Materi 3 Struktur JTM

download Materi 3 Struktur JTM

of 22

description

gjz

Transcript of Materi 3 Struktur JTM

STRUKTUR JARINGAN TEGANGAN MENENGAH

STRUKTUR JARINGAN TEGANGAN MENENGAH1ASPEK YANG MENENTUKAN STRUKTUR JTMKEANDALANJaringan dengan satu sumber pengisianJaringan ini adalah yang paling sederhana. Apabila terjadi gangguan akan mengakibatkan pemadamanJaringan dengan beberapa sumber pengisianJaringan ini mempunyai keandalan yang lebih tinggi, tetapi memerlukan biaya investasi yang mahal karena harus menambah banyak peralatan. Gangguan pada sistem ini dapat diturunkan serendah mungkin, bahkan dapat ditiadakan

2ASPEK YANG MENENTUKAN STRUKTUR JTMPEMBUMIAN/PENTANAHAN NETRAL SISTEMNetral diisolasikan (ungrounded) atau sistem netral tidak dibumikan atau floating (mengambang)Sistem ini sudah tidak digunakan di Indonesia, karena cukup membahayakan keselamatan pada saat terjadi gangguan.Netral dibumikan (grounded)Ada beberapa macam pembumian cara ini yaitu :Melalui tahanan (resistance grounded), misalnya 12 Ohm, 40 ohm, 500 Ohm.Melalui Impedansi (impedance grounded)Secara langsung (solidly grounded), misalnya di Jawa Tengah atau sistem kecil.Dengan Kumparan Peterson, sangat jarang digunakan untuk jaringan tegangan menengah

3Macam jaringan/saluran yang akan digunakanSaluran UdaraSaluran bawah tanahJumlah fasa saluranSaluran fasa tunggal/satu fasa/single phaseSaluran fasa tiga/tiga fasa/three phaseSaluran fasa tiga dengan tiga kawatSaluran fasa tiga dengan empat kawatSaluran fassa tiga dengan satu kawat tanahASPEK YANG MENENTUKAN STRUKTUR JTM4STRUKTUR JTM DI INDONESIASISTEM TIGA FASA TIGA KAWAT, PENTANAHAN TAHANAN RENDAHSistem ini awalnya digunakan di Jakarta dan Jawa Barat, saat ini digunakan di seluruh sistem kelistrikan di Indonesia. Tahanan pentanahan menggunakan 12 Ohm dan 40 Ohm.

SISTEM TIGA PHASA EMPAT KAWAT, PENTANAHAN LANGSUNGSistem ini hanya digunakan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pada sistem ini kawat pentanahan digunakan bersama untuk jaringan tegangan menengah dan jaringan tegangan rendah. Untuk pencabangan menggunakan sistem satu fasa.Kawat netral ditanahkan setiap 500 meter.

SISTEM TIGA PHASA PEMBUMIAN TAHANAN TINGGISistem ini digunakan di Jawa Timur dengan menggunakan tahanan pentanahan 500 Ohm. Jaringan ini menggunakan kawat tanah.5POLA DASAR STRUKTUR JTMCikal bakal struktur jaringan :RadialLingkaran (loop)Anyaman (mesh atau grid)Pada penerapannya bisa menggunakan gabungan dari ketiga struktur di atas.Pemilihan macam struktur JTM bergantung kepada kualitas pelayanan yang diinginkan. Kualitas pelayanan mempunyai unsur:Kelangsungan/kontinuitas pelayananPengaturan teganganTegangan kedip yang diijinkan6RADIALJaringan radial adalah bentuk jaringan yang paling sederhana yang menghubungkan beban dengan sumberSifat sistem ini :Biaya murahTidak ada alternatif pasokanKeandalan rendahPengaturan tegangan dapat dilaksanakan dengan baik.Radial ganda dilakukan untuk meningkatkan keandalanJTM 20 KVGIGardu DistribusiGI7BAGAN JTM SISTEM RADIALSistem ini memasok sejumlah gardu distribusi. Apabila terjadi gangguan di salah satu seksi, menyebabkan pemutus di Gardu Induk melepas beban akibatnya semua gardu distribusi padam.8BAGAN JTM SISTEM RADIALSistem ini memasok sejumlah gardu distribusi. Apabila terjadi gangguan di salah satu seksi, menyebabkan pemutus di Gardu Induk melepas beban akibatnya semua gardu distribusi padam.Untuk mengurangi jumlah gardu yang padam, maka sistem ini diperlengkapi dengan pemisah, pelebur, saklar seksi otomatis dan penutup balik otomatis.BAGAN JTM SISTEM RADIAL DENGAN PEMISAHSISTEM RADIAL DENGAN PENYULANG EKSPRESPenyulang ekspressPenyulang ekspress memasok langsung ke pusat beban. SISTEM SPINDLESistem Spindle merupakan salah satu struktur untuk meningkatkan keandala dengan membuat semua penyulang yang keluar dari Gardu Induk menuju kesatu titik pertemuan sehingga membentuk suatu lingkaran yang terbuka pada titik pertemuan tersebut yang disebut titik refleksi.Titik refleksi ini dalam praktek merupakan Gardu-Hubung (GH) (switching substation) atau disingkat GH. Penyulang ekspressNONONONONONONONCJTMPengamanLeburLBSTrafoDistribusiKe JTRGardu DistribusiGardu DistribusiJTMGIGHSISTEM SPINDLEStruktur spindle ini selalu disediakan penyulang cadangan khusus yang lebih dikenal dengan sebutan penyulang ekspres. Penyulang ekspres ini tidak mencatu gardu-gardu distribusi, tetapi merupakan penyulang penghubung antara Gardu Induk dengan Gardu Hubung yang dimaksudkan untuk menjaga kelangsungan pemasokan tenaga listrik pada pelanggan-pelanggan, bila terjadi gangguan pada suatu penyulang yang memasok gardu-gardu distribusi. Luas penampang kabel dari setiap penyulang, baik yang mencatu gardu-gardu distribusi maupun penyulang ekspres sama besarnya. Bila kemampuan nominal dari satu penyulang sama dengan P, n adalah banyaknya penyulangnya, maka jumlah penyulang yang akan mencatu gardu-gardu distribusi adalah (n-1), dan batas kemampuan yang diperbolehkan dari penyulang ini adalah: dimana disebut koefisien penggunaan. Berdasarkan pengalaman, banyaknya penyulang dalam suatu spindle adalah 7 buah penyulang. Pada keadaan seperti ini koefisien penggunaannya adalah 6/7 atau 85,6%.

