kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong...

53
kang LAP NER IND Realis PORA RACA DONE sasi Triwu AN A PEM ESIA ulan II-20 MBA 11 AYAR RAN A Agustus 2011 1 1

Transcript of kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong...

Page 1: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

kang

LAPNERIND

Realis

PORARACA

DONE

sasi Triwu

AN A PEMESIA

ulan II-20

MBA

11

AYARRAN

AAgustus 2011

1

1

Page 2: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

2

Alamat Redaksi: Biro Neraca Pembayaran Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 16 Jl. M. H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon : (021) 3817088 Faksimili : (021) 3800134 E-mail : [email protected] Website : www.bi.go.id

Page 3: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

3

LAPORAN

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

Realisasi Triwulan II-2011

Agustus 2011

Page 4: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

4

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 5: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

5

RINGKASAN PERKEMBANGAN NPI TW. II-2011 SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

…………………………………………………………… ……………………………………………………………

1

3

TRANSAKSI BERJALAN …………………………………………………………… 5

1. Neraca Perdagangan Barang …………………………………………………………… 5

1.1. Ekspor Barang …………………………………………………………… 6

1.2. Impor Barang …………………………………………………………… 12 2. Neraca Perdagangan Jasa …………………………………………………………… 16

3. Neraca Pendapatan …………………………………………………………… 18

4. Neraca Transfer Berjalan …………………………………………………………… 18

TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL …………………………………………………………… 21

1. Investasi Langsung …………………………………………………………… 21

2. Investasi Portofolio …………………………………………………………… 22 3. Investasi Lainnya …………………………………………………………… 25

CADANGAN DEVISA …………………………………………………………… 29

INDIKATOR SUSTAINABILITAS EKSTERNAL …………………………………………………………… 31

BOKS: Profil Perdagangan Indonesia – India …………………………………………………………… 33

DAFTAR ISI

Page 6: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

6

DAFTAR TABEL

Hal Hal

Tabel 1 Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia dan Beberapa Indikator Ekonomi

4

Tabel 14 Impor (f.o.b) menurut Kelompok Barang 13

Tabel 2 Neraca Perdagangan Barang menurut Pengelompokan BPM5

6

Tabel 15 Impor Nonmigas menurut Negara Asal Utama 13

Tabel 3 Pertumbuhan Ekspor Barang per Sektor 7

Tabel 16 Impor 10 Komoditas Utama Nonmigas menurut Kategori Ekonomi

13

Tabel 4 Perkembangan Ekspor Barang menurut Negara Tujuan Utama

7

Tabel 17 Impor Bahan Penolong untuk Industri menurut Negara Asal Utama

14

Tabel 5 Perkembangan Ekspor Komoditas Nonmigas Utama 7

Tabel 18 Impor Barang Modal kecuali Alat Angkutan menurut Negara Asal Utama

14

Tabel 6 Ekspor Batubara menurut Negara Tujuan Utama 8

Tabel 19 Impor Suku Cadang & Aksesori untuk Barang modal menurut Negara Asal Utama

15

Tabel 7 Ekspor Minyak Sawit menurut Negara Tujuan Utama

9

Tabel 20 Impor Bahan Baku Industri menurut Negara Asal Utama

15

Tabel 8 Ekspor Produk Karet menurut Negara Tujuan Utama 10

Tabel 21 Impor Makanan & Minuman Primer untuk Industri Menurut Negara Asal Utama

15

Tabel 9 Ekspor Produk TPT menurut Negara Tujuan Utama 10

Tabel 22 Perkembangan Impor Minyak 16

Tabel 10 Ekspor Produk Logam menurut Negara Tujuan Utama

11

Tabel 23 Permintaan dan Penawaran Minyak Dunia 16

Tabel 11 Ekspor Peralatan Listrik menurut Negara Tujuan Utama

11

Tabel 24 Perkembangan Sovereign Rating Indonesia 23

Tabel 12 Perkembangan Ekspor Minyak 11

Tabel 25 Indikator Sustainabilitas Eksternal 31

Tabel 13 Perkembangan Ekspor Gas 12

Page 7: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

7

DAFTAR GRAFIK

Hal

Hal

Grafik 1 Transaksi Berjalan 5

Grafik 17 Perkembangan PMA menurut Sektor Ekonomi 21 Grafik 2 Neraca Perdagangan Nonmigas 5

Grafik 18 Perkembangan PMA menurut Negara Asal 22

Grafik 3 Neraca Perdagangan Migas 6

Grafik 19 Perkembangan Investasi Portofolio 22 Grafik 4 Perkembangan Harga Batubara Dunia 8

Grafik 20 Perkembangan Posisi Kepemilikan SBI & SUN oleh

Asing 23

Grafik 5 Perkembangan Harga Minyak Sawit Dunia 9

Grafik 21 Perkembangan Yield Global Bond Indonesia dan US T-Notes

23

Grafik 6 Perkembangan Harga Karet Dunia 9

Grafik 22 Perkembangan SBI Rate 24

Grafik 7 Perkembangan Harga Minyak Dunia 12

Grafik 23 Perkembangan Transaksi Asing di BEI dan IHSG 24

Grafik 8 Perkembangan Konsumsi BBM 16 Grafik 24 Perkembangan Indeks Bursa di Beberapa Negara ASEAN

24

Grafik 9 Perkembangan Neraca Perdagangan Jasa 17 Grafik 25 Investasi Portofolio menurut Sektor Institusi 25

Grafik 10 Perkembangan Jasa Perjalanan 18 Grafik 26 Perkembangan Investasi Lainnya 25

Grafik 11 Perkembangan Neraca Pendapatan 18 Grafik 27 Transaksi Aset Investasi Lainnya Sektor Swasta 25

Grafik 12 Perkembangan Remitansi Tenaga Kerja 19 Grafik 28 Perkembangan Transaksi Kewajiban Investasi Lainnya

26

Grafik 13 Komposisi Jumlah TKI di Asia Pasifik 19 Grafik 29 Perkembangan PLN Sektor Publik 26

Grafik 14 Komposisi Jumlah TKI di Timur Tengah dan Afrika 19 Grafik 30 Perkembangan PLN Sektor Swasta 27

Grafik 15 Perkembangan Transaksi Modal dan Finansial 21 Grafik 31 Perkembangan Cadangan Devisa 29

Grafik 16 Perkembangan Investasi Langsung 21

Page 8: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

8

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 9: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

1

Surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II-2011 mencapai USD11,9 miliar, meningkat cukup

tajam dibandingkan USD7,7 miliar pada triwulan sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh lonjakan surplus transaksi

modal dan finansial yang melampaui penurunan surplus transaksi berjalan. Sejalan dengan itu, jumlah cadangan

devisa pada akhir Juni 2011 meningkat menjadi USD119,7 miliar atau setara dengan 6,8 bulan impor dan

pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Transaksi berjalan mencatat surplus sebesar USD0,2 miliar, ditopang oleh kenaikan ekspor nonmigas dan

ekspor gas. Namun, surplus tersebut menyusut dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai USD2,1 miliar

akibat meningkatnya defisit pada neraca perdagangan minyak, neraca jasa, dan neraca pendapatan. Kenaikan

defisit pada ketiga neraca ini terutama disebabkan oleh meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang

memicu kenaikan impor minyak, bertambah banyaknya penduduk Indonesia yang bepergian ke luar negeri, dan

besarnya pembayaran imbal hasil kepada investor asing sejalan dengan kenaikan arus masuk investasi asing.

Penurunan kinerja transaksi berjalan tersebut dapat diimbangi oleh surplus transaksi modal dan finansial yang

meningkat signifikan menjadi sebesar USD12,5 miliar dari USD6,4 miliar pada triwulan sebelumnya. Arus masuk

investasi langsung ke Indonesia (PMA) terus meningkat sejalan dengan iklim investasi yang semakin kondusif. Arus

masuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global

dan tetap menariknya imbal hasil investasi di dalam negeri. Selain itu, peningkatan kebutuhan pembiayaan di dalam

negeri mendorong sektor swasta untuk menarik utang maupun simpanan dari luar negeri sehingga investasi lainnya

mencatat surplus.

RINGKASAN

Page 10: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

2

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 11: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

3

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Tw. II-2011 mencatat surplus USD11,9 miliar, terutama didorong

oleh lonjakan surplus transaksi modal dan finansial yang mencapai USD12,5 miliar, meningkat signifikan dibanding

USD6,4 miliar pada triwulan sebelumnya. Seluruh komponen transaksi modal dan finansial mengalami surplus.

Sumber terbesar berasal dari derasnya aliran masuk modal asing ke dalam instrumen saham dan surat utang baik

pemerintah maupun swasta, diikuti oleh penarikan pinjaman luar negeri sektor swasta dan penarikan simpanan

swasta dari perbankan di luar negeri. Selain itu, aliran masuk PMA dan simpanan bukan penduduk pada perbankan

domestik juga mengalami peningkatan. Di sisi lain, transaksi berjalan mencatat surplus sebesar USD0,2 miliar,

ditopang oleh kenaikan ekspor nonmigas dan ekspor gas. Namun, surplus transaksi berjalan tersebut menyusut

dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai USD2,1 miliar akibat meningkatnya tekanan defisit neraca

perdagangan minyak, neraca jasa, dan neraca pendapatan. Sejalan dengan perkembangan NPI dimaksud, jumlah

cadangan devisa pada akhir periode laporan bertambah menjadi sebesar USD119,7 miliar.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia selama Tw. II-2011,

antara lain:

• Volume perdagangan dunia dan harga komoditas internasional yang tinggi mendorong kinerja ekspor di

triwulan laporan;

• Pertumbuhan ekonomi Tw. II-2011 cukup tinggi mencapai 6,5%, didukung oleh pertumbuhan konsumsi

rumah tangga dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 4,6% dan 9,2%. Perkembangan permintaan

domestik ini, ditambah dengan berlanjutnya penguatan nilai tukar rupiah, mendorong akselerasi pertumbuhan

impor nonmigas;

• Penghentian produksi secara tidak terduga (unplanned shutdown) dan penurunan kinerja sumur secara alamiah

menyebabkan produksi minyak nasional turun dari 0,908 juta barel per hari (bph) pada triwulan sebelumnya

menjadi sebesar 0,902 juta bph pada Tw. II-2011. Penurunan produksi minyak yang terjadi di tengah konsumsi

BBM yang relatif tinggi menyebabkan kebutuhan impor minyak meningkat. Kenaikan volume impor minyak,

disertai oleh harga minyak di pasar internasional yang juga terus naik, memberikan andil terhadap kenaikan

defisit neraca perdagangan minyak;

• Kombinasi faktor penarik dari dalam negeri (pull factors) dan faktor pendorong dari luar negeri (push factors)

mendorong derasnya arus masuk modal asing ke instrumen rupiah, terutama SUN dan saham. Faktor-faktor

domestik tampak pada fundamental ekonomi yang kondusif, imbal hasil yang relatif tinggi dengan pergerakan

indikator risiko yang relatif stabil, dan ekspektasi currency gain di kalangan investor. Faktor-faktor eksternal

tercermin pada ketidakpastian dan lambannya proses pemulihan krisis utang di beberapa negara di kawasan

Eropa dan Amerika Serikat yang terjadi di tengah masih tingginya ekses likuiditas global. Hal ini juga

berimplikasi pada penguatan lebih lanjut nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dari rata-rata Rp8.899/USD pada

Tw. I-2011 menjadi rata-rata Rp8.590/USD pada Tw. II-2011.

PERKEMBANGAN NPI TW. II-2011 SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Page 12: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

4

Tabel 1 Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia dan

Beberapa Indikator Ekonomi

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Total Tw. I* Tw. II**INDIKATOR EKONOMI DUNIA

Pertumbuhan Ekonomi- Amerika Serikat % (y.o.y) -3.5 2.2 3.3 3.5 3.1 3.0 2.2 1.6- Jepang % (y.o.y) -6.3 5.6 3.1 5.0 2.2 4.0 -0.7 -1.5- Uni Eropa % (y.o.y) -4.1 0.8 2.0 2.0 2.0 1.8 2.5 1.8 p

- Singapura % (y.o.y) -0.8 16.4 19.4 10.5 12.0 14.5 9.3 0.9- China % (y.o.y) 9.1 11.9 10.3 9.6 9.8 10.3 9.7 9.6Harga Komoditas Dunia ¹⁾- Minyak Mentah (OPEC) USD/barel 61.1 75.5 76.6 73.8 83.9 77.5 101.3 112.2- Batubara USD/metric ton 71.8 95.2 99.5 93.6 107.6 99.0 129.6 120.0- Tembaga USD/metric ton 5,149.7 7,232.4 7,027.4 7,242.8 8,636.5 7,534.8 9,642.2 9,173.0- CPO USD/ton 682.8 807.7 813.0 874.7 1,108.0 900.8 1,251.0 1,147.0- Karet cent USD/kg 214.6 345.2 381.5 360.7 459.1 386.6 573.2 530.1Suku Bunga Internasional ¹⁾- Amerika Serikat % 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3- Jepang % 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1- Uni Eropa % 1.2 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.3- Singapura % 0.7 0.3 0.5 0.4 0.3 0.3 0.3 0.3- China % 1.8 1.8 1.8 1.8 2.0 1.8 2.3 2.3Inflasi ²⁾- Amerika Serikat % (y.o.y) 2.7 2.3 1.1 1.1 1.5 1.5 2.7 3.6- Jepang % (y.o.y) -1.7 -1.1 -0.7 -0.6 0.0 0.0 0.0 0.2- Uni Eropa % (y.o.y) 0.9 1.6 1.5 1.9 2.2 2.2 2.6 2.7- Singapura % (y.o.y) -0.5 1.6 2.7 3.7 4.6 4.6 5.0 5.2- China % (y.o.y) 1.9 2.4 2.9 3.6 4.6 4.6 5.4 6.4

INDIKATOR EKONOMI DOMESTIK

PDB % (y.o.y) 4.5 5.6 6.1 5.8 6.9 6.1 6.5 6.5Inflasi IHK ²⁾ % (y.o.y) 2.8 3.4 5.1 5.8 7.0 7.0 6.7 5.5Nilai Tukar ¹⁾ (Rp/USD) 10,395 9,263 9,118 9,001 8,963 9,084 8,899 8,590Harga Minyak Indonesia USD/barel 59.6 75.2 76.8 73.8 84.9 77.7 102.3 114.9Produksi Minyak juta barel per hari 0.949 0.954 0.965 0.950 0.912 0.945 0.908 0.902Konsumsi BBM juta barel 390.7 94.3 100.3 105.6 104.8 404.9 108.6 113.3Ekspor Gas (LNG) juta mmbtu 1,029.6 276.6 308.7 310.8 314.7 1,210.8 268.6 269.0Harga Rata-Rata Ekspor Gas (LNG) USD/mmbtu 7.0 7.8 7.8 7.5 8.1 7.8 10.3 12.1BI Rate 1) % 7.15 6.50 6.50 6.50 6.50 6.50 6.75 6.75

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

- Transaksi Berjalan juta USD 10,628 1,936 1,409 1,205 1,093 5,643 2,089 232- Transaksi Modal dan Finansial juta USD 4,852 5,590 3,697 7,365 9,550 26,201 6,436 12,518- Total juta USD 15,481 7,526 5,106 8,570 10,642 31,844 8,525 12,750- Net Errors and Omissions juta USD -2,975 -905 315 -1,616 646 -1,559 -859 -873- Overall Balance juta USD 12,506 6,621 5,421 6,955 11,289 30,285 7,666 11,876- Cadangan Devisa 2) juta USD 66,105 71,823 76,321 86,551 96,207 96,207 105,709 119,655

Sumber: Bank Indonesia, CEIC, IMF, World Bank, dan berbagai sumber lain¹⁾ dihitung secara rata-rata bulanan²⁾ posisi akhir bulan pada periode bersangkutan* Angka sementara (khusus data Neraca Pembayaran Indonesia)** Angka sangat sementara (khusus data Neraca Pembayaran Indonesia)p (estimasi consensus forecast)

20112010*KOMPONEN SATUAN 2009

Page 13: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

5

Transaksi berjalan pada Tw. II-2011 mencatat

surplus sebesar USD0,2 miliar didukung kinerja positif

neraca perdagangan nonmigas, neraca perdagangan

gas, dan transfer berjalan. Namun demikian, surplus

tersebut lebih rendah dari surplus USD2,1 miliar pada

triwulan sebelumnya akibat melebarnya defisit neraca

perdagangan minyak, neraca jasa-jasa, dan neraca

pendapatan.

Grafik1

Transaksi Berjalan

1. Neraca Perdagangan Barang

Surplus neraca perdagangan barang pada Tw. II-

2011 mencapai USD9,7 miliar, meningkat dibanding

triwulan sebelumnya sebesar USD8,7 miliar akibat

ekspor yang tumbuh lebih tinggi (37,4%, y.o.y)

daripada pertumbuhan impor (36,4%, y.o.y). Perbaikan

neraca perdagangan barang ditopang oleh kuatnya

kinerja neraca perdagangan barang nonmigas dan

neraca gas yang melampaui kenaikan defisit neraca

minyak. Neraca perdagangan nonmigas pada Tw. II-

2011 mencatat surplus USD10,6 miliar, lebih tinggi dari

surplus USD8,6 miliar pada periode sebelumnya.

Surplus tersebut terjadi karena ekspor nonmigas

tumbuh (13,2%, q.t.q) lebih tinggi daripada impor

nonmigas (10,1%, q.t.q). Bila dibandingkan dengan

periode yang sama tahun sebelumnya (y.o.y), ekspor

nonmigas juga tumbuh lebih tinggi dibanding impor

nonmigas, masing-masing sebesar 38,6% dan 28,4%.

