PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.1 Latar Belakang Jeruk merupakan salah satu...
Transcript of PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL … · 1.1 Latar Belakang Jeruk merupakan salah satu...
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
KAJIAN SERANGAN SETAN JERMAN (SERANGGA
TANAMAN JERUK MANIS) DI KABUPATEN DAIRI SUMATERA
UTARA
BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
NAMA NIM ANGKATAN
Elvi Zahara 150805019 2015 Ketua
Atika Putri 151000270 2015 Anggota 1
Siti Nabila Mayangsari 170805012 2017 Anggota 2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Permasalahan 2
1.3 Tujuan Khusus 2
1.4 Urgensi Penelitian 2
1.5 Capaian dan Luaran 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Tanaman Jeruk Manis 3
2.2 Penyakit CVPD Pada Tanaman jeruk 4
2.3 Serangga Tanaman Jeruk 5
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 6
3.1 Metode Penelitian 6
3.3.1 Pengambilan Sampel 6
3.3.2 Penanganan Sampel 6
3.3.3 Identifikasi dan Koleksi 6
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL Kegiatan 8
4.1 Anggaran Biaya 8
4.2 Jadwal Kegiatan 8
DAFTAR PUSTAKA 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping
yang ditandatangani 11
2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 20
3. Susunan Organisasi Tim Penelitidan Pembagian Tugas 23
4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti 24
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jeruk merupakan salah satu komoditi buah-buahan yang mempunyai peranan
penting di pasaran dunia maupun di dalam negeri. Derasnya buah-buahan impor
yang masuk ke Indonesia akhir-akhir ini cukup memperihatinkan, sebab buah
impor merupakan saingan buah-buahan asli Indonesia,pada tahun 2004, impor
buah jeruk segar mencapai 94.696 ton sedangkan expornya sebesar 1.261 ton.
Data impor buah jeruk segar dan olahan cenderung terus meningkat, dan sebagian
besar produksi dalam negeri terserap oleh pasar domestik. Data Badan Pusat
Statistik Provinisi Bali tahun 2013 menunjukkan populasi jeruk di seluruh Bali
mengalami fluktuasi dari tahun 2009-2013. Pada tahun 2009 populasi jeruk
sebesar 141.014 ton/tahun pada tahun 2010 populasi jeruk siam mengalami
penurunan menjadi 97.523 ton/tahun. Tahun 2011 produksi jeruk mengalami
peningkatan menjadi sebesar 99.155 ton/tahun. Pada tahun 2012 populasi jeruk
kembali mengalami peningkatan menjadi sebesar 129.669 ton/tahun (Cita, 2016).
Tanaman jeruk (Citrus sp) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang
sangat penting dalam perekonomian masyarakat. Tanaman ini sudah lama dikenal
dan dibudidayakan di Indonesia. Di Indonesia budidaya dan penelitian jeruk
sedang dalam taraf berkembang meskipun sebenarnya usaha ini sudah
dilaksanakan orang sejak jaman sebelum kemerdekaan. Dewasa ini usaha
perkebunan dan penanaman jeruk tidak hanya terpusat di Jawa, tetapi juga sudah
hampir merata di daerah-daerah lain yang kondisi iklim dan tanahnya cocok untuk
ditanami jeruk (Wahyuningsih, 2009).
Jeruk merupakan salah satu komoditas buah-buahan penting di Indonesia
selain pisang dan mangga. Saat ini usaha untuk meningkatkan produksi jeruk
masih mengalami hambatan terutama akibat adanya serangan CVPD (Citrus Vein
Phloem Degeneration) yang menghancurkan tanaman jeruk yang ada di sentra-
sentra penghasil jeruk. Penyakit CVPD disebabkan oleh Liberobacter yang meru-
pakan bakteri gram negatif yang tergolong subdivisi Protobacteria. Serangan pen-
yakit CVPD di Bali Utara menyebabkan penurunan produksi jeruk sampai 60%.
