PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Prof....
Transcript of PROPOSAL PENELITIAN - Staff Site Universitas …staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Prof....
LAPORAN KEMAJUANPENELITIAN STRATEGIS NASIONAL
TAHUN ANGGARAN 2009
PENGEMBANGAN PROFESI GURU SECARA BERKESINAMBUNGANSEBAGAI STRATEGI NASIONAL PENDUKUNG SERTIFIKASI GURU
OLEH:PROF. SUKAMTO, MSc.PhD.
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2009
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian : PENGEMBANGAN PROFESI GURU SECARA BERKESINAMBUNGAN SEBAGAI STRATEGI NASIONAL PENDUKUNG SERTIFIKASI GURU
2. Bidang Penelitian : Pendidikan Nasional / Bidang Strategis: Profesionalisme Guru3. Lokasi Penelitian : 3 Propinsi (DIY, Bali,dan Sulsel )4. Waktu Penelitian : 10 bulan (Maret 2009 – Desember 2009)5..Ketua Peneliti
a. Nama lengkap : Prof. Sukamto, MSc.PhD.b. Jenis kelamin : Laki-lakic. NIP : 130 367 414d. Jabatan struktural : Tidak adae. Jabatan fungsional : Guru Besar / IV df. Fakultas/Jurusan : Fak. Teknik/Pend. Teknik Mesing. Lembaga Penelitian : Lembaga Penelitian UNYh. Alamat : Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281i. Telpon/Fax. : 0274 550839 / 0274 518617j. Alamat Rumah : Perum UNY Jln.Deresan III/!2 Santren,
Caturtunggal, Depok, Sleman 55281 Yogyakartak. Telpon/Fax/HP/e-mail : Telp/Fax : 0274 562068 HP: +628129662847 e-mail : [email protected]
3. Jangka waktu penelitian : 1 tahun (masa efektif = 10 bulan)4. Pembiayaan
Jumlah biaya yang diajukan ke Lemlit : Rp 98.500.000
Yogyakarta, 11 September 2009Ketua Peneliti,
Mengetahui,Dekan Fakultas TeknikUniversitas Negeri Yogyakarta
(Prof.Sukamto, MSc.PhD.)NIP 130 367 414
(Dr. Wardan Suyanto, MA)NIP 130 683 449 Menyetujui
Ketua Lembaga PenelitianUniversitas Negeri Yogyakarta
(Prof. Sukardi, PhD.)NIP 130 693 813
2
DESKRIPSI RINGKAS 1. Judul Penelitian : PENGEMBANGAN PROFESI GURU SECARA BERKESINAMBUNGAN
SEBAGAI STRATEGI NASIONAL PENDUKUNG SERTIFIKASI GURU
2. Abstrak Rencana Penelitian:Penelitian ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi beberapa kelemahan program sertifikasi guru dan pengembangan program teachers’ continuing professional development (TCPD). UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, khususnya program sertifikasi guru telah mulai dilaksanakan sejak 2007. Dari berbagai kalangan yang mencermatinya, program sertifikasi guru ditengarai dengan munculnya berbagai ekses yang kalau tidak segera diatasi akan menggeser tujuan peningkatan mutu guru ke peningkataan kesejahteraan guru. Dari beberapa kasus penilaian portofolio yang diajukan oleh guru, sudah ada kecenderungan guru menghalalkan segala cara untuk lolos sertifikasi. Desakan dari pihak luar yang semakin menguat adalah untuk memberikan sertifikat pendidik kepada sebanyak mungkin guru agar tunjangan profesi pendidik segera dapat dinikmati. Pemalsuan sertifikat/piagam yang menjadi komponen portofolio guru mulai muncul di kalangan para guru. Penelitian ini bertujuan mengembalikan program sertifikasi ke rel yang sejak semula memang dicanangkan, yaitu sebagai kebijakan nasional untuk peningkatan mutu dan kesejahteraan guru secara simultan.
Secara metodologis, penelitian ini termasuk dalam kategori R&D (research and development) yang akan memotret profesionalisme guru yang belum dan yang sudah menjalani penilaian portfolio, untuk kemudian dapat menyimpulkan secara komparatif perbedaan kedua kelompok. Dari rumusan temuan di lapangan kemudian akan dijabarkan menjadi 3 jenis program pengembangan profesionalisme guru yaitu: (a) program yang harus diikuti guru yang akan mengajukan portofolio untuk mendapat sertifikat pendidik, (b) program yang harus diikuti guru yang tidak lolos sertifikasi, dan (c) program pengembangan profesi secara berkesinambungan bagi guru yang sudah mengantongi sertifikat pendidik untuk menjaga (maintenance) kemampuan profesionalnya. Dalam hal ini program akan diwujudkan dalam modul-modul yang dapat dipelajari guru sendiri di waktu luangnya, sehingga terhindarlah praktek penyelenggaraan seminar yang mahal dan tidak ada kaitan langsung dengan peningkatan profesionalisme guru. Karena sudah disadari bahwa guru adalah asset nasional yang selama ini diakui memiliki nilai strategis namun masih termarginalkan dalam hal remunerasi dan pengembangan kariernya, maka upaya mengadakan program pendampingan proses sertifikasi guru melalui penelitian ini diyakini mempunyai nilai strategis sebagai suatu kebijakan di tingkat nasional.
3. PENDAHULUAN
Dalam ketentuan umum UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada berbagai jenjang dan jenis pendidikan formal. Selanjutnya untuk menjamin keterlaksanaan tugasnya yang utama tersebut, Pasal 8 undang-undang yang sama mensyaratkan guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu dilaksanakanlah program peningkatan kualifikasi dan sertifikasi guru sejak tahun 2006/2007 di semua jenjang dan jenis pendidikan formal. Terlepas dari ekses negatif yang muncul, kedua program tersebut merupakan komponen penting dalam road map kebijakan menuju profesionalisme guru, yang juga diikuti dengan beberapa penelitian yang terkait.
Adapun penelitian yang relevan oleh peneliti di waktu yang lalu dan road map yang menunjukkan kesinambungan pemikiran dapat divisualisasikan sebagai berikut:
3
Sukamto (1993).Mengapa guru sulit diajak melakukan
Gambar 1.Road map untuk peningkatan mutu dan kesejahteraan guru
Dari sekumpulan hasil-hasil penelitian tersebut di atas dan tugas pokok dan fungsi direktur di Direktorat Ketenagaan yang menyiapkan kebijakan teknis tentang sertifikasi guru dan terlibat langsung dalam penetapan LPTK yang ditugasi meningkatkan kualifikasi guru yang belum sarjana (S1 atau D-IV) dapat ditemukan benang merah alur kebijakan dan road map ke arah upaya peningkatan mutu yang sekaligus juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan guru melalui penerimaan tunjangan profesi pendidik.Dari road map di atas nampak alur pemikiran dan kegiatan penelitian yang saat ini diusulkan merupakan kelanjutan dari penelitian yang sudah pernah dilakukan. Perlu disampaikan di sini bahwa disamping penelitian yang dilakukan oleh peneliti sendiri, banyak juga topik atau judul penelitian yang dilakukan oleh para peneliti lainnya (termasuk anggota tim) yang nanti akan dikaji relevansinya.Bagan alir untuk mencapai target luaran penelitian ini mencakup 10 kegiatan utama yang perubahannya disajikan dalam diagram berikut:
Perubahan waktu kegiatan penelitian (saran dsri Seminar instrument di Lemlit tanggal
No Kegiatan & ruang lingkup penelitian
Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des
1 Kontrak penelitian2 Seminar usulan dan
desain metode penel.3 Kajian pustaka Instru-
men dan ujicoba
4 Penetapan sampel guru dan pengelola
5 Monev internal6 Pengump.data 3 prop. 7 Analisis data penelitian 8 Penulisan lap. akhir9 Seminar hsl penelitian &
sosialisasi modul TCDP
Catatan: diagram dikonstruksi pada 10 Mei 2009 setelah mendengarkan saran-2 peserta seminar tgl.6 Mei 2009
4. TINJAUAN PUSTAKA
LPTKIJAZAH S1/D-IV
PROGRAM SERTIFIKASI
GURU S1 ATAU D-IV DAN PENDIDIK PROFESIONAL
Sukamto, et al. (1998) Policy Study on Primary School Teacher Effectiveness
Sukamto, dkk.(1999) Studi Pengembangan Akreditasi Guru SMU
Sukamto (1999). Orientasi Dunia Kerja dalam Proses dan Status Akreditasi SMK
Sukamto, sbg. Direktur Ditnaga, Ditjen Dikti
USULAN :Pengembangan Profesi guru secara berkelanjutan sebagai strategi pendamping sertifikasiguru
PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK DAN
SERTIFIKASI PENDIDIK
4
Permasalahan yang menyangkut pendidikan pada umumnya dan guru pada khususnya selalu menarik perhatian, terutama akhir-akhir ini. Semenjak diundangkannya UU no. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka wacana mengenai serifikasi guru mendominasi pemberitaan di media massa maupun diskusi dan seminar di dan untuk kalangan guru. Inti persoalannya tentu beragam, tetapi pada garis besarnya pembicaraan tentang keefektifan pemberian sertifikat dan tunjangan profesi menjadi topik yang hangat dibicarakan di masyarakat. Masalah yang menyangkut aspek yuridis tentunya bukan merupakan porsi utama karena hal itu sudah dipandang sebagai sesuatu yang “given” dan tidak bisa dibahas lagi tanpa melalui proses legislasi yang mahal dan alot. Untuk itu tinjauan pustaka akan difokuskan ke masalah teknis operasional sertifikasi guru serta prospek penyempurnaannya agar tujuan sertifikasi untuk peningkatan mutu guru dapat mencapai sasaran yang diinginkan.
