Proposal Tesis

22
MANAJEMEN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) MELALUI PENGKADERAN (STUDI KASUS KAMMI KOMISARIAT UNTIRTA) PROPOSAL TESIS Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Guna Memenuhi Syarat Pendaftaran Mahasiswa Program Master Pascasarjana Disusun oleh : Siti Nur Alfiah, S.Pd

description

Proposal tesis Manajemen Pendidikan Islam

Transcript of Proposal Tesis

Page 1: Proposal Tesis

MANAJEMEN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) MELALUI

PENGKADERAN

(STUDI KASUS KAMMI KOMISARIAT UNTIRTA)

PROPOSAL TESIS

Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Guna Memenuhi Syarat Pendaftaran

Mahasiswa Program Master Pascasarjana

Disusun oleh :

Siti Nur Alfiah, S.Pd

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2016

Page 2: Proposal Tesis

MANAJEMEN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) MELALUI

PENGKADERAN

(STUDI KASUS KAMMI KOMISARIAT UNTIRTA)

A. Latar belakang

Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber daya manusia

atau human resources. Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua

tingkatan manajemen. Dalam sebuah organisasi sangat dibutuhkan manajemen yang baik

dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan kegiatan-kegiatan,

pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan

pelepasan sumber daya manusia agar tercapai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.

Sumber daya manusia yang ada didalam suatu organisasi perlu pengembangan sampai

pada taraf tertentu sesuai dengan perkembangan organisasi. Apabila organisasi ingin

berkembang seyogyanya diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia.

Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan

pelatihan yang berkesinambungan. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk

pengembangan SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan

kepribadian.

Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang

digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan

kemampuan atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas

tertentu. Dalam sebuah organisasi kegiatan pendidikan dan pelatihan dilakukan oleh

departemen yang disebut kaderisasi, tugas dan tanggung jawabnya adalah untuk

mengarahkan, mengontrol dan memberi penghargaan atas pencapaian seorang kader.

Organisasi KAMMI yaitu singkatan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia

adalah sebuah organisasi ekstra kampus yang menghimpun mahasiswa muslim seluruh

Indonesia secara lintas sektoral, suku, ras dan golongan. KAMMI menghimpun segenap

mahasiswa muslim Indonesia yang bersedia bekerjasama membangun negara dan bangsa

Indonesia. KAMMI berperan sebagai wadah dan mitra bagi mahasiswa Indonesia yang

ingin menegakkan keadilan dan kebenaran dalam wadah negara hukum Indonesia melalui

tahapan pembangunan nasional yang sehat dan bertanggung jawab.

Page 3: Proposal Tesis

KAMMI mengambil peran sebagai mitra bagi masyarakat dalam upaya-upaya

pembangunan masyarakat sipil, demokratisasi dan pembangunan kesatuan/persaudaraan

ummat dan bangsa melalui pendampingan/advokasi sosial, kritisi/konstruktif terhadap

kebijakan negara yang memarginalisasi masyarakat. Sebagai organisasi pengkaderan

(harokatul tajnid) dan organisasi pergerakan (harokatul amal), KAMMI menjadi

organisasi yang betul-betul menjadi organisasi yang melakukan pengkaderan dan

pergerakan secara terus-menerus. Hampir pada tiap minggunya KAMMI tidak pernah

alpa dalam beraktifitas, pasti tiap minggunya dihiasi dengan berbagai aktifitas

pengkaderan. Visi KAMMI “sebagai wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan

kader-kader pemimpin yang tangguh dalam upaya mewujudkan bangsa dan Negara

Indonesia yang islami” menjadi pendorong agar pengkaderannya dapat menghasilkan

kader yang sesuai dengan visi, maka pengkaderan ini akan selalu dibuat setiap saat.

Kaderisasi memang harus bekerja keras agar pengkaderan dapat berjalan dengan baik,

karena kaderisasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam hal mencapai Indeks Jati

Diri Kader (IJDK). IJDK ini yang akan menentukan sejauh mana perkembangan kader.

