Proposal Print

12
Evektivitas Pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer Pada Mata Pelajaran Teknik Digital dalam Kurikulum KTSP 2010 Bagi Siswa Jurusan Teknik Audio-Video SMK PIRI 1 Yogyakarta SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Disusun Oleh : RAHMAT HIDAYAT 07502241006 1

description

kuliah

Transcript of Proposal Print

Page 1: Proposal Print

Evektivitas Pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian KomputerPada Mata Pelajaran Teknik Digital dalam Kurikulum KTSP 2010

Bagi Siswa Jurusan Teknik Audio-VideoSMK PIRI 1 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik

Disusun Oleh :RAHMAT HIDAYAT

07502241006

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTADESEMBER 2010

1

Page 2: Proposal Print

1. Judul Penelitian : Evektivitas Pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer Pada Mata Pelajaran Teknik Digital dalam Kurikulum KTSP 2010 Bagi Siswa Jurusan Teknik Audio-Video SMK PIRI 1 Yogyakarta

2. Bidang Ilmu Bidang Teknik

3. Pendahuluan

a. Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini perkembangan teknologi komputer berjalan dengan cepat dan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Para manajer, para pendidik, para pejabat, para peneliti dan masyarakat luas telah banyak mempergunakan komputer dalam kehidupan sehari-harinya sebagai alat bantu yang sangat berguna. Hal ini menunjukkan adanya pemanfaatan teknologi komputer diberbagai lini kehidupan. Perkembangan teknologi komputer ini adalah sebuah realitas yang harus kita hadapi. Selama kita tidak mengikuti perkembangan teknologi dan selalu belajar mengenai teknologi komputer maka kita akan jauh tertinggal, karena teknologi ini akan semakin berkembang tanpa batas. Tetapi permasalahan akan muncul akibat para pengguna komputer mempunyai kecenderungan hanya sebagai user saja dan tidak bisa mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan komputer.

Kecenderungan sebagai user inilah yang sering menimbulkan permasalahan, karena seseorang hanya dapat menggunakan komputer saja tanpa bisa mengatasi permasalahan jika terjadi kerusakan (error), permasalahan yang sering terjadi biasanya tidak jauh dari permasalahan Hardware dan Software. Tetapi jika terjadi permasalahan di salah satu Hardware ataupun di Software maka komputer tidak akan akan bekerja maksimal, bahkan komputer tidak akan bisa di hidupkan (mati). Hal ini mengakibatkan pekerjaan harus tertunda, bahkan pengguna tidak bisa menggunakan komputer itu lagi karena rusak. Jika komputer mengalami trouble ataupun rusak, biasanya user harus mencari seseorang yang bisa memperbaikinya ataupun memperbaikinya di bengkel komputer.

Dari permasalahan tersebut menunjukkan bahwa dunia pendidikan mendapatkan tantangan baru yang serius di bidang teknologi. Untuk itu dunia pendidikan harus cerdas dalam mengantisipasi permasalahan berkaitan dengan komputer dan mampu memanfaatkan teknologi komputer untuk kepentingan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Menurut Undang-undang No. 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional “Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu”. Mengacu pada undang-undang tersebut, maka Sekolah Kejuruan merupakan tempat yang tepat untuk mendidik siswa-siswi agar mampu bersaing didalam bidang teknologi, terutama teknologi komputer.

2

Page 3: Proposal Print

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu tempat pendidikan menengah yang fokus mendidik siswa dalam bidang teknologi kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terutama yang mempunyai Program Studi Keahlian Teknik Komputer dan Informatika dan Teknik Elektronika merupakan tempat yang tepat untuk mendidik siswa dan memperdalam ilmu tentang Teknologi Komputer.

Program Studi Keahlian Teknik Komputer dan Informatika didalamnya terdapat Jurusan atau Kompetensi Keahlian : (1). Teknik Komputer Jaringan, (2). Multimedia, (3). Animasi, dan (4). Rekayasa Perangkat lunak. Untuk Teknik Elektronika didalamnya terdapat Jurusan atau Kompetensi Keahlian : (1). Elektronika Industri, (2). Audio Video, dan (3). Mekatronika. Dalam spektrum kurikulum tahun 2010, dari ke-tujuh Jurusan yang bersinggungan langsung dengan bidang teknologi komputer, hanya Jurusan Elektronika Audio Video yang tidak mempunyai mata pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PIRI 1 Yogyakarta sebagai salah satu sekolah menengah unggulan di Yogyakarta yang mempunyai Jurusan Audio-Video mencoba menganalisa kurikulum yang ada di sekolah. Analisa kurikulum tersebut berkaitan dengan pentingnya menambahkan mata pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer kedalam kurikulum KTSP yang ada di sekolah, walaupun dalam spektrum 2010 Jurusan Audio Video materi pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer tidak dimasukkan.

