Protozoa

39
LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI INVERTEBRATA ( AKKC 222 ) PROTOZOA Dosen Pengasuh Dra. Asri Lestari, M.Pd Dra. Siti Wahidah Arsyad, M. Pd. Asisten Evi Kusmiati Marisa Fitriyana Oleh Hadi Siswanto (A1C209210) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Transcript of Protozoa

Page 1: Protozoa

LAPORAN PRAKTIKUM

ZOOLOGI INVERTEBRATA

( AKKC 222 )

PROTOZOA

Dosen Pengasuh

Dra. Asri Lestari, M.Pd

Dra. Siti Wahidah Arsyad, M. Pd.

Asisten

Evi Kusmiati

Marisa Fitriyana

Oleh

Hadi Siswanto

(A1C209210)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

MARET 2010

Page 2: Protozoa

PRAKTIKUM I

Topik : Protozoa

Tujuan : Mengenal beberapa anggota phyllum Protozoa yang hidup

bebas di air tawar.

Hari / tanggal : Kamis/ 4 maret 2010 dan 11 maret 2010

Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin.

I. ALAT DAN BAHAN

ALAT :

1. Pipet tetes 7. Gelas kimia

2. Kaca benda 8. Gelas aqua sebanyak 8 buah

3. Kaca penutup 9. Gelang karet

4. Mikroskop 10. Plastik transparan

5. Kompor gas 11. Karbon 5 lembar

6. Panci 12. Tissue

BAHAN :

1. Air kolam

2. Air sawah

3. Air selokan

4. Air comberan

5. Kotoran ayam kering

6. Jerami

II. CARA KERJA

I. Medium Biasa.

1. Dengan pipet mengambil 2-3 tetes air tersebut diatas, meletakkan pada

kaca benda, menutup dengan kaca penutup.

2. Mengamati Protozoa apa saja yang tampak.

Page 3: Protozoa

3. Menggambar morfologi hewan-hewan tersebut dan menyebutkan

bagian-bagiannya.

II. Medium Biakan.

1. Merebus 200 gram jerami dengan air sebanyak ± 2 liter selama 15

menit.

2. Mendinginkan air rebusan, menyaringnya lalu mengambil sebanyak

80 ml air rebusan dan memasukkan kedalam gelas aqua.

3. Kedalam aqua menambahkan kotoran ayam kering dan sedikit jerami.

4. Memasukkan air bahan sebanyak 20 ml.

5. Memberikan perlakuan gelas aqua A dalam keadaan transparan,

sedang gelas aqua B dalam keadaan tertutup kertas karbon.

6. Membiarkan media selama satu minggu.

7. Melakukan pengamatan setelah satu minggu.

III. TEORI DASAR

Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang

lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri

dari satu sel, namun Protozoa merupakan organisme yang sempurna. Ukuran

tubuh mikroskopis, sangat beranekaragam morfologi, fisiologi dan

perkembangbiakannya. Habitatnya diair tawar, air laut, tanah yang lembab atau

dalam tubuh hewan lain. Alat gerak pseudopodia, flagellum, silia dan ada yang

tanpa alat gerak.

Protozoa mempunyai lebih dari 30.000 spesies dengan beberapa sifat

karakteristiknya. Ada beberapa spesies yang bersifat patogen pada manusia dan

hewan, beberapa spesies berperan penting dalam simbiosa dengan Ruminantia,

sebagai mikroorganisme pada serangga, berperanan didalam proses mikrobiologi

tanah, mikrobiologi air, dan sebagainya. Sifatnya dapat hidup dengan syarat

kehidupan yang minimal, sebab jasad ini dapat menggunakan bakteria maupun

protozoa lainnya sebagai sumber makanannya. Didalam keadaan yang tidak sesuai

untuk pertumbuhannya beberapa spesies dapat membentuk kista, yaitu bentuk sel

yang dilindungi oleh dinding sel tebal.

Page 4: Protozoa

Ukuran dan bentuk Protozoa berbeda-beda tergantung dari spesies dan

keadaan pertumbuhannya, yaitu berkisar antara 100-300 mikron / 3- 4 cm.

Kebanyakan tidak mempunyai bentuk tetap, ini disebabkan karena aliran

protoplasma ke dalam pseudopodia. Bentuknya bulat, elips, seperti jantung,

seperti sandal, seperti cerutu dan sebagainya, dan semua jenis protozoa

diselubungi oleh membran sitoplasma karena tidak berdinding sel. Beberapa

golongan Protozoa (misalnya Amoeba) mempunyai membran sitoplasma sangat

tipis dan lentur, sehingga memungkinkan adanya gerakan dan fagositosis.