Profesi guru mungkin merupakan suatu profesi yang dalam kesehariannya harus menghadapi berbagai persoalan pengambilan keputusan secara profesional. Pilihan untuk menggunakan strategi pembelajaran tertentu, alat atau media dan teknologi pendidikan yang sesuai dengan tujuan pokok bahasan tertentu, maupun menyesuaikan ritme mengajarnya dengan situasi atau kondisi peserta didiknya. Pengambilan keputusan secara profesional tersebut kadang terkendala oleh keterbatasan infrastruktur pendidikan, keberadaan aturan nasional maupun lokal (level sekolah) yang tidak memungkinkan guru untuk bertindak profesional. Goodlad (1999) menyatakan bahwa “….the educators’ processes derive not from predetermined scripts but from deep understanding of both students’ developmental circumstances and the reservoir of artifacts and concepts potentially relevant to further learning…” .
Penelitian tentang guru dan proses pembelajaran yang dilakukannya sudah terdokumentasi antara lain di Wittrock (1998) yang menyunting penelitian beberapa pakar dalam bukunya yang klasik Handbook of Research on Teaching yang berisi berbagai aspek tentang guru, tugas profesinya, sekolah dan setting kulturalnya, dan berbagai dimensi tentang profesionalisme guru dan pengukurannya. Di antara bab-bab yang ada dalam buku ini adalah suatu sintesis penelitian tentang guru dan pembelajaran yang menggabungkan aspek pemahaman yang mendalam secara kualitatif dengan analisis kuantitatif yang mengarah ke kompilasi maupun komparasi dan uji konsistensinya. Linda Darling Hammod (1999) mereview secara kritis peran pendidikan tinggi keguruan, semacam LPTK di Indonesia, dalam mempersiapkan guru. Sykes (1999) mengemukakan bahwa tantangan kuantitas dan kualitas guru secara nasional sangat besar menyebabkan negara bagian melonggarkan sebagian besar persyaratan untuk memasuki profesi mengajar. Besarnya populasi sekolah di USA telah menyebabkan adanya kesulitan dalam menarik tenaga kerja yang bermutu ke dalam profesi mengajar, dan karena jumlah kebutuhan yang besar, juga kesulitan lain muncul yaitu kemampuan dalam memberikan gaji yang layak.
Pada umumnya rationale untuk menerapkan sertifikasi guru menurut Sykes (1999) adalah untuk : (1) melindungi masyarakat, dalam hal ini para siswa dari bahaya perilaku guru yang tidak kompeten, (2) menjamin pembakuan standard antar daerah secara nasional, sehingga menjamin juga adanya keadilan (fairness) di kalangan masyarakat, dan(3) untuk menjamin kepentingan negara bagian dalam mendidik warganya, karena hasil pendidikan ini sangatlah
penting untuk negara bagian yang bersangkutan sehingga mereka punya interest yang besar terhadap pencapaian hasil pendidikan yang kualitasnya merata.
Datanya menunjukkan 40 LPTK di Amerika Serikat sekarang ini tidak merasa diuntungkan dengan adanya aturan sertifikasi guru, dan untuk meningkatkan rekrutmen calon guru mereka berusaha mengembangkan model sertifikasi alternatif. Suara yang mencuat adalah untuk melakukan desain ulang keberadaan LPTK agar memperkuat basis keilmuan, mempertegas kaitan teori dengan praktek, dan peningkatan kapasitas perguruan tingi dalam mengembangkan pembelajaran yang semakin kuat.
Di Indonesia, sebelum ada UU No. 14 tahun 2005 belum pernah ada sistem sertifikasi guru, dan satu-satunya pesyaratan untuk menjadi guru adalah lulus pendidikan guru di LPTK, baik D-II, D-III, Sarjana Muda, Sarjana S-1, Magister S-2 atau Doktor S-3, dan menempuh ujian saringan CPNS yang sebenarnya dari isinya tes tersebut tidak ada yang terkait dengan pofesi keguruan. Dengan tanpa mempertimbangkan kualitas perguruan tinggi yang menghasilkan calon guru, setiap tahun ada formasi yang diperebutkan antara lulusan LPTK dengan
5
variabilitas kualitas yang begitu lebar, untuk diangkat menjadi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Meskipun gaji guru termasuk paling rendah di antara profesi untuk tingkat pendidikan yang sama, orang senantiasa mengaitkan CPNS dengan job security yang sangat terjamin. Dengan konteks yang begitu menjadi sangat menarik untuk melihat dampak diterapkannya UU No. 14 tahun 2005 tersebut, yang untuk tambahan tunjangan profesi guru konon menelan biaya ratusan milyar rupiah pada saat sekarang. Karena proses sertifikasi diharapkan selesai tahun 2014 dan keterbatasan dana pemerintah, maka untuk 2007 dan 2008 ditetapkan kuota sebanyak 200.000 guru dari berbagai jenjang dan jenis pendidikan , termasuk untuk guru yang diangkat oleh masyarakat (guru tetap yayasan) yang jumlahnya sampai sekarang belum terdata dengan pasti.
Yang patut disesalkan adalah adanya beberapa oknum guru yang melakukan hal-hal yang tidak semestinya demi untuk ikut serta dalam pengajuan portfolio yang akan dinilai oleh para assesor untuk kelulusan sertifikasi. Meskipun di konteks Indonesia dikenal adanya pemalsuan ijasah dan sertifikat sebagai kejahatan, tetapi pemalsuan ijasah, akta mengajar, dan piagam kehadiran dalam suatu kegiatan demi keikutsertaan dalam sertifikasi adalah cukup merisaukan. Kalau tanggungjawab moral ini tidak segera mendapat perhatian dikhawatirkan proses sertifikasi secara umum akan gagal dalam mencapai tujuan utamanya peningkatan mutu tenaga guru. Dalam konteks seperti itu, ada klausul dalam Undang-Undang Guru dan Dosen yang menuntut keterlibatan guru selama enam jam per tahun untuk kesempatan meningkatkan kompetensinya (The World Bank, 2008, p.31). Juga dalam hal yang hampir sama, guru diharapkan secara terus menerus memperkuat dan mengembangkan kemampuan profesional mereka sejalan dengan perkembangan IPTEKS, bahkan memperbaharui sertifikat mengajar secara periodik dengan melalui tes kompetensi. Hal-hal inilah yang memberikan signal positif bahwa upaya-upaya untuk mensukseskan sertifikasi guru hendaknya dipikirkan sejak sekarang senyampang konsep masih mencari format yang sesuai antara tuntutan undang-undang, kebijakan nasional pendidikan, motivasi peserta dan prioritas institusionalnya.
