Prospek Geoekonomi As

25
Era Brilliana L. (071002008) Putri Kurniati (071012053) Dian Kartika Putri (071012090) Prospek Geoekonomi Amerika Serikat Paska krisis finanasial global tahun 2008 peran Amerika Serikat sebagai pemegang supremasi dunia dalam konteks politik dan ekonomi mendapatkan tantangan serius. Dengan kondisi ekonomi domestik yang mengalami pertumbuhan semakin rendah bahkan minus mulai tahun 2008 menimbulkan pertanyaan sekaligus keresahan yang mengarah pada konsep deklinasi. Dari telaah literature sejak 1990 (paska perang dingin dimana dengan jatuhnya Unisoviet maka terbentuk polar tunggal dengan Amerika Serikat sebagai pemegang kekuatan utama) telah banyak diprediksi oleh banyak akademisi terkait deklinasi yang menyebabkan baik shifting of Global Power to another actor ataupun kemungkinan runtuhnya Amerika Serikat. Antara lain Bound to Lead oleh Joseph Nye (1990) mengibaratkan Amerika Serikat seperti boneka yang terbuat dari tanah liat yang tampak kuat namun mengalami kecacatan di dalam yang menyebabkan tidak mampu berdiri tegap bila dalam sirkumstansi yang ‘panas’. Adapula Paul Kennedy (1987) dalam Rise and Fall of the Great Power, dengan fokus pada sistem perekonomian AS yang terbuka menyebabkannya mudah terafeksi oleh relasi finansial yang masuk dan keluar, serta Fergusson dengan konsep Chimerica yang skeptis dengan keberlangsungan US Global Power dalam kacamata ketergantuangan finansial AS terhadap China yang kelak menjadi rival yang

description

prospek geoekonomi Amerika Serikat

Transcript of Prospek Geoekonomi As

Page 1: Prospek Geoekonomi As

Era Brilliana L. (071002008) Putri Kurniati (071012053)

Dian Kartika Putri (071012090)

Prospek Geoekonomi Amerika Serikat

Paska krisis finanasial global tahun 2008 peran Amerika Serikat sebagai pemegang

supremasi dunia dalam konteks politik dan ekonomi mendapatkan tantangan serius. Dengan

kondisi ekonomi domestik yang mengalami pertumbuhan semakin rendah bahkan minus

mulai tahun 2008 menimbulkan pertanyaan sekaligus keresahan yang mengarah pada konsep

deklinasi. Dari telaah literature sejak 1990 (paska perang dingin dimana dengan jatuhnya

Unisoviet maka terbentuk polar tunggal dengan Amerika Serikat sebagai pemegang kekuatan

utama) telah banyak diprediksi oleh banyak akademisi terkait deklinasi yang menyebabkan

baik shifting of Global Power to another actor ataupun kemungkinan runtuhnya Amerika

Serikat. Antara lain Bound to Lead oleh Joseph Nye (1990) mengibaratkan Amerika Serikat

seperti boneka yang terbuat dari tanah liat yang tampak kuat namun mengalami kecacatan di

dalam yang menyebabkan tidak mampu berdiri tegap bila dalam sirkumstansi yang ‘panas’.

Adapula Paul Kennedy (1987) dalam Rise and Fall of the Great Power, dengan fokus pada

sistem perekonomian AS yang terbuka menyebabkannya mudah terafeksi oleh relasi finansial

yang masuk dan keluar, serta Fergusson dengan konsep Chimerica yang skeptis dengan

keberlangsungan US Global Power dalam kacamata ketergantuangan finansial AS terhadap

China yang kelak menjadi rival yang destruktif. Pertanyaan yang kemudian muncul dari

literature tesebut adalah benarkah deklinasi perekonomian Amerika Serikat terjadi sebagai

akibat volatilitas struktur finansial dan keberadaan aktor-aktor baru seperti China dengan

angka pertumbuhan ekonomi yang menyaingi AS.

Untuk menganalisis prospek Amerika Serikat akan terlebih dahulu dilakukan

verifikasi terkait benarkah deklinasi peran Amerika Serikat dalam ekonomi global terjadi,

diikuti pertanyaan penjelas terkait fenomena apa yang menyebabkan konsep deklinasi

menjadi sorotan. Dengan teridentifikasinya penyebab ‘deklinasi ekonomi’ tersebut kemudian

prospek dapat diarahkan pada solusi yang mungkin diberlakukan untuk menaggulangi.

