Protap

15
Pendahuluan Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama di seluruh dunia. Dengan tema ini, organisasi pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai pemberi pelayanan harus menampilkan akontabilitas sosial mereka dalam memberikan pelayanan yang mutakhir kepada konsumen yang berdasarkan standar profesionalisme, sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis. Dalam pelayanan keperawatan dan kebidanan, standar sangat membantu perawat dan bidan untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga perawat dan bidan harus berpikir realistis tentang pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi. Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada individu perawat atau bidan itu sendiri, usaha bersama dari semua staf dalam suatu organisasi, disamping partisipasi dari seluruh anggota profesi. Beberapa Pengertian tentang Standar Banyak diskusi dalam mempelajari dan membahas definisi standar. Kamus Oxford memberikan beberapa pengertian konsep kunci mengenai definisi standar. Pertama, standar adalah derajat terbaik. Kedua, standar memberikan suatu dasar

description

bab2

Transcript of Protap

Page 1: Protap

Pendahuluan

Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama di seluruh

dunia. Dengan tema ini, organisasi pelayanan kesehatan dan kelompok profesional

kesehatan sebagai pemberi pelayanan harus menampilkan akontabilitas sosial mereka

dalam memberikan pelayanan yang mutakhir kepada konsumen yang berdasarkan

standar profesionalisme, sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat.

Sebagai konsekuensinya peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan

dalam melaksanakan pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis.

Dalam pelayanan keperawatan dan kebidanan, standar sangat membantu perawat

dan bidan untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga perawat dan bidan harus

berpikir realistis tentang pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan

yang berkualitas tinggi. Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat

tergantung pada individu perawat atau bidan itu sendiri, usaha bersama dari semua staf

dalam suatu organisasi, disamping partisipasi dari seluruh anggota profesi.

Beberapa Pengertian tentang Standar

Banyak diskusi dalam mempelajari dan membahas definisi standar. Kamus Oxford

memberikan beberapa pengertian konsep kunci mengenai definisi standar. Pertama,

standar adalah derajat terbaik. Kedua, standar memberikan suatu dasar perbandingan.

Ketiga, beberapa pengertian lain seperti tertulis dibawah ini;

1. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara

dan metode yang disusun berdasarkan konsesus semua pihak yang terkait dengan

memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan

hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman,

perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat

yang sebesar-besarnya (PP 102 tahun 2000).

2. Standar adalah suatu catatan minimum dimana terdapat kelayakan isi dan

akhirnya masyarakat mengakui bahwa standar sebagai model untuk ditiru

3. Standar adalah suatu pernyataan tertulis tentang harapan yang spesifik.

4. Standar adalah pernyataan tertulis dari suatu harapan-harapan yang spesifik .

Page 2: Protap

5. Standar adalah suatu patokan pencapaian berbasis pada tingkat (dr. Yodi

Mahendrata).

6. Standar adalah suatu pedoman atau model yang disusun dan disepakati bersama

serta dapat diterima pada suatu tingkat praktek untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan (Reyers, 1983).

7. Standar adalah nilai-nilai (values) yang tertulis meliputi peraturan-peraturan

dalam mengaplikasi proses-proses kunci, proses itu sendiri, dan hasil sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan.

8. Standar adalah menaikkan ketepatan kualitatif atau kuantitatif yang spesifik dari

komponen struktural dalam sistem pelayanan kesehatan yang didasarkan pada

proses atau hasil suatu harapan (Donebean).

Standar yang berbasis pada sistem manjemen kinerja menegaskan spesifikasi suatu

kinerja antara lain;

a. Spesifik (specific)

b. Terukur (measurable)

c. Tepat (appropriate)

d. Andal (reliable)

e. Tepat waktu (timely)

Standar yang dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran kualitatif yang

tepat seperti yang tercantum dalam standar pelaksanaannya. Standar selalu berhubungan

dengan mutu karena standar menentukan mutu. Standar dibuat untuk mengarahkan cara

pelayanan yang akan diberikan serta hasil yang ingin dicapai.

Ada 4 Ketentuan Standar

1. Harus tertulis dan dapat diterima pada suatu tingkat praktek, mudah dimengerti

oleh para pelaksananya.