Upaya untuk meningkatkan mutu guru ini juga sudah dilakukan oleh Direktorat PPTK dan KPT Ditjen Dikti dengan pengembangan modul Peningkatan Kualitas Pembelajaran, yang untuk pertama kali diujicobakan di kalangan LPTK (Depdiknas, 2004). Usaha yang serupa dilakukan juga di Hongkong (Leung, 2005) yang mengkompilasi berbagai praksis yang dinilai baik untuk bahan pembelajaran di pendidikan gurunya. Sementara itu di Singapura yang tidak menerapkan proses sertifikasi guru secara tidak langsung telah membentuk CDTL (Centre for Development of Teaching and Learning) yang setiap tahun menerbitkan hasil-hasil penelitian yang telah diolah sedemikian rupa menjadi modul pembelajaran untuk menjadi bahan pegangan bagi guru dan dosen dengan judul Ideas on teaching ( CDTL, 2003),
Beberapa tambahan literature yang sedikit banyak akan mewarnai upaya pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan antara lain Brin Best (2003), William Glaser(19930,Shook Cheong, et al. (eds)(2002) dan buku trbitan CDTL Singapore berjudul Ideas on Teaching, Volume 1 (2003), Volume 2 (2004) dan Volume 3 (2005).,
5. PERUBAHAN METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam kategori Research and Development (R & D), Pada aspek researchnya akan dicari jawaban terhadap pertanyaan penelitian yang sekaligus dikemas dalam rumusan permasalahan yang dalam seminar diadopsi usulan perubahan menjadi sebagai berikut :
1. Bagaimanakah bentuk persiapan guru dalam upaya mengikuti proses sertifikasi guru 2007 -- 2009 ?2. Bagaimanakah persepsi guru yang sudah lolos sertifikasi dan sesama guru mengenai keefektifan sertifikasi
untuk meningkatkan mutu guru ?3. Bagaimanakah persepsi, Kepala Sekolah dan Siswa tentang dampak sertifikasi guru terhadap proses dan
hasil pembelajaran di sekolah?4. Adakah perbedaan yang signifikan dalam hal perencanaan, implementasi dan evaluasi program
pembelajaran antara guru yang telah bersertifikat dengan guru yang belum bersertifikat?5. Bagaimana persepsi kepala sekolah dan guru secara keseluruhan terhadap pengembangan profesi guru
secara berkelanjutan (TCPD = teachers’ continuing professional development)
6
Pengembangan dari hasil penelitian ini akan mencari jawaban terhadap pertanyaan sebagai berikut:6. Bagaimanakah persepsi kalangan pendidik secara umum terhadap konsep TCPD ?7. Apa sajakah yang harus disiapkan seorang guru menghadapi sertifikasi ? (pengetahuan, skills, sikap)8. Apa sajakah yang harus diperbaiki seseorang guru yang gagal dalam proses sertifikasi ? Bagaimana identifikasinya dan penyusunan modul remedialnya (pengetahuan, skills, sikap) ?9. Bagaimanakah cara memelihara kompetensi dan selalu meningkatkannya bagi yang sudah lulus sertifikasi ? Bagaimanakah cara yang murah tetapi efektif untuk pemeliharaan kompetensi mereka?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut maka metode penelitian yang akan digunakan termasuk pengisian angket/kuesioner, FGD (focused group discussion), dan wawancara di samping tentu saja observasi dan review dokumentasi. Pengukuran dampak sertifikasi akan diukur melalui instrumen persepsional ke pihak guru,, kepala sekolah dan siswa. Persepsi tentang cara peningkatan kemampuan profesional secara berkelanjutan akan diukur melalui pilihan terhadap berbagai alternatif program yang akan disajikan dalam bentuk forced choices.
Sampel penelitian ini terbagi menjadi tiga macam; kelompok pertama adalah guru yang sudah lolos, kelompok kedua adalah guru yang belum lolos sertifikasi tetapi sudah mengikuti pelatihan dan mungkin lulus dari PLPG dan kelompok ketiga guru yang belum tetapi akan segera dinilai portfolionya (termasuk kuota tahun 2009). Menurut Isaac dan Michael (1981) ukuran sampel untuk populasi sebesar ≥ 100,000 cukup diambil 384, dan untuk mengantisipasi non-return serta incomplete responds disediakan cadangan 20% sehingga total mencapai 450 (dengan pembulatan). Untuk tiga propinsi akan diambil 450 orang guru terdiri dari 150 yang sudah lolos, 150 yang belum lolos, dan 150 yang akan mempersiapkan diri untuk sertifikasi tahun 2009. Ini berarti untuk setiap propinsi akan dilibatkan 150 orang guru, terdiri dari 50 orang untuk masing-masing kategori. Selain itu, ada sampel sebagai sumber data khusus untuk teman sejawat, kepala sekolah/atasan (dalam forum FGD) dan 150 siswa untuk “menilai” kelompok guru yang sudah lolos sertifikasi dibandingkan dengan yang belum disertifikasi. Jadi dalam hal ini seorang siswa akan diminta menilai 3 pasang guru, yaitu tiga orang masing-masing untuk guru yang belum dan sudah bersertifikat. Untuk keperluan generalisasi ke populasi yang lebih luas, sampel penelitian akan diambil secara acak, dimulai dengan kabupaten dalam propinsi, sekolah dalam kabupaten, dan guru dalam sekolahnya. Untuk 150 orang guru dari tiga kategori di suatu propinsi diusahakan mereka terkonsentrasi di tiga sampai lima sekolah untuk memfasilitasi kemudahan dalam pengambilan data. Untuk pengembangan program-program TCPD, remedial dan persiapan , akan diadakan focused group discussion di samping angket/kuesioner untuk masing-masing kategori guru. Di samping itu akan ada wawancara unuk Kepala Sekolah, yang antara lain akan menanyakan persepsi dan aspirasi mereka tentang TCPD .Sementara itu prenyusunan instrument penelitian telah dilaksanakan dan diujicobakan di SMA 4 Yogyakarta, yang terdiri dari 5 instrumen, yaitu:
1. Instrumen A = untuk guru yang sudah lolos serrtifikasi melalui penilaian portofolio2. Instrumen B = untuk guru yng idak lolos portofolio ttapi lalu lolos PLPG3. Instrumen C = untuk guru/sejawat yang belum melakukan pengajuan porfofolio4. Instrumen D = untuk penilaian siswa terhadap guru yang lolos dan yang belum disertifikasi5. Instrumen E = wawancara atau focused group discussion
Tabel berikut mengilustrasikan ukuran dan cara pengambilan sample penelitian setelah ada masukan dari seminar ke-1
Tabel 1. Pengambilan sampel penelitian (N=450 Guru dan 150 siswa))Kategori sampel DIY Bali Sulsel
Total n = 450 150 150 150Sudah lolos (n=150) 50 50 50Belum lolos (n = 150) 50 50 50Belum sertifikasi/sejawat (n=150) 50 50 50 Siwa 3/pasang guru per siswa 50 50 50
7
Jenis data akan terdiri dari isian angket/kuesioner dengan berbagai format respons (Ya/tidak, skala Likert, dan respons terbuka), data wawancara, observasi serta notulen focused group discussion. Teknik analisis data yang berupa besaran kuantitatif akan dilaksanakan menggunakan teknik deskriptif, komparatif dan korelasional, sedangkan data notulen akan dianalisis menggunakan analisis kualitatif sesuai dengan pertanyaan penelitian tersebut di atas. Di mana memungkinkan, akan dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan Anova dan uji-t secara parametrik, namun apabila karena sesuatu hal data tidak memenuhi persyaratan analisis, maka akan dilakukan substitusinya berupa uji hipotesis non-parametrik yang sesuai.Adapun langkah-langkah penelitian sepenuhnya mengacu pada diagram batang (bar chart) yang sudah disajikan di halaman 4.
6. PERUBAHAN ORGANISASI TIM PENELITI
Untuk melaksanakan penelitian ini, dibentuklah tim peneliti sebagaimana disajikan dalam tabel berikut. Tim inti ini nanti dalam pelaksanaannya akan dibantu oleh suatu tim teknis di masing-masing propinsi (sedapat mungkin disarankan dengan rincian tugas yang lebih bersifat operasional.
Tabel 2SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN PEMBAGIAN WAKTU
KETUA DAN ANGGOTA TIM PENELITI
No Nama dan NIP Jabatan dalam Tim, Alokasi Waktu (jam/minggu)Rincian tugas dalam Penelitian
1. Prof. Sukamto, MSc PhD.NIP 190 367 414
Ketua Tim Peneliti, 24 jam/mingguKoordinator & penanggungjawab seluruh proses dan kegiatan operasi-onal penelitian, kajian teori dan pustaka, review instrumen penelitian, penyusunan laporan penelitian dan pengembangan modul TCPD
2. Dr. Suji Munadi MPd.NIP 190 681 036
Anggota Tim; 18 jam / mingguPengembangan desain dan operasionalisasi penelitian, penanggung-jawab monev internal dan reviewer kajian pustaka dan kerangka teori
3. Dr. Moh.Alip, MANIP 130 530 821
Anggota Tim; 18 jam/mingguPengembangan instrumen dan koordinasi uji lapangan, reviewer metodologi penelitian, khususnya teknik pengambilan sampel penelitian
4. Dr.Sri Wening, MPd.NIP 131 282 344
Anggota Tim; 20 jam/minggguKoord. Lapangan untuk Ujicoba instrumen & pengumpulan data di lapangan, penghubung antara tim inti dengan tim teknis di masing-masing propinsi, penyiapan monev dan pelaporan hasil/temuan penelitian, pengembangan modul TCPD
7. PERUBAHAN JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian seperti tersaji di halaman 4 merupakan ancar-ancar waktu setiap kegiatan yang merupa-kan komponen kegiatan penelitian. Namun biasanya dalam setiap proyek penelitian ada saja kendala yang menyebabkan jadwal idak bisa dilaksanakan sesuai ancar-ancar. Dalam hal ini akan diambil langkah-langkah seoptimal mungkin untuk dapat menyelesaikan penelitian ini pada waktunya, yaitu bulan Desember 2009. Dalam seminar instrumen juga sudah disadari oleh pihak tim peneliti dan diantisipasi kemungkinan mundurnya jadwal dan perubahan sample propinsi dari 5 menjadi 3 propinsi dengan tidak mengubah ukuran sample, Selanjutnya tim juga mengadopsi saran untuk tidak membedakan antara teman sejawat dan guru yang belum pernah diajukan untuk ikut program sertifikasi, karena pada hakekatnya mereka adalah kelompok yang sama, sehinga pembedaan kedua kategori tersebut tidak perlu dilakukan. Sampai saat ini kegiatan penelitian sudah sampai pada tahap pengumpulan data di Makassar (Sulsel), Bali dan DIY .Kegiatan wawancara terhadap Kepala Sekolah dan FGD untuk beberapa guru akan dilaksanakan setelah lebaran. Dimana pada saat itu telah
8
diperoleh gambaran persepsi umum tentang profesionalisme guru dan penilaian portofolio sebagai bahan dasar diskusi kelompok terbatas maupun wawancara dengan beberapa orang guru.
