Proposal Tugas Akhir Rev1

31
i PROPOSAL TUGAS AKHIR PENERAPAN TEKNOLOGI RAPID DALAM SISTEM MANUFAKTUR PRODUK ELEKTRONIKA KASUS RANGKAIAN UNIVERSAL PID CONTROLLER Oleh : MAHMUD 215441012 KONSENTRASI STUDI TEKNIK ELEKTROMEKANIK PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DAN MANUFAKTUR POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG TAHUN 2015

description

Contoh Proposal

Transcript of Proposal Tugas Akhir Rev1

Page 1: Proposal Tugas Akhir Rev1

i

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PENERAPAN TEKNOLOGI RAPID

DALAM SISTEM MANUFAKTUR PRODUK ELEKTRONIKA

KASUS RANGKAIAN UNIVERSAL PID CONTROLLER

Oleh :

MAHMUD

215441012

KONSENTRASI STUDI TEKNIK ELEKTROMEKANIK

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DAN MANUFAKTUR

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG

TAHUN 2015

Page 2: Proposal Tugas Akhir Rev1

ii

LEMBAR PENGAJUAN

Proposal Tugas Akhir Yang Berjudul :

PENERAPAN TEKNOLOGI RAPID DALAM SISTEM MANUFAKTUR

PRODUK ELEKTRONIKA PADA RANGKAIAN UNIVERSAL PID

CONTROLLER

Yang Disusun Oleh :

Mahmud

215441012

Telah disetujui Sebagai Tugas Akhir Penutup Program Diploma IV

Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

Oleh :

Calon Pembimbing I

Suharyadi Pancono, Dipl.Ing.HTL, MT

NIP. 196701171990031004

Calon Pembimbing II

Ruminto Subekti, S.ST, MT

NIP. 196510141989031002

Mengetahui :

Ketua Tim P3TA

DR.Noval Lilansa, Dipl.Ing(FH), MT

NIP. 197111231995121001

Ketua Kosentrasi

Program Studi Elektromekanik

Nur Wisma Nugraha, ST, MT

NIP. 19746092003121002

Page 3: Proposal Tugas Akhir Rev1

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iv

DAFTAR TABEL ................................................................................. v

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 2

1.3. Batasan Masalah ................................................................... 2

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 3

1.5. Metode Penelitian ................................................................. 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 5

2.1. Tinjauan Teori ...................................................................... 5

2.1.1. Rapid Teknologi ....................................................... 5

2.1.2. CAD .......................................................................... 5

2.1.3. CAM ......................................................................... 6

2.1.4. Mesin Laser Cutting ................................................. 7

2.1.5. Parametric Sistem ..................................................... 8

2.1.6. Enclosure .................................................................. 9

2.1.7. Modul Elektronika .................................................... 12

2.1.8. Mesin CNC Router ................................................... 14

2.1.9. Printed Circuit Board ................................................ 14

2.2. Studi Penelitian Terdahulu ................................................... 17

2.3. Ringkasan ............................................................................. 19

BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................... 21

3.1. Tahapan Penelitian ............................................................... 21

3.2. Gambaran Umum ................................................................ 23

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................. 24

4.1. Anggaran Biaya ................................................................. 24

4.2. Jadwal Kegiatan ................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 4: Proposal Tugas Akhir Rev1

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.2. Aplikasi CAD untuk pembuatan produk ......................... 6

Gambar 2.1.3. Penggunaan CAM dalam pembuatan suatu produk ........ 7

Gambar 2.1.4. Proses laser cutting dan hasil proses laser cutting ........... 8

Gambar 2.1.5. Interface parametrik sistem untuk desain produk ........... 9

Gambar 2.1.6. Bentuk – bentuk enclosure .............................................. 12

Gambar 2.1.7a. Ilustrasi Pembuatan Modul Elektronika ........................ 13

Gambar 2.1.7b. Contoh Modul Elektronika ............................................ 13

Gambar 2.1.8. Mesin CNC Router .......................................................... 14

Gambar 2.1.9. Proses Pengerjaan PCB ................................................... 17

Gambar 2.2.1a. Bentuk – Bentuk Souvenir Logam Pewter .................... 18

Gambar 2.2.1b. Hasil Penelitian Parametrik Sistem ............................... 19

Gambar 3.1. Flowchart Tahapan Penelitian ............................................ 21

Page 5: Proposal Tugas Akhir Rev1

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.6a. NEMA Enclosure Type ..................................................... 11

Tabel 2.1.6b. Persamaan IP Code dan NEMA Rating ............................ 12

Tabel 2.1.7. Ukuran PCB Standar dari DIN ........................................... 13

Tabel 2.2. Waktu Pengerjaan Real Master Prototipe Souvenir Logam .. 14

Page 6: Proposal Tugas Akhir Rev1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem manufaktur produk elektronika mengalami banyak perkembangan

akibat kemajuan yang pesat dengan adanya inovasi dan metode baru yang

digunakan untuk proses manufaktur produk elektronika. Dalam proses pembuatan

produk elektronika dihadapkan dengan banyak masalah seperti bentuk dan ukuran

yang customized seperti permintaan dan kebutuhan konsumen akibat belum

memadainya sistem pengembangan dalam proses manufaktur produk elektronika.

Salah satu metode baru yang banyak digunakan adalah teknologi rapid,

teknologi rapid dapat didefinisikan sebagai metode-metode yang digunakan untuk

membuat model berskala (prototype) dari mulai bagian suatu produk (part)

ataupun rakitan produk (assembly) secara cepat dengan menggunakan data

Computer Aided Design (CAD). Keuntungan menggunakan teknologi rapid

adalah menjadikan obyek terkelola dengan baik dalam database, mudah dilakukan

revisi apabila data CAD yang berubah serta relatif dapat diproses dengan cepat

dalam proses manufaktur.