2. Mengandung komponen struktur (peraturan-peraturan), proses (tindakan/actions)

dan hasil (outcomes). Standar struktur menjelaskan peraturan, kebijakan fasilitas

Page 3: Protap

dan lainnya. Proses standar menjelaskan dengan cara bagaimana suatu pelayanan

dilakukan dan outcome standar menjelaskan hasil dari dua komponen lainnya.

3. Standar dibuat berorientasi pada pelanggan, staf dan sistem dalam organosasi.

Pernyataan standar mengandung apa yang diberikan kepada pelanggan/pasen,

bagaimana staf berfungsi atau bertindak dan bagaimana sistem berjalan. Ketiga

komponen tersebut harus berhubungan dan terintegrasi. Standar tidak akan

berfungsi bila kemampuan atau jumlah staf tidak memadai.

4. Standar harus disetujui atau disahkan oleh yang berwenang. Sekali standar telah

dibuat, berarti sebagian pekerjaan telah dapat diselesaikan dan sebagian lagi

adalah mengembangkannya melalui pemahaman (desiminasi). Komitmen yang

tinggi terhadap kinerja prima melalui penerapan-penerapannya secara konsisten

untuk tercapainya tingkat mutu yang tinggi.

Komponen – Komponen Standar

Beberapa komponen yang harus ada pada standar :

1. Standar Struktur

Standar struktur adalah karakteristik organisasi dalam tatanan asuhan yang

diberikan. Standar ini sama dengan standar masukan atau standar input yang

meliputi;

Filosofi dan objektif

Organisasi dan administrasi

Kebijakan dan peraturan

Staffing dan pembinaan

Deskripsi pekerjaan (fungsi tugas dan tanggung jawab setiap posisi klinis)

Fasilitas dan peralatan

2. Standar Proses

Page 4: Protap

Standar proses adalah kegiatan dan interaksi antara pemberi dan penerima

asuhan. Standar ini berfokus pada kinerja dari petugas profesional di tatanan

klinis, mencakup :

Fungsi tugas, tanggung jawab, dan akontabilitas

Manajemen kinerja klinis

Monitoring dan evaluasi kinerja klinis

3. Standar Outcomes

Standar outcomes adalah hasil asuhan dalam kaitannya dengan status pasen.

Standar ini berfokus pada asuhan pasen yang prima, meliputi :

Kepuasan pasen

Keamanan pasen

Kenyamanan pasen

Dalam pelayanan kesehatan, hasil mungkin tidak selalu seperti apa yang

diharapkan atau diinginkan, namun standar struktur dan proses yang baik akan

menunjukkan sejauh mana kemungkinan pencapaian outcomse atau hasil yang

diharapkan. Outcomes adalah hasil yang dicapai melalui penentuan dan melengkapi

proses. Outcomes ditulis untuk setiap prosedur, pedoman praktek dan rencana.

Tingkatan Standar

Pada dasarnya ada dua tingkatan standar yaitu minimum dan optimum. Standar

minimum adalah sesuatu standar yang harus dipenuhi dan menyajikan suatu tingkat dasar

yang harus diterima, disamping ada standar lain yang secara terarah dan

berkesinambungan dapat dicapai. Ini merupakan keinginan atau disebut juga standar

optimum. Standar minimum harus dicapai seluruhnya tanpa ada pertanyaan. Standar

optimum mewakili keadaan yang diinginkan atau disebut juga tingkat terbaik, dimana

ditentukan hal-hal yang harus dikerjakan dan mungkin hanya dapat dicapai oleh mereka

yang berdedikasi tinggi.

Page 5: Protap

Penggunaan Standar

Dalam pelayanan kesehatan, standar digunakan dalam satu dari tiga proses

evaluasi; menilai diri sendiri, inspeksi, dan akreditasi. Istilah penilaian diri sendiri

menunjukkan penilaian satu kinerja diri sendiri. Proses ini, mungkin dirancang oleh

individu tersebut atau komite dari luar, mengenai evaluasi pemenuhan standar. Apakah

standar tersebut terpenuhi atau tidak. Hal ini dapat menjadi suatu pengalaman belajar

yang sangat berharga, terutama apabila ada komitmen untuk menganalisa secara jujur

mengenai kekuatan dan kelemahan kinerja. Standar adalah kesepakatan kinerja untuk

mencapai luaran/hasil kerja tertentu.

