Proposal Tesis
-
Upload
zoelhank-ershi -
Category
Documents
-
view
1.048 -
download
9
Transcript of Proposal Tesis
PROPOSAL TESISPENGARUH KREATIVITAS BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN
KEBERHASILAN BELAJAR SISWA TERHADAP PROPESIONAL GURU KELAS XI SMK NEGERI 1 KUSAN HILIR
KABUPATEN TANAH BUMBU
OLEH :
LENI SRI RAHAYUNPM : 0
KONSENTRASI : MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANASEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PANCASETIA
BANJARMASIN2011
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidik merupakan tenaga pengajar yang dalam melaksanakan tugas proses
belajar mengajar dengan segala perangkat pengajaran di sekolah secara siknifikan dan
professional. Dunia pendidikan belakangan ini sangat menarik sekali dibicarakan
dikalangan masyarakat, karena banyaknya peminatan terhadap profesi seorang tenaga
pendidik. Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang pendidik adalah professional.
Berdasarkan Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 Bab I, Pendidikan adalah
usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.( Sopan Air
dan Iif Khoiru Ahmad )
Dalam buku Profesi Keguruan menurut Cooper professional pedidik meliputi 4
komponen : (a). mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, (b).
mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya, (c). mempunyai
sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, dan (d). mempunyai
keterampilan dalam teknik mengajar.
Sebagai tenaga pendidik di sekolah tugas seorang guru bukan hanya berpotensi
sebagai pendidik saja selain itu seorang pendidik dituntut untuk dapat memotivasi dan
menciptakan anak didik yang kreatif dan menghasilkan karya prestasi, serta menciptakan
anak didik yang berhasil dalam pembelajaran pemberian materi.
Keberhasilan anak didik semuanya tergantung pada seorang pendidik untuk itu
seorang pendidik dituntut untuk mampu bersipat dan bersikap propesional dengan segala
teknik yang harus dimiliki oleh seorang pendidik yang tentunya salah satu seorang
pendidik harus mempunyai metode atau cara pembelajaran materi bahan ajar kepada anak
didik dapat dengan mudah dan cepat menangkap materi yang diajarkan.
Metode atau cara pemberian materi kepada anak didik tentunya didukung dengan
segala perangkat pembelajaran seorang pendidik salah satunya adalah RPP ( Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran ) tentunya kita ketahui model pembelajaran sistem ceramah
sangatlah tidak cocok digunakan saat ini seiring dengan perkembangan zaman dan
canggihnya alat teknologi dan komunikasi. Dalam Model-model pembelajaran PAKEM
( Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) sudah banyak disajikan model-
model pembelajaran untuk digunakan dalam pembuatuan RPP ( Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ), diantaranya Examples Non Examples, Pikture and picture,Nombered
Heads Together dan lain-lain. Secara garis besar, gambaran PAKEM adalah sebagai
berikut :
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk
menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran
menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih
menarik dan menyediakan “pokok baca”
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara
belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu
masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan
lingkungan sekolahnya.
Dengan banyakanya ragam model-model pembelajaraan seorang pendidik tidak
hanya bertumpu pada satu model saja, sehingga seorang pendidik baru dapat dikatakan
propesional dengan perangkat pembelajarannya. Sehingga kreatifitas belajar siswa
meningkat, motivasi untuk belajar pun semakin tinggi dan berhasil dalam pembelajaran
semua itu berkat adanya dukungan dari tenaga pendidik yang propesional yang
berkomitmen.
1.2 Pembatasan Masalah
Berbagai macam yang dapat mempengaruhi terhadap propesionalitas kerja guru,
tapi peneliti hanya membahas tentang Pengaruh Kreativitas Belajar, Motivasi Belajar,
dan Keberhasilan Belajar Siswa Terhadap Propesional Guru Kelas XI SMK Negeri 1
Kusan Hilir.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Pengaruh Kreativitas Belajar siswa Terhadap Propesional Guru Kelas XI
SMK Negeri 1 Kusan Hilir?
2. Bagaimana pengaruh motivasi belajar siswa Terhadap Propesional Guru Kelas XI
SMK Negeri 1 Kusan Hilir?
3. Bagaimana pengaruh keberhasilan belajar siswa Terhadap Propesional Guru Kelas XI
SMK Negeri 1 Kusan Hilir?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui tentang:
1. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas belajar siswa terhadap propesional guru Kelas
XI SMK Negeri 1 Kusan Hilir.
2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap propesional guru SMK Negeri 1
Kusan Hilir.
3. Untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa terhadap propesional guru Kelas XI SMK
Negeri 1 Kusan Hilir.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna, yaitu;
1. Dapat dipakai sebagai landasan acuan bagi guru SMK terutama di SMK Negeri 1
Kusan Hilir sebagai tolak ukur kinerja selama ini.
