PROSIDING SEMINAR BPKP · BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN . ... n RI tela BPKP u...
-
Upload
phungthien -
Category
Documents
-
view
262 -
download
0
Transcript of PROSIDING SEMINAR BPKP · BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN . ... n RI tela BPKP u...
PROSIDING SEMINAR BPKP
GOOD GOVERNANCE FOR GOOD PERFORMANCE
“Peran Pengawasan Internal Dalam Pengawalan Pembangunan Nasional” Keynote Speaker : Prof. Mardiasmo, Ak. M.B.A., Ph.D
Pembicara : Ir. Tri Rismaharini, M.T Hendri Saparini, Ph.D Prof. Dr. Tjipta Lesmana, M.A. Suryopratomo
Jakarta, 19 Mei 2014
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
RATA PENGANTAR�
Kegiatan seminar merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh Puslitbangwas
BPKP setiap tahunnya. Mengingat waktu pelaksanaan seminar semester I tahun 2014
adalah menjelang peringatan hari ulang tahun ke-31 BPKP, maka berdasarkan arahan
Pimpinan BPKP, Puslitbangwas" BPKP bekerja sarna dengan Deputi Pengawasan
Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah dan unit kerja BPKP lainnya,
menyelenggarakan seminar kali ini sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam
rangka memperingati HUT ke 31 BPKP tersebut Dengan mengusung gagasan good
govemance far good performance, tema yang dipilih untuk seminar ini adalah "Peran
Pengawasan Intern Dalam Pengawalan Pembangunan Nasional". Manfaat yang ingin
diperoleh dengan mengangkat tema ini adalah untuk mendapatkan masukan yang
dilihat dari berbagai perspektif, tentang peran strategis yang dapat dioptimalkan oleh
lembaga pengawasan intern, serta bagaimana peran tersebut dapat dijalankan.
Bobot penyelenggaraan sentinar ini terlihat dari kapasitas tokoh yang menjadi
pembicara, serta peserta yang hadir. Tampil sebagai pembicara adalah praktisi
pemerintahan yaitu Walikota Surabaya Tri Rismaharini, pengamat ekonomi dari CORE
Indonesia Hendri Saparini, Ph.D., akademisi dan pakar komunikasi politik Prof. Dr.
Tjipta Lesmana, MA, serta tokoh media dari Metro 'IV yaitu Suryopratomo. Sementara
itu peserta yang hadir terdiri dari Pimpinan BPK Rl para Sekretaris Jenderal/Sekretaris
Utama/Sekretaris dari Kementerian/LPNK, serta Sekretaris Daerah dari Pemerintah
Provinsi seluruh Indonesia. Dalam pembukaan seminar disampaikan keynote speech oleh
Kepala BPKP, Prof. Mardiasmo, Ak, MBA, Ph.D., yang diantaranya digambarkan peran
BPKP di masa datang akan lebih mengedepankan pengawasan yang bersifat makro dan
lintas sektoral. Hal ini juga sejalan dengan hasil kajian Puslitbangwas tahun 2010 tentang
Posisi dan Peran BPKP dalam Pengawasan Program Lintas Sektoral dan tahun 2014
tentang Analisis Pengawasan Lintas Sektoral BPKP.
Prodising ini disusun untuk merangkum seluruh materi yang disampaikan dalam
seminar, sehingga dapat menjadi media informasi bagi publik mengenai
penyelenggaraannya, terutama bagi yang tidak berkesempatan hadir dalam kegiatan
tersebut Semoga bermanfaat
?rosiding Seminar 8PI<P "Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pernbangunan I\lasional."
iiProsiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
Keynote Speech
(Prof. Mardiasmo, Ak, MBA, Ph.D)
1
Implementasi Good Governance dan Pengawasannya
(Ir. Tri Rismaharini, M.T.)
6
Peran Pengawasan Intern : Kinerja Pembangunan 2010-2014
(Hendri Saparini, Ph.D)
14
Strategi Komunikasi BPKP dan APIP Lainnya
(Prof. Dr. Tjipta Lesmana, M.A.)
22
Menciptakan Pembangunan yang Berkeadilan
(Suryopratomo)
31
Kesimpulan 36
Prosi
BPKP, tahun pengawSesuai PeningPresidekepadaserta Pkualitaitu PreBPKP, perencefektif Pre-Auaktif b
iding Seminar
Kepala B
sejak lahyang la
wasan keu dengan ln
gkatan Kuen RI telaa BPKP uPemerintahas akuntabesiden RI untuk t
canaan dan dan efisie
udit dan Pobekerja sam
r BPKP “Peran
Badan Pe
hirnya padlu, telah uangan dnpres No.4ualitas Akah membeuntuk memh Daerah
bilitas pengjuga mem
terus men penggunen, baik dost-Audit. D
ma dengan
Pengawasan
engawasa
da tanggalsangat b
an pemba4 Tahun 2kuntabilita
erikan kepmbantu K dalam mgelolaan kemberikan alakukan naan anggdi pusat mDisamping
n Aparat P
Internal dala
Pr
an Keuan
l 30 Mei berperan angunan d011 tentanas Keuanpercayaan Kementeriamempercep
euangan Narahan khpengawas
garan negamaupun dag itu, BPKPenegak H
m Pengawala
rof. Mard
ngan dan
1983 atau aktif dal
di Indoneng Percepagan Negadan aman
an/ Lembpat perbaikNegara. Selhusus kepaan terhad
ara agar leaerah mela
KP juga secHukum (AP
n Pembangun
KEYNO
diasmo, A
n Pemban
31 lam
esia. atan ara, nah aga kan lain ada dap ebih alui cara PH)
Amkep1.
2.
BPsampenpenpem
nan Nasional.”
OTE SPEE
Ak, MBA
ngunan (B
manah Presidepada BPKP : Inpres 4/2011mempercepatperbaikan akuntabilitas keuangan negPengawasan terhadap perencanaan penggunaan anggaran neg
KP aktif bekerma dengan apnegak hukumncegahan danmberantasan k
”
ECH
A, Ph.D
BPKP)
en
1 : t
gara
dan
gara
rja parat
m dalam n korupsi
1
2 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
dalam hal pencegahan dan pemberantasan korupsi, antara lain dengan melaksanakan Koordinasi Supervisi Pencegahan (Korsupgah) dan Koordinasi Supervisi Penindakan Korupsi bersama-sama KPK pada tingkat provinsi di seluruh Indonesia untuk mencegah tindakan yang bersifat koruptif serta melakukan pencegahan melalui sosialisasi program anti korupsi dan Fraud Control Plan (FCP), juga mengupayakan peningkatan kapasitas, kapabilitas dan penyamaan persepsi diantara Penyidik APH dengan auditornya (BPK dan BPKP) sehingga dapat tercipta sinergitas dalam penindakan korupsi. Selain itu, BPKP melakukan kegiatan yang lebih represif atas permintaan APH maupun pihak lainnya berupa audit investigatif, bantuan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN), serta pemberian keterangan ahli di pengadilan TIPIKOR.
Hasil pengawasan yang selama ini dilakukan BPKP, terefleksi menjadi empat perspektif akuntabilitas, yaitu; Akuntabilitas Pelaporan Keuangan; Akuntabilaas Kebendaharaan dan Pengelolaan Aset Negara; Akuntabilitas Penyelamatan Keuangan· Negara dan Terbangunnya Iklim bagi Terselenggaranya Kepemerintahan yang Baik dan Bersih; serta Akuntabilitas Pengelolaan Program Lintas Sektoral.
Dari hasil pengawasan BPKP tersebut dalam kurun waktu tahun 2009 sampai dengan April 2014 telah menghasilkan potensi penghematan Keuangan Negara sebesar Rp76,94 T. Sebagai APIP Nasional yang berada pada garda terdepan dalam membantu mewujudkan sekaligus mengawal peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan Keuangan Negara baik pusat maupun daerah, BPKP dituntut untuk selalu berkinerja tinggi, prima dalam mengoptimalkan sumberdaya, terutama SDM, juga selalu menjaga kualitas output dan outcome yang tinggi dalam pengawasan baik bersifat consulting maupun assurance.
Dinamika masyarakat dan negara pada saat ini menuntut peran BPKP sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Nasional yang lebih baik lagi. Peran BPKP diharapkan tidak hanya bersifat mikro dan sektoral pada Kementerian/KL/pemda/BUMN(D), serta cenderung
Empat prespektif akuntabilitas pengawasan BPKP: 1. Akuntabiltas
keuangan negara 2. Akuntabilitas
kebendaharaan dan aset negara
3. Akuntabilitas penyelamatan keu-angan negara dan terbangunnya iklim bagi terseleng-garanya kepeme-rintahan yang baik dan bersih
4. Akuntabiltas pe-ngelolaan program lintas sektoral
BPKP merupakan APIP Nasional garda terdepan mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas Masyarakat menuntut peningkatan peran BPKP sebagai APIP Nasional
3 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
bersifat pasif menunggu permintaan, namun BPKP diharapkan juga, dan ini sudah menjadi komitmen BPKP untuk mengedepankan pengawasan yang lebih bersifat makro dan Iintas sektoral, yaitu pengawasan lintas Kementerian/KL/pemda/BUMN(D) atau dengan kata lain, secara aktif melakukan pengawasan sekaligus pengawalan pembangunan nasional (pusat dan daerah). Optimalisasi peran BPKP ini diharapkan dapat lebih menyentuh substansi dari pelayanan publik, terutama dikaitkan dalam pelayanan yang minimal yang harus dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dan pengawasan untuk kesejahteraan masyarakat. Pengawasan BPKP harus mencapai tingkatan yang lebih strategis, pengawasan yang tidak hanya melihat akuntabilitas secara output namun juga akuntabilitas atas outcome dan impact yang tertuang dalam RPJMN. BPKP juga harus mampu memberikan masukan dan sekaligus saran tentang keberhasilan atau kegagalan pembangunan baik yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah. Dalam usia yang ke 31 tahun ini, sudah saatnya BPKP lebih berkiprah di tingkat pembangunan nasional, dapat ikut berkontribusi memujudkan welfarestate yang pada gilirannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Menyambut pemerintahan yang baru, tantangan yang semakin kompleks, tugas yang semakin berat, dan amanat yang semakin mulia, di awal tahun 2014, BPKP mencanangkan tekad perubahan untuk menjadi organisasi yang lebih baik dan lebih berkinerja tinggi, sebuah organisasi profesional yang mengedepankan transformasi budaya organisasi untuk menjadi lebih baik, mengimplementasikan Reformasi Birokrasi yang sebenar-benarnya. Gerakan reformasi dengan melakukan perubahan yang hakiki, tidak hanya dalam janji, namun dalam tindakan nyata yang menghasilkan dampak yang riil terhadap stakeholders organisasi. Suatu tindakan perubahan yang didukung dengan modal intangible organisasi berupa nilai-nilai luhur atau values yang dianut, P.I.0.N.I.R (Profesional, Integritas, Orientasi pada pengguna, Nurani dan akal sehat, Independen, dan Responsibel) dengan semangat kerja "5 As" (kerAs, cerdAs, tuntAs, ikhlAs, dan
BPKP berkomitmen mengedepankan pengawasan yang bersifat makro dan lintas sektoral
Optimalisasi peran BPKP lebih menyentuh substansi pelayanan publik Pengawasan tidak hanya melihat akuntabilitas output, namun juga akuntabilitas pencapaian outcome dan impact RPJMN
BPKP mencanangkan tekad menjadi orga-nisasi yang lebih baik dan lebih berkinerja tinggi melalui tranformasi budaya dan implementasi reformasi birokrasi secara hakiki
Perubahan didukung modal integible berupa nilai luhur atau value, yaitu P.I.O.N.I.R dan 5As
4 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
tetap dengan penuh integritAs) serta nilai moral dan etika yang luhur dari setiap insan BPKP. Dengan demikian, mohon doa dan restu dari yang hadir di seminar ini agar BPKP ke depan akan selalu menjadi organisasi profesional, yang berkinerja tinggi dan mendukung upaya pemerintah dalam menjalankan dan mengawal pembangunan nasional. BPKP harus mampu menjawab dan memberikan peran sebagai APIP Nasional yang dapat memberikan dampak pada accountability improvement, improving quality of public services, minimizing corruption, dan improving quality of government management process.
