Proposal Tesis
-
Upload
siti-nur-alfiah-ii -
Category
Documents
-
view
20 -
download
3
description
Transcript of Proposal Tesis
MANAJEMEN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) MELALUI
PENGKADERAN
(STUDI KASUS KAMMI KOMISARIAT UNTIRTA)
PROPOSAL TESIS
Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Guna Memenuhi Syarat Pendaftaran
Mahasiswa Program Master Pascasarjana
Disusun oleh :
Siti Nur Alfiah, S.Pd
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016
MANAJEMEN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) MELALUI
PENGKADERAN
(STUDI KASUS KAMMI KOMISARIAT UNTIRTA)
A. Latar belakang
Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber daya manusia
atau human resources. Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua
tingkatan manajemen. Dalam sebuah organisasi sangat dibutuhkan manajemen yang baik
dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan kegiatan-kegiatan,
pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan
pelepasan sumber daya manusia agar tercapai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.
Sumber daya manusia yang ada didalam suatu organisasi perlu pengembangan sampai
pada taraf tertentu sesuai dengan perkembangan organisasi. Apabila organisasi ingin
berkembang seyogyanya diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia.
Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan
pelatihan yang berkesinambungan. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk
pengembangan SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan
kepribadian.
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang
digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan
kemampuan atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas
tertentu. Dalam sebuah organisasi kegiatan pendidikan dan pelatihan dilakukan oleh
departemen yang disebut kaderisasi, tugas dan tanggung jawabnya adalah untuk
mengarahkan, mengontrol dan memberi penghargaan atas pencapaian seorang kader.
Organisasi KAMMI yaitu singkatan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
adalah sebuah organisasi ekstra kampus yang menghimpun mahasiswa muslim seluruh
Indonesia secara lintas sektoral, suku, ras dan golongan. KAMMI menghimpun segenap
mahasiswa muslim Indonesia yang bersedia bekerjasama membangun negara dan bangsa
Indonesia. KAMMI berperan sebagai wadah dan mitra bagi mahasiswa Indonesia yang
ingin menegakkan keadilan dan kebenaran dalam wadah negara hukum Indonesia melalui
tahapan pembangunan nasional yang sehat dan bertanggung jawab.
KAMMI mengambil peran sebagai mitra bagi masyarakat dalam upaya-upaya
pembangunan masyarakat sipil, demokratisasi dan pembangunan kesatuan/persaudaraan
ummat dan bangsa melalui pendampingan/advokasi sosial, kritisi/konstruktif terhadap
kebijakan negara yang memarginalisasi masyarakat. Sebagai organisasi pengkaderan
(harokatul tajnid) dan organisasi pergerakan (harokatul amal), KAMMI menjadi
organisasi yang betul-betul menjadi organisasi yang melakukan pengkaderan dan
pergerakan secara terus-menerus. Hampir pada tiap minggunya KAMMI tidak pernah
alpa dalam beraktifitas, pasti tiap minggunya dihiasi dengan berbagai aktifitas
pengkaderan. Visi KAMMI “sebagai wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan
kader-kader pemimpin yang tangguh dalam upaya mewujudkan bangsa dan Negara
Indonesia yang islami” menjadi pendorong agar pengkaderannya dapat menghasilkan
kader yang sesuai dengan visi, maka pengkaderan ini akan selalu dibuat setiap saat.
Kaderisasi memang harus bekerja keras agar pengkaderan dapat berjalan dengan baik,
karena kaderisasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam hal mencapai Indeks Jati
Diri Kader (IJDK). IJDK ini yang akan menentukan sejauh mana perkembangan kader.
Penilaian kaderisasi terhadap kader adalah, dilihat dari sisi ruhiyah, fikriyah dan
jasadiahnya. Selain kaderisasi, departemen yang lain juga mempunyai fungsi dalam
pengkaderan. contohnya adalah kebijakan publik dan kehumasan, kedua departemen ini
mempunyai fungsi agar pemahaman keKAMMIan, politik, gerakan, kehumasan, menulis
dan lain-lainya dapat dimiliki oleh kader-kader KAMMI.