2. Dapat memberikan kontribusi akademis terhadap perkembangan dan kemajuan ilmu
teknologi agar seorang guru bukan hanya sekedar datang ke Sekolah kemudian
mengajar dan pulang tanpa mengetahui perkembangan anak didiknya.
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Kreativitas Belajar
Dalam buku Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovasi, pengertian
kreativitas adalah hasil belajar dalam kecakapan kognitif, sehingga untuk menjadi kreatif
dapat dipelajari melalui proses belajar mengajar. ( 138; 2009 ) Sofan Amir dan Iif Khoiru
Ahmad, menyatakan kreativitas yang asal kata kreatif yang artinya agar guru menciptakan
kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
Sedangkan kreativitas dapat diartikan sebagai suatu proses mental yang dapat melahirkan
gagasan-gagasan atau konsep-konep baru. ( Akhmad Sudrajat )
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kreativitas
adalah suatu proses mental dan hasil belajar dalam kecakapan kognitif, sehingga menjadi
kreatif yang melahirkan konsep-konsep baru.
Pengertian belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu pembahasan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. ( Daryanto, 2 ;2009 ) Dan
menurut Syaiful Bahri Dzamarah dan Aswar Zain belajar adalah proses perubahan prilaku
berikat pengalaman dan laihan.
Dari dua definisi tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa kreativitas belajar
adalah suatu proses usaha perubahan prilaku yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu pembahahasan tingkah laku yang baru secara keseluruhan.
Berdasarkan bebrapa definisi di atas maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
Kreativitas belajar adalah suatu proses mental perubahan prilaku dan hasil belajar dalam
kecakapan kognitif, sehingga menjadi kreatif yang melahirkan konsep-konsep baru secara
keseluruhan.
2.1.2 Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam Bahasa Inggris yakni
Motive yang artinya penggerak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Motivasi adalah
dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan
suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan
seseorang atau sekelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
sesuatu, atau keadaan seseorang atau organisasi, yang menyebabkan keisapannya untuk
memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan, sedangkan motivasi adalah suatu
proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk
memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu
yang mendorong tingkah laku untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Dan menurut Moh. Surya ( 1997 ) berpendapat
bahwa belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari penaglaman
individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Prayitno mengatakan bahwa motivasi belajar tidak saja merupakan suatu enrgi yang
menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu yang mengarahkan aktivitas
siswa kepada tujuan belajar. ( 1989: 8 )
Jadi dapat disimpulkan bahwa Motivasi Belajar adalah kekuatan-kekuatan atau
tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan belajar siswa.
2.1.3 Pengertian Keberhasilan Belajar
Pengertian keberhasilan menurut syaiful Bahri D dan Azwar z, adalah suatu proses
belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan
instruksional khusus ( TIK) – nya dapat tercapai. Keberhasilan adalah akhir dari sebuah
proses yang dilakukan oleh seorang dalam upaya mencapai suatu secara maksimal dan
terarah. ( 2006:105 )
2.1.4 Pengertian Propesional
Dalam buku Guru Propesional menurut Daryanto bahwa propesional adalah
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber pemghasilan
kehidupan yang memerlukan keahilan, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar
mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan fropesi. Menurut Nana Sudjana,
professional yaitu pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka karena tidak dapat
memperoleh pekerjaan lain. Sedangkan menurut ( Surya, 2005 ) propesional mempunyai
makna penting, yaitu ;
1. Propesional memberikan jaminan perlindungan kepada kesejahteraan masyarakat
umum.
2. Propesional merupakan suatu cara untuk memperbaiki propesi pendidikan yang
selama ini dianggap oleh sebagian masyarakat rendah.
3. Propesional memberikan kemungkinan perbaikan dan pengembangan diri yang
memungkinkan guru dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin dan
memaksimalkan kompetensinya.
Menurut Usman,2005 pekerjaan propesional memerlukan persyaratan khusus, yakni :
1. Memiliki kode etik, sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
2. Memiliki klien / objek layanan yang tetap, seperti dokter dengan pasiennya, guru
dengan muridnya.
3. Diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya di masyarakat.
Maka dapat ditarik kesimpulan propesional adalah……………..
2.1.5 Pengertian Guru
Dalam kamus Bahasa Indonesia pengertian guru adalah orang yang kerjanya
mengajar.( santoso ) Menurut Kunandar guru adalah pendidik propesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan penengah.( 52,2010 ) Sedangkan menurut Syaiful Bahri
D dan Aswan Zain, mendefinisikan pengertian guru adalah tenaga pendidik yang
memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah. ( 112 : 2006 )
Ditarik sebuah kesimpulan pengertian guru adalah seseorang yang kerjanya
mendidik, mengajar, dan memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di
sekolah.
