Proposal Program Gotong Royong Berwirausaha Sampah

download Proposal Program Gotong Royong Berwirausaha Sampah

of 20

description

Gotong royong memanfaatkan sampah dan ruang-ruang kosong

Transcript of Proposal Program Gotong Royong Berwirausaha Sampah

  • 1 | P a g e

  • 2 | P a g e

    RANGKUMAN

    Masyarakat sedang resah dilanda krisis ekonomi, daya beli melemah, harga-harga melambung. Puluhan ribu karyawan kena PHK. Masyarakat butuh solusi yang mudah dan murah serta efektif terasa dalam beberapa hari ke depan. Program Gotong Royong Berwirausaha Sampah (PGRBS) adalah program berbasis masyarakat, bekerja sama dengan pemerintah dan perusahaan dalam memanfaatkan sampah dan ruang-ruang kosong untuk memproduksi barang-barang yang laku dipasarkan, memasyarakatkan pertanian organik serta perbanyakan lubang biopori. Sampah pada suatu kawasan (RW, pertokoan, bandara, tempat wisata, kampus dsb) dimanfaatkan hingga tuntas tak tersisa. Dilakukan di kawasan penghasil sampah, oleh 5 kelompok wirausahawan sampah : 1. Pertanian Organik 2. Sarana Pertanian Organik 3. Lapak Sampah 4. Sampah Kertas dan Plastik 5. Sampah Beling dan Logam Sinergi Gotong Royong : 1. Anggota Program : a. Membayar Biaya Keanggotaan : 1. Wirausahawan Perorangan Rp 1.000.000 2. Wirausahawan Kelompok Rp 2.500.000 3. Instruktur Perorangan Rp 2.500.000 4. Koordinator Kelompok Rp 15.000.000 b. Menyediakan tempat berwirausaha sampah c. berwirasuaha sampah mengelola sampah di sekitarnya 2. Masyarakat : Memilah sampah rumahnya 3. Pemerintah Pusat dan Daerah serta perusahaan melaksanakan

    kewajibannya berupa : 1. Membiayai bersama pembuatan dan distribusi DVD Panduan

    Berwirausaha Sampah kepada sebanyak mungkin RW, PKK, Karang Taruna, DKM, Ormas, LSM, Koperasi, dan yang lainnya:

  • 3 | P a g e

    2. Penyediaan Alat Pengolah Sampah sebesar r : a. Usaha Tani Organik : Rp 18.000.000 b. Usaha Sarana Tani : Rp 4.000.000 c. Usaha Lapak Sampah : Rp 15.000.000 d. Usaha Sampah kertas dan Plastik : Rp 12.000.000 e. Usaha Sampah Beling : Rp 3.000.000 Total : Rp 52.000.000 3. Pemberian kompensasi kepada masyarakat yang mengelola

    sampah tanpa dibuang dan komitmen membeli produk karya wirausahawan sampah setiap bulan sebesar :

    Usaha K. Pem K. Perus CSR Beli Total Pertanian 1.500.000 500.000 300.000 3.000.000 5.300.000 Sarana Tani 500.000 500.000 200.000 3.000.000 4.200.000 Lapak 500.000 500.000 300.000 ---------- 1.300.000 Kertas & Plastik 1.500.000 1.000.000 300.000 3.000.000 5.800.000 Beling 500.000 200.000 200.000 1.500.000 2.400.000

    Total 4.500.000 2.700.000 1.300.000 10.500.000 19.000.000 Adanya kepastian sumber pendapatan ini, menjadikan aktivitas berbasis masyarakat ini akan berkembang secara dinamis, berkesinambungan dan mandiri. Tak perlu menambah anggaran baru, hanya menggunakan anggaran kebersihan, pengadaan barang, pemberdayaan masyarakat, tanggung jawab sosial, promosi yang telah ada di pemerintah dan perusahaan, Manfaat Program : 1. Terbentuk banyak sumber pendapatan dan lapangan kerja baru 2. Bagi masyarakat luas, pengeluaran berkurang, pendapatan

    bertambah 3. Kemandirian pemenuhan pangan keluarga (ikan, sayur, buah) yang murah dan sehat 4. Mengembangkan potensi desa, mengurangi urbanisasi 5. Perbaikan kualitas lingkungan hidup secara menyeluruh 6. Mengurangi drastis beban kerja dan anggaran Pemerintah dalam

    menangani sampah dan lingkungan hidup serta pemberdayaan ekonomi masyarakat

    7. Perusahaan penghasil sampah dan pengelola kawasan terlaksana kewajibannya

    8. Dana CSR tersalur efektif Solusi yang mudah dan murah, namun efektif terasa hasilnya beberapa hari setelah berlatih. Bisa diterapkan di setiap wilayah.