Terakhir dilanjutkan dengan melihat sejauh manakah Amerika Serikat telah memberikan

pengaruh global sehingga mampukah aktor-aktor baru seperti the new emerging economies

menyaingi Amerika Serikat .

Page 2: Prospek Geoekonomi As

Sebelum lebih lanjut memaparkan data-data ekonomi, konsep deklinasi yang tengah

dipersepsikan terjadi di Amerika Serikat perlu dimaknai terlebih dahulu. Pertama, deklinasi

sebagai shifting hegemonic power sebagaimana yang telah terjadi dari UK ke AS paska

perang dunia kedua, yang kemudian scenario yang mungkin adalah AS digantikan oleh

China. Kedua, deklinasi hanya sebagai turunnya general belief bahwa AS tidak lagi mampu

menjangkar ekonomi dunia sebagai konsekuensi dari krisis finansial 2008 dan munculnya

kekuatan- kekuatan ekonomi baru. Namun kelak akan kembali menemukan momentum untuk

stabil dan kembali rising. Yang kemudian skenarionya adalah kekuatan-kekuatan ekonomi

baru hanya akan menjadi challengers of economic power di tengah problem domestik yang

terjadi. Sehingga terbentuknya multipolar (penjangkar kekuatan ekonomi tidak lagi tunggal

oleh Amerika Serikat) namun terdapat pemain-pemain baru yang meskipun perannya

semakin signifikan tidak menghapuskan nama Amerika Serikat sebagai pemain kunci

perekonomian dunia.

Krisis 2008 Sebagai Siklus Naik Turun Ekonomi Amerika Serikat

Konsep deklinasi menjadi sorotan bagi peranan Amerika Serikat dalam perekonomian

global sejak krisis finansial serta krisis ekonomi melanda Amerika Serikat pada tahun 2008.

Krisis 2008 memiliki berbagai akar permasalahan yang kemudian terakumulasi menjadi satu

yang menyebabkan dollar sebagai mata uang yang dijadikan hard currencies dalam

perdagangan internasional mengalami depresiasi..Tabel berikut menunjukkan penurunan

index dollar sejauh 33% dalam indeks nilai tukar dan merupakan yang terburuk sejak 1970

dimana AS mulai menjadi jangkar perekonomian dunia.

Page 3: Prospek Geoekonomi As

(source: research.stiolouised.org 2012)

Kepercayaan tinggi masyarakat dunia pada dollar. Hingga penghujung abad ke-20 dollar

masih menjadi mata uang yang tergolong sangat kuat. Kuatnya dollar tersebut padahal juga

diikuti dengan defisit tertinggi di dunia mata uang ini dalam sejarah, suku bunga yang relatif

rendah, serta tingkat inflasi yang begitu tinggi bahkan lebih tinggi dibanding gabungan Eropa

dan Jepang.

Terkait problem deklinasi ekonomi Amerika Serikat George Friedman (2009) dalam

bukunya yang berjudul The Next 100 years mengatakan bahwa krisis 2008 merupakan

bagian dari krisis yang akan datang yang diprediksikan tahun 2020. Hal ini kemudian

dijelaskannya bahwa perekonomian AS mempunyai suatu siklus 50 tahun yang telah

berlangsung selama 220 tahun dan saat ini (2013) AS sedang berada dalam siklus ke 5

(Friedman, 2009). Siklus ini selalu diawali dengan adanya Kepresidenan yang baik dan

berakhir pada kepresidenan yang gagal. Siklus Washington berakhir dengan John Quincy

Adams, Jackson berakhir dengan Ulysses S. Grant, Hayes dengan Herbert Hoover, FDR

dengan Jimmy Carter. Perubahan ekonomi di AS dan krisisnya merupakan struggle antara

kelas dominan yang sedang turun yang berhubungan dengan muculnya model sistem

ekonomi baru dan munculnya kelas baru (Friedman, 2009). Pola perubahan ini disebutkan

akann kemudian berakhir pada siklus kelima tahun 2030an, dimana pada tahun 2020an akan

mengalami peningkatan ekonomi yang disertai dengan ketegangan sosial (Friedman, 2009).

