PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data...

71
PROPOSAL Pemenuhan Modal Kerja Dengan Menggunakan Sumber Dana Bank Untuk Menilai Kinerja Keuangan ( Studi Kasus Pada PT Atlantic Ocean Paint Tahun 2004-2007) Disusun Oleh : Ridya freshca puspasari 03610044

Transcript of PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data...

Page 1: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

PROPOSAL

Pemenuhan Modal Kerja Dengan Menggunakan

Sumber Dana Bank Untuk Menilai Kinerja Keuangan

( Studi Kasus Pada PT Atlantic Ocean Paint Tahun 2004-2007)

Disusun Oleh :

Ridya freshca puspasari

03610044

FAKULTAS EKONOMI /MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2007

Page 2: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

PEMENUHAN MODAL KERJA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER

DANA BANK UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN

(Studi Kasus Pada PT Atlantic Ocean Paint Tahun 2004-2007)

A. Latar Belakang Masalah :

Pada dasarnya setiap perusahaan khususnya yang bersifat profit

making,taking berkeinginan untuk mendapatkan laba yang semakin besar. Salah

satu usaha untuk meningkatkan laba adalah dengan jalan melakukan ekspansi.

Tujuan utama dari ekspansi adalah untuk memperoleh laba yang lebih tinggi.

Tetapi usaha ekspansi ini dapat dilaksanakan apabila permintaan konsumen

terhadap barang yang diproduksinya semakin bertambah besar.

Sebelum ekspansi ini dilakukan, hendaknya perusahaan tersebut

mempertimbangkan potensi-potensi yang ada di dalam perusahaan sepeti modal,

bahan baku, kapasitas mesin dan pemasaran. Potensi-potensi tersebut sangat

penting untuk dipertimbangkan terutama sekali tentang masalah pemasarannya.

Hal ini disebabkan karena tidak ada artinya perusahaan tersebut melakukan

ekspansi apabila pemasaran barang-barang tersebut sangat sulit atau sudah jenuh.

Mengenai masalah modal, perusahaan dapat membiayai ekspansi tersebut

dari cadangan untuk ekspansi atau dari pinjaman-pinjaman jangka pendek.

Sedangkan pada bahan baku, diharapkan akan terdapat suatu efisiensi dalam

pembelian dalam jumlah yang lebih besar, sehingga memperoleh harga per

unitnya yang lebih murah. Di samping itu biaya pengangkutan untuk bahan baku

Page 3: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

yang diangkut dalam jumlah yang besar dapat dilakukan dengan biaya yang lebih

sedikit, sehingga hal ini menekan biaya harga pokoknya. Juga pada kapasitas

mesin nantinya akan digunakan lebih efisien. Seperti mesin yang ada pada

mulanya hanya digunakan 60% dari kapasitas yang ada, maka nantinya dapat

digunakan 90%.

Bagi suatu perusahaan, makin besar jumlah produksi yang dapat dijual,

berarti semakin besar kemungkinan untuk memperoleh laba yang semakin tinggi,

sehingga dengan demikian setiap pimpinan perusahaan selalu mempunyai harapan

untuk dapat mengembangkan dan meluaskan perusahaannya. Hal ini dapat

dimaklumi mengingat bahwa setiap perusahaan baik perusahaan Negara maupun

swasta yang ingin eksis dalam persaingan bisnis, setidaknya dapat memperhatikan

perkembangan dari perusahaannya. Perkembangan-perkembangan tersebut

merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

Perusahaan yang melakukan ekspansi pada umumnya memerlukan sumber

dana yang cukup untuk kelangsungan kegiatan operasional perusahaan. Modal

kerja sangatlah dibutuhkan sebagai biaya operasional dalam perusahaan dengan

demikian memungkinkan perusahaan untuk dapat tumbuh dan berkembang baik

pada masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Kebutuhan modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat

penting dalam perusahaan, karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat

memenuhi kebutuhan dana untuk menjalankan aktivitasnya. Seorang manajer

keuangan dituntut untuk memperhatikan sumber dana dalam memenuhi modal

kerja sehingga manajer dihadapkan berbagai pilihan sumber dana baik sumber

Page 4: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

dana berjangka pendek maupun berjangka panjang. Sumber dana tersebut

digunakan sebagai sumber pembelanjaan serta pengelolaan perusahaan dalam

setiap aktivitas perusahaan agar dapat lebih efisien dan siap menghadapi

persaingan perusahaan pada masa yang akan datang.

Menurut SatonoGunakan petikan langsung (2001:386) terdapat 3

alternatif pemenuhan kebutuhan dana dalam kaitannya dengan aktiva lancar, yaitu

pendekatan moderat akan membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar

permanen dengan sumber dana jangka panjang baik itu hutang jangka panjang

maupun modal sendiri, pendekatan konservatif akan membiayai investasi aktiva

tetap dan aktiva lancer permanent serta sebagian aktiva lancar yang berfluktuasi

dengan hutang jangka panjang atau modal sendiri. Pendekatan agresif adalah

pendekatan dalam pemenuhan kebutuhan dana dengan menggunakan proporsi

hutang jangka pendek yang lebih besar, jika dibandingkan dengan pendekatan

yang lain.

Pada dasarnya, sumber pemenuhan modal kerja terdiri dari 2 macam,

diantaranya sumber internal (internal sources) yaitu modal kerja yang dihasilkan

oleh perusahaan itu sendiri dan sumber eksternal (eksternal source) yaitu sumber-

sumber modal kerja yang berasal dari pihak ketiga atau disebut juga sumber dari

luar perusahaan yang merupakan utang bagi perusahaan. Sumber modal kerja

intern itu sendiri meliputi laba bersih setelah digunakan untuk membayar deviden,

penjualan aktiva tetap yang dilaksanakan oleh perusahaan, keuntungan penjualan

surat-surat berharga dan sebagainya. Namun sebelum perusahaan memutuskan

kemungkinan untuk menggunakan dana intern, perusahaan perlu terlebih dahulu

Page 5: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

memastikan apakah dana intern tersebut setelah dialokasikan untuk memenuhi

berbagai kewajiban-kewajiban jangka pendek masih menyisakan dana yang

cukup. Apabila memang masih ada sisa dana yang cukup maka tentu saja dana

intern dapat digunakan untuk membiayai potensi-potensi perusahaan. Akan tetapi

apabila dana intern yang dimiliki perusahaan tidak cukup untuk membiayai

potensi-potensi perusahaan, maka perusahaan harus mengupayakan dana yang

berasal dari sumber-sumber di luar perusahaan diantaranya pemerintah, bank,

pasar uang, pasar modal dan lain sebagainya.