  • 4 | P a g e

  • 5 | P a g e

    A. LATAR BELAKANG Masyarakat sedang resah dilanda krisis ekonomi. Ekonomi melambat, anggaran pemerintah sebagai penggerak ekonomi baru sedikit terserap. Bisnis tersendat, daya beli melemah, harga-harga melambung. Lebih dari 100.000 karyawan kena PHK. Entah sampai kapan. Kebijakan pemerintah perlu waktu untuk terbukti efektif. Berbagai bencana memperparah keadaan. Masyarakat butuh solusi yang bisa dirasakan hasilnya dalam beberapa hari ke depan. Dua sumber daya yang selama ini diabaikan adalah : 1. Sampah. Selama ini dinilai menjijikkan dan tidak berguna sehingga dibuang.

    Sampah membalasnya dengan menutup penyelesaian masalah yang efektif dan memberikan banyak dampak negatif bagi manusia dan lingkungan hingga ratusan tahun ke depan

    2. Ruang-ruang kosong di rumah, samping bangunan, pinggir jalan, lapangan yang selama ini tak terpakai

    A.1. Temuan JaWiS Penelitian dan pengembangan yang dilakukan Jaringan Wirausahawan Sampah (JaWiS) sejak tahun 2015, menghasilkan serangkaian temuan : 1. Semua sampah bisa dimanfaatkan hingga tuntas tak tersisa : a. Sampah Organik (termasuk air cucian beras, jelantah, cangkang telur, ampas

    kopi dan teh) dibuat kompos, pupuk cair lengkap, pestisida organik, probiotik ikan, cairan pembersih eko enzim

    b. Sampah Anorganik : 1. Sampah Anorganik bernilai (kertas, logam dan plastik) dipillah lalu dijual

    untuk menyuplai industri daur ulang 2. Sampah Plastik lainnya (bungkus mi, kresek, sachetan, styrofoam, tetrapak) Diolah menurut dua cara : 1. Teknik PADU, dibuat : ATK, sandal, tas, tikar,pot kresek dsb 2. Teknik Pelelehan, dibuat : papan, tiang, gorong-gorong, nomor rumah 3. Sampah kertas ditingkatkan nllai jualnya dibuat : mangkok, nomor rumah,

    jam dinding, papan, tiang 4. Pecahan keramik, cd bekas, hiasan rusak, beling dibuat mosaik c. Sampah residu (popok, pembalut, busa, potongan kain) dibuat bahan bakar

    biomassa untuk mengolah sampah (Digabung Temuan pihak lain : pembuatan produk daur ulang dari beling, notol plastik, cd bekas, kerajinan logam, pemilahan logam dari sampah elektronik, motor) 2. Insinerator Multifungsi Bebasa Polusi Tanpa BBM. (Ditinggalkan, sebab dengan cara

    dibakar hanya menyisakan abu. Kurang bermanfaat) 3. Oven sampah plastik dan kertas berbahan bakar sampah 4. Mixer sampah kertas. Mencacah bubur kertas hingga halus 5. Konsep Bank Sampah (Perbaikan)

  • 6 | P a g e

    6. Sistem Aquaponik Terpadu. Sumber pangan keluarga berupa kolam ikan, dilengkapi tempat ternak pakan ikan dan area tanaman organik beserta sistem pengairannya. Alat terbuat dari sampah kertas dan plastik

    7. Sistem Optimalisasi Pemanfaatan Sampah Terpadu (SOPST). Pemanfataan semua sampah pada suatu kawasan hingga tak tersisa, menggunakan pendekatan kewirausahan. Dilakukan di kawasan penghasil sampah

