Sistem Digital - Gunadarma...

45
Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI Sistem Digital Sistem Angka dan konversinya Sistem angka yang biasa kita kenal adalah system decimal yaitu system bilangan berbasis 10, tetapi system yang dipakai dalam computer adalah biner. Sistem Biner adalah system bilangan yang hanya menggunakan dua symbol (0,1). Bilangan ini biasanya dikatakan mempunyai radiks 2 dan biasa disebut bilangan berbasis 2, setiap biner digit disebut bit. Mengapa menggunakan system Biner ? - Penggunaan system angka-biner pada dasarnya disebabkan karena kesederhanaan cara, dimana digit biner 0 dan 1 berhubungan dengan implementasi fisis. Digit biner 0 dan 1 dapat dengan mudah dinyatakan oleh tegangan komponen digital sebagai rendah ( low ) atau tinggi ( high ) - System biner hanya dapat mengolah angka biner atau angka terkode biner dari system bilangan lain seperti decimal. Pembatasan semua dari system digital ( biner) ini mengakibatkan bahwa angka-angka yang diberikan dalam bentuk lain harus di konversi kan ke bentuk biner dahulu sebelum diolah oleh suatu system digital pada akhir proses hasilnya ( dalam bentuk biner ) dapat dikonversikan kembali ke bentuk system angka aslinya. Setiap angka integral N dan n digit dari baris r dapat dinyatakan sebagai berikut: = - - = + + + + = n k k k n n n n r r a r a r a r a r a N 0 0 0 1 1 1 1 ... Dimana i a , i = 0,1,2,3,….,n,adalah digit dalam posisi ke ( i +1) dari kanan. Untuk baris r, i a Є {0,1,2,3,…,r-1} 1

Transcript of Sistem Digital - Gunadarma...

Page 1: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Sistem Digital

Sistem Angka dan konversinya

Sistem angka yang biasa kita kenal adalah system decimal yaitu system bilangan

berbasis 10, tetapi system yang dipakai dalam computer adalah biner.

Sistem Biner adalah system bilangan yang hanya menggunakan dua symbol (0,1).

Bilangan ini biasanya dikatakan mempunyai radiks 2 dan biasa disebut bilangan berbasis

2, setiap biner digit disebut bit.

Mengapa menggunakan system Biner ?

- Penggunaan system angka-biner pada dasarnya disebabkan karena kesederhanaan

cara, dimana digit biner 0 dan 1 berhubungan dengan implementasi fisis. Digit

biner 0 dan 1 dapat dengan mudah dinyatakan oleh tegangan komponen digital

sebagai rendah ( low ) atau tinggi ( high )

- System biner hanya dapat mengolah angka biner atau angka terkode biner dari

system bilangan lain seperti decimal. Pembatasan semua dari system digital

( biner) ini mengakibatkan bahwa angka-angka yang diberikan dalam bentuk lain

harus di konversi kan ke bentuk biner dahulu sebelum diolah oleh suatu system

digital pada akhir proses hasilnya ( dalam bentuk biner ) dapat dikonversikan

kembali ke bentuk system angka aslinya.

Setiap angka integral N dan n digit dari baris r dapat dinyatakan sebagai berikut:

∑=

−− =++++=

n

k

kk

nn

nnr rararararaN

0

00

11

11 ...

Dimana ia , i = 0,1,2,3,….,n,adalah digit dalam posisi ke ( i +1) dari kanan. Untuk baris

r, ia Є {0,1,2,3,…,r-1}

1

Page 2: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

System angka decimal, octal, dan biner sbb;

Sistem

angka

Baris / radiks Bentuk

Umum

Contoh

Desimal r = 10 ∑=

n

k

kka

010

101975

Biner r = 2k

n

kkb 2

0∑

=210 111110110111975 =

Oktal r = 8 ∑=

n

k

kkc

08

810 36671975 =

Konversi Desimal ke biner :

Metode Cibar-Cibur ( The Dibble-Dabble Method )

Banyak cara yang digunakan untuk mengkonversikan angka decimal ke angka

biner dan angka biner ke angka decimal ekivalennya, akan tetapi yang paling popular

adalah metode cibar-cibur ( the dibble-dabble method ). Cara yang dipakai untuk

mengkonversi bilangan decimal ke biner dengan pembagian ulang angka decimal oleh 2,

menghasilkan deretan dari sisa 0 atau 1. Deretan sisa tersebut bila dibaca dari arah

terbalik akan menghasilkan angka biner ekivalen dari angka decimal yang di konversikan

