Prospek Kacang Tanah

14
LAPORAN TANAMAN SEMUSIM KENDALA DAN PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) INDONESIA Disusun Oleh: Josua Crystovel Teuku Omar M. Syarifuddin Tita PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FALKUTAS PERTANIAN UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR 2014

description

Josua Crystovel Sitorus. Teknologi dan Manajemen Produksi Perkebunan

Transcript of Prospek Kacang Tanah

  • LAPORAN TANAMAN SEMUSIM

    KENDALA DAN PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) INDONESIA

    Disusun Oleh:

    Josua Crystovel Teuku Omar

    M. Syarifuddin Tita

    PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FALKUTAS PERTANIAN UNIVERSITAS DJUANDA

    BOGOR 2014

  • 2

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 2 PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 3

    Latar Belakang ....................................................................................................................... 3 Morfologi ................................................................................................................................ 4

    KONDISI KACANG TANAH NASIONAL .................................................................................... 6 PERMINTAAN KACANG TANAH............................................................................................... 7 MANFAAT TANAMAN ............................................................................................................... 9

    Manfaat Kacang Tanah Bagi Skala Industri ............................................................................ 9 Manfaat Kacang Tanah Bagi Kesehatan Tubuh ..................................................................... 9

    KENDALA .................................................................................................................................10 Aspek Teknologi ....................................................................................................................10 Aspek Perbenihan .................................................................................................................11 Aspek Sistem Produksi ..........................................................................................................11 Aspek Panen Dan Pascapanen .............................................................................................11

    TANTANGAN ............................................................................................................................12 Aspek Teknologi ....................................................................................................................12 Aspek Perbenihan .................................................................................................................12 Aspek Sistem Produksi ..........................................................................................................13 Aspek distribusi dan pemasaran ............................................................................................13

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................13

  • 3

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris. Berbagai macam tanaman bisa tumbuh subur ditanah Indonesia. Seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. Setiap daerah mempunyai bahan makanan pokok masing-masing, sehingga banyak bermunculan tanaman kacang-kacangan dan biji-bijian di tanah Indonesia. Kacang-kacangan memiliki banyak nutrisi seperti protein tinggi dan berbagai jenis vitamin. Namun pemanfaatan kacang-kacangan belum maksimal. Masyarakat Indonesia masih mengolah kacang-kacangan sebagi sayuran. Padahal manfaat kacang sangat besar bagi kesehatan manusia. Biji-bijian pun menyediakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Bahasan kali ini mengupas sedikit tentang sifat dan karakter dari jenis makanan yang sering kita konsumsi setiap hari. Bila kita mengetahui sifat dan manfaat dari jenis makanan yang kita makan, maka sedini mungkin kita dapat mempersiapkan kondisi kesehatan pada tubuh kita lewat memilih jenis makanan yang cocok bagi diri kita sendiri. Namun mengingat begitu banyaknya jenis makanan, maka yang kita bahas kali ini hanya beberapa jenis makanan yang umum kita konsumsi dan temui sehari-hari yaitu kacang-kacangan dan biji-bijian. Kacang Tanah (Arachis hypogea L) merupakan sejenis spesies kacang-kacangan dari famili leguminoceae yang berasal dari Amerika Selatan. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1 kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil. Penggunaan kacang tanah bagi kepentingan manusia cukuplah luas. Kacang tanah banyak mengandung protein dan karbohidrat. Selain itu, kandungan minyaknya juga mencapai 50%. Daun tanaman ini termasuk bersirip genap dengan empat anak daun. Anak daun berbentuk oval dengan panjang 2-4cm. Daun-daun ini akan berguguran mulai dari bagian bawah, apabila polong sudah cukup tua. Bunga kacang tanah muncul pada ketiak daun setelah tanaman berumur sekitar 4-6 minggu. Bunga kacang ini berbentuk kupu kupu dan berwarna kuning.