Namun demikian, optimalisasi peran BPKP harus mendapat dukungan penuh dari APIP lainnya, baik yang ada di K/L maupun yang ada di Daerah. Juga tidak kalah pentingnya dukungan dari mitra kerja BPKP (dari K/L dan Pemda), juga dari para Pembicara/Narasumber (para pakar pada masing-masing bidangnya). Sebagai informasi tambahan, sampai saat ini, bulan Mei 2014, jumlah pegawai BPKP yang dipekerjakan pada Kementerian, Lembaga Tinggi, Komisi, Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dan Pemda (Provinsi maupun Kabupaten/Kota) adalah sebanyak 328 pegawai. Dari jumlah SDM BPKP yang dipekerjakan tersebut, yang menduduki jabatan eselon I sebanyak 16 Orang dan eselon II sebanyak 93 orang.
Mewakili lebih kurang 6.000 insan BPKP, Kepala BPKP mengucapkan terima kasih kepada para Narasumber yaitu: Ibu Tri Rismaharini, Ibu Hendri Saparini, Ph.D, Bapak Prof. Dr. Tijpta Lesmana, M.A., dan Bapak Suryopratomo untuk dapat menyampaikan materi sekaligus memberikan masukan, kritikan dan saran perbaikan kepada BPKP. Juga kepada seluruh Panitia HUT ke 31 BPKP, dan Panitia Seminar pada khususnya yang telah bekerja keras sehingga seminar dapat terwujud.
Demikian hal-hal yang disampaikan Kepala BPKP dalam acara seminar dengan tema: "Peran Pengawasan Internal Dalam Pengawalan Pembangunan Nasional".
Optimalisasi peran BPKP membutuhkan dukungan penuh dari APIP lainnya
SDM BPKP yang dipekerjakan di Kementerian, Lembaga Tinggi, Komisi, LPNK hingga bulan Mei 2014 berjumlah 328 orang
Seminar diharapkan
Prosi
Hasil dan tinterkait mengapembaIndoneyaitu In
iding Seminar
seminar dndak lanju dalam
awal pembangunan desia sebagndonesia y
r BPKP “Peran
diharapkanut yang samewujudk
bangunan demi kesaimana yayang lebih
Pengawasan
n dapat mangat bergkan perannasional u
sejahteraanang telah adil dan le
Internal dala
memberikaguna bagi n pengawuntuk menn seluruh dicita-citakebih sejaht
m Pengawala
an pemikisemua pih
wasan dalncapai tuju masyarakan bersamtera.
n Pembangun
iran hak lam uan akat ma,
dappemlanmepenmepemdemtuju
nan Nasional.”
pat memberi mikiran dan ti
njut dalam ewujudkan pengawasan dalengawal mbangunan nmi mewujudkuan pembang
”
indak
eran lam
nasional kan gunan
5
Prosi
Beberauntuk Pening1. Mu
sifapertersberdantersturuper
2. Jumpenpentida
iding Seminar
apa upayameningk
gkatan tersunculnya bat kritis marmasalahansebut merupaya unn memangsebut, apaun ke larmasalahanmlah pegansiun tiap tnerimaan pak lebih da
r BPKP “Peran
IM
a dilakukkatkan psebut dilakberbagai pasyarakat Sn yang tienyebabkantuk melakgkas biro
arat pemdaapangan n yang muawai Pemtahun berkpegawai yari 300 oran
Pengawasan
MPLEME
kan Pemerpelayanan kukan kerenpermasalahSurabaya dimbul di n Pemeri
kukan efisiokrasi. Mea memilikuntuk m
uncul di lapmerintah kisar antaryang diijinng.
Internal dala
NTASI
rintah Kokepada
na : han di lapdalam mel
lapanganintah Kotiensi pola elalui berbi banyak wenyelesaik
pangan. Kota Sura 800-1000
nkan dalam
m Pengawala
GOOD GP
Ir
ota Surabamasyarak
angan akilihat berba. Sifat krta Suraba administrbagai efiewaktu un
kan berba
rabaya ya0 orang, tetm dua tah
n Pembangun
GOVERNPENGAW
r. Tri Rism
Wali
aya kat.
ibat agai ritis aya rasi ensi tuk
agai
ang tapi hun
Permakar1. s
y2. ju
ti
nan Nasional.”
NANCE DWASANN
maharini
ikota Sur
rbaikan layanaasyarakat dilakrena : ikap masyara
yang semakin umlah pegawaidak memada
”
DAN NYA
i, M.T.
rabaya
an kukan
kat kritis ai yang i
6
Prosi
Kedua
Kota Su
a. Tekb. Efis
JumsibupelpendanUP
Upayayaitu kompuPemeri E-goveryaitu : 1. Pr
a.
iding Seminar
permasalah
urabaya unt
knologi infsiensi Birok
mlah pegawuk dikuraayanan m
ngurangann UPTD DTD menjad
a tersebut d
sebuah peuter. Pendntah Kota S
rnment Ko oses Penge
Musrenb
Input unMusyawa
r BPKP “Peran
han tersebu
tuk melakuformasi krasi wai yang dangi dan masyarakan kelurahanDiknas di m
di 5 UPTD
dilakukan
enyusunandekatan e-GSurabaya da
ota Surabay
elolaan Pem
ang
ntuk perearah Renca
Pengawasan
ut di atas
ukan upay
ditempatkadialihkan t. Efisienn dari 163
masing-ma.
dengan me
n sistem bGovernmenapat dilihat
ya terbagi
mbanguna
encanaan ana Pemba
Internal dala
mendorona efisiensi
an pada areke garda
nsi dilakumenjadi 15sing kecam
enerapkan
berbasis innt yang dib pada gamb
atas dua
an Daerah,
ini dimangunan (
m Pengawala
ng Pemerin
dengan :
ea yang tida depan dukan deng54 kelurahmatan dari
e-Governmnformasi dberlakukanbar berikut
bagian be
terdiri dar
ulai dengMusrenba
n Pembangun
ntah
dak dari gan
han, i 31
ment dan
n di :
esar
ri :
gan ng)
UnpelPemmegov
E-GSurjad1. P
p2. L
nan Nasional.”
ntuk meningkalayanan publikmkot Surabayengembangkanvernment
Government Perabaya dibagi i dua bagian,
Proses pengelopembangunanLayanan masy
”
atkan k, a n e-
emkot men-yaitu
olaan n daerah yarakat
7
8 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
yaitu penentuan anggaran dan jenis kegiatannya melalui jaring aspirasi masyarakat, DPR dan usulan Dinas. Musrenbang setiap tahun menjaring antara 10.000 sampai 30.000 usulan mulai dari pengadaan infrastruktur (pembangunan jalan) sampai dengan pelatihan keterampilan masyarakat. Beberapa kelemahan ditemukan jika tidak menggunakan sarana online, seperti tidak terintegrasinya suatu kegiatan dan tercecernya usulan.
b. E-Budgeting (Proses Penyusunan APBD )
Usulan dari Musrenbang kemudian dimasukkan ke dalam e-budgeting. Pengajuan anggaran dan kegiatan dilakukan secara online, lalu dilakukan analisa, jika disetujui maka masuk dalam sistem elektronik budgeting. e-Budgeting sudah memasukkan standar harga satuan untuk setiap komponen kegiatan.
Proses penyusunan APBD secara elektronik menghemat anggaran hingga Rp 1 milyar diluar penghematan pengurangan penggunaan kertas (paperless) hingga Rp 300 juta. Tidak ada anggaran untuk pengeluaran yang tidak direncanakan.
c. E-Project
Bertujuan untuk memudahkan pengguna dan satuan kerja di lingkup Pemerintah Kota Surabaya dalam merencanakan paket pekerjaan yang telah disetujui alokasi anggarannya.