Penyebaran penyakit CVPD di perkebunan jeruk di Bali mencapai 83% karena
menggunakan bibit dengan mata tempel atau dengan batang bawah yang telah ter-
infeksi penyakit CVPD. Dalam penanggulangan penyakit CVPD ini telah banyak
dilakukan cara-cara pengendalian (Meitayani, 2014).
Menurut Wijaya (2003) menyatakan bahwa tanaman jeruk yang terserang
CVPD memperlihatkan gejala daun menguning atau klorosis, warna tulang daun
tetap hijau, ukuran daun menjadi kecil dan daun menjadi kaku. Hal yang sama
juga dilaporkan oleh Sarwono (1995) bahwa klorosis terjadi karena pembentukan
klorofil pada daun berkurang (Nurhadi, 2015).
2
1.1. Permasalaha
Permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya serangga yang belum
teridentifikasi sebagai penyebab gagal panen pada tanaman jeruk manis.
1.2. Tujuan Khusus
Berdasarkan kajian di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
jenis serangga yang terdapat pada tanaman jeruk yang diserang CVPD sehingga
menyebabkan gagal panen.
1.3. Urgensi Penelitian
Manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi
tentang jenis serangga yang menyebabkan gagal panen pada tanaman jeruk manis.
Sehingga bisa dilakukan penanganan yang intensif.
1.4. Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ialah publikasi ilmiah pada jurnal
internasional bereputasi yaitu Bulgarian Journal Of Agricultural Science sebagai
referensi untuk pihak yang membutuhkan serta pengenalan terhadap masyarakat
daerah secara langsung dan mengetahui jenis serangga yang menyebabkan gagal
panen pada tanaman jeruk manis. Dibuatkan buku Pengenalan Setan Jerman (Se-
rangga Tanaman Jeruk Manis) .
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Jeruk Manis
Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina
dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang
lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan.
Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan Belanda yang
mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali. Jeruk merupakan
salah satu komoditas hortikultura yang berfungsi sebagai sumber gizi, sumber
pendapatan, dan sumber devisa negara. Besarnya kontribusi agroindustri jeruk
dalam meningkatkan pendapatan akan menumbuhkan sentra pengembangan jeruk
baru. Ketersediaan varietas unggul, baik mutu maupun produktivitas yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen menjadi mutlak yang harus dipenuhi dalam era
pasar bebas. Untuk mencapai imbangan antara permintaan dan penawaran, maka
produksi jeruk nasional perlu terus ditingkatkan (Tobing dkk, 2013).
Tanaman jeruk merupakan komoditas buah-buahan yang termasuk kedalam
jenis tanaman hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk
pemenuhan gizi yang seimbang sebagai sumber vitamin, mineral dan protein yang
tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Sedangkan peranan tanaman hortikultura
adalah untuk memperbaiki gizi masyarakat, memperbesar devisa negara,
memperluas kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan petani, dan menjaga
kelestarian lingkungan. Jeruk merupakan salah satu komoditas hortikultura
penting yang permintaannyacukup besar dari tahun ke tahun dan paling
menguntungkan untuk diusahakan. Di Indonesia jeruk merupakan salah satu
komoditas buah-buahan penting sesudah pisang, sehubungan dengan nilai
ekonomi, gizi dan produksinya. Prospek agribisnis jeruk di Indonesia cukup bagus
karena potensi lahan produksi yang luas. Melalui program peningkatan kualitas
sumberdaya petani jeruk serta didukung dengan hasil inovasi teknologi
pemangkasan, penjarangan dan pemupukan, pengelolaan hama dan penyakit
terpadu serta sistem budidaya lainnya yang semuanya didasarkan pada semangat
ramah lingkungan akan meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi jeruk
dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan (Rizal dan Rahayu, 2015).
