dan
tenaga hanya untuk memperoleh data yang sedikit.
4. Wawancara menuntut kerelaan dan kesediaan responden untuk menerima dan
kerjasama yang baik dengan pewawancara, tidak boleh ada rasa terpaksa atau
takut.
5. Wawancara menuntut penyesuaian diri secara emosional atau mental psikis
antara pewawancara dan responden.
6. Hasil wawancara banyak tergantung kepada kemampuan pewawancara dalam
menggali, mencatat dan menafsirkan setiap jawaban.
2. Metoda dokumenter
Selain metoda interview, penulis juga menggunakan metoda dokumen, sebab
dengan metoda ini memudahkan penulis untuk mendapatkan data - data yang
benar, selain itu dengan menggunakan metoda dokumentasi ini akan menghemat
biaya, waktu dan tenaga.
Dengan menggunakan metoda dokumentasi dapat diperoleh data - data yang nyata,
yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Manfaat penulis menggunakan
metoda dokumentasi ini adalah sangat membantu penulis untuk lebih cepatnya
dalam mendapatkan data - data.yang akurat.
E. Tehnik Analisis
Dalam pengolahan data atau menganalisis data, penulis menggunakan metoda
statistik. Data - data yang telah diperoleh / dikumpulkan lalu diolah, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis. Hipotesis tersebut ditolak atau diterima tergantung dari
hasil data yang dikumpulkan melalui metoda - metoda yang telah dijelaskan di
muka. Menurut pendapat Dr. Sudjono MA. MSc ( 1982 :3).
Statistik adalah pengetahuan yang berhuhungan dengan cara - cara pengumpulan
fakta, pengolahan serta penganalisisannya, penarikan kesimpulan serta pembuatan
keputusan yang cukup beralasan fakta terhadap analisis yang dilakukan.
Metoda statsistik ini merupakan suatu metoda yang digunakan untuk menarik
kesimpulan, yang hasilnya berupa data kuantitatif. Untuk mengalisa data ini,
penulis menggunakan rumus - rumus statistik sebagai berikut :
Langkah _I
Mengubah hipotesis kerja ( Ha ) menjadi hipotesis nihil (Ho).
Hipotesis tersebut setelah diubah nihil menjadi berbunyi :
" Tidak ada perbedaan tentang prestasi belajar antara siswa yang aktif dan yang
tidak aktif ke perpustakaan di MI Mu’awanah Banjaranyar Banjarwati Kecamatan
Paciran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2004/2005".
Dengan jalan mengubah hipotesa nihil ini, maka akan dapat dibuktikan ada
perbedaan atau tidak antara variabel yang satu dengan yang lain, antara murid yang
rajin dan yang tidak rajin pergi atau belajar ke perpustakaan.
Langkah II
Mencari Mean ( M ) dari kelompok X dan Y , fx - fy = My - Nx Ny
Keterangan :
Fx dan Fy = nilai N = jumlah subyek
Langkah III
Menentukan standart variasi kelompok X dan Y atau SDx dan Sdy
Fx2 – Mx2 fy2 – My2 = SDx = Sdy = N
Keterangan :
SDx dan Sdy adalah standart deviasi Fx2 dan Fy2 = kwadrat dari nilai M2=
kwadrat mean, N = subyek
Langkah IV
Menentukan standart kesalahan mean dari kelompok X dan kelompok Y
SDx
SDmx = SDmy = N - 1
Sdy
SDx dan Sdy = standart kesalahan mean dari kelompok X dan Y
N - 1
Langkah V
= subyek
Mencari standart kesalahan perbedaan mean dari kelompok X dan kelompok Y.
SDbm = SD2 mx + SD2 my
Keterangan :
SDbm = standart kesalahan perbedaan mean SD2 mx dan SD2 my = standart
kwadrat kesalahan kelompok X dan kelompok Y
Langkah_VI
Mencari nilai t, dengan rumus : Mx - My
T SDbm Keterangan :
T = nilai t (t score)
Mx dan My = mean kelompok x dan kelompok y
SDbm = standart kesalahan perbedaan mean Langkah VII
Menentukan signifikan atau tidaknya d.b = (Nx-1) (Ny-1)
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Temuan - Temuan dalam Penelitian
Tahap temuan data ini adalah sebagai laporan hasil penelitian, dimana untuk
memperoleh data - data tersebut, penulis menggunakan beberapa metode yaitu
metoda wawancara., ( interview ) dan dokumentasi, penulis berhasil
mengumpulkan data - data yang diperlukan dalam penyusunan karya tulis ini untuk
kemudian dilakukan analisis.