E-project dapat membantu satuan kerja dalam:
- menyusun rencana penyerapan anggaran per bulan masing-masing SKPD
- menyusun rencana umum pengadaan lelang, penunjukan langsung dan swakelola
- memberi informasi kepada masyarakat umum atas rencana umum pengadaan SKPD.
d. E-Procurement System (LPSE)
Terhadap proyek yang disetujui pengadaannya melalui lelang, maka dilakukan proses pengadaan
Sistem Musrenbang menjaring berbagai usulan dari masyarakat, DPR dan Dinas. Tanpa sistem musrenbang, usulan kegiatan dapat tercecer. Penyusunan APBD secara elektronik menghemat Rp 1 milyar diluar penggunaan ATK dan waktu E-Project memuat rencana pelaksanaan anggaran
E-Procurement
Prosi
e.
f.
iding Seminar
barang dae-Sourcingdan list kproses ppenandatpembuatadengan ddihubungmendeskrSDM berkenaikan kinerja in
E-Delivery
Hasil peberdasarkkepada uditerima Informasiterhubung
Melalui berupa : - pelaks- peman- perole
E-Paymen
Tahap-tahpembayarterdapat
r BPKP “Peran
an jasa secag, yaitu stkinerja pepengadaanangan kan kontrakdinas dan gkan dripsikan kirisi tentan pangkat, knstansi dan
y
ekerjaan ykan e-contunit pengg
dimasukki Manajeg ke Keme
sistem in
sanaan konngkasan raehan data a
nt
hap seberan. Artindalam e-bu
Pengawasan
ara elektrontandar teknnyedia ba
n selesai,kontrak k (telah terwalikota.
dengan inerja pegang databaskebutuhann pencapaia
yang telahtracting, a
guna melalkan dalamemen Baenterian Ke
ni dapat
ntrak lebihantai birokanggaran s
elumnya nya jika udgeting, e
Internal dala
nik yang dnis barang
arang dan , selanjut(e-Contrac
rdapat stanBeberapa e-Performa
awai dalame pegawa
n pegawai, annya.
h selesai akan diserlui e-deliverm SIMBAarang Daeuangan.
diperoleh
h akurat rasi
secara real
menentuksuatu ke
e-project, e
m Pengawala
didukung og/jasa pub jasa. Setetnya adating), yandar kontrpekerjaan ance yam e-SDM. ai termaspensiun se
dilaksanakrahterimakry. Aset ya
ADA (Sistaerah) ya
kemudah
time
kan tahapegiatan tide-procureme
n Pembangun
oleh blik elah alah aitu rak) ini ang E-suk erta
kan kan ang tem ang
han
pan dak ent,
did1. e-
mtedb
2. e-mp
3. e-mp
4. ek
E-dsistbarden
E-puntpemhanpemseluseb
nan Nasional.”
dukung oleh: -sourcing yang
memuat standeknis barang/
daftar penyedibarang/jasa -contracting un
membantu pembuatan ko-performance u
menilai kinerjapegawai e-SDM berisi dkepegawaian
delivery meruptem serah terimrang yang terhngan SIMBAD
payment diguntuk melakukambayaran, sistnya melakukambayaran apauruh sistem
belumnya teris
”
g ar
/jsa dan ia
ntuk
ntrak untuk a
database
pakan ma hubung DA
nakan n tem ini
an abila
si
9
Prosi
g.
2. La
a.
iding Seminar
dan e-conPembayarbarang da
E-Controll
MerupakmembandPenggunaAnggaran(e-Project)dengan sSKPD dee-controlli‐ Penguk
masukscore kmembe
‐ Kinerja
ayanan Ma
SurabayaAdalah smengaksperizinanjasa perjaDinas-dinsudah teproses pe
Dalam mmasyarakdiproses,
r BPKP “Peran
tracting mran dilakuari kontrak
ling
an sebuahdingkan a Anggan (KPA),). Permasms gatewaengan meng ini dipekuran Ki
kan bagi ekinerja pererikan tama vendor s
asyarakat
a Single Winebuah mees inform
n, usaha paalanan wisnas yang erintegrasierizinan bi
mendapatkakat memas dan jika
Pengawasan
maka e-paymukan setelak yang tela
h sistem yhasil keg
aran (PA, PPTK salahan yay, sedangkenggunakaeroleh : inerja Pege-performanrsonil danmbahan peebagai ma
ndow (SSWdia bagi mmasi danariwisata, jsata, jasa mterkait de
i dalam ssa dipanta
an suatu isukkan prpersyarat
Internal dala
ment tidakah adanya ah dibuat.
yang diragiatan m
A), Kuasadengan
yang munkan penjelan “WEB”
gawai (Snce yang mn sebagai senghasilan.sukan bag
W) masyarakatn pelayaasa transp
makanan dengan prossatu siste
au posisiny
izin investroposal keannya tela
m Pengawala
k akan terja serah teri
ncang unmasing-mas
a Penggurencanan
ncul dijarasannya d
”. Dari ha
KP) sebamenghasilksarana un.
gi e-Sourcin
t untuk daanan sepportasi wisaan minumses perizin
em, sehingya.
tasi misalne SSW unah terpenu
n Pembangun
adi. ima
tuk sing una nya ring diisi asil
agai kan tuk
g.
apat erti ata,
man. nan gga
nya, tuk uhi,
E-cuntevapeldi P
SSWmadalpermeprosed
nan Nasional.”
controlling digutuk monitorinaluasi proses laksanaan pekPemkot Surab
W membantu asyarakat Suralam mengurusrijinan dan engetahui jalanoses perijinan dang diajukan
”
unakan ng dan
kerjaan baya
abaya s
nnya yang
10
11 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
maka surat ketetapan izin akan diterbitkan, dan pemohon memperoleh hard copy-nya. Jika waktu proses penerbitan izin melebihi dari standar yang ditentukan, maka sistem akan memberikan sinyal untuk menunjukkan dimana terjadinya kelambatan proses.
b. E-Pendidikan
E- pendidikan, meliputi profil sekolah, PPDB online, Try Out online, penerimaan Kepala Sekolah Online, visual Radio Pelajar Surabaya, dan Raport Online. Beberapa layanan yang disediakan antara lain adalah pendaftaran masuk sekolah, dimana calon siswa cukup memilih sekolah yang diinginkan, dan kemudian terdapat fasilitas informasi tentang nilai rapor seluruh siswa sekolah di surabaya. Selain itu juga terdapat sistem try out online, yang memungkinkan para siswa untuk belajar dan menguji kemampuannya. Penerimaan atau rekrutmen kepala sekolah juga telah dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi, baik dalam proses pendaftaran maupun pengujiannya.
c. E-Health, memberikan layanan telemedika yang kompleks dengan forum konsultasi, e-library, wikihealth, peta lokasi sarana kesehatan, data puskesmas, dan informasi kesehatan lainnya.
d. Komunikasi masyarakat. ‐ Layanan Informasi Pemerintah Kota Surabaya ‐ Pengaduan masyarakat lewat media center ‐ Dekranasda ‐ E-toko
Berbagai sistem yang dirancang dalam penerapan tata kelola e-government tersebut, telah memberikan dampak bagi layanan masyarakat yang menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan mengurangi jumlah PNS tidak bekerja.
12 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
Tanya jawab
Surabaya tidak membuat rencana untuk membuat e-government. Sistem tersebut disusun untuk memenuhi kebutuhan Pemerintah Kota Surabaya akibat tingginya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah daerah dan terbatasnya sumber daya manusia yang dimiliki pemerintah kota Surabaya.
Sistem aplikasi musrenbang dibuat karena Pemerintah Kota Surabaya kerepotan dengan banyaknya usulan dari masyarakat, sedangkan kalau usulan tersebut tidak masuk dalam anggaran, masyarakat akan marah.
E-budgeting diciptakan karena kesulitan dalam menyusun anggaran berbasis kinerja. Penyusunan secara manual membutuhkan waktu yang lama.
Masyarakat menunggu hasil kerja aparat pemerintah di lapangan bukan di belakang meja.
Bisnis proses setiap sistem ditetapkan walikota. Semua pihak bekerja bersama dengan data yang sama. Sebagai contoh, Surabaya singel window, saat pengembangan dilakukan uji coba dengan menggunakan simulasi, baik dilakukan oleh petugas maupun masyarakat. Setelah sistem diterapkan, Pemda menetapkan tempat-tempat layanan apabila masyarakat menemui kesulitan dalam menggunakan sistem tersebut.
Aplikasi tersebut didukung pula oleh penyediaan internet gratis kepada masyarakat. Hal tersebut memungkinkan petani untuk berinteraksi dengan petani di luar Surabaya atau bahkan dengan petani di luar negeri.
Hambatan penerapan sistem datang dari pihak ketiga, seperti biro jasa yang memanfaatkan sistem yang rumit. Birokrat juga banyak yang menentang. Dinas yang tidak mau ikut, akan diminta secara tegas, kalau tetap tidak bersedia mengikuti sistem yang ditetapkan, maka Kepala Dinasnya diminta mengundurkan diri.
Waktu yang terlama adalah membangun sistemnya. Setelah tersusun mudah dilakukan. Sistem disiapkan agar pergantian kepala daerah menjadi lebih baik.
Surabaya merintis e-governance, apa hambatannya, apa keluhannya?
Apabila provinsi menerapkan, berapa waktu yang dibutuhkan?
Seberapa jauh akses auditor untuk
Prosi
BPK Rsistem sudah
Undanpenandenkrip
iding Seminar
RI Perwak dalam m mendapat
ng-undangdatanganasi.
r BPKP “Peran
kilan Jawa melakukan
t jaminan k
g teknoloan secara e
Pengawasan
Timur suaudit. Di
keamanan
ogi telah elektronik
Internal dala
udah dapa sisi keam
n ISO 9001:2
mengatu dengan m
m Pengawala
at mengakmanan, sist
2000
ur protomenggunak
n Pembangun
kses tem
okol kan
meaplsecgan
Sistiddokbagkassedtidtan
nan Nasional.”
edapatkan dalikasi, bagaimcurity untuk ngguan dari
stem menyebdak ada
kumentasi, gaimana densus hukum dangkan Wa
dak menandangani dokum
”
ata mana luar?
babkan
ngan
likota a-
men
13
Prosi
Direk
Kondisarah pdapat proyek
iding Seminar
ktur Ekse
si ekonomembangundilihat ba
ksinya.
r BPKP “Peran
ekutif Ce
mi bisa dignan kita suahwa real
Pengawasan
K
enter of R
gunakan uudah benarlisasi RPJM
Internal dala
PERAN
KINERJA
Reform o
untuk merr. Dari RPJMN berad
m Pengawala
N PENG
A PEMBA
n Econom
reviu apakJM 2010-20da di baw
n Pembangun
GAWASA
ANGUNA
Hendri
mics (CO
kah 014, wah
Rea201pro
nan Nasional.”
AN INTE
AN 2010-
Saparini
ORE) Indo
alisasi RPJM 214 berada di boyeksinya
”
ERN:
-2014
, Ph.D
onesia
2010-awah
14
Prosi
DalambertumpertanIndoneterakhnasionkesulitmengusebagiatermasmerekaasong,yang tsektor rata ekkerja.