    Untuk dapat mencapai pertumbuhan yang optimal, tanaman ini mempunyai syarat tumbuh yang harus dipenuhi, syarat tumbuh itu adalah tanah yang gembur dengan pH antara 6 - 6,5, agak lembab dan drainase baik. Tanah yang berdrainase buruk akan menyebabkan akar dan polong busuk. Sebaliknya jika terlalu kering pertumbuhan akan merana dan polong tidak terbentuk. Tanaman ini juga menuntut curah hujan yang ideal antara 45-200 mm/bulan. Ketinggian tempat yang baik untuk tanaman ini antara 0,5 500 m dpl. Kacang tanah juga menghendaki penyinaran matahari penuh.

  • 4

    Faktor lingkungan ini sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tanaman kacang tanah, karena untuk mencapai hasil yang optimal petani harus dapat menyediakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman kacang tanah.

    Didalam kacang tanah terdapat bakteri rizobium yang dapat langsung memanfaatkan nitrogen dari udara, sehingga tanaman ini akan tumbuh baik walaupun tidak dipupuk pupuk nitrogen atau pupuk kimia. Dengan tidak melakukan pemupukan berarti dapak menghemat pengeluaran dan menekan biaya produksi, sehingga pendapatan petani akan lebih banyak.

    Morfologi

    1. Klasifikasi

    Kingdom : Plantae

    Sub kingdom : Tracheobionta

    Super divisi : Spermatophyta

    Divisi : Magnoliophyta

    Kelas : Magnoliopsida

    Sub Kelas : Rosidae

    Ordo : Fabales

    Famili : Fabaceae

    Genus : Arachis

    Spesies : Arachis hypogaea L.

    2. Macam-macam Variatas Unggul

    Jenis tanaman kacang tanah yang ada di Indonesia ada dua macam yaitu tipe tegak dan tipe menjalar. Tipe tegak adalah jenis kacang yang tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, umurnya genjah atau berumur pendek. Dan selain itu kemasakan buahnya serempak. Sedangkan tipe menjalar adalah jenis yang tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buahnya terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah, dan umumnya berumur panjang.

  • 5

    Gambar 1. Tanaman Kacang Tanah

    Varietas kacang tanah yang biasanya ditanam petani di sebagian wilayah Indonesia adalah varietas gajah dan varietas banteng, namun sebenarnya masih banyak varietas kacang tanah yang dapat dipilih dan dijadikan perbandingan sehingga manghasilkan hasil yang paling optimal, adapun beberapa varietas kacang tanah dan spesifikasi keunggulannya :

    No. Varietas Keunggulan

    Umur (Hari) Produksi (Ton/Ha) Lain lain

    1 Banteng 100-110 1,2 - 1,8 2 Gajah 100-110 1,2 - 1,8 Tahan Layu 3 Kidang 100-110 1,2 - 1,8 Tahan Layu

    4 Macan 100-110 1,2 - 1,8 Tahan Layu

    5 Anoa 100-110 1,8-1,9 Tahan Layu, Tahan karat daun dan bercak coklat daun

    6 Tapir 95-100 1,8- 2,0 Tahan Layu

    7 Garuda Biga 85-90 2,25 Tahan Layu

    8 Garuda Dua 85-90 2,3 Tahan Layu

    9 Bison 90-95 3,6

    Tahan Layu, Tahan karat daun dan bercak daun tahan penaungan intensitas 25%

    10 Domba 90-95 3,6 Tahan karat daun dan bercak daun

  • 6

    KONDISI KACANG TANAH NASIONAL

    Perkembangan produktivitas dan produksi kacang tanah selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir berfluktuasi dan cenderung meningkat masing-masing sebesar 2,45% dan 0,18%, sedangkan luas panen berfluktuasi dan cenderung menurun sebesar 2,18%. Luas panen tertinggi pada tahun 2003 seluas 723.434 ha, produktivitas tertinggi pada tahun 2013 sebesar 14,54 ku/ha dan produksi tertinggi pada tahun 2006 sebesar 838.296 ton.