Penilaian kaderisasi terhadap kader adalah, dilihat dari sisi ruhiyah, fikriyah dan

jasadiahnya. Selain kaderisasi, departemen yang lain juga mempunyai fungsi dalam

pengkaderan. contohnya adalah kebijakan publik dan kehumasan, kedua departemen ini

mempunyai fungsi agar pemahaman keKAMMIan, politik, gerakan, kehumasan, menulis

dan lain-lainya dapat dimiliki oleh kader-kader KAMMI.

Setiap kader KAMMI setiap pekan diberi tugas untuk membaca sebuah buku baik

pergerakan atau buku khusus yang sudah ditentukan dalam manhaj KAMMI. Proses

belajar di KAMMI tidak hanya saja dalam majelis atau kelompok, tapi juga belajar

dengan membaca buku. Membaca buku itu menambah wawasan kita, “book is world

windows”, artinya buku adalah jendela dunia. Selain membaca buku-buku yang lain,

KAMMI juga mempunyai konstitusi, manhaj, dan panduan kestari KAMMI.

Ada beberapa point penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan ciri khas

kader KAMMI. Pertama, peran (dakwah) yang diharapkan dimainkan oleh KAMMI di

tengah-tengah masyarakat pada masa yang akan datang. Kedua, konstituen KAMMI.

Konstituen KAMMI adalah mahasiswa yang memiliki sekian banyak potensi atau nilai

lebih yang dapat dikembangkan berikut segala keterbatasan yang dimilikinya. Oleh

karena itu sifat kemahasiswaan yang melekat di dalamnya harus diperhatikan.

Ketiga, KAMMI sebagai organisasi yang menisbatkan dirinya sebagai organisasi

Islam. Konsekuensinya adalah bahwa KAMMI harus peka terhadap isu-isu yang terkait

Page 4: Proposal Tesis

dengan (kepentingan) Islam  -membela dan sekaligus memperjuangkannya- dan KAMMI

-baik secara organisasional (manajemen dan kultur organoisasi) maupun secara personal

pengurus dan anggota- harus mencerminkan watak dan nilai-nilai keislaman. Ketiga point

inilah yang seharusnya menjadi dasar pertimbangan untuk menentukan dan memilih

karakter khas kader KAMMI.

Pertanyaannya adalah apakah semua kader KAMMI dapat melaksanakan program

pengembangan kaderisasi sesuai dengan manhaj dan sesuai dengan fungsi-fungsi

kaderisasi pada umumnya. Bagaimanakah peranan kaderisasi dalam mengembangkan

SDM KAMMI komisariat Untirta saat ini. Apakah factor-faktor pendukung dan

penghambat dalam pengembangan manajemen SDM oleh kaderisasi KAMMI komisariat

Untirta. Hal ini semua menjadi masalah yang menarik untuk dikaji, sejauh manakah

manajemen pengembangan SDM yang dilakukan oleh kaderisasi KAMMI komisariat

Untirta untuk mengkader anggota mereka. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti

tertarik untuk mengkaji manajemen pengembangan sumber daya manusia melalui

pengkaderan kaderisasi KAMMI komisariat Untirta.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana manajemen pengembangan SDM KAMMI komisariat Untirta ditinjau dari

segi fungsi-fungsi manajemen kaderisasi?

2. Bagaimana peran Kaderisasi KAMMI komisariat UNTIRTA terhadap pengembangan

manajemen Sumber daya manusia anggota KAMMI komisariat UNTIRTA?

3. Apa saja faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat manajemen

pengembangan sumber daya manusia KAMMI komisariat Untirta?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui manajemen pengembangan SDM KAMMI komisariat Untirta

ditinjau dari segi fungsi-fungsi manajemen kaderisasi.

2. Untuk mengetahui peran Kaderisasi KAMMI komisariat UNTIRTA terhadap

pengembangan manajemen Sumber daya manusia anggota KAMMI komisariat

UNTIRTA.

Page 5: Proposal Tesis

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat manajemen

pengembangan sumber daya manusia KAMMI komisariat Untirta.

Selanjutnya, penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan yang bersifat teoritis

maupun praktis. Kegunaan penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, menambah pengetahuan teoritis dan praktis khususnya berkenaan

dengan focus penelitian.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan memberikan konstribusi ilmiah terhadap

perkembangan pendidikan, khususnya dalam bidang pengembangan sumber daya

manusia di organisasi pergerakan kampus.