Data dturun. berbedorang sebelumpada tpada ti
Data laDiantadefisit
iding Seminar
m periode Rmpu padanian dan mesia, namuir berada
nal. Dengantan untuurangi tingan besar asuk jasa pra yang b tukang j
tumbuh jau pertanian konomi, se
dari BPS m Namun
da, sehinggyang men
mnya. Tintingkat 8 pingkat 11 p
ain dapat ara negara- yang palin
r BPKP “Peran
RPJM yanga sektor-semanufaktuun pertumdi bawah
n kondisi duk mencigkat kemisada pada rofessiona
berada di ual pulsa,uh di atas tumbuh jaehingga ti
menunjukkdemikian,
ga walaupunganggur ngkat kempersen, napersen.
dilihat dar-negara ASng besar, d
Pengawasan
g kedua terektor yan
ur menjadimbuhannya
rata-rata demikian, iptakan lkinan. Pen sektor: 1.l. Namun sektor in
, dan lain pertumbuauh di bawidak bisa
kan bahwa BPS menun angkanlebih ban
miskinan uamun data
ri defisit pSEAN, Ind
di sektor pe
Internal dala
rsebut, Indng non-trai tumpuana dalam sepertumbupemerintalapangan
nciptaan la. Jasa kem sebagian
nformal sen-lain. 2. Puhan ekonwah pertummenciptak
a angka pnggunakannya turun nyak daripuntuk 2014a awal kem
perdagangadonesia meerdaganga
m Pengawala
donesia maadable. Sekn 60% rakepuluh tahhan ekono
ah mengalakerja d
apangan kemasyarakat
besar adaeperti tukaPerdagangomi. Nammbuhan rakan lapang
penganggun basis yatetapi jumpada perio4 ditargetkmiskinan a
an Indoneemiliki ang
an, fiskal, ja
n Pembangun
asih ktor kyat hun omi ami dan erja tan, alah ang
gan, mun,
ata-gan
ran ang
mlah ode kan ada
sia. gka asa,
SekadatidasilkSekadapasdompro Sektumrataeko Jummedibseb Defperterbneg
nan Nasional.”
ktor non tradaalah sektor yaak dapat menkan devisa. ktor non-tradaalah sektor yasar usahanya hmestik saja, cooperti, pulsa d
ktor pertanianmbuh dibawaha pertumbuhaonomi
mlah orang yaenganggur mebandingkan pebelumnya.
fisit neraca rdagangan Indbesar dibandingara ASEAN l
”
able ng
ngha-
able ng hanya ontoh : dll
n h rata-an
ang eningkat eriode
donesia ngkan lainnya
15
Prosi
dan seharuHal iIndoneberpersudah
KondispemerMisalnkebijakmempdengandimanmanufBanyakprodukmemp
IndonemanufdenganIndonemenetamenujupada p
Penyelkeselurpasal
iding Seminar
lain-lain. usnya kita ini menjaesia. Dalaran untuk dicanangk
si tersebuintah yan
nya untukan apakroduksi. n produk
na 95% faktur sepk negara mksi sepertroduksiny
esia memifaktur yangn tariff baesia untuk apkan 11 pu target ya
pilihan keb
lesaian perruhan dansosial eko
r BPKP “Peran
Untuk tidak ter
adi permaam konte mengawakan.
ut terjadi ng kurangk barang
kah pemeContohny
manufakekspor m
perti cendememilih uti souveni
ya. Ini meru
liki jumlahg belum koarrier. Tar produksi persen. Arang sudah
bijakan.
rmasalahann tidak paonomi dala
Pengawasan
menyuksrbebani deasalahan eks inilahal pencapa
karena pg tepat atg tertentuerintah akya, Chinatur palingmereka aera mata
untuk menir “made upakan ben
h impor yompetitif, nrif barrier hanya 4 pe
rtinya, apah dicanang
n tersebut arsial. Indam UUD
Internal dala
eskan peengan berbdalam p
h fungsi aian targe
pilihan keau tidak u, tersedkan menga merupag kompetiadalah bdari berb
ngimpor bin Chin
ntuk piliha
yang besarnamun tidyang dik
ersen, sedaakah pembgkan, sanga
harus dilaonesia me1945. RPJ
m Pengawala
embangunbagai defi
pembangunpengawa
t-terget ya
ebijakan omendukuia alterngimpor aakan negitif di dunarang-bara
bagai negaarang-bara
na” daripaan kebijaka
r dan proddak diimbakenakan oangkan Ch
bangunan kat tergantu
akukan secemiliki pasJP dan RP
n Pembangun
nan, isit. nan san ang
oleh ung. natif atau gara nia, ang ara. ang ada an.
duk angi oleh hina kita ung
cara sal-
PJM
Pemnyaber Penuntpensud Chdenmakom Kepmemepili Impbesmakombanbarkatpro
RPJmeUUme
nan Nasional.”
mbangunan sea tidak terbebarbagai defisit.
ngawasan bertuk mengawancapaian targedah dicanangk
ina adalah negngan produk anufaktur palinmpetitif di dun
putusan untukemproduksi atengimpor meruihan kebijakan
por Indonesiasar atau produanufaktur yangmpetitif tidak ngi dengan tarrrier untuk metkan daya sainoduk manufak
JP dan RPJM tengarah pada tUD 1945, tetapewajibkan pela
”
ebaik-ani
peran l et yang kan
gara
ng nia.
k tau upakan n
a yang uk g belum diim-riff ning-
ng ktur
telah tujuan
pi tidak aksana-
16
Prosi
mengamasyamewajsendiri33, 32,berisi masya
pandu
Paradijauhnydenganpemerdalam kemiskberbedpresideKalau peran maka Presidedalam merujuRPJMDlembagRPJP y
iding Seminar
arah pada rakat adil jibkan pelai, sehingga, 31, dan s
berbagairakat adil
uan tentang
igma bahwya untuk n paradigmintah tida penciptakinan, peda. Demikien bisa besekarang yang signpada das
en mengin mengenduk pada D, RKP Kga pengawyang dituru
r BPKP “Peran
tujuan dar dan makaksanaan da banyak tsebagainyai target dan makm
g cara untu
wa tangan mendeka
ma bahwa ak perlu aan lapan
emilihan kian juga, vrbeda den ini misal
nifikan dalsarnya halnginkan adalikan hRPJP, yan
KL, dan swasan inteunkan sam
Pengawasan
ri UUD 19kmur, dan dari batanterjadi pena. Seharus
untuk mmur saja, t
uk mewuju
pemerintaati masyar untuk penturun ke ngan kerkebijakann
visi dan mingan visi dlnya pemelam pengel itu sesuadanya peharga panng nantineterusnya.
ern untuk mpai ke tin
Internal dala
45, yaitu k seterusny
ng tubuh Unyimpangasnya, RPJPmewujudktetapi juga
udkannya.
ah harus trakat, sannciptaan la masyarakrja dan nya nantiisi di dalaman misi dierintah tidendalian huai denganeran pemengan, maknya dituru. Disinilahmengawa
ngkat yang
m Pengawala
kemerdekaya, tapi tidUUD 1945 an pada paP tidak hankan cita-c memberik
turun sejaungat berbeapangan kekat. Artinpengenta
i juga akm RPJM oi dalam RPdak memiarga pangn RPJP. Berintah puka dia akunkan dalh peran dal pencapag terkecil. B
n Pembangun
aan, dak itu asal nya cita kan
uh-eda erja
nya, san kan
oleh PJP. iliki gan, Bila usat kan lam dari aian Bila
an 194penber
RPJhancitameme
KebrefediaRPJ
PenbermeRPJterk
Ekoaparin
nan Nasional.”
batang tubuh45, sehingga tenyimpangan drbagai pasal.
JP sebaiknya tnya mewujudka-cita, namun engatur cara ewujudkannya
bijakan presider pada RPJP,
an diturunkanJMD, RKP KL
ngawas internrperan dalam engawal pencaJP hingga tingkecil
onomi konstita kewajiban petah dan apa h
”
h UUD erjadi di
tidak kan juga
a
den me- kemu-
n dalam L dst.
n
apaian gkat
tusi : eme-
hak
17
Prosi
ada yaterdeteyang mrakyat,
Dalampembabahwakoopersetiap ekonomkepemprodukmengeekonomyang tmenemperan pengatkonsum
Selain pemerpembaantara kapitaltenaga
iding Seminar
ang tidak eksi. Hal temenetapka, termasuk
m ekonomangunan da ekonomi rasi dimanwarga iku
mi. Sistem milikan su
ksi pentelolanya dmi Indonestidak han
mpatkan ndalam m
turan kemsi nasion
dalam intah jug
angunan. P lain adalal, pasar ten
a kerja ada
r BPKP “Peran
tercapai, ersebut teran kewajibk pengatur
i konstitudengan ko Indonesiana negara ut mempro ekonomi I
umber ekting olehdan digunsia menem
nya berpernegara sebamengatur epemilikannal dengan
bentuk Aga akan mPeran negaah menganaga kerja alah temp
Pengawasan
seharusnyrcakup dalban dari pe
an dalam s
usi, bila konstitusi, a bukan se mengaturoduksi danIndonesia
konomi dah negarnakan un
mpatkan peran melaluagai pelak
strategi n, pengatn tujuan akh
APBN, stmenentukaara dalam tur mekan dan pasar
pat dimana
Internal dala
ya hal ituam ekonom
emerintah struktur ek
kita inginmaka perkedar komr sistem en menikmmengatur an meng
ra, bagaintuk apa entingnya pui BUMN/
ku ekonomdan kebi
turan prhir kesejah
rategi daan penca strategi d
nisme pasar barang da setiap w
m Pengawala
u sudah bmi konstitudan hak d
konomi.
n mengawrlu diketampetisi, tetekonomi a
mati hasil d dengan te
gatur cabaimana csaja. Sist
peran nega/BUMD d
mi, tetapi juijakan unoduksi d
hteraan.
an kebijakapaian tardan kebijakar baik paan jasa. Pa
warga neg
n Pembangun
bisa usi, dari
wasi hui tapi agar dari gas ang cara tem ara; dan uga
ntuk dan
kan rget kan asar asar gara
rakpenstru
Ekobukpetdimtursetiproma
SistIndkannegekostragunseja Neme- Pa- Pa- Pa
nan Nasional.”
kyat, termasukngaturan dalauktur ekonom
onomi Indonekan sekedar ktisi, tetapi koomana negara mr sistem ekonoiap warga ikuoduksi dan meati hasil dari ek
tem ekonomi donesia menemn pentingnya pgara sebagai ponomi dan penategi dan kebina mewujudkahteraan masy
gara mengatuekanisme: asar kapital asar tenaga keaar barang da
”
k m
mi
esia kom-operasi menga-omi agar ut mem-enik-konomi
mpat-peran
pelaku nyusun ijakan
kan ke-yarakat.
ur
erja n jasa
18
19 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
berhak untuk bekerja (Pasal 27), dan dalam hal ini negara berkewajiban untuk menyediakan lapangan pekerjaan. Bila ada warga negara yang tidak bisa mendapatkan pekerjaan karena kondisi kompetisi di pasar tenaga kerja, maka harus ada peran pemerintah disana. Pasar kapital adalah pasar dimana setiap warga negara berhak untuk ikut berproduksi, dan sebagaimana dipahami bahwa salah satu faktor penting adalah modal kapital. Bila ada warga negara yang tidak mampu berkompetisi di pasar capital, maka peran negara harus hadir (cabang-cabang penting antara lain sektor keuangan Pasal 33 Ayat 2). Pasar barang dan jasa adalah ruang dimana setiap warga negara berhak terpenuhi kebutuhan dan pelayanan dasarnya, yakni dapat mengakses makanan dan non makanan (Pasal 28). Bila ada warga negara yang tidak dapat mengakses lewat pasar maka peran negara untuk mengatur kebijakan.