Jeruk (Citrus sp) bukan tanaman asli Indonesia. Negeri asal jeruk adalah Asia
Tenggara, India, Cina, Australia dan Kaledonia Baru. Disudut-sudut hutan daerah
ini banyak ditemukan berbagai jenis tanaman jeruk liar. Tanaman jeruk yang
sekarang dibudidayakan dahulunya berasal dari daerah berhutan tropis yang
banyak curah hujannya yaitu daerah Cina Selatan dan Vietnam. Kedua daerah ini
tanahnya subur dan basah, hawanya lembab dan musim keringnya tidak lebih dari
3 bulan. Perkebunan jeruk terluas bukan terletak di Asia melainkan di daerah sub
tropis (Wahyuningsih, 2009).
4
2.2. Penyakit CVPD Pada Tanaman Jeruk
Huanglongbing (HLB), di Indonesia populer dengan sebutan citrus vein
phloem degeneration (CVPD), merupakan penyakit degeneratif penyebab
menurunnya produktivitas, kualitas bahkan kematian tanaman jeruk di berbagai
negara.Organisme penyebabnya adalah bakteri gram negatif yang termasuk dalam
kelompok alfa subdivisi Proteobacteria. Terdapat tiga strain bakteri yang
ditemukan di Asia, Afrika, dan Amerika, yang berturut-turut disebabkan oleh
Candidatus Liberibacter asiaticus (CLas), Candidatus L. africanus (CLaf), dan
CandidatusL. americanus (CLam). Strain CLas dan CLam dapat ditularkan dari
tanaman sakit ke tanaman sehat melalui serangga Diaphorina citri Kuwayama dan
dikategorikan heat tolerance, sedangkan CLaf yang ditularkan oleh Trioza
erytreae del Guercio dikategorikan heat sensitive. Clas, CLam, dan D. citri secara
geografis tersebar hampir di seluruh pertanaman jeruk di dunia, sementara CLaf
dan T. erytreae terbatas hanya di dataran tinggi Afrika Selatan. Penyakit HLB
juga dapat menular melalui bahan perbanyakan vegetatif (mata tempel).
Penyebaran HLB secara geografis disebabkan oleh transportasi bibit sakit
(Nurhadi, 2015).
Penyakit CVPD disebabkan oleh bakteri yang berada pada jaringan phloem
dan tidak dapat dibiakkan dalam media buatan, dengan nama L. asiaticum di Asia
dan L. africanum di Afrika. Bakteri tersebut dikenal sebagai greening organisms
(GO) dan ditularkan oleh 2 serangga vektor (kutu loncat) yaitu D. citri dan Trioza
erytreae Dalam upaya pengendalian penyakit CVPD. Pengembangan metode de-
teksi yang tepat merupakan tahap penting yang pertama. Deteksi penyakit CVPD
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pengamatan gejala di lapang,
pengamatan patogen dengan mikroskop elektron, penularan melalui penyambun-
gan dan vektor. Metode deteksi tersebut, khususnya dengan mikroskop elektron
dan cara penularan, membutuhkan keterampilan dan fasilitas khusus, serta mem-
butuhkan waktu yang cukup lama dan mahal (Assad, 2006).
Penyebaran penyakit CVPD di perkebunan jeruk di Bali mencapai 83% karena
menggunakan bibit dengan mata tempel atau dengan batang bawah yang telah ter-
infeksi penyakit CVPD. Dalam penanggulangan penyakit CVPD ini telah banyak
dilakukan cara-cara pengendalian, walaupun demikian penyakit CVPD masih
ditemukan di berbagai sentra pertanaman jeruk dan sampai saat ini belum
ditemukan cara pengendalian penyakit CVPD yang tepat. Berdasarkan hasil
pengamatan secara visual di lapang penyakit CVPD telah menyerang pertanaman
jeruk di setiap lokasi berdasarkan pengamatan secara visual ditemukan sehingga
perlu dilakukan deteksi terhadap bakteri penyakit CVPD dengan menggunakan
metode PCR (Polymerase Chain Reaction). Penelitian ini bertujuan untuk menge-
tahui seberapa besar tingkat persentase serangan dan intensitas tanaman yang
terserang penyakit CVPD serta mendeteksi penyakit CVPD dengan menggunakan
primer spesifik untuk bakteri CVPD di setiap lokasi (Meitayanti, 2014).
