Proposal PRANCANG BANGUN SIMULATOR JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH (JTM) SISTEM SUTM DAN SKTMa

download Proposal PRANCANG BANGUN SIMULATOR JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH (JTM) SISTEM SUTM DAN SKTMa

of 11

description

Pada Proyek Akhir ini telah direalisasikan simulator untuk jaringan distribusi tegangan menengah dengan simulasi sistem saluran udara dan saluran kabel. Pembuatan alat ini adalah untuk sarana praktikum di Lab. SDTL dan melengkapi simulator - simulator distribusi dalam praktikum parameter impedansi jaringan sistem saluran udara dan saluran kabel. Proyek Akhir ini merupakan pengembangan dari Proyek Akhir tahun 2007 yaitu Simulasi Distribusi Tenga Listrik. Rancang bangun simulator jaringan distribusi sistem SUTM dan SKTM ini berbasis konfigurasi jaringan radial. Simulator ini dibuat untuk mensimulasikan penyaluran listrik dari Gardu Induk ke beban Industri dengan mempertimbangkan parameter impedansi jaringan supaya regulasi tegangan dapat diminimalisir. Modul Praktikum ini mensimulasikan sistem distribusi tenaga listrik menggunakan SUTM dengan panjang saluran 20 Km dan SKTM dengan panjang saluran 8,5 Km disesuaikan dengan parameter yang sudah dihitung dan tersedia dipasaran sehingga sistem SUTM bisa dibuat untuk 100% dan 50% panjang salurannya dan sistem SKTM bisa dibuat model T atau Model π, selain itu juga dimaksudkan untuk membedakan dengan simulator sebelumnya. Mensimulasikan fungsi SUTM menggunakan penghantar AAAC 150 mm² dengan parameter SUTM sebesar R = 4,2084 Ω/fasa, L = 20,0955 mH/fasa, dan Z = 0,2104 + j 0,315 Ω/Km dan Z saluran = 4,2084 +j 6,31 Ω/fasa. Sedangkan fungsi SKTM menggunakan salah satu jenis kabel tanah XLPE yaitu kabel NA2XSEFGbY 3x240 mm² dengan parameter sebesar R = 1,0625 Ω/fasa, L = 2,567 mH/fasa, C = 2,6095 mF/fasa, dan Z = 0,125 + j 0,8064 Ω/Km dan Z saluran = 1,0625 + j 6,854 Ω/fasa. Diharapkan modul ini menjadi salah satu penunjang kegiatan praktikum mahasiswa dalam mata kuliah yang dilakukan di Laboratorium SDTL dan penggunaan simulator ini dalam praktikum dapat memberikan gambaran dalam sistem distribusi tenaga listrik di lapangan.

Transcript of Proposal PRANCANG BANGUN SIMULATOR JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH (JTM) SISTEM SUTM DAN SKTMa

  • Proposal Proyek Akhir 2012

    Program Studi Teknik Listrik

    Jurusan Teknik Elektro

    Politeknik Negeri Bandung

    RANCANG BANGUN SIMULATOR

    JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH (JTM)

    SISTEM SUTM DAN SKTM

    Nama Mahasiswi : Yenny Yuniarti Putri NIM : 091321064

    Pembimbing I : Dadang Hidayat, Ir. NIP : 19501006 197204 1 001

    Pembimbing II : Toto Tohir, ST., MT. NIP : 19640417 198903 1 002

    Abstrak

    Pada Proyek Akhir ini akan dirancang dan direalisasikan simulator untuk

    jaringan distribusi tegangan menengah dengan simulasi sistem saluran udara dan

    saluran kabel. Pembuatan alat ini dipandang perlu agar dapat membuat simulator

    yang diperlukan khususnya praktikum di semester V dan melengkapi simulator -

    simulator distribusi dalam praktikum parameter impedansi jaringan sistem saluran

    udara dan saluran kabel. Rancang bangun simulator jaringan distribusi tegangan menengah (JTM) sistem SUTM dan SKTM ini berbasis konfigurasi jaringan

    radial.