Grafik2

Neraca Perdagangan Nonmigas

Kenaikan surplus neraca perdagangan gas sebesar

17,0% dari triwulan sebelumnya sehingga mencapai

USD4,1 miliar turut berkontribusi pada perbaikan

neraca perdagangan barang. Namun, penguatan

surplus neraca perdagangan barang lebih lanjut

tertahan oleh melebarnya defisit neraca perdagangan

minyak yang mencapai USD5,0 miliar pada periode

laporan dari defisit USD3,4 miliar pada triwulan

sebelumnya. Kenaikan defisit neraca perdagangan

minyak terjadi karena tingginya volume impor minyak

-8,000

-6,000

-4,000

-2,000

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**

2009 2010* 2011

Juta USD

Jasa Pendapatan Nrc. Perdagangan* Angka Sementara** Angka sangat sementara

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

05,000

10,00015,00020,00025,00030,00035,00040,00045,000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**

2009 2010* 2011

Juta USDJuta USD

Ekspor Impor Nrc. Perdagangan Nonmigas (RHS)* Angka Sementara** Angka sangat sementara

TRANSAKSI BERJALAN

Page 14: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

6

sebagai respon terhadap peningkatan konsumsi

BBM dan menurunnya produksi minyak nasional,

di tengah harga minyak yang tinggi. Selain itu, adanya

perbaikan rutin kilang Balikpapan yang merupakan

kilang produksi BBM terbesar kedua di Indonesia ikut

menjadi penyebab naiknya impor BBM. Dengan

perkembangan ini neraca perdagangan migas pada

triwulan laporan mengalami defisit USD910 juta

dibanding surplus USD57 juta pada triwulan

sebelumnya.

Grafik 3

Neraca Perdagangan Migas

Kinerja neraca perdagangan barang juga dapat

dilihat berdasarkan pengelompokan lima jenis barang

berikut: (1) barang dagangan umum, (2) barang untuk

diolah, (3) barang yang diperbaiki, (4) barang yang

diperoleh di pelabuhan oleh sarana pengangkut, dan

(5) emas nonmoneter. Surplus neraca perdagangan

barang terutama disumbang oleh kelompok barang

dagangan umum yang mencatat surplus sebesar

USD8,8 miliar pada triwulan laporan, lebih tinggi

dibanding periode sebelumnya sebesar USD7,6 miliar.

Sementara itu, kelompok barang yang diperbaiki masih

mencatat defisit (USD28 juta).

Tabel 2 Neraca Perdagangan Barang

menurut Pengelompokan BPM51)

1.1. Ekspor Barang

Ekspor barang pada Tw. II-2011 tercatat

sebesar USD51,5 miliar dengan kontribusi terbesar dari

sektor manufaktur (64,0%) dan pertambangan

(31,6%). Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya,

ekspor barang pada periode laporan meningkat 12,3%,

terutama karena pertumbuhan ekspor produk

manufaktur (12,4%; q.t.q) dan produk pertambangan

(11,1%; q.t.q).

Kinerja ekspor barang pada Tw. II-2011 yang lebih

kuat dikonfirmasi pula oleh pertumbuhan ekspor

tahunan yang tinggi, yaitu sebesar 37,4%, lebih tinggi

dari pertumbuhan tahunan ekspor pada triwulan

sebelumnya (30,6%). Ekspor produk manufaktur dan

pertambangan tumbuh sebesar 38,1% (y.o.y) dan

38,8% (y.o.y), lebih tinggi dari periode sebelumnya

sebesar 32,8% (y.o.y) dan 27,4% (y.o.y). Sementara itu,

sektor pertanian tumbuh sebesar 15,1% (y.o.y), sedikit

melambat dari pertumbuhan sebelumnya sebesar

17,4% (y.o.y).

-1,200-800-400

04008001,2001,6002,000

2,400

-6,000-4,000-2,000

02,0004,0006,0008,000

10,000

12,000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**

2009 2010* 2011

Juta USDJuta USD

Ekspor Impor Nrc. Perdagangan migas (RHS)*   Angka Sementara** Angka sangat sementara

Tw.I* Tw.II**Barang Dagangan Umum 29,449 7,633 8,849Barang untuk Diolah -216 602 76Barang yang Diperbaiki -159 -34 -28Barang yg diperoleh di pelabuhan

538 258 360

Emas Nonmoneter 1,016 227 471

Nrc. Perdagangan Brg. 30,628 8,686 9,728* Angka sementara** Angka sangat sementara1) Balance of Payments Manual 5

Rincian2011

Nrc. Perdagangan (juta USD)

2010*

Page 15: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

7

Tabel 3 Pertumbuhan Ekspor Barang Per Sektor

Peningkatan kinerja ekspor triwulan laporan

terefleksi pada performa ekspor ke beberapa negara

tujuan utama, yaitu China, Uni Eropa, dan Singapura

yang mengalami pertumbuhan tertinggi. Kenaikan

signifikan terjadi pada ekspor ke China, terutama

didukung oleh naiknya permintaan ekspor batubara

dari negara tersebut. Di sisi lain, ekspor ke Jepang dan

Amerika Serikat tumbuh negatif, masing-masing

sebesar -1,1% dan -0,4%, diduga sebagai dampak dari

tsunami Jepang Maret lalu dan melambatnya

perekonomian AS. Secara tahunan, ekspor ke semua

negara tujuan utama tumbuh positif.

Tabel 4 Perkembangan Ekspor Barang menurut Negara Tujuan Utama

Di sisi barang nonmigas, dinamika ekspor pada

periode laporan didukung oleh beberapa komoditas

utama yang memiliki kontribusi terbesar, antara lain

batubara, minyak sawit, produk karet, TPT, produk

logam, dan peralatan listrik.

Tabel 5

Perkembangan Ekspor Komoditas Nonmigas Utama

2011**Jan-Jun Tw.I* Tw.II** Tw.I* Tw.II**

Produk Pertanian 3.2 2.6 -9.6 1.8 17.4 15.1Produk Manufaktur (termasuk migas)

63.9 64.0 -1.7 12.4 32.8 38.1

Produk Pertambangan (termasuk migas)

31.5 31.6 4.5 11.1 27.4 38.8

Barang Lainnya (termasuk minyak)

1.5 1.7 1.3 54.5 31.8 28.7

Total Ekspor 100.0 100.0 0.0 12.3 30.6 37.4a.l. Minyak 9.9 10.1 6.8 2.5 36.6 29.7 Gas 8.2 8.6 12.6 16.0 28.1 35.8* Angka sementara** Angka sangat sementara

Pangsa (%)Rincian

2010* q.t.q (%)

Pertumbuhan 2011 (%)

y.o.y (%)

q.t.q y.o.yJepang 7,525 14.6 -1.1 20.2China 5,952 11.6 46.8 82.4Uni Eropa 5,568 10.8 14.9 52.6Singapura 4,604 8.9 18.5 22.7Amerika Serikat 4,183 8.1 -0.4 22.8Lainnya 23,628 45.9 11.3 38.1Total 51,460 100.0 12.3 37.4** Angka sementara

Negara

Tw. II-2011**

Nilai (Juta USD)

Pangsa (%)

Pertumb. (%)

2011**Jan-Jun Tw.I* Tw. II** Tw.I* Tw. II** Tw.I* Tw. II** Tw.I* Tw. II** Tw.I* Tw. II** Tw.I* Tw. II**

1. Batubara 13.8 15.2 8.8 21.8 -8.6 25.3 18.9 -2.8 28.3 57.3 -9.5 24.1 41.8 26.82. Minyak Sawit 10.4 10.3 -42.6 78.3 -51.5 86.5 18.5 -4.4 22.2 121.5 -21.7 54.7 56.1 43.23. Produk Karet 7.2 9.4 32.6 9.0 16.3 9.8 14.1 -0.7 85.7 65.0 40.0 35.1 32.6 22.14. Tekstil & Produk Tekstil 8.7 8.6 11.3 2.0 5.9 0.0 5.1 2.0 30.3 24.4 19.7 13.1 8.9 10.05. Produk Logam 7.6 7.9 5.0 -1.1 -4.8 0.4 10.3 -1.5 29.4 44.3 0.4 15.6 28.9 24.86. Peralatan Listrik 8.5 7.0 -6.7 1.5 -12.9 -4.2 7.2 6.0 13.9 2.9 -4.5 -17.0 19.4 24.07. Bahan Kimia 2.7 3.1 13.9 25.4 6.4 24.4 7.1 0.8 34.6 53.3 16.6 38.2 15.5 10.98. Tembaga 2.8 2.7 -22.3 -30.1 -37.9 -44.2 25.3 25.4 -4.3 -20.6 -39.2 -62.8 57.3 113.19. Makanan Olahan 3.2 2.7 -1.4 12.0 -5.5 7.4 4.4 4.4 26.0 28.9 17.5 14.3 7.2 12.710. Kertas 4.9 3.0 -13.5 13.5 -16.6 10.1 3.8 3.1 4.8 5.2 -7.5 -2.6 13.3 8.0*) Angka sementara**) Angka sangat sementara

Pangsa (%)

2011 2011Nominal Riil

2011Harga

Pertumbuhan q.t.q (%)

Rincian2010*

2011Nominal

Pertumbuhan y.o.y (%)

2011Riil

2011 Harga

Page 16: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

8

Batubara

Batubara merupakan komoditas utama ekspor

Indonesia dengan pangsa ekspor tertinggi, sebesar

15,2% selama 2011 (s.d. Juni), dengan capaian selama

periode laporan sebesar USD6,6 miliar. Ekspor

batubara naik sekitar 21,8% bila dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya.

Peningkatan ekspor batubara lebih dipengaruhi

oleh pertumbuhan volume ekspor, sementara harga

batubara lebih rendah pada triwulan laporan.

Bertambahnya volume ekspor batubara disebabkan oleh

tingginya permintaan batubara dari China yang naik

111,5% dibandingkan triwulan sebelumnya. Kebijakan

pengetatan ekonomi di China tidak menurunkan

permintaan terhadap batubara. Selain permintaan dari

China, kenaikan ekspor batubara juga dipengaruhi oleh

eskalasi permintaan ekspor batubara dari India (26,7%;

q.t.q) dan dari Taiwan (27,8%; q.t.q).

Harga batubara di pasar internasional pada Tw. II-

2011 turun 6,96% (q.t.q) menjadi USD120/Mton dari

USD128,99/MTon di triwulan sebelumnya. Penurunan

harga batubara di pasar internasional diperkirakan

akibat melemahnya permintaan batubara dunia dari

Asia, antara lain karena belum pulihnya permintaan dari

Jepang pasca tsunami.

Grafik 4

Perkembangan Harga Batubara Dunia

Selain Jepang, permintaan batubara dari Korea

Selatan juga mengalami penurunan, walaupun secara

tahunan ekspor ke dua negara ini tetap tumbuh positif.

Tabel 6 Ekspor Batubara Menurut Negara Tujuan Utama

Selain tumbuh positif secara triwulanan, perbaikan

kinerja ekspor batubara juga tercermin pada

pertumbuhan secara tahunan yg meningkat dari 28,3%

pada Tw. I-2011 menjadi 57,3%.

Minyak Sawit

Ekspor minyak sawit pada Tw. II-2011 tumbuh

78,3% (q.t.q) dari triwulan sebelumnya dan tercatat

sebesar USD5,2 miliar. Peningkatan ekspor tersebut

lebih disebabkan oleh peningkatan volume (86,5%;

q.t.q), terutama untuk memenuhi permintaan India dan

China.

Tingginya kenaikan permintaan minyak sawit dari

India menjadikan India sebagai negara tujuan ekspor

minyak sawit utama. Selain itu, implementasi Indonesia-

India Free Trade Agreement diduga ikut mendorong

peningkatan ekspor minyak sawit ke negara tersebut.

Isu lingkungan terkait minyak sawit yang

sudah lama beredar di negara-negara kawasan

Eropa tidak mempengaruhi kinerja ekspor pada

triwulan laporan. Hal ini dapat dilihat dari kinerja

ekspor minyak sawit ke Uni Eropa yang

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2008 2009 2010 2011

USD/MTon

Sumber : Bank Dunia

q.t.q y.o.yChina 1,755 26.6 111.5 132.6India 1,375 20.8 26.7 112.3Jepang 905 13.7 -8.6 48.7Taiwan 612 9.3 27.8 31.5Korea Selatan 591 8.9 -0.1 0.8Lainnya 1,366 20.7 -5.4 20.3Total 6,604 100.0 21.8 57.3**Angka sangat sementara

NegaraTw. II-2011**

Nilai (Juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

Page 17: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

9

mengalami pertumbuhan sebesar 54,4% (q.t.q). Begitu

pula halnya dengan rencana Parlemen Australia

untuk menetapkan Undang-Undang Food Standards

Amendment (Truth in Labeling - Palm Oil) yang belum

memberikan dampak negatif pada kinerja ekspor

minyak sawit pada triwulan laporan. Dalam

Undang-Undang tersebut disebutkan bahwa minyak

sawit memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi

dari minyak lain yang berasal dari tumbuhan atau

sayuran sehingga dapat berdampak negatif pada

kesehatan.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama

tahun sebelumnya, kinerja ekspor minyak sawit juga

mengalami pertumbuhan sebesar 121,5% (y.o.y) pada

Tw. II-2011.

Tabel 7 Ekspor Minyak Sawit

Menurut Negara Tujuan Utama

Pertumbuhan kinerja ekspor minyak sawit

selama kurun laporan tertahan oleh penurunan

harga. Setelah mencapai puncaknya pada

triwulan sebelumnya, harga minyak sawit terkoreksi

selama periode laporan. Meningkatnya produksi

di Malaysia dan prediksi pelemahan perekonomian

dunia ditengarai ikut menyebabkan penurunan harga

minyak sawit.

Grafik 5

Perkembangan Harga Minyak Sawit Dunia

Produk Karet

Ekspor produk karet pada Tw. II-2011 tercatat

sebesar USD3,9 miliar atau naik 9,0% dari triwulan

sebelumnya. Peningkatan ekspor terutama ditopang

oleh kenaikan volume ekspor sebesar 9,8% dari periode

sebelumnya. Peningkatan volume ekspor produk karet

disebabkan oleh tingginya permintaan karet dunia dan

membaiknya sisi produksi berkat dukungan faktor

cuaca yang sudah memasuki musim kemarau. Pada sisi

harga, terjadi penurunan harga pada periode laporan

setelah periode sebelumnya mencapai harga tertinggi

sejak tahun 2007.

Grafik 6

Perkembangan Harga Karet Dunia

q.t.q y.o.yIndia 1,698 32.5 136.9 128.2China 684 13.1 186.9 98.1Uni Eropa 529 10.1 54.4 140.1Malaysia 431 8.3 52.3 59.0Singapura 209 4.0 -0.5 138.5Lainnya 1,669 32.0 46.7 142.6Total 5,219 100.0 78.3 121.5** Angka sangat sementara

NegaraTw. II-2011**

Nilai (Juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2008 2009 2010 2011

USD/MTon

Sumber : Bank Dunia

0

100

200

300

400

500

600

700

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2007 2008 2009 2010 2011

c/kg

Sumber : Bank Dunia

Page 18: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

10

Pada periode laporan, peningkatan ekspor produk

karet yang cukup signifikan terjadi pada ekspor ke

India, naik 360,8% (q.t.q). Akibatnya, India masuk ke

dalam peringkat lima negara tujuan utama ekspor

produk karet Indonesia. Ekspor produk karet tujuan

Jepang, pascatsunami, masih mengalami pertumbuhan

positif (6,0% q.t.q). Namun, pertumbuhan ekspor ke

Jepang tersebut relatif rendah karena industri otomotif

yang merupakan konsumen terbesar karet dunia, belum

menyerap karet olahan secara optimal.

Secara tahunan, ekspor karet indonesia pada Tw.

II-2011 juga mengalami peningkatan yang signifikan,

sebesar 65,0%.

Tabel 8 Ekspor Produk Karet

Menurut Negara Tujuan Utama

Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)

Nilai ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) pada

Tw. II-2011 mencapai USD3,4 miliar, meningkat 2,0%

dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan nilai

ekspor komoditas ini lebih banyak ditopang oleh

kenaikan harga ekspor sebesar 2,0% (q.t.q).

Ekspor TPT pada periode laporan terutama

ditujukan ke Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Korea

Selatan, dan China. Meskipun ekspor ke Amerika

Serikat mengalami penurunan akibat perlambatan

ekonomi yang dialami negara tersebut (-5,7% q.t.q),

pangsa ekspor TPT Indonesia ke Amerika Serikat tetap

menempati peringkat teratas. Sementara itu, ekspor

TPT ke Uni Eropa dan Jepang menunjukkan

peningkatan, masing-masing sebesar 15,3% dan

12,3% (q.t.q). Hal ini berimplikasi pada kinerja ekspor

TPT secara tahunan yang tumbuh sebesar 24,4%

(y.o.y).

Tabel 9 Ekspor Produk TPT Menurut Negara Tujuan Utama

Produk Logam

Ekspor produk logam pada Tw. II-2011 tercatat

sebesar USD3,1 miliar, turun 1,1% dari periode

sebelumnya. Penurunan ekspor komoditas ini lebih

disebabkan oleh penurunan harga yang terjadi pada

nikel (-4,8% q.t.q), tembaga (-6,9% q.t.q), dan timah

(-9,3% q.t.q) setelah pada triwulan sebelumnya

mencapai harga tertinggi sejak tahun 2009. Kendati

dari sisi harga menurun, volume ekspor masih

mengalami peningkatan sebesar 0,4% (q.t.q). Kenaikan

pada volume ekspor ini dapat menahan laju penurunan

nilai ekspor lebih jauh.

Ekspor produk logam terutama ditujukan ke

Jepang, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Uni Eropa.

Barang-barang logam dimaksud antara lain terbuat dari

besi/baja, nikel, tembaga, dan timah.

q.t.q y.o.yAmerika Serikat 932 23.9 4.7 66.3Jepang 549 14.1 6.0 83.0Uni Eropa 505 13.0 17.8 95.3China 480 12.3 0.2 60.3India 168 4.3 360.8 62.4Lainnya 1,263 32.4 3.2 50.2Total 3,896 100.0 9.0 65.0** Angka sangat sementara

NegaraTw. II-2011**

Nilai (Juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

q.t.q y.o.yAmerika Serikat 1,156 33.6 -5.7 14.6Uni Eropa 564 16.4 15.3 31.2Jepang 249 7.2 12.3 76.2Korea Selatan 121 3.5 -29.8 7.9China 90 2.6 -3.7 37.8Lainnya 1,260 36.6 7.6 25.1Total 3,440 100.0 2.0 24.4** Angka sangat sementara

NegaraTw. II-2011**

Nilai (Juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

Page 19: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

11

Tabel 10 Ekspor Produk Logam

Menurut Negara Tujuan Utama

Jika dibandingkan dengan periode yang sama

tahun sebelumnya, kinerja ekspor produk logam

tumbuh 44,3% (y.o.y) pada triwulan laporan, lebih

tinggi dari periode sebelumnya sebesar 29,4% (y.o.y).

