Protein dan Perempuan -...

5
TOTO HARYANTO | Protein dan Perempuan Copyright Toto Haryanto [email protected] http://totoharyanto.staff.ipb.ac.id/2012/02/01/protein-dan-perempuan/ Protein dan Perempuan Mengambil Tulisan Pak Arief B Witarto di Blog Beliau : [Suara Pembaruan, Ahad, 14.12.2003; Oleh Arief B. Witarto] Di tengah ramainya bias gender dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, peran perempuan dalam penelitian protein justru sangat menonjol. Sifat khas perempuan seperti keindahan dan ketelitian memberi sumbangan besar dalam memahami protein. Tidak hanya itu, “daya tarik” protein telah mengundang kontribusi perempuan pada bidang bioinformatika protein, satu bidang komputasi yang biasanya didominasi laki-laki. Penelitian struktur molekul sudah lama menorehkan sejarah emas bagi peranan perempuan dalam ilmu pengetahuan. Dorothy Hodgkin dari Inggris menerima Hadiah Nobel Kimia tahun 1964 atas jasanya menjelaskan struktur atom senyawa biokimia penting seperti Vitamin B12, antibiotik penicillin, hormon insulin, danlain-lain menggunakan teknik kristalografi sinar X. Selain itu, walaupun tidak diganjar dengan hadiah Nobel, peran Rosalind Franklin dari Inggris sangat monumental dalam penentuan struktur DNA. Foto difraksi kristal yang diambil Rosalind jelas menampakkan struktur pengulangan yang memberi inspirasi Watson dan Crick untuk menggagas struktur double-helix DNA yang memberi mereka hadiah Nobel Kedokteran tahun 1962. Sampai di situ senyawa-senyawa biokimia yang diteliti baru mencapai ukuran kecil-menengah (ratusan atom), sehingga untuk merepresentasikan strukturnya para ahli kimia menggunakan model yang disebut CPK (kependekan dari penemunya, Corey-Pauling-Koltun yang semuanya laki-laki). Dalam model CPK, masing-masing atom penyusun senyawa biokimia itu direpresentasikan sebagai bola-bola berwarna yang berukuran berbeda sesuai dengan besar atom dan jenisnya. page 1 / 5

Transcript of Protein dan Perempuan -...

Page 1: Protein dan Perempuan - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · biokimia penting seperti Vitamin B12, antibiotik penicillin, hormon insulin,

TOTO HARYANTO | Protein dan PerempuanCopyright Toto Haryanto [email protected]://totoharyanto.staff.ipb.ac.id/2012/02/01/protein-dan-perempuan/

Protein dan Perempuan

Mengambil Tulisan Pak Arief B Witarto di Blog Beliau :

[Suara Pembaruan, Ahad, 14.12.2003; Oleh Arief B. Witarto] Di tengah ramainyabias gender dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, peran perempuandalam penelitian protein justru sangat menonjol. Sifat khas perempuan sepertikeindahan dan ketelitian memberi sumbangan besar dalam memahami protein.Tidak hanya itu, “daya tarik” protein telah mengundang kontribusi perempuan padabidang bioinformatika protein, satu bidang komputasi yang biasanya didominasilaki-laki.

Penelitian struktur molekul sudah lama menorehkan sejarah emas bagi perananperempuan dalam ilmu pengetahuan. Dorothy Hodgkin dari Inggris menerimaHadiah Nobel Kimia tahun 1964 atas jasanya menjelaskan struktur atom senyawabiokimia penting seperti Vitamin B12, antibiotik penicillin, hormon insulin,danlain-lain menggunakan teknik kristalografi sinar X.

Selain itu, walaupun tidak diganjar dengan hadiah Nobel, peran Rosalind Franklindari Inggris sangat monumental dalam penentuan struktur DNA. Foto difraksi kristalyang diambil Rosalind jelas menampakkan struktur pengulangan yang memberiinspirasi Watson dan Crick untuk menggagas struktur double-helix DNA yangmemberi mereka hadiah Nobel Kedokteran tahun 1962.