Dalam pelaksanaan penelitian, sebelumnya penulis mempersiapkan sebuah catatan,
guna membuat laporan empris. Adapun yang dimaksud dengan laporan data
empriis yaitu laporan yang disusun secara teratur mengenai hal - hal yang
dilaksanakan sebelum pelaksanaan penelitian serta selama penelitian, dan laporan
tersebut berisi tentang kegiatan - kegiatan sebelum riset atau selama mengadakan
penelitian sampai kegiatan tersebut memperoleh data.
B. Penyajian Data
Tahap pelaksanaan penelitian
Setelah segala persiapan dalam penelitian selesai penulis menemui Kepala
Sekolah. Pada waktu itu penulis dipertemukan dengan wali kelas VI A untuk
mengadakan konsultasi selanjutnya, dan ketika itu penulis juga diperkenalkan
kepada para guru yang ada di sekolah tersebut, khususnya penulis diperkenalkan
dengan guru bidang studi Matematika oleh wali kelas VI A untuk mengadakan
konsultasi dan koordinasi selanjutnya.
Setelah mengadakan konsultasi dengan guru Matematika dan guru bidang studi
PPKn, penulis mengambil data yang bersifat dokumentasi yaitu dari data - data
nilai (prestasi belajar) Matematika kelas VI, yang diberikan wali kelas VI dari
buku register (leger). Selain itu penulis juga mencatat absensi yang ada di
perpustakaan untuk mengetahui siswa yang rajin ke perpustakaan dan siswa yang
jarang ke perpustakaan, untuk bahan perbandingan. Di samping melihat absensi,
penulis juga mengadakan wawancara langsung dengan siswa yang rajin ke
perpustakaan dan siswa yang jarang ke perpustakaan untuk menguji kebenarannya.
C. Hasil Analisis Data
Analisis data yang penulis uraiakan dalam bab ini, adalah hasil data yang penulis
peroleh selama mengadakan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
bukti yang valid dan nyata pada MI Mu’awanah Banjaranyar Banjarwati
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2004/2005. Sesuai
dengan maksud tersebut, maka penganalisisannya berupa pembuktian hasil prestasi
belajar siswa dalam bidang studi Matematika.
Dengan demikian maka analisis data ini berfungsi sebagai penguji kebenaran suatu
hipotesis. Adapun hipotesisnya adalah : " Ada pengaruh media kepustakaan
terhadap prestasi belajar siswa kelas VI MI Mu’awanah Banjaranjar Banjarwati
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2004/2005".
Dalam analisis data ini penulis menggunakan analisis statistik, untuk memperoleh
data yang kuantitatif, dengan menggunakan rumus t-tes, yaitu dengan
membandingkan perbedaan antara dua mean, dengan menempuh beberapa langkah.
Langkah - langkah dimaksud adalah sebagai berikut :
Langkah I :
Mengubah hipotesis atau hipotesis kerja ( Ha ) menjadi hipotesis nihil (Ho),
menjadi : " Tidak ada pengaruh media kepustakaan terhadap prestasi belajar siswa
kelas VI MI Mu’awanah Banjaranyar Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten
Lamongan Tahun Pelajaran 2004/2005.
Langkah II :
Mencari mean (M) dan kelornpok X dan kelompok Y. fx fy
My =
N N
140 130
20 20
Langkah III :
Mencari standart deviasi (SD) untuk kelompok X dan kelompok Y, dari SDx dan
SDy
Fx2 - Mx2 = fy2 - My2
SDx = SDy =
48
990 850
-72 =-625
80 20
= 49,5-49 = 42,5-42,25
= 0,5 = 0,25
Langkah IV:
Mencari standart kesalahan mean dari kelompok X dan kelompok Y atau SDmx
dan Sdmy
SDx SDy
SDmx = Sdmy =
~ N-1 ~/ N-1
0,5 0,25
20-1 ~ 20-1
0,5 0,25
~ 4,359 ~ 4,359
= 0,11 = 0,057
Langkah V :
Mencari standart kesalahan perbedaan mean dari kelompok X dan kelompok Y.