    Modul ini mensimulasikan sistem distribusi tenaga listrik menggunakan

    SUTM dengan panjang saluran 20 km dan SKTM dengan panjang saluran 8,5 km.

    Diharapkan modul ini menjadi salah satu penunjang kegiatan praktikum

    mahasiswa dalam mata kuliah yang dilakukan di Laboratorium SDTL dan

    penggunaan simulator ini dalam praktikum dapat memberikan gambaran dalam

    sistem distribusi tenaga listrik di lapangan.

    Kata Kunci : Jaringan Tegangan Menengah, Saluran Udara Tegangan Menengah

    (SUTM), Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM).

  • Rancang Bangun Simulator

    Jaringan Distribusi Tegangan Menengah (JTM)

    Sistem SUTM dan SKTM

    Penulis,

    Nama Mahasiswa : Yenny Yuniarti Putri

    N I M : 091321064

    Proposal Proyek Akhir ini diusulkan untuk persetujuan Judul Proyek Akhir 2012 pada

    Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung.

    Bandung , Februari 2012

    (Yenny Yuniarti Putri)

    091321064

    Pembimbing I Pembimbing II

    (Dadang Hidayat, Ir.) (Toto Tohir, ST., MT.)

    NIP : 19501006 197204 1 001 NIP : 19640417 198903 1 002

  • 1. Latar belakang

    Listrik merupakan bentuk energi yang cocok untuk dan nyaman bagi manusia

    modern. Tanpa listrik infrastruktur masyarakat sekarang tidak akan menyenangkan.

    Pemanfaatan secara optimum bentuk energi ini oleh masyarakat dapat dibantu dengan

    sistem distribui yang efektif.

    Energi listrik bisa sampai ke konsumen itu tentunya harus melalui jaringan. Jadi

    jaringan listrik merupakan faktor yang penting dalam sistem tenaga listrik. Sedangkan

    yang harus diperhatikan pada jaringan itu adalah masalah tegangan dan maksimal

    pembebanan. Dan dengan melakukan analisa pada jaringan itu maka kondisi sistem

    jaringan bisa diketahui sehingga dapat memberikan prediksi pada operasi sistem.

    Sistem distribusi merupakan subsistem tersendiri yang terdiri dari : Pusat

    Pengatur (Distribution Control Center, DCC), saluran tegangan menengah (6kV dan

    20kV, yang juga biasa disebut tegangan distribusi primer) yang merupakan saluran udara

    atau kabel tanah. Jaringan distribusi primer merupakan jaringan yang menghubungkan

    gardu induk dengan gardu distribusi. Jaringan ini bekerja pada tegangan 6 kV sampai 20

    kV yang biasa disebut dengan tegangan menengah. Sistem penyaluran daya listrik dari

    pusat ke beban memiliki berbagai cara, hal ini disebabkan karena dalam proses

    penyaluran daya listrik harus diperhatikan faktor keandalan, kestabilan, harga,

    fleksibilitas, dan efisiensi.

    2. Perumusan Masalah

    Perumusan masalah yang akan dibahas meliputi :

    1. Bagaimana membuat hardware bentuk simulator jaringan tegangan menengah

    untuk saluran udara.

    2. Bagaimana membuat jobsheet sebagai petunjuk praktikum agar mudah

    dipahami oleh penggunanya sebelum menggunakan modul tersebut.

  • 3. Tujuan

    1. Membuat simulator jaringan untuk saluran udara tegangan menengah untuk

    keperluan penunjang kegiatan praktikum mahasiswa di laboratorium

    distribusi tenaga listrik (SDTL) pada Semester V.

    2. Membuat jobsheet agar mahasiswa yang akan melakasanakan praktikum pada

    modul tersebut dapat memahami terlebih dahulu rangkaian yang harus dibuat.