3. Secara praktis, penelitian ini mampu memberikan masukan dan perbaikan dalam

manajemen perkembangan sumber daya manusia khususnya untuk KAMMI

komisariat Untirta.

D. Kajian Pustaka

Setiap penelitian yang dilakukan memerlukan penelusuran berbagai literature yang

berkaitan dengan tema yang dibahas. Begitu pula dengan penelitian ini, peneliti perlu

melakukan penelusuran berbagai literature yang berkaitan dengan tema manajemen

pengembangan sumber daya manusia, agar memperoleh kesinambungan penelitian

tentang tersebut. Bila kita cermati bebarapa literature yang telah ada, sesungguhnya

tulisan mengenai dunia pengembangan SDM dalam sebuah organisasi telah banyak

dilakukan. Kajian ataupun penelitian yang berkaitan dengan manajemen pengembangan

SDM dalam sebuah organisasi, sejauh ini peneliti menemukan beberapa penelitian yang

mempunyai relevansi dengan tema penelitian ini.

Skripsi Pengelolaan organisasi pemuda berbasis keagamaan (sudi kasus PAC IPNU-

IPPNU kecamatan Mranggeren Kabupaten Demak) oleh Hartini tahun 2015. Penelitian

ini menitikberatkanpada pengolaaan organisasi dan cara kerja PAC IPNU-IIPNU

kecamatan Mranggen kabupaten demak. Penerapan fungsi-fungsi manajemen yang ada

dapat menjalankan kegiatan dakwah dengan efektif dan efesien sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan.

Skripsi pengembangan kepribadian islam mahasiswa (studi atas konsep muslim

negarawan dalam buku manhaj kaderisasi KAMMI) oleh Anok Sutarno tahun 2009.

Penelitian ini menghasilkan ringkasan dari buku kaderisasi KAMMI jilid I dan II yang

berisi nalar filosofis tentang muslim negarawan dan berisi tentang metodologi praktis

Page 6: Proposal Tesis

dalam pencapaian muslim negarawan itu sendiri. Selain itu menurut penelitian ini konsep

muslim negawarawan sekaligus sistem kaderisasi yang ada di KAMMI adalah sebuah

konsep ideal, namun dalam tataran praktis masih mendapatkan beberapa kekurangan baik

factor internal maupun eksernal organisasi.

Skripsi strategi pengembangan sumber daya manusia di organisasi pergerakan

mahasiswa islam Indonesia rayon fakultas dakwah UIN Sunan Kalijaga oleh Prayogo

tahun 2013. Penelitian ini menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa strategi

pengembangan SDM di organisasi PMII rayon fakultas dakwah UIN Sunan Kalijaga

dlam pelaksanaan programnya sudah berjalan cukup baik, dari segi pelatihan, pendidikan,

dan pengembangan berjalan sesuai dengan rancangan program kerja. Tesis Manajemen

Kewirausahaan pesantren (studi di pesantren putri al-mawaddah coper jetis ponorogo)

oleh Lailatu rohmah tahun 2009. Disertasi Pengembangan sumber daya manusia di

lembaga pendidikan islam (studi multikasus di MIN Malang I, MI Murni Lamongan dan

MI Muhamadiyah 1 pare Kediri) oleh Ahmad Fatah Yasin tahun 2010. Penelitian ini

difokuskan pada aspek pengembangan sumber daya manusia (SDM) yakni tenaga

pendidik (guru).

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, peneliti belum menemukan tesis yang

membahas tentang manajemen kewirausahaan pesantren. Berbeda dengan beberapa

penelitian di atas, penelitian pada proposal tesis ini lebih menitikberatkan pada bagaimana

manajemen pengembangan sumber daya manusia dengan sistem pengkaderan sehingga

dapat menghasilkan kader-kader militant yang dapat memajukan organisasi tersebut.

E. Kerangka Teori

Menurut Marwansyah (2010:3), manajemen sumber daya manusia dapat diartikan

sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan

melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi,

pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian

kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial.

