marbrief rev1

62
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon Kilasan tentang Lebanon Nama : Lebanese Republic (Inggris); Al-Jumhuriyah Al-Lunaniyah (Arab) Republique de Libaneise (Prancis); Republik Lebanon. Ibukota : Beirut Letak : Wilayah timur dekat (near east), di tepi timur Laut Mediterania Batas : Sebelah utara dan timur : Suriah. Sebelah barat: Laut tengah/mediterania Sebelah selatan: Israel Wilayah : Luas 10.452 km2 dan panjang pesisir pantai 212 km. Iklim : Musim panas (sampai 39 C), musim gugur, musim dingin (hingga bawah nol derajat, sebagian daerah sampai turun salju) dan musim semi Propinsi : Beirut, Mount Lebanon, North Lebanon, South Lebanon, Nabatieh, dan Bekaa Penduduk : ± 4 juta jiwa ditambah warga asing lainya ± 1.5 jiwa. Hari Nasional : 22 nopember 1943. 0

Transcript of marbrief rev1

Page 1: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Kilasan tentang Lebanon

Nama : Lebanese Republic (Inggris); Al-Jumhuriyah Al-Lunaniyah (Arab)   Republique de Libaneise (Prancis); Republik Lebanon.

Ibukota : BeirutLetak : Wilayah timur dekat (near east), di tepi timur Laut Mediterania Batas : Sebelah utara dan timur : Suriah.    Sebelah barat: Laut tengah/mediterania Sebelah selatan: IsraelWilayah : Luas 10.452 km2 dan panjang pesisir pantai 212 km.Iklim : Musim panas (sampai 39 C), musim gugur, musim dingin (hingga bawah nol derajat, 

  sebagian daerah sampai turun salju) dan musim semiPropinsi : Beirut, Mount Lebanon, North Lebanon, South Lebanon, Nabatieh, dan Bekaa

Penduduk : ± 4 juta jiwa ditambah warga asing lainya ± 1.5 jiwa.Hari Nasional : 22 nopember 1943.Lambang Negara : Pohon Cedar / Araz.Bahasa : Arab, Perancis dan Inggris.Agama : Islam (Sunni, Syiah, Druze dan Alawit), Kristen (Maronit, 

Katolik Roma, Katolik Ortodok dan Protestan) Ekonomi : Berbasis sumber daya alam pertanian

  Mata Uang : Lira Liban (LL); Kurs: 1$ setara dengan 1500LL

http://www.deplu.go.id/beirut/Pages/CountryProfile.aspx?IDP=4&l=lc

0

Page 2: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

I. PENDAHULUAN

1.1 Pemilihan Negara

Lebanon, salah satu negara di pesisir Mediterania yang Ibukotanya

dijuluki Parisnya Timur Tengah ini, membuka peluang pasar yang tidak

sedikit. Lebanon merupakan suatu hub geo-ekonomis antara Amerika-

Eropa dan Timur Tengah serta Asia dan Afrika dalam berbagai komoditi.

Sumber daya alam Lebanon sendiri tidak terlalu menonjol. Hanya

sepertiganya yang subur, dimana sebagian besar berlokasi di pesisir

pantai dan Lembah Beeka. Namun keragaman topografi dan iklimnya

menyebabkan Lebanon dapat menanam berbagai macam tanaman

pertanian. Sebagian besar wilayah terdiri dari batuan dan gurun pasir,

menghasilkan sejenis marmer dan berbagai mineral lainnya. Marmernya,

termasuk yang dari Timur Tengah, dicap sebagai marmer terbaik di dunia.

Namun dalam hal minyak, Negara ini tak seberuntung para tetangganya.

Walaupun demikian, di tengah sejarah Negara yang panjang, Lebanon

tetap memetik hasil dalam krisis global terutama karena empat

kekuatannya, yaitu (1) perbankan yang disiplin; (2) aliran dana dari

perantau, (3) situasi polkam yang kondusif dan (4) nilai mata uang yang

stabil. Perbankannya malah menjadi Center of Middle East Bank,

Swissnya Timur Tengah. Dengan GDP mencapai US$ 39.154.916.946

pada 2010, GDP per kapitanya menyentuh US$ 9.203, tiga kali lipat dari

GDP Indonesia. Pada 2010, World bank mengklasifikasikan masyarakat

Lebanon sebagai upper middle income.

1

Page 3: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Berdasarkan IMF, pada tahun 2011, pertumbuhan riil GDP diperkirakan

mencapai 5% dengan GDP nominal sekitar US$ 42,5 milyar dan tingkat

inflasi sebesar 3,5%. Negara ini menganut perdagangan bebas dan

campur tangan pemerintah terhadap perdagangan internasional sangat

minimal. Lebanon mengalami perkembangan konsumsi domestik yang

cukup baik, ini juga yang mendorong impornya meningkat dari tahun ke

tahun. Menurut catatan World Bank, impor bahkan melebihi setengah dari

GDP (54% dan 47% dari GDP di 2008 dan 2009).

Namun, hubungan dagang Indonesia dan Lebanon masih tergolong kecil.

Menarik, bahwa berdasarkan statistik, impor Lebanon dari Indonesia di

tahun 2010 hanya mencapai US$ 58,34 Juta, turun 4,97% dari tahun

sebelumnya yang sempat merambah US$ 67,16 Juta. Padahal di sisi lain,

justru tercatat peningkatan impor Lebanon dari dunia, yang mencapai US$

12,97 Miliar di tahun 2009 menjadi US$ 14,39 Miliar pada tahun 2010 atau

meningkat 14% (Mirror data, Trademap).

1.2 Pemilihan Produk

Dari segi impor, statistik mencatat proporsi terbesar selain migas adalah

kendaraan, besi dan baja, mesin dan alat-alat berat, serta elektronik dan

komponennya.

Produk alas kaki (HS 64) menempati posisi ke-37 dari total impor Lebanon

di 2010. Nilainya mencakup 0,1% dari total impor produk alas kaki dunia

dan menempatkan Lebanon sebagai pengimpor ke-86. Walaupun nilainya

tergolong kecil, US$ 78,25 Juta pada 2010 namun nilai tersebut

2

Page 4: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

meningkat 8% dari tahun sebelumnya dan tren selama 2006 – 2010

tumbuh sebesar 19% per tahun. Dua produk yang mendominasi total

impor alas kaki Lebanon adalah dari kelompok HS 6403 sebanyak 55%

dan kelompok HS 6402 dengan 24%.

Di sisi lain, ekspor alas kaki Indonesia ke Lebanon justru mengalami

penurunan. Pada tahun 2006-2009 nilainya meningkat dengan tren

61,02%, disumbang dari lonjakan di tahun 2009 sebesar 291,3% dari

tahun sebelumnya. Namun di tahun 2010 nilainya merosot sebesar

59,3% dibanding ekspor di 2009 menjadi hanya sebesar US$ 403 ribu dari

sebelumnya US$ 990 ribu. Berdasarkan data BPS, nilai ekspor alas kaki

Januari-Mei 2011 sudah mencapai 173% dari nilai ekspor pada periode

yang sama tahun sebelumnya.

1.3 Sekilas Profil Lebanon

Geografis dan Infrastruktur

Secara geografis, Negara ini terletak di wilayah Timur Dekat (Near East),

dengan sebelah baratnya tepi laut Mediterania, di sebelah utara dan timur

berbatasan dengan Suriah, sedangkan di selatan bertetangga dengan

Israel. Dengan luas total 10.452 km2 dan luas daratan 10.230 km2, jumlah

penduduknya hanya mencapai 4,254,583 jiwa atau setara dengan 15 kali

luas Jakarta namun ditempati oleh hanya setengah dari populasinya.

Sedangkan luas lautan hanya 1,6% dengan panjang pesisir pantai 212 km

dan keliling total 679 km. Lebanon terletak di zone Eastern Europe

3

Page 5: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Time menyebabkannya memulai hari lebih lambat 4-6 jam dari

Indonesia.

Lebanon memiliki empat musim yang sangat jelas

perbedaannya. Musim semi berlangsung sekitar bulan April

sampai Mei dengan cuaca berkisar antara 0-150 C di pegunungan

dan 15-250 C di sepanjang pantai. Aktivitas outdoor merupakan hal yang

sangat menyenangkan di masa ini. Juni sampai September adalah

saatnya musim panas. Suhu di pegunungan berkisar antara 6-22°C dan di

sepanjang pantai mencapai 20-32°C. Aktivitas di pantai dan pegunungan,

penyelenggaraan berbagai festival budaya seperti opera, musik jazz,

tarian dan pentas komedi serta acara nightlife, hiburan dan belanja marak

di musim ini. Di musim gugur, Oktober hingga November, temperatur

berkisar dari 5-200C di pegunungan dan 15-280C di pesisir. Di musim ini,

keramaian agak berkurang, namun permintaan akan sektor akomodasi

meningkat. Sedangkan di musim dingin yang berlangsung dari Desember

hingga Maret dengan tingkat kunjungan wisatawan paling tinggi.