Ditandai dengan adanya baby-boomers 2010an, kemudian harga sumber energi yang

menurun, dan kemudian meningkatnya produktifitasdan inovasi dan menekan harga saham

dan real estate yang ditandai dengan krisis 2008 yang disebut George Friedman (2009)

sebagai pertanda awal dari krisis yang lebih besar.

Page 4: Prospek Geoekonomi As

Terjadinya akumulasi permasalahan ekonomi di awal tahun 2000-an di Amerika

Serikat ini pada dasarnya telah diprediksi sebelumnya melalui Kondratiev wave (K wave)

yang menunjukkan adanya gelombang naik-turun dalam periode waktu tertentu. Quigley

(2012 dalam http://www.financialsense.com/ diakses pada 24 September 2013) mencoba

mengaitkan naik-turunnya ekonomi Amerika Serikat dengan menggunakan K wave dimana

berdasar pada gelombang tersebut selalu ada empat fase yang terus berulang yang disebut

spring, summer, autumn, dan winter. Kondisi ekonomi Amerika Serikat yang menurun pada

awal 2000-an telah diprediksi melalui K wave ini dimana Amerika Serikat akan menghadapi

perubahan kondisi dari resesi menjadi depresi ekonomi pada tahun 2013 yang setidaknya

akan terus berlangsung hingga 2017 atau 2020 untuk kemudian dapat bangkit kembali. Hal

berbeda disampaikan oleh Bill Clinton (2011) bahwa ekonomi Amerika Serikat yang

melemah pada tahun 2008 setidaknya membutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk pemulihan

jangka panjang yang mana hal tersebut berarti dimulai pada tahun 2013. (GAMBAR

KONDRATIVE CYCLE)

Prospek Amerika Serikat akan kembali cerah jika dapat bangkit dari krisis 2008. Dan

untuk menanggulangi dampak krisis tersebut terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat hal

yang paling dibutuhkan adalah bagaimana uang dapat terus berputar di pasar Amerika

Serikat. Fokus utamanya untuk mengakhiri permasalahan persewaan di Amerika Serikat. Dan

menurut Clinton (2011) deklinasi ekonomi di 2008 akan kembali menemukan titik stabilitas

untuk kembali mendapatkan nilai pertumbuhan ekonomi adalah jika Amerika Serikat

menerapkan cara-cara sebagai berikut. Cara yang pertama adalah dengan menurunkan suku

bunga cicilan kepada pemilik rumah yang melakukan tunggakan. Dengan cicilan yang lebih

rendah, pemilik dapat membayar dalam jangka waktu yang lebih panjang dengan

kesepakatakan ketika rumah dapat ditawar lebih tinggi oleh pembeli dan laku terjual dengan

harga yang lebih tinggi pemilik yang menunggak tersebut harus membagi keuntungan

penjualan dengan agen perumahan yang bersangkutan. Cara kedua yang dapat dilakukan

adalah dengan memberlakukan penukaran terhadap perizinan rumah menjadi izin kontrak

bagi pemilik rumah yang tidak dapat melakukan pembayaran hingga batas waktu tertentu

dalam jangka tahunan atau hingga kondisi ekonomi membaik untuk membeli kembali rumah

tersebut. Dengan cara ini, pemilik menjadi pihak yang mengontrak rumah tersebut dengan

kewajiban untuk membayar pajak, asuransi, dan perawatan rumah. Cara ketiga yang

ditawarkan adalah menemukan pekerjaan bagi pemilik rumah yang tidak bekerja. Hal

tersebut penting karena jika pemilik tidak memiliki pekerjaan maka opsi yang muncul

Page 5: Prospek Geoekonomi As

kemudian adalah menggunakan sistem sewa dan tidak lagi membeli rumah. Cara keempat,

pemerintah diharapkan memberi insentif supaya pemegang jasa perumahan dapat membentuk

sewa terhadap rumah dan harga yang rendah untuk cicilan rumah agar rumah yang kosong

karena pemilik yang tidak sanggup membayar segera terisi. Cara terakhir yang disampaikan

untuk mengatasi permasalahan perumahan sekaligus pengangguran di Amerika Serikat

adalah dengan turut menyediakan fasilitas pemeriksaan energi dan retrofit pada rumah yang

disewakan. Dengan retrofit penyimpanan energi dapat mencapai 20% namun penyewa rumah

tetap harus membayar sewa dengan harga normal hingga biaya pemasangan retrofit tersebut

terpenuhi. Produksi dan pemasangan retrofit ini yang kemudian dapat menyerap tenaga kerja

dengan melakukan kerja sama dengan pihak kontraktor.

