PROSIDING - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/66079/1/Prosiding_SEMNASTANGKAP_6_IPB-1_1.pdf ·...
-
Upload
phungtuyen -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of PROSIDING - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/66079/1/Prosiding_SEMNASTANGKAP_6_IPB-1_1.pdf ·...
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL PERIKANAN TANGKAP IPB KE 6
BOGOR, 22 OKTOBER 2015
“Pembangunan Perikanan Tangkap Berbasis Riset dan Teknologi dalam MenghadapiMasyarakat Ekonomi Asean”
Penyunting:
Dr. Iin Solihin, S.Pi,M.SiDr. Yopi Novita, S.Pi,M.Si
Dr. Fis Purwangka, S.Pi, M.SiDidin Komarudin, S.Pi, M.Si
Kegiatan Seminar Nasional Perikanan Tangkap IPB ke 6 Diselenggarakan Oleh Departemen PemanfaatanSumberdaya Perikanan FPIK IPB Bekerja Sama dengan Forum Komunikasi Kemitraan PerikananTangkap (FK2PT). Didukung Oleh Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB dan PT.EOS Consultans.
Prosiding ini diterbitkan oleh:
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR2015
Prosiding Seminar Nasional Perikanan Tangkap IPB ke-6 ISBN 978-979-1225-34-2
Halaman: 66-75
66
KARAKTERISTIK CAHAYA LAMPU PADA BAGAN TANCAP
DI PERAIRAN TELUK BANTEN
Adi Susanto1, Yuhelsa Putra
2, Aristi Dian Purnama Fitri
3, Heri Sutanto
4
1Program Studi Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayaasa
Email: [email protected] 2Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayaasa
3Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK, Universitas Diponegoro 4 Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro
ABSTRACT
Light fishing was rapidly developedsince invention of electrical lamp that have
significant impact to productivity and efficiency of fish capture. Light emitting
diode (LED) is the new variant of electrical lamp for general lighting, but still
undeveloped for fishing activity. This research aims to analyze the characteristics
of LED lamp for fix lift net. The research was conducted using laboratory and
filed experiment in Banten Bay. The results show light from LED lamps
hasdominant direction at the bottom of the lamp with the value 783 lux. The
illumination of 30-watt LED lamp at the same depth and distance is higher than
85-watt tubular lamps, sothe application of LED lamps for lift net fishing is much
berecommended.
Keywords: Banten Bay, illumination, lift net, lamp
ABSTRAK
Perikanan lampu telah berkembang pesat sejak ditemukannya lampu listrik yang
mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi penangkapan.Lampu LED
merupakan generasi terbaru lampu listrik yang sudah banyak digunakan sebagai
lampu penerangan, namun belum berkembang untuk bidang perikanan. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik lampu LED untuk penggunaan pada
perikanan bagan tancap di Teluk Banten. Penelitian dilakukan melalui metode
observasi di laboratorium dan penelitian lapangan dilakukan di perairan Teluk
Banten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cahaya lampu LED memiliki arah
sebaran yang paling dominan pada bagian bawah lampu dengan nilai iluminasi
tertinggi 783 lux. Pengukuran pada jarak dan kedalaman yang sama, iluminasi
cahaya yang dihasilkan oleh lampu LED 30 W lebih tinggi dibandingkan dengan
lampu tabung 85 W sehingga penggunaan lampu LED untuk perikanan bagan
sangat mungkin untuk dikembangkan.
Kata kunci: bagan, iluminasi, lampu, Teluk Banten
67
PENDAHULUAN
Teknologi penangkapan ikan menggunakan alat bantu cahaya sebagai
pemikat telah berkembang pesat di berbagai belahan dunia. Sudirman dan Musbir
(2009) menyatakan bahwa pesatnya perkembangan perikanan lampu di Indonesia
tidak terlepas dari peran nelayan di perairan Sulawesi Selatan yang mulai
menggunakan bagan tancap dengan lampu petromaks pada era 1950an.
