PSP Ibu pengunjung puskemas mengenai SADARI

6
PEMBAHASAN 1. Pengetahuan Hubungan antara variabel usia ibu dengan pengetahuan ibu, berdasarkan uji Kolmogorov- Smirnov didapatkan K-S = 0,860 ( p > 0,05) yang berarti usia ibu tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan pengetahuan ibu mengenai SADARI. Hal ini sesuai dengan asumsi bahwa tidak ada hubungan antara usia dengan pengetahuan. Hubungan antara variabel menyusui dengan pengetahuan ibu, berdasarkan uji Kolmogonov-Smirnov didapatkan K-S = 0,201 (p < 0,05) yang berarti faktor menyusui memiliki hubungan yang bermakna dengan pengetahuan ibu mengenai SADARI. Hal ini belum pernah dibahas di sumber-sumber penelitian SADARI yang lain. Menurut penelitian ini menyusui mempengaruhi pengetahuan ibu mengenai SADARI. Terlihat dari hasil penelitian kami bahwa jumlah ibu yang menyusui kurang dari atau sama dengan dua anak memiliki pengetahuan yang lebih kurang mengenai SADARI. Hubungan antara variabel pekerjaan dengan pengetahuan ibu, berdasarkan uji Kolmogonov-Smirnov didapatkan K-S = 0,772 ( p < 0,05) yang berarti pendidikan ibu memiliki hubungan yang bermakna dengan pengetahuan ibu mengenai SADARI. Terlihat dari penelitian kami bahwa ibu-ibu yang tidak bekerja memiliki pengetahuan yang lebih rendah menganai SADARI. Hubungan antara variabel pendidikan dengan pengetahuan ibu, berdasarkan uji Kolmogonov-Smirnov didapatkan K-S = 1,242 ( p > 0,05) yang berarti pendidikan ibu tidak ada hubungan yang bermakna dengan pengetahuan ibu mengenai SADARI. Bersadarkan teori, makin tinggi tingkat pendidikan ibu, semestinya makin baik pengetahuannya mengenai SADARI. Hubungan antara variabel sosial ekonomi dengan pengetahuan ibu, berdasarkan uji Kolmogonov-Smirnov didapatkan K-S = 1,231 (p >

description

PSP Ibu pengunjung puskemas mengenai SADARI

Transcript of PSP Ibu pengunjung puskemas mengenai SADARI

Page 1: PSP Ibu pengunjung puskemas mengenai SADARI

PEMBAHASAN

1. PengetahuanHubungan antara variabel usia ibu dengan pengetahuan ibu, berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan K-S = 0,860 ( p > 0,05) yang berarti usia ibu tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan pengetahuan ibu mengenai SADARI. Hal ini sesuai dengan asumsi bahwa tidak ada hubungan antara usia dengan pengetahuan.Hubungan antara variabel menyusui dengan pengetahuan ibu, berdasarkan uji Kolmogonov-Smirnov didapatkan K-S = 0,201 (p < 0,05) yang berarti faktor menyusui memiliki hubungan yang bermakna dengan pengetahuan ibu mengenai SADARI. Hal ini belum pernah dibahas di sumber-sumber penelitian SADARI yang lain. Menurut penelitian ini menyusui mempengaruhi pengetahuan ibu mengenai SADARI. Terlihat dari hasil penelitian kami bahwa jumlah ibu yang menyusui kurang dari atau sama dengan dua anak memiliki pengetahuan yang lebih kurang mengenai SADARI.Hubungan antara variabel pekerjaan dengan pengetahuan ibu, berdasarkan uji Kolmogonov-Smirnov didapatkan K-S = 0,772 ( p < 0,05) yang berarti pendidikan ibu memiliki hubungan yang bermakna dengan pengetahuan ibu mengenai SADARI. Terlihat dari penelitian kami bahwa ibu-ibu yang tidak bekerja memiliki pengetahuan yang lebih rendah menganai SADARI.Hubungan antara variabel pendidikan dengan pengetahuan ibu, berdasarkan uji Kolmogonov-Smirnov didapatkan K-S = 1,242 ( p > 0,05) yang berarti pendidikan

ibu tidak ada hubungan yang bermakna dengan pengetahuan ibu mengenai SADARI. Bersadarkan teori, makin tinggi tingkat pendidikan ibu, semestinya makin baik pengetahuannya mengenai SADARI.Hubungan antara variabel sosial ekonomi dengan pengetahuan ibu, berdasarkan uji Kolmogonov-Smirnov didapatkan K-S = 1,231 (p > 0,05) yang berarti sosial ekonomi tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan pengetahuan ibu mengenai SADARI. Hal ini belum pernah dibahas di sumber-sumber penelitian SADARI yang lain. Menurut kami, sosial ekonomi tidak mempengaruhi pengetahuan ibu mengenai SADARI. Terlihat dari hasil penelitian kami bahwa baik ibu dengan sosial ekonomi kurang maupun sosial ekonomi baik memiliki pengetahuan yang kurang mengenai SADARI.