Dengan melihat prediksi baik berdasar K wave maupun berdasar prediksi yang

disampaikan oleh Clinton, Amerika Serikat diprediksi mampu bangkit kembali dari krisis

2008 lalu. Hanya saja untuk kembali mencapai full employment tentu dibutuhkan waktu yang

lebih lama. Selain itu, keberhasilan dari usaha mengakhiri depresi ekonomi 2008 banyak

dipengaruhi oleh keputusan pemerintah Amerika Serikat sendiri. Dikatakan oleh Clinton

bahwa pemerintah yang saat ini didominasi oleh Demokrat harus berupaya untuk

menggandeng pihak konserfatif untuk memperlancar kebijakan ekonomi yang hendak

diambil oleh pemerintah. Selain itu, jika pemerintah lebih berfokus untuk mengatasi

permasalahan cicilan rumah terlebih dahulu disbanding untuk mengutamakan masalah

pengangguran maka perekonomian dapat membaik dengan lebih cepat.

Jika dikaitkan dengan teori yang disampaikan oleh Kondratiev bahwa kondisi

ekonomi bahwa terjadi siklus dalam kondisi ekonomi Amerika Serikat kondisi munculnya

krisis yang disebabkan oleh investasi rumah dan saham maka prosepek ekonomi Amerika

Serikat ke depan masih pada masa pelemahan ekonomi. Menurunnya kondisi ekonomi

Amerika Serikat ini berkaitan dengan angka kredit yang terus meningkat yang masih dalam

upaya perbaikan kondisi pasca krisis 2008. Krisis yang terjadi saat ini dapat dikatakan

sebagai akibat dari pemerintahan yang kurang baik. Ketika pemerintah dapat berkolaborasi

dengan baik antara Demokrat dan Konserfatif untuk menghasilkan kebijakan ekonomi yang

mampu memicu pertumbuhan produksi dan investasi di Amerika Serikat untuk

mengembalikan peredaran uang. Untuk saat ini, pemerintah Amerika Serikat lebih baik

mengakhiri permasalahan kredit perumahan terlebih dahulu baru kemudian memikirkan

solusi untuk menurunkan angka pengangguran di Amerika Serikat. Namun kedepannya

Amerika Serikat perlu untuk berhati-hati dengan pemicu krisis yang sama misalnya terkait

Page 6: Prospek Geoekonomi As

suku bunga pinjaman yang mampu menstimulus kegiatan ekonomi dan perputaran uang di

Amerika Serikat.

Page 7: Prospek Geoekonomi As
Page 8: Prospek Geoekonomi As

Penantang Baru

Joseph S. Nye Jr (2002) menyatakan dalam bukunya yang berjudul “The Paradox of

American Power: why the world’s only superpower cant go it alone” menyatakan bahwa

keberadaan atau munculnya sebuah kekuatan yang besar nantinya pasti akan memunculkan

ketakutan (Anxieties) dan challenge dari negara lain. Negara-negara yang mempunyai

kemungkinan untuk menjadi new challengers dari Amerika Serikat diantaranya adalah China.

Menurut The Asian Development Bank (1997 dalam Nye, 2002), dengan Cina

sebagai pemimpin pertumbuhan ekonomi di Asia, dimana pada tahun 1820 Asia menyuplai

3//5 dari produksi dunia, dan walaupun sempat menurun karena adanya kompetitor dari

Amerika dan Eropa, Asia akan kembali menguasai produk dunia pada tahun 2025, dibuktikan

dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat (CIA World Fact Book, 2000 dalam

Nye, 2002).Tingkat pertumbuhan ekonomi China sendiri adalah sekitar 8-9% tiap tahunnya,

dan telah berlipat ganda menjadi 3 kali lipat dalam dua dekade terakir pada abad ke 20. Pada

awal abad ke 21 perekonomian Amerika serikat mempunyai 2 kali lipat besarnya dari China