Penggunaan teknologi rapid dalam dunia industri maupun penelitian dalam

dunia pendidikan menyimpulkan, bahwa penggunaan teknologi rapid untuk

mempercepat pengembangan desain menjadi prototype dengan beberapa sistem

diantaranya, Rapid Aplication Development (RAD), Stereolithography (SL),

direct-write (DW) system, namun sistem diatas masih memiliki kekurangan

diantaranya, pengembangan modul masih berpusat pada sistem manufaktur,

belum terintegrasi sistem CAD dan CAM. Oleh karena itu perlu dibuat suatu

sistem yang mengintegrasi database CAD secara parametrik sistem dengan proses

CAM, metode parametrik sistem adalah penggunaan parameter-parameter untuk

mendefinisikan suatu bentuk desain produk.

Pada pengembangan sebelumya telah dibuat permodelan parametrik

drawing menggunakan software CATIA dengan pembuatan interface

menggunakan Microsoft Visual Basic. Sistem ini menggunakan format *DXF

sebagai data CAD, namun pengembangan ini belum diterapkan pada pembuatan

Page 7: Proposal Tugas Akhir Rev1

2

produk sehingga belum diketahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan suatu produk, melihat permasalahan diatas maka perlu di terapkan

teknologi rapid dalam sistem manufaktur produk elektronika khususnya untuk

pembuatan Trainer Kit Universal PID Controller, dengan penerapan teknologi

rapid dalam pengembangan produk elektronika diharapkan menjadi lebih cepat

dibandingkan sistem pembuatan produk elektronika dengan cara konvensional.

Pada proposal tugas akhir ini akan diajukan suatu sistem untuk

meningkatkan waktu pengembangan produk elektronika pada kasus Trainer Kit

Universal PID Controller dari desain CAD menjadi prototype. Penerapan

teknologi rapid dengan sistem pembuatan interface untuk parametric data CAD

produk elektronika yang nantinya akan digunakan pada proses pemotongan

dengan mesin laser cutting dan mesin router untuk pengerjaan produk

elektronika. Dengan terwujudnya sistem ini diharapkan proses pembuatan Trainer

Kit Universal PID Controller dari desain CAD menjadi prototype tertentu

menjadi lebih terintegrasi.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam penerapan sistem manufaktur produk elektronika faktor penting yang

harus diperhatikan adalah kecepatan teknologi rapid dalam pengembangan produk

elektronika harus lebih cepat dibandingkan sistem konvensional, untuk mencapai

target serta ukuran produk elektronika dengan ukuran dan tipe tertentu sesuai

permintaan konsumen, maka perlu dilakukan sebuah perancangan sistem untuk

pengerjaan Trainer Kit Universal PID Controller menggunakan ukuran tertentu

yang bisa dibuat dengan sistem parametric pada software CAD dengan pembuatan

interface untuk memasukkan parameter. Hasil dari proses ini nantinya akan di

transfer ke mesin laser cutting untuk pembuatan enclosure produk elektronika dan

desain rangkaian PCB akan dikirim ke mesin router untuk pembuatan jalur

rangkaian Universal PID Controller.

1.3. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang dibahas lebih spesifik maka perlu beberapa batasan

masalah dari hasil rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas.

Page 8: Proposal Tugas Akhir Rev1

3

a. Pada penelitian ini menfokuskan pada perancangan sebuah sistem

dengan menerapkan teknologi rapid dalam pengerjaan Trainer Kit

Universal PID Controller.

b. Produk elektronika yang akan di buat sistem library nya adalah modul

elektronika dan enclosure.

c. Untuk material pembuatan bentangan enclosure digunakan bahan

seperti Pertinax atau Polyester.

d. Untuk material pembuatan rangkaian Universal PID Controller pada

Printed Circuit Board tipe Single Side.

e. Untuk tipe enclosure yang digunakan adalah enclosure standar yang

dikeluarkan IEC dengan ukuran yang customized dengan ukuran

Trainer Kit Universal PID Controller.

f. Untuk tipe enclosure yang dibuat adalah enclosure yang digunakan

indoor.

g. Untuk penggambaran modul elektronika dan bentangan enclosure yang

akan di transfer ke mesin laser cutting menggunakan gambar dengan

format vector dan bitmap.

h. Untuk pengembangan interface sistem parametrik menggunakan

software Microsoft Visual Basic

i. Faktor yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perbedaan waktu

pengerjaan Trainer Kit Universal PID Controller antara sistem

konvensional dan sistem penerapan teknologi rapid

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi waktu

pembuatan Trainer Kit Universal PID Controller dengan ukuran tertentu menjadi

prototipe menggunakan suatu sistem parametrik, pengembangan produk

khususnya produk elektronika menajdi lebih cepat dibandingkan proses

konvensional, Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menyelesaikan siklus

pengembangan produk elektronika dengan cepat serta penerapan teknologi rapid

dalam pengembangan produk elektronika.