Sampai di situ senyawa-senyawa biokimia yang diteliti baru mencapai ukurankecil-menengah (ratusan atom), sehingga untuk merepresentasikan strukturnyapara ahli kimia menggunakan model yang disebut CPK (kependekan daripenemunya, Corey-Pauling-Koltun yang semuanya laki-laki). Dalam model CPK,masing-masing atom penyusun senyawa biokimia itu direpresentasikan sebagaibola-bola berwarna yang berukuran berbeda sesuai dengan besar atom danjenisnya.

page 1 / 5

Page 2: Protein dan Perempuan - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · biokimia penting seperti Vitamin B12, antibiotik penicillin, hormon insulin,

TOTO HARYANTO | Protein dan PerempuanCopyright Toto Haryanto [email protected]://totoharyanto.staff.ipb.ac.id/2012/02/01/protein-dan-perempuan/

Model CPK digunakan Pauling untuk menjelaskan struktur sekunder penyusunprotein yaitu a-helix, b-sheet dsb yang mengantarkannya pada hadiah Nobel Kimiatahun 1954. Watson dan Crick juga menggunakan model CPK untuk menjelaskanstruktur double-helix DNA.

Memasuki era bioteknologi, manusia melangkah pada rekayasa molekulbesar/makromolekul yaitu protein yang berukuran minimal ribuan atom.Menggunakan model CPK, protein hemoglobin dan myoglobin yang berukuran 10ribu atom lebih dan pertama kali dijelaskan strukturnya oleh Perutz dan Kendrew(penerima hadiah Nobel Kimia 1962), hanya tampak seperti “gundukan” bola atompenyusunnya.

Keindahan struktur protein barulah terlihat berkat peranan peneliti perempuanbernama Jane Richardson dari Duke University, Amerika Serikat (AS). Daripadamenampilkan seluruh atom makromolekul protein, Jane melukis-secara harfiahbenar dilakukan karena waktu itu masih menggunakan pena dan tinta – “wajah”protein dengan merepresentasikan struktur sekundernya saja.

Diilhami dengan bentuk pita rambut yang sering dipakai perempuan, model itudisebut ribbon/pita. Kumpulan lukisan struktur protein terlengkap pertama dibuatoleh Jane dalam jurnal Advanced Protein Chemistry tahun 1981.

Berkat model ribbon, para ilmuwan dapat mengklasifikasikan puluhan ribu strukturprotein yang sudah diketahui dalam bentuk-bentuk struktur yang menyerupaibenda seperti can/kaleng, propeller/baling-baling, prism/prisma, dan sebagainya.Klasifikasi itu selain mengasyikkan, juga sangat membantu studi protein karenawalaupun berbeda fungsi, protein dapat memiliki struktur yang sama.

Sekarang sudah lazim, buku-buku teks biologi, biokimia, bahkan buku pelajaranSMU pun dihiasi dengan struktur protein yang digambar dengan model ribbon.

Kekayaan Protein Rekayasa

page 2 / 5

Page 3: Protein dan Perempuan - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · biokimia penting seperti Vitamin B12, antibiotik penicillin, hormon insulin,

TOTO HARYANTO | Protein dan PerempuanCopyright Toto Haryanto [email protected]://totoharyanto.staff.ipb.ac.id/2012/02/01/protein-dan-perempuan/

Pemanfaatan protein untuk industri, farmasi, dan lain-lain menjadi mungkin berkatupaya rekayasa protein. Membicarakan bidang itu tidak bisa lepas dari kiprahseorang professor perempuan dari California Institute of Technology, AS, FrancesArnold.

Ketika para peneliti bersusah payah meningkatkan karakter protein untuk berbagaiaplikasi, sejak 10 tahun lalu, Frances mengembangkan metode mutasi acak yangdikombinasi dengan seleksi terarah sehingga dapat menghasilkan protein dengansifat yang diinginkan. Ia menggunakan metode yang diberi nama directedevolution/evolusi terarah. Kelompok Frances berhasil menciptakan protein-proteinrekayasa dengan sifat-sifat ekstrem yang bahkan tidak ada di alam seperti reaksidalam larutan organik, tahan panas, dan lain-lain yang digunakan pada berbagaitahapan industri kimia. Selain puluhan paper dan paten yang telah dihasilkan,dengan dinobatkannya ibu tiga anak itu menjadi editor kepala buku pegangankhusus metode directed evolution yang terbit baru-baru ini, Frances menjadirujukan utama penelitian rekayasa protein di Dunia.

