Protap IGD Reaksi Anafilaksis

3
RSU GANESHA PROSEDUR REAKSI ANAFILAKSIS NO.DOKUMEN 053/14/PT/ 2011 NO.REVISI 00 HALAMAN 1/2 PROSEDUR TETAP TGL TERBIT 15 September 2011 DITETAPKAN DIREKTUR, ( dr. Gusti Putu Darmika, SKed) Pengertian Reaksi Anafilaksis adalah suatu kegawatdaruratan sebagai akibat penyakit alergi. Gejala - gejala hamper selalu meliputi kulit dan membrane mukosa. Lebih dari 90 % gejala merupakan kombinasi urtikaria, ieritema, pruritus dan angioedema. Gejala juga bias mengenai kardiovaskuler, Saluran Nafas dan Saluran Cerna. Gejala dapat ringan seperti urtikaria sampai berat dan membahayakan jiwa seperti syok. Gejalanya timbul mendadak beberapa detik sampai beberapa menit setelah paparan. Pencetusnya umumnya obat - obatan, sengatan serangga, alergi makanan Tujuan Mengenai gejalanya sedini mungkin dan melakukan tindakan yang cepat dan tepat dengan segera Kebijakan Penyusunan Prosedur Standar Pelayanan Medis di RSU Ganesha Prosedur 1. Tidurkan penderita terlentang dalam posisi tungkai bawah 15 - 20° lebih tinggi (trendelenburg), pakaian dilonggarkan, jalan nafas dibuat agar tetap terbuka (agak ekstensi) 2. Tindakan segera: berikan epineprin (I : 1000) (setiap I ml larutan mengandung

description

igd

Transcript of Protap IGD Reaksi Anafilaksis

RSU GANESHA

PROSEDUR REAKSI ANAFILAKSIS

NO.DOKUMEN

053/14/PT/2011NO.REVISI

00HALAMAN

1/2

PROSEDUR TETAP

TGL TERBIT

15 September 2011

DITETAPKAN

DIREKTUR,

( dr. Gusti Putu Darmika, SKed)

PengertianReaksi Anafilaksis adalah suatu kegawatdaruratan sebagai akibat penyakit alergi. Gejala - gejala hamper selalu meliputi kulit dan membrane mukosa. Lebih dari 90 % gejala merupakan kombinasi urtikaria, ieritema, pruritus dan angioedema. Gejala juga bias mengenai kardiovaskuler, Saluran Nafas dan Saluran Cerna. Gejala dapat ringan seperti urtikaria sampai berat dan membahayakan jiwa seperti syok. Gejalanya timbul mendadak beberapa detik sampai beberapa menit setelah paparan. Pencetusnya umumnya obat - obatan, sengatan serangga, alergi makanan

TujuanMengenai gejalanya sedini mungkin dan melakukan tindakan yang cepat dan tepat dengan segera

KebijakanPenyusunan Prosedur Standar Pelayanan Medis di RSU Ganesha

Prosedur1. Tidurkan penderita terlentang dalam posisi tungkai bawah 15 - 20 lebih tinggi (trendelenburg), pakaian dilonggarkan, jalan nafas dibuat agar tetap terbuka (agak ekstensi)

2. Tindakan segera: berikan epineprin (I : 1000) (setiap I ml larutan mengandung epinephrin base I mg) 0,01 mg/ kg/ dosis maksimal 0,3 mg/ kali im pada paha 1/3 tengah. Pemberian bisa diulang 3 kali dengan interval setiap pemberian 20 menit sampai tekanan darah sistolik 80 - 90 mmHg. Monitor tanda - tanda vital, berikan 02 100 5 dan IVFD Ringer Laktat atau NaCl Pemberian cairan selanjutnya tergantung kondisi pasien3. Bila henti nafas beri Ventilasi Tekanan Positif dengan ambubag dan 02. Bila henti jantung lakukan kompresi jantung luar. Lakukan sampai pernafasan dan denyut jantung spontan terjadi 0,9 % sebanyak 20 ml/ kg dalam 30 - 60 menit. Tindakan Sub Akut : Antihistamin (difenhidramin 12,5 - 25 mg IM/ IV). Kortikosteroid (Deksametason 0,4 mg/kg IV/ IM), atau Hidrokortison IV 10 - 100 mg.4. Bronkodilator bila terdapat sesak/ wheezing diberikan beta 2 agonis (salbutamol dengan nebulizer '' /2 respul untuk anak < 5 tahun dan I respul untuk anak > 5 tahun dalam 1,5 - 2 ml NaCI 0,9 %) diberikan bila bronkospasme tidak dapat

RSU GANESHA

PROSEDUR REAKSI ANAFILAKSIS

NO.DOKUMEN

053/14/PT/2011NO.REVISI

00HALAMAN

2/2

Prosedurdiatasi dengan epinephrin

5. Sodium Bikarbonas I - 2 mEg/ kg BB IV pelan - pelan dan diencerkan, diberikan pada penderita dengan syok lama dengan tujuan untuk mencegah atau mengatasi asidosis. Tergantung pada analisa gas darah6. Tindakan selanjutnya: Bila gejala - gejala belum bisa diatasi pindahkan ke ruang intensif, bila gejala menghilang dipulangkan dan berikan antihistamin, prednison dan bila perlu salbutamol. Cari penyebabnya dan hindari.

Unit TerkaitDokter yg merawat/ dokter jaga, Perawat