Peralatan Listrik

Ekspor peralatan listrik pada periode laporan

membukukan nilai sebesar USD2,8 miliar, tumbuh

1,5% (q.t.q). Peningkatan ini lebih didorong oleh faktor

harga karena dari sisi volume ekspor justru turun

sebesar -4,2% (q.t.q).

Negara tujuan utama ekspor peralatan listrik

Indonesia adalah Singapura, Amerika Serikat, Jepang,

Uni Eropa, dan Hongkong.

Tabel 11 Ekspor Peralatan Listrik

Menurut Negara Tujuan Utama

Secara tahunan, ekspor peralatan listrik tumbuh

positif 2,9% (y.o.y) pada Tw. II-2011, namun melambat

bila dibandingkan periode sebelumnya 13,9% (y.o.y).

Ekspor Minyak

Nilai ekspor minyak selama Tw. II-2011 tercatat

sebesar USD5,0 miliar, lebih tinggi 2,5% dibanding

periode sebelumnya sebesar USD4,9 miliar.

Peningkatan nilai ekspor minyak lebih dipengaruhi oleh

kenaikan harga, yaitu harga minyak mentah naik

sebesar 12,0% (q.t.q) dan harga produk kilang naik

sebesar 21,5% (q.t.q).

Dari sisi volume, baik ekspor minyak mentah

maupun ekspor produk kilang mengalami penurunan

sebesar -8,3% (q.t.q) dan -15,9% (q.t.q). Ekspor

minyak mentah antara lain ditujukan ke Australia,

China, Jepang, dan Korea, dengan jenis minyak mentah

Arjuna, Attaka, Belanak, SLC, dan Duri.

Penurunan volume ekspor minyak disebabkan

oleh penurunan rata-rata produksi minyak nasional

yang pada Tw. II-2011 hanya sebesar 0,902 juta

barel/hari dari sebelumnya 0,908 juta barel/hari.

Penurunan produksi minyak terjadi karena tidak

tercapainya target produksi beberapa perusahaan migas

di Indonesia akibat gangguan teknis dan penurunan

produksi minyak secara alami.

Tabel 12 Perkembangan Ekspor Minyak

Harga minyak OPEC, WTI, dan Brent secara

rata-rata triwulan masih cenderung meningkat,

masing-masing dari USD100,6/barel, USD93,7/barel,

dan USD104,8/barel pada Tw. I-2011 menjadi

USD112,2/barel, USD102,3/barel, dan USD117,6/barel

pada Tw. II-2011. Kenaikan ini disebabkan oleh

terganggunya suplai minyak akibat masih

berlangsungnya konflik geopolitik di Afrika Utara

q.t.q y.o.yJepang 820 26.5 -3.8 16.6Singapura 656 21.2 13.5 61.7Malaysia 283 9.1 -6.4 20.4Thailand 248 8.0 -2.2 86.9Uni Eropa 169 5.4 2.2 232.3Lainnya 923 29.8 -6.1 48.7Total 3,100 100.0 -1.1 44.3** Angka sangat sementara

NegaraTw. II-2011**

Nilai (Juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

q.t.q y.o.ySingapura 685 24.5 5.9 12.9Amerika Serikat 304 10.9 -17.3 -2.7Jepang 274 9.8 -11.5 -6.0Uni Eropa 256 9.2 3.5 -2.8Hongkong 160 5.7 4.1 16.7Lainnya 1,117 39.9 8.4 1.0Total 2,797 100.0 1.5 2.9** Angka sangat sementara

NegaraTw. II-2011**

Nilai (Juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan

Ekspor 4,856 46.7 4,979 41.8Minyak Mentah 3,435 33.5 102.5 3,522 30.7 114.8Produk Kilang 1,420 13.2 108.0 1,458 11.1 131.2

Sumber: BPMigas dan PT Pertamina (diolah)*   Angka sementara** Angka sangat sementara

Tw. I* Tw. II**Nilai

(juta USD)Volume (mbbl)

Harga ($/barel)

Nilai (juta USD)

Volume (mbbl)

Harga ($/barel)

2011*

Rincian

Page 20: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

12

dan Timur Tengah. Selain itu, gagalnya kesepakatan

dari negara-negara anggota OPEC untuk menambah

suplai minyak pada pertemuan OPEC bulan Juni ikut

memicu kenaikan harga tersebut.

Meskipun secara rata-rata triwulan harga

minyak mengalami kenaikan, namun pada bulan

Juni harga minyak cenderung menurun dibandingkan

bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh keputusan

Badan Energi Internasional (IEA) dan Arab Saudi untuk

menambah suplai minyak. Keputusan Arab Saudi ini

berbeda dengan hasil pertemuan OPEC tanggal 8 Juni

2011. Selain itu, faktor penyebab penurunan harga

minyak dunia lainnya adalah perkiraan penurunan

permintaan seriring dengan proyeksi pelemahan

ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa.

Grafik 7

Perkembangan Harga Minyak Dunia

Ekspor Gas

Kinerja ekspor gas pada Tw. II-2011 meningkat

sebesar 16,0% (q.t.q), yaitu dari USD3,9 miliar di Tw. I-

2011 menjadi USD4,5 di Tw. II-2011. Peningkatan

ekspor ini didukung oleh kenaikan ekspor LNG dan gas

alam yang masing-masing tumbuh sebesar 17,4%

(q.t.q) dan 12,6% (q.t.q).

Kenaikan nilai ekspor LNG lebih didukung oleh

kenaikan harga yang pada Tw. II-2011 mencapai

USD12,1/juta MMBTU dari periode sebelumnya sebesar

USD10,3/juta MMBTU (naik 17,5%; q.t.q). Sedangkan

volume LNG tidak mengalami perubahan, ditengarai

akibat tidak diperpanjangnya kontrak yang sudah

berakhir guna memenuhi kebutuhan domestik.

Tabel 13 Perkembangan Ekspor Gas

Sejalan dengan LNG, kenaikan nilai ekspor gas

alam juga lebih didukung oleh kenaikan harga yang

naik 16,7% (q.t.q) dari USD12/juta MMBTU pada Tw. I-

2011 menjadi USD14/juta MMBTU pada Tw. II-2011.

1.2. Impor Barang

Pada periode laporan, nilai impor barang (f.o.b)

meningkat 12,4% dibanding triwulan sebelumnya

menjadi USD41,7 miliar. Pertumbuhan tertinggi terjadi

pada impor minyak (20,3%; q.t.q), diikuti oleh impor

nonmigas (10,1%; q.t.q).

Berdasarkan kategori ekonomi secara luas (BEC),

kenaikan impor terutama terjadi pada kelompok bahan

baku/barang penolong dengan akselerasi triwulanan

sebesar 16,9%. Sementara itu, impor kelompok barang

modal dan barang konsumsi masing-masing tumbuh

1,6% dan 1,4% (q.t.q). Kenaikan impor kelompok

bahan baku/barang penolong tersebut berkaitan

dengan tingginya impor bahan baku untuk industri dan

impor minyak mentah guna memenuhi kebutuhan

konsumsi BBM nasional.

Secara tahunan, pada Tw. II-2011 impor barang

mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu

36,4%. Akselerasi impor terjadi baik pada kelompok

bahan baku/barang penolong (39,1%), barang

30

40

50

60

70

80

90

100

110

120

130

140

J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J

2008 2009 2010 2011

USD/barel

SLCHarga Ekspor IndonesiaWTIOPEC

Source: OPEC, Ditjen Migas

Ekspor 3,870 4,490 - LNG 2,747 269 10.3 3,225 269 12.1 - LPG 0 - - 0 - - - Natural Gas 1,123 93 12.0 1,265 90 14.0 * Angka  sementara

** Angka sangat sementara1) Untuk LNG dan Natural Gas satuan juta mmbtu, LPG satuan ribu Metric Ton2) Untuk LNG dan Natural Gas satuan USD/juta mmbtu, LPG satuan USD/ribu Metric Ton

Sumber: BPMigas

Tw. I*Nilai

(juta USD) Vol1) Harga2)

Tw. II**Nilai

(juta USD) Vol1) Harga2)

2011

Rincian

Page 21: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

13

konsumsi (36,0%), maupun barang modal (25,5%).

Hal ini sejalan dengan roda perekonomian domestik

yang secara riil tumbuh 6,5%, ditopang oleh konsumsi

rumah tangga dan investasi riil yang tumbuh masing-

masing sebesar 4,6% dan 9,2%.

Tabel 14 Impor (f.o.b) menurut Kelompok Barang

Impor Nonmigas

Impor nonmigas selama triwulan II-2011 mencapai

USD31,4 miliar (f.o.b), meningkat 10,1% dibandingkan

triwulan sebelumnya. Kenaikan impor nonmigas yang

tinggi juga tercermin pada laju pertumbuhan tahunan

yang mencapai 28,4%. Pertumbuhan tertinggi terjadi

pada impor kelompok bahan baku untuk industri.

Impor komoditas nonmigas Indonesia sebagian

besar berasal dari China (21,3%), Jepang (13,5%),

Thailand (8,2%), serta Singapura dan Amerika Serikat

dengan pangsa yang relatif sama (8,1%). China dan

Jepang tetap konsisten menjadi negara terbesar asal

impor, sementara Thailand sejak triwulan lalu

memantapkan posisinya pada jajaran negara asal impor

terbesar. Impor bahan pangan yang tinggi dari negara

tersebut menjadi penyebab utama impor asal Thailand

tetap tinggi.

Tabel 15 Impor Nonmigas menurut Negara Asal Utama

Tabel 16 Impor 10 Komoditas Utama Nonmigas menurut Kategori Ekonomi

2011**Jan-Jun Tw.I* Tw.II** Tw.I* Tw.II**

Barang Konsumsi (Termasuk migas)

12.4 13.5 20.5 -0.6 51.2 36.0

Bhn baku/brg. Penolong (Termasuk migas)

70.5 72.1 2.6 16.7 34.2 39.1

Barang Modal 16.3 13.9 -12.3 1.2 14.3 25.5Barang Lainnya (termasuk minyak)

0.8 0.5 -37.2 0.5 -9.4 -9.6

Total Impor 100.0 100.0 1.9 11.9 32.6 36.4a.l Minyak 19.1 23.2 12.0 20.3 58.9 66.8 Gas 0.8 1.0 -15.6 7.2 73.1 101.4* Angka sementara** Angka sangat sementara

Rincian2010*

Pangsa

q.t.q

Pertumbuhan 2011 (%)

y.o.y

q.t.q y.o.yChina 6,684 21.3 26.5 38.2Jepang 4,242 13.5 -4.1 4.6Thailand 2,569 8.2 -0.6 34.8Amerika Serikat 2,535 8.1 16.4 51.1Singapura 2,532 8.1 2.5 8.9Lainnya 12,790 40.8 -36.7 -19.0Total 31,353 100.0 10.1 28.4** Angka Sangat Sementara

Nilai (juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)Tw. II-2011**

Negara

2011**Jan-Jun Tw.I* Tw.II** Tw.I* Tw.II**

Bahan penolong untuk industri 40.4 42.4 6.5 15.6 26.6 32.0Barang modal (kecuali alat angkutan) 15.3 14.0 -13.2 3.0 18.7 26.2Suku cadang dan aksesori untuk barang modal 14.3 13.1 -5.6 11.9 16.4 16.5Bahan baku untuk industri 4.3 5.7 9.1 42.3 65.3 73.7Suku cadang & aksesori utk peralatan transportasi 6.0 5.5 -11.4 1.5 31.4 12.2Alat angkutan lainnya untuk industri 4.5 3.8 -14.3 -1.2 -0.9 24.1Makanan dan minuman primer (untuk industri) 3.0 3.2 -4.6 20.9 12.7 42.9Makanan dan minuman diolah (untuk industri) 2.2 2.5 -6.3 1.1 90.1 42.7Makanan & minuman diolah, untuk rumah tangga 2.3 2.8 44.2 -33.3 67.9 20.1Barang konsumsi setengah tahan lama 1.2 1.3 -8.6 32.4 28.0 37.3* Angka Sementara** Angka Sangat Sementara

RincianPangsa (%)

(q.t.q) (y.o.y)Pertumbuhan 2011 (%)

2010*

Page 22: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

14

Bahan Penolong untuk Industri

Impor bahan penolong untuk industri masih tetap

berada pada urutan pertama dari total impor nonmigas

dengan pangsa sebesar 42,4% pada 2011. Impor

komoditas tersebut pada Tw. II-2011 mencapai

USD13,6 miliar atau meningkat 15,6% dibandingkan

triwulan sebelumnya atau naik 32,0% dari periode yang

sama tahun sebelumnya. Komoditas utama yang

menopang tingginya laju impor kelompok tersebut

antara lain berupa besi & baja dan tekstil (barang-

barang manufaktur) serta produk bahan kimia.

Tabel 17 Impor Bahan Penolong untuk Industri

menurut Negara Asal Utama

Berdasarkan negara asal barang, komoditas asal

China (pangsa 19,3%), Jepang (11,0%), Korea Selatan

(8,8%), dan Singapura (7,6%) mendominasi impor

bahan penolong untuk industri. Pertumbuhan impor

triwulanan tertinggi pada periode laporan berasal dari

China dan Thailand, sementara impor asal Jepang dan

Singapura menurun walaupun secara tahunan tetap

positif.

Barang Modal (kecuali Alat Angkutan)

Kenaikan arus masuk penanaman modal asing dan

investasi riil di Indonesia pada Tw. II-2011 terefleksi

pada impor barang modal (kecuali alat angkutan) yang

tumbuh cukup tinggi. Impor barang modal berupa

mesin-mesin untuk industri khusus dan umum serta

alat-alat telekomunikasi secara triwulanan tumbuh

3,0% dan secara tahunan tumbuh 26,2%. Negara

utama asal impor komoditas ini adalah China (pangsa

46,4%), Jepang (19,0%), dan Singapura (8,2%). Secara

tahunan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada impor dari

Jerman, China, dan Amerika Serikat masing-masing

sebesar 53,5%, 30,0% dan 28,1%.

Tabel 18 Impor Barang Modal kecuali Alat Angkutan

menurut Negara Asal Utama

Suku Cadang & Aksesori untuk Barang Modal

Impor jenis suku cadang & aksesoris untuk barang

modal pada Tw. II-2011 mengalami pertumbuhan

tahunan sebesar 16,5% dan tumbuh cukup tinggi

dibanding triwulan sebelumnya (11,9%). Hal ini

diperkirakan terkait dengan kebutuhan investasi dan

proses bisnis yang terus berjalan. Komoditas-komoditas

utama yang diimpor antara lain produk perlengkapan

peralatan listrik, perlengkapan mesin-mesin umum,

mesin-mesin untuk industri khusus, serta suku cadang

peralatan telekomunikasi. Pangsa impor suku cadang &

aksesoris untuk barang modal terbesar berasal dari

China (20,5%), Jepang (19,1%), dan Singapura

(14,9%). Impor suku cadang dari Jepang pada triwulan

laporan lebih rendah dari periode yang sama tahun

sebelumnya, kemungkinan terkait dengan dampak

gempa yang terjadi di Negara tersebut.

q.t.q y.o.yChina 2,632 19.3 33.5 44.6Jepang 1,489 11.0 -1.9 13.8Korea Selatan 1,197 8.8 5.6 38.4Singapura 1,039 7.6 -2.0 8.2Thailand 807 5.9 19.2 50.7Lainnya 6,436 47.3 19.1 33.7Total 13,600 100.0 15.6 32.0** Angka sangat sementara

NegaraTw. II - 2011**

Nilai (juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

q.t.q y.o.yChina 1,973 46.4 15.0 30.0Jepang 809 19.0 -3.4 17.7Singapura 348 8.2 -10.7 0.3Jerman 285 6.7 10.1 53.5Amerika Serikat 257 6.1 34.9 28.1Lainnya 577 13.6 -21.4 35.2Total 4,250 100.0 3.0 26.2** Angka sangat sementara

NegaraTw. II - 2011**

Nilai (juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

Page 23: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

15

Tabel 19 Impor Suku Cadang & Aksesori untuk Barang modal

menurut Negara Asal Utama

Bahan Baku untuk Industri

Dalam periode laporan, impor bahan baku untuk

industri naik secara signifikan, baik secara tahunan

maupun triwulanan, masing-masing sebesar 73,7% dan

42,3%. Impor kelompok barang tersebut terbesar

berasal dari Amerika Serikat (23,4%), India (11,5%),

Australia (7,4%), serta China (6,2%).

Komoditas yang menopang akselerasi impor

kelompok barang tersebut adalah kapas (industri

tekstil), bahan baku untuk industri logam, serta jagung

(industri makanan).

Tabel 20 Impor Bahan Baku Industri menurut Negara Asal Utama

Makanan & Minuman Primer, untuk Industri

Impor nonmigas dalam bentuk komoditas

makanan & minuman primer untuk industri (pangsa

3,4% dari total impor nonmigas) dalam Tw. II-2011

mencatat pertumbuhan tahunan dan triwulanan yang

tinggi (42,9%, y.o.y dan 20,9%, q.t.q) sehingga

mencapai USD1,1 miliar. Produk-produk yang banyak

diimpor terutama adalah gandum dan bahan baku

untuk pembuatan minyak nabati yang berasal dari

Australia, Amerika Serikat, dan Kanada.

Tabel 21 Impor Makanan & Minuman Primer untuk Industri

Menurut Negara Asal Utama

Impor Minyak

Nilai impor minyak dalam periode Tw. II-2011

mencapai USD10,0 miliar, naik 20,3% dari triwulan

sebelumnya, terutama karena peningkatan impor

minyak mentah menjadi 29,4 juta barel dari sebelumnya

20,8 juta barel. Kombinasi dari penurunan produksi

minyak, kenaikan konsumsi BBM, dan harga minyak

yang tinggi menjadi faktor penyebab naiknya nilai

impor minyak.