Maka propesional guru adalah kompetensi yang harus dimilki guru yang
dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Jadi, seorang guru yang
propesional berperan bukan hanya sebagai pelatih, melainkan sebagai pembimbing dan
manajer belajar agar siswa-siswi yang di bina bukan hanya mampu mengembangkan
potensi diri masing-masing tetapi mengembangkan kreativitas dan mendorong adanya
penemuann keilmuan dan teknologi yang inovatif sehingga para siswa mampu bersaig
dalam masyarakat global.
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka konseptual
Kreativitas, motivasi dan keberhasilan belajar siswa dalam penelitian ini dilihat
berdasarkan seberapa besar peranan soerang guru yang propesional. Karena kreatif dan
tidaknya siswa itu tergantung bagaimana cara guru memberi dukungan dan spirit kepada
siswa. Bagi siswa yang kretif maka akan termotipasi untuk selalu maju dan berkarya.
Sehingga berhasil dalam pembelajaran karena semua itu adanya guru sebagai motivator
yang terampil dan selalu ingin maju, maka guru tersebut dikatakan professional.
Kreativitas, motivasi dan keberhasilan belajar siswa dapat tercapai karena adanya
guru professional. Sebagai gambaran kerangka konseptual penelitian ini dapat di lihat pada
gambar 3.1
……………………..
Gambar 3.1
3.2 Hipotesis
Berdasarkan kerangka teoritis yang telah di susun telah memberikan landasan dalam
penyusunan kerangka berpikir serta penyusunan hipotesis penelitian yang selanjutnya
akan dikaji kebenarannya. Hipotesis yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Kreativitas belajar siswa berpengaruh terhadap propesional guru kelas XI SMK
Negeri 1 Kusan Hilir ?
b. Motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap propesional guru kelas XI SMK Negeri 1
Kusan Hilir ?
c. Keberhasilan belajar siswa berpengaruh terhadap propesional guru kelas XI SMK
Negeri 1 Kusan Hilir ?
Kreativitas belajar Siswa X1
Motivasi Belajar Siswa X2
Keberhasilan Belajar Siswa X3
Profesional Guru Y
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan pada guru kelas XI SMK Negeri 1 Kusan Hilir.
Adapun alasan memilih objek penelitian ini karena banyaknya tenaga pendidik yang
bukan dari kalangan pendidik sehingga peneliti tertarik ingin meneliti apakah benar ada
pengaruhnya, antara guru yang professional dan yang tidak, serta belum ada penelitian
mengenai pengaruh kreativitas belajar, motivasi belajar, dan keberhasilan belajar siswa
terhadap propesional guru kelas XI SMK Negeri 1 Kusan Hilir.
Pada penelitian ini mempunyai jenis penelitian kuantitatif yang menjelaskan
pengaruh antara variable mealaui pengujian hipotesis dan sekaligus melakukan eksplanasi
terhadap beberapa variable, maka sifat penelitian ini adalah penelitian eksplanatori
(explanatory research).
4.2 Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset, bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah sejumlah
massa ( manusia atau bukan ) yang terdapat satu kawasan tertentu atau berada dalam satu
unit tertentu. Ada juga yang mengatakan bahwa popupasi ( population ) adalah as that
portion of the which researcher has acces. Dari definisi terakhir ini, populasi disebut juga
universe. ( Aminuddin Rasyad, 2002; 62 ) Sedangkan ( Arikunto, 1992; 102 ) berpendapat
populasi adalah seluruh subjek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kusan Hilir, Kabupaaten Tanah Bumbu.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang
sama sehingga betul-betul mewakili populasi. ( Nana Sunjaya, 1989; 84 ) Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sejumlah sampel minimal 4 atau 5 kali jumlah
variabel yang digunakan di dalam analisis. Pada penelitian ini variabel yang digunakan
sebanyak 4 variabel, yaitu kreativitas, motivasi, keberhasilan belajar siswa dan
propesional guru. Dengan demikian sampel yang akan diambil dalam penelitian inoi
berjumlah 30 responden.
4.3 Definisi Operasional Penelitian
Definisi operasional penelitian digunakan untuk memberikan batasan ruang lingkup
permasalahan dan konsep pengukuran yang digunakan dalam penelitian guna mengukur
variable yang masih berbentuk konsep untuk memberikan petunjuk dalam operasional
variabel penelitian, maka indicator pengukuran variabel-variabel dijelaskan sebagai
berikut :
4.3.1 Kreatifitas Belajar Siswa ( X1 )
Kreativitas belajar siswa sebagai variabel bebas yang menjadi bahan kajian utama
dalam penelitian dengan indikator-indikator yang meliputi :
1. Lklj………………….
2. Bjghbuk……………………
4.3.2 Motivasi Belajar Siswa ( X2 )
Motivasi Belajar Siswa adalah kekuatan-kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat
memberikan dorongan kepada kegiatan belajar siswa. Sebagai indikator-indikatornya
meliputi :
1. Kekuatan dalam belajar meliputi mengikuti mata pelajaran di kelas dan belajar
dirumah.