Suatu kinerja keuangan perusahaan diartikan sebagai prospek (masa

depan) pertumbuhan, dan berkembang lebih baik dibandingkan waktu dan

perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. Menurut Westonptikan langsung

(2002:238) bahwa secara tradisional katagori pertama dalam ukuran kinerja

adalah analisis aliran arus kas yang akan datang dimulai dengan analisis

profitabilitas. Pada hakikatnya pengelolaan modal kerja yang efektif dan efisien

akan sangat mempengaruhi posisi financial perusahaan terutama akan

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Pengelolaan kebutuhan modal kerja

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kegiatan sehari-hari dari

perusahaan, maka diharapkan dari perusahaan dapat memperhitungkan kebutuhan

dan sumber pemenuhan modal kerja yang tepat bagi perusahaan untuk

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Atas pertimbangan tersebut peneliti

tertarik untuk memilih perusahaan yang bergerak di bidang industri cat PT.

Atlantic Ocean Paint yang ada di Surabaya sebagai obyek peneliian.

Page 6: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

Perkembangan industri cat di Surabaya cukup baik. Persaingan yang ketat

terjadi antar perusahaan sejenis, sehingga menuntut perusahaan selalu

meningkatkan kualitas dan membenahi manajemen khususnya penyediaan modal

kerja perusahaan agar bisa bertahan dan bersaing dengan perusahaan cat lainnya

ditambah industri cat/perusahaan cari BPS Surabaya.

Perusahaan cat PT. Atlantic Ocean Paint merupakan perusahaan lokal

yang sampai saat ini masih eksis di bidangnya dengan produk yang dihasilkan

seperti waterbase, synthetic, primer, thinner dan industrial paint. Dalam

menjalankan kegiatan usahanya, PT. Atlantic Ocean Paint telah menerapkan

berbagai strategi maupun konsep-konsep modern baik dalam produksi maupun

pemasarannya sehingga PT. Atlantic Ocean Paint memiliki total kapasitas

terpasang per bulan sebesar 2.040 ton dan sampai saat ini realisasi produksi

perusahaan (utilitas) mencapai 61 % dari kapasitas terpasang. Seluruh kebutuhan

modal kerja PT. Atlantic Ocean Paint, selain didanai dari modal sendiri juga

berasal dari dana pinjaman Bank Mandiri. Menangkap peluang pasar yang ada,

perusahaan merencanakan optimasi utilitas kapasitas terpasang secara bertahap

hingga mencapai 66% pada tahun 2007 dengan omset penjualan yang

direncanakan sebesar Rp. 272.527.170,- (dalam ribuan). Akan tetapi, dalam

mendukung optimasi utilitas kapasitas seperti rencana di atas, perusahaan dan

pemegang saham tidak mempunyai cukup dana untuk tambahan modal kerja,

sehingga membutuhkan dana pinjaman eksternal yang berasal dari Bank Mandiri.

Adapun data perkembangan omset penjualan dan laba bersih PT. Atlantic

Ocean Paint adalah sebagai berikut :

Page 7: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

PT. Atlantic Ocean Paint (dalam jutaan rupiah)

Keterangan/tahun 2004 2005 2006

Penjualan 114.355 172.111 214.419

Laba Bersih 9.517,7 11.372 6.882

Sumber : PT. Atlantic Ocean Paint dari table ini apa yang bisa dijelaskan

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengambil tema penilaian

kinerja keuangan perusahaan dan pemenuhan modal kerja ke dalam penelitian

yang berjudul : “Pemenuhan Modal Kerja Dengan Menggunakan Sumber Dana

Bank Untuk Menilai Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada PT Atlantic Ocean

Paint Tahun 2004-2007)”.

B. Rumusan Masalah :

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan

masalah yang dapat dikemukakan adalah:

1. Bagaimana kondisi perusahaan selama 3 tahun terakhir dengan analisisa

rasio?

2. Berapa besar modal kerja yang dibutuhkan perusahaan dengan menggunakan

metode perputaran modal kerja?

Page 8: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

3. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan setelah adanya tambahan modal

kerja tersebut system apa (forecast)??

C. Batasan Penelitian : yang mempersempit penelitiaaanya

Untuk menghindari agar pembahasan tidak sampai keluar dari pokok

permasalahan yang ada, maka batasan masalah yang akan disajikan adalah :

1. Data yang digunakan adalah data periode tahun 2004-2007 yang meliputi

neraca dan laporan laba rugi.

2. Metode analisis yang digunakan adalah metode perputaran modal kerja

pertahun yang terdiri dari perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran

persediaan.

3. Sumber dana pemenuhan modal kerja dengan menggunakan sumber dana

jangka pendek.

4. Rasio likuiditas, rasio profitabilitas dan rasio leverage untuk menilai kinerja

keuangan perusahaan. ini masuk di metpen aja (analisis)

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian :

a. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kondisi perusahaan selama 3 tahun terakhir dengan

menggunakan analisa rasio.

Page 9: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

2. Untuk mengetahui besarnya modal kerja yang dibutuhkan perusahaan

dengan menggunakan metode perputaran modal kerja.

3. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan setelah adanya tambahan

modal tersebut.

b. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Skripsi ini diharapkan dapat memberikan masukan sebagai bahan

pertimbangan bagi pihak manajemen untuk perencanaan dan pengendalian

perusahaan dalam pengambilan keputusan pada masa yang akan datang.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipergunakan sebagai landasan

dan tambahan wawasan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan pemenuhan modal kerja dengan menggunakan sumber

dana pinjaman bank dalam meningkatkan kinerja keuangan.

E. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang membahas masalah yang hampir sama

dilakukan oleh Euis Darwati, mahasiswa Muhammadiyah Malang 2006

dengan judul: “Analisis Kebutuhan dan Sumber Pemenuhan Modal Kerja

Untuk Meningkatkan Profitabilitas (Studi Kasus Pada Perusahaan Tenun CV.

Page 10: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

Tumiran Tulungagung)”adakah perusahaan yang sejenis/rumpun? . Dari hasil

analisis menunjukkan bahwa keputusan modal kerja tahun 2001 yang

dipenuhi kredit bank sebesar Rp 691.063.300 dan modal sendiri Rp

1.443.590.150 dengan tingkat profitabilitas 20,48%. Keputusan modal kerja

tahun 2002 yang dipenuhi kredit bank sebesar Rp 668.191.300 dan modal

sendiri Rp 1.477.076.750 dengan tingkat profitabilitas 18,51%. Keputusan

modal kerja tahun 2003 yang dipenuhi kredit bank sebesar Rp 706.362.700

dan modal sendiri Rp 1.479.165.950 dengan tingkat profitabilitas 18,79%.

Keputusan modal kerja tahun 2004 yang dipenuhi kredit bank sebesar Rp

768.860.200 dan modal sendiri Rp 1.593.186.325 dengan tingkat profitabilitas

18,21%. Keputusan modal kerja tahun 2005 yang dipenuhi kredit bank sebesar

Rp 778.050.200 dan modal sendiri Rp 1.643.113.150 dengan tingkat

profitabilitas 15,41%. Estimasi kebutuhan modal kerja tahun 2006 yang

dipenuhi kredit bank sebesar Rp 961.593.580 dan modal sendiri Rp

1.522.510.725. Kebutuhan modal kerja CV. Tumiran Tulungagung

menunjukkan belum optimal sehingga nilai profitabilitas dengan modal kerja

realisasi lebih kecil dari profitabilitas dengan modal kerja optimal.