Impor minyak mentah yang meningkat tersebut

digunakan sebagai intake beberapa kilang, seperti

kilang Cilacap, Balongan, dan Balikpapan yang

merupakan kilang utama yang menopang kebutuhan

BBM dalam negeri. Impor minyak tersebut berasal dari

kawasan Timur Tengah dengan jenis minyak ALC (Arab

Light Crude), Nile Blend, dan sisanya berasal dari Brunei,

China, dan Malaysia. Sementara itu, adanya

pemeliharaan rutin kilang Balikpapan di bulan Mei

sempat mendorong kenaikan impor produk BBM. Dari

sisi kapasitas produksi, kilang Balikpapan merupakan

kilang terbesar kedua setelah kilang Cilacap.

q.t.q y.o.yChina 849 20.5 20.8 20.1Jepang 791 19.1 4.6 -4.9Singapura 617 14.9 4.3 4.2Amerika Serikat 238 5.7 -8.9 10.7Hongkong 220 5.3 29.7 67.2Lainnya 1,419 34.3 17.0 32.7Total 4,133 100.0 11.9 16.5** Angka sangat sementara

NegaraTw. II - 2011**

Nilai (juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

q.t.q y.o.yAmerika Serikat 466 23.4 48.5 194.1India 229 11.5 27.1 167.6Australia 148 7.4 64.1 21.5China 124 6.2 73.4 184.2Inggris 96 4.8 232.9 178.2Lainnya 932 46.7 29.9 32.3Total 1,995 100.0 42.3 73.7** Angka sangat sementara

Tw. II - 2011**Nilai

(juta USD)Pangsa

(%)Pertumbuhan (%)Negara

q.t.q y.o.yAustralia 413 38.9 9.8 23.9Amerika Serikat 372 35.1 22.9 70.7Kanada 146 13.8 59.6 105.6India 54 5.1 -4.0 15.0Malaysia 33 3.1 54.8 26.0Lainnya 43 4.1 45.4 -8.6Total 1,061 100.0 20.9 42.9** Angka sangat sementara

NegaraTw. II - 2011**

Nilai (juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

Page 24: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

16

Tabel 22 Perkembangan Impor Minyak

Tabel 23 Permintaan dan Penawaran Minyak Dunia

Produksi minyak nasional menurun dari rata-rata

0,908 juta barel pada Tw. I-2011 menjadi sekitar 0,902

juta barel pada triwulan laporan. Penurunan ini

disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena

adanya unplanned shutdown dan penurunan produksi

minyak yang bersifat alamiah.

Berbeda dengan sisi suplai yang stagnan

dan cenderung menyusut, sisi permintaan minyak,

yaitu konsumsi BBM, pada Tw. II-2011 terus

mengalami peningkatan. Selama kurun laporan,

konsumsi BBM tercatat sebesar 113,3 juta barel,

meningkat dari konsumsi BBM pada periode

sebelumnya (108,6 juta barel). Aktivitas perekonomian

yang terus tumbuh tinggi dan jumlah kendaraan

bermotor yang semakin bertambah merupakan

beberapa penyebab tingginya konsumsi BBM.

Berdasarkan sektor penggunanya, peningkatan

konsumsi BBM tersebut lebih disebabkan oleh tingginya

penggunaan BBM oleh sektor transportasi (pangsa

60%), industri (22%), dan listrik (14%). Kenaikan

konsumsi BBM sektor listrik diperkirakan sejalan dengan

naiknya kebutuhan energi listrik untuk menunjang

kegiatan produksi di dalam negeri yang meningkat di

tengah program konversi ke sumber energi non-BBM

yang belum sepenuhnya terlaksana. Di sisi lain,

penggunaan BBM oleh sektor rumah tangga terus

menunjukkan penurunan.

Grafik 8

Perkembangan Konsumsi BBM

2. Neraca Perdagangan Jasa

Pada Tw. II-2011, neraca perdagangan jasa

mencatat defisit USD3,6 miliar, lebih tinggi dibanding

triwulan sebelumnya (defisit USD2,3 miliar).

Peningkatan defisit tersebut terutama dipengaruhi oleh

pembalikan arah neraca jasa perjalanan dan jasa

finansial dari sebelumnya surplus menjadi defisit pada

periode laporan. Kenaikan defisit juga turut disumbang

oleh melebarnya defisit jasa transportasi terutama

karena naiknya outflow jasa transportasi penumpang.

Impor 8,293 77.8 9,977 87.1Minyak Mentah 2,114 20.8 101.6 3,148 29.4 107.0Produk Kilang 6,179 57.0 108.4 6,830 57.7 118.4

Sumber: BPMigas dan PT Pertamina (diolah)

*   Angka sementara

** Angka sangat sementara

2011

Volume (mbbl)

Harga ($/barel)

Nilai (juta USD)

Volume (mbbl)

Harga ($/barel)

Nilai (juta USD)

Tw. I* Tw. II**Rincian

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Total Tw. I Tw. II

Permintaan MinyakAmerika Utara 23.3 23.6 23.8 24.3 24.0 23.9 24.0 23.7China 8.3 8.4 9.1 9.2 9.1 8.9 9.1 9.71Eropa Barat 14.5 14.2 14.1 14.8 14.7 14.4 14.2 14Lainnya 38.4 39.4 38.7 39.6 40.3 39.5 40.2 39.2

Total Permintaan Minyak 84.5 85.5 85.7 87.9 88.2 86.8 87.5 86.6

Penyediaan MinyakOPEC 28.8 33.8 33.9 34.5 34.3 34.1 34.7 34.5Non OPEC 55.5 52.1 52.1 51.9 52.9 52.3 52.9 52.5

Total Penyediaan Minyak 84.3 85.9 86.0 86.4 87.2 86.4 87.6 87

-0.2 0.4 0.3 -1.5 -1.0 -0.4 -0.6 -0.9Sumber: Laporan Minyak Bulanan OPEC ‐ April 2011*) Angka sementara

Rincian (dalam mbpd )

Netto Permintaan - Penyediaan

2011*2009

2010

0

2

4

6

8

1012

14

16

18

20

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I* Tw. II**

2009 2010* 2011

Listrik Rumah Tangga Industri Transportasi

Juta Kilo Liter

Sumber: Pertamina (diolah) *   Angka sementara** Angka sangat sementara

Page 25: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

17

Grafik 9

Perkembangan Neraca Perdagangan Jasa

Setelah pada periode sebelumnya mengalami

surplus USD0,2 miliar, jasa perjalanan kembali

mencatat defisit sebesar USD0,1 miliar. Defisit jasa

perjalanan dipengaruhi oleh faktor musiman

liburan sekolah yang mengakibatkan jumlah

penduduk Indonesia yang melawat ke luar negeri

meningkat lebih pesat dari peningkatan jumlah pelawat

mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Selain

pengaruh jumlah pelawat, defisit jasa travel juga

disumbang oleh pola musiman pengeluaran pelawat

mancanegara yang pada periode laporan mencatat

jumlah yang lebih rendah dibanding triwulan

sebelumnya, dan bahkan lebih rendah dibanding

jumlah pengeluaran pelawat Indonesia ke luar negeri di

periode yang sama.

Jumlah pelawat ke luar negeri (wisatawan

nusantara-wisnus/outbound traveler) selama Tw. II-2011

tercatat sebanyak 1,85 juta orang, meningkat 11,0

persen dari triwulan sebelumnya (1,67 juta orang).

Bertambahnya jumlah wisnus tersebut diikuti pula

dengan kenaikan pengeluaran jasa perjalanan dari

USD1,7 miliar pada triwulan sebelumnya menjadi

USD1,8 miliar pada periode laporan. Sementara itu,

jumlah pelawat yang berkunjung ke Indonesia

(wisatawan mancanegara-wisman/inbound traveler)

selama Tw. II-2011 juga meningkat menjadi 1,90 juta

orang dari pada periode sebelumnya sebanyak

1,74 juta orang (9,0 persen). Namun, kenaikan

tersebut tidak diikuti dengan peningkatan penerimaan

jasa perjalanan yang hanya tercatat sebesar USD1,7

miliar, lebih rendah dibanding periode sebelumnya

sebesar USD1,9 miliar.

Sejumlah agenda pariwisata berskala internasional

telah diselenggarakan guna menarik minat wisman

datang ke Indonesia. Penyelenggaraan ajang balap

sepeda (sport tourism) internasional Tour de Singkarak

2011 di Sumatera Barat pada Juni 2011 yang diikuti

sejumlah pebalap sepeda dari 13 negara merupakan

satu contoh kegiatan berskala internasional yang telah

dilakukan. Pesta Kesenian Bali ke-33 yang berlangsung

selama sebulan dari 11 Juni – 9 Juli 2011 dan

melibatkan 7 grup kesenian dari 5 negara merupakan

contoh lain kegiatan berskala internasional pada

periode laporan. Selain itu, tercatat pula beberapa

pertemuan bertaraf internasional yang berlangsung di

triwulan laporan seperti Global Spa Summit (GSS) pada

Mei 2011 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali dan

melibatkan 296 peserta dari 38 negara serta World

Culture Forum (WCF) yang bersidang di Bali pada Juni

2011.

Sebagaimana triwulan sebelumnya, negara-negara

tetangga tetap merupakan sumber utama wisman yang

berkunjung ke Indonesia. Wisman dari Singapura

menduduki posisi teratas (pangsa 22%), diikuti oleh

Malaysia (15%), dan Australia (13%).

Tujuan favorit wisman ke Indonesia masih

terkonsentrasi pada tiga daerah, yaitu Bali (pangsa

38%), diikuti Jakarta (26%), dan Batam (17%).

Inbound traveler terbanyak yang berkunjung ke Bali

berasal dari Australia, selanjutnya China, dan Malaysia.

Sementara itu, untuk wisnus, dilihat dari negara

tujuannya mereka lebih banyak mengunjungi negara-

negara di kawasan Asia-Oceania, yaitu Singapura

(pangsa 33%), Malaysia (31%), dan China (8%).

-4000-3500-3000-2500-2000-1500-1000-500

0500

1000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**

2009 2010* 2011

Transportasi Travel Jasa Lainnya Jasa, net

Juta USD

* Angka Sementara** Angka sangat sementara

Page 26: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

18

Grafik 10

Perkembangan Jasa Perjalanan

Sejalan dengan peningkatan jumlah pelawat ke

luar negeri, impor jasa transportasi penumpang pada

Tw. II-2011 juga meningkat sehingga menambah defisit

jasa transportasi dari USD1,8 miliar di triwulan

sebelumnya menjadi USD2,4 miliar di triwulan laporan.

Melebarnya defisit jasa transportasi juga disumbang

oleh naiknya impor jasa angkutan barang (freight) dari

USD2,0 miliar menjadi USD2,4 miliar seiring dengan

bertambahnya volume impor barang.

3. Neraca Pendapatan

Defisit neraca pendapatan selama Tw. II-2011

mencapai USD6,9 miliar, naik dari defisit USD5,3 miliar

pada periode sebelumnya. Melebarnya defisit ini

terutama karena naiknya defisit neraca pendapatan

investasi langsung yang bersumber dari kenaikan

pembayaran bunga utang antar-perusahaan afiliasi di

periode laporan dari USD3,7 miliar menjadi USD4,6

miliar pada triwulan laporan. Selain itu, kenaikan defisit

neraca pendapatan investasi langsung juga disumbang

oleh peningkatan repatriasi keuntungan perusahaan

PMA.

Pada triwulan laporan, peningkatan defisit

juga terjadi pada neraca pendapatan investasi

portofolio yang mencapai USD1,3 miliar dari

sebelumnya sebesar USD1,2 miliar. Defisit yang lebih

besar tersebut terutama akibat peningkatan

pembayaran pembayaran dividen kepada investor asing.

Sementara itu, sejalan dengan berkurangnya

kepemilikan asing pada instrumen Sertifikat Bank

Indonesia (SBI), pembayaran bunga surat utang pada

periode laporan menurun.

Pembayaran bunga pinjaman luar negeri

pemerintah maupun korporasi meningkat sesuai

dengan pola musimannya. Peningkatan ini berakibat

pada penambahan defisit neraca pendapatan

investasi lainnya pada periode laporan dari USD0,3

miliar pada triwulan sebelumnya menjadi defisit

USD0,9 miliar.

Grafik 11

Perkembangan Neraca Pendapatan

4. Neraca Transfer Berjalan

Neraca transfer berjalan pada Tw. II-2011

mencatat surplus yang relatif sama dengan surplus

periode sebelumnya, yaitu sebesar USD1,0 miliar.

Surplus neraca transfer berjalan pada periode laporan

masih ditopang oleh penerimaan remitansi tenaga kerja

yang relatif stabil dibanding periode sebelumnya,

yaitu sekitar USD1,7 miliar. Di saat yang sama,

pembayaran remitansi oleh tenaga kerja asing (TKA) di

Indonesia juga relatif tetap dibanding triwulan

sebelumnya (USD0,5 miliar).

-1,000.00

-800.00

-600.00

-400.00

-200.00

0.00

200.00

400.00

600.00

800.00

J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J

2009 2010* 2011**

Inflows (juta USD) Outflows (juta USD) Trav. Balance (juta USD)

Juta USD

* Angka sementara** Angka sngat sementara

-8,000

-7,000

-6,000

-5,000

-4,000

-3,000

-2,000

-1,000

0

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**

2009 2010* 2011

Income, net Inv. Income DI Income

Juta USD

* Angka Sementara** Angka sangat sementara

Page 27: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

19

Grafik 12

Perkembangan Remitansi Tenaga Kerja

Penempatan TKI pada Tw. II-2011 mencapai 130,0

ribu orang, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya (126,7

ribu orang), terutama akibat penambahan tenaga kerja

sektor formal. Bertambahnya penempatan TKI terutama

terjadi di Hongkong, Arab Saudi, dan Amerika Serikat.

Meskipun secara keseluruhan penempatan di Taiwan

menurun, namun pengiriman tenaga kerja di sektor

formal menunjukkan pertambahan.

Bila dibandingkan dengan periode yang sama

tahun lalu, penempatan TKI Tw. II-2011 mengalami

penurunan sebesar 11,9%. Hal ini terkait dengan

kebijakan Pemerintah dalam memperketat penempatan

TKI dan moratorium dengan Yordania dan Kuwait.

Sementara itu, penempatan di Amerika Serikat dan

Eropa masih stabil, terutama pada sektor jasa

(perhotelan, kesehatan, dan kapal pesiar). Dalam

perkembangannya, penempatan di wilayah Asia Pasifik

dan wilayah Timur Tengah dan Afrika relatif seimbang

dengan pangsa terhadap total sekitar 49,0%.

Seiring dengan perkembangan penempatan

selama triwulan laporan, jumlah TKI pada akhir Juni

2011 mencapai 4,1 juta orang, lebih rendah dari posisi

akhir Maret 2011 sekitar 4,2 juta orang terkait dengan

jumlah kepulangan TKI. Menurut komposisi negaranya,

jumlah TKI di wilayah Asia Pasifik pada akhir Juni 2011

sebagian besar terkonsentrasi di negara Malaysia

(pangsa 77,5%), Hong Kong (7,0%), dan Taiwan serta

Singapura (5,8%). Dalam periode yang sama, Arab

Saudi masih menjadi negara dengan jumlah TKI

terbanyak (pangsa 83,5%) untuk kawasan Timur

Tengah dan Afrika, diikuti Uni Emirat Arab (7,6%) dan

Yordania (3,5%).

Grafik 13

Komposisi Jumlah TKI di Asia Pasifik

Grafik 14

Komposisi Jumlah TKI di Timur Tengah dan Afrika

Sementara itu, penerimaan hibah pemerintah pada

periode laporan mencapai USD44 juta, lebih tinggi dari

periode sebelumnya (USD6 juta). Hibah yang diterima

pada Tw. II-2011 antara lain bantuan dalam rangka

lingkungan hidup untuk mengurangi emisi karbon

(RRED+) dan sektor manufaktur untuk bioethanol,

tekstil, dan semen. Pascatsunami, Jepang berkomitmen

untuk tetap memberikan bantuan hibahnya ke

Indonesia.

-1000

-500

0

500

1000

1500

2000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**

2009 2010* 2011

Remitansi TKI Remitansi TKA Remitansi Tenaga Kerja, net

Juta USD

* Angka Sementara** Angka sangat sementara

Malaysia; 77,5%

Singapura; 5,8%

Brunei; 1,1%

Hongkong; 7,0%

Taiwan; 5,8%

Korea Selatan; 1,1%

Jepang; 1,0% Lainnya; 0,8%

sumber: Depnakertrans, BNP2TKI

Arab saudi; 83,5%

UEA; 7,6%

Kuwait; 1,1%Bahrain; 0,5%

Qatar; 1,8%Oman ; 1,2% Yordania; 3,5% lainnya; 0,8%

sumber: Depnakertrans, BNP2TKI

Page 28: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

20

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 29: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

21

Transaksi modal dan finansial pada Tw. II-2011

mencatat surplus sebesar USD12,5 miliar, meningkat

hampir dua kali lipat dari triwulan sebelumnya (USD6,4

miliar). Kenaikan surplus tersebut terutama bersumber

dari melonjaknya arus masuk investasi portfolio dan

investasi lainnya serta didukung oleh arus masuk

investasi langsung (PMA) yang tetap tinggi. Iklim

investasi yang terus membaik dan didukung oleh

tingkat pengembalian investasi yang menarik serta

likuiditas global yang tetap melimpah menjadi faktor

penarik dan pendorong masuknya aliran modal

tersebut. Di sisi lain, kebutuhan likuiditas untuk

pembiayaan kegiatan investasi dan bisnis memicu

penarikan simpanan residen di luar negeri.

Grafik 15

Perkembangan Transaksi Modal dan Finansial

1. Investasi Langsung

Kombinasi dari prospek bisnis yang membaik dan

tingkat pengembalian investasi yang relatif tinggi

menjadi stimulus meningkatnya aliran masuk PMA

hingga mencapai USD5,2 miliar, lebih tinggi dibanding

triwulan sebelumnya (USD4,8 miliar). Di sisi lain, selama

triwulan laporan, arus investasi langsung Indonesia ke

luar negeri tercatat sebesar USD2,5 miliar, meningkat

dibanding triwulan sebelumnya (USD1,7 miliar). Dengan

kondisi tersebut, arus investasi langsung neto pada

periode laporan tercatat sebesar USD2,7 miliar, lebih

rendah dari triwulan sebelumnya (USD3,0 miliar).

Grafik 16

Perkembangan Investasi Langsung

Ditinjau dari sisi sektoral, sektor industri

manufaktur dan pertambangan menjadi penyumbang

utama arus masuk modal PMA selama Tw. II-2011.

Masih berlanjutnya tren kenaikan harga minyak dan

masih tingginya harga produk tambang nonmigas

memberikan insentif bagi investor untuk berinvestasi di

sektor pertambangan.