SDbm = ~ SD2mx + SD2 my
_ ~ 0,1152 + 0,0572
0,01323 + 0,00325
= 0,016
Langkah VI : Mencari nilai t Mx - My
T
Sdbm 7-6,5
0,016 0,5
0,016 31,25
Langkah VII :
Menentukan signifikan atau tidak signifikan d.b=(Mx-1)+(Ny-1) =(20-1)+(20-1)
Langkah VIII :
Dalam langkah ke VIII ini penulis mengutip dari tabel buku statistik II halaman
358 karangan Prof. Dr. Sutrisno Hadi MA, untuk mengecek nilai t yang diperolah
tersebut di atas dengan nilai t dalam tabel dengan derajat kebebasan tertentu (d.b)
TABEL NILAI - NILAI
d.bTaraf Signifakan
50 40 20 10 5 2 1 0,140 0,681 0,851 1,303 1,684 2,201 2,423 2,704 3,55160 0,979 0,848 0,296 1,671 2,000 2,390 2,660 3,460
120 0,677 0,845 0,289 1,658 2,980 2,358 2,617 3,3730,674 0,842 0,282 1,645 1,960 2,326 2,576 3,291
Karena nilasi t tersebut tidak semuanya terdapat dalam tabel, terutama bila dilihat
dari derajat kebebasannya, maka yang mendekati dengan hasil yang penulis
peroleh dengan d.b = 38, maka dengan melihat d.b nilai tes yang mendekati d.b =
38 adalah 40 (dalam tabel) sehingga pada d.b = 40 tersebut taraf signifikan 5%
sama dengan 2,021 dan taraf signifikan 1% = 2,704.
Setelah data tersebut penulis analisis dengan memekaia beberapa rumus, ternyata
hasilnya 31,25 dengan hasil penelitian yang lebih besar dari pada tabel nilai t, baik
dilihat dari taraf signifikan 5 % maupun taraf signifikansi 1 %, hal ini berarti hasil
penelitian dari penulis adalah signifikansi. Sehingga hipotesisi nihil (Ho) yaitu :
" Tidak ada pengaruh media kepustakaan terhadap prestasi belajar Matematika
siswa kelas VI MI Mu’awanah Banjaranyar Banjarwati Kecamatan Paciran
Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2004/2005. adalah ditolak.
Sedangkan hipotesisnya (Ha) adalah :
" Ada pengaruh media kepustakaan terhadap prestasi belajar Matematika siswa
kelas VI MI Mu’awanah Banjaranyar Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten
Lamongan Tahun Pelajaran 2004/2005. adalah diterima.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah mengadakan penelitian, maka berdasarkan analisis data untuk memperoleh
pemecahan terhadap masalah - masalah yang telah dikemukakan di dalam karya
tulis ini, maka dapatlah penulis ambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
l. Bahwa rata - rata ( mean ) nilai prestasi belajar Matematika ( Matematika )
siswa yang rajin ke perpustakaan lebih baik apabila dibandingkan dengan siswa
yang jarang ke perpustakaan. Bahwa nilai to yang diperoleh adalah : 31,25,
sedangkan signifikan 5% adalah 2,021 dan taraf signifikan 1% adalah 2,704.
IvIaka dengan demikian lebih besar hasilnya dar pada d.b 40 (dalam) dengan
taraf signifikan 5% maupun dengan taraf signifikan 1%.
2. Hal tersebut berarti bahwa nilai - nilai (prestasi belajar) Matematika siswa kelas
VI MI Mu’awanah Banjaranyar Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten
Lamongan Tahun Pelajaran 2004/2005 yang rajin ke perpustakaan nilainya
lebih baik dibandingkan dengan siswa yang jarang ke perpustakaan, yaitu Mx =
7 dan My = 6,5.
Maka kesimpulannya adalah :
Mean dari siswa yang rajin ke peprustakaan dan siswa yang jarang ke perpustakaan
hasilnya tidak sama atau ada perbedaan yang sinifikan.
Jadi hipotesisnya yang berbunyi : " Ada pengaruh media kepustakaan terhadap
prestasi belajar Matematika siswa kelas VI MI Mu’awanah Banjaranyar Banjarwati
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2004/2005 diterima.
