Prosedur Gawat Darurat pada Bayi dan Anak
Transcript of Prosedur Gawat Darurat pada Bayi dan Anak
Prosedur Gawat Darurat pada Bayi dan Anak
Tim Pengampu Mata Kuliah
D3 Kebidanan Sekolah Vokasi
Universitas Sebelas Maret
Gawat Darurat Bagian Anak:
• Diare
• Kejang demam
• Intoksikasi/ Keracunan
• tersedak
• snakebite
DIAREANAMNESIS DIARE✓ Tanyakan Riwayat makanan yang dikonsumsi✓ Frekuensi BAB✓ Lama terjadinya diare✓ Disertai darah atau tidak✓ Ada muntah
PEMERIKSAAN FISIS:✓ Tanda-tanda dehidrasi
✓ rewel atau gelisah
✓ letargis/kesadaran berkurang
✓ mata cekung
✓ cubitan kulit perut kembalinya lambat atau sangat
lambat - haus/minum dengan lahap, atau malas
minum atau tidak bisa minum.
Diare adalah peningkatankadar cairan dalam feses
melebihi normal, sekitar 10 mL/kgBB/hari
BENTUK KLINIS DIARE
KLASIFIKASI DEHIDRASI PADA DIARE
DEHIDRASI BERAT:Jika terdapat dua atau lebih tandaberikut: - Letargis atau tidak sadarMata cekungCubitan kulit perut kembali sangatlambat (≥ 2 detik)Tidak bisa minum atau malas minum.
DEHIDRASI BERAT
DEHIDRASI SEDANG/RINGAN:
Tanda gejala:-Gelisah/rewel-Haus dan minum dengan lahapMata cekungCubitan kulit perut kembalinya lambat
DEHIDRASI
SEDANG/ RINGAN
Aturan pemberian tablet zinc:- <6 bulan: ½ tablet (10 mg)
per har- >6 bulan: 1 tablet (20 mg)
per hari
DIARE TANPA DEHIDRASIDiagnosis Diare tanpa
dehidrasi dibuat bila anak
tidak mempunyai memiliki
tanda dehidrasi
ringan/sedang atau berat
DIARE TANPA
DEHIDRASI
KEJANG
DEMAM
KLASIFIKASI:✓ Kejang demam sederhana (Simple febrile seizure)
✓ Kejang demam kompleks (Complex febrile seizure)
FAKTOR RESIKO KEJANG DEMAM BERULANG:✓ Riwayat kejang demam dalam keluarga
✓ Usia kurang dari 12 bulan
✓ Cepatnya kejang setelah demam
Kejang demam ialah
bangkitan kejang yang
terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal di atas
380 C)
TATALAKSANA
TERSEDAK
TANDA DAN GEJALA:
• batuk-batuk→ mekanisme tubuh untuk
mengeluarkan benda asing yang masuk ke
tenggorokan atau saluran pernapasan
• sesak napas
• mengi
• suara serak
BAYI < 1 TAHUN
Anak > 1 tahun
Keracunan penyakit yang
tiba – tiba dan mengejutkan
yang dapat terjadi setelah
memasukkan benda asing
dalam tubuh
INTOKSIKASI
1. Makanan2. Minyak tanah3. Baygon4. Bahan kimia
Penyebab:
Anamnesa:1. Carilah informasi tentang bahan penyebab keracunan, jumlah
racun yang terpajan dan waktu pajanan ke dalam tubuh
2. Kenali bahan racun
3. Periksalah tanda terbakar di dalam atau sekitar mulut, atau
apakah ada stridor (kerusakan laring)
4. Rawat inap semua anak yang keracunan zat besi, pestisida,
parasetamol atau aspirin, narkotik, obat anti depresan; anak yang
tertelan bahan beracun secara sengaja dan anak yang mungkin
diberi obat atau racun secara sengaja oleh anak lain atau orang
dewasa.
5. Anak yang kemasukan bahan korosif atau bahan hidrokarbon
jangan dipulangkan sebelum observasi selama 6 jam.
PENATALAKSANAAN
1. Dekontaminasi lambung (menghilangkan racun dari lambung)
Kontra indikasi :
~ Keracunan bahan korosif atau senyawa hidrokarbon (minyak tanah, dll)
~ Penurunan kesadaran (bila jalan napas tidak terlindungi).
2. Periksa anak apakah ada tanda kegawatan
3. Periksa gula darah (hipoglikemia)
4. Identifikasi jenis racun dan keluarkan sesegera mungkin (idealnya 1 jam)
5. Jangan gunakan garam sebagai emetik karena bisa berakibat fatal
6. Berikan arang aktif (activated charcoal) jika tersedia, jangan rangsang muntah. Arang aktif
diberikan peroral dengan atau tanpa pipa nasogastric
Dosis:
- Arang aktif Anak sampai umur 1 tahun 1 g/kg
- Anak umur 1 hingga 12 tahun 25-50 g Remaja dan dewasa 25-100 g
PRINSIP TATALAKSANA LAIN
✓ Pastikan tersedia mesin pengisap untuk membersihkan
muntahan di rongga mulut.
✓ Tempatkan anak dengan posisi miring ke kiri dengan kepala
lebih rendah.
✓ Pasang nasogastrik
✓ Lakukan bilasan lambung dengan 10 ml/kgBB
✓ Jumlah cairan yang diberikan harus sama dengan yang
dikeluarkan, tindakan bilas lambung dilakukan sampai cairan
bilasan yang keluar jernih.