Adapun perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian

sekarang adalah:

Pembeda Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang

Fungsi Pemenuhan

modal kerja€

Pemenuhan modal kerja

untuk meningkatkan

profitabilitas

Pemenuhan modal kerja

dengan pinjaman dana bank

untuk meningkatkan kinerja

Page 11: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

keuangan

Periode Observasi 2001-2005 2004-2007

Obyek yang diteliti CV. Tumiran Tulungagung PT. Atlantic Ocean Paint

Rasio keuangan Rasio profitabilitas Rasio likuiditas, rasio

profitabilitas dan rasio

leverage

Sedangkan persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang

adalah alat analisis yang digunakan sama-sama menggunakan metode

perputaran modal kerja.

F. Tinjauan Teori

1. Tinjauan Teoritis Tentang Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan dalah informasi yang sangat penting yang dapat

memberikan gambaan tentang situasi ekonomis suau perusahaan. Laporan

keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu

perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.

Menurut Munawir (1998 : 2) “Laporan keuangan pada dasarnya

adalah hasil dari proses akunansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

berkomunikasi antara data keuangan atau aktifitas suatu perusahaan

dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktifitas

perusahaan tersebut”. Mamduh M. Hanafi (2003:63) mendefinisikan

Page 12: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

laporan keuangan sebagai hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi 3

macam laporan du macam laporan keuangan yaitu (1) Neraca dan (2)

Laporan Rugi laba. Laporan keuangan disusun dengan maksud

memberikan informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan

informasi lain, seperti informasi industri, kondisi ekonomi, bisa

memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan resiko

perusahaan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

merupakan ringkasan pencatatan dari transaksi keuangan yang terjadi

selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan yang lengkap

meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan dan

catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian integral dari

laporan keuangan.

b. Jenis Laporan Keuangan

Menurut Harahap (1998:107), jenis-jenis laporan keuangan terdiri

dari :

1. Neraca (posisi keuangan)

Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi

keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva,

kewajiban, dan modal pada saat tertentu.

2. Laporan Laba Rugi

Memberikan informasi mengenai hasil usaha perusahaan pada periode

tertentu.

Page 13: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

3. Laporan arus kas

Menggambarkan sumber dan penggunaan kas pada periode tertentu.

c. Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dengan tujuan menyediakan informasi

yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pamakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan disajikan untuk memenuhi kebutuhan informasi

berbagai pihak, baik pihak manajemen perusahaan maupun pihak yang ada

diluar manajemen yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan.

Menurut Mahmuh M. Hanafi (2003:63) menyatakan bahwa tujuan

laporan adalah membuat pihak luar menganalisis likuiditas perusahaan,

fleksibilitas keuangan, kemampuan operasional perusahaan dan

kemampuan menghasilkan pendapatan selama periode tertentu.

2. Tinjauan Teoritis Tentang Analisis Laporan Keuangan

a. Analisa Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dari proses dan prosedur akuntansi,

sedangkan analisa laporan keuangan adalah memecahkan ke unit-unit

informasi yang lebih kecil. Menganalisa laporan keuangan berarti

menggali lebih banyak informasi yang dikandung suatu laporan keuangan.

Dengan melakukan analisa laporan keuangan maka informasi yang ada

dalam laporan keuangan akan menjadi lebih transparan, lebih akurat, dan

Page 14: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

lebih dalam sehingga seorang pengambil keputusan akan mendapatkan

bahan-bahan yang lebih lengkap dan diharapkan keputusan yang

diambilnya dengan berbagai cara akan menjadi lebih baik.

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk

memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil

yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data-data yang

terdapat dalam laporan keuangan akan lebih berarti untuk pihak-pihak

yang berkepentingan apabila data-data tersebut diperbandingkan dua

periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga akan memperoleh

data-data yang mendukung keputusan yang akan diambil.

Pengertian analisa laporan keuangan menurut Harahap (1998:190)

adalah “Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi

yang lebih kecil dan melihat hubunganya yang bersifat signifikan atau

yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data

kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui

kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses

menghasilkan keputusan yang tepat”.

Jadi manfaat yang diperoleh dengan adanya analisis laporan

keuangan yaitu dapat diketahui adanya posisi atau keadaan keuangan

perusahaan dan yang lebih penting lagi akan dapat menilai kinerja

perusahaan.

Page 15: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

Kinerja perusahaan merupakan tingkat prestasi atas riil yang telah

dicapai suatu perusahaan yang biasanya merupakan suatu hasil (yang

positif).

b. Sifat Analisis Laporan keuangan

Menurut Ashari (2005:51), tujuan yang ingin dicapai dengan melalui

analis laporan keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi

keuangan perusahaan dengan melakukan analisis terhadap kesehatan

perusahaan.

Menurut Harahap (1998:194), analisa laporan keuangan memiliki

sifat-sifat :

1. Fokus laporan adalah Laporan laba rugi, neraca, arus kas yang

merupakan akumulasi transaksi dari kejadian histories, dan penyabab

terjadinya dalam suatu perusahaan.

2. Prediksi, analisa harus mengkaji implikasi kejadian yang sudah berlalu

terhadap dampak dan prospek perkembangan keuangan perusahaan di

masa yang akan datang.

3. Dasar analisa adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan prinsip

tersendiri sehingga hasil analisa sangat tergantung pada kualitas

laporan ini. Penguasaan pada sifat akuntansi, prinsip akuntansi, sangat

diperlukan dalam menganalisa laporan keuangan.

3. Penggunaan Analisis Rasio Keuangan dalam Mengukur Kinerja

Keuangan

Page 16: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

Ukuran perbandingan yang biasa dipakai adalah kinerja keuangan

sebelumnya yang bisa tercermin dari laporan keuangan. Karena itu, perlu

adanya suatu metode dan teknik analisa laporan keuangan untuk menentukan

hubungan dan perubahan terhadap pos-pos yang ada dalam laporan keuangan

beberapa metode dari suatu perusahaan atau dengan perusahaan lain pada

tahun yang sama (Ashari:51)

4. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan suatu analisis yang penting untuk

menginterpretasikan posisi keuangan, sehingga dapat memberi gambaran

tentang baik atau buruknya keadaan dan posisi keuangan suatu perusahaan.

Sedangkan yang dimaksud dengan rasio adalah suatu angka yang

menunjukkan hubungan antara suatu unsur lainnya dalam laporan keuangan.

Analisis laporan keuangan adalah analisis yang menghubungkan

perkiraan neraca dan laoran laba-rugi terhadap satu dengan lainnya, yang

memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap

keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis laporan keuangan memungkinkan

manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditor, serta

dapat melihat ke dalam tentang bagaimana langkah-langkah yang dapa

ditempuh untuk memperoleh tambahan dana.