Sepanjang musim dingin suhu di pantai menjadi ringan, hangat di kala

siang dan dingin di malam hari dengan suhu 10-200C. namun daya tarik

paling memikat di musim ini adalah olahraga musim dingin. Terdapat

enam resort ski di negeri ini dengan berbagai tingkat keahlian. Musim

dingin banyak diwarnai hujan, dan lebih banyak serbuk salju di ketinggian

dimana suhu mencapai -5 sampai 50C.

Transportasi di Negara ini masih menghadapi kesulitan setelah

perang dengan Israel di 2006 dan serangkaian kerusuhan dalam

4

Page 6: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

negeri. Di daratan, sekirar 6.360 km jalanan yang beroperasi

untuk tiga jalur utama melalui Ibukota yaitu : (1) Beirut – Tripoli -

South North; (2) Beirut – Damascus - North East; (3) Beirut - Tyre – North

South. Sedangkan jalur kereta api tidak beroperasi karena hancur

setengahnya semenjak perang dimulai. Saat ini masih ada

beberapa proyek pembangunan jalan yang masih berjalan,

kereta api sedang dalam perencanaan. Nantinya jalur kereta api

akan terbentang sepanjang 428 km yang melayani tiga jalur : (1)

jalur pantai, 224 km dari Nakaoura di Selatan ke Akkar di Utara;

(2) jalur 102 km melewati Beeka Timur sampai garis pantai di

Homs, Suriah; (3) jalur internal 102 km menghubungkan Beirut

dan Damascus.

Transportasi laut terpenting di Lebanon dengan infrastruktur terlengkap

terkonsentrasi di Pelabuhan Beirut. Pelabuhan penting lainnya antara lain

Tripoli, Chekka, Jounieh, Saida and Tyre. Disamping itu masih ada

pelabuhan migas yaitu Tripoli, dan Zahrani. (daftar pada lampiran)

Transportasi udara Lebanon mengalami kemajuan cukup pesat dan

memenuhi standar internasional, The Rafic Hariri International Airport

di Beirut. Bandara udara ini juga menjadi hub bagi angkutan

nasional Lebanon, Middle East Airlines (MEA) – Air Liban sedangkan

The Trans-Mediterranean Airways - TMA berbasis di Beirut merupakan

satu-satunya yang memiliki kewenangan dalam hal transportasi kargo.

Perbankan

5

Page 7: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Sistem finansial yang diberlakukan adalah sistem liberal dengan

transfer dan pertukaran uang mudah dilakukan. Berbagai bank

lokal maupun perwakilan asing dan lembaga pembiayaan

terdapat di negeri ini. Di tengah krisis global, sektor perbankan

menghasilkan pertumbuhan tinggi, profit dari tiga bank terbesar

di Lebanon meningkat 19% di tahun 2009. Sayangnya hal

tersebut tidak terlalu berpengaruh bagi sektor swasta karena

mayoritas likuditas digunakan untuk pembayaran hutang

nasional.

Perbankan syariah mulai berkembang di Lebanon dengan

pertumbuhan antara 15% - 20% per tahun. Asetnya di 2012

diperkirakan mencapai US$ 1 trilyun. Saat ini terdapat empat

bank syariah di Lebanon, dua diantaranya dimiliki Lebanon dan

dua lainnya milik Arab. Perbankan Lebanon menggunakan

sistem kurs tetap sebagaimana tercatat oleh World Bank dimana

US$ 1 : Lebanese Pound/LBP 1.507,50 (2006-2010). Dalam

perdagangan internasional, tidak ada ketentuan yang

mewajibkan eksportir yang melakukan hubungan dagang dengan

pengusaha Lebanon untuk membuka rekening di Bank Nasional

Lebanon.

Sosial Ekonomi

Dengan GDP mencapai US$ 39,16 milyar pada 2010, GDP per kapitanya

menyentuh US$ 9.203, tiga kali lipat dari GDP Indonesia. Pada

6

Page 8: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

kenyataannya, dibalik tercatatnya ekonomi formal Negara tersebut,

ekonomi masyarakat sipil merupakan satu interpretasi tersendiri. Di

sektor ini, perantau Lebanon, jumlahnya mencapai sekitar 16 juta jiwa,

yang bekerja di berbagai sektor di Negara lain, merupakan penggerak

pertumbuhannya. Perantau ini mengirimkan devisa yang sangat besar ke

negeri tersebut.

Menurut pantauan KBRI, perantau Lebanon merupakan salah satu

komunitas perantau yang paling sukses dan makmur di dunia. Dalam

perdagangan, para saudagar Lebanon yang jumlahnya tidak sedikit itu,

menguasai perdagangan lokal dan internasional di sepanjang pantai barat

dan timur benua Afrika. Tak ayal, kiriman devisanya sanggup

mengembangkan suatu perekonomian semi otonom yang paralel.

Di dalam negeri, tenaga kerjanya mencapai 1,48 juta jiwa, belum

termasuk pegawai asing yang bekerja di Lebanon. Kurang lebih 1,5 juta

jiwa pendatang berasal dari negara Suriah, Palestina, Armenia, Kurdistan,

Mesir, Srilanka, Filipina, Sudan, Negara Eropa Timur, Afrika dan negara

Arab lainnya. Masyarakatnya yang pluralistik dan multikultural merupakan

keunikan tersendiri diantara negara Arab.

Terdapat kesenjangan yang tinggi di Lebanon, sehingga pasar

Lebanon terstrata menjadi dua kelas, atas dan bawah. Pasar

untuk kelas bawah banyak didominasi produk China, India,

Vietnam dan Filipina. Produk-produk tersebut memiliki

karakteristik yang sama : masal dan murah. Namun beberapa

7

Page 9: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

tahun terakhir ini, produk dari Asia pun mulai dihargai tinggi oleh

segmen ini, dan mulai menginvasi pasar. Di segmen ini, produk

mie instan Indonesia sudah bisa menggaet pangsa.

Di sisi lain, kelas menengah ke atas memiliki gaya hidup mewah

dan sangat konsumtif. Kelas ini sangat menggandrungi produk

high fashion, perhiasan ekslusif, kosmetik bermerek, arloji mahal,

elektronik khususnya untuk entertainment, komputer dan

multimedia, produk automotif, perlengkapan dapur bermutu tinggi,

peralatan olah raga, security gear termasuk peralatan militer sehubungan

kondisi keamanan Negaranya.

Sebanyak 66,8 % dari populasi Lebanon berada di usia 15 – 64 tahun

dengan rata-rata usia 28,8 tahun. Populasi dominan ini bersifat terbuka,

tertarik terhadap barang-barang luar negeri terutama dari Eropa dan USA.

Namun demikian, ditengah banyaknya outlet, toko dan barang dengan

brand internasional, bertebaran juga pasar tradisional yang disebut “souk”

di seluruh negeri, yang tentunya memberikan daya tarik tersendiri.

Industri Dalam Negeri

Industri dalam negeri yang umum di Lebanon antara lain : (1) industri

plastik : memproduksi wadah, tabung, alat rumah-tangga maupun alat dan

materi promosi. Beberapa diantaranya sangat kompetitif dan sudah

memiliki anak perusahaan di luar negeri; (2) tekstil (pemintalan, tenun,

dan garmen) yang berorientasi ekspor dengan lebih 50% total produksinya

dijual di luar negeri; (3) industri furnishing berkat permintaan domestik

8

Page 10: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

yang berkelanjutan, perusahaan-perusahaan besar menyiapkan unit

produksi modern dan mulai go international; (4) industri kertas : sektor ini

juga telah berinvestasi besar dalam modernisasi alat produksi; (5) industri

marmer : tumbuh dengan permintaan domestik yang ditimbulkan oleh

rekonstruksi  dan telah ekspor ke Negara Teluk dan Eropa; (6) industri

semen merupakan industri utama setelah perang yang berperan dalam

pembangunan. Kendati lahannya cukup subur, sektor pertanian tidak

tergarap dengan baik dan hanya menghasilkan 5% dari GDP.

Selain itu, Negara ini juga mengalami lonjakan di bidang real estate, yang

merupakan efek dari rentetan pembangunan real estate di Dubai.