  • 7

    Berdasarkan data 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa upayaupaya peningkatan produksi khususnya 2 tahun terakhir telah menunjukkan laju peningkatan, disamping itu produktivitas rata-rata nasional pada angka ramalan I tahun 2013 mengalami peningkatan potensi hasil dari tahun sebelumnya. Penyebab meningkatnya produksi kacang tanah pada angka ramalan I tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 antara lain disebabkan oleh :

    1. Terjadinya peningkatan produktivitas kacang tanah di 24 provinsi kecuali Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, D.I. Yogyakarta, Sulawesi Utara dan Papua Barat.

    2. Luas panen kacang tanah meningkat dikarenakan petani lebih memilih menanam kacang tanah dibandingkan menanam jagung dan kedelai karena faktor curah hujan (NTB), selain dikarenakan faktor harga yang lebih tinggi menjelang puasa dan lebaran (NTB, Sumut dan DIY).

    PERMINTAAN KACANG TANAH

    Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan bahan pangan akan semakin meningkat. Untuk itu diperlukan berbagai upaya strategis untuk meningkatkan produksi bahan pangan sehingga ancaman kerawanan pangan di berbagai daerah bisa dicegah. Guna mewujudkan kemandirian pangan pemerintah berusaha meningkatkan jumlah produksi pangan nasional. Salah satu usaha dalam mewujudkan kemandirian pangan tersebut adalah dengan meningkatkan produksi kacang tanah. Dalam kurun waktu 2003-2012 produksi kacang tanah di Indonesia cenderung terus meningkat. Meskipun demikian, peningkatan produksi kacang tanah masih belum dapat memenuhi kebutuhan kacang tanah sehingga defisit yang terjadi dipenuhi dari impor. Pengeluaran masyarakat terdiri dari pengeluaran pangan dan bukan pangan. Pengeluaran pangan merupakan salah satu variabel yang dapat digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan masyarakat, dengan melihat pangsanya terhadap pengeluaran total. Semakin rendah pangsa pengeluaran pangan berarti tingkat kesejahteraan masyarakat semakin baik. Dengan mempertimbangkan jumlah penduduk Indonesia yang telah mencapai lebih dari 200 juta orang maka potensi permintaan pasar terhadap kacang tanah cukup besar. Permintaan pasar ini belum mencapai titik jenuh sehingga masih terbuka peluang untuk meningkatkan luas areal pertanaman kacang tanah dengan menggunakan varietas unggul dan cara budidaya yang benar. Rata-rata total konsumsi kacang tanah masih dapat diimbangi dengan penyediaan produksi kacang tanah dalam negeri. Namun keadaan demikian tidak menutup kemungkinan bahwa pengembangan produksi kacang tanah harus lebih ditingkatkan mengingat potensi lahan tersedia dan

  • 8

    teknologi budidaya lebih berkembang. Upaya untuk pengembangan kacang tanah lebih lanjut dapat ditempuh melalui strategi peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, peningkatan efisiensi produksi, penguatan kelembagaan petani, peningkatan kualitas produk, peningkatan nilai tambah, perbaikan akses pasar, perbaikan sistem permodalan, pengembangan infrastruktur, serta pengaturan tataniaga dan insentif usaha. Konsumsi per kapita kacang tanah 12 tahun terakhir disajikan pada Tabel 2.

    Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa konsumsi per kapita kacang tanah dari tahun 2003 sampai tahun 2006 mengalami rata-rata peningkatan sebesar 1,85% per tahun meskipun tahun sebelumnya mengalami penurunan. Rata-rata konsumsi per kapita kacang tanah selama kurun waktu 12 tahun (tahun 2000-2011) mengalami fluktuasi atau terjadi ratarata peningkatan sekitar 3,25% per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan penduduk 1,45%. Konsumsi per kapita terendah pada tahun 2011 sebesar 2,70 kg/tahun dan tertinggi pada tahun 2000 sebesar 3,65 kg/tahun.