Penggunaan cahaya untuk menarik perhatian ikan untuk kepentingan
penangkapan kemudian berkembang ke berbagai wilayah dengan berbagai variasi
alat tangkap seperti bagan perahu, bagan rakit, pukat cincin hingga pancing cumi-
cumi.
Perairan Teluk Banten telah dikenal oleh nelayan sebagai salah satu daerah
penangkapan bagan tancap yang potensial. Target utama penangkapan dengan
bagan tancap di perairan ini adalah berbagai jenis teri (Stelophorus sp.), cumi-
cumi (Loligo sp.) dan ikan tembang (Sardinella sp.). Pada era 1990an hingga awal
tahun 2000, nelayan bagan tancap masih menggunakan lampu petromaks. Namun
seiring perkembangan teknologi, saat ini semua nelayan bagan tancap sudah
menggunakan lampu listrik yang didominasi oleh jenis lampu tabung dengan daya
yang bervariasi mulai dari 24 watt hingga 90 watt sesuai dengan daya beli dan
pengetahuan yang dimiliki.
Anongponyoskun et al. (2011), penggunaan lampu merupakan salah satu
teknik modern dan cukup efektif dengan memanfaatkan tingkah laku ikan untuk
menarik perhatiannya agar berkumpul di sekitar alat tangkap. Perkembangannya
semakin pesat setelah ditemukannya lampu listrik berupa lampu merkuri, halogen,
fluorescent (tabung) dan metal halida yang memiliki iluminasi cahaya lebih tinggi
dibandingkan lampu petromaks. Namun sayangnya, penggunaan lampu listrik
tersebut membutuhkan BBM dalam jumlah besar sehingga biaya operasional yang
dibebankan untuk menghidupkan lampu untuk kegiatan operasi penangkapan juga
semakin bertambah.
Penggunaan lampu merkuri, halogen dan lampu tabung selain tidak efisien
terhadap bahan bakar juga menghasilkan panas yang tinggi, membutuhkan daya
yang besar, umur teknis yang pendek dan tidak efisien sehingga membutuhkan
lampu pengganti yang lebih efisien (Shen et al. 2013; Hua and Xing 2013; Choi et
al. 2009).Lahirnya lampu generasi baru, Light Emitting Diode (LED) menjadi
babak baru dalam pengembangan perikanan lampu. Ujicoba penangkapan
menggunakan purse seine dan squid jigging telah mampu menurunkan tingkat
konsumsi BBM hingga 25% dan meningkatkan hasil tangkapan yang diperoleh
(Manomayidthikarn 2013; Matsushita and Yamashita 2012; An and Arimoto
2013; Hua and Xing 2013). Tyedmers et al. (2005) mengemukaan bahwa pada
kegiatan perikanan tangkap setidaknya dibutuhkan 620 liter BBM untuk
mendaratkan 1 ton hasil tangkapan ikan dari laut.Semakin rendah tingkat
68
konsumsi BBMnya maka biaya yang dibutuhkan akan semakin murah dan
sumbangan polusi yang dihasilkan oleh armada penangkapan juga menurun.
Meskipun lampu LED memiliki tingkat efisiensi energi yang tinggi,
namun penggunaannya pada bidang perikanan di Indonesia masih belum
berkembang. Hal ini disebabkan oleh belum banyaknya informasi terkait
penggunaan lampu LED di bidang perikanan serta harga lampu LED yang jauh
lebih mahal dibandingkan lampu konvensional. Oleh karena itu, dibutuhkan
penelitian dan inovasi agar teknologi lampu LED dapat dimanfaatkan pada
perikanan bagan sehingga dapat meningkatkan hasil tangkapan dan efisien
penggunaan bahan bakar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik
cahaya lampu LED pada medium udara dan medium air yang dapat
digunakanpada perikanan bagan tancap di perairan Teluk Banten Indonesia.