Sedangkan hipotesis nihilnya yang berbunyi : " Tidak ada pengaruh media
kepustakaan terhadap prestasi belajar Matematika siswa kelas VI MI Mu’awanah
Banjaranyar Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran
2004/2005 ditolak.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran
kepada berbagai pihak terkait, dengan harapan dapatlah bermanfaat sebagai
masukan yang positif dan konstruktif, terutama untuk para siswa dan gurunya :
l. Hendaknya para siswa .rajin ke perpustakaan, karena dengan membaca di
perpustakaan akan menambah pengetahuan serta pengalamannya, karena di
dalam perpustakaan tersebut tersedia surat kabar, majalah, serta buku - buku
pelajaran yang berfungsi sebagai media pendidikan.
2. Seharusnya para pelajar mengatur waktu belajarnya dengan tepat, sehingga pada
waktu belajar berkonsentrasi penuh pada apa yang sedang dipelajarinya.
3. Para siswa / pelajar hendaknya menggunakan waktu belajarnya dengan sebaik -
bsiknya supaya dapat lebih meningkatkan nilai / prestasi belajarnya.
4. Guru perlu mengadakan pelajaran tambahan (les) apabila banyak nilai
Matematika yang merosot (dibawah standart).
5. Para guru seyogyanya ikut memperhatikan keadaan peprustakaan, sebab dengan
perhatian dari para guru maupun dari pengelola perpustakaan akan mengetahui
kekurangan - kekurangan yang ada di salam perpustakaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Daruso, SH, Drs, Pengantar PMP, PN. CV. Aneka, Semarang, tt.
Darji Darmodiharjo, CST. Kansil, Kasmiran Suryo, Menjadi Warga Negera
Pancasila, PN. Balai Pustaka, Jakarta, tt.
Dakir, Drs, Pengantar Psikologi Umum, Yayasan Penerbit, FIP, IKIP Yogyakarta,
1970
Djoko Achmadi, Drs. Diktat Penelitian Pendidikan.
Dep. P dan K, Psikologi Perkembangan untuk SPG.
Himpunan Ketetapan - Ketetapan MPR RI 1983, Yayasan, Jakarta.
Ketetapan - Ketetapan MPR RI Hasil Sidang Umum MPR RI tahun 1999, Bina
Pustaka Tama, Surabaya, 1999.
Moch. Ali, Drs. Penelitian Kependidikan dan Strategi, Pn. Angkasa, Bandung, tt.
Nasution, Prof. Dr. S. Azas - Azas Kurikulum, CV. Jemmars, Bandung, Bandung,
1980.
Suharsimi Arikunto, Dr. Ny., Prosedur Peaelitian Suatu Pendekatan Praktis, PT,
Bina Aksara, Jakrata, 1983.
Sofyan Aman, Drs., Mengenal Pendidikan Moral Pancasila, Kucica, Jakarta, tt.
Sutedjo Brodjonegoro, Drs. Pendidikan Nasional Indonesia, FIP IKIP Yogyakarta,
1968.
Sutrsno Hadi, MA, prof. Drs, Statsitik II, Yaspen, FIP, UGM, Yogyakarta, 1997.
Sudjana MA, Dr. Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung, 1982.
PENGARUH MEDIA KEPUSTAKAAN TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MATEMATIKA SISWA MI AL – MU’AWANAH
BANJARANYAR BANJARWATI KEC. PACIRAN
KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN PELAJARAN
2004 / 2005
KARYA ILMIAH
OLEH
Drs. NAJIB
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN
LAMONGAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Setelah membaca dan mencermati karya ilmiah yang merupakan ulasan hasil
penelitian yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan MI
Al – Mu’awanah Banjaranyar Banjarwati Kecamatan Paciran hasil karya
dari:
Nama : Drs. NAJIB
NIP : -
Unit Kerja : SMK NU - 1 PACIRAN
Judul : Pengaruh Media Kepustakaan terhadap Prestasi
Belajar Matematika Siswa MI Al – Mu’awanah
Banjaranyar Banjarwati Kec. Paciran Kab.
Lamongan Tahun Pelajaran 2004 / 2005
Menyetujui dan mengesahkan untuk persaratan portopolio dalam rangka Sertifikasi
Guru.