Page 9: Proposal Tugas Akhir Rev1

4

1.5. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode VDI

2221. Metode ini menggunakan “Pendekatan Sistematik terhadap Desain untuk

Sistem Teknik dan Produk Teknik” (Systematic Approach to the Design of

Technical System and Product). Secara keseluruhan langkah kerja yang terdapat

dalam VDI 2221 terdiri dari 7 tahap, yang dikelompokkan menjadi 4 fase yaitu:

a. Penjabaran Tugas (Clarification of Task)

Penjabaran tugas ini meliputi informasi mengenai permasalahan dan

kendala-kendala yang dihadapi.

b. Penentuan Konsep Rancangan (Conceptual Design)

Pada penentuan konsep rancangan ini meliputi tiga langkah kerja yaitu:

1. Menentukan tipe produk elektronika

2. Mencari sistem yang digunakan untuk perancangan

3. Menguraikan menjadi opsional yang dapat di wujudkan untuk

perancangan sistem ini

c. Perancangan Wujud (Embodiment Design)

Pada perancangan wujud ini dimulai dengan menguraikan perancangan

sistem ke dalam bentuk sistem rapid teknologi yang bisa diterapkan

pada perancangan sistem yang diikuti oleh desain awal dan desain jadi.

d. Perancangan Rinci (Detail Design)

Perancangan rinci ini merupakan proses perancangan keseluruhan.

meliputi sistem perancangan rapid teknologi, pembuatan library modul

lektronika dan enclosure serta perlengkapan enclosure dalam CAD,

perancangan sistem parametric dan interface sistem menggunakan

Microsoft Visual Basic serta realisasi prototype produk elektronika

menggunakan mesin laser cutting .

Page 10: Proposal Tugas Akhir Rev1

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori

2.1.1. Rapid Teknologi

Cara yang dipakai untuk membuat prototype dapat dikategorikan

menjadi tiga yaitu cara manual, soft atau virtual prototyping dan rapid

teknologi. Cara manual membutuhkan waktu yang lama karena hanya

mengandalkan keterampilan manual manusia, sedangkan cara virtual

prototyping, walaupun telah menggunakan komputer seperti

CAD/CAE/CAM dalam pengembangan ide tetapi masih membutuhkan

keterampilan manual manusia untuk membuat model akhir. Sedangkan

prototype yang dibuat dengan teknologi rapid akan menghasilkan prototype

dengan cepat, sehingga peranan dari prototype ini di dalam proses

pengembangan produk akan lebih cepat dicapai dan efektif. [1]

2.1.2. CAD (Computer Aided Design)

Computer Aided Design (CAD) digunakan secara luas di perangkat

yang berbasis komputer yang membantu insinyur teknik, arsitek, profesional

perancangan yang banyak bekerja dengan aktivitas rancangan. Perangkat

otoritas utama geometri dalam proses Siklus hidup Manajemen Produksi

yang meliputi perangkat lunak dan perangkat keras. Paket yang ada dari

vektor 2 dimensi berdasarkan gambaran sistem ke permukaan parametrik 3

dimensi dan pemodelan perancangan solid.

CAD digunakan untuk merancang dan mengembangkan produk, yang bisa

dengan baik digunakaan oleh pemakai akhir atau lanjutan. CAD juga secara

ekstensif digunakan dalam perancangan berbagai alat dan perlengkapan yang

digunakan di dalam komponen-komponen manufaktur. CAD digunakan untuk

menggambar dan merancang semua tipe bangunan, dari tipe rumah kecil sampai ke

tipe bangunan besar komersil dan industri seperti rumah sakit dan pabrik. CAD

digunakan melalui proses teknik dari perancangan konseptual dan layout, melalui

rekayasa dan analisis komponen untuk mendefinisikan metode manufaktur. Untuk

aplikasi komputer digital dalam perancangan teknik dan produksi CAD menunjuk

Page 11: Proposal Tugas Akhir Rev1

6

ke pemakaian komputer dalam mengkonversikan satu ide awal produk menjadi

rancangan detail teknik. Evolusi perancangan biasanya meliputi pembuatan model

geometrik produk, yang bisa dimanipulasi, dianalisa, dan diperhalus. Dalam CAD,

komputer graphik mengganti sketsa dan gambar teknik tradisional yang digunakan

untuk memvisualisasi produk dan mengkomunikasikan rancangan informasi. [2]

`

Gambar 2.1.2. Aplikasi Computer Aided Design untuk Pembuatan Produk

(Sumber : http://jobinf1.com/wp-content/uploads/2013/01/catiacomponent.jpg)

2.1.3. CAM (Computer Aided Manufacturing)

Computer Aided Manufacturing (CAM) menunjuk ke pemakaian

komputer yang mengkonversi rancangan teknik sampai produk akhir. Proses

produksi memerlukan pembuatan perencanaan proses dan penjadwalan

produksi, yang menjelaskan bagaimana suatu produk dibuat , sumberdaya

apa yang diperlukan dan kapan serta dimana sumberdaya ini akan

dikirimkan. Proses produksi juga memerlukan pengendalian dan koordinasi

yang diperlukan untuk proses fisik, peralatan, material, dan tenaga kerja.

Dengan CAM, komputer membantu manajer, insinyur

teknik/manufakturing, dan pekerja produksi dengan tugas-tugas produksi

secara otomatisasi. Computer membantu untuk mengembangkan proses

perencanaan, order, dan jalur material, serta memonitor jadwal produksi.

Juga membantu mengendalikan mesin, industri robot, pengujian peralatan,

dan sistem yang yang memindahkan dan menyimpan material di dalam

pabrik. Integrasi Computer Aided Manufacture (CAM) dengan sistem

Page 12: Proposal Tugas Akhir Rev1

7

Computer Aided Design menghasillan proses manufaktur yang lebih cepat

dan lebih efisien. [3]

Gambar 2.1.3. Pengunaan CAM dalam pembuatan suatu produk

(Sumber : http://opensourcemakerlabs.com/wp-

content/uploads/2012/07/5148029224_159645300f.jpg)

2.1.4. Mesin Laser Cutting

Laser cutting adalah sebuah teknologi yang menggunakan laser

untuk memotong material dan biasanya diaplikasikan pada industri

manufaktur, laser cutting bekerja dengan cara mengarahkan laser

berkekuatan tinggi untuk memotong material dan digunakan komputer

untuk mengarahkannya. Ada tiga jenis laser yang digunakan dalam laser

cutting. Laser CO2 cocok untuk memotong, mengebor, dan mengukir.

