Protoflio Mawarni Ckd
Click here to load reader
-
Upload
nyoman-martha-chrismayana -
Category
Documents
-
view
218 -
download
2
description
Transcript of Protoflio Mawarni Ckd
BORANG STATUS PORTOFOLIO MEDIS
No. ID dan Nama Peserta dr. Mawarni Fitri Khazanah Pasaribu
No. ID dan Nama Wahana RSUD Patut Patuh Patju
Topik Obs Dyspneu ec Edema Paru ec CKD ST V
Tanggal (kasus) 5 Juli 2015
Nama Pasien Tn. N K No. RM
Tanggal Presentasi Pendamping dr. Kadek Sulyastuti
Tempat Presentasi
Objektif Presentasi
□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka
□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa
□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil
□ DeskripsiPasien laki-laki, usia 67 tahun, datang dengan keluhan seluruh sesak sejak 3
hari sebelum masuk rumah sakit memberat sejak hari ini.
□ Tujuan Menentukankan penatalaksanaan CKD
Bahan
Bahasan□ Tinjauan Pustaka □ Riset
□ Kasus□ Audit
Cara
Membahas □ Diskusi □ Presentasi dan Diskusi □ E-mail □ Pos
Data Pasien Nama : Tn. N K No. Registrasi :
Nama RS : RSUD Patut Patuh Patju Telp : Terdaftar sejak :
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :Cronic Kidney Disease
2. Riwayat Pengobatan : Pasien selama ini memiliki penyakit darah tinggi yang tidak terkontrol
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak usia muda. Pasien
jarang memeriksakan diri ke dokter.
4. Riwayat Keluarga : Tidak ada keluarga yang menderita sakit seperti ini
5. Riwayat Pekerjaan : Pasien seorang buruh
1
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : Tinggal bersama istri dan 3 orang anak, pasien
memiliki 5 orang cucu, rumah permanen
7. Riwayat Imunisasi : Pasien lupa mengenai riwayat imunisasinya sewaktu kecil
8. Lain-lain : -
Hasil Pembelajaran :
1. Tatalaksana CKD st V
Daftar Pustaka
1. Longmore, Murray. 2007. Oxford Handbook of Clinical Medicine Seventh Edition. New York.
Oxford University Press
2. Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. Jakarta: Media Aesculaplus
FKUI.
3. Sudoyo, Aru. 2006. Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke IV. Jakarta: Pusat Penerbit Departemen
Ilmu Penyakit Dalam
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1. Subjektif :
Pasien datang sadar diantar keluarga, pasien dapat berkomunikasi dengan baik.
Sesak sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit dan memberat hari ini. Keluhan sesak
membaik dengan adanya perubahan posisi yaitu saat pasien duduk. Sesak semaikin
memberat saat pasien melakukan aktifitas.
Batuk (+) sejak 3 hari, berdahak putih berbuih.
Keluhan panas badan, muntah, mual, sakit kepala, kejang disangkal oleh pasien.
Pasien juga mengatakan kedua kaki membengkak sejak 1 bulan yang lalu, semakin lama
semakin membesar.
Pasien memiliki riwayat merokok sejak usia muda, pasien menghabiskan satu bungkus
rokok dalam satu hari. Pasien menyangkal adanya penyakit asma diusia muda, pasien
menyangkal adanya riwayat TBC sebelumnya.
Pasien mengatakan menderita hipertensi sejak lima tahun yang lalu pasien jarang minum
obat darah tinggi karena tidak merasa ada keluhan apapun.
2. Objektif :
2
a. Vital sign
KU : Baik
Kesadaran : CM (GCS 15)
Tekanan darah : 180/100 mmHg
Frekuensi nadi : 74 x/menit
Frekuensi nafas : 28 /menit
Suhu : 37,0 0C
SpO2 : 96%
b. Pemeriksaan sistemik
Kulit : Teraba hangat, pucat, tidak ikterik, tidak sianosis.
Kepala : Bentuk normal,
Mata : Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik, pupil isokor 3mm – 3mm reflex cahaya +/+
Leher : kaku kuduk(-). tidak ditemukan pembearan KGB
Paru :
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis kusmmaul sign (-)
Palpasi : Fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi : Sonor kiri dan kanan
Auskultasi : Vesikuler, wheezing dan rhonki pada kedua lapangan paru bawah.