METODOLOGI
Identifikasi karakteristik cahaya lampu di medium udara dilakukan di
Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada
bulan April-Mei 2015.Lampu yang digunakan adalah jenis Tubular Lamp (TL)
tipe jari dengan kekuatan 85 watt dan lampu LED dengan tipe bulb berkekuatan
30 watt. Pengukuran iluminasi cahaya dilakukan menggunakan lux meter Lutron
LX-103 dengan derajat ketelitian 1 lux. Pengukuran dilakukan pada jarak 1 meter
dari sumber cahaya dengan bagian bawah lampu sebagai titik awal (sudut 0°)
seperti disajikan pada Gambar 1.Interval pengukuran dilakukan setiap 10° hingga
bagian atas lampu (sudut 180°).Hasil pengukuran iluminasi selanjutnya diolah
untuk mendapatkan grafik sebaran iluminasi cahayanya di sekitar lampu.
Gambar 1 Ilustrasi pengukuran iluminasi cahaya lampu pada medium udara
69
Pengukuran karakteristik cahaya lampu pada medium air dilakukan pada
bagan tancap dengan membandingkan lampu yang digunakan oleh nelayan dan
lampu LED yang diujicobakan. Bagan yang digunakan berukuran (14 x 14) m
dengan ukuran jaring (12x12) m. Jumlah lampu yang digunakan sebanyak enam
unit untuk setiap jenisnya.Pemasangan lampu dilakukan pada bagian bawah
rumah bagan dengan jarak 30-50 cm dari permukaan air.Pengukuran iluminasi
cahaya dilakukan pada jarak horizontal (0-7 m) dan vertikal (kedalaman 0-10 m)
dari sumber cahaya sehingga radius penyebaran cahaya lampu dapat
terdokumentasikan.Ilustrasi pengukuran iluminasi lampu pada bagan tancap
disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2 Ilustrasi pengukuran iluminasi lampu pada medium air
Data hasil pengukuran dianalisis secara deskriptif dalam bentuk diagram
radar dan grafik distribusi iluminasi cahaya berdasarkan kedalaman dan radius
penyebaran. Hasil analisis selnjutnya dijadikan dasar ilmiah bagi pengembangan
desain lampu LED yang tepat untuk perikanan bagan karena lampu yang ada saat
ini masih di desain untuk kepentingan penerangan dalam rumah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Medium Udara
Sebaran cahaya yang dihasilkan oleh lampu tabung menyebar ke segala
arah dengan nilai iluminasi yang berbeda. Iluminasi paling tinggi terdapat pada
sudut 90° dan 270° dengan nilai 215 lux, sedangkan iluminasi paling rendah
70
terdapat pada sudut 180° dengan nilai 62 lux seperti disajikan pada Gambar 3.
Lampu tabung akanmenghasilkan nilai iluminasi yang menyebarke seluruh
penjuru lampu.Hal senada diungkapkan oleh Thenu (2014), lampu tabung
memancarkan cahanya ke segala arah dengan intensitas yang berbeda.Bagian
paling terang berada pada samping lampu karena permukaan tabung pada bagian
sambung memiliki luas yanglebih besar dibandingkan dengan bagian bawah dan
atas lampu.Karakteristik sebaran cahaya yang demikian menyebabkan lampu
tabung dianggap kurang efektif digunakan pada penangkapan bagan.Untuk
mengatasi hal tersebut umumnya nelayan menggunakan reflektor agar cahaya
yang dihasilkan dapat diarahkan pada bagian tertentu.Rohanah (2012) menyatakan
bahwa penggunaan reflektor terbukti efektif untuk mengarahkan cahaya lampu
tabung sehingga adanya proses pemantulan dari reflektor menyebabkan iluminasi
cahaya yang sampai ke perairan menjadi maksimal.