Neodymium (Nd) digunakan untuk membuat lubang bor, dimana

membutuhkan energi yang besar akan tetapi memiliki repetisi atau

pengulangan yang rendah. Sedangkan laser neodymium yttrium aluminium

garnet (Nd-YAG) digunakan dimana daya yang sangat tinggi dibutuhkan

untuk memotong boring dan mengukir, baik CO2 dan Nd atau Nd-YAG

laser dapat digunakan untuk pengelasan.

Laser cutting untuk industri dirancang untuk mengkonsentrasikan

jumlah energi yang tinggi ketempat yang kecil, biasanya sinar laser cuting

berdiameter sekitar 0,003 - 0,06 inci ketika menggunakan laser dengan

Page 13: Proposal Tugas Akhir Rev1

8

panjang gelombang pendek. Energi panas yang dihasilkan oleh laser

mencair, atau menguapkan bahan di daerah pengerjaan dan gas atau

campuran seperti oksigen, CO2, nitrongen, atau helium digunakan untuk

membuang bahan yang menguap yang keluar dari goresan, energi cahaya

yang diterapkan langsung tempat yang membutuhakan, meminimalisir

panas zona di sekitar area yang dipotong. Laser cutting bekerja dengan

mengarahkan output dari laser dengan daya tinggi, oleh komputer, pada

bahan yang akan dipotong. Bahan akan mencair, terbakar, menguap, atau

tertiup oleh jet gas, meninggalkan tepi dengan finishing permukaan yang

berkualitas tinggi.

Pembangkit sinar laser dilakukan dengan cara menstimulasi bahan

penguat oleh pelepasan listrik atau dalam wadah tertutup. Ketika bahan

penguat distimulasi, sinar direflesikan secara internal oleh cermin parsial,

sampai mencapai energi yang cukup untuk keluar sebagai aliran cahaya

koheren monokromatik. Cermin atau serat optic biasanya digunakan untuk

mengarahakan cahaya mengarakan cahaya koheren ke sebuah lensa, yang

memfokuskan cahaya di zona kerja. [4]

Gambar 2.1.4. Proses Laser Cutting dan Hasil Proses Laser Cutting

(Sumber : http://www.galco.com/images/moreinfo/laser1.jpg)

2.1.5. Parametrik Sistem

Parametrik sistem adalah penggunaan parameter – parameter untuk

mendefinisikan suatu bentuk design suatu produk. Istilah parametrik sistem

Page 14: Proposal Tugas Akhir Rev1

9

lazim digunakan sejak era digital (komputer) mulai dikenalkan pada dunia

desain (arsitektur). Sistem ini menggunakan parameter – parameter yang

merupakan unsur-unsur dari suatu variable desain produk untuk menentukan

bentuk dan arah desain itu sendiri. untuk pembentukan dan perubahan suatu

bentuk pada metode parametric sistem dengan mendefinisikan parameter

parameter pada setiap variabel desain untuk kemudian dilakukan perubahan

input pada parameter untuk melakukan proses create dan edit pada model. [5]

Gambar 2.1.5. Interface Parametrik Sistem Untuk Desain Produk

(Sumber : Journal International Conference on Engineering Education 2007)

2.1.6. Enclosure

Enclosure adalah suatu tempat yang digunakan untuk peralatan

listrik atau elektronik untuk mennempatkan komponen – komponen, tombol

– tombol dan display yang berfugsi untuk mencegah sengatan listrik ke

pengguna serta untuk mencegah kerusakan komponen-komponen listrik di

dalam enclosure dari pengaruh lingkungan, enclosure adalah bagian yang

bisa dilihat oleh pengguna.

National Electrical Manufacturers Association (NEMA) telah

mengeluarkan standard untuk electrical enclosure yang digunakan dalam

dunia industri, sebuah tipe enclosure yang di keluarkan oleh NEMA di ukur

berdasarkan ketahanan terhadap gangguan pada lingkungan seperti air,

Page 15: Proposal Tugas Akhir Rev1

10

debu, minyak atau coolant, serta pengaruh lain seperti korosif, acetylene

atau bahan bakar [6].

Untuk lebih lengkapnya kita dapat melihat tabel enclosure yang

dikeluarkan oleh NEMA sebagai berikut:

Tabel 2.1.6a. NEMA Enclosure Type

Nema

Type Definition

1

General Purpose. Protects against dust, light and indirect

splashing but is not dust-tight, primarily prevents contact

with live parts, used indoors and under normal atmospheric

conditions

2

Drip tight. Similar to type 1 but with addition of drip

shields, used where condensation may be severe (as in

cooling and laundry rooms)

3

Weather resistant. Protect against falling dirt and windblown

dust, against weather hazard such as rain, sleet and snow is

undamaged by the formation of ice. Used outdoors on ship

docks, in construction work, in tunnels and subways

3R As 3, but omits protection against windblown dust

3S As 3, but also operable when laden with ice

3X,

3RX,

3SX

X indicate additional corrosion protection, commonly used

near salt water

4 & 4X

Watertight. Must exclude at least 65 GPM of water from 1-

in. nozzle delivered from a distance not less than 10 ft for 5

min. used outdoors on ship docks, in dairies and in

breweries. X (as 4X) indicate additional corrosion resistance

5 Dust tight. Provided with gasket or equivalent to exclude

dust, use in steel mills and cement plant

6 & 6P

Submersible. Design depends on specified conditions of

pressure and time, submersible in water or oil, used in

quarries, mine and manholes. 6 is temporarily submersible,

Page 16: Proposal Tugas Akhir Rev1

11

6P withstands occasional prolonged submersion. Neither are

intended for continuous submersion.