  • 9

    MANFAAT TANAMAN

    Pemanfaatan dalam mengolah hasil kacang tanah akan memberikan nilai tambah secara ekonomi. Kacang tanah dimanfaatkan untuk bahan pangan, industri, dan pakan. Kacang tanah mengandung lemak 45% dan protein 27%. Hampir sebagian besar produksi kacang tanah digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri pengolahan, seperti bumbu pecel/gado-gado, biskuit, kacang garing/asin, minyak nabati, saus, selai, susu, dan pakan ternak. Beberapa industry yang menggunakan bahan baku kacang tanah dapat dikategorikan sebagai industri pangan dan industri pakan. Peluang pengembangan kacang tanah masih terbuka luas sejalan dengan berkembangnya pemanfaatan kacang tanah baik untuk konsumsi langsung, industri pangan olahan, pakan ternak dan industri lainnya yang berbahan baku kacang tanah.

    Manfaat Kacang Tanah Bagi Skala Industri

    Beberapa kesesuaian varietas kacang tanah untuk bahan pangan didasarkan pada sifat genetik varietas yang berhubungan dengan sifat fisik dan kimia biji, dan akan berpengaruh pada kualitas produk misalnya varietas kijang yang mempunyai kandungan minyak terbesar yaitu 49,9% dari berat daging sehingga dapat digunakan untuk pembuatan minyak goreng, bahan dasar pembuatan margarine, mayones, salad dressing, dan mentega putih. Biji kacang tanah digunakan sebagai pembuatan peanut butter sebanyak 23% sebagai kembang gula, 22% untuk kacang asin dan 4% untuk disangrai. Dalam skala industri kecil kacang tanah umumnya diolah menjadi :

    Minuman seperti bajigur, wedang kacang dan wedang ronde. Sambal/bumbu seperti bumbu pecel, sambal kering, sambal teri kacang,

    bumbu gado-gado, bumbu siomay, bumbu sate, bumbu karedok, bumbu ketoprak dan sambal mie.

    Hasil olahan polong seperti kacang polong sangrai. Produk olahan biji menjadi produk akhir seperti cookies, kacang oven, kacang

    bawang, kacang telur, kacang biji sangrai, kacang goreng mentega, gula kacang, lanting, kue salju kacang, selai kacang, rempeyek kacang, kacang atom dan permen.

    Dalam skala menengah dan besar pengolahan kacang tanah menjadi berbagai hasil olahan untuk bahan baku industri seperti tepung kacang tanah, kacang tanah rendah lemak, tahu kacang tanah, pasta, minyak kacang tanah, susu kacang tanah dan mentega.

    Manfaat Kacang Tanah Bagi Kesehatan Tubuh

    Kacang tanah adalah termasuk keluarga legume yang merupakan sumber protein nabati yang istimewa. Kacang tanah bisa dipanggang, digoreng, direbus, bahkan bisa

  • 10

    dimakan mentah. Kacang tanah juga banyak digunakan dalam berbagai produk olahan makanan. Kacang tanah diketahui kaya akan gizi yang sangat berguna untuk kesehatan. Berikut beberapa manfaat makan kacang tanah :

    a) Membantu Meningkatkan Kesuburan Kacang mengandung baik jumlah asam folat. Penelitian telah menunjukkan

    bahwa wanita yang memiliki asupan harian 400 mikrogram asam folat sebelum dan selama awal kehamilan mengurangi risiko memiliki bayi lahir dengan cacat tabung saraf yang serius hingga 70%.

    b) Membantu Mengendalikan Gula Darah Seperempat cangkir kacang tanah dapat memasok tubuh dengan 35% dari nilai

    yang dibutuhkan seharihari mangan, mineral yang berperan dalam metabolisme lemak dan karbohidrat, penyerapan kalsium, dan regulasi gula darah.