Prinsip penatalaksanaan keracunan melalui kontak kulit atau mata
Kontaminasi kulit
✓ Lepaskan semua pakaian dan barang pribadi
✓ Bersihkan seluruh daerah yang terkontaminasi
✓ Petugas kesehatan yang menolong harus melindungi dirinya terhadap kontaminasi sekunder
✓ Pakaian dan barang pribadi yang telah dilepas harus diamankan dalam kantung plastik transparan yang
dapat disegel, untuk dibersihkan lebih lanjut atau dibuang.
Kontaminasi Mata
✓ Bilas mata selama 10-15 menit dengan air bersih yang mengalir atau garam normal
✓ jaga curahannya tidak masuk ke mata lainnya
✓ Penggunaan obat tetes mata anestetik akan membantu irigasi mata
✓ Balikkan kelopak mata dan pastikan semua permukaannya terbilas. Pada kasus asam atau alkali
irigasi mata hingga pH mata kembali dan tetap normal (periksa kembali pH mata 15-20 menit setelah
irigasi dihentikan).
Prinsip penatalaksanaan terhadap racun yang terhirup
✓ Keluarkan anak dari sumber pajanan
✓ Berikan oksigen, jika diperlukan
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
SNAKEBITE
GEJALA UMUM:1.Nyeri gigitan taring2.Nyeri lokal,3.Perdarahan lokal,4.Memar5.Limfangitis,6.Pembengkakakn kelenjar getahbening,7.Melepuh, infeksi lokal,8.Abses, nekrosis jaringan
Kategori ular berbisa
Berdasarkan jenis bisanya, ular dapat dikategorikan
menjadi 4 (empat), yaitu:
1. Neurotoksin : jenis bisa yang menyerang saraf
2. Hemotoksin : jenis bisa yang menyerang darah
3. Kardiotoksin: jenis bisa yang menyerang jantung
4. Sitotoksin : jenis bisa yang menyerang sel
Tanda gigitan ular berbisa
-Terdapat dua luka gigitan
- Nyeri dan bengkak, kemerahan/ kehitaman dan/ atau lepuh di
sekitar luka gigitan
- Sesak nafas, mual dan muntah
- Penglihatan kabur
- Berkeringat
- Air liur meningkat
- Mati rasa di wajah dan anggota badan tertentu
-Tetap tenang dan usahakan untuk mengingat jenis, warna,
serta ukuran ular.
- Kurangi aktifitas dan melakukan imobilisasi area gigitan.
- Posisikan area gigitan lebih rendah dari jantung.
- Tutup dengan kain kering yang bersih.
- Lepaskan cincin atau jam tangan dari anggota tubuh yang
digigit
- Longgarkan pakaian yang dipakai.
- Segera dikirim untuk pertolongan medis terdekat.
YANG HARUS DILAKUKAN:
YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN
- Memanipulasi luka, baik dengan cara menyedot bisa ular dari tempat gigitan atau
menyayat kulit agar bisa keluar bersama darah, menggosok dengan zat kimia, atau
mengompres dengan air panas atau es pada luka gigitan.
- Mengikat atau member torniket terlalu keras pada luka gigitan.
- Minum minuman alcohol atau kopi.
- Mencoba mengejar dan menangkap ular.
CARA PEMBERIAN SERUM ANTI BISA ULAR (SABU)
✓ Cara pemberian SABU menurut rekomendasi
WHO (2016) ada 2 (dua) cara yaitu:
1. Injeksi “push” intravena:
Antivenom cair diberikan dengan injeksi
intravena lambat (tidak lebih dari 2 ml / menit).
2. Infusi ntravena:
Antivenom cair dilarutkan dalam sekitar 5 ml
cairan isotonik per kg berat badan (yaitu sekitar
250 ml saline isotonic atau 5% dekstrosa dalam
kasus pasien dewasa) dan diinfuskan pada
tingkat konstan selama sekitar 30-60 menit.
Jangan lupa untuk selalu menyediakan adrenalin
pada saat pemberian serum anti bisa ular.
Indikator pemberian sabu:
1.Perdarahan akan berhenti dalam 15 menit2.Faal Koagulasi akan normal dalam 3-9 jam3.Hipotensi akan membaik dalam 30-60 menit4.Gejala paralisis akan membaik dalam 30 menit5.Warna gelap urin akibat mioglobinuria atau hemoglobinuri menghilangdalam beberapa jam.
PEMBEDAHAN
Pembedahan dilakukan jika terjadi pembengkakan pada ekstremitas, denyut nadi
melemah/tidak teraba atau terjadi nekrosis lokal.
Tindakan bedah meliputi:
1.Eksisi jaringan nekrosis
2.Insisi selaput otot (fascia) untuk menghilangkan limb compartments, jika perlu
3.Skin grafting, jika terjadi nekrosis yang luas
4.Trakeostomi (atau intubasi endotrakeal) jika terjadi paralisis otot pernapasan dan
kesulitan menelan.
Penatalaksanaan lain
•Berikan cairan secara oral atau dengan NGT
•Berikan obat pereda rasa sakit
•Elevasi ekstremitas jika bengkak
•Pengobatan antibiotik tidak diperlukan kecuali terdapat nekrosis
•Pantau ketat segera setelah tiba di rumah sakit, kemudian tiap jam selama 24
jam karena racun dapat berkembang dengan cepat.
TERIMAKASIH