Manajemen Sumber daya manusia sering disebut juga dengan manajemen personalia.

Manajemen personalia merupakan proses manajemen yang diterapkan terhadap

personalia yang ada di organisasi.

Menurut Flippo (1994:5), manajemen personalia adalah perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja,

pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja

Page 7: Proposal Tesis

dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan

masyarakat. Lain halnya dengan Sastrohadiwiryo (2002) menggunakan istilah manajemen

tenaga kerja sebagai pengganti manajemen sumber daya manusia. Menurutnya,

manajemen tenaga kerja merupakan pendayagunaan, pembinaan, pengaturan, pengurusan,

pengembangan unsur tenaga kerja, baik yang berstatus sebagai buruh, karyawan, maupun

pegawai dengan segala kegiatannya dalam usaha mencapai hasil guna dan daya guna

yang sebesar-besarnya, sesuai dengan harapan usaha perorangan, badan usaha,

perusahaan, lembaga, maupun instansi.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber

daya manusia adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengontrolan terhadap sumber daya manusia dalam organisasi untuk mencapai tujuan

secara efektif dan efisien.

Menurut ancok 1997 dalam Syamsul Bachri (hal. 231) Karakteristik paradigma baru

yang melandasi pengembangan kualitas SDM, mencakup : (a) toleransi terhadap

ambiguitas dan sikap proaktif, (b) kecepatan dan responsibilitas, (c) saling

ketergantungan antar mitra usaha, (d) penekanan pada lingkungan yang kompetitif, (e)

kepemimpinan yang menonjol dari setiap anggota organisasi, dan (f) fleksibilatas,

kreativitas, dan inovasi.

Pakar pengembangan SDM, Wiig (1997) menyatakan bahwa manajemen yang

progresif dalam suatu organisasi mempertimbangkan manajemen capital intelektual dan

social untuk kelangsungan hidup organisasi. Pernyataan wig ini didukung oleh hasil

penelitian dalam dimensi interaksi social, kepercayaan dan visi bersama akan

memudahkan terciptanaya iklim yang kondusif bagi pengembangan nilai bersama untuk

kemjuan dan inovasi.

Sebagai pakar manajemen SDM, Nahapiet dan Ghoshal (1998) mengidentifikasi dua

tipe kreasi pengetahuan untuk kesuksesan organisasi. Pertama, pengetahuan baru dapat

diciptakan melalui perluasan atau pengembangan pengetahuan yang telah ada

sebelumnya. Kedua, mendiskusikan perubahan yang lebih radikal atau perubahan

paradigma dan revolusi atau inovasi. Secara empiris, hasil penelitian menunjukkan bahwa

organisasi yang sukss mempunyai kemampuan untuk menciptakan capital intelektual

baru, saling berbagi ilmu, dan membangun sistem nilai secara formal maupun informal

(zack, 1999:eaton & Eckstein).

Page 8: Proposal Tesis

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang peneliti maksudkan adalah penelitian kualitatif (qualitative

research). Dimana penelitian ini lebih diarahkan untuk memahami fenomena-

fenomena social dari perspektif partisipan. Penelitian kualitatif juga merupakan

penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,

peristiwa, aktivitas social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara

individual maupun kelompok. Deskripsi ini digunakan untuk menemukan prinsip-

prinsip dan penjelasan yang mengarah pada kesimpulan.

Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study), dalam arti

penelitian difokuskan pada kasus (fenomena) yang kemudian difahami dan dianalisis

secara mendalam. Satu fenomena tersebut bias berupa seorang pemimpin organisasi,

sekelompok anggota, suatu program, suatu proses, suatu penerapan kebijakan atau

suatu konsep. Untuk menajamkan kajian, penelitian ini dilakukan di lapangan dengan

obyek penelitian dalam tesis ini adalah KAMMI komisariat Untirta.