    4. Tinjauan Pustaka

    4.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik

    Gambar 1. Pembagian/pengelompokan Tegangan Sistem Tenaga Listrik

    Sistem distribusi tenaga listrik adalah suatu sistem jaringan atau penyaluran

    tenaga listrik dengan skala daya yang relatif besar yang menyalurkan daya listrik

    mulai dari :

  • a. Gardu Induk Tegangan Menengah (GI-TM) menuju ke gardu Hubung

    Tegangan menengah (GH-TM) dan Gardu Distribusi Tegangan Menengah (GD-

    TM), hal semacam ini disebut dengan sistem jaringan distribusi primer.

    b. Gardu Induk Tegangan Rendah (GI-TR), menuju ke titik-titk beben tegangan

    rendah, hal semacam ini disebut dengan sistem jaringan distribusi rendah.

    4.2 Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik

    Menurut susunan rangkaiannya saluran distribusi terbagi menjadi :

    a. Saluran Distribusi Primer.

    Sistem distribusi primer digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari

    gardu induk distribusi ke pusat-pusat beban. Sistem ini dapat mengguna kan saluran

    udara, kabel udara, maupun kabel tanah sesuai dengan tingkat keandalan yang

    diinginkan dan kondisi serta situasi lingkungan. Saluran distribusi ini direntangkan

    sepanjang daerah yang akan di suplai tenaga listrik sampai ke pusat beban. Terdapat

    bermacam-macam bentuk rangkaian jaringan distribusi primer.

    1. Jaringan Distribusi Radial.

    2. Jaringan Distribusi Ring (loop)

    3. Jaringan Distribusi Jaring-jaring (NET)

    4. Jaringan Distribusi Spindle

    5. Saluran Radial Interkoneksi

    b. Saluran Distribusi Sekunder

    Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari

    gardu distribusi ke beban-beban yang ada di konsumen. Pada sistem distribusi

    sekunder bentuk saluran yang paling banyak digunakan ialah sistem radial. Sistem ini

    dapat menggunakan kabel yang berisolasi maupun konduktor tanpa isolasi. Sistem ini

    biasanya disebut sistem tegangan rendah yang langsung akan dihubungkan kepada

    konsumen/pemakai tenaga listrik dengan melalui peralatan-peralatan sbb:

    1. Papan pembagi pada trafo distribusi,

    2. Hantaran tegangan rendah (saluran distribusi sekunder)

    3. Saluran Layanan Pelanggan (SLP) (ke konsumen/pemakai)

  • 4. Alat Pembatas dan pengukur daya (kWH. meter) serta fuse atau pengaman pada

    pelanggan

    Gambar 2. Komponen sistem distribusi

    4.3 Sistem Jaringan Tegangan Menengah

    Tenaga listrik yang bertegangan menengah (sistem 20 KV) dan tegangan tinggi

    (sistem 150 KV) hanya dipergunakan sebagai sistem penyaluran (distribusi dan transmisi)

    untuk jarak yang jauh. Hal ini bertujuan untuk kehandalan sistem karena dapat

    memperkecil rugi-rugi daya dan memliki tingkat keandalan penyaluran yang tinggi,

    disalurkan melalui saluran transmisi ke berbagai wilayah menuju pusat-pusat pelanggan.

    Pasokan daya listrik pada system distribusi 20 KV PLN didapat dari sistem

    penyaluran 150 KV atau 70 KV melalui trafo tenaga yang terpasang di Gardu Induk.

    Keluaran trafo daya dikumpulkan dulu pada Bus 20 KV di kubikel Gardu Induk untuk

    kemudian didistribusikan melalui beberapa penyulang 20 KV ke konsumen dengan

    jaringan berupa Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) atau Saluran Kabel

    Tegangan Menengah (SKTM). Khusus SUTM, jaringan bisa ditarik sepanjang puluhan

    sampai ratusan Km termasuk percabangannya dan biasanya ada di kota besar. Di

    sepanjang SUTM terdapat percabangan yang dibentuk di dalam Gardu Distribusi atau

    Gardu Tiang.