Setiap kader KAMMI setiap pekan diberi tugas untuk membaca sebuah buku baik
pergerakan atau buku khusus yang sudah ditentukan dalam manhaj KAMMI. Proses
belajar di KAMMI tidak hanya saja dalam majelis atau kelompok, tapi juga belajar
dengan membaca buku. Membaca buku itu menambah wawasan kita, “book is world
windows”, artinya buku adalah jendela dunia. Selain membaca buku-buku yang lain,
KAMMI juga mempunyai konstitusi, manhaj, dan panduan kestari KAMMI.
Ada beberapa point penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan ciri khas
kader KAMMI. Pertama, peran (dakwah) yang diharapkan dimainkan oleh KAMMI di
tengah-tengah masyarakat pada masa yang akan datang. Kedua, konstituen KAMMI.
Konstituen KAMMI adalah mahasiswa yang memiliki sekian banyak potensi atau nilai
lebih yang dapat dikembangkan berikut segala keterbatasan yang dimilikinya. Oleh
karena itu sifat kemahasiswaan yang melekat di dalamnya harus diperhatikan.
Ketiga, KAMMI sebagai organisasi yang menisbatkan dirinya sebagai organisasi
Islam. Konsekuensinya adalah bahwa KAMMI harus peka terhadap isu-isu yang terkait
dengan (kepentingan) Islam -membela dan sekaligus memperjuangkannya- dan KAMMI
-baik secara organisasional (manajemen dan kultur organoisasi) maupun secara personal
pengurus dan anggota- harus mencerminkan watak dan nilai-nilai keislaman. Ketiga point
inilah yang seharusnya menjadi dasar pertimbangan untuk menentukan dan memilih
karakter khas kader KAMMI.
Pertanyaannya adalah apakah semua kader KAMMI dapat melaksanakan program
pengembangan kaderisasi sesuai dengan manhaj dan sesuai dengan fungsi-fungsi
kaderisasi pada umumnya. Bagaimanakah peranan kaderisasi dalam mengembangkan
SDM KAMMI komisariat Untirta saat ini. Apakah factor-faktor pendukung dan
penghambat dalam pengembangan manajemen SDM oleh kaderisasi KAMMI komisariat
Untirta. Hal ini semua menjadi masalah yang menarik untuk dikaji, sejauh manakah
manajemen pengembangan SDM yang dilakukan oleh kaderisasi KAMMI komisariat
Untirta untuk mengkader anggota mereka. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti
tertarik untuk mengkaji manajemen pengembangan sumber daya manusia melalui
pengkaderan kaderisasi KAMMI komisariat Untirta.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen pengembangan SDM KAMMI komisariat Untirta ditinjau dari
segi fungsi-fungsi manajemen kaderisasi?
2. Bagaimana peran Kaderisasi KAMMI komisariat UNTIRTA terhadap pengembangan
manajemen Sumber daya manusia anggota KAMMI komisariat UNTIRTA?
3. Apa saja faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat manajemen
pengembangan sumber daya manusia KAMMI komisariat Untirta?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui manajemen pengembangan SDM KAMMI komisariat Untirta
ditinjau dari segi fungsi-fungsi manajemen kaderisasi.
2. Untuk mengetahui peran Kaderisasi KAMMI komisariat UNTIRTA terhadap
pengembangan manajemen Sumber daya manusia anggota KAMMI komisariat
UNTIRTA.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat manajemen
pengembangan sumber daya manusia KAMMI komisariat Untirta.
Selanjutnya, penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan yang bersifat teoritis
maupun praktis. Kegunaan penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti, menambah pengetahuan teoritis dan praktis khususnya berkenaan
dengan focus penelitian.
2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan memberikan konstribusi ilmiah terhadap
perkembangan pendidikan, khususnya dalam bidang pengembangan sumber daya
manusia di organisasi pergerakan kampus.