Gambar 3 Sebaran iluminasi lampu tabung pada medium udara
Cahaya yang dihasilkan oleh lampu LED memiliki karakteristik yang
mengarah pada sudut tertentu sehingga lebih mudah difokuskan sesuai dengan
desain lampu yang dibuat. Penggunaan lampu LED dengan tipe bolam (bulb)
untuk berbagai kepentingan, baik rumah tangga maupun industri telah terbukti
meningkatkan efisiensi penggunaan energi sehingga pemanfaatannya semakin
luas. Selain itu, umur teknis lampu LED yang lebih lama juga menjadi salah satu
keunggulan yang menjadi dasar dipilihnya lampu jenis ini untuk berbagai
kebutuhan penerangan.
0
50
100
150
200
250180
170160
150140
130
120
110
100
90
80
70
60
50
4030
2010
0350
340330
320
310
300
290
280
270
260
250
240
230
220210
200190
71
Arah penyebaran cahaya dari lampu LED lebih terfokus pada bagian
bawah dan samping lampu. Namun intensitas cahaya dan arah penyebaran cahaya
pada bagian samping lampu LED tidak seluas dan setinggi pada lampu tabung.
Hal ini dipengaruhi oleh konstruksi lampu yang secara teknis memang dirancang
untuk memberikan penerangan pada bagian bawah lampu seperti disajikan pada
Gambar 4.
Gambar 4 Sebaran iluminasi cahaya lampu LED pada medium udara
Iluminasi cahaya lampu LED paling tinggi terdapat pada sudut 0° dengan
nilai 783 lux dan terus mengalami penurunan seiring dengan penambahan sudut
ke arah bagian atas lampu. Hal ini dapat dipahami mengingat desain lampu LED
yang umum di pasaran memang bertujuan untuk menghasilkan cahaya yang
terang pada bagian bawah lampu. Meskipun cahaya lampu LED sudah mengarah
ke bagian bawah lampu, namun penggunaan reflektor tetap diperlukan untuk lebih
mengumpulkan cahaya lampu pada bagian samping lampu. Puspito (2012)
menyatakan bahwa penggunaan reflektor kerucut mampu memusatkan cahaya
lampu pada perikanan bagan tancap sehingga penetrasi cahaya yang dihasilkan
menjadi lebih baik.Reflektor dengan warna perak menghasilkan pemusatan dan
hasil tangkapan terbaik dibandingkan warna putih dan standar sehingga sangat
dianjurkan untuk digunakan pada perikana bagan tancap.
0
100
200
300
400
500
600
700
800180
170160
150140
130
120
110
100
90
80
70
60
50
4030
2010
0350
340330
320
310
300
290
280
270
260
250
240
230
220210
200190
72
Medium Air
Hasil pengukuran tingkat iluminasi cahaya pada lampu tabung pada
medium air menunjukkan bahwa secara horizontal, intensitas cahaya yang
dihasilkan mampu mencapai jarak 6 m, namun semakin jauh jaraknya dari sumber
cahaya iluminasinya semakin rendah. Secara vertikal, semakin bertambah
kedalaman perairan maka intensitas cahayanya juga semakin rendah dimana pada
kedalaman 8 m di bagian tengah bagan, iluminasi yang terdeteksi hanya 2 lux.Hal
ini jauh berbeda dengan iluminasi cahaya pada permukaan perairan yang pada
kedalaman 1-2 m iluminasi lampu yang terdeteksi berkisar 50-700 lux.Kondisi ini
terjadi karena jaraknya sangat dekat dengan sumber cahaya seperti disajikan pada
Gambar 5.
Lampu tabung yang digunakan oleh nelayan adalah tipe jari (bukan spiral)
sehingga dengan penambahan reflektor cahaya yang dihasilkan pada bagian
samping dan atas lampu lebih terarah ke bagian bawah bagan.Meskipun demikian,
karena konstruksinya yang memanjang, maka akumulasi luas permukaan tabung
lampu pada bagian samping yang lebih besar dibandingkan pada bagian bawah
menyebabkan cahaya yang dihasilkan tetap menyebar secara horizontal sehingga
radius sebaran cahayanya menjadi lebih luas.
