Proses Coking_buku Pak Parno

3
Proses Coking Dilihat dari sudut pandang reaksi yang terjadi, proses coking merupakan proses thermal cracking yang tingkatan crackingnya lebih besar dibanding thermal cracking dan visbreaking, sehingga salah satu produk akhirnya adalah Carbon (coke). Coke yang dihasilkan sebenarnya masih mengandung hidrokarbon berat (titik didih tinggi). Untuk menghilangkan hidrokarbon tersebut maka Coke tersebut harus dicalsinasi, yakni dengan cara dipanaskan sampai mencapai suhu antara 2000 o F s/d 2300 o F. Pada suhu tersebut masih akan ada sedikit hidrogen dalam coke. Proses pembentukan coke terjadi di bejana yang berukuran cukup besar (coke drum) sehingga waktu tinggalnya lama. Oleh sebab itu proses coking sering disebut “Delayed Coking” Diskripsi Proses Umpan residu panas dimasukkan ke kolom fraksinasi pada bagian bawah, sedangkan uap panas yang keluar dari coke drum di alirkan dari dasar kolom, maka uap panas tersebut didinginkan oleh umpan residu yang suhunya lebih rendah, sehingga tidak akan terjadi coking dalam menara fraksinasi dan hidrokarbon berat juga terkondensasi dan dikembalikan lagi ke coke drum, disamping itu dengan cara ini semua hidrokarbon yang lebih ringan dari kebutuhan umpan yang terikut dalam umpan akan di ‘stripping’. Umpan yang sudah tidak mengandung hidrokarbon ringan bersama dengan recycle liquid dipompakan ke dua buah coke drum (secara bergantian) melalui heater. Kedalam tube heater diinjeksikan steam untuk mengontrol kecepatan sehingga kecenderungan pembentukan coke dalam tebe heater dapat dikurangi. Dengan memanaskan sampai sekitar 925 o F sebagian hidrokarbon akan menguap sedangkan sebagian yang lain tetap berupan cairan. Dengan waktu tinggal yang cukup dan suhu tinggi maka cairan tersebut akan mengalami proses cracking sehingga terbentuk coke di dalam coke drum. Uap yang keluar dari atas coke drum dialirkan ke dasar kolom fraksinasi. Uap ini terdiri atas steam dan produk dari reaksi cracking, berupa gas, naphta dan gas oil. Kolom fraksinasi tersebut

description

Proses Coking_buku Pak Parno

Transcript of Proses Coking_buku Pak Parno

Page 1: Proses Coking_buku Pak Parno

Proses CokingDilihat dari sudut pandang reaksi yang terjadi, proses coking merupakan proses thermal cracking yang tingkatan crackingnya lebih besar dibanding thermal cracking dan visbreaking, sehingga salah satu produk akhirnya adalah Carbon (coke). Coke yang dihasilkan sebenarnya masih mengandung hidrokarbon berat (titik didih tinggi). Untuk menghilangkan hidrokarbon tersebut maka Coke tersebut harus dicalsinasi, yakni dengan cara dipanaskan sampai mencapai suhu antara 2000oF s/d 2300oF. Pada suhu tersebut masih akan ada sedikit hidrogen dalam coke.

Proses pembentukan coke terjadi di bejana yang berukuran cukup besar (coke drum) sehingga waktu tinggalnya lama. Oleh sebab itu proses coking sering disebut “Delayed Coking”

Diskripsi ProsesUmpan residu panas dimasukkan ke kolom fraksinasi pada bagian bawah, sedangkan uap panas yang keluar dari coke drum di alirkan dari dasar kolom, maka uap panas tersebut didinginkan oleh umpan residu yang suhunya lebih rendah, sehingga tidak akan terjadi coking dalam menara fraksinasi dan hidrokarbon berat juga terkondensasi dan dikembalikan lagi ke coke drum, disamping itu dengan cara ini semua hidrokarbon yang lebih ringan dari kebutuhan umpan yang terikut dalam umpan akan di ‘stripping’.

Umpan yang sudah tidak mengandung hidrokarbon ringan bersama dengan recycle liquid dipompakan ke dua buah coke drum (secara bergantian) melalui heater. Kedalam tube heater diinjeksikan steam untuk mengontrol kecepatan sehingga kecenderungan pembentukan coke dalam tebe heater dapat dikurangi. Dengan memanaskan sampai sekitar 925oF sebagian hidrokarbon akan menguap sedangkan sebagian yang lain tetap berupan cairan. Dengan waktu tinggal yang cukup dan suhu tinggi maka cairan tersebut akan mengalami proses cracking sehingga terbentuk coke di dalam coke drum.

Uap yang keluar dari atas coke drum dialirkan ke dasar kolom fraksinasi. Uap ini terdiri atas steam dan produk dari reaksi cracking, berupa gas, naphta dan gas oil. Kolom fraksinasi tersebut dilengkapi dengan gas oil stripper, sedangkan sebagai reflux dipakai produk naphta.

Coke atau kokas yang berasal dari minyak bumi sering disebut petroleum coke, sedangkan coke yang terbuat dari batubara disebut coal – coke. Pada umumnya petroleum coke diproduksi dalam bentuk padat berpori dan bentuknya tidak beraturan, mulai dari bentuk kecil (debu) sampai berukuran 20 inchi, bentuk ini sering disebut “green coke”.

Coke Removal (decoking)Coke dikeluarkan dari chamber menggunakan drill steam yang berputar 5-10 rpm, yang dilengkapi dengan mata boring/cutting dan hydraulic jet water pump (tekanan 200-250 kg/cm2).

Proses Kalsinasi

Page 2: Proses Coking_buku Pak Parno

Proses kalsinasi (calcination process) adalah suatu proses yang mengubah green coke menjadi calcined coke. Pada proses kalsinasi, green coke dipanaskan secara berangsur-angsur sempai mencapai suhu 1350oC, untuk menguapkan air dan hidrokarbon yang mudah menguap. Selanjutnya diikuti dengan proses pirolisis dan kristalisasi.

Proses kalsinasi pada hakekatnya merupakan proses perlakuan (treatment) coke pada suhu tinggi secara bertahap. Pemansan dilakukan dalam tungku putar (rotary klin).

Kalsinasi terjadi secara bertahap ketika green coke bergerak perlahan-lahan melaului zona-zona yang suhunya semakin tinggi.

TAHAPAN CALCINASIKenaikan Suhu Tahapan Proses

- Ambien s/d 148oC - Pemisahan air (water removal)- 149o s/d 482oC - Pemisahan zat-zat yang dapat menguap- 483o s/d 760oC - Pirolisis / cracking- 761o s/d 1350oC - Densifikasi dan kristalisasi

Tipikal analisis dari petroleum green coke dan calcined coke sebagai berikut :Green Coke Calcined Coke

Water content %wt 2 – 4 NilVolatile matter %wt 7 – 10 2 – 3 Fixed carbon %wt 91 – 85 95+Ash %wt 0,5 – 1,0 1 – 2