8. LOGBOOK KEGIATAN DAN ALOKASI PENGGUNAAN DANA PENELITIAN
Adapun kegiatan penelitian dan alokasi dana penelitian sampai dengan tahap pengumpulan data ketiga propinsi dapat diperksa pada log book di bawah ini: No Tanggal &
Jam Uraian kegiatan Pihak yang terlibat Pembiayaan Jumlah
dana (Rp).1. 26-04-2009
14.00-16.00Rapat tim untuk persiapan seminar proposal di Lemlit UNY
Tim peneliti (6 orang)
Transport6xRp.50.000
300.000
2. 06-05-200908.00-16.00
Persiapan dan pelaksanaan seminar proposal di Lembaga Penelitian UNY
Tim peneliti ,BPP fak, Reviewer
Transport utl\k. reviewer
150.000
3 11-05-200914.00-16.00
Rapat tim membahas masukan seminar proposal dan pemantapan jadwal pene;itian
Tim peneliti (6 orang)
Transport6xRp.50.000
300.000
4 18 -07-200910.00-11.00
Penandatanganan kontrak penelitian antara Ka Lemlit UNY dgn.Ketua Tim Peneliti
Ka Lemlit, Ketua Tim -- --
5 07-08-200914.00-16.00
Rapat pembagian tugas penyusunan instrument penelitian
Tim peneliti Transport +HR (3 bln)
300.0008.400.000
6 08-08-2009 Fotocopy buku Brin Best dan William Glaser
Peneliti -- 153.000
7. 12-08-2009 Sanctioning instrmeen, persiapan uji coba ke SMA 10, validasi internal dan eksternal; reproduksi instrument ujicoba
Tim peneliti + 1org.Koordinator
Transport 7 orgFotokopi instrumen
350.000
100.2008 13-19-2009 Pelaksanaan uji coba di SMA 10, atas ijin
Kepala Sekolah dan bantuan Wakasek Kurikulum sbg.koordinator data
Tim peneliti, Kepala Sekolah + Wakasek Kur.
Transport, HR Kep.Sek+Wakasek(sbg.Koord.Lap.)
350.000250.000
9 15-08-2009 Penarikan instrument yang sudah diisi dari proses ujicoba di SMA 10
2 tim peneliti,+ 26 guru/ responden
Transort local guru sebanyak 26 [email protected]
650.000
10 16-09-2009 Entry data dan analisis data ujicoba 2 tim peneliti -- --1`1 28-09-2009
14.00-18.30Diskusi hasil ujicoba, revisi instrument dan persiapan pengump.data di 3 prop.
Tim Peneliti Transport tim peneliti
300.000
No Tanggal & Jam Uraian kegiatan Pihak yang
terlibat Pembiayaan Jumlah dana (Rp).
12 04-09-200914,30-17.00
Koordinasi pengumpulan data di 3 propinsi dan rencana anggaran
Tim peneliti Transport 6 orgFotokopi instrumen
300.000581.525
13 05-09-2009 Pemesanan cinderamata utk. lapangan 600 ballpoints Ongkos cetak +isi 750.00013 6-7/09-2009 Pengumpulan data ke Denpasar dan
Singaraja (Drs.Widarto, MPd) 1 tim peneliti Tiket Yk-Dpsr
pp+lumpsum, HR koord.+hr guru +cinderamata siswa
8.665.000
14 8-9/09-2009 Pengumpulan data ke Makassar olehDrs.Wagiran, MPd
1 tim peneliti Tiket Yk-Makassra pp+lumpsum, HR koord.+hr guru +cinderamata siswa
9.108.000
Jumlah pngeluaran sampai 9 Sept.2009 31.004.925
9
9. DAFTAR PUSTAKA
Best, Brin (2003). Secobdary Teacher’s Pocketbook. Hampshire, UK :Laurel House.
CDTL (2003) Ideas on Teaching. Singapore: National University of Singapore, Center for Development of Teaching and Learning.
Dit PPTK dan KPT (2004). Modul Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Goodlad, John I. (1999).”Educating Teachers: Getting It Right the First Time” in Roth, R. (1999). The Role of the University in the Preparation of Teachers. Philadelphia: Falmer Press.
Glasser, W.(1993).The Quality School Teacher. New York: Harper Perennial
Hammond, L.D. (1999) “The Case for University-Based Teacher Education” in Roth, R. (1999). The Role of the University in the Preparation of Teachers. Philadelphia: Falmer Press
Isaac, S. and Michael, W.B.(1981). Handbook in Research and Evaluation; For Education and BehavioralSciences. Second Edition. San Diego, CA: Edits Publisher.
Leung, T.P. (2005) Education Quality Work: The Hongkong Experience. Hongkong: The Hongkong Institute of Education.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Shook heong, A.C. et al.2002). Teachers’ Handbook on Teaching Thinkng Sklls Across Discipline. Singapore:Sprintprint
Sukamto, et al.(1993). Mengapa Guru Sulit Diajak Melakukan Pembaharuan? Laporan penelitian DPPM tidak dipublikasikan.Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta
_______, et al.(1998) Policy Study on PrimarySchool Teacher Effectiveness. Laporan penelitian Dibiayai The World Bank tidak dipublikasikan.Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta
________, et al.(1999) Studi Pengembangan Akreditasi Guru SMU. Laporan penelitian the Asian Development Bank lewat Dit SMU Depdiknas tidak dipublikasikan.Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta
________, et al.(1999) Orientasi Dunia Kerja dalam Proses dan Status Akreditasi SMK. Laporan penelitian DPPM tidak dipublikasikan.Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta
Sykes, Gary (1999).”No Standards or New Standards? The Future of Teacher Certification” in Roth, R. (1999). The Role of the University in the Preparation of Teachers. Philadelphia: Falmer Press
The World Bank (2008). Teacher Certification in Indonesia: A Strategy for Teacher Quality Improvement. Jakarta : The World Bank, Royal Netherlands Embassy, and Depdiknas.
10
Tjondronegoro, Sediono M.P. (2005) Sistem Pendidikan di Indonesia: Tantangan dan Harapan. Yogyakarta: Komisi Ilmu-Ilmu Sosial, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas
Wittrock, M.C.(1999). Handbook of Research on Teaching. New York: MacMillan Publishing Company.
11
Lampiran 1
SURAT REKOMENDASI
Yang bertandatangan di bawah ini,
Nama lengkap : Prof. Soenarto Saputro, PhD.NIP : 130 515 026Jabatan : Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta
dengan ini memberikan rekomendasi kepada :
1. Prof. Sukamto, MSc.PhD. NIP 130 367 4142. Dr. Sudji Munadi NIP 130 681 0363. Dr. Moh. Alip, MA NIP 130 530 8214. Dr. Sri Wening, MPd. NIP 131 282 344
untuk melaksanakan penelitian dengan judul :” PENGEMBANGAN PROFESI GURU SECARA BERKESINAMBUNGAN SEBAGAI STRATEGI NASIONAL PENDUKUNG SERTIFIKASI”
Demikian surat rekomendasi ini dibuat utk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 5 Februari 2009Pemberi rekomendasi,
Prof. Soenarto Saputro, PhD.NIP 130 515 026
12
Lampiran 2
SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN PEMBAGIAN WAKTUKETUA DAN ANGGOTA TIM PENELITI
No Nama dan NIP Jabatan dalam Tim, Alokasi Waktu (jam/minggu)Rincian tugas dalam Penelitian
1. Prof. Sukamto, MSc PhD.NIP 190 367 414
Ketua Tim Peneliti, 24 jam/mingguKoordinator & penanggungjawab seluruh proses dan kegiatan operasi-onal penelitian, kajian teori dan pustaka, review instrumen penelitian, penyusunan laporan penelitian dan pengembangan modul TCPD
2. Dr. Suji Munadi MPd.NIP 190 681 036
Anggota Tim; 18 jam / mingguPengembangan desain dan operasionalisasi penelitian, penanggung-jawab monev internal dan reviewer kajian pustaka dan kerangka teori
3. Dr. Moh.Alip, MANIP 130 530 821
Anggota Tim; 18 jam/mingguPengembangan instrumen dan koordinasi uji lapangan, reviewer metodologi penelitian, khususnya teknik pengambilan sampel penelitian
4. Dr.Sri Wening, MPd.NIP 131 282 344
Anggota Tim; 20 jam/minggguKoord. Lapangan untuk Ujicoba instrumen & pengumpulan data di lapangan, penghubung antara tim inti dengan tim teknis di masing-masing propinsi, penyiapan monev dan pelaporan hasil/temuan penelitian, pengembangan modul TCPD
13
Lampiran 4
PERNYATAAN KESEDIAAN MELAKSANAKAN PENELITIAN DARIKETUA DAN ANGGOTA TIM PENELITI
Dengan ini, saya menyatakan BERSEDIA untuk ikut serta dalam Tim Peneliti dengan tugas dan waktu sesuai seperti diuraikan dalam Lampiran 2. Apabila saya tidak memenuhi kesediaan ini, saya bersedia diberhentikan dari keanggotaan Tim Peneliti.