    B. DESKRIPSI PROGRAM GOTONG ROYONG BERWIRAUSAHA SAMPAH JaWiS menggagas mengajak masyarakat, pemerintah dan swasta bersinergi menerapkan temuan dimaksud dan temuan lainnya melalui Program Gotong Royong Berwirausaha Sampah (PGRBS) 1. Sampah pada satu kawasan (RW, pertokoan, tempat wisata kampus) dimanfaatkan

    untuk melahirkan 5 jenis usaha : 1. Pertanian Organik. Memproduksi : kompos, pupuk, pestisida organik, probiotik

    ikan, eko enzim. Pemanfaatan lubang biopori 2. Sarana Pertanian Organik. Memproduksi : Pot Kresek, Sistem Aquaponik Terpadu,

    Vertikultur, Alat Pembuat Lubang Biopori 3. Usaha Lapak Sampah : Memilah sampah untuk menyuplai industri daur ulang 4. Kertas dan Plastik Tak Bernilai dibuat Alat Aquaponik Terpadu, Pot kresek, Tas,

    ATK, Sandal, Pot luar ruang, meja, bangku, jam dinding, nomor rumah 5. Beling dibuat lampu hias, perhiasan, mosaik 2. Mengajak masyarakat menjadi Anggota Program : Keanggotaan Fungsi Biaya 1. Wirausaha Perorangan

    Berwirausaha mengelola sampah di sekitarnya 1.000.000

    2. Wirausaha kelompok (3-7 org)

    1. Berwirausaha sampah kawasan 2. Mengelola beberapa jenis usaha sampah 3. Mengelola Bank Sampah (Perbaikan)

    6.000.000

    3. Instruktur Perorangan

    1. Berwirausaha sampah 2. Mengelola Pelatihan Berwirausaha Sampah

    2.500.000

    4. Koordinator kelompok (3-10 org)

    1. Berwirausaha Sampah 2. Mengelola Bank Sampah (Perbaikan) 3. Mengelola Pelatihan Berwirausaha Sampah 4. Agen penjualan dan distribusi alat pengolah sampah 5. Agen penjualan dan distribusi bahan produksi 6. Koordinator produksi bersama 7. Koordinator pemasaran bersama 8. Koordinator Modal Bergulir 9. Koordinator Forum Komunikasi di wilayahnya 10. Koordinator Acara Rutin di wilayahnya

    15.000.000

  • 7 | P a g e

    3. Alokasi Biaya Keanggotaan : 1. Operasional dan penyediaan sarana pelaksanaan program 2. Pemenuhan hak Anggota 3. Operasional pemasaran bersama 4. Modal bergulir 5. Riset lanjutan 6. Mengelola Sistem Informasi Program 7. Pemberdayaan warga miskin (pelatihan gratis, pembelian produk) 4. Mengajak Partisipasi Masyarakat untuk memilah sampah rumahnya dan

    menyerahkannya untuk dimanfaatkan 5. Mengajak Pemerintah Pusat dan daerah melaksanakan kewajibannya : 1. Memberikan kompensasi kepada warga yang mengelola sampah tanpa dibuang 2. Komitmen membeli produk karya Anggota Program 3. Menyediakan Alat Pengolah Sampah : Alat dibutuhkan dan besaran bantuan : Jenis Usaha/Alat Fungsi/Spesifikasi Hrg (Rp) Set Ttl (Rp) A. Pertanian Organik

    1. Mesin Pencacah Penghalus sampah organik 9.000.000 1 9.000.000 2. Compost Tumbler Pembuat kompos a. Manual Drum besi 200 l 2.000.000 2 4.000.000 b. Mekanis Drum plastik 300 l 7.000.000 1 7.000.000 2. Golok, arit, pisau Pekerjaan teknis 1.000.000 1 1.000.000 3. Bioreaktor Pupuk Drum 50 l 250.000 4 1.000.000 4. Bioreaktor Pestisida

    Drum 50 l 250.000 4 1.000.000

    5. Bioreaktor Eko Enzim

    Drum 50 l 250.000 4 1.000.000

    6. Lubang Biopori Pembuat lubang biopori manual

    750.000 2 1.500.000

    7. Drum pengumpul 50 l 125.000 10 1.250.000 Total Semi Manual 19.750.000 Total Mekanis 22.750.000 B. Sarana Tani Organik

    1. Perkakas Teknik Tang, palu, obeng, kunci pas

    1.000.000 1 1.000.000

    2. LPG Torch 500.000 2 1.000.000 3. Magic Saw Pemtong kayu, kaca, plastik 600.000 2 1.200.000 4. Bor Listrik 1.000.000 2 2.000.000 5. Catok Meja 1.000.000 1 1.000.000 Total 6.200.000