2.3.Serangga Tanaman Jeruk
5
Serangga merupakan kelompok hewan dengan keragaman terbesar bila
dibandingkan dengan golongan hewan lain yaitu hampir 75% dari total hewan
yang hidup di dunia (Listiani, 2008). Serangga berhasil dalam mempertahankan
keberlangsungan hidupnya pada habitat yang bervariasi, kapasitas reproduksi
yang tinggi, kemampuan memakan jenis makanan yang berbeda dan kemampuan
menyelamatkan diri dari musuhnya. Serangga juga memegang peranan yang san-
gat penting dalam suatu ekosistem yakni sebagai herbivora, predator, parasit,
dekomposer maupun sebagai penyerbuk dalam pembungaan dan pembuahan
Kumbang (Coleoptera) merupakan kelompok terbesar, sekitar 40% dari seluruh
jenis serangga. Anggotanya diperkirakan lebih dari 350.000 jenis yang sudah
diketahui namanya, 30.000 jenis ada di Amerika Serikat dan Kanada di Australia
30.000 jenis dan diperkirakan sekitar 10% dari jumlah jenis kumbang dunia yang
terdapat di Indonesia (Amirullah, 2014).
Buah jeruk merupakan komoditas pertanian atau perkebunan yang memiliki
nilai ekonomi tinggi. Buah jeruk memiliki banyak manfaat yang dapat digunakan
untuk keperluan manusia. Buah jeruk memiliki kandungan vitamin C yang tinggi,
kulitnya dapat menghasilkan minyak yang dapat diolah menjadi wewangian, be-
berapa jenis jeruk dapat digunakan sebagai obat tradisional. Beberapa manfaat
tersebut menjadikan jeruk sebagai buah yang memiliki potensi pasar yang tinggi.
Nilai ekonomi jeruk dapat menurun disebabkan oleh adanya serangan hama. Lep-
idosaphes beckii merupakan contoh organisme pengganggu tanaman(OPT) jeruk
yang penanganan secara alaminya tidak banyak dilakukan. Kutu ini menyukai ba-
gian tanaman yang terlindung, terutama banyak dijumpai di bawah permukaan
daun, sepanjang tulang daun. Serangga ini berukuran kecil, panjang 2-4 mm saat
dewasa, tetapi mampu menyebabkan kerusakan dan kerugian yang besar dalam
budidaya jeruk. Hal ini disebabkan kutu sisik mudah tersebar pada bagian-bagian
tanaman kemudian menghisap nutrisi tanaman. Fase yang paling berpotensi untuk
menyebabkan kerugian besar adalah saat Kutu ini dalam fase crawler. Crawler
merupakan fase hidup dari Lepidosaphes beckii yang memiliki kaki dengan uku-
ran tubuh hanya sekitar 0,2–0,3 mm. Ukuran crawler yang sangat kecil me-
nyebabkan akan dengan mudah disebarkan oleh angin atau hewan lain ke seluruh
bagian tanaman atau ketanaman lain. Terdapat beberapa cara dan metode yang
biasa digunakan petani jeruk untuk mengendalikan populasi Lepidosaphes beckii
(Alviantono, 2015).
Namun dalam budidaya suatu jenis tanaman seringkali para petani resah aki-
bat adanya serangan hama serangga yang membuat hasil panen mengalami keru-
gian. Pada umumnya serangga hama berkepompong di dalam tanah. Oleh karena
salah satu tujuan penggunaan mulsa plastik hitam perak ialah untuk memutus si-
klus hidup hama. Hal ini disebabkan hama seperti trips, ulat buah, ulat grayak tid-
ak dapat berkepompong di dalam tanah di sekitar tanaman karena terhalang oleh
mulsa plastik tersebut (Ermawati dan Utami, 2012).
BAB 3
6
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
3.3.1 Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan pada lokasi pertanaman jeruk di daerah
kabupaten Dairi. Pada lokasi pertanaman yang luas, pengambilan sampel
dilakukan terhadap 10 pohon jeruk yang menunjukkan gejala serangan serangga.