(CIA World Fact Book, 2000 dalam Nye, 2002). Dengan pertumbuhan perekonomian 6%

pertahun, sedangakan Amerika Serikat hanya 2% pertahun, dikalkulasikan keduanya akan

mempunyai besar perekonomian yang sama pada tahun 2020. Meski tinggi secara prosentase

pertumbuhan ekonomi, besaran GDP China masih lebih rendah dibandingkan Amerika

Serikat yang telah lebih dulu terbang di angka 42.707 jauh melampaui China yang hanya

seperenam dari GDP AS. 1

Akan tetapi, peningkatan ekonomi ini tidak kemudian menjadikan hal yang mudah

bagi China untuk menjadi lebih unggul dari ekonomi AS. hal ini dikarenakan walaupun besar

perekonomian keduanya sama nantinya pada 2020, keduanya memiliki komposisi yang

berbeda yang dapat dilihat melalui Pendapatan perkapita yang tidak sama walaupun besar

perekonomian yang sama dikarenakan jumlah penduduk dan disparitas ekonomi di China

yang lebih tinggi (Nye, 2002). 2

1 Lampiran 12 Lampiran 2

Page 9: Prospek Geoekonomi As

(source : The Economist 2013)

Pendapatan perkapita kedua negara akan bernilai sama kira-kira tahun 2056 atau

2095. Belum lagi permasalahan ekonomi di dalam internal China yang berupa inefesiensi

badan usaha milik negara, sistem finansial yang masih lemah, dan juga infrastruktur yang

belum memadai. Robert Kagan (1997 dalam Nye, 2002) mengatakan, bahwa walaupun China

tidak dapat menggantikan posisi AS di dunia dalam jangka pendek, setidaknya China mampu

dan mempunyai kemungkinan yang cukup besar untuk menggantikan posisi dan pengaruh AS

di Asia Timur.

Selain China negara yang dapat menjadi saingan atau muncul sebagai kekuatan baru

yang mengancam AS saat ini adalah Jepang. Jepang mempunyai perekonomian terbesar

kedua didunia setelah AS, industri yang modern, dan merupakan negara dengan pengguna

internet terbesar kedua setelah AS, serta juga negara di Asia dengan persenjataan militer yang

paling canggih dan modern (Nye, 2002). Jepang juga mempunyai tingkat pertumbuhan

ekonomi yang tinggi sejak tahun 1950an dengan pertumbuhan perthaunnya 10% hingga

1974. Hal itu menyebabkan Jepang menguasai 15% dari produksi dunia dan menjadi negara

dengan perekonomian terbesar kedua didunia, negara creditor terbesar didunia, serta menjadi

negara yang memberikan bantuan luar negeri terbesar di dunia (Nye, 2002). Jepang juga

merupakan negara Non-western pertama yang berhasil beradaptasi terhadap globalisasi

melalui restorasi Meiji-nya. Akan tetapi Jepang mempunyai kekurangan dalam hal geografis

dan populasi yang tidak akan setara dengan AS (Nye, 2002).

Negara lain yang dapat menjadi saingan dari AS adalah Rusia. Rusia dapat menjadi

rival yang diperhitungkan jika Rusia beraliansi dengan China seperti pada tahun 1950an , dan

juga kedua negara tersebut juga telah menjalin hubungan strategic partnership pada 1996 dan

Page 10: Prospek Geoekonomi As

juga friendship and cooperation pada tahun 2001 (Nye, 2002). Rusia juga masih mempunyai

kekuatan dari persenjataan misil dan nuklir yang cukup untuk menghancurkan AS, didukung

lagi dengan populasi dan tingkat pendidikan masyarakatnya yang cukup tinggi, serta sumber

daya alam yang cukup banyak (Nye, 2002). Rusia juga tidak lagi berada dibawah ideologi

komunis dan sistem pemerintahan yang sentralistik, hal ini didukung oleh kekuatan residu

dari kejayaan Uni Soviet serta juga adanya aliansi potensial dengan negara India. Akan tetapi

untuk setara atau berada diatas AS terutama dalam hal ekonomi, bahkan pertumbuhan

ekonomi paling baik dengan pertumbuhan ekonomi 5% pertahun, Rusia baru akan

mempunyai perekonomian sebesar 1/5 dari perekonomian AS pada tahun 2015 (Nye, 2002).