  • 8 | P a g e

    C. Lapak Sampah 1. Mesin Cacah Mencacah plastik, kertas 13.000.000 1 13.000.000 2. Gerobag Mengangkut sampah 5.000.000 1 5.000.000 3. Timbangan Menimbang sampah 750.000 1 750.000 4. Ember besar Menampung sampah 150.000 10 1.500.000 5. Peralatan lain Sekop, sarung tangan 500.000 1 500.000 Total 19.300.000 D. Kertas dan Plastik

    1. Setrika 400 watt Pembuat produk Teknik PADU

    400.000 2 800.000

    2. Kabel gulung 100.000 2 200.000 3. Kodaktris Pembuat produk Teknik

    PADU 40.000 10 400.000

    4. Oven Pengering produk 9.000.000 1 9.000.000 5. Cetakan kertas Pembuat produk kertas

    (kayu) 100.000 10 1.000.000

    6. Cetakan plastik Pembuat produk plastik (besi)

    150.000 10 1.500.000

    7. Pres briket Pemadat bubur kertas 2.000.000 1 2.000.000 Total 14.900.000 E. Beling 1. Magicsaw 600.000 1 600.000 2. Bor listrik 1,000,000 1 1.000.000 3. Gravir 1.000.000 1 1.000.000 4. Alat Elektro Solder, kapasitor, kabel dll 1.000.000 1 1.000.000 5. Perkakas teknik Obeng, tang dsb 1.000.000 1 1.000.000 Total 4.600.000 Subsidi Penyediaan Alat

    Daftar alat dan nilai di atas merupakan kebutuhan ideal yang perlu disediakan setiap kelompok usaha. Berhubung kemungkinan kelompok telah memiliki sebagian alat dimaksud atau membuatnya sendiri dengan menggunakan bahan yang ada di sekitarnya. Maka tidak seluruhnya dibantu disediakan. Subsidi diberikan sebesar : 1. Usaha Tani Organik : Rp 18.000.000 2. Usaha Sarana Tani : Rp 4.000.000 3. Usaha Lapak Sampah : Rp 15.000.000 4. Usaha Sampah kertas dan Plastik : Rp 12.000.000 5. Usaha Sampah Beling : Rp 3.000.000 Total : Rp 52.000.000 Subsidi berupa alat pengolah sampah yang tidak bisa dibuat sendiri atau dibeli langsung oleh kelompok wirausaha, terutama yang berdomisili di daerah.

  • 9 | P a g e

    Terpenting adanya jaminan pasar. Mereka akan berinvestasi memenuhi kekurangannya. 5. Mengajak perusahaan melaksanakan tanggung jawabnya kepada masyarakat dan

    lingkungan 1. Perusahaan penghasil sampah yang berkewajiban mengelola sampah

    produksinya yang tidak bisa didaur ulang secara alami 2. Perusahaan Pengelola kawasan yang diwajibkan memiliki sarana pemilah dan

    pengolah sampah (3R) skala kawasan 3. Perusahaan pemilik dana CSR 4. Perusahaan lainnya Dana dari perusahaan diarahkan untuk : 1. Kompensasi kepada masyarakat mengurangi timbulan sampah 2. Subsidi penyediaan alat 3. Komitmen pembelian produk karya Anggota Program C. MANFAAT 1. Menggunakan teknik dan alat yang mudah dan murah namun efektif. Dengan

    investasi mulai ratusan ribu rupiah dan dikerjakan manual, sampah bisa dijadikan usaha rumahan dengan penghasil jutaan rupiah sebulan. Investasi Rp 70.000.000 (pelatihan, alat dan modal kerja), setiap ton sampah bisa melahirkan sedikitnya 5 jenis usaha, melibatkan belasan tenaga kerja. Pendapatan hingga Rp 100.000.000/bl

    2. Dengan Sistem Aquaponik Terpadu, setiap keluarga memiliki sumber pangan sendiri (ikan, sayur dan buah organik). Hasil tambahan : cacing dan pupuk cacing. Mengurangi pengeluaran, menambah pendapatan

    3 Pemanfaatan semua sampah hingga tak tersisa bisa dilakukan di kawasan penghasilnya. Kelak hanya perlu sedikit armada pengangkut sampah dan TPS. Tak perlu memperluas apalagi membangun TPA baru.