Sepuluh daun muda dan tua diambil dari empat arah mata angin pada setiap
pohon. Jenis jeruk yang dijadikan sampel pengamatan yaitu jeruk manis
(C.sinensis).
3.3.2 Penanganan Sampel
Setiap sampel daun dimasukan ke dalam kantung plastik bening, diberi
keterangan lokasi pengambilan sampel, kemudian setelah itu disimpan dalam ko-
tak pendingin. Setiap sampel dicuci menggunakan alkohol 70% dengan me-
masukan ± 20 ml alkohol 70% ke dalam plastik sampel, kemudian digoyang-
goyangkan agarserangga yang berada pada daun tercuci, setelah itu larutan di-
tuangkan ke dalam vial dan diberi label. Kemudian serangga dikelompokkan ber-
dasarkan kemiripan morfologi yang diamati di bawah mikroskop, lalu dihitung
jumlahnya.
3.3.3 Identifikasi dan Koleksi
Identifikasi serangga diawali dengan proses mounting untuk mendapatkan
spesimen yang bisa diamati di bawah mikroskop. Tahapan proses mounting yang
pertama serangga diletakkan dengan posisi yang sesuai pada gelas objek yang su-
dah ditetesi PVA dan secara perlahan serangga ditekan menggunakan jarum mikro
hingga mencapai dasar gelas objek, kemudian gelas penutup diletakkan pada per-
mukaan PVA. Selanjutnya slide preparat dipanaskan di atas Bunsen burner untuk
merelaksasi semua organ tubuh serangga serta menghilangkan gelembung udara
pada PVA, kemudian slide preparat diberi label dan posisi serangga pada slide
diberi tanda lingkaran. Setelah itu, slide preparat dipanaskan di dalam oven pada
suhu 45-50°C selama 1- 2 minggu hingga medium PVA kering dan serangga
menjadi bersih. Identifikasi serangga berdasarkan karakteristik morfologi dil-
akukan dengan menggunakan kunci identifikasi yang sesuai.
3.3. 4 Analisis Data
Metode analisis data yang dipakai adalah analisis ekonomi dengan
beberapa aspek yaitu aspek usahatani dan aspek pasar. Aspek usahatani terdiri
dari biaya variabel, biaya tetap, analisis pendapatan, R/C Ratio. Sedangkan pada
aspek pasar terdiri dari Aspek pasar yang akan dianalisis secara kualitatif yaitu
7
mengenai bagaimana cara penjualan dan berapa harga jeruk siam, dimana tempat
dilakukan transaksi pembayaran jeruk
BAB 4
8
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)
1 Peralatan penunjang 8.190.000
2 Bahan habis pakai 881.500
3 Perjalanan 985.000
3 Lain-lain 380.000
Jumlah 10.936.000
4.2. Jadwal Kegitan
Tabel 4.2.Jadwal Kegiatan
No Jenis Kegiatan
Bulan ke-
1 2 3 4
1 Pengambilan sampel di
lapangan
2 Penanganan sampel
3 Identifikasi dan koleksi
4 Analisis data
DAFTAR PUSTAKA
9
Alviantono, R. Dan Leksono, A. S. 2015. Keragaman Serangga Musuh Alami
Kutu Sisik Lepidosaphes beckii Pada Jeruk Keprok Dan Jeruk Manis.
Universitas Brawijaya Malang.
Amirullah, Ariani, C. Dan Suriana. 2014. Keanekaragaman Kumbang Ceramby-
cidae (Coleoptera) Di Kawasan Gunung Mekongga Desa Tinukari Keca-
matan Wawo Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.
Biowallacea Vol. 1 (1).
Assad, M. 2006. Karakterisasi Patogen CVPD pada Tanaman Jerukdan Vektor
CVPD Menggunakan Teknik Polymerase Chain Reaction.Makasar. J.
Hort. Vol 16 (4).