Selain China, Jepang, Rusia sebenarnya terdapat juga beberapa negara lain yang

dapat menjadi saingan dari AS seperti India dan juga Uni Eropa (EU). India mempunyai

kapabilitas populasi dan militer yang cukup besar serta juga pertumbuhan ekonomi yang terus

meningkat, akan tetapi permasalaham internal seperti kemiskinan dan tingkat sumberdaya

manusia dan teknologi yang masih rendah menjadi permasalahan yang terlebih dulu harus

dihadapi (Nye, 2002). Perekonomiannya dilihat dari GDP masih setengah dari GDP China

dan 20% dari GDP AS, dan butuh hingga 2077 untuk setara dengan GDP AS (Nye, 2002).

sehingga untuk menjadi rival yang diperhitungkan bagi AS, India perlu berkoalisi dengan

Russia dan China (Nye, 2002). Sedangkan EU, perekonomian, populasi dan kekuasaan atas

ekspor dunia EU keseluruhan setara dengan AS, sedangkan militer EU mempunyai

persenjataan, nuklir, dan tentara yang lebih banyak dari AS (Nye, 2002). Akan tetapi untuk

menjadi rival setara dari AS, EU butuh untuk menyatukan secara politis dan socio-cultural

untuk bertindak sebagai satu kesatuan (Nye, 2002). Selain itu juga kemampuan EU akan

bergantung pada bagaimana menyikapi keberadaan NATO dan juga ketergantungan EU

dalam kerjasama ekonomi dengan AS (Nye, 2002).

Jika geopolitik dimaknai sebagai kombinasi antara geological features dengan human

activity yang dapat mengubah nilai dari suatu “tempat” (Grygiel 2006). Dengan tempat disini

memasukkan juga makna dari pesebaran pengaruh dimana space tidak hanya melingkupi

batas-batas territorial namun pula pengaruh ekstrateritorial. Sehingga dalam struktur relasi

kekuatan dapat dianalisa kondisi kontemporernya terkait di mana dia akan memproyeksikan

kekuatan dan pengaruhnya serta memberikan arah dan petunjuk geografis yang jelas untuk

kebijakan luar negeri dan universalisasi ideology sebagai dampak linear dari kekuatan politis.

Page 11: Prospek Geoekonomi As

Dengan pendekatan geopolitik inilah yang akan mendukung analisis terkait pengaruh

Amerika Serikat yang sulit untuk tergantikan, yakni investasinya pada stuktur geostrategi

yang dimanifestasi dalam military expenditure. Jangkar militer yang ditanamkan basisnya di

lebih dari 700 wilayah di dunia 3menjadikan peranan sentral sebagai superpower sulit untuk

digantikan. Hal ini menyebabkan beban anggaran militer menjadi berat dengan tidak

stabilnya perekonomian domestik.

(Source : CBO historical Spending 2013)

Kesimpulan

Sehingga bisa disimpulkan bahwa, deklinasi yang terjadi paska 2008 adalah deklinasi

sebagai turunnya general belief bahwa Amerika Serikat tidak lagi mampu menjangkar

ekonomi dunia sebagai konsekuensi dari krisis finansial 2008 dan munculnya kekuatan-

kekuatan ekonomi baru. Namun kelak akan kembali menemukan momentum untuk stabil dan

kembali rising, sebab krisis 2008 adalah bagian dari siklus 50 tahunan AS. Terdapat beberapa

negara dan kumpulan negara yang sebenarnya mempunyai kemungkinan besar untuk menjadi

Challenger bagi kekuatan AS, yaitu China, Jepang, Rusia, India, dan juga EU. Akan tetapi

pada umumnya semua negara tersebut membutuhkan perkembangan yang lebih lanjut baik

dalam perbaikan, ekonomi, politik, infrastruktur dan aspek aspek lain untutk menjadi rival

yang diperhitungkan. Akan tetapi juga tidak dipungkiri juga, bahwa dari sisi aspek ekonomi,

dominasi AS terhadap pasar dunia mau tidak mau akan juga mengalami akhir. Nye (2002)

juga menyatakan bahwa dengan adanya globalisasi yang menjadi stimulasi pertumbuhan 3 Lampiran 3

Page 12: Prospek Geoekonomi As

ekonomi melalui pasar dunia, dan peningkatan teknologi yang pesat akan membuat AS

dengan pertumbuhan ekonomi 2.5 % per tahun sedangkan negara berkembang lain tumbuh

sekitar 4 sampai 5.5 % pertahun, AS mau tidak mau akan berkurang dominasinya, walaupun

AS masih akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar akan tetapi tidak menjadi

terlalu menjadi mendominasi ekonomi dunia. Mengutip pernyataan Politikus dari Canada

Kim Nossal (1999 dalam Nye, 2002) sebagai kesimpulan bahwa:

“Unless the United States suffers a major catastrophe (and one, moreover, that does

not also affect other major powers), there is only one way that the relative balance of power

capabilities between the United States and the other major powers extant at the turn of the

millennium will change: very slowly, and over many decades.”

