Proposal Penelitian Erik

22
I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan bahan bakar minyak (BBM) saat ini semakin meningkat karena BBM sudah merupakan kebutuhan vital bagi manusia. Sebagian besar atau bahkan semua teknologi yang digunakan saat ini semakin langka, Karena kuantitas minyak bumi pada lapisan bumi terus menipis akibat dari eksploitasi terus-menerus. Satu kelemhan dari minyak bumi membtuhkan waktu berjuta-juta tahun. Hal tersebut mengakibatkan harga minyak bumi semakin meningkat (simamora,2008). BBM merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat Indonesia saat ini, semua sektor ekonomi sangat membutuhkan BBM. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan kebutuhan strategis bagi masyarakat di Kota baik kebutuhan rumah tangga maupun pengusaha, demikian juga BBM sangat penting bagi sektor industri maupun transportasi. Mengingat pentingnya peran BBM dalam kehidupan masyarakat maka pemerintah melakukan campur tangan dalam penentuan harga dan sekaligus menjamin ketersediaannya di pasar domestik. Kebijakan pemerintah tersebut dilakukan dengan cara memberikan subsidi harga untuk menekan harga BBM 1

description

penelitian

Transcript of Proposal Penelitian Erik

Page 1: Proposal Penelitian Erik

I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan bahan bakar minyak (BBM) saat ini semakin

meningkat karena BBM sudah merupakan kebutuhan vital bagi manusia.

Sebagian besar atau bahkan semua teknologi yang digunakan saat ini semakin

langka, Karena kuantitas minyak bumi pada lapisan bumi terus menipis akibat

dari eksploitasi terus-menerus. Satu kelemhan dari minyak bumi membtuhkan

waktu berjuta-juta tahun. Hal tersebut mengakibatkan harga minyak bumi

semakin meningkat (simamora,2008). BBM merupakan sumber energi yang

sangat dibutuhkan bagi masyarakat Indonesia saat ini, semua sektor ekonomi

sangat membutuhkan BBM. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan

kebutuhan strategis bagi masyarakat di Kota baik kebutuhan rumah tangga

maupun pengusaha, demikian juga BBM sangat penting bagi sektor industri

maupun transportasi. Mengingat pentingnya peran BBM dalam kehidupan

masyarakat maka pemerintah melakukan campur tangan dalam penentuan

harga dan sekaligus menjamin ketersediaannya di pasar domestik. Kebijakan

pemerintah tersebut dilakukan dengan cara memberikan subsidi harga untuk

menekan harga BBM agar terjangkau oleh masyarakat luas dan sekaligus

menjaga stabilitas harga. Namun kebijakan pemerintah tersebut

implementasinya tidak seperti yang diharapkan bahkan menimbulkan

permasalahan dalam perekonomian (Ausaid melalui ITS dan TAMF, 2001),

antara lain: Inefisiensi penggunaan BBM . Terjadinya salah sasaran

pemberian subsidi yang seharusnya untuk kelompok berpenghasilan rendah ke

kelompok penghasilan menengah ke atas, Membebani anggaran pemerintah

dalam jumlah yang signifikan. Apabila laju pertumbuhan pemakaian minyak

bumi pada masa mendatang masih sebesar saat ini, diperkirakan Indonesia

akan menjadi net importir pada tahun tahun 2010. Perbedaan yang cukup

besar antara harga BBM domestik dan harga BBM internasional mendorong

terjadinya penyelundupan BBM. Selain itu, perbedaan harga yang menyolok

1

Page 2: Proposal Penelitian Erik

antar produk BBM juga memberikan peluang untuk mengoplos minyak tanah

dengan solar atau bensin.

1.1.2 Fenomena

Di Indonesia fenomena kenaikan harga BBM sudah sering terjadi

dalam beberapa tahun

terakir ini Antara lain pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono

tahun 2004: Rp 1.500 naik jadi Rp 1.810

tahun 2005: Rp 1.810 naik jadi Rp 2.400

tahun 2005: Rp 2.400 naik jadi Rp 4.500

tahun 2008: Rp 4.500 naik jadi Rp 6.000

tahun 2008: Rp 6.000 turun ke Rp 5.500

tahun 2008: Rp 5.500 turun ke Rp 5.000

tahun 2009: Rp 5.000 turun ke Rp 4.500

tahun 2013: Rp.4.500 naik jadi Rp.6.500

Pada tahun 2015, pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo Indonesia