Dari gambaran di atas, perlu kiranya diadakan penelitian yang dapat memberikan gambaran tentang manfaat pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer terhadap siswa Jurusan Audio Video walaupun tidak terdapat dalam spektrum kurikulum.

b. Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan

yang muncul adalah :1. Pentingnya pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian

Komputer seiring dengan perkembangan Teknologi .2. Apakah diperlukan pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian

Komputer bagi siswa Jurusan Audio-Video SMK PIRI 1 Yogyakarta.3. Pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer

dilaksanakan pada semester 1 selama 4 x 40 menit per minggunya4. Pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer ini

digabungkan dengan pelajaran Teknik Digital5. Kompetensi guru untuk mengajar pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan

Pengoprasian Komputer.

3

Page 4: Proposal Print

6. Kesiapan peralatan praktek untuk menunjang pembelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer

7. Kesiapan kurikulum untuk pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer.

8. Pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer ini tidak terdapat pada spektrum kurikulum.

9. Tersedianya sumber belajar pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer.

c. Batasan MasalahMeskipun banyak permasalahan berkaitan dengan identifikasi masalah di

atas, berkaitan dengan pemberian materi pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer, maka penelitian hanya di batasi pada manfaat pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer yang digabungkan dalam mata pelajaran Teknik Digital dalam kurikulum KTSP 2010 dan materi ini tidak terdapat dalam Spektrum. Penelitian ini dilaksanakan di SMK PIRI 1 Yogyakarta.

d. Rumusan MasalahUntuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut

dirumuskan sebagai berikut :1. Apakah pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer

ini dapat bermanfaat untuk siswa Jurusan Audio-Video SMK PIRI 1 Yogyakarta ?

2. Apakah peralatan penunjang untuk pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer memenuhi persyaratan ?

3. Apakah alokasi waktu pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer sudah sesuai ?

4. Apakah pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer ini perlu dimasukkan dalam kurikulum dan menjadi pelajaran tersendiri ?

e. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer ini dapat bermanfaat untuk siswa Jurusan Audio-Video SMK PIRI 1 Yogyakarta ?

2. Peralatan penunjang untuk pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer memenuhi persyaratan ?

3. Alokasi waktu pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer sudah sesuai ?

4. Pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer ini perlu dimasukkan dalam kurikulum dan menjadi pelajaran tersendiri ?

4

Page 5: Proposal Print

f. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :1. Bagi Siswa, mengetahui manfaat pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan

Pengoprasian Komputer yang telah diberikan. 2. Bagi Jurusan Audio-Video, sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun

kurikulum agar dapat lebih baik lagi.3. Bagi penyusun Spektrum, sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun

spektrum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan di DU/DI dan relevan dengan perkembangan zaman.

4. Bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan penguasaan teknologi informasi sehingga dapat memperbaiki kemampuan dalam mengajar.

g. Definisi Operasional1. Evektifitas

Definisi kamus besar bahasa Indonesia (1992) kata efektif berarti (1) ada efeknya (2) manjur atau mujarab (3) berhasil guna. Menurut Abdul Qohar (1989) bahwa efektif berarti tepat sasaran, mempunyai akibat yang tepat. (Ensiklopedi Indonesia, 1989:12), Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan.