Jantung :
Inspeksi : Iktus tidak terlihat
Palpasi : Iktus teraba 4 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : Batas jantung melebar ke kiri
Auskultasi : S 1-2 murni regular murmur (-) gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Distensi (-)
Palpasi : Perut papan (-), Hepar dan lien dbn, Nyeri tekan (-), Asites (-)
Perkusi : Timpani
3
Auskultasi : Bising usus (+ ) normal
Ekstremitas
Edema tungkai -/-/+/+ Cianosis -/-/-/-
c. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 5,4 gr/dl
Leukosit : 7.800/mm3
Ht : 18,1 %
Trombosit : 282.000/mm3
BUN : 187
Cr : 4,6
GDS : 79
EKG : left ventricular hypertrophy
Thorax PA : gambaran pembesaran jantung dengan penampakan butterflay
appearence di kedua lapangan paru.
3. Assesment (penalaran klinis) :
Tujuan utama tatalaksana pada pasien CKD adalah: 1,2
Meberkian terapi suportif
Mengontrol manifestasi penyakit
Mengurangi komplikasi
Pasien ini di diagnoisi CKD berdasarkan anamnesis dimana di dapatkan pasien mengeluh
lemas yang dirasakan sejak lama. pasien juga mengeluhkan kaki terasa bengkak sejak 1
bulan yang lalu. Kedua gejala ini mengarah ke gejala CKD yaitu anemia dan edema
4
ekstrimitas. Pasien juga memiliki faktor resiko yaitu darah tinggi. Saat ini pasien datang
dengan keluhan utama sesak yang mungkin disebabkan akumulasi cairan yang terjadi di
paru-paru pasien. Dari pemeriksaan penunjang di dapatkan adanya anemia sedang dan
peningkatan ureum dan creatinin yang bila dihitung menggunakan rumus Cockroft Gault
pasien termasuk dalam katrgori ckd st V. Pemeriksaan EKG didapatkan pembesaran
jantung kiri yang mungkin merupakan komplikasi dari hipertensi. Rongten Paru
menunjukan adanya gambaran edema paru dan pembesaran jantung. Pada pasien ini
terapi utama adalah mengurangi sesak dengan cara memberikan high flow oksigen dan
memberikan furosemid untuk mengurangi akumulasi cairan yang berlebih pada diri
pasien. Dosis yang dapat diberikan pada pasien ini adalah 0,5-1mg/kgbb/X pemberian.
sangatlah penting untuk memasang kateter urin untuk memantau cairan masuk dan cairan
keluar yang sebaiknya berada di level negatif. Pada pasien ini deberikan anti hipertensi
berupa amlodipin 1x10mg. Pada pasien ini diberikan CaCo3 3x500mg untuk mencegah
terjadinya hiperfosfatemia, sehingga dapat mencegah terjadinya hipokalsemia. diberikan
juga asam folat 2x2tab untuk mengatasi keadaan hiperhomosistein pada pasien CKD.
untuk anemia sedang sendiri tidak diperlukan pemberian tranfusi darah secara cito karena
pasien sudah biasa dalam kondisi anemia, pemberian PRC secara mendadak bisa
memperberat kondisi klinis pasien.
Diet rendah protein (1,2gr/kgbb/hr) akan menurunkan hasil katabolisme protein dan asam
amino berupa urea, fosfat dan toksik uremik lainnya yang tidak dapat di ekskresikan
melalui ginjal. diet rendah garam bertujuan untuk mengurangi edema dan hipertensi.
Bila kondisi pasien membaik pasien akan dipulangkan dan di rujuk ke Poli HD di RSUP
NTB untuk mengetahu lebih lanjut apakah pasien ini perlu dilakukan HD atau tidak.
Diagnosis klinis : Obs dyspnew ec edema paru ecCKD St V
4. Plan :
Pengobatan:
UGD RSU PPP
O2 4 Lpm (sat 98%)
EKG
IVFD Nacl 8 tpm
5
Furosemid 2A (IV) bolus, maintence 1A/8jam
Amlodipin 1x10mg (po 19.00)
DC
cek DL, ur, cr, GDS, UL, Thorak AP
Caco3 3x1
Asam folat 2x2tab
Diet rendah garam dan protein
Pasien diopname dan dirawat hingga keluhan sesak dan edema ekstrimitas berkurang. Setelah pasien membaik pasien di ijinkan pulang dan dirujuk ke Poli Penyakit dalam RSUP NTB untuk mengetahui apakah pasien perlu HD elektif atau tidak
6
7