7

Certified and labelled for use in areas with specific

hazardous conditions for indoor use in Class I, Group A, B,

C and D environment as defined in NFPA standards such us

the NEC

8

Certified and labelled for use in areas with specific

hazardous conditions for indoor and outdoor use in

locations classified as Class I, Group A, B, C and D as

defined in NFPA standards such as the NEC

9

Certified and labelled for use in areas with specific

hazardous conditions for indoor and outdoor use in

locations classified as Class II, Group E, F and G as defined

in NFPA standards such as the NEC

10 MSHA. Meet the requirement of mine safety and health

administration

11 General purpose. Protect against the corrosive effect of

liquid and gases. Meet drip and corrosion resistance tests

12 &

12K

General purpose. Intended for indoor use, provides some

protection against dust, falling dirt and dripping

noncorrosive liquids. Meet drip, dust and rust resistance test

13

General purposes. Primarily used to provide protection

against dust, spraying of water and noncorrosive coolant.

Meet oil exclusion and rust resistance test

NEMA Standard Enclosure Rating sama seperti IEC IP Code dan

dapat memberikan tingkat proteksi terhadap rangkaian elektrik dengan

tingkat proteksi yang sama. Sehinnga untuk penggunaan dapat melihat

persamaan proteksi antara kedua standard yang di keluarkan oleh NEMA

Standard Enclosure dan IEC IP Code dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 17: Proposal Tugas Akhir Rev1

12

Tabel 2.1.6b. Persamaan IP Code dan NEMA Rating

IP Code Min. NEMA

Enclosure Rating

to satisfy IP Code

IP21 3R

IP54 3

IP55 12

IP65 4

IP66 4X

IP67 6

IP69 6P

Untuk beberapa bentuk-bentuk enclosure yang ada di pasaran dapat dilihat

pada gambar berikut ini.

Gambar 2.1.6. Bentuk – Bentuk Enclosure

(Sumber : Enclosure Catalogue Ensto Cubo)

2.1.7. Modul Elektronika

Modul Elektronika terdiri dari PCB (Printed Circuit Boards) dan

komponen-komponen elektronika, PCB adalah sebuah papan yang terdiri

dari sirkuit dari logam yang menghubungkan komponen elektronik satu

sama lain tanpa kabel. Metode ini paling umum digunakan dalam proses

perakitan rangkaian elektronika modern[7]

.

Untuk proses pembuatan modul elektronika selengkapnya dapat

dilihat pada ilustrasi dibawah ini:

Page 18: Proposal Tugas Akhir Rev1

13

Gambar 2.1.7a. Ilustrasi Pembuatan Modul Elektronika

Gambar 2.1.7b. Contoh Modul Elektronika

(Sumber : http://img.dxcdn.com/productimages/sku_159602_1.jpg)

Standarisasi tentang ukuran PCB yang telah dikeluarkan oleh DIN

(Deutsches Institut fur Normung) pada DIN 41494 sebagai berikut:

Tabel 2.1.7. Ukuran PCB Standar dari DIN

Front Panel Printed Circuit Board

Height

(mm)

Height

(mm)

Length

L1

(mm)

L2

(mm)

L3

(mm)

132.5 100 100 160 220

177.0 144.5 100 160 220

221.4 188.9 100 160 220

265.9 233.4 100 160 220

atau

Printed Circuit Board Desain Rangkaian Etching

Routing Pengeboran PCB Pelapisan Jalur

Tembaga Pada PCB

Penempatan Komponen

Elektronika Proses Soldering

Page 19: Proposal Tugas Akhir Rev1

14

2.1.8. Mesin CNC Router

Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled)

bermula dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut

Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat.

Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus

yang rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi

dan volume unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih

sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai

keberanian dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini. Dari tahun

1975, produksi mesin CNC router mulai berkembang pesat. Perkembangan

ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit

pengendali dapat lebih ringkas.

Dewasa ini penggunaan mesin CNC router hampir terdapat di segala

bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat

demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak

terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat

banyak.

Gambar 2.1.8. Mesin CNC Routing PCB

(Sumber : LPKF Laser & Elektronik)

2.1.9. Printed Circuit Board

Printed Circuit Board (PCB) atau Papan Rangkaian Tercetak adalah

papan rangkaian yang digunakan sebagai tempat penghubung jalur

konduktor dan penyusunan letak komponen-komponen elektronika. Yang

Page 20: Proposal Tugas Akhir Rev1

15

dimaksud dengan jalur konduktor adalah sistem pengkabelan antar

komponen sebagai bagian dari hubungan data dan kelistrikan pada

komponen tersebut. Macam-macam bentuk PCB yang umumnya terdapat di

pasaran adalah PCB Matrix Strip Board (Papan Matriks Bergaris) dan PCB

Cooper Clad (Berlapis Tembaga).

PCB Matrix Strip Board atau biasa dikenal PCB „berlubang‟

merupakan salah satu jenis PCB yang bentuknya terdiri atas susunan

lubang-lubang. Namun, kekurangan dalam penggunaan PCB ini ialah

sulitnya mengatur sistem pengkabelan yang menghubungkan antara

komponen satu dengan komponen lain sehingga menyebabkan kabel-kabel

yang dihubungkan saling menyilang. Kesulitan lain juga akan dijumpai saat

penyolderan kaki-kaki komponen dengan 2 kabel penghubung atau lebih,

pada titik solder (pad) yang sama.

Jenis PCB lainnya adalah PCB Cooper Clad. PCB jenis Cooper Clad

merupakan PCB yang terbuat dari bahan ebonite atau fiber glass yang salah

satu atau kedua sisinya dilapisi oleh lapisan tembaga. Untuk PCB yang

mempunyai lapisan tembaga hanya pada salah satu sisi permukaannya saja

disebut PCB satu sisi (Single Side). Sedangkan PCB yang mempunyai

lapisan tembaga di kedua sisi permukaannya disebut PCB dua sisi (Double

Side).