Pemerintah juga berperan strategis dalam pengaturan sumberdaya dan menjamin kesempatan berproduksi. Mekanisme ekonomi yang menempatkan peran negara hanya bisa berjalan bila ada ketegasan definisi kepemilikan atas sumber daya bagi individu, publik dan negara. Negara bertanggung jawab memenuhi kebutuhan dan pelayanan dasar hanya setelah upaya pribadi tidak dapat menjamin kebutuhan pribadinya (bekerja), keluarga (untuk yang tidak produktif secara ekonomi) dan masyarakat (lewat kegiatan produktif maupun bantuan sosial).
Pemerintah juga berperan dalam penguatan BUMN/D sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi dan dalam mengelola berbagai sektor strategis. Hal ini sesuai dengan pasal 33 UUD 1945. BUMN/D tidak sebagai unit usaha mandiri, tetapi terintegrasi dengan BUMN/BUMD lain dan strategi pembangunan nasional (backward dan forward linkage strategy). Misal: harus ada strategi terintegrasi antara pengembangan BUMN/D Migas dan Tambang dengan BUMN/D pengolah migas (Pertamina) dan BUMN/D pengguna hasil tambang (PLN). Selain itu, juga harus ada strategi pembangunan terintegrasi antara BUMN/D penghasil baja dengan BUMN/D produsen alat transportasi darat, laut & udara dan BUMN pengelola transportasi.
Pemerintah berperan strategis terhadap pengaturan sumber-daya dan menjamin kesempatan berproduksi
Pemerintah berperan dalam penguatan BUMN/D sebagai pilar pembangunan ekonomi dan dalam mengelola berbagai sektor strategis Pemerintah menjamin
20 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
Konsistensi perundangan, kebijakan dan program merupakan kebijakan komprehensif dalam pemenuhan kebutuhan pangan. UUD 1945 Pasal 28 menjamin pemenuhan kebutuhan dan pelayanan dasar. Namun demikian, masih diperlukan UU yang menetapkan jenis pangan strategis. Misal: utk beras, negara cenderung hands-off. Hanya ada perlindungan untuk orang miskin (dalam bentuk Raskin), dan kepada orang non miskin (melalui operasi pasar).
Dalam hal tersebut, perlu strategi komprehensif untuk menjamin pemenuhan kebutuhan pangan strategis yang pro konsumen dan produsen. Juga perlu peran negara yang efektif dengan paradigma yang jelas, tidak sekadar lembaga Bulog dengan peran seperti saat ini (vs Amerika Serikat, Australia dan Malaysia), dan perlu sikap tegas terhadap tekanan asing untuk melemahkan sektor pertanian (OECD, IMF). Siapapun Presiden terpilih nanti, harus mampu mengatakan “Tidak” atas tekanan terhadap kedaulatan pangan.
Tanya Jawab
Permasalahan dalam perencanaan dan implementasi merupakan pilihan paradigma dalam implementasi. Apakah mekanisme dan paradigmanya salah, apakah pernah dibahas dalam murenbang? Bagaimana perencanaannya? Tidak bisa mutlak bottom up, perlu dilakukan top down. Misalnya pada pembangunan infrastruktur, sebagai pendukung, harus ada perencanaan dari atas sampai bawah.
Dalam PNPM mandiri, suatu desa ingin membangun tempat lelang ikan, ternyata akses ke tempat lelang tersebut harus melewati kecamatan lain yang jalannya buruk. Kondisi tersebut dapat menggagalkan tujuan semula. Dalam hal ini pemerintah harus ikut campur tangan
Koordinasi perlu dilakukan antara sektor fiskal, sektor moneter dan sektor riil. Contohnya cabe yang kenaikan harganya mendorong inflasi yang paling tinggi, sehingga kita perlu merencanakan program pasca panennya agar
pemenuhan pangan, diperlukan UU yang menetapkan jenis pangan strategis Presiden terpilih harus mampu mengatakan “tidak” pada tekanan terhadap kedaulatan pangan
Kegagalan pencapaian target makro ekonomi karena tidak sinkronnya implementasi RPJMN dan RPJMD terkait tahun pelaksanaan. Tahun pemilihan presiden dan gubernur/bupati/ walikota tidak sama. Bappenas mencanangkan 2025 menjadi world class government
Prosi
harga j
Kualitadigunatersebu
Perlu smasukakan daudit. hingga
KebijakLiberalberpotmiskin
Pembependeklapangkebutu
iding Seminar
jual cabe re
as audit beakan untuut menyeb
seminar unkan ke pemdatang. U
Audit tida ke tingka
kan pemlisasi sekt
tensi memn, sebagai c
erantasan katan yait
gan pekeuhannya
r BPKP “Peran
elatif stabi
elum baik, uk perencababkan ban
ntuk meninmerintah un
ntuk itu ddak hanya
at outcome.
merintah mtor pertan
mbuat orancontoh libe
kemiskintu, apabilaerjaan, ap
Pengawasan
il.
karena temanaan tahunyak temua
ndaklanjutntuk pembdiperlukana berhent
mempunyanian yang ng yang eralisasi sek
nan dilaa produktipabila ti
Internal dala
muan audiun berikutan berulan
ti temuan bangunan n peningkti pada ou
ai beberadilakukantidak misktor pertan
akukan if secara eidak pro
m Pengawala
it tidak datnya. Kond
ng.
audit sebadi masa ya
katan kualiuput, nam
pa dampn pemerinskin menjnian
dalam dekonomi, bduktif, b
n Pembangun
apat disi
agai ang itas
mun
pak. ntah jadi
dua beri beri
OunaskesadapelpenSinsinmegovhomuntdkk
nan Nasional.”
tput pembangsional adalah sejahteraan raka perencana, laksana dan ngawas. Kena
ngapura dalamngkat dapat enciptkan goodvernance. Karenme pay-nya cuktuk pengawask
”
gunan
kyat,
pa di m waktu
d na take kup s, polisi
21
Prosi
A.
iding Seminar
ST
PROSES K
r BPKP “Peran
TRATEG
KOMUNI
Pengawasan
I KOMU
KASI
Internal dala
UNIKASI
Peng
m Pengawala
I BPKP D
Prof. Dr
gamat Po
n Pembangun
DAN API
r. Tjipta L
olitik, Do
nan Nasional.”
IP LAINN
Lesmana
osen, Kolu
”
NYA
a, M.A.
umnis
22
23 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
B. KOMUNIKASI PUBLIK/KOMUNIKASI POLITIK
Menurut Denton & Woodward seperti dikutip oleh McNair (2003:3), komunikasi politik adalah “pure discussion about the allocation of public resources (revenues), official authority (who is given the power to make legal, legislative and executive decision), and official sanctions (what the state rewards or punishes).” Terjemahan bebas: wacana publik mengenai alokasi sumber-sumber daya milik publik, kewenangan (otoritas) sah dan sanksi yang legitimate. Menurut Denton & Woodward, inti dari komunikasi politik adalah kehendak komunikator untuk mempengaruhi lingkungan politik.
Seorang ahli komunikasi politik lain dari Amerika, Dr. Catherine H. Palczewksi, memberikan definisi komunikasi “Any form of communication that implements, negotiates, and recognizes power relation.”
Inti komunikasi politik adalah kehendak komu-nikator untuk mempe-ngaruhi lingkungan politik
implements
Any form of communication negotiates power relation
that
recognizes
Komunikasi politik hakikatnya adalah segala komunikasi yang ditujukan untuk melaksanakan, merundingkan atau mengakui suatu hubungan kekuasaan (power relation). Kata kunci definisi ini adalah power relation, hubungan kekuasaan. Sedang kekuasaan diartikan oleh Bertrand Russell “the capacity of some persons to produce intended and foreseen effects on others” atau kemampuan seseorang untuk menghasilkan efek-efek tertentu yang sudah direncanakan terhadap orang lain.
Dari perspektif interaksi simbolik, setiap interaksi sosial, sesungguhnya, mencerminkan suatu relasi kekuasaan. Misalnya, interaksi antara guru dan muridnya, interaksi antara pembeli dan penjual, interaksi antara atasan dan bawahan, apalagi interaksi antara pemimpin negara dengan rakyat, semua mengandung aspek hubungan kekuasaan.
Komunikasi politik ditujukan untuk melaksanakan, merundingkan atau mengakui suatu hubungan kekuasaan (power relation)
24 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
Namun, untuk komunikasi politik, yang menjadi sentral perbincangan adalah masalah politik, yaitu yang terkait dengan masalah alokasi dana masyarakat, kekuasaan publik dan sanksi resmi dari penyelenggara kekuasaan; atau masalah yang terkait dengan upaya mendapatkan kekuasaan, mendistribusikan, melaksanakan, mempertahankan dan mentransfer kekuasaan. Bisa juga dikatakan bahwa topik atau permasalahan diskusi/komunikasi politik haruslah berhubungan dengan penyelenggaraan pemerintahan, yakni : a. bagaimana suatu kebijakan publik dibuat, b. bagaimana peran serta rakyat dalam proses penyusunan
kebijakan publik, c. bagaimana kebijakan publik diimplementasikan sesuai
tujuannya, d. bagaimana peran serta rakyat mengawasi implementasi
kebijakan publik, e. bagaimana komunikasi antar-instansi pemerintah, dan f. bagaimana komunikasi antara pemimpin dan rakyatnya
vis a vis.
Komunikasi antara rohaniawan dengan umatnya tidak bisa dikategorikan komunikasi politik. Begitu juga komunikasi antara ibu-ibu di dalam forum arisan, atau komunikasi antara penyelia dengan bawahannya dalam upaya meningkatkan omzet penjualan perusahaan mereka. Namun, pembicaraan antara rakyat kecil di sebuah “warung tegal“ mengenai perilaku para wakil rakyat atau perilaku politisi kita, itu termasuk domain komunikasi politik!