  • Saluran tegangan menengah sering disebut juga jaringan distribusi primer yang

    berfungsi untuk :

    - Memberi suplai atau mencatu daya listrik terhadap gardu-gardu distribusi

    yang letaknya berjauhan dan terpisah antara gardu dengan gardu

    - Mencatu beban-beban motor industri

    Penyaluran tersebut pada jaringan distribusi primer menggunakan dua cara, yaitu

    selain dengan hantaran telanjang atau saluran udara tegangan menengah (SUTM), dapat

    dengan kabel tegangan menengah/ saluran kabel tegangan menengah (SKTM).

    Kabel tanah ialah satu atau beberapa bagian hantaran yang berisolasi,

    berpelindung mekanis dan berselubung luar yang dalam penggunaannya ditaruh atau

    dipasang di dalam tanah.

    Keuntungan pemasangan saluran bawah tanah adalah :

    1. Biaya pemeliharaan saluran kabel bawah tanah relatif murah.

    2. Sambungan bawah tanah relatif tidak terganggu oleh pengaruh-pengaruh cuaca

    seperti: hujan, angin, petir, salju, sabotase, pencurian kabel lebih sulit, gangguan

    layang-layang.

    3. Saluran bawah tanah tidak mengganggu keindahan pandangan, tidak semerawut

    seperti saluran udara.

    4. Cocok digunakan pada saluran transmisi tegangan rendah, kota-kota besar yang

    banyak penduduknya

    Kerugian pemasangan saluran bawah tanah adalah pembangunan transmisi SKTM

    lebih mahal dan lebih rumit, karena harga kabel yang jauh lebih mahal dibanding

    penghantar udara dan dalam pelaksanaan pembangunan harus melibatkan serta

    berkoordinasi dengan banyak pihak. Jika terjadi gangguan, penanganan (perbaikan)

    transmisi SKTM relatif sulit dan memerlukan waktu yang lebih lama jika dibandingkan

    SUTM.

    4.4 Impedansi Ekivalen Jaringan

    Perhitungan yang akan dilakukan di sini adalah perhitungan besarnya nilai

    impedansi ekivalen positif, negatif dan nol dari titik gangguan sampai ke sumber.

    Karena dari sejak sumber ke titik gangguan impedansi yang terbentuk adalah

  • tersambung seri maka perhitungan Z1eq dan Z2eq dapat langsung dengan cara

    menjumlahkan impedansi tersebut, sedangkan untuk perhitungan Z0eq di mulai dari

    titik gangguan sampai ke trafo tenaga yang netralnya ditanahkan. Akan tetapi untuk

    menghitung impedansi Z0eq ini, harus diketahui dulu hubungan belitan trafonya.

    Sehingga untuk impedansi ekivalen jaringan dapat dihitung dengan

    menggunakan rumus :

    Urutan positif dan negatif (Z1eq = Z2eq )

    (Z1eq = Z2eq = Zs1 + Zt1 + Z1 penyulang)

    Dimana :

    Z1eq = Impedansi ekivalen jaringan urutan positif (ohm)

    Z2eq = Impedansi ekivalen jaringan urutan negatif (ohm)

    Zs1 = Impedansi sumber sisi 20 kV (ohm)

    Zt1 = Impedansi trafo tenaga urutan positif dan negatif (ohm)

    Z1 = Impedansi urutan positif dan negatif (ohm)

    Urutan nol

    (Z0eq = Zt0 + 3RN + Z0 penyulang)

    Dimana :

    Z0eq = Impedansi ekivalen jaringan nol (ohm)

    Zt0 = Impedansi trafo tenaga urutan nol (ohm)

    RN = Tahanan tanah trafo tenaga (ohm)

    Z0 = Impedansi urutan nol (ohm)

  • 5. Metodologi Penyelesaian Masalah

    Metode pemecahan masalah yang digunakan berupa :

    1. Studi Literatur

    Penulis mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan terkait dengan jaringan

    tegangan menengah yang akan penulis pelajari, baik dalam bentuk buku panduan,

    media cetak maupun internet.

    2. Perancangan

    Melakukan pembuatan layout, mendata dan menghitung komponen-komponen yang

    akan digunakan, dan merancang pembuatan jobsheet.