Pada bagian tengah bagan sebagai pusat sumber cahaya, iluminasi yang
terukur pada permukaan air sebesar 758 lux dan terus berkurang seiring dengan
bertambahnya jarak dari sumber cahaya. Selain itu, pada kedalaman perairan 5 m,
iluminasi yang terukur hanya sebesar 7 lux dan semakin kecil seiring bertambanya
kedalaman. Hal ini mengindikasikan bahwa kedalaman efektif cahaya yang
dihasilkan oleh lampu tabung berada pada kisaran kedalaman 3-5 m baik pada
pusat sumber cahaya ataupun pada radius hingga 3 meter dari sumber cahaya.
Gambar 5 Karakteristik cahaya lampu tabung di dalam air
-6 -4 -2 0 2 4 6
-10
-8
-6
-4
-2
0
0
2
5
25
50
75
100
150
200
250
300
350
400
450
500
600
700
Jarak (m)
Ked
alam
an (
m)
73
Hasil pengukuran iluminasi cahaya enam lampu LED pada medium air
menunjukkan bahwa cahaya yang dipancarkan mampu menembus hingga
kedalaman 10 m dengan iluminasi sebesar 2 lux. Nilai iluminasi tertinggi terdapat
pada kedalaman 1-2 meter karena dekat dari sumber cahaya dengan kisaran 354-
2.244 lux seperti disajikan pada Gambar 6. Lampu LED mampu menghasilkan
iluminasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lampu tabung pada radius dan
kedalaman pengukuran yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa lampu LED
sangat potensial untuk dijadikan sebagai lampu pengganti karena memiliki
konsumsi listrik yang lebih rendah namun menghasilkan intensitas cahaya yang
lebih tinggi.
Gambar 6 Karakterstik cahaya lampu LED di dalam air
Sifat dasar cahaya yang dihasilkan oleh lampu LED yang mengarah pada
sudut tertentu (straight light) seperti tercermin pada Gambar 13. Penggunaan
reflektor semakin mengumpulkan cahaya yang dipancarkan pada bagian samping
dan atas lampu LED ke bagian bawah sehingga mampu mencapai kedalaman yang
lebih tinggi dengan iluminasi yang lebih besar. Pada permukaan perairan,
iluminasi cahaya yang terukur sebesar 2.244 lux dan pada pada radius 5 m dari
sumber cahaya masih terdeteksi sebesar 25 lux.Pada bagian tengah bagan, cahaya
lampu LED yang dihasilkan bahkan mampu menembus hingga kedalaman 10 m
dengan iluminasi sebesar 2 lux.
Okamoto et al. (2008) juga menemukan bahwa pada perikanan saori yang
beroperasi di Samudera Pasifik, karakteristik iluminasi cahaya dari lampu LED
Jarak (m)
Ked
alam
an (
m)
-6 -4 -2 0 2 4 6
-10
-8
-6
-4
-2
0
0
2
5
10
25
50
100
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
2200
74
yang digunakan juga memiliki pola yang serupa. Distribusi cahaya lampu LED
secara horizontal lebih pendek dari pada lampu konvensional (merkuri), namun
secara vertikal cahaya lampu LED dapat mencapai hingga kedalaman 15 m
dengan intensitas 0,12-0,35 lux. Pada bagian tepat dibawah sumber cahaya
iluminasi cahaya pada kedalaman 15 m sebesar 0,35 lux, namun pada jarak 1,5 m
di kedalaman yang sama iluminasinya hanya sebesar 0,12 lux. Hal ini semakin
menguatkan fakta bahwa sifat cahaya yang dihasilkan oleh lampu LED tidak
menyebar ke segala arah namun terfokus pada sudut tertentu baik pada medium
udara maupun medium air.