Ada banyak cara yang dapat digunakan dalam pembuatan layout

PCB, diantaranya adalah:

1. Menggambarkan layout PCB secara langsung pada PCB dengan

menggunakan spidol dengan tinta tahan air (Waterproof)

2. Menggambarkan layout PCB secara langsung pada PCB dengan

menggunakan rugos elektronika (Electro Set)

3. Menggambarkan layout PCB dengan menggunakan software desain

PCB.

Bila ditinjau dari sisi ekonomis, menggunakan spidol untuk

menggambar layout PCB memang lebih murah dan mudah. Hanya dengan

sebuah spidol dengan tinta tahan air (waterproof), Namun cara ini hanya

bisa digunakan pada rangkaian elektronika sederhana saja, dan tidak efektif

Page 21: Proposal Tugas Akhir Rev1

16

untuk membuat jalur rangkaian elektronika yang kompleks, rumit dan

membutuhkan pola gambar dengan titik dan garis yang berukuran kecil dan

tipis. Cara pembuatan PCB yang kedua adalah dengan menggunakan rugos

elektronika atau biasa dijual dengan nama Electro Set. Dengan electro set,

pengambaran bisa memperoleh variasi bentuk garis dan pola gambar layout

PCB dengan berbagai macam ukuran dan bentuk komponen.

Metode lain yang dapat digunakan dalam pembuatan layout PCB

ialah menggunakan software desain layout PCB. Software desain layout

PCB yang dimaksud, seperti Protel 99 SE, Target 3001, dan lain-lain.

Dibandingkan dengan cara sebelumnya cara ini memiliki banyak

keunggulan, diantaranya sebagai berikut:

1. Selain untuk membuat layout PCB biasanya pada program software

desain layout PCB, perancangan gambar skema rangkaian dari

rangkaian elektronika yang akan dibuat sehingga akan lebih mudah

untuk diedit dan diperbaiki bila ada kesalahan dalam proses

perancangannya.

2. Tidak membuang banyak waktu dalam proses perancangan layout

PCB, karena umumnya pada software layout PCB terdapat fasilitas

perancangan dan peletakkan komponen secara otomatis (autoroute

dan autoplace) untuk perancangan layout PCB sesulit apapun yang

setara dengan pengerjaan seorang desainer PCB professional.

3. Dapat membuat, menambahkan, mengurangi, hingga mengedit

standar ukuran dan bentuk komponen yang diinginkan ke dalam

sebuah pustaka komponen tersendiri.

4. Dapat menampilkan hasil desain PCB yang telah dibuat dengan

model gambar 3 dimensi yang disertai jalur konduktor dan tata letak

komponennya.

5. Lebih ekonomis, efisien dan efektif baik dalam segi biaya, waktu

maupun proses pembuatan layout PCB untuk rangkaian elektronika

sekompleks dan serumit apapun[7]

.

Page 22: Proposal Tugas Akhir Rev1

17

Gambar 2.1.9. Proses Pengerjaan PCB

(Sumber : LPKF Laser & Elektronik)

2.2. Studi Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang teknologi rapid telah banyak dilakukan baik dalam negeri

maupun luar negeri, di Indonesia sendiri teknologi ini baru berkembang setelah

penggunaan mesin laser cutting banyak digunakan. Ide dan gagasan tentang

pengembangan teknologi rapid telah banyak disajikan oleh beberapa peneliti

dengan berbagai metode, jenis pengembangan teknologi rapid yang telah di

kembangkan diantaranya adalah Rapid Application Development (RAD)

Kajian tentang teknologi rapid antara lain dilakukan oleh Agustinus

Noertjahyana. Dalam Jurnal Informatika Vol. 3, No. 2, November 2002: 74 -79

yang berjudul “Studi Analisis Rapid Aplication Development Sebagai Salah Satu

Alternatif Metode Pengembangan Perangkat Lunak”, berdasarkan penelitian

menggunakan metode RAD dapat disimpulkan sebagai bahwa penggunaan RAD

harus digunakan secara tepat, sebab bila tidak maka akan menimbulkan kerugian-

kerugian seperti misalnya biaya yang semakin membengkak dan waktu yang

semakin lama, penggunaan metode RAD harus digunakan dengan

mempertimbangkan aspek waktu dan biaya secara seimbang, RAD dapat

dijadikan acuan untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang unggul

dalam hal kecepatan, ketepatan dan biaya yang lebih rendah. Dengan

menggunakan RAD, maka keterlibatan user menjadi semakin meningkat yang

pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan user terhadap sistem yang

dikembangkan.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh P. Wisnu Anggoro, ST., MT.

dkk, yang berjudul “Proses Rapid Prototyping Master Cetakan Berbahan Resin

Epoxy Sebagai Nilai Tambah dalam Industri Souvenir Logam Pewter” telah

meneliti tentang pembuatan sourvenir berbahan logam menggunakan teknologi

Page 23: Proposal Tugas Akhir Rev1

18

rapid protyping pada mesin laser cutting rolland modela 40 R maka hasil proses

pemesinan atau waktu pengerjaan dari ketiga master cetakan gantungan kunci

berbahan baku resin epoxy untuk setiap proses pemesinan beserta gambar hasil

akhir pengerjaan dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut ini :

Tabel 2.2. Waktu Pengerjaan Real Master Prototipe Souvenir Logam Pewter

No. Master Prototype Proses Pengerjaan Waktu Permesinan

Jam Menit Detik

1. Logo Keraton

DIY

Roughing 00 13 40

Semifinishing 00 30 26

Finishing 06 15 36

2. Becak DIY

Roughing 00 29 18

Semifinishing 01 29 52

Finishing 04 51 09

3. Rumah Limas

SumSel

Roughing 00 41 36

Semifinishing 01 44 14

Finishing 06 54 06

Gambar 2.2a. Bentuk – Bentuk Souvenir Logam Pewter

(Sumber : Laporan Penelitian Kelompok Fakultas Teknologi Industri

Universitas Atma Jaya Yogyakarta)

Pada penelitian yang dilakukan oleh Alcínia Zita Sampaio, dkk. Yang berjudul

“Automatic generation of parametric drawings using DXF and Visual Basic”

telah merancang sebuah sistem untuk memproses bentuk gambar dengan format

Drawing Exchange Format (DXF) dalam bentuk parametrik dengan interface

yang di buat menggunakan visual basic penelitian ini fokus pada memasukkan

Page 24: Proposal Tugas Akhir Rev1

19

nilai input dengan sistem parametric untuk menghasilkan gambar dengan format

*dxf .