Beberapa golongan lain mempunyai membran sitoplasma yang dilindungi oleh

perisai tebal yang disebut ektoplasma.

Protozoa mempunyai alat gerak yang bentuk dan sifatnya tergantung

kepada jenisnya, misalnya : pseudopodia atau kaki palsu, dan silia atau bulu getar.

Reproduksi aseksual yang umum terjadi ialah dengan cara pembelahan sel.

Kebanyakan membelah sepanjang sumbu longitudinal, sedang pada lainnya

mengalami pembelahan transversal. Dikenal pula reproduksi yang disebut

schizogeni yaitu beberapa sel anak dibentuk dari sebuah sel induk, reproduksi

seksual dapat dijumpai secara konjugasi.

Protozoa (Yunani : Protos = pertama + Zoon = hewan) adalah hewan yang

sebagian besar bersel tunggal dan mikroskopis. Dalam kingdom hewan, Protozoa

merupakan hewan yang paling rendah dan merupakan hewan yang berkebalikan

dengan hewan-hewan yang lainnya terdiri atas banyak sel atau Metazoa. Beberapa

diantaranya membantu dalam proses penghancuran organisme yang telah mati,

tapi ada juga spesies penyebab penyakit, misalnya desentri amoeba, malaria,

penyakit tidur di Afrika.

Secara umum phylum Protozoa ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Bersel tunggal, tiap individu terdiri atas 1 sel/dalam koloni sel yang sama.

2. Renik dan berukuran mikroskopis.

3. Tidak terdapat dalam jaringan dan termasuk eukariotik.

4. Kosmopolit, hidup bebas dan parasit.

5. Soliter atau berkoloni.

6. Hidupnya akuatik artinya memerlukan air atau kelembaban dalam aktivitasnya.

Page 5: Protozoa

7. Hidup di air tawar, air laut dan di dalam tanah.

8. Pengambilan makanan ada beberapa cara, yaitu :

a. Holozoik, yaitu mengambil bahan makanan dari organism lain (bakteri,

alga, jamur, dan protozoa).

b. Saprophitik, yaitu hidup dengan menghancurkan organ-organ benda yang

ada di sekitarnya.

c. Saprozoik, yaitu mengambil bahan-bahan makanan dari hewan yang telah

mati.

d. Holophitik, yaitu menghasilkan makanan dengan jalan mengadakan

fotosintesis, disebut juga organism autotrof.

Berkembang biak dengan cara pembelahan biner (ganda) atau membuat

tunas. Cara berkembang biak demikian disebut cara berkembang biak secara

aseksual. Sedangkan berkembang biak secara seksual yaitu dengan peleburan dua

gamet atau konjugasi.

Berdasarkan struktur dan alat gerak Protozoa dibagi menjadi 5 kelas,

yaitu:

1. Kelas Masthigophora (Flagellata)

Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas ini mempunyai alat gerak satu

atau lebih flagel (bulu cambuk). Bentuk tubuhnya lebih tetap dan tidak memliki

rangka luar tubuh. Tempat hidup hewan ini biasanya di laut, air tawar dan parasit

pada tubuh hewan atau manusia. Contohnya : Euglena, Volvox, Tripanosoma, dan

Trichomonas.

2. Kelas Sarcodina (Rhizopoda)

Hewan-hewan ini bergerak dengan kaki semu (pseupodia). Hewan ini

kebanyakan hidup bebas dalam air tawar atau air laut, meskipun ada juga yang

bersifat parasit. Contohnya Amoeba, Entamoeba, Foraminifera, Radiolaria, dan

Acnophyta.

3. Kelas Sporozoa

Secara praktis Sporozoa adalah parasit karena dia tidak memiliki alat gerak

dan vakuola kontraktil. Tubuhnya sederhana dan berbentuk bulat panjang dengan

Page 6: Protozoa

sebuah nukleus. Contohnya : Plasmodium, Bebesia, Theleria, Moonocyctis dan

Eimeria

4. Kelas Cilliata (Infusoria)

Hewan-hewan kelas ini memiliki alat gerak berupa cilia (rambut getar)

untuk bergerak atau mencari makan. Hidupnya mandiri atau sebagai komensal

dalam saluran pencernaan herbivor dan sebagainya. Hidupnya dalam kolam alam.

Contohnya : Paramecim dan Balantadium.