Permintaan dari Negara arab sangat tinggi menyebabkan peningkatan

harga tanah. Di pertengahan 2010, harga rata-rata tanah di Beirut

mencapai US$ 7.000/m2 meningkat tajam 41% per tahun.

Industri merupakan sektor yang sangat penting dalam menyerap tenaga

kerja dan mempertahankan tingkat pengangguran di bawah 10% (9,2%

est di tahun 2010). Kegiatan manufaktur terpusat di Beirut dan Mount-

Lebanon. Produk setengah jadi sampai jadi lebih banyak berasal impor.

Perusahaan besar yang mempekerjakan lebih dari 50 orang berjumlah

kurang dari 1% terhadap total jumlah industri di Lebanon,

menggambarkan bahwa Industri di Lebanon sangat terfragmentasi dan

bersifat keluarga/UKM. Tantangan ke depan bagi sektor industri Lebanon

adalah meningkatkan kualitas produksi. Terlebih dengan pembukaan

akses dari Negara perbatasan seperti Suriah dan Jordan, menyebabkan

9

Page 11: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

persaingan semakin ketat. Di dalam negeri sendiri, ongkos produksi cukup

tinggi terutama dari sisi tenaga kerja, biaya energi dan ongkos jaminan

keamanan sosial. Selain produk pertanian, Lebanon juga penghasil batu-

batuan, termasuk di dalamnya batuan berharga. Itulah yang mendominasi

komposisi ekspornya.

Pemerintah Lebanon memberikan subsidi pada perusahaan yang

bergerak di bidang pariwisata, pertanian dan industri melalui Central Bank

of Lebanon, pada pinjaman yang diberikan oleh bank yang beroperasi di

Negara ini sesuai kriteria kelayakan (no. 80 tanggal 2 Januari 2001).

Sedangkan UKM Lebanon yang bergerak di bidang industri, pertanian,

pariwisata, kerajinan tradisional dan teknologi pun berhak mendapat

jaminan agar mendapatkan pinjaman melalui bank yang beroperasi di

Lebanon dari Kafalat SAL, perusahaan keuangan pemerintah Lebanon.

Kerjasama Internasional

Lebanon menerapkan sistem ekonomi terbuka. Tujuan utamanya dapat

dikategorikan dalam tiga area penting : Uni Eropa, Amerika Serikat dan

Negara Arab lainnya. Penandatanganan kerangka kerjasama telah

dilakukan dalam meningkatkan perdagangan dan investasi Lebanon – AS

(TIFA/ Trade and Investment Framework Agreement).

Dengan Uni Eropa, Lebanon memiliki perjanjian yang disebut Euro-

Mediterranean partnership yang intinya memberikan hak istimewa dalam

penciptaan area perdagangan bebas antara Negara mediteranian, salah

satunya Lebanon dengan UE pada 2014. Pada Mei 2004, negara ini

10

Page 12: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan GCC (Gulf

Cooperation Council). Lebanon juga menjadi bagian dari GAFTA (the

Greater Arab Free Trade Area) sebuah pakta dari Liga Arab (Arab

League) yang diberlakukan sejak Januari 2005. Tujuannya juga

membentuk area perdagangan bebas bagi Negara Arab.

Dalam kerangka bilateral, Lebanon juga telah menandatangani sejumlah

perjanjian perdagangan bebas dengan Suriah, Mesir, Perserikatan Emirat

Arab, Kuwait dan Irak.  Negara ini pun berusaha untuk menjadi bagian dari

WTO dan sejak 1999 telah mendapatkan status sebagai “observer”.

II. Potensi Pasar Lebanon

2.1 Ekspor Produk Alas Kaki dari Lebanon ke Dunia

Lebanon dapat dikatakan sebuah Negara kecil. Di Negara ini

sistem yang berjalan adalah single market dengan sektor jasa

yang mendominasi, alas kaki jelas bukanlah salah satu

unggulannya. Ekspor alas kaki Lebanon ke dunia hanya

mencapai 4,43% dari impornya, sehingga praktis, Lebanon

merupakan salah satu negara importer alas kaki terbesar.

Pada tahun 2010, ekspor produk alas kaki Lebanon pada HS 64 sebesar

US$ 3,47 Juta meningkat 24% dari tahun sebelum, namun selama periode

2006-2010 trennya mengalami penurunan rata-rata 5% per tahun. Dari

jumlah tersebut 61,35% nya adalah ekspor alas kaki dalam kategori HS

6403. Pada kategori ini, nilai ekspor mengalami penurunan dengan trend

11

Page 13: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

-3% per tahun selama periode Ekspor terbesar kedua adalah kategori HS

6404 dengan proporsi 13.14%, selanjutnya adalah HS 6405 (11.44%); HS

6404 (9.86%); HS 6402 (4.18%).

Lebanon merupakan eksportir alas kaki peringkat – 96 di dunia.

Negara tujuan ekspor alas kaki Lebanon dengan pangsa di atas

10% pada tahun 2010 adalah Nigeria (20.5%); Jordan (14.5%);

Prancis (11%); Italia (10.7%) dan Inggris (10.7%). Kelima Negara

ini menyerap hampir 70% dari total ekspor alas kaki Lebanon.

Terkait ekspor. Impor dan peredaran barang, Lebanon

merupakan bagian dari EuroMed, sistem transportasi intermodal

Uni Eropa dan Mediterania yang mengefisienkan peredaran

barang dan pengembangan infrastruktur.

2.2 Potensi Pasar Ekspor Produk Alas Kaki di Lebanon

Impor alas kaki Lebanon mengalami pertumbuhan sebesar 8% per tahun

selama periode 2006-2010. Berdasarkan data statistik per kuartal

Trademap, secara umum, pembelian produk alas kaki di lebanon

berfluktuasi tahunan. Sejak tahun 2006, tercatat puncak pembelian terjadi

pada kuartal pertama dan kuartal ketiga tiap tahun. Sedangkan di kuartal

dua dan kuartal empat pembelian menurun.

12

Page 14: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Gambar 1. Fluktuasi Kuartal Impor Alas Kaki Lebanon, Trademap 2011

Dapat dikatakan pasar alas kaki Lebanon berbentuk monopoli, karena

lebih dari 60% pangsa impor dikuasai hanya oleh dua negara terbesar dan

berlangsung sejak tahun 2005. Pemasok utama produk alas kaki ke

Lebanon adalah Italia dengan 40,9% di tahun 2010 disusul China dengan

26,1%. Secara berurutan di tahun 2010 pemasok lainnya adalah

Perancis, Spanyol, Jerman dan Brazil yang menguasai 20,8% pangsa

impor. Selain itu impor dari Jordan dan Belanda di posisi 10 dan 11

memiliki tren tinggi selama 2006-2010, mencapai 184% dan 102% per

tahun.

Produk China mengalami perkembangan pesat untuk diterima di Lebanon.

Walaupun sama-sama menguasai pangsa terbesar di Lebanon, terdapat

diferensiasi diantara produk dari Italia dan China. Italia menguasai pasar

produk sepatu kulit dengan klasifikasi HS 6403 dan China dengan sepatu

karet dalam kelompok HS 6402.

Jika dilihat dari nilai impor Lebanon, pasar impor kelompok HS 6402 ter-

cluster. Pangsanya dapat dikatakan terbagi dalam tiga kelompok yaitu

13

Page 15: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

China sebagai wilayah sendiri, kemudian kelompok Eropa dan Amerika

serta kelompok lainnya, terutama negara berkembang seperti Indonesia,

Thailand dan Brazil. Pasar Lebanon sendiri sangat didominasi China

dengan 67,3% dari total impornya, disusul oleh Jerman (7,4%), Italia

(6,2%), Brazil (5%) dan Spanyol (4%). Tidak berbeda dengan alas kaki

secara keseluruhan, impor alas kaki HS 6402 Lebanon mencapai

puncaknya di kuartal pertama dan ketiga, yaitu bertepatan dengan musim

dingin (Desember-Maret) dan musim panas (Juni-September) sedangkan

di kuartal kedua dan keempat mengalami penurunan. Musim pembelian

tersebut bertepatan dengan liburan, natal, tahun baru dimana banyak

kegiatan musim dingin meningkat, juga menjelang musim panas, dimana

terdapat liburan dan minat pariwisata meningkat serta tren produk baru,

umumnya dari Italia mulai di launch. Tren impor alas kaki HS 6402 tercatat

meningkat, terlebih di tahun 2011 yang mengalami lonjakan tinggi.