    c) Membantu Mencegah Batu Empedu Kacang tanah dapat membantu mencegah batu empedu. Tapi 20 tahun

    penelitian telah menunjukkan bahwa makan 1 ons kacang, kacang atau selai kacang seminggu menurunkan risiko batu empedu berkembang sebesar 25%.

    d) Membantu Mengurangi Depresi Kacang tanah merupakan sumber yang baik triptofan, suatu asam amino

    esensial yang penting untuk produksi serotonin, salah satu bahan kimia otak kunci yang terlibat dalam regulasi suasana hati. Ketika depresi terjadi, penurunan jumlah serotonin dapat dilepaskan dari sel-sel saraf di otak. Triptofan dapat meningkatkan efek antidepresan serotonin itu bila ada peningkatan jumlah serotonin dalam darah.

    e) Menyehatkan Otak Kacang tanah mengandung vitamin B3 atau niacin yang diketahui membantu

    meningkatkan memori otak. Niacin juga berperan mengurangi resiko penyakit Alzheimer.

    KENDALA

    Aspek Teknologi Kendala dalam pengembangan komoditi kacang tanah adalah tenaga peneliti terbatas dan belum optimalnya diseminasi/ promosi. Jumlah peneliti terbatas sehingga potensi untuk mengembangkan teknologi unggul belum dapat diterapkan di setiap sentra produksi kacang tanah. Pada saat ini pemerintah masih memfokuskan pada komoditi padi, jagung dan kedelai. Diseminasi/ promosi yang belum optimal menyebabkan tingkat adopsi teknologi rendah sehingga varietas unggul baru dan teknologi budidaya kacang tanah kurang dapat diterapkan petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenjangan hasil produksi kacang tanah di tingkat petani dengan

  • 11

    potensi hasil genetic kacang tanah masih tinggi. Potensi hasil varietas unggul dengan budidaya anjuran dapat mencapai 1,6 3 ton/ha, sedang rata-rata produktivitas di tingkat petani hanya 1,28 ton/ha. Dampak dari kendala tersebut menyebabkan usahatani kacang tanah belum dapat mencapai produksi yang maksimal.

    Aspek Perbenihan Kendala aspek perbenihan kacang tanah antara lain: (1) industri benih kacang tanah belum berkembang dengan baik, (2) kurangnya perhatian terhadap penangkar benih kacang tanah, (3) ketersediaan benih unggul baru ditingkat petani masih terbatas dan 4) petani lebih cenderung membuat benih sendiri/tidak bersertifikat. Aspek Sistem Produksi Kendala dalam aspek sistem produksi meliputi : (1) ketersediaan sarana produksi yang makin terbatas, (2) sistem penyuluhan kurang optimal, dan (3) akses petani terhadap sumber modal terbatas. Ketersediaan benih varietas unggul baru masih sangat terbatas, sehingga produktivitas hasil kacang tanah masih rendah. Sampai saat ini penggunaan varietas unggul baru dan penggunaan benih masih rendah. Benih bersertifikat merupakan jaminan pemerintah untuk menyediakan benih bermutu, namun hingga kini belum banyak petani yang menggunakan benih bersertifikat. Hal ini disebabkan jumlah penangkar yang masih sangat terbatas, proses sertifikasi kacang tanah yang rumit dan keuntungan menjadi penangkar benih kacang tanah sangat kecil dibandingkan bukan petani penangkar.

    Selain benih bermutu, pupuk dan pestisida makin mahal, sehingga makin tidak terjangkau oleh petani. Pada era otonomi daerah, penyuluh kurang berfungsi sebagaimana tugas pokoknya, sehingga penyuluh beralih profesi menjadi bukan penyuluh. Selain itu, jumlah penyuluh semakin berkurang (pensiun), pembinaan penyuluh untuk mengakses teknologi baru kurang mendapat perhatian, serta sarana dan prasarana penyuluhan banyak berubah fungsi. Hal ini merupakan salah satu penyebab tidak sampainya informasi teknologi kepada petani. Akses petani terhadap sumber modal terbatas. Umumnya petani kacang tanah adalah petani miskin yang kekurangan modal. Modal petani terbatas padahal usahatani kacang tanah sangat menguntungkan.

