KOMODITI TIMAH

16
KOMODITI TIMAH Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Kata “Tin” diambil dari nama Dewa bangsa Etruscan “Tinia”. Nama latin dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan dengan kata “stagnum” yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata “dripping” yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair. Gambar 1 Unsur Timah Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat flesibel, memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan. Tabel 1 Keterangan umum unsur timah Umum Nama, Simbol, Nomor timah, Sn, 50 Seri kimia logam miskin Kelompok, Periode, Blok 14 (IVA), 5, p Densitas, Kekerasan 7310 kg/m 3 , 1.5 Penampakan abu-abu keperakan mengkilap Properti Atomik Bobot atom 118.710 sma Jari-jari atom 145 (145) pm Jari-jari kovalen 141 pm Jari-jari van der Waals 217 pm Konfigurasi elektron [Kr]4d 10 5s 2 5p 2 Elektron per tingkat energi 2, 8, 18, 18, 4

description

timah

Transcript of KOMODITI TIMAH

Page 1: KOMODITI TIMAH

KOMODITI TIMAH

Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Kata “Tin” diambil dari

nama Dewa bangsa Etruscan “Tinia”. Nama latin dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini

berhubungan dengan kata “stagnum” yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata “dripping”

yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang

mudah mencair.

Gambar 1 Unsur Timah

Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat flesibel, memiliki

struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan.

Tabel 1 Keterangan umum unsur timah

Umum

Nama, Simbol, Nomor timah, Sn, 50

Seri kimia logam miskin

Kelompok, Periode, Blok 14 (IVA), 5, p

Densitas, Kekerasan 7310 kg/m3, 1.5

Penampakan abu-abu keperakan mengkilap

Properti Atomik

Bobot atom 118.710 sma

Jari-jari atom 145 (145) pm

Jari-jari kovalen 141 pm

Jari-jari van der Waals 217 pm

Konfigurasi elektron [Kr]4d10 5s2 5p2

Elektron per tingkat energi 2, 8, 18, 18, 4

Page 2: KOMODITI TIMAH

Bilangan oksidasi (Oksida) 4,2 (amfoter)

Struktur kristal Tetragonal

Ciri-Ciri Fisik

Keadaan benda Padat

Titik lebur 505.08 K (449.47 °F)

Titik didih 2875 K (4716 °F)

Volume molar 16.29 ×10-6 m3/mol

Kalor penguapan 295.8 kJ/mol

Kalor peleburan 7.029 kJ/mol

Tekanan uap 5.78 E-21 Pa at 505 K

Kecepatan suara 2500 m/s pada 293.15 K

Lain-lain

Elektronegativitas 1.96 (Skala Pauling)

Kapasitas kalor spesifik 228 J/(kg*K)

Konduktivitas listrik 9.17 106/(m·ohm)

Konduktivitas kalor 66.6 W/(m*K)

potensial ionisasi pertama 708.6 kJ/mol

potensial ionisasi ke-2 1411.8 kJ/mol

potensial ionisasi ke-3 2943.0 kJ/mol

potensial ionisasi ke-4 3930.3 kJ/mol

potensial ionisasi ke-5 7456 kJ/mol

Timah adalah unsur dengan jumlah isotop stabil yang terbanyak dimana jangkauan isotop ini mulai

dari 112 hingga 126. Dari isotop-isotop tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah isotop 120Sn

dimana komposisinya mencapai 1/3 dari jumlah isotop Sn yang ada, 116Sn, dan 118Sn. Isotop yang

paling sedikit jumlahnya adalah 115Sn. Unsur timah yang memiliki jumlah isotop yang banyak ini

sering dikaitkan dengan nomor atom Sn yaitu 50 yang merupakan “magic number” dalam pita

kestabilan fisika nuklir. Beberapa isotop bersifat radioaktif dan beberapa yang lain bersifat

metastabil (dengan lambang m). Berkut beberapa isotop Sn dan kelimpahannya di alam.