Munawir (1998:64) mengatakan bahwa “rasio keuangan

menggambarkan suatu hubungan atau perbandingan antara suatu jumlah

tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis

berupa rasio dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada

Page 17: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

penganalisis tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu

perusahaan terutama apabila angka rasio pembanding digunakan sebagai

standar”.

Menurut Agus Sartono (2001:113) jenis-jenis rasio keuangan, yaitu ;

1. Rasio Likuiditas,

Adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban financial yang berjangka pendek tepat pada

waktunya. Hal ini menunjukkan tingkat keamanan kreditur jangka pendek,

karena rasio likuiditas menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur

jangka pendek dapat dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan relative

mudah diubah menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh

tempo hutang atau mengindikasikan perusahaan memiliki arus kas yang

lancar.

Tingkat likuiditas perusahaan baik perusahaan yang menghasilkan

produk maupun jasa sangat diperlukan sekali, karena dengan melihat

likuiditas pada perusahaan dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek. Oleh karena itu setiap

perusahaan akan selalu berusaha semaksimal Smungkin mempertahankan

agar tingkat likuiditasnya stabil dan sesuai dengan standar yang dijadikan

sebagai patokan dasar.

Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar

sedemikian besar sehingga mampu memenuhi segala kewajiban

finansialnya yang segera harus dipenuhi, dapat dikatakan bahwa

Page 18: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

perusahaan tersebut adalah likuid. Sedangkan apabila perusahaan tidak

mempunyai kemampuan membayar, dikatakan bahwa perusahaan tersebut

tidak likuid.

Adapun rasio yang dapat digunakan sebagai alat analisa dalam

menilai posisi keuangan janka pendek (likuiditas) adalah sebagai berikut:

a. Current Ratio

Rasio yang dipergunakan untuk memperbandingkan jumlah antara

aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio lancer ini merupakan ukuran

paling umum yang digunakan untuk mengetahui kesanggupan

memenuhi kewajiban jangka pendek, oleh karena itu rasio tersebut

menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek

dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam

periode yang sama dengan jatuh tempo hutang.

Current Ratio =

b. Quick Ratio

adalah rasio perbandingan antara aktiva lancer dikurangi persediaan

dengan hutang lancer. Rasio ini merupakan ukuran kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak

memperhitungkan persediaan karena persediaan memerlukan waktu

yang relatif lama untuk di realisir sebagai uang kas, walaupun

kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid dari piutang.

Quick Ratio =

Page 19: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

c. Cash Ratio

adalah perbandingan antara kas dengan hutang lancer yang merupakan

analisis untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban yang harus segera dibayar dengan kas yang tersedia di

perusahaan dan bank

Cash Ratio =

2. Rasio profitabilitas

Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba. Dan juga rasio ini memberikan

jawaban akhir tentang efektivitas manajemen karena menunjukkan

keberhasilan perusahaan dalam memperoleh suatu pengembalian bersih

(net return) atau laba yang dihasilkan dari investasi yang telah ditanamkan

atau dari penjualan. Bagi beberapa pihak, rasio profitabilitas sangat

penting sebab rasio ini menguji hampir semua informasi yang

berhubungan dengan bagaimana cara perusahaan beroperasi, yang

merupakan hasil dari berbagai macam kebijakan dan keputusan

perusahaan.

a. Net Profit Margin (NPM)

Rasio yang digunakan untuk menghitung sejauh mana kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba bersih.

Net Profit Margin =

Page 20: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

Net Profit Margin yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan terentu. Secara

umum rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan

manajemen.

b. Gross Profit Margin (GPM)

Rasio yang digunakan untuk mengetahui laba kotor yang dicapai

setiap rupiah penjualan. Gross Profit Margin sangat dipengaruhi oleh

Harga Pokok Penjualan. Jika harga pokok penjualan naik maka gross

profit margin akan turun, begitu pula sebaliknya.

Gross Profit Margin =

c. Return On Investment (ROI)

Rasio ini menunjukkan seberapa besar laba bersih yang diperoleh

perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Rasio ini digunakan untuk

mengetahui kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan seluruh

sumbernya untuk menghasilkan laba, dengan membandingkan laba

setelah pajak, terhadap total aktiva.

Return On Investment =

Return On Investment yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen

suatu perusahaan.

d. Earning Per Share (EPS)

Rasio per lembar saham adalah suatu rasio yang mana bermanfaat

untuk mengukur seberapa besar tiap lembar saham dapat menghasilkan

Page 21: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

laba bagi pemiliknya. Jadi rasio ini sering digunakan investor untuk

menganalisis kemampuan perusahaan dalam mencetak laba

berdasarkan saham yang dipunyai. Para calon pemegang saham

tertarik dengan earning per share yang besar, karena hal ini merupakan

salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan.

Earning Per Share =

e. Return On Equity

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba

yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga

dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan, apabila proporsi

hutang makin besar maka rasio ini juga semakin besar.

ROE =

3. Rasio Leverage

Adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai

sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Suatu perusahaan

yang tidak mempunyai leverage berarti menggunakan modal sendiri

100%. Penggunaan hutang itu sendiri bagi perusahaan mengandung tiga

dimensi, yaitu ( 1 ) pemberi kedit akan menitikberatkan pada besarnya

jaminan atas kredit yang diberikan, ( 2 ) dengan menggunakan hutang

maka apabila perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari

beban tetapnya maka pemilik perusahaan keuntungannya akan meningkat,

Page 22: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

dan ( 3 ) dengan menggunakan hutang maka pemilik memperoleh dana

dan tidak kehilangan pengendalian perusahaan.

a. Debt Ratio

Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar risiko yang dihadapi, dan

investor akan maminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio

yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah

untuk membiayai aktiva.

Debt Ratio =

b. Debt to equity ratio

Debt to equity ratio =

c. Time interest earned ratio

Adalah rasio antara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan

beban bunga. Rasio ini mengukur kemampua perusahaan memenuhi

beban tetapnya berupa bunga, atau mengukur seberapa jauh laba dapat

berkurang tanpa perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena

tidak mampu membayar bunga.

Time interest earned ratio =

5. Penilaian Kinerja Perusahaan

Penilaian kinerja perusahaan berbeda dengan penilaian barang, baik

berwujud maupun tidak berwujud. Dalam penilaian asset kita cukup

memeriksa obyek asset secara fisik kondisi ekonomi dan fungsionalnya yang

Page 23: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

bersifat statis. Sedangkan penilaian kinerja keuangan yang dinilai adalah data

yang diperoleh dari laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan.

Kinerja perusahaan merupakan suatu hasil yang ditunjukkan oleh

perusahaan kepada piha yang bersangkutan mengenai prestasi atau

kemunduran yang dicapai oleh perusahaan. Erich A. Helfert (1997:68)

mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan kinerja perusahaan adalah hasil

dari banyak keputusan individual yang diuat secara terus-menerus oleh

manajemen perusahaan.