Cita, D. P. G.A dan Sarjana D. G. R. 2016. Kelayakan Finansial Usaha Perke-
bunan Jeruk Siam di Desa Sekaan Kecamatan Kintamani Selatan Kabupat-
en Bangli. E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata Vol. 5, No. 4
Ermawati, K. D. dan Utami, S. 2012. Identifikasi Keanekaragaman Serangga Pada
Perkebunan Jeruk Pamelo Di Desa Bandar, Kecamatan Sukomoro, Kabu-
paten Magetan Sebagai Bahan Penyusunan Lks Pokok Bahasan Keane-
karagaman Hayati
Meitayani, N.S. Adiartayasa, W. dan Wijaya, N. 2014. Deteksi Penyakit Citrus
Vein Phloem Degeneration (CVPD) dengan Teknik Polymerase Chain
Reaction (PCR) pada Tanaman Jeruk di Bali. E-Jurnal Agroekoteknologi
Tropika. Vol 3(2).
Nurhadi, 2015. Penyakit Huanglongbing Tanaman Jeruk (Candidatus
Liberibacter Asiaticus): Ancaman Dan Strategi Pengendalian. Jurnal
Pengembangan Inovasi Pertanian Vol. 8 (1).
Rizal, M. dan Rahayu, S.P. 2015. Perbaikan teknologi budidaya jeruk keprok
Borneo Prima dan analisis usahataninya di Kabupaten Berau, Kalimantan
Timur. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Vol 1(6).
Tobing, D. M. A. Eva, S. B. Luthfi A.M.S. 2013. Identifikasi Karakter Morfologi
Dalam Penyusunan Deskripsi Jeruk Siam (Citrus nobilis) Di Beberapa
Daerah Kabupaten Karo. Jurnal Online Agroekoteknologi . Vol 2 (1).
Wahyuningsih, E. 2009. CVPD Pada Jeruk (Citrus Spp) Dan Upaya
Pengendaliannya. Vis Vitalis. Vol 2 (2).
10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing
A. Biodata Ketua
a. Identitas Diri
1 NamaLengkap Elvi Zahara
2 JenisKelamin Perempuan
3 Program Studi Biologi
4 NIM 150805019
5 TempatdanTanggalLahir Medan, 19 Oktober 1996
6 E-mail [email protected]
7 NomorTelepon/HP 082367176180
b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
NamaInstitusi SDN 105299 SMP N 1 Deli
Tua
MAN3Medan
Jurusan - - IPA
TahunMasuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
c. Pemakalah Seminar Nasional (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmi-
ah/Seminar
Judul Artikel Ilmi-
ah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
d. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghagaan Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM- P tersebut.
11
12
B. Biodata Anggota 1
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Atika Putri
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
4 NIM 151000270
5 Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 17 Oktober 1996
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 083197986837
b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN060880 SMPN 10
Medan
SMAS
Angkasa
Lanud
Medan
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
c. Pemakalah Seminar Nasional (Oral Presentation)
N
o
Nama Pertemuan Ilmi-
ah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
d. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM- P tersebut.
13
14
Biodata Anggota 2
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Siti Nabila Mayangsari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Biologi
4 NIM 170805012
5 Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 12 Februari 2000
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085265328381
b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Percobaan
Medan
SMPS Al-
Fityan Medan
SMAS Al-
Fityan
Medan
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2005-2011 2011-2014 2014-2017
c. Pemakalah Seminar Nasional (Oral Presentation)
N
o
Nama Pertemuan Ilmi-
ah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
d. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM- P tersebut.
15
15
16
A. Biodata Dosen Pendamping
a. Identitas Diri
1 Nama lengkap Dr. Masitta Tanjung, S.Si., M.Si.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP 197109102000122001
5 NIDN 0010097101
6 Tempat dan Tanggal Lahir Sibolga, 10 September 1971
7 E-mail [email protected]
8 No. Telepon/HP 082160777933
9 Alamat Kantor Jalan Bioteknologi No.1 Kampus USU
10 No. telepon/Faks 061-8211050,8214290
fax(061)8214290
b. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan
Tinggi
Universitas
Andalas
Institut Pertanian
Bogor
Universitas
Sumatera
Utara
Bidang Ilmu Biologi Biologi Ilmu
Pertanian
Tahun masuk-lulus 1989-1994 1998-2001 2010- 2017
Judul
skripsi/Tesis/Disertasi
Pengaruh radiasi
monitor
komputer
terhadap
perkembangan
prenatal mencit
putih (Mus
musculus L.