Page 13: Prospek Geoekonomi As

Referensi:

Buku

Brown.Stuart.2013. Dellusion of decline.London: Pallgrave McMillan

Clinton, Bill, 2011. Back to Work: Why We Need Smart Government for a Strong Economy.

New York:Knopf.

Dadkhah, Kamran,2009.The Evolution of Macroeconomic Theory and Policy.New York :

Springer.

Friedman,George. 2009. The Next 100 years. New York: DoubleDay Publishing Group

Nye, Joseph S. 2002. The Paradox of American Power:why the world’s only superpower cant

go it alone. New York: Oxford University Press

Nye Joseph. 2008. Power to Lead. New York : Oxford University Press.

Stiglitz, Joseph E,2010.Freefall: America, Free Market, and the Sinking of the World

Economy. New York:W. W. Norton & Company, Inc.

Todd,Emanuel. 2006. After the Empire. Colombia University press.

Jurnal Online

Frank, Andre Gunder. East and West [pdf] tersedia dalam

http://drr.lib.athabascau.ca/files/glst/205/frank2.pdf (diakses pada 24 September

2013)

Kupchan,Charles. 2002.The End Of The American Era. [pdf] tersedia dalam

http://humannature.com/nibbs/03 /kupchan.pdf (diakses pada 24 September 2013)

Lake, David. British and American hegemony compared: lesson for the current era of

decline. New York : Pinter Publisher. [pdf] tersedia dalam

Page 14: Prospek Geoekonomi As

http://weber.ucsd.edu/~dlake/Reprints/ Hegemony%20Compared.pdf (diakses pada

24 September 2013)

Artikel Online

Desai,Radhika. 2013. Geopolitical Economy. [online] tersedia dalam

http://us.macmillan.com/geopoliticaleconomy/RadhikaDesai (diakses pada 24

September 2013)

Gamble, Andrew. 2002. Hegemony and Decline: Britain and the United States. [online]

tersedia dalam https://www.mtholyoke.edu/acad/intrel/ipe/gamble.htm (diakses pada

24 September 2013)

Kaplan, Robert.2008. U.S. Hegemony May Be in Decline, but Only to a Degree. [online]

tersedia dalam http://www.washingtonpost.com/wpdyn/content/article/2008/12/16

/AR2008121602480.html (diakses pada 24 September 2013)

Kupchan, Charles. 2012. The Decline of the West: Why America Must Prepare for the End of

Dominance. [online] tersedia dalam http://www.theatlantic.com/international/

archive/2012/03/the-decline-of-the-west-why-america-must-prepare-for-the-end-of-

dominance/254779/ (diakses pada 24 September 2013)

Matteo,Daniel. 2008. The 2008 economic crisis and the decline of US hegemony: Myth or

Reality. [online] tersedia dalam http://www.academia.edu/2331915/

The_2008_economic_crisis_and_the_decline_of_US_hegemony_Myth_or_Reality

(diakses pada 24 September 2013)

McNeill,William. 1997. Decline of the West. [online] tersedia dalam

http://www.nybooks.com/articles/archives/1997/jan/09/decline-of-the-west/?

pagination=false (diakses pada 24 September 2013)

Nye,joseph. 1990. Bound To Lead: The Changing Nature Of American Power. [online]

tersedia dalam http://www.foreignaffairs.com/articles/45528/gaddis-smith/bound-to-

lead-the-nature-power (diakses pada 24 September 2013)

Quigley, Christopher, 2012. Kondratieff Waves and the Greater Depression of 2013 – 2020,

[online] tersedia dalam http://www.financialsense.com/contributors/christopher-

Page 15: Prospek Geoekonomi As

quigley/kondratieff-waves-and-the-greater-depression-of-2013-2020 (diakses pada 24

September 2013)

Page 16: Prospek Geoekonomi As

Lampiran 1

Komparasi data ekonomi Amerika Serikat dan China 2010

Page 17: Prospek Geoekonomi As

Lampiran 2

Page 18: Prospek Geoekonomi As

Lampiran 3

Basis Militer Amerika Serikat di dunia

Page 19: Prospek Geoekonomi As