2. SikapHubungan antara variabel usia dengan sikap ibu, berdasarkan uji Kolmogonov-Smirnov didapatkan K-S = 0,265 (p < 0,05) yang berarti usia memiliki hubungan yang bermakna dengan sikap ibu mengenai SADARI. Menurut penelitian kami, berdasarkan penelitian makin tua usia ibu, maka makin baik pengetahuannya mengenai SADARI.Hubungan antara variabel menyusui dengan sikap ibu, berdasarkan uji Chi-square didapatkan x2 = 0,505 (p > 0,05) yang berarti jumlah anak yang disusui tidak mempunyai hubungan yanag bermakna dengan sikap ibu mengenai pemeriksaan SADARI. Hal ini belum pernah dibahas pada penelitian mengenai SADARI yang lain.

Page 2: PSP Ibu pengunjung puskemas mengenai SADARI

Hubungan antara variabel pekerjaan dengan sikap ibu, berdasarkan uji Chi-square didapatkan x2 = 13,248 (p < 0,05) yang berarti pekerjaan memiliki hubungan yang bermakna dengan sikap ibu mengenai SADARI. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa jumlah ibu yang tidak bekerja memiliki sikap yang kurang mengenai SADARI, dan ibu yang bekerja, memiliki sikap yang baik mengenai SADARI.Hubungan antara variabel pendidikan dengan perilaku ibu, berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan K-S = 1,441 (p > 0,05) yang berarti pendidikan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan sikap ibu mengenai SADARI. Berdasarkan teori, ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi sepatutnya memiliki sikap yang lebih baik mengenai SADARI.Hubungan antara variabel sosial ekonomi dengan sikap ibu, berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan K-S = 1,949 (p > 0,05) yang berarti sosial ekonomi tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan sikap ibu mengenai SADARI. Hal ini belum pernah dibahas pada penelitian mengenai SADARI yang lain

3. PerilakuHubungan antara variabel usia dengan perilaku ibu, berdasarkan uji Chi-square didapatkan x2 = 0,250 (p < 0,05) yang berarti usia memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku ibu mengenai SADARI. Menurut kami, faktor usia ibu mempengaruhi sikap ibu mengenai SADARI. Makin tua usia ibu, maka makin baik perilakunya mengenai SADARI.

Hubungan antara variabel pekerjaan dengan perilaku ibu, berdasarkan uji Chi Square didapatkan x2 = 1,787 yang berarti kebiasaan menyusui tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku ibu mengenai SADARI. Hal ini tidak pernah diteliti oleh sumber-sumber penelitian mengenai SADARI yang lain.Hubungan antara variabel pekerjaan dengan perilaku ibu, berdasarkan uji Chi-square didapatkan x2 = 2,733 yang berarti jenis pekerjaan tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku ibu mengenai SADARI. Menurut kami, berdasarkan hasil penelitian baik ibu yang bekerja maupun tidak bekerja memiliki perilaku yang kurang mengenai SADARI.Hubungan antara variabel pendidikan dengan perilaku ibu, berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan K-S = 1,128 (p > 0,05) yang berarti pendidikan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku ibu mengenai SADARI. Menurut penelitian kami, ibu-ibu dengan pendidikan tinggi maupun rendah tetap memiliki perilaku yang kurang mengenai SADARI. Hubungan antara variabel sosial ekonomi dengan perilaku ibu, berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan K-S = 1,301 (p > 0,05) yang berarti sosial ekonomi tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku ibu mengenai SADARI. Hal ini belum pernah dibahas pada penelitian mengenai SADARI yang lain.

4. SebaranPada sebaran didapatkan jumlah subyek penelitian dengan pengetahuan kurang mengenai SADARI mencapai 55,5%. Pada sebaran sikap ibu, didapatkan 45,5 % ibu

Page 3: PSP Ibu pengunjung puskemas mengenai SADARI

memiliki sikap baik. Pada sebaran perilaku, didapatkan 61,8% ibu memiliki perilaku yang kurang terhadap SADARI.