2. Sumber Data

Sumber data yang dimaksudkan di sini adalah dari mana data penelitian

diperoleh. Untuk menenentukan sumber data dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik

pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini,

misalnya orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau

mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi

obyek/situasi social yang diteliti. Adapun sumber-sumber data dalam penelitian ini

adalah ketua KAMMI komisariat Untirta , ketua kemuslimahan KAMMI komisariat

Untirta, kordinator departemen kaderisasi, anggota staff kaderisasi dan sebagian

anggota KAMMI komisariat Untirta.

3. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu manajemen, khusus lagi pada

wilayah manajemen sumber daya manusia. Pendekatan tersebut digunakan untuk

melihat secara keseluruhan tentang manajemen pengembangan sumber daya manusia

dalam pengkaderan organisasi KAMMI komisariat Untirta.

Page 9: Proposal Tesis

4. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Metode observasi yang digunakan adalah observasi langsung (direct

observation), yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematik terhadap

fenomena-fenomena yang diselidiki secara langsung. Metode ini digunakan untuk

mengumpulkan data-data secara langsung dan sistematis terhadap obyek yang

diteliti. Dalam melakukan pengumpulan data peneliti menyatakan terus terang

kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang

diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti, dan

observasi model seperti ini disebut dengan observasi terus terang atau tersamar.

Peneliti menggunakan metode observasi ini untuk memperoleh data lengkap

mengenai kondisi umum, kegiatan kaderisasi yang senantiasa diadakan, keadaan

dan fasilitas sarana dan prasarana kegiatan, aktivitas kader, serta berbagai aspek

yang dilibatkan dalam pembinaan organisasi.

b. Metode Wawancara

Metode wawancara yang peneliti gunakan adalah metode wawancara formal

dan informal. Dalam wawancara formal ini, peneliti mempersiapkan instrument

penelitian berupa pertanyaan tertulis, tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan

adanya pertanyaan-pertanyaan baru dalam wawancara tersebut. Deddy Mulyana

mengatakan dalam melakukan wawancara peneliti harus bersifat luwes, yakni

menyusun pertanyaan sebagai permulaan wawancara sekedarnya, hal itu tidak

menutup kemungkinan pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara tersebut berubah

menjadi mengalir.

Wawancara informal dilakukan oleh peneliti setelah wawancara formal

selesai, yaitu dengan cara mengobrol santai untuk menanyakan ucapan informan

yang kurang jelas maksudnya dalam wawancara formal, bila masih terdapat

keganjalan dalam pengelolaan data, maka peneliti meminta kesediaan informan

untuk memberikan informasi kembali.

Metode wawancara ini peneliti gunakan untuk memperoleh informasi tentang

manajemen aktifitas atau kegiatan yang biasa dilakukan tim kaderisasi dalam

mengkader anggota KAMMI komisariat Untirta.

c. Metode Dokumentasi

Metode pengumpulan data ini juga dikenal dengan penelitian dokumentasi

(documentation research), yaitu penelitian yang mencari data melalui beberapa

Page 10: Proposal Tesis

arsip dan dokumentasi, surat kabar, majalah, jurnal,buku dan benda-benda tulis

relevan. Dengan metode ini peneliti mendapatkan data-data tentang sejarah

berdirinya KAMMI, visi dan misi KAMMI, kredo gerakan KAMMI, paradigma

KAMMI dan prinsip gerakan KAMMI.

5. Triangulasi Data

Triangulasi data dilakukan untuk menjamin diperolehnya standar kepercayaan.

Triangulasi ini dilakukan peneliti dengan cara triangulasi sumber, teknik, dan waktu.

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama melalui

sumber yang berbeda-beda. Sumber data ini yaitu ketua KAMMI daerah Serang,

kordinator kaderisasi daerah Serang, dan anggota kaderisasi KAMMI daerah Serang.

Triangulasi teknik ini dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama dengan

teknik yang berbeda (wawancara, pengamatan, dan dokumentasi). Triangulasi waktu

dilakukan oleh peneliti pada waktu yang berbeda, yakni pagi dan sore.

6. Instrumen Penelitian

Jenis penelitian kualitatif mengutamakan manusia sebagai instrument

penelitian karena mempunyai adaptabilitas yang tinggi. Jadi senantiasa dapat

menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah yang dihadapi dalam penelitian

ini. Menurut Lexy J. Moleong manusia sebagai instrument penelitian dimaksudkan

sebagai alat pengumpul data.