    Aspek Panen Dan Pascapanen Kendala dalam aspek panen dan pascapanen adalah: (1) kehilangan hasil tinggi, (2) penerapan teknologi panen dan pascapanen belum memadai, dan (3) modal untuk membeli alsintan sangat terbatas. Selain itu, ancaman eksternalnya adalah: (1) belum ada insentif harga yang memadai bagi produk bermutu, (2) makin meningkatnya biaya operasional alsintan, dan (3) tenaga kerja pengolah relatif terbatas. Kehilangan hasil kacang tanah pada saat panen maupun prosesing masih cukup besar.

  • 12

    Sistem panen yang dijemur di lapangan tanpa lantai jemur dan alas menyebabkan biji tercecer cukup banyak dan menyebabkan kehilangan hasil cukup tinggi. Penerapan teknologi panen dan pascapanen belum memadai, umumnya petani melakukan pemanenan dan prosesing masih dengan cara tradisional. Pemakaian alat mesin untuk panen dan pengeringan, sebagian besar petani belum menggunakan. Keterbatasan modal, menyebabkan petani kacang tanah tidak mampu untuk membeli alat mesin. Hal ini menyebabkan kehilangan hasil panen cukup besar.

    TANTANGAN

    Aspek Teknologi Masih terdapat kesenjangan hasil antara petani dan hasil penelitian yang sesuai dengan potensi genetik, lahan, efisiensi penggunaan sarana produksi. Sehingga masih ada peluang untuk meningkatkan produksi melalui peningkatan produktivitas kacang tanah. Tuntutan alih teknologi untuk mengatasi kesenjangan hasil sangat diperlukan. Peran aktif BPTP dan penyuluh untuk mengakses teknologi dari balai penelitian perlu ditingkatkan. Revitalisasi penyuluhan diharapkan dapat menjadi jembatan dalam upaya meningkatkan arus teknologi dari balai penelitian kepada pengguna atau petani. Untuk mewujudkan tujuan mempercepat alih teknologi diperlukan kerja sama yang baik antara peneliti, penyuluh dengan kelompok tani. Kerja sama dengan swasta sangat diperlukan, peran swasta sebagai mitra yang dapat memberikan jaminan harga yang layak pada saat harga jatuh. Aspek Perbenihan Peluang pengembangan pemanfaatan benih kacang tanah bermutu terbuka lebar, karena hingga kini penggunaan benih bersertifikat masih rendah. Upaya pengembangan pemanfaatan benih bermutu ditempuh melalui : (1) peningkataan kemampuan penangkar benih unggul, (2) peningkatan pembinaan penangkar benih di daerah sentra produksi kacang tanah, dan (3) peningkatan produksi benih sumber dan penyebaran varietas unggul baru kacang tanah di daerah sentra produksi. Untuk membangun penyebaran benih varietas unggul diperlukan penguatan SDM dan fasilitas untuk memproduksi benih sumber. Meningkatnya kemampuan SDM yang terkait dalam produksi benih penjenis (BS), benih dasar (BD), benih pokok (BP), dan benih sebar (BR). diharapkan dapat meningkatkan produksi benih dan dapat didisribusikan ke daerah sentra produksi. Akselerasi produksi dan distribusi benih sumber varietas unggul tanaman kacang tanah dilakukan dengan pelatihan pengenalan varietas melalui sosialisasi varietas dan pembekalan teknik produksi benih kepada penangkar di daerah yang melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) terkait. Untuk itu diperlukan peningkatan kemahiran petugas dalam sistem produksi benih sumber kacang tanah melalui pelatihan.