5. Kelas Sucrotaria

Bentuk muda hewan ini memiliki cilia, oleh sebab itu beberapa ahli

memasukkan ke dalam kelas ciliate. Hidupnya mandiri jika sudah dewasa,

mempunyai tentakel dan melekat pada suatu benda dengan tentakelnya. Beberapa

jenis bersifat parasit. Tentakelnya berguna untuk menusuk atau menghisap dan

tidak memiliki cilia. Cara makannya bersifat holozoik. Reproduksi dengan

membentuk tunas-tunas. Contohnya : Podophyta dan Suctoria yang parasit.

IV. HASIL PENGAMATAN

I. Medium biasa

1. Air selokan (Pembesaran 10 X 10)

Keterangan :

1. rambut getar

2. mulut sel

3. inti

Menurut literatur :

Sumber : http://www.biologycorner.com/resources/paramecium.gif

Paramaecium caudatum

Page 7: Protozoa

2. Air sawah (Pembesaran 10 X10)

Keterangan:

1. Flagel

2. Protoplasma

Menurut literatur :

Sumber : (http://www.microscopy-uk.org.uk/mag/imgfeb01/spiros.jpg)

3. Air comberan (Pembesaran 10 X 10)

Keterangan :

1. Flagel

2. vakuola kontraktil

Menurut literatur :

Sumber : http://faculty.southwest.tn.edu/jiwilliams/euglena.jpg

Air kolam

Lacrymaria olor

Euglena

Page 8: Protozoa

4. Air kolam (Pembesaran 10 X 10)

Keterangan :

1. Flagel

Menurut literatur :

Sumber :

(http://silicasecchidisk.conncoll.edu/Pics/Other%20Algae/Green_jpegs/

Chlorococcum_Key109.jpg)

Page 9: Protozoa

II. Medium biakan

1. A. Air selokan yang ditutup dengan plastik transparan (Pembesaran 10 X 10)

Keterangan :

4. rambut getar

5. mulut sel

6. inti

Menurut literatur :

Sumber : http://www.biologycorner.com/resources/paramecium.gif(Pembesaran 10 X 10)

Keterangan :

1. flagelllum

Menurut literatur :

Sumber : http://faculty.southwest.tn.edu/jiwilliams/euglena.jpg

Paramaecium caudatum

Euglena viridis

Page 10: Protozoa

B. Air selokan yang ditutup dengan kertas karbon (Pembesaran 10 X 10)

Keterangan :

1. rambut getar

2. mulut sel

3. inti

Menurut literatur :

Sumber : http://www.infovisual.info/02/img_en/004%20Structure%20of%20a

%20paramecium.jpg

2. A. Air sawah yang ditutup dengan plastik transparan (Pembesaran 10 X 10)

Keterangan :

1. rambut getar

2. mulut sel

3. inti

Paramaecium caudatum

Paramaecium caudatum

Page 11: Protozoa

Menurut literatur :

Sumber : http://www.infovisual.info/02/img_en/004%20Structure%20of%20a

%20paramecium.jpg

B. Air sawah yang ditutup dengan kertas karbon (Pembesaran 10 X 10)

Keterangan :

1. rambut getar

2. mulut sel

3. inti

Menurut literatur :

Sumber : http://www.infovisual.info/02/img_en/004%20Structure%20of%20a

%20paramecium.jpg

Paramaecium caudatum

Page 12: Protozoa

3. A. Air comberan yang ditutup dengan plastik transparan (Pembesaran 10 X10)

Keterangan :

1. flagel

Menurut literatur :

Sumber : http://taggart.glg.msu.edu/bot335/euglena.gif

B. Air comberan yang ditutup dengan kertas karbon (Pembesaran 10 X 10)

Keterangan :

1. rambut getar

2. mulut sel

3. inti

Menurut literatur :

Sumber :

http://www.infovisual.info/02/img_e

n/004%20Structure%20of%20a

%20paramecium.jpg

Euglena viridis

Paramaecium caudatum

Page 13: Protozoa

4. A. Air kolam yang ditutup dengan plastik transparan (Pembesaran 10 X 10)

Keterangan :

1. rambut getar

2. mulut sel

3. inti

Menurut literatur :

Sumber : http://www.biologycorner.com/resources/paramecium.gif

B. Air kolam yang ditutup dengan kertas karbon (Pembesaran 10 X 10)

Keterangan ;