Gambar . Fluktuasi impor Lebanon untuk HS 6402, Trademap 2011

Italia

14

Page 16: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Di Eropa, Italia merupakan pusat desain dan produksi alas kaki dan di

dunia, Italia merupakan salah satu negara terpenting dalam industri ini,

desainnya menjadi trend-setter. Sekitar 51% dari produksinya merupakan

produk high-end. Sentra produksi produk bermutunya terutama di tiga area

: (1) San Mauro dengan sekitar 270 perusahaan dengan output mencapai

150 Juta pasang per tahun; (2) Riviera del Brenta dengan hampir 1.000

perusahaan yang terutama memproduksi produk sepatu high-end; (3) Ma

Kai dan Maselata Mexico dengan sekitar 3.300 perusahaan dan total

penjualan mencapai € 10 Juta, dengan orientasi ekspor 60%. Pada tahun

2007, tercatat Italia memproduksi 273 Juta pasang sepatu

Kekuatan industri di Italia adalah strukturnya. Berlawanan dengan China,

industri alas kaki Italia mayoritas terdiri dari perusahaan dengan skala

kecil dengan pekerja 12 – 20 orang. Pada tahun 2003, terdapat lebih dari

7.000 perusahaan (6.501 perusahaan pada 2007) bergerak di industri alas

kaki. Perusahaan tersebut sifatnya fleksibel, beraksi cepat terhadap

peluang dan memiliki strategi yang relatif sama. Perusahaan kecil dapat

berfungsi sebagai sub-kontraktor untuk perusahaan alas kaki skala besar,

misalnya Filanto, Effi dan lainnya (berdasarkan Italian Footwear

Association, perusahaan besar lainnya dalam industri sepatu antara lain :

Tods, Geox, Fornari, Aldechi, Zeis Excelsa, Rossimoda dan Guardini).

Inilah salah satu cara perusahaan-perusahaan tersebut berbagi efisiensi

dalam persaingan global yang semakin meningkat terutama dorongan dari

Asia dan Amerika Latin.

15

Page 17: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Struktur unik tersebut bekerja dan berdampak baik pada Italia karena

membuat sepatu sudah menjadi bagian dari tradisi dan budaya. Namun

demikian, belum tentu sistem tersebut tepat dan berjalan dengan baik di

negara lain. Bagai sebuah tradisi pula, sebagai trend-setter, tiap Bulan

Mei penjualan alas kaki di Italia meningkat tajam. Hal tersebut

dikarenakan konsumen merespon berbagai koleksi dan model baru yang

diluncurkan menjelang musim panas di Italia, Namun demikian, hal ini

tidak terjadi di periode 2008-2010.

Dengan fokus intra EU dan Amerika Serikat, Ekspor alas kaki Italia pada

tahun 2010 menjangkau 184 negara. Lebanon merupakan salah satunya,

berada di posisi 40 dengan pangsa 0,3%. Impor alas kaki (HS 64)

Lebanon dari Italia mencapai US$ 32,02 Juta di tahun 2010 dengan

tingkat pertumbuhan 22% selama 2006-2010. Ini mendudukkan Italia

sebagai eksportir alas kaki terbesar di Lebanon. Impor Lebanon dari Italia

didominasi kelompok HS 6403, yang menguasai 58,2% dari pangsa impor

alas kaki kulit dengan pertumbuhan selama periode 2006-2010 mencapai

25% per tahun.

Sedangkan produk Italia dengan HS 6402 menduduki 6,2% dari total

impor Lebanon terhadap produk tersebut dengan nilai sebesar US$ 1,17

Juta dengan tren 35% selama periode 2006-2010, menjadikan negara ini

di peringkat ketiga setelah China dan Jerman. Harga satuan produk HS

6402 Italia mencapai US$ 26.682 per ton

16

Page 18: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Gambar . Contoh Sepatu Buatan Italia

China

China telah berkiprah selama 20 tahun hingga bisa menguasai pasar

sepatu dunia. Produksi China melebihi 50% dari total produksi alas kaki

dunia. China adalah pengekspor terbesar dunia dengan pasar domestik

sendiri juga besar, lebih dari 2 milyar pasang dan terus berkembang.

Sebelum krisis, terdapat lebih dari 20.000 pabrik sepatu di China. Dari

jumlah tersebut yang mengekspor didominasi investasi dari Taiwan,

Hongkong dan lokal. Sebesar 60% produksinya adalah non-kulit dengan

kualitas biasa saja.

Salah satu kelemahan produk alas kaki China adalah kurangnya inovasi.

Produksi mengikuti pesanan dan seringkali meniru gaya Eropa. Selain itu,

pabrik di China bergantung pada volume pulang pokok (break even) yang

besar, karena titik impas produksinya tinggi, sehingga bila permintaan

menurun bisa mengakibatkan kerugian yang cepat. Ongkos produksi

yang didorong oleh peningkatan biaya hidup juga memacu meningkatnya

beban produksi. Sedikitnya 100 perusahaan di Wenzhou tutup usaha di

2011 dari 2.500 lokasi pabrik di wilayah tersebut, meninggalkan 60% dari

sisanya bergerak di pasar domestik. namun demikian, beberapa

perusahan seperti Aokang, Kangnai dan Red Dragonfly tetap meraih

17

Page 19: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

sukses. Posisi China sebagai produsen nomor satu dunia diprediksi

masih sulit tergeserkan pada masa mendatang.

Dalam hal ekspor alas kaki ke Lebanon, produk dalam kelompok HS 6402

dari China telah membanjiri 67,33% pasar impor Lebanon untuk produk

tersebut. Di dunia, China memasok 60% untuk jenis ini, dan 62,44%

impor Lebanon dari China adalah untuk HS 6402 ini. Dengan kuantitas

mencapai 2.127 ton, harga satuan produk China memang paling murah.

US$ 5.998 per ton (Indonesia : US$ 9.200 per ton). Tidak ada satu

negara pemasok lainnya yang dapat menyaingi kuantitas ekspor China

mencapai 2.127 ton sehingga harga satuan produknya rendah. Untuk

jenis inilah China menonjol di pasar Lebanon. Produknya dapat diterima

kalangan luas. Sifat produknya berbeda dengan kelompok EU yaitu Italia,

Prancis, Spanyol dan Jerman yang menciptakan segmentasi tertentu

melalui brand mereka. Selama periode 2006-2010 ekspor China ke

Lebanon untuk produk ini sebesar 30%, sama dengan rata-rata ekspor

totalnya dari dunia.

Untuk produk lainnya adalah HS 6403 dan HS 6404 dengan 12,39% dan

9,96% dari total impor alas kaki Lebanon dari China; HS 6405 (8,55%);

HS 6406 (4,89%) dan HS 6401 (1,78%).

Gambar . Contoh Sepatu Buatan China

18

Page 20: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Jerman

Jerman memiliki reputasi dalam memproduksi dan mengekspor ”comfort

shoes” untuk dewasa, baik pria maupun wanita dengan brand terkenalnya:

Gabor, Josef Seibel, Romika, Salamandar dan lainnya. Namun demikian,

industri sepatu di Jerman mengalami penurunan, seperti halnya industri

sepatu di Inggris. Umumnya ekspor Jerman adalah untuk intra-EU dan

negeri Belanda untuk re-ekspor. Jumlah perusahaan sepatu di negeri ini

mencapai 109 di tahun 2003, menurun dari 129 buah di tahun

sebelumnya.

Pada tahun 2010, nilai impor alas kaki lebanon dari Jerman mencapai

US$ 3,76 Juta dengan pangsa 4,8% dari total impor alas kaki Lebanon,

tumbuh 23% dari tahun sebelumnya. Selama periode 2006-2010, tren

menunjukkan pertumbuhan positif 44% per tahun. Jenis alas kaki yang

diimpor dari Jerman jelas didominasi kelompok HS 6403 dengan 56,69%

dan kelompok HS 6402 dengan 37,36%. Impor Lebanon dari Jerman

selama periode 2006-2010 meningkat tajam. Tren tertinggi adalah dari

kelompok HS 6405 (98%) dan HS 6402 (91%). Sedangkan ekspor alas

kaki dari HS 6403 tumbuh rata-rata 31% per tahun selama periode,

dengan peningkatan 5% dari 2009 ke 2010.

Untuk kelompok HS 6402, harga satuan produk dari Jerman adalah yang

tertinggi untuk masuk ke pasar Lebanon. Hal tersebut berlangsung

hingga 2009, namun harga satuan di 2010 menurun lebih dari

19

Page 21: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

setengahnya menjadi US$ 15.966 per ton dengan kuantitas yang dipasok

sebesar 88 ton dan nilai US$ 1,41 Juta. Jerman merupakan pemasok ke-2

terbesar untuk HS 6402 di Lebanon setelah China.