C. PROSES KOMUNIKASI POLITIK
McNair (2003:5-7) mengidentifikasikan 3 elemen pokok komunikasi politik, yaitu : (a) organisasi politik, (b) media, dan (c) rakyat/masyarakat
Pemerintah diartikan dalam arti luas, mencakup kekuasaan eksekutif, legislatif, yudikatif, TNI, Kepolisian RI, otoritas Bank Indonesia dan Kejaksaan Agung. Semua instansi ini dikategorikan “organisasi politik“, disamping parta-partai
Topik utama dalam komunikasi politik adalah masalah politik dengan mengangkat permasalahan yang berhubungan dengan penyelenggaraan perintahan Elemen pokok dari komunikasi politik yaitu organisasi politik, media, dan rakyat
25 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
politik. Kelompok penekan (pressure groups), termasuk LSM, dan organisasi-organisasi teroris oleh McNair juga dikategorikan “organisasi politik“. Mereka berkomunikasi dengan rakyat, sebagian besar, melalui media massa. Rakyat juga berkomunikasi dengan organisasi-organisasi politik melalui media massa.
Komunikasi politik membentuk relasi antara ketiga elemen tersebut. Komunikasi politik adalah proses interaksi dari ketiga elemen itu.
Melalui komunikasi politik, pemerintah mengumumkan sebuah kebijakan; menghimbau (appeal) masyarakat untuk mendukung kebijakan pemerintah; meyakinkan rakyat bahwa program pembangunan telah berhasil menurunkan angka kemiskinan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pemerintah sekali-sekali juga menjalankan fungsi ”hubungan masyarakat” atau agent of public relation dalam upaya meningkatkan citranya. Dengan citra yang meningkat, dengan popularitas semakin melambung, pemerintah berharap dukungan rakyat akan semakin besar sehingga standing pemerintah diharapkan semakin kuat. Tapi, sekali-sekali pemerintah juga menggertak dan mengancam (fear-arousing communication), menggertak pihak-pihak yang dicurigai ingin menggoyang, bahkan menjatuhkan pemerintah. Secara sederhana, proses komunikasi politik dapat dilihat dari bagan di bawah ini.
Melalui komunikasi politik, pemerintah mejalankan fungsi “hubungan masyarakat” untuk mengangkat citranya. Citra pemerintah yang baik dan popularitas yang melambung, pemerintah berharap mendapat dukungan masyarakat yang semakin besar, sehingga pemerintah menjadi semakin kuat.
Government Public organizations
Political organizations Pressure groups Terrorist organizations
Reportage Editorials Appeals Commentary Programs Analysis Advertising
Public relations
Media
Opinion polls Reportage Letters Editorials Commentary Analyis Citizens
26 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
D. KARAKTERISTIK PUBLIK
Salah satu langkah yang mutlak ditempuh bagian hubungan masyarakat organisasi apa pun adalah mengenali secara tepat publik yang dihadapinya dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi mereka terhadap organisasi kita. Publik yang dihadapi BPKP adalah segenap lapisan masyarakat (publik eksternal) dan para birokrat di seluruh instansi pemerintah (publik internal). Masyarakat kita saat ini umumnya mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1. Kesadaran hukum cukup tinggi, walau kerap dilanggar. 2. Wants to know everything: haus akan informasi. 3. Anarkis & brutal: membunuh sesama hanya gara-gara
uang Rp10.000,- 4. Merasa negara miliknya: “Saya harus menang!” 5. Negative thinking terhadap aparat: “Aparat kotor, korup
dan tukang peras”. 6. Negative thinking terhadap pemimpin: “Aji-
mumpung/kapal keruk.” 7. Mudah diprovokasi/diperalat: “Ditunggangi pemimpin
karbitan”. 8. Serba instant: tidak sabar menunggu.
9. Public obscure by narkoba, judi dan sex.
E. EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PUBLIK
Ada sejumlah faktor yang menentukan efektivitas komunikasi politik. Empat diantaranya sangat mutlak, yaitu: a. Speak the Truth. Pemimpin bangsa harus senantiasa
mengkomunikasikan kebenaran. Jangan berbohong, atau menyembunyikan kebenaran. Kecuali itu, pemimpin juga harus “straight with the people” (Baldoni, 2003:29-30), jangan mutar-mutar atau plintat-plintut.
b. Do not speak in high context. Jangan sering-sering menggunakan bahasa konteks tinggi (Hall, 1976). Secara global, menurut Hall, kebudayaan bisa dibagi dalam dua kelompok besar, yakni kebudayaan konteks tinggi
Publik yang dihadapi BPKP adalah segenap lapisan masyarakat dan para birokrat di seluruh instansi pemerintah Faktor penentu efektivitas komunikasi politik : a. Mengkomunikasi-
kan kebenaran b. Jangan mengguna-
kan bahasa konteks tinggi
c. Jangan sembunyikan berita buruk
d. Jangan banyak berjanji
e. Pemimpin yang tidak sesuai antara perkataan dan perbuatan akan dibenci rakyatnya
27 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
dan kebudayaan konteks rendah. Kebudayaan konteks tinggi melahirkan komunikasi konteks tinggi, sedangkan kebudayaan konteks rendah melahirkan komunikasi konteks rendah. Komunikasi konteks tinggi adalah komunikasi yang banyak menggunakan bahasa atau istilah mengawang-awang, tidak jelas, perumpaaan atau putar-putar sehingga membingungkan rakyat atau menimbulkan multi-interpretasi di publik. Pemimpin negara, setiap kali berbicara kepada rakyat, seyogianya, dapat menjernihkan permasalahan, bukan sebaliknya, malah memperkeruh permasalahan.
c. Do not hide bad news. Jangan menyembunyikan berita buruk. Kalau memang jumlah orang miskin bertambah, ya, umumkan kepada rakyat. Kalau kesenjangan kaya-miskin memang semakin tinggi, beritahukan rakyat untuk sama-sama diupayakan menurunkannya.
d. Never overpromise. Jangan terlalu banyak berjanji, apalagi janji gombal. Pemimpin adakalanya mudah memberikan janji yang sebenarnya ia tidak mengetahui bagaimana mewujudkannya, atau yang sejak awal ia menyadari sulit mewujudkannya. Janji-janji waktu berkampanye pemilu bukanlah sesuatu yang riil, tapi sering hanya sebagai pemikat rakyat. Pemimpin yang lebih mengandalkan pencitraan dalam memimpin bangsanya tidak akan langgeng kepemimpinannya.
e. Do what you say you will do. Pemimpin yang sering tidak konsisten antara ucapan dan tindakan akan dijauhkan, bahkan dibenci, rakyatnya.
Inti dari kelima faktor itu, sebenarnya, adalah KEJUJURAN.
F. COMMUNICATION ENVIRONMENT CUES
Kalau Bung Hatta pada tahun 1970-an mengatakan korupsi di Indonesia sudah menjadi budaya, sejak 10 tahun yang lalu “budaya korupsi” itu sudah mendapat pengakuan dari dunia internasional. Bahkan oleh dunia internasional, Indonesia kini dijuluki salah satu negara paling korup di dunia. Kita bisa saja merasa malu oleh predikat global itu, tapi realita ini tidak bisa kita bantah.
Korupsi sejak era reformasi semakin widespread (menyerang
Pemimpin, setiap berbicara kepada rakyatnya, dapat menjernihkan suatu permasalahan bukan sebaliknya Pemimpin yang lebih mengandalkan pencitraan tidak akan langgeng kepemim-pinannya Inti dari komunikasi politik yang efektif adalah kejujuran Indonesia dijuluki salah satu negara paling korup di dunia
Sejak reformasi, korupsi semakin melebar, masif dan berani.
28 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
semua lapiran masyarakat), semakin massif (korupsi berjamaah) dan semakin berani (seorang Ketua Mahkamah Konstitusi sekalipun tidak malu-malu meminta uang untuk memenangkan gugatan calon gubernur atau calon bupati yang kalah dalam Pilkada). Maka, perbuatan korupsi masih tampaknya sudah dianggap normal; justru yang tidak korup kadang dituding “tidak normal”. Itulah sebabnya seorang terdakwa korupsi bisa tersenyum lebar setelah divonis pidana oleh majelis hakim!
Korupsi yang widespread, massif, nekad dan dianggap “fenomena biasa” menjadi lingkungan komunikasi keseharian kita, siapa pun kita, di mana pun kita berada dan apa pun profesi kita. Lingkungan komunikasi yang koruptif disebut “communication environment cues”.
Ilmu komunikasi mengajarkan bahwa manusia tidak pernah berkomunikasi dalam lingkungan kosong. Komunikasi selalu mempunyai lingkungan, apakah lingkungan politik, ideologi, agama, sosial, atau budaya. Komunikasi yang efektif harus memperhatikan segala lingkungan tersebut. Lingkungan budaya menjadi penentu dari sikap dan produk komunikasi kita. Lingkungan budaya komunikasi orang Indonesia dewasa ini ditandai oleh lingkungan koruptif.
Lingkungan koruptif menjadi salah satu hambatan bagi pelaksanaan tugas aparat pengawasan dan aparat penegak hukum, tidak terkecuali BPKP. Namun, aparat pengawasan pembangunan tetap mempunyai peran yang sentral. Tanpa kehadiran aparat pengawasan, praktek korupsi di Indonesia dipastikan akan lebih dahsyat lagi.....
G. STRATEGI KOMUNIKASI BPKP
Setelah memahami pengetahuan dasar tentang proses komunikasi, tentang komunikasi publik, tentang karakteristik audience atau publik kita, tentang lingkungan komunikasi yang koruptif, dan kunci sukses komunikasi publik oleh instansi pemerintah, maka kita bisa rumuskan strategi komunikasi BPKP yang efektif, yaitu: a. BPKP harus lebih terbuka, transparan, semaksimalnya
memenuhi kehausan publik akan kasus-kasus korupsi
Perbuatan korupsi masih dianggap perbuatan normal Communication evironmnet cues merupakan bentuk lingkungan komu-nikasi yang koruptif
Lingkungan koruptif merupakan hambatan pelaksanaan tugas aparat pengawasan.