Kepala Sekolah
Pustakawan MI Al – Mu’awanah
Banjaranyar Banjarwati
Kecamatan Paciran
Drs. Ahmad Suyanto
Erma Ernawati
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Karya Ilmiah ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi Pemberkasan Portopolio
dalam Sertifikasi guru. Karya ilmiah ini tidak dipublikasikan tetapi telah disetujui
dan disahkan untuk didokumentasikan di perpustakaan MI Al – Mu’awanah
Banjaranyar Banjarwati Kecamatan Paciran
Tempat : di MI Al – Mu’awanah Banjaranyar Banjarwati Kec. Paciran
Tanggal : 23 Pebruari 2004
Kepala Sekolah
Pustakawan MI Al – Mu’awanah
Banjaranyar Banjarwati
Kecamatan Paciran
Drs. Ahmad Suyanto
Erma Ernawati
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya
dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas
penyusunan karya ilmiah dengan judul “ Pengaruh Media Kepustakaan terhadap
prestasi belajar Matematika siswa MI Al – Mu’awanah Banjaranyar Banjarwati
Kac. Paciran Kab. Lamongan tahun pelajaran 2004 / 2005 “. penulisan karya
ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan Madrasah dan
dapat dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman
sejawat juga anak didik pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya
ilmiah remaja.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus yang sedalam-
dalamnya kepada:
1. Yth. Kepala Sekolah SMK NU 1 Paciran
2. Yth Kepala MI Al – Mu’awanah
3. Yth Pustakawan MI Al – Mu’awanah
4. Yth. Rekan-rekan Guru SMK NU 1 Paciran
5. Yth. Rekan-rekan Guru MI Al – Mu’awanah
6. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna
untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu
penulis harapkan.
Penulis
ABSTRAK
Paciran, 2004. “ Pengaruh Media Kepustakaan terhadap prestasi belajar Matematika siswa MI Al – Mu’awanah Banjaranyar Banjarwati Kac. Paciran Kab. Lamongan tahun pelajaran 2004 / 2005 “.
Kata Kunci: budayakan membaca untuk memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar. Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan media kepustakaan (b) Bagaimanakah pengaruh pengembangan metode pembelajaran dengan media
kepustakaan tehadap motivasi belajar siswa.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
(a) Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dengan media kepustakaan
(b). Mengetahui pengaruh pengembangan metode pembelajaran dengan media kepustakaan tehadap motivasi belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan beberapa metode , yaitu metode wawancara, interview, dan dokumentasi. Setelah melakukan kegiatan tersebut di atas penulis mengumpulkan data – data yang diperlukan untuk menyusun deskripsinya dan selanjutnya akan di analisis .
Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa dengan menggunakan media kepustakaan mengalami peningkatan yang sangat signifikan dan ternyata siswa yang rajin mengunjungi perpustakaan untuk menambah pengetahuan akan lebih baik dan berhasil dari pada siswa yang tidak pernah mengunjungi perpustakaan untuk membaca atau hanya sekedar main – main di dalam ruangan perpustakaan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran dengan menggunakan media kepustakaan bagi siswa MI Al – Mu’awanah merupakan sarana yang sangat representative untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baik secara teoritis maupun secara praktis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .............................................................................................. i
Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................. iv
Abstrak ............................................................................................................. v
Daftar Isi .......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Alasan Pemilihan Judul...................................................... 2
C. Rumusan Masalah ............................................................ 3
D. Ruang Lingkup Masalah..................................................... 4
E. Asumsi Dasar dan Hipotesis l .......................................... 4
F. Tujuan Penelitian................................................................ 5
G. Kagunaan Penelitian........................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Membaca.......................................................... 6
B. Jenis – Jenis Bahan Bacaan ........................................... 7
C. Kesenangan / Hobi Membaca............................................. 7
D. Pengertian Belajar .............................................................. 8
E. Pengertian Prestasi Belajar................................................. 9
F. Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar....................... 10
G. Manfaat Kesenangan dan Hobi Membaca.......................... 14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .................................................... 15
B. Populasi dan Sampel........................................................ 19
C. Intrumen Penelitian .......................................................... 22
D. Pengumpulan Data ............................................................ 22
E. Metode Interview ........................................................... 22
F. Tehnik Analisis................................................................... 24
BAB IV PEMBAHASAN
A. Temuan – Temuan Dalam Penelitian................................. 27
B. Penyajian Data .................................................................. 27
C. Hasil Analisis Data............................................................. 28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................ 32
B. Saran .................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 34