1. rambut getar

2. mulut sel

3. inti

Paramaecium caudatum

Paramaecium caudatum

Page 14: Protozoa

Menurut literatur :

Sumber : http://www.infovisual.info/02/img_en/004%20Structure%20of%20a

%20paramecium.jpg

V. ANALISIS DATA

”MEDIUM BIAKAN”

1. A. Air selokan yang ditutup dengan plastik transparan

Paramaecium caudatum

Paramaecium termasuk ke dalam hewan bersel satu yang tubuhnya

besar. Dapat terlihat dengan mata biasa sebagai titik yang bergerak-gerak. Jika

dilihat di bawah mikroskop, bentuknya kelihatan seperti sandal. Seluruh

permukaan tubuhnya penuh dengan rambut getar (cilia), yang merupakan ciri

utama kelas Ciliata dan ordo Holotrichida. Gerakan rambut getar ini

menyebabkan hewan sandal ini dapat berenang cepat di dalam air. Jika hewan

tersebut bergerak, bagian ujung tubuhnya yang tumpul selalu terdapat di depan,

sedangkan ujung tubuh yang lancip selalu berada di bagian belakang. Dekat

bagian tubuh yang lancip terdapat lekukan ke dalam yang merupakan lubang

mulut sel yang di sebelah dalamnya berhubungan dengan suatu corong,

berakhir dengan rongga makanan

Paramaecium berkembang biak dengan jalan pembelahan diri dan

konjugasi. Pada pengamatan kami, paramaecium ini terdapat dalam semua air

(medium biakan).

Klasifikasi :

Page 15: Protozoa

Kingdom : Animalia

Phylum : Protozoa

Sub phylum : Invertebrata

Classis : Cilliata

Ordo : Holotrichida

Familia : Parameciidae

Genus : Paramaecium

Species : Paramaecium caudatum

Sumber : (Hegner, 1968)

Euglena viridis

Euglena mempunyai 1 nucleus yang berbentuk oval terletak ditengah

tubuh agak keposterior. Nucleus itu terbungkus oleh suatu membran dan

ditengahnya terdapat suatu badan yang disebut Endosome. Endosome

berfungsi sebagai sentarl kegiatan, selama mitosis. Warna hijau Euglena

disebabkan adanya benda-benda melayang (suspensi) dalam protoplasma yang

terkenal sebagai chromatophora. Pembuatan makanan secara holophitik,

Euglena bergerak membelit dengan jalan mengubah bentuk tubuh dari bentuk

pendek berubah menjadi panjang dan langsing. Mempunyai suatu benang pada

bagian anterior, benang itu disebut flagellum.

Spesies ini tergolong dalam kelas phytomastigophorea karena pada

tubuhnya mempunyai satu flagel. Euglena adalah hewan bersel satu, bentuknya

panjang, runcing pada anterior dan tumpul pada posterior. Dua macam

protoplasma dapat dibedakan seperti pada amoeba dan parmaeceum. Lapisan

luar yang memadat disebut ektoplasma dan bagian tengah disebut endoplasma.

Permukaan tubuh dilapasi lapiasan kutikula sehingga hewan ini mempunyai

bentuk tetap. Habitat hewan ini biasanya banyak terdapat di air kolam. Tetapi

pada pengamatan yang kami lakukan, spesies ini ditemukan pada air comberan

dan air selokan.

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Protozoa

Page 16: Protozoa

Sub phylum : Invertebrata

Super classis : Mastigophora

Classis : Phytomastigophora

Ordo : Euglenida

Familia : Euglenidae

Genus : Euglena

Species : Euglena viridis

Sumber : (Hegner, 1968)

B. Air selokan yang ditutup dengan kertas karbon

Paramaecium caudatum

Paramaecium termasuk ke dalam hewan bersel satu yang tubuhnya

besar. Dapat terlihat dengan mata biasa sebagai titik yang bergerak-gerak. Jika

dilihat di bawah mikroskop, bentuknya kelihatan seperti sandal. Seluruh

permukaan tubuhnya penuh dengan rambut getar (cilia), yang merupakan ciri

utama kelas Ciliata dan ordo Holotrichida. Gerakan rambut getar ini

menyebabkan hewan sandal ini dapat berenang cepat di dalam air. Jika hewan

tersebut bergerak, bagian ujung tubuhnya yang tumpul selalu terdapat di depan,

sedangkan ujung tubuh yang lancip selalu berada di bagian belakang. Dekat

bagian tubuh yang lancip terdapat lekukan ke dalam yang merupakan lubang

mulut sel yang di sebelah dalamnya berhubungan dengan suatu corong,

berakhir dengan rongga makanan

Paramaecium berkembang biak dengan jalan pembelahan diri dan

konjugasi. Pada pengamatan kami, paramaecium ini terdapat dalam semua air

(medium biakan).