Tanpa pengawasan korupsi di Indonesia akan semakin “gila” Stategi komunikasi BPKP yang efektif : a. Terbuka, transpran
dan memenuhi kehausan publik akan kasus korupsi
b. Menjalin kerjasama dengan media
c. Keterbukaan BPKP mengikis negative thinking publik terhadap aparat pengawasan
d. Jujur
29 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
yang ditangani BPKP.
b. Menjalin kerjasama yang erat dengan media, sebab sebagian besar komunikasi publik dijalankan melalui media massa. BPKP pun berkomunikasi-publik melalui media. Dan rakyat juga berkomunikasi dengan BPKP melalui media. Media massa, dengan demikian, memiliki peran sangat sentral dalam komunikasi publik. Sesungguhnya, media memiliki fungsi dan peran penting dalam proses berdemokrasi di semua negara yang menganut sistem demokrasi.
c. Keterbukaan BPKP menjadi kunci untuk mengikis negative thinking publik terhadap sepak-terjang aparat pengawas. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun tidak jarang menjadi target negative thinking dari masyarakat, ketika KPK dituding suka menjalankan prinsip “tebang pilih” dan tidak berani menunjukkan “giginya” terhadap penguasa atau siapa saja yang dicurigai memiliki backing penguasa. Jika publik sudah apriori terhadap aparat penegak hukum dan/atau aparat pengawas, komunikasi aparat tersebut dipastikan tidak akan efektif.
d. Jujur juga kata kunci penting bagi efektivitas komunikasi BPKP, disamping keterbukaan dan selalu siap membuka diri bagi publik yang ingin mencari informasi terkait kasus-kasus korupsi.
H. EFEKTIVITAS STRATEGI KOMUNIKASI
Masalahnya, BPKP menurut ketentuan perundang-undangan adalah instansi pengawasan keuangan dan pembangunan yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden RI. Hal itu berarti produk kerjanya tidak boleh dibuka kepada publik, tapi harus diserahkan kepada Presiden. Bagaimana “nasib” produk kerja BPKP sepenuhnya tergantung pada kebijakan Presiden. Kenyataan ini tentu menyulitkan BPKP untuk menjalankan prinsip transparan, keterbukaan dan kejujuran yang krusial bagi efektivitas komunikasi publik.
Maka, BPKP tampaknya berada pada posisi yang dilematis.
BPKP bertanggung-jawab langsung kepada Presiden, sehingga produk kerjanya tidak boleh dibuka kepada publik.
BPKP dihadapkan pada posisi yang dilematis dalam upaya mewujud-kan komunikasi publik
Prosi
Di satsesungkinerjamembesekali kinerjamembustruktu
Masalaberada
Tanya
Media Indoneharus wartaw
Pejabaterutam
iding Seminar
tu pihak gguhnya ta BPKP, bedakan BPmendapa
anya. Harauka dirinural.
ah ini kiraa pada dom
Jawab
merupakesia sering
menghorwan banya
t seharusnma wartaw
r BPKP “Peran
pimpinantidak well-bahkan puPKP dengat dukungapan ini snya kepa
anya bukamain kebija
kan bisnisg ditabrak, rmati pr
ak yang me
nya menjalwan yang b
Pengawasan
n BPKP -informed tublik tidaan BPK; dian publiksulit dicapada publi
an lagi maakan publik
s besar, apalagi maduga ta
elakukan p
lin hubungbaik.
Internal dala
mengakuiterhadap kk jarang i pihak lain
k untuk mpai selamaik karena
asalah komk. ***
ketentuanmasalah etik
ak bersalpelanggara
gan denga
m Pengawala
i masyarakegiatan dkebingungn BPKP in
meningkatka BPKP tida hamba
munikasi, t
n hukum ka. Wartawlah. Nam
an.
an wartaw
n Pembangun
akat dan gan
ngin kan dak atan
tapi
di wan mun
wan,
yan
Dismepubdi sdapsikkegma MaBPKmadompub Kornampenmetakini pub
nan Nasional.”
ng efektif.
satu sisi BPKPendapat dukunblik atas kinersisi lain BPKPpat menginforan seluruh hagiatannya kepasyarakat.
asalah komuniKP kepada
asyarakat merumain kebijakablik
rupsi ditakutimun terdapat nghakiman oleedia, dimana pk bersalah? Ap bentuk keterbblik?
”
P ingin ngan rjanya,
P tidak rma-asil pada
ikasi
upakan an
i, eh
praduga pakah bukaan
30
Prosi
Bapak menyamembeini sanyang arakus.
Adam berpanmencipkonsumbahwakenyatmanusItulah bisa ter
Setiap kehidumeneta
iding Seminar
MENC
bangsaampaikan erikan kehnggup meada, kecua
Smith ndangan bptakan efmen. Pikira manusia taannya, msia ada in
yang memrbentuk, k
negara mupan banapkan tuju
r BPKP “Peran
CIPTAKA
a India bahwa du
hidupan baemberikan ali apabila
ketika mbahwa pasfisiensi dran Adam merupakamanusia mndividu yambuat pas
karena selal
mempunyngsanya. uan yang
Pengawasan
AN PEMB
Mahatmunia ini agi seluruh makan k ada di an
memperkenar yang se
dan akhirm Smith ban makluk
mempunyaang memesar yang slu ada dist
ai cita ciPara pe
ideal dar
Internal dala
BANGUN
D
ma Ganddiciptakanh umat makepada setntara manu
nalkan ilmempurna arnya menberangkat k yang berai sifat licientingkan sempurna torsi yang
ita untuk endiri bari kesepak
m Pengawala
NAN YA
Direktur
dhi pernn untuk banusia. Dutiap manuusia itu ya
mu ekonoakan mamnguntungkdari asum
radab. Dalik. Di ant
diri sendtidak pernterjadi.
memajukangsa pa
katan selur
n Pembangun
ANG BER
Pemberi
nah bisa unia usia ang
omi mpu kan msi lam tara diri. nah
kan asti ruh
Madunmamaapayan PasdikSmapaberber
nan Nasional.”
RKEADIL
Suryopr
taan Met
ahatma Gandhnia mampu m
akan kepada seanusia, kecualiabila ada manng rakus
sar sempurna kenalkan Adam
mith hanya terbabilaseluruh mrtindak secararadab
”
LAN
atomo
tro TV
hi : memberi
etiap i
nusia
yang m bentuk manusia
31
32 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
warga bangsa untuk membentuk negara. Indonesia mempunyai cita cita ideal ketika memproklamasikan kemerdekaannya. Pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa tujuan kemerdekaan dimaksudkan untuk menjaga segenap tumpah darah, menciptakan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta menjaga perdamaian dunia.
Setelah 69 tahun Indonesia Merdeka, bangsa Indonesia mampu meraih kenajuan. Ukuran ekonomi Indonesia sudah melewati 1 tiliun dollar AS dan pendapatan per kapita mendekati 4 ribu dollar AS. Hanya saja dibalik kemajuan yang diaraih, ada persoalan yang dihadapi. Kemajuan ekonomi belum dinikmati oleh seluruh warga bangsa. Masih ada sekitar 87 juta warga yang kesehatannya harus ditanggung oleh negara. Masih ada jumlah yang sama menerima beras bagi orang miskin dari negara.
Menurut Bank Dunia masih ada sekitar 50 % jumlah warga Indonesia yang pendapatan setiap hari di bawah 2 dollar AS. Sebaliknya ada 2 persen warga yang tergolong super kaya. Kesenjangan antara yang kaya dan miskin sudah sampai pada tingkatan yang membahayakan. Rasio gini untuk pengeluaran sudah mencapai 0,43 sementara untuk pendapatan angkanya bahkan di atas 0,5. Ketidakadilan Ekonomi
Lebarnya kesejangan yang terjadi merupakan akibat ketidakadilan ekonomi. Perekonomian negara yang masih berbasis sumber daya alam dikuasai oleh kelompok kecil pencari rente. Distribusi kemakmuran tidak bisa dilakukan karena sistem perpajakan tidak bisa diterapkan secara baik. Dari sektor pertambangan batu bara saja ada sekitar Rp20 triliun potensi pendapatan negara yang tidak disetorkan.
Kalau saja sistem perpajakan bisa diterapkan secara baik, maka itu bisa menjadi alat untuk mendistribusikan kemakmuran. Orang tidak dilarang untuk kaya, namun mereka harus berbagi kekayaan itu dengan warga yang lain, apalagi ketika usaha yang dijalankan berbasis sumber daya alam.
Persoalan ini menjadi pelik karena aparat pemerintah ikut
Kemajuan ekonomi yang diraih Indonesia belum dinikmati oleh seluruh anggota masyarakat
50% warga Indonesia memiliki pendapatan dibawah US$2 per hari, dan 2% lainnya tergolong super kaya Rasio Gini adalah ratio yang mengukuran dera-jat kemerataan.Ratio ini digunakan untuk meng-ukur ketimpangan sua-tu nilai dibandingkan dengan distribusi frekuensinya.Rasio ini sering dipakai untuk mengukur ketimpangan pendapatan rakyat suatu Negara atau daerah Pajak belum diterapkan secara baik. Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mendistribusikan kemakmuran
33 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
menikmati situasi yang terjadi. Aparat pajak ikut terlibat memanfaatkan kekayaan alam untuk memperkaya diri sendiri. Mulai kasus Gayus Tambunan sampai yang terakhir melibatkan Hadi Poernomo, merupakan bukti dari semua itu. Keadaan diperparah lagi oleh kebocoran yang terjadi pada keuangan negara. Sejak era orde Baru Prof. Sumitro Djoyohadikusumo sudah mensinyalir bahwa kebocoran keuangan negara mencapai 30 persen.
Pada era reformasi keadaan semakin parah karena kebocoran terjadi secara sistemik. Kebocoran anggaran negara dimulai dari rekayasa yang dilakukan antara pemerintah dengan DPR pada saat penyusunan anggaran. Kasus korupsi pembangunan wisma atlet Sea Games XXVI membongkar kenyataan itu. Bagaimana Badan Anggran DPR dipakai untuk merekayasa anggaran pembangunan yang kemudian dinikmati oleh segelintir orang saja.
Agenda Reformasi
Media massa memberikan perhatian penuh dalam kasus korupsi bukan karena kasus ini seksi. Media masa mengangkat kasus kasus korupsi karena itu adalah agenda reformasi. Pergantian kepemimpinan Presiden Soeharto dilakukan karena ada salah guna kekuasaan. MPR mengeluarkan ketetapan MPR khusus untuk memberantas praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Kenyataannya pratik KKN semakin menjadi jadi dilakukan para pejabat negara. Bahkan ketiga pilar demokrasi yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif terlibat pada praktik korupsi yang masif. Kalau saja praktik korupsi bisa dikurangi, maka kesempatan untuk memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat akan lebih besar. Apabila angagran belanja negara sekarang ini sudah lebih dari Rp1.800 triliun.
Tugas pengawasan terhadap penggunaan anggaran negara harus ditingkatkan. Pengawasan bukan hanya dilakukan pasca penggunaan melalui penegakan hukum, tetapi juga pra penggunaannya. Peran BPKP menjadi sangat penting. Sebagai pengawas internal, BPKP bisa memainkan peran untuk mengawal agar jangan sampai penyimpangan terjadi. Memang tugasnya tidak mudah, karena wilayah
Persoalan menjadi semakin pelik akibat adanya aparat pajak yang terlibat dalam upaya memperkaya diri sendiri Pada era orde baru, disinyalir terdapat kebocoran keuangan negara sebesar 30%
Kebocoran keuangan negara pada era reformasi lebih parah karena terjadi secara sistemik yang melibatkan pemerintah dan DPR.