Page 3: KOMODITI TIMAH

Tabel 2 Isotop Timah

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa timah memiliki nomor atom 50 dan nomor massa rata-

rata adalah 118,71. Dengan nomor atom tersebut maka timah memiliki konfigurasi electron [Kr] 5s2

4d10 5p2. Dalam sistem tabel periodic timah berada pada golongan utama IVA (atau golongan 14

untuk sistem periodic modern) dan periode 5 bersama dengan C, Si, Ge, dan Pb. Timah menunjukkan

kesamaan sifat kimia dengan Ge dan Pb seperti pembentukan keadaan oksidasi +2 dan +4.

Sumber Timah(Sn) di Bumi

Timah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi akan tetapi diperoleh dari senyawaannya.

Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau tinstone. Cassiterite merupakan mineral

oksida dari timah SnO2, dengan kandungan timah berkisar 78%. Contoh lain sumber biji timah yang

lain dan kurang mendapat perhatian daripada cassiterite adalah kompleks mineral sulfide yaitu

stanite (Cu2FeSnS4) merupakan mineral kompleks antara tembaga-besi-timah-belerang dan

cylindrite (PbSn4FeSb2S14) merupakan mineral kompleks dari timbale-timah-besi-antimon-belerang

dua contoh mineral ini biasanya ditemukan bergandengan dengan mineral logam yang lain seperti

perak.

Timah merupakan unsur ke-49 yang paling banyak terdapat di kerak bumi dimana timah memiliki

kandungan 2 ppm jika dibandingkan dengan seng 75 ppm, tembaga 50 ppm, dan 14 ppm untuk

timbal. Cassiterite banyak ditemukan dalam deposit alluvial/alluvium yaitu tanah atau sediment

yang tidak berkonsolidasi membentuk bongkahan batu dimana dapat dapat mengendap di dasar

laut, sungai, atau danau. Alluvium terdiri dari berbagai macam mineral seperti pasir, tanah liat, dan

batu-batuan kecil. Hampir 80% produksi timah diperoleh dari alluvial/alluvium atau istilahnya

Page 4: KOMODITI TIMAH

deposit sekunder. Diperkirakan untuk mendapatkan 1 Kg Cassiterite maka sekitar 7 samapi 8 ton biji

timah/alluvial harus ditambang disebabkan konsentrasi cassiterite sangat rendah.

Dibumi timah tersebar tidak merata akan tetapi terdapat dalam satu daerah geografi dimana sumber

penting terdapat di Asia tenggara termasuk china, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.

Hasil yang tidak sebegitu banyak diperoleh dari Peru, Afrika Selatan, UK, dan Zimbabwe.

Cassiterite

Cassiterite adalah mineral timah oksida dengan rumus SnO2. Berbentuk kristal dengan banyak

permukaan mengkilap sehingga tampak seperti batu perhiasan. Kristal tipis Cassiterite tampak

translusen. Cassiterite adalah sumber mineral untuk menghasilkan logam timah yang utama dan

biasanya terdapat dialam di alluvial atau aluvium.

Gambar 15 Cassiterite

Stannite

Stannite adalah mineral sulfida dari tembaga, besi dan timah. Rumus kimianya adalah Cu2FeSnS4

dan merupakan salah satu mineral yang dipakai untuk memproduksi timah. Stannite mengandung

sekitar 28% timah, 13% besi, 30% tembaga, dan 30% belerang. Stannite berwarna biru hingga abu-

abu.

Gambar 16 Stannite

Cylindrite

Cylindrite merupakan mineral sulfonat yang mengandung timah, timbal, antimon, dan besi. Rumus

mineral ini adalah Pb2Sn4FeSb2S14. Cylindrite membentuk kristal pinakoidal triklinik dimana

biasanya berbentuk silinder atau tube dimana bentuk nyatanya adalah gulungan dari lembaran

kristal ini. Warna cylindrite adalah abu-abu metalik dengan spesifik gravity 5,4. Pertama kali

ditemukan di Bolivia pada tahun 1893.

Page 5: KOMODITI TIMAH

Gambar 2 Cylindrite

Cara Memproduksi Timah

Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis biji dan

kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan

kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-

bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak

diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan

titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan

dengan mudah.

Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita dapat

memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini

memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral Cassiterite.

Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal atau

minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya

kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada didalam

furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite membentuk timah dan

karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk

diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan

dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa

mencapai 99,8%.