juga dihadapkan

pada kenaikan harga BBM lagi. Kebijkan Presiden ini disebabkan Indonesia

mengalami defisit neraca keuangan sehingga Presiden Joko Widodo harus

membatasi subsidi BBM di Indonesia. Dengan demikian harga BBM pada

tahun 2015 ini Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. dengan kenaikan harga BBM ini

membuat resah pengusaha kecil seperti tukang bakso. Dengan kenaikan ini

biaya bahan baku produksi pembuatan bakso akan mengalami kenaikan ini

disebabkan dengan kenaikan BBM ini semua aspek yang menggunakan BBM

akan ikut naik. Sebagai contoh daging di pasar, sayuran, maupun elpiji yang

digunakan untuk memasak proses produksi pembuatan bakso.

2

Page 3: Proposal Penelitian Erik

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana dampak kenaikan BBM terhadap biaya produksi pembuatan

bakso.

2. Bagaimana dampak biaya produksi pembuatan bakso terhadap harga

bakso dan daya beli konsumen.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dampak kenaikan BBM terhadap biaya produksi

pembuatan bakso

2. Untuk mengetahui dampak biaya produksi pembuatan bakso terhadap

harga bakso dan daya beli konsumen.

1.4 manfaat penelitian

1. Secara Teoritis

Secara teoritis kenaikan BBM ini sangat berhubungan dengan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan mensubsidi

BBM Pemerintah menggunakan angaran APBN untuk membeli minyak

bumi. Dengan menaikan harga BBM Pemerintah bisa menekan

pengeluaran Negara dan sisa angaran akan digunakan suntuk

membangun sarana dan prasarana serta infrastruktur di Indonesia.

2. Secara Praktis

Kenaikan BBM sangat berpengaruh terhadap masyarakat Indonesia

antara lain : kenaikan harga bahan baku, kenaikan harga pangan, dan

kenaikan dari sector non ekonomi. Kenaikan BBM ini membuat

masyarat mulai gelisah, tetapi Presiden sudah meluncurkan program

subsidi bagi masyarakat yaitu BLT dan kartu sehat. Apalagi pada akhir

tahun 2014 ini Pemerintah akan menaikan Upah Minimum Regional

(UMR) hamper 25% dengan ini masyarakat tidak perlu risau akibat

kenaikan aspek ekonomi yang bisa menimbulkan inflasi.Mungkin

dampak untuk pedagang kecil kan menaikan beberapa pesen harga

3

Page 4: Proposal Penelitian Erik

dagangannya untuk mengimbangi kenaikan bahan baku terhadap

kenaikan BBM.

Secara Empiris

Masyarakat harus merelakan kenyataan akan kenaikan harga BBM

di Indonesia. Walaupun masyarakat banyak menolak kenaikan ini melalui

demo, akan tetapi Presiden Jokowi tetap menaikan harga BBM ini

dikarenakan untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Mungkin

dampak ini akan berimbas pada kenaikan harga pangan dan sektor

ekonomi lainnya tetapi akan berlangsung hanya beberapa bulan untuk

menyesuaikan keadaan ini.Setelah dapat bantuan berupa BLT serta kartu

sehat dan pada akhir ini tahun ini akan adanya kenaikan UMR,

kemungkinan masyarakat tidak terlalu meresahkan kenaikan BBM ini.

4

Page 5: Proposal Penelitian Erik

II Kajian Pustaka

Secara teoritis defisit anggran terjadi karena kemampuan

penerimaan negara berupa pajak (T) tidak mencukupi untuk membiayai

pengeluaran negara (G) atau sering disebut terjadi ketidakseimbangan (T<G).