galur Swiss)
Efektivitas
Suplementasi
Giberelin GA3
Untuk
meningkatkan
pertumbuhan dan
produktivitas ulat
sutera (Bombyx
mori L.) serta
inkorporasi 14
C-
glisin dan 14
C-serin
dalam kokon
Isolasi,
pengklonan
dan analisis
ekspresi gen
penyandi
heat shock
proteins
(HSPs) ulat
sutera
Bombyx
mori L.
(Lepidopter
a:
Bombycida
e) C301
Nama
Pembimbing/Promotor
Dra. Warnety
Munir, M.Si.
Prof. Dr. Reviany
Widjajakusuma,
MSc.
Prof. Dr. M.
Cyccu
Tobing,
M.Si -
17
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemual
Ilmiah/Seminar
Judul artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 Seminar Internasional
Biologi. Lustrum Biologi
2008
Pengaruh perasan jeruk nipis
terhadap produktivitas ayam ras
Biologi
FMIPA
USU
2 Prosiding Seminar
Nasional Biologi 2011,
ISBN : 979-458-522-x,
Hal. 650-662, Webb;
Http/usupress.usu.ac.id
The influence of the UV to the
growth silkworm (Bombyx mori
L.)
Biologi
FMIPA
USU
3 Prosiding Seminar
Nasional Biologi 2012,
ISBN : 979-458-605-6,
Hal : 219-224. Webb;
Http/usupress.usu.ac.id
Changes of Adaptation to
temperature and Humidity to
the Growth of Silkworm
(Bombyx mori, Lepidoptera :
Bombicidae)
Biologi
FMIPA
USU
4 Prosiding Seminar Rapat
Tahunan Pertanian 2012
Wilayah Barat ISBN 979-
458-597-1,Hal: 605-610
The influence of the vertilatizer
Mulberry Leaf Morus spp.
(Urticales: Moraceae) Toward
Growth of silkworm silk
Bombyx mori (Lepidoptera:
Bombicidae)
Pertanian
USU
5. Prosiding Seminar
nasional Biologi. 2013
Usu Press. Medan. ISBN
979 458 674 9. : 437- 441
Efisiensi pupuk cair majemuk
magnesium sebagai suplemen
Tambahan pada daun murbei
(Morus cathayana L.) Terhadap
laju Konsumsi, konversi pakan,
pertumbuhan dan produktivitas
Ulat sutera (Bombyx mori L.).
Biologi
FMIPA
USU
6. Prosiding Seminar
Nasional Biologi. 2014
Usu Press. Medan ISBN:
979-458-744-3.
Efektivitas pemakaian
biopestisida pada daun murbei
(Morus cathayana) Terhadap
pertumbuhan dan produktivitas
ulat sutera (Bombyx mori L.).