Selain itu kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu dasar

penilaian kondisi keuangan perusahaan serta perkembangannya. Pihak-pihak

yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan

sangatlah perlu mengetahui kondisi perusahaan. Dalam teori manajemen

keuangan, salah satu media untuk mengetahui kondisi perusahaan adalah

dengan membaca laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca,

laporan laba rugi, laporan laba ditahan dan laporan arus kas.

Dengan menggunakan alat analisis rasio akan dapat menjelaskan

kepada analisis tentang kondisi keuangan perusahaan. Munawir (1998:64)

menjelaskan bahwa “Analisa keuangan merupakan suatu alat yang diperlukan

untuk mengetahui atau menggambarkan prestasi atau kinerja keuangan

perusahaan karena dengan mengetahui tingkat perubahan kinerja perusahaan

melalui analisa rasio keuangan hasilnya dapat dipakai sebagai dasar oleh

manajemen perusahaan untuk menentukan kebijaksanaan perusahaan dan bagi

pihak ekstern perusahaan atau investor melalui rasio keuangan dapat dipakai

Page 24: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

sebagai dasar pengambilan keputusan yaitu dalam hal menginvestasikan

dananya pada perusahaan melalui rasio-rasio keuangan yang disajikan oleh

perusahaan”.

6. Pengertian dan Jenis-jenis Modal Kerja

Modal kerja merupakan keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki

perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari (Sawir,

2005:129). Menurut Weston dan Brigham (dalam Sawir, 2005:139) modal

kerja adalah investasi perusahaan di dalam aktiva jangka pendek seperti

kas, sekuritas, (surat-surat berharga), piutang dagang, dan persediaan.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa modal kerja

adalah jumlah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

Mengenai pengertian modal kerja ini dapat dikemukakan adanya

beberapa konsep, yaitu :

a. Konsep Kuantitatif

Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam

dalam unsur-unsur aktiva lancar di mana aktiva ini merupakan aktiva

yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva di mana

dana yang tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu

yang pendek. Dengan demikian modal kerja menurut konsep ini adalah

keseluruhan dari jumlah aktiva lancar. Modal kerja dalam pengertian

ini sering disebut modal kerja bruto (gross working capital).

b. Konsep Kualitatif

Page 25: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

Pada konsep ini, modal kerja dikaitkan dengan besarnya jumlah

utang lancar atau utang yang harus segera dibayar. Dengan demikian

maka sebagian dari aktiva lancar ini harus disediakan untuk memenuhi

kewajiban finansial yang segera harus dilakukan, di mana bagian

aktiva lancar ini tidak boleh digunakan untuk membiayai operasi

perusahaan untuk menjaga likuiditasnya, yaitu yang merupakan

kelebihan aktiva lancar di atas utang lancarnya. Modal kerja dalam

pengertian ini sering disebut modal kerja netto (net working capital).

c. Konsep Fungsionil

Konsep ini didasarkan pada fungsi dari dana dalam

menghasilkan pendapatan. Setiap dana yang digunakan dalam suatu

periode akuntansi tertentu yang seluruhnya langsung menghasilkan

pendapatan bagi periode tersebut (current income) dan ada sebagian

dana lain yang juga digunakan selama periode tersebut.

7. Jenis-jenis Modal Kerja

Selain memahami konsep modal kerja, peneliti juga perlu mengetahui

jenis-jenis modal kerja itu sendiri. Menurut Riyanto (2001:61), modal kerja

dapat digolongkan menjadi :

a. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)

Yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat

menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara

terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen

dapat dibedakan dalam :

Page 26: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

1. Modal kerja primer (Primary Working Capital) yaitu jumlah modal

kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga

kontinuitas usahanya.

2. Modal kerja normal (Normal Working Capital) yaitu jumlah modal

kerja yang diperlukan agar perusahaan dapat beroperasi untuk

menghasilkan barang sebesar kapasitas normal perusahaan.

b. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)

Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan

keadaan, dan modal kerja ini dibedakan antara lain :

1. Modal kerja musiman

Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena

fluktuasi musim.

2. Modal kerja siklis

Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena

fluktuasi konyungtur.

3. Modal kerja darurat

Yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya

keadaan yang darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya

adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan ekonomi yang

mendadak).

Membahas modal kerja tidak akan terlepas dari elemen-elemen modal

kerja yang terkandung di dalamnya. Elemen-elemen modal kerja menurut

Riyanto (2000:59) yaitu :

Page 27: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

a. Kas

Kas merupakan bagian dari harta perusahaan yang paling likuid

dan dapat digunakan segera untuk memenuhi kewjiban financial

perusahaan. Selain itu merupakan alat tukar yang memungkinkan

manajemen menjalankan berbagai kegiatan usahanya. Semakin besar

jumlah kas yang ada dalam perusahaan berarti perusahaan mempunyai

resiko lebih baik dalam melunasi kewajiban finansialnya.

b. Piutang Dagang

Tindakan penjualan kredit biasa dilakukan dalam dunia usaha

dengan tujuan untuk merangsang minat para pelanggan dan memperbesar

jumlah konsumen. Piutang yang diterapkan pada perusahaan dapat

menaikkan hasil penjualan, menaikkan laba dan memenangkan

persaingan.

Pengelolaan piutang yang efisien dapat dilihat pada neraca yaitu

besar kecilnya piutang terutama dalam menetapkan jangka waktu kredit

yang akan mempengaruhi perputaran kerja. Sebaliknya bila terlalu ketat

maka penjualan akan menurun sehingga keuntungan akan menurun juga.

Untuk mengendalikan piutang, perusahaan perlu menetapkan kebijakan

kreditnya. Kebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat

pelaksanaan penjualan kredit dan pengumpulan piutang tidak sesuai

dengan standar yang telah ditentukan maka perusahaan perlu melakukan

perbaikan.

c. Persediaan

Page 28: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab

dilihat dari jumlahnya biasanya persediaan inilah unsur modal kerja yang

paling besar. Hal ini dapat dipahami karena persediaan merupakan factor

penting dalam menentukan kelancaran operasi perusahaan, tanpa aa

persediaan yang memadai kemungkinan besar perusahaan tidak bias

memperoleh keuntungan yang diinginkan disebabkan proses produksi

akan terganggu.

8. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja menurut

Munawir (2002:117) adalah :

a. Sifat atau type perusahaan

Modal kerja dari suatu perusahaan jasa relatif akan lebih rendah

bila dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan industri,

karena untuk perusahaan jasa tidak memerlukan investasi yang besar

dalam kas, piutang maupun persediaan. Apabila dibandingkan dengan

perusahaan industri, maka keadaannya sangatlah ekstrim karena

perusahaan industri harus mengadakan investasi yang cukup dalam aktiva

lancar agar perusahaannya tidak mengalami kesulitan di dalam operasinya

sehari-hari. Apabila dibandingkan dengan perusahaan jasa, perusahaan

industri membutuhkan modal yang lebih besar, bahkan diantara

perusahaan industri sendiri kebutuhan modal kerjanyapun tidak sama.