  • 13

    Aspek Sistem Produksi Tantangan dalam pengembangan kacang tanah berdasarkan aspek produksi meliputi: (1) penggunaan benih bermutu masih rendah, (2) penggunaan sarana produksi, (3) subsidi benih, dan (4) program pengembangan varietas unggul berdaya hasil tinggi. Varietas unggul merupakan inovasi teknologi yang mudah diadopsi petani dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan produksi. Varietas unggul memiliki sifat seperti hasil tinggi, umur genjah, dan tahan/ toleran terhadap cekaman biotik (hama dan penyakit) dan abiotik (lingkungan fisik). Inovasi teknologi dengan penggunaan benih bermutu, pembuatan saluran drainase, pemberian air yang cukup, pengendalian hama dan penyakit dengan sistem PHT, panen dan pascapanen dengan alsintan mampu meningkatkan produksi kacang tanah sesuai dengan potensi genetiknya. Oleh karena itu, program pengenalan dan sosialisasi varietas unggul baru serta teknik produksi benih sangat diperlukan. Keterbatasan modal di tingkat petani untuk usahatani kacang tanah perlu mendapat perhatian. Oleh karena itu, diperlukan adanya subsidi, baik untuk pengadaan benih varietas unggul baru maupun untuk pengadaan pupuk dan insektisida.

    Aspek distribusi dan pemasaran Peluang pengembangan kedelai berdasarkan aspek distribusi dan pemasaran meliputi: (1) industry pengolahan kacang tanah terus berkembang, (2) jaringan transportasi memadai, dan (3) permintaan kacang tanah terus meningkat. Berbagai macam produk olahan berbahan baku kacang tanah berkembang dengan pesat. Industri pengolahan bahan pangan (cookies, selai, lanting, pasta, minyak kacang tanah, minuman, dll) menyebabkan kebutuhan akan kacang tanah semakin meningkat. (Berdasarkan BPS/BKP konsumsi kacang tanah pada tahun 2011 mencapai 748.000 ton). Diperlukan jaringan transportasi maupun alat angkut yang memadai, sehingga memudahkan mobilitas bahan baku kacang tanah dari produsen ke konsumen.

    DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia. Direktorat Kredit, BPR dan UMKM. Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK), Budidaya Kacang Tanah. Badan Pusat Statistik. 2011. Luas Lahan Menurut Penggunaan. Jakarta.

    Badan Pusat Statistik. 2013. Produksi Tanaman Pangan. Angka Tetap Tahun 2012 dan Angka Ramalan I Tahun 2013. Jakarta. Badan Ketahanan Pangan. Departemen Pertanian. 2011. Neraca Bahan Makanan Indonesia.

  • 14

    Buletin Analisis Perkembangan Harga Komoditas Pertanian, Pusat data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian 2011 Dr. T. Adisarwanto. Meningkatkan Produksi Kacang Tanah.

    Harsono, A., T. Adisarwanto, dan N. Saleh. 1993. Keragaan teknologi budi daya kacang tanah di lahan kering. Pada Buletin

    AgroBio 4(2):62-68. Perbaikan Teknologi Produksi Kacang Tanah di Indonesia. Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan. Bogor

    Kasryno, F., E. Pasandaran, Erwidodo, A.M. Fagi, T. Pranaji, dan IW. Rusastra. 2002. Pemikiran mengenai visi pembangunan pertanian Indonesia 2020 dan implikasinya bagi penelitian dan pengembangan pertanian. Makalah Raker Badan Litbang Pertanian tanggal 11 Juni 2002 di Bogor.

    Menteri Pertanian. 2000. Memposisikan pertanian sebagai poros penggerak perekonomian nasional. Penajaman Kebijakan dan Program Pembangunan 2000-2004. Departemen Pertanian, Jakarta. 67 hlm.

    Saragih, Bungaran. 2001. Kumpulan Pemikiran Agribisnis, Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. Penerbit Yayasan Mulia Persada Indonesia. Bogor