    4. Berdampak luas : a. Diarahkan kepada pertanian organik. Pada satu kawasan bisa tumbuh puluhan

    ribu tanaman organik. Mengatasi kelangkaan pangan, menyuplai banyak oksigen dan mengurangi penggunaan bahan kimia untuk pertanian dan rumah tangga

    b. Dikombinasikan dengan lubang biopori. Menghasilkan cacing dan pupuk cacing. Memperbanyak area resapan air untuk meningkatkan cadangan dan kualitas air tanah. Memperbaiki kesuburan tanah dan mengurangi genangan air

    5. Beban kerja dan anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah berkurang drastis. Kwajiban pemerintah, perusahaan penghasil sampah, pengelola kawasan terlaksana. Dana CSR tersalur efektif

    Oktober, 2015 Jaringan Wirausahawan Sampah (JaWiS) Asep K. Kusumah

  • 10 | P a g e

    Lampiran 1 : Skenario Pemanfaatan Sampah Kawasan

  • 11 | P a g e

    Lampiran 2 : Realisasi Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga

  • 12 | P a g e

    Lampiran 3 : Produk Sampah Plastik Teknik Pelelehan

    TEKNIK LAINNYA

  • 13 | P a g e

    Lampiran 3 : Produk Sampah Plastik Teknik PADU

  • 14 | P a g e

    Lampiran 4 : Produk Sampah Beling

  • 15 | P a g e

    Lampiran 5 : Produk Sampah Logam

  • 16 | P a g e

    RANGKUMAN

    Masyarakat sedang resah dilanda krisis ekonomi. Entah sampai kapan. Berwirausaha memanfaatkan sampah dan ruang-ruang kosong tak terpakai untuk mengurangi pengeluaran dan menambah pendapatan merupakan solusi paling mudah, murah namun efektif terasa hasilnya beberapa hari setelah berlatih. Masyarakat bisa bergerak sendiri tanpa menunggu bantuan. DVD Panduan Berwirausaha Sampah ini dibuat agar : 1. Masyarakat bisa memanfaatkan sampah rumahnya untuk

    bertanam sayuran/buah organik, hiasan rumah, jam dinding, pot, tas dsb. Minimal bisa mengurangi belanja keluarga, lebih dari itu bisa dijadikan sumber pendapatan baru

    2. Memanfaatkan sampah kawasan yang selama ini kebanyakan dibuang percuma. Satu ton sampah bisa melahirkan sedikitnya lima jenis usaha, melibatkan belasan tenaga kerja. Pendapatan mencapai Rp 100.000.000.

    Materi DVD Panduan Berwirausaha Sampah terbagi dalam dua kelompok : 1. Teknik mengelola semua jenis sampah dijadikan barang-barang

    yang laku dipasarkan. Hasil riset Jaringan Wirausaha Sampah dan sumber lain

    2. Mengelola sampah kawasan melalui Pengelolaan Bank Sampah atau dijadikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

    Materi disajikan berupa video dan file elektronik yang mudah diikuti. Volume 15 GB dimuat dalam 2 keping DVD per set. Biaya pembuatan Rp 25.000/set. DVD ini perlu disebarluaskan ke seluruh Indonesia. Biaya perbanyakan bisa menggunakan dana dari pemerintah pusat dan daerah, kewajiban perusahaan penghasil sampah dan pengelola kawasan, dana CSR, sponsor atau pribadi. Penerapan berwirausaha sampah dalam skala luas bisa untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, kemandirian pemenuhan kebutuhan pangan yang sehat dan murah, mengatasi urbanisasi dan perbaikan kualitas lingkungan hidup secara menyeluruh. Pembuatan dan distribusi DVD Panduan Berwirausaha Sampah ini merupakan bagian yang menyatu dari Program Gotong Royong Berwirausaha Sampah