Biologi
FMIPA
USU
7. Seminar Nasional Biologi
2016 Makassar
Pertumbuhan dan
perkembangan ulat sutera
(Bombyx mori L.) C301 yang
diberi heat shock (kejut panas)
dalam upaya pengembangan
hibrida yang termotoleran
Biologi
UIN
Makassar
D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi
Pemberi
Penghargaan
Tahun
18
19
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
2.1 Peralatan Penunjang
No Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
1. Timbangan
Digital
Menimbang
hewan uji 2 500.000 1.000.000
2. Beaker glass 500
mL Wadah filtrat 5 70.000 350.000
3. Cawan Petri Media parasit uji 10 50.000 500.000
4. Pipet Tetes Pengambilan
sampel 10 5.000 50.000
5. Sewa Kamera
Digital
Mengambil foto
data 30 hari 150.000 4.500.000
6. Dissecting set Alat bedah
hewan uji 2 300.000 600.000
7. Erlenmeyer
Media
menampung
bahan cair
4 85.000
340.000
8. Gelas Ukur Pengukur volume
larutan 4 50.000
200.000
9. Spatula Pengambil
serbuk media 2 10.000
20.000
10
. kotak Plastik Media sampel 5 20.000
100.000
11
. Pisau Alat potong 2 30.000 60.000
12
. Bunsen Pemanas 1 40.000 40.000
13
. Kaca objek
Meletakkan
objobjek 1 45.000 45.000
14
. Penutup objek Menutup objek 1 30.000 30.000
15
. Kaca pembesar Melihat serangga 2 25.000 50.000
16
. Gunting Memotong 2 30.000 60.000
17
. Kuas halus Media sampel 1 5.000 5.000
18
. Kotak pendingin
Pendingin
sampel 2 120.000 240.000
20
SUB TOTAL 8.190.000
2. 2 Bahan Habis Pakai
No. Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
1. media polyvinyl
alcohol (PVA),
Media pada
sampel 1 botol 300.000 300.000
2. Plester Luka Penutup luka 4 gulung 12.000 48.000
3. Kain Kasa Penutup luka 10 gulung 5.000 50.000
4. Etanol40% Pereaksi aktif 2 buah 8.000 16.000
5. Akuades Pengencer 1 L 20.000 20.000
6. Metanol 3% Pengencer 2 L 25.000 50.000
7. Alkohol70% Pengencer dan
pemfiksasi 10 L 17.000 170.000
8. Antiseptik Obat luka 1 23.000 23.000
9. Kertas Label Penanda
preparat 1 bungkus 12.000 12.000
10. Masker Pengaman kerja 1 kotak 25.000 25.000
11. Sarung Tangan Pengaman kerja 1 kotak 25.000 25.000
12. Gelas Objek Media preparat 1 kotak 50.000 50.000
13. Gelas Penutup Penutup media
preparat 1 kotak 20.000 20.000
14. Spidol Penanda 3 buah 6.500 13.500
15. Tisu
Pembersih
media dan
sampel
2 gulung 12.000 24.000
16. Kantong Plastik Wadah sampel 1 kg 60.000 60.000
SUB TOTAL 881.500
2. 3 Perjalanan
No Material Justifikasi
Perjalanan
Kuantita
s
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
1. Pembelian Alat Dr. Mansyur dan
Setia Budi 1 kali 160.000 160.000
2. Pengambilan
Sampel
Kebun jeruk di
kabupaten Dairi 2 kali 100.000 200.000
21
3. Pengamatan Kebun jeruk di
kabupaten Dairi 7 kali 75.000 525.000
lab Ekologi he-
wan USU 2 kali 50.000 100.000
SUB TOTAL 985.000
2.4. Lain-Lain
No Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantita
s
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
1. Cetak Proposal Kelengkapan
Penelitian 4 teks 35.000 140.000
2. Print Laporan
Hasil Penelitian Laporan PKM 100 lbr 1.000 100.000
3. Cetak Laporan
Hasil Penelitian Laporan PKM 4 teks 35.0000 140.000
SUB TOTAL 380.000
TOTAL KESELURUHANNYA 10.936.000
22
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
UraianTugas
1
Elvi Zahara
(140805024)
Biologi
Fisiologi
Hewan
20 jam /
minggu
Mengontrol
dan mengikuti
jalannya
penelitian serta
mengingatkan
tugas masing-
masing ang-
gota dengan
membuat jad-
wal penelitian
yang teratur
dan seimbang.
2.
Atika Putri
(151000270)
Kesehatan
Masyarakat
- 20 jam /
minggu
Menuliskan
setiap kegiatan
dan hasil yang
diperoleh baik
dan mengikuti
jalannya
penelitian.
3
Siti Nabila
Mayang Sari
Bilogi -
20 jam /
minggu
Menuliskan
setiap kegiatan
dan hasil yang
diperoleh baik
dan
menganalisa
data penelitian.