Pengumpulan data dalam penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti dibantu

oleh alat yang berbentuk pedoman observasi (observasi guide) dan pedoman

wawancara (interview guide). Instrumen ini terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang

akan digunakan untuk mengungkap aspek-aspek tentang manajemen pengembangan

sumber daya manusia pada KAMMI komisariat Untirta.

7. Teknik Analisis Data

Suatu langkah yang penting setelah pengumpulan data adalah analisis data, sebab

dengan analisis data akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang keadaan obyek

dan hasil studi. Cara analisis data yang dikemukakan adalah mengartikan hasil

observasi, wawancara yang diperoleh dalam penelitian, dan dokumentasi yang telah

dikumpulkan dalam penelitian. Oleh karena itu untuk menganalisis data yang

diperoleh di lapangan, peneliti menggunakan teknik analisis berdasarkan analisis

Page 11: Proposal Tesis

interaktif sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman, yang terdiri dari

tiga kegiatan yang saling berinteraksi dan berlangsung secara terus menerus sampai

tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu reduksi data

(data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi (conclusion drawing/verification).

a. Reduksi Data

Dari pengamatan lapangan dan wawancara ditemukan data yang sedemikian

banyak, kompleks, dan campur aduk, maka langkah berikutnya adalah mereduksi

data. Dalam reduksi data ini peneliti memilih dan memilah data yang dianggap

relevan untuk disajikan.

b. Penyajian Data

Data disajikan secara sistematis, agar lebih mudah dipahami bagaimana

manajemen pengembangan sumber daya manusia KAMMI komisariat Untirta.

Bentuk penyajian data lebih banyak berupa narasi yaitu pengungkapan secara

tertulis. Tujuannya adalah untuk memudahkan mengikuti kronologi alur peristiwa,

sehingga dapat terungkap apa yang sebenarnya terjadi di balik peristiwa tersebut.

Teknik penyajian data yang runtut dan sisteatis sangat membantu peneliti dalam

menarik kesimpulan tentang implementasi manajemen pengembangan sumber

daya manusia KAMMI komisariat Untirta.

c. Penarikan Kesimpulan

Menarik kesimpulan merupakan bagian dari penelitian sebagai konfigurasi

yang utuh. Pada saat penelitian melakukan pengumpulan data sekaligus

melaksanakan pencatatan dan perekaman atas jawaban responden, informasi yang

diperoleh tersebut dicek dan diricek baik dari sumber yang berbeda maupun

dengan menggunakan teknk yang berbeda atau proses triangulasi. Setelah data

dicek dan diperdalam serta diuji kebenarannya, maka selanjutnya dicari maknanya

berdasarkan kajian teoritis yang digunakan dengan cara pemilihan, pemilahan, dan

penganalisisan data.

Dari penjelasan tersebut di atas, dapat digambarkan proses analisis datanya

sebagai berikut :

Page 12: Proposal Tesis

Gambar 1

Proses analisis data (interactive model Miles & Huberman)

G. Sistematika penelitian

Untuk memudahkan pembacaan, sekaligus untuk memperoleh gambaran sepintas

tentang proses dan hasil penelitian, berikut penulis kemukakan organisasi dalam

penelitian ini, yang tersusun dalam lima bab yang saling berhubungan. Pada bab I adalah

pendahuluan dari penelitian, yang menguraikan latar belakang penelitian, dan kemudian

disambung dengan rumusan permasalahan yang menjadi fokus bagi penelitian ini. Pada

bab I ini juga dikemukakan definisi dari beberapa istilah yang menjadi kunci penelitian

disamping tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini. Bab ini ditutup dengan

sistematika penulisan yang memberikan gambaran ringkas tentang isi penelitian ini.

Pada bab 2, disajikan tentang teori dan realitas lapangan tentang keadaan organisasi

KAMMI komisariat Untirta, serta teori terkait dengan sistem pengkaderan di dalam

organisasi KAMMI komisariat Untirta. Selain itu juga akan dikemukakan berbagai teori

mengenai manajemen pengembangan sumber daya organisasi, baru kemudian diikuti

dengan uraian mengenai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh departemen kaderisasi

KAMMI komisariat Untirta. Untuk memperkokoh kerangka teoritis penelitian ini, maka

juga akan dikemukakan hipotesis dari penelitian ini.