    PROPOSAL PEMBUATAN DVD PANDUAN BERWIRAUSAHA SAMPAH

  • 17 | P a g e

    A. LATAR BELAKANG

    Masyarakat sedang resah dilanda krisis ekonomi. Daya beli melemah, sulit mendapatkan penghasilan tambahan, harga-harga melambung. Terjadi kelangkaan pangan. Hingga minggu I September 74.000 karyawan kena PHK. Diperlukan solusi yang mudah dan murah namun terasa hasilnya beberapa hari setelah berlatih. Dua sumber daya luar biasa yang bisa dijadikan solusi adalah : 1. Sampah yang selama ini kebanyakan dibuang. Selain berbiaya tinggi, sampah

    dibuang menimbulkan masalah bagi manusia dan lingkungan hingga ratusan tahun ke depan

    2. Ruang-ruang kosong di rumah, samping bangunan, pinggir jalan, lapangan yang tidak terpakai

    A.1. Temuan JaWiS Penelitian dan pengembangan di lapangan yang dilakukan Jaringan Wirausahawan Sampah (JaWiS) sejak tahun 2010 melahirkan serangkaian temuan : (ditambah sumber lain) 1. Sampah Organik dimanfaatkan tuntas menjadi kompos super, pupuk cair lengkap.

    pestisida organik, eko enzim, probiotik dan pakan organik 2. Sampah Anorganik dikelola hingga tak tersisa sbb : a. Anorganik bernilai ( logam, plastik) dijual untuk memasok industri daur ulang b. Plastik PE daun, sebagian bungkus mi, kresek, sachetan diolah dengan Teknik

    PADU dibuat alat tulis kantor, berbagai jenis tas, jas hujan, keranjang sampah, wadah cucian tikar, celemek, sandal, kantong sepatu, karpet mobil

    c. Seluruh plastik tak bernilai (bungkus mi, kresek, sachetan, styrofoam, tetrapak), dengan teknik pelelehan diolah menjadi bata plastik, jam dinding, nomor rumah, bangku, alas meja, gorong-gorong, pilar dsb

    d. Kertas ditingkatkan nilai tambahnya menjadi kertas daur ulang, pot, nomor rumah, jam dinding, bata kertas, bangku, meja, papan. Kualitas dan variasi produk dilakukan dengan menambahkan semen dan cacahan plastik

    e. Beling (botol dan pecahan) diolah menjadi lampu hias, perhiasan, frame foto, mosaik

    f. Logam (kaleng, motor, suku cadang, elektronik) dipilah ke dalam kelompok alumunium, perak, tembaga, valadium dan emas. Juga dijadikan kerajinan

    g. Residu (popok, pembalut, potongan kain dan kulit, busa) dibuat menjadi bahan briket biomassa untuk mengolah sampah

    3. Dikombinasikan dengan lubang biopori. Dihasilkan kompos dan cacing. Memperbanyak area resapan air untuk meningkatkan cadangan dan kualitas air tanah, memperbaiki kesuburan tanah dan mengatasi banjir

    4. Konsep Bank Sampah Model Baru, perbaikan dari bank sampah model lama 5. Konsep Pengelolaan Sampah Kawasan Penyebarluasan dan penerapan temuan di atas akan meringankan beban ekonomi

  • 18 | P a g e

    masyarakat. Mengurangi pengeluaran keluarga, menambah pendapatan. Membentuk banyak sumber pendapatan dan lapangan kerja baru. Mengatasi masalah kelangkaan pangan. Mengurangi urbanisasi. Membantu pemerintah dan swasta melaksanakan kewajibannya serta terjadi perbaikan kualitas lingkungan hidup secara menyeluruh. B. DESKRIPSI DVD PANDUAN BERWIRAUSAHA SAMPAH B.1. Materi : Terlampir B.2. Volume isi : 15 GB B.3. Format : DVD B.4. Biaya perbanyakan Rp 25.000/set minimal 1.000 set B.5. Distrubsi : Rukun Warga, Ormas, PKK, Karang Taruna, Koperasi, DKM, Pesantren B.6. Lama pembuatan 7 hari kerja untuk 1.000 set B.7. Sumber Dana 1. Pemerintah Pusat/Daerah 2. Swasta/BUMN Pengelola Kawasan 3. Swasta perusahaan penghasil sampah 4. Dana CSR 5. Perusahaan lain sebagai media promosi 6. Pribadi C. TINDAK LANJUT 1. Penerima DVD yang menunjukkan perkembangan nyata berminat menjadi

    wirausahawan sampah, akan diikutsertakan dalam Program Sejuta Wirausahawan Sampah (Proposal Kedua)

    2. RW/Desa/Kelurahan bisa memanfaatkan sampah di kawasannya. Dijadikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau Bank Sampah tingkat RW dengan beberapa perbaikan pada konsep dan pelaksanaan agar lebih banyak manfaat yang diraih

    3. Pemerintah pusat dan daerah bisa menjadikan Program Berwirausaha Sampah untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, mengatasi kelangkaan pangan, mengurangi urbanisasi sekaligus perbaikan lingkungan hidup perkotaan sampai nasional.