Contoh : konversikan 197510 = ……….2

2|1975 sisa 2|987 1 2|493 1 2|246 1 2|123 0 2|61 1 dibaca terbalik, dari bawah ke atas 2|30 1 2|15 0 2|7 1 2|3 1 2|1 1

0 1

197510 = 111101101112

Konversi Biner ke Desimal

Konversikan 1101112 = ……………10

2

Page 3: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

1101112 = 1 1 0 1 1 1 2 5 2 4 2 3 2 2 2 1 2 0 x

32 + 16 + 0 + 4 + 2 + 1 = 55 10

Konversi octal ke biner

Konversi angka octal ke biner dapat dikerjakan dengan mengkonversi masing-masing bit

dari angka octal ke angka biner 3-bit, kemudian tinggal menderetkan secara berurutan.

Contoh : konversikan 36678 = ………..2

3 6 6 7

011 | 110 | 110 | 111

36678 = 111101101112

Konversi biner ke octal

Cara konversi biner ke octal adalah dengan membagi deretan bilangan biner ke dalam 3-

bit biner kemudian mengkonversi masing-masing 3- bit biner tadi ke bilangan octal

Contoh : konversikan 100111001110012 =…………8

010 | 011 | 100 | 111 | 001

2 3 4 7 1

100111001110012 = 234718

Konversi decimal ke octal

Konversi decimal ke octal dapat dilakukan dengan metode cibar-cibur. Dapat juga

dilakukan dengan terlebih dahulu mengkonversi decimal ke biner, kemudian dari biner ke

octal.

3

Page 4: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Bilangan Hexadesimal

Bilangan yang mempunyai radiks 16 atau system bilangan berbasis 16, bilangan

hexadecimal menggunakan symbol 0-9, A untuk cacahan 10, B untuk cacahan 11,C untuk

cacahan 12, D untuk cacahan 13, E untuk cacahan 14 ,dan F untuk cacahan 15.

Keuntungan dari system hexadecimal adalah kegunaannya dalam pengubahan secara

langsung dari bilangan biner 4-bit. Tiap bilangan biner 4-bit dari 0000 sampai 1111 dapat

diwakili oleh suatu digit hexadecimal yang unik.

Contoh : Konversikan 2B616 = ……….10

B = 11

2B616 = 2 11 6

16 2 16 1 16 0 x

512 + 176 + 6 = 69410

Konversikan 4510 = ………….16

16| 45 sisa

16| 2 13 dalam hexadecimal direpresentasikan dengan D

0 2

4510 = 2D16

konversikan 2B6 16 = …………..2

2 B 6

0010 1011 0110 = 10101101102

4

Page 5: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Aritmatika Biner

Penambahan Biner ,

Aturan dalam penambahan biner

Masukan keluaran

A B Jumlah Carry Out ( Co )

0 + 0 = 0 0

0 + 1 = 1 0

1 + 0 = 1 0

1 + 1 = 0 1

1 1 1 Co

Contoh : 1 0 0 4 1 0 1 5

+ 0 1 0 + 2 + 0 1 1 +3

1 1 0 6 1 0 0 0 8

Pengurangan Biner,

Aturan dalam pengurangan Biner

Masukan keluaran

A B Selisih Borrow Out ( Bo )

0 - 0 = 0 0

0 - 1 = 1 1

1 - 0 = 1 0

1 - 1 = 0 0

1 Bo 1 Bo

Contoh : 1 0 0 4 1 0 1 5

- 0 1 0 - 2 - 0 1 1 - 3

0 1 0 2 0 1 0 2

5

Page 6: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

System Angka

Decimal Binary Hex Octal0 0000 0 001 0001 1 012 0010 2 023 0011 3 034 0100 4 045 0101 5 056 0110 6 067 0111 7 078 1000 8 109 1001 9 1110 1010 A 1211 1011 B 1312 1100 C 1413 1101 D 1514 1110 E 1615 1111 F 17

Representasi dan penambahan dari angka biner bertanda ( Signed binary number )