Grafik 17

Perkembangan PMA menurut Sektor Ekonomi

-6,000

-4,000

-2,000

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**

2009 2010* 2011

Investasi Langsung Investasi Portofolio Investasi Lainnya Transaksi Modal & Finansial

Juta USD

* Angka Sementara** Angka sangat sementara

-3,000

-2,000

-1,000

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw. II**

2009 2010* 2011

Investasi Penduduk ke LN Penanaman Modal Asing-PMA Investasi Langsung

Juta USD

* angka sementara** angka sangat sementara

-200

300

800

1,300

1,800

2,300

Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

Pertambangan Manufaktur Konstruksi Keuangan (termasuk asuransi)

Perdagangan Lain-lain (tmsk Jasa, Properti)

Juta USD

Tw.IV'10 Tw.I'11* Tw.II'11*** Angka sementara** Angka sangat sementara

TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL

Page 30: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

22

Berdasarkan negara asal investasi, negara

kawasan Eropa dan ASEAN masih menjadi kontributor

utama peningkatan arus masuk PMA selama Tw. II-

2011. Pangsa investasi dari negara-negara tersebut

mencapai 67,9% dari total investasi PMA pada periode

laporan.

Grafik 18

Perkembangan PMA menurut Negara Asal

Perkembangan positif PMA tersebut sejalan

dengan data realisasi PMA yang dipublikasikan oleh

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Data

BKPM mencatat Singapura sebagai negara dengan nilai

realisasi investasi terbesar selama Tw. II-2011 yaitu

sebesar USD0,8 miliar, disusul Belanda dengan nilai

investasi USD0,6 miliar.

2. Investasi Portofolio

Investasi portofolio pada Tw. II-2011 mengalami

peningkatan yang signifikan dengan mencatat arus

masuk neto USD5,7 miliar, lebih tinggi daripada

triwulan sebelumnya (USD3,8 miliar). Lonjakan arus

masuk investasi portofolio tersebut terutama ditopang

oleh investasi asing pada instrumen surat berharga

sektor swasta (saham dan obligasi korporasi).

Sebaliknya, arus modal masuk dalam bentuk investasi

pada surat-surat berharga sektor publik secara netto

menurun.

Grafik 19

Perkembangan Investasi Portofolio

Arus masuk investasi portofolio sektor publik

pada triwulan laporan tercatat sebesar USD3,0

miliar, lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya

(USD4,4 miliar). Penurunan tersebut terutama

terjadi pada instrumen Sertifikat Bank Indonesia

(SBI) yang mengalami net outflows. Kondisi tersebut

sebagai dampak diberlakukannya perpanjangan

masa kepemilikan SBI oleh Bank Indonesia dari

semula 1 bulan menjadi 6 bulan (6-month holding

period) sejak 13 Mei 2011. Hal tersebut

mengurangi sifat likuid dari SBI yang kemudian

berdampak pada berkurangnya penempatan asing

pada SBI. Sebagian dari dana asing yang semula

ditempatkan dalam SBI tersebut kemudian beralih

kepada instrumen SUN maupun instrumen keuangan

lainnya.

Sejalan dengan itu, posisi kepemilikan asing

pada Surat Utang Negara (SUN) Rupiah meningkat

menjadi USD25,3 miliar dari USD22,4 miliar pada

akhir triwulan sebelumnya. Faktor positif

makroekonomi, risiko fiskal yang terjaga serta nominal

yield yang cukup kompetitif mampu menarik investor

asing untuk menempatkan dananya lebih besar pada

SUN Rupiah.

-500

-250

0

250

500

750

1,000

1,250

1,500

1,750

2,000

Jepang AS Eropa Emerging Market Asia (termasuk

China)

ASEAN Lain-lain

Juta USD

Tw.IV'10 Tw.I'11* Tw.II'11*** angka sementara** angka sangat sementara

-2,000

-1,000

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw. II**

2009 2010* 2011

Investasi Portofolio, aset Investasi Portofolio, kewajiban Investasi Portofolio, neto

Juta USD

* angka sementara** angka sangat sementara

Page 31: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

23

Grafik 20

Perkembangan Posisi Kepemilikan SBI & SUN oleh Asing

Pada April 2011, lembaga pemeringkat

internasional Standard & Poor’s meningkatkan

peringkat utang Indonesia dari BB menjadi BB+ atau

setingkat di bawah investment grade. Peringkat rating

baru ini merupakan yang tertinggi sejak krisis

keuangan 1997. Kenaikan ini mencerminkan perbaikan

kondisi pasar keuangan dan likuiditas domestik,

sehingga berpotensi memperlebar pintu masuknya

aliran modal asing ke Indonesia pada periode

mendatang dengan struktur arus modal yang lebih

baik.

Tabel 24 Perkembangan Sovereign Rating Indonesia

Membaiknya minat investor asing juga ditopang

oleh perbaikan risiko perekonomian secara keseluruhan

yang terlihat dari indikator yield spread antara obligasi

Pemerintah Indonesia dan US T-Notes yang semakin

menyempit.

Grafik 21

Perkembangan Yield Global Bond Indonesia dan US T-Notes

Dari sisi imbal hasil, minat investor terhadap aset

rupiah tetap tinggi. Investor mempersepsikan investasi

dalam aset rupiah relatif lebih aman dan

menguntungkan seperti tercermin pada selisih suku

bunga dalam negeri dan luar negeri (UIP–Uncovered

Interest Parity) yang relatif tinggi (6,63%). Dengan

memperhitungkan premi risiko, daya tarik investasi

dalam rupiah tetap tinggi. Tren indikator CIP

(Covered Interest Parity) terus meningkat sejak 2010

dan berada pada level 4,86% pada akhir triwulan

laporan.

Relatif tingginya imbal hasil juga terlihat dari suku

bunga yang ditawarkan oleh SBI. Rata-rata tertimbang

suku bunga SBI dengan tenor 3, 6, dan 9 bulan masing-

masing sebesar 6,4%, 6,1%, dan 6,7%.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

22

24

26

28

Jun Jul Aug Sep Oct NovDec Jan Feb Mar Apr MayJun Jul Aug Sep Oct NovDec Jan Feb Mar Apr Mei Juni

2009 2010 2011

Miliar USD

Kepemilikan SUN oleh Asing Kepemilikan SBI oleh Asing

23 Desember 2008 Ba3* 26 Juli 2006 BB- 27 Januari 2005 BB-11 Juni 2009 Ba3*** 7 November 2008 BB-* 14 Februari 2008 BB16 September 2009 Ba2 23 Oktober 2009 BB-*** 21 Januari 2009 BB*21 Juni 2010 Ba2*** 12 Maret 2010 BB 25 Januari 2010 BB+17 Januari 2011 Ba1 8 April 2011 BB+ 24 Februari 2011 BB+***

12 Oktober 2006 BB- 25 September 2008 BB*31 Oktober 2007 BB+ 5 Februari 2009 BB**

Januari 2009 BB+* 7 Juli 2009 BB+7 Oktober 2009 BB+* 13 Juli 2010 BBB-14 Oktober 2010 BB+**** rating telah diakui

** revisi outlook dari positif menjadi stabil

*** revisi outlook dari stabil menjadi positif

Catatan: Utang Jangka Panjang Valas

Japan Credit Rating AgencyRating and Investment Information (R&I)

FitchStandard & Poor'sMoody's

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar

2009 2010 2011

Yield Global Bond Indo'15 US: Treasury Securities Yield: 10 years

%

Mei JunApr

Page 32: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

24

Grafik 22 Perkembangan SBI Rate

Dari sisi sektor swasta, prospek positif kinerja pasar

saham semakin menguatkan minat investor untuk

menambah kepemilikannya di pasar saham domestik.

Kondisi ini tercermin pada transaksi asing di instrumen

saham yang mencatat arus masuk neto sebesar USD0,8

miliar, berkebalikan dengan triwulan sebelumnya yang

mencatat arus keluar neto sebesar USD0,8 miliar. Hal

tersebut juga tidak terlepas dari sentimen positif yang

bersumber dari kinerja positif bursa global, realisasi

pertumbuhan ekonomi domestik di triwulan

sebelumnya yang tinggi, rendahnya tekanan inflasi,

serta kenaikan peringkat prospek kinerja saham

Indonesia oleh Morgan Stanley dari underweight

menjadi equal weight.

Perbaikan kinerja di bursa saham selama Tw. II-

2011 terefleksikan pada pergerakan indeks harga

saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)

yang meningkat. Kebijakan Bank Indonesia untuk

mempertahankan BI Rate pada 6,75% serta kondisi

fundamental mikro emiten yang baik mampu

menopang laju pertumbuhan IHSG. Dari sisi makro,

pertumbuhan IHSG turut didorong oleh tekanan inflasi

yang rendah, nilai tukar yang stabil, serta prospek

pertumbuhan ekonomi yang semakin baik. Sementara

itu, dari sisi mikro, faktor yang turut mempengaruhi

kinerja IHSG antara lain pencapaian laba dan

pembagian dividen emiten.

Grafik 23

Perkembangan Transaksi Asing di BEI dan IHSG

Sejalan dengan berbagai perkembangan tersebut,

IHSG mampu mencapai level tertinggi sepanjang

sejarah BEI, yakni 3.889, atau menguat sebesar 5,1%

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Pergerakan harga saham di Indonesia berjalan

searah dengan pergerakan indeks harga saham negara-

negara lain di kawasan regional yang juga mengalami

peningkatan. Hal ini dipicu oleh kondisi negara

emerging market Asia, termasuk Indonesia, yang

tumbuh lebih cepat serta memiliki suku bunga yang

relatif tinggi sehingga menjadi daya tarik investasi bagi

investor global untuk menanamkan dananya.

Grafik 24

Perkembangan Indeks Bursa di Beberapa Negara ASEAN

Secara sektoral, kinerja indeks harga saham secara

umum juga mengalami pertumbuhan yang positif.

Pada Tw. II-2011, sektor aneka industri serta sektor

6

7

8

9

10

11

JanFebMarAprMayJunJulAugSepOctNovDecJanFebMarAprMayJunJulAugSepOctNovDecJanFebMarAprMeiJun

2009 2010 2011

%

SBI 1 bulan SBI 3 bulan SBI 6 bulan SBI 9 bulan800

1,200

1,600

2,000

2,400

2,800

3,200

3,600

4,000

-700

-600

-500

-400

-300

-200

-100

0

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr May Jun

2010 2011

IHSGJuta USD

Neto Asing IHSG (RHS)

Sumber : BEI

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

Mei Jun JulAgustSep OktNopDes Jan Feb Mar Apr Mei Jun JulAgustSep OktNopDes Jan Feb Mar Apr Mei Jun

2009 2010 2011

Indeks

STI Singapore IHSG SET Thailand Phillipines Index (PCOMP) Malaysia Index (KLCI)

Sumber : Bloomberg

Page 33: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

25

perdagangan dan jasa mengalami pertumbuhan indeks

tertinggi, yaitu masing-masing 14,0% dan 9,4%.

Selama Tw. II-2011, aktivitas pasar bursa juga

diwarnai oleh tujuh emiten yang melakukan penawaran

saham baru (Initial Public Offering-IPO). Sementara itu,

pada periode laporan terdapat satu emiten yang

tercatat melakukan go private, yaitu Aqua Golden

Mississippi Tbk., setelah prosesnya disetujui oleh BEI

pada April 2011.

Di sisi lain, investasi penduduk pada aset portofolio

asing meningkat dari USD0,3 miliar pada triwulan

sebelumnya menjadi USD0,5 miliar, terutama karena

sektor swasta kembali melakukan penempatan pada

instrumen investasi asing pada periode laporan.

Dengan berbagai perkembangan pada sisi aset dan

kewajiban tersebut, investasi portofolio sektor publik

pada triwulan laporan mencatat arus masuk neto

sebesar USD2,9 miliar, sementara sektor swasta

mengalami surplus USD2,8 miliar.

Grafik 25

Investasi Portofolio menurut Sektor Institusi

3. Investasi Lainnya

Transaksi investasi lainnya pada periode laporan

mencatat surplus sebesar USD4,1 miliar, berkebalikan

dengan triwulan sebelumnya yang mengalami defisit

sebesar USD0,4 miliar. Pencapaian surplus tersebut

bersumber dari penarikan aset dari luar negeri dan

penarikan utang oleh residen.

Grafik 26

Perkembangan Investasi Lainnya

Pada triwulan II-2011, aset investasi lainnya

mencatat surplus (arus masuk neto) sebesar USD2,1

miliar setelah pada periode sebelumnya mencatat defisit

USD1,2 miliar. Surplus tersebut terutama berasal dari

penarikan dana simpanan swasta di luar negeri. Hal ini

sejalan dengan mulai diberlakukannya kebijakan Bank

Indonesia mengenai peningkatan rasio Giro Wajib

Minimum (GWM) valuta asing (valas) dari sebelumnya

5% menjadi 8% terhadap dana pihak ketiga valas serta

meningkatnya kebutuhan pembiayaan lainnya di dalam

negeri.

Grafik 27

Transaksi Aset Investasi Lainnya Sektor Swasta

Di sisi kewajiban, investasi lainnya pada Tw. II-

2011 mencatat peningkatan surplus dari USD0,8 miliar

pada periode sebelumnya menjadi USD2,0 miliar.

Peningkatan surplus tersebut terutama disebabkan oleh

-2,000

0

2,000

4,000

6,000

8,000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw. II**

2009 2010* 2011

Inv. Portofolio sektor Publik Inv. Portofolio sektor Swasta Inv. Portofolio, neto

Juta USD

* angka sementara** angka sangat sementara

-8,000

-6,000

-4,000

-2,000

0

2,000

4,000

6,000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**

2009 2010* 2011

Juta USD

Investasi lainnya, aset Investasi lainnya, kewajiban Investasi lainnya, neto* Angka sementara** Angka sangat sementara

-6,500

-5,500

-4,500

-3,500

-2,500

-1,500

-500

500

1,500

2,500

3,500

4,500

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**

2009 2010* 2011

Juta USD

Pinjaman Uang & simpanan Aset lainnya Investasi lainnya sektor swasta, aset

* Angka sementara** Angka sangat sementara

Page 34: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

26

kenaikan penarikan pinjaman luar negeri (PLN) sektor

swasta.

Grafik 28

Perkembangan Transaksi Kewajiban Investasi Lainnya

Sisi kewajiban investasi lainnya untuk sektor publik

pada periode laporan mencatat defisit USD1,4 miliar,

terutama didorong oleh pembayaran PLN pemerintah

yang lebih besar dibanding triwulan sebelumnya.

Pembayaran PLN pemerintah pada periode laporan

mencapai USD1,8 miliar, lebih tinggi dibanding periode

sebelumnya USD0,9 miliar. Hal ini sesuai dengan pola

historisnya dimana pembayaran PLN cenderung lebih

besar pada triwulan kedua dan keempat setiap

tahunnya.

Sementara itu, penarikan PLN mengalami

penurunan menjadi USD0,4 miliar dari USD0,7 miliar

pada periode sebelumnya. Penurunan penarikan

pinjaman terjadi baik untuk pinjaman program maupun

pinjaman proyek yang masing-masing turun dari

USD216 juta dan USD456 juta pada periode

sebelumnya menjadi USD7 juta dan USD356 juta.

Pada triwulan laporan, Pemerintah Indonesia

menandatangani beberapa perjanjian pinjaman baru, di

antaranya dari Nordea Bank Denmark, Pemerintah

Perancis, IBRD, dan Islamic Development Bank (IDB).

Pinjaman dari Nordea Bank Denmark sebesar USD15

juta ditujukan untuk proyek Indonesia Ship Reporting

System. Sementara itu, pinjaman dari Pemerintah

Perancis sebesar €30 juta ditujukan untuk proyek

Strengthening the Climate and Weather Services

Capacities of BMKG. IBRD juga berkomitmen untuk

memberikan pinjaman sebesar USD65 juta yang akan

digunakan untuk proyek Statistical Capacity Building-

Change and Reform for the Development of Statistics

(STATCAP-CERDAS). Pinjaman yang ditandatangani

dengan IDB pada periode laporan sebesar USD159 juta

akan ditujukan untuk Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) melalui Integrated Community

Driven Development (ICDD) tahap kedua.

Di sisi lain, pemerintah juga tengah berusaha

untuk mengurangi jumlah pinjaman luar negerinya

dengan cara melakukan debt swap. Sampai dengan

akhir periode laporan, pemerintah telah memperoleh

komitmen pengalihan pinjaman sebesar €149,3 juta

dan USD46,2 juta yang diberikan oleh Jerman, Italia,

Amerika Serikat, dan Australia. Pada periode laporan

terjadi realisasi pengalihan pinjaman sebesar €23 juta

yang berasal dari Jerman untuk proyek Junior

Secondary Education. Realisasi juga diperoleh dari Italia

sebesar €1,8 juta dan USD7,5 juta untuk proyek

Housing and Settlement. Selain itu, terdapat

pengalihan pinjaman dari pemerintah Australia sebesar

AUD7,5 juta yang ditujukan untuk proyek Debt2Health.

Grafik29

Perkembangan PLN Sektor Publik

Berbeda dengan sektor publik, kewajiban investasi

lainnya sektor swasta pada triwulan laporan mencatat

surplus USD3,4 miliar, lebih tinggi dibanding periode

-3,000

-2,000

-1,000

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**

2009 2010* 2011

Juta USD

Piutang dagang Uang & simpanan Pinjaman, neto Kewajiban lainnya Inv. lainnya, kewajiban

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

-3,000

-2,000

-1,000

0

1,000

2,000

3,000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**

2009 2010* 2011

Juta USD

Penarikan Pembayaran Neto* Angka sementara** Angka sangata sementara

Page 35: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

27

sebelumnya (USD0,7 miliar). Peningkatan surplus

tersebut terutama berasal dari penarikan pinjaman luar

negeri baik dari sektor bank maupun korporasi, masing-

masing sebesar USD0,8 miliar dan USD5,5 miliar, lebih

tinggi dibanding periode sebelumnya (USD0,5 miliar

dan USD3,9 miliar). Di sisi lain, pembayaran pinjaman

luar negeri sektor swasta juga mengalami peningkatan

menjadi USD4,2 miliar dari USD2,8 miliar pada periode

sebelumnya.