Sifat Timah

Sifat Fisika

Fasa : padatan

Densitas : 7,365 g/cm3 (Sn putih) 5,769 g/cm3 (Sn abu-abu)

Titik didih : 231,93 C

Titik didih : 2602 C

Panas fusi : 7,03 kJ/mol

Kalor jenis : 27,112 J/molK

Page 6: KOMODITI TIMAH

Sifat Kimia

Bilangan oksidasi : 4,2, -4

Nomor atom : 50

Nomor massa : 118,71

Elektronegatifitas : 1,96 (skala pauli)

Energi ionisasi 1 : 708,6 kJ/mol

Energi ionisasi 2 : 1411,8 kJ/mol

Energi ionisasi 3 : 2943,0 kJ/mol

Jari-jari atom : 140 pm

Jari-jari ikatan kovalen: 139 pm

Jari-jari van der waals : 217 pm

Struktur kristal : tetragonal (Sn putih) kubik diamond (Sn abu-abu)

Konduktifitas termal : 66,8 W/mK

Timah merupakan logam lunah, fleksibel, dan warnanya abu-abu metalik. Timah tidak

mudah dioksidasi dan tahan terhadap korosi disebabkan terbentuknya lapisan oksida timah

yang menghambat proses oksidasi lebih jauh. Timah tahan terhadap korosi air distilasi dan

air laut, akan tetapi dapat diserang oleh asam kuat, basa, dan garam asam. Proses oksidasi

dipercepat dengan meningkatnya kandungan oksigen dalam larutan.

Jika timah dipanaskan dengan adanya udara maka akan terbentuk SnO2.

Timah ada dalam dua alotrop yaitu timah alfa dan beta. Timah alfa biasa disebut timah abu-

abu dan stabil dibawah suhu 13,2 C dengan struktur ikatan kovalen seperti diamond.

Sedangkan timah beta berwarna putih dan bersifat logam, stabil pada suhu tinggi, dan

bersifat sebagai konduktor.

Timah larut dalam HCl, HNO3, H2SO4, dan beberapa pelarut organic seperti asam asetat

asam oksalat dan asam sitrat. Timah juga larut dalam basa kuat seperti NaOH dan KOH.

Timah umumnya memiliki bilangan oksidasi +2 dan +4. Timah(II) cenderung memiliki sifat

logam dan mudah diperoleh dari pelarutan Sn dalam HCl pekat panas.

Timah bereaksi dengan klorin secara langsung membentuk Sn(IV) klorida.

Hidrida timah yang stabil hanya SnH4.

Manfaat Unsur Timah

Data pada tahun 2006 menunjukkan bahwa logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%),

industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas

(2%), dan berbagai macam aplikasi lain (11%).

Page 7: KOMODITI TIMAH

Logam Timah dan Paduannya

Logam timah banyak manfaatnya baik digunakan secara tunggal maupun sebagai paduan logam

(alloy) dengan logam yang lain terutama dengan logam tembaga. Logam timah juga sering dipakai

sebagai container dalam berbagai macam industri. Contoh-contoh paduan antara tembaga dan

timah adalah:

Pewter, merupakan paduan antara 85-99% timah dan sisanya tembaga, antimony, bismuth,

dan timbale. Banyak dipakai untuk vas, peralatan ornament rumah, atau peralatan rumah

tangga.

Bronze adalah paduan logam timah dengan tembaga dengan kandungan timah sekitar 12%.

Fosfor Bronze adalah paduan bronze yang ditambahkan unsur fosfor.

Plating

Logam timah banyak dipergunakan untuk melapisi logam lain seperti seng, timbale dan baja dengan

tujuan agar tahan terhadap korosi. Aplikasi ini banyak dipergunakan untuk melapisi kaleng kemasan

makanan dan pelapisan pipa yang terbuat dari logam.

Superkonduktor

Timah memiliki sifat konduktor dibawah suhu 3,72 K. Superkonduktor dari timah merupakan

superkonduktor pertama yang banyak diteliti oleh para ilmuwan contoh superkonduktor timah yang

banyak dipakai adalah Nb3Sn.