Secara visual, cahaya yang dihasilkan oleh lampu LED lebih menyilaukan
mata manusia. Hal ini disebabkan oleh sifat lampu cahaya dari lampu LED yang
sesungguhnya lebih banyak mengandung spektrum sinar tampak warna biru dan
hijau yang memiliki panjang gelombang lebih tinggi. Sementara itu, lampu tabung
lebih banyak memancarkan spektruk kuning dan merah sehingga kemampuannya
menembus perairan menjadi lebih rendah. Senada dengan hal tersebut, An and
Arimoto (2013) menyatakan bahwa karakteristik lampu LED yang lebih banyak
memancarkan spektrum warna biru lebih efektif untuk digunakan pada perikanan
cumi-cumi sehingga dapat menggantikan lampu merkuri dan halogen yang selama
ini digunakan oleh nelayan Korea dan Jepang pada perikanan cumi-cumi skala
industri.
KESIMPULAN
Cahaya yangdihasilkan oleh lampu LED memiliki sebaran yang
mengumpul pada bagian bawah lampu dengan iluminasi yang lebih besar
dibandingkan bagian lainnya. Pada jarak dan kedalaman yang sama, iluminasi
cahaya lampu yang dihasilkan oleh lampu LED 30 watt lebih tinggi dibandingkan
dengan lampu tabung 85 watt. Penggunaan lampu LED pada bagan tancap akan
meningkatkan penetrasi cahaya lampu ke dalam perairan dibandingkan dengan
lampu tabung yang digunakan oleh nelayan sehingga peluang untuk menarik
perhatian ikan menjadi lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
An YI and Arimoto T. 2013. Fishing Efficency of LED Fishing Lamp for Squid
Jigging and Hair Tail Angling in Korean Waters.Paper
presentation.WGFTFB Bangkok.
Anongponyoskun M, K Awaiwanont, S Ananpongsuk, S Arnupapboon.2011.
Comparison of Different Light Spectra in Fishing Lamps.Kasetsart Journal
Natural Science.45: 856-862.
Choi JS, SK Choi, SJ Kim, GS Kil, CY Choi. 2009. Photoreaction Analysis of
Squids for The Development of a LED Fishing Lamp. Proceedings of the
75
2nd International Conference on Maritime and Naval Science and
Engineering.p 92-95.
Hua LT, and Xing J. 2013. Research on LED Fishing Light.Applied Sciences,
Engineering and Technology.5(16): 4138-4141.
Manomayidthikarn K. 2013. Aplication of Ligth Emitting Diode (LED) in Fishing
in Japan.SEAFDEC.Paper Presentation.WGFTFB Bangkok.
Matsushita Y and Yamashita Y. 2012. Effect of a Stepwise Lighting Method
Termed “Stage Reduced Lighting” Using LED and Metal Halide Fishing
Lamps in The Japanese Common Squid Jigging Fishery. Fisheries Science.
78(5): 977-983.
Okamoto et al. 2008.Application of LEDs to Fishing Lights for Pacific
Saury.Journal Light and Visual Environment 32(2): 88-92.
Puspito G. 2012. Pengaruh Pemusatan Cahaya Terhadap Efektivitas Bagan.
Jurnal Saintek Perikanan 7(2): 5-9.
Shen SC, CY Kuo, MC Fang. 2013. Design and Analysis of an Underwater White
LED Fish-Attracting Lamp and Its Light Propagation. International
Journal of Advanced Robotic Systems.10(183): 1-10.
Sudirman and Musbir.2009.Impact of Light Fishing on Sustainable Fisheries in
Indonesia.International Symposium on Ocean Science, Technology and
Policy of World Ocean Conference. Manado-Indonesia, May 12-14. 11 pp.
Tyedmers PH, Watson R and Pauly D. 2005.Fueling Global Fishing
Fleets.Ambio.(34): 635-638.
View publication statsView publication stats