Gambar 2.2b. Hasil Penelitian Parametrik Sistem

(Sumber : Journal International Conference on Engineering Education 2007)

2.3. Ringkasan

Enclosure dan modul rangkaian elektronika merupakan bagian dari produk

elektronika, untuk proses pembentukan enclosure pada mesin laser cutting dan

untuk pembuatan PCB rangkaian elektronika menggunakan mesin CNC router

proses selanjutnya adalah yang dilakukan adalah mentransfer gambar bentangan

enclosure dari format data CAD 2D ke mesin laser cutting dalam bentuk CAM

untuk proses pemotongan dan untuk gambar PCB rangkaian elektronika akan di

lakukan pada mesin CNC router untuk proses routing.

Permasalahan pada proses transfer data CAD ke data CAM apabila ukuran

enclosurenya berbeda dengan bentuk bentangan yang sama maka format data

CAD harus di ubah dan disesuaikan dengan ukuran yang terbaru.

Adapun dari beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengatasi

permasalahan tersebut diantaranya adalah :

1. Rapid Application Development sistem ini menggunakan cara dengan

melakukan development sistem dalam pengembangan sebuah produk.

Kekurangan dari sistem RAD ini adalah sistem ini harus digunakan

dalam produk tertentu sebab bila tidak maka akan menimbulkan

kerugian-kerugian seperti misalnya biaya yang semakin membengkak

dan waktu yang semakin lama.

Page 25: Proposal Tugas Akhir Rev1

20

2. Rapid Protyping sistem in menggunakan cara dengan membuat sebuah

master produk sebelum dilakukan produksi massal sehingga pada

proses ini mengurangi keterlibatan user dalam pengembangan produk.

3. Automatic parametric drawing sistem ini lebih mengkhususkan unuk

melakukan pengembangan pada software CAD dengan pembuatan

interface, sehingga parameter untuk nilai input dimasukkan kedalam

format tertentu. Namun sistem ini belum di aplikasikan pada proses

permesinan sehingga belum ada hasil produk.

Fokus penelitian yang akan dilakukan adalah meningkatkan efisiensi pembuatan

produk elektronika pada kasus trainer kit universal PID controller dengan ukuran

tertentu menjadi prototipe menggunakan suatu sistem parametrik drawing,

sehingga waktu yang di perlukan untuk mewujudkan desain produk menjadi

prototipe trainer kit universal PID controller dengan mesin laser cutting dan

mesin router lebih cepat. Faktor yang akan diteliti adalah pembuatan parametrik

data CAD dengan pembuatan interface dan data CAD di transfer ke mesin laser

cutting dan mesin router serta perbandingan sistem konvensional pembuatan

trainer kit universal PID controller dan penerapan sistem teknologi rapid dalam

pembuatan trainer kit universal PID controller.

Page 26: Proposal Tugas Akhir Rev1

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tahapan Penelitian

Dalam pelaksanaan tugas akhir ini, ada beberapa tahapan yang dilakukan

diantaranya:

Tidak

START

Studi Literatur

Perancangan Model Rangkaian

PCB Universal PID Controller

Desain Enclosure (CAD)

Pembuatan Library Enclosure (CAD)

Pembuatan Interface

Sistem Parametrik

(VB + Coreldraw/CAD)

Pengujian & Analisa

Hasil Pada Mesin Router/Laser

Cutting

Hasil OK

Pembandingan Waktu Pengerjaan antara

Sistem Konvensional dan Penerapan Sistem

Teknologi Rapid

END

Pengambilan Data Hasil Pembandingan

(Tabel Time Management)

Pembuatan Laporan dan Karya

Tulis

Pengujian

Fungsi Universal

PID Controller

Tidak

Ya

Ya

Gambar 3.1. Flowchart Tahapan Penelitian

Bagian A

Bagian B

Bagian C

Bagian D

Page 27: Proposal Tugas Akhir Rev1

22

Pada proses Bagian A tahapan penelitian dimulai dengan pengumpulan dan

studi literatur terkait topik tugas akhir tentang penerapan teknologi rapid dalam

sistem manufaktur produk elektronika. Untuk penjelasan terkait tahapan pada

proses Bagian A meliputi sebagai berikut :

1. Studi Literatur

Pada proses ini kegiatan yang dilakukan dengan mencari bahan serta

materi dari jurnal, skripsi, thesis maupun bahan penunjang lainya yang

terkait dengan topik tugas akhir. Pada tahapan kegiatan ini bahan

penunjang yang di gunakan adalah penelitian terdahulu tentang topik

tugas akhir ini yang menjadi acuan dalam melakukan pengembangan

dan penyempurnaan, dalam hal ini, penggunaan teknologi rapid

menggunakan sistem parametrik untuk pembuatan prototype produk –

produk elektronika.