Perusahaan yang memprodusir barang akan membutuhkan modal yang

lebih besar daripada perusahaan perdagangan atau perusahaan eceran,

Page 29: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

karena investasi perusahaan yang relatif besar dalam bahan baku, barang

dalam proses dan persediaan barang jadi.

b. Waktu yang dibutuhkan untuk memprodusir atau memperoleh barang

yang akan dijual serta harga persatuan dari barang tersebut.

Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung

dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan

dijual maupun bahan dasar yang akan diprodusir sampai barang tersebut

dijual. Makin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memprodusir atau

untuk memperoleh barang tersebut makin besar pula modal kerja yang

dibutuhkan. Harga pokok barang satuan yang dijual akan semakin besar

pula kebutuhan akan modal kerja.

c. Syarat pembelian bahan atau barang dagangan

Syarat pembelian barang dagangan atau bahan dasar yang akan

digunakanuntuk memprodusir barang sangat mempengaruhi modal kerja

yang dibutuhkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Apabila syarat

kredit yang diterima pada waktu pembelian menguntungkan, makin sedikit

uang kas yang diinvestasikan dalam persedian bahan atau barang

dagangan, sebaliknya jika pembayaran atau barang yang dibeli tersebut

harus dilakukan untuk membiayai persediaan yang semakin besar.

d. Syarat pembelian

Semakin lunak kredit yang diberikan oleh perusahaan kepada para

pembeli akan mengakibatkan besarnya jumlah modal yang harus

diinvestasikan dalam sector piutang. Apabila untuk memperendah dan

Page 30: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

memperkecil jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang

yang tak dapat ditagih, sebaliknya perusahaan memberikan potongan tunai

kepada para pembeli, karena dengan demikian para pembeli akan tertarik

untuk segera membayar hutangnya dalam periode diskonto tersebut.

e. Tingkat perputaran persediaan

Tingkat perputaran persediaan, menunjukkan berapa kali

persediaan tersebut diganti dalam arti dibeli untuk dijual kembali.

Semakin tinggi perputaran persediaan tersebut, maka jumlah modal kerja

yang dibutuhkan semakin rendah. Perencanan dan pengawasan yang

teratur dan efisien, dapat dicapai melalui tingkat perputaran yang tinggi.

Semakin cepat atau semakin tinggi perputaran akan mempekecil resiko

terhadap kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena

perubahan selera konsumen, disamping itu akan menghemat ongkos

penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.

Menurut Sawir (2005:133) definisi manajemen modal kerja adalah

kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan

kewajiban jangka pendek perusahaan.

Adapun yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja adalah :

a. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar

sehingga tingkat pengembalian investasi marjinal adalah sama atau

lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-

aktiva tersebut.

Page 31: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

b. Meminimalkan dalam jangka panjang biaya modal yang digunakan

untuk membiayai aktiva lancar.

c. Pengawasan terhadap arus dan dalam aktiva lancar dan ketersediaan

dana dari sumber hutang sehingga perusahaan selalu dapat memenuhi

kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo.

Sasaran tersebut mengindikasikan bahwa modal kerja perusahaan

harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran-

pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari. Tersedianya modal yang

cukup akan menguntungkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara

ekonomis atau efisien dan perusahaan juga tidak akan mengalami

kesulitan keuangan.

Keuntungan-keuntungan atas tersedianya modal kerja yang cukup

bagi perusahaan menurut Munawir (2002:116) antara lain :

a. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja

karena turunnya nilai atas aktiva lancar.

b. Memungkinkan untuk dapat membayar semua

kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.

c. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan

semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat

menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin

akan terjadi.

Page 32: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

d. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam

jumlah yang cukup untuk melayani para konsumennya.

e. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan

syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.

f. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih

efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun

jasa yang dibutuhkan.

9. Penentuan Kebutuhan Modal Kerja

Menurut Sartono (2001:390) dalam mentukan jumlah modal kerja dapat

digunakan beberapa metode, yaitu :

a. Metode keterikatan dana

Dengan metode ini harus terlebih dahulu ditentukan berapa jumlah

pengeluaran kas satiap hari dan berapa lama dana itu terikat. Pengeluaran

kas perhari itu biasanya untuk pembayaran upah tenaga kerja, dan untuk

membayar harga bahan baku. Lama dana itu terikat adalah jumlah waktu

yang diperlukan dalam pelepasan dana untuk pembelian bahan baku dan

pembayaran upah tenaga kerja hingga proses produksi, penjualan produk

dan penerimaan kembali piutang dalam bentuk kas. Periode terikatnya

modal kerja adalah jangka waktu yang diperlukan mulai dai kas

ditanamkan ke dalam elemen-elemen modal kerja sampai menjadi kas

lagi. Semakin lama periode terikatnya modal kerja akan semakin

memperbesar jumlah kebutuhan modal kerja, demikian sebaliknya bila

Page 33: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

periode terikatnya modal kerja semakin kecil, kebutuhan modal kerja juga

akan semakin kecil.

b. Metode perputaran modal kerja

Metode ini mempunyai maksud bahwa semakin lama tingkat

perputaran modal kerja, maka semakin besar jumlah modal kerja yang

dibutuhkan, demikian pula sebaliknya semakin cepat perputaran modal

kerja, maka akan semakin sedikit jumlah kebutuhan modal kerja yang

dibutuhkan oleh perusahaan. Metode ini ditentukan dengan cara

mengambil perputaran elemen-lemen pembentuk modal kerja seperti

perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan sebagai

berikut :

1) Perputaran Kas =

2) Perputaran Piutang =

3) Perputaran Persediaan =

Keterikatan dana dalam modal kerja :

1) Keterikatan dana dalam Kas =

2) Keterikatan dana dalam Piutang =

3) Keterikatan dana dalam Persediaan =

c. Metode aliran kas

Page 34: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

Keterikatan kas yang terjadi di perusahaan adalah terus menerus

sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan terdiri ari aliran kas

masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow). Aliran kas

masuk meliputi hasil penjualan produk atau jasa perusahaan secara tunai,

penagihan piutang dari penjualan kredit, penjualan aktiva tetap yang ada,

penanaman investasi dari pemilik atau pemilik saham bila perseron

terbatas, pinjaman utang dari pihak lain, dan penerimaan sewa dan

pendapatan lain-lain. Aliran kas keluar meliputi pengeluaran biaya bahan

baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain (overhead), pengeluaran

biaya administrasi umum dan administrasi penjualan, untuk pembelian

aktiva tetap, pembayaran kembali utang-utang perusahaan, pembayaran

kembali investasi dari pemilik perusahaan, dan pembayaran sewa, pajak,

eviden, bunga, dan pengeluaran lain-lain.

Hal ini dimaksudkan bahwa semakin besar jumlah uang yang harus

dikeluarkan setiap harinya, maka akan semakin besar pula jumlah modal

kerja yang diperlukan. Sebaliknya, semakin kecil jumlah uang yang harus

dikeluarkan, maka semakin kecil pula jumlah modal kerja yang

dibutuhkan.