Manfaat Standar :

1. Standar menetapkan norma dan memberi kesempatan anggota masyarakat dan

perorangan mengetahui bagaimanakah tingkat pelayanan yang diharapkan/

diinginkan. Karena standar tertulis sehingga dapat dipublikasikan/diketahui secara

luas.

2. Standar menunjukkan ketersediaan yang berkualitas dan berlaku sebagai tolok

ukur untuk memonitor kualitas kinerja.

3. Standar berfokus pada inti dan tugas penting yang harus ditunjukkan pada situasi

aktual dan sesuai dengan kondisi lokal.

4. Standar meningkatkan efisiensi dan mengarahkan pada pemanfaatan sumber daya

dengan lebih baik.

5. Standar meningkatkan pemanfaatan staf dan motivasi staf.

6. Standar dapat digunakan untuk menilai aspek praktis baik pada keadaan dasar

maupun post-basic pelatihan dan pendidikan.

Cara Penulisan Standar

Berikut ini adalah langkah praktis merancang standar ;

1. Apabila menulis satu standar mulailah dengan pernyataan standar.

2. Identifikasi kriteria outcomes dalam bentuk pertanyaan, siap untuk dimonitor.

3. Identifikasi proses yang dibutuhkan untuk mencapai outcomes (apa yang harus

dikerjakan).

Page 6: Protap

4. Identifikasi struktur (apa yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses untuk

mencapai outcomes)

5. Ringkaskan, identifikasi kriteria kunci sebagai kelompok profesional yang

senantiasa bekerja sama, oleh karena itu kriteria proses tidak perlu dikembangkan

dalam buku prosedur (Standart Operating Procedure/Prosedur Operasi Baku).

6. Gunakanlah kata-kata yang dapat diukur, contoh; anda tidak dapat mengukur

‘kemungkinan’, ‘mengerti’, ‘tepat’. Anda perlu mengidentifikasi kata yang

berarti dalam istilah pengukuran.

7. Memastikan bahwa outcomes mengukur pernyataan standar.

8. Keterlibatan tim multi disiplin dalam menyusun standar, sangat dperlukan.

9. Monitoring standar harus merupakan bagian dari evaluasi asuhan pasen.

10. Standar harus merefleksi kepada asuhan spesifik yang diperlukan pasen

11. Standar harus menjadi bagian sistem yang mudah dicapai, kemudian diperbaiki

dalam beberapa bulan untuk mengecek konsistensi pencapaian.

12. Standar baru harus dipelihara untuk meningkatkan kinerja standar sebaiknya

diletakkan dalam rak buku di ruangan.

13. Walaupun dalam pelayanan kesehatan, hasil mungkin tidak selalu seperti apa

yang diinginkan atau diharapkan, definisi standar struktur dan proses yang baik,

terlihat sejauh mana ditingkatkan kemungkinan pencapaian outcomes atau hasil

yang diharapkan. Outcomes adalah hasil yang dicapai melalui penentuan dan

melengkapi proses. Outcomes ditulis untuk setiap prosedur, pedoman praktek dan

rencana.

Penulisan Standar Keperawatan dan Kebidanan

Berikut ini adalah langkah praktis merancang standar:

1. Apabila menulis satu standar mulailah dengan pernyataan standar.

2. Identifikasi kriteria outcomes dalam bentuk pertanyaan, siap untuk dimonitor.

3. Identifikasi proses yang dibutuhkan untuk mencapai outcomes (apa yang harus

dikerjakan).

4. Identifikasi struktur (apa yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses untuk

mencapai outcomes).

Page 7: Protap

5. Ringkaskan, identifikasi kriteria kunci, sebagai kelompok profesional yang

senantiasa bekerja sama, oleh karena itu kriteria proses tidak perlu dikembangkan

dalam buku prosedur (SOP).

6. Gunakanlan kata-kata yang dapat diukur, contoh; anda tidak dapat mengukur

‘kemungkinan’, ‘mengerti’, ‘tepat’. Anda perlu mengidentifikasi kata yang

berarti dalam istilah pengukuran.