2. Ulet dalam menghadapi kesulitan dalam belajar mata pelajaran
3. Mandiri dalam belajar meliputi menyelesaikan tugas-tugas atau PR dan menggunakan
kesempatan diluar jam pelajaran
4. Prestasi dalam mata pelajaran meliputi keinginan untuk berprestasi dan kualifikasi
hasil.
4.3.3 Keberhasilan Belajar Siswa ( X3 )
Keberhasilan belajar siswa sebagai variabel bebas yang menjadi bahan kajian
utama dalam penelitian ini dengan indikator-indikator yang meliputi:
1. Kmklnki…………………..
2. Bghug……………………..
4.3.4 Profesional Guru ( Y )
Proseional Guru adalah kompetensi yang harus dimilki guru yang dipersyaratkan
untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. ………..
4.4 Sumber dan Metode Pengumpulan Data
4.4.1 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer ( data asli )
yaitu data yang diperoleh langsung dari responden, dan data ini yang nantinya akan
dianalisis dalam penelitian ini.
4.4.2 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan melalui:
1.) Daftar Pertanyaan ( kuesoner )
Adalah daftar sejumlah pertanyaan tertulis yang berguna untuk memperoleh informasi
dari Guru yang berkaitan dengan penelitian ini.
a) Tipe isian
Digunakan untuk memperoleh data tentang pribadi responden, yang meliputi
nama, pendidikan, serta informasi tambahan lainnya.
b) Tipe pilihan
Dalam tipe pilihan ini responden diharuskan memilih beberapa alternative
jawaban yang sesuai dengan yang dialaminya atau dirasakannya.
2.) Wawancara
Yaitu pengumpulan data dimana peneliti ingin mendapatkan keterangan secara lisan
dari pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.) Observasi
Metode pengiumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada obyek yang
akan diteliti dengan mencatat sesuatu yang berkaitan dengan penelitian.
4.5 Skala penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala Guttman. Skala Guttman
merupakan skala kumulatif. Pada skala Guttman terdapat beberapa pertanyaan yang
diurutkan secara hirarki untuk melihat sikap tertentu dari sederetan pertanyaan itu.
Guttman adalah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas ( tegas ) dan
konsisten. Missal : Yakin-Tidak Yakin, Ya-Tidak, Benar-salah, Belum Pernah-Pernah,
dan sebagainya.
Faktor bebas dengan kategori yang didasarkan dengan skala nilai :
1. Kategori ya skala nilai 1
2. Kategori tidak skala nilai 0
4.6 Alat dan Istrumen Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas :
4.6.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur ( kuesioner ) dapat mengukur
informasi yang diperlukan. Uji validitas data dapat dilakukan dengan total pengamatan
menggunakan rumus korelasi Spearman’s :
…………
Pernyataan dinyatakan valid jika r hitung besar dari r table korelasi atau jika nilai
probabilitas < 0,05.
4.6.2 Uji reabilitas ( keandalan, dapat dipercaya )
Realiabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrument.
Jadi, realiabilitas menunjukkan apakah instrument tersebut secara konsisten memberikan
hasil ukuran yang sama tentang sesuatu yag diukur pada waktu yang berlaian.
……………
r xy−b ±√b2−4 ac
2 a
rxyN ∑ XY−()
KUHKBK .HGLJ
Keterangan :
a = keadaan alpha cronbach
k = jumlah pernyataan dalam skala
r = rata-rata korelasi diantar butir pernyataan
…………………………………………………
Table 4.1
Kriteria indek reliabilitas adalah sebagai berikut :
No Interval kriteria
1
2
3
4
5
4.7 Metode Analisis, teknik Analisis Data dan Uji hipotesa
4.7.1 Model Analisis
Adapun Model Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Analisi Regresi
Formulasi dari analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah
Y =b………………….
Dimana :
Y = Profesional Guru
X1 = Kreativitas Belajar Siswa
X2 = Motivasi Belajar Siswa
X3 = Keberhasilan Belajar Siswa
= Variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian
= Konstanta
= Koefesien parameter regresi
4.7.2 Uji Hipotesis
Dalam analisis data digunakan uji statistic dengan regresi berganda melalui
program SPSS dengan tahapan analisis sebagai berikut ;
1. Uji simultan ( F )