Perusahaan harus terus-menerus membeli bahan baku, membayar

upah buruh, dan lain-lain sebagainya tanpa harus menunggu sampai

diterimanya hasil penjualan sehingga modal kerja harus merupakan suatu

jembatan antara saat pengeluaran sampai saat penerimaan dari hasil

penjualan sehingga kontinuitas usaha perusahaan dapat terjamin.

Page 35: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

10. Sumber Pemenuhan Modal Kerja

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan terutama investasi akan

memerlukan adanya pendanaan. Oleh karena itu, apabila dana intern yang

dimiliki tidak cukup maka perusahaan harus mengupayakan dana yang berasal

dari sumber-sumber di luar perusahaan.

Gambar 1 : Alternatif Sumber Dana Bagi perusahaan

Langsung Tidak langsung melalui lembaga intermediasi

Menurut Supangkat (2005:85), sumber dana pemenuhan modal kerja terdiri

dari 2 macam, yaitu :

a. Sumber Dana Jangka Pendek

Untuk membiayai penambahan aktiva lancar yang dapat segera

menghasilkan pendapatan akan digunakan dana jangka pendek. Adapun

sumber dana jangka pendek dua macam yaitu yang langsung dan tidak

langsung.

4. Yang Langsung

• Pemasok berupa Utang Usaha

• Pemasok• Pemerintah• Perorangan /

PerusahaanPerusahaan

Pemasok dana Perorangan Perusahaan

• Bank• Pasar Uang• Pasar Modal

Page 36: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

Pemasok umumnya bersedia untuk memberikan kelonggaran

waktu dalam pembayaran kepada pembelinya terutama apabila

sudah terjalin hubungan sebagai pelanggan lama. Sepanjang

pemasok “percaya” bahwa perusahaan akan membayar utang

usaha pada waktunya, maka sumber dana jangka pendek ini

sebenarnya dapat menjadi sumber yang permanent bagi dana

jangka pendek. Akan tetapi pihak perusahaan harus membayar

utang tepat pada waktunya karena apabila terlambat akan

mengurangi kepercayaan pemasok sehingga ia mungkin tidak

bersedia lagi untuk memberikan kelonggaran waktu dalam

pembayaran atau pemasok tetap bersedia memberikan kelonggaran

waktu namun akan mengenakan denda apabila terjadi

keterlambatan pembayaran.

• Pemerintah berupa pajak yang dapat ditunda pembayarannya

sampai batas waktu tertentu.

Pajak biasanya telah ditetapkan waktu pembayarannya dan

besarnya akan berfluktuasi mengikuti perkembangan kegiatan

perusahaan. Untuk meningkatkan pendapatan sering dibutuhkan

tambahan pegawai, demikian pula halnya pajakakan meningkat

sesuai dengan proyeksi laba bersih yang meningkat. Keterlambatan

dalam membayar pajak akan mengakibatkan berkurangnya posisi

kas perusahaan karena harus membayar denda yang dikenakan

pemerintah.

Page 37: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

• Perorangan atau Perusahaan yang biasa memberikan pinjaman

jangka pendek.

Dalam kenyataan sehari-hari, jarang sekali ada perusahaan yang

meminjam dari perorangan atau perusahaan yang di masyarakat

dikenal sebagai “Rentenir” atau “lintah darat”, karena mereka

umumnya akan meminta imbalan jasa berupa bunga pinjaman yang

mahal karena karakter usaha rentenir adalah memang demikian.

5. Yang Tidak Langsung

a. Bank

Apabila perusahaan memerlukan pinjaman jangka pendek untuk

menambah aktiva lancer atau modal kerja, maka Bank akan

memberikan pinjamannya selama Bank “percaya” bahwa perusahaan

peminjam akan memenuhi persyaratan yang diberikan Bank. Pada

umumnya, Bank akan mempersyaratkan kepada peminjam untuk

membayar bunga yang umum berlaku di pasar ditambah dengan suatu

jumlah prosentase tertentu yaitu untuk menutup risiko yang dihadapi

oleh Bank berupa tidak dibayarnya kembali pinjaman, biaya untuk

membayar administrasi pinjaman, dan bagian keuntungan untuk bank.

Jadi, tinggi atau rendahnya beban bunga yang harus ditanggung

perusahaan peminjam sangat tergantung pada penilaian bank terhadap

risiko yang dimiliki perusahaan peminjam tersebut.

Pembayaran bunga pinjaman jangka pendek bank dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu berdasarkan penagihan atau berdasarkan

Page 38: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

diskonto. Pada pembayaran berdasarkan penagihan, perusahaan akan

membayar bunga pinjaman pada saat waktu jatuh temponya pinjaman.

Sedangkan pada pembayaran berdasarkan diskonto, perusahaan akan

membayar bunga pinjaman pada saat pinjaman dilakukan artinya

jumlah pinjaman yang diperolehnya akan dikurangi terlebih dahulu

untuk membayar bunga.

Pinjaman jangka pendek yang biasanya diberikan Bank kepada

perusahaan ada tiga macam yaitu :

1. Pinjaman transaksi

Adalah pinjaman yang dipergunakan oleh perusahaan

hanya untuk menyelesaikan satu kepentingan transaksi saja, jadi

setelah kepentingan transaksi selesai maka pinjaman akan

langsung dibayar lunas. Pinjaman ini biasanya merupakan

pinjaman yang pertama kali diberikan Bank kepada nasabah baru

dan akan menjadi bahan pertimbangan untuk memperoleh

pinjaman berikutnya di masa mendatang.

2. Pinjaman modal kerja

Adalah pinjaman yang dipergunakan oleh perusahaan

dalam membiayai kebutuhan modal kerja yang tidak cukup untuk

melakukan kegiatan operasional. Pinjaman modal kerja ini

biasanya harus dibayar kembali oleh perusahaan peminjam dari

hasil kegiatan operasional yang dibiayai dengan pinjaman tersebut.

3. Pinjaman berputar

Page 39: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

Adalah komitmen resmi oleh Bank untuk menambah

pinjaman sampai jumlah tertentu. Sebagai imbalan atas komitmen

yang diberikan oleh Bank maka perusahaan peminjam diwajibkan

membayar biaya komimen atas jumlah pinjaman yang belum

digunakan.

b. Pasar Uang

Pasar uang pada dasarnya merupakan alternative sumber dana

jangka pendek terutama bagi perusahaan besar yang memiliki

kredibilitas tinggi. Perusahaan-perusahaan besar sangat biasa

melakukan pinjaman dengan menerbitkan surat berharga yang

berjangka pendek dan dapat dinegosiasikan, tanpa jaminan, dan dijual

di pasar uang. Biaya menerbitkan surat berharga untuk dijual di pasar

uang pada umumnya relative lebih murah dan lebih fleksibel bila

dibandingkan dengan bunga pinjaman dari Bank, namun hanya

perusahaan besar dengan kredibilitas tinggi saja yang dapat

memanfaatkan sumber dana dari pasar uang tersebut.

b. Sumber Dana Jangka Panjang

1. Dari Bank

Untuk melakukan pinjaman jangka panjang di Bank, akan

dikenakan persyaratan bunga yang lebih tinggi dan diharuskan

menyediakan aktiva untuk dijadikan jaminan. Hal ini didasarkan pada

pertimbangan bahwa pinjaman jangka panjang yang biasanya

Page 40: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

berjumlah besar mempunyai risiko yang lebih besar untuk tidak

dibayar kembali bila dibandingkan dengan pinjaman jangka pendek.