Untuk mengatasi kesenjangan ini dibutuhkan injeksi guna mendorong lajunya

kegiatan perekonomian. Apabila diasumsikan bahwa pengeluaran oleh

penduduk domestik seperti absorpsi (Weiss, 1995). Total pengeluaran untuk

memproduksi barang secara domestik adalah :

E = A + (X - M) …………………………………(1)

Dimana E adalah total pengeluaran, A adalah absorpsi, X adalah ekspor dan M

adalah impor. Secara definisi,

NI = E , NI adalah National Income

Jadi

NI = A + (X – M)

Atau

NI – (X – M) = A …………………………………(2)

Sementara itu absorpsi domestik bisa dibentuk dari konsumsi C, Investasi

I dan pengeluaran pemerintah G, sehingga:

A= C + I + G ……………………………………(3)

5

Page 6: Proposal Penelitian Erik

Total pendapatan masyarakat NI, diperoleh dari konsumsi C, tabungan (S),

dan pajak (T), sehingga:

NI = C + S + T ………………………………….(4)

Sekarang gabungkan persamaan (2), (3) dan (4)

C+S+T – (X-M) = C+I+G

(S-I) +(T-G) = (X-M) ………………………..….(5)

Persamaan (5) menyebutkan bahwa defisit neraca perdagangan sama

dengan selisih antara penerimaan dan pengeluaran pemerintah ditambah

selisih antara tabungan dan investasi. Fokus pada defisit anggaran

pemerintah rupanya sangat tergantung pada besarnya tingkat pengeluaran

pemerintah dan defisit neraca perdagangan serta besarnya pajak yang

merupakan unsure utama penerimaan negara.

Besarnya subsidi yang harus dikeluarkan oleh pemerintah akan

memperparah defisit anggaran.

Kebijakan Stabilisasi.

Fluktuasi dalam keseluruhan perekonomian berasal dari perubahan

penawaran agregat atau permintaan agregat. Para ekonomi menyebut

perubahan eksogen sebagai guncangan (shock) terhadap perekonomian.

Guncangan yang menggeser kurva permintaan agregat disebut guncangan

permintaan (demand shock) dan guncangan yang menggeser kurva

penawaran agregat disebut guncangan penawaran (supply shock ).

Guncangan ini mengurangi kesejahteraan ekonomi dengan mendorong

output dan kesempatan kerja jauh dari tingkat alamiah. Salah satu tujuan

dari model penawaran agregat dan permintaan agregat adalah untuk

menunjukkan bagaimana guncangan menyebabkan fluktuasi ekonomi.

6

Page 7: Proposal Penelitian Erik

Guncangan Permintaan Agregat

Tingkat permintaan agregat yang tinggi mendorong harga dan

upah. Dengan naiknya tingkat harga, kuantitas output yang diminta

menurun dan perekonomian secara bertahap mendekati tingkat produksi

alamiah. Tetapi selama masa transisi ke tingkat harga yang lebih tinggi,

output perekonomian lebih tinggi daripada tingkat alamiyah.

Harga, P LRAS

C

SRAS

A B

AD2

AD1

Y Pendapatan

GAMBAR 1

Guncangan Permintaan

Keterangan:

Kenaikan dalam permintaan agregat. Perekonomian dimulai dalam

ekuilibrium jangka panjang pada titik A. Kenaikan permintaan agregat

menggerakan perekonomian dari titik A ke titik B dimana output berada di

atas tingkat alamiah. Ketika harga naik, output secara berangsur-angsur

7

Page 8: Proposal Penelitian Erik

kembali ketingkat alamiah dan perekonomian bergerak dari titik B ke titik

C.

Guncangan Penawaran Agregat

Guncangan pada penawaran agregat, sebagaimana guncangan dalam

permintaan agregat, bisa menyebabkan fluktuasi ekonomi. Guncangan

penawaran adalah guncangan pada perekonomian yang bisa mengubah

biaya produksi barang serta jasa dan akibatnya, mempengaruhi harga yang

dibebankan perusahaan kepada konsumen. Karena memiliki dampak yang

langsung terhadap tingkat harga, guncangan penawaran kadang-kadang

disebut guncangan harga. Seluruh peristiwa ini adalah guncangan

penawaran yang memperburuk (adverse supply Shock).

Harga, P LRAS

Tingkat Harga, P

B SRAS2

A SRAS1

AD

Y Pendapatan, Y

GAMBAR 2

Guncangan Penawaran

8

Page 9: Proposal Penelitian Erik

Keterangan : Guncangan penawaran yang memperburuk mendorong

biaya dan harga naik. Jika permintaan agregat dipertahankan

konstan, perekonomian bergerak dari titik A ke titik B, yang

menyebabkan Stagflasi

Dalam APBN memuat sisi Penerimaan Negara dan sisi Pengeluaran

Negara. Pada sisi Pengeluaran memuat pos Pengeluaran Rutin dan

Pengeluaran Pembangunan. Pada sisi pos Pengeluaran Rutin terdapat pos

untuk pemberian Subsidi BBM. Jadi pos subsidi BBM pada APBN ini

termasuk pada pos pengeluaran, dengan demikian besarnya subsidi BBM

yang ditanggung pemerintah pada batas-batas tertentu akan sangat

membebani sisi pengeluaran APBN. Namun demikian komitmen

pemerintah tetap mempertimbangkan bahwa BBM sebagai kebutuhan

pokok yang strategis, pemerintah sangat berkepentingan terhadap

terpeliharanya kestabilan harga BBM di dalam negeri.