Gambar 6. Contoh Sepatu Buatan Jerman

Brazil

Brazil merupakan Negara lainnya yang memiliki posisi penting dalam

produksi alas kaki dunia. Pada 2009, jumlah perusahaan di Negara ini

mencapai 8.200 perusahaan (35% dari total perusahaan di Brazil) dengan

total produksi mencapai 764 Ribu pasang. Menurut Departemen Tenaga

Kerja Brazil, pada akhir tahun 2009, sektor alas kaki di Brazil menyerap

sebanyak 348.700 orang bekerja. Ekspor Brazil cukup menyebar ke

sekitar 140 negara.

Brazil merupakan pemasok produk impor alas kaki ke-6 ke Lebanon

dengan nilai US$ 3,12 Juta pada tahun 2010 atau menduduki pangsa 4%.

Pertumbuhan impor dari Brazil positif 25% per tahun selama periode

2006-2010 dengan perubahan 27% dari tahun 2009 ke 2010. Jenis

produk yang diimpor dari Brazil adalah kelompok HS 6403 dengan

58,47% kemudian HS 6402 dengan 30,34%, selanjutnya HS 6404

dengan 8,72%, HS HS 6401 dengan 2,21% dan HS 6406 dan HS 6405

dengan pangsa dibawah 1%.

20

Page 22: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Untuk kelompok produk HS 6402, pada tahun 2010, Brazil merupakan

pemasok ke-4 setelah China, Jerman dan Italia. Nilai ekspor Brazil ke

Lebanon sebesar US$ 947 Ribu pada 2010 dan trennya selama periode

2006 – 2010 mencapai 22%. Harga satuan mencapai US$ 22.023 per ton.

Gambar . Contoh Alas Kaki Buatan Brazil

Spanyol

Spanyol memiliki profil ekspor alas kaki yang mirip dengan Italia, namun

dengan ukuran industri yang lebih kecil. Di Uni Eropa, Spanyol termasuk

produsen kedua terbesar dengan jumlahnya mencapai 100 juta pasang

per tahun pada periode sebelum krisis. Menghadapi persaingan usaha

dari Asia dan Amerika Latin, Spanyol memposisikan diri untuk

memproduksi alas kaki mulai dari produk dengan orientasi desain

menengah hingga high-end dengan kualitas tinggi. Salah satu moda

pemasaran adalah dengan mengemasnya dalam produk apparel. Butik

dengan brand Massimo dutti dan Zara sudah beredar di pasar Lebanon.

Pada tahun 2010, impor alas kaki Lebanon dari Spanyol mencapai US$

4,73 Juta, hanya selisih US$ 1 Ribu dari Perancis, dan pangsanya di

pasar alas kaki impor Lebanon sebesar 6%. Namun trennya selama

periode 2006-2010 lambat, hanya 1% per tahun. Impor lebanon dari

21

Page 23: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Spanyol didominasi kelompok HS 6403 dengan 68% dari total impor

lebanon dari Spanyol, diikuti kelompok HS 6402 dengan 16%, kelompok

lainnya memiliki pangsa dibawah 10% yaitu HS 6405 (8,23%); HS 6404

(7,87%); serta HS 6406 dan HS 6401 masing-masing dibawah 1%.

Untuk kelompok HS 6402, ekspor Spanyol ke Lebanon sebesar US$ 756

Ribu dengan tren selama periode 2006 – 2010 sebesar 14% per tahun.

Namun demikian, harga satuan untuk ekspor produk ini ke Lebanon paling

tinggi, mencapai US$ 36.000 per ton atau hampir empat kali lipat harga

satuan ekspor produk yang sama yang berasal dari Indonesia.

Gambar 5. Contoh Sepatu Buatan Spanyol

Perancis

Kecenderungan pasar ekspor Perancis adalah melakukan ekspor dengan

negara dekat atau yang memiliki hubungan tertentu. Terdapat kurang

lebih 173 UKM yang memproduksi sepatu di negara ini pada periode

sebelum krisis, penurunan tajam dari 278 buah pada dekade sebelumnya.

Produk Perancis kuat di segmen safety footware dan sepatu anak-anak

dengan kecenderungan memproduksi produk top end. Merek terkenalnya

antara lain Mephisto, Charles Jourdan, Kickers and Babybotte.

22

Page 24: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Sedangkan untuk segmen safety footware antara lain Jallate dan

Lemaitre. Produksi di negara ini menghadapi masa yang sulit dan

merelokasi pabriknya ke Afrika Timur seperti Maroko dan Tunisia.

Perancis yang memiliki sejarah menguasai Lebanon, merupakan salah

satu mitra terbesar bagi Lebanon. Secara umum, Perancis merupakan

negara pensuplai keempat terbesar terhadap total impor Lebanon. Dalam

hal alas kaki juga tidak berbeda. Pada tahun 2010, impor alas kaki

Lebanon dari Perancis mencapai US$ 4,73 Juta atau sebesar 6% dari

total impor produk tersebut. Tren menunjukkan pertumbuhan positif rata-

rata 12% per tahun selama periode 2006-2010, dimana tahun 2010

tumbuh 3% dari tahun sebelumnya.

Jenis alas kaki yang diimpor oleh Lebanon didominasi kelompok HS 6403

dengan 74,59%, disusul dengan 10,28% dari kelompok HS 6404.

Selanjutnya HS 6405 dengan 7,85%; HS 6402 dengan 5,61 %; HS 6406

dengan 1,18%; dan terakhir HS 6401 dengan 0,49%. Jenis produk dengan

tren tertinggi selama periode 2006-2010 secara berurutan antara lain HS

6405 (20%); HS 6402 (14%); 6403 (13%); HS 6404 (1%) dan dua

kelompok lainnya memiliki pertumbuhan negatif.

Gambar 4. Contoh Sepatu Buatan Perancis

23

Page 25: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Malaysia

Produksi alas kaki negeri ini secara tradisional berbasis industri karet.

Namun telah digeser oleh proses polimer sintetis. Industri pembuatan

sepatu Malaysia pun menurun. Pada tahun 2010 nilai ekspornya sebesar

US$ 221,50 Juta memasok 0,23% dari total ekspor alas kaki dunia dan

menempati peringkat ke-40 sebagai eksportir produk ini. Negara ini

banyak memasok untuk sesama negara eksportir alas kaki, antara lain

Singapura, Brazil, Jerman, Thailand, India dan termasuk Indonesia.

Namun dari 93 negara tujuan ekspor produk alas kaki Malaysia, pasar

Lebanon bukanlah salah satunya. Malaysia merupakan pemasok sepatu

dalam volume kecil namun memiliki ciri khas penggunaan karet untuk

tujuan tertentu (specialty and safety shoes). Kecenderungan di dalam

negerinya sendiri adalah terjadinya peningkatan konsumsi casual shoes

dan penurunan konsumsi alas kaki formal. Salah satu contoh produk

Malaysia adalah ”Adidas kampung rubber shoes” yang terkenal di dalam

negerinya, terutama penggunaannya dicirikan untuk kegiatan menjelajah.

Gambar 7. Adidas Kampung Rubber Shoes yang Beredar di Malaysia

Thailand

Thailand memiliki industri penyamakan yang berkembang dengan baik.

Lebih dari 130 usaha penyamakan di seluruh negeri menjadi penyokong

24

Page 26: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

ekspor sepatunya. Namun demikian, signifikansi ekspor berkurang akibat

meningkatnya upah buruh. Industri yang bertahan mulai membidik ceruk

pasar dengan kualitas yang lebih tinggi, yang terutama didukung kualitas

tinggi produk kulit hasil industri penyamakan dalam negeri.

Thailand merupakan eksportir alas kaki yang penting, secara umum

menduduki peringkat ke-18 di dunia. Sebanyak 65% dari total ekspor alas

kakinya adalah dari kelompok HS 6403 (kulit). Sedangkan 21%nya dan

10%nya adalah dari kelompok HS 6402 dan HS 6404. Untuk ketiga

kelompok HS tersebut Thailand adalah eksportir ke-15 besar dunia.

Namun demikian tren ekspor selama periode 2006-2010 mengalami

perlambatan 5% per tahun terutama disebabkan penurunan tajam di 2009.

Pada tahun 2010 nilai ekspor alas kakinya mencapai US$ 821,26 Juta.