Pada periode laporan, beberapa perusahaan

domestik, baik bank maupun korporasi, tercatat

memperoleh pinjaman luar negeri dari lembaga

keuangan internasional. Di antaranya adalah dari

IBRD yang akan membantu Indonesia untuk memenuhi

kebutuhan listriknya melalui proyek PLTA Upper

Cisokan Pumped Storage— fasilitas penampungan

berpompa pertama di Indonesia. Selain itu, lembaga

pembiayaan pembangunan asal Jerman juga

memberikan pinjaman kepada salah satu perusahaan

jasa angkutan atau pelayaran lepas pantai sebesar

USD18 juta. Pinjaman berjangka waktu 9 tahun

tersebut ditujukan untuk rencana ekspansi

penambahan jumlah armada perusahaan penunjang

jasa angkutan lepas pantai tahun ini.

Grafik 30

Perkembangan PLN Sektor Swasta

Di samping itu, sejalan dengan tingginya

kegiatan impor pada periode laporan, kewajiban

investasi lain sektor swasta berupa trade credit

membukukan arus masuk neto sebesar USD0,3 miliar,

lebih besar dibanding periode sebelumnya

(USD0,2 miliar.)

-5,000

-4,000

-3,000

-2,000

-1,000

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**

2009 2010* 2011

Juta USD

Penarikan Pembayaran Neto* Angka sementara ** Angka sangat sementara

Page 36: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

28

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 37: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

29

Dengan surplus neraca pembayaran pada

Tw. II-2011 yang meningkat hingga mencapai USD11,9

miliar, posisi cadangan devisa pada akhir

triwulan laporan meningkat menjadi USD119,7

miliar dari posisi pada akhir triwulan sebelumnya

(USD105,7 miliar). Jumlah cadangan devisa yang

dikelola oleh Bank Indonesia tersebut setara dengan

6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri

pemerintah.

Cadangan devisa tersebut antara lain berupa

cadangan dalam valuta asing USD112,9 miliar (94,3%

dari total cadangan devisa), monetary gold sebesar

USD3,5 miliar (3,0%), dan special drawing rights (SDR)

sebesar USD2,8 miliar (2,4%).

Grafik 31

Perkembangan Cadangan Devisa

0

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

140,000

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II

2009 2010 2011

Juta USDBln Impor

Cadangan Devisa (RHS) Bulan Impor

CADANGAN DEVISA

Page 38: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

30

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 39: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

31

Dari sisi ekonomi riil, kenaikan defisit neraca

jasa yang lebih besar daripada kenaikan surplus

neraca barang menyebabkan kontribusi sektor

eksternal terhadap pembentukan PDB (tercermin

pada rasio net ekspor barang dan jasa terhadap

PDB) mengalami penurunan. Ditambah dengan

meningkatnya defisit neraca pendapatan, kondisi

tersebut menyebabkan rasio transaksi berjalan

terhadap PDB juga mengalami penurunan. Kendati

demikian, semakin besarnya volume ekspor dan

impor barang dan jasa mengindikasikan semakin

besarnya derajat keterbukaan perekonomian Indonesia

(tercermin pada rasio ekspor ditambah impor terhadap

PDB).

Dari sisi finansial, seiring dengan posisi cadangan

devisa yang terus meningkat, meskipun posisi ULN

meningkat, rasionya terhadap cadangan devisa masih

tetap terjaga baik. Sementara itu, debt service ratio

(rasio beban pembayaran utang terhadap ekspor)

meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sesuai

dengan pola musiman di mana pembayaran utang pada

Tw. II lebih tinggi dari Tw. I-2011. Meski demikian, level

tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama

tahun 2009 dan 2010.

Tabel 25 Indikator Sustainabilitas Eksternal

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I* Tw. II**

Transaksi Berjalan/PDB (%) 1) 2.4 1.8 1.2 2.5 1.2 0.8 0.6 0.6 1.1 0.1

Ekspor - Impor Barang dan Jasa / PDB (%) 1) 3.9 3.8 3.2 4.6 3.0 2.6 2.9 3.4 3.2 2.9

Ekspor + Impor Barang dan Jasa / PDB (%)1) 44.0 43.5 44.5 47.1 44.7 44.7 44.3 50.1 47.8 49.8

Debt Service Ratio (DSR) (%)2) 23.3 25.0 19.8 24.6 21.2 23.2 20.3 23.7 18.0 21.6

Posisi ULN Total/PDB (%)3) 29.7 30.3 33.0 31.8 30.4 28.7 28.6 28.4 28.0 28.4

Posisi ULN Jangka Pendek/PDB (%)3) 5.3 5.6 6.2 5.8 5.6 5.3 5.8 6.0 6.0 6.3 Posisi ULN Total/Cadangan Devisa (%) 275.3 267.0 269.7 261.5 251.8 240.2 224.5 210.4 198.0 186.4 Posisi ULN Jangka Pendek/Cadangan Devisa (%) 49.4 49.0 50.3 47.9 46.1 44.1 45.5 44.6 42.6 41.1

Memorandum: PDB Harga Berlaku (kuartalan, juta USD) 113,327 131,771 146,047 153,205 163,611 175,301 186,734 188,058 196,824 212,774 PDB Harga Berlaku (annualized, juta USD) 508,432 507,550 508,658 544,350 594,634 638,164 678,852 713,705 746,918 784,391 Ekspor Barang & Jasa (juta USD) 27,122 31,189 34,838 39,653 38,961 41,459 44,046 50,374 50,274 56,027 Impor Barang & Jasa (juta USD) -22,741 -26,171 -30,156 -32,542 -34,113 -36,887 -38,608 -43,929 -43,894 -49,897 Debt Service Payments (juta USD) -6,858 -8,356 -7,387 -10,300 -8,722 -10,134 -9,426 -12,553 -9,483 -12,653 - Pemerintah -1,786 -3,353 -1,962 -3,558 -2,053 -3,153 -2,249 -3,264 -2,385 -3,132 - Swasta (termasuk BUMN) -5,072 -5,004 -5,425 -6,742 -6,669 -6,981 -7,177 -9,289 -7,098 -9,521

Posisi ULN Total (juta USD) 4) 150,965 153,741 167,989 172,871 180,834 183,329 194,349 202,413 209,327 223,042

Posisi ULN Jangka Pendek (juta USD) 4) 27,079 28,230 31,356 31,673 33,102 33,672 39,366 42,908 45,017 49,128 Posisi Cadangan Devisa (juta USD) 54,840 57,576 62,287 66,105 71,823 76,321 86,551 96,207 105,709 119,655

Keterangan:1) Menggunakan PDB harga berlaku kuartalan2) Debt Service Payments dibagi ekspor barang & Jasa3) Menggunakan PDB harga berlaku annualized (penjumlahan PDB empat triwulan ke belakang)4) Menggunakan angka sementara posisi utang luar negeri (bulan Juni 2011)* Angka sementara

** Angka sangat sementara

2011INDIKATOR

2010*2009

INDIKATOR SUSTAINABILITAS EKSTERNAL

Page 40: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

32

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 41: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

33

Boks

Profil Perdagangan Indonesia – India

Dalam beberapa tahun terakhir, India, salah satu negara Asia yang tergabung dalam kelompok G-20, menunjukkan

peningkatan perannya sebagai mitra dagang Indonesia yang penting. Total volume perdagangan (ekspor ditambah impor) Indonesia dengan India meningkat dari USD5,0 miliar (2,7% dari keseluruhan nilai perdagangan Indonesia) pada 2006 menjadi USD13,2 miliar (4,5%) pada 2010.

Indonesia selalu mencatat surplus dalam perdagangan bilateralnya dengan India. Dalam kurun waktu tersebut surplus perdagangan meningkat tiga kali lipat, yaitu dari USD2,1 miliar pada 2006 menjadi USD6,2 miliar pada 2010.

Sejak tahun 2008, India secara konsisten menempati peringkat ke-6 dalam daftar negara tujuan ekspor utama

Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, ekspor Indonesia ke India rata-rata tumbuh 27,7%. Nilai ekspor pada 2010 tercatat

sebesar USD9,7 miliar (tumbuh 27,5%, yoy). Dalam paruh pertama 2011 nilai ekspor sudah mencapai USD6,6 miliar (6,8%

dari total ekspor Indonesia) .

Ekspor ke India didominasi oleh komoditas nonmigas berbasis sumber daya alam, terutama minyak sawit dan batubara.

Kedua komoditas tersebut juga merupakan komoditas ekspor nonmigas utama Indonesia. Derasnya permintaan dari India atas

komoditas-komoditas tersebut mendorong perbaikan kinerja ekspor Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Ekspor

batubara tujuan India merupakan kedua terbesar setelah China, sementara untuk komoditas minyak sawit, India merupakan

negara tujuan ekspor pertama (lihat bahasan mengenai ekspor barang).

Di sisi lain, impor dari India dalam periode lima tahun terakhir juga terus mengalami peningkatan, kecuali di tahun 2009. Pada 2010, India berada pada urutan ke-9 negara asal impor utama Indonesia, dengan nilai impor mencapai USD3,5 miliar. Selama semester pertama 2011 nilai impor tercatat sebesar USD2,6 miliar. Impor dari India didominasi oleh jagung, hidrokarbon (bahan kimia), kendaraan bermotor, dan perlengkapan telekomunikasi. Bila dibandingkan dengan total impor untuk keempat produk dari berbagai negara, porsi impor asal India cukup moderat dengan kisaran pangsa sebesar (4% -15%). Hanya untuk impor jagung, India merupakan negara asal impor pertama dengan pangsa sekitar 42%.

10 

12 

14 

‐20‐100

10203040506070

2006 2007 2008 2009 2010Vol. Perdag (RHS) Pertumbuhan

y.o.y (%) Miliar  USDVol. Perdagangan Indonesia ‐ India

‐6‐4‐2024681012

2006 2007 2008 2009 2010

Ekspor Impor Net

Miliar  USDEkspor‐ImporTotal Indonesia ‐ India

Jepang16%

Uni Eropa11%

China10%

Amerika Serikat9%

Singapura9%Korea Selatan

8%

India6%

Malaysia6%

Taiwan3%

Thailand3%

Lainnya19%

Negara Tujuan Utama Ekspor(2010)

Singapura16%

China15%

Jepang12%

Uni Eropa7%

Malaysia7%

Amerika Serikat6%

Korea Selatan6%

Thailand5%

Arab Saudi4%

India2%

Lainnya20%

Negara Asal Utama Impor(2010)

Page 42: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

34

Dengan perkembangan tersebut, terlihat bahwa India memiliki peran penting dalam perdagangan internasional Indonesia, terutama untuk ekspor nonmigas. Di tengah perkiraan perlambatan ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat, dengan diimplementasikannya Indonesia-India Free Trade Agreement, peran India dalam mempertahankan kinerja ekspor nonmigas Indonesia diharapkan akan semakin meningkat.

Ekspor 10 Komoditas Utama Nonmigas ke India

Impor 10 Komoditas Utama Nonmigas asal India

10,412,2 11,8

14,112,8

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2006 2007 2008 2009 2010

Pangsa India Terhadap Ekspor Batubara Indonesia

Lainnya Taiwan India Korea Selatan Jepang China

20.1 27.8 33.5 32.5 31.8

15.312.6

12.4 15.0 13.9

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%100%

2006 2007 2008 2009 2010

Pangsa India Terhadap Ekspor CPO Indonesia

Lainnya Singapura Malaysia Uni Eropa China India

Tw. II** Tw. II** Tw. II**1. Minyak Nabati 38.6 -14.7 28.5 124.4 2.1 -3.5 45.4 -16.5 33.2 54.32. Batubara 35.8 59.9 16.9 94.6 46.9 1.3 53.4 8.9 15.4 26.83. Biji Tembaga 9.3 366.3 32.5 104.1 487.1 12.3 -4.2 -20.6 18.0 113.14. Karet Alam Olahan 3.1 72.6 137.2 62.4 127.8 80.5 33.0 -24.2 31.4 22.15. Bahan Kimia 1.8 33.8 53.8 40.9 30.9 29.2 27.1 2.3 19.1 10.96. Alat Listrik, Ukur, Fotografi, dll 1.6 6.4 52.7 33.7 0.5 43.5 7.9 5.9 6.4 24.07. Asam Berlemak 1.1 -39.8 -2.5 68.9 -17.3 -36.2 20.2 -27.3 52.8 40.58. Tekstil 1.0 1.0 61.7 -15.1 4.1 56.2 -22.9 -3.0 3.5 10.09. Barang dari Logam Tidak Mulia 0.8 -23.0 28.9 45.9 -17.0 4.7 16.9 -7.3 23.2 24.8

10. Produk Pharmasi 0.6 62.8 23.2 74.5 35.7 28.9 38.6 19.9 -4.4 25.8*) data sementara**) data sangat sementaraSumber : Cognos

Rincian2009 2010*

Pangsa (%)

2011** 2010* 2011 2009 2010* 2011

Pertumbuhan y.o.y (%)

Indeks HargaRiilNominal20112009

Tw. II** Tw. II** Tw. II**1. Maize,Unmilled 12.8 -25.4 144.2 1,011.0 -35.7 99.1 574.5 16.1 22.6 64.72. Hydrocarbon,N.E.S And Their Halogenated,Nitrated Derivatives 11.5 -40.8 58.2 186.2 -43.8 22.5 74.6 5.4 29.2 63.93. Motor Vehicle For The Transport Of Goods 7.1 21.9 59.2 165.1 32.8 89.1 168.6 -8.2 -15.8 -1.34. Oil Seeds Use For Extraction Ofsoft Fixed Vegetable Oils 5.2 49.9 37.8 13.9 25.1 -6.9 -46.7 19.8 48.1 113.85. Telecomunication Equipment N.E.S And Parts 7.0 84.5 -5.1 -33.5 91.0 3.0 -30.0 -3.4 -7.8 -5.06. Feeding Stuff For Animals 5.2 -57.0 -3.0 158.0 -59.1 -7.4 113.9 5.3 4.8 20.67. Other Crude Minerals 2.5 31.0 45.6 476.5 16.2 39.3 395.8 12.7 4.5 16.38. Passengger Motor Cars 2.2 -53.2 400.3 42.6 -52.4 450.0 47.2 -1.6 -9.0 -3.19. Sugar,Molasses And Honey 4.3 -99.7 56,525.1 816.7 -99.8 37,384.1 513.2 25.7 51.1 49.5

10. Flat Rolled Product,Alloy Steel 2.6 15.9 25.3 1.5 20.3 31.1 -7.4 -3.7 -4.4 9.6*) data sementara**) data sangat sementara

Sumber : Cognos

Rincian2010* 20112009 2010* 20112009 2010* 2011 2009

Pertumbuhan y.o.y (%)

Nominal Riil Indeks HargaPangsa

(%)

2011**

Page 43: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

35

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

Tabel 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA : RINGKASAN ...................... 37

Tabel 2.A NERACA PEMBAYARAN INDONESIA : TRANSAKSI BERJALAN, BARANG ...................... 38

Tabel 2.B NERACA PEMBAYARAN INDONESIA : TRANSAKSI BERJALAN, EKSPOR BARANG MENURUT

SEKTOR

...................... 39

Tabel 2.C NERACA PEMBAYARAN INDONESIA : TRANSAKSI BERJALAN, IMPOR BARANG MENURUT

KATEGORI EKONOMI

...................... 40

Tabel 2.D NERACA PEMBAYARAN INDONESIA : TRANSAKSI BERJALAN, JASA-JASA ...................... 41

Tabel 2.E NERACA PEMBAYARAN INDONESIA : TRANSAKSI BERJALAN, PENDAPATAN ...................... 42

Tabel 2.F NERACA PEMBAYARAN INDONESIA : TRANSAKSI BERJALAN, TRANSFER BERJALAN ...................... 43

Tabel 3 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA : TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI LANGSUNG ...................... 43

Tabel 4 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA : TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI PORTOFOLIO ...................... 44

Tabel 5 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA : TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI LAINNYA ...................... 45

LAMPIRAN

Page 44: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

36

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 45: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

37

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

RINGKASAN (Juta USD)

Agustus 2011

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I* Tw. II**

I. Transaksi Berjalan 2,690 2,377 1,781 3,781 10,628 1,936 1,409 1,205 1,093 5,643 2,089 232A. Barang 1 6,052 7,493 6,931 10,455 30,932 6,954 6,848 7,593 9,232 30,628 8,686 9,728

- Ekspor 24,195 28,158 31,289 36,004 119,646 35,088 37,444 39,712 45,830 158,074 45,818 51,460- Impor -18,143 -20,665 -24,358 -25,549 -88,714 -28,134 -30,596 -32,119 -36,597 -127,447 -37,133 -41,7321. Nonmigas 4,883 6,033 6,282 8,362 25,560 5,812 5,881 6,605 9,097 27,395 8,628 10,638

a. Ekspor 20,530 23,751 25,603 29,145 99,030 28,511 30,298 32,763 37,845 129,416 37,092 41,991b. Impor -15,647 -17,718 -19,321 -20,783 -73,470 -22,699 -24,417 -26,158 -28,747 -102,021 -28,464 -31,353

2. Minyak -571 -439 -2,012 -995 -4,016 -1,663 -2,140 -1,991 -2,859 -8,653 -3,438 -4,998a. Ekspor 1,798 2,394 2,938 3,660 10,790 3,556 3,840 3,749 4,547 15,691 4,856 4,979b. Impor -2,368 -2,833 -4,950 -4,655 -14,806 -5,219 -5,980 -5,740 -7,406 -24,344 -8,293 -9,977

3. Gas 1,740 1,899 2,661 3,088 9,388 2,805 3,107 2,980 2,994 11,886 3,495 4,088a. Ekspor 1,867 2,013 2,748 3,198 9,826 3,022 3,306 3,201 3,438 12,968 3,870 4,490b. Impor -127 -113 -87 -110 -438 -217 -200 -222 -444 -1,082 -375 -402

B. Jasa-jasa -1,672 -2,476 -2,249 -3,344 -9,741 -2,106 -2,275 -2,155 -2,788 -9,324 -2,305 -3,598 1. Ekspor 2,926 3,031 3,549 3,649 13,155 3,873 4,015 4,334 4,544 16,766 4,456 4,567 2. Impor -4,598 -5,507 -5,798 -6,993 -22,896 -5,979 -6,291 -6,489 -7,332 -26,090 -6,761 -8,164

C. Pendapatan -2,742 -3,776 -4,072 -4,551 -15,140 -3,993 -4,262 -5,385 -6,653 -20,291 -5,318 -6,871 1. Penerimaan 557 387 582 395 1,921 444 443 521 482 1,890 579 636 2. Pembayaran -3,299 -4,163 -4,653 -4,946 -17,061 -4,436 -4,705 -5,906 -7,134 -22,181 -5,898 -7,508