Dalam penelitian rekayasa protein, tahapan folding/melipat protein untukmembentuk struktur tiga dimensinya yang unik, sangatlah menentukan. Salah satupeneliti pendahulu folding protein adalah Lila Gierasch, peneliti perempuan dariUniversity of Massachusetts, AS.

Profesor di bidang kimia itu adalah orang pertama yang menyatakan bahwatahapan folding adalah “kode kedua” dalam biologi setelah kode pertama yaitukode genetik DNA.

Revolusi teknologi informasi (TI) juga berimbas besar pada bioteknologi denganlahirnya bidang bioinformatika. Protein yang tersusun dari 20 jenis asam aminomemiliki tingkat kerumitan jauh lebih tinggi daripada gen yang dibuat darikombinasi 4 nukeotida. Tidak heran, peran bioinformatika dalam studi proteinsangat signifikan.

Biasanya dunia TI dikuasai oleh kaum laki-laki, namun bioinformatika proteinmenyaksikan peranan perempuan yang sangat menonjol. Sejak awal aplikasikomputasi untuk penelitian protein tahun 1980-an, peneliti perempuan dariUniversity of London, Inggris bernama Janet Thornton sudah melakukan analisis

page 3 / 5

Page 4: Protein dan Perempuan - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · biokimia penting seperti Vitamin B12, antibiotik penicillin, hormon insulin,

TOTO HARYANTO | Protein dan PerempuanCopyright Toto Haryanto [email protected]://totoharyanto.staff.ipb.ac.id/2012/02/01/protein-dan-perempuan/

komposisi asam amino pada bagian-bagian tertentu protein. Jangan heran, LabJanet sampai saat ini sudah menghasilkan tidak kurang dari 20 jenis pusatdata/database protein dan 10 perangkat lunak untuk analisa protein.

Dari lembaga penelitian bionformatika di Jerman, European Molecular BiologyLaboratory, terdapat pula seorang peneliti perempuan muda berbakat yaitu LiisaHolm. Di bawah bimbingan “bapak” bioinformatika yang juga editor kepala jurnalBioinformatics, Chris Sander, Liisa membuat database FSSP yang mengumpulkanprotein berdasarkan kesamaan strukturnya. Berkat database itu, Liisa dapatmenjelaskan “peta dunia protein” seperti terungkap dalam artikel di jurnal Sciencetahun 1996 berjudul “Mapping the Protein Universe”.

Kiprah kaum perempuan dalam studi protein ternyata bukan fenomena di luarnegeri saja. Penulis memperhatikan, mereka yang menjadi pelopor dan berdiri digarda depan riset protein di Indonesia, tidak sedikit adalah para Srikandi. MaggySuhartono dari IPB, adalah profesor biokimia pangan yang sudah menekuni risetenzimologi protein sejak puluhan tahun yang lalu.

Walaupun sederhana untuk ukuran dunia, Lab Maggy yang dipenuhi mahasiswa –mayoritas perempuan – tetap produktif menghasilkan publikasi sampai di tingkatinternasional. Di LIPI, ada lab untuk purifikasi protein yang tertata rapi dandilengkapi dengan segala pernik alat yang diperlukan untuk eksperimen itu berkatjasa peneliti perempuan bernama Tami Idiyanti.

Pada generasi yang lebih muda, di ITB, Dessy Natalia bersama kelompok penelitianprotein dan enzim-nya baru-baru ini berhasil merancang eksperimen dengan enzimasli Indonesia dan memublikasikannya di suatu jurnal internasional sambil terusmelakukan riset protein untuk vaksin, dan lain-lain.

Jadi, bila Anda perempuan, kenapa tidak mencoba akrab dengan dunia protein?

 

page 4 / 5

Page 5: Protein dan Perempuan - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · biokimia penting seperti Vitamin B12, antibiotik penicillin, hormon insulin,

TOTO HARYANTO | Protein dan PerempuanCopyright Toto Haryanto [email protected]://totoharyanto.staff.ipb.ac.id/2012/02/01/protein-dan-perempuan/

http://witarto.wordpress.com/2008/01/09/protein-dan-perempuan/#more-49

 

page 5 / 5