No Identitas Diri Tandatangan, Nama dan NIP1. Nama : Prof.Sukamto, MSc.PhD.
Tempat & Tgl lahir: Sleman, 23 Februari 1947Program Studi : Pend. Teknik MesinAlamat : Perum UNY Jln.Deresan III/12 YogyakartaStatus Akademik : ( X ) Aktif ( ) Non-aktifNama Jabatan Struktural: tidak ada
Prof. Sukamto, MSc. PhD.NIP 190 367 414
2. Nama : Dr. Suji Munadi.Tempat & Tgl lahir: Muara Enim, 10 Maret 1953Program Studi : Pend. Teknik MesinAlamat : Pugeran RT 8 RW 10 No.29 Maguwoharjo Depok, Sleman YogyakartaStatus Akademik : ( X ) Aktif ( ) Non-aktifNama Jabatan Struktural: Pembantu Dekan I FT-UNY
Dr. Suji Munadi, MPd.NIP 190 681 036
3 Nama : Dr. Moh.Alip, MA.Tempat & Tgl lahir: Kulonprogo, 14 Maret 1952Program Studi : Pend. Teknik MesinAlamat : Perum UNY, Jln.Gejayan CC X No.126Status Akademik : ( X ) Aktif ( ) Non-aktifNama Jabatan Struktural: tidak ada
Dr.Moh.Alip MANIP 130 530 821
4 Nama : Dr.Sri Wening, MPdTempat & Tgl lahir: Cimahi, 8 Juni 1957Program Studi : Pend. Teknik Boga dan BusanaAlamat : Jln.Lingkar Selatan 72A Gamping Kidul, Ambarketawang, Sleman, YogyakartaStatus Akademik : ( X ) Aktif ( ) Non-aktifNama Jabatan Struktural: Ketua Jurusan PTBB FT-UNY
Dr. Sri Wening, MPd.NIP 131 282 344
Lampiran 5. Insrumen Penelitian.INSTRUMEN UNTUK GURU LOLOS SERTIFIKASI
14
A. IDENTITAS RESPONDEN1. Nama :2. Mata Pelajaran yang diampu :3. Asal Sekolah :4. Tahun lolos ertifikasi :
B. PENGETAHUAN TENTANG SERTIFIKASIPetunjuk:Pilihlah satu jawaban yang Bapak/Ibu anggap benar dnegan cara mmberi tanda silang (x)
1. Sertifikasi guru adalah:a. Pemberian sertifikat pendidik pada guru PNSb. Pemberian sertifikat pendidik pada semua guruc. Pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang memenuhi standar profesi gurud. Pemberian sertifikat pendidik kepada guru supaya menjadi guru professional
2. Tujuan sertifikasi guru adalah:a. Meningkatkan kesejahteraan gurub. Meningkatkan kelayakan guru sebagai agen pembelajaranc. Meningkatkan kegiatan guru dalam menaikkan martabatnyad. Mempercepat kenaikan pangkat guru
3. Manfaat sertifikasi guru adalah sebagaiberikut, kecuali:a. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik pendidik yang tidak kompeten dan merusak
citra gurub. Meningkatkan kesejahteraan guruc. Melindungi guru yang mengajar tidak professional, tetapi terlanjur menjadi gurud. Melindungi masyarakat dari praktek pendidikan yang tidak berkualitas dan professional
4. Penyelenggara sertifikasi guru adalah:a. Perguruan tinggi yang terakreditasib. Perguruan tinggi yang memiliki lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK)
terakreditasic. Semua perguruan tingg yang memiliki lebih dari 5 profesord. Perguruan tinggi yang memiliki program pendidikan tenaga kependidikan terkreditasi
dan ditetapkan pemerintah
5. Penilai sertifikasi adalaha. Dosen perguruan tinggi negerib. Ketua panitia rayonc. Asesor LPTK penyelenggara sertifikasid. Kepala sekolah dan guru senior yang ditunjuk Dinas Pendidikan Kab/Kota
6. Kriteria seorang guru dapat mengikuti sertifikasi adalah:a. Memiliki Akta Mengajarb. Masa kerja lebih dari 15 tahunc. Beban mengajar 24 jamd. Memiliki ijasah D4/S1 dari program studi terakreditasi
15
7. Alur sertifikasi yang harus dipenuhi guru adalah sebagai berikut kecuali:a. Guru menyusun sendiri dokumen portofoliob. Guru menyerahkan dokumen portofolio ke LPTK penyelenggara program sertifikasic. Dinas pendidikan Kab/Kota menyerahkan dokumen portofolio ke LPTK penyelenggara
program sertifikasid. Guru menyerahkan bukti-bukti portofolio untuk disusun oleh staf tatausaha sekolah
8. Rekruitmen peserta sertifikasi adalah:a. Ditetapkan oleh kepala sekolahb. Mendaftar sesuai kesiapan masing-masing guruc. Ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kotad. Ditetapkan oleh LPTK penyeenggara sertifikasi berdasarkan data dari Dinas Pendidikan
Kab/Kota
9. Berdasarkan undang-undang Nomor 14 tahun 2005 jam wajib mengajar bagi guru adalah:a. 6 jamb. 8 jamc. 12 jamd. 24 jam
10. Sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan melalui:a. Uji kompetensib. Uji sertifikasic. Penilaian portofoliod. Penilaian kinerja guru
11. Portofolio adalah:a. Daftar riwayat hidup gurub. Daftar pengalaman kerja dan pengalaman melakukan karya ilmiah guruc. Daftar kegiatan mengajar gurud. Bukti fisik yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi selama menjadiguru
12. Berikut adalah fungsi dari portofolio, kecuali:a. Menentukan besarnya tunjangan yang akan diberikan sesuai dengan nilai yang
diperolehb. Dasar untuk menentukan kelulusan guru yang mengikuti sertifikasic. Wahana guru untuk menampilkan/membuktikan unjuk kerjanyad. Memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi guru
13. Berikut adalah bagian dari 10 komponen portofolio sertifikasi, kecuali:a. Prestasi akademikb. Karya pengembangan profesic. Keikutsertaan dalam forum ilmiahd. Melakukan penelitian
16
14. Bukti komponen perencanaan pembelajaran adalah:a. Bahan ajar yang digunakanb. SK mengajarc. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)d. Silabus
15. Aspek-aspek yang dinilai dalam pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut, kecuali:a. Pra pembelajaranb. Kegiatan inti pembelajaranc. Hasil nilai siswad. Penutup
16. Aspek-aspek yang dinilai dalam komponen penilaian atasan adalah sebagai berikut kecuali:a. Kemampuan mengajarb. Tanggungjawabc. Kedisiplinand. Kemampuan berkomunikasi
17. Bukti fisik yang harus disertakan dalam komponen prestasi akademik adalah:a. Pialab. Dokumentasi (foto)c. Sertifikatd. Sertifikat dan foto piala
18. Artikel yang dimuat dalam media jurnal/majalah termasuk dalamkomponen:a. Prestasi akademikb. Karya pengembangan profesic. Keikutsertaan dalam forumilmiahd. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
19. Tugas tambahan (kepala sekolah, wakilkepala sekolah, kepala bengkel, dll) termasuk dalamkomponen:a. Pendidikan dan pelatihanb. Prestasi akademikc. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sociald. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
20. Apabilapeserta mendapat nilai 841 – 849: a. Mengikuti PLPGb. Melengkapi kekurangan portofolioc. Mengikuti sertifikasi ulangd. Dinyatakan tidak lulus
17
C. PERSEPSI TENTANG SERTIFIKASIPetunjukBapak/Ibu mohon dapat memilih alternatif jawaban dengan cara memberi tanda check (√) pada kolom yang tersedia (4 = Sangat Setuju; 3 = Setuju; 2 = Tida Setuju; 1= Sangat Tidak Setuju)