3. Secara praktis, penelitian ini mampu memberikan masukan dan perbaikan dalam
manajemen perkembangan sumber daya manusia khususnya untuk KAMMI
komisariat Untirta.
D. Kajian Pustaka
Setiap penelitian yang dilakukan memerlukan penelusuran berbagai literature yang
berkaitan dengan tema yang dibahas. Begitu pula dengan penelitian ini, peneliti perlu
melakukan penelusuran berbagai literature yang berkaitan dengan tema manajemen
pengembangan sumber daya manusia, agar memperoleh kesinambungan penelitian
tentang tersebut. Bila kita cermati bebarapa literature yang telah ada, sesungguhnya
tulisan mengenai dunia pengembangan SDM dalam sebuah organisasi telah banyak
dilakukan. Kajian ataupun penelitian yang berkaitan dengan manajemen pengembangan
SDM dalam sebuah organisasi, sejauh ini peneliti menemukan beberapa penelitian yang
mempunyai relevansi dengan tema penelitian ini.
Skripsi Pengelolaan organisasi pemuda berbasis keagamaan (sudi kasus PAC IPNU-
IPPNU kecamatan Mranggeren Kabupaten Demak) oleh Hartini tahun 2015. Penelitian
ini menitikberatkanpada pengolaaan organisasi dan cara kerja PAC IPNU-IIPNU
kecamatan Mranggen kabupaten demak. Penerapan fungsi-fungsi manajemen yang ada
dapat menjalankan kegiatan dakwah dengan efektif dan efesien sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
Skripsi pengembangan kepribadian islam mahasiswa (studi atas konsep muslim
negarawan dalam buku manhaj kaderisasi KAMMI) oleh Anok Sutarno tahun 2009.
Penelitian ini menghasilkan ringkasan dari buku kaderisasi KAMMI jilid I dan II yang
berisi nalar filosofis tentang muslim negarawan dan berisi tentang metodologi praktis
dalam pencapaian muslim negarawan itu sendiri. Selain itu menurut penelitian ini konsep
muslim negawarawan sekaligus sistem kaderisasi yang ada di KAMMI adalah sebuah
konsep ideal, namun dalam tataran praktis masih mendapatkan beberapa kekurangan baik
factor internal maupun eksernal organisasi.
Skripsi strategi pengembangan sumber daya manusia di organisasi pergerakan
mahasiswa islam Indonesia rayon fakultas dakwah UIN Sunan Kalijaga oleh Prayogo
tahun 2013. Penelitian ini menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa strategi
pengembangan SDM di organisasi PMII rayon fakultas dakwah UIN Sunan Kalijaga
dlam pelaksanaan programnya sudah berjalan cukup baik, dari segi pelatihan, pendidikan,
dan pengembangan berjalan sesuai dengan rancangan program kerja. Tesis Manajemen
Kewirausahaan pesantren (studi di pesantren putri al-mawaddah coper jetis ponorogo)
oleh Lailatu rohmah tahun 2009. Disertasi Pengembangan sumber daya manusia di
lembaga pendidikan islam (studi multikasus di MIN Malang I, MI Murni Lamongan dan
MI Muhamadiyah 1 pare Kediri) oleh Ahmad Fatah Yasin tahun 2010. Penelitian ini
difokuskan pada aspek pengembangan sumber daya manusia (SDM) yakni tenaga
pendidik (guru).
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, peneliti belum menemukan tesis yang
membahas tentang manajemen kewirausahaan pesantren. Berbeda dengan beberapa
penelitian di atas, penelitian pada proposal tesis ini lebih menitikberatkan pada bagaimana
manajemen pengembangan sumber daya manusia dengan sistem pengkaderan sehingga
dapat menghasilkan kader-kader militant yang dapat memajukan organisasi tersebut.
E. Kerangka Teori
Menurut Marwansyah (2010:3), manajemen sumber daya manusia dapat diartikan
sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan
melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi,
pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian
kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial.
Manajemen Sumber daya manusia sering disebut juga dengan manajemen personalia.