Solder

Solder sudah banyak dipakai sejak dahulu kala. Timah dipakai dalam bentuk solder merupakan

campuran antara 5-70% timah dengan timbale akan tetapi campuran 63% timah dan 37% timbale

merupakan komposisi yang umum untuk solder. Solder banyak digunakan untuk menyambung pipa

atau alat elektronik

Pembuatan Senyawa Organotin

Senyawa organoti merupakan senyawa kimia yang terdiri dari timah (Sn) dengan hidrokarbon

membentuk ikatan C-Sn. Senyawa ini merupakan bagian dari golongan senyawa organometalik.

Senyawa ini banyak dipakai untuk sintesis senyawa organic, sebagai biosida, sebagai pengawet kayu,

sebagai stabilisator panas, dan lain sebagainya.

Pembuatan Senyawaan Kimia Untuk Berbagai Keperluan

Logam timah juga dipakai untuk membuat berbagai maca senyawaan kimia. Salah satu senyawa

kimia yang sangat penting adalah SnO2 dimana dipakai untuk resistor dan dielektrik, dan digunakan

Page 8: KOMODITI TIMAH

untuk membuat berbagai macam garam timah. Senyawa SnF2 merupakan aditif yang banyak

ditambahkan pada pasta gigi. Senyaan timah, tembaga, barium, kalsium dipakai untuk pembuatan

kapasitor. Dan tentu saja senyawaan kimia juga sering dipakai untuk pembuatan katalis.

Senyawaan Timah

Senyawaan timah yang penting adalah organotin, SnO2, Stanat, timah klorida, timah hidrida, dan

timah sulfide.

Senyawaan Organotin

Seperti yang telah dijelaskan diatas senyawa organotin adalah senyawa yang dibangun dari timah

dan substituen hidrokarbon sehingga terdapat ikatan C-Sn. Contoh beberapa senyawa organotin ini

adalah:

Tetrabutiltimah, dipakai sebagai material dasar untuk sintesis senyawaan di- dan tributil.

Dialkil atau monoalkil-timah, dipakai sebagai stabilisator panas dalam pembuatan PVC.

Tributil-Timah oksida, dipakai untuk pengawetan kayu.

Trifenil-Timah asetat, merupakan kristal putih yang dipakai untuk insektisida dan fungisida.

Trifenil-timah klorida dipakai sebagai biosida

Trimetil-timah klorida, dipakai sebagai biosida dan sintesis senyawa organic.

Trifenil-timah hidroksida, untuk fungisida dan engontrol serangga.

dll

Senyawa organotin dibuat dari reagen Grignard dengan timahtetraklorida. Metode yang lain adalah

dengan menggunakan reaksi Wurtz seperti senyawaan alkil natrium dengan tmah halide ataupun

dengan menggunakan reaksi pertukaran antara timah halide dengan senyawaan organo-aluminium.

Timah Oksida

Merupakan senyawa anorganik dengan rumus kimia SnO2. Oksida timah ini merupakan oksida timah

yang paling penting dalam pebuatan logam timah. SnO2 memiliki struktur kristal rutile dimana setiap

1 atom Sn berkoordinasi dengan 6 atom oksigen. SnO2 tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam

asam dan basa kuat. SnO2 larut dalam asam halide membentuk heksahalostanat seperti:

SnO2 + 6HI -> H2SnI6 + 2 H2O

Atau jika dilarutkan dalam asam maka:

SnO2 + 6 H2SO4 -> Sn(SO4)2 + 2 H2O

SnO2 larut dalam basa membentuk stanat dengan rumus umum Na2SnO3. SnO2 digunakan bersama

dengan vanadium oksida sebagai katalis untuk oksidasi senyawa aromatic, dipakai sebagai pelapis,

ataupun sebagai bahan pembuatan organotin.

Page 9: KOMODITI TIMAH

Timah(II) Klorida

SnCl2 berupa padatan kristal berwarna putih, dapat membentuk dihidrat yang stabil. SnCl2 dipakai

sebagai reduktor dalam larutan asam, dan juga dalam cairan electroplating. SnCl2 dibuat dengan

cara reaksi gas HCl kering dengan logam Sn.

Sn + 2HCl -> SnCl2 + H2

SnCl2 memiliki satu pasangan electron bebas. Dalam bentuk fasa gas maka molekul SnCl2 berbentuk

bengkok, sedangkan pada bentuk padatan SnCl2 membentuk rantai yang saling terhubung dengan

jembatan klorida. Selain dipakai sebagai reduktor SnCl2 juga dipakai sebagai katalis, reagen analisis

untuk raksa, dan juga dipakai sebagai aditif makanan untuk mempertahankan warna dan sebagai

antioksidan.