No Uraian Alternatif Jawaban4 3 2 1
1. Untuk menjadi guru profesional semua guru harus disertifikasi2. Sertifikasi guru sangat tepat karena sesuai dengan tuntutan
masyarakat3. Sertifikasi guru akan memacu guru untuk memenuhi kualifikasi
guru professional4. Sertifikasi membuat guru menjadi sibuk5. Sertifikasi guru membuat kegiatan pembelajaran menjadi
terganggu6. Sosialisasi sertifikasi guru yang dilakukan Dinas Pendidikan
sudah baik dan mencapai sasaran7. Dengan sertifikasi guru, mutu pendidikan dapat ditingkatkan8. Penilaian sertifikasi dilakukan dengan adil9. Sertiikasi merupakan upaya mewujudkan guru sebagai pekerjan
profesional10. Sertifikasi merupakan upaya melindungi profesi guru dari
praktek-praktek pendidikan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keguruan
11. Tujuan utama sertifikasi adalah peningkatan kesejahteraan guru12. Sertifikasi berguna bagi upaya meningkatkan kualitas
pendidikan khususnya guru13. Sebenarnya tidak perlu dilakukan sertifikasi, dengan menaikkan
gaji guru pasti kualitas pendidikan akan meningkat14. Prosedur sertifikasi terlalu berbelit-belit dan menyusahkan guru15. Penilaian portofolio merupakan model penilaian yang tepat
diterapkan dalam sertifikasi guru16. Tidak sulit bagi guru untuk menyusun berkas portofolio
berdasarkan panduan 17. Terdapat kriteria yang jelas bagi guru untuk memperkirakan
skor kelulusan sertifikasi18. Alur sertifikasi mudah dipahami dan diikuti 19. Ada deskripsi yang jelas peran pimpinan sekolah dan dinas
terkait dalam memfasilitasi proses sertifikasi20. Sertifikasi merupakan upaya efektif dalam meningkatkan
kepercayan diri guru21. Sertifikasi mrendorong guru untuk tertib administrasi22. Sertifikasi mampu memotivasi guru untuk bekerja lebih baik23. Sertifikasi merupakan upaya efektif dalam meningkatkan
kemampuan mengajar guru 24. Sertifikasi efektif dalam meningkatkan upaya guru untuk
18
mengembangkan diri (meneliti, menulis artikel, mengikuti seminar, menyusun diktat/modul)
25. Tidak ada perbedaan kinerja antara guru yang lulus sertifikasi dan guru yang tidak lulus sertifikasi
No Uraian Alternatif Jawaban4 3 2 1
26. Guru yang lulus sertifikasi merupakan guru terbaik di sekolah kami
27. Tidak akan lulus sertifikasi bagi guru yang kinerjanya biasa-biasa saja
28. Guru yang telah lulus sertifikasi menunjukkan semangat kerja yang lebih tinggi
29. Guru yang lulus sertifikasi menunjukkan kemampuan merencanakan pembelajaran yang lebih baik
30. Guru yang lulus sertifikasi menunjukkan kemampuan melaksanakan pembelajaran yang lebih baik
31. Guru yang lulus sertifikasi menunjukkan peran yang lebih baik dalam melaksanakan tugas-tugas di luar pembelajaran (admnistrasi,manajemen, ekstra kurikuler,kepanitiaan)
32. Guru yang lulus sertifikasi menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam membicarakan upaya-upaya peningkatan kualitas sekolah
33. Guru yang lulus sertifikasi menunjukkan kemampuan dalam pengembangan diri (meneliti,menulis artikel, menyusun diktat, modul) yang lebih baik
34. Guru yang lulus sertifikasi menunjukkan antusisme dalam mengikuti seminar-seminar dan pelatihan terkait dengan bidang pendidikan
35. Guru yang lulus sertifikasi menunjukkan etos kerja yang tinggi36. Guru yang lulus sertifikasi menujukkan kinerja yang lebih baik37. Guru yang lulus sertifikasi mampu menjadi tauladan yang baik
bagi seluruh anggota sekolah
D. KEGIATAN/PENYIAPAN SERTIFIKASI1. Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar dan/atau mengetahui tentang sertifikasi guru
a. Belumb. Pernah, tetapi kurang memahamic. Pernah dan cukup memahamid. Pernah dan memahami dengan baik
2. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatkan sosialisasi serttifikasi gurua. Belum pernahb. Pernah, 1-2 kalic. Pernah, 3-4 kalid. Pernah, 5-6 kali
19
3. Jka belum pernah, apa alasannyaa. Memang belum pernah adab. Ada kegiatan lain sehingga tidak bisa mengikutic. Belum ada kesempatan untuk ikutd. Tidak dating
4. Jika pernah, darimana sosialisasi tersebut ……………………………………………………………………………………………..
5. Bagaimana ketersediaan buku panduan sertifikasi a. Tidak adab. Ada di ruang Kepala Sekolahc. Ada di ruang gurud. Sebagain besar/semua guru memiliki
6. Kejelasan pedoman Penetapan Peserta a. Sangat jelasb. Jelasc. Tidak begitu jelasd. Tdak jelas
7. Kejelasan pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Gurua. Sangat jelasb. Jelasc. Tidak begitu jelasd. Tdak jelas
8. Kejelasan pedoman Penyusunan Portofolioa. Sangat jelasb. Jelasc. Tidak begitu jelasd. Tdak jelas
9. Kejelasan pedoman penilaian (rubric) portofolioa. Sangat jelasb. Jelasc. Tidak begitu jelasd. Tdak jelas
10. Kapan Bapak/Ibu mulai menyiapkan dokumen-dokumen sertifikasia. Sejak program sertifikasi diadakanb. Sejak mendapat jatah mengikuti sertifikasic. Sejak menerima pemberitahuan sebagai peserta sertifikasid. Setelah menerima pedoman penyusunaportofolio
11. Bagaimana kemudahan Bapak/Ibu dalam menyusun portofolioa. Sangat mudahb. Mudahc. Sulit
20
d. Sangat sulit
12. Diantara 10 komponen portofolio, komponen mana yang menurut Bapak/Ibu merupakan penyumbang poin terbesar kelulusan sertiikasi:………………………………………………………………………………………………………………………………..
13. Komponen apa yang paling sulit dipenuhi dari 10 komponen portofolio tersebut
………………………………………………………………………………………………………………………………..
14. Memperkirakan nilai portofolio yang telah disusun a. Sangat mudahb. Mudahc. Sulitd. Sangat sulit
15. Dalam menyusun portofolio: a. Disusun sendirib. Dibantu guru sejawatc. Dibantu tim sekolahd. Dibantu konsultan
16. Dukungan sekolah dalam proses sertifikasia. Sangat mendukungb. Mendukungc. Tidak begitu mendukungd. Tidah ada dukungan
Bentuk dukungan: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
17. Upaya/kiat apasaja yang perlu dilakukan agar proses sertifikasi lebih mudah
18. Upaya peningkatan profesionalisme yang Bapak/Ibu lakukan setelah lolos sertifikasi
21
E. DAMPAK PetunjukBapak/Ibu mohon dapat memilih alternatif jawaban dengan cara memberi tanda check (√) pada kolom yang tersedia (4 = Sangat Meningkat; 3 = Meningkat; 2 = Sama saja; 1= Menurun)
Setelah lolos sertifikasi, seberapa meningkat kegiatan-kegiatan di bawah ini Bapak/Ibu lakukan ?