Pada sebaran usia ibu didapatkan 48,2 % ibu memiliki usia antara 20-35 tahun. Pada sebaran menyusui ibu didapatkan 59,1% ibu menyusui kurang dari dua anak. Pada sebaran pendidikan didapatkan distribusi pendidikan, sebagian besar mempunyai tingkat pendidikan yang rendah (64,5%). Pada sebaran pekerjaan didapatkan 74,5% ibu tidak bekerja. Pada sebaran tingkat sosial dan ekonomi, didapatkan 65,5% ibu memiliki tingkat sosial dan ekonomi kurang

5. Hubungan Antara VariabelHubungan antara variabel pengetahuan dengan sikap ibu, berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan K-S = 0,478 (p < 0,05) yang berarti pengetahuan ibu mempunyai hubungan yang bermakna dengan sikap ibu mengenai pemeriksaan payudara sendiri. Berdasarkan penelitian, makin kurang baik pengetahuan ibu-ibu pengunjung puskesmas mengenai SADARI, maka makin baik sikapnya mengenai SADARI.Hubungan antara variabel pengetahuan dengan perilaku ibu, berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan K-S = 1,159 (p > 0,05) yang berarti pengetahuan ibu tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku ibu mengenai SADARI. Berdasarkan teori, jika pengetahuan baik, maka sikap dan perilaku juga akan baik. Adanya perilaku tidak baik hasil penelitian menunjukkan subyek penelitian yang meskipun memiliki pengetahuan yang baik, ternyata pada kehidupan sehari-harinya tidak melakukan sikap yang baik mengenai

SADARI yang dapat disebabkan berbagai faktor.

Hubungan antara variabel pengetahuan dengan perilaku ibu, berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan K-S = 0,940 (p > 0,05) yang berarti sikap ibu tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku ibu mengenai SADARI. Berdasarkan teori, jika pengetahuan baik, maka sikap dan perilaku juga akan baik. Adanya perilaku tidak baik hasil penelitian menunjukkan subyek penelitian yang meskipun memiliki sikap yang baik, ternyata pada kehidupan sehari-harinya tidak melakukan sikap yang baik mengenai SADARI yang dapat disebabkan berbagai faktor.

KESIMPULANDari hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat periode 8 Juli 2013 sampai dengan 26 Juli 2013, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pengunjung puskesmas Kelurahan

Jelambar Baru Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat masih berpengetahuan kurang 55,5, memiliki sikap yang baik 45,5%, dan masih memiliki perilaku kurang 61,8% menganai SADARI.

Sebaran usia pengunjung puskesmas yang paling banyak adalah ibu-ibu yang berusia 20 hingga 35 tahun (48,2%). Sebaran kebiasaan menyusui yang paling banyak adalah menyusui dua atau kurang daru dua anak sebanyan 50,9%.

Page 4: PSP Ibu pengunjung puskemas mengenai SADARI

Sebaran pekerjaan pengunjung puskesmas yang paling banyak adalah tidak bekerja (74,5%). Sebaran pendidikan ibu-ibu pengunjung puskesmas kelurahan Jelambar Baru masih banyak yang berpendidikan rendah (64,5%). Sebaran sosial ekonomi, masih banyak pengunjung puskesmas memiliki status sosial ekonomi rendah (65,5%).

Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dan perilaku ibu, pekerjaan dengan pengetahuan ibu, usia dengan bagaimana sikap ibu, pekerjaan dengan sikap ibu, usia dengan perilaku ibu mengenai SADARI.

SARANpeneliti menyarankan beberapa hal: Bagi Profesi agar dapat mengadakan

penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara pengetahuan dengan perilaku, menyusui dengan pengetahuan, pekerjaan dengan pengetahuan, usia dengan sikap, pekerjaan dengan sikap, dan usia dengan perilaku mengenai SADARI.

Bagi Puskesmas Kelurahan Jelambar Baru agar lebih mensosialisasikan mengenai pemeriksaan SADARI agar lebih diketahui oleh masyarakat. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengadakan penyuluhan kepada ibu-ibu ataupun pelatihan kader mengenai cara dan keuntungan SADARI agar kader dapat menyampaikannya kepada masyarakat.

Bagi Kader agar lebih aktif dan memotivasi ibu-ibu untuk mengetahui

lebih lanjut mengenai SADARI termasuk keuntungan dan cara melakukan SADARI