Suatu angka biner bertanda n-bit terdiri dari dua bagian : bagian yang menyatakan tanda

dari angka dan bagian yang menyatakan besaran ( magnitude ). Bit pertama dari angka

disebut bit tanda, yang menyatakan tanda dari angka , dimana 0 menyatakan bahwa “

angka adalah positip “ dan 1 menyatakan bahwa “angka adalah negatif ”

Terdapat beberapa cara untuk menyatakan besaran dari angka bertanda dalam system

digital. Tiga bentuk dari angka ( biner ) bertanda yang popular adalah :

1. Sistem angka besaran bertanda ( signed-magnitude number system )

Dalam bentuk ini angka positip dan angka negatip dinyatakan dengan suatu bit

tanda diikuti oleh besaran dalam biner

6

Page 7: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Contoh : + 15 0 1111 = 01111

Bit tanda besaran ( magnitude )

- 15 1 1111 = 11111

2. Sistem Angka komplemen bertanda-1 ( signed-1’s complement number

system )

Angka positip dalam system ini sama dengan angka positip dalam system angka

besaran bertanda, akan tetapi angka negatipnya berbeda, yang dinyatakan dalam

komplemen-1 ( semua bit biner di representasikan terbalik, 0 ke 1 dan 1 ke 0 )

Contoh : + 15 = 01111

- 15 = 10000

3. Sistem Angka komplemen bertanda-2 ( Signed-2’s complement number

system )

Dalam system ini angka positip dinyatakan dalam bentuk yang sama seperti dalam

dua system angka sebelumnya, sedangkan angka negatipnya dinyatakan dalam

bentuk komplemen-2

Contoh : + 15 = 01111

- 15 = 10000 1’s complement

1

10001 2’s complement

Kode biner berbobotKode BCD ( Binary Coded Decimal )

BCDDesimal 8-an 4-an 2-an 1-an

0 0 0 0 01 0 0 0 12 0 0 1 0

7

Page 8: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

3 0 0 1 14 0 1 0 05 0 1 0 16 0 1 1 07 0 1 1 18 1 0 0 09 1 0 0 1

BCD 8421

Contoh : konversikan 15010 = ……..2

15010 = 1 5 0 0001 0101 0000 1010100002

Kode Biner tak berbobotKode xs3 ( exses 3),Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

desimalnya, dengan kata lain masing- masing kelompok 4 bit dalam kode XS3 sama dengan suatu digit decimal tertentu, XS3 selalu tiga angka lebih besar daripada BCD 8421.

8421 BCD XS3 BCDDesimal 10-an 1-an 10-an 1-an

0 0000 0011 00111 0001 0011 01002 0010 0011 01013 0011 0011 01104 0100 0011 01115 0101 0011 10006 0110 0011 10017 0111 0011 10108 1000 0011 10119 1001 0011 110010 0001 0000 0100 001111 0001 0001 0100 0100

8

Page 9: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Contoh : 6210 =………XS3

6 2 +3 +3 tiap digit tambah dengan 3

9 5 Ubah ke Biner ( BCD XS3 )

1001 0101 = 10010101 XS3

XS3 1000 1100 -0011 - 0011 kurangi dengan 3 BCD 0101 1001

Decimal 5 9 ubah ke decimal

Kode Kelabu ( Grey code )Kode biner yang tak berbobot, kode kelabu bukan merupakan kode jenis BCD.Kenaikan hitungan dilakukan hanya dengan pengubahan keadaan satu bit saja.

Desimal Biner Kode kelabu

Biner Biner Kode kelabu

0 0000 0000 8 1000 11001 0001 0001 9 1001 11012 0010 0011 10 1010 11113 0011 0010 11 1011 11104 0100 0110 12 1100 10105 0101 0111 13 1101 10116 0110 0101 14 1110 10017 0111 0100 15 1111 1000

Grey Code

0 0 1

Contoh : Biner 0 0 1 0

+ Grey Code 0 0 1 1

9

Page 10: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

1 1 1

Kode kelabu 1 0 0 1

+

Biner 1 1 1 0

Kode Alfa Numerik,

Kode Alfa numeric adalah kode yang dapat menyatakan baik angka maupun huruf.