D. Transfer berjalan 1,051 1,135 1,171 1,221 4,578 1,080 1,098 1,151 1,301 4,630 1,027 974 1. Penerimaan 1,719 1,790 1,838 1,894 7,241 1,815 1,816 1,883 2,057 7,571 1,829 1,838 2. Pembayaran -668 -655 -667 -673 -2,663 -735 -718 -732 -756 -2,941 -802 -864

II. Transaksi Modal & Finansial 1,835 -2,320 2,924 2,414 4,852 5,590 3,697 7,365 9,550 26,201 6,436 12,518A. Transaksi Modal 19 29 34 14 96 18 2 4 26 50 1 0B. Transaksi Finansial 2 1,815 -2,349 2,891 2,399 4,756 5,572 3,695 7,361 9,524 26,151 6,435 12,518

- Aset -1,384 -3,454 -6,755 -2,803 -14,395 -3,601 -583 -4,748 2,031 -6,901 -3,307 -1,032- Kewajiban 3,199 1,105 9,645 5,202 19,151 9,172 4,277 12,109 7,494 33,052 9,742 13,550

1. Investasi Langsung 628 575 647 779 2,628 2,484 2,298 1,684 4,241 10,706 3,041 2,699a. Ke luar negeri -1,276 -872 -340 239 -2,249 -427 -982 -1,191 -64 -2,664 -1,748 -2,547b. Di Indonesia (PMA) 1,904 1,447 987 540 4,877 2,911 3,280 2,875 4,305 13,371 4,789 5,247

2. Investasi Portofolio 1,950 1,893 2,972 3,521 10,336 6,159 1,089 4,517 1,437 13,202 3,798 5,742a. Aset 133 362 -331 -307 -144 -409 -152 -1,597 -353 -2,511 -311 -536b. Kewajiban 1,817 1,532 3,303 3,828 10,480 6,569 1,241 6,114 1,789 15,713 4,109 6,278

1) Sektor publik 2,902 1,696 2,597 2,383 9,578 6,556 997 4,820 1,154 13,526 4,383 2,9642) Sektor swasta -1,085 -164 706 1,445 902 13 244 1,295 636 2,187 -274 3,314

3. Investasi Lainnya -763 -4,817 -728 -1,900 -8,208 -3,072 308 1,160 3,846 2,243 -404 4,076 a. Aset -241 -2,943 -6,083 -2,735 -12,002 -2,764 552 -1,960 2,447 -1,725 -1,248 2,051 b. Kewajiban -522 -1,874 5,355 834 3,794 -308 -244 3,120 1,400 3,968 844 2,025

1) Sektor publik 0 -2,010 3,084 452 1,526 147 -879 1,093 1,395 1,756 95 -1,4022) Sektor swasta -522 137 2,271 382 2,268 -455 636 2,027 5 2,212 749 3,427

III. Total (I + II) 4,524 57 4,705 6,195 15,481 7,526 5,106 8,570 10,642 31,844 8,525 12,750IV. Selisih Perhitungan Bersih -570 995 -1,159 -2,241 -2,975 -905 315 -1,616 646 -1,559 -859 -873V. Neraca Keseluruhan (III + IV) 3,955 1,052 3,546 3,954 12,506 6,621 5,421 6,955 11,289 30,285 7,666 11,876VI. Cadangan Devisa dan Yang Terkait 3 -3,955 -1,052 -3,546 -3,954 -12,506 -6,621 -5,421 -6,955 -11,289 -30,285 -7,666 -11,876

A. Transaksi Cadangan Devisa -3,955 -1,052 -3,546 -3,954 -12,506 -6,621 -5,421 -6,955 -11,289 -30,285 -7,666 -11,876B. Pinjaman IMF 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1. Penarikan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02. Pembayaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Memorandum:Posisi Cadangan Devisa 54,840 57,576 62,287 66,105 66,105 71,823 76,321 86,551 96,207 96,207 105,709 119,655

dalam Bulan Impor dan Pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah 5.4 5.7 6.1 6.5 6.5 5.2 5.6 6.3 7.0 7.0 6.0 6.8Transaksi Berjalan (% PDB) 2.37 1.80 1.22 2.47 1.95 1.18 0.80 0.65 0.58 0.79 1.06 0.11Rasio Pembayaran Utang (%) 23.3 25.0 19.8 24.6 23.2 21.2 23.2 20.3 23.7 22.2 18.0 21.6

a.l. Rasio Pembayaran Utang Pemerintah & Otoritas Moneter (%) 6.1 10.0 5.3 8.5 7.5 5.0 7.2 4.8 6.2 5.8 4.5 5.41) Dalam free on board (fob)

2) Tidak termasuk cadangan devisa dan yang terkait.3) Negatif berarti surplus dan positif berarti defisit.* Angka-angka sementara** Angka-angka sangat sementara

URAIAN2009 2010* 2011

TOTAL TOTAL

Page 46: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

38

TABEL 2.A NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI BERJALAN BARANG (Juta USD)

Agustus 2011

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I* Tw. II**

Barang 1 6,052 7,493 6,931 10,455 30,932 6,954 6,848 7,593 9,232 30,628 8,686 9,728- Ekspor 24,195 28,158 31,289 36,004 119,646 35,088 37,444 39,712 45,830 158,074 45,818 51,460- Impor -18,143 -20,665 -24,358 -25,549 -88,714 -28,134 -30,596 -32,119 -36,597 -127,447 -37,133 -41,732

A. Barang dagangan umum 6,108 7,263 7,397 10,382 31,150 6,995 6,143 7,430 8,881 29,449 7,633 8,8491. Ekspor 22,310 26,075 29,386 33,744 111,515 32,686 34,703 37,139 43,100 147,629 42,603 48,107

a.l. Minyak & Gas 3,526 4,248 5,529 6,690 19,994 6,349 6,906 6,765 7,752 27,772 8,438 9,1112. Impor -16,202 -18,812 -21,990 -23,362 -80,365 -25,691 -28,560 -29,710 -34,219 -118,179 -34,971 -39,258

a.l. Minyak & Gas -2,478 -2,924 -5,006 -4,707 -15,115 -5,408 -6,137 -5,915 -7,804 -25,264 -8,614 -10,314B. Barang untuk diolah -487 17 -605 -97 -1,172 -313 147 -80 29 -216 602 76

1. Ekspor 1,293 1,705 1,526 1,783 6,307 1,909 1,961 2,085 2,089 8,043 2,565 2,3492. Impor -1,780 -1,687 -2,131 -1,880 -7,479 -2,222 -1,814 -2,164 -2,060 -8,260 -1,963 -2,273

C. Barang yang diperbaiki -46 -38 -64 -35 -184 -30 -32 -46 -51 -159 -34 -281. Ekspor 19 25 15 13 72 10 22 14 19 65 11 92. Impor -66 -63 -79 -48 -256 -40 -54 -60 -70 -224 -45 -37

D. Barang yang diperoleh di pelabuhan oleh sarana pengangkut 124 116 70 -3 307 126 177 113 122 538 258 3601. Ekspor 215 214 223 247 898 293 328 274 343 1,238 398 508

a.l. Minyak & Gas 139 158 157 168 622 229 240 184 233 886 288 3582. Impor -91 -98 -153 -250 -591 -167 -151 -161 -221 -700 -140 -148

a.l. Minyak & Gas -18 -23 -31 -58 -130 -27 -42 -47 -47 -162 -55 -65E. Emas nonmoneter 354 135 133 209 831 176 412 176 251 1,016 227 471

1. Ekspor 358 140 139 217 854 190 430 201 279 1,099 241 4872. Impor -4 -5 -6 -8 -23 -14 -18 -24 -27 -83 -14 -16

Memorandum:1. Pertumbuhan (%, yoy)

a. Ekspor (fob) -29.7 -24.6 -17.8 20.9 -14.3 45.0 33.0 26.9 27.3 32.1 30.6 37.4- Nonmigas -22.2 -14.8 -11.1 17.5 -8.2 38.9 27.6 28.0 29.8 30.7 30.1 38.6- Migas -54.2 -53.4 -38.8 38.2 -35.0 79.5 62.2 22.2 16.4 39.0 32.7 32.5

b. Impor (fob) -32.5 -35.2 -24.6 -0.2 -24.0 55.1 48.1 31.9 43.2 43.7 32.0 36.4- Nonmigas -26.7 -25.3 -22.9 -8.2 -20.8 45.1 37.8 35.4 38.3 38.9 25.4 28.4- Migas -54.9 -64.0 -30.7 60.9 -36.3 117.8 109.7 18.3 64.7 66.8 59.5 68.0

2. Harga rata-rata ekspor minyak mentah (USD/barel) 41.8 56.9 66.5 73.1 59.6 75.2 76.8 73.8 84.9 77.7 102.3 114.93. Produksi minyak mentah (juta barel per hari) 0.962 0.941 0.943 0.951 0.949 0.954 0.965 0.950 0.912 0.945 0.908 0.902

1) Dalam free on board (fob)* Angka-angka sementara

** Angka-angka sangat sementara

2009 2010* 2011URAIAN

TOTAL TOTAL

Page 47: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

39

TABEL 2.B NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI BERJALAN EKSPOR BARANG MENURUT SEKTOR

(Juta USD)

Agustus 2011

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I* Tw. II**

Ekspor 1 24,195 28,158 31,289 36,004 119,646 35,088 37,444 39,712 45,830 158,074 45,818 51,460 Produk Pertanian 902 1,035 1,173 1,238 4,347 1,081 1,123 1,385 1,404 4,991 1,268 1,292

Kopi 144 245 254 181 825 113 184 272 245 814 281 287Teh 31 36 37 40 144 38 38 38 37 150 35 33Rempah-rempah 46 60 63 71 239 60 78 130 142 410 106 120Tembakau 31 34 17 21 102 20 25 17 16 77 10 21Coklat 179 202 323 375 1,079 310 206 368 305 1,190 208 147Udang 208 179 195 204 786 184 217 214 238 853 240 260Lainnya 262 279 283 347 1,171 355 375 348 421 1,498 388 424

Produk Manufaktur 15,703 18,283 19,389 22,368 75,742 22,069 23,868 25,184 29,825 100,947 29,316 32,962Tekstil & produk tekstil 2,188 2,315 2,421 2,402 9,326 2,589 2,765 2,936 3,030 11,319 3,373 3,440Produk kayu olahan 471 551 554 655 2,232 713 706 666 742 2,828 719 832Minyak sawit 1,691 2,343 2,721 3,525 10,279 2,395 2,356 3,606 5,098 13,454 2,927 5,219Bahan kimia 371 500 661 753 2,284 807 889 784 954 3,434 1,087 1,363Produk logam 1,556 1,442 1,986 2,206 7,191 2,423 2,149 2,342 2,986 9,900 3,136 3,100Peralatan listrik 1,692 2,057 2,372 2,470 8,590 2,419 2,717 2,885 2,953 10,974 2,756 2,797Semen 30 48 45 36 158 17 24 27 41 109 17 12Kertas 770 854 872 940 3,437 943 1,066 993 1,142 4,144 988 1,121Produk karet 899 1,079 1,230 1,485 4,693 1,925 2,362 2,279 2,696 9,262 3,576 3,896Produk minyak 2 331 460 575 793 2,160 868 943 800 974 3,586 1,132 1,100Elpiji 3 0 0 0 48 48 0 0 0 0 0 0 0Lainnya 5,704 6,633 5,952 7,055 25,344 6,970 7,891 7,867 9,210 31,937 9,606 10,082

Produk Pertambangan dan Lainnya 6,999 8,462 10,351 11,921 37,732 11,446 11,673 12,655 13,960 49,733 14,584 16,203Tembaga 1,154 969 1,464 1,805 5,393 1,438 1,212 1,919 1,771 6,340 1,376 962Nikel 31 67 92 102 292 125 125 128 197 576 227 314Batubara 2,538 3,542 3,715 4,004 13,798 4,224 4,198 4,437 4,984 17,844 5,421 6,604Bauksit 32 57 69 83 241 90 111 126 128 455 151 204Minyak mentah 2 1,328 1,775 2,206 2,699 8,008 2,459 2,656 2,764 3,340 11,219 3,435 3,522Gas alam 3 1,867 2,013 2,748 3,150 9,778 3,022 3,306 3,201 3,438 12,968 3,870 4,490 a.l. Gas alam cair 1,426 1,448 1,989 2,326 7,189 2,169 2,406 2,325 2,532 9,432 2,747 3,225Produk tambang lainnya 46 38 54 74 212 84 62 76 99 322 98 103Produk sektor lainnya 3 2 3 3 11 2 2 3 2 10 5 2

Barang lainnya 592 379 377 477 1,824 493 780 488 641 2,402 650 1,004Emas nonmoneter 358 140 139 217 854 190 430 201 279 1,099 241 487Barang yang diperoleh di pelabuhan oleh sarana pengangkut 215 214 223 247 898 293 328 274 343 1,238 398 508Barang yang diperbaiki 19 25 15 13 72 10 22 14 19 65 11 9

1) Dalam free on board (fob) 2) Merupakan komponen ekspor kelompok minyak 3) Merupakan komponen ekspor kelompok gas

* Angka-angka sementara** Angka-angka sangat sementara

2010*2009 2011URAIAN

TOTAL TOTAL

Page 48: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

40

TABEL 2.C NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI BERJALAN IMPOR BARANG MENURUT KATEGORI EKONOMI

(Juta USD)

Agustus 2011

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I* Tw. II**

Impor 1 -18,143 -20,665 -24,358 -25,549 -88,714 -28,134 -30,596 -32,119 -36,597 -127,447 -37,133 -41,732 Barang Konsumsi -1,946 -2,366 -2,973 -2,689 -9,975 -3,528 -3,896 -3,979 -4,426 -15,829 -5,226 -5,300

Makanan & minuman primer, untuk rumah tangga -239 -221 -242 -202 -904 -231 -270 -302 -304 -1,107 -364 -365Makanan & minuman diolah, untuk rumah tangga -290 -305 -334 -351 -1,279 -591 -551 -466 -688 -2,296 -992 -662Mobil penumpang -30 -51 -90 -134 -305 -169 -157 -177 -157 -659 -201 -183Alat angkutan lainnya bukan untuk industri -70 -83 -189 -70 -412 -99 -124 -148 -167 -538 -153 -112Barang konsumsi tahan lama -131 -195 -246 -197 -769 -284 -263 -273 -242 -1,063 -271 -276Barang konsumsi setengah tahan lama -159 -213 -235 -255 -861 -256 -316 -339 -358 -1,268 -327 -434Barang konsumsi tidak tahan lama -228 -295 -280 -293 -1,096 -292 -340 -366 -401 -1,400 -353 -401Bahan bakar dan pelumas, diolah, produk minyak 2 -774 -974 -1,297 -1,173 -4,218 -1,563 -1,854 -1,883 -2,025 -7,324 -2,505 -2,851Barang lainnya -27 -29 -60 -14 -130 -45 -21 -25 -83 -174 -59 -16

Bahan baku/barang penolong -12,119 -14,008 -17,191 -18,382 -61,700 -19,609 -22,072 -22,514 -25,628 -89,823 -26,269 -30,705Makanan dan minuman primer (untuk industri) -569 -767 -669 -631 -2,636 -778 -742 -671 -919 -3,111 -877 -1,061Makanan dan minuman diolah (untuk industri) -216 -450 -375 -490 -1,532 -393 -530 -505 -798 -2,227 -748 -756Bahan baku untuk industri -475 -692 -750 -921 -2,838 -849 -1,149 -1,110 -1,285 -4,392 -1,402 -1,995Bahan penolong untuk industri -5,811 -6,766 -7,747 -8,551 -28,876 -9,293 -10,304 -10,555 -11,048 -41,199 -11,764 -13,600Suku cadang dan asesori untuk barang modal -2,314 -2,507 -2,925 -3,070 -10,816 -3,174 -3,546 -3,997 -3,912 -14,630 -3,694 -4,133Suku cadang dan asesori untuk peralatan transportasi -1,004 -838 -975 -1,123 -3,940 -1,233 -1,466 -1,587 -1,829 -6,116 -1,620 -1,644Bahan bakar dan pelumas, primer -774 -890 -1,542 -1,490 -4,696 -1,723 -1,726 -1,434 -2,682 -7,565 -2,118 -3,151

a.l. minyak mentah 2 -769 -885 -1,537 -1,485 -4,675 -1,718 -1,720 -1,427 -2,677 -7,543 -2,114 -3,148Bahan bakar dan pelumas, diolah -957 -1,097 -2,209 -2,104 -6,367 -2,165 -2,608 -2,655 -3,153 -10,582 -4,045 -4,364

a.l. Produk minyak 2 -808 -952 -2,086 -1,938 -5,784 -1,911 -2,364 -2,383 -2,657 -9,315 -3,619 -3,914a.l. Elpiji 3 -127 -113 -87 -110 -438 -217 -200 -222 -444 -1,082 -375 -402

Barang Modal -3,917 -4,125 -3,956 -4,171 -16,170 -4,776 -4,405 -5,381 -6,225 -20,787 -5,439 -5,527Barang modal (kecuali alat angkutan) -2,576 -2,644 -2,915 -2,903 -11,039 -3,475 -3,366 -3,977 -4,756 -15,574 -4,126 -4,250Mobil penumpang -28 -47 -80 -113 -268 -152 -133 -156 -141 -583 -175 -153Alat angkutan lainnya untuk industri -1,313 -1,434 -961 -1,156 -4,863 -1,148 -906 -1,248 -1,328 -4,631 -1,138 -1,124

Barang lainnya -160 -166 -238 -306 -870 -221 -223 -245 -319 -1,008 -199 -201Emas nonmoneter -4 -5 -6 -8 -23 -14 -18 -24 -27 -83 -14 -16Barang yang diperoleh di pelabuhan oleh sarana pengangkut -91 -98 -153 -250 -591 -167 -151 -161 -221 -700 -140 -148Barang yang diperbaiki -66 -63 -79 -48 -256 -40 -54 -60 -70 -224 -45 -37

1) Dalam free on board (fob) 2) Merupakan komponen impor kelompok minyak 3) Merupakan komponen impor kelompok gas

* Angka-angka sementara** Angka-angka sangat sementara

URAIAN2009 2010* 2011

TOTAL TOTAL

Page 49: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

41

TABEL 2.D

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI BERJALAN

JASA-JASA (Juta USD)