Tingkat bunga pinjaman yang dipersyaratkan Bank kepada

perusahaan peminjam ada beberapa macam yaitu tingkat bunga tetap

atau tingkat bunga mengambang yang akan disesuaikan dengan tingkat

perubahan yang berlaku di pasar.

2. Pasar modal

Dapat diproleh dengan menerbitkan surat utang atau obligasi dan

surat kepemilikan atau saham yang dijual kepada investor di pasar

modal. Pemilik obligasi memiliki senioritas yang lebih tinggi bila

dibandingkan dengan pemilik saham dalam hak menerima untuk

menerima pembayaran, baik dari penghasilan maupun dari aktiva

perusahaan.

A. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada perusahaan cat “PT. Atlantic Ocean Paint” yang

berlokasi di Jalan Petemon Kali, Surabaya.

B. Jenis Penelitian / Sifat Penelitian

Jenis penelitian berupa studi kasus dengan menggunakan metode

deskriptif, yaitu permasalahan ditentukan dalam penelitian merupakan masalah

kasus atau masalah yang dihadapi oleh sample penelitian itu sendiri dan

pemecahannya juga dilakukan oleh perusahaan obyek peneliti yang bersangkutan.

Page 41: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

Studi kasus dengan metode deskriptif ini digunakan untuk menjelaskan

pemecahan masalah berdasarkan data sesuai dengan masalah yang diteliti pada

PT. Atlantic Ocean Paint ini.

C. Jenis dan Sumber Data

Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data

yang dikumpulkan dan disajikan oleh perusahaan yang bersangkutan yaitu bagian

akuntansi dan pimpinan perusahaan kaleng PT. Atlantic Ocean Paint di Surabaya.

Jenis data yang digunakan adalah :

1. Data kuantitatif berupa Neraca dan Laporan laba rugi PT. Atlantic Ocean

Paint tahun 2004-2007

2. Data Kualitatif berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan,

aktivitas perusahaan, proses produksi dan pemasaran.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan yaitu metode Dokumentasi yaitu dengan cara

mengumpulkan, mencatat dan atau memfotocopy dari arsip maupun dokumentasi

perusahaan yang relean dengan masalah yang diteliti.

E. Definisi Operasional Variabel

Suatu variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan dalam penelitian yang didasarkan atas sifat yang diamati. Adapun

variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah:

Page 42: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

1. Perputaran modal kerja yang meliputi:

a. Perputaran kas adalah seberapa besar atau berapa kali kas mengalami

perputaran yang dapat dilihat dari penjualan dengan rata-rata kas dalam

satu periode (satu tahun) (Sartono,2001:393)

b. Perputaran Piutang adalah seberapa besar atau berapa kali piutang agang

mengalami perputaran yang dapat dilihat dari penjualan dengan rata-rata

piutang dalam satu periode (satu tahun) (Sartono, 2001:393)

c. Perputaran persediaan adalah seberapa besar atau berapa kali perputaran

yang dapat dilihat dari penjualan dengan rata-rata persediaan dalam satu

periode (satu tahun) (Sartono, 2001:393)

2. Rasio rasio keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

a. Rasio Likuiditas

Adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban financial yang berjangka pendek tepat pada

waktunya. Hal ini menunjukkan tingkat keamanan kreditur jangka pendek,

karena rasio likuiditas menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur

jangka pendek dapat dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan relative

mudah diubah menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh

tempo hutang atau mengindikasikan perusahaan memiliki arus kas yang

lancar.

b. Rasio Profitabilitas

Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba. Dan juga rasio ini memberikan

Page 43: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

jawaban akhir tentang efektivitas manajemen karena menunjukkan

keberhasilan perusahaan dalam memperoleh suatu pengembalian bersih

(net return) atau laba yang dihasilkan dari investasi yang telah ditanamkan

atau dari penjualan.

c. Rasio Leverage

Adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai

sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Suatu perusahaan

yang tidak mempunyai leverage berarti menggunakan modal sendiri

100%.

F. Teknik Analisis Data ini masuk didefinisi operasional variable

Teknik analisis data disini menggunakan beberapa tahapan sebagai berikut :

a. Metode perputaran modal kerja

1) Perputaran Kas =

(Sartono, 2001:393)

2) Perputaran Piutang =

(Sartono, 2001:393)

3) Perputaran Persediaan =

(Sartono, 2001:393)

b. Sumber Pemenuhan Modal Kerja

1. Sumber Internal : PT. Atlantic Ocean Paint

Page 44: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

2. Sumber Eksternal : Bank

c. Rasio Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan

1. Rasio Likuiditas

a. Current Ratio =

b. Quick Ratio =

c. Cash Ratio =

2. Rasio Profitabilitas

ROE =

3. Rasio Leverage

Debt to Equity Ratio =

Page 45: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

G. Kerangka Pikir

Gambar : Kerangka Pikir

PT. Atlantic Ocean Paint

Order Order Order

PT. Janagn disingkat AOP

Tidak dapat memenuhi target produksi

Kapasitas Produksi tidak

digunakan maksimal

Kekurangan Biaya Modal

Modal Kerja :1. Perputaran Kas2. Perputaran Piutang3. Perputaran Persediaan

Pinjaman dana ke bank (Pihak ke-3)

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan

- Rasio Likuiditas- Rasio Profitabilitas- Rasio Leverage

“ Pemenuhan Modal Kerja Dengan Menggunakan Dana Pinjaman Bank Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Keuangan .“

(Study Kasus Pada PT. Atlantic Ocean Paint Tahun 2004 s/d 2007)

Page 46: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, S.E., Akt. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Penerbit

ANDI, Yogyakarta.

Fred Weston and Thomas E. Copeland. 1992. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan.

Penerbit Binarupsa Aksara, Jakarta Barat.

Mamduh M. Hanafi, MBA. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Revisi, Penerbit

UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Page 47: PROPOSAL - Directory UMM : Universitas …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/revisi_tangal_27-04.doc · Web viewKebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan

Munawir. S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Penerbit BPFE,

Yogyakarta.

Nitisemo, Alex S. 1995. Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Revisi, Penerbit Bina Aksara,

Yogyakarta.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Keempat, Penerbit BPFE,

Yogyakarta.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat,

Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan ; Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat,

Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan. Edisi

Ketiga, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Supangkat, Harry. 2005. Buku Panduan Direktur Keungan. Edisi Kedua, Penerbit

Salemba Empat, Jakarta.