Jangkauan ekspor produk alas kaki Thailand sangat luas, mencapai 161

negara di tahun 2010. Lebanon merupakan negara tujuan ekspor ke-90

dengan nilai ekspor US$ 285 Ribu dan sebaliknya, Thailand merupakan

pemasok ke-14 terbesar untuk pasar alas kaki Lebanon dengan pangsa

0,4 % di tahun 2010. Dari jumlah tersebut, 58,6% nya adalah ekspor dari

kelompok HS 6403; HS 6406 (24,21%); HS 6404 (10,53%) dan HS 6402

(5,96%). Pertumbuhan ekspornya ke Lebanon hanya 2% selama periode

2006-2010.

Untuk kelompok HS 6402, Thailand merupakan pemasok di urutan ke-18

ke Lebanon, lima peringkat di bawah Indonesia. Nilai ekspornya sebesar

US$ 17 Ribu, dengan tren kecil 3% selama periode 2006-2010. Namun

25

Page 27: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

demikian harga satuan produk dari Thailand mencapai US$ 17 Ribu per

ton.

Gambar 8. Contoh Sepatu Yang Dibuat di Thailand

Vietnam

Vietnam merupakan salah satu eksportir alas kaki yang pertumbuhannya

sangat pesat. Tahun 2010, terdapat 700 perusahaan di Vietnam yang

beroperasi di sektor kulit dan alas kaki mempekerjakan 700.000–750.000

pekerja. 70% dari jumlah perusahaan tersebut melakukan sub kontrak

untuk perusahaan asing dengan teknik, teknologi, desain yang telah

ditentukan oleh perusahaan induknya. Produksinya didominasi sepatu

olahraga (48,5%), lainnya adalah sepatu kanvas/HS 6404 (18%) dan

sepatu kulit (1,5%). Orientasi ekspornya mendominasi hampir 90% dari

total produksi.

Menurut LEFASO (Vietnam Leather and Footwear Association),

kelemahan industri alas kaki Vietnam adalah kurangnya kesadaran untuk

membangun brand sendiri. Untuk memenuhi target peningkatan ekspor

industri lokal memenuhi 80% pangsa pasar di tahun 2020, LEFASO

menandatangani kerjasama dengan pebisnis Italia dan Belgia.

26

Page 28: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Berdasarkan data Trademap, pada tahun 2010 tidak tercatat ada ekspor

Vietnam ke Lebanon maupun impor Lebanon dari Vietnam untuk produk

alas kaki. Namun demikian, pada tahun-tahun sebelumnya tercatat impor

Lebanon dari Vietnam, dan Vietnam merupakan salah satu eksportir alas

kaki ke negara tersebut. (Lebanon merupakan negara ke-64 terbesar

tujuan ekspor alas kaki Vietnam dan Vietnam merupakan negara ke-3

terbesar pengekspor alas kaki ke Lebanon, pada tahun 2009. Impor

lebanon dari Vietnam terutama didominasi kelompok HS 6403 dengan

54,11%; HS 6404 dengan 29,05%; serta HS 6402 dengan 15,21%).

Gambar 9. Contoh Sepatu yang dibuat di Vietnam

India

Negara ini merupakan salah satu pemasok sepatu konvensional. Di segi

bahan baku negara ini memiliki kekuatan. Kulit merupakan sumber daya

yang sangat potensial bagi India, hanya saja memang belum

dimanfaatkan dengan baik. Pada 2008, India memiliki sekitar 500

perusahaan besar dan 3.500 UKM yang bergerak di industri alas kaki.

Produksi dari UKM mencapai 60-65% dari total produksi India yang

mencapai 2 milyar pasang sepatu. 58% dari total industri alas kaki

27

Page 29: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

merupakan usaha padat karya dan tidak memiliki merek untuk produknya.

Sedangkan perusahaan besar memproduksi produksi kualitas tinggi

dengan merek internasional. Bersama dengan Vietnam, India merupakan

pabrik raksasa pembuatan alas kaki karena sumber daya melimpah dan

upah buruh yang murah.

Namun demikian, industri di India sempat menghadapi masa sulit,

penurunan penjualan dapat terjadi hingga 30%. UKM yang berorientasi

pada sektor kulit dan memproduksi barang setengah jadi mengalami

penurunan permintaan, tekanan terhadap marjin dan persediaan yang

menumpuk. Tantangan besar bagi UKM, terutama di Vaniyambadi - Tamil

Nadu yang bergerak dibidang penyamakan, adalah meminimalkan biaya.

Namun investasi dan kerjasama asing tetap berjalan. Foresight berpartner

dengan Pavers memperkenalkan Stacatto. Reliance brand bekerjasama

dengan Timberland, serta Future Group dan Clarks membentuk joint

venture untuk membuat sepatu berkualitas di India.

Berdasarkan data Trademap, pada tahun 2010 tidak tercatat ada ekspor

India ke Lebanon maupun impor Lebanon dari India untuk produk alas

kaki. Namun demikian, pada tahun-tahun sebelumnya tercatat impor

Lebanon dari India, dan India merupakan salah satu eksportir alas kaki ke

negara tersebut. (Lebanon merupakan negara ke-50 terbesar tujuan

ekspor alas kaki India dan India merupakan negara ke-7 terbesar

pengekspor alas kaki ke Lebanon, pada tahun 2009. Impor lebanon dari

India terutama didominasi kelompok HS 6403 dengan 95,23%).

28

Page 30: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Gambar 10. Contoh Sepatu di India

2.3 Regulasi Produk Alas Kaki di Lebanon

2.3.1 Kebijakan Impor Produk Alas Kaki di Lebanon

Tidak ada kuota yang ditetapkan untuk tiap produk impor,

hanya saja semua impor dari Israel maupun yang memiliki

kaitan dengan Israel dilarang untuk beredar di Lebanon,

walaupun hanya transit. Tidak ada larangan untuk

mengimpor produk yang sama sekali tidak memiliki konten

dalam negeri Lebanon. Lebanon mengizinkan impor untuk

produk rakitan, baik yang prosesnya dilaksanakan di dalam

negerinya ataupun tidak. Dalam hal ini, impor HS 6401

(dalam rakitan) dan HS 6406 (bagian sepatu) tidak dilarang.

Barang yang masuk ke lebanon dapat berupa : (1) Import for

local consumption (IM4); (2) Re-import (IM-6) Temporary

Import (IM5); Warehouse (IM7); Ordinary Transit (TR8);

International Transit (B9 dan B10)

Bea dan Pajak Impor

Bea masuk bervariasi tergantung dari jenis barang maupun asalnya.

Biaya tambahan dikenakan untuk produk antara lain seperti tekstil

29

Page 31: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

(untuk melindungi kepentingan domestik) maupun kendaraan

bermotor. Tarif ditetapkan oleh pihak Pabean, Lebanese Custom,.

Bea yang dikenakan untuk produk impor Lebanon antara lain :

(1) Custom Duty, sejak 1995 semua bea impor tunduk pada “single

custom duty”. Untuk alas kaki ditetapkan atas nilai (proportional

duty) dengan rate 10%;

(2) Local Consumption Duty, sejak 1998, bea ini telah dipisahkan dari

custom duty dan telah diaplikasikan pada produk tertentu termasuk

tapi tidak terbatas pada produk tembakau, bahan bakar, mobil,

semen, limun, plaster dan alkohol, baik untuk produksi lokal

maupun barang impor;

(3) Value Added Tax (VAT), sejak 2002, VAT telah diberlakukan di

Lebanon, sebesar 10% dari nilai. Untuk produk impor, VAT

ditetapkan dari nilai produk yang disetujui oleh Pabean Lebanon

berdasarkan kode HS. VAT juga diberlakukan untuk produksi lokal;

(4) Stamp Duty, diluar bea tersebut, tiap deklarasi merupakan subjek

bagi penetapan lump sum sebesar LBP 50.000 sebagai nilai cap

yang dikeluarkan oleh Custom Declaration. Namun tidak

diberlakukan untuk ekspor

(5) Claims of Exemptions or Reductions,  pengembalian bea pada

produk yang diklaim, dapat diatur pada kantor pabeanan manapun

di Lebanon.

30

Page 32: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

(6) Khusus untuk produk sampel yang tidak memiliki nilai komersial

bebas dari bea masuk.

Informasi mengenai tariff secara lengkap dapat ditemukan pada

website Lebanese Custom, dan dapat dilihat pada lampiran.