Pada proses Bagian B dimulai dengan tahapan perancangan rangkaian PCB

untuk Trainer Kit Universal PID Controller dengan menggunakan software

desain PCB seperti Protel. Pada tahap ini gambar rangkaian yang dibuat

disesuaikan dengan ukuran papan PCB yang standard dan tahapan pembuatan

model enclosure dan komponen pelengkapnya yang dipakai pada Trainer Kit

Universal PID Controller sehingga proses pembuatan ini menggunakan referensi

dari bentuk rangkaian Trainer Kit Universal PID Controller yang telah dibuat

sebelumnya.

Pada proses Bagian C dimulai dengan tahapan pembuatan library data CAD

enclosure dilanjutkan dengan interface untuk parametrik sistem menggunakan

software Visual Basic for Application (VBA) yang diintegrasikan dengan software

CAD seperti Corel Draw dan AutoCAD, dengan pemanfaatan software CAD

untuk lebih mepermudah dalam proses transfer hasil drawing enclosure ke mesin

laser cutting serta transfer hasil gambar rangkaian PCB pada mesin router. Setelah

proses pemotongan akan di analisa hasil pemotongan yang dilakukan oleh mesin

laset cutting. Pada mesin router PCB akan di analisa hasil routing pada jalur

rangkaian.

Page 28: Proposal Tugas Akhir Rev1

23

Pada proses Bagian D dimulai dengan tahapan komparasi sistem antara

pemakaian sistem konvensional dan penerapan sistem rapid dalam pembuatan

Trainer Kit Universal PID Controller. dari proses komparasi ini nantinya akan

didapatkan lamanya waktu yang dibutuhkan selama proses pengerjaan di mulai

dari proses desain sampai produk jadi. Dari hasil ini maka disusun sebuah tabel

time management yang di perlukan untuk membuat sebuah produk elektronika

seperti Trainer Kit Universal PID Controller.

3.2. Gambaran Umum Perancangan Sistem

Proses Lanjutan

Universal PID Controller

Enclosure

Modul Elektronika

Desain Enclosure

Desain Rangkaian PCB

Proses 1

Interface Sistem

Mesin Laser Cutting

Mesin CNC Router

Proses 2

Data CAD Hasil Paremetrik

Data Desain PCB

Page 29: Proposal Tugas Akhir Rev1

24

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Harga (Rp)

1. Peralatan Penunjang Rp. 454.000,-

2. Barang Habis Pakai Rp. 940.000,-

3. Lain-Lain Rp. 200.000,-

Total Rp. 1.594.000,-

4.2. Jadwal Kegiatan

No Nama Kegiatan November Desember Januari Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pembuatan Proposal

2. Studi Literatur

3. Permodelan

4. Pembuatan Desain

Produk Elektronika

5. Pembuatan Library

Produk Elektronika

6. Pembuatan Interface

Produk Elektronika

7. Pengujian

8. Analisa Hasil

Pengujian

9. Pembuatan Karya

Tulis

Page 30: Proposal Tugas Akhir Rev1

25

DAFTAR PUSTAKA

[1] Zulkifli, Amin., “Rapid Prototyping Teknologi : Aplikasi Pada Bidang

Medis”, Jurnal TeknikA Universitas Andalas No. 27 Vol.3 Thn. XIV (2007)

ISSN: 854-8471

[2] Dewi Handayani Untari, Ningsih., “Computer Aided Design / Computer

Aided Manufactur [CAD/CAM]” Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK

Volume X, No. 3 (2005) ISSN : 0854-9524

[3] Dewi Handayani Untari, Ningsih., “Computer Aided Design / Computer

Aided Manufactur [CAD/CAM]” Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK

Volume X, No. 3 (2005) ISSN : 0854-9524

[4] Irsyad Andreas, Gultom. 2015. “Laser Jet Cutting”, Jakarta : Sekolah Tinggi

Teknik – PLN.

[5] Endy Yudho Prasetyo ST., MT, dkk. 2012. “Parametric Modeling Berbasis

Dynamic Component® Oleh Software Trimble® Sketchup®”, Laporan

Akhir Penelitian Program Penelitian Berbasis Laboratorium ITS, Surabaya :

LPPM ITS .

[6] https://en.wikipedia.org/wiki/Enclosure_(electrical) diakses pada tanggal 15

November 2015

[7] Sugianto., 2007. “Desain Rangkaian Elektronika dan Layout PCB dengan

Protel 99 SE”, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Page 31: Proposal Tugas Akhir Rev1

26

LAMPIRAN

1. Peralatan Penunjang

No. Material Spesifikasi Qty

Harga

Satuan

(Rp)

Harga

Total

(Rp)

1. Bor PCB 12 VDC 1 Pcs 175.000,- 175.000,-

2. Solder 60W 220V 1 Pcs 179.000,- 179.000,-

3. Solder Holder Cellkit 1 Pcs 100.000,- 100.000,-

Subtotal 454.000,-

2. Bahan Habis Pakai

No. Material Spesifikasi Qty

Harga

Satuan

(Rp)

Harga

Total

(Rp)

1. Pertinax Tebal 2mm 10 Kg 32.000,-/kg 320.000,-

2. Akrilik Tebal 3mm

183 x 138cm 1 Lbr 345.000,- 345.000,-

3. Push Button Ø 30 mm 5 Pcs 10.000,- 50.000,-

4. Led Ø 30 mm 2 Pcs 40.000,- 80.000,-

5. PCB 10 x 20 Cm 5 Pcs 20.000,- 100.000,-

6. Kawat Solder Ø 0.8 mm 1 Rol 45.000,- 45.000,-

Subtotal 940.000,-

3. Lain – Lain

No. Material Spesifikasi Qty

Harga

Satuan

(Rp)

Harga

Total

(Rp)

1. Laminating PCB 5 Pcs 20.000,- 100.000,-

2. Biaya Perjalanan 100.000,- 100.000,-

Subtotal 200.000,-