Bit-bit dapat juga dikodekan untuk menyatakan huruf-huruf alphabet, bilangan dan tanda

baca, salah satu kode 7-bit seperti itu adalah Kode Standard Amerika untuk pertukaran

Informasi ( American Standard Code for Information Interchange, ASCII )

Kode – kode yang lain adalah :

1.7-bit BCDIC ( Binary Coded Decimal interchange Code )

2.8-bit EBCDIC ( Extended BCDIC )

3.7-bit selektrik, digunakan untuk mengontrol perputaran bola pada mesin tik IBM

4.12-bit Hollerith, digunakan pada kartu kertas.

10

Page 11: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Gerbang DigitalGerbang logika ( logic gate ) merupakan dasar pembentuk system digital. Gerbang

Logika merupakan rangkaian elektronika, gerbang berfungsi untuk mengontrol arus

informasi, biasanya dalam bentuk pulsa tegangan.

Gerbang ANDDisebut juga gerbang “ Semua atau tidak satu pun “

Dalam rangakaian di bawah ini . Lampu ( Y ) hanya akan menyala jika kedua saklar

masukan ( A dan B) tertutup. Semua kemungkinan kombinasi untuk saklar A dan B di

tunjukkan dalam table kebenaran.

11

Page 12: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Simbol Logika Standard untuk gerbang AND

Pernyataan bolean untuk gerbang AND di atas : A . B = Y atau AB = Y

Gerbang ORSering disebut gerbang “ Setiap atau semua “ , dalam rangkain di gambar , Lampu (Y)

akan menyala bila saklar A atau B tertutup

12

Page 13: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Simbol Standard Gerbang Logika OR

Pernyataan Bolean untuk gerbang OR : A + B = Y

Buffer Mempunyai satu masukan dan satu keluaran, dimana output selalu sama dengan input

13

Page 14: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Gerbang Not ( Inverter )Disebut juga pembalik, hanya mempunyai satu masukan dan satu keluaran, dimana

output selalu merupakan kebalikan inputnya.

Gerbang NAND ( Not – AND )

14

Page 15: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Tabel kebenaran Gerbang NAND

Gerbang NOR ( Not – OR )

15

Page 16: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Gerbang XOR ( OR – Ekslusif )

16

Page 17: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Gerbang XNOR ( NOR – ekslusif )

Pengubahan Gerbang dengan menggunakan pembalik

17

Page 18: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Kombinasi Gerbang Logika

18

Page 19: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

19

Page 20: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Perancangan Rangkaian logika

Prosedur yang lazim pada perancangan logika al :

1.Menyusun tabel kebenaran

2.Menyatakan Aljabar Boolean yang ditentukan dari table kebenaran.

3.Perancangan rangkaian logika dari pernyataan Boolean

Aljabar Boolean Jumlah Dari Perkalian

Sering disebut sebagai bentuk MINTERM

- Perhatikan semua kombinasi masukan yang menghasilkan keluaran 1 ( satu )

- Operasi AND-kan setiap masukan yang menghasilkan keluaran 1 ( satu )

- Operasi OR-kan semua kemungkinan kombinasi masukan untuk membentuk

Aljabar Boolean yang lengkap

Contoh :

20

Page 21: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Diberikan tabel kebenaran sebagai berikut ,Tuliskan pernyataan Boolean minterm

rancangan rangkaian logika nya :

−−−CBA ..

CBA ..−

CBA ..−

Pernyataan Boolean : CBACBACBA ......−−−−−

++

Rangkaian logika dari pernyataan Boolean CBACBACBA ......−−−−−

++

Aljabar Boolean Perkalian Dari Jumlah

Sering disebut sebagai bentuk MAKSTERM

A B C Y

0 0 0 1

0 0 1 0

0 1 0 0

0 1 1 1

1 0 0 0

1 0 1 1

1 1 0 0

1 1 1 0

21

Page 22: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

- Perhatikan semua kombinasi masukan yang menghasilkan keluaran 0 ( nol )

- Operasi OR-kan setiap masukan yang menghasilkan keluaran 0 ( nol )

- Operasi AND-kan semua kemungkinan kombinasi masukan untuk membentuk

Aljabar Boolean yang lengkap

Contoh :

Diberikan tabel kebenaran sebagai berikut ,Tuliskan pernyataan Boolean minterm

rancangan rangkaian logika nya :