No Uraian Alternatif Jawaban4 3 2 1
1. Kinerja dalam merencanakan pembelajaran 2. Kinerja dalam melaksanakan pembelajaran3. Kinerja dalam mengembangkan sumber belajar/media
pembelajaran4. Kinerja dalam mengevaluasi pembelajaran5. Kinerja dalam mengaplikasikan berbagai metode pembelajaran6. Penguasaan materi pembelajaran7. Kinerja dalam memanfaatkan teknologi informasi8. Kedisiplinan 9. Ketaatan menjalankan ajaran agama10. Tanggungjawab11. Kejujuran12. Etos kerja13. Inovasi dan kreatifitas14. Kemampuan berkomunikasi15. Kemampuan bekerjasama16. Melaksanakan hubungan dengan orangtua siswa dan
masyarakat17. Kinerja dalam melaksanakan tugas tambahan (kepala sekolah,
wakil, kepala bengkel, kepala laboratorium, dll)18. Mengajar 24 jam/minggu19. Mengikuti diklat kompetensi guru20. Membuat karya tulis21. Melakukan penelitian22. Melakukan pembimbingan teman sejawat23. Mengikuti forum ilmiah24. Menghadiri forum KKG, MGMP 25. Menjadi pengurus organisasi pendidikan dan sosial26. Apakah Bapak/Ibu telah mendapatkan tunjangan profesi ? a. Sudah dan
lancarb. Sudah tetapi
tidak lancarc. Sudah tetapi
terhentid. belum
22
27. Pendapat Bapak/Ibu tentang tunjangan profesi ? a. sangat mencukupi
b. mencukupic. kurangd. sangat kurang
INSTRUMEN UNTUK GURU LOLOS SERTIFIKASIF. IDENTITAS RESPONDEN
5. Nama :6. Mata Pelajaran yang diampu :7. Asal Sekolah :8. Tahun lolos ertifikasi :
G. PENGETAHUAN TENTANG SERTIFIKASIPetunjuk:Pilihlah satu jawaban yang Bapak/Ibu anggap benar dnegan cara mmberi tanda silang (x)
21. Sertifikasi guru adalah:e. Pemberian sertifikat pendidik pada guru PNSf. Pemberian sertifikat pendidik pada semua gurug. Pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang memenuhi standar profesi guruh. Pemberian sertifikat pendidik kepada guru supaya menjadi guru professional
22. Tujuan sertifikasi guru adalah:e. Meningkatkan kesejahteraan guruf. Meningkatkan kelayakan guru sebagai agen pembelajarang. Meningkatkan kegiatan guru dalam menaikkan martabatnyah. Mempercepat kenaikan pangkat guru
23. Manfaat sertifikasi guru adalah sebagaiberikut, kecuali:e. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik pendidik yang tidak kompeten dan merusak
citra guruf. Meningkatkan kesejahteraan gurug. Melindungi guru yang mengajar tidak professional, tetapi terlanjur menjadi guruh. Melindungi masyarakat dari praktek pendidikan yang tidak berkualitas dan professional
24. Penyelenggara sertifikasi guru adalah:e. Perguruan tinggi yang terakreditasif. Perguruan tinggi yang memiliki lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK)
terakreditasig. Semua perguruan tingg yang memiliki lebih dari 5 profesorh. Perguruan tinggi yang memiliki program pendidikan tenaga kependidikan terkreditasi
dan ditetapkan pemerintah
25. Penilai sertifikasi adalahe. Dosen perguruan tinggi negeri
23
f. Ketua panitia rayong. Asesor LPTK penyelenggara sertifikasih. Kepala sekolah dan guru senior yang ditunjuk Dinas Pendidikan Kab/Kota
26. Kriteria seorang guru dapat mengikuti sertifikasi adalah:e. Memiliki Akta Mengajarf. Masa kerja lebih dari 15 tahung. Beban mengajar 24 jamh. Memiliki ijasah D4/S1 dari program studi terakreditasi
27. Alur sertifikasi yang harus dipenuhi guru adalah sebagai berikut kecuali:e. Guru menyusun sendiri dokumen portofoliof. Guru menyerahkan dokumen portofolio ke LPTK penyelenggara program sertifikasig. Dinas pendidikan Kab/Kota menyerahkan dokumen portofolio ke LPTK penyelenggara
program sertifikasih. Guru menyerahkan bukti-bukti portofolio untuk disusun oleh staf tatausaha sekolah
28. Rekruitmen peserta sertifikasi adalah:e. Ditetapkan oleh kepala sekolahf. Mendaftar sesuai kesiapan masing-masing gurug. Ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kotah. Ditetapkan oleh LPTK penyeenggara sertifikasi berdasarkan data dari Dinas Pendidikan
Kab/Kota
29. Berdasarkan undang-undang Nomor 14 tahun 2005 jam wajib mengajar bagi guru adalah:e. 6 jamf. 8 jamg. 12 jamh. 24 jam
30. Sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan melalui:e. Uji kompetensif. Uji sertifikasig. Penilaian portofolioh. Penilaian kinerja guru
31. Portofolio adalah:e. Daftar riwayat hidup guruf. Daftar pengalaman kerja dan pengalaman melakukan karya ilmiah gurug. Daftar kegiatan mengajar guruh. Bukti fisik yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi selama menjadiguru
32. Berikut adalah fungsi dari portofolio, kecuali:e. Menentukan besarnya tunjangan yang akan diberikan sesuai dengan nilai yang
diperolehf. Dasar untuk menentukan kelulusan guru yang mengikuti sertifikasig. Wahana guru untuk menampilkan/membuktikan unjuk kerjanyah. Memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi guru
24
33. Berikut adalah bagian dari 10 komponen portofolio sertifikasi, kecuali:e. Prestasi akademikf. Karya pengembangan profesig. Keikutsertaan dalam forum ilmiahh. Melakukan penelitian
34. Bukti komponen perencanaan pembelajaran adalah:e. Bahan ajar yang digunakanf. SK mengajarg. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)h. Silabus
35. Aspek-aspek yang dinilai dalam pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut, kecuali:e. Pra pembelajaranf. Kegiatan inti pembelajarang. Hasil nilai siswah. Penutup
36. Aspek-aspek yang dinilai dalam komponen penilaian atasan adalah sebagai berikut kecuali:e. Kemampuan mengajarf. Tanggungjawabg. Kedisiplinanh. Kemampuan berkomunikasi
37. Bukti fisik yang harus disertakan dalam komponen prestasi akademik adalah:e. Pialaf. Dokumentasi (foto)g. Sertifikath. Sertifikat dan foto piala
38. Artikel yang dimuat dalam media jurnal/majalah termasuk dalamkomponen:e. Prestasi akademikf. Karya pengembangan profesig. Keikutsertaan dalam forumilmiahh. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
39. Tugas tambahan (kepala sekolah, wakilkepala sekolah, kepala bengkel, dll) termasuk dalamkomponen:e. Pendidikan dan pelatihanf. Prestasi akademikg. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan socialh. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
40. Apabilapeserta mendapat nilai 841 – 849: e. Mengikuti PLPG
25
f. Melengkapi kekurangan portofoliog. Mengikuti sertifikasi ulangh. Dinyatakan tidak lulus
26
H. PERSEPSI TENTANG SERTIFIKASIPetunjukBapak/Ibu mohon dapat memilih alternatif jawaban dengan cara memberi tanda check (√) pada kolom yang tersedia (4 = Sangat Setuju; 3 = Setuju; 2 = Tida Setuju; 1= Sangat Tidak Setuju)
No Uraian Alternatif Jawaban4 3 2 1
38. Untuk menjadi guru profesional semua guru harus disertifikasi39. Sertifikasi guru sangat tepat karena sesuai dengan tuntutan
masyarakat40. Sertifikasi guru akan memacu guru untuk memenuhi kualifikasi
guru professional41. Sertifikasi membuat guru menjadi sibuk42. Sertifikasi guru membuat kegiatan pembelajaran menjadi
terganggu43. Sosialisasi sertifikasi guru yang dilakukan Dinas Pendidikan
sudah baik dan mencapai sasaran44. Dengan sertifikasi guru, mutu pendidikan dapat ditingkatkan45. Penilaian sertifikasi dilakukan dengan adil46. Sertiikasi merupakan upaya mewujudkan guru sebagai pekerjan
profesional47. Sertifikasi merupakan upaya melindungi profesi guru dari
praktek-praktek pendidikan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keguruan
48. Tujuan utama sertifikasi adalah peningkatan kesejahteraan guru49. Sertifikasi berguna bagi upaya meningkatkan kualitas
pendidikan khususnya guru50. Sebenarnya tidak perlu dilakukan sertifikasi, dengan menaikkan
gaji guru pasti kualitas pendidikan akan meningkat51. Prosedur sertifikasi terlalu berbelit-belit dan menyusahkan guru52. Penilaian portofolio merupakan model penilaian yang tepat
diterapkan dalam sertifikasi guru53. Tidak sulit bagi guru untuk menyusun berkas portofolio
berdasarkan panduan 54. Terdapat kriteria yang jelas bagi guru untuk memperkirakan
skor kelulusan sertifikasi55. Alur sertifikasi mudah dipahami dan diikuti 56. Ada deskripsi yang jelas peran pimpinan sekolah dan dinas
terkait dalam memfasilitasi proses sertifikasi57. Sertifikasi merupakan upaya efektif dalam meningkatkan
kepercayan diri guru58. Sertifikasi mrendorong guru untuk tertib administrasi59. Sertifikasi mampu memotivasi guru untuk bekerja lebih baik60. Sertifikasi merupakan upaya efektif dalam meningkatkan
kemampuan mengajar guru 61. Sertifikasi efektif dalam meningkatkan upaya guru untuk
27
mengembangkan diri (meneliti, menulis artikel, mengikuti seminar, menyusun diktat/modul)
62. Tidak ada perbedaan kinerja antara guru yang lulus sertifikasi dan guru yang tidak lulus sertifikasi
No Uraian Alternatif Jawaban4 3 2 1
63. Guru yang lulus sertifikasi merupakan guru terbaik di sekolah kami
64. Tidak akan lulus sertifikasi bagi guru yang kinerjanya biasa-biasa saja
65. Guru yang telah lulus sertifikasi menunjukkan semangat kerja yang lebih tinggi
66. Guru yang lulus sertifikasi menunjukkan kemampuan merencanakan pembelajaran yang lebih baik
67. Guru yang lulus sertifikasi menunjukkan kemampuan melaksanakan pembelajaran yang lebih baik
68. Guru yang lulus sertifikasi menunjukkan peran yang lebih baik dalam melaksanakan tugas-tugas di luar pembelajaran (admnistrasi,manajemen, ekstra kurikuler,kepanitiaan)
69. Guru yang lulus sertifikasi menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam membicarakan upaya-upaya peningkatan kualitas sekolah
70. Guru yang lulus sertifikasi menunjukkan kemampuan dalam pengembangan diri (meneliti,menulis artikel, menyusun diktat, modul) yang lebih baik
71. Guru yang lulus sertifikasi menunjukkan antusisme dalam mengikuti seminar-seminar dan pelatihan terkait dengan bidang pendidikan
72. Guru yang lulus sertifikasi menunjukkan etos kerja yang tinggi73. Guru yang lulus sertifikasi menujukkan kinerja yang lebih baik74. Guru yang lulus sertifikasi mampu menjadi tauladan yang baik
bagi seluruh anggota sekolah
I. KEGIATAN/PENYIAPAN SERTIFIKASI19. Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar dan/atau mengetahui tentang sertifikasi guru
e. Belumf. Pernah, tetapi kurang memahamig. Pernah dan cukup memahamih. Pernah dan memahami dengan baik
20. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatkan sosialisasi serttifikasi gurue. Belum pernahf. Pernah, 1-2 kalig. Pernah, 3-4 kalih. Pernah, 5-6 kali
28
21. Jka belum pernah, apa alasannyae. Memang belum pernah adaf. Ada kegiatan lain sehingga tidak bisa mengikutig. Belum ada kesempatan untuk ikuth. Tidak dating