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Protozoa

Sub phylum : Invertebrata

Classis : Cilliata

Ordo : Holotrichida

Page 17: Protozoa

Familia : Parameciidae

Genus : Paramaecium

Species : Paramaecium caudatum

Sumber : (Hegner, 1968)

2. A. Air sawah yang ditutup dengan plastik transparan

Paramaecium caudatum

Paramaecium termasuk ke dalam hewan bersel satu yang tubuhnya

besar. Dapat terlihat dengan mata biasa sebagai titik yang bergerak-gerak. Jika

dilihat di bawah mikroskop, bentuknya kelihatan seperti sandal. Seluruh

permukaan tubuhnya penuh dengan rambut getar (cilia), yang merupakan ciri

utama kelas Ciliata dan ordo Holotrichida. Gerakan rambut getar ini

menyebabkan hewan sandal ini dapat berenang cepat di dalam air. Jika hewan

tersebut bergerak, bagian ujung tubuhnya yang tumpul selalu terdapat di depan,

sedangkan ujung tubuh yang lancip selalu berada di bagian belakang. Dekat

bagian tubuh yang lancip terdapat lekukan ke dalam yang merupakan lubang

mulut sel yang di sebelah dalamnya berhubungan dengan suatu corong,

berakhir dengan rongga makanan

Paramaecium berkembang biak dengan jalan pembelahan diri dan

konjugasi. Pada pengamatan kami, paramaecium ini terdapat dalam semua air

(medium biakan).

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Protozoa

Sub phylum : Invertebrata

Classis : Cilliata

Ordo : Holotrichida

Familia : Parameciidae

Genus : Paramaecium

Species : Paramaecium caudatum

Page 18: Protozoa

Sumber : (Hegner, 1968)

B. Air sawah yang ditutup dengan kertas karbon

Paramaecium caudatum

Paramaecium termasuk ke dalam hewan bersel satu yang tubuhnya

besar. Dapat terlihat dengan mata biasa sebagai titik yang bergerak-gerak. Jika

dilihat di bawah mikroskop, bentuknya kelihatan seperti sandal. Seluruh

permukaan tubuhnya penuh dengan rambut getar (cilia), yang merupakan ciri

utama kelas Ciliata dan ordo Holotrichida. Gerakan rambut getar ini

menyebabkan hewan sandal ini dapat berenang cepat di dalam air. Jika hewan

tersebut bergerak, bagian ujung tubuhnya yang tumpul selalu terdapat di depan,

sedangkan ujung tubuh yang lancip selalu berada di bagian belakang. Dekat

bagian tubuh yang lancip terdapat lekukan ke dalam yang merupakan lubang

mulut sel yang di sebelah dalamnya berhubungan dengan suatu corong,

berakhir dengan rongga makanan

Paramaecium berkembang biak dengan jalan pembelahan diri dan

konjugasi. Pada pengamatan kami, paramaecium ini terdapat dalam semua air

(medium biakan).

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Protozoa

Sub phylum : Invertebrata

Classis : Cilliata

Ordo : Holotrichida

Familia : Parameciidae

Genus : Paramaecium

Species : Paramaecium caudatum

Sumber : (Hegner, 1968)

3. A. Air comberan yang ditutup dengan plastik transparan

Page 19: Protozoa

Euglena viridis

Euglena mempunyai 1 nucleus yang berbentuk oval terletak ditengah

tubuh agak keposterior. Nucleus itu terbungkus oleh suatu membran dan

ditengahnya terdapat suatu badan yang disebut Endosome. Endosome

berfungsi sebagai sentarl kegiatan, selama mitosis. Warna hijau Euglena

disebabkan adanya benda-benda melayang (suspensi) dalam protoplasma yang

terkenal sebagai chromatophora. Pembuatan makanan secara holophitik,

Euglena bergerak membelit dengan jalan mengubah bentuk tubuh dari bentuk

pendek berubah menjadi panjang dan langsing. Mempunyai suatu benang pada

bagian anterior, benang itu disebut flagellum.