Timah(IV) Klorida

Disebut juga stani klorida atau timah tetraklorida merupakan senyawaan kimia dengan rumus SnCl4.

Pada suhu kamar SnCl4 ini merupakan cairan yang tidak berwarna dan akan membentuk kabut jika

terjadi kontak dengan udara. SnCl4 dipergunakan sebagai senjata kimia dalam perang dunia ke-1,

dipakai untuk memperkuat gelas, dan sebagai bahan dasar pembuatan organotin.

Timah Sulfida

Senyawaan timah dengan belerang terdapat sebagai SnS yaitu timah(II)sulfide dan ada dialam

sebagai mineral herzenbergite. Pebuatan SnS adalah dibuat dengan mereaksikan belerang, SnCl2

dan H2S.

Sn + S -> SnS

SnCl2 + H2S -> SnS + 2HCl

Sedangkan timah(IV) sulfide memiliki rumus SnS2 dan terdapat dialam sebagai mineral berndtite.

Senyawa ini mengendap sebagai padatan berwarna coklat dengan penambahan H2S pada larutan

senyawa timah(IV) dan banyak dipakai sebagai ornament dekoratif karena warnanya mirip emas.

Timah Hidrida

Hidrida dari timah disebut sebagai stannan dan rumus formulanya adalah SnH4. Hidrida timah ini

dapat dibuat dengan cara mereaksikan antara SnCl4 dengan LiAlH4. Stannan terdekomposisi secara

lambat menghasilkan loga timah dan gas hydrogen. Hidrida timah ini sangat analog dengan gas

metana CH4.

Page 10: KOMODITI TIMAH

Stanat

Dalam ilmu kimia stanat berkoporasi dengan senyawaan:

Ortostanat yang memiliki rumus kimia SnO44- contoh senyawaannya adalah K4SnO4 atau Mg2SnO4.

Metastanat yaitu MSnO3 atau M2SnO3 yaitu campuran oksida atau polimerik anoin.

Perlu dicatat bahwa asam stanit yang merupakan precursor stanat sebenarnya tidak terdapat dialam

dan ini sebenarnya merupakan hidrat dari SnO2. Istilah stanat juga dipakai untuk sufiks penamaan

senyawa misalnya SnCl62- hesaklorostanat.

Gambar 3 Potensi Timah Di Indonesia

KOMODITI TIMAH DALAM BTBMI 2007

Timah umumnya berada pada kelompok Bagian XV Logam Tidak Mulia : Bab 80 Timah.

Struktur klasifikasi komoditi Timah disajikan pada gambar berikut ini:

Gambar 4 Struktur HS Timah pada Bab 80 (Timah)

BAB 80TIMAH

POS 80.01Timah tidak ditempa.

POS 80.02.00.00.00Sisa dan skrap timah.

8001.10.00.00-Timah, bukan

paduan

8001.20.00.00-Paduan timah

Contoh barangTimah Bukan Paduan

Contoh barangTimah Paduan

Contoh barangSisa dan skrap timah.

Page 11: KOMODITI TIMAH

KOMODITI EMAS

Sejarah Emas

Emas telah diketahui dan dinilai sangat tinggi sejak jaman purba kala. Unsur ini ditemukan di alam sebagai

logam tersendiri dan dalam tellurides. Emas tersebar sangat luas dan selalu diasosiasikan dengan quartz atau

pyrite.

Gambar 1 Batuan Emas

Sumber-sumber

Emas ditemukan di deposit-deposit veins dan alluvial dan seringnya dipisahkan dari bebatuan dan mineral-

mineral lainnya dengan proses penambangan dan panning. Sekitar dua pertiga produksi emas dunia berasal

dari Afrika Selatan dan sekitar dua pertiga produksi total Amerika Serikat datang dari negara bagian South

Dakota dan Nevada. Logam ini diambil dari bijih-bijihnya dengan berbagai cara: cynaniding, amalgamating,

dan smelting. Proses pemurnian juga kerap dilakukan dengan cara elektrolisis. Emas terkandung pula di air laut

sekitar 0.1 sampai 2 mg/ton, tergantung dimana sampel air lautnya diambil. Sampai sekarang, belum

ditemukan bagaimana cara menambang emas dari air laut yang dapat memberikan untung.