Kenaikan harga-harga yang dipicu oleh kenaikkan harga BBM akan

menimbulkan cost push inflation. Kenaikan ongkos produksi akan

menimbulkan kenaikan harga output. Hal ini jelas akan menurunkan daya

beli masyarakat, terutama masyarakat yang berpenghasilan tetap serta

masyarakat yang berpenghasilan rendah. Oleh karena itu perlu analisis dan

pertimbangan yang cukup akurat untuk memberikan kebijakan tentang

perubahan harga BBM.

Metode Pengumpulan Biaya Produksi

Dalam pembuatan produksi terdapat dua kelompok biaya yaitu

biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi merupakan biaya-

biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk,

sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan

untuk kegiatan non produksi, seperti kegiatan pemasaran dan kegiatan

administrasi dan umum.Secara garis besar cara memproduksi produk dapat

dibagi menjadi dua macam yaitu produksi atas dasar pesanan dan produksi

masa. Perusahaan yang memproduksi berdasarkan pesanan mengunakan

9

Page 10: Proposal Penelitian Erik

metode job order cost method. Metode ini biaya-biaya produksi produksi

dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan cost produksi persatuan produksi

yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan dihitung dengan cara membagi

total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk

dalam pesanan yang bersangkutan.

Dalam perusahaan yang berproduksi massa, menggunakan metode

process cost method. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumplkan

untuk periode tetentu dan cost produksi per satuan produksi yang

dihasilkan dalam periode tertentu dihitung dengan cara membagi total

biaya produksi untuk periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang

dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

Metode Penentuan Biaya Produksi

Metode penentuan harga produksi adalah cara memperhitungkan

undur-unsur biaya kedalam biaya produksi. Dalam memperhitungkan

unsur-unsur biaya kedalam biaya produksi terdapat dua pendekatan yaitu

full costing dan variable costing.

Full costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang

memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam biaya produksi,

yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead

pabrik, baik yang variable maupun tetap. Dengan demilian biaya produksi

menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini.

Biaya bahan baku xx

Biaya tenaga kerja langsung xx

Biaya overhead pabrik variable xx

Biaya overhead pabrik tetap xx

Biaya produksi xx

10

Page 11: Proposal Penelitian Erik

Variabel Costing

Variabel costing merupakan metode penentuan biaya produksi

yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variable ke

dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variable. Dengan demikian

biaya produksi menurut metode variable costing terdiri atas unsur biaya

produksi bwrikut ini:

Biaya bahan baku xx

BIaya tenaga kerja xx

Biaya overhead pabrik variable xx

Biaya produksi xx

11

Page 12: Proposal Penelitian Erik

III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan dijalan HR. Muhammad. Karena

pada kawasan HR Muhammad terdapat banyak sekali perkantoran dan

pabrik yang didalamnya terdapat banyak sekali penjual bakso keliling

yang sering menetap atau hanya sementara berad disitu. Penelitian lebih

lanjut akan dilaksanakan kurang lebih satu minggu sampai data yang

diinginkan peneliti dapat terpenuhi dengan sempurna. Observasi dan

wawancara dilakukan selama penyusunan proposal penelitian ini

dilakukan dan diselesaikan sampai titik terpenuhinya data atau informasi

yang dibutuhkan oleh peneliti.

Hal serupa yang menjadi pilihan peneliti adalah letak lokasi searah dengan

tempat kerja sehinga jalan yang ditempuh juga mudah sehingga peneliti

masih juga melaksanakan aktivitas kuliah seperti biasanya.