    3. Observasi

    Melakukan survey data sekunder meliputi data-data historis yang ada dan laporan

    sebelumnya yang bersangkutan yang akan diolah dan dianalisa untuk mempermudah

    penulis dalam menyusun laporan proyek akhir.

    4. Realisasi

    Setelah mendapat rancangan secara rinci, pada tahap ini penulis melakukan realisasi.

    Membuat hardware dan mencetak layout-nya lalu diakhiri dengan penempatan,

    perakitan komponen-komponen dalam box.

    5. Pengukuran dan pengujian

    Setelah perakitan selesai, penulis mencoba melakukan pengujian dan pengukuran

    besaran listrik untuk didata agar dapat dianalisa.

    6. Analisa dan Evaluasi

    Hasil pendataan yang diperoleh dari pengukuran akan dilakukan analisa dan evaluasi

    untuk mengetahui kinerja dan kehandalan maupun kendala yang terjadi pada alat

    yang dibuat .

    7. Perbaikan dan Penyempurnaan

    Apabila terjadi kesalahan yang mempengaruhi kinerja alat dan masih dapat

    diperbaiki, penulis akan sebisa mungkin berusaha memperbaikinya.

    8. Propototipe

    Setelah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan, penulis membuat propototipe

    mengubah ke bentuk yang lebih representative.

  • 6. Jadwal

    No Kegiatan

    Jadwal Pelaksanaan Proyek Akhir 2012

    Bulan

    Februari

    Bulan

    Maret

    Bulan

    April

    Bulan

    Mei

    Bulan

    Juni

    Bulan

    Juli

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Studi Literatur

    2 Pembuatan

    Proposal

    3 Bimbingan

    4 Desain

    5 Pembuatan

    Alat/ Hardware

    6 Analisa dan

    Evaluasi

    7 Penyusunan

    Laporan

    8 Sidang TA

    9 Perbaikan

    7. Biaya

    No Nama Barang Jumlah Satuan Harga Keterangan

    1 Rangka Box 1 buah Rp 200.000

    2 Duplek 1 buah Rp 200.000

    3 Triplek 1 buah Rp 80.000

    4 Trafo 6,6 kV 1 buah Rp 15.000.000 sudah ada

    5 Induktor 3 buah Rp 500.000

    6 Kapasior 12 f 15 buah Rp 300.000

    7 Tahanan 238 buah Rp 238.000

    8 Kontaktor 1 buah Rp 350.000

  • 9 Buzzer 1 buah Rp 100.000

    10 MCB 1 Fasa 1 buah Rp 50.000

    11 MCB 3 Fasa 8 buah Rp 1.200.000

    12 Lampu Pijar 100 W 3 buah Rp 30.000

    13 Receptacle 228 buah Rp 600.000

    14 Sepatu Kabel 400 buah Rp 100.000

    15 Fitting Lampu 3 buah Rp 30.000

    16 Kertas A4 80 Gsm 2 rim Rp 70.000

    17 Ampere Meter 2 buah Rp 300.000

    18 Volt Meter 2 buah Rp 300.000

    17 Tinta Printer 4 botol Rp 80.000

    18 Penggandaan

    laporan 6 buah Rp 120.000

    19 Kabel NYF 1 roll Rp 250.000

    20 lain-lain Rp 100.000

    Jumlah RP 20.198.000

    Total biaya yang di keluarkan

    Rp 5.198.000 Untuk 3 orang

    Rp 1.733.000 Per-orang

    8. Daftar Pustaka

    [1] Firman. 2010. Rancang Bangun Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM).

    Bandung : Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung.

    [2] Haristi Putri, Gita. 2010. Rancang Bangun Saluran Kabel Tegangan Menengah

    (SKTM). Bandung : Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung.

    [3] Tohir, Toto. 2005. Analisis Sistem Tenaga Listrik, Diktat Kuliah. Bandung :

    Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung.

    [4] www.dunia-listrik.com (di unduh tanggal 12 februari 2012)

    [5] ........ . Transmisi Tenaga Listrik. Depok : Fakultas Teknik Universitas

    Indonesia