Kegunaan

Emas banyak digunakan untuk membuat koin dan dijadikan sebagai standar moneter di banyak negara.

Elemen ini juga banyak digunakan untuk perhiasan, gigi buatan, dan sebagai lapisan. Untuk aplikasi di bidang

sains, emas digunakan sebagai lapisan beberapa satelit angkasa dan merupakan reflektor sinar inframerah

yang baik. Emas tidak mudah bereaksi (inert).

Isotop

Senyawa emas yang paling banyak adalah auric chloride dan chlorauric acid, yang terakhir banyak digunakan

dalam bidang fotografi untuk membuat tinta dan bayangan perak. Emas memiliki 18 isotop; 198

Au dengan

paruh waktu selama 2.7 hari dan digunakan untuk terapi kanker dan penyakit lainnya. Disodium

aurothiomalate diberikan melalui lewat otot (intramuscularly) sebagai terapi arthritis. Campuran satu asam

nitrat dengan tiga asam hidroklorida disebut aqua regia (karena melarutkan emas, rajanya logam-logam). Emas

juga tersedia secara komersil dengan kemurnian 99.9999+%. Titik beku emas pada 1063.0 derajat Celcius

selama bertahun-tahun telah digunakan sebagai titik kalibrasi oleh International Temperature Scales (ITS-27

dan ITS-48) dan oleh International Practical Temperature Scale (IPTS-48). Pada tahun 1968, standar IPTS baru

(IPTS-68) diadopsi, yang mengubah titik beku emas menjadi 1064.43 derajat Celcius. Berat jenis emas berubah

sesuai suhu dan bagaimana logam ini precipitated dan cold-worked.

Page 12: KOMODITI TIMAH

Sifat Emas

Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala

Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya.

Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan

tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral

pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri

dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang,

antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya

>20%.

Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk

karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis

menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu endapan primer dan

endapan plaser.

Emas banyak digunakan sebagai barang perhiasan, cadangan devisa, dll.

Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau Sumatera, Kepulauan

Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Karakteristik dari Emas

Kimia unsur emas, nomor atom 79, lambang Au (dari bahasa Latin Aurum), adalah lembut, berkilau kuning,

logam lunak. Ia adalah salah satu transisi logam berat dan atom adalah 196,967; berada di grup 1B dalam tabel

periodik bersama dengan tembaga dan perak.

Emas adalah elemen kimia dengan symbol Au (dalam bahasa latin: aurum) dan nomor atom 79. Emas adalah

metal berharga yang paIing diminati pada perhiasan, dalam bentuk patung dan untuk ornament sejak awal

yang tercatat dalam sejarah. Metal ini hadir dalam bentuk bongkahan atau bijian batu, dalam lapisan dan

endapan batu. Emas itu padat, lunak, bersinar paling mudah dibengkokkan dan merupakan metal yang paling

dapat dibentuk. Emas murni memiliki warna kuning terang dan kilauan alaminya dianggap menarik, yang tidak

berkarat dalam air atau udara. Emas adalah salah satu bahan metal pembuat koin dan membentuk dasar

untuk standar emas yang digunakan sebelum keruntuhan sistem Bretton Woods di tahun 1971.

Industri modern termasuk bidang kedokteran gigi dan elektronik menggunakannya, dimana emas telah secara

tradisional memberi faedah karena ketahanannya yang baik terhadap korosi oksidasi. Secara kimia, emas

adalah metal yang mengalami peralihan dan dapat berbentuk trivalent (tiga valensi) dan kasion univalent

(valensi tunggal) terhadap solvasi. Pada STP yang diserang oleh larutan regia (campuran dari asam), yang

membentuk asam chloroauric dan oleh solusi yang bersifat alkali dari sianida namun bukan pada asam tunggal

seperti hydrochloric, nitrat atau asam sulfur. Emas menghancurkan air raksa, membentuk cadangan amalgam

namun tidak bereaksi terhadapnya. Emas tidak dapat dipecahkan dalam asam nitrat yang akan

menghancurkan perak dan benda lain berbahan metal, dan sebagai dasar dari teknik penyulingan emas yang

Page 13: KOMODITI TIMAH

diketahui juga sebagai “inkuartasi dan pemisahan”. Asam nitrat telah lama digunakan untuk memastikan

kehadiran dari emas dalam partikelnya dan ini adalah cara asli dari istilah colloquial untuk “uji keasaaman”,

mengacu pada standar pengujian emas untuk hasil yang luar biasa.