Agustus 2011

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I* Tw. II**

Jasa-jasa -1,672 -2,476 -2,249 -3,344 -9,741 -2,106 -2,275 -2,155 -2,788 -9,324 -2,305 -3,598- Ekspor 2,926 3,031 3,549 3,649 13,155 3,873 4,015 4,334 4,544 16,766 4,456 4,567- Impor -4,598 -5,507 -5,798 -6,993 -22,896 -5,979 -6,291 -6,489 -7,332 -26,090 -6,761 -8,164A. Transportasi -711 -854 -1,041 -1,477 -4,083 -1,219 -1,546 -1,616 -1,626 -6,007 -1,848 -2,415

1. Ekspor 556 593 673 617 2,439 566 664 685 751 2,665 728 7402. Impor -1,267 -1,447 -1,714 -2,094 -6,522 -1,785 -2,210 -2,300 -2,378 -8,673 -2,576 -3,155

a. Penumpang -207 -302 -334 -293 -1,136 -288 -382 -388 -320 -1,377 -266 -4321) Ekspor 113 99 126 117 456 128 143 189 200 660 244 2192) Impor -320 -401 -461 -410 -1,592 -416 -525 -577 -519 -2,037 -510 -651

b. Barang -538 -612 -794 -1,263 -3,206 -985 -1,216 -1,291 -1,356 -4,848 -1,600 -2,0201) Ekspor 352 386 406 354 1,498 332 394 352 401 1,479 374 3892) Impor -890 -998 -1,200 -1,617 -4,704 -1,318 -1,610 -1,642 -1,757 -6,327 -1,974 -2,409

c. Lainnya 33 60 87 79 259 54 52 63 49 217 18 371) Ekspor 91 108 141 146 485 105 126 144 151 526 110 1322) Impor -57 -48 -54 -67 -226 -52 -75 -81 -102 -309 -92 -94

B. Perjalanan 228 216 235 -397 282 351 61 283 -133 563 226 -1461. Ekspor 1,228 1,368 1,489 1,513 5,598 1,689 1,554 1,809 1,905 6,958 1,907 1,7392. Impor -1,000 -1,152 -1,254 -1,910 -5,316 -1,338 -1,493 -1,526 -2,038 -6,395 -1,681 -1,886

C. Jasa komunikasi 159 156 150 114 578 115 146 168 149 579 134 1691. Ekspor 247 280 258 245 1,031 247 282 297 299 1,126 282 3832. Impor -89 -125 -108 -131 -452 -132 -136 -129 -150 -547 -148 -213

D. Jasa konstruksi -3 -169 -15 -25 -213 -81 -7 6 9 -72 20 211. Ekspor 215 104 140 127 586 103 112 167 138 520 112 1182. Impor -218 -273 -155 -153 -798 -184 -119 -161 -128 -592 -92 -97

E. Jasa asuransi -238 -488 -293 -279 -1,298 -331 -282 -253 -266 -1,131 -288 -3061. Ekspor 2 3 4 12 21 2 4 5 12 22 2 42. Impor -240 -491 -297 -291 -1,318 -333 -286 -257 -278 -1,153 -290 -309

F. Jasa keuangan -23 -63 -83 -59 -227 -92 -32 -27 33 -118 21 -1641. Ekspor 38 46 42 52 178 48 81 58 145 332 102 952. Impor -61 -108 -125 -111 -405 -140 -113 -85 -112 -450 -82 -259

G. Jasa komputer dan informasi -79 -202 -111 -124 -516 -120 -111 -131 -108 -471 -83 -781. Ekspor 36 34 30 26 126 23 33 31 27 114 26 752. Impor -114 -236 -141 -151 -642 -143 -144 -162 -135 -585 -109 -153

H. Royalti dan imbalan lisensi -314 -396 -401 -381 -1,492 -362 -330 -329 -535 -1,557 -346 -4271. Ekspor 16 11 7 5 38 9 12 20 19 60 22 302. Impor -330 -407 -408 -385 -1,530 -371 -342 -350 -554 -1,616 -368 -457

I. Jasa bisnis lainnya -783 -725 -734 -757 -2,998 -377 -210 -261 -298 -1,147 -166 -2761. Ekspor 420 431 769 907 2,527 1,013 1,100 1,113 1,083 4,309 1,083 1,1892. Impor -1,203 -1,156 -1,503 -1,663 -5,525 -1,391 -1,310 -1,375 -1,381 -5,456 -1,249 -1,465

J. Jasa personal, kultural, dan rekreasi -7 -27 -8 -10 -51 -7 -5 -9 -8 -29 -8 -31. Ekspor 16 17 20 22 75 18 26 26 34 104 31 412. Impor -23 -44 -27 -32 -126 -25 -31 -35 -42 -133 -38 -44

K. Jasa pemerintah yang tidak dicatat di tempat lain 98 76 51 52 277 16 41 14 -6 65 32 271. Ekspor 152 144 117 124 537 154 148 123 131 555 161 1542. Impor -54 -68 -66 -73 -260 -138 -107 -108 -137 -490 -129 -127

Memorandum:Jumlah pelawat (ribuan orang)

- Ke dalam negeri 1,464 1,590 1,671 1,726 6,452 1,642 1,800 1,833 1,842 7,118 1,742 1,901- Ke luar negeri -1,192 -1,373 -1,495 -1,881 -5,942 -1,413 -1,573 -1,669 -1,799 -6,454 -1,672 -1,871

* Angka-angka sementara** Angka-angka sangat sementara

URAIANTOTAL TOTAL

2009 2010* 2011

Page 50: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

42

TABEL 2.E

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI BERJALAN

PENDAPATAN (Juta USD)

Agustus 2011

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I* Tw. II**

Pendapatan -2,742 -3,776 -4,072 -4,551 -15,140 -3,993 -4,262 -5,385 -6,653 -20,291 -5,318 -6,871- Penerimaan 557 387 582 395 1,921 444 443 521 482 1,890 579 636- Pembayaran -3,299 -4,163 -4,653 -4,946 -17,061 -4,436 -4,705 -5,906 -7,134 -22,181 -5,898 -7,508A. Kompensasi tenaga kerja -228 -178 -187 -185 -778 -181 -188 -205 -208 -781 -201 -203

1. Penerimaan 42 48 42 43 175 45 51 42 43 181 47 532. Pembayaran -271 -226 -229 -228 -953 -226 -239 -248 -251 -962 -247 -257

B. Pendapatan investasi -2,514 -3,598 -3,885 -4,366 -14,362 -3,812 -4,074 -5,179 -6,445 -19,510 -5,118 -6,6681. Penerimaan 515 339 540 352 1,746 399 392 479 439 1,709 533 5832. Pembayaran -3,029 -3,937 -4,425 -4,718 -16,108 -4,211 -4,466 -5,658 -6,883 -21,218 -5,650 -7,251

a. Pendapatan investasi langsung -1,726 -2,054 -2,134 -2,721 -8,635 -2,619 -2,344 -2,959 -4,375 -12,297 -3,676 -4,599 1) Pendapatan ekuitas -1,694 -2,008 -2,099 -2,683 -8,485 -2,591 -2,301 -2,889 -4,273 -12,053 -3,647 -4,542 a) Penerimaan 41 39 53 64 198 39 30 25 26 120 47 40 b) Pembayaran -1,736 -2,048 -2,151 -2,748 -8,682 -2,630 -2,331 -2,914 -4,299 -12,174 -3,695 -4,582 2) Pendapatan utang (bunga) -32 -46 -35 -38 -151 -28 -43 -70 -102 -243 -29 -57 a) Penerimaan 2 5 4 4 15 2 9 3 6 19 2 4 b) Pembayaran -34 -51 -39 -42 -165 -29 -51 -73 -109 -262 -31 -61b. Pendapatan investasi portofolio -385 -677 -1,408 -790 -3,260 -809 -988 -1,849 -1,169 -4,814 -1,133 -1,286 1) Pendapatan ekuitas -129 -399 -918 -367 -1,814 -56 -504 -1,004 -668 -2,232 -178 -742 a) Penerimaan 54 89 85 61 288 111 70 98 79 358 80 79 b) Pembayaran -183 -488 -1,002 -429 -2,102 -167 -574 -1,102 -747 -2,590 -258 -821 2) Pendapatan utang (bunga) -256 -278 -490 -423 -1,447 -753 -484 -845 -500 -2,582 -954 -545 a) Penerimaan 363 143 298 156 961 203 236 302 261 1,002 317 370 b) Pembayaran -619 -421 -788 -579 -2,407 -956 -720 -1,147 -761 -3,584 -1,271 -914c. Pendapatan investasi lainnya -403 -866 -343 -854 -2,466 -384 -743 -371 -901 -2,399 -309 -783 a) Penerimaan 54 64 101 66 285 44 47 51 67 209 87 90 b) Pembayaran -457 -930 -444 -921 -2,751 -428 -790 -422 -968 -2,608 -395 -873

* Angka-angka sementara** Angka-angka sangat sementara

URAIAN2009 2010* 2011

TOTAL TOTAL

Page 51: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

43

TABEL 2.F NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI BERJALAN TRANSFER BERJALAN

(Juta USD)

TABEL 3 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI FINANSIAL INVESTASI LANGSUNG

(Juta USD)

Agustus 2011

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I* Tw. II**

Transfer berjalan 1,051 1,135 1,171 1,221 4,578 1,080 1,098 1,151 1,301 4,630 1,027 974- Penerimaan 1,719 1,790 1,838 1,894 7,241 1,815 1,816 1,883 2,057 7,571 1,829 1,838- Pembayaran -668 -655 -667 -673 -2,663 -735 -718 -732 -756 -2,941 -802 -864A. Pemerintah 4 14 20 52 89 3 18 34 231 287 4 44

1. Penerimaan 4 14 20 52 89 3 18 34 231 287 6 442. Pembayaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 0

B. Sektor lainnya 1,048 1,121 1,150 1,169 4,488 1,077 1,080 1,117 1,070 4,344 1,022 9291. Remitansi Tenaga Kerja 1,150 1,222 1,236 1,262 4,869 1,218 1,217 1,224 1,199 4,857 1,185 1,173

a. Penerimaan 1,566 1,662 1,683 1,707 6,618 1,659 1,681 1,706 1,689 6,735 1,668 1,672b. Pembayaran -416 -441 -447 -445 -1,748 -441 -463 -483 -491 -1,877 -483 -499

2. Transfer lainnya -102 -100 -86 -93 -381 -140 -137 -107 -129 -514 -163 -243a. Penerimaan 150 114 135 135 534 154 117 143 136 550 155 122b. Pembayaran -252 -214 -221 -228 -915 -294 -254 -250 -265 -1,063 -318 -365

Memorandum:- Jumlah Tenaga Kerja Indonesia/TKI (ribuan orang) 4,406 4,417 4,373 4,385 4,385 4,379 4,358 4,332 4,201 4,201 4,180 4,115- Jumlah Tenaga Kerja Asing/TKA (ribuan orang) 44 46 45 46 46 47 49 50 51 51 51 48

* Angka-angka sementara

** Angka-angka sangat sementara

URAIAN2009 2010* 2011

TOTAL TOTAL

Agustus 2011

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I* Tw. II**

Investasi Langsung 628 575 647 779 2,628 2,484 2,298 1,684 4,241 10,706 3,041 2,699 A. Ke luar negeri -1,276 -872 -340 239 -2,249 -427 -982 -1,191 -64 -2,664 -1,748 -2,547

1. Modal ekuitas dan laba ditanam kembali -581 -330 -320 -292 -1,524 -143 -207 -333 -358 -1,041 -982 -1,484 2. Modal lainnya -695 -542 -20 531 -725 -284 -775 -858 295 -1,623 -766 -1,063

B. Di Indonesia (PMA) 1,904 1,447 987 540 4,877 2,911 3,280 2,875 4,305 13,371 4,789 5,247 1. Modal ekuitas dan laba ditanam kembali 1,865 1,432 1,186 498 4,982 2,450 2,607 2,708 4,303 12,068 3,969 4,480 2. Modal lainnya 39 14 -199 41 -104 461 673 167 2 1,302 820 767

a. Penerimaan 2,582 2,063 1,725 2,166 8,536 3,332 3,680 3,808 3,548 14,368 4,206 4,278b. Pembayaran -2,543 -2,049 -1,924 -2,124 -8,640 -2,871 -3,008 -3,641 -3,546 -13,066 -3,387 -3,511

* Angka-angka sementara

** Angka-angka sangat sementara

URAIAN2009 2010*

TOTAL TOTAL2011

Page 52: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

44

TABEL 4 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI FINANSIAL INVESTASI PORTOFOLIO

(Juta USD)

Agustus 2011

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I* Tw. II**

Investasi Portofolio 1,950 1,893 2,972 3,521 10,336 6,159 1,089 4,517 1,437 13,202 3,798 5,742A. Aset 133 362 -331 -307 -144 -409 -152 -1,597 -353 -2,511 -311 -536

1. Sektor publik 0 0 0 0 0 0 0 -1,477 -544 -2,021 -293 -34 a. Saham 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 b. Surat utang 0 0 0 0 0 0 0 -1,477 -544 -2,021 -293 -342. Sektor swasta 133 362 -331 -307 -144 -409 -152 -121 192 -490 -18 -501 a. Saham -58 -16 -184 -105 -363 -63 -37 -17 21 -96 73 -95 b. Surat utang 191 378 -147 -203 219 -346 -115 -104 171 -394 -91 -406

1) Obligasi dan wesel 285 140 -248 -227 -50 -142 -46 -70 1 -257 -46 -3832) Lainnya -94 238 101 24 269 -204 -69 -34 170 -137 -45 -24

B. Kewajiban 1,817 1,532 3,303 3,828 10,480 6,569 1,241 6,114 1,789 15,713 4,109 6,2781. Sektor publik 2,902 1,696 2,597 2,383 9,578 6,556 997 4,820 1,154 13,526 4,383 2,964 a. Saham N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A b. Surat utang 2,902 1,696 2,597 2,383 9,578 6,556 997 4,820 1,154 13,526 4,383 2,964

1) Otoritas moneter 700 420 1,616 822 3,558 2,049 -2,252 2,572 -1,089 1,281 2,577 -1,8692) Pemerintah 2,202 1,276 981 1,561 6,020 4,507 3,249 2,247 2,242 12,245 1,806 4,833

a) denominasi valuta asing 2,920 598 370 0 3,888 1,860 0 0 734 2,594 0 2,100b) denominasi rupiah -718 678 611 1,561 2,132 2,647 3,249 2,247 1,508 9,651 1,806 2,733

2. Sektor swasta -1,085 -164 706 1,445 902 13 244 1,295 636 2,187 -274 3,314 a. Saham -446 418 545 270 787 373 420 1,292 46 2,132 -802 805 b. Surat utang -639 -582 161 1,175 115 -360 -177 3 589 56 528 2,509

1) Obligasi dan wesel -101 -307 -100 558 50 -192 -85 16 387 126 -142 1,6472) Lainnya -538 -275 261 617 65 -168 -91 -13 202 -70 670 862

* Angka-angka sementara

** Angka-angka sangat sementara

URAIAN2009 2010* 2011

TOTAL TOTAL

Page 53: kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN · PDF filemasuk investasi portofolio juga meningkat didorong oleh masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global ... (bph) pada triwulan

45

TABEL 5 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI FINANSIAL INVESTASI LAINNYA

(Juta USD)

Agustus 2011

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I* Tw. II**

Investasi Lainnya -763 -4,817 -728 -1,900 -8,208 -3,072 308 1,160 3,846 2,243 -404 4,076A. Aset -241 -2,943 -6,083 -2,735 -12,002 -2,764 552 -1,960 2,447 -1,725 -1,248 2,051

1. Sektor publik 66 -3 40 -3 101 2 2 -3 0 1 -2 02. Sektor swasta -307 -2,941 -6,124 -2,731 -12,103 -2,766 550 -1,956 2,446 -1,726 -1,246 2,051

a. Pinjaman -15 45 38 -257 -188 -163 27 -110 23 -224 -32 -138b. Uang dan simpanan -46 -2,178 -4,876 -1,933 -9,033 -1,731 1,063 -1,470 3,242 1,103 -344 4,014c. Aset lainnya -247 -808 -1,285 -542 -2,882 -871 -540 -377 -818 -2,606 -871 -1,826

B. Kewajiban -522 -1,874 5,355 834 3,794 -308 -244 3,120 1,400 3,968 844 2,0251. Sektor publik 0 -2,010 3,084 452 1,526 147 -879 1,093 1,395 1,756 95 -1,402

a. Pinjaman 0 -2,010 364 451 -1,195 149 -879 -385 852 -264 -198 -1,4361) Otoritas moneter 1 -45 -7 -5 -11 -68 -8 -13 -11 -17 -48 -17 -22

a) Penarikan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0b) Pembayaran -45 -7 -5 -11 -68 -8 -13 -11 -17 -48 -17 -22

2) Pemerintah 45 -2,002 369 461 -1,127 156 -867 -374 870 -215 -181 -1,414a) Penarikan 992 289 1,362 2,887 5,529 1,095 1,008 546 2,725 5,375 672 363 (1) Program 315 11 559 2,077 2,962 596 607 130 1,840 3,174 216 7 (2) Proyek 676 278 803 810 2,567 499 401 416 885 2,200 456 356 (3) Lainnya 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0b) Pembayaran -946 -2,291 -993 -2,426 -6,656 -939 -1,875 -920 -1,856 -5,590 -853 -1,777

b. Kewajiban lainnya 0 -1 2,720 1 2,721 -1 0 1,478 543 2,020 293 342. Sektor swasta -522 137 2,271 382 2,268 -455 636 2,027 5 2,212 749 3,427

a. Utang dagang -81 -18 44 23 -32 51 81 -17 97 211 193 300b. Pinjaman 559 -288 2,150 646 3,068 -276 321 992 -672 366 1,600 2,070

1) Penarikan 2,419 1,919 4,929 4,209 13,477 2,735 3,351 3,559 3,785 13,430 4,394 6,2772) Pembayaran -1,860 -2,207 -2,779 -3,563 -10,409 -3,010 -3,029 -2,567 -4,457 -13,064 -2,794 -4,207

c. Uang dan simpanan -1,000 443 77 -287 -767 -230 234 1,052 580 1,635 -1,044 1,057d. Kewajiban lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1) Tidak termasuk penggunaan kredit dan pinjaman IMF

2) Termasuk bantuan pangan, fasilitas kredit ekspor, penjadwalan kembali, dll

* Angka-angka sementara

** Angka-angka sangat sementara

URAIAN2009 2010* 2011

TOTAL TOTAL