2. Kurikulum KTSPKurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.

5. Kajian Pustaka

a. EfektifitasDefinisi kamus besar bahasa Indonesia (1992) kata efektif berarti (1) ada

efeknya (2) manjur atau mujarab (3) berhasil guna. Menurut Abdul Qohar (1989) bahwa efektif berarti tepat sasaran, mempunyai akibat yang tepat. (Ensiklopedi Indonesia, 1989:12), Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan

Sejalan dengan itu Peter Salim (1989) menyatakan bahwa efektivitas berasal dari kata effect yang berarti hasil, akibat. Menurut John.M.Echajs dan Hasan Sadily (1989) bahwa efektivitas sama dengan berhasil, manjur, mujarab, mustajab. Scheerens menyatakan bahwa keefektivan secara umum dapat digambarkan dengan pencapaian hasil yang diinginkan, sedangkan Fincher mengatakan bahwa keefektivan menunjuk kepada suatu evaluasi terhadap proses

5

Page 6: Proposal Print

yang telah menghasilkan suatu keluaran yang diamati (Wakington Rajagukguk, 1995:12).

Yayat (2001) menyatakan efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh tindakan atau usaha untuk mendapatkan hasil, dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal senada dikemukakan oleh Ngadimun H.D (1997) bahwa suatu kegiatan dikatakan efektif jika pelaksanaannya memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan atau sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Haryoto dalam Moch. Bardus Zaman (1999), bahwa efektivitas menunjukkan pada keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Hasil yang semakin mendekati sasaran berarti makin tinggi efektivitasnya.

Slameto (1995:74) menyatakan bahwa belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Keadaan internal, eksternal dan strategi belajar sangat berpengaruh dalam belajar yang efektif. Kondisi internal adalah kondisi atau situasi yang ada dalam diri siswa itu sendiri misalnya kesehatan, keamanan, ketentraman, dan sebagainya. Kondisi eksternal yaitu kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia.

Hal senada juga diungkapkan Dalyono (1997:55) bahwa pencapaian hasil belajar juga dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam dan dari luar orang yang belajar. Faktor internal yang berasal dari dalam diri meliputi kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, serta cara belajar. Faktor eksternal yang berasal dari luar diri meliputi keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar.

Belajar efektif akan tercapai apabila dapat mempergunakan strategi belajar yang tepat. Suahenah Suparno (2002:93) menyatakan bahwa tindakan-tindakan yang dapat membantu seseorang belajar dengan efektif, diantaranya adalah membuat rangkuman, membuat pemetaan konsep penting, mencatat hal-hal yang esensial, membuat komentar, membaca secara efektif, membuat situasi yang kondusif, menganalisa tugas dan mengenal lingkungan.

b. Kurikulum KTSPKurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,

6

Page 7: Proposal Print

pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari delapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.

Panduan yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama, Panduan Umum yang memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam SI dan SKL.Termasuk dalam ketentuan umum adalah penjabaran amanat dalam UU 20/2003 dan ketentuan PP 19/2005 serta prinsip dan langkah yang harus diacu dalam pengembangan KTSP. Kedua, model KTSP sebagai salah satu contoh hasil akhir pengembangan KTSP dengan mengacu pada SI dan SKL dengan berpedoman pada Panduan Umum yang dikembangkan BSNP. Sebagai model KTSP, tentu tidak dapat mengakomodasi kebutuhan seluruh daerah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan hendaknya digunakan sebagai referensi. Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :

(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,(b) belajar untuk memahami dan menghayati,(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar

yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

6. Metodologi Penelitian

a. Desain PenelitianPenelitian ini menggunakan desain penelitian survei, yang dipakai untuk

tujuan eksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tentang Manfaat Materi Pelajaran pelajaran Instalasi, Perakitan, Perawatan dan Pengoprasian Komputer Pada Mata Pelajaran Teknik Digital dalam Kurikulum KTSP 2010 Jurusan Teknik Audio-Video SMK PIRI 1 Yogyakarta.

7

Page 8: Proposal Print

b. Populasi dan Sampel PenelitianPopulasi dan wilayah generalisasi penelitian ini adalah siswa kelas X

Jurusan Audio-Video SMK PIRI 1 Yogyakarta. Sampel penelitian diambil secara proporsional random sampling.

c. Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner.

d. Teknik Analisis DataData yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan

tabulasi dan persentase.

7. Rencana KerjaLangkah-langkah dan alokasi waktu rencana kerja pelaksanaan kegiatan skripsi

adalah sebagai berikut :

No

Nama KegiatanBulan

Des Januari Feb Maret

1 Penyusunan Proposal

2 Pengajuan ijin penelitian

3 Pelaksanaan Penelitian

4 Pengolahan Data

5 Penyempurnaan Laporan

6 Ujian

8. Daftar PustakaBSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta.

8