Emas adalah metal yang paling bisa dibentuk dan dibengkokkan dari semua jenis metal yang ada; satu gram

emas dapat ditempa mejadi ukuran satu meter kubik atau satu ons menjadi 300 kuadrat tinggi. Daun emas

dapat ditempa cukup tipis untuk menjadi tembus cahaya (memerlukan surat). Cahaya yang dipancarkan

berwarna biru kehijauan, karena emas member pantulan yang keras pada warna kuning dan merah.

Emas siap untuk dicampur dengan bahan metal lainnya. Campuran ini dapat diproduksi untuk memodifikasi

kekerasannya dan sifat metalurgi lainnya, untuk mengontrol tingkat peleburan atau untuk menciptakan warna

yang eksotis (lihat dibawah). Emas adalah bahan pengantar yang baik pada panas dan elektronik dan

memantulkan radiasi sinar infra merah dengan kuat. Secara kimia, emas tidak dipengaruhi oleh udara,

kelembaban dan zat korosif, dan untuk itu sangat cocok digunakan untuk koin dan perhiasan dan sebagai

bahan pelindung lapisan pada bahan lainnya, juga merupakan bahan metal yang lebih memberi reaksi.

Bagaimanapun juga, emas bukan tidak giat secara kimia. Halogen bebas akan bereaksi pada emas, dan cairan

regia melarutkannya melalui formasi dari gas klorin yang mana menyerang emas untuk membentuk ion

chloraurate. Emas juga dilarutkan dalam solusi alkali dari sianida patasium dan dalam air raksa, membentuk

tambalan air raksa untuk pembentukan emas.

Tingkat okisdasi umum dari emas termasuk +1 (emas(I) atau campuran aurousor) dan +3 (emas(III) atau

campuran auric). Ion emas dalam solusinya siap dikurangi dan diendapkan sebagai metal emas dengan

menambahkan bahan metal lainnya sebagai pengurang zat. Tambahan metal adalah diproses oksidasi dan

dilarutkan yang membuat emas dapat dipindahkan dari solusi dan dapat ditemukan sebagai sebuah lapisan

endapan murni.

Emas metalik murni berkualitas tinggi tidak menghasilkan rasa, dengan menjaga ketahanannya pada korosi (

ini adalah ion metal yang memberi rasa pada bahan metal).

Sebagai tambahan, emas sangat tebal, satu kubik meter beratnya 19300 kg Denga perbandingan ketebalan

pada timah adalah 11340kg/m3 dan bahwa dari elemen ketebalan osmium adalah 22610 kg/m³.

Warna dari Emas

Gambar 2 Warna Emas

Page 14: KOMODITI TIMAH

Warna dari emas murni adalah kuning metalik. Emas, Caesium dan tembaga adalah elemen berwarna metalik

dengan warna alami dibanding putih atau kelabu.

Warna kelabu yang biasa terdapat pada metal tergantung dari mikroskop elektron laut yang mampu menyerap

dan memancarkan ulang energy cahaya melalui frekuensi jarak yang luas. Emas bereaksi berbeda, tergantung

pada efek relativitas yang hampir tak kentara yang berpengaruh pada seluruh putaran orbit disekitar atom

emas.

Warna umum campuran emas seperti emas merah muda dapat dibuat dengan menambahkan beberapa

jumlah tembaga dan perak, seperti diindikasikan dalam diagram dibawah ini. Campuran yang berisi palladium

atau nikel juga penting dalam industri perhiasan komersial karena memproduksi campuran emas putih. Yang

kurang umum, adalah tambahan batu manggan, aluminium, besi, indium atau elemen lainnya yang

menghasilkan warna yang lebih tidak umum dari emas untuk diaplikasikan pada bermacam media.