Sedangkan pada bab 3 diuraikan tentang metodologi serta bentuk penelitian yang

digunakan, beserta pendekatannya. Bab ini dimulai dengan uraian tentang desain

penelitian yang digunakan, kemudian waktu dan tempat dilakukannya penelitian,

pemilahan subyek, penentuan variable dan metode pengumpulan data, serta tentang

analisis data yang digunakan.

Pada bab 4 peneliti akan menguraikan secara berurutan mengenai hasil analisis data,

yang terbagi atas penyajian deskriptif tentang hasil analisis, uji hipoteis secara analitis,

dan pembahasan beberapa temuan dari penelitian ini.

Pengumpulandata

Penyajiandata

Reduksidata Kesimpulan

Page 13: Proposal Tesis

Pada bab 5 berisi tentang kesimpulan, saran dan penutup. Peneliti akan

mengemukakan tentang berbagai kesimpulan mengenai hasil penelitian, yang

ditindaklanjuti dengan berbagai saran serta rekomendasi yang bisa diberikan, tentang

bagaimana dan apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengembangkan sumber daya

manusia pada organisasi KAMMI komisariat Untirta.

Rancangan daftar isi

I. Pendahuluan

a. Latar belakang masalah

b. Rumusan permasalahan

c. Definisi operasional

d. Tujuan penelitian

e. Sistematika penulisan

II. Kerangka teori dan hipotesis

a. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia

b. KAMMI komisariat Untirta

c. Manhaj KAMMI

d. Hipotesis

III. Metode dan desain penelitian

a. Desain penelitian

b. Populasi dan sampel penelitian

c. Subyek

d. Variable dan instrument penelitian

e. Pengumpulan data

f. Analisis data

IV. Hasil penelitian

a. Deskripsi data

b. Pengujian hipotesis

c. Pembahasan

V. Penutup

a. Kesimpulan

b. Saran dan rekomendasi

c. Penutup

Page 14: Proposal Tesis

DAFTAR PUSTAKA

A’la, Abd, Prof. Dr. H. MA. Dari pesantren untuk umat (reinventing eksistensi pesantren di

era globalisasi). 2011. Surabaya : Imtiyaz.

Arifin, Syamsul .2013. Psikologi social integrasi pengetahuan wahyu dan pengetahuan

empiric. Jakarta : Rajawali press.

Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka

Cipta.

Dalimunthe, Ritha F. Keterkaitan antara Penelitian Manjamen dengan Pendidikan dan

Pengembangan Ilmu Manajemen. Diambil pada 3 Februari 2016, dari http://

www.google.com

Fatah, Nanang. 2006. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : Rosda Karya.

Hadi, Sutrisno. 1987. Metodologi Research jilid III. Yogjakarta : Andi.

Handoko, Hani. 2003. Manajemen. Yogjakarta : BPFE.

Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen : Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta : Bumi

Aksara.

Miles, B.M & Haberman, A.m. 1984. Qualitative Data Analysis. London new Delhi : Sage

Publications.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. 2002. Bandung : Rosda Karya.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan

Ilmu Sosial Lainnya. 2002. Bandung : Rosda karya.

Reksohadiprodjo. 2000. Dasar-dasar Manajemen. Edisi 5. Yogjakarta :BPFE

Siagian, P.S. 1992. Fungsi-fungsi Manajemen.Jakarata : Bumi aksara.

Simbolon. 1992. Dasar-Dadsar Administrasi dan Manajemen. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Sudjana. 2004. Manajmen Program Pendidikan untuk Pendidikan nonforal dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung : FalahProduction.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosda karya.

Thalib, Syamsul Bachri, Prof. Dr. M.Si. 2010. Psikologi pendidikan berbasis analisis empiris

aplikatif. Jakarta : kencana.

http ://www.wikipedia.com. Download tanggal 20 Februari 2016