Manajemen personalia merupakan proses manajemen yang diterapkan terhadap
personalia yang ada di organisasi.
Menurut Flippo (1994:5), manajemen personalia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja,
pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja
dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan
masyarakat. Lain halnya dengan Sastrohadiwiryo (2002) menggunakan istilah manajemen
tenaga kerja sebagai pengganti manajemen sumber daya manusia. Menurutnya,
manajemen tenaga kerja merupakan pendayagunaan, pembinaan, pengaturan, pengurusan,
pengembangan unsur tenaga kerja, baik yang berstatus sebagai buruh, karyawan, maupun
pegawai dengan segala kegiatannya dalam usaha mencapai hasil guna dan daya guna
yang sebesar-besarnya, sesuai dengan harapan usaha perorangan, badan usaha,
perusahaan, lembaga, maupun instansi.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber
daya manusia adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengontrolan terhadap sumber daya manusia dalam organisasi untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien.
Menurut ancok 1997 dalam Syamsul Bachri (hal. 231) Karakteristik paradigma baru
yang melandasi pengembangan kualitas SDM, mencakup : (a) toleransi terhadap
ambiguitas dan sikap proaktif, (b) kecepatan dan responsibilitas, (c) saling
ketergantungan antar mitra usaha, (d) penekanan pada lingkungan yang kompetitif, (e)
kepemimpinan yang menonjol dari setiap anggota organisasi, dan (f) fleksibilatas,
kreativitas, dan inovasi.
Pakar pengembangan SDM, Wiig (1997) menyatakan bahwa manajemen yang
progresif dalam suatu organisasi mempertimbangkan manajemen capital intelektual dan
social untuk kelangsungan hidup organisasi. Pernyataan wig ini didukung oleh hasil
penelitian dalam dimensi interaksi social, kepercayaan dan visi bersama akan
memudahkan terciptanaya iklim yang kondusif bagi pengembangan nilai bersama untuk
kemjuan dan inovasi.
Sebagai pakar manajemen SDM, Nahapiet dan Ghoshal (1998) mengidentifikasi dua
tipe kreasi pengetahuan untuk kesuksesan organisasi. Pertama, pengetahuan baru dapat
diciptakan melalui perluasan atau pengembangan pengetahuan yang telah ada
sebelumnya. Kedua, mendiskusikan perubahan yang lebih radikal atau perubahan
paradigma dan revolusi atau inovasi. Secara empiris, hasil penelitian menunjukkan bahwa
organisasi yang sukss mempunyai kemampuan untuk menciptakan capital intelektual
baru, saling berbagi ilmu, dan membangun sistem nilai secara formal maupun informal
(zack, 1999:eaton & Eckstein).
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang peneliti maksudkan adalah penelitian kualitatif (qualitative
research). Dimana penelitian ini lebih diarahkan untuk memahami fenomena-
fenomena social dari perspektif partisipan. Penelitian kualitatif juga merupakan
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara
individual maupun kelompok. Deskripsi ini digunakan untuk menemukan prinsip-
prinsip dan penjelasan yang mengarah pada kesimpulan.
Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study), dalam arti
penelitian difokuskan pada kasus (fenomena) yang kemudian difahami dan dianalisis
secara mendalam. Satu fenomena tersebut bias berupa seorang pemimpin organisasi,
sekelompok anggota, suatu program, suatu proses, suatu penerapan kebijakan atau
suatu konsep. Untuk menajamkan kajian, penelitian ini dilakukan di lapangan dengan
obyek penelitian dalam tesis ini adalah KAMMI komisariat Untirta.
2. Sumber Data
Sumber data yang dimaksudkan di sini adalah dari mana data penelitian
diperoleh. Untuk menenentukan sumber data dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik
pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini,
misalnya orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau
mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi
obyek/situasi social yang diteliti. Adapun sumber-sumber data dalam penelitian ini
adalah ketua KAMMI komisariat Untirta , ketua kemuslimahan KAMMI komisariat
Untirta, kordinator departemen kaderisasi, anggota staff kaderisasi dan sebagian
anggota KAMMI komisariat Untirta.
3. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu manajemen, khusus lagi pada
wilayah manajemen sumber daya manusia. Pendekatan tersebut digunakan untuk
melihat secara keseluruhan tentang manajemen pengembangan sumber daya manusia
dalam pengkaderan organisasi KAMMI komisariat Untirta.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Metode observasi yang digunakan adalah observasi langsung (direct
observation), yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematik terhadap
fenomena-fenomena yang diselidiki secara langsung. Metode ini digunakan untuk
mengumpulkan data-data secara langsung dan sistematis terhadap obyek yang
diteliti. Dalam melakukan pengumpulan data peneliti menyatakan terus terang
kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang
diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti, dan
observasi model seperti ini disebut dengan observasi terus terang atau tersamar.
Peneliti menggunakan metode observasi ini untuk memperoleh data lengkap
mengenai kondisi umum, kegiatan kaderisasi yang senantiasa diadakan, keadaan
dan fasilitas sarana dan prasarana kegiatan, aktivitas kader, serta berbagai aspek
yang dilibatkan dalam pembinaan organisasi.
b. Metode Wawancara
Metode wawancara yang peneliti gunakan adalah metode wawancara formal
dan informal. Dalam wawancara formal ini, peneliti mempersiapkan instrument
penelitian berupa pertanyaan tertulis, tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan
adanya pertanyaan-pertanyaan baru dalam wawancara tersebut. Deddy Mulyana
mengatakan dalam melakukan wawancara peneliti harus bersifat luwes, yakni
menyusun pertanyaan sebagai permulaan wawancara sekedarnya, hal itu tidak
menutup kemungkinan pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara tersebut berubah
menjadi mengalir.
Wawancara informal dilakukan oleh peneliti setelah wawancara formal
selesai, yaitu dengan cara mengobrol santai untuk menanyakan ucapan informan
yang kurang jelas maksudnya dalam wawancara formal, bila masih terdapat
keganjalan dalam pengelolaan data, maka peneliti meminta kesediaan informan
untuk memberikan informasi kembali.
Metode wawancara ini peneliti gunakan untuk memperoleh informasi tentang
manajemen aktifitas atau kegiatan yang biasa dilakukan tim kaderisasi dalam
mengkader anggota KAMMI komisariat Untirta.
c. Metode Dokumentasi
Metode pengumpulan data ini juga dikenal dengan penelitian dokumentasi
(documentation research), yaitu penelitian yang mencari data melalui beberapa
arsip dan dokumentasi, surat kabar, majalah, jurnal,buku dan benda-benda tulis
relevan. Dengan metode ini peneliti mendapatkan data-data tentang sejarah
berdirinya KAMMI, visi dan misi KAMMI, kredo gerakan KAMMI, paradigma
KAMMI dan prinsip gerakan KAMMI.
5. Triangulasi Data
Triangulasi data dilakukan untuk menjamin diperolehnya standar kepercayaan.
Triangulasi ini dilakukan peneliti dengan cara triangulasi sumber, teknik, dan waktu.
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama melalui
sumber yang berbeda-beda. Sumber data ini yaitu ketua KAMMI daerah Serang,
kordinator kaderisasi daerah Serang, dan anggota kaderisasi KAMMI daerah Serang.
Triangulasi teknik ini dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama dengan
teknik yang berbeda (wawancara, pengamatan, dan dokumentasi). Triangulasi waktu
dilakukan oleh peneliti pada waktu yang berbeda, yakni pagi dan sore.
6. Instrumen Penelitian
Jenis penelitian kualitatif mengutamakan manusia sebagai instrument
penelitian karena mempunyai adaptabilitas yang tinggi. Jadi senantiasa dapat
menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah yang dihadapi dalam penelitian
ini. Menurut Lexy J. Moleong manusia sebagai instrument penelitian dimaksudkan
sebagai alat pengumpul data.