Perbedaan warna dari bahan campuran Ag-Au-Cu

Gambar 3 Koin Emas

Aplikasi Emas

Alat Pertukaran Pembayaran

Gambar 4 Batangan Emas

Di beberapa negara, emas digunakan sebagai standar untuk pertukaran moneter, tapi praktek ini telah

ditinggalkan dengan meningkatnya kesanggupan nilai tukar. Negara terakhir yang kembali pada penggunaan

mata uang emas adalah Switzerland, yang pengembaliannya 40% dari nilainya sampai ia bergabung dengan

Dana Moneter Internasional di tahun 1999, emas murni terlalu lunak untuk penggunaan biasa dan jenis

kekerasan berdasarkan campurannya dengan tembaga atau lainnya yang berbahan metal. Kandung dari

campuran emas diukur dalam karat (k), emas murni disebut sebagai 24k.

Koin-koin emas dimaksudkan untuk perputaran uang sejak tahun 1526 hingga tahun 1930an dimana jenisnya

merupakan standar campuran 22k yang disebut juga mahkota emas, untuk kekerasanya. Kolektor modern/

investasi koin batangan (yang tidak memerlukan pemakaian alat mekanis yang baik) biasanya 24k, meskipun

American Gold Eagle, emas pada pemerintahan yang berkuasa di British dan South African Krugerrand terus

diproduksi pada bentuk 22k dalam tradisi sejarah. Terbitan khusus koim bergambar Canadian Gold Maple Leaf

Page 15: KOMODITI TIMAH

mengandung kemurnian emas tertinggi dibanding batangan koin yang ada, dengan kemurnian 99.999%

(.99999 kebaikan). Terbitan koin terkenal Canadian Gold Maple Leaf memiliki kemurnian 99.99%. Beberapa

koin emas murni 99.99% lainnya saat ini ada tersedia, termasuk edisi koin emas Kangguru Australia (pertama

muncul ditahun 1986 sebagai bongkahan emas Australiam dengan tema kangguru yang muncul di tahun 1989),

beberapa koin seri Australian Lunar Calendar dan seri Austrian Philharmonic. Pada tahun 2006, percetakan

uang logam Amerika Serikat mulai memproduksi koin emas batangan seri American Buffalo yang juga

mengandung kemurnian 99.99%.

Emas digunakan sebagai media pertukaran moneter melalui sejarah bersama dengan atau dibanding dengan

bahan mineral lainnya seperti perak, garam dan tembaga. Pada permulaan perang dunia pertama, negara yang

sedang berperang menggunakan standar emas cadangan kecil, membumbungkan nilai tukar mereka untuk

membiayai usaha peperangan. Setelah perang dunia kedua, emas ditukar dengan sistem pertukaran mata

uang mengikuti sistem Bretton Woods. Banyak pemegang emas ditempat penyimpanan (seperti koin batangan

atau bullion) menyimpannya untuk antisipasi terhadap inflasi atau kekacauan ekonomi. Kode mata uang ISO

untuk emas batangan adalah XAU.

KOMODITI EMAS DALAM BTBMI 2007

Emas umumnya berada pada kelompok Bagian XIV Logam Mulia : Bab 71 Batu Permata dan Logam

Mulia.

Struktur klasifikasi komoditi Emas disajikan pada gambar berikut ini:

Gambar 5 Struktur HS Emas pada Pos 71.08 ((Emas (termasuk emas disepuh dengan platina) bukan tempaan

atau dalam bentuk setengah jadi, atau dalam bentuk bubu))

Pos 71.08Emas (termasuk emas disepuh

dengan platina) bukan tempaanatau dalam bentuk setengah jadi,

atau dalam bentuk bubuk

7108.10-Bukan mata uang

7108.11.00.00--Bubuk

7108.20.00.00-Mata uang

7108.13.00.00--Bentuk setengah-jadi

lainnya

7108.12.90.00---Lain-lain

7108.12.10.00---Dalam bentuk

gumpalan, ingot ataubatang

7108.12--Bentuk tidak ditempa

lainnya

Contoh barang :Emas batangan

Contoh barang :Bubuk emas

Contoh barang :Emas serpian

Page 16: KOMODITI TIMAH