3.2 Tipe dan Dasar Penelitian

a) Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penenelitian kualitati

deskriptif, di mana penelitian tersebut berusaha memberikan gambaran

atau uraian yang bersifat deskriptif mengenai suatu kolektifitas objek yang

diteliti secara sistematis dan aktual mengenai fakta-fakta yang ada.

b) Dasar Penelitian

Dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

kasus, yaitu dilakukan secara intensif dalam mendetail dan komprehensif

terhadap objek penelitian guna menjawab permasalahan yang diteliti.

12

Page 13: Proposal Penelitian Erik

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti melakukan proses pengumpulan data

dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang sudah dilakukan

sejak awal. Proses pengumpulan data meliputi informan, aktivitas, latar,

atau konteks terjadinya peristiwa. Sebagai “alat pengumpul data”. peneliti

harus pandai-pandai mengelola waktu yang dimiliki, menampilkan diri,

dan bergaul di tengah-tengah masyarakat yang dijadikan subyek

penelitiannya. Dan penelitian kualitatif bukan hanya sekedar terkait

dengan kata-kata, tetapi sesungguhnya yang dimaksud dengan data dalam

penelitian kualitatif adalah segala sesuatu yang dilihat, didengar, dan

diamati.

Adapun proses pengambilan data kualitatif biasanya dilakukan dengan

cara partisipant observation (pangamatan terlibat), yaitu dengan cara

peneliti melibatkan diri dalam kegitan masyarakat yang ditelitinya, sejauh

tidak mengganggu aktifitas keseharian masyarakat tersebut. Pengamat

terlibat merupakan jenis pengamatan yang melibatkan peneliti dalam

kegiatan orang yang bersangkutan dan tidak menyembunyikan diri.

Harapan dilakukannya proses ini adalah peneliti dapat menemukan makna

dibalik penelitian yang dilaksanakannya, baik tentang prilaku ucapan

ataupun simbol-simbol yang ada di masyarakat (Idrus, 2009: 149).

Pada pengumpulan data primer, peneliti menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data antara lain:

1. Observasi/ pengamatan

Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan

fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan dapat dilakukan

secara terlibat (partisipatif) ataupun nonpartisipatif. Maksudnya,

pengamatan terlibat merupakan jenis pengamatan yang melibatkan peneliti

dalam kegiatan orang yang menjadi sasaran penelitian, tanpa

13

Page 14: Proposal Penelitian Erik

mengakibatkan perubahan pada kegiatan atau aktivitas yang bersangkutan

dan tentu saja dalam hal ini peneliti tidak menutupi dirinya selaku peneliti

2. Wawancara

Wawancara yang dapat dilakukan meliputi wawancara tak

berencana tak berfokus dan wawancara sambil lalu. Wawancara tak

berfokus adalah pertanyaan yang diajukan secara tidak terstruktur, namun

selalu berpusat pasa satu masalah tententu. Wawancara sambil lalu adalah

wawancara yang tertuju kepada orang-orang terpilih tanpa melalui seleksi

terlebih dahulu secara diteliti, tetapi dijumpai secara kebetulan

(Koentjaraningrat, 1986; Danandjaja, 1988).

3.4 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis secara

kualitatif, di mana data yang didapat dilapangan, diolah kemudian

disajikan dalam bentuk tulisan, dan tabel frekuensi. Menyangkut analisis

data kualitatif, menganjurkan tahapan-tahapan dalam menganalisis data

kualitatif sebagai berikut:

a) Reduksi data, yaitu menyaring data yang diperoleh dilapangan yang

masih ditulis dalam bentuk uraian atau laporan terperinci, laporan tersebut

direduksi, dirangkum, dipilih, difokuskan, pada bantuan program, disusun

lebih sistematis, sehingga mudah dipahami.

b) Penyajian data, yaitu usaha untuk menunjukkan sekumpulan data atau

informasi, untuk melihat gambaran keseluruhan atau begian tertentu dari

penelitian tersebut.

c) Kesimpulan, merupakan proses untuk menjawab permasalahan dan

tujuan sehingga ditentukan saran dan masukan untuk pemecahan masalah

14

Page 15: Proposal Penelitian Erik

Daftar Pustaka

Karseno, A.R. 2005. Statistika Ekonomi II. Jakarta: Karunika

Mulyadi, 2009. Akuntansi Biaya. Yogyakarta:

Sekolah Tinggi Ilmu manajemen YKPN

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Salemba Empat

Sawitri, Hendrin Hariati. 2005. Dampak Ekonomi Penghapusan Subsidi BBM

Jakarta: Universitas terbuka

15