Spesies ini tergolong dalam kelas phytomastigophorea karena pada

tubuhnya mempunyai satu flagel. Euglena adalah hewan bersel satu, bentuknya

panjang, runcing pada anterior dan tumpul pada posterior. Dua macam

protoplasma dapat dibedakan seperti pada amoeba dan parmaeceum. Lapisan

luar yang memadat disebut ektoplasma dan bagian tengah disebut endoplasma.

Permukaan tubuh dilapasi lapiasan kutikula sehingga hewan ini mempunyai

bentuk tetap. Habitat hewan ini biasanya banyak terdapat di air kolam. Tetapi

pada pengamatan yang kami lakukan, spesies ini ditemukan pada air comberan

dan air selokan.

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Protozoa

Sub phylum : Invertebrata

Super classis : Mastigophora

Classis : Phytomastigophora

Ordo : Euglenida

Familia : Euglenidae

Genus : Euglena

Species : Euglena viridis

Sumber : (Hegner, 1968)

B. Air comberan yang ditutup dengan kertas karbon

Page 20: Protozoa

Paramaecium caudatum

Paramaecium termasuk ke dalam hewan bersel satu yang tubuhnya

besar. Dapat terlihat dengan mata biasa sebagai titik yang bergerak-gerak. Jika

dilihat di bawah mikroskop, bentuknya kelihatan seperti sandal. Seluruh

permukaan tubuhnya penuh dengan rambut getar (cilia), yang merupakan ciri

utama kelas Ciliata dan ordo Holotrichida. Gerakan rambut getar ini

menyebabkan hewan sandal ini dapat berenang cepat di dalam air. Jika hewan

tersebut bergerak, bagian ujung tubuhnya yang tumpul selalu terdapat di depan,

sedangkan ujung tubuh yang lancip selalu berada di bagian belakang. Dekat

bagian tubuh yang lancip terdapat lekukan ke dalam yang merupakan lubang

mulut sel yang di sebelah dalamnya berhubungan dengan suatu corong,

berakhir dengan rongga makanan

Paramaecium berkembang biak dengan jalan pembelahan diri dan

konjugasi. Pada pengamatan kami, paramaecium ini terdapat dalam semua air

(medium biakan).

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Protozoa

Sub phylum : Invertebrata

Classis : Cilliata

Ordo : Holotrichida

Familia : Parameciidae

Genus : Paramaecium

Species : Paramaecium caudatum

Sumber : (Hegner, 1968)

4. A. Air kolam yang ditutup dengan plastik transparan

Page 21: Protozoa

Paramaecium caudatum

Paramaecium termasuk ke dalam hewan bersel satu yang tubuhnya

besar. Dapat terlihat dengan mata biasa sebagai titik yang bergerak-gerak. Jika

dilihat di bawah mikroskop, bentuknya kelihatan seperti sandal. Seluruh

permukaan tubuhnya penuh dengan rambut getar (cilia), yang merupakan ciri

utama kelas Ciliata dan ordo Holotrichida. Gerakan rambut getar ini

menyebabkan hewan sandal ini dapat berenang cepat di dalam air. Jika hewan

tersebut bergerak, bagian ujung tubuhnya yang tumpul selalu terdapat di depan,

sedangkan ujung tubuh yang lancip selalu berada di bagian belakang. Dekat

bagian tubuh yang lancip terdapat lekukan ke dalam yang merupakan lubang

mulut sel yang di sebelah dalamnya berhubungan dengan suatu corong,

berakhir dengan rongga makanan

Paramaecium berkembang biak dengan jalan pembelahan diri dan

konjugasi. Pada pengamatan kami, paramaecium ini terdapat dalam semua air

(medium biakan).

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Protozoa

Sub phylum : Invertebrata

Classis : Cilliata

Ordo : Holotrichida

Familia : Parameciidae

Genus : Paramaecium

Species : Paramaecium caudatum

Sumber : (Hegner, 1968)

B. Air kolam yang ditutup dengan kertas karbon

Page 22: Protozoa

Paramaecium caudatum

Paramaecium termasuk ke dalam hewan bersel satu yang tubuhnya

besar. Dapat terlihat dengan mata biasa sebagai titik yang bergerak-gerak. Jika

dilihat di bawah mikroskop, bentuknya kelihatan seperti sandal. Seluruh

permukaan tubuhnya penuh dengan rambut getar (cilia), yang merupakan ciri

utama kelas Ciliata dan ordo Holotrichida. Gerakan rambut getar ini

menyebabkan hewan sandal ini dapat berenang cepat di dalam air. Jika hewan

tersebut bergerak, bagian ujung tubuhnya yang tumpul selalu terdapat di depan,

sedangkan ujung tubuh yang lancip selalu berada di bagian belakang. Dekat

bagian tubuh yang lancip terdapat lekukan ke dalam yang merupakan lubang

mulut sel yang di sebelah dalamnya berhubungan dengan suatu corong,

berakhir dengan rongga makanan

Paramaecium berkembang biak dengan jalan pembelahan diri dan

konjugasi. Pada pengamatan kami, paramaecium ini terdapat dalam semua air

(medium biakan).