−++ CBA

CBA ..−

−−−

++ CBA

Pernyataan Boolean : )).(.()(−−−−−

++++++ CBACBACBA

A B C Y0 0 0 10 0 1 00 1 0 10 1 1 11 0 0 01 0 1 11 1 0 11 1 1 0

22

Page 23: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Rangkain Logika pernyataan Boolean: )).(.()(−−−−−

++++++ CBACBACBA

Teori De Morgan

Untuk pengubahan situasi And menjadi OR atau sebaliknya diperlukan empat langkah

yang berdasarkan teori De-Morgan

1.Ubah semua OR ke AND dan semua AND ke OR

2.Lengkapi setiap Variabel individual ( Tambahkan tanda strip diatas tiap variabel )

3.lengkapi semua fungsi ( Tambahkan tanda strip diatasnya )

4.Hilangkan semua kelompok dari tanda – strip di atas yang berjumlah genap

Contoh : penggunaan teori DeMorgan23

Page 24: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Contoh 1

Contoh 2

24

Page 25: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Contoh 3 :

25

Page 26: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Contoh 4:

26

Page 27: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Peta Karnaugh, Metode penyederhanaan rangkaian logika

Penggunaan Peta dengan Pernyataan Minterm

27

Page 28: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

28

Page 29: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Penggunaan Peta Karnaugh dengan pernyataanMaksterm

29

Page 30: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Rangkaian Logika , terbagi atas

a.rangkaian logika kombinasional ( rangkaian dasar nya gerbang logika )

b.Rangkaian logika sekuensial ( rangkaian dasar nya Flip-flop )

Flip – Flop ( rangkaian logika yang dapat menghitung secara sekuen / berurutan dari

nilai terkecil hingga nilai terbesar dan sebaliknya, Flip-Flop selalu mempunyai dua

kondisi keluaran yang selalu dalam keadaan berlawanan Q dan komplemen Q, Flip dan

Flop )

30

Page 31: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Macam – macam flip-flop

RS – FF ( Reset Set Flip-flop )

Clocked RS – FF ( RS FF yang beroperasi sinkron, berdasarkan pulsa detak / clock )

31

Page 32: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

D – FF ( Data / Delay Flip Flop)

JK – FF

32

Page 33: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Counter ( rangkaian logika sekuensial yang di bentuk dari flip-flop ) mempunyai

karakteristik untuk melakukan cacahan / counter / hitungan berurutan ( sekuen ) ke atas

( dari nilai terkecil hingga terbesar ) atau hitungan ke bawah ( dari nilai terbesar sampai

nilai terkecil ), terbagi menjadi counter Asinkron ( yg beroperasi tidak serentak dengan

pulsa clock ) serta Counter Sinkron ( yang beroperasi serentak dengan pulsa clock )

33

Page 34: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

34

Page 35: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

REGISTER. ( rangkaian logika sekuensial yang berfungsi sebagai penyimpan bit /

memori ). Data-data biner dapat dimasukkan secara seri maupun parallel dan dapat

dikeluarkan secara seri maupun parallel juga .

Register geser Seri

35

Page 36: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Aritmatika Biner

Penjumlahan Biner,

36

Page 37: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

37

Page 38: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Pengurangan Biner

38

Page 39: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

39

Page 40: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Modifikasi Rangkaian Penambah 4-Bit

40

Page 41: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

41

Page 42: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

42

Page 43: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Metode yang digunakan dalam implementasi perkalian biner ke rangkaian digital adalah :

Add and shift , metode tambah dan geser.

Contoh : 13 ( 1101 ) X 10 ( 1010 )

43

Page 44: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

44

Page 45: Sistem Digital - Gunadarma Universitynarendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15433/Materi_SD.pdf · Kode ekses 3 berhubungan dengan BCD 8421 disebabkan oleh sifat biner terkode

Sistem Digital A, dosen : Narendro Arifia,Skom.,MMSI

Referensi Buku :

1.Prinsip – Prinsip Digital, Roger L. Tokheim, Sutisna, penerbit Erlangga, Jakarta

2.Rangkaian Digital dan Rancangan Logika, Samuel C. Lee, Sutisna, Penerbit Erlanga,

Jakarta

45