Pengumpulan data dalam penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti dibantu
oleh alat yang berbentuk pedoman observasi (observasi guide) dan pedoman
wawancara (interview guide). Instrumen ini terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang
akan digunakan untuk mengungkap aspek-aspek tentang manajemen pengembangan
sumber daya manusia pada KAMMI komisariat Untirta.
7. Teknik Analisis Data
Suatu langkah yang penting setelah pengumpulan data adalah analisis data, sebab
dengan analisis data akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang keadaan obyek
dan hasil studi. Cara analisis data yang dikemukakan adalah mengartikan hasil
observasi, wawancara yang diperoleh dalam penelitian, dan dokumentasi yang telah
dikumpulkan dalam penelitian. Oleh karena itu untuk menganalisis data yang
diperoleh di lapangan, peneliti menggunakan teknik analisis berdasarkan analisis
interaktif sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman, yang terdiri dari
tiga kegiatan yang saling berinteraksi dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu reduksi data
(data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau
verifikasi (conclusion drawing/verification).
a. Reduksi Data
Dari pengamatan lapangan dan wawancara ditemukan data yang sedemikian
banyak, kompleks, dan campur aduk, maka langkah berikutnya adalah mereduksi
data. Dalam reduksi data ini peneliti memilih dan memilah data yang dianggap
relevan untuk disajikan.
b. Penyajian Data
Data disajikan secara sistematis, agar lebih mudah dipahami bagaimana
manajemen pengembangan sumber daya manusia KAMMI komisariat Untirta.
Bentuk penyajian data lebih banyak berupa narasi yaitu pengungkapan secara
tertulis. Tujuannya adalah untuk memudahkan mengikuti kronologi alur peristiwa,
sehingga dapat terungkap apa yang sebenarnya terjadi di balik peristiwa tersebut.
Teknik penyajian data yang runtut dan sisteatis sangat membantu peneliti dalam
menarik kesimpulan tentang implementasi manajemen pengembangan sumber
daya manusia KAMMI komisariat Untirta.
c. Penarikan Kesimpulan
Menarik kesimpulan merupakan bagian dari penelitian sebagai konfigurasi
yang utuh. Pada saat penelitian melakukan pengumpulan data sekaligus
melaksanakan pencatatan dan perekaman atas jawaban responden, informasi yang
diperoleh tersebut dicek dan diricek baik dari sumber yang berbeda maupun
dengan menggunakan teknk yang berbeda atau proses triangulasi. Setelah data
dicek dan diperdalam serta diuji kebenarannya, maka selanjutnya dicari maknanya
berdasarkan kajian teoritis yang digunakan dengan cara pemilihan, pemilahan, dan
penganalisisan data.
Dari penjelasan tersebut di atas, dapat digambarkan proses analisis datanya
sebagai berikut :
Gambar 1
Proses analisis data (interactive model Miles & Huberman)
G. Sistematika penelitian
Untuk memudahkan pembacaan, sekaligus untuk memperoleh gambaran sepintas
tentang proses dan hasil penelitian, berikut penulis kemukakan organisasi dalam
penelitian ini, yang tersusun dalam lima bab yang saling berhubungan. Pada bab I adalah
pendahuluan dari penelitian, yang menguraikan latar belakang penelitian, dan kemudian
disambung dengan rumusan permasalahan yang menjadi fokus bagi penelitian ini. Pada
bab I ini juga dikemukakan definisi dari beberapa istilah yang menjadi kunci penelitian
disamping tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini. Bab ini ditutup dengan
sistematika penulisan yang memberikan gambaran ringkas tentang isi penelitian ini.
Pada bab 2, disajikan tentang teori dan realitas lapangan tentang keadaan organisasi
KAMMI komisariat Untirta, serta teori terkait dengan sistem pengkaderan di dalam
organisasi KAMMI komisariat Untirta. Selain itu juga akan dikemukakan berbagai teori
mengenai manajemen pengembangan sumber daya organisasi, baru kemudian diikuti
dengan uraian mengenai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh departemen kaderisasi
KAMMI komisariat Untirta. Untuk memperkokoh kerangka teoritis penelitian ini, maka
juga akan dikemukakan hipotesis dari penelitian ini.