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Protozoa

Sub phylum : Invertebrata

Classis : Cilliata

Ordo : Holotrichida

Familia : Parameciidae

Genus : Paramaecium

Species : Paramaecium caudatum

Sumber : (Hegner, 1968)

“MEDIUM BIASA”

Page 23: Protozoa

1. Air Sawah

Lacrymaria olor

Spesies ini digolongkan dalam superkelas ciliata karena tubuhnya

bersilia atau biasa disebut dengan rambut getar. Spesies ini mempunyai silia

yang sama panjangnya pada permukaan seluruh tubuh. Bentuknya seperti

gangsingan dengan belalai kontraktil. Spesies ini bersifat parasit dan habitatnya

kebanyakan di air tawar. Pada pengamatan yang telah dilakukan spesies ini

ditemukan di air sawah (medium biasa).

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Protozoa

Sub phylum : Invertebrata

Super classis : Cilliata

Classis : Holotrichea

Ordo : Holotrichida

Familia : Gymnostomatidae

Genus : Lacrymaria

Species : Lacrymaria olor

Sumber : (Hegner, 1968 )

2. Air Comberan

Euglena viridis

Euglena mempunyai 1 nucleus yang berbentuk oval terletak ditengah

tubuh agak keposterior. Nucleus itu terbungkus oleh suatu membran dan

ditengahnya terdapat suatu badan yang disebut Endosome. Endosome

berfungsi sebagai sentarl kegiatan, selama mitosis. Warna hijau Euglena

disebabkan adanya benda-benda melayang (suspensi) dalam protoplasma yang

terkenal sebagai chromatophora. Pembuatan makanan secara holophitik,

Euglena bergerak membelit dengan jalan mengubah bentuk tubuh dari bentuk

pendek berubah menjadi panjang dan langsing. Mempunyai suatu benang pada

bagian anterior, benang itu disebut flagellum.

Page 24: Protozoa

Spesies ini tergolong dalam kelas phytomastigophorea karena pada tubuhnya

mempunyai satu flagel. Euglena adalah hewan bersel satu, bentuknya panjang,

runcing pada anterior dan tumpul pada posterior. Dua macam protoplasma

dapat dibedakan seperti pada amoeba dan parmaeceum. Lapisan luar yang

memadat disebut ektoplasma dan bagian tengah disebut endoplasma.

Permukaan tubuh dilapasi lapiasan kutikula sehingga hewan ini mempunyai

bentuk tetap. Habitat hewan ini biasanya banyak terdapat di air kolam. Tetapi

pada pengamatan yang kami lakukan, spesies ini ditemukan pada air comberan

dan air selokan.

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Protozoa

Sub phylum : Invertebrata

Super classis : Mastigophora

Classis : Phytomastigophora

Ordo : Euglenida

Familia : Euglenidae

Genus : Euglena

Species : Euglena viridis

Sumber : (Hegner, 1968 )

3. Air Kolam

Chlorococcum sp

Chlorococcum sp adalah organisme bersel tunggal yang hidup di air

tawar, berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan

Chlorococcum secara vegetatif adalah dengan membentuk zoospora. Tiap sel

Chlorococcum dewasa yang tidak berflagel, inti dan plasmanya dapat

membelah dan menghasilkan delapan sampai dengan enam belas zoospora.

Tiap zoospora berflagel sepasang. Perkembangbiakannya secara generatif

terjadi dengan konjugasi zoospora. Hasil konjugasi berupa zigospora. Setelah

zigospora masak, dindingnya akan pecah dan menghasilkan beberapa zoospora.