22. Jika pernah, darimana sosialisasi tersebut ……………………………………………………………………………………………..
23. Bagaimana ketersediaan buku panduan sertifikasi e. Tidak adaf. Ada di ruang Kepala Sekolahg. Ada di ruang guruh. Sebagain besar/semua guru memiliki
24. Kejelasan pedoman Penetapan Peserta e. Sangat jelasf. Jelasg. Tidak begitu jelash. Tdak jelas
25. Kejelasan pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Gurue. Sangat jelasf. Jelasg. Tidak begitu jelash. Tdak jelas
26. Kejelasan pedoman Penyusunan Portofolioe. Sangat jelasf. Jelasg. Tidak begitu jelash. Tdak jelas
27. Kejelasan pedoman penilaian (rubric) portofolioe. Sangat jelasf. Jelasg. Tidak begitu jelash. Tdak jelas
28. Kapan Bapak/Ibu mulai menyiapkan dokumen-dokumen sertifikasie. Sejak program sertifikasi diadakanf. Sejak mendapat jatah mengikuti sertifikasig. Sejak menerima pemberitahuan sebagai peserta sertifikasih. Setelah menerima pedoman penyusunaportofolio
29. Bagaimana kemudahan Bapak/Ibu dalam menyusun portofolioe. Sangat mudahf. Mudah
29
g. Sulith. Sangat sulit
30. Diantara 10 komponen portofolio, komponen mana yang menurut Bapak/Ibu merupakan penyumbang poin terbesar kelulusan sertiikasi:………………………………………………………………………………………………………………………………..
31. Komponen apa yang paling sulit dipenuhi dari 10 komponen portofolio tersebut
………………………………………………………………………………………………………………………………..
32. Memperkirakan nilai portofolio yang telah disusun e. Sangat mudahf. Mudahg. Sulith. Sangat sulit
33. Dalam menyusun portofolio: e. Disusun sendirif. Dibantu guru sejawatg. Dibantu tim sekolahh. Dibantu konsultan
34. Dukungan sekolah dalam proses sertifikasie. Sangat mendukungf. Mendukungg. Tidak begitu mendukungh. Tidah ada dukungan
Bentuk dukungan: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
35. Upaya/kiat apasaja yang perlu dilakukan agar proses sertifikasi lebih mudah
36. Upaya peningkatan profesionalisme yang Bapak/Ibu lakukan setelah lolos sertifikasi
30
31
J. DAMPAK PetunjukBapak/Ibu mohon dapat memilih alternatif jawaban dengan cara memberi tanda check (√) pada kolom yang tersedia (4 = Sangat Meningkat; 3 = Meningkat; 2 = Sama saja; 1= Menurun)
Setelah lolos sertifikasi, seberapa meningkat kegiatan-kegiatan di bawah ini Bapak/Ibu lakukan ?
No Uraian Alternatif Jawaban4 3 2 1
28. Kinerja dalam merencanakan pembelajaran 29. Kinerja dalam melaksanakan pembelajaran30. Kinerja dalam mengembangkan sumber belajar/media
pembelajaran31. Kinerja dalam mengevaluasi pembelajaran32. Kinerja dalam mengaplikasikan berbagai metode pembelajaran33. Penguasaan materi pembelajaran34. Kinerja dalam memanfaatkan teknologi informasi35. Kedisiplinan 36. Ketaatan menjalankan ajaran agama37. Tanggungjawab38. Kejujuran39. Etos kerja40. Inovasi dan kreatifitas41. Kemampuan berkomunikasi42. Kemampuan bekerjasama43. Melaksanakan hubungan dengan orangtua siswa dan
masyarakat44. Kinerja dalam melaksanakan tugas tambahan (kepala sekolah,
wakil, kepala bengkel, kepala laboratorium, dll)45. Mengajar 24 jam/minggu46. Mengikuti diklat kompetensi guru47. Membuat karya tulis48. Melakukan penelitian49. Melakukan pembimbingan teman sejawat50. Mengikuti forum ilmiah51. Menghadiri forum KKG, MGMP 52. Menjadi pengurus organisasi pendidikan dan sosial53. Apakah Bapak/Ibu telah mendapatkan tunjangan profesi ? e. Sudah dan
lancarf. Sudah tetapi
tidak lancarg. Sudah tetapi
terhentih. belum
54. Pendapat Bapak/Ibu tentang tunjangan profesi ? e. sangat
32
mencukupif. mencukupig. kurangh. sangat kurang
INSTRUMEN SISWA
Para siswa diminta untuk memberikan skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan cara memberikan tanda contreng pada kolom angka (1,2,3,4,) sesuai dengan kriteria sebagai berikut.
1 = tidak baik 2 = kurang baik 3 = baik 4 = sangat baik
SEBELUMSERTIFIKASI PERNYATAAN
SESUDAHSERTIFIKASI
1 2 3 4 1 2 3 41. Apakah guru saudara mempersiapkan
siswa sebelum pembelajaran dimulai2. Apakah guru saudara memberikan
apersepsi sebelum pembelajaran dimulai3. Apakah guru saudara ketika mengajar
menunjukkan penguasaan terhadap materi yang diajarkan
4. Apakah guru saudara ketika mengajar mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
5. Apakah guru saudara ketika mengajar menyampaikan materi dengan jelas
6. Apakah guru saudara ketika mengajar menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
7. Apakah guru saudara ketika mengajar menyampaikan materi sesuai dengan karakteristik siswa
8. Apakah guru saudara ketika mengajar mengaitkan materi dengan realita kehidupan
9. Apakah guru saudara melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa
10. Apakah guru saudara melaksanakan
33
pembelajaran secara runtut11. Apakah guru saudara ketika mengajar
menguasai kelas12. Apakah guru saudara melaksanakan
pembelajaran yang bersifat kontekstual13. Apakah guru saudara melaksanakan
pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
SEBELUMSERTIFIKASI PERNYATAAN
SESUDAHSERTIFIKASI
1 2 3 4 1 2 3 414. Apakah guru saudara melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
15. Apakah guru saudara ketika mengajar menggunakan papan tulis
16. Apakah guru saudara ketika mengajar menggunakan media secara efektif dan efisien
17. Apakah guru saudara ketika mengajar menghasilkan pesan yang menarik
18. Apakah guru saudara ketika mengajar melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
19. Apakah guru saudara ketika mengajar menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
20. Apakah guru saudara ketika mengajar menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
21. Apakah guru saudara ketika mengajar menumbuhkan keceriaan dan anthusias siswa dalam belajar
22. Apakah guru saudara ketika mengajar memantau kemajuan belajar selama proses
23. Apakah guru saudara ketika mengajar melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
24. Apakah guru saudara ketika mengajar menggunakan bahasa lisan secara jelas, baik, dan benar
25. Apakah guru saudara ketika mengajar menggunakan bahasa tertulis secara jelas, baik, dan benar
26. Apakah guru saudara ketika mengajar
34
menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
27. Apakah guru saudara ketika mengajar melakukan refleksi dengan melibatkan siswa
28. Apakah guru saudara ketika mengajar melakukan membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
29. Apakah guru saudara ketika mengajar melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, sebagai bagian remidi/pengayaan
30. Apakah guru saudara ketika mengajar melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan kegiatan sebagai bagian remidi/pengayaan
31. Apakah guru saudara ketika mengajar melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan tugas sebagai bagian remidi/pengayaan
32. Apakah guru saudara ketika mengajar melakukan evaluasi yang sesuai dengan unjuk kerja
35