STRUKTUR GELANGStruktur Gelang atau juga disebut Ring atau Loop, merupakan sistem yang memiliki keandalan lebih baik dari pada sisitem Radial, jaringan mendapat catu listrik dari kedua ujungnya.Apabila terjadi gangguan di sutau tempat, maka PMT di GI akan membuka dan membuat seluruh daerah padam. Setelah dilokalisir gangguannya, GI bisa dihidupkan kembali samapi daerha yang gangguan. Sisanya disuplai oleh penyulang lainnya.Untuk menjaga keandalan, biasanya dibuat terbuka (open loop), sehingga daerah yang padam pada saat gangguan tidak terlalu banyak.

STRUKTUR GELANG TERBUKA(OPEN LOOP/OPEN RING)STRUKTUR GELANG TERTUTUP(CLOSE LOOP/CLOSE RING)JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER SISTEM ANYAMANJaringan anyaman/Mesh/Grid merupakan jaringan yang strukturnya komplek, dimana kelangsungan penyaluran dan kualitas pelayanan sangat diutamakan. Struktur anyaman untuk jaring distribusi primer sangat mahal, karena perlengkapan peralatan hubungnya mahal (daya hubung singkatnya besar).Struktur anyaman ini umumnya dipakai pada jaringan tegangan rendah yang kepadatan bebannya cukup tinggi.

JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER SISTEM ANYAMAN

GARDU DISTRIBUSIGARDU DISTRIBUSIGardu Distribusi adalah bangunan gardu transformator yang memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pemanfaat baik dengan Tegangan Menengah maupun Tegangan Rendah.Gardu Distribusi merupakan kumpulan / gabungan dari perlengkapan hubung bagi baik Tegangan Menengah dan Tegangan Rendah. Jenis perlengkapan hubung bagi Tegangan Menengah pada Gardu Distribusi berbeda sesuai dengan jenis konstruksi gardunya.Jenis konstruksi gardu dibedakan atas 2 jenis :Gardu Distribusi konstruksi pasangan luar. Umumnya disebut Gardu Portal (Konstruksi 2 tiang), Gardu Cantol (Konstruksi 1 tiang) dengan kapasitas transformator terbatas.Gardu Distribusi pasangan dalam Umumnya disebut gardu beton (Masonry Wall Distribution Substation) dengan kapasitas transformator besar.GARDU DISTRIBUSI PASANGAN LUARKonstruksi Gardu Distribusi pasangan luar tipe Portal terdiri atas Fused Cut Out (FCO) sebagai pengaman hubung singkat trafo dengan elemen pelebur/ fuse link type expulsion. Lightning Arrester (LA) sebagai sarana pencegah naiknya tegangan pada transformator akibat surja petir. Elektroda pembumian dipasang pada masingmasing lightning arrester dan pembumian titik netral transformator sisi Tegangan Rendah. Kedua elektroda pembumian tersebut dihubungkan dengan penghantar yang berfungsi sebagai ikatan penyama potensial yang digelar di bawah tanah.Papan Hubung Bagi Tegangan Rendah, merupakan peralatan pembagi jurusan yang dilengkapi dengan fuse tegangan rendah (NH atau NT Fuse).DIAGRAM GARDU DISTRIBUSI PASANGAN LUARSTrafoPHB TRLAFCOSUTMGARDU DISTRIBUSI PASANGAN DALAMGardu Distribusi pasangan dalam adalah gardu konstruksi beton dengan kapasitas transformator besar, dipakai untuk daerah padat beban tinggi dengan kontruksi instalasi yang berbeda dengan gardu pasangan luar. Gardu beton dipasok dari baik jaringan saluran udara ataupun saluran kabel tanah.Perlengkapan gardu tipe ini adalahLoad Break Switch (LBS) untuk menghubungkan kabel masuk dan kabel keluar dengan rel.Transformer Protection (TP) yang dilengkapi dengan peralatan pengaman (circuit breaker atau HRC Fuse) yang menghubungkan rel dengan transformator.Papan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB TR) yang memiliki jurusan maksimum 6 (enam) jurusan untuk setiap transformator.DIAGRAM GARDU DISTRIBUSI PASANGAN DALAMTrafoLBSLBSTPPHB TRINOUTGI

PMT

GI

GI

Gambar-4.9. Jaringan Tegangan Menengah struktur Anyaman

~

~

~

~

~

~

~

~

~

~

~

~

Jaring Distribusi Sekunder

Jaring Distribusi Primer

Beban

PMT

Gardu Induk

Gambar-4.10. Jaringan distribusi sekunder sistem anyaman

Beban