Dokumen

Deklarasi terhadap impor harus disertai dokumen sebagai berikut :

(1) The Original Invoice yang disertai dengan daftar rincian barang

bila invoice tidak mencantumkan rincian dimaksud

(2) Copy of Bill of Lading atau dokumen pengganti lainnya

(3) Certificate of Origin (COO)

(4) Dokumen lainnya yang dibutuhkan berdasarkan peraturan berlaku

(misalnya bukti pembayaran, pernyataan khusus terhadap nilai

dasar, dsb). Informasi lainnya terkait dokumen dan prosedur

seperti larangan, lisensi, izin, sertifikat dan lainnya dapat dilihat

pada panduan berjudul “Restriction and Prohibition Circular 1”

pada tiap kantor pabeanan, forward agent dan website pabeanan.

2.3.2 Persyaratan Mutu, Label, dan Kemasan Produk Alas Kaki di

Lebanon

Secara umum, pelabelan harus mencantumkan safety

warnings, daftar bahan yang digunakan, produksi dan

31

Page 33: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

tanggal kadaluwarsa. Namun untuk produk sepatu

pelabelan terutama untuk keterangan pencucian dan

komposisi material/bahan yang digunakan, ukuran

sepatu, merek dan atau negara pembuat. Mengenai

ukuran sepatu eksportir sebaiknya menggunakan beberapa

standar ukuran sepatu, umumnya standar Eropa, Amerika dan

Inggris. (Tabel konversi standar ukuran sepatu dapat dilihat

pada lampiran). Label pada kemasan/container sebaiknya

mencantumkan ukuran, berat, dan jumlah.

Standar produk Lebanon dan beredar di pasaran umumnya

diterangkan melalui “LN” kemudian “EN” jika memenuhi kriteria

standar nasional Negara tersebut. Jika memenuhi standar ISO,

maka pada produk akan tercantum “ISO” diikuti nomor kriteria

bidang produk dan tahun pemakaiannya, misalnya sistem

manajemen mutu dengan ISO 9001. Walaupun Bahasa Arab

adalah bahasa nasionalnya namun Bahasa Inggris

ataupun Prancis tetap bisa diterima.

2.4 Saluran Distribusi Produk Alas Kaki di Lebanon

Produk alas kaki yang diimpor Lebanon masuk melalui Beirut

International Airport (BIA) maupun Beirut Port. Walaupun terdapat

pasar tradisional dan souk di Lebanon, dan sebagian produk masuk

melalui importir, namun umumnya produk didistribusikan kepada

konsumen melalui retail store, shopping malls, dan department stores.

32

Page 34: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Importir

Pemain utama dalam pasar Lebanon, termasuk untuk alas kaki,

adalah importir yang dapat sekaligus memainkan peran sebagai agen

dan mendapatkan manfaat hubungan dengan pengecer (retailer). Ini

berlaku dalam sektor peredaran barang impor. Usaha grosir

(wholesale) juga dikuasai oleh importir terbesar Lebanon.

Specialty Stores

Specialty stores seperti toko sepatu dan alat olahraga, butik, toko

sepatu, maupun factory outlet menjadi sarana penting distribusi alas

kaki. Di butik, alas kaki dijual bersama-sama dengan produk apparel

(sandang) lainnya. Ada juga toko sepatu yang menghadirkan sepatu

dengan tema tertentu, misalnya toko olahraga menjual sepatu

olahraga, maupun pasar tradisional maupun souk yang menjual

berbagai macam alas kaki dari kelas menengah ke bawah sampai

kelas atas. Berikut ini adalah contoh produk alas kaki yang dijual di

berbagai butik di Lebanon dan juga ditawarkan melalui online stores.

Gambar . Belli Glass – Shoes & Bags in Lebanon

33

Page 35: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Gambar . Best Shoe – Shoes & Bags in Lebanon

Gambar . Via Rissa – Shoes & Bags in Lebanon

Gambar . La Marquise – Shoes & Bags in Lebanon

Online Store

Perniagaan melalui internet mulai berkembang di Negara ini. Moda ini

sudah melayani dalam bentuk toko online (online stores), pelelangan,

namun perkembangannya agak terbatas karena belum ada aturan

yang jelas dalam perlindungan transaksi. Pada tahun 2004, EU

bekerjasama dengan pihak Lebanon dalam menjalankan proyek untuk

mengembangkan e-commerce yang disebut ecomleb.org. namun

ternyata masyarakat belum dapat menerimanya sesuai yang

diharapkan. Terlebih lagi karena biaya telekomunikasi yang cukup

34

Page 36: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

tinggi menjadikan perkembangannya agak terbatas. Walau demikian

diperkirakan, moda ini akan berkembang pesat di masa mendatang.

Waralaba ( Franchise )

Waralaba adalah salah satu sektor ekonomi dengan pertumbuhan

tertinggi di Lebanon. Nama-nama internasional bermain di pasar,

seperti Zara, Mango maupun Massimo Dutti. Semenjak 2007, sebuah

organisasi untuk waralaba, Lebanese Franchise Association, dibentuk

untuk mengakomodir pertumbuhan waralaba di Negara ini.

Pusat Perbelanjaan

Di sisi lain, jaringan distribusi melalui pusat perbelanjaan seperti super

market, hypermarket, maupun mall makin lama makin popular.

Sebanyak 30-35% konsumsi melewati jalur ini. Saat ini terdapat

sekitar 90 buah hypermarket di Lebanon dengan nama internasional

seperti Monoprix, Casino Geant, Spinneys, dan BHV. Selain itu, ada

sekitar 300 usaha kecil dan ribuan pengecer di seluruh negeri.

Sejumlah mall dan department stores antara lain ABC, CityMall, the

Beirut Mall, Le Mall dan Beirut Souks di Solidere.

2.5 Hambatan Lainnya

Perdagangan Lebanon cukup bebas. Produk impor dikenakan

hambatan perdagangan seperti lisensi, persyaratan teknis, maupun

sertifikat tertentu berjumlah kurang dari 1% yang berasal dari sepuluh

35

Page 37: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Lembaga Pemerintahan Lebanon. Beberapa produk membutuhkan

lisensi impor, salah satunya yang terkait dengan industri sepatu

adalah impor kulit mentah

Kurangnya pengetahuan pengusaha Indonesia dan Lebanon akan

potensi masing-masing. Selama ini, citra keamanan Lebanon

memang kurang baik, walaupun dicapainya Doha Agreement pada

Mei 2008 telah mengembalikan geliat ekonomi negara ini secara

umum. Pengusaha dari kedua negara masih belum mengenal potensi

perdagangan masing-masing pihak.

Etika Bisnis

Budaya bisnis di Lebanon memiliki banyak aspek yang berubah

dengan cepat. Banyak pengusaha Lebanon yang mengadopsi gaya

dan etos kerja mirip dengan pengusaha dari belahan dunia Barat,

namun di sisi lain masih ada juga perusahaan yang lebih kecil yang

mempertahankan aspek budaya Timur Tengah dalam budaya bisnis

mereka. Pengusaha Lebanon umumnya terdidik, professional dan

tidak gagap teknologi serta memiliki standar kontrol terhadap

ketepatan mutu dan pengiriman.

Dalam bisnis seringkali keputusan diambil karena pengaruh hubungan

pribadi, daripada pertimbangan rasional. Tawar-menawar adalah hal

yang biasa, namun sebaiknya tidak membicarakan ongkos produksi

atau penentuan harga secara terang-terangan dan jujur dengan

36

Page 38: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

pengusaha Lebanon. Sedangkan dalam janji pertemuan, akan lebih

baik jika mengingatkan kembali sebelumnya.

Jam buka toko dan jam bisnis yang umumnya berlaku adalah mulai

09.00 hingga 18.00 dari Senin hingga Sabtu. Namun, sifatnya

fleksibel, dan di musim panas umumnya jam bisnis berkurang dan

toko tutup lebih cepat. Jam buka restoran pun bervariasi, khususnya

di Beirut, restoran buka hingga larut malam. Untuk bank, umumnya

buka dari Senin sampai Sabtu mulai 08.30 – 12.30, sedangkan kantor

pemerintahan dan kantor pos umumnya dari jam 08.00 – 14.00.

Waktu di Indonesia 4-6 jam lebih dahulu dari Lebanon.

Perilaku Konsumen

Masyarakat Lebanon terkenal dengan pola hidupnya yang modern,

dinamis, senang bergaya, urban state dan konsumtif, dilihat dari cara

berpakaian, jenis kendaraan umum serta membanjirnya pusat

perbelanjaan mewah. Seiring dengan diterapkannya mekanisme

perlindungan konsumen tahun 2005 di Lebanon, pelayanan penjualan

dan purna jual merupakan hal yang menentukan keputusan

pembelian setelah kualitas barang.