Media mengangkat kasus korupsi bukan karena kasus ini seksi, namun karena pembe-rantasan korupsi merupakan agenda reformasi
Tiga pilar demokrasi terlibat pada praktik korupsi yang masif.
Apabila praktik korupsi bisa dikurangi, maka kesempatan untuk me-ningkatkan kesejahte-raan rakyat akan semakin besar Pengawasan tidak hanya dilakukan pasca penggunaan, tapi juga pra penggunaan.
BPKP berperan untuk mencegah terjadinya penyimpangan Upaya yang tidak
34 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
penganggaran tidak lagi hanya ada di tangan pemerintah. Keterlibatan DPR dalam penetapan anggaran hingga satuan tiga menjadi salah satu penyebab kebocoran keuangan negara.
Indonesia membutuhkan model perencanaan dan penggunaan anggaran negara yang baik. Sebagai langkah awal untuk menciptakan sistem pengelolaan keuangan negara yang baik, BPKP harus membuat percontohan yang bisa dijadikan acuan. Sebagai bagian dari keinginan media massa untuk menciptakan Indonesia yang bersih dari praktik KKN, BPKP bisa menjalin kerja sama. Bukan untuk melakukan penyimpangan, tetapi membangun sistem pengelolaan keuangan negara yang baik.
Pers tidak hanya berperan sebagai alat kontrol dan koreksi. Almarhum Rosihan Anwar selalu mengatakan bahwa pers adalah Communicator of hopes. Pers harus juga membangkitkan rasa percaya diri bahwa bangsa ini akan mampu menciptakan kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat.
Tanya Jawab
Media bukan perusahaan besar dan ada dimana-mana, contoh wartawan Metro TV hanya 120 orang, yang wilayah kerjanya dari Papua sampai Aceh. Terkesan tebang pilih, karena pertama objek peliputannya banyak mulai dari politik, ekonomi, sampai dengan segala peristiwa. Sehingga tidak semua peristiwa dapat diliput oleh media. Kedua, kasus korupsi di Indonesia sudah sangat masif, menakutkan, dan luar biasa, maka perlu diliput untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Ketiga, Korupsi di Indonesia sudah pada tingkat sistemik. Contoh kasus Gayus Tambunan, pertama kali di sidang di Pengadilan Tangerang, keputusannya bebas murni, tidak ada liputan media. Kemudian Susno Duaji mengatakan bahwa ada kasus besar di Ditjen Pajak yang diputus bebas di Tangerang maka wartawan melakukan investigasi kasus tersebut. Ternyata benar kasus tersebut direkayasa mulai dari hakim, jaksa, sampai polisi. Akhirnya kasus tersebut disidang ulang. Semua yang terlibat rekayasa di hukum. Jadi media sebagai alat kontrol harus bertindak
mudah karena peng-anggaran tidak hanya di pemerintah, namun juga melibatkan DPR BPKP harus membuat percontohan pengelo-laan sistem keuangan yang baik yang dapat digunakan sebagai acuan BPKP harus menjalin kerjasama dengan me-dia untuk menciptakan Indonesia yang bersih dari praktik KKN
Korupsi ditakuti, namun terdapat penghakiman oleh media, dimana praduga tak bersalah? Apakah ini bentuk keterbukaan publik?
Prosi
menyumasyakorupsharus m
Dalam inisial. bertanypelakubahwalengkaterminsudah masuksudah harus mpers.
Pelipudewanmerupkalau tpelipu
SumbepelipumampmenjadMata Nliputandengantahun bersam
iding Seminar
uarakan krakat ‘ korsi muncul.memainka
m pemberit Alasanya ya tanya d
u korupsi. a dalam kap. Supaya
nologi jika bditetapkan
k pengadildiputus o
mengguna
ti media n pers dengpakan kewtidak mentan di pers
er daya tannya jugu membedi contoh sNajwa, dann itu memn pihak m
mengundma membah
r BPKP “Peran
kasus karupsi’. Me. Hanya m
an peran te
aan kasus agar masydan mencoPerlakuansus korups
a tidak terjbaru tertan
n terlibat dan naman
oleh hakimakan termin
di penggan Mahka
wenangan ngijinkan asidangan it
yang kitga terbataserikan inspseperti ibu
n beberapamojokan mmedia. Di dang pemhas masala
Pengawasan
asus yangedia harus media itu ersebut.
s korupsi yarakat tidoba memben ini ditetasi tidak ditrjadi trial bngkap dikadisebutkan nya menja
m disebut tenologi itu s
gadilan diamah AgunHakim. T
ada kameratu.
ta miliki s. Kita mempirasi kepu Risma yaa tokoh lainmaka perl
Amerika, mimpin rah pember
Internal dala
g sangat ada di sasangat ter
tidak digudak menduerikan efek
apkan olehtulis inisialby pers maatakan “ter tersangka,
adi terdakwerpidana. Ssesuai kete
idasarkan ng karena
Tergantunga maka tid
itu terbmilih nara
pada kita ang kita unn. Jika ada lu adanya Presiden edaksi un
ritaan.
m Pengawala
merugikana ketika rbatas nam
unakan nauga-duga ak jera kepah dewan pl tetapi dituaka dibuatrduga”, ka, kalau sudwa, dan jSemua meentuan dew
kesepaka ruang sidag Hakimndak akan a
batas, maasumber ya
semua, bndang dal kesan bah
a komunik setiap akntuk mak
n Pembangun
kan isu
mun
ama atau ada
pers ulis tlah alau dah jika
edia wan
atan ang
nya, ada
aka ang bisa lam hwa kasi khir kan
nan Nasional.”” 35
36 Prosiding Seminar BPKP “Peran Pengawasan Internal dalam Pengawalan Pembangunan Nasional.”
KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan para pembicara, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Indonesia dewasa ini dihadapkan berbagai permasalahan, antara lain : a. Realisasi capaian RPJMN 2010-2014 yang berada di bawah target yang
ditetapkan; b. Pertumbuhan ekonomi bertumpu pada non-tradable goods yang tidak
menghasilkan devisa; c. Pertumbuhan sektor pertanian berada di bawah pertumbuhan ekonomi; d. Jumlah pengangguran semakin meningkat; e. Defisit neraca perdagangan yang tinggi. f. Kemajuan ekonomi yang diraih Indonesia belum dinikmati seluruh bangsa
Indonesia. Hal tersebut terlihat dari adanya 87 juta warga yang mendapatkan jaminan kesehatan dari negara, 50% warga Indonesia berpendapatan di bawah USD2, rasio gini pengeluaran mencapai 0,43 sedangkan rasio gini pendapatan berada di atas kisaran 0,5.
2. Pengembangan e-government dilakukan karena tingginya tuntutan masyarakat terhadap layanan pemerintah, sedangkan jumlah pegawai negeri sipil semakin lama cenderung semakin berkurang. Sistem tersebut disusun sedemikian rupa sehingga dapat juga digunakan sebagai sarana untuk melakukan pengawasan dan audit oleh auditor eksternal.
3. Lembaga pengawasan harus mampu menempatkan diri, tidak hanya berhenti pada penilaian terhadap pencapaian target output RPJMN dan anggaran (DIPA/DPA), namun juga pencapaian target outcome RPJMN/RPJP.
Dalam penyusunan RPJMN, BPKP harus mampu memberi masukan kepada Pemerintah, terkait penetapan target ouput dan outcome RPJMN agar sejalan dengan target yang ditetapkan dalam RPJP.
Dengan demikian, peran pengawasan BPKP akan lebih optimal dalam upaya untuk mencegah dan menindak berbagai penyimpangan, baik melalui pengawasan yang dilakukan pasca penggunaan maupun pra penggunaan dana.
4. BPKP di masa yang akan datang akan menjadi organisasi yang lebih baik dan lebih berkinerja tinggi. BPKP akan menjadi organisasi profesional yang mengedepankan transformasi budaya organisasi untuk selalu menjadi lebih baik, mengimplementasikan Reformasi Birokrasi yang sebenar-benarnya.
5. Pengawasan yang dilakukan BPKP di masa yang akan datang akan mencapai tingkatan yang lebih strategis, pengawasan yang tidak hanya berhenti pada
Prosi
akutargdandila
6. BPKciri:a. b. c.
d. NamsecaPerkur
7. Indyanneginstdili
8. SebberBukkeu
iding Seminar
untabilitas get yang ten saran, akukan ole
KP perlu m: Terbuka, tMenjalin kKeterbukapengawasJujur mun demiara terbuk
rmasalahanrang baik, n
donesia meng baik. Sebgara yang tansi/pemeput untuk
bagai bagiasih dari pkan untuk uangan neg
r BPKP “Peran
output naertuang daterkait ke
eh Pemerin
mengemban
transpran dkerjasama aan BPKPsan
ikian, peraka menginfn tersebut bnamun me
embutuhkabagai langk
baik, BPKerintah da dijadikan
an dari keiraktik KK melakukagara yang b
Pengawasan
amun jugaalam RPJMeberhasilanntah Pusat
ngkan stra
dan memedengan me
P mengiki
turan peruformasikanbukan mererupakan d
an model pkah awal uKP dapat aerah yangbenchmark
inginan meKN, BPKP ban penyimpbaik.
Internal dala
a akuntabiMN. BPKP n atau ke maupun D
ategi komu
nuhi kehauedia is negative
undangan n hasil kerjrupakan pdomain keb
perencanaauntuk menc memberi g bisa dijaoleh instan
edia massabisa menjapangan, te
m Pengawala
ilitas atas harus mamegagalan
Daerah.
unikasi BPK
usan publi
e thinking
membatasjanya ke mermasalahbijakan pu
an dan penciptakan si informasiadikan sebnsi/pemeri
a untuk malin kerja etapi memb
n Pembangun
outcome dmpu mempembangu
KP yang ef
ik akan kas
g publik
si kewenanmasyarakathan komunublik.
nggunaan istem pengi kepada
bagai modintah daera
menciptakansama dengbangun sis
nan Nasional.”
dan impactmberikan m
unan baik
fektif deng
sus korups
terhadap
ngan BPKPt secara lannikasi publ
anggaran gelolaan ke
media meel tersebuah lainnya
n Indonesigan insan stem peng
”
t sesuai masukan
k yang
gan ciri-
si
aparat
P untuk ngsung. ik yang
negara uangan engenai t, guna .
ia yang media.
gelolaan
37