7. Mengecek bahwa outcomes mengukur pernyataan standar.

8. Keterlibatan tim multidisiplin dalam menyusun standar.

9. Monitoring standar harus bagian dari evaluasi asuhan pasen.

10. Standar harus merefleksi kepada asuhan spesifik yang diperlukan pasen.

11. Standar harus menjadi bagian sistem yang mudah dicapai, kemudian diperbaiki

dalam beberapa bulan untuk mengecek konsistensi pencapaian Standar baru

harus dipelihara untuk meningkatkan kinerja standar sebaiknya diletakkan

dalam rak buku di ruangan.

STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP)

Pengertian :

1. Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan

menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Protap merupakan tatacara atau tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses

kerja tertentu, yang dapat diterima oleh seorang yang berwenang atau yang

bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat penampilan atau kondisi

tertentu sehingga suatu kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.

(Depkes RI, 1995)

3. SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dialui

untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. (KARS, 2000)

Tujuan :

1. Agar petugas menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas atau tim dalam

organisasi atau unit.

2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi

3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas terkait.

Page 8: Protap

4. Melindungi organisasi dan staf dari malpraktek atau kesalahan administrasi

lainnya.

5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi

Fungsi :

1. Memperlancar tugas petugas atau tim.

2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.

3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.

4. Mengarahkan petugas untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.

5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.

Prinsip-prinsip protap :

1. Harus ada pada setiap kegiatan pelayanan.

2. Bisa berubah sesuai dengan perubahan standar profesi atau perkembangan iptek

serta peraturan yang berlaku.

3. Memuat segala indikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada setiap upaya,

disamping tahapan-tahapan yang harus dilalui setiap kegiatan pelayanan.

4. Harus didokumentasikan.

Jenis dan ruang lingkup SOP:

1. SOP pelayanan profesi terdapat dua kelompok.

a. SOP untuk aspek keilmuan adalah SOP mengenai proses kerja untuk

diagnostik dan terapi.

b. SOP untuk aspek manajerial adalah SOP mengenai proses kerja yang

menunjang SOP keilmuan dan pelayanan pasen non-keilmuan.

SOP profesi mencakup:

- Pelayanan medis

- Pelayanan penunjang

Page 9: Protap

- Pelayanan keperawatan

2. SOP administrasi mencakup:

a. Perencanaan program/kegiatan

b. Keuangan

c. Perlengkapan

d. Kepegawaian

e. Pelaporan

Tahap-tahap Penyusunan Protap :

1. Merumuskan tujuan protap

- Menentukan judul

2. Menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan protap :

- Menterjemahkan policy/kebijakan/ketentuan-ketentuan/peraturan-

peraturan kebijakan berguna untuk :

a. Terjaminnya suatu kegiatan

b. Membuat standar kinerja

c. Menyelesaikan suatu konflik dalam tim kerja

3. Membuat aliran proses

- Bentuk bagan-bagan yang menggambarkan proses atau urutan jalannya

suatu produk/tatacara yang mencatat segala peristiwa;

a. Memberi gambaran lengkap tentang apa yang dilaksanakan

b. Membantu setiap pelaksanaan untuk memahami peran dan

fungsinya dengan pihak lain.

- Syarat suatu bagan harus dibuat atas dasar pengamatan langsung, tidak

boleh dibuat atas dasar apa yang diingat serta disusun dalam “Flow of

Work”

Teknik membuat pertanyaan-pertanyaan dasar :

a. Tujuan : Apa sebenarnya yang dikerjakan dan mengapa ?

Page 10: Protap

b. Tempat : Dimana saja dilakukan dan mengapa ?

c. Urutan : Kapan dilakukan dan mengapa waktu itu ?

d. Petugas : Siapa yang melakukan dan mengapa oleh dia ?

e. Cara : Metoda apa yang dipakai dan mengapa dengan caa itu ?

4. Menyusun prosedur atau pelaksanaan kegiatan; Prosedur atau pelaksanaan

disusun berdasarkan atas hasil pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas (flow of

work) yang menggambarkan suatu unit kegiatan yang terbagi habis tercapai

kepuasan kerja dan tercapainya tujuan.