Sedangkan pada bab 3 diuraikan tentang metodologi serta bentuk penelitian yang
digunakan, beserta pendekatannya. Bab ini dimulai dengan uraian tentang desain
penelitian yang digunakan, kemudian waktu dan tempat dilakukannya penelitian,
pemilahan subyek, penentuan variable dan metode pengumpulan data, serta tentang
analisis data yang digunakan.
Pada bab 4 peneliti akan menguraikan secara berurutan mengenai hasil analisis data,
yang terbagi atas penyajian deskriptif tentang hasil analisis, uji hipoteis secara analitis,
dan pembahasan beberapa temuan dari penelitian ini.
Pengumpulandata
Penyajiandata
Reduksidata Kesimpulan
Pada bab 5 berisi tentang kesimpulan, saran dan penutup. Peneliti akan
mengemukakan tentang berbagai kesimpulan mengenai hasil penelitian, yang
ditindaklanjuti dengan berbagai saran serta rekomendasi yang bisa diberikan, tentang
bagaimana dan apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengembangkan sumber daya
manusia pada organisasi KAMMI komisariat Untirta.
Rancangan daftar isi
I. Pendahuluan
a. Latar belakang masalah
b. Rumusan permasalahan
c. Definisi operasional
d. Tujuan penelitian
e. Sistematika penulisan
II. Kerangka teori dan hipotesis
a. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia
b. KAMMI komisariat Untirta
c. Manhaj KAMMI
d. Hipotesis
III. Metode dan desain penelitian
a. Desain penelitian
b. Populasi dan sampel penelitian
c. Subyek
d. Variable dan instrument penelitian
e. Pengumpulan data
f. Analisis data
IV. Hasil penelitian
a. Deskripsi data
b. Pengujian hipotesis
c. Pembahasan
V. Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran dan rekomendasi
c. Penutup
DAFTAR PUSTAKA
A’la, Abd, Prof. Dr. H. MA. Dari pesantren untuk umat (reinventing eksistensi pesantren di
era globalisasi). 2011. Surabaya : Imtiyaz.
Arifin, Syamsul .2013. Psikologi social integrasi pengetahuan wahyu dan pengetahuan
empiric. Jakarta : Rajawali press.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka
Cipta.
Dalimunthe, Ritha F. Keterkaitan antara Penelitian Manjamen dengan Pendidikan dan
Pengembangan Ilmu Manajemen. Diambil pada 3 Februari 2016, dari http://
www.google.com
Fatah, Nanang. 2006. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : Rosda Karya.
Hadi, Sutrisno. 1987. Metodologi Research jilid III. Yogjakarta : Andi.
Handoko, Hani. 2003. Manajemen. Yogjakarta : BPFE.
Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen : Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta : Bumi
Aksara.
Miles, B.M & Haberman, A.m. 1984. Qualitative Data Analysis. London new Delhi : Sage
Publications.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. 2002. Bandung : Rosda Karya.
Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan
Ilmu Sosial Lainnya. 2002. Bandung : Rosda karya.
Reksohadiprodjo. 2000. Dasar-dasar Manajemen. Edisi 5. Yogjakarta :BPFE
Siagian, P.S. 1992. Fungsi-fungsi Manajemen.Jakarata : Bumi aksara.
Simbolon. 1992. Dasar-Dadsar Administrasi dan Manajemen. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Sudjana. 2004. Manajmen Program Pendidikan untuk Pendidikan nonforal dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung : FalahProduction.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosda karya.
Thalib, Syamsul Bachri, Prof. Dr. M.Si. 2010. Psikologi pendidikan berbasis analisis empiris
aplikatif. Jakarta : kencana.
http ://www.wikipedia.com. Download tanggal 20 Februari 2016