Page 25: Protozoa

Selanjutnya, setiap zoospora akan menanggalkan flagelumnya dan tumbuh

menjadi individu dewasa.

http://en.wikipedia.org/wiki/Chlorococcum

4. Air Selokan

Paramaecium caudatum

Paramaecium termasuk ke dalam hewan bersel satu yang tubuhnya

besar. Dapat terlihat dengan mata biasa sebagai titik yang bergerak-gerak. Jika

dilihat di bawah mikroskop, bentuknya kelihatan seperti sandal. Seluruh

permukaan tubuhnya penuh dengan rambut getar (cilia), yang merupakan ciri

utama kelas Ciliata dan ordo Holotrichida. Gerakan rambut getar ini

menyebabkan hewan sandal ini dapat berenang cepat di dalam air. Jika hewan

tersebut bergerak, bagian ujung tubuhnya yang tumpul selalu terdapat di depan,

sedangkan ujung tubuh yang lancip selalu berada di bagian belakang. Dekat

bagian tubuh yang lancip terdapat lekukan ke dalam yang merupakan lubang

mulut sel yang di sebelah dalamnya berhubungan dengan suatu corong,

berakhir dengan rongga makanan

Paramaecium berkembang biak dengan jalan pembelahan diri dan konjugasi.

Pada pengamatan kami, paramaecium ini terdapat dalam semua air (medium

biakan).

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Protozoa

Sub phylum : Invertebrata

Classis : Cilliata

Ordo : Holotrichida

Familia : Parameciidae

Genus : Paramaecium

Species : Paramaecium caudatum

Sumber : (Hegner, 1968)

VI. KESIMPULAN

Page 26: Protozoa

1. Protozoa adalah hewan yang mempunyai sel tunggal dan mempunyai

ukuran tubuh mikroskopis serta hewan pertama kali, hidupnya bebas dan

parasit.

2. Phylum protozoa terdiri dari 5 kelas yaitu mastigophora, sarcodina,

sporozoa, opalinata dan ciliata.

3. Protozoa merupakan hewan yang bersifat parasit, mutualistis dan

komensal, atau bebas.

4. Protozoa bergerak dengan Flagella, Pseudopodia, silia atau bergerak

sendiri.

5. Pada air selokan yang transparan mempunyai spesies yaitu :

Paramaecium caudatum, Euglena Viridis dan pada air sawah yang

tertutup karbon ditemukan spesies yang bernama : Paramaecium

caudatum.

6. Pada air sawah yang transparan ditemukan dua spesies yaitu :

Paramaecium caudatum sedangkan pada air sawah yang tertutup karbon

terdapat spesies Paramaecium caudatum dan Euglena Viridis.

7. Pada air comberan yang transparan maupun yang tertutup karbon

mempunyai spesies yang bernama : Euglena Viridis, Paramaecium

caudatum, dan Volvox aureus.

8. Pada air kolam yang transparan dan yang tertutup karbon ditemukan

spesies yang bernama Paramaecium caudatum.

9. Pada medium biasa air kolam ditemukan Chlorococcum sp.

10. Pada medium biasa air comberan ditemukan Euglena viridis.

11. Pada medium biasa air sawah ditemukan spesies Lacymarria olor dan

Spirostomum ambiguum

12. Pada medium biasa air selokan ditemukan Paramaecium caudatum.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Page 27: Protozoa

Asri Lestari & Siti Wahidah Arsyad. 2009. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM.

Djuhanda, Tatang. 1980. Kehidupan Dalam Setetes Air dan Beberapa Parasit Pada Manusia. Bandung: ITB.

Hegner, Robert.W. & Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates Zoologi. London: The Macmillan Company Collier-Macmilllan Limited.

Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya Sinar Wijaya.

Suriawiria, U. 1980. Mikrobiologi Umum. Bandung: FMIPA ITB.

http://biology.missouristate.edu/phycology/trout/melosira-web.jpg

http://faculty.southwest.tn.edu/jiwilliams/euglena.jpg

http://pro.corbis.com/images/42-19139665.jpg?size=67&uid=%7B675235CE-3121-410B-95AC-19E29E782570%7D

http://silicasecchidisk.conncoll.edu/Pics/Other%20Algae/Green_jpegs/Chlorococcum_Key109.jpg

http://taggart.glg.msu.edu /bot335/euglena.gif

http://www2.bc.edu/~strother/GE_146/labs/lab7/images/Lyngbya1.jpg

http://www.biologycorner.com/resources/paramecium.gif

http://www.dr-ralf-wagner.de/Bilder/Dinobryon_utriculus-var.acutum-HF.jpg

http://www.infovisual.info/02/img_en/004%20Structure%20of%20a%20paramecium.jpg

http://www.lifesciences.napier.ac.uk/algalweb/qleman-a.jpg

http://www.microscopy-uk.org.uk/mag/imgfeb01/spiros.jpg