III. Peluang dan Strategi

3.1 Peluang

Produk dan Segmentasi

37

Page 39: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Industri alas kaki adalah industri yang sudah baku dan tergolong

jenuh, namun tidak demikian dengan alas kaki sebagai produk

fesyen. Produk fesyen berganti seiring dengan musim serta

mengikuti terus berganti seiring tren. Seiring dengan hal tersebut,

Lebanon merupakan negara empat musim dengan aktivitas yang

berbeda tiap musimnya. Disamping itu keragaman pariwisata

Lebanon seperti gunung bersalju dan musim panas serta

banyaknya jumlah wisatawan menghadirkan beragam peluang bagi

alas kaki sesuai musim dan tren yang berlaku.

Peluang yang lebih besar ekspor alas kaki Indonesia adalah untuk

kalangan menengah ke atas di Lebanon yang memiliki daya beli

lebih tinggi dan memiliki gaya hidup yang konsumtif. Seperti yang

telah dijabarkan pada Bab Pendahuluan (halaman 7), kalangan ini

menggandrungi produk high fashion. Pasar kalangan bawah di

Lebanon banyak dipasok produk dari China. Sulit bagi produk alas

kaki Indonesia dalam menyainginya, terkait harga. Namun,

beberapa tahun terakhir produk alas kaki dari negara berkembang

pun mulai mendapat penghargaan dari masyarakat Lebanon.

Peluang lainnya adalah dari penduduk Lebanon di luar negeri yang

pulang kampung pada bulan maupun pendatang yang berwisata ke

Lebanon. Lebanon menempati peringkat ke-22 pertumbuhan

kunjungan wisatawan di dunia pada tahun 2010. Umumnya tingkat

kunjungan wisatawan ke Lebanon tertinggi pada Bulan Desember

sampai Maret, atau pada musim dingin. Pada tahun 2010, jumlah

38

Page 40: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

wisatawan yang mengunjungi Lebanon mencapai 2,167,989 jiwa

atau meningkat sebesar 17,2% dibanding tahun sebelumnya.

Berdasarkan etnis wisatawan, peluang untuk memasok secara

berurutan untuk wisatawan asal Arab (36,4% dari total wisatawan);

turis Eropa (23%); turis Asia (21,2%); turis Amerika (12,5%); turis

Afrika (6%) dan turis Oceania (2,8%). Secara umum, peluang lebih

tinggi adalah untuk memasok wisatawan etnis Arab;

Puncak impor terjadi pada kuartal pertama dan ketiga. Kuartal

pertama bertepatan dengan musim dingin (Desember – Maret).

Periode tersebut umumnya dipenuhi berbagai macam aktivitas

musim dingin seperti ski. Pada musim ini juga tercatat kunjungan

wisatawan tertinggi sepanjang tahun. Hal tersebut memicu

peningkatan pembelian untuk berbagai macam produk konsumsi

termasuk alas kaki. Adapun alas kaki yang diminati adalah yang

sesuai dengan aktivitas musim dingin seperti sepatu untuk ski,

seluncur, maupun boot yang dapat melindungi dari udara dingin,

memiliki fungsi yang mendukung aktivitas, nyaman serta mengikuti

fashion. Untuk kalangan wanita jenis ugg boot tidak pernah

ketinggalan mode.

Puncak pembelian yang kedua adalah periode musim panas (Juni

– September). Pada saat tersebut umumnya terdapat liburan

musim panas dengan aktivitas outdoor yang meningkat. dimana

Eropa meluncurkan model terbaru, khususnya di Italia. Hal

tersebut umumnya direspon dengan baik oleh pasar;

39

Page 41: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

mencapai puncaknya di kuartal pertama dan ketiga, yaitu bertepatan

dengan musim dingin (Desember-Maret) dan musim panas (Juni-

September) sedangkan di kuartal kedua dan keempat mengalami

penurunan. Musim pembelian tersebut bertepatan dengan liburan, natal,

tahun baru dimana banyak kegiatan musim dingin meningkat, juga

menjelang musim panas, dimana terdapat liburan dan minat pariwisata

meningkat serta tren produk baru, umumnya dari Italia mulai di launch.

Tren impor alas kaki HS 6402 tercatat meningkat, terlebih di tahun 2011

yang mengalami lonjakan tinggi.

Pemasaran

Selain peranannya sebagai hub geo ekonomis, Lebanon juga

diperhitungkan sebagai pusat industri periklanan di kawasan Arab.

Terdapat 11 saluran televisi, 16 koran, lebih dari 30 majalah dan

stasiun radio sebagai media industri periklanan. Pada umumnya

majalah bisnis berbahasa Inggris, yang popular antara lain

Lebanon Opportunities, Executive Magazine, Today’s Outlook,

Arab Ad Magazine. Majalah popular lainnya antara lain Le

Commerce du Levant (Prancis) serta mingguan bisnis Al-Iktissad

Wal Amal, dan Al-Morakeb Al-Inmai (Arab).

Namun demikian, televisi merupakan media yang paling digemari

dan mencakup 50% dari pasar periklanan. Sekitar US$ 100 Juta

40

Page 42: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

dihabiskan tiap tahunnya untuk keperluan periklanan, industri ini

merupakan salah satu channel pemasaran yang paling efektif di

Lebanon. Selain itu, memanfaatkan industri periklanan membuka

peluang bagi pemasaran produk alas kaki Indonesia di Lebanon

dan kawasannya.

Bentuk pemasaran melalui waralaba untuk produk aparel di

Lebanon juga terbuka. Beberapa merek internasional Amerika dan

Eropa telah membuka toko di Lebanon. Namun demikian, perlu

adanya upaya membangun brand terlebih dahulu. Bagi alas kaki

asal Indonesia, dibutuhkan penetrasi pasar bagi merek yang akan

dipasarkan.

Berdasarkan data statistik, nilai ekspor alas kaki Indonesia ke

Lebanon melonjak di tahun 2009, sebesar 293,1% dari tahun

sebelumnya namun menurun di tahun 2010. Padahal ekspor

Indonesia ke dunia untuk HS 64 termasuk didalamnya HS 6402

dan HS 6403 mengalami penurunan ekspor di tahun 2009 dan

meningkat di tahun 2010. Dapat disimpulkan adanya pengalihan

pasar ekspor dari negara tradisional salah satunya menuju ke

Lebanon untuk produk alas kaki. Hal ini pun ditengarai tidak lepas

dari krisis yang terjadi di negara tradisional ekspor Indonesia

sehingga terjadi pengalihan ekspor.

41

Page 43: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Di sisi lain, hal ini membuktikan bahwa sebenarnya pasar Lebanon

masih sangat terbuka untuk produk alas kaki asal Indonesia.

Peluang ini dapat dipertahankan

Another report showed reported that a total of 877,909 persons used hotels and furnished apartments in Lebanon and spent 2,106,277 nights in 2010, resulting in an increase of 14.1 %  and 7.7 % respectively, from 2009 figures.

Despite political turmoil and instability on many levels, Lebanon still enjoyed its reputation for being a major party city in the world. Concerts, festivals and DJ events packed people’s to do list on a weekly basis, welcoming big international names at international festivals including Baableck, Byblos, Bettedine among others… the opening of big fashion brands like Reem Acra, Louis Vuitton and Christian Louboutin, Balenciaga and more… Fashion shows, dance parties, beach parties and the list goes on…

Reasons for this boom are obvious for us. BNL witnessed it all and made sure to have reported it all.This among the great weather the country boasts, beautiful mountains and clear seas…  should make Lebanon a destination to see in 2011.

Salah satu eksportir di Italia, Filanto, menggaet Shoe Mart, retailer alas

kaki terbesar di kawasan Teluk untuk mendistribusikan produk alas

kakinya di seantero Timur Tengah.

3.2 Strategi

Bagi pengusaha Indonesia, Lebanon termasuk salah satu pasar

baru bagi tujuan ekspor produk Indonesia. Untuk produk alas kaki

pun tidak terkecuali. Tidak bijak

Memasuki pasar Lebanon melalui bantuan agen local sangat

disarankan.

42

Page 44: marbrief rev1

Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon

Pemasaran : perlu membangun brand terlebih dahulu

IV. Informasi Penting

4.1 TPO dan Kedutaan Lebanon di Indonesia

4.2 Kamar Dagang Lebanon di Indonesia dan Kadin

Indonesia dengan Lebanon

4.3. Asosiasi Produk Alas Kaki di Lebanon

4.4. Daftar Pameran Produk Y di Negara X

4.5 Perwakilan Indonesia di Negara X

4.6 Daftar Importir Produk Y di Negara X

REFERENSI

43