    Sebuah solusi mendasar, mudah dan murah namun efektif terasa dalam jangka pendek telah lahir. Hanya dengan memanfaatkan sampah dan ruang-ruang kosong tak terpakai. Tangerang Selatan, September 2015 Jaringan Wirausahawan Sampah (JaWiS) Asep K. Kusumah Lampiran :

    JARINGAN WIRAUSAHAWAN SAMPAH (JaWiS)

    Komp. Sekretariat Negara Blok K No 17 Pondok Kacang Barat Tangsel 021-7329379/081296265460

  • 19 | P a g e

    MATERI DVD PANDUAN BERWIRAUSAHA SAMPAH PENGANTAR 1. Pengantar dari Jaringan Wirausahawan Sampah (JaWiS) 2. Spiritualisme Berwirausaha 3. Spiritualisme Lingkungan Hidup 4. Penjelasan Sistem Optimalisasi Pemanfaatan Sampah Terpadu (SOPST) BAGIAN A : BERWIRAUSAHA SAMPAH 1. Masalah = Potensi Berwirausaha 2. Deskripsi Potensi 3. Pemanfaatan Potensi 4. Nilai Lebih Berwirausaha Sampah 5. Kewirausahaan Sosial BAGIAN B : TEKNIK PENGELOLAAN SAMPAH BAB I : HASIL KARYA JARINGAN WIRAUSAHAWAN SAMPAH 1. Kerajinan Daur Ulang Sampah Plastik Teknik PADU 2. Produk Kreatif Sampah Plastik Teknik Pelelehan 3. Pemanfaatan Sampah Kertas 4. Kompos Super 5. Pupuk Cair Lengkap 6. Eko Enzim 7. Insinerator Multifungsi Tanpa Bahan Bakar 8. Oven Sampah Kertas dan Plastik berbahan bakar Sampah 9. Sistem Aquaponik Terpadu 10. Pengelolaan Bank Sampah (Perbaikan) BAB II : PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK 1. Jenis Sampah Organik 2. Pembuatan Kompos Super 3. Pembuatan Pupuk Cair Hayati 4. Pembuatan Pestisida Organik 5. Pembuatan Probiotik Ikan 6. Pembuatan Pakan Ikan Organik 7. Pembuatan Probiotik Ternak 8. Pembuatan Pakan Ternak Organik 9. Pembuatan Eko Enzim BAB III : PEMANFAATAN SAMPAH ANORGANIK 1. Mengenal Jenis Sampah Anorganik 2. Usaha Lapak Sampah 3. Pemanfaatan Sampah Plastik a. Botol Plastik b. CD Bekas c. Styrofoam

  • 20 | P a g e

    d. Sampah Plastik Lainnya 4. Pemanfaatan Sampah Kertas a. Pembuatan Lem Kertas b. Pembuatan Bubur Kertas c. Pembuatan Kertas Daur Ulang d. Produk Teknik Paper Mache e. Produk Teknik Papercrete f. Produk Hypertufa g. Produk Decoupage h. Kerajinan Koran Bekas 5. Pemanfaatan Sampah Beling a. Perhiasan b. Lampu hias c. Kaca Hias d. Mosaik 6. Pemanfaatan Sampah Logam a. Pemisahan logam b. Ekstraksi emas c. Kerajinan logam a. Lempengan logam b. Alumunium c. Kawat d. Kuningan e. Metal f. Perak g. Perunggu h. Tembaga BAB IV : PENGELOLAAN BANK SAMPAH (PERBAIKAN) BAB V : BADAN USAHA PENGELOLAAN SAMPAH MILIK DESA (BUMDes) BAGIAN C : TAMBAHAN 1. Kisah Sukses Para Wirausahawan Sampah 2. Peraturan dan Kebijakan