Proposal PRANCANG BANGUN SIMULATOR JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH (JTM) SISTEM SUTM DAN SKTMa
-
Upload
elly-numa-zahroti -
Category
Documents
-
view
194 -
download
4
description
Transcript of Proposal PRANCANG BANGUN SIMULATOR JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH (JTM) SISTEM SUTM DAN SKTMa
-
Proposal Proyek Akhir 2012
Program Studi Teknik Listrik
Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Bandung
RANCANG BANGUN SIMULATOR
JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH (JTM)
SISTEM SUTM DAN SKTM
Nama Mahasiswi : Yenny Yuniarti Putri NIM : 091321064
Pembimbing I : Dadang Hidayat, Ir. NIP : 19501006 197204 1 001
Pembimbing II : Toto Tohir, ST., MT. NIP : 19640417 198903 1 002
Abstrak
Pada Proyek Akhir ini akan dirancang dan direalisasikan simulator untuk
jaringan distribusi tegangan menengah dengan simulasi sistem saluran udara dan
saluran kabel. Pembuatan alat ini dipandang perlu agar dapat membuat simulator
yang diperlukan khususnya praktikum di semester V dan melengkapi simulator -
simulator distribusi dalam praktikum parameter impedansi jaringan sistem saluran
udara dan saluran kabel. Rancang bangun simulator jaringan distribusi tegangan menengah (JTM) sistem SUTM dan SKTM ini berbasis konfigurasi jaringan
radial.
Modul ini mensimulasikan sistem distribusi tenaga listrik menggunakan
SUTM dengan panjang saluran 20 km dan SKTM dengan panjang saluran 8,5 km.
Diharapkan modul ini menjadi salah satu penunjang kegiatan praktikum
mahasiswa dalam mata kuliah yang dilakukan di Laboratorium SDTL dan
penggunaan simulator ini dalam praktikum dapat memberikan gambaran dalam
sistem distribusi tenaga listrik di lapangan.
Kata Kunci : Jaringan Tegangan Menengah, Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM), Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM).
-
Rancang Bangun Simulator
Jaringan Distribusi Tegangan Menengah (JTM)
Sistem SUTM dan SKTM
Penulis,
Nama Mahasiswa : Yenny Yuniarti Putri
N I M : 091321064
Proposal Proyek Akhir ini diusulkan untuk persetujuan Judul Proyek Akhir 2012 pada
Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung.
Bandung , Februari 2012
(Yenny Yuniarti Putri)
091321064
Pembimbing I Pembimbing II
(Dadang Hidayat, Ir.) (Toto Tohir, ST., MT.)
NIP : 19501006 197204 1 001 NIP : 19640417 198903 1 002
-
1. Latar belakang
Listrik merupakan bentuk energi yang cocok untuk dan nyaman bagi manusia
modern. Tanpa listrik infrastruktur masyarakat sekarang tidak akan menyenangkan.
Pemanfaatan secara optimum bentuk energi ini oleh masyarakat dapat dibantu dengan
sistem distribui yang efektif.
Energi listrik bisa sampai ke konsumen itu tentunya harus melalui jaringan. Jadi
jaringan listrik merupakan faktor yang penting dalam sistem tenaga listrik. Sedangkan
yang harus diperhatikan pada jaringan itu adalah masalah tegangan dan maksimal
pembebanan. Dan dengan melakukan analisa pada jaringan itu maka kondisi sistem
jaringan bisa diketahui sehingga dapat memberikan prediksi pada operasi sistem.
Sistem distribusi merupakan subsistem tersendiri yang terdiri dari : Pusat
Pengatur (Distribution Control Center, DCC), saluran tegangan menengah (6kV dan
20kV, yang juga biasa disebut tegangan distribusi primer) yang merupakan saluran udara
atau kabel tanah. Jaringan distribusi primer merupakan jaringan yang menghubungkan
gardu induk dengan gardu distribusi. Jaringan ini bekerja pada tegangan 6 kV sampai 20
kV yang biasa disebut dengan tegangan menengah. Sistem penyaluran daya listrik dari
pusat ke beban memiliki berbagai cara, hal ini disebabkan karena dalam proses
penyaluran daya listrik harus diperhatikan faktor keandalan, kestabilan, harga,
fleksibilitas, dan efisiensi.
2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan dibahas meliputi :
1. Bagaimana membuat hardware bentuk simulator jaringan tegangan menengah
untuk saluran udara.
2. Bagaimana membuat jobsheet sebagai petunjuk praktikum agar mudah
dipahami oleh penggunanya sebelum menggunakan modul tersebut.
-
3. Tujuan
1. Membuat simulator jaringan untuk saluran udara tegangan menengah untuk
keperluan penunjang kegiatan praktikum mahasiswa di laboratorium
distribusi tenaga listrik (SDTL) pada Semester V.
2. Membuat jobsheet agar mahasiswa yang akan melakasanakan praktikum pada
modul tersebut dapat memahami terlebih dahulu rangkaian yang harus dibuat.
4. Tinjauan Pustaka
4.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Gambar 1. Pembagian/pengelompokan Tegangan Sistem Tenaga Listrik
Sistem distribusi tenaga listrik adalah suatu sistem jaringan atau penyaluran
tenaga listrik dengan skala daya yang relatif besar yang menyalurkan daya listrik
mulai dari :
-
a. Gardu Induk Tegangan Menengah (GI-TM) menuju ke gardu Hubung
Tegangan menengah (GH-TM) dan Gardu Distribusi Tegangan Menengah (GD-
TM), hal semacam ini disebut dengan sistem jaringan distribusi primer.
b. Gardu Induk Tegangan Rendah (GI-TR), menuju ke titik-titk beben tegangan
rendah, hal semacam ini disebut dengan sistem jaringan distribusi rendah.
4.2 Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik
Menurut susunan rangkaiannya saluran distribusi terbagi menjadi :
a. Saluran Distribusi Primer.
Sistem distribusi primer digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari
gardu induk distribusi ke pusat-pusat beban. Sistem ini dapat mengguna kan saluran
udara, kabel udara, maupun kabel tanah sesuai dengan tingkat keandalan yang
diinginkan dan kondisi serta situasi lingkungan. Saluran distribusi ini direntangkan
sepanjang daerah yang akan di suplai tenaga listrik sampai ke pusat beban. Terdapat
bermacam-macam bentuk rangkaian jaringan distribusi primer.
1. Jaringan Distribusi Radial.
2. Jaringan Distribusi Ring (loop)
3. Jaringan Distribusi Jaring-jaring (NET)
4. Jaringan Distribusi Spindle
5. Saluran Radial Interkoneksi
b. Saluran Distribusi Sekunder
Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari
gardu distribusi ke beban-beban yang ada di konsumen. Pada sistem distribusi
sekunder bentuk saluran yang paling banyak digunakan ialah sistem radial. Sistem ini
dapat menggunakan kabel yang berisolasi maupun konduktor tanpa isolasi. Sistem ini
biasanya disebut sistem tegangan rendah yang langsung akan dihubungkan kepada
konsumen/pemakai tenaga listrik dengan melalui peralatan-peralatan sbb:
1. Papan pembagi pada trafo distribusi,
2. Hantaran tegangan rendah (saluran distribusi sekunder)
3. Saluran Layanan Pelanggan (SLP) (ke konsumen/pemakai)
-
4. Alat Pembatas dan pengukur daya (kWH. meter) serta fuse atau pengaman pada
pelanggan
Gambar 2. Komponen sistem distribusi
4.3 Sistem Jaringan Tegangan Menengah
Tenaga listrik yang bertegangan menengah (sistem 20 KV) dan tegangan tinggi
(sistem 150 KV) hanya dipergunakan sebagai sistem penyaluran (distribusi dan transmisi)
untuk jarak yang jauh. Hal ini bertujuan untuk kehandalan sistem karena dapat
memperkecil rugi-rugi daya dan memliki tingkat keandalan penyaluran yang tinggi,
disalurkan melalui saluran transmisi ke berbagai wilayah menuju pusat-pusat pelanggan.
Pasokan daya listrik pada system distribusi 20 KV PLN didapat dari sistem
penyaluran 150 KV atau 70 KV melalui trafo tenaga yang terpasang di Gardu Induk.
Keluaran trafo daya dikumpulkan dulu pada Bus 20 KV di kubikel Gardu Induk untuk
kemudian didistribusikan melalui beberapa penyulang 20 KV ke konsumen dengan
jaringan berupa Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) atau Saluran Kabel
Tegangan Menengah (SKTM). Khusus SUTM, jaringan bisa ditarik sepanjang puluhan
sampai ratusan Km termasuk percabangannya dan biasanya ada di kota besar. Di
sepanjang SUTM terdapat percabangan yang dibentuk di dalam Gardu Distribusi atau
Gardu Tiang.
-
Saluran tegangan menengah sering disebut juga jaringan distribusi primer yang
berfungsi untuk :
- Memberi suplai atau mencatu daya listrik terhadap gardu-gardu distribusi
yang letaknya berjauhan dan terpisah antara gardu dengan gardu
- Mencatu beban-beban motor industri
Penyaluran tersebut pada jaringan distribusi primer menggunakan dua cara, yaitu
selain dengan hantaran telanjang atau saluran udara tegangan menengah (SUTM), dapat
dengan kabel tegangan menengah/ saluran kabel tegangan menengah (SKTM).
Kabel tanah ialah satu atau beberapa bagian hantaran yang berisolasi,
berpelindung mekanis dan berselubung luar yang dalam penggunaannya ditaruh atau
dipasang di dalam tanah.
Keuntungan pemasangan saluran bawah tanah adalah :
1. Biaya pemeliharaan saluran kabel bawah tanah relatif murah.
2. Sambungan bawah tanah relatif tidak terganggu oleh pengaruh-pengaruh cuaca
seperti: hujan, angin, petir, salju, sabotase, pencurian kabel lebih sulit, gangguan
layang-layang.
3. Saluran bawah tanah tidak mengganggu keindahan pandangan, tidak semerawut
seperti saluran udara.
4. Cocok digunakan pada saluran transmisi tegangan rendah, kota-kota besar yang
banyak penduduknya
Kerugian pemasangan saluran bawah tanah adalah pembangunan transmisi SKTM
lebih mahal dan lebih rumit, karena harga kabel yang jauh lebih mahal dibanding
penghantar udara dan dalam pelaksanaan pembangunan harus melibatkan serta
berkoordinasi dengan banyak pihak. Jika terjadi gangguan, penanganan (perbaikan)
transmisi SKTM relatif sulit dan memerlukan waktu yang lebih lama jika dibandingkan
SUTM.
4.4 Impedansi Ekivalen Jaringan
Perhitungan yang akan dilakukan di sini adalah perhitungan besarnya nilai
impedansi ekivalen positif, negatif dan nol dari titik gangguan sampai ke sumber.
Karena dari sejak sumber ke titik gangguan impedansi yang terbentuk adalah
-
tersambung seri maka perhitungan Z1eq dan Z2eq dapat langsung dengan cara
menjumlahkan impedansi tersebut, sedangkan untuk perhitungan Z0eq di mulai dari
titik gangguan sampai ke trafo tenaga yang netralnya ditanahkan. Akan tetapi untuk
menghitung impedansi Z0eq ini, harus diketahui dulu hubungan belitan trafonya.
Sehingga untuk impedansi ekivalen jaringan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
Urutan positif dan negatif (Z1eq = Z2eq )
(Z1eq = Z2eq = Zs1 + Zt1 + Z1 penyulang)
Dimana :
Z1eq = Impedansi ekivalen jaringan urutan positif (ohm)
Z2eq = Impedansi ekivalen jaringan urutan negatif (ohm)
Zs1 = Impedansi sumber sisi 20 kV (ohm)
Zt1 = Impedansi trafo tenaga urutan positif dan negatif (ohm)
Z1 = Impedansi urutan positif dan negatif (ohm)
Urutan nol
(Z0eq = Zt0 + 3RN + Z0 penyulang)
Dimana :
Z0eq = Impedansi ekivalen jaringan nol (ohm)
Zt0 = Impedansi trafo tenaga urutan nol (ohm)
RN = Tahanan tanah trafo tenaga (ohm)
Z0 = Impedansi urutan nol (ohm)
-
5. Metodologi Penyelesaian Masalah
Metode pemecahan masalah yang digunakan berupa :
1. Studi Literatur
Penulis mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan terkait dengan jaringan
tegangan menengah yang akan penulis pelajari, baik dalam bentuk buku panduan,
media cetak maupun internet.
2. Perancangan
Melakukan pembuatan layout, mendata dan menghitung komponen-komponen yang
akan digunakan, dan merancang pembuatan jobsheet.
3. Observasi
Melakukan survey data sekunder meliputi data-data historis yang ada dan laporan
sebelumnya yang bersangkutan yang akan diolah dan dianalisa untuk mempermudah
penulis dalam menyusun laporan proyek akhir.
4. Realisasi
Setelah mendapat rancangan secara rinci, pada tahap ini penulis melakukan realisasi.
Membuat hardware dan mencetak layout-nya lalu diakhiri dengan penempatan,
perakitan komponen-komponen dalam box.
5. Pengukuran dan pengujian
Setelah perakitan selesai, penulis mencoba melakukan pengujian dan pengukuran
besaran listrik untuk didata agar dapat dianalisa.
6. Analisa dan Evaluasi
Hasil pendataan yang diperoleh dari pengukuran akan dilakukan analisa dan evaluasi
untuk mengetahui kinerja dan kehandalan maupun kendala yang terjadi pada alat
yang dibuat .
7. Perbaikan dan Penyempurnaan
Apabila terjadi kesalahan yang mempengaruhi kinerja alat dan masih dapat
diperbaiki, penulis akan sebisa mungkin berusaha memperbaikinya.
8. Propototipe
Setelah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan, penulis membuat propototipe
mengubah ke bentuk yang lebih representative.
-
6. Jadwal
No Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan Proyek Akhir 2012
Bulan
Februari
Bulan
Maret
Bulan
April
Bulan
Mei
Bulan
Juni
Bulan
Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
2 Pembuatan
Proposal
3 Bimbingan
4 Desain
5 Pembuatan
Alat/ Hardware
6 Analisa dan
Evaluasi
7 Penyusunan
Laporan
8 Sidang TA
9 Perbaikan
7. Biaya
No Nama Barang Jumlah Satuan Harga Keterangan
1 Rangka Box 1 buah Rp 200.000
2 Duplek 1 buah Rp 200.000
3 Triplek 1 buah Rp 80.000
4 Trafo 6,6 kV 1 buah Rp 15.000.000 sudah ada
5 Induktor 3 buah Rp 500.000
6 Kapasior 12 f 15 buah Rp 300.000
7 Tahanan 238 buah Rp 238.000
8 Kontaktor 1 buah Rp 350.000
-
9 Buzzer 1 buah Rp 100.000
10 MCB 1 Fasa 1 buah Rp 50.000
11 MCB 3 Fasa 8 buah Rp 1.200.000
12 Lampu Pijar 100 W 3 buah Rp 30.000
13 Receptacle 228 buah Rp 600.000
14 Sepatu Kabel 400 buah Rp 100.000
15 Fitting Lampu 3 buah Rp 30.000
16 Kertas A4 80 Gsm 2 rim Rp 70.000
17 Ampere Meter 2 buah Rp 300.000
18 Volt Meter 2 buah Rp 300.000
17 Tinta Printer 4 botol Rp 80.000
18 Penggandaan
laporan 6 buah Rp 120.000
19 Kabel NYF 1 roll Rp 250.000
20 lain-lain Rp 100.000
Jumlah RP 20.198.000
Total biaya yang di keluarkan
Rp 5.198.000 Untuk 3 orang
Rp 1.733.000 Per-orang
8. Daftar Pustaka
[1] Firman. 2010. Rancang Bangun Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM).
Bandung : Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung.
[2] Haristi Putri, Gita. 2010. Rancang Bangun Saluran Kabel Tegangan Menengah
(SKTM). Bandung : Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung.
[3] Tohir, Toto. 2005. Analisis Sistem Tenaga Listrik, Diktat Kuliah. Bandung :
Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung.
[4] www.dunia-listrik.com (di unduh tanggal 12 februari 2012)
[5] ........ . Transmisi Tenaga